Daftar Isi 2
PROFIL PERSEROAN
4
VISI DAN MISI PERSEROAN
5
PERIHAL SAHAM
6
STRUKTUR ORGANISASI
7
RIWAYAT HIDUP DEWAN KOMISARIS & DIREKSI
11
SUMBER DAYA MANUSIA
12
LEMBAGA PROFESI & PENUNJANG PASAR MODAL
11
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
13
LAPORAN DIREKSI
14
IKHTISAR DATA KEUANGAN ANALISIS & PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN Lampiran : Laporan Keuangan oleh Auditor Independen
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
1
Profil Perusahaan PT Pelita Sejahtera Abadi berdiri pada tahun 2002, sebagai wadah peralihan dalam pengelolaan unit-unit usaha yang telah dirintis Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera sejak tahun 1994. Hal ini dimaksudkan agar unit-unit usaha tersebut dapat berkembang lebih baik.
Peralihan unit-unit usaha yang bergerak dalam bidang usaha penyediaan barang kebutuhan pokok dan sehari-hari rumah tangga (perdagangan umum), jasa boga, dan transportasi kontainer, mulai dioperasionalkan Perseroan sejak bulan Mei 2002.
Pada tahun yang sama, untuk mempersiapkan rencana penawaran umum perdana saham (IPO), modal dasar Perseroan ditingkatkan dari Rp. 100.000.000,(seratus juta rupiah) menjadi Rp. 6.000.000.000,(enam milyar rupiah) dan modal disetor meningkat dari Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) menjadi Rp. 1.800.000.000,- (satu milyar delapan ratus juta rupiah). Kemudian nama Perseroan diubah menjadi PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk.
Tanggal 9 April 2003 dilakukan pelaksanaan penawaran umum perdana saham Perseroan sebanyak 12 juta lembar saham. Pencatatan seluruh modal disetor Perseroan atau ’company listing’, dengan nilai nominal
2
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
Rp. 100,- per saham sebanyak 30.000.000 lembar saham, dilakukan pada tanggal 22 April 2003 di Bursa Efek Surabaya (saat ini Bursa Efek Indonesia).
Dan pada akhir tahun 2003, Perseroan yang berkedudukan di jalan Raya Soekarno - Hatta Km 32, Bawen, Kabupaten Semarang ini, merintis usaha baru di bidang pembangunan perumahan (developer).
Perkembangan usaha yang terus menerus dilakukan Perseroan dari tahun ke tahun, telah berhasil meningkatkan nilai aset Perseroan sebesar 300% dengan cakupan wilayah penjualan dan pangsa pasar yang lebih luas dan variatif. Seiring dengan kualitas sumber daya manusia dan perangkat kerja yang telah semakin baik dan terus ditingkatkan, tingkat pelayanan kepada para pelanggan juga semakin baik. Hal ini selaras dengan visi dan misi Perseroan serta maksud para Pengurus Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera selaku pendiri Perseroan.
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
3
Visi & Misi Perseroan Visi Menjadi pelaku bisnis usaha kecil dan menengah yang kompeten.
Misi Berpartisipasi aktif menggerakkan roda perekonomian daerah dan nasional.
4
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
Perihal Saham Modal saham Perseroan berjumlah 30.000.000 lembar saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pemegang saham dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut :
Kepemilikan
Jumlah Saham
Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera Masyarakat Jumlah
16.200.000
Nilai nominal dalam Rp. 1.620.000.000
% 54
13.800.000 30.000.000
1.380.000.000 3.000.000.000
46 100
Dewan Komisaris maupun Direksi Perseroan tidak ada yang memiliki saham Perseroan.
Harga Saham 2009
2008
tertinggi (Rp.)
terendah (Rp.)
Penutupan (Rp.)
Vol. (Ribuan Unit)
tertinggi (Rp.)
terendah Penutu(Rp.) pan (Rp.)
Vol. (Ribuan Unit)
Triwulan I
-
-
185
-
-
330
-
Triwulan II
-
-
185
-
-
330
-
Triwulan III
-
-
185
300
185
185
10.175
Triwulan IV
-
-
185
-
-
185
-
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
5
Struktur Organisasi ADE PRIMA SYARIF Komisaris Independen
Joseph N.S Nababan Komisaris Utama
Djulian Azwari Imron Komisaris
KOMITE AUDIT
Rakiyo Wibowo Direktur Utama
Jusca Fariedz
Direktur / Sekretaris Perusahaan
SEKRETARIS
Divisi Personalia, Legal & Umum
6
Divisi Akuntasi & Keuangan
Divisi Transportasi Kontainer
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
Divisi Jasa Boga
Divisi Perdagangan Umum
Divisi Perumahan
Riwayat Hidup
Dewan Komisaris JOSEPH NATAL SONTENES NABABAN Komisaris Utama
Lahir di Pematang Siantar, tahun 1954, Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan tahun 1980, memulai karir sebagai pegawai Departemen Keuangan Republik Indonesia tahun 1979 – 1981. Melanjutkan karir di Bank Bumi Daya sebagai Analis Kredit bidang produksi dan industri pada tahun 1981 dan telah memangku berbagai jabatan, jabatan terakhir sebagai Kepala Cabang Bank Bumi Daya Kuningan Menara Duta (1998 – 1999). Pada tahun 2000 hingga sekarang, bergabung dengan PT Empat Sahabat Mandiri sebagai Direktur Utama. Sebagai Direktur Utama PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2005, dan menjadi Komisaris Utama PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk dari tahun 2005 sampai dengan sekarang.
DJULIAN AZWARI IMRON Komisaris
Lahir di Palembang tahun 1963. Lulusan Fakultas Ekonomi di STIE “AMA” Salatiga tahun 2004, dan tahun 2008 menyelesaikan pendidikan Magister Managemen pada Universitas Unisbank Semarang. Memulai karir sebagai Kepala Bagian Administrasi di PT Danau Tiga pada tahun 1988 sampai dengan tahun 1989. Kemudian melanjutkan karir sebagai Asisten Manager Liason dari tahun 1990 sampai dengan tahun 1995 di PT Kanindotex. Kemudian bergabung di PT Apac Inti Corpora dari tahun 1996 sampai sekarang dengan posisi terakhir sebagai Assistant General Manager Logistic. Mulai menjabat sebagai Komisaris PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk sejak tahun 2005 sampai sekarang.
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
7
ADE PRIMA SYARIF Komisaris Independen
Lahir pada tanggal 20 Januari 1966. Menyandang gelar sarjana hukum pada tahun 1989 di Universitas Trisakti – Jakarta, dan pada tahun 2005 memperoleh sertifikasi untuk dasar –dasar pengetahuan dana pensiun. Karirnya dimulai dengan bergabung pada PT Apac Inti Corpora (sebelumnya bernama PT Kanindo Sukses Tekstil) – Jakarta sejak tahun 1993 sampai dengan sekarang. Beberapa posisi jabatan yang pernah dan sedang dijabatnya diantaranya : - - - - - -
Tahun 1993 - 1995 sebagai Assistant Manager GA Tahun 1995 – 1996 sebagai Manager HRD, GA & Legal Tahun 1996 – 2000 sebagai Division Manager Tahun 2000 – sekarang sebagai Deputi GM, HRD, GA & Legal Tahun 2000 – sekarang sebagai Direktur Kepesertaan Dana Pensiun PT Apac Inti Corpora Tahun 2004 – sekarang sebagai Komisaris PT Adira Jaya Pratama
Menjabat sebagai Komisaris Independen PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk sejak tahun 2008 sampai sekarang.
8
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
Riwayat Hidup
Direksi
RAKIYO WIBOWO Direktur Utama
Lahir di Wonogiri, tahun 1955. Alumnus Fakultas Ekonomi, STIE Widya Wiwaha – Yogyakarta tahun 1988, memperoleh gelar ‘Master of Business Administration ’ pada tahun 1999. Memulai karir dengan bergabung pada PT Bank Bhumy Bahari pada Bagian Kliring tahun 1976 sampai dengan tahun 1980. Melanjutkan karir di PT Bank Rama tahun 1980 – 1985 sebagai Kepala Bagian Giro. Berbagai jabatan penting pernah diemban di beberapa lembaga keuangan sejak tahun 1985 hingga tahun 1999 dengan posisi terakhir sebagai Direktur Utama BPR Sindu Artha di Semarang. Kemudian bergabung dengan PT Apac Inti Corpora pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2005 dengan jabatan terakhir sebagai Manager Finance & Accounting. Mulai menjabat sebagai Direktur Utama PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk sejak tahun 2005 sampai dengan sekarang.
JUSCA FARIEDZ Direktur & Sekretaris Perusahaan
Lahir di Surabaya, tahun 1965, Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti di Jakarta tahun 1990. Sebagai Staff Public Relation di PT Asuransi Jiwa Buana Putra tahun 1989 – 1990. Bergabung dengan Bank Internasional Indonesia Jakarta antara lain sebagai : • Asisten Manajer Bidang Kredit dan Marketing untuk Retail & Consumers Banking tahun 1991–1994. • Asisten Manajer Muda Bidang Kredit dan Marketing untuk Retail & Corporate Banking tahun 1994-1997 • Kepala Unit Kerja Cepat untuk Retail Banking tahun 1997. Pimpinan Cabang Pembantu Bank Namura Internusa Jakarta tahun 1997 – 1999. Kemudian pada tahun 1999-2001, yang bersangkutan menduduki posisi eksekutif pada beberapa perusahaan. Dan pada tahun 2002 sampai sekarang menjabat sebagai Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan pada PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk. Memiliki lisensi manajer investasi dari Bapepam.
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
9
Sumber Daya Manusia Pada akhir tahun 2009, jumlah tenaga kerja Perseroan tercatat sebanyak 140 orang. Menyadari pentingnya arti sumber daya manusia sebagai asset utama, Perseroan terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia diberbagai level operasional melalui pelatihan maupun evaluasi kinerja tiap individu yang disertai tindakan ‘punish and reward’. Perseroan juga memberikan berbagai tunjangan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, diluar gaji dan THR, seperti : tunjangan prestasi, jabatan, bonus tahunan, keikut sertaan dalam program Jamsostek, Askes, dan keanggotaan koperasi. Dengan demikian, para karyawan akan termotivasi untuk terus meningkatkan kapabilitasnya.
Jumlah Tenaga Kerja Tiap Divisi Per 31 Desember 2009 ( dalam jumlah orang )
Disamping peningkatan kemampuan individu tiap karyawan, tingkat efisiensi dan efektifitas jumlah tenaga kerja pada tiap-tiap divisi juga turut diperhitungkan agar tercapai tingkat produktifitas yang optimal.
Komposisi karyawan berdasarkan golongan usia ( dalam jumlah orang )
Dari komposisi usia, lebih dari 95% tergolong usia muda yang sangat produktif. Hal ini dapat menjadi nilai tambah bagi Perseroan dalam pengelolaan sumber daya manusia yang dimilikinya terkait inovasi produk, strategi pemasaran dan layanan penjualan.
10
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
LEMBAGA PROFESI & PENUNJANG PASAR MODAL
KUSTODIAN PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Indonesia Stock Exchange Building , Tower 1, lantai 5, Jl Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190-Indonesia Ph. 021-52991099 Fax 021-52991199
BIRO ADMINISTRASI EFEK PT ADIMITRA TRANSFERINDO Plaza Property Lantai 2 Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan – Jakarta Timur 13210. Telp. : 021-47881515 ( hunting ) Fax. : 021-4709697 E-mail :
[email protected]
AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK SUGENG PAMUDJI Perum Pondok Bukit Agung, Jl. Bukit Agung Blok AA No. 1 Semarang. Telp./Fax : 024-70798706 / 7474335
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
11
Laporan
Dewan Komisaris Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Peningkatan hasil Penjualan dan Laba Operasi yang terus diperoleh Perseroan dari tahun ke tahun sejak tahun 2004, mulai mengalami penurunan hasil perolehan di tahun 2008 dan terus berlanjut pada tahun 2009. Sejumlah langkah telah dilakukan Perseroan untuk tetap dapat mempertahankan kinerjanya dari tahun ke tahun. Namun krisis perekonomian yang terjadi pada tahun 2008 dan masih berdampak pada sebagian besar pelaku usaha sampai sekarang, tidak terkecuali para pelanggan Perseroan, memaksa para pelaku usaha untuk menata kembali kondisi usahanya dalam upaya pemulihan guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kondisi ini sangat mempengaruhi dan menyulitkan Perseroan untuk mencapai tingkat prestasi kerja seperti yang diharapkan.
untuk dapat ditindak lanjuti. Sedangkan di bidang laporan keuangan berkala dan kepatuhan, Perseroan telah memenuhi dan mematuhi semua ketentuan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal sebagaimana mestinya. Pada tahun buku 2010 mendatang, Perseroan telah menyusun berbagai strategi dan prospek usaha yang menunjukkan adanya optimisme perolehan tingkat Penjualan dan Laba Operasi yang semakin baik. Untuk itu, Dewan Komisaris mendukung penuh kebijakan dan rencana kerja Direksi Perseroan untuk terus mencari terobosan-terobosan guna memperoleh prestasi kerja yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Langkah-langkah antisipatif yang telah dilakukan Direksi dan jajaran manajemen senior dalam kaitan tersebut, telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris dan kami mendukung semua tindakan yang telah diambil dengan hasil seperti yang tercermin dalam laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Sugeng Pamudji untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Dewan Komisaris juga memperoleh laporanlaporan dari Komite Audit terkait fungsi pengawasan yang dijalankannya. Dari laporan, informasi ataupun temuan yang disampaikan, Dewan Komisaris telah menyampaikan masukan dan saran perbaikan kepada Direksi Perseroan
12
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
Kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para Pemegang Saham Perseroan atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan kepada kami, dan kami juga ingin menyampaikan penghargaan kepada jajaran Direksi, Manajemen, dan seluruh Karyawan Perseroan yang telah bekerja keras dan penuh loyalitas untuk mempertahankan usaha ini dan tetap berusaha agar senantiasa dapat memberikan hasil yang terbaik bagi kita semua. Bawen, 29 April 2010 Atas nama Dewan Komisaris
Joseph Natal Sontenes Nababan Komisaris Utama
Laporan
Direksi
Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Sebagaimana kita ketahui bersama, dampak krisis Dewan Komisaris telah menyampaikan masukan perekonomian global yang dan saran perbaikan kepada Direksi Perseroan tahun di 2008 untuk dapat ditindakterjadi lanjuti.sejak Sedangkan bimasih dirasakan hingga dang laporan keuangan berkala dan kepatuhan, saat dan ini. mematuhi Tidak sedikit Perseroan telah memenuhi semua perusahaan nasional yang menutup ketentuan dan peraturan yang berlaku usahanya di bidang atau kapasitas produksi jauh dari Pasar mengurangi Modal sebagaimana mestinya. kapasitas terpasang agar dapat mempertahankan Pada tahun buku 2010 mendatang, Perseroan kelangsungan usahanya. telah menyusun berbagai strategi dan prospek usaha yang masa-masa menunjukkan adanya yang optimisme Menghadapi pemulihan terperolehan tingkat penjualan dan Laba Usaha jadi, tentunya memberikan dampak yang tidak yang pada semakin itu, Dewan Komisakecil hasilbaik. usahaUntuk Perseroan. Hal ini menjadi ris mendukung penuh kebijakan dan rencana sangat beralasan mengingat usaha jasa yang dikerja Direksi Perseroan untuk terus mencari jalankan Perseroan masih memiliki tingkat keterterobosan-terobosan guna memperoleh tingkat gantungan yang cukup signifikan, atau sebesar prestasi kerja yang lebih baik di tahun-tahun +/- 75% dari total hasil Penjualan, berasal dari mendatang. ’captive market’nya yang bergerak dalam bidang manufaktur berorientasi ekspor. PerekonoKami ingindan menyampaikan terima kasih dan mian global yang belum sepenuhnya penghargaan kepada para Pemegangkondusif Saham bagi para eksportir, mendorong terjadinya yang pePerseroan atas kepercayaan dan dukungan nyesuaian kegiatan operasional dilakukan telah diberikan kepada kami, yang dan kami juga ingin menyampaikan penghargaan pelanggan utama Perseroan tersebut.kepada Kondisijajaini ran Direksi, Manajemen, dan seluruh Karyawan secara langsung telah mengakibatkan penurunan Perseroan yang hasil telahPenjualan bekerja keras dan penuh pada perolehan Perseroan sebeloyalitas untuk mempertahankan usaha ini dan sar Rp. 3.205 juta atau turun 18% dibandingkan tetap berusaha agar senantiasa dapat memberiperolehan pada tahun lalu. kan hasil yang terbaik bagi kita semua. Penurunan nilai Penjualan terjadi di hampir Bawen, ... April 2010 semua divisi usaha, terkecuali Divisi PerdagaAtas nama Dewan Komisaris ngan Umum yang mencatat adanya kenaikan hasil Penjualan sebesar 12% dibandingkan tahun lalu atauNatal naik Sontenes sebesar Rp. 359 juta. Kenaikan Joseph Nababan penjualan Divisi Perdagangan Umum diseKomisarispada Utama babkan adanya peningkatan yang cukup mate-
rial dalam perolehan hasil penjualan eksternalnya atau diluar ’captive market’ yang dimilikinya, yang meningkat sebesar lebih dari 391% atau Rp. 545 juta dibandingkan perolehan periode sebelumnya. Sedangkan pada Divisi Transportasi Kontainer, walaupun tercatat adanya kenaikan sebesar 50% atau Rp. 571 juta pada penjualan eksternal dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun belum cukup untuk meredam penurunan penjualan internal yang terjadi sebesar Rp. 1.350 juta. Sehingga, Divisi Transportasi Kontainer mengalami penurunan hasil penjualan secara total sebesar 31% atau Rp. 779 juta. Penurunan yang terjadi, terkait dampak penurunan order penjualan internal, juga dialami Divisi Jasa Boga yang mengalami penurunan hasil penjualan sebesar 19% atau Rp. 1.821 juta dibandingkan hasil penjualan periode sebelumnya. Sedangkan penurunan hasil penjualan yang terjadi pada Divisi Perumahan sebesar 44% atau Rp.964 juta dibandingkan periode tahun lalu, merupakan gejala umum yang terjadi akibat lesunya minat konsumen perumahan yang ada. Upaya-upaya yang dilakukan Perseroan untuk mengantisipasi dampak penurunan hasil penjualan tersebut, terbentur pada keterbatasan penyediaan modal kerja dan investasi. Keterbatasan ini menunda momentum keberhasilan Perseroan yang telah dapat memperluas pangsa pasarnya, khususnya bagi Divisi Perdagangan Umum, Transportasi Kontainer dan Perumahan, sehingga belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Rencana perluasan jaringan outlet toko/mini market, peningkatan kemitraan angkutan peti kemas yang telah dirintis Perseroan dengan usahausaha jasa pelayaran (EMKL) maupun pabrikan di wilayah Jawa Tengah, dan pemenuhan fasilitas infrastruktur pada lokasi perumahan untuk
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
13
Laporan Direksi meningkatkan keberminatan calon konsumen, merupakan peluang-peluang usaha dan kegiatan pemasaran Perseroan yang tertunda akibat keterbatasan tersebut. Untuk mempertahankan tingkat perolehan Laba Operasi, upaya lain Perseroan adalah melakukan efisiensi diberbagai bidang. Keberhasilan yang diperoleh antara lain dalam harga pembelian barang dagangan yang lebih rendah pada Divisi Perdagangan Umum, penggunaan bahan baku yang lebih terkendali pada Divisi Jasa Boga, penurunan biaya operasional pada Divisi Transportasi Kontainer dan biaya operasional lainnya, tidak cukup untuk menahan dampak penurunan nilai Penjualan yang terjadi. Prosentase beban Biaya Operasional yang terlihat naik sebesar 1% dibandingkan beban yang sama pada periode lalu terhadap masing-masing hasil Penjualannya, lebih dikarenakan biayabiaya tetap Perseroan yang tidak dapat tertutup sepenuhnya dengan adanya penurunan hasil Penjualan. Sehingga, Perseroan hanya dapat mencatatkan Laba Operasi sebesar Rp.1 juta, atau turun 99% dibandingkan perolehan tahun lalu yang masih tercatat adanya Laba Operasi sebesar Rp. 161 juta. Dengan tambahan hasil penjualan atas aset bergerak yang sudah tidak produktif dan telah habis nilai keekonomisannya dan pendapatan non operasional lainnya, Perseroan masih mendapatkan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp. 184 juta. Meskipun demikian, Manajemen Perseroan meyakini, selalu ada hikmah dibalik kesulitan yang terjadi. Kesulitan akibat krisis perekonomian akan memicu semakin ketatnya tuntutan berkompetisi untuk memenangkan ceruk pasar yang masih tersisa. Kondisi ini akan memberikan dorongan kepada setiap pelaku usaha untuk
14
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja, inovasi keberagaman dan kelengkapan produk serta profesionalisme kerja. Dengan demikian akan terbentuk pelaku-pelaku usaha yang handal dan mampu berkompetisi pada pasar global. Optimisme Perseroan dalam menghadapi tantangan usaha dan meningkatkan prestasi kerja pada tahun-tahun mendatang, didasarkan pada semakin meningkatnya kemampuan Perseroan untuk bersaing di pasar bebas. Perolehan hasil penjualan eksternal dibandingkan hasil penjualan internal yang terus meningkat dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2007 tingkat ketergantungan pada ’captive market’ masih sebesar 89% dan terus menurun menjadi 81% pada tahun 2008 dan tahun 2009 telah mencapai 75%, membuktikan adanya peningkatan kepercayaan yang diberikan masyarakat pengguna jasa atas kapabilitas Perseroan dalam memenuhi kebutuhan yang ada. Keberhasilan ini turut didukung dengan adanya peningkatan kepercayaan dari kalangan perbankan. Disamping rencana-rencana kerja yang tertunda yang akan diupayakan untuk dapat terealisasi pada tahun-tahun mendatang, beberapa hal lain yang telah dan akan berjalan yaitu percepatan pembayaran piutang usaha, khususnya bagi Divisi Perdagangan Umum, oleh mitra kerja Perseroan yang sudah berjalan sejak medio tahun 2009, dan adanya beberapa kesepakatan kerja yang telah dirintis Perseroan sejak triwulan terakhir tahun lalu dan akan terealisasi tahun 2010 meliputi: pengurusan dokumen pengapalan barang ekspor maupun impor, kerja sama pembangunan infrastruktur jalan dan gedung, penyesuaian harga jual produk jasa boga, dan akan terealisasinya pembiayaan kembali modal kerja oleh perbankan yang akan meringankan beban biaya bunga pinjaman serta arus kas Perseroan. Hal ini semakin
Laporan Direksi memperkuat keyakinan Perseroan untuk dapat memperoleh peningkatan kinerja yang lebih baik di tahun mendatang, dan merupakan peluang yang harus terus diberdayakan agar Perseroan dapat mengembangkan skala usahanya. Dengan akan berjalannya rencana-rencana kerja yang telah tersusun baik tersebut, Perseroan menetapkan target hasil Penjualan dapat meningkat sebesar 4%, atau dari perolehan sebesar Rp. 14.257 juta pada tahun 2009 akan meningkat menjadi sebesar Rp. 14.807 juta pada tahun 2010. Peningkatan hasil Penjualan ini akan diikuti dengan perolehan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp. 218 juta atau meningkat sebesar 19% dari tahun lalu. Keseluruhan hasil yang telah diperoleh, maupun rencana kerja yang akan dilaksanakan pada tahun-tahun selanjutnya, tidak akan terwujud tanpa dukungan penuh dari para pemegang saham serta seluruh ’stakeholder’ Perseroan. Perseroan berharap agar dukungan tersebut dapat terus ditingkatkan.
telah diberikan Perseroan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Kepedulian ini merupakan wujud kebersamaan yang akan terus ditingkatkan. Keberhasilan Perseroan tentunya tidak lepas dari kebersamaan yang sudah terjalin selama ini dengan masyarakat sekitar. Atas nama Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para Pemegang Saham, Karyawan, Pelanggan, Supplier, lembaga keuangan bank dan non-bank, serta seluruh mitra bisnis Perseroan atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan kepada Perseroan. Bawen, 29 April 2010 Atas nama Direksi
Rakiyo Wibowo Direktur Utama
Kepedulian Perseroan dalam bentuk ’corporate social responsibility’, diwujudkan dalam berbagai aktifitas sosial yang diperuntukkan bagi masyarakat di lingkungan sekitar lokasi usaha. Beberapa aktifitas telah dilakukan perseroan mulai dari pemberian bantuan kas desa, partisipasi dalam pembangunan tempat ibadah, pembenahan sarana jalan lingkungan sampai dengan bantuan kegiatan-kegiatan keagamaan maupun kegiatankegiatan kemasyarakatan. Peningkatan kesejahteraan bagi warga sekitar juga mendapatkan perhatian serius. Pemberian kesempatan kerja serta kesempatan menjadi pemasok barang-barang/bahan baku yang diperlukan oleh Perseroan, merupakan peluang yang
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
15
Laporan Tahunan Tahun Buku 2009 berikut Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab Manajemen PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini.
Yang bertanda tangan,
16
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
17
Ikhtisar Data Keuangan Data keuangan yang tersaji dibawah ini merupakan informasi penting dari kondisi keuangan Perseroan 5 (lima) tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005, 2006, 2007, 2008, dan 2009. Laporan Keuangan tahun 2008 dikutip dari hasil audit oleh KAP Ngurah Arya & Rekan. Sedangkan untuk tahun 2005, 2006, 2007 dan 2009 telah diaudit oleh KAP Drs. Sugeng Pamudji. Semua laporan keuangan mendapat opini wajar tanpa pengecualian.
18
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen
han tidak memiliki ketergantungan pada pangsa pasar tersebut.
ANALISIS KINERJA KEUANGAN Perolehan hasil Penjualan Perseroan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, pada tahun 2009 mengalami penurunan yang cukup tajam dibandingkan periode sebelumnya. Nilai penurunan hasil Penjualan bersih sebesar 18% yang terjadi, atau menurun Rp. 3.205 juta dibandingkan tahun 2008 yang tercatat sebesar Rp. 17.462 juta, dikarenakan tingkat ketergantungan yang masih dominan pada pangsa ’captive market’nya. Dengan tingkat ketergantungan yang mencapai 75% dari total nilai penjualannya, perubahan yang terjadi pada pangsa pasar tersebut akan berpengaruh langsung terhadap kinerja Perseroan.
Dengan total nilai perolehan hasil Penjualan Bersih Perseroan sebesar Rp. 14.257 juta, Divisi Jasa Boga memberikan kontribusi nilai penjualan sebesar Rp. 7.836 juta (55%). Sedangkan divisi usaha lainnya masing-masing sebesar Rp. 3.457 juta (24%) untuk Divisi Perdagangan Umum, sebesar Rp. 1.760 juta (12%) untuk Divisi Transportasi Kontainer dan sebesar Rp. 1.205 juta (9%) untuk Divisi Perumahan. GRAFIK : KONTRIBUSI PENJUALAN TIAP DIVISI TERHADAP TOTAL PENJUALAN BERSIH PERSEROAN 2008 – 2009
GRAFIK : PENJUALAN BERSIH PERSEROAN TAHUN 2005 – 2009 ( dalam jutaan rupiah )
Divisi-divisi usaha yang terpengaruh langsung terhadap terjadinya perubahan pada ’captive market’ tersebut meliputi Divisi Perdagangan Umum, Jasa Boga dan Transportasi Kontainer. Khusus untuk Divisi Perdagangan Umum, walaupun terdapat penurunan yang cukup besar pada penjualan internalnya atau pada ’captive market’, namun dapat diimbangi dengan keberhasilan divisi ini memperoleh peningkatan penjualan eksternal. Sedangkan pada Divisi Peruma-
Bobot kenaikan Beban Operasional sebesar 1% terhadap hasil Penjualan Bersih Perseroan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, lebih disebabkan tidak dapat teredamnya biaya tetap yang terjadi seperti biaya tenaga kerja, bunga pinjaman, penyusutan aktiva tetap, dan biaya operasional lainnya terkait menurunnya hasil Penjualan Bersih Perseroan. Dengan kondisi tersebut diatas, Laba Kotor Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp. 166 juta atau turun 17% dibandingkan Laba Kotor yang diperoleh Perseroan pada tahun 2008 yang tercatat sebesar Rp. 963 juta. Demikian pula dengan perolehan Laba Operasi Perseroan yang
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
19
Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen
tercatat sebesar Rp.1 juta atau turun 99% dari perolehan tahun lalu yang masih membukukan Laba Operasi sebesar Rp. 161 juta. Dengan adanya Pendapatan Non Operasional sebesar Rp. 183 juta, yang diperoleh dari hasil penjualan atas aset bergerak milik Perseroan yang sudah tidak produktif dan telah habis nilai keekonomisannya serta pendapatan atas bunga bank, maka Perseroan dapat memperoleh Laba Sebelum Pajak sebesar Rp. 184 juta. Pada akhirnya, Laba Bersih Perseroan tercatat sebesar Rp. 152 juta, yang berarti terjadi peningkatan perolehan sebesar 112% dibandingkan tahun lalu. Total Aset Perseroan naik sebesar Rp. 1.482 juta dibanding tahun 2008 atau naik 11%, karena meningkatnya Aset Lancar yang terutama berasal dari komponen Piutang Usaha dan Persediaan. Pada Piutang Usaha, peningkatan terjadi karena semakin bertambahnya nilai Piutang Usaha yang belum tertagih. Dengan semakin lambatnya perputaran Piutang Usaha, dari 137 hari menjadi 196 hari, menyebabkan Perseroan kesulitan dalam membiayai kegiatan operasionalnya dan melakukan ekspansi usaha. Sedangkan penambahan nilai Persediaan dari Rp. 1.621 juta menjadi Rp. 2.560 juta lebih dominan diperoleh dari peralihan biaya pembangunan infrastruktur perumahan dan unit-unit perumahan yang saat itu masih dalam proses pekerjaan, sehingga dikategorikan dalam pos Uang Muka, maka setelah selesai dikerjakan telah dialihkan kedalam pos Persediaan Tanah dan Bangunan Perumahan. Penurunan nilai Aset Tetap yang terjadi pada tahun 2009 dibandingkan tahun 2008, selain diakibatkan oleh beban penyusutan juga terdapat penjualan atas Aset Bergerak (kendaraan) Perseroan yang sudah tidak produktif dan telah habis nilai keekonomisannya. Jumlah Kewajiban Perseroan bertambah 18% atau senilai Rp. 1.399 juta dibanding jumlah
20
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
kewajiban pada tahun 2008, diakibatkan adanya kenaikan pada Kewajiban Lancar Perseroan. Kewajiban ini meliputi hutang Perseroan kepada para subkontraktor dan supplier yang tertunda pembayarannya, dan adanya pembiayaan kembali dan penambahan modal kerja Perseroan oleh pihak perbankan dan non perbankan. Penundaan pembayaran kewajiban pada para supplier dan subkontraktor merupakan salah satu dampak nyata akibat dari semakin lambatnya pembayaran Piutang Usaha Perseroan. Untuk memperkecil dampak perlambatan pembayaran Piutang Usaha ini, Perseroan mendapatkan dukungan pendanaan dari lembaga perbankan maupun non perbankan. Dengan kepercayaan yang telah diberikan oleh para kreditur, Perseroan tetap berkomitmen untuk menjaga kepercayaan tersebut yang dibuktikan dengan tingkat kolektibilitas pembayaran Perseroan kepada para kreditur dikategorikan lancar.
Perdagangan Umum Pertumbuhan pendapatan divisi ini tercatat sebesar 12%, atau meningkat Rp. 359 juta dari perolehan pendapatan tahun 2008 yang tercatat sebesar Rp. 3.097 juta. Penjualan eksternal, yang memberikan kontribusi nilai penjualan sebesar 20% dari total pendapatan, telah meredam penurunan yang terjadi pada penjualan internalnya. Pembukaan 1 (satu) unit ’outlet’ di daerah Bergas, Kabupaten Semarang pada akhir tahun 2008, telah dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan perolehan pendapatan yang juga dimaksudkan sebagai awal perluasan jaringan penjualan di lokasi-lokasi yang dipandang potensial.
Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen
Kenaikan sebesar 1% pada Harga Pokok Penjualan divisi ini, telah menyebabkan perolehan Laba Kotor menurun sebesar 14% dari perolehan tahun 2008 yang tercatat sebesar Rp. 187 juta. Namun demikian, kontribusi Laba Kotor Divisi Perdagangan Umum terhadap total Laba Kotor Perseroan meningkat menjadi 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 19%. Sementara itu, Margin Laba Kotornya hanya mencapai 5% dari total pendapatan yang diperolehnya pada periode tahun 2009 ini, atau turun 1% dari perolehan pada tahun 2008. GRAFIK : KONTRIBUSI LABA KOTOR DIVISI PERDAGANGAN UMUM TERHADAP TOTAL LABA KOTOR PERSEROAN
Naiknya harga pembelian bahan-bahan pokok dapat diredam dengan upaya efisiensi penggunaan bahan baku dan tenaga kerja serta adanya penyesuaian harga jual. Sehingga secara total, nilai Harga Pokok Penjualan dapat diturunkan sebesar 5% dari beban tahun lalu dibandingkan masing-masing nilai penjualannya. Dengan langkah yang telah diambil tersebut, Laba Kotor yang diperoleh dapat meningkat menjadi sebesar Rp. 606 juta atau naik 234% dibandingkan perolehan tahun 2008. Peningkatan perolehan Laba Kotor tersebut menjadikan Margin Laba Kotor divisi ini meningkat cukup tajam, dari 3% pada tahun 2008 menjadi 8% pada tahun 2009. Begitu pula besarnya kontribusi Laba Kotor divisi ini terhadap total Laba Kotor Perseroan meningkat hampir 300%, dimana pada tahun 2008 memberikan kontribusi sebesar 27% dan pada tahun 2009 menjadi 76%. GRAFIK : KONTRIBUSI LABA KOTOR DIVISI JASA BOGA TERHADAP TOTAL LABA KOTOR PERSEROAN
Jasa Boga Pengurangan jumlah karyawan yang terjadi pada industri manufaktur yang telah menjadi pelanggan Perseroan, telah menyebabkan pengurangan order pesanan makanan siap saji yang dipasok Perseroan. Dari 3,8 juta porsi yang diperoleh Perseroan pada tahun 2008, telah terjadi penurunan jumlah order sebesar 950 ribu porsi sepanjang tahun 2009. Akibatnya, hasil penjualan yang diperoleh Perseroan menurun sebesar Rp. 1.821 juta, atau membukukan nilai penjualan sebesar Rp. 7.836 juta dibandingkan nilai penjualan tahun 2008 sebesar Rp. 9.657 juta.
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
21
Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen Transportasi Kontainer Tingkat persaingan yang dihadapi divisi ini cukup ketat. Pengurangan jumlah order angkutan dari para pelanggan, baik yang disebabkan adanya penurunan order untuk ekspor maupun telah tutupnya perusahaan akibat resesi global, telah semakin memperkecil ’kue’ yang diperebutkan diantara para pengusaha angkutan darat. Upaya peningkatan kerja sama yang telah dirintis dengan perusahaan EMKL untuk memperluas wilayah pelayanan, yang mencakup sampai keseluruh daerah di Provinsi Jawa Tengah ini, tidak dapat dilakukan secara optimal karena terkendala kecukupan modal kerja yang harus tersedia. Pada tahun 2009, total penjualan yang dapat diperoleh Divisi Transportasi Kontainer sebesar Rp. 1.760 juta atau turun sebesar Rp. 779 juta (31%) dibanding tahun 2008. Tingkat persaingan yang tinggi menyebabkan Perseroan menekan margin keuntungan yang diperoleh dari divisi ini. Dengan adanya kenaikan pada Harga Pokok Penjualan sebesar 11%, yang diakibatkan penurunan pada nilai penjualan, Divisi Transportasi Kontainer mengalami kerugian sebesar Rp. 60 juta pada tahun ini dibandingkan tahun lalu yang masih mencatat Laba Kotor sebesar Rp. 194 juta. Dengan Rugi Kotor yang mencapai lebih dari 3% terhadap total penjualannya, divisi ini memberikan kontribusi negatif sebesar 8% dari total Laba Kotor Perseroan.
22
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
GRAFIK : KONTRIBUSI LABA KOTOR DIVISI TRANSPORTASI KONTAINER TERHADAP TOTAL LABA KOTOR PERSEROAN
Perumahan Realisasi penjualan unit rumah pada tahun 2009 sebanyak 26 unit atau tercatat sebesar Rp. 1.205 juta. Hasil perolehan ini lebih rendah dari realisasi pada tahun 2008 yang membukukan penjualan sebanyak 41 unit atau sebesar Rp. 2.169 juta. Dan bila dibandingkan dengan target penjualan yang ingin dicapai, hanya terealisasi sebesar 22% saja dari target unit yang harus terjual atau 20% dari target nilai penjualan yang diharapkan. Beberapa faktor yang menjadi kendala penjualan ini antara lain adanya ketidak pastian kelangsungan pekerjaan di masing-masing tempat kerja dan keterbatasan kemampuan penyediaan uang muka oleh calon konsumen. Kelesuan penjualan unit perumahan ini terjadi pada hampir disemua proyek perumahan khususnya di wilayah Kabupaten Semarang.
Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen
Laba Kotor yang diperoleh Divisi Perumahan tercatat sebesar Rp. 89 juta atau menurun sebesar 72% dibandingkan tahun 2008 yang tercatat sebesar Rp. 322 juta. Dan besarnya kontribusi Laba Kotor dari divisi ini terhadap total Laba Kotor Perseroan mencapai 11%. Margin Laba Kotor yang dapat dicapai sebesar 7%.
GRAFIK : KONTRIBUSI LABA KOTOR DIVISI PERUMAHAN TERHADAP TOTAL LABA KOTOR PERSEROAN
KEBIJAKAN DIVIDEN Komitmen Perseroan untuk melakukan pembayaran Dividen Kas minimal sebesar 30 % dari bagian Laba Bersih Perseroan tiap tahunnya telah dilakukan seperti yang ditunjukkan dalam tabel berikut :
Tahun Buku 2005 2006 2007 2008
Tanggal Pembayaran 19 Desember 2006 09 Januari 2008 28 Nopember 2008 20 Nopember 2009
Dividen Kas Per Saham Rp 3,19 Rp 2,32 Rp 3,08 Rp 1,36
Jumlah Pembayaran Rp 95.673.687 Rp 69.704.438 Rp 92.376.689 Rp 40.800.000
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
23
Tata Kelola Perseroan P
enerapan tata kelola perusahaan yang berdasar prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance – GCG) yang baik, khususnya yang mengacu pada Anggaran Dasar, Undang-Undang Perseroan Terbatas dan peraturan Pasar Modal, terus diupayakan sebaikbaiknya oleh Perseroan. Penyampaian informasi mengenai kegiatan operasional, kinerja keuangan dan hasil yang dicapai oleh Perseroan bagi para ‘stakeholder’, khususnya Para Pemegang Saham Perseroan, antara lain dilakukan melalui paparan publik, pemberitahuan dan pengumuman di media otoritas bursa atau media massa dan Rapat Umum Pemegang Saham. Tugas pokok Dewan Komisaris, yang terdiri dari Komisaris Utama dan 2 (dua) orang Komisaris yang salah satunya merupakan Komisaris Independen, adalah sebagai pengawas pengelolaan operasional Perseroan sehari-hari yang dilakukan Direksi, dan sekaligus juga memberikan masukan-masukan berdasar temuan ataupun informasi yang diperolehnya secara langsung maupun yang berasal dari laporan Komite Audit. Untuk melakukan koordinasi kerja diantara anggota Dewan Komisaris, diselenggarakan rapat secara berkala dan dihadiri minimal 2 (dua) orang anggota dewan setiap 3 bulan sekali di tempat yang telah disepakati diantara peserta rapat. Agenda rapat membahas antara lain evaluasi atas hasil kerja Direksi tiap triwulan, memberikan arahan atau masukan kepada Direksi Perseroan baik yang berupa saran perbaikan maupun dukungan untuk pencapaian target yang telah ditetapkan. Komite Audit Perseroan terdiri dari 3 (tiga) orang anggota dengan Komisaris Independen sebagai Ketua Komite dan 2 (dua) orang lainnya sebagai anggota. Tugas dan kewenangan Komite Audit meliputi evaluasi atas laporan keuangan ataupun in-
24
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
formasi keuangan lainnya, ketaatan Perseroan dalam memenuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam perundang-undangan pasar modal atau yang terkait dengan kegiatan operasional lainnya, penelaahan laporan auditor dan menilai pelaksanaan manajemen resiko oleh Direksi Perseroan. Kesemuanya akan menjadi bahan pelaporan kepada Dewan Komisaris. Jadwal pelaksanaan tugas dan pertemuan yang diadakan anggota komite ini minimal 12 – 15 kali per tahun, yang dihadiri oleh minimal 2 orang anggota. Direksi Perseroan yang terdiri dari Direktur Utama dan 1 (satu) orang Direktur, bertugas untuk memimpin dan mengelola kegiatan perseroan sehari-hari dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam pelaksanaan koordinasi kerja sehari-hari, Direksi melakukan pertemuan untuk membahas hal-hal yang dianggap perlu setiap saat. Pantauan terhadap pelaksanaan rencana kerja dan instruksi kerja lainnya kepada para penanggung jawab divisi, dilakukan melalui rapat antara Direksi dengan para karyawan kunci tersebut setiap akhir pekan. Untuk evaluasi hasil kerja serta langkah-langkah atau strategi yang akan dilakukan, rapat diadakan tiap 3 (tiga) bulan sekali. Selain itu, Direksi juga memberikan laporan tentang kinerja Perseroan secara keseluruhan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Untuk lebih memperluas dan menambah pengetahuan hal-hal yang terkait dengan pengelolaan usaha, Direksi Perseroan ikut dalam acara seminar ataupun pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh asosiasi emiten, lembaga penunjang Pasar Modal ataupun konsultan usaha yang kompeten dibidangnya.
Tata Kelola Perseroan Sekretaris Perusahaan dijabat rangkap oleh Direktur Perseroan. Tanggung jawab spesifik Sekretaris Perusahaan adalah : • Memberikan masukan kepada Direksi dan memantau kepatuhan Perseroan terhadap pelaksanaan ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar, peraturan Pasar Modal dan peraturan lain yang terkait. • Memelihara komunikasi yang transparan secara berkala dengan Instansi Pemerintah terkait dan para investor Pasar Modal yang berhubungan dengan permasalahan tata kelola perusahaan, tindakan korporasi dan transaksi materiil. • Memberikan informasi terkini yang akurat mengenai Perseroan kepada para Pemegang Saham, media, investor, analis dan masyarakat umum secara rutin.
jualan yang diperoleh dari kelompok usaha tersebut. Dengan upaya penjualan eksternal yang terus dilakukan, diharapkan pada tahun 2010 dan tahun-tahun mendatang, tingkat ketergantungan menjadi terus menurun sehingga dampak resiko ketergantungan pada pangsa pasar tertentu menjadi lebih tereliminisir. 2. Tingkat persaingan usaha. Dengan kondisi usaha yang semakin kompetitif, Perseroan menyadari bahwa inovasi produk dan ketepatan dalam penerapan strategi usaha lainnya sangat menentukan keberhasilan dalam memenangkan persaingan usaha diantara para kompetitor. Pelaksanaannya akan tetap dalam koridor etika berbisnis yang baik yang selama ini selalu menjadi kebijakan Perseroan dalam menjalankan usahanya. 3. Kebijakan Pemerintah.
Resiko Usaha Dalam pengelolaan resiko usaha, Perseroan menggolongkannya dalam 3 (tiga) hal utama yang perlu mendapatkan perhatian khusus, yaitu : 1. Adanya ketergantungan yang cukup besar pada pelanggan tertentu. Secara keseluruhan, hasil penjualan Perseroan sebesar 75% masih didominasi oleh pendapatan yang diperoleh dari 1 (satu) kelompok usaha dibidang tekstil dan produk tekstil yang berorientasi ekspor. Walaupun demikian, kecenderungan perolehan pangsa pasar yang lebih beragam terus meningkat seiring dengan maksud Perseroan untuk meminimalisir resiko usaha yang dapat terjadi. Tahapan pengurangan ketergantungan ini terus berlangsung, dimana pada tahun 2007 masih sebesar 89%, tahun 2008 sebesar 81% dan pada tahun 2009 menjadi 75% hasil pen-
Adanya kebijakan Pemerintah yang secara langsung maupun tidak, dapat mempengaruhi kelancaran usaha yang dijalankan Perseroan. Kebijakan yang dimaksud antara lain adanya kenaikan terhadap harga jual bahan bakar minyak yang dapat mempengaruhi harga-harga bahan pokok yang menjadi biaya produksi bagi Divisi Jasa Boga, dan kenaikan biaya bahan bakar serta perawatan kendaraan bagi Divisi Transportasi Kontainer, dan juga adanya kebijakan Pemerintah menyangkut kenaikan suku bunga Bank Indonesia (SBI) yang juga turut mempengaruhi sektor perumahan yang digeluti Perseroan. Untuk menyiasati tantangan usaha tersebut, Perseroan melakukan berbagai upaya efisiensi terhadap biaya-biaya produksi namun tetap memperhatikan segi kualitas produk dan pelayanannya, promosi produk, perolehan order yang lebih selektif, dan meningkatkan kerja sama dengan para mitra usaha.
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
25
Tata Kelola Perseroan Bagi para masyarakat khususnya masyarakat pemodal, untuk memperoleh informasi mengenai Perseroan dapat menghubungi alamat Sekretariat Perseroan sebagai berikut :
PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk
U.p. Sekretaris Perusahaan Jl. Raya Soekarno Hatta Km. 32, Bawen, Kabupaten Semarang – 50661 Phone/Fax : ( 0298 ) 523-359
26
LAPORAN TAHUNAN 2009 - PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
LAPORAN KEUANGAN
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
Ekshibit A-1
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk NERACA PER 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 Aset Aset Lancar Kas Bank Piutang Usaha Piutang Lain-lain Persediaan Uang Muka Sub Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi penyusutan tahun 2009 dan 2008 masing masing sebesar Rp 2.684.151.425,11 dan Rp 2,572,448,573.54 Aset Pajak Tangguhan Total Aset
Catatan 3 4 5 6 2,4;7 8
2009
2008
12.500.000,00 366.102.088,48 7.785.576.028,52 535.010.935,66 2.559.951.893,44 2.216.047.346,14 13.475.188.292,24
12.500.000,00 399.263.464,62 6.629.123.337,47 535.010.935,66 1.621.200.867,16 2.228.913.809,81 11.426.012.414,72
1.600.203.397,92 6.538.148,88 15.081.929.839,04
2.171.537.749,49 2.533.537,66 13.600.083.701,87
79.223.955,41 5.621.960.715,45 593.539.493,98 426.000.000,00 0,00 500.000.000,00 0,00 1.937.329.825,00 9.158.053.989,84
122.763.899,60 4.670.317.368,67 855.376.049,81 279.000.000,00 878.756.689,00 500.000.000,00 452.748.078,00 0,00 7.758.962.085,08
3.000.000.000,00 1.393.084.229,80 88.994.904,98 1.441.796.714,42 5.923.875.849,20 15.081.929.839,04
3.000.000.000,00 1.393.084.229,80 82.194.904,98 1.365.842.482,01 5.841.121.616,79 13.600.083.701,87
2,5;9
10
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Lancar Hutang Usaha Biaya Yang Masih Harus Dibayar Kewajiban Pajak Yang Masih harus Dibayar Hutang Bank BTN Hutang Bank Niaga Hutang Bank Bukopin Hutang CMMF Hutang Bank BRI Syariah Sub Jumlah Kewajiban Lancar Ekuitas Modal Saham- Modal Dasar 60.000.000 Saham nominal @ Rp.100,Modal ditempatkan dan disetor 30.000.000 lembar saham. Agio saham Laba Ditahan Ditentukan Penggunaannya Laba Ditahan Tidak Ditentukan Sub Jumlah Ekuitas Total Kewajiban dan Ekuitas
11 12 13 14 15 16 17 18 19
Lihat Catatan Atas Laporan Keuangan Yang Tidak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk LAPORAN LABA - RUGI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 CATATAN PENJUALAN DAN PENDAPATAN HARGA POKOK PENJUALAN
14.257.388.956,61
17.462.488.955,27
21
13.460.360.607,47
16.499.704.384,42
797.028.349,14
962.784.570,85
796.045.848,46
801.460.577,43
982.500,68
161.323.993,42
182.829.852,87
7.052.517,46
183.812.353,55
168.376.510,88
36.153.394,35
29.713.660,37
(4.004.611,22)
2.533.537,66
22
LABA OPERASI PENDAPATAN NON OPERASI
23
LABA SEBELUM PAJAK PAJAK KINI
24
PAJAK TANGGUHAN LABA SETELAH PAJAK LABA PER SAHAM DASAR
2008
2.7; 20
LABA KOTOR BEBAN OPERASIONAL
2009
Ekshibit B - 2
2.9
151.663.570,41
136.129.312,85
5,06
4,54
Lihat Catatan Atas Laporan Keuangan Yang Tidak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
KETERANGAN
Saldo Awal Agio Saham Tambahan modal disetor Cadangan Perseroan Koreksi Laba Tahun Lalu Pembagian Dividen Laba Periode Berjalan Saldo per 31 Desember 2008 Agio Saham Tambahan modal disetor Cadangan Perseroan Koreksi Laba Tahun Lalu Pembagian Dividen Laba Periode Berjalan Saldo per 31 Desember 2009
MODAL DISETOR
3.000.000.000,00 1.393.084.229,80 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4.393.084.229,80 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4.393.084.229,80
SALDO LABA DITENTUKAN TIDAK DITENTUKAN PENGGUNAANNYA PENGGUNAANNYA 66.798.789,98 0,00 0,00 15.396.115,00 0,00 0,00 0,00 82.194.904,98 0,00 0,00 6.800.000,00 0,00 0,00 0,00 88.994.904,98
Lihat Catatan Atas Laporan Keuangan yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
1.409.481.936,53 0,00 0,00 (15.396.115,00) (71.972.652,37) (92.400.000,00) 136.129.312,85 1.365.842.482,01 0,00 0,00 (6.800.000,00) (28.109.338,00) (40.800.000,00) 151.663.570,41 1.441.796.714,42
Ekshibit C-3
JUMLAH EKUITAS
4.476.280.726,51 1.393.084.229,80 0,00 0,00 (71.972.652,37) (92.400.000,00) 136.129.312,85 5.841.121.616,79 0,00 0,00 0,00 (28.109.338,00) (40.800.000,00) 151.663.570,41 5.923.875.849,20
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2009 Dan 2008 KETERANGAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pendapatan operasional lainya Pembayaran Beban Tenaga Kerja Pemberian pinjaman ke afiliasi Pembayaran Beban Umum dan Administrasi Pembayaran Kepada pemasok Arus Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset tetap Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Tambahan setoran modal Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE PENGUNGKAPAN TAMBAHAN : Kas dan Setara Kas terdiri dari : Kas Bank Jumlah Kas dan setara kas
2009
Ekshibit D-4
2008
12.162.185.239,28 182.829.852,87 (1.844.296.619,00) 0,00 (796.045.848,46) (10.197.465.500,83) (492.792.876,14) 459.631.500,00 459.631.500,00
17.484.623.791,89 7.052.517,46 (1.952.415.279,00) 0,00 (801.460.577,43) (14.849.554.648,46) (111.754.195,54) (116.891.840,00) (116.891.840,00)
0,00 0,00
0,00 0,00
(33.161.376,14) 411.763.464,62 378.602.088,48
(228.646.035,54) 640.409.500,16 411.763.464,62
12.500.000,00 366.102.088,48 378.602.088,48
12.500.000,00 399.263.464,62 411.763.464,62
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Halaman ini sengaja dikosongkan)