YAYASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SULAWESI UTARA LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Daftar Isi
Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan……………………………………………………………………… ......
1
Laporan Aktivitas .……………………………………………………………………….. ................
2
Laporan Arus Kas ……………………………………………………………................... ..............
3
Catatan atas Laporan Keuangan …………………………………………………….......... ..........
4-15
YAYASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SULAWESI UTARA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2011
2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas
2, 4, 12
27.078.464.481
18.761.898.037
27.078.464.481
18.761.898.037
539.116.687
440.787.370
27.617.581.168
19.202.685.407
134.588.925
1.455.050
ASET BERSIH TERIKAT DAN TIDAK TERIKAT
27.482.992.243
19.201.230.357
JUMLAH LIABILITAS DAN ASET BERSIH
27.617.581.168
19.202.685.407
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 600.854.218 pada tahun 2011 dan Rp 453.983.535 pada tahun 2010
2, 5
JUMLAH ASET
LIABILITAS DAN ASET BERSIH LIABILITAS LANCAR Hutang pajak
2, 6
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 1
YAYASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SULAWESI UTARA LAPORAN AKTIVITAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2011
2010
PERUBAHAN ASET BERSIH PENDAPATAN Pendapatan sumbangan Pendapatan bunga Pendapatan lain-lain
1, 2, 7 2, 8 9
26.535.000.000 791.526.604 16.196.000
27.000.000.000 380.137.999 303.011.250
27.342.722.604
27.683.149.249
13.583.141.372 5.477.819.346
14.599.811.105 3.141.706.009
19.060.960.718
17.741.517.114
8.281.761.886
9.941.632.135
ASET BERSIH AWAL TAHUN
19.201.230.357
9.259.598.222
ASET BERSIH AKHIR TAHUN
27.482.992.243
19.201.230.357
Jumlah Pendapatan BEBAN Beban penyaluran Beban umum dan administrasi
2, 10 2, 11
Jumlah Beban KENAIKAN ASET BERSIH
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 2
YAYASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SULAWESI UTARA LAPORAN ARUS KAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Kenaikan aset bersih Penyesuaian untuk Penyusutan aset tetap Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi Hutang pajak Piutang lain-lain
2010
8.281.761.886
9.941.632.135
5
146.870.683
158.554.564
6
8.428.632.569 133.133.875 -
10.100.186.699 (29.388.250) 250.000.000
8.561.766.444
10.320.798.449
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap
2011
5
KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK
(245.200.000)
(98.109.600)
8.316.566.444
10.222.688.849
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
4
18.761.898.037
8.539.209.188
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
4
27.078.464.481
18.761.898.037
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 3
YAYASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SULAWESI UTARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Sulawesi Utara (“Yayasan PBSU”), didirikan berdasarkan akta pendirian No. 95 tanggal 16 Mei 2006 dari Notaris Soetjipto, SH. Anggaran dasar Yayasan telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat keputusan nomor C-2108.HT.01.02.TH 2006 pada tanggal 25 September 2006. Pada bulan September 2010 susunan pengurus Yayasan PBSU diubah, berdasarkan Surat Pernyataan dan Keputusan Pembina (Sebagai Pengganti Rapat Pembina) Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Sulawesi Utara. Perubahan tersebut telah diaktakan oleh notaris Aryanti Artisari, SH dengan no 34 tanggal 3 Agustus 2012, akta tersebut masih dalam proses pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Yayasan didirikan untuk jangka waktu 12 tahun. Sesuai dengan pasal 2 anggaran dasarnya, ruang lingkup Yayasan PBSU dibidang sosial dan kemanusiaan dalam rangka implementasi Perjanjian Niat Baik mengenai gagasan-gagasan pemantauan dan berkelanjutan pasca-tambang yang ditandatangani antara Pemerintah Republik Indonesia dengan PT Newmont Minahasa Raya pada tanggal 16 Pebruari 2006 di Jakarta, dengan kegiatan-kegiatan antara lain mencakup:
Mengadakan, melaksanakan dan membiayai program-program pemberdayaan masyarakat yang disetujui oleh pembina. Wajib membiayai kegiatan Panel Ilmiah Independen dalam melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban-kewajibannya. Bekerja sama dengan badan-badan pemberi bantuan lainnya, lembaga-lembaga pemerintah, dan yayasan amal untuk berusaha meningkatkan dukungan bagi pembangunan berkelanjutan di propinsi Sulawesi Utara dan terutama daerah sekitar kegiatan Tambang Mesel. Berpartisipasi dalam suatu kegiatan usaha atau mendirikan suatu badan usaha yang sejalan atau sesuai dengan maksud dan tujuan Yayasan PBSU.
Susunan Pembina, Pengurus, dan Pengawas Yayasan PBSU pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Pembina
:
Pengurus Ketua Sekretaris Wakil sekretaris Bendahara
DR. HR Agung Laksono Prof. DR. Ir. H. Gusti H. Hatta, Ms Prof. DR. Balthesar Kambuaya Djendry Alfino Keintjem, SH Ir. David Sompie, MSI Ir. Jero wacik, SE
: : : :
Prof. DR. Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo Ir. S.R. Mokodongan Dra. Siti Rahayu Hidayati Puntodewo Ilham, SE
Anggota
:
Ir. Leo Nababan Xandra Maya Lalu DR. Tony Wagey Ir. Alex Wowor Gunarso D. S, SE, AK
. 4
YAYASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SULAWESI UTARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) Sekretariat Pemberdayaan Masyarakat
:
Ir. Wahnarno Hadi, Ms Asmar Hadi
Hubungan dengan Tim
:
Manado
:
DR. Nani Hendiarti IR. Elvi Wijayanti, Msc Prof. DR. Ir. Desy Mantiri, DES. DEA Makmun Paputungan Tavip Watuseke Boy Watuseke, SH
Pengawas Ketua Anggota
: :
Drs. Oskar Wagiu DR. Ir. Ridwan Djamaludin Ir. RLE Mamesah
Yayasan PBSU berkedudukan di Manado. Jumlah karyawan Yayasan PBSU pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebanyak 11 dan 8 orang (tidak diaudit). Penyelesaian laporan keuangan Manajemen Yayasan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 10 September 2012 Dana Sumbangan Berdasarkan Perjanjian Niat Baik tanggal 16 Februari 2006 penerimaan dana terutama berasal dari PT Newmont Minahasa Raya (“NMR”) sebesar Dolar AS 30.000.000. Penerimaan dana dilaksanakan secara bertahap dan tahap awal pada tahun 2007 sebesar Dolar AS 12.000.000 sedangkan sisanya 18.000.000 Dolar AS akan diterima pada tahun ke 5 sampai dengan tahun ke 10 masing-masing sebesar Dolar AS 3.000.000 sesuai dengan kurs yang berlaku pada saat penerimaan dana. Selanjutnya dana yang diterima disalurkan sesuai dengan tujuan penggunaannya berdasarkan program kerja dan anggaran yang mencakup pemberdayaan masyarakat dan pemantauan lingkungan di sekitar daerah bekas pertambangan NMR. Pemberdayaan masyarakat meliputi kegiatan seperti sebagai berikut:
Pembangunan di bidang kesehatan antara lain pembangunan rumah sakit beserta peralatannya, pembangunan puskesmas pembantu, lantainisasi rumah dan lain-lain. Pembangunan di bidang pendidikan antara lain rehabilitasi sekolah, bantuan peralatan, perbaikan pagar sekolah, beasiswa bagi murid yang kurang mampu dan berprestasi, pendidikan bagi guru, bantuan komputer dan peralatan lainnya serta pembangunan pondok pesantren. Pembangunan infrastruktur Pembangunan ekonomi Pemantauan lingkungan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Rincian kegiatan di atas dituangkan pengurus Yayasan PBSU dalam program kerja dan anggaran yang disusun sesuai dengan tahapan penerimaan dana. . 5
YAYASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SULAWESI UTARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis. Laporan arus kas disajikan dengan menggunakan metode tidak langsung menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah. Setara Kas Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu (3) tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Aset tetap Yayasan PBSU menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”. Yayasan PBSU memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai aset. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Peralatan dan perabot kantor Kendaraan
4 8
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadinya dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Pengakuan Pendapatan dan Beban Sumbangan dari PT Newmont Minahasa Raya diakui sebagai pendapatan sumbangan terikat pada saat dana diterima oleh bank yang ditunjuk oleh Yayasan PBSU. Penghasilan bunga diakui sebagai pendapatan investasi tidak terikat atas dasar waktu, pokok dan tingkat bunga berlaku. Penghasilan dan beban operasional diakui sesuai dengan manfaatnya pada waktu yang bersangkutan (accrual basis).
. 6
YAYASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SULAWESI UTARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Yayasan PBSU telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006),“ Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. (i) Aset Keuangan Aset keuangan diklasifikasikan sebagai (1) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; (2) pinjaman yang diberikan dan piutang; (3) investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan (4) aset keuangan tersedia untuk dijual. Yayasan PBSU menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pengakuan dan pengukuran Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Aset keuangan Yayasan PBSU adalah kas dan bank. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. (ii) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Yayasan PBSU menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diukur, setelah pengakuan awal sebesar biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
. 7
YAYASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SULAWESI UTARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Instrumen Keuangan (lanjutan) (iii) Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. (iv) Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain. (v) Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. (vi) Penurunan Nilai Aset Keuangan Setiap akhir periode pelaporan, Yayasan PBSU mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Yayasan PBSU pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif.
. 8
YAYASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SULAWESI UTARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Instrumen Keuangan (lanjutan) (vi) Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi. Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun penyisihan jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut. Pemulihan penurunan nilai yang sebelumnya diakui sepanjang pemulihan tersebut tidak mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dilakukan, dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya. (vii) Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Yayasan PBSU menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Yayasan PBSU mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Yayasan PBSU telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Yayasan PBSU tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. Keuangan Liabilitas keuangan Liabilitas dihentikan pengakuannya ketika Liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. .
9
YAYASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SULAWESI UTARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain dan Interpretasi Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perseroan juga telah menerapkan standar-standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan: 1. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. 2. PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. 3. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Berikut ini adalah standar akuntansi yang direvisi dan diterbitkan yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perseroan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2011: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: 1. 2. 3. 4.
PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” PSAK No. 50 (Revisi 2010), ”Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 60 (Revisi 2010), ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan Yayasan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Yayasan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan : Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Yayasan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Yayasan seperti yang di ungkapkan pada catatan 2.
. 10
YAYASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SULAWESI UTARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 8 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Yayasan menjalankan kegiatannya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 539.116.687 dan Rp 440.787.370. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5. 4. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari:
2011
Kas
2010
1.221.505.548
386.699.981
Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
12.115.404.539 2.335.950.168 888.697.227 516.906.999
15.904.204.263 1.430.926.913 1.040.066.880 -
Deposito berjangka PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Danamon Indonesia Tbk
5.000.000.000 5.000.000.000
-
27.078.464.481
18.761.898.037
Jumlah Kas dan Setara Kas
5. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 2011
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Nilai Tercatat Peralatan dan perabot kantor Kendaraan
351.314.945 543.455.960
245.200.000
-
351.314.945 788.655.960
Jumlah Nilai Tercatat
894.770.905
245.200.000
-
1.139.970.905
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan
225.714.547 228.268.988
63.613.688 83.256.995
-
289.328.235 311.525.983
Jumlah Akumulasi Penyusutan
453.983.535
146.870.683
-
600.854.218
Nilai Buku
440.787.370
539.116.687
. 11
YAYASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SULAWESI UTARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. ASET TETAP (lanjutan) 2010
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Nilai Tercatat Peralatan dan perabot kantor Kendaraan
253.205.345 543.455.960
98.109.600 -
-
351.314.945 543.455.960
Jumlah Nilai Tercatat
796.661.305
98.109.600
-
894.770.905
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan
143.747.326 151.681.645
81.967.221 76.587.343
-
225.714.547 228.268.988
Jumlah Akumulasi Penyusutan
295.428.971
158.554.564
-
453.983.535
Nilai Buku
501.232.334
440.787.370
Alokasi beban penyusutan adalah sebagai berikut:
2011
2010
Beban umum dan administrasi Seketariat yayasan Panel Ilmiah Indonesia
106.637.549 40.233.134
118.089.491 40.465.073
Jumlah
146.870.683
158.554.564
6. HUTANG PAJAK Akun ini merupakan hutang atas pembayaran PPh pasal 21. 7. PENDAPATAN SUMBANGAN Pendapatan sumbangan adalah dana yang berasal dari PT Newmont Minahasa Raya (NMR). Pada tanggal 24 Februari 2011 dan 23 April 2010 diterima dana masing-masing sebesar Rp 26.535.000.000 dan Rp 27.000.000.000. 8. PENDAPATAN BUNGA 2011
2010
Jasa giro Deposito berjangka
604.348.544 187.178.060
380.137.999 -
Jumlah
791.526.604
380.137.999
. 12
YAYASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SULAWESI UTARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PENDAPATAN LAIN-LAIN 2011
2010
Penerimaan Sisa Hasil Usaha dari koperasi Makmur Jaya Pengembalian dana Pengembalian dana talangan Pesantren Buyat Lain-lain
13.031.000 3.165.000 -
23.172.999 20.502.000 250.000.000 9.336.251
Jumlah
16,196,000
303.011.250
10. BEBAN PENYALURAN Beban penyaluran merupakan bantuan program yang disalurkan sebagai berikut: 2011 Sekretariat Manado Pemberdayaan Masyarakat Bidang infrastruktur Bidang pendidikan Bidang ekonomi Bidang kesehatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Unit pelaksana kegiatan Kec. Ratatotok Unit pelaksana kegiatan Kec. Kotabunan
2010
3.825.217.050 1.415.451.000 1.363.000.000 1.315.067.200
140.000.000 10.500.000 10.054.114.046
625.000.000 625.000.000
-
Sub jumlah
9.168.735.250
10.204.614.046
Panel Ilmiah Independen Program Pemantauan Lingkungan Honorarium anggota panel Perjalanan dinas anggota panel Rapat anggota panel
1.660.102.928 1.563.412.940 1.005.437.810 185.452.444
1.859.244.784 1.647.878.372 802.621.459 85.452.444
Sub jumlah
4.414.406.122
4.395.197.059
13.583.141.372
14.599.811.105
Jumlah
. 13
YAYASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SULAWESI UTARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2011
Sekretariat Perjalanan dinas Gaji dan tunjangan Biaya rapat dan akomodasi Pembayaran kontrak dengan Unisma untuk road map Bantuan tim kesenian tari minahasa Sewa kantor Penyusutan aset tetap Sewa kendaraan dan helikopter Alat tulis kantor dan makan minum Pemeliharaan kendaraan Bantuan penelitian kelautan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50.000.000)
.
2010
1.401.004.209 1.241.942.425 452.422.879
581.516.650 611.805.050 320.270.990
250.000.000 200.000.000 144.310.846 106.637.549 74.150.000 73.001.438 62.457.809 50.000.000 409.046.297
138.197.000 118.089.491 7.601.500 76.127.405 36.216.722 269.256.209
4.464.973.452
2.159.081.017
394.200.000 218.541.340 72.022.245 43.750.000 40.233.134 16.953.542 227.145.633
427.700.000 234.588.400 136.928.381 48.850.000 40.465.073 18.593.463 75.499.675
Sub jumlah
1.012.845.894
982.624.992
Jumlah
5.477.819.346
3.141.706.009
Sub jumlah Panel Ilmiah Independen Gaji dan tunjangan Perjalanan dinas Alat tulis kantor dan makan minum Sewa kendaraan Penyusutan aset tetap Telekomunikasi Lain-lain
12. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Seluruh nilai tercatat instrumen keuangan mendekati nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut. Aset keuangan Yayasan PBSU adalah kas dan setara kas; Yayasan PBSU tidak mempunyai liabilitas keuangan. Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar golongan instrumen keuangan Yayasan PBSU: Seluruh aset dan liabilitas keuangan merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari aset keuangan tersebut.
. 14
YAYASAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SULAWESI UTARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) Ikhtisar nilai tercatat dan estimasi nilai wajar instrumen keuangan Yayasan PBSU yang dinyatakan dalam laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Nilai tercatat Aset keuangan Kas dan setara kas
2010 nilai wajar
27.078.464.481
Nilai tercatat
27.078.464.481
18.761.898.037
nilai wajar 18.761.898.037
13. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan 31 Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan 31 Desember 2011: Jumlah sebelum reklasifikasi Beban Beban Penyaluran Beban umum dan administrasi
Reklasifikasi
13.711.737.202 4.029.779.912
. 15
888.073.903 888.073.903
Jumlah sesudah reklasifikasi 14.599.811.105 3.141.706.009