PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
Halaman
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Mayora Indah Tbk dan Anak Perusahaan paada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 serta untuk Tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Laporan Auditor Independen
1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 serta untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
8
Lampiran INFORMASI TAMBAHAN KONSOLIDASIAN – Laporan Keuangan Tersendiri Induk Perusahaan - Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan 1 Januari 2009/ 31 Desember 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Laporan Posisi Keuangan Induk Perusahaan
l.1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Induk Perusahaan
l.3
Laporan Perubahan Ekuitas Induk Perusahaan
l.4
Laporan Arus Kas Induk Perusahaan
l.5
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008
Catatan
2011
31 Desember 2010
2009
1 Januari 2009/ 31 Desember 2008
Rp
Rp
Rp
Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 387.936.394 tahun 2011 dan Rp 177.936.951 tahun 2010 Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan Uang muka pembelian Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka
2d,2e,2g,2i,4,20,32,33 2d,2h,2i,5,20,33,34 2d,2i,6,20,33 2e,32
2i,20,33 2j,7 8 9 2k
472.105.631.514 4.793.569.466
321.582.619.407 12.665.205.968
316.330.699.463 27.767.941.221
1.295.019.229.371
1.061.627.264.340
705.138.566.280
680.524.238.562
378.208.614.975 34.127.009.081 1.336.250.118.104 453.122.120.051 266.831.452.503 6.423.471.969
233.056.910.606 33.849.742.838 498.464.228.419 334.509.251.398 44.036.862.747 2.410.300.491
152.427.688.166 23.339.254.385 458.602.867.325 53.746.602.402 20.739.140.487 2.182.073.916
56.888.230.930 14.213.137.843 534.328.833.233 35.666.846.967 15.435.739.063 3.696.987.693
4.095.298.705.091
2.684.853.761.819
1.750.424.018.336
1.684.852.654.975
2.338.589.666
2.260.998.331
5.105.600.305
4.994.978.714
2.038.406.656.429 463.110.680.465 690.901.677
1.489.560.955.852 221.935.244.350 580.175.183
1.282.771.283.456 207.902.958.672 294.655.183
1.030.724.975.463 202.080.623.101 345.182.783
Total Aset Tidak Lancar
2.504.546.828.237
1.714.337.373.716
1.496.074.497.616
1.238.145.760.061
TOTAL ASET
6.599.845.533.328
4.399.191.135.535
3.246.498.515.952
2.922.998.415.036
Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.265.722.316.998 tahun 2011, Rp 1.078.897.620.011 tahun 2010, Rp 915.811.489.697 tahun 2009 dan Rp 804.249.179.153 tahun 2008 Uang muka pembelian aset tetap Uang jaminan
2q,31
2l,2n,10 11 2i,20,33
325.316.689.037
-
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-3-
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008
Catatan
2011
31 Desember 2010
2009
1 Januari 2009/ 31 Desember 2008
Rp
Rp
Rp
Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha - pihak ketiga Utang lain-lain - pihak ketiga Utang pajak Biaya masih harus dibayar Bagian pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
2i,12,20,33 2d,2i,13,20,33 2i,16,20,33 2q,14,31 2i,15,20,33
525.000.000.000 1.021.695.584.273 64.286.671.182 6.327.158.707 69.247.244.079
75.000.000.000 646.936.603.293 27.766.921.538 43.854.114.187 137.071.664.750
200.000.000.000 356.908.352.479 16.339.726.228 91.610.615.843 49.371.752.674
180.000.000.000 448.021.057.107 5.808.759.210 47.122.496.653 28.847.960.000
159.235.058.259
109.704.343.601
50.000.000.000
60.000.000.000
1.845.791.716.500
1.040.333.647.369
764.230.447.224
769.800.272.970
15.982.656.205 189.451.212.572 -
12.656.810.939 167.336.142.079 335.347.478
14.337.306.201 146.362.609.378 473.642.867
22.143.613.961 106.913.174.071 611.938.256
1.824.763.631.217 299.187.024.400
839.752.393.132 298.613.159.270
400.000.000.000 298.039.294.140
450.000.000.000 297.465.429.010
Total Liabilitas Jangka Panjang
2.329.384.524.394
1.318.693.852.898
859.212.852.586
877.134.155.298
TOTAL LIABILITAS
4.175.176.240.894
2.359.027.500.267
1.623.443.299.810
1.646.934.428.268
22 23
383.292.000.000 64.212.000.000
383.292.000.000 64.212.000.000
383.292.000.000 64.212.000.000
383.292.000.000 64.212.000.000
24
29.000.000.000 1.886.217.083.962
27.000.000.000 1.516.509.784.918
25.000.000.000 1.111.081.982.403
23.000.000.000 779.253.270.069
621.200.649
281.123.638
2.363.342.284.611
1.991.294.908.556
1.581.755.458.427
1.245.109.325.465
61.327.007.823
48.868.726.712
41.299.757.715
30.954.661.303
TOTAL EKUITAS
2.424.669.292.434
2.040.163.635.268
1.623.055.216.142
1.276.063.986.768
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
6.599.845.533.328
4.399.191.135.535
3.246.498.515.952
2.922.998.415.036
2i,17,20,33
Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Goodwill negatif Pinjaman bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang obligasi
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 3.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 766.584.000 saham Agio saham Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Komponen ekuitas lainnya
Kepentingan nonpengendali
2q,31 2p,30 2c,19
2i,17,20,33 2i,18,20,33
2c,2d
2c,21
213.849.547 (2.044.373.523)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-4-
(12.960.298) (4.634.984.306)
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
31 Desember Catatan
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
2010
2009
Rp
Rp
Rp
2e,2o,25,32
9.453.865.992.878
7.224.164.991.859
4.777.175.386.540
2o,26
7.795.454.967.722
5.517.778.681.917
3.643.389.861.189
1.658.411.025.156
1.706.386.309.942
1.133.785.525.351
LABA BRUTO BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2011
2e,2o,27,32 2p,27
(711.945.016.015) (188.589.032.491)
(792.468.029.483) (140.583.149.431)
(369.591.236.646) (151.007.044.946)
(900.534.048.506)
(933.051.178.914)
(520.598.281.592)
757.876.976.650
773.335.131.028
613.187.243.759
2e,28,32 2l,10 2e,2m,32 2c,19 29
8.012.035.475 4.133.311.201 2.512.800.000 (123.856.315.729)
9.988.243.226 2.599.408.401 2.160.891.300 138.295.389 (87.782.627.557)
20.264.302.484 2.137.918.613 2.263.456.500 138.295.389 (98.183.758.504)
18 2d
(27.500.000.000) (11.299.798.638) 16.561.808.750
(27.500.000.000) (19.953.408.414) 5.372.914.080
(27.500.000.000) (7.215.098.988) (1.158.783.448)
(131.436.158.941)
(114.976.283.575)
(109.253.667.954)
626.440.817.709
658.358.847.453
503.933.575.805
139.706.411.100 3.248.253.932
157.539.569.230 1.164.106.711
129.347.496.410 (7.916.929.351)
142.954.665.032
158.703.675.941
121.430.567.059
483.486.152.677
499.655.171.512
382.503.008.746
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
340.077.011
2.325.497.161
2.590.610.783
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK PENGHASILAN
340.077.011
2.325.497.161
2.590.610.783
LABA KOMPREHENSIF
483.826.229.688
501.980.668.673
385.093.619.529
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik ekuitas induk Kepentingan non-pengendali
471.027.871.566 12.458.281.111
484.086.202.515 15.568.968.997
372.157.912.334 10.345.096.412
483.486.152.677
499.655.171.512
382.503.008.746
471.367.948.577 12.458.281.111
486.411.699.676 15.568.968.997
374.748.523.117 10.345.096.412
483.826.229.688
501.980.668.673
385.093.619.529
Total Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Keuntungan penjualan aset tetap Penghasilan sewa Amortisasi goodwill negatif Beban bunga Pendapatan bagi hasil sukuk Mudharabah Kerugian kurs mata uang asing - bersih Lain-lain - bersih Beban Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
2q,31
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik ekuitas induk Kepentingan non-pengendali
LABA PER SAHAM
2b,2r
614
631
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-5-
485
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
Catatan
Saldo per 1 Januari 2009/31 Desember 2008
Modal Ditempatkan dan Disetor Rp
Agio Saham Rp
383.292.000.000
64.212.000.000
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Selisih Kurs Selisih Transaksi Saldo Laba Karena Penjabaran Perubahan Ekuitas Yang telah ditentukan Yang belum ditentukan Laporan Keuangan Anak Perusahaan penggunaannya penggunaannya Rp Rp Rp Rp (4.634.984.306)
(12.960.298)
Dividen tunai
24
-
-
-
-
Cadangan
24
-
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
2c
-
-
-
-
2.590.610.783
383.292.000.000
64.212.000.000
(2.044.373.523)
Total laba komprehensif Saldo per 31 Desember 2009
-
226.809.845 213.849.547
Dividen tunai
24
-
-
-
-
Cadangan
24
-
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
2c
-
-
-
-
Saldo per 31 Desember 2010
383.292.000.000
Saldo per 1 Januari 2011 sebelum penyesuaian
Total laba komprehensif
Perubahan ekuitas pada tahun 2011 Penghentian pengakuan Goodwill negatif sebagai dampak ketentuan transisi PSAK No. 22 (Revisi 2010)
19
-
(213.849.547)
2.325.497.161
-
64.212.000.000
281.123.638
-
383.292.000.000
64.212.000.000
281.123.638
-
-
-
-
383.292.000.000
64.212.000.000
Dividen tunai
24
-
-
Cadangan
24
-
-
-
-
340.077.011
-
383.292.000.000
64.212.000.000
621.200.649
-
Saldo per 1 Januari 2011 setelah penyesuaian
Total laba komprehensif Saldo per 31 Desember 2011
281.123.638
-
-
-
-
-
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-6-
23.000.000.000 2.000.000.000
25.000.000.000 2.000.000.000
-
779.253.270.069 (38.329.200.000) (2.000.000.000)
-
Total Ekuitas Rp 1.245.109.325.465 (38.329.200.000) 226.809.845
Kepentingan Nonpengendali Rp 30.954.661.303
-
Total Ekuitas Rp 1.276.063.986.768 (38.329.200.000) 226.809.845
372.157.912.334
374.748.523.117
10.345.096.412
385.093.619.529
1.111.081.982.403
1.581.755.458.427
41.299.757.715
1.623.055.216.142
(76.658.400.000) (2.000.000.000)
-
(76.658.400.000) (213.849.547)
(8.000.000.000) -
-
(84.658.400.000) (213.849.547)
484.086.202.515
486.411.699.676
15.568.968.997
501.980.668.673
27.000.000.000
1.516.509.784.918
1.991.294.908.556
48.868.726.712
2.040.163.635.268
27.000.000.000
1.516.509.784.918
1.991.294.908.556
48.868.726.712
2.040.163.635.268
335.347.478
335.347.478
1.516.845.132.396
1.991.630.256.034
27.000.000.000 2.000.000.000 29.000.000.000
(99.655.920.000) (2.000.000.000)
(99.655.920.000) -
48.868.726.712 -
335.347.478 2.040.498.982.746 (99.655.920.000) -
471.027.871.566
471.367.948.577
12.458.281.111
483.826.229.688
1.886.217.083.962
2.363.342.284.611
61.327.007.823
2.424.669.292.434
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
2009 Rp
9.105.051.705.205
6.765.188.110.204
4.657.145.031.457
(9.320.065.216.932)
(6.235.964.730.958)
(3.999.359.763.050)
(215.013.511.727) 837.062.044 (149.098.333.644)
529.223.379.246 (87.927.167.958)
657.785.268.407 (99.093.715.449)
(27.500.000.000) (217.164.762.610)
(27.500.000.000) (175.542.264.859)
(27.500.000.000) (84.761.707.248)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
(607.939.545.937)
238.253.946.429
446.429.845.710
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan investasi jangka pendek Penerimaan bunga Hasil penjualan aset tetap Penurunan (peningkatan) jaminan Perolehan aset tetap Peningkatan uang muka pembelian aset tetap
4.793.569.466 8.012.035.475 23.096.541.115 (110.726.494) (502.063.492.043) (463.110.680.465)
7.871.636.502 9.988.243.226 6.003.044.255 (285.520.000) (150.365.495.625) (245.370.883.524)
15.102.735.253 20.264.302.484 11.591.557.067 50.527.600 (229.431.090.153) (170.123.789.822)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(929.382.752.946)
(372.158.975.166)
(352.545.757.571)
75.000.000.000 582.870.070.066
50.000.000.000 -
(200.000.000.000) (83.413.333.333) (84.658.400.000)
(30.000.000.000) (60.000.000.000) (38.329.200.000)
289.798.336.733
(78.329.200.000)
(147.271.552.215)
155.893.307.996
15.554.888.139
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
472.105.631.514 482.609.739
321.582.619.407 (5.370.295.889)
316.330.699.463 (10.302.968.195)
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
325.316.689.037
472.105.631.514
321.582.619.407
221.935.244.350
231.338.597.846
164.301.454.251
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok, kontraktor, karyawan dan lainnya Kas yang dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi Penerimaan restitusi pajak Pembayaran bunga Pembayaran pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah Pembayaran pajak penghasilan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan: Pinjaman bank jangka pendek Pinjaman bank jangka panjang Pembayaran: Pinjaman bank jangka pendek Pinjaman bank jangka panjang Dividen Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
450.000.000.000 1.150.000.000.000 (110.293.333.332) (99.655.920.000)
1.390.050.746.668
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas: Reklasifikasi dari uang muka pembelian aset tetap ke aset tetap Bunga pinjaman yang dikapitalisasi selama periode konstruksi (Catatan 17)
41.733.942.980
-
-
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
-7-
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 1.
Umum a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Mayora Indah Tbk (Perusahaan) didirikan dengan Akta No. 204 tanggal 17 Februari 1977 dari Poppy Savitri Parmanto, S.H., pengganti dari Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/5/14 tanggal 3 Januari 1978 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 15 Mei 1990, Tambahan No. 1716. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 15 tanggal 27 Oktober 2008 dari Saifuddin Arief, S.H., M.H., notaris di Tangerang, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan UndangUndang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-29391.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 30 Juni 2009 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 15 tanggal 19 Pebruari 2010, Tambahan No. 1690 tahun 2010. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan serta agen/perwakilan. Saat ini Perusahaan menjalankan bidang usaha industri makanan, kembang gula dan biskuit. Perusahaan menjual produknya di pasar lokal dan luar negeri. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung Mayora, Jl.Tomang Raya No. 21-23, Jakarta, sedangkan pabrik Perusahaan terletak di Tangerang dan Bekasi.
b.
Penawaran Umum Efek dan Obligasi Perusahaan Penawaran Umum Saham Pada tanggal 25 Mei 1990 Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. SI-109/SHM/MK.10/1990 untuk melakukan penawaran umum atas 3.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 1.000 per saham kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 Juli 1990. Pada tanggal 16 Oktober 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK) dengan surat No. S-1710/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum terbatas atas 63.000.000 saham Perusahaan kepada pemegang saham dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 7 Februari 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) dengan surat No. S-219/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum terbatas atas 24.570.000 saham Perusahaan kepada pemegang saham dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Maret 1994. Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 766.584.000 saham telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
-8-
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Mudharabah Pada tanggal 28 Mei 2008, Perusahaan mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dan LK dengan surat No. S-3287/BL/2008 atas Penawaran Umum Obligasi Mayora Indah III Tahun 2008 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap sebesar 13,75% per tahun dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 100.000.000.000 dan Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Tahun 2008 dengan pendapatan bagi hasil sebesar Rp 27.500.000.000 per tahun dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 200.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh obligasi dan Sukuk Mudharabah Perusahaan sebesar Rp 300.000.000.000 telah dicatat di Bursa Efek Indonesia. c.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, anak perusahaan yang dikonsolidasikan termasuk persentase kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Anak Perusahaan
Domisili
Jenis Usaha
Tahun Operasi Komersial
Persentase Pemilikan 2011, 2010 dan 2009
1991
100%
21.689.358.218
19.276.838.854
2011 Rp
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi) 2010 Rp
2009 Rp
Kepemilikan langsung: PT Sinar Pangan Barat (SPB)
Medan
PT Sinar Pangan Timur (SPT)
Surabaya
Industri makanan olahan
1992
100%
97.844.584.778
97.059.588.197
95.343.008.791
Mayora Nederland B.V.
Belanda
Jasa keuangan
1996
100%
334.478.900
340.799.794
1.105.795.704.792
dan instan
1990
96,23%
2.621.597.803.141
1.587.603.215.940
1.105.795.704.792
Industri pengolahan biji kakao
1985
92,38%
630.967.686.493
711.673.905.860
514.106.167.231
PT Torabika Eka Semesta (TES)
Tangerang
Industri makanan olahan
18.647.983.094
Industri pengolahan kopi bubuk
Kepemilikan tidak langsung: Kepemililkan melalui PT Torabika Eka Semesta (TES) PT Kakao Mas Gemilang (KMG)
d.
Tangerang
Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris Pada tanggal 31 Desember 2011, susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diadakan tanggal 17 Juni 2011 yang didokumentasikan dalam Akta No. 16 dari Saifuddin Arief, S.H., notaris di Tangerang, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
Jogi Hendra Atmadja Hermawan Lesmana Gunawan Atmadja Ramli Setiawan Suryanto Gunawan
Andre Sukendra Atmadja Hendarta Atmadja Wardhana Atmadja Hendrik Polisar Mulyono Nurlimo
- 9 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diadakan tanggal 18 Juni 2010 yang didokumentasikan dalam Akta No. 05 dari Saifuddin Arief, S.H., notaris di Tangerang, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Jogi Hendra Atmadja Hermawan Lesmana Ramli Setiawan
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
Gunawan Atmadja Andre Sukendra Atmadja Hendarta Atmadja Ongkie Tedjasurja Hendrik Polisar
Pada tanggal 31 Desember 2009, berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diadakan tanggal 20 Juni 2008 yang didokumentasikan dalam Akta No. 11 dari Saifuddin Arief, S.H., notaris di Tangerang, susunan manajemen adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Jogi Hendra Atmadja Hendrawan Atmadja Ramli Setiawan
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
Gunawan Atmadja Hermawan Lesmana Andre Sukendra Atmadja Ongkie Tedjasurya
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam dan LK. Jogi Hendra Atmadja dan Charlie dan Delta adalah Komisaris Independen Perusahaan. Komite Audit Perusahaan terdiri dari tiga orang anggota, dimana Ramli Setiawan yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata (tidak diaudit) adalah sebanyak 9.010, 7.090 dan 6.223 karyawan tahun 2011, 2010 dan 2009. Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar kepada komisaris dan direksi Perusahaan masing-masing sebesar Rp 9.259.868.351 tahun 2011, Rp 7.080.057.823 tahun 2010 dan Rp 7.114.464.872 tahun 2009. Laporan keuangan konsolidasian PT Mayora Indah Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 8 Pebruari 2012 dan Direksi bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
- 10 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
Iktisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dalam Industri Manufaktur yang telah dipertegas dengan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak 1 Januari 2011. Manajemen telah mematuhi seluruh ketentuan yang dipersyaratkan dalam PSAK yang berlaku terhadap Perusahaan dan anak perusahaan. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut menimbulkan dampak signifikan terhadap penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, kecuali penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp), kecuali untuk Mayora Nederland B.V, anak perusahaan, yang menggunakan Euro untuk mata uang fungsional, pelaporan dan pencatatannya sejak 1 Januari 1996. Manajemen berpendapat bahwa pemilihan mata uang Euro sebagai mata uang pelaporan dan pencatatan adalah tepat karena transaksi-transaksi dan akun-akun utama Mayora Netherland B.V adalah dalam mata uang Euro. Untuk tujuan konsolidasi, akun-akun dalam laporan keuangan Mayora Netherland B.V dijabarkan kedalam Rupiah menggunakan dasar berikut: Akun-akun laporan posisi keuangan konsolidasian: Nilai tukar yang berlaku pada tanggal terakhir transaksi (Rp 11.739, Rp 11.956 dan RpA13.510 per 1 Euro masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009).
- 11 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Akun-akun laba-rugi komprehensif konsolidasian: Nilai tukar yang berlaku pada tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, digunakan nilai tukar rata-rata selama tahun berjalan (Rp 12.256, Rp 11.973 dan Rp 14.404 per 1 Euro masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009). Laba atau rugi yang timbul dari penjabaran akun-akun neraca dan laba-rugi disajikan sebagai “Komponen ekuitas lainnya” pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasian. b.
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut : (1) PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, mengatur penyajian laporan keuangan, antara lain, tujuan, komponen laporan keuangan, penyajian yang wajar, materialitas dan agregat, saling hapus, pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, estimasi dan pertimbangan untuk akun-akun utama, manajemen permodalan, pendapatan komprehensif lain. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersamasama dengan "pendapatan komprehensif lainnya”. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif, atau dua laporan yakni laporan laba rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif. Perusahaan memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan dan menyajikan laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan tanggal 31 Desember 2011. (2) PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada anak-anak perusahaan, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Sesuai dengan ketentuan PSAK No. 4, Perusahaan mencatat investasi pada anak perusahaan pada biaya perolehan dalam Laporan Keuangan Induk Perusahaan. Akumulasi ekuitas pada laba (rugi) bersih anak perusahaan yang diakui sebelum 1 Januari 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 956.259.235.263, Rp 723.066.206.521, dan Rp 574.035.829.005 telah disesuaikan ke saldo laba tanggal 1 Januari 2011, 2010 dan 2009 dalam Laporan Keuangan Induk Perusahaan. (3) PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, yang mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. PSAK ini menyempurnakan definisi segmen operasi dan mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Perusahaan dan anak perusahaan menyajikan informasi segmen periode-periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011.
- 12 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (4) PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. (5) PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, yang diterapkan untuk transaksi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal periode/tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak 1 Januari 2011, maka Perusahaan dan anak perusahaan: • menghentikan amortisasi goodwill; • mengeliminasi nilai tercatat akumulasi amortisasi goodwill; dan • melakukan uji penurunan nilai goodwill sesuai dengan ketentuan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. Selanjutnya, saldo goodwill negatif yang telah diakui sebelum 1 Januari 2011 sebesar Rp 335.347.478 disesuaikan ke saldo laba pada awal tahun buku 1 Januari 2011 (Catatan 19). (6) PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, mengatur tentang prosedur yang digunakan oleh entitas untuk meyakinkan bahwa nilai tercatat aset tidak melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Suatu aset nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan apabila nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan melalui pemakaian dan penjualan aset tersebut. Jika ini yang terjadi, maka aset tersebut diturunkan nilainya dan pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui kerugian penurunan nilai aset. Pernyataan revisi ini juga mengatur kapan entitas harus memulihkan kerugian penurunan nilai aset yang telah diakui dan pengungkapan yang diperlukan. Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan: PSAK PSAK yang relevan namun tidak memiliki dampak material 1. 2. 3. 4.
PSAK No. 2 PSAK No. 8 PSAK No. 23 PSAK No. 25 Kesalahan
(Revisi 2009), Laporan Arus Kas (Revisi 2010), Peristiwa setelah Periode Pelaporan (Revisi 2010), Pendapatan (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
PSAK yang tidak relevan 1. 2. 3. 4. 5. 6.
PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.
- 13 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut ISAK ISAK yang tidak relevan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. c.
ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK No. 9 (Revisi 2009), Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK No. 10 (Revisi 2009), Program Loyalitas Pelanggan ISAK No. 11 (Revisi 2009), Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik ISAK No. 12 (Revisi 2009), Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK No. 14 (Revisi 2009), Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web ISAK No. 17 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
Prinsip Konsolidasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal sebagai berikut yang diterapkan secara prospektif, antara lain: (i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan non-pengendali bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; (v) konsolidasi atas anak perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang. Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2011 Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c, dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, kekuasaan suara di anak perusahaan. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Anak perusahaan dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non Pengendali (KNP) (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu anak perusahaan, maka Perusahaan: • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas anak perusahaan; •
menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
•
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
•
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
- 14 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut •
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
•
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
•
mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-anak perusahaan yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas perusahaan. Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada anak-anak perusahaan tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor anak-anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba anak-anak perusahaan tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup. d.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan kedalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan adalah sebagai berikut: 2011 Rp 1 GBP 1 Euro (EUR) 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Franc Swiss (CHF) 1 Dolar Australia (AUD) 1 Dolar Singapura (SGD) 1 Ringgit Malaysia (MYR) 1 Yuan China (CNY) 1 Yen Jepang (JPY)
13.969,27 11.738,99 9.068,00 9.636,07 9.202,68 6.974,33 2.852,84 1.439,16 116,80
- 15 -
2010 Rp 13.893,80 11.955,79 8.991,00 9.600,14 9.142,51 6.980,61 2.915,85 1.357,61 110,29
2009 Rp 15.114,50 13.509,69 9.400,00 9.087,41 8.431,81 6.698,52 2.747,14 1.376,65 101,70
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut e.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan dan anak perusahaan : 1)
2) 3) 4) 5) 6)
7)
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak: a) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan dan anak perusahaan; b) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan anak perusahaan, atau c) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan anak perusahaan; perusahaan asosiasi; perusahaan ventura bersama dimana Perusahaan dan anak perusahaan sebagai venturer; pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan anak perusahaan atau Induk Perusahaan; anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau suatu program imbalan pasca – kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan, atau entitas lain yang terkait dengan Perusahaan dan anak perusahaan.
Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011 Pihak-pihak berelasi adalah: 1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries; 2) Perusahaan asosiasi; 3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan); 4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
- 16 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan Perusahaan. f.
Penggunaan Estimasi Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.
g.
Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
h.
Deposito Berjangka Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau dibatasi pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai investasi. Deposito berjangka disajikan sebesar nilai nominal.
i.
Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi pada tanggal 1 Januari 2010 yang disusun berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), tidak terdapat penyesuaian transisi atas jumlah-jumlah yang sebelumnya telah dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi tanggal 31 Desember 2009. Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010
Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan anak perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
- 17 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.
- 18 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. Aset Keuangan (1) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau c.
Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
- 19 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang jaminan yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan. (3) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan dan anak perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan atau anak perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini. (4) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, di mana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke laba rugi.
- 20 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini. Liabilitas Keuangan (1) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilias tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan dan anak perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. (2) Liabilitas Keuangan Lain-lain Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman jangka panjang dan utang obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Perusahaan dan anak perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas nya secara simultan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
- 21 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. (2) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. (3) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam komponen laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui komponen laba rugi.
- 22 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan (1) Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; b. Perusahaan dan anak perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau c.
Perusahaan dan/atau anak perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Ketika Perusahaan dan/atau anak perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan/atau anak perusahaan. (2) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika kewajiban keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kebijakan Akuntansi Instrumen Keuangan Sebelum Tanggal 1 Januari 2010 Piutang Usaha Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing akun piutang akhir tahun.
- 23 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Investasi Investasi Tersedia untuk dijual Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok “diperdagangkan” dan yang “dimiliki hingga jatuh tempo” diukur sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar atas kepemilikan efek ini disajikan sebagai komponen ekuitas, dan tidak diakui sebagai keuntungan atau kerugian sampai direalisasi. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus. Biaya Emisi Obligasi Biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus. j.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, yang mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
k.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
l.
Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila bebanbeban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dan amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
- 24 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
20 5 – 10 5 5
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Aset Dalam Konstruksi Aset dalam konstruksi merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya. m. Transaksi Sewa Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: a.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
b.
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
c.
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
- 25 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut d.
Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b. Perusahaan atau anak perusahaan sebagai lessee Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Perusahaan atau anak perusahaan sebagai lessors Sewa dimana Perusahaan/anak perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi konsolidasian tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa. n.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Perusahaan dan anak perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan (atas aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis), maka Perusahaan dan anak perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia. Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Perusahaan dan anak perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
- 26 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. o.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan anak perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui. Pendapatan atas penjualan dalam negeri diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan. Pendapatan atas penjualan ekspor diakui sesuai dengan syarat penjualan (f.o.b. shipping point). Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Efektif tanggal 1 Januari 2010, biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan. Efektif tanggal 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui berdasarkan metode akrual berdasarkan suku bunga kontraktual.
p.
Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
- 27 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan. q.
Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Final Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, efektif sejak 1 Mei 2002 pajak penghasilan untuk pendapatan sewa bersifat final sebesar 10% dari nilai pendapatan. Sesuai dengan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau pajak yang masih harus dibayar. Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
- 28 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Perusahaan atau anak perusahaan, ketika hasil banding ditentukan. r.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan total rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan efek retroaktif perubahan nilai nominal per saham. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar sejumlah 766.584.000 saham.
s.
Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Efektif 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan dan anak perusahaan. Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Perusahaan dan anak perusahaan untuk mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c.
Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu. Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masingmasing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periodeperiode terdahulu. t.
Provisi Provisi diakui jika Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan dan anak perusahaan harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut. Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal.
- 29 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut u.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan anak perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Pertimbangan Pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses implementasi kebijakan akuntansi Perusahaan dan anak perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: a.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan anak perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK 55 (Revisi 2006). Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan anak perusahaan seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2.
b.
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Pinjaman dan Piutang Penyisihan kerugian penurunan nilai pinjaman dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya pinjaman dan piutang. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Jumlah penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai (penyisihan piutang ragu-ragu) yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
- 30 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Perusahaan tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 sebagai berikut: 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain - Pihak ketiga
325.316.689.037 -
472.105.631.514 4.793.569.466
321.582.619.407 12.665.205.968
1.295.019.229.371 378.208.614.975 34.127.009.081
1.061.627.264.340 233.056.910.606 33.849.742.838
705.138.566.280 152.427.688.166 23.339.254.385
Total Pinjaman Diberikan dan Piutang
2.032.671.542.464
1.805.433.118.764
1.215.153.334.206
Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai estimasi ketidakpastian di masa datang dan sumber utama estimasi tersebut pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun buku selanjutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan anak perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan dan anak perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: a.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 20.
b.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Masa manfaat masing-masing aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan diestimasi sepanjang masa aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut berdasarkan penelaahan kolektif atas usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat masing-masing aset ditinjau secara berkala dan diperbarui jika diperkirakan berbeda dari estimasi sebelumnya karena batas pakai, usang baik secara teknis atau komersial, dan pembatasan hukum atau lainnya atas penggunaan aset. Hasil operasi di masa depan dapat secara material terpengaruhi oleh perubahan dalam jumlah dan waktu pencatatan beban yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut. Penurunan estimasi masa manfaat aset tetap akan meningkatkan beban penyusutan dan menurunkan nilai tercatat aset tetap. Tidak terdapat perubahan signifikan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama periode berjalan. Nilai tercatat aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 2.038.406.429, Rp 1.489.560.955.852 dan Rp 1.282.771.283.456 (Catatan 10).
- 31 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut c.
Imbalan Pasti Pasca-Kerja Penentuan cadangan dan manfaat pasca-kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas dan imbalan tersebut. Asumsi yang digunakan diungkapkan dalam Catatan 30 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi Perusahaan dan anak perusahaan diakumulasi dan diamortisasi sepanjang masa kerja dan umumnya mempengaruhi beban yang diakui dan liabilitas yang dicatat pada periode mendatang. Walaupun Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa asumsi yang digunakan wajar dan dapat diandalkan, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat secara material mempengaruhi jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja Perusahaan dan anak perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, cadangan imbalan pasti pasca-kerja diungkapkan pada Catatan 30.
d.
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba kena pajak akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat digunakan. Estimasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan kemungkinan terjadi dan besaran laba kena pajak di masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, saldo aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 31.
e.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penelaahan penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi adanya penurunan nilai. Penentuan nilai wajar aset memerlukan estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari penggunaan berkelanjutan dan pelepasan aset tersebut. Nilai tercatat aset non-keuangan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 2.038.406.656.429, Rp 1.489.560.955.852 dan Rp 1.282.771.283.456. Tidak terdapat kerugian penurunan nilai atas aset tetap yang tercatat pada laporan keuangan konsolidasian.
4.
Kas dan Setara Kas 2011 Rp Kas Bank Pihak berelasi (Catatan 32) PT Bank Mayora - Rupiah Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia
2010 Rp
2009 Rp
4.403.109.457
3.210.499.593
5.237.175.895
93.502.933.017
83.595.353.814
50.374.039.802
60.030.613.141 9.276.819.757 1.972.126.403 1.559.919.515 2.895.073.405 1.229.728.494 827.592.924 412.266.127 10.159.766 78.214.299.532
61.080.625.578 6.981.312.524 3.460.503.670 790.424.000 360.844.742 267.749.592 47.152.375 27.479.965 10.129.467 73.026.221.913
70.561.206.258 5.089.005.960 620.359.375 259.320.870 63.353.670 5.967.502.495 77.208.104 10.100.039 82.648.056.771
- 32 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
Bank Dolar Amerika Serikat (Catatan 33) PT Bank OCBC Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk Euro (Catatan 33) PT Bank OCBC Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk Total - Kas di bank Deposito berjangka Pihak berelasi (Catatan 32) PT Bank Mayora - Rupiah
53.991.491.266 1.611.583.640 5.164.589 103.248.248 743.505.723 1.156.136.630 122.140.972 57.733.271.068
113.126.093.117 3.347.105.015 174.612.323 102.445.162 50.515.754 45.801.772 6.409.324 116.852.982.467
60.663.639.592 41.791.742 377.994.492 107.179.928 795.589.398 105.410.002 62.091.605.154
1.097.586.408 31.010.655 1.128.597.063
388.703.417 31.870.310 420.573.727
416.583.912 36.309.724 452.893.636
230.579.100.680
273.895.131.921
195.566.595.364
90.334.478.900
32.400.000.000
20.500.000.000
-
83.600.000.000 62.000.000.000 10.000.000.000 7.000.000.000
41.049.555.840 42.229.292.308 10.000.000.000 7.000.000.000
-
162.600.000.000
100.278.848.148
90.334.478.900
195.000.000.000
120.778.848.148
325.316.689.037
472.105.631.514
321.582.619.407
7,00% - 13,5%
5,75% - 9,25%
Pihak ketiga - Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk
Total - Deposito berjangka Total Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah
7,25%
Rekening Koran dan deposito berjangka pada PT Bank Mayora, pihak berelasi, dilakukan pada tingkat suku bunga dan syarat-syarat seperti halnya penempatan pada bank pihak ketiga (Catatan 32).
5.
Investasi Jangka Pendek 2011 Rp Deposito berjangka (Catatan 33 dan 34) Dolar Amerika Serikat PT Bank OCBC Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Euro PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia Total
- 33 -
2010 Rp
2009 Rp
-
2.211.624.162 757.491.750 -
3.215.978.649 739.996.200 365.417.873
-
969.614.569 854.838.985 -
567.406.980 373.002.406 6.189.554.313
-
4.793.569.466
11.451.356.421
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
Tersedia untuk dijual - reksa dana Fortis Prima II Ditambah keuntungan yang belum direalisasi atas kenaikan nilai investasi
-
-
1.000.000.000
-
-
213.849.547
Nilai bersih
-
-
1.213.849.547
Total
-
Tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun Dolar Amerika Serikat Euro Yen Jepang
-
4.793.569.466
0,25% - 3,50% 0,25% -
12.665.205.968
0,25% - 3,00% 0,15% - 1,00% 0,20%
Seluruh investasi jangka pendek ditempatkan pada pihak ketiga. Investasi pada reksa dana pada tahun 2009 merupakan investasi oleh PT Sinar Pangan Timur, anak perusahaan. Deposito berjangka dipergunakan sebagai jaminan atas fasilitas Letter of Credit (LC) dan FX Dealing yang diperoleh dari PT Bank OCBC Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 34).
6.
Piutang Usaha 2011 Rp a. Berdasarkan Pelanggan Pihak berelasi (Catatan 32) PT Inbisco Niagatama Semesta Pihak ketiga: Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri Total piutang pihak ketiga Total Penyisihan piutang ragu-ragu Total - Bersih b. Berdasarkan Umur Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari 91 s/d 120 hari > 120 hari Total
2010 Rp
2009 Rp
1.295.019.229.371
1.061.627.264.340
705.138.566.280
3.650.550.579 374.946.000.790
170.037.481 233.064.810.076
26.030.818.050 126.396.870.116
378.596.551.369
233.234.847.557
152.427.688.166
1.673.615.780.740
1.294.862.111.897
857.566.254.446
(387.936.394)
(177.936.951)
-
1.673.227.844.346
1.294.684.174.946
857.566.254.446
1.361.320.389.855
1.071.130.869.036
734.054.933.400
310.070.606.268 1.836.848.223 -
140.991.542.750 62.471.896.828 5.563.736.540 4.902.871.463 9.623.258.329
80.653.611.427 16.100.481.718 18.310.756.598 3.578.174.738 4.868.296.565
1.673.227.844.346
1.294.684.174.946
857.566.254.446
- 34 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2011 Rp c. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 33) Euro (Catatan 33) Total
2010 Rp
2009 Rp
1.298.665.147.338 374.562.697.008 -
1.060.938.400.397 233.745.774.549 -
733.391.265.570 123.769.654.164 405.334.712
1.673.227.844.346
1.294.684.174.946
857.566.254.446
Perubahan dalam penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Penambahan
(177.936.951) (209.999.443)
(177.936.951)
-
Saldo akhir tahun
(387.936.394)
(177.936.951)
-
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut dan tidak diperlukan penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Desember 2009 karena seluruh piutang tersebut dapat tertagih tagih. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan.
7.
Persediaan 2011 Rp Barang jadi (Catatan 26) Barang dalam proses (Catatan 26) Bahan baku Bahan pembantu Bahan pembungkus Barang teknik Total
2010 Rp
2009 Rp
130.942.111.041 63.847.804.415 976.859.543.842 13.853.891.375 122.412.662.013 28.334.105.418
97.173.991.329 19.988.774.003 278.312.425.804 11.922.867.540 66.820.753.781 24.245.415.962
73.403.370.963 26.479.799.094 264.877.354.633 8.978.550.450 63.048.255.038 21.815.537.147
1.336.250.118.104
498.464.228.419
458.602.867.325
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan tidak melebihi nilai pengganti (replacement cost) atau nilai pemulihan aset (recoverable amount). Tidak terdapat persedian yang dijadikan jaminan. Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi AIU Indonesia, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 122.584.961, US$ 82.477.000 dan US$ 77.700.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutupi risiko kerugian yang mungkin dialami Perusahaan dan anak perusahaan.
- 35 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 8.
Uang Muka Pembelian Akun ini terutama merupakan uang muka pembelian bahan baku dan bahan pembungkus.
9.
Pajak Dibayar Dimuka 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
Pajak penghasilan pasal 28a Pajak Pertambahan Nilai
55.297.806.860 211.533.645.643
844.720.044 43.192.142.703
844.720.044 19.894.420.443
Total
266.831.452.503
44.036.862.747
20.739.140.487
Pada tanggal 14 Januari 2011, PT Sinar Pangan Timur, anak perusahaan, menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas PPh badan No. 00009/406/09/641/11 untuk tahun fiskal tahun 2009 sebesar Rp 837.062.044. Perusahaan telah menerima pengembalian pajak tersebut pada bulan Pebruari 2011.
10. Aset Tetap 1 Januari 2010 Rp Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
Penambahan Rp
Perubahan selama tahun 2011 Pengurangan Reklasifikasi Rp Rp
31 Desember 2011 Rp
183.664.598.158 356.153.267.447 1.820.176.718.122 42.728.574.644 68.423.023.966
5.168.160.000 37.850.483.750 286.534.962.359 6.758.548.939 22.905.388.903
(219.334.640) (22.818.715.641) (161.654.549) (6.862.576.979)
11.515.773.198 85.787.901.994 -
188.832.758.158 405.300.189.755 2.169.680.866.834 49.325.469.034 84.465.835.890
2.471.146.182.337
359.217.543.951
(30.062.281.809)
97.303.675.192
2.897.605.119.671
1.339.702.000 95.972.691.526 97.312.393.526
55.676.828.731 350.838.306.691 406.515.135.422
(11.515.773.198) (85.787.901.994) (97.303.675.192)
45.500.757.533 361.023.096.223 406.523.853.756
2.568.458.575.863
765.732.679.373
(30.062.281.809)
-
3.304.128.973.427
58.805.348.474 949.898.276.230 27.680.319.470 42.513.675.837
18.193.802.376 164.014.826.867 5.357.320.759 10.357.798.880
(219.334.640) (3.545.683.667) (144.360.196) (7.189.673.392)
-
76.779.816.210 1.110.367.419.430 32.893.280.033 45.681.801.325
Total
1.078.897.620.011
197.923.748.882
(11.099.051.895)
-
1.265.722.316.998
Nilai Buku
1.489.560.955.852
Sub-total Aset dalam penyelesaian: Bangunan Mesin Sub-total Total Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
-
2.038.406.656.429
- 36 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1 Januari 2010 Rp Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
Penambahan Rp
Perubahan selama tahun 2010 Pengurangan Reklasifikasi Rp Rp
31 Desember 2010 Rp
183.664.598.158 318.236.556.710 1.560.744.474.517 36.960.618.192 60.006.721.780
37.916.710.737 261.740.444.256 5.785.256.452 13.611.307.571
(6.615.985.376) (17.300.000) (5.195.005.385)
4.307.784.725 -
183.664.598.158 356.153.267.447 1.820.176.718.122 42.728.574.644 68.423.023.966
2.159.612.969.357
319.053.719.016
(11.828.290.761)
4.307.784.725
2.471.146.182.337
38.969.803.796 38.969.803.796
1.339.702.000 61.310.672.455 62.650.374.455
2.198.582.773.153
381.704.093.471
(11.828.290.761)
-
2.568.458.575.863
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
42.312.572.560 810.591.515.365 23.101.658.983 39.805.742.789
16.492.775.914 142.610.214.922 4.588.939.619 7.818.854.766
(3.303.454.057) (10.279.132) (5.110.921.718)
-
58.805.348.474 949.898.276.230 27.680.319.470 42.513.675.837
Total
915.811.489.697
171.510.785.221
(8.424.654.907)
-
1.078.897.620.011
Sub-total Aset dalam penyelesaian: Bangunan Mesin Sub-total Total
Nilai Buku
(4.307.784.725) (4.307.784.725)
1.282.771.283.456
1 Januari 2009 Rp Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
-
1.339.702.000 95.972.691.526 97.312.393.526
1.489.560.955.852
Penambahan Rp
Perubahan selama tahun 2009 Pengurangan Reklasifikasi Rp Rp
31 Desember 2009 Rp
166.986.019.408 108.801.596.234 1.281.268.907.161 27.921.155.891 51.927.396.504
16.678.578.750 27.085.629.537 105.677.539.337 9.690.608.343 10.052.631.276
(7.467.173.045) (20.032.300.780) (651.146.042) (1.973.306.000)
189.816.503.984 193.830.328.799 -
183.664.598.158 318.236.556.710 1.560.744.474.517 36.960.618.192 60.006.721.780
1.636.905.075.198
169.184.987.243
(30.123.925.867)
383.646.832.783
2.159.612.969.357
111.172.740.926 86.896.338.492 198.069.079.418
108.140.432.324 116.407.124.837 224.547.557.161
(219.313.173.250) (164.333.659.533) (383.646.832.783)
38.969.803.796 38.969.803.796
1.834.974.154.616
393.732.544.404
(30.123.925.867)
-
2.198.582.773.153
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
33.711.273.876 716.251.806.124 20.220.803.213 34.065.295.940
8.779.361.002 112.407.832.949 3.454.932.824 7.590.471.182
(178.062.318) (18.068.123.708) (574.077.054) (1.850.024.333)
-
42.312.572.560 810.591.515.365 23.101.658.983 39.805.742.789
Total
804.249.179.153
132.232.597.957
(20.670.287.413)
-
915.811.489.697
Sub-total Aset dalam penyelesaian: Bangunan Mesin Sub-total Total
Nilai Buku
-
1.030.724.975.463
1.282.771.283.456
Biaya penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
Beban pokok penjualan Beban umum dan a dministrasi (Catatan 27)
189.585.931.878 8.337.817.004
164.196.589.206 7.314.196.015
124.391 .510.960 7.841 .086.997
Total
197.923.748.882
171.510.785.221
132.232 .597.957
Aset dalam penyelesaian terutama merupakan bangunan dan mesin dalam pengerjaan oleh Perusahaan dan PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 tingkat penyelesaian aset ini masing-masing sudah mencapai 73%, 63% dan 95%.
- 37 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Pengurangan selama tahun 2011, 2010 dan 2009 merupakan penjualan aset tetap dengan perincian sebagai berikut: 2011 Rp Harga jual Nilai buku Keuntungan atas penjualan
2010 Rp
2009 Rp
23.096.541.115 18.963.229.914
6.003.044.255 3.403.635.854
11.591.557.067 9.453.638.454
4.133.311.201
2.599.408.401
2.137.918.613
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Bekasi, Tangerang, Deli Serdang (Sumatera Utara) dan Sidoarjo (Jawa Timur) dengan hak legal berupa Hak Milik dan Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 tahun dan 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai. Pada tahun 2011, beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian adalah sebesar Rp 41.733.942.980 (Catatan 17). Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, pencurian dan resiko lainnya kepada PT Asuransi AIU Indonesia dan PT Tokio Marine Indonesia, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 222.294.388 dan Rp 44.415.550.000 pada tanggal 31 Desember 2011, US$ 216.036.388 dan Rp 38.287.550.000 pada tanggal 31 Desember 2010 dan US$ 225.668.176 dan Rp 50.671.855.500 pada tanggal 31 Desember 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Tidak terdapat aset tetap yang dijadikan jaminan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
11. Uang Muka Pembelian Aset Tetap Akun ini terutama merupakan uang muka pembelian mesin dan peralatan yang akan digunakan untuk pabrik dan gudang baru.
12. Pinjaman Bank Jangka Pendek 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia
300.000.000.000 150.000.000.000 75.000.000.000 -
75.000.000.000 -
150.000.000.000 50.000.000.000
Total
525.000.000.000
75.000.000.000
200.000.000.000
- 38 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Diperoleh oleh Perusahaan Pada tanggal 21 November 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 200.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar SBI 1 bulan + 2,00% per tahun yang dibayarkan setiap bulan dan tanggal jatuh temponya telah diperpanjang dari tanggal 5 Agustus 2009 sampai dengan 20 November 2010. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Desember 2010. Pada tanggal 20 November 2011, fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) tersebut diperpanjang sampai dengan 20 November 2012 dengan tingkat suku bunga sebesar 9,25% per tahun yang dibayarkan setiap bulan. Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 10.778.819.443 untuk periode 31 Desember 2011, serta yang dibayarkan sebesar Rp 10.624.652.775. Diperoleh oleh PT Torabika Eka Semesta Pada tanggal 29 Desember 2010, PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) yang dapat diperpanjang dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 30.000.000.000 dan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) yang tidak dapat diperpanjang sebesar Rp 70.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 9,25% per tahun yang dibayarkan setiap bulan dan jatuh tempo pada 29 Desember 2012. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 jumlah pinjaman yang telah digunakan sebesar Rp 30.000.000.000 dari KMK yang dapat diperpanjang dan dari KMK yang tidak dapat diperpanjang sebesar Rp 70.000.000.000. Beban bunga dari pinjaman ini untuk periode 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp 490.034.722 dan Rp 62.604.166 dan telah dibayar adalah sebesar Rp 319.513.889. PT Bank Central Asia Tbk Pada tanggal 23 November 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 150.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar JIBOR 3 bulan+1,50% per tahun. Pada tanggal 23 Juni 2011 pinjaman ini telah digunakan seperlunya. Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 6.477.814.998 untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011 serta yang dibayarkan adalah sebesar Rp 6.222.815.000. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge. Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa syarat perjanjian pinjaman, diantaranya pembatasan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melakukan likuidasi, penggabungan usaha, atau perolehan anak perusahaan, menjual atau menyewagunausahakan aset selain dalam kondisi normal usaha, melakukan perubahan signifikan dalam susunan pemegang saham dan memberikan pinjaman. Selain itu Perusahaan dan anak perusahaan juga diwajibkan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio lancar agar sama dengan beban bunga atau lebih besar dari 1x. - Rasio EBITDA agar sama dengan beban bunga atau lebih besar dari 1,5x beban bunga. Perusahaan dan anak perusahaan telah memenuhi semua persyaratan rasio-rasio keuangan tersebut di atas.
- 39 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut PT Bank OCBC Indonesia Pada tanggal 1 November 2011, PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank OCBC Indonesia dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100 miliar dan akan jatuh tempo dalam waktu setahun. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 9,00% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge. Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 1.143.750.000 untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011 dan telah dibayar sebesar Rp 1.031.250.000. PT Bank Mizuho Indonesia Pada tanggal 8 Mei 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas Revolving Loan dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100.000.000.000 yang digunakan untuk tambahan modal kerja. Pinjaman ini tanpa jaminan dan dikenai tingkat suku bunga sebesar COF + 1,75% per tahun yang dibayarkan setiap tiga bulan dan tanggal jatuh temponya telah diperpanjang dari 8 Mei 2009 sampai dengan tanggal 22 Oktober 2010. Beban bunga atas pinjaman ini adalah sebesar Rp 1.140.451.389 dan Rp 6.341.882.121 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009, dan yang telah dibayar masing-masing sebesar Rp 1.366.493.056 dan Rp 6.300.215.454 pada tahun 2010 dan 2009. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Maret 2010.
13. Utang Usaha - Pihak Ketiga Merupakan utang Perusahaan dan anak perusahaan untuk pembelian bahan baku dan bahan pembantu dari pemasok pihak ketiga. Rincian utang usaha adalah sebagai berikut: 2011 Rp a. Berdasarkan Pemasok Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Total b. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Mata uang asing (Catatan 33) Dolar Amerika Serikat Euro Yuan China Dolar Singapura Dolar Australia Franc Swiss Poundsterling Inggris Yen Jepang Ringgit Malaysia Total
2010 Rp
2009 Rp
371.587.264.785 650.108.319.488
240.532.662.105 406.403.941.188
128.483.990.671 228.424.361.808
1.021.695.584.273
646.936.603.293
356.908.352.479
676.881.000.405
474.941.679.039
101.102.345.020
283.890.127.457 56.492.896.843 3.855.497.803 566.270.891 5.803.026 3.915.906 71.942 -
149.963.960.984 14.697.233.757 1.739.098.410 174.341.362 182.403 259.778.492 3.515.938.154 1.644.390.692
184.894.937.288 69.060.797.314 83.086.651 1.250.841.617 362.093.899 154.250.690 -
1.021.695.584.273
646.936.603.293
356.908.352.479
- 40 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 14. Utang Pajak 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
Pajak final Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 (Catatan 31) Pajak Pertambahan Nilai
910.463.109
3.386.030.047
312.903.553
4.965.543.411 414.707.854 5.585.918 30.858.415 -
3.148.136.261 397.113.201 9.309.805.151 11.312.500 22.722.427.065 4.879.289.962
2.747.853.263 572.611.196 5.143.969.808 1.320.967.083 44.890.958.037 36.621.352.903
Total
6.327.158.707
43.854.114.187
91.610.615.843
Besarnya pajak terutang Perusahaan dan anak perusahaan ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment). Berdasarkan perubahan ketiga dari ketentuan umum dan tata cara perpajakan pada tahun 2007, batas waktu untuk pemeriksaaan atau perubahan pajak oleh kantor pajak dikurangi dari 10 tahun menjadi 5 tahun sejak pajak tersebut menjadi terutang dan untuk tahun 2007 dan sebelumnya, batas waktu tersebut akan berakhir pada tahun fiskal 2013.
15. Biaya Masih Harus Dibayar 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
Iklan dan promosi Beban bunga utang bank Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah Beban bunga obligasi Lain-lain
30.775.544.358 18.661.342.997 1.986.111.111 993.055.556 16.831.190.057
108.317.466.778 2.169.417.932 1.986.111.111 993.055.556 23.605.613.373
26.409.525.679 2.313.958.333 1.986.111.111 993.055.556 17.669.101.995
Total
69.247.244.079
137.071.664.750
49.371.752.674
16. Utang Lain-Lain - Pihak Ketiga Akun ini merupakan uang muka penjualan ekspor dari pihak ketiga dan utang atas pembelian barang-barang teknik dari pihak ketiga.
17. Pinjaman Bank Jangka Panjang 2011 Rp PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank ANZ Indonesia PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Total
2010 Rp
2009 Rp
580.000.000.000 500.000.000.000 350.000.000.000 300.000.000.000 221.293.333.337 40.000.000.000
100.000.000.000 500.000.000.000 271.586.666.667 80.000.000.000
300.000.000.000 150.000.000.000
1.991.293.333.337
951.586.666.667
450.000.000.000
- 41 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2011 Rp Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Biaya transaksi yang belum diamortisasi Bersih Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun Biaya transaksi yang belum diamortisasi Bersih
161.123.921.568 (1.888.863.309)
2010 Rp
110.293.333.332 (588.989.731)
2009 Rp
50.000.000.000 -
159.235.058.259
109.704.343.601
50.000.000.000
1.830.169.411.769
841.293.333.335
400.000.000.000
(5.405.780.552) 1.824.763.631.217
(1.540.940.203) 839.752.393.132
400.000.000.000
PT Bank Central Asia Tbk Pada tanggal 23 November 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Investing Credit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 150.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar JIBOR 3 bulan + 1,50 % per tahun yang dibayarkan setiap bulan dan jatuh tempo tanggal 23 November 2015. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge. Pada tanggal 13 Juni 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Investing Credit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 500.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar JIBOR 3 bulan + 1,50% per tahun yang dibayarkan setiap bulan dan jatuh tempo tanggal 13 Juni 2018. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah pinjaman yang telah digunakan oleh perusahaan sebesar Rp 600.000.000.000 dan Rp 100.000.000.000. Pembayaran pokok pinjaman ini untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 20.000.000.000. Pada tahun 2011 dan 2010, beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 18.376.072.584 dan Rp 906.717.500 dan yang telah dibayar masing-masing sebesar Rp 11.318.546.751 dan Rp 697.475.000. Beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 7.527.834.386 (Catatan 10). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Diperoleh oleh Perusahaan Pada tanggal 21 November 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 300.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 9,50% per tahun yang dibayarkan setiap bulan. Pinjaman ini tanpa jaminan dan berjangka waktu lima tahun sampai dengan tanggal 21 November 2013. Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, beban bunga dari pinjaman ini adalah masing-masing sebesar Rp 29.359.948.217, Rp 33.070.833.333 dan Rp 38.306.250.000 dan yang telah dibayar masing-masing sebesar Rp 29.458.333.333, Rp 33.202.083.333 dan Rp 38.410.500.000. Diperoleh oleh PT Torabika Eka Semesta Pada tanggal 29 Desember 2010, PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 200.000.000.000 yang digunakan untuk membiayai peningkatan kapasitas produksi dan pelunasan sebagian atau seluruh intercompany borrowing yang tidak termasuk pembiayaan modal kerja perusahaan. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 9,50% per tahun dan jatuh tempo tanggal 29 Desember 2015.
- 42 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Pada tahun 2011 dan 2010, beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 27.452.847.820 dan Rp 179.166.667 dan yang telah dibayar adalah sebesar Rp 27.157.013.880. Beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 14.253.843.042 (Catatan 10). PT Bank Mizuho Indonesia Pada tanggal 13 Mei 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Term Loan dari PT Bank Mizuho Indonesia dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 350.000.000.000 yang digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas pabrik. Pinjaman ini memiliki jangka waktu 7 tahun. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar JIBOR 3 bulan + 2,0% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge. Pada tanggal 31 Desember 2011, pokok pinjaman tersebut telah digunakan seluruhnya oleh Perusahaan. Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 14.268.927.774 dan telah dibayar sebesar Rp 9.511.633.888. Beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 12.492.776.663 (Catatan 10). PT Bank ANZ Indonesia Pada tanggal 19 Mei 2011, PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank ANZ Indonesia dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 300.000.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Pinjaman ini memiliki jangka waktu 5 tahun ditambah 2 tahun opsi perpanjangan. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar JIBOR + 2.0% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge. Pada tanggal 31 Desember 2011, pokok pinjaman tersebut telah digunakan seluruhnya oleh Perusahaan. Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 11.324.268.055 dan yang telah dibayar sebesar Rp 7.343.988.889. Beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 7.459.488.889 (Catatan 10). Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa syarat perjanjian pinjaman, diantaranya pembatasan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melakukan likuidasi, penggabungan usaha, atau perolehan anak perusahaan, menjual atau menyewagunausahakan aset selain dalam kondisi normal usaha, melakukan perubahan signifikan dalam susunan pemegang saham dan memberikan pinjaman. Selain itu Perusahaan dan anak perusahaan juga diwajibkan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio lancar agar sama dengan beban bunga atau lebih besar dari 1x. - Rasio EBITDA terhadap biaya bunga agar sama dengan beban bunga atau lebih besar dari 1,5x beban bunga. - Rasio utang terhadap ekuitas agar tidak lebih dari 2x dimana utang meliputi pinjaman berbeban bunga. Perusahaan dan anak perusahaan telah memenuhi semua persyaratan rasio-rasio keuangan tersebut di atas. PT Bank International Indonesia Tbk Diperoleh oleh Perusahaan Pada tanggal 13 Oktober 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari PT Bank International Indonesia Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp 95.000.000.000 yang digunakan untuk menunjang modal kerja Perusahaan. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 10,75% per tahun selama tiga tahun pertama, selanjutnya pada tahun ke-4 sebesar SBI 1 bulan + 2,25% per tahun yang dibayarkan setiap bulan. Pinjaman ini tanpa jaminan dan berjangka waktu lima tahun sampai dengan tanggal 13 Oktober 2015.
- 43 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Pembayaran pokok pinjaman adalah sebesar Rp 16.871.111.112 dan Rp 4.257.777.778 pada tahun 2011 dan 2010, sedangkan beban bunga dari pinjaman ini pada tahun 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp 8.867.441.449 dan Rp 2.234.622.407 dan yang telah dibayar masing-masing sebesar Rp 8.873.885.559 dan Rp 2.099.413.950. Diperoleh oleh PT Kakao Mas Gemilang Pada tanggal 13 Oktober 2010, PT Kakao Mas Gemilang, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dengan jumlah maksimum sebesar Rp 190.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 10,75% per tahun selama tiga tahun pertama, selanjutnya pada tahun ke empat sebesar SBI 1 bulan + 2,25% per tahun yang dibayarkan setiap bulan. Pinjaman ini tanpa jaminan dan berjangka waktu lima tahun sampai dengan tanggal 13 Oktober 2015. Pembayaran pokok pinjaman adalah sebesar Rp 33.422.222.220 dan Rp 9.155.555.555 pada tahun 2011 dan 2010, sedangkan beban bunga dari pinjaman ini pada tahun 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp 17.694.778.692 dan Rp 7.053.579.318 dan yang telah dibayar masing-masing sebesar Rp 17.734.699.680 dan Rp 6.837.570.676. PT Bank CIMB Niaga Tbk Diperoleh oleh Perusahaan Pada tanggal 20 Agustus 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 200.000.000.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian mesin pada tahun 2007. Pinjaman ini memiliki jangka waktu 5 tahun, dengan tenggang waktu pembayaran pokok pinjaman selama 6 bulan sejak tanggal 20 Agustus 2007 dan dibayar dalam 10 kali cicilan setiap 6 bulan. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 10% per tahun dan dibayar setiap triwulan dan akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2012. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge. Pembayaran pokok pinjaman adalah sebesar Rp 40.000.000.000 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009, sedangkan beban bunga dari pinjaman ini adalah masing-masing sebesar Rp 5.605.555.555, Rp 10.450.555.556 dan Rp 18.102.533.332 pada tahun 2011, 2010 dan 2009 dan yang telah dibayar masing-masing sebesar Rp 5.750.000.000, Rp 10.623.888.889 dan Rp 18.464.666.665. Diperoleh oleh PT Torabika Eka Semesta Pada tanggal 21 Februari 2007, PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp 50.000.000.000 yang digunakan untuk membiayai pembangunan gudang dan pembelian mesin pada tahun 2007. Pinjaman ini dibayarkan dalam 9 kali cicilan setiap 6 bulan, dengan tenggang waktu atas pembayaran pokok pinjaman selama 11 bulan sejak tanggal 21 Februari 2007. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar SBI 3 bulan + 2% per tahun dan dibayarkan setiap 3 bulan serta mempunyai jaminan negative pledge. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Februari 2012. Pada tahun 2010 dan 2009, pembayaran pokok pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp 10.000.000.000, beban bunga dari pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 1.876.111.110 dan Rp 4.625.315.277 pada tahun 2010 dan 2009, dan beban bunga yang dibayar masingmasing sebesar Rp 2.211.527.776 dan Rp 4.890.076.389 pada tahun-tahun tersebut. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Agustus 2010.
- 44 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 18. Utang Obligasi 2011 Rp Nilai nominal Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Tahun 2008 Obligasi Mayora Indah III Tahun 2008 Biaya emisi yang belum diamortisasi
200.000.000.000 100.000.000.000
Bersih
299.187.024.400
(812.975.600)
2010 Rp
200.000.000.000 100.000.000.000 (1.386.840.730) 298.613.159.270
2009 Rp
200.000.000.000 100.000.000.000 (1.960.705.860) 298.039.294.140
Amortisasi biaya emisi obligasi pada tahun 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 573.865.130 (Catatan 27b). Obligasi Mayora Indah III Tahun 2008 Pada tanggal 28 Mei 2008, Perusahaan menerbitkan obligasi rupiah senilai Rp 100.000.000.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 13,75% per tahun atau sama dengan Rp 13.750.000.000 per tahun yang dibayarkan secara triwulanan. Obligasi ini tidak dijamin dengan agunan khusus dan berjangka waktu lima tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 5 Juni 2013. Seluruh obligasi dijual sebesar harga nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai wali amanat. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi tanggal 5 November 2008, para pemegang obligasi menyetujui penggantian wali amanat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ke PT Bank Bukopin Tbk. Untuk pelunasan pokok dan bunga obligasi di atas, Perusahaan tidak disyaratkan untuk membentuk dana cadangan. Beban bunga dan yang dibayarkan pada tahun 2011, 2010 dan 2009 dari obligasi ini adalah masing-masing sebesar Rp 13.750.000.000 (Catatan 29). Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh PT Pefindo tanggal 7 Mei 2010, peringkat obligasi ini adalah idAA- . Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Tahun 2008 Pada tanggal 28 Mei 2008, Perusahaan menerbitkan Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Tahun 2008 senilai Rp 200.000.000.000. Sukuk ini diterbitkan tanpa warkat dan dijamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) yang mewajibkan Perusahaan untuk membayar kepada Pemegang Sukuk Mudharabah sejumlah Pendapatan Bagi Hasil sebesar Rp 27.500.000.000 per tahun yang dibayar secara triwulanan. Sukuk ini berjangka waktu lima tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 5 Juni 2013. Seluruh Sukuk dijual dengan harga sebesar nilai nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai wali amanat. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Sukuk tanggal 5 November 2008, para pemegang obligasi menyetujui penggantian wali amanat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ke PT Bank Bukopin Tbk. Untuk pelunasan pokok dan bunga Sukuk di atas, Perusahaan tidak disyaratkan untuk membentuk dana cadangan.
- 45 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Pendapatan bagi hasil yang dibayarkan kepada pemegang Sukuk Mudharabah adalah sebesar Rp 27.500.000.000 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh PT Pefindo tanggal 7 Mei 2010, peringkat Sukuk ini adalah idAA-(Sy). Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa pembatasan dan liabilitas obligasi dan Sukuk Mudharabah, diantaranya pembatasan Perusahaan dan anak perusahaan untuk menjaminkan, menggadaikan dan/atau mengagunkan baik sebagian atau seluruh harta dan/atau pendapatan, memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee), memberikan piutang/pinjaman diluar transaksi normal dan menjual atau mengalihkan seluruh aset tetap produksi, kecuali pengecualian yang disebutkan dalam perjanjian wali amanatan, serta memenuhi beberapa rasiorasio keuangan .
19. Goodwill Negatif Akun ini merupakan nilai tercatat goodwill negatif atas perolehan PT Kakao Mas Gemilang oleh PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, pada tahun 1994. Dilaporkan sebelumnya 1 Januari 2011 Rp
Penyesuaian Transisi Berdasarkan PSAK No.22 (Revisi 2009) Rp
Biaya Perolehan Goodwill negatif
2.765.907.779
(2.765.907.779)
-
-
-
-
Jumlah
2.765.907.779
(2.765.907.779)
-
-
-
-
Amortisasi dan penurunan nilai Goodwill negatif
2.430.560.301
(2.430.560.301)
-
-
Nilai Tercatat
335.347.478
Biaya Perolehan Goodwill negatif Jumlah
2.765.907.779 2.765.907.779
Amortisasi dan penurunan nilai Goodwill negatif
2.292.264.912
Biaya Perolehan Goodwill negatif Jumlah
2.765.907.779 2.765.907.779
Amortisasi dan penurunan nilai Goodwill negatif
2.153.969.523 611.938.256
31 Desember 2011 Rp
-
Perubahan selama tahun 2010 Penambahan Pengurangan Rp Rp -
138.295.389
31 Desember 2010 Rp
-
2.765.907.779 2.765.907.779
-
2.430.560.301
473.642.867
1 Januari 2009 Rp
Nilai Tercatat
Perubahan selama tahun 2011 Penambahan Pengurangan Rp Rp
-
1 Januari 2010 Rp
Nilai Tercatat
Setelah penyesuaian 1 Januari 2011 Rp
335.347.478
Perubahan selama tahun 2009 Penambahan Pengurangan Rp Rp -
138.295.389
31 Desember 2009 Rp
-
2.765.907.779 2.765.907.779
-
2.292.264.912 473.642.867
Seperti yang diungkapkan pada Catatan 2b, jumlah tercatat goodwill negatif yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum 1 Januari 2011 dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba. Perusahaan menghentikan amortisasi atas goodwill sejak 1 Januari 2011.
- 46 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 20. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010: 20 11 Nilai Tercatat Rp
201 0 Esti masi Nila i W ajar Rp
Nilai Tercatat Rp
E stima si Nila i W ajar Rp
Aset Keuangan La nc ar K as da n se ta ra ka s Investa si ja ngka pen dek-dep osito b erjan gka P iutang usaha -bersih P iutang lain -lain
3 25.316.68 9.037 1 .6 73.227.84 4.346 34.127.00 9.081
3 25.316.68 9.037 1 .6 73.227.84 4.346 34.127.00 9.081
4 72.105.63 1.514 4.793.56 9.466 1 .2 94.684.17 4.946 33.849.74 2.838
472 .1 05.631.51 4 4 .7 93.569.46 6 1.294 .6 84.174.94 6 33 .8 49.742.83 8
Total Ase t Keuangan La ncar
2 .0 32.671.54 2.464
2 .0 32.671.54 2.464
1 .8 05.433.11 8.764
1.805 .4 33.118.76 4
Aset Keuangan Tidak Lancar Uang ja minan
690.90 1.677
648.73 3.969
580.17 5.183
5 44.765.43 0
Total Ase t Keuangan
2 .0 33.362.44 4.141
2 .0 33.320.27 6.433
1 .8 06.013.29 3.947
1.805 .9 77.884.19 4
Liabilitas Keuangan Jangka Pe ndek P injama n b ank jangka pe ndek Utang usah a Utang lain -lain B iaya yan g masih harus dib aya r
5 25.000.00 0.000 1 .0 21.695.58 4.273 64.286.67 1.182 69.247.24 4.079
4 97.319.21 2.625 1 .0 21.695.58 4.273 64.286.67 1.182 69.247.24 4.079
75.000.00 0.000 6 46.936.60 3.293 27.766.92 1.538 1 37.071.66 4.750
71 .0 45.601.80 4 646 .9 36.603.29 3 27 .7 66.921.53 8 137 .0 71.664.75 0
Total Liabilita s Ke ua ngan Jangka Pe nde k
1 .6 80.229.49 9.534
1 .6 52.548.71 2.159
8 86.775.18 9.581
882 .8 20.791.38 5
Liabilitas Keuangan Jangka Pa njang Pinjaman jan gka panja ng Utan g oblig asi
1 .9 83.998.68 9.476 2 99.187.02 4.400
1 .9 83.998.68 9.476 2 56.117.16 8.528
9 49.456.73 6.733 2 98.613.15 9.270
949 .4 56.736.73 3 255 .4 26.270.44 2
Total Liabilita s Ke ua ngan Jangka Pa njang
2 .2 83.185.71 3.876
2 .2 40.115.85 8.004
1 .2 48.069.89 6.003
1.204 .8 83.007.17 5
Total Liabilita s Ke ua ngan
3 .9 63.415.21 3.410
3 .8 92.664.57 0.163
2 .1 34.845.08 5.584
2.087 .7 03.798.56 0
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan dan anak perusahaan untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan: Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya. Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang (1) Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel Terdiri dari pinjaman jangka panjang dan utang obligasi. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama. (2) Aset keuangan tidak lancar lainnya Terdiri dari uang jaminan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.
- 47 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 21. Kepentingan Nonpengendali 2011 Rp a. Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali PT Torabika Eka Semesta PT Kakao Mas Gemilang Total
b. Laba yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali PT Torabika Eka Semesta PT Kakao Mas Gemilang Total
2010 Rp
2009 Rp
46.929.184.234 14.397.823.589
36.796.293.734 12.072.432.978
27.794.955.557 13.504.802.158
61.327.007.823
48.868.726.712
41.299.757.715
10.132.890.500 2.325.390.611
9.001.338.177 6.567.630.820
6.341.820.565 4.003.275.847
12.458.281.111
15.568.968.997
10.345.096.412
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta Notaris Saifuddin Arief, S.H., M.H., notaris di Tangerang, No. 04 tanggal 8 November 2010, para pemegang saham PT Kakao Mas Gemilang, anak perusahaan, telah menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 200.000.000.000 masing-masing secara proporsional sesuai dengan komposisi kepemilikan saham kepada PT Torabika Eka Semesta sebesar Rp 192.000.000.000 atau sebesar 96% dari persentase kepemilikan dan Rp 8.000.000.000 kepada pemilik saham minoritas atau 4% dari persentase kepemilikan saham dari keuntungan bersih tahun buku 2009.
22. Modal Saham Susunan pemegang saham Perusahaan sesuai dengan Registrasi Biro Administrasi Efek Perusahaan dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Total Saham
Nama Pemegang Saham
Persentase Kepemilikan %
Total Modal Disetor Rp
PT Unita Branindo Koperasi Karyawan PT Mayora Indah Group Pusat Pendidikan Perbekalan Dan Angkutan Primer Koperasi TNI Angkatan Darat Masyarakat lainnya (masing-masing dibawah 5%)
252.449.894 817.692
32,93 0,11
126.224.947.000 408.846.000
204.426 513.111.988
0,03 66,93
102.213.000 256.555.994.000
Total
766.584.000
100,00
383.292.000.000
Manajemen Permodalan Tujuan utama dari manajemen permodalan Perusahaan adalah untuk mengelola rasio permodalan Perusahaan dan anak perusahaan tetap sehat dalam rangka mendukung usaha bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham serta untuk menjaga struktur optimal permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya permodalan.
- 48 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Perusahaan dan anak perusahaan mengelola permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Perusahaan dan anak perusahaan mengawasi struktur permodalannya dengan menggunakan rasio pinjaman dan utang terhadap ekuitas dengan membagi total pinjaman dan utang terhadap modal. Struktur permodalan Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri dari modal saham, saldo laba dan komponen ekuitas lainnya) dan pinjaman dan utang bersih (terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, sewa pembiayaan, pinjaman bank, dan utang lain-lain kepada pihak berelasi dikurangi dengan saldo kas dan setara kas serta deposito berjangka). Perusahaan ataupun anak perusahaan tidak diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan tertentu. \\aman dan utang terhadap ekuitas pada taggal 31 Dsem 2011 Rp
2010 Rp
Total pinjaman dan utang Kas dan setara kas
2.808.185.713.876 325.316.689.037
1.323.069.896.003 476.899.200.980
948.039.294.140 334.247.825.375
Total - bersih
2.482.869.024.839
846.170.695.023
613.791.468.765
2.363.342.284.611
1.991.294.908.556
1.581.755.458.427
105,06%
42,49%
38,80%
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rasio pinjaman dan utang bersih terhadap ekuitas
2009 Rp
23. Agio Saham Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan: Rp Penawaran umum biasa Jumlah 3.000.000 saham dengan harga Rp 9.300 untuk nilai nominal Rp 1.000 per lembar saham Penawaran umum terbatas Jumlah 24.570.000 saham dengan harga Rp 13.000 untuk nilai nominal Rp 1.000 per lembar saham
294.840.000.000
Kapitalisasi agio saham ke modal disetor
(255.528.000.000)
Agio saham
24.900.000.000
64.212.000.000
24. Dividen Tunai dan Pencadangan Saldo Laba a.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta Notaris Saifuddin Arief, S.H., M.H., No. 16 tanggal 17 Juni 2011, notaris di Tangerang, para pemegang saham telah menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 99.655.920.000 atau Rp 100 per saham serta membentuk dana cadangan sebesar Rp 2.000.000.000 dari keuntungan bersih tahun buku 2010.
b.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta Notaris Saifuddin Arief, S.H., M.H., No. 05 tanggal 18 Juni 2010, notaris di Tangerang, para pemegang saham telah menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 76.658.400.000 atau Rp 100 per saham serta membentuk dana cadangan sebesar Rp 2.000.000.000 dari keuntungan bersih tahun buku 2009.
- 49 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut c.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta Notaris Saifuddin Arief, S.H., M.H., No. 10 tanggal 26 Juni 2009, notaris di Tangerang, para pemegang saham telah menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 38.329.200.000 atau Rp 50 per saham serta membentuk dana cadangan sebesar Rp 2.000.000.000 dari keuntungan bersih tahun buku 2008.
25. Penjualan Bersih 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
Lokal Ekspor Retur
6.139.798.754.985 3.329.415.532.373 (15.348.294.480)
5.052.246.649.687 2.193.841.581.830 (21.923.239.658)
3.851.383.502.746 952.377.243.595 (26.585.359.801)
Total
9.453.865.992.878
7.224.164.991.859
4.777.175.386.540
Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih dilakukan dengan PT Inbisco Niagatama Semesta, pihak berelasi, sebesar Rp 6.071.232.591.146 (64,22%), Rp 4.988.019.125.206 (69,05%) dan Rp 3.845.056.510.296 (80,49%) masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 32).
26. Beban Pokok Penjualan 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
6.729.372.388.842 349.202.590.367 794.507.138.637
4.675.004.480.048 245.540.041.575 614.513.755.569
3.051.703.178.447 162.443.491.775 437.469.035.295
Jumlah Biaya Produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun (Catatan 7)
7.873.082.117.846
5.535.058.277.192
3.651.615.705.517
19.988.774.003 (63.847.804.415)
26.479.799.094 (19.988.774.003)
Beban Pokok Produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Sampel dan barang rusak Akhir tahun (Catatan 7)
7.829.223.087.434
5.541.549.302.283
3.654.860.389.130
97.173.991.329
73.403.370.963
61.932.843.022
(130.942.111.041)
(97.173.991.329)
(73.403.370.963)
Beban Pokok Penjualan
7.795.454.967.722
5.517.778.681.917
Bahan baku dan pembungkus yang digunakan Tenaga kerja langsung Biaya produksi tidak langsung
29.724.482.707 (26.479.799.094)
3.643.389.861.189
Tidak terdapat pembelian kepada satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih pada tahun 2011, 2010 dan 2009.
- 50 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 27. Beban Usaha a.
Beban Penjualan 2011 Rp
b.
2010 Rp
2009 Rp
Iklan dan promosi Pengiriman Gaji Perjalanan dinas Pajak dan perijinan Sewa Barang cetakan dan alat tulis Sumbangan Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain
535.715.309.841 96.049.922.505 45.119.789.821 7.709.000.780 5.327.954.660 4.967.314.613 2.522.082.951 712.891.638 409.798.734 13.410.950.472
660.948.354.365 66.700.629.335 42.518.992.693 6.164.634.470 1.276.348.683 3.208.552.770 1.857.094.363 445.959.249 570.529.034 8.776.934.521
271.506.668.042 37.765.445.690 41.144.000.557 5.445.167.002 308.473.948 2.424.525.799 1.112.667.168 800.715.592 496.920.640 8.586.652.208
Total
711.945.016.015
792.468.029.483
369.591.236.646
Beban umum dan administrasi 2011 Rp Gaji Beban imbalan pasca kerja (Catatan 30) Jasa profesional Penyusutan (Catatan 10) Asuransi Perjalanan dinas Sewa Pajak dan perijinan Pemeliharaan Sumbangan dan representasi Barang cetakan dan alat tulis Telepon dan faksimili Listrik, air dan gas Rapat dan publikasi Amortisasi emisi obligasi (Catatan 18) Lain-lain Total
2010 Rp
2009 Rp
90.017.504.477 33.702.735.404 9.724.973.229 8.337.817.004 8.302.615.476 8.266.275.845 7.223.749.998 5.517.857.642 3.399.266.669 2.198.274.366 1.280.795.682 1.279.357.629 1.125.767.300 578.058.000 573.865.130 7.060.118.640
64.805.102.758 24.321.960.580 1.616.824.606 7.314.196.015 6.209.086.172 7.782.115.066 6.565.696.787 5.254.578.544 3.351.500.232 4.408.638.919 1.692.509.660 1.001.087.863 1.513.118.406 523.958.500 573.865.130 3.648.910.193
57.409.829.045 43.291.991.215 1.315.581.596 7.841.086.997 5.495.792.191 6.588.269.655 6.053.409.840 3.884.564.732 5.648.094.959 3.265.372.748 834.038.993 1.415.996.509 2.220.688.240 501.313.500 573.865.130 4.667.149.596
188.589.032.491
140.583.149.431
151.007.044.946
28. Penghasilan Bunga 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
Deposito berjangka Jasa giro
6.569.523.601 1.442.511.874
8.733.465.763 1.254.777.463
18.924.899.025 1.339.403.459
Total
8.012.035.475
9.988.243.226
20.264.302.484
Pendapatan jasa giro dan bunga deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Mayora, pihak berelasi, adalah sebesar Rp 968.551.619, Rp 1.528.967.295 dan Rp 630.214.143 masingmasing pada tahun 2011, 2010 dan 2009 atau sebesar 12,09% pada tahun 2011, 15,30% pada tahun 2010 dan 3,11% pada tahun 2009 dari total penghasilan bunga (Catatan 32).
- 51 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 29. Beban Bunga 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
Beban bunga dari: Utang obligasi (Catatan 18) Pinjaman bank (Catatan 12 dan 17)
13.750.000.000 110.106.315.729
13.750.000.000 74.032.627.557
13.750.000.000 84.433.758.504
Total
123.856.315.729
87.782.627.557
98.183.758.504
30. Imbalan Pasca-Kerja Perusahaan dan anak perusahaan membukukan imbalan pasca-kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca-kerja tersebut adalah 2.967 karyawan untuk tahun 2011, 2.696 karyawan untuk tahun 2010 dan 2.626 karyawan untuk tahun 2009. Rekonsiliasi nilai kini imbalan pasca-kerja yang tidak didanai dengan cadangan imbalan pascakerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Keuntungan (kerugian) aktuarial bersih
243.726.350.943 (54.275.138.371)
179.986.032.777 (12.649.890.698)
138.426.607.358 7.936.002.020
Cadangan imbalan pasca kerja
189.451.212.572
167.336.142.079
146.362.609.378
Beban imbalan pasti pasca-kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah: 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) aktuarial bersih Dampak pengurangan pegawai Penyesuaian perhitungan aktuarial
18.409.588.116 13.470.554.329 (342.390.252) (2.438.439.577) 4.603.422.788
13.676.796.426 11.546.216.723 631.955.481 (1.533.008.050) -
10.292.012.545 10.329.304.783 (1.526.222.144) (5.091.446.122) 29.288.342.153
Total
33.702.735.404
24.321.960.580
43.291.991.215
Mutasi cadangan imbalan pasca-kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
Saldo awal Pembayaran manfaat pesangon Beban imbalan pasti pasca kerja
167.336.142.079 (11.587.664.911) 33.702.735.404
146.362.609.376 (3.348.427.877) 24.321.960.580
106.913.174.071 (3.842.555.908) 43.291.991.215
Saldo akhir
189.451.212.572
167.336.142.079
146.362.609.378
- 52 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Perhitungan imbalan pasca-kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Padma Radya Aktuaria dalam laporan penilaian terakhir tanggal 10 Januari 2012. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat pengunduran diri per tahun
2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
6,40% 9% TMI 2 3% per tahun/year
8,75% 9% TMI 2 1% per tahun/year
8,75% 9% TMI 2 1% per tahun/year
31. Pajak Penghasilan Beban pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari: 2011 Rp Pajak kini Pajak tidak final Perusahaan Anak perusahaan Pajak final
2010 Rp
2009 Rp
54.565.613.600 84.609.773.500 531.024.000
64.958.165.600 92.085.570.500 495.833.130
60.421.859.280 68.506.043.480 419.593.650
Total Pajak tangguhan
139.706.411.100 3.248.253.932
157.539.569.230 1.164.106.711
129.347.496.410 (7.916.929.351)
Total
142.954.665.032
158.703.675.941
121.430.567.059
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasia n Laba sebelum pajak anak perusahaan
626.440.817.710 363.290.613.168
658.358.847.453 342.912.572.828
503.933.575.805 243.098.553.414
Laba sebelum pajak Perusahaan
263.150.204.542
315.446.274.625
260.835.022.391
Perbed aan tempore r: Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 55 Penyisihan piutang ragu-ragu Biaya transaksi Pend apatan bunga Beban imbalan pasca kerja Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Perbedaan amortisasi komersial Biaya emisi obligasi Total
223.838.907 ( 4.107.348.502) 3.366.858.713 23.351.370.283
120.674.811 (826.937.918) 4.168.855.880 16.127.921.632
25.980.851.641
(15.093.002.419)
(9.915.360.997)
(8.650.572.423)
319.810.252
65.755.380
8.061.527.235
9.740.908.788
- 53 -
(442.354.377) 16.887.924.841
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2011 Rp Perbed aan tetap Sumbangan Kenikmatan karyawan Penghasilan bunga yang sudah dikenakan paj ak final Pendapatan sewa Lain-lain Total Laba kena pajak Perusahaan
2010 Rp
2009 Rp
2.597.099.851 1.383.889.313
3.366.550.545 1.185.979.986
976.019.198 1.118.490.404
( 2.948.935.850) ( 2.797.440.000) 3.381.723.072
(2.987.273.577) (2.797.440.000) 835.828.250
(15.124.908.920) (1.992.480.000) 3.668.347
(396.354.796)
(15.019.210.971)
1.616.336.386 272.828.068.163
324.790.828.617
262.703.736.261
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut: Beban pajak kini Perusahaan 20% x Rp 272.828.068.000 tahun 2011 20% x Rp 324.790.828.000 tahun 2010 23% x Rp 262.703.736.000 tahun 2009 Total Anak perusahaan PT Torabika Eka Semesta PT Kakao Mas Gemilang PT Sinar Pangan Timur Total beban pajak kini Dikurangi pembayaran pajak di muka Perusahaan Anak perusahaan PT Torabika Eka Semesta PT Kakao Mas Gemilang PT Sinar Pangan Timur Total Utang pajak kini (pajak lebih bayar) Rincian utang pajak kini (pajak lebih bayar) Perusahaan Anak perusahaan PT Torabika Eka Semesta PT Kakao Mas Gemilang Total
54.565.613.600 -
64.958.165.600 -
60.421.859.280
54.565.613.600
64.958.165.600
60.421.859.280
64.305.786.750 20.303.986.750 -
38.521.997.750 53.563.572.750 -
27.888.367.360 40.027.860.320 589.815.800
139.175.387.100
157.043.736.100
128.927.902.760
81.735.685.459
64.926.822.252
46.152.690.502
64.274.928.335 48.431.721.751 -
34.546.999.494 34.847.487.289 -
17.798.426.801 19.496.011.620 589.815.800
194.442.335.545
134.321.309.035
84.036.944.723
(55.266.948.445)
22.722.427.065
44.890.958.037
(27.170.071.859)
31.343.348
14.269.168.778
30.858.415 (28.127.735.001)
3.974.998.256 18.716.085.461
10.089.940.559 20.531.848.700
(28.096.876.586)
22.691.083.717
30.621.789.259
Laba kena pajak Perusahaan tahun 2010 dan 2009 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
- 54 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Pajak Tangguhan Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
2011
1 Januari 2011 Rp
Aset (liabilitas) pajak tangguhan: Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 55: Penyisihan piutang ragu-ragu Biaya transaksi Pendapatan bunga Liabilitas imbalan pasca kerja Biaya emisi obligasi Penyusutan aset tetap Aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan Aset (liabilitas) pajak tangguhan: anak perusahaan: PT Torabika Eka Semesta PT Kakao Mas Gemilang Total Aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan
2010
Penyusutan aset tetap Aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan Aset (liabilitas) pajak tangguhan: anak perusahaan: PT Torabika Eka Semesta PT Kakao Mas Gemilang PT Sinar Pangan Timur Total Aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan
- 55 -
31 Desember 2011 Rp
24.134.962 (165.387.584) 833.771.176 22.245.333.091 (175.746.197) (35.151.229.892)
44.767.781 (821.469.700) 673.371.743 4.670.274.058 63.962.050 (1.954.466.093)
68.902.743 (986.857.284) 1.507.142.919 26.915.607.149 (111.784.147) (37.105.695.985)
(12.389.124.444)
2.676.439.838
(9.712.684.606)
(267.686.495) 2.260.998.332
(6.002.285.104) 77.591.334
(6.269.971.599) 2.338.589.666
(10.395.812.607)
(3.248.253.932)
(13.644.066.539)
2.260.998.331
2.338.589.666
(12.656.810.939)
(15.982.656.205)
1 Januari 2010 Rp
Aset (liabilitas) pajak tangguhan: Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 55: Penyisihan piutang ragu-ragu Biaya transaksi Pendapatan bunga Liabilitas imbalan pasca kerja Biaya emisi obligasi
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rp
31 Desember 2010 Rp
19.019.748.765 (188.897.273)
24.134.962 (165.387.584) 833.771.176 3.225.584.326 13.151.076
24.134.962 (165.387.584) 833.771.176 22.245.333.091 (175.746.197)
(33.168.157.693)
(1.983.072.199)
(35.151.229.892)
(14.337.306.201)
1.948.181.757
(12.389.124.444)
1.696.396.015 3.409.204.291
(1.964.082.509) (1.148.205.959)
(267.686.495) 2.260.998.332
(9.231.705.896)
(1.164.106.711)
(10.395.812.607)
5.105.600.305
2.260.998.331
(14.337.306.202)
(12.656.810.939)
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2009
1 Januari 2009 Rp
Aset (liabilitas) pajak tangguhan: Liabilitas imbalan pasca kerja Biaya emisi obligasi Penyusutan aset tetap Aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rp
17.279.473.047 (125.532.997) (39.297.554.011)
1.740.275.718 (63.364.276) 6.129.396.318
19.019.748.765 (188.897.273) (33.168.157.693)
(22.143.613.961)
7.806.307.760
(14.337.306.201)
Aset (liabilitas) pajak tangguhan: anak perusahaan: PT Torabika Eka Semesta PT Kakao Mas Gemilang PT Sinar Pangan Timur
1.414.523.561 2.690.648.686 889.806.467
Total
281.872.454 718.555.605 (889.806.468)
(17.148.635.247)
Aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan
31 Desember 2009 Rp
7.916.929.351
1.696.396.015 3.409.204.291 (9.231.705.896)
4.994.978.714
5.105.600.305
(22.143.613.961)
(14.337.306.201)
Pada bulan Desember 2007, Pemerintah mengeluarkan aturan penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2008 untuk perusahaan terbuka apabila syarat-syarat tertentu mengenai komposisi pemegang saham terpenuhi. Perusahaan telah memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut dan karenanya telah mengaplikasikan penurunan tarif pajak dalam hitungan pajak penghasilan kini tahun 2009 karena manajemen percaya masih dapat memenuhi syarat komposisi pemegang saham pada saat realisasi pajak tangguhan. Dampak perubahan tarif pajak tersebut dalam perhitungan liabilitas pajak tangguhan pada tahun 2009 untuk Perusahaan yakni sebesar Rp 3.922.085.046. Rekonsiliasi antara total beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (laba akuntansi) Laba sebelum pajak anak perusahaan
626.440.817.710 363.290.613.168
658.358.847.453 342.912.572.828
503.933.575.805 243.098.553.414
Laba sebelum pajak Perusahaan
263.150.204.542
315.446.274.625
260.835.022.391
Pajak dengan tarif yang berlaku: 20% x Rp 263.150.204.000 tahun 2011 20% x Rp 315.446.274.000 tahun 2010 23% x Rp 260.835.022.000 tahun 2009 Total
52.630.040.800 52.630.040.800
- 56 -
63.089.254.800 63.089.254.800
59.992.055.060 59.992.055.060
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2011 Rp Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Dampak perubahan tarif pajak Penyesuaian Pajak Tangguhan Beban pajak Perusahaan Beban pajak anak perusahaan Beban pajak final: Perusahaan Anak perusahaan Total Beban Pajak
2010 Rp
2009 Rp
323.267.277 (1.064.134.314)
(79.270.957) -
(3.454.418.494) (3.922.085.046) -
51.889.173.763 90.534.467.270
63.009.983.843 95.197.858.968
52.615.551.520 68.395.421.889
279.744.000 251.280.000
279.744.000 216.089.130
199.248.000 220.345.650
142.954.665.033
158.703.675.941
121.430.567.059
32. Sifat Dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Sifat Pihak Berelasi Perusahaan yang sebagian pemegang saham dan pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan yaitu PT Inbisco Niagatama Semesta, PT Bank Mayora dan PT Unita Branindo. Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain: a.
64,22%, 69,05% dan 80,49% dari jumlah penjualan bersih atau sebesar Rp 6.071.232.591.146, Rp 4.988.019.125.206 dan Rp 3.845.056.510.296 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009, merupakan penjualan kepada PT Inbisco Niagatama Semesta, pihak berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya dengan pihak ketiga (Catatan 25). Pada tanggal laporan posisi keuangan, piutang usaha atas penjualan tersebut meliputi 19,62%, 24,13% dan 21,72% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
b.
Penempatan rekening koran dan deposito Perusahaan dan anak perusahaan pada PT Bank Mayora dicatat dalam akun “Kas dan Setara Kas” yang meliputi 2,79%, 2,64% dan 2,18% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Menurut pendapat manajemen penempatan rekening koran dan deposito tersebut memperoleh tingkat bunga dan mempunyai syarat-syarat yang sama sebagaimana halnya penempatan pada bank-bank lain.
c.
Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi sewa menyewa dengan PT Inbisco Niagatama Semesta. Pendapatan sewa dari PT Inbisco Niagatama Semesta dicatat sebagai “Penghasilan sewa” dalam laporan laba rugi konsolidasian adalah sebesar Rp 2.512.800.000, Rp 2.156.391.300 dan Rp 2.178.000.000 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009.
d.
Sejak 1994, Perusahaan dan anak perusahaan menyewa ruangan kantor di Gedung Mayora dari PT Unita Branindo. Beban penyewaan atas transaksi ini sebesar Rp 5.583.552.000 pada tahun 2011, 2010 dan 2009 dicatat sebagai beban sewa dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
- 57 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut e.
Perusahaan menyewakan tanah dan bangunan kepada PT Kakao Mas Gemilang, anak perusahaan, dengan nilai sebesar Rp 2.797.440.000, Rp 2.797.440.000 dan Rp 1.992.480.000 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Pendapatan dan beban sewa atas transaksi ini telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian.
f.
Perusahaan dan anak perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada direksi, komisaris dan anggota manajemen kunci lainnya adalah sebesar Rp 80.115.257.741, Rp 64.794.108.264 dan 23.262.084.210 masingmasing pada tahun 2011, 2010 dan 2009.
33. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan dan anak perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Perusahaan dan anak perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan dan anak perusahaan. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan anak perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan pinjaman bank jangka pendek, pinjaman jangka panjang dan utang obligasi. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan dan anak perusahaan mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang. Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan yang terkait risiko suku bunga pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
Aset Bunga Tetap Kas dan setara kas Liabilitas Bunga Tetap Pinjaman bank jangka pendek Utang obligasi Bunga Mengambang Pinjaman jangka panjang
Rata-rata Suku Bunga Efektif %
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Rp
Jatuh Tempo pada Tahun ke - 2 Rp
2011 Jatuh Tempo pada Tahun ke - 3 Rp
Jatuh Tempo pada Tahun ke - 4 Rp
Jatuh Tempo pada Tahun ke - 5 Rp
7% - 7,25%
320.913.579.580
-
-
-
-
320.913.579.580
JIBOR 3 bulan + 1,50% dan 9,00% - 9,25% 13,75%
525.000.000.000 -
299.187.024.400
-
-
-
525.000.000.000 299.187.024.400
JIBOR 3 bulan + 1,50% - 2,00% dan 9,50% - 10,75%
159.235.058.259
470.671.197.298
270.948.028.976
437.071.654.671
646.072.750.269
- 58 -
Total Rp
1.983.998.689.474
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Rata-rata Suku Bunga Efektif %
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Rp
Jatuh Tempo pada Tahun ke - 2 Rp
2010 Jatuh Tempo pada Tahun ke - 3 Rp
Jatuh Tempo pada Tahun ke - 4 Rp
Jatuh Tempo pada Tahun ke - 5 Rp
Total Rp
Aset Bunga Tetap Kas dan setara kas Investasi jangka pendek-deposito berjangka
7,00% - 13,50% 0,25% - 3,50%
468.895.131.921 4.793.569.466
-
-
-
-
468.895.131.921 4.793.569.466
Liabilitas Bunga Tetap Pinjaman bank jangka pendek Utang obligasi
10,00% - 10,25% 13,75%
75.000.000.000 -
-
298.613.159.270
-
-
75.000.000.000 298.613.159.270
SBI 3 bulan + 2,00% dan 10,25% - 10,75%
109.704.343.601
110.309.498.647
387.689.156.728
87.840.408.499
253.913.329.258
949.456.736.733
Bunga Mengambang Pinjaman jangka panjang
Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Perusahaan dan anak perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan piutang usaha dan utang usaha. Perusahaan dan anak perusahaan memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 2011 Mata Uang Asing
2010 Ekuivalen Rp
Mata Uang Asing
2009 Ekuivalen Rp
Mata Uang Asing
Ekuivalen Rp
Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendekdeposito berjangka Piutang usaha
USD EUR
6.366.704 96.141
57.733.271.068 1.128.597.063
12.996.661 35.177
116.852.982.467 420.573.727
6.605.490 33.524
62.091.605.154 452.893.636
USD EUR USD EUR
41.305.988 -
374.562.697.008 -
330.232 152.600 25.997.750 -
2.969.115.912 1.824.453.554 233.745.774.549 -
459.723 527.767 13.166.984 30.003
4.321.392.722 7.129.963.699 123.769.654.164 405.334.712
Total Aset
433.424.565.139
355.812.900.209
198.170.844.087
Liabilitas Utang usaha
Total Liabilitas Nilai Bersih Aset (Liabilitas)
USD EUR CNY SGD AUD CHF GBP MYR JPY
31.306.807 4.812.415 2.678.992 81.194 631 406 5 -
283.890.127.457 56.492.896.843 3.855.497.803 566.270.891 5.803.026 3.915.906 71.942 -
16.679.342 1.209.298 1.281.000 24.975 19 18.697 563.949 31.880.388
149.963.960.984 14.697.233.757 1.739.098.410 174.341.362 182.403 259.778.492 1.644.390.692 3.515.938.154
19.669.674 5.111.945 10.601 156.208 34.805 10.205 -
184.894.937.288 69.060.797.314 83.086.651 1.250.841.617 362.093.899 154.250.690 -
344.814.583.868
171.994.924.254
255.806.007.459
88.609.981.271
183.817.975.955
(57.635.163.372)
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan diungkapkan pada Catatan 2d mengenai kebijakan akuntansi.
- 59 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan anak perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Perusahaan dan anak perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih. Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit: 2011
2010
Jumlah Bruto Rp
Jumlah Neto Rp
Jumlah Bruto Rp
Jumlah Neto Rp
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendek - deposito Piutang usaha Piutang lain-lain Uang jaminan
320.913.579.580 1.673.615.780.740 34.127.009.081 690.901.677
320.913.579.580 1.673.227.844.346 34.127.009.081 690.901.677
468.895.131.921 4.793.569.466 1.294.862.111.897 33.849.742.838 580.175.183
468.895.131.921 4.793.569.466 1.294.684.174.946 33.849.742.838 580.175.183
Total
2.029.347.271.078
2.028.959.334.684
1.802.980.731.305
1.802.802.794.354
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan anak perusahaan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terusmenerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal. Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. 2011 < 1 tahun Rp '000.000
1-2 tahun Rp '000.000
3-5 tahun Rp '000.000
Total Rp '000.000
Biaya transaksi Rp '000.000
Nilai Tercatat Rp '000.000
Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Uang jaminan
325.317 1.673.228 34.127 691
-
-
325.317 1.673.228 34.127 691
-
325.317 1.673.228 34.127 691
Total
2.032.672
-
-
2.032.672
-
2.032.672
Liabilitas Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Utang obligasi
525.000 1.021.695 64.287 69.247 161.124 -
1.357.755 -
525.000 1.021.695 64.287 69.247 1.991.293 299.187
-
525.000 1.021.695 64.287 69.247 1.983.999 299.187
Total
1.841.353
Selisih aset dengan liabilitas
191.319
472.414 299.187
(7.295) -
771.601
1.357.755
3.970.709
(7.295)
3.963.415
(771.601)
(1.357.755)
(1.938.038)
(7.295)
(1.930.743)
- 60 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2010 < 1 tahun Rp '000.000
1-2 tahun Rp '000.000
3-5 tahun Rp '000.000
Total Rp '000.000
Biaya transaksi Rp '000.000
Nilai Tercatat Rp '000.000
Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek - deposito berjangka Piutang usaha Piutang lain-lain Uang jaminan
472.106 4.793 1.294.684 33.849 580
-
-
472.106 4.793 1.294.684 33.849 580
-
472.106 4.793 1.294.684 33.849 580
Total
1.805.432
-
-
1.805.432
-
1.805.432
-
75.000 646.936 27.766 137.071 949.456 298.613
Liabilitas Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Utang obligasi
75.000 646.936 27.766 137.071 110.293 -
110.893 -
730.400 298.613
75.000 646.936 27.766 137.071 951.586 298.613
Total
997.066
110.893
1.029.013
2.136.972
(2.129)
Selisih aset dengan liabilitas
808.366
(110.893)
(1.029.013)
(331.540)
(2.129)
(2.129) -
2.134.842 (329.410)
34. Ikatan a.
PT Torabika Eka Semesta dan PT Kakao Mas Gemilang, anak Perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT CIMB Niaga Tbk, Jakarta, berupa Import Sight, UPAS dan Usance Letter of Credit (LC) dengan jumlah kredit maksimum sebesar US$ 5.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk impor bahan baku. Pada tahun 2011 fasilitas ini tidak diperpanjang lagi.
b.
Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh fasilitas berupa Sight LC, Usance LC dan Usance Payable At Sight (UPAS) dari PT Bank OCBC Indonesia, Jakarta, dengan kredit maksimum keseluruhan sebesar US$ 8.000.000 dan fasilitas Foreign Exchange (FX) Dealing sebesar US$ 2.000.000. Pada tahun 2010 dan 2009, fasilitas ini dijamin dengan deposito berjangka sebesar 25% dari jumlah Letter of Credit (LC) yang dibuka dan pada tahun 2011 dijamin dengan negative pledge. Fasilitas ini digunakan untuk impor bahan baku.
c.
Perusahaan memperoleh fasilitas Acceptance Guarantee dalam bentuk letter of credit (Sight, Usance dan UPAS) dari PT Bank Mizuho Indonesia dan Letter of Credit lokal (SKBDN) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 4.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk transaksi impor.
d.
Perusahaan dan PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, memperoleh fasilitas Treasury Line/FX Dealing dan Cash Loan dalam bentuk Letter of Credit (Sight, usance dan UPAS) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$ 5.000.000 dan US$ 2.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian bahan baku dan bahan pembantu.
e.
Perusahaan dan PT Kakao Mas Gemilang, anak perusahaan, memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) masing-masing sebesar Rp 5.000.000.000 dan Rp 10.000.000.000 dari PT Bank International Indonesia Tbk. Fasilitas ini digunakan untuk menunjang kebutuhan modal kerja. PT Kakao Mas Gemilang, anak perusahaan, memperoleh fasilitas letter of credit (sight dan usance) dengan jumlah maksimum US$ 5.000.000. Fasilitas ini digunakan sebagai jaminan pembayaran kepada supplier atau untuk pembelian bahan baku. Sampai dengan 31 Desember 2011, fasilitas-fasilitas ini belum digunakan.
- 61 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut f.
Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh fasilitas letter of credit (sight, usance, UPAS) dan fasilitas export negotiation dari PT ANZ Panin Bank dengan kredit maksimum keseluruhan sebesar US$ 32.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai impor bahan baku. Pada tahun 2011, fasilitas ini sudah digunakan.
g.
Perusahaan memperoleh fasilitas Letter of Credit Sight dengan jumlah maksimum sebesar US$ 50.000.000 dari PT Bank Central Asia Tbk yang digunakan untuk jaminan pembayaran import mesin produksi. Perusahaan juga memperoleh fasilitas forex line dengan jumlah maksimum US$ 2.000.000 yang digunakan untuk import bahan baku. Pada tahun 2011, fasilitas ini sudah digunakan.
35. Informasi Segmen Segmen Informasi Primer Perusahaan memiliki tiga (3) segmen yang dilaporkan meliputi usaha pengolahan makanan, usaha pengolahan kopi bubuk dan instan serta biji kakao dan usaha jasa keuangan. Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya kemasing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut. Pengolahan Makanan Rp
Pengolahan kopi bubuk dan instan serta biji kakao Rp
Lainnya Rp
PENDAPATAN Penjualan eksternal Penjualan internal
4.348.002.884.828 113.144.646.214
5.105.863.108.050 64.892.012.025
-
(178.036.658.239)
9.453.865.992.878 -
Total pendapatan
4.461.147.531.042
5.170.755.120.075
-
(178.036.658.239)
9.453.865.992.878
HASIL Hasil segmen Beban usaha
822.782.827.262 450.969.443.724
832.009.572.672 447.740.451.327
1.824.153.455
3.618.625.222 -
1.658.411.025.156 900.534.048.506
Laba (rugi) operasi
371.813.383.538
384.269.121.345
(1.824.153.455)
3.618.625.222
757.876.976.650
Beban bunga Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah Penghasilan bunga Beban lain-lain bersih
(87.463.968.971) (27.500.000.000) 2.948.935.850
(36.392.346.758) 2.736.559.298
2.326.540.327
2011
Laba sebelum pajak Beban pajak
Eliminasi Rp
-
Konsolidasian Rp
(123.856.315.729) (27.500.000.000) 8.012.035.475 11.908.121.313 626.440.817.709 (142.954.665.032)
Laba periode berjalan
483.486.152.677
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik ekuitas induk Kepentingan nonpengendali
471.027.871.566 12.458.281.111 483.486.152.677
- 62 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Pengolahan Makanan Rp
Pengolahan kopi bubuk dan instan serta biji kakao Rp
Lainnya Rp
Eliminasi Rp
ASET Aset segmen
5.154.367.933.487
2.657.488.748.124
118.924.683.402
(1.600.105.873.855)
LIABILITAS Liabilitas segmen
2.834.939.120.042
1.600.291.395.903
19.553.782.694
(301.917.872.656)
2011
Konsolidasian Rp
INFORMASI LAINNYA
Total
6.330.675.491.159 *)
4.152.866.425.982 **) 4.152.866.425.982
Pengeluaran modal Penyusutan Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi
456.315.319.978 129.051.695.883
297.758.330.159 68.590.218.615
32.715.699.648
987.035.756
11.733.529.236 1.103.019.606 -
(74.500.000) (821.185.222) -
765.732.679.373 197.923.748.882 33.702.735.404
*) Tidak termasuk aset pajak tangguhan dan pajak dibayar dimuka **) Tidak termasuk kewajiban pajak tangguhan dan utang pajak
Pengolahan Makanan Rp
Pengolahan kopi bubuk dan instan serta biji kakao Rp
Lainnya Rp
PENDAPATAN Penjualan ekstern Penjualan intern
3.433.770.785.227 67.402.033.124
3.790.394.206.632 100.931.882.662
-
(168.425.915.786)
7.224.164.991.859 -
Total pendapatan
3.501.172.818.351
3.891.326.089.294
-
(168.425.915.786)
7.224.164.991.859
812.083.674.614
890.977.034.952
-
2010
HASIL Hasil segmen
Eliminasi Rp
3.325.600.376
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban bunga Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah Penghasilan bunga Beban lain-lain bersih
Konsolidasian Rp
1.706.386.309.942 (792.468.029.483) (140.583.149.431)
(78.611.166.296) (27.500.000.000) 2.987.273.577
(9.171.461.261) 3.052.998.527
3.947.971.122
-
Laba sebelum pajak Beban pajak
(87.782.627.557) (27.500.000.000) 9.988.243.226 (9.681.899.244) 658.358.847.453 (158.703.675.941)
Laba periode berjalan
499.655.171.512
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
484.086.202.515 15.568.968.997
Laba bersih
499.655.171.512
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen LIABILITAS Liabi litas segmen Goodwill negatif
3.491.247.469.213
1.884.851.122.478
115.832.506.801
(1.139.037.824.035)
4.352.893.274.457
1.474.535.171.206
910.519.373.581
17.877.192.100
(100.750.509.223)
2.302.181.227.663 335.347.478
Total Pengeluaran modal Penyusutan Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi
2.302.516.575.141 243.318.499.830 118.214.382.927
138.460.093.641 52.828.100.441
17.005.631.814
7.316.328.766
*) Tidak termasuk aset pajak tangguhan dan pajak dibayar dimuka **) Tidak termasuk kewajiban pajak tangguhan dan hutang pajak
- 63 -
996.462.230 -
(74.500.000) (528.160.377) -
381.704.093.471 171.510.785.221 24.321.960.580
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2009
Pengolahan Makanan Rp
Pengolahan kopi bubuk dan instan serta biji kakao Rp
Lainnya Rp
Eliminasi Rp
Konsolidasi Rp
PENDAPATAN Penjualan ekternal Penjualan internal
2.595.928.705.569 69.359.610.275
2.181.246.680.971 67.073.234.769
-
(136.432.845.044)
4.777.175.386.540 -
Total pendapatan
2.665.288.315.844
2.248.319.915.740
-
(136.432.845.044)
4.777.175.386.540
666.928.909.263 294.718.228.293 372.210.680.970
464.340.409.725 222.468.862.451 241.871.547.274
HASIL Hasil segmen Beban usaha Laba (rugi) operasi Beban bunga Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah Penghasilan bunga Beban lain-lain bersih
(92.325.630.728) (27.500.000.000) 15.124.908.920
(5.858.127.776) 839.843.251
3.411.190.848 (3.411.190.848)
2.516.206.363 2.516.206.363
4.299.550.313
-
1.133.785.525.351 520.598.281.592 613.187.243.759 (98.183.758.504) (27.500.000.000) 20.264.302.484 (3.834.211.934)
Laba sebelum pajak Beban pajak
503.933.575.805 (121.430.567.059)
Laba bersih
382.503.008.746
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Laba bersih
372.157.912.334 10.345.096.412 382.503.008.746
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen LIABILITAS Liabilitas segmen Goodwill negatif
2.889.261.720.625
1.261.814.831.535
113.530.475.053
(1.043.953.252.053)
3.220.653.775.160
1.250.899.763.716
486.678.567.405
18.615.702.799
(239.172.299.021)
1.517.021.734.899 473.642.867
Total
1.517.495.377.766
Pengeluaran modal Penyusutan Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi
207.467.068.364 105.947.287.927
193.243.476.040 25.931.348.589
26.940.691.049
16.351.300.166
877.687.804
(6.978.000.000) (523.726.363)
-
-
393.732.544.404 132.232.597.957 43.291.991.215
*) Tidak termasuk aset pajak tangguhan dan pajak dibayar dimuka/Excludes deferred tax assets and prepaid taxes **) Tidak termasuk kewajiban pajak tangguhan dan hutang pajak/Excludes deferred tax liabilities and taxes payable
Segmen Geografis Perusahaan dan anak perusahaan beroperasi di empat geografis utama, yaitu usaha pengolahan makanan dan pengolahan kopi bubuk dan instant serta biji kopi di Jabodetabek, usaha sewa di Medan dan Surabaya serta jasa keuangan di Belanda. Pendistribusian pendapatan dan aset berdasarkan geografis adalah sebagai berikut: Pasar geografis
2011 Rp
Penjualan berdasarkan geografis 2010 Rp
2009 Rp
Indonesia Asia Lain-lain
6.124.250.738.388 3.073.069.716.045 256.545.538.445
5.030.323.410.029 2.008.109.782.534 185.731.799.296
3.824.798.142.945 826.418.563.479 125.958.680.116
Total
9.453.865.992.878
7.224.164.991.859
4.777.175.386.540
- 64 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2011 Rp
Nilai tercatat aset segmen 2010 Rp
2009 Rp
Jabodetabek Surabaya Medan Belanda
6.211.750.807.757 97.605.052.411 20.985.152.091 334.478.900
4.237.060.767.656 96.214.868.153 19.276.838.854 340.799.794
3.107.123.300.107 94.498.288.747 18.647.983.095 384.203.211
Total
6.330.675.491.159
4.352.893.274.457
3.220.653.775.160
2011 Rp
Penambahan aset tetap 2010 Rp
2009 Rp
Pasar geografis
Pasar geografis Jabodetabek Surabaya Medan
753.999.150.137 11.733.529.236
381.704.093.471 -
393.732.544.404 -
Total
765.732.679.373
381.704.093.471
393.732.544.404
36. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012. PSAK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK No. 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa PSAK No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum PSAK No. 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK No. 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK No. 38, Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali PSAK No. 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK No. 62, Kontrak Asuransi PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Pada Pertambangan Sumber Daya Mineral
- 65 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut ISAK 1. 2.
ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan Interaksinya 3. ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa 4. ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi 5. ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 6. ISAK No. 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya 7. ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan 8. ISAK No. 23, Sewa Operasi-Insentif 9. ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa 10. ISAK No. 25, Hak atas Tanah 11. ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat PPSAK 1. 2. 3. 4.
PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Koperasi PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK 5: Interprestasi atas Par. 14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi
Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK revisi di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK revisi tersebut belum dapat ditentukan.
*******
- 66 -
PT MAYORA INDAH Tbk Informasi Tambahan Konsolidasian - Laporan Posisi Keuangan Induk Perusahaan* 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008
2011
31 Desember 2010**
2009**
Rp
Rp
Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 344.513.718 tahun 2011 dan sebesar Rp 120.674.811 tahun 2010 Piutang lain-lain Piutang dari pihak berelasi Persediaan Uang muka pembelian Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Total Aset Lancar
181.013.587.830 -
193.810.523.662 3.181.238.731
112.906.921.661 7.796.832.815
1.092.469.891.196
592.315.124.684
568.706.076.865
272.887.964.048 6.432.725.952 198.843.191.911 257.812.723.107 279.671.352.454 57.930.468.175 1.059.949.911
125.607.688.339 17.989.114.539 32.615.036.411 150.971.734.571 218.316.981.401 1.580.401.773
63.747.741.800 14.783.420.412 175.914.015.298 128.794.964.434 28.192.744.986 1.255.982.224
2.348.121.854.584
1.336.387.844.111
1.102.098.700.495
ASET TIDAK LANCAR Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 993.766.711.825 tahun 2011, Rp 869.229.569.971 tahun 2010, Rp 755.502.805.391 tahun 2009 dan Rp 662,567,379,734 tahun 2008 Uang muka pembelian aset tetap Uang jaminan
93.771.002.000
93.771.002.000
93.771.002.000
1.273.507.835.827 279.800.323.231 104.782.783
932.421.185.733 173.222.027.612 104.782.783
830.920.579.713 146.385.692.423 104.782.783
Total Aset Tidak Lancar
1.647.183.943.841
1.199.518.998.128
1.071.182.056.919
TOTAL ASET
3.995.305.798.425
2.535.906.842.239
2.173.280.757.414
* Menggunakan metode biaya perolehan ** Setelah penyajian kembali dengan menggunakan metode biaya perolehan - i.1 -
PT MAYORA INDAH Tbk Informasi Tambahan Konsolidasian - Laporan Posisi Keuangan Induk Perusahaan* 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008
2011
31 Desember 2010**
2009**
Rp
Rp
Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Utang kepada pihak berelasi Utang pajak Biaya masih harus dibayar Bagian pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
350.000.000.000
Total Liabilitas Jangka Pendek
-
200.000.000.000
20.204.010.000 603.627.501.518 30.553.320.310 4.627.017.542 57.852.403.381
7.666.837.022 422.115.646.029 27.755.921.713 13.028.265.006 38.160.265.699
196.879.125.121 6.082.436.442 15.200.991.458 42.262.411.090 26.691.197.228
101.231.111.112
76.585.347.630
40.000.000.000
1.168.095.363.863
585.312.283.099
527.116.161.339
LIABILITAS JANGKA PANJANG Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Liabilitas pajak tangguhan Pinjaman bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang obligasi
134.578.035.743 9.712.684.606
111.226.665.460 12.389.124.443
95.098.743.828 14.337.306.201
1.237.705.713.578 299.187.024.400
493.329.936.674 298.613.159.270
380.000.000.000 298.039.294.140
Total Liabilitas Jangka Panjang
1.681.183.458.327
915.558.885.847
787.475.344.169
TOTAL LIABILITAS
2.849.278.822.190
1.500.871.168.946
1.314.591.505.508
383.292.000.000 64.212.000.000
383.292.000.000 64.212.000.000
383.292.000.000 64.212.000.000
29.000.000.000 669.522.976.235
27.000.000.000 560.531.673.293
25.000.000.000 386.185.251.906
TOTAL EKUITAS
1.146.026.976.235
1.035.035.673.293
858.689.251.906
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
3.995.305.798.425
2.535.906.842.239
2.173.280.757.414
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 3.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 766.584.000 saham Agio saham Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
* Menggunakan metode biaya perolehan ** Setelah penyajian kembali dengan menggunakan metode biaya perolehan
- i.2 -
PT MAYORA INDAH Tbk Informasi Tambahan Konsolidasian - Laporan Laba Rugi Komprehensif Induk Perusahaan* Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
2011
31 Desember 2010**
2009**
Rp
Rp
Rp
PENJUALAN BERSIH
4.461.147.531.042
3.501.172.818.351
2.665.288.315.844
BEBAN POKOK PENJUALAN
3.638.364.703.780
2.689.089.143.737
1.998.359.406.581
822.782.827.262
812.083.674.614
666.928.909.263
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
(301.897.738.089) (149.071.705.635)
(292.654.678.301) (92.769.929.784)
(202.626.867.415) (92.091.360.878)
Total Beban Usaha
(450.969.443.724)
(385.424.608.085)
(294.718.228.293)
371.813.383.538
426.659.066.529
372.210.680.970
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Penghasilan sewa Keuntungan penjualan aset tetap Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Penghasilan dividen Beban bunga Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah Lain-lain - bersih
2.948.935.850 2.797.440.000 1.498.793.546 208.340.523 (114.963.968.971) (27.500.000.000) 26.013.216.219
2.987.273.577 2.797.440.000 622.196.811 (17.701.380.018) (78.611.166.296) (27.500.000.000) 7.041.118.626
15.124.908.920 1.992.480.000 576.213.560 (8.812.240.773) 14.999.998.750 (92.325.630.728) (27.500.000.000) 2.493.344.267
Beban Lain-lain - Bersih
(108.997.242.833)
(110.364.517.300)
(93.450.926.004)
LABA SEBELUM PAJAK
262.816.140.705
316.294.549.229
278.759.754.966
BEBAN PAJAK
(52.168.917.763)
(63.289.727.842)
(52.814.799.520)
LABA BERSIH
210.647.222.942
253.004.821.387
225.944.955.446
LABA BRUTO
LABA USAHA
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
210.647.222.942
LABA KOMPREHENSIF
* Menggunakan metode biaya perolehan ** Setelah penyajian kembali dengan menggunakan metode biaya perolehan
- i.3 -
253.004.821.387
225.944.955.446
PT MAYORA INDAH Tbk Informasi Tambahan Konsolidasian - Laporan Perubahan Ekuitas Induk Perusahaan* Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
Modal Ditempatkan dan Disetor Rp Saldo pada tanggal 1 Januari 2009/31 Desember 2008 seperti yang dilaporkan sebelumnya
383.292.000.000
Dampak penerapan awal PSAK No. 4 (Revisi 2009) Saldo pada tanggal 1 Januari 2009/31 Desember 2008 disajikan kembali**
-
383.292.000.000
Agio Saham Rp
64.212.000.000 -
64.212.000.000
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan Rp
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
(4.634.984.306)
(12.960.298)
4.634.984.306
12.960.298
-
-
Dividen tunai
-
-
-
-
Cadangan
-
-
-
-
Total laba komprehensif tahun berjalan - Seperti yang dilaporkan sebelumnya - Dampak penerapan awal PSAK No. 4 (Revisi 2009)
-
-
Total laba komprehensif tahun berjalan yang disajikan kembali
-
-
Saldo pada tanggal 31 Desember 2009**
383.292.000.000
64.212.000.000
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010
383.292.000.000
64.212.000.000
Dampak penerapan awal PSAK No. 4 (Revisi 2009) Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 setelah dampak penerapan awal**
-
383.292.000.000
-
64.212.000.000
2.590.610.783 (2.590.610.783)
226.809.845 (226.809.845)
-
-
-
-
(2.044.373.523)
213.849.547
2.044.373.523
(213.849.547)
-
-
Dividen tunai
-
-
-
-
Cadangan
-
-
-
-
Total laba komprehensif tahun berjalan - Seperti yang dilaporkan sebelumnya - Dampak penerapan awal PSAK No. 4 (Revisi 2009)
-
-
Total laba komprehensif tahun berjalan yang disajikan kembali
-
-
2.325.497.161 (2.325.497.161)
(213.849.547) 213.849.547
-
-
Saldo Laba Yang Telah Ditentukan Yang Belum Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya Rp Rp
23.000.000.000 -
23.000.000.000 2.000.000.000
779.253.270.069
Total Ekuitas Rp
1.245.109.325.465
(578.683.773.609)
(574.035.829.005)
200.569.496.460
671.073.496.460
(38.329.200.000)
(38.329.200.000)
(2.000.000.000)
-
-
372.157.912.334 (146.212.956.888)
374.975.332.962 (149.030.377.516)
-
225.944.955.446
225.944.955.446
25.000.000.000
386.185.251.906
858.689.251.906
25.000.000.000
1.111.081.982.403
1.581.755.458.427
-
25.000.000.000 2.000.000.000
(724.896.730.497)
(723.066.206.521)
386.185.251.906
858.689.251.906
(76.658.400.000)
(76.658.400.000)
(2.000.000.000)
-
-
484.086.202.515 (231.081.381.128)
486.197.850.129 (233.193.028.742)
-
253.004.821.387
253.004.821.387
Saldo pada tanggal 31 Desember 2010**
383.292.000.000
64.212.000.000
-
-
27.000.000.000
560.531.673.293
1.035.035.673.293
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011
383.292.000.000
64.212.000.000
281.123.638
-
27.000.000.000
1.516.509.784.918
1.991.294.908.556
(281.123.638)
-
Dampak penerapan awal PSAK No. 4 (Revisi 2009) Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 setelah dampak penerapan awal**
-
-
-
Dividen tunai
-
-
-
-
Cadangan
-
-
-
-
Total laba komprehensif
-
-
-
-
-
-
Saldo per 31 Desember 2011
383.292.000.000
-
383.292.000.000
64.212.000.000
64.212.000.000
* Menggunakan metode biaya perolehan ** Setelah penyajian kembali dengan menggunakan metode biaya perolehan
- i.4 -
-
27.000.000.000 2.000.000.000 29.000.000.000
(955.978.111.625)
560.531.673.293 (99.655.920.000) (2.000.000.000)
(956.259.235.263)
1.035.035.673.293 (99.655.920.000) -
210.647.222.942
210.647.222.942
669.522.976.235
1.146.026.976.235
PT MAYORA INDAH Tbk Informasi Tambahan Konsolidasian - Laporan Arus Kas Induk Perusahaan* Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
2011
31 Desember 2010
2009
Rp
Rp
Rp
3.815.286.074.390
3.414.211.733.302
2.609.404.065.539
(3.949.802.839.193)
(2.911.032.173.236)
(2.143.926.050.863)
(134.516.764.803) (95.509.867.306)
503.179.560.066 (78.878.069.506)
465.478.014.676 (92.926.347.394)
(27.500.000.000) (56.502.426.262)
(27.500.000.000) (77.850.739.987)
(27.500.000.000) (45.487.442.604)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
(314.029.058.371)
318.950.750.573
299.564.224.678
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek Penerimaan bunga Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Penambahan uang muka pembelian aset tetap
2.948.935.850 16.057.930.605 (290.633.659.153) (279.800.323.231)
4.615.594.084 2.987.273.577 1.512.420.908 (62.975.820.420) (184.465.727.813)
(2.653.387.691) 15.124.908.920 2.841.380.254 (120.762.603.495) (138.717.266.666)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(551.427.115.929)
(238.326.259.664)
(244.166.968.678)
350.000.000.000 845.065.713.580
195.000.000.000
50.000.000.000 -
(76.871.111.112) (99.655.920.000) (166.228.155.500)
(200.000.000.000) (44.257.777.778) (76.658.400.000) 128.097.987.429
(50.000.000.000) (38.329.200.000) (160.081.180.951)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok, kontraktor, karyawan dan lainnya Kas yang dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi Pembayaran bunga Pembayaran pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah Pembayaran pajak penghasilan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan: Pinjaman bank jangka pendek Pinjaman bank jangka panjang Pembayaran : Pinjaman bank jangka pendek Pinjaman bank jangka panjang Dividen Penerimaan dari (pembayaran kepada) pihak berelasi Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
852.310.526.968
2.181.809.651
(198.410.380.951)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(13.145.647.333)
82.806.300.560
(143.013.124.951)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
193.810.523.662 348.711.500
112.906.921.661 (1.902.698.559)
263.085.708.727 (7.165.662.115)
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
181.013.587.830
193.810.523.662
112.906.921.661
173.222.027.612
157.629.392.624
86.704.464.869
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas: Reklasifikasi uang muka pembelian aset tetap ke aset tetap Bunga pinjaman yang dikapitalisasi selama periode konstruksi (Catatan 17)
20.020.611.049
* Menggunakan metode biaya perolehan - i.5 -
-
-