DAFTAR ISI
Halaman
Laporan Auditor Independen
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1a-1c
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
2
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
3
Laporan Arus Kas Konsolidasian
4
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
5-85
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK 31 Desember 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2011
31 Desember 2010 (Disajikan kembali)
1 Januari 2010 / 31 Desember 2009 (Disajikan kembali)
3e,3t,5
39.764.794.753
15.522.864.959
4.180.522.672
3f,6a 3d,3f,6b,33a
70.898.305.984 6.650.868.827
49.058.657.978 12.559.759.598
6.337.704.292 -
3d,3f,7a,7b,33b 3g,8 3h,9 3p,12a
2.224.002.359 5.577.930.514 508.860.600 28.068.158.298 482.613.347
19.618.924.554 235.044.418 33.222.483.470 4.288.668.783
100.000.000 608.300.800 122.177.386 -
154.175.534.682
134.506.403.760
11.348.705.150
18.587.228.137 456.536.995.829 51.842.654.642 190.002.556.827
14.149.445.364 480.556.368.017 82.991.963.583 190.002.556.827
461.564.959 27.208.440.862 31.023.678.477 -
Jumlah Aset Tidak Lancar
716.969.435.435
767.700.333.791
58.693.684.298
JUMLAH ASET
871.144.970.117
902.206.737.552
70.042.398.448
Catatan ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha – setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan Uang muka dan beban dibayar di muka Pajak dibayar di muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aset lain-lain Goodwill
3p,12c 3i,10 3e,3j,3l,3m,3o,11 3n,38
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
1a
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK 31 Desember 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1 Januari 2010 / 31 Desember 2009 (Disajikan kembali)
31 Desember 2011
31 Desember 2010 (Disajikan kembali)
3t,13
18.738.571.768
29.742.917.780
-
3t,14a 3d,3t,14b,33c 3t,15 3q,12b
31.621.031.701 741.608.244 8.405.763.960 27.492.430.241
35.042.265.153 11.924.375.028 22.972.414.519
61.299.250 22.725.292
3t,16a 3d,3t,16b,33d 17 18
40.989.771.975 8.585.493.433 16.510.687.666 205.452.190.946
19.560.347.573 10.776.119.696 1.892.582.599 205.452.190.946
99.000.682 -
19
62.233.173.136 2.284.606.801
117.175.790.676 978.446.630
-
423.055.329.871
455.517.450.600
183.025.224
1.052.582.622
233.225.045
-
235.343.889.026 487.628.094 15.162.371.796 13.734.136.384
257.288.663.374 876.287.264 11.451.824.305 14.655.798.204
131.490.567 -
265.780.607.924
284.505.798.192
131.490.567
Catatan LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Uang muka penjualan Utang pajak Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Beban yang masih harus dibayar Utang surat promes Utang jangka panjang – bagian yang jatuh tempo dalam setahun Utang bank Utang sewa pembiayaan
3k,20
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas pajak tangguhan Utang jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang yang jatuh tempo dalam setahun Utang bank Utang sewa pembiayaan Provisi atas imbalan kerja karyawan Utang pihak berelasi
3q,12c 20 3k,21 3u,19 3d,3t,22,33e
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
1b
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK 31 Desember 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Desember 2011 EKUITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Langsung Kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham – nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar 2.718.055.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 679.513.750 lembar saham Tambahan modal disetor Ekuitas hak konversi pemegang surat promes Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaanya
1 Januari 2010 / 31 Desember 2009 (Disajikan kembali)
67.951.375.000 (81.628.165) 10.663.947.054
67.951.375.000 (81.628.165) 10.663.947.054
67.951.375.000 (81.628.165) -
40.000.000 13.610.891.923
40.000.000 (2.558.564.636)
40.000.000 1.148.046.165
92.184.585.812 90.124.446.510
76.015.129.253 86.168.359.506
69.366.373.395 361.500.262
JUMLAH EKUITAS
182.309.032.322
162.183.488.759
69.727.873.657
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
871.144.970.117
902.206.737.552
70.042.389.448
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
24 3r,25
31 Desember 2010 (Disajikan kembali)
23
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
1c
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA TBK DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2011
2010 (Disajikan kembali)
3p,26
796.794.656.921
155.738.090.209
3p,27, 33f
626.018.196.945
123.885.711.741
170.776.459.976
31.852.378.468
7.280.256.271 10.836.080.192 (3.608.196.984) (2.376.205.375) (85.317.144.753) (48.773.980.777) 1.436.294.132 (5.098.371.540)
390.042.748 1.638.361.404 2.233.380.730 (1.048.796.044) (15.522.557.549) (6.604.556.226) (15.598.678.913)
45.155.191.142
(2.660.425.382)
(25.878.231.705) 4.959.232.351
(4.287.627.249) 2.571.628.688
PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA BRUTO Pendapatan lainnya Pendapatan bagi hasil - bersih Laba selisih kurs - bersih Beban pemasaran Beban umum dan administrasi Beban bunga Laba penjualan aset tetap Beban lainnya
30 30 28 29 10 30
LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
3q,12c 3q,12d
Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
(20.918.999.354)
(1.715.998.561)
24.236.191.788
(4.376.423.943)
Pendapatan komprehensif lain:
-
-
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK
24.236.191.788
(4.376.423.943)
Laba (Rugi) Yang Diatribusikan Kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
16.169.746.705 8.066.445.083
(4.016.191.294) (360.232.649)
24.236.191.788
(4.376.423.943)
16.169.746.705 8.066.445.083
(4.016.191.294) (360.232.649)
24.236.191.788
(4.376.423.943)
23,80 16,15
(5.91) (4.01)
23
Laba (Rugi) Komprehensif Yang Diatribusikan Kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
23
LABA (RUGI) PER SAHAM YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK: Dasar* Dilusian*
3x,31 3x,32
*Dinyatakan dalam angka penuh Rupiah per saham
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
2
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA TBK DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo laba Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo 1 Januari 2010
Ekuitas hak pemegang Surat utang promes
Tambahan Modal Disetor
67.951.375.000
Belum Ditentukan Penggunaannya
40.000.000
1.457.626.560
69.367.373.395
361.500.262
69.728.873.657
-
-
10.663.947.054
-
10.663.947.054
86.167.091.893
86.167.091.893
(81.628.165)
Ekuitas hak konversi Pemegang surat promes
Jumlah yang Diatribusikan Ke pemilik Entitas
Telah Ditentukan Penggunaannya
10.663.947.054
Kepentingan Non Pengendali
Kepentingan non pengendali Laba komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2010
Jumlah Ekuitas
(4.016.191.295)
(4.016.191.295)
(360.232.550)
(4.376.423.845)
67.951.375.000
(81.628.165)
10.663.947.054
40.000.000
(2.558.564.735)
76.015.129.154
86.168.359.605
162.183.488.759
Kepentingan non pengendali
-
-
-
-
-
-
(4.110.358.079)
(4.110.358.079)
Laba komprehensif tahun berjalan
-
-
-
16.169.456.559
16.169.456.559
8.066.445.083
24.235.901.642
13.610.891.824
92.184.585.713
90.124.446.609
182.309.032.322
Saldo 31 Desember 2011
67.951.375.000
(81.628.165)
10.663.947.054
40.000.000
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
3
Laporan Arus Kas Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA TBK DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2011
2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kas untuk pemasok Kas diperoleh dari aktivitas operasi Penerimaan pendapatan bunga Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan (Pembayaran) dari operasional lainnya – bersih
791.226.849.299 (630.178.649.704) 161.048.199.595 (49.695.642.597) (16.760.722.542) 10.590.619.567
112.381.751.953 (88.531.489.456) 23.850.262.497 49.886.368 (6.604.556.226) (5.354.399.717) (527.202.622)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
105.182.454.023
11.413.990.300
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Pelepasan aset tetap Uang muka proyek Kas yang diperoleh dari akuisisi anak perusahaan Perolehan aset lain-lain
(25.477.705.648) 26.191.912.852 (3.281.226.343) (15.416.715.604) (225.990.000)
(1.034.753.829) 3.394.643.574 27.747.552.261 (69.291.188)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(18.209.724.743)
30.038.150.818
27.570.092.957 (87.891.737.900) (2.409.154.543)
(36.323.642.102) 33.076.127.763 (26.168.920.059) (693.364.433)
(62.730.799.486)
(30.109.798.831)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
24.241.929.794 15.522.864.959
11.342.342.287 4.180.522.672
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
39.764.794.753
15.522.864.959
10 10 22
3.225.100.000 541.000.000 921,661,820
1.762.852.036 -
17
-
216.116.138.000
25 17
63.736.995.446 -
10.663.947.054
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN
Pencairan (penambahan) kas yang direstriksi Penambahan hutang pihak berelasi Pembayaran hutang bank Pembayaran hutang sewa pembiayaan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Penambahan aset tetap - sewa pembiayaan melalui hutang sewa pembiayaan Penambahan aset tanpa melalui kas Penambahan beban bunga dari hutang berelasi Investasi dalam saham anak perusahaan melalui hutang dengan opsi konversi Konversi piutang Triguna Internusa Pratama anak perusahaan menjadi saham Panji Raya Alamindo Ekuitas hak konversi pemegang surat promes Perubahan nilai wajar aset bersih entitas anak Pada saat akuisisi
10
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
4
44.895.524.655
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Rukun Raharja Tbk, (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 290 tanggal 24 Desember 1993 dari Ir. Rusli, S.H., dan diubah dengan akta No. 163 tanggal 19 Februari 1994 dari Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.C2.12743.HT.01.01-Th 94 tanggal 23 Agustus 1994. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 49 tanggal 22 Mei 2008 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta sehubungan dengan perubahan seluruh Anggaran Dasar dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas nomor 40 tahun 2007. Perubahan anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-85276.AH.01.02Tahun 2008 tanggal 13 Nopember 2008, dan akta No. 33 tanggal 26 Februari 2009 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 116.070.000.000 menjadi Rp 271.805.500.000. Perubahan akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-09932.AH.01.01Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009. Berdasarkan Notulen Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 5 Maret 2009 dan Akta No. 19 tanggal 14 September 2009 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta para pemegang saham menyetujui : 1. Penawaran Umum Terbatas II kepada pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak - banyaknya 2.038.541.250 saham biasa atas nama. 2. Melakukan akuisisi PT Gelar Karya Raya dan PT Baratama Mutiara Pertiwi yang bergerak di bidang Pertambangan Timah. 3. Mengubah pasal 3 Anggaran Dasar. 4. Meningkatkan modal dasar. Berdasarkan Notulen Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 5 Januari 2010 yang dinyatakan kembali berdasarkan Akta No.01 dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito,S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk membatalkan seluruh keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 5 Maret 2009 tersebut, serta melakukan perubahan susunan Direksi dan Komisaris Perusahaan. Pada tanggal 22 Juni 2005 yang dilanjutkan tanggal 29 Juni 2005 diadakan Rapat Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang aktanya dibuat dihadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No.82. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 1 tanggal 9 juli 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Rini Yulianti, S.H., pemegang saham telah menyetujui perubahan bidang usaha Perusahaan dari sebelumnya bergerak dalam bidang real estat menjadi bergerak dalam bidang penyedia energi terintegrasi dari hulu sampai dengan hilir. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-35808.AH.01.02Tahun 2010 tanggal 16 Juli 2010.
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (Lanjutan) Maksud dan tujuan Perusahaan sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar adalah : -
Menjalankan usaha dibidang jasa atau pelayanan yang meliputi jasa-jasa penunjang pertambangan minyak dan gas bumi, penyediaan tenaga listrik, konsultasi bidang pertambangan, pengelolaan kepelabuhan, bongkar muat peti kemas, pengelolaan dan penyewaan bangunan, sarana penunjang Perusahaan properti dan konsultasi bidang perencanaan dan pengawasan pembangunan;
-
Menjalankan usaha dibidang pertambangan yang meliputi pendistribusian, penyimpanan gas dan Bahan Bakar Minyak (BBM), pengembangan, pengelolaan dan pengoperasian infrastruktur gas dan perdagangan kapasitas pipa transmisi gas dan BBM serta kegiatan usaha penunjang;
-
Menjalankan usaha penunjang yang meliputi usaha pemborongan, perdagangan antara lain perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estat dan properti, perdagangan impor, ekspor, lokal serta antar pulau, demikian pula usaha-usaha perdagangan besar, sebagai agen, leveransir, grosir, dan distributor, bertindak sebagai perwakilan dari badan-badan, Perusahaan-Perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Mayapada Tower Lantai 21 Jalan Jendral Sudirman Kav.2, Jakarta Selatan. Perusahaan menjalankan usahanya di bidang jasa atau pelayanan distribusi gas bumi, penyediaan dan pengelolaan bongkar muat peti kemas, jasa pengisian dan pengangkutan elpiji untuk tabung gas 3kg, 12kg dan 50kg. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada Tanggal 31 Desember 2002, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat Nomor S-2699/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat sejumlah 120.000.000 lembar saham disertai dengan waran sebanyak 84.000.000 lembar waran yang diberikan secara cuma-cuma. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 110 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 22 Januari 2003 sampai dengan 22 Januari 2006. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Seluruh saham tersebut telah dicatat di Bursa Efek Surabaya tanggal 22 Januari 2003. Pada tanggal 28 Juni 2005, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat Nomor : S1697/PM/2005 untuk melakukan penawaran umum terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak - banyaknya 467.500.000 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham, dengan ketentuan setiap pemegang 4 (empat) saham lama berhak atas 5 (lima) HMETD untuk membeli 5 (lima) saham baru. Jumlah saham hasil penawaran umum terbatas I adalah sebanyak 362.718.750 saham dengan nilai nominal Rp 110 setiap saham.
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (Lanjutan) c. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Susunan pengurus Perusahaan per 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan akta No.2 tanggal 1 Juni 2011 dan akta No. 15 tanggal 24 Juni 2010 dari Ny. Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: 2011
2010
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Komisaris
: : : :
Hapsoro Muhammad Senang Sembiring Farouk Rais -
Hapsoro Muhammad Senang Sembiring Farouk Rais Ricardo Suhendra Wijawan
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
: : : :
Budiman Parhusip Priyo S.Brodjonegoro Djauhar Maulidi -
Budiman Parhusip Priyo S.Brodjonegoro A. Rifky Zarkoni Ifiandiaz Nazsir
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
Muhammad Senang Sembiring Agus Haryanto Budi R. Sinaga
Muhammad Senang Sembiring Agus Haryanto Budi R. Sinaga
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 jumlah karyawan tetap Perusahaan masing-masing adalah 142 dan 341(tidak diaudit). Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam dan LK. Komite Audit Perusahaan terdiri dari 3 orang anggota, dimana Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit. Pada tanggal 31 Desember 2011 Corporate Secretary Perusahaan adalah Cindy Budijono. Perusahaan telah membentuk unit internal audit pada tanggal 2 Juni 2011. Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 2011 Komisaris Direksi Jumlah
: :
560.000.000 2.745.600.000 3.305.600.000
2010 94.000.000 882.000.000 976.000.000
Kompensasi personil manajemen kunci besarnya imbalan pasca kerja untuk direksi dan komisaris per 31 Desember 2011 berdasarkan perhitungan aktuaris adalah sebesar Rp 840.534.592
7
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PENYERTAAN a. Penyertaan pada Entitas Anak Persentase kepemilikan Perusahaan dan jumlah aset entitas anak adalah sebagai berikut : Jumlah Aset Persentase Kepemilikan
(dalam jutaan rupiah)
Tahun Entitas Anak
Komersial
Bidang usaha
2011
2010
2011
2010
Kepemilikan langsung: PT Cahya Saguna Niketana
2002
Jasa
99,00%
99,00%
36.032
41.693
99,90%
99,90%
216.797
193.259
Transmisi Gas
99,00%
0%
19.997
15,457
2007
Investasi
99,99%
99,99%
306.994
558.835
2005
Distributor gas
80,00%
80,00%
281.442
290.489
55,96%
55,96%
178.029
185.787
99,96%
99,96%
35.988
34.779
90,00%
90,00%
25.248
27.193
75,00%
75,00%
29.112
29.645
99,00%
99,00%
3.999
5.722
75,00%
75,00%
5.494
5.059
90,00%
90,00%
5.183
4.873
pelabuhan
Kepemilikan langsung: PT Triguna Internusa Pratama(Induk perusahaan
Transmisi gas 2007
dari TCM)
dan
kompresi
gas
Kepemilikan tidak langsung: PT Trimitra Cipta Mandiri
2008
Kepemilikan langsung: PT Panji Raya Alamindo (Induk perusahaan dari EHK dan SNB) Kepemilikan tidak langsung: PT Energasindo Heksa Karya
alam PT Suryandra Nusa Bhakti (Induk Perusahaan dari CBJ,
1997
SWK, SMJ, THN, SCJ, AGU)
Pengisian gas elpiji
Kepemilikan tidak langsung: PT Chandra Bhakti Jasatama
2006
(CBJ) PT Sumbahan Wirakartika
elpigi 1992
(SWK) PT Trihatras Nusantara
2010
(AGU)
Pengisian gas elpiji 3kg
2010
(SCJ) PT Anugerah Gas Utama
Pengisian gas elpiji
(THN) PT Sentra Medan Jaya
Pengisian gas elpiji
2006
(SMJ) PT Suryandra Cilacap Jaya
Distributor
Pengisian gas elpiji 3kg
2010
Pengisian gas elpiji 3kg
8
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PENYERTAAN (Lanjutan) a. Penyertaan pada Entitas Anak 1. PT Cahya Saguna Niketana PT Cahya Saguna Niketana (dahulu PT Cahya Selaras Niaga) didirikan berdasarkan akta Nomor 317 tanggal 18 Nopember 1992 dari John Leonard Waworuntu, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C2-16.747 HT.01.01.TH.95 tanggal 19 Desember 1995. Akta pendirian telah mengalami beberapa kali perubahan, dan yang terakhir berdasarkan akta nomor 07 tanggal 22 Juni 2009 (pengganti akta Nomor 10 tanggal 22 Desember 2008) dari Lazmi Aza, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan seluruh anggaran dasar dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas nomor 40 tahun 2008. Perubahan akta ini telah disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-46326.AH.01.02, tanggal 24 September 2009. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dibidang usaha jasa kepelabuhanan. Perusahaan mengakusisi PT Cahya Saguna Niketana pada tanggal 1 September 2004, sesuai akta no 4. Nilai saham penyertaan awal Perusahaan pada PT Cahya Saguna Niketana adalah sebesar Rp. 35.640.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 99,00%. 2. PT Panji Raya Alamindo PT Panji Raya Alamindo berdomisili di Jakarta, didirikan berdasarkan akta No. 4 tanggal 15 Mei 2007 oleh Notaris N. Kartini, S.H, di Jakarta. Akta Pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.W7-06616 HT.01.01.TH.2007. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 13 tanggal 29 Oktober 2010 oleh Notaris Artisa Khamelia Ramaditanti, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan pemegang saham. Akta Perubahan Anggaran Dasar tersebut masih dalam proses pengajuan pengesahan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan didirikan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang jasa atau pelayanan yang meliputi pendistribusian dan pengisian gas elpiji dan penyalur gas bumi. Nilai saham penyertaan awal Perusahaan pada PT Panji Raya Alamindo adalah sebesar Rp 50.512.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 99,99%. Berdasarkan RUPS Luar Biasa PT Panji Raya Alamindo sesuai akta No.4 tanggal 30 Desember 2011 telah disetujui hal-hal sebagai berikut : a. Menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan sebanyak 15.498 saham yang seluruhnya diambil oleh PT Triguna Internusa Pratama yang penyetorannya telah dilaksanakan berdasarkan konversi hutang menjadi saham yang seluruhnya sebesar USD 6.992.539,27 (setara Rp 63.736.995.446) sehingga atas kepemilikan Perusahaan pada PT PRA berubah dari 99,99%% menjadi 76,51%. b. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari sebesar Rp50.512.000.000 menjadi Rp 66.010.000.000 9
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PENYERTAAN b. Penyertaan pada Entitas Anak 3. PT Triguna Internusa Pratama PT Triguna Internusa Pratama didirikan berdasarkan Akta Notaris Dradjat Darmadji, S.H., No. 164 tanggal 20 Januari 2003. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.C-07817.HT.01.01-TH.2003 tanggal 10 April 2003. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 27 tanggal 29 Oktober 2010 yang dibuat di hadapan Artisa Khamelia Ramadiyanti,S.H., MKn., mengenai pernyataan keputusan pemegang saham Perusahaan. Perubahan anggaran dasar tersebut masih dalam proses pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah berusaha dalam bidang perdagangan umum, pembangunan dan jasa. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan memulai kegiatan operasi pada tahun 2007. Nilai saham penyertaan awal Perusahaan pada PT Triguna Internusa Pratama adalah sebesar Rp 49.490.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 99,99%.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif. Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” dan PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”, keduanya diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011. Laporan keuangan konsolidasian harus dibaca dengan mengacu kepada laporan keuangan konsolidasian tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi investasi dan pendanaan.
10
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Standar Akuntansi Baru Perubahan atas standar berikut wajib diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. -
PSAK No. 1 : Penyajian Laporan Keuangan Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja (laporan laba rugi komprehensif) atau dua laporan. Perusahaan memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan. Laporan keuangan telah disusun menggunakan pengungkapan yang diisyaratkan.
-
PSAK No. 3 : Laporan Keuangan Interim Standar mengharuskan laporan keuangan interim berisikan laporan laba rugi komprehensif untuk periode interim yang dilaporkan dan secara kumulatif untuk tahun buku berjalan dalam bentuk satu laporan atau dua laporan. Informasi komparatif untuk laporan laba rugi komprehensif harus disajikan untuk perbandingan periode interim, namun informasi komparatif satu tahun untuk tahun buku terakhir tidak diisyaratkan. Laporan keuangan interim ini telah disusun menggunakan pengungkapan yang diisyaratkan.
-
PSAK 22: Kombinasi Bisnis Sifat dan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
Penerapan standar-standar tersebut tidak berdampak material terhadap kinerja Perusahaan. Sebagai tambahan, Perusahaan telah mengungkapkan informasi terkait dengan penyajian laporan keuangan, segmen operasi dan pengungkapan pihak-pihak berelasi sesuai dengan yang diisyaratkan dalam standar. Selain standar akuntansi diatas yang telah disebutkan sebelumnya, Grup telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan kecuali bagi pengungkapan terkait: -
PSAK No. 2 (Revisi 2009) PSAK No. 4 (Revisi 2009)
: :
-
PSAK No. 5 (Revisi 2009) PSAK No. 7 (Revisi 2009) PSAK No. 8 (Revisi 2010) PSAK No. 12 (Revisi 2009)
: : : :
-
PSAK No. 15 (Revisi 2009) PSAK No. 19 (Revisi 2010) PSAK No. 23 (Revisi 2010) PSAK No. 25 (Revisi 2009)
: : : :
-
PSAK No. 48 (Revisi 2009) PSAK No. 57 (Revisi 2009) PSAK No. 58 (Revisi 2009)
: : :
Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri Segmen Operasi Pengungkapan Pihak Berelasi Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama Joint Ventures Investasi pada Entitas Asosiasi Aset Tak Berwujud Pendapatan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan Penurunan Nilai Aset Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan 11
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Standar Akuntansi Baru (Lanjutan) -
ISAK No. 7 (Revisi 2009)
:
Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
-
ISAK No. 9
:
Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa
-
ISAK No. 10
:
Program Loyalitas Pelanggan
-
ISAK No. 11
:
Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik
-
ISAK No. 12
:
Pengendalian Bersama Entitas–Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
-
ISAK No. 14
:
Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web
-
ISAK No. 17
:
Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh standar dan interpretasi standar berikut yang penerapannya diisyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012: -
PSAK No. 10 (Revisi 2010)
:
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
-
PSAK No. 18 (Revisi 2010)
:
Akuntansi
dan
Pelaporan
Program
Manfaat
Purnakarya -
PSAK No. 24 (Revisi 2010)
:
Imbalan Kerja
-
PSAK No. 34 (Revisi 2010)
:
Kontrak Konstruksi
-
PSAK No. 46 (Revisi 2010)
:
Pajak Penghasilan
-
PSAK No. 50 (Revisi 2010)
:
Instrumen Keuangan: Penyajian
-
PSAK No. 53 (Revisi 2010)
:
Pembayaran Berbasis Saham
-
PSAK No. 60
:
Instrumen Keuangan Pengungkapan
-
PSAK No. 61
:
Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
-
ISAK No. 13
:
Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
-
ISAK No. 15
:
PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
-
ISAK No. 16
:
Perjanjian Konsesi Jasa
-
ISAK No. 18
:
Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
-
ISAK No. 20
:
Pajak Penghasilan - Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Saham Entitas
12
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b. Prinsip Konsolidasian Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (”KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian;dan (iv) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangkapanjang. PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 4 (Revisi2009) tersebut memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak, (“Grup”) yang dimiliki secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 2a. Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antara Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi. EntitasAnak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. PT Triguna Internusa Pratama dan PT Panji Raya Alamindo diakuisisi oleh Perusahaan sejak tanggal 27 Oktober 2010, sehingga laporan keuangan entitas anak yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah laporan periode 2 bulan dari tanggal 1 Nopember 2010 dan berakhir pada 31 Desember 2010 (lihat Catatan 4). Pada saat PT Panji Raya Alamindo (PRA) diakuisisi oleh Perusahaan, PRA telah memiliki Entitas Anak yaitu PT Energi Heksa Karya (EHK) dan PT Suryandra Nusa Bhakti (SNB) dan Entitas Anak (lihat Catatan 2a).
13
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) Sejak Tanggal 1 Januari 2011 PT Trimitra Cipta Mandiri diakuisisi oleh PT Triguna Internusa Pratama sejak tanggal 20 Juli 2011 sehingga laporan keuangan periode 1 Juli 2011 dan berakhir pada 31 Desember 2011 dikonsolidasikan didalam laporan keuangan PT Triguna Internusa Pratama yang berakhir pada periode 31 Desember 2011. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: (a) Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; (b) Kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; (c) Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau (d) Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. (e) Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non Pengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: (i) Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; (ii) Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; (iii) Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; (iv) Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; (v) Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; (vi) Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan (vii) Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kebijakan akuntasi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan Entitas Anak telah mengacu pada kebijakan akuntansi Perusahaan, kecuali dinyatakan lain.
14
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b. Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) Sebelum tanggal 1 Januari 2011
Bagian pemilikan pemegang saham minoritas pada aset neto dan laba atau rugi neto dari Entitas Anak yang dikonsolidasi; sebelumnya disajikan sebagai "Hak Minoritas" pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan sebagai "Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Neto Entitas Anak" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Entitas Anak dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor Entitas Anak tersebut. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas dibebankan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali pemegang saham minoritas memiliki kepentingan jangka panjang lainnya pada Entitas Anak terkait atau terdapat liabilitas yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi liabilitasnya. Apabila pada periode selanjutnya Entitas Anak melaporkan laba, maka laba tersebut harus dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas, dalam hal ini, Perusahaan, sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang sebelumnya dibebankan kepada Perusahaan dapat dipulihkan. c. Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas Anak mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan" (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" (PSAK No. 55). Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut. PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
15
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c. Instrumen Keuangan (Lanjutan) 1.
Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain - pihak ketiga, piutang pihak berelasi dan aset lain-lain - kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya. Penqukuran setelah pengakuan awal Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: a)
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam Laporan Posisi Keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
16
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c. Instrumen Keuangan (Lanjutan) 1.
Aset Keuangan (Lanjutan) Penqukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan) b)
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain - pihak ketiga, piutang pihak berelasi dan aset lainlain - kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya. Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.
c)
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
d)
Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
17
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c. Instrumen Keuangan (Lanjutan) 1.
Aset Keuangan (Lanjutan) Penqukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan) d)
Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan) Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: -
2.
Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20,00% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya. Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20,00% dicatat pada nilai wajar.
Liabilitas Keuangan Pengakuan awal Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencakup pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain - pihak ketiga, beban masih harus dibayar, utang pihak berelasi dan liabilitas jangka panjang. Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut: a)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
18
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c. Instrumen Keuangan (Lanjutan) 2.
Liabiltas Keuangan (Lanjutan) Penqukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan) b) Utang dan pinjaman Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
3.
Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
4.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, merujuk pada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain. Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti objektif secara individual atas penurunan nilai. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel. Tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
19
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c. Instrumen Keuangan (Lanjutan) 4.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan) Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel. Tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
5.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika pada periode berikutnya nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.
d. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam hal ini dirujuk sebagai "entitas pelapor"). a.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dan entitas pelapor.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya Entitas Induk, Entitas Anak, dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan entitas lain). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 20
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi (Lanjutan) iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah Entitas Asosiasi dari entitas ketiga. v.Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vii. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). viii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. Sebelum 1 Januari 2011 Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, "Pengungkapan atas Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa", yang dimaksud dengan hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. b. c.
d.
e.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries). Perusahaan asosiasi (associated company); Perusahaan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut. Yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat. Sedangkan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Sedangkan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. e. Setara Kas dan Kas yang Direstriksi Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Rekening bank yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan persyaratan perjanjian pinjaman disajikan sebagai “Kas yang direstriksi” (lihat Catatan 11). 21
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
Piutang Usaha dan Piutang Lain-Lain Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih, yang diestimasi berdasarkan review atas kolektibilitas saldo piutang. Umur piutang diklasifikasikan: Kurang dari 1 bulan, 1 bulan sampai dengan 3 bulan dan diatas 3 bulan. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. Penerimaan (pemulihan) kembali piutang yang telah dihapuskan (write-off) diakui dalam laporan laba rugi.
g. Persediaan Sejak 1 Januari 2009, Perusahaan dan Entitas Anak telah mengadopsi PSAK 14 (Revisi 2008) “Persediaan”, yang efektif untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009 dan diterapkan secara prospektif. Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata – rata tertimbang. Setiap penurunan nilai persediaan dibawah harga perolehan menjadi nilai realisasi bersih dan seluruh kerugian persediaan dari penurunan harus diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi bersih, harus diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut. Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan penelahaan masing - masing akun persediaan pada akhir tahun. h. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar di muka diamortisasikan selama masa manfaat masing – masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight – line method). i.
Aset Tetap Aset tetap setelah pengakuan awal, dipertanggung jawabkan dengan model biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Aset Tetap
Tahun
Bangunan dan Prasarana
5 – 20
Mesin dan peralatan
8 – 20
Kendaraan
5–8
Peralatan dan perabot kantor
5–8
Jaringan pipa gas
16
22
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) i.
Aset Tetap (Lanjutan) Beban pemeliharaan dan perbaikan di bebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu pelayanan atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan atau penghapusan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan dalam biaya perolehan. Akumulasi biaya akan direklasifikasikan pada aset tetap yang tepat ketika konstruksi (aset) diselesaikan dan secara substantif siap digunakan.
j.
Beban Ditangguhkan Beban yang memberikan manfaat pada masa yang akan datang atau lebih dari 12 bulan disajikan sebagai beban ditangguhkan. Beban ditangguhkan yang timbul dari biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengurusan ijin sertifikasi. Beban ditangguhkan harus diamortisasi sesuai dengan masa manfaat berlakunya ijin tersebut. Beban investasi yang dikeluarkan namun tidak dapat diatribusikan ke jenis aset tetap juga dikapitalisasi sebagai beban ditangguhkan.
k. Sewa Pembiayaan Sewa yang risiko dan manfaat kepemilikannya ada dipihak yang menyewakan (lessor) diperlakukan sebagai transaksi sewa-menyewa biasa (operating leases). Pembayaran sewamenyewa biasa dicatat sebagai beban berdasarkan metode garis lurus selama masa manfaat. Sewa dimana Perseroan memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah liabilitas sewa, neto beban keuangan disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan di laporan laba rugi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa. l.
Tanah yang Belum Dikembangkan Tanah yang belum dikembangkan dinilai berdasarkan harga perolehan, yang meliputi antara lain biaya pembebasan (ganti rugi), pengurusan surat-surat tanah dan pematangan tanah ditambah biaya pinjaman. 23
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) m. Kombinasi Bisnis Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan sifat dari transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha: • menghentikan amortisasi goodwill; • mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi goodwill terkait; dan • melakukan pengujian penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No.48 (Revisi 2009) Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha berikut pengungkapan yang terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi. Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuandan Pengukuran”. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
24
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) m. Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen meninjau kembali identifikasi dan nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitias yang diambil alih. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. Sejak awal 1 Januari 2011 perlu dilakukan uji penurunan nilai atas goodwill positif dan tidak lagi diamortisasi (sesuai dengan PSAK 48 ( Revisi 2009)), sedangkan untuk goodwill negatif yang terjadi dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum 1 Januari 2011 dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian saldo laba awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 dengan demikian pengakuan goodwill negatif sejak akuisisi akuisisi tanggal 1 Januari 2011 dicatat sebagai pendapatan lain-lain periode berjalan. n. Penyertaan Saham Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi. Berdasarkan PSAK ini, bila kepemilikan Perusahaan 20% atau lebih, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka Perusahaan dianggap memiliki pengaruh signifikan kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa entitas tidak memiliki pengaruh signifikan. Perusahaan menghentikan pengakuan dengan metode ekuitas sejak hilangnya pengaruh signifikan atas entitas asosiasi dan mencatat investasinya sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006): Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran, yang mana hilangnya pengaruh signifikan tersebut tidak mengakibatkan entitas asosiasi menjadi entitas anak atau ventura bersama. Dalam metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan dan jumlah tercatat tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian investor atas laba atau rugi investee setelah tanggal perolehan. Penyesuaian terhadap jumlah tercatat juga diperlukan jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian investor atas entitas asosiasi yang timbul dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi. 25
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) o. Pengakuan pendapatan dan beban (Lanjutan) Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Pendapatan dari distribusi gas bumi dan jasa transportasi gas bumi diakui pada saat gas telah didistribusikan atau dikirim kepada pelanggan berdasarkan pencatatan pada alat meter gas. Pendapatan transportasi gas bumi disajikan setelah dikurangi biaya linepack. Jasa transportasi gas bumi diterima di muka disajikan sebagai bagian dari “hutang lain-lain” pada posisi keuangan konsolidasi dan diakui sebagai pendapatan pada saat gas telah dikirim kepada pelanggan. Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan dan manfaat jasa tersebut telah dinikmati oleh pelanggan. Pendapatan atas sewa kompresor yang dimiliki entitas anak diakui pada saat periode sewa. Pendapatan atas jasa pengoperasian dan pemeliharaan diakui pada saat jasa telah dilaksanakan. Beban diakui pada saat terjadinya. p. Pajak Penghasilan Beban pajak untuk tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas dan akumulasi rugifiskal. Penyisihan aset pajak tangguhan dicatat untuk mengurangi aset pajak tangguhan ke jumlah yang diharapkan dapat direalisasi. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal posis keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Pajak kini dan pajak tangguhan langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas apabila pajak tersebut berhubungan dengan transaksi yang langsung dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan. q. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Perusahaan dan Entitas Anak untuk menelaah nilai aset atas setiap penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali.
26
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) q. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan (Lanjutan) Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Tidak terdapat penurunan nilai pada setiap periode laporan keuangan Perusahaan yang disajikan. r.
Biaya Emisi Saham Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No KEP- 554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang tambahan modal disetor.
s. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Kurs yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp 9.068 dan Rp 8.991 per satu dollar Amerika Serikat. t.
Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2010 kelompok usaha pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item- item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai terhadap segmen tersebut, Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan Entitas Anak belum mengklasifikasikan pendapatan, beban, hasil usaha, aset, dan liabilitas kedalam segmen operasi karena Perusahaan dan Entitas Anak hanya memiliki satu segmen operasi jasa kepelabuhan.
27
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) u. Penggunaan Estimasi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Pensiun dan Imbalan Kerja Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan kewajiban imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya Sementar Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penyusutan aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Instrumen Keuangan Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
28
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) u. Penggunaan Estimasi (Lanjutan) Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Goodwill Goodwill merupakan selisih antara harga perolehan investasi terhadap nilai wajar aset bersih yang diakuisisi pada tanggal akuisisi. Estimasi masa manfaat sebagai dasar perhitungan amortisasi goodwill diestimasi berdasarkan rata-rata masa manfaat dari aset tetap yang dinilai kembali. Metode amortisasi tersebut diatas telah sesuai dengan PSAK 22 (Revisi 2004). Namun sejak tanggal 1 Januari 2011, Goodwill tidak diamortisasi melainkan dinilai pada nilai wajarnya pada tanggal posisi keuangan. Nilai wajar dari goodwill dihitung dengan pendekatan discounted cashflow atas kinerja entitas anak. v. Provisi Diestimasi atas Imbalan Paska Kerja Karyawan Perusahaan mengakui liabilitas atas imbalan kerja sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Akuntansi Imbalan Kerja” sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”). Biaya untuk penyediaan imbalan kerja berdasarkan UU No. 13/2003 ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial ini diakui selama sisa masa kerja masing-masing karyawan. w. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi jumlah laba periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing berjumlah 679.513.750 saham. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dan disesuaikan dengan seluruh dampak dilusi yang potensial yaitu sebesar 1.001.115.150 lembar saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, yang disesuaikan untuk mengasumsikan konversi efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif.
29
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
AKUISISI ENTITAS ANAK PT Panji Raya Alamindo Pada tahun 2010, berdasarkan Akta Jual Beli saham No. 20 tanggal 27 Oktober 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Benediktus Andy Widyanto, S.H., Perusahaan telah mengakuisisi sebanyak 50.510 lembar saham milik Tn. Hapsoro, pihak ketiga, atau setara dengan kepemilikan 99,99% atas saham PT Panji Raya Alamindo. Transaksi pembelian PT Panji Raya Alamindo dilakukan masing - masing dengan harga perolehan sebesar Rp 144.751.558.000 melalui penerbitan surat promes (lihat catatan 17). Akusisi PT Panji Raya Alamindo dicatat dengan menggunakan metode pembelian, di mana harga perolehan dialokasikan ke nilai wajar aset dan liabilitas yang ditanggung. Alokasi harga perolehan adalah sebagai berikut : Nilai Buku
Nilai Wajar
Aset lancar Aset tetap dan lainnya Jumlah asset
148.596.589.283 482.550.259.746 631.146.849.029
148.596.589.283 471.709.553.724 620.306.143.007
Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Kepentingan non pengendali Jumlah liabilitas
248.322.237.638 220.040.400.708 93.696.687.705 562.059.326.051
248.322.237.638 220.040.400.708 93.696.687.705 562.059.326.051 58.246.816.956
Nilai wajar aset bersih yang diakuisisi Kepemilikan entitas induk (99,99%) Kepentingan non pengendali (0,01%)
58.244.487.083 2.329.873
Kepemilikan entitas pengakuisisi Goodwill Harga perolehan
58.244.487.083 86.507.070.917 144.751.558.000
Adapun selisih antara harga perolehan dengan nilai wajar aset bersih yang diakuisisi yang tidak dapat terdentifikasi oleh manajemen dicatat sebagai Goodwill. Hal ini diperkuat juga dengan adanya Risalah Rapat Direksi Perusahaan tanggal 25 Juni 2010 yang menyatakan bahwa untuk melaksanakan amanat keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang telah dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2010 yang telah menyetujui rencana akuisisi PT Panji Raya Alamindo dan PT Triguna Internusa Pratama berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT Rukun Raharja Tbk No. 16 tanggal 24 Juni 2010 dibuat oleh Notaris Rini Yulianti, SH. PT Triguna Internusa Pratama Pada tahun 2010, berdasarkan Akta Jual Beli saham No 21 tanggal 27 Oktober 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Benediktus Andy Widyanto, S.H., Perusahaan telah mengakuisisi sebanyak 49.490 lembar saham milik PT Odira Energy Buana dan Tn. Hapsoro, pihak ketiga, atau setara dengan kepemilikan 99,98% atas saham PT Triguna Internusa Pratama.
30
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
AKUISISI ENTITAS ANAK (Lanjutan) PT Triguna Internusa Pratama (Lanjutan) Transaksi pembelian saham PT Triguna Internusa Pratama dilakukan dengan harga perolehan sebesar Rp 71.364.580.000 melalui penerbitan surat promes (lihat catatan 17). Akuisisi PT Triguna Internusa Pratama dicatat dengan menggunakan metode pembelian, dimana harga perolehan dialokasikan ke nilai wajar aset dan liabilitas yang ditanggung. Alokasi harga perolehan adalah sebagai berikut : Nilai Buku Aset lancar
Nilai Wajar
12.787.605.370
13.284.775.902
Aset tetap dan lainnya
181.260.080.151
189.883.837.511
Jumlah asset
194.047.685.521
203.168.613.413
Liabilitas jangka pendek
18.160.318.431
18.160.318.431
Liabilitas jangka panjang
115.994.278.261
115.994.278.261
Jumlah liabilitas
134.154.596.692
134.154.596.692
Nilai wajar aset bersih yang diakuisisi
69.014.016.721
Kepemilikan entitas induk (99,90%)
68.945.002.704
Kepentingan non pengendali (0,1%)
69.014.017
Kepemilikan entitas pengakuisisi
68.945.002.704
Goodwill
2.419.577.296 71.364.580.000
Harga perolehan8.553)
Hal ini diperkuat juga dengan adanya Risalah Rapat Direksi Perusahaan tanggal 25 Juni 2010 yang menyatakan bahwa untuk melaksanakan amanat keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang telah dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2011 yang telah menyetujui rencana akuisisi PT Panji Raya Alamindo dan PT Triguna Internusa Pratama berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT Rukun Raharja Tbk No. 16 tanggal 24 Juni 2010 dibuat oleh Notaris Rini Yulianti, SH.
31
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
AKUISISI ENTITAS ANAK (Lanjutan) Akuisisi kepemilikan tidak langsung PT Energasindo Heksa Karya Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli No. 26 tanggal 13 Agustus 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Imas Fatimah, S.H., M.Kn, dan Akta Risalah Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa PT Panji Raya Alamindo No. 24 tanggal 13 Agustus 2010 yang dibuat dihadapan notaris yang sama, Perusahaan telah melakukan penyertaan atas 568.240 saham PT Energasindo Heksa Karya atau setara dengan 80% dari modal disetor dan ditempatkan penuh dari PT Energasindo Heksa Karya yang sebelumnya dimiliki pihak ketiga sebesar USD 23,500,000 ditambah beban keuangan yang terkait dalam rangka akuisisi sebesar USD 1,425,000 atau seluruhnya setara dengan Rp 229.681.250.000. Seluruh aset tidak berwujud yang timbul dari transaksi ini diakui pada tanggal penyertaan efektif. Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan oleh PT Panji Raya Alamindo dalam pembelian PT Energasindo Heksa Karya telah dilakukan uji tuntas (due diligence). Akusisi PT Energasindo Heksa Karya dicatat dengan menggunakan metode pembelian, dimana harga perolehan dialokasikan ke nilai wajar aset dan liabilitas yang ditanggung. Alokasi harga perolehan adalah sebagai berikut: Nilai Buku
Nilai Wajar
Aset lancar
132.353.447.812
132.353.447.812
Aset tetap dan aset lainnya
281.128.459.709
258.378.161.362
Jumlah aset
413.481.907.521
390.731.609.174
Liabilitas jangka pendek
148.809.013.888
148.809.013.888
Liabilitas jangka panjang
86.108.041.334
86.108.041.334
234.917.055.222
234.917.055.222
Jumlah liabilitas Nilai wajar aset bersih yang diakuisisi
155.814.553.952
Kepemilikan entitas induk (80%)
124.651.643.162
Kepentingan non pengendali (20%)
31.162.910.790
Kepemilikan entitas pengakuisisi
124.651.643.162
Goodwill
105.029.606.838
Harga perolehan
229.681.250.000
Adapun selisih antara harga perolehan dengan nilai wajar aset bersih yang diakuisisi yang tidak dapat terdentifikasi oleh manajemen dicatat sebagai Goodwill.
32
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
AKUISISI ENTITAS ANAK (Lanjutan) Akuisisi kepemilikan tidak langsung (Lanjutan) PT Trimitra Cipta Mandiri Pada tahun 2011, berdasarkan Akta Jual Beli saham No. 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35 dan 36 yang dibuat dihadapan Notaris M. Nova Faisal, SH.,M.Kn. tanggal 20 Juli 2011, PT Triguna Internusa Pratama telah mengakuisisi 4.950 lembar saham atau setara dengan kepemilikan 99% atas saham PT Trimitra Cipta Mandiri. Transaksi pembelian saham PT Trimitra Cipta Mandiri dari pihak ketiga dilakukan dengan harga perolehan sebesar USD 1.700.000 atau setara dengan Rp 14.540.100.000 melalui fasilitas pinjaman kredit dari PT Bank International Indonesia Tbk (BII) (lihat Catatan 19).
Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan oleh PT Triguna Internusa Pratama dalam pembelian PT Trimitra Cipta Mandiri adalah: 1. Uji tuntas (Due Dilligence) 2. Penilaian aset PT Trimitra Cipta Mandiri oleh KJPP Jimmy Prasetyo dan Rekan. Akusisi PT Trimitra Cipta Mandiri dicatat dengan menggunakan metode pembelian, dimana harga perolehan dialokasikan ke nilai wajar aset dan liabilitas yang ditanggung. Perhitungan goodwill berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 (sudah diaudit) adalah sebagai berikut : Nilai Buku
Nilai Wajar
4.592.419.876
4.592.419.876
Aset tetap dan lainnya
11.372.365.469
15.557.879.144
Jumlah asset
15.964.785.345
20.150.299.020
Liabilitas jangka pendek
1.443.003.395
1.443.003.395
Liabilitas jangka panjang
897.382.470
897.382.470
2.340.385.864
2.340.385.864
Aset lancar
Jumlah liabilitas Nilai wajar aset bersih yang diakuisisi
17.809.913.156
Kepemilikan entitas pengakuisisi (99%)
17.631.814.024
Kepentingan non pengendali (1%)
178.099.132
Kepemilikan entitas pengakuisisi
17.631.814.024
Selisih nilai wajar aset bersih yang diakusisi di atas harga perolehan
(3.091.714.024)
Harga perolehan
14.540.100.000
33
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
AKUISISI ENTITAS ANAK (Lanjutan) Akuisisi kepemilikan tidak langsung (Lanjutan) PT Trimitra Cipta Mandiri (Lanjutan)
Selisih nilai wajar aset bersih yang diakusisi di atas harga perolehan diakui sebagai pendapatan lain-lain di dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan (lihat Catatan 30). Perusahaan telah meyakini bahwa pengukuran tersebut telah mencerminkan dengan tepat semua informasi yang tersedia pada tanggal akuisisi berdasarkan hasil uji tuntas dan penilaian aset independen oleh KJPP Jimmy Prasetyo dan Rekan. Atas penyajian tersebut telah sesuai dengan PSAK 22 (Revisi 2010) tentang “Kombinasi Bisnis “paragraph 36. 5.
KAS DAN SETARA KAS `
2011
2010
Kas
143.697.408
102.708.600
24.543.626.989 8.783.067.256 2.735.502.266 2.325.809.629 26.819.001 -
33.349.563 6.758.127.150 378.701.372 1.693.195.999 88.963.720 1.694.728
4.446.366
-
616.957
616.957
PT Bank International Indonesia Tbk
534.268.585
2.519.935.172
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
338.229.559
3.605.093.488
21.936.036
12.401.106
516
28.606.069
Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Artha Graha International Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Panin Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation. Ltd PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Dolar Amerika Serikat
PT Bank Central Asia Tbk The
Hongkong
and
Shanghai
Banking
Corporation. Ltd
9.341.739
PT Bank Panin Tbk Deposito PT Bank Muamalat Jumlah Kas dan Setara Kas
34
306.774.185
290.129.296
39.764.794.753
15.522.864.959
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) Suku bunga pertahun deposito berjangka adalah:
Deposito rupiah
2011
2010
7%
9,5%
Kas dan setara kas yang dijaminkan merupakan dana yang disimpan di dalam reserve account dan disajikan dalam kas yang direstriksi pada aset lainnya. (lihat catatan 11).
6.
PIUTANG USAHA 2011
2010
Distributor gas alam
36.278.168.871
18.253.729.598
Pengisian dan distribusi elpiji
37.487.901.950
38.170.623.750
Jasa pengelola pipa gas alam
5.075.635.262
-
Jasa pelabuhan
2.653.601.183
5.055.052.684
-
813.500.000
81.495.307.266
62.292.906.032
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(3.946.132.455)
(674.488.456)
Jumlah
77.549.174.811
61.618.417.576
Lainnya
2011 a. Pihak ketiga Rupiah PT Wuwu Sakti PT Pertamina PT Humaida Maju Terus Toko Roni Jembatan Lima PT Pelabuhan Indonesia IV PT Sinar Andara PT Metroja Mandiri PT Bagus Cempaka Mulia PT Buana Nur Abadi Yasrie Pramesti PT Degusa Peroxide Indonesia Poerwardi Lainnya (masing-masing di bawah Rp 1 M)
35
2010
4.648.848.359 2.331.948.310 1.911.718.684 1.900.857.101 1.553.265.060 1.456.959.259 1.239.299.469 1.214.917.244 997.279.778 902.937.097 -
5.165.387.065 3.244.019.321 2.073.838.591 2.099.457.446 2.925.807.903 1.618.843.621 1.376.999.410 1.349.908.049 1.108.088.643 1.003.263.441 1.714.381.043
21.983.472.772 40.141.503.133
23.066.557.574 46.746.552.107
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PIUTANG USAHA (Lanjutan) 2011 a. Pihak ketiga (lanjutan) Dolar Amerika Serikat PT Perusahaan Listrik Negara PT Cabot Indonesia PT Internusa Keramik Alam Asri Lainnya (masing-masing di bawah Rp 1 M )
Penyisihan piutang Sub jumlah b. Pihak berelasi Dolar Amerika Serikat PT Odira Energy Persada Sub jumlah Jumlah
2010
26.543.611.194 3.906.125.251 1.915.172.754 2.338.026.107 34.702.935.306
2.986.594.326 2.986.594.326
(3.946.132.455) 70.898.305.984
(674.488.456) 49.058.657.977
6.650.868.827 6.650.868.827
12.559.759.598 12.559.759.598
77.549.174.811
61.618.417.575
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2011
2010
841.403.306
-
1 sampai dengan 3 bulan
41.822.348.043
19.559.953.767
Diatas 3 bulan
34.885.423.462
42.058.463.808
Jumlah
77.549.174.811
61.618.417.575
Belum jatuh tempo
Perubahan penyisihan piutang usahapihak ketiga adalah sebagai berikut : 2011
2010
674.488.456
-
Penyisihan (pemulihan)
3.271.643.999
674.488.456
Saldo akhir
3.946.132.455
674.488.456
Saldo awal
Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan / individual, Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut dan telah mencerminkan nilai wajarnya pada tanggal laporan keuangan dan tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan oleh Perusahaan.
36
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PIUTANG LAIN-LAIN 2011
2010
a. Pihak ketiga Topwin Capital Limited Lainnya
2.062.000.000 162.002.359
-
2.224.002.359
-
3.861.552.930 1.716.377.584 5.577.930.514
3.835.146.306 15.068.770.845 715.007.403 19.618.924.554
7.801.932.873
19.618.924.554
b. Pihak berelasi Karyawan PT Odira Energy Buana Lainnya
Jumlah
Pinjaman kepada Topwin Capital Limited merupakan pinjaman modal kerja sebesar USD 241,028.64 yang akan jatuh tempo pada tanggal 17 Juli 2012 dengan tingkat bunga 3% per tahun. Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain dapat ditagih sehingga tidak perlu membentuk penyisihan piutang ragu-ragu. 8.
PERSEDIAAN 2011
2010
377.701.863 33.806.129
Lain-lain
97.352.608
198.364.418 36.680.000 -
Jumlah
508.860.600
235.044.418
Suku cadang Persediaan tabung gas Persediaan LPG
Suku cadang terdiri dari persediaan yang berhubungan dengan peralatan bongkar muat peti kemas. Berdasarkan penelaahan kondisi persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh persediaan masih dapat digunakan dalam operasi sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk persediaan usang. Manajemen tidak mengasuransikan persediaan.
37
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA 2011 Uang muka proyek Uang muka penyertaan saham Sewa dibayar dimuka Uang muka pemasok Asuransi dibayar dimuka Beban perijinan Beban sertifikasi kelayakan Jumlah beban dibayar dimuka dan uang muka
2010
15.591.819.988 5.000.000.000 3.458.472.876 3.166.254.343 812.011.091 39.600.000 -
17.908.447.994 5.000.000.000 4.662.306.831 4.933.991.070 537.737.575 180.000.000
28.068.158.298
33.222.483.470
Uang muka proyek, sebagian besar merupakan uang muka yang dibayarkan PT Suryandra Nusa Bakti dan entitas anak untuk perluasan lahan operasional sebesar Rp 15.531.847.988 dan Rp 15.476.847.988 untuk masing-masing tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Uang muka pemasok ke PT Dharma Pratama Sejati merupakan uang muka yang dibayarkan terkait dengan pembelian Ultrasonic Metering System Skid di Tempino Kecil, Jambi, yang telah di amandemen dengan perjanjian No. 253/D00/P6/III/2009 dan uang muka pembelian gas kepada PT Pertamina (Persero). Uang muka penyertaan saham merupakan uang muka atas penyertaan PT Suryandra Nusa Bhakti dalam saham PT Manggala Puri Sakti. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, transaksi penyertaan PT Suryandra Nusa Bhakti dalam saham PT Manggala Puri Sakti tersebut belum diaktakan dan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Sewa dibayar dimuka sebagian besar merupakan sewa lahan oleh PT Cahya Saguna Niketana, entitas anak, sebesar Rp 2.250.000.000. Lahan tersebut berlokasi di Air Tembaga Kota Bitung, Sulawesi Utara dengan masa sewa selama 4 tahun sejak tanggal 01 Januari 2010 sampai dengan tanggal 1 Januari 2014 berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa Lahan No. 0061/BTNG-SEWA/1/2010 tanggal 1 Januari 2010. Lahan ini digunakan sebagai tempat penumpukan peti kemas.
38
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP 31 Desember 2011
Saldo Awal Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Jaringan pipa dan tabung gas Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Tabung gas Kendaraan Peralatan dan perabot Aset dalam penyelesaian
Dampak Akuisisi Entitas Anak
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
62.807.381.602 330.235.843.370 41.747.398.496 209.745.797.154 43.791.193.807 8.004.555.520 -
12.922.189.078 6.092.452.309 55.474.977 400.031.817 318.537.353 -
23.271.004.704 55.000.000 33.000.000 13.750.000 304.434.447 2.341.516.497
(23.082.706.420) (678.502.617) (3.782.742.431) -
-
62.807.381.602 343.346.330.732 47.216.348.188 209.834.272.131 40.422.233.193 8.627.527.320 2.341.516.497
696.332.169.949
19.788.685.534
26.018.705.648
(27.543.951.468)
-
714.595.609.663
1.762.852.036
-
3.225.100.000
(541.000.000)
698.095.021.984
19.788.685.534
29.243.805.648
(28.084.951.468)
55.299.279.617 6.384.012.966 51.675.799.307 20.498.053.814 3.583.714.058
4.604.405.340 389.070.528 49.269.861 266.087.505 135.722.070
18.538.085.223 2.687.095.119 15.382.440.728 4.399.785.266 1.062.492.459
(130.114.747) (2.411.995.376) -
(81.836.763) (51.005.478)
78.441.770.180
137.440.859.762
5.444.555.304
42.069.898.795
(2.542.110.123)
(132.842.241)
182.280.361.494
Sewa pembiayaan Kendaraan Jumlah
4.484.072.036 -
719.042.561.699
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Jaringan pipa dan tabung gas Tabung gas Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabot Sewa pembiayaan Kendaraan Jumlah Akumulasi penurunan nilai asset Nilai Buku
9.330.063.866 67.107.509.896 22.670.094.446 4.730.923.109
361.114.489
-
441.257.791
(246.222.625)
(67.624.999)
488.524.656
137.801.974.251
5.444.555.304
42.511.156.586
(2.788.332.748)
(200.467.240)
182.768.886.151
79.736.679.717
-
-
-
-
480.556.368.017
79.736.679.717 456.536.995.829
39
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (Lanjutan) 31 Desember 2010 Saldo Awal
Dampak akuisisi Entitas Anak
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah
-
60.636.648.752
2.170.732.850
-
62.807.381.602
Jaringan pipa dan tabung gas
-
328.904.947.809
1.330.895.561
-
330.235.843.370
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabot
-
19.762.837.233
21.984.561.263
-
41.747.398.496
51.328.610.350
149.930.813.288
8.486.373.516
-
209.745.797.154
2.446.980.400
40.491.980.412
1.472.560.000
620.327.005
43.791.193.807
865.733.050
5.994.433.330
1.144.389.140
-
8.004.555.520
54.641.323.800
605.721.660.823
36.589.512.330
-
696.332.169.948
Sewa pembiayaan -
-
1.762.852.036
-
1.762.852.036
54.641.323.800
605.721.660.823
38.352.364.366
-
698.095.021.984
Jaringan pipa dan tabung gas
-
(37.782.209.276)
(17.517.070.339)
-
(55.299.279.615)
Bangunan danprasarana
-
(4.873.939.825)
(1.510.073.137)
-
(6.384.012.966)
(24.361.449.338)
(13.410.227.754)
(13.904.122.215)
-
(51.675.799.307)
(2.294.811.067)
(14.874.514.044)
(3.915.733.864)
(587.005.161)
(20.498.053.814)
(776.622.533)
(2.328.095.016)
(478.996.509)
-
(3.583.714.058)
(27.432.882.938)
(73.268.985.919)
(37.325.996.064)
-
(274.881.719.520)
Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung
Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabot Sewa pembiayaan Kendaraan Jumlah
-
361.114.489
148.704.364
-
361.114.489
27.432.882.938
73.481.396.044
74.800.696.492
-
275.242.834.009
-
-
(79.736.679.717)
Akumulasi penurunan nilai aset Nilai buku
27.208.440.862
(79.736.679.717) 480.556.368.017
40
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (Lanjutan) Aset tetap Perusahaan dan entitas anak diasuransikan terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lain berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan jumlah nilai pertanggungan sebagai berikut: -
Sebesar Rp 75.544.000.000 atas tabung gas, gedung, kendaraan, mesin, peralatan kantor oleh PT Asuransi AIA Indonesia, PT Asuransi Multi Artha Guna dan Pan Pacific Insurance, pihak ketiga, Sebesar Rp 433.000.000 atas kendaraan oleh PT Asuransi MISG Indonesia,pihak ketiga, Sebesar Rp 18.000.000.000, Rp 3.055.000.000 dan USD 3.050.000 atas gedung kantor, kendaraan, jaringan pipa oleh PT ACA dan PT Jasindo, pihak ketiga. Sebesar USD 6.800.000 atas kompresor, bangunan oleh PT Asuransi Jasindo, pihak ketiga. Sebesar USD 1.500.000 dan USD 1.800.000 atas mesin dan peralatan oleh PT Asuransi Takaful, pihak ketiga.
Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Penambahan biaya yang sudah dikeluarkan untuk aset dalam penyelesaian sampai dengan per 31 Desember 2011 sebesar Rp 2.342.000.000 merupakan pekerjaan atas penambahan infrastruktur sarana penyaluran gas di Tempino Kecil dan Payo Selincah, berdasarkan Surat Perjanjian Borongan No.573/D00/P6/IV/2011 tanggal 11 April 2011 dengan PT Kinarya Gemilang Adiama. Adapun progress aset dalam penyelesaian sampai dengan 31 Desember 2011 sebesar 74,03%dari nilai kontrak, sedangkan estimasi biaya sampai dengan selesai yang akan dikeluarkan PT EHK sebesar Rp 2.840 sampai dengan dapat digunakan. Penambahan infrastruktur ini dibiayai dari kas internal Perusahaan. Manajemen berkeyakinan bahwa aset dalam penyelesaian tersebut tidak ada hambatan kelanjutan akan penyelesaiannya sehingga sesuai dengan kontrak No 573/D00/P6/IV/2011. Sebagian aset tetap Entitas Anak berupa jaringan dan instalasi pipa, mesin dan kendaraan telah dijaminkan atas fasilitas kredit dan sewa pembiayaan yang diterima oleh Entitas Anak. (lihat catatan 19 dan 20). Dampak akuisisi Entitas Anak adalah penambahan aset yang dimiliki oleh PT Trimitra Cipta Mandiri yang diakuisisi oleh PT Triguna Internusa Pratama pada tanggal 20 Juli 2011 (lihat Catatan 4). Penyusutan telah dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif dengan rincian sebagai berikut: 2011
2010
Beban pokok dan pendapatan (lihat catatan 27) Beban administrasi dan umum (lihat catatan 29)
31.234.774.705 6.730.811.074
10.251.766.012 778.290.835
Jumlah
37.965.585.779
11.030.056.847
41
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (Lanjutan) Informasi penjualan aset selama periode dan tahun-tahun tersebut adalah sebagai berikut: 2011
2010
Nilai jual aset tetap
28.097.482.308
-
Nilai buku aset tetap
26.661.188.176
-
1.436.294.132
-
Laba penjualan aset tetap
11. ASET LAIN-LAIN 2011
2010
205.000.000
205.000.000
Investasi atas tanah yang belum dikembangkan
27.007.600.391
27.007.600.391
Beban ditangguhkan kerjasama operasi
13.542.160.626
17.235.043.334
Kas yang direstriksi
8.753.549.145
36.323.642.102
Beban ditangguhkan–SKPP
1.794.869.480
-
-
1.558.993.799
Deposit
307.990.000
-
Lainnya
231.485.000
661.683.958
51.842.654.642
82.991.963.584
Investasi saham
Taksiran+klaim pajak
Jumlah
Rincian atas beban ditangguhkan kerjasama operasi sebagai berikut : 2011 Beban ditangguhkan - Tambun Akumulasi Amortisasi
Beban ditangguhkan – Bitung Akumulasi Amortisasi
Jumlah
2010
29.725.817.292 (19.146.990.000) 10.578.827.292
29.457.000.000 (16.200.790.000) 13.256.210.000
10.160.000.000 (7.196.666.666) 2.963.333.334
10.160.000.000 (6.181.166.666) 3.978.833.334
13.542.160.626
17.235.043.334
Investasi tanah yang belum dikembangkan merupakan tanah seluas 80.223 m² yang berlokasi di Sudimara Pinang dan Pendurenan, Ciledug dan Desa Tonjong, Kramat Watu, Serang. Sampai dengan 31 Desember 2009, aset ini disajikan sebagai aset real estat. Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan perubahanbidang usaha. Aset real estat untuk selanjutnya disajikan sebagai investasi atas tanah yang belum dikembangkan. Kas yang di restriksi merupakan dana yang disimpan di dalam reserve account sebesar satu kali nilai angsuran pinjaman bank yang diperoleh (lihat Catatan 20). Per 31 Desember 2011 dan 2010, saldo kas yang direstriksi tersebut dicatat sebagai aset lain-lain. 42
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET LAIN-LAIN (Lanjutan) Beban ditangguhkan proyek Bitung merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan PT Cahya Saguna Niketana dalam rangka kerjasama operasi dengan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV untuk penyediaan, pemasangan dan pengoperasian peralatan bongkar muat petikemas dengan sistem bagi hasil di terminal petikemas pelabuhan Bitung dengan jangka waktu kerjasama selama 10 tahun. Harga perolehan tersebut diamortisasi secara proporsional sepanjang masa kerjasama operasi. Beban ditangguhkan proyek Tambun merupakan pengeluaran PT Energasindo Heksa Karya dalam rangka kerjasama operasi dengan PT Odira Energy Persada pembangunan fasilitas pengolahan minyak dan gas bumi di lapangan Tambun - Bekasi dengan jangka waktu kerjasama selama 10 tahun. Harga perolehan tersebut diamortisasi secara proporsional sepanjang masa kerjasama operasi. Beban ditangguhkan SKPP sebesar Rp 1.794.869.480 merupakan Pressure Vessel And Pressure Safety Valve Migas Certification (Sertifikasi uji kelayakan tekanan katup keamanan Migas) berdasarkan peraturan migas dan code/standard yang diacu dilakukan oleh PT Sertco Quality dari perjanjian 001/A/Oep-SQ/I/2011 dan 007/A/Oep-SQ/III/2011. Dasar atas penangguhan biaya sertifikasi uji kelayakan dimana masa berlakunya atas ijin tersebut lebih dari 1 tahun dan diamortisasi sepanjang umur masa berlakunya ijin tersebut. Investasi terdiri atas kepemilikan saham pada PT Makasar Gas Energy sebesar Rp 75.000.000, PT Rimba Artha Persada sebesar Rp 50.000.000 dan PT Asa Cipta Mandiri sebesar Rp 80.000.000. Sesuai dengan keterangan manajemen, sampai dengan 31 Oktober 2011, PT Makasar Gas Energy, PT Rimba Artha Persada, PT Asa Cipta Mandiri belum melakukan kegiatan usaha. Atas investasi tersebut merupakan kelompok tersedia untuk dijual (available for sale), namun demikian manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai terhadap nilai wajarnya sehingga disajikan secara nilai perolehan. 12. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar Dimuka 2011
2010
Entitas Anak Pajak penghasilan: Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai
244.317.649 2.000.000 236.295.698
75.597.571 4.213.071.213
Jumlah
482.613.347
4.288.668.784
43
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Hutang Pajak 2011 Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan : Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2)
2010
365.969.495
-
97.220.583 5.030.410 -
19.916.512 1.500.000
468.220.488
21.416.512
7.586.460.999
6.412.982.732 1.028.759.490
12.158.495.319
Denda Pajak
1.144.811.263 101.120.998 1.724.834.257 11.799.615.418 1.473.800 1.395.789.769 3.270.103.249
Jumlah
27.492.430.241
22.950.998.007
27.492.430.241
22.972.414.519
Jumlah Entitas Anak: Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan : Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4 (2) Surat Ketetapan Pajak
Jumlah hutang pajak
74.768.258
5.888.959 3.270.103.249
Peningkatan hutang pajak per 31 Desember 2011 dan 2010 disebabkan oleh adanya pajak pertambahan nilai, pajak penghasilan pasal 29, atas dampak akuisisi Perusahaan tahun 2010. c. Pajak Penghasilan Badan 2011
2010
Pajak tangguhan
25.878.231.705 (4.959.232.351)
4.287.627.249 (2.571.628.688)
Jumlah
20.918.999.354
1.715.998.561
Pajak kini
44
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan) Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba (rugi) konsolidasian dengan laba (rugi) menurut pajak adalah sebagai berikut : 2011
2010
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif
45.155.191.143
6.048.450.604
22.045.420.168
4.061.114.108
67.200.611.311
10.109.564.712
(51.248.347.300)
(9.229.296.921)
15.952.264.011
880.267.791
Imbalan kerja karyawan
591.120.574
193.348.599
Penyusutan aset tetap
(91.738.152)
17.090.376
499.382.422
210.438.975
9.982.500
386.347.280
-
5.470.200
Eliminasi Laba konsolidasi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan sebelum eliminasi Dikurangi : Laba entitas anak sebelum manfaat (beban) pajak Penghasilan Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer :
Beda tetap : Entertainment Jamuan dan sumbangan
13.122.855
Denda pajak Penghasilan yang telah dipungut pajak final Hak laba pada entitas anak Taksiran penghasilan (rugi)kena pajak tahun berjalan Taksiran penghasilan (rugi)kena pajak – dibulatkan Beban pajak kini: - Induk - Entitas Anak Beban pajak kini - Konsolidasi
45
(1.852.251)
(5.303.146)
(30.163.060.632)
(4.061.114.108)
(30.141.807.528)
(3.674.599.773)
(13.690.161.096)
(2.583.893.008)
(13.690.161.000)
(2.583.893.008)
(25.878.231.705) (25.878.231.705)
4.287.627.249 4.287.627.249
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan) Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 diatas telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunannya. d. Pajak Tangguhan 2011
2010
18.587.228.137 (1.052.582.622) 17.534.645.515
Aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan Aset (liabilitas) pajak tangguhan
14.149.445.364 (233.225.045) 13.916.220.319
Rincian perhitungan aset (liabilitas) pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Aset (liabilitas) pajak tangguhan - awal Dibebankan ke laporan konsolidasi laba rugi komprehensif Penyesuaian Aset (liabilitas) pajak tangguhan akhir
2010
13.916.220.319
461.564.959
4.959.232.351
2.571.628.688
(1.340.807.155)
10.883.026.672
17.534.645.515
13.916.220.319
e. Ketetapan Pajak Pada tahun 2011, Entitas Anak PT Triguna Internusa Pratama menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak atas pemeriksaan pajak tahun 2009 yaitu sebagai berikut: Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Jenis Pajak
Tahun
PPh Badan 28a
2009
Jenis Pajak
Surat Ketetapan Nomor
Tanggal
00063/406/09/073/11
9 Juni 2011
Lebih Bayar 1.557.438.509
Surat Ketetapan Tahun
Total Kurang Bayar
Denda
Kurang Bayar 1.026.719.760
Nomor
Tanggal
Jan – Des 2009
00063/406/09/073/11
10 Juni 2011
754.941.000
271.778.760
PPN
Sep – 2009
00138/207/09/073/11
10 Juni 2011
15.314.727
15.314.727
30.629.454
PPN
Agus – 2009
00137/207/09/073/11
10 Juni 2011
652.050.880
652.050.880
1.304.101.760
PPh 23
Jan – Des 2009
00070/203/09/073/11
10 Juni 2011
11.100.893
3.996.321
15.097.214
PPh 21
Jan – Des 2009
00064/201/09/073/11
10 Juni 2011
Pasal 4 Ayat 2
Jumlah
46
10.750.830
3.870.299
14.621.129
1.444.158.330
947.010.987
2.391.169.317
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Ketetapan Pajak (Lanjutan) Namun, Perusahaan telah melakukan upaya administrasi yaitu mengajukan Permohonan Pengurangan / Penghapusan Sanksi Administrasi SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) atas beberapa Surat Ketetapan Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak dengan rincian sebagai berikut: Jenis Pajak PPN PPN
Surat Ketetapan Nomor Tanggal
Tahun Agustus 2009 September 2009
Lebih Bayar
00137/207/09/073/11
10 Juni 2011
652.050.880
00138/207/09/073/11
10 Juni 2011
30.629.454
Jumlah
682.680.334
Berdasarkan surat permintaan membayar kelebihan pajak No. KEP. 00155/WPJ.06/KP/1203/2011, lebih bayar PPh Badan 28a dikompensasikan atas SKP-SKP kurang bayar tersebut diatas dan SKPKB atas PPN dan PPh 21 tahun fiskal 2008 yaitu sebesar Rp. 682.60.334. Setelah pemindahbukuan tersebut masih terdapat kurang bayar sebesar Rp. 1.708.488.983 yang dicicil berdasarkan permohonan Perusahaan melalui suratnya No.060/TAX/TIP/X/2010. 13. UTANG BANK JANGKA PENDEK 2011 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Artha Graha International Tbk
2010
14.250.000.000
22.247.937.576
3.994.980.203
6.994.980.204
493.591.565
500.000.000
18.738.571.768
29.742.917.780
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Jumlah
PT Bank Central Asia Tbk. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 20 tanggal 28 Maret 2008, PT Suryandra Nusa Bhakti memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk. berupa Fasilitas Kredit Time Loan Revolving 1 dan 2 dengan plafon kredit masing-masing sebesar Rp 14.000.000.000 dan Rp 4.000.000.000, jangka waktu satu tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2009 dengan bunga sebesar 11% per tahun. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan dua bidang tanah dan bangunan atas nama PT Suryandra Nusa Bhakti dan PT Suryandra Cilacap Jaya, serta sebagian aset tetap PT Suryandra Nusa Bhakti berupa mesin-mesin dan jaminan pribadi atas nama sebagian direksi dan komisaris PT Suryandra Nusa Bhakti dan corporate guarantee atas nama PT Suryandra Cilacap Jaya (SCJ). Pada tahun 2006, PT Suryandra Nusa Bhakti memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk. dengan pagu pinjaman sebesar Rp 1.600.000.000, tingkat bunga sebesar 16,5% per tahun dan berjangka waktu satu tahun. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan lima bidang tanah atas nama Antaresa Hendita, S. Binsar Lumban Tobing dan Nugroho Djoko Purwatmo, pihak-pihak berelasi. Perjanjian kredit tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 1491/W08/KRD/2010 tanggal 4 Agustus 2010, mengenai perubahan jumlah plafon kredit menjadi Rp 4.250.000.000 dengan tingkat suku bunga berkisar antara 12,75% sampai dengan 13% pertahun dan berjangka waktu satu tahun. 47
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) PT Bank Artha Graha International Tbk. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 8 dari Notaris Aida Amir, S.H., tanggal 27 September 2007, yang terakhir diubah dengan Perjanjian Perpanjangan Kredit No. 004/Mtrm/PPKPRK/IX/2010 tanggal 27 September 2010, PT Sumbahan Wirakartika (PT SWK) memperoleh fasilitas kredit Rekening Koran dari PT Bank Artha Graha International Tbk. (BAG) dengan plafon kredit sebesar Rp 7.000. Jangka waktu atas fasilitas kredit Rekening Koran tersebut terhitung sejak tanggal 27 September 2011 sampai dengan tanggal 27 September 2012 dan untuk Fixed Loan terhitung sejak tanggal 27 September 2011 sampai dengan tanggal 27 September 2016 dengan tingkat bunga sebesar 13,5% per tahun. PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Berdasarkan Surat Persetujuan Kredit No. 023/KCU-Akr/Kum-KRK/2008 tanggal 29 Februari 2008, yang telah diperpanjang dengan Surat Persetujuan Kredit No.021/KCU-Akr/KumKRK/2010 tanggal 25 Februari 2010, PT Trihatras Nusantara memperoleh fasilitas kredit rekening koran dari PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) dengan plafon kredit sebesar Rp 500, jangka waktu 12 bulan dengan tingkat bunga 12,5% per tahun. 14. UTANG USAHA 2011
2010
a. Pihak ketiga Rupiah 1.048.481.254
PT Pertamina
1.200.419.450
PT Sanjaya Kontraktor Tangki
2.069.419.450
Lainnya
2.077.503.098 660.000.000
PT Delta Median
1.102.500.000
CV Karya Indo Sakti PT Oleos Energi Indonesia
2.640.532.951
PT Matra Upaya Tangguh PT KEI
864.484.650
PT Dharma Pratama Sejati
591.996.930 7.571.440
PT Yanganda Utama
35.332.625
PT Andalas Jaya Lainnya (masing -masing dibawah Rp100)
896.348.710
729.082.496
6.134.656.577
7.789.016.477
17.357.128.750
26.751.500.000
Dollar Amerika Serikat PT Prosinc Optima
3.114.576.892
Wealthcorp Investment Pte
48
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG USAHA (Lanjutan) 2011 a. Pihak ketiga (Lanjutan) PT Enerflex PT Transportasi Gas Indonesia PT Surya Manikam Lainnya (masing-masing di bawah Rp 100) Sub jumlah b. Pihak berelasi Dolar Amerika Serikat PT Odira Energy Persada Jumlah
2010
1.968.448.341 2.982.733.534 63.487.607
501.748.676
25.486.375.124 31.621.031.701
27.253.248.676 35,042,265,153
741.608.244 32.362.639.945
35.042.265.153
Jumlah hutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 2011 15.156.383.389 9.962.200.298 7.244.056.258 32.362.639.945
Belum jatuh tempo 1 sampai dengan 3 bulan Diatas 3 bulan Jumlah
2010 -
3.711.507.020 31.330.758.133
35.042.265.153
Hutang usaha baik dari pemasok lokal maupun luar negeri tidak dijaminkan dan secara umum mempunyai masa kredit 30 sampai dengan 90 hari. 15. UANG MUKA PENJUALAN 2011
2010
Dolar Amerika Serikat PT Unilever Indonesia, Tbk PT Filamendo Sakti PT Karya Sumiden PT Itasmaltindo Industri PT Angsa Daya PT Degusa Peroxide Indonesia PT Satya Raya Keramindo PT Gajah Tunggal PT Keramindo Megah Pertiwi PT EPS Indonesia PT Surya Toto Indonesia PT Petrojaya Boral Plasterboard PT Mega Indah Glass Industri PT Prima Rajuli Sukses Lainnya (dibawah Rp 100.000.000)
1.262.265.600 774.407.200 770.235.920 741.218.320 708.029.440 680.100.000 648.724.720 621.430.040 549.430.120 455.032.240 433.586.420 407.878.640 286.775.500 66.649.800 -
844.146.918 876.085.917 1.022.096.880 744.814.440 710.513.775 674.325.000 738.385.875 2.528.718.750 695.067.237 392.726.880 902.471.625 481.468.050 687.586.725 594.754.650
Jumlah
8.405.763.960
11.924.375.028
49
31.212.306
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. UTANG LAIN-LAIN 2011 a. Pihak ketiga Rupiah PT Dharma Pratama Sejati Benny Tjokrosaputro JMT Lawhouse Hut pembelian aset TIP Titipan dana pensiun dan jamsostek PT Surya Manikam Medi avianto BPH Migas Fortman Clineds PT Bina Adidaya PT Vit Value Lainnya (masing-masing
2010
21.245.791.527 4.189.597.398 4.080.600.000 1.482.041.284
3.286.939.750 2.247.750.000
-
871.089.829 500.000.000 120.206.598 117.412.987 151.000.000
1.336.020.702
-
6.487.294.000
120.206.598
-
3.453.196.352 36.210.935.975
di bawah Rp 100 juta)
5.839.379.523 19.317.590.573
Dolar Amerika Serikat Wealthcorp Investment PT Showa Indonesia
4.534.000.000 244.836.000
242.757.000
Sub jumlah
4.778.836.000
242.757.000
40.989.771.975
19.560.347.573
5.926.235.833 2.203.277.600 447.230.000
646.500.058
-
269.459.000 800.000.000 2.563.189.058
Jumlah Pihak Ketiga b. Pihak berelasi Rupiah Direksi dan Komisaris Djoko Purwanto Budiardjo PT Sentra Niaga Bersama PT Capital Turbines Indonesia Sub jumlah
-
8.576.743.433
-
847.230.000
Dollar Amerika Serikat Farouk Rais PT Odira Energy Persada
8.750.000
3.011.985.000 5.200.945.638
Sub jumlah
8.750.000
8.212.930.638
8.585.493.433
10.776.119.696
-
Jumlah Pihak Berelasi
50
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. UTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) Utang kepada PT Dharma Pratama Sejati adalah utang atas transaksi pembelian Ultra Sonic Metering System di Jambi. Hutang kepada Tn Benny Tjokrosaputro adalah untuk pinjaman modal kerja tanpa jangka waktu jatuh tempo dan tidak dikenakan bunga. Perseroan berencana untuk melakukan pembayaran selambat-lambatnya pada Desember 2012. Hutang entitas anak kepada Wealthcrop Invesment Pte. Ltd pada tanggal 21 Pebruari 2011, dengan plafond USD 500.000 dengan jangka waktu pinjaman sampai dengan bulan Pebruari 2012, dengan suku bunga sebesar 8% pertahun. Hutang entitas anak kepada PT Showa Indonesia merupakan deposit untuk pembelian gas sebesar USD 27.000. Hutang kepada PT Odira Energy Persada merupakan pinjaman untuk dana operasional entitas anak yang belum dilunasi per 31 Desember 2011. Hutang entitas anak kepada PT Vit Value merupakan hutang atas pengkaryaan dan penggunaan jasa tenaga kerja outsourcing. Hutang lain-lain kepada pihak berelasi merupakan kewajiban Perusahaan sehubungan penerimaan pinjaman dalam rangka pemenuhan modal kerja Perusahaan. Pinjaman tersebut bersifat sementara dan tidak dikenakan bunga. 17. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2011 Bunga surat hutang Gaji dan tunjangan Profesional Bunga bank Perijinan Asuransi Listrik dan telepon Sewa fotokopi Jumlah
13.214.984.852 1.939.685.566 616.302.041 597.432.000 119.934.869 22.348.338 16.510.687.666
2010 584.190.096 606.376.117 23.635.000 638.562.876 38.077.100 1.741.410 1.892.582.599
18. UTANG SURAT PROMES 2011 Surat Promes Seri I Surat Promes Seri II Surat Promes Seri III Dikurangi ekuitas hak konversi pemegang surat promes Jumlah
51
2010
1.427.580.000 69.937.000.000 144.751.558.000
1.427.580.000 69.937.000.000 144.751.558.000
(10.663.947.054) 205.452.190.946
(10.663.947.054) 205.452.190.946
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG SURAT PROMES (Lanjutan) Pada tanggal 27 Oktober 2010, Perusahaan telah menerbitkan 3 Surat Promes (Promissory Notes) kepada Hapsoro dan PT Odira Energy Buana atas sehubungan penjualan 49.490 lembar saham PT Triguna Internusa Pratama dan 50.510 lembar saham PT Panji Raya Alamindo kepada Perusahaan sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Bersyarat tanggal 14 Mei 2010. Surat Promes tersebut diterbitkan Perusahaan dengan jangka waktu 12 bulan, kupon sebesar 5% per tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011 dan opsi konversi menjadi saham Perusahaan dengan harga teoritis untuk konversi hutang promes ke lembar saham sebesar Rp 700 per lembar saham.Penerbitan surat hutang promes ini berdasarkan persetujuan keputusan dewan komisaris.Surat Promes telah diperpanjang pada tanggal 10 Oktober 2011 menjadi selama 6 bulan dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama. Perusahaan telah menghitung efek ekuitas atas hak konversi pemegang surat hutang promes pada tanggal penerbitan yaitu sebesar Rp 10.664 yang merupakan selisih antara face value dengan nilai tunai hutang yang dihitung dengan discounted cashflow dengan tingkat suku bunga 10,45%.Penetapan tingkat suku bunga diskonto ditentukan berdasarkan tingkat suku pasar dari instrumen hutang yang sejenis tanpa hak konversi. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham tertanggal 30 April 2012, pemegang saham menyetujui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang hasilnya akan digunakan untuk melunasi hutang promes (Catatan 39). 19. PROVISI DIESTIMASI ATAS IMBALAN PASCA KERJA KARYAWAN Perusahaan melakukan kewajiban manfaat karyawan untuk karyawan, sesuai dengan peraturan Perusahaan dan peraturan perundang undangan yang berlaku. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 299 dan 341 karyawan masing masing untuk tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Saldo provisi manfaat karyawan Perusahaan pada 31 Desember 2011 dan 2010 didasarkan pada perhitungan aktuaria oleh PT Ricky Leonard Jasatama. Asumsi-asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut : 2011 Metode Perhitungan
2010
PUCM
PUCM
55 Tahun
55 Tahun
Tingkat Cacat
5%
10%
Kenaikan Gaji
10,3%
8%
Umur Pensiun Normal
Tingkat Diskonto
7,5%
11%
Tingkat Kematian
TMI 2
TMI 2
Metode Amortisasi Perhitungan Manfaat Pensiun
Garis LurusUnit Proyeksi Tingkat Pengunduran diri 1% pada usia 40 tahun dan menurun secara Linier sampai dengan 0% pada saat usia 55 tahun
52
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PROVISI DIESTIMASI ATAS IMBALAN PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan) Rekonsiliasi liabilitas diestimasi imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut : 2011 Liabilitas pada awal Imbalan kerja karyawan tahun berjalan Penyesuaian manfaat karyawan tahun berjalan Liabilitas pada akhir
2010
11.451.824.305
131.490.567
3.710.547.491
736.906.334
-
10.583.427.404
15.162.371.796
11.451.824.305
2011
2010
Beban jasa kini
2.504.281.851
322.010.564
Beban bunga
1.222.409.006
335.119.460
Amortisasi biaya jasa lalu - non vested
603.251.643
28.466.988
Kerugian (keuntungan) bersih aktuaria yang diakui
(619.395.009)
51.309.322
Jumlah beban imbalan kerja di laporan laba rugi komprehensif
3.710.547.491
736.906.334
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG 2011
2010
PT Bank International Indonesia Tbk. - PB
157.201.333.644
280.252.244.443
PT Bank International Indonesia Tbk. – TII
95.372.506.221
-
PT Bank International Indonesia Tbk. – Demand Loan PT Bank Central Asia Tbk PT Bank International Indonesia Tbk. – TI
18.136.000.000 15.793.333.330 10.019.762.519
8.361.111.111 -
PT Bank International Indonesia Tbk – Bank Sindikasi
-
81.441.842.000
PT Bank Sumatera Utara Beban ditangguhkan atas pinjaman biaya Hutang bank jangka panjang
2.891.753.570 2.203.943.307 (4.041.570.429) 297.577.062.162
4.409.256.496 374.464.454.050
Dikurangi bagian selama 1 tahun
(62.233.173.136)
(117.175.790.676)
235.343.889.026
257.288.663.374
PT Bank Arta Graha International Tbk
yang
jatuh
tempo
Hutang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam 1 tahun
53
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 20 tanggal 28 Maret 2008, PT Suryandra Nusa Bhakti memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk. berupa Fasilitas Kredit Investasi 1 dan 2 dengan plafon kredit masing-masing sebesar Rp 6.000.000.000 dan Rp 4.000.000.000 berjangka waktu 24 bulan dan 60 bulan sejak tanggal penarikan dan tingkat bunga sebesar 11,5% per tahun. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 1 tanggal 17 Desember 2009, PT Suryandra Nusa Bhakti memperoleh tambahan fasilitas kredit Investasi 3 dari PT Bank Central Asia Tbk.dengan plafon sebesar Rp 8.000 berjangka waktu 60 bulan. PT Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan Surat PT Bank Central Asia Tbk No.2900/W08/ADM/2010 tanggal 24 November 2010, dengan persetujuan sebagai berikut : -
Pengalihan plafon fasilitas Time Loan Revolving 1 dan 2 masing-masing sebesar Rp 4.000.000.000 menjadi fasilitas Installment Loan dengan plafon sebesar Rp 8.000.000.000, jangka waktu 60 bulan dengan tingkat bunga sebesar 12% per tahun. Penurunan plafon fasilitas Time Loan Revolving1 dan 2 dari sebelumnya sebesar Rp 14.000.000.000 dan Rp 4.000.000.000 seluruhnya menjadi sebesar Rp 10.000.000.000 dengan jangka waktu jatuh tempo 28 Maret 2011 dan tingkat suku bunga 12 % per tahun.
Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan dua bidang tanah dan bangunan atas nama PT Suryandra Nusa Bhakti dan PT Chandrabhakti Jasatama, serta sebagian aset tetap PT Suryandra Nusa Bhakti berupa mesin-mesin dan jaminan pribadi atas nama sebagian direksi dan komisaris PT Suryandra Nusa Bhakti dan corporate guarantee atas nama PT Suryandra Cilacap Jaya (SCJ). Pada 31 Desember 2011 dan 2010 saldo pinjaman masing-masing sebesar Rp 15.793.333.330 dan Rp 8.361.111.111 PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 014/KCU-Akr/Kum-KAL/2008 tanggal 29 Februari 2008, THN memperoleh fasilitas kredit angsuran dari Bank Pembangunan Sumatera Utara dengan plafon kredit sebesar Rp 7.000 jangka waktu 60 bulan sampai dengan tanggal 28 Februari 2013 dan tingkat bunga pinjaman sebesar 12,5% per tahun secara floating rate. Fasilitas tersebut digunakan untuk pembiayaan proyek berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) / Kontrak Kerja plafond menurun secara proporsional sesuai berita acara penerimaan pembayaran proyek. Pada 31 Desember 2011 dan 2010, saldo pinjaman masing-masing sebesar Rp 2.203.943.307 dan Rp 4.409.256.496 PT Bank International Indonesia Tbk – PB Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 4 Juni 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Imas fatimah, S.H., M.Kn, PT Panji Raya Alamindo memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank International Indonesia Tbk. berupa Fasilitas Pinjaman Berjangka dengan plafon sebesar USD 23.500.000 untuk pembiayaan akuisisi 80% saham PT Energasindo Heksa Karya. Jangka waktu atas fasilitas kredit tersebut adalah selama 66 (enam puluh enam bulan) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit, dan tingkat suku bunga sebesar 8% per tahun. 54
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) PT Bank International Indonesia Tbk – PB (Lanjutan) Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan gadai saham PT Panji Raya Alamindo, gadai saham atas 80% saham PT Energasindo Heksa Karya milik PT Panji Raya Alamindo, Personal Garansi atas nama Hapsoro dan gadai saham atas 25% Saham PT Rukun Raharja, Tbk. milik Blackgold Resources Limited. PT Triguna Internusa Pratama memperoleh fasilitas pinjaman kredit PB I PB II dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), dengan plafon masing-masing sebesar USD 1.793.402,28 dan USD 7.200.000, jangka waktu kredit masing-masing 4 tahun (26 April 2006 sampai dengan 24 April 2010) dan 5 tahun (5 November 2007 sampai dengan 5 November 2012) dengan suku bunga sebesar SIBOR (Singapore Inter Bank Offered Rate) 1 bulan ditambah 2,5% per tahun, yang digunakan untuk membiayai pembangunan jalur pipa dan membiayai piutang usaha Perusahaan dengan PT Odira Energy Persada. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan Fidusia atas barang-barang bergerak berupa pipa gas dari Tambun ke Tegal gede senilai USD 4.590.000 dan piutang/ tagihan sebesar USD 4.480.000, gadai atas seluruh saham TIP, Gadai Escrow Account, Corporate Guarantee dari PT Odira Energy Buana dan personal garansi dari Hapsoro. Saldo pinjaman PRA dan TIP per 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar USD 16.802.500 dan USD 31.170.309 atau setara dengan Rp 152.365.070.000 dan Rp 280.252.244.443. PT Bank International Indonesia Tbk – TI Jumlah pinjaman BII Term Loan I ini adalah USD 1.190.000 dengan suku bunga 7% per tahun selama 5 tahun. Pinjaman TIP ke BII sebesar USD 1.190.000 tersebut merupakan pinjaman yang digunakan untuk membiayai akuisisi 70% PT Trimitra Cipta Mandiri dengan harga akuisisi sebesar USD 1.700.000. Pada 31 Desember 2011 saldo pinjaman sebesar USD 1.104.958 atau setara dengan Rp 10.019.762.519 PT Bank International Indonesia Tbk - Bank Sindikasi Sesuai dengan akta Akad Line Facility No. 06 tanggal 3 Juli 2009, TIP mendapat fasilitas kredit Murabahah dan Wakalah dari sindikasi BII, PT Bank Rakyak Indonesia Syariah dan PT Bank Bukopin Tbk - Unit Syariah (Sindikasi Bank) sebesar 75% dari total pengadaan proyek senilai Rp 95.000.000.000 dalam bentuk Letter of Credit (L/C). Dalam hal ini, BII ditunjuk sebagai agen fasilitas atas bank sindikasi lainnya, yaitu PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Bukopin Tbk. Dengan jangka waktu kredit selama 65 bulan dengan margin pembiayaan sebesar 16% pertahun. Fasilitas ini digunakan oleh untuk penyediaan, pengoperasian dan pemeliharaan 3 (tiga) unit kompresor gas di PLTU Cilegon. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan fidusia atas piutang usaha TIP, piutang usaha PT Odira Energy Persada, mesin dan peralatan TIP, saldo rekening TIP dan PT Odira Energy Persada, saldo rekening Perusahaan, Corporate Guarantee dari PT Odira Energy Persada, gadai seluruh saham TIP dan personal garansi Hapsoro S. Saldo pinjaman Bank per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 sebesar USD 9.446.891 dan USD 9.058.169 atau setara Rp 84.342 dan Rp 81.441.842.000
55
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) PT Bank International Indonesia Tbk – TII Pada tanggal 18 Juli 2011 atas saldo pinjaman TIP pada Bank BII PB I dan PB II dan Bank Bukopin Syariah (Sindikasi Bank) telah dilakukan pembiayaan kembali (Refinancing) dengan pinjaman BII-TII dengan jangka waktu pinjaman 5 tahun dan suku bunga sebesar 7% per tahun. Saldo pinjaman pada 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp 95.372.506.221 PT Bank International Indonesia Tbk – Demand Loan Pinjaman TIP ke BII berupa Demand Loan senilai USD 2.000.000 merupakan pinjaman modal kerja yang digunakan untuk membangun dan memelihara pipa gas di Tambun, perbaikan kompresor gas dan pembangunan pipa TCM. Demand Loan ini berjangka waktu 1 tahun dengan suku bunga 7% per tahun. Pada 31 Desember 2011 saldo pinjaman yaitu sebesar Rp 18.136.000.000. PT Bank International Indonesia Tbk – EHK Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 24 tanggal 11 Mei 2007, EHK memperoleh fasilitas pinjaman kredit korporasi dari BII yang terdiri atas fasilitas pinjaman berjangka dengan jumlah fasilitas pinjaman sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar USD 17.600.000 dan fasilitas standby L/C sebesar USD 9.400.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2012 dengan tingkat suku bunga 7% p.a, dijamin dengan seluruh aset tidak bergerak EHK. Pada 31 Desember 2011 saldo pinjaman masing-masing sebesar USD 533.333 setara dengan Rp 4.836.263.644. 20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 2011 Jatuh tempo kurang dari 1 tahun Jatuh tempo lebih dari 1 tahun
2010
2.284.606.801
1.216.727.104
487.628.094
979.641.614
-
(341.634.824)
2.772.234.895
1.854.733.894
(2.284.606.801)
(978.446.630)
487.628.094
876.287.264
Dikurangi : Beban bunga yang belum jatuh tempo Nilai hutang sewa pembiayaan Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
Perusahaan dan entitas anak memiliki komitmen berkaitan sewa pembiayaan untuk aset tetap peralatan dan kendaraan dengan hak opsi untuk membeli aset-aset pembiayaan tertentu pada akhir masa pembiayaan.
56
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN Pada tanggal 6 April 2011 dan 13 April 2011, PT Energasindo Heksa Karya melakukan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Mitsui Leasing Capital Indonesia, dengan masing masing No. Perjanjian 111129009 (sebanyak 5 buah kendaraan roda empat) dan 111120337 (sebanyak 1 buah kendaraan roda empat), dimana Perusahaan dalam kedudukannya selaku lessee, mempunyai hak opsi untuk membeli kendaraan (barang modal) berupa kendaraan roda empat. Pada tanggal 31 Agustus 2007 PT Trimitra Cipta Mandiri melakukan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Dipo Star Finance selama 36 bulan dengan No. Perjanjian 0024580/1/1/8/2007 untuk 36 bulan berupa 1 buah kendaraan roda empat. Pada tanggal 13 Agustus 2010 PT Trimitra Cipta Mandiri melakukan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Dipo Star Finance selama 36 bulan berupa 1 buah kendaraan beroda empat. 21. UTANG KEPADA PIHAK BERELASI Utang pihak berelasi merupakan utang kepada Tn Hapsoro, pihak berelasi, dalam rangka pinjaman bersifat sementara, tanpa pengenaan bunga untuk tujuan pinjaman modal kerja Perusahaan. Saldo 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 13.734.136.384 dan Rp 14.655.798.204. 22. KEPENTINGAN NON PENGENDALI Rincian atas kepentingan non pengendali dari masing-masing entitas anak adalah sebagai berikut: 31 Desember 2011 Laba (rugi) komprehensif Keterangan
Modal saham
Saldo laba
tahun berjalan
Jumlah
Kepemilikan langsung PT
Cahya
Saguna
Niketana
360.000.000
3.764.205
(56.982.779)
306.781.425
49.500.000
(4.336.794.521)
4.536.449
(4.282.758.072)
2.640.400
1.727.928
1.250.948
5.619.276
PT Triguna Internusa Pratama PT
Panji
Alamindo
Raya
57
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. KEPENTINGAN NON PENGENDALI (Lanjutan) 31 Desember 2011
Keterangan Kepemilikan
Modal saham
Saldo laba
Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
Jumlah
Tidak
Langsung PT
Trimitra
Cipta
Mandiri PT
50.000.000
133.284.400
1.197.720
184.482.120
14.206.000.000
26.612.210.406
13.387.495.168
54.205.705.574
39.768.428.280
(2.029.337.586)
(5.001.194.005)
32.737.896.689
5.000.000
1.002.265
(824.105)
5.178.159
1.001.500.000
472.206.185
(451.212.786)
1.022.493.399
5.000.000.000
188.318.127
(53.133.885)
5.135.184.243
15.000.000
9.745.903
2.261.897
27.007.800
375.000.000
28.035.952
181.613.034
584.648.986
150.000.000 60.983.068.680
(9.230.516) 21.074.932.746
51.437.427 8.066.445.083
192.206.911 90.124.446.510
Energasindo
Heksa Karya PT Suryandra Nusa Bhakti PT Chandra Bhakti Jasatama PT
Sumbahan
Wirakartika PT
Trihatras
Nusantara PT
Suryandra
Cilacap Jaya PT Sentra Medan Jaya PT Anugerah Gas Utama Jumlah
58
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. KEPENTINGAN NON PENGENDALI (Lanjutan) 31 Desember 2010
Keterangan
Kepemilikan langsung PT Cahya Saguna Niketana PT Triguna Internusa Pratama PT Panji Raya Alamindo Kepemilikan Tidak Langsung PT Energasindo Heksa Karya PT Suryandra Nusa Bhakti PT Chandra Bhakti Jasatama PT Sumbahan Wirakartika PT Trihatras Nusantara PT Suryandra Cilacap Jaya PT Sentra Medan Jaya PT Anugerah Gas Utama Jumlah
Modal saham
Saldo laba
Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
Jumlah
360.000.000
1.485.696
2.278.509
363.764.205
9.900.000
945.804
1.629.286
12.475.090
2.020.480
302.678
535.751
2.858.909
14.206.000.000
17.023.166.929
9.589.043.476
40.818.210.406
39.764.310.568
7.032.459.079
(9.061.796.665)
37.734.972.982
5.000.000
2.100.917
(1.098.653)
6.002.265
1.001.000.000
843.054.764
(370.848.580)
1.473.206.185
5.000.000.000
736.845.240
(548.527.113)
5.188.318.127
15.000.000
9.745.903
24.745.903
375.000.000
28.035.952
403.035.952
150.000.000 60.888.231.048
(9.230.515) (360.232.649)
140.769.484 86.168.359.508
25.640.361.107
59
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. MODAL SAHAM 31 Desember 2011
Pemegang Saham
Jumlah saham yang
Persentase
ditempatkan dan
Kepemilikan
disetor penuh
(%)
Jumlah Modal
Blackgold Resources Limited
202.548.000
29,81%
20.254.800.000
Sunmax Enterprise Limited
169.354.000
24,92%
16.935.400.000
47.566.000
7,00%
4.756.600.000
dibawah 5%
260.045.750
38,27%
26.004.575.000
Jumlah
679.513.750
100%
67.951.375.000
Suntech
Group
Holdings
Limited Masyarakat
masing-masing
31 Desember 2010 Jumlah saham
Persentase
yang ditempatkan
Kepemilikan
Pemegang Saham
dan disetor penuh
(%)
Blackgold Resources Limited
170.798.000
25,14%
17.079.800.000
Sunmax Enterprise Limited
169.354.000
24,92%
16.935.400.000
47.566.000
7,00%
4.756.600.000
3.937.500
0,58%
393.750.000
937.500
0,14%
93.750.000
286.920.750
42,22%
28.692.075.000
679.513.750
100%
67.951.375.000
Suntech Group Holdings Limited Lita Anggriani Handoko Franky Tjokrosaputro Masyarakat masing-masing dibawah
Jumlah Modal
5% Jumlah
60
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. MODAL SAHAM (Lanjutan) Perubahan jumlah lembar saham beredar sejak tahun 2003 hingga 31 Desember 2011 sebagai berikut : Lembar Saham Saldo 1 Januari 2003
170.000.000
Penawaran Umum Perdana
120.000.000
Saldo 31 Desember 2003
290.000.000 175.000
Pelaksanaan Waran Saldo 31 Desember 2004
290.175.000
Penawaran Umum Terbatas I
362.718.750
Saldo 31 Maret 2006
652.893.750
Pelaksanaan Waran
26.620.000 679.513.750
Saldo 31 Desember 2006
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR 2011
2010
Penawaran Umum Perdana
1.200.000.000
1.200.000.000
Biaya emisi saham
(791.542.190)
(791.542.190)
Administrasi Right Issue
(758.035.975)
(758.035.975)
Pelaksanaan Waran
267.950.000
267.950.000
Jumlah
(81.628.165)
(81.628.165)
Biaya emisi right issue tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka PUT I. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 tidak terdapat waran yang direalisasi. Sisa waran yang belum direalisasikan telah kadaluarsa.
61
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PENDAPATAN 2011
2010
712.625.671.581
113.135.342.503
Jasa pengisian gas dan transportasi
38.722.636.800 14.451.349.565
5.722.251.573 3.257.228.427
Penjualan elpiji
20.303.892.005
11.982.626.322
9.360.774.833 758.271.407 572.060.730 -
15.370.519.704 656.228.372 287.995.881 450.250.000 3.325.519.427 1.550.128.000
796.794.656.921
155.738.090.209
Penjualan gas alam Pendapatan gas compressor dan transmisi gas
Jasa bongkar muat dan penumpukan peti kemas Jasa supervisi pengoperasian Jasa rekualifikasi tabung Jasa manajemen Jasa penumpukan container Penjualan kavling Jumlah
Selama tahun berjalan, pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan, sebagai berikut: 2011
2010
PT Perusahaan Listrik Negara
138.328.041.993
38.695.996.269
Jumlah
138.328.041.993
38.695.996.269
Tidak terdapat transaksi atas pendapatan dengan pihak berelasi dari kegiatan usaha Perusahaan. 27. BEBAN POKOK PENDAPATAN 2011 Beban pembelian gas Beban distribusi dan transportasi gas Transmisi dan kompresi gas
2010
446.013.024.080
85.088.077.921
99.765.478.950 3.925.089.838
11.951.126.951 13.881.689.925
13.355.414.606
-
21.820.265.000
2.551.597.804
9.904.149.766
192.196.339
31.234.774.705
10.221.022.801
626.018.196.945
123.885.711.741
Bongkar muat dan penumpukan Peti kemas Pengisian dan transportasi elpiji Rekualifikasi tabung gas Beban penyusutan (lihat catatan 10) Jumlah
62
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. BEBAN POKOK PENDAPATAN (Lanjutan) Selama tahun berjalan, beban pokok pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah beban pokok pendapatan, sebagai berikut: 2011
2010
179.847.189.525
32.943.913.669
96.028.098.777
28.125.685.860
PT Odira Energy Persada
102.394.611.980
15.606.921.740
Jumlah
378.269.900.282
76.676.521.269
ConocoPhillips, Ltd. PT Pertamina
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Grup dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada catatan 32. 28. BEBAN PEMASARAN 2011
2010
1.226.639.680 848.511.450
256.517.634 30.914.639
140.751.650
22.372.000
Lainnya
71.000.000 89.302.595
630.413.128 108.578.643
Jumlah
2.376.205.375
1.048.796.044
Beban pemasaran Representasi Direksi Beban perjalanan Pengembangan usaha
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2011
2010
Beban Umum dan Administrasi Gaji
37.315.976.593 9.131.352.765
8.509.989.744 -
Penyusutan (lihat catatan 10)
6.730.811.074
808.290.835
Penyisihan Piutang
3.507.841.738
120.114.383
Manfaat karyawan (lihat catatan 18)
3.710.547.491
736.906.334
Beban tenaga ahli
7.502.836.636
1.392.420.553
Pengembangan usaha
1.617.135.638
-
Perijinan
1.325.050.142
75.000.350
Beban pajak
Jamuan dan sumbangan Beban perjalanan Listrik,air dan telekomunikasi Asuransi
903.728.602
150.051.230
1.585.847.903
111.057.097
927.829.199
344.960.048
1.164.443.393
204.765.764
Sewa
678.063.660
79.226.359
Pemeliharaan dan perbaikan
374.320.795
779.425.978
63
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (Lanjutan) 2011 Beban Umum dan Administrasi Alat tulis kantor Pelatihan Beban PBB Administrasi Transportasi Rumah tangga Amortisasi Lainnya Jumlah
2010
199.111.669 234.351.000 265.482.494 114.391.000 552.209.222 641.976.888 3.078.331.667 3.755.505.184
115.523.882 1.250.000 292.440.000 149.916.982 227.255.965 1.423.962.045
85.317.144.753
15.522.557.549
30. PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN 2011
2010
Pendapatan bagi hasil - bersih Pendapatan lainnya Hasil penjualan aset tetap Laba selisih kurs - bersih Beban bunga Beban lainnya
10.836.080.192 7.280.256.271 1.436.294.132 (3.608.196.984) (48.773.980.777) (5.098.371.540)
1.638.361.404 390.815.473 2.233.380.730 (6.604.556.226) (15.598.678.913)
Jumlah
(37.927.918.706)
(17.940.677.532)
Pendapatan lainnya sebesar Rp 7.280.256.271 sebagian besar merupakan pendapatan selisih negatif harga akuisisi atas akuisisi PT Trimitra Cipta Mandiri ke PT Triguna Internusa Pratama sebesar Rp 3.091.714.024 (lihat catatan 4). Pendapatan bagi hasil - bersih sebesar Rp 10.836.080.192 dan Rp 1.638.361.404 untuk masing-masing 2011 dan 2010, sebagian besar merupakan hasil bersih Proyek Tambun dari entitas anak. Beban lainnya sebesar Rp 6.522.868.917 dan Rp 15.598.678.913 untuk masing-masing tahun 2011 dan 2010 sebagian besar merupakan beban refinancing pinjaman bank yang diperoleh dari PT Bank International Indonesia Tbk. 31. LABA PER SAHAM DASAR Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba periode berjalan kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan. 2011 Laba periode berjalan Jumlah rata - rata tertimbang saham yang beredar (catatan 24) Laba per saham dasar
64
2010
16.169.746.705
(4.016.191.294)
679.513.750
679.513.750
23,80
(5,91)
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. LABA PER SAHAM DILUSIAN Dalam perhitungan laba per saham dilusian, hutang surat promes diasumsikan telah dikonversi seluruhnya menjadi saham biasa. Penyesuaian terhadap rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut : 2011 Laba periode berjalan
2010
16.169.746.705
(4.016.191.294)
679.513.750
679.513.750
321.601.400
321.601.400
759.914.100
759.914.100
16,15
(4,01)
Rata - rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (lembar saham) Penyesuaian
dengan
asumsi
seluruh
surat promes telah dikonversi (lembar saham) (lihat Catatan 18) Rata - rata tertimbang jumlah saham biasa untuk perhitungan laba per saham dilusian (lembar saham) Laba per saham dilusian
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut : a. Piutang usaha pihak berelasi 2011 PT+Odira+Energy Persada
2010
6.650.868.827
12.559.759.598
0,71%
1,39%
%+terhadap jumlah asset
b. Piutang usaha pihak berelasi 2011
2010
PT+Odira+Energy Buana
-
15.068.770.845
%+terhadap+jumlah aset
0%
1,67%
c. Hutang usaha pihak berelasi 2011 PT+Odira+Energy Persada %+terhadap+jumlah liabilitas
65
2010
741.608.244
-
0,09%
-
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan) d. Hutang lain-lain pihak berelasi 2011
2010
Direksi dan Komisaris
5.926.235.833
646.500.058
Djoko Purwanto
2.203.277.600
-
8.750.000
3.011.985.000
447.230.000
847.230.000
PT Sentra Niaga Bersama
-
269.459.000
PT Capital Turbines Indonesia
-
800.000.000
8.585.493.433
10.776.119.696
0.92%
1,46%
Farouk Rais PT Odira Energy Persada Budiardjo
Jumlah % terhadap jumlah liabilitas
5.200.945.638
e. Hutang pihak berelasi 2011 Tn Hapsoro % terhadap jumlah liabilitas
66
2010
13.734.136.384
14.655.778.204
1,58%
1,98%
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan) f. Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak berelasi Pihak yang berelasi PT Odira Energy Buana
Sifat berelasi
Sifat transaksi
Memiliki kesamaan personil
Pinjaman modal kerja
Manajemen kunci PT Odira Energy Persada
Memiliki kesamaan personil
Pembelian bahan baku
Manajemen kunci PT Sentra Niaga Bersama
Pemegang Saham Entitas Anak
Pinjaman modal kerja
Farouk Rais
Komisaris
Pinjaman modal kerja
Djoko Purwanto
Direksi entitas anak
Pinjaman modal kerja
Budiardjo
Komisaris entitas anak
Pinjaman modal kerja
Hapsoro
Komisaris Perusahaan
Pinjaman modal kerja
Tidak
terdapat transaksi dengan
pihak
berelasi
baik
yang
langsung
atau
tidak
langsungberhubungan dengan kegiatan usaha utama Grup, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu“.
67
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010. 2011
2010
Rupiah Aset Kas dan setara kas
38.869.743.717
40.482.738.443
Piutang usaha
36.195.370.678
17.579.241.142
Piutang lainnya
7.801.932.873
-
28.068.158.298
15.476.847.988
Uang muka pembelian Kas yang direstriksi
-
Liabilitas Hutang Bank
(316.315.633.930)
(279.882.268.569)
Hutang usaha
(6.134.656.577)
(13.162.818.791)
Hutang lainnya
(45.214.128.871)
(5.126.805.500)
-
(11.893.162.722)
(256.729.213.812)
(236.526.228.009)
98.636
4.502.585
4.560.411
1.955.204
Uang muka penjualan Aset (liabilitas) bersih Dolar Amerika Serikat Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lainnya
-
Uang muka pembelian
-
Kas yang direstriksi
-
1.721.371
Liabilitas Hutang Bank
(34.882.624)
(31.139.159)
Hutang usaha
(2.892.367)
(1.454.000)
Hutang lainnya
(527.965)
(570.215)
Uang muka penjualan
(926.970)
(1.322.785)
(34.570.879)
(26.306.999)
Aset (liabilitas) bersih
68
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING PT Energasindo Heksa Karya Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) a. PT Pertamina (Persero) i.
Pada tanggal 7 Mei 2003 dengan Perjanjian No. 016/DOO/P6/II/03, PT Energasindo Heksa Karya mengadakan perjanjian penyediaan gas bumi dengan PT Pertamina (Persero) untuk penyediaan gas di Daerah Operasi Tegal Gede Jawa Bagian Barat. Perjanjian ini telah diamandemen pada tanggal 12 Januari 2005 dengan Perjanjian No. 058/DOO/P-6/XII/04. Amandemen terkait dengan total pasokan gas, jumlah penyerahan gas harian dan perubahan harga. Berdasarkan perjanjian ini PT Pertamina (Persero) menyetujui untuk menyediakan gas dengan jumlah kontrak keseluruhan sebesar 10,54 BSCF. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu sepuluh tahun sejak tanggal dimulai (gas in) atau terpenuhinya jumlah kontrak keseluruhan, yang mana yang lebih dahulu
ii.
Pada tanggal 7 Mei 2003 dengan Perjanjian No. 032/DOO/P6/IV/03, PT Energasindo Heksa Karya mengadakan perjanjian penyediaan gas bumi dengan PT Pertamina (Persero) untuk penyediaan gas di Daerah Operasi Bitung Banten. Berdasarkan perjanjian ini PT Pertamina (Persero) menyetujui untuk menyediakan gas dengan jumlah kontrak keseluruhan sebesar 32,35 BSCF. PT Energasindo Heksa Karya diwajibkan melaksanakan pembayaran uang muka (advance payment) sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah nominasi pembelian gas bulan berikutnya. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu sepuluh tahun sejak tanggal dimulai (gas in) atau terpenuhinya jumlah kontrak keseluruhan, yang mana yang lebih dahulu tercapai.
iii.
Pada tanggal 27 September 2005, PT Energasindo Heksa Karya mengadakan perjanjian penyediaan gas bumi dengan PT Pertamina (Persero) untuk penyediaan gas di Cilegon Berdasarkan perjanjian ini PT Pertamina (Persero) menyetujui untuk menyediakan gas dengan jumlah kontrak keseluruhan sebesar 12,42 BSCF. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu sepuluh tahun sejak tanggal dimulai (gas in) atau terpenuhinya jumlah kontrak keseluruhan, yang mana yang lebih dahulu tercapai.
b. Conoco Philips (Grissik) Ltd Pada tanggal 30 Oktober 2007, PT Energasindo Heksa Karya mengadakan perjanjian penyediaan gas bumi dengan ConocoPhillips (Grissik) Ltd untuk penyediaan gas di Pembangkit Tenaga Listrik PT PLN (Persero) yang berada di Payo Selincah Jambi dari ladang gas corridor block PSC. Berdasarkan perjanjian ini ConocoPhillips (Grissik) Ltd menyetujui untuk menyediakan gas sejumlah 65,7 BSCF. Pembayaran pembelian gas dijamin dengan Standby Letter of Credit (SBLC). Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu sepuluh tahun sejak tanggal dimulai (gas in) atau terpenuhinya jumlah kontrak keseluruhan, yang mana yang lebih dahulu tercapai.
69
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING (Lanjutan) PT Energasindo Heksa Karya (Lanjutan) Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) (Lanjutan) c. PT Odira Energy Perkasa Pada tanggal 6 Desember 2005 dengan Perjanjian No. 506/D20/P6/XII/05, PT Energasindo Heksa Karya mengadakan perjanjian penyediaan gas bumi dengan PT Odira Energy Persada (OEP) untuk penyediaan gas di Bitung Banten dari ladang gas Tambun yang dioperasikan PT Pertamina (Persero) dan PT Bina Bangun Wibawa Mukti. Perjanjian ini telah diamandemen pada tanggal 29 Desember 2009 dengan Perjanjian No 954/DOO/P6/XII/09. Amandemen terkait dengan total pasokan gas, jumlah penyerahan gas harian dan perubahan harga. Berdasarkan perjanjian ini PT Odira Energy Persada menyetujui untuk menyediakan gas sejumlah 51,1 BSCF. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu sepuluh tahun sejak tanggal dimulai (gas in) atau terpenuhinya jumlah kontrak keseluruhan, yang mana yang lebih dahulu tercapai. d. PT Mutiara Energy Pada tanggal 6 Mei 2011, dengan Perjanjian No. 888/D00/P6/V/2011, Perusahaan mengadakan perjanjian penyediaan gas bumi dengan PT Mutiara Energy untuk penyediaan gas di Bitung – Tangerang. Harga gas terhitung mulai tanggal 4 Mei 2011 sampai dengan 30 April 2012 adalah USD 8,80 per MMBTU. Penyerahan gas di Titik Penyerahan sesuai dengan skema yang telah dinominasikan, yaitu : -
Tanggal 4 Mei 2011 sampai dengan 5 Mei 2011 sejumlah 1.400 MSCFD; Tanggal 6 Mei 2011 sampai dengan 31 Oktober 2011 sejumlah 2.400 MSCFD; Tanggal 1 Juli 2011 sampai dengan 30 April 2012 sejumlah 5.000 MSCFD.
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal mulai dan berakhir pada tanggal 30 April 2012. Perjanjian Penyaluran Gas dengan PT Transgasindo Indonesia Pada tanggal 19 Desember 2007, PT Energasindo Heksa Karya dan PT Transgasindo Indonesia (TGI) menandatangani Perjanjian Penyaluran Gas melalui East Java Gas Pipeline System (EJGP), di mana TGI setuju memberikan jasa transportasi gas dari titik hubung antara pipa percabangan sampai titik penyerahan. Perjanjian penyaluran gas ini dilakukan sehubungan dengan kewajiban PT Energasindo Heksa Karya dalam penyediaan gas untuk Pembangkit Tenaga Listrik PT PLN (Persero) yang berada di Payo Selincah Jambi. Pembayaran jasa transportasi gas (tol fee) dijamin dengan Standby Letter of Credit (SBLC). Perjanjian ini berlaku untuk sepuluh tahun sejak tanggal mulai yang disepakati atau berakhirnya Perjanjian Penjualan Gas antara PT Energasindo Heksa Karya dan ConocoPhillips (Grissik) Ltd., mana yang lebih dahulu.
70
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING (Lanjutan) PT Triguna Internusa Pratama Pembangunan Pipa Gas di Daerah Tambun, Bekasi, Jawa Barat Pada tanggal 3 Desember 2004, PT Triguna Internusa Pratama dan PT Odira Energy Persada melakukan perjanjian kerjasama untuk melakukan pembangunan pipa gas di daerah Tambun, kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan membangun, menyewakan dan menyerahkan Sistem Transmisi Gas (STG) kepada PT Odira Energy Persada. Kontrak berlaku selama 15 tahundengan jatuh tempo tanggal 3 Desember 2019. Pembangunan STG tersebut merupakan tindak lanjut atas perjanjian kerjasama PT Odira Energy Persada dengan PT Bina Bangun Wibawa Mukti (BBWM) yang merupakan pihak yang ditunjuk oleh PT+Pertamina (Persero) untuk menyalurkan gas dari Stasiun Pengumpul Tambun milik PT Pertamina (Persero) ke titik penyerahan di Tegal Gede, Cikarang. Pembangunan Kompresor Gas di PLTGU Cilegon Pada tanggal 13 April 2009, PT Triguna Internusa Pratama dan PT Odira Energy Persada melakukan perjanjian kerjasama untuk melakukan pembangunan dan pengoperasian kompresor gas serta kelengkapannya. Berdasarkan perjanjian tersebut, PT Triguna Internusa Pratama menyediakan 3 (tiga) unit kompresor beserta perlengkapannya, memasang dan mengoperasikan kompresor gas untuk disewakan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) dengan jatuh tempo selama 5 tahun pada tanggal 13 April 2014. Pembangunan dan pengoperasian kompresor tersebut merupakan tindak lanjut atas penunjukan PT+Odira Energy Persada dalam pekerjaan pembangunan dan pengoperasian serta perlengkapannya guna penyaluran gas bumi dari tie-in point metering PT Perusahaan Gas Negara (PGN) ke PLTGU milik PLN yang terletak di Bojonegoro, Cilegon, Banten. Pengadaan Sewa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) HSD di PLTD Air Raja, Riau Pada tanggal 12 Juni 2009, PT Triguna Internusa Pratama dan PLN melakukan perjanjian kerjasama atas pekerjaan pengadaan sewa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) HSD (PLTD Sewa) dengan kapasitas 5,000 kW untuk mengurangi krisis listrik pada sistem Tanjung Pinang yang berlokasi pada PLTD Air Raja, Riau. Berdasarkan perjanjian tersebut, PT Triguna Internusa Pratama akan menyediakan mesin PLTD Sewa beserta perlengkapannya, memasang dan mengoperasikan mesin tersebut untuk disewakan kepada PLN, Pelaksanaan pembangunan PLTD Sewa tersebut diharuskan selesai paling lambat pada tanggal 22 Juli 2009 dengan penetapan jaminan pelaksanaan sebesar Rp 597.432.000 Pada tanggal 22 Juli 2009, PT Triguna Internusa Pratama masih belum dapat melakukan penyelesaian proyek PLTD atas sewa tersebut. Selanjutnya, berdasarkan surat dari PLN No. 347/041/WRKR/2009 tanggal 27 Agustus 2009, PT Triguna Internusa Pratama dinyatakan melakukan wanprestasi atas perjanjian yang telah disepakati sehingga perjanjian kerjasama untuk pekerjaan pengadaan sewa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dinyatakan berakhir. Dengan berakhirnya perjanjian tersebut, maka jaminan pelaksanaan PT Triguna Internusa Pratama sebesar Rp 597.432.000 akan menjadi milik PLN.
71
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING (Lanjutan) Berdasarkan surat No 163/521/WRKR/2011 tanggal 20 April 2011 tentang pemanfaatan Aset PT Triguna Internusa Pratama menyatakan bahwa atas permintaan PT Triguna Internusa Pratama kepada PT PLN (Persero) wilayah Riau dan Kepri. Setelah melakukan kesepakatan dengan konsorsium KIPPLN-PT WIC atas pemanfaatan bangunan milik PT Triguna Internusa Pratama. PT Cahya Saguna Niketana Kerjasama Pengoperasian Peralatan Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Bitung Pada tanggal 28 Juli 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penyediaan, pemasangan dan pengoperasian peralatan bongkar muat peti kemas dengan sistem bagi hasil di terminal peti kemas pelabuhan Bitung dengan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV. Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk 5 (lima) tahun pertama sejak tanggal 25 Desember 2004 sampai dengan 24 Desember 2009 dengan bagi hasil sebesar 45% untuk PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV dan 55% untuk Perusahaan serta 5 (lima) tahun kedua sejak tanggal 25 Desember 2009 sampai dengan 24 Desember 2014 dengan hasil sebesar 49,5% untuk PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV dan 50,5% untuk Perusahaan. PT Suryandra Nusa Bhakti Pengisian dan Pengangkutan Gas Elpiji Berdasarkan beberapa Perjanjian Keagenan Elpiji No. SPB-705/C0000/2000-S3 tanggal 31 Juli 2000 ,PT Suryandra Nusa Bhakti dan Entitas Anak telah ditunjuk PT Pertamina (Persero) untuk melakukan kegiatan pengusahaan sarana Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji yang berlokasi di Marunda, Jakarta Utara, Cilegon dan Medan dimana pembiayaan pembangunan, pengadaan segala peralatan serta pengoperasian dan pemeliharaan menjadi tanggung jawab dari PT Suryandra Nusa Bhakti dan Entitas Anak. Dari kegiatan tersebut, PT Suryandra Nusa Bhakti akan memperoleh pendapatan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Pendapatan jasa pengisian Elpiji non subsidi sebesar Rp 188 / kg. Elpiji bersubsidi ditetapkan sebesar Rp 300/ Kg untuk volume pengisian sampai dengan 780 M, Ton/bulan dan Rp 280/ Kg untuk volume pengisian lebih dari 780 MTon/ bulan. 2. Pendapatan jasa pengangkutan yang sebesar : a. Rp 490 per metrik ton untuk wilayah Jakarta b. Rp 835 per metrik ton untuk wilayah Cilegon c. Rp 726 per metrik ton untuk wilyah Medan Jangka waktu perjanjian tersebut berlaku sejak selama 10 tahun, berakhir pada 2017 - 2019 dan hanya dapat diperpanjang atas persetujuan tertulis oleh PT Pertamina (Persero). Berdasarkan Perjanjian Pengusahaan dan Penggunaan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) No.063/F10000/2011-S3 tanggal 5 Agustus 2011. Perusahaan ditunjuk PT Pertamina (Persero) untuk melakukan kegiatan pengusahaan sarana SPPBE yang berlokasi di Kawasan Berikat Nusantara Cabang Marunda, Jl. Marunda Raya Blok II B1 No.1 Kelurahan Cilincing, KecamatanCilincing, Jakarta Utara, dimana pembiayaan pembangunan, pengadaan segala peralatan serta pengoperasian dan pemeliharaan menjadi tanggung jawab Perusahaan.
72
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING (Lanjutan) PT Suryandra Nusa Bhakti Pengisian dan Pengangkutan Gas Elpiji Dari kegiatan tersebut, Perusahaan akan memperoleh pendapatan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Pendapatan jasa pengisian (filling fee) dengan komponen terdiri dari : a. Biaya pengisian Elpiji b. Biaya material / aksesoris yang menjadi pelengkap tabung 12 kg dan 50 kg 2. Pendapatan jasa pengangkutan (transportation fee) a. Rp 490 per metrikton untuk wilayah Jakarta b. Rp 835 per metrik ton untuk wilayah Cilegon c. Rp 726 per metrik ton untuk wilyah Medan Jangka waktu perjanjian tersebut berlaku sejak 25 Juli 2011 sampai dengan 24 Juli 2021, dan hanya dapat di perpanjang atas persetujuan tertulis oleh PT Pertamina (Persero). Perjanjian Pemeliharaan Tabung LPG Berdasarkan Perjanjian Pemeliharaan Tabung LPG Ukuran 12 kg dan Ukuran 50 kg di Gas Domestik Region III No.1370/F12500/2009-SO tanggal 19 Nopember 2009 antara Perusahaan dengan PT Pertamina (Persero) dan Surat Penunjukan Pelaksana Pekerjaan No.5833/F12500/2009-SO tanggal 31 Juli 2009, Perusahaan telah ditunjuk oleh PT Pertamina (Persero) untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan tabung LPG ukuran 12 kg dan 50 kg milik Pertamina di bengkel pemeliharaan milik Perusahaan dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 5.040, jangka waktu 36 bulan sejak 31 Juli 2009 sampai dengan 30 Juli 2012 yang dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. 36. INFORMASI SEGMEN Perusahaan dan anak Perusahaan beroperasi di Indonesia dan memiliki tiga jenis jasa utama, yaitu distribusi gas alam, distribusi dan aktivitas terkait LPG dan transmisi dan kompresi gas. Pendapatan yang diperoleh bukan dari tiga jenis usaha utama tersebut disajikan dalam satu segmen tersendiri. Informasi segmen disajikan berdasarkan jenis jasa-jasa tersebut. Kebijakan akuntansi segmen operasi adalah sama sebagaimana dijelaskan pada catatan No 3 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting. Informasi konsolidasi menurut segmen usaha adalah sebagai berikut : 31 Desember 2011 Distribusi dan Distribusi Gas
aktivitas terkait
Transmisi dan
Alam
LPG
kompresi gas
Lainnya
Konsolidasi
PENDAPATAN Pendapatan Eliminasi pendapatan JumlahPendapatan
712.915.923.541
31.388.054.871
53.965.983.868
16.608.982.333
804.042.864.421
-
-
-
(7.248.207.500)
(7.248.207.500)
712.915.923.541
31.388.054.871
53.965.983.868
9.360.774.833
796.794.656.921
73
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 31 Desember 2011
Beban pokok pendapatan Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyusutan Beban umum dan administrasi lain Eliminasi beban Jumlah Beban Segmen HASIL Laba (rugi) segmen
Distribusi Gas Alam 561.776.946.757
Distribusi dan aktivitas terkait LPG 26.281.928.027
Transmisi dan kompresi gas 22.377.043.806
Lainnya 13.944.664.843
Konsolidasi 624.380.583.433
26.317.005.088
5.209.817.523
4.178.403.904
6.225.205.469
41.930.431.984
4.417.490.590
431.545.741
88.181.297
232.974.764
5.170.192.392
24.731.540.321
6.475.360.823
8.355.264.543
7.383.085.631
46.945.251.318
617.242.982.756
38.398.652.114
34.998.893.550
27.785.930.707
718.426.459.127
95.672.940.785
(7.010.597.242)
18.967.090.318
(18.425.155.873)
Pendapatan bagi hasil – bersih Pendapatan lain-lain Beban bunga Beban lain-lain Manfaat (beban) pajak Beban Perusahaan dan Entitas Anak yang tidak dapat dialokasikan
10.836.080.192 8.420.505.494 (48.773.980.777) (10.217.377.117) (20.918.999.354)
(4.314.314.638)
LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN ASET SEGMEN
24.236.191.788 301.438.928.687
154.657.550.116
212.484.953.906 651.954.279.070
Aset Perusahaan dan Entitas Anak yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Aset yang Dikonsolidasikan LIABILITAS SEGMEN
1.320.535.711.779
(423.956.052.786) 896.579.658.993 83.140.283.442
73.358.927.159
149.965.944.406 395.679.116.890
Liabilitas Perusahaan dan Entitas Anak yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Liabilitas yang Dikonsolidasikan Pengeluaran Modal
89.204.277.988
702.144.271.896
(12.881.884.642) 689.262.387.254 -
-
74
-
-
-
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 31 Desember 2010 Distribusi Gas Alam PENDAPATAN Pendapatan Eliminasi pendapatan Jumlah Pendapatan BEBAN SEGMEN Beban pokok pendapatan Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyusutan Beban umum dan administrasi lain Eliminasi beban Jumlah Beban Segmen HASIL Laba (rugi) segmen
Distribusi dan aktivitas terkait LPG
Transmisi dan kompresi gas
Lainnya
113.135.342.503 113.135.342.503
16.184.351.680 16.184.351.680
9.046.626.322 9.046.626.322
17.371.769.704 17.371.769.704
155.738.090.209 155.738.090.209
93.159.689.219
13.961.673.655
3.199.053.182
13.565.295.685
123.885.711.741
4.900.894.673
1.009.999.709
430.183.035
711.344.930
7.052.422.347
592.890.219
35.170.649
13.033.624
71.453.060
712.547.553
2.782.995.012
731.967.057
400.954.179
1.310.511.812
5.226.428.059
101.436.469.123
15.738.811.070
4.043.224.020
15.658.605.487
136.877.109.700
11.698.873.380
445.540.610
5.003.402.302
1.713.164.217
18.860.980.509
Pendapatan bagi hasil – bersih Pendapatan lain-lain Beban bunga Beban lain-lain Manfaat (beban) pajak Beban Perusahaan dan Entitas Anak yang tidak dapat dialokasikan
1.638.361.404 2.623.423.478 (6.604.556.226) (15.598.678.913) (1.715.998.561)
(3.579.955.634)
LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN ASET SEGMEN
(4.376.423.943) 271.842.806.707
122.150.100.177
193.258.908.639
41.693.117.494
Aset Perusahaan dan Entitas Anak yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Aset yang Dikonsolidasikan LIABILITAS SEGMEN
628.944.933.017
273.261.804.535 902.206.737.552 134.227.459.507
65.875.160.764
130.883.459.064
5.316.697.030
Liabilitas Perusahaan dan Entitas Anak yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Liabilitas yang Dikonsolidasikan Pengeluaran Modal
Konsolidasi
336.302.776.365
403.720.472.427 740.023.248.792 3.950.172.081
15.296.907.902
75
32.151.920
3.375.000.000
22.654.231.903
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. REKLASIFIKASI AKUN Perusahaan juga melakukan reklasifikasi akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun -tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai berikut: Sebelum Diklasifikasikan
Setelah Diklasifikasikan
31 Desember 2010 Hak minoritas atas aset bersih entitas anak
Kepentingan pengendali
Aset tidak berwujud
Goodwill
Piutang usaha pihak ketiga
Saldo
non
Alasan
86.168.359.605
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK 4 (Revisi 2009)
190.002.556.827
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK 22 (Revisi 2009)
Piutang usaha pihak berelasi
12.559.759.598
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK 7 (Revisi 2009)
Hutang lain-lain pihak ketiga
Hutang usaha pihak ketiga
26.751.500.000
Reklasifikasi karena atas utama pemeliharaan pipa.
Hutang lainnya pihak berelasi
Hutang lainnya pihak ketiga
3.286.939.750
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK 7 (Revisi 2009)
Hutang lainnya pihak ketiga
Hutang lainnya pihak berelasi
5.200.945.638
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK 7 (Revisi 2009)
biaya
38. GOODWILL Goodwill merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih entitas anak (lihat catatan 4). Pada 31 Desember 2011, tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai goodwill berdasarkan laporan KJPP Rao Yuhal no B-PL-V/12 tertanggal 22 Mei 2012. 2011 Kepemilikan langsung PT Triguna Internusa Pratama PT Panji Raya Alamindo Amortisasi
Kepemilikan tidak langsung PT Energasindo Heksa Karya Amortisasi Jumlah
76
2010
2.419.577.296 86.507.070.917 88.926.648.213 (1.911.455.869) 87.015.192.344
2.419.577.296 86.507.070.917 88.926.648.213 (1.911.455.869) 87.015.192.344
105.029.606.838 (2.042.242.355) 102.987.364.483 190.002.556.827
105.029.606.838 (2.042.242.355) 102.987.364.483 190.002.556.827
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 1. Pada tanggal 30 April 2012, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan pemegang saham atas rencana Penawaran Umum Terbatasdalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Berdasarkan akta no 16 tertanggal 30 April 2012 dari Notaris Rini Yulianti, Notaris di Jakarta Timur, para pemegang saham menyetujui: a. Menyetujui rencana Perusahaan melakukan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sesuai dengan peraturan terkait. b. Menyetujui pengeluaran saham baru sejumlah 339.756.875 lembar saham yang dikeluarkan dari portepel dengan nilai nominal Rp 100. c. Menyetujui perubahan pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tersebut. d. Memberikan kuasa dan wewenang kepada direksi Perusahaan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan-keputusan tersebut, tanpa ada dikecualikan. Periode perdagangan dan pelaksanaan HMTED dilakukan dari tanggal 14-22 Mei 2012. Keseluruhan dana hasil penerbitan HMETD akan digunakan untuk: - Melunasi hutang promes nomer 001 kepada OEB dengan nilai pokok Rp 1.427.580.000. - Melunasi hutang promes nomer 002 kepada Tn Hapsoro dengan nilai pokok Rp 69.937.000.000. - Melunasi hutang promes nomer 003 kepada Tn Hapsoro dengan nilai pokok Rp 144.751.558.000. Jumlah keseluruhan nilai pokok dan biaya bunga dari surat promes yang harus dibayarkan adalah Rp 231.424.364.441. 2. Berdasarkan akta Berita Acara RUPS-LB PT Rukun Raharja Tbk. No. 16 yang dibuat dihadapan notaries Rini Yulianti, S.H., tertanggal 30 April 2012, yang memutuskan tentang persetujuan rencana Perseroan melakukan penambaan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk mengeluarkan sejumlah 339.756.875 lembar saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel perseroan dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp677 per lembar saham yang keseluruhan dana hasil PUT II sebesar Rp230.015.404.375 setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi saham seluruhnya akan digunakan untuk melunasi hutang surat promes perseroan meliputi nilai pokok dan biaya bunga atas surat promes tersebut. 3. Berdasarkan akta No. 26 yang dibuat dihadapan notaries Rim Yulianti, SH tentang pendirian PT Rukun Prima Sarana tertanggal 23 Mei 2012, dimana perusahaan melakukan penyertaan pada PT Rukun Prima Sarana sebanyak 9.750 lembar saham atau ekuivalen dengan nilai sebesar Rp. 9.750.000.000, atau dengan kepemilikan saham 97,5% dan sampai dengan saat laporan ini diterbitkan, perusahaan belum melakukan penyetoran secara tunai dan dalam proses penyelesaian kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. 40. MANAJEMEN RESIKO a. Risiko terhadap kenaikan suku bunga pinjaman Risiko suku bunga juga dapat dihadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak, di mana apabila terjadi peningkatan suku bunga maka dapat secara langsung meningkatkan beban bunga pinjaman Perusahaan dan Entitas Anak. Dalam mengendalikan rasio kenaikan suku bunga pinjaman ini Perusahaan dan Entitas Anak cukup berhati-hati dalam melakukan penambahan pinjaman dan selalu menyesuaikan jangka waktu serta jumlah pinjaman sesuai dengan proyek yang akan dilakukan. Kenaikan suku bunga juga dapat mempengaruhi kemampuan atau daya beli konsumen. b. Risiko terhadap kenaikan harga gas Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh risiko terjadinya peningkatan harga bahan baku gas di mana bahan baku tersebut merupakan komoditas global yang harganya terpengaruh siklus dan berfluktuasi tergantung pada kondisi pasar global yang pada akhirnya dapat mempengaruhi peningkatan biaya dan selanjutnya akan menurunkan marjin Perusahaan dan Entitas Anak. 77
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan) c. Risiko likuiditas Perusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko jika Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kegiatan operasional dan Liabilitas keuangan pada saat jatuh tempo. Perusahaan dan Entitas Anak juga menetapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang dihasilkan dari arus kas internal dan memastikan ketersediaan sumber pendanaan yang cukup dari fasilitas kredit yang diperoleh, melakukan pengelolaan tenor pembayaran, serta mempertahankan kebijakan penagihan hasil penjualan secara intensif. Dengan mempertimbangkan kondisi dan perencanaan di masa yang akan datang, Perusahaan berkeyakinan bahwa kondisi likuiditas atau arus kas dapat dikelola dengan baik. d. Nilai wajar instrumen keuangan Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar. Nilai wajar instrumen keuangan ditentukan melalui analisis arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuangan yang memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama. 31 Desember 2011 Nilai Tercatat Nilai Wajar Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka dan uang muka Kas yang direstriksi
Liabilitas Keuangan Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Uang muka penjualan Hutang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Hutang surat promes Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam setahun Hutang jangka panjang jatuh tempo lebih dari setahun Hutang pihak berelasi
78
39.764.794.753 77.549.174.811 7.801.932.873 28.068.158.298 8.753.549.145 161.937.609.880
39.764.794.753 77.549.174.811 7.801.932.873 28.068.158.298 8.753.549.145 161.937.609.880
18.738.571.768 32.362.639.945 8.405.763.960 50.001.714.871 16.510.687.669 205.452.190.946
18.738.571.768 32.362.639.945 8.405.763.960 30.336.467.269 16.510.687.669 205.452.190.946
62.233.173.136
62.233.173.136
235.343.889.026 13.734.136.384 623.117.520.103
235.343.889.026 13.734.136.384 623.117.520.103
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan) d. Nilai wajar instrumen keuangan 31 Desember 2010 Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset Keuangan Kas dan setara kas
15.522.864.959
15.522.864.959
Piutang usaha
61.618.417.576
61.618.417.576
Piutang lain-lain
19.618.924.554
19.618.924.554
Biaya dibayar dimuka dan uang muka
33.222.483.470
33.222.483.470
Kas yang direstriksi
36.323.642.102
36.323.642.102
166.306.332.661
166.306.332.661
Hutang bank jangka pendek
29.742.917.780
29.742.917.780
Hutang usaha
35.042.265.153
35.042.265.153
Uang muka penjualan
11.924.375.028
11.924.375.028
Hutang lain-lain
30.336.467.269
30.336.467.269
Liabilitas Keuangan
Biaya yang masih harus dibayar Hutang surat promes
1.892.582.599
1.892.582.599
205.452.190.946
205.452.190.946
117.175.790.676
117.175.790.676
257.288.663.374
257.288.663.374
14.655.798.204
14.655.798.204
703.511.051.029
703.511.051.029
Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam setahun Hutang jangka panjang jatuh tempo lebih dari setahun Hutang pihak berelasi
41. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, sebelumnya Grup melakukan perhitungan atas Goodwill akibat dari akuisisi saham PT PRA dan PT TIP yang dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2010 dan PT EHK pada tanggal 13 Agustus 2010 ( lihat Catatan No 4 dan No 38) didasarkan dari laporan Kantor Jasa Penilai Perusahaan yang dasar di estimasi akuntansi tersebut telah lewat dari jangka waktu berlakunya suatu laporan yang dikeluarkan oleh pihak independen tersebut. Sehubungan dengan itu, maka Grup melakukan perubahan estimasi akuntansi kembali dengan menggunakan Kantor Jasa Penilai Perusahaan Rao Yuhal dengan laporan pada tanggal 16 April 2012. untuk menilai atas asset tetap pada tanggal terjadinya transaksi akuisisi pada saat itu sehingga terjadi perubahan estimasi akuntansi yang signifikan atas penyajian Goodwill dan akun-akun yang terkait lainnya sesuai dengan PSAK 22 ( revisi 2009) tentang kombinasi bisnis.
79
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 42. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN ( lanjutan ) Selain itu juga perhitungan atas bagian dari hutang promes yang mempunyai hak konversi kedalam ekuitas mengalami perubahan dimana dasar perhitungan suku bunga efektif yang digunakan dengan mengacu kepada nilai suku bunga yang sejenis sesuai dengan perhitungan dalam PSAK No. 50 ( revisi 2008) tentang Instrumen Keuangan :Penyajian dan pengungkapan “ dan PSAK No. 55 (revisi 2008) tentang “ Instrumen Keuangan : Pengakuan dan pengukuran “. Maka atas hal tersebut laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 disajikan kembali secara retroaktif sebagai penyesuaian untuk mencerminkan perhitungan yang sewajarnya dan sesuai dengan ketentuan pasar Modal NoIX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama” dan peraturan Bapepam No. VIII.C.3 tentang pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di Pasar Modal serta PSAK 25 ( revisi 2009) tentang “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
Dengan demikian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah disajikan kembali sebagai perbandingan dengan laporan ini.
31 Desember 2010 Sebelum Disajikan Kembali
Setelah Disajikan Kembali
Laporan posisi keuangan Jumlah aset
917.864.720.226
902.206.737.552
Jumlah liabilitas
744.672.452.642
740.023.248.793
Jumlah ekuitas
173.192.267.584
162.183.488.759
Jumlah liabilitas dan ekuitas
917.864.720.226
902.206.737.552
1.790.694.417
(4.376.423.943)
Laba (rugi) komprehensif
80
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 42. INFORMASI TAMBAHAN Penyajian dari laporan keuangan Entitas Induk (stand alone) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adapun penyajian laporan keuangan tersebut sebagai berikut: 31 Desember 2011
31 Desember 2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka
362.602.324
400.523.778
-
813.500.000 44.955.000
243.095.915 1.278.707.244 383.259.848
353.155.000 222.500.000 25.104.171
Jumlah Aset Lancar
2.267.665.331
1.859.737.949
312.217.276 280.694.369.348 5.046.626.815 938.717.107
94.734.581 250.256.140.266 5.046.626.815 1.074.656.654
27.014.100.391
27.014.100.391
Jumlah Aset Tidak Lancar
314.006.030.937
283.486.258.707
JUMLAH ASET
316.273.696.268
285.345.996.656
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Penyertaan Piutang pihak berelasi Aset tetap – setelah penyusutan Aset lain-lain
dikurangi
akumulasi
81
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2011 (Diaudit)
31 Desember 2010 (Diaudit)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR Hutang lain-lain
617.475.987
Hutang pajak
468.220.488
21.416.512
205.452.190.946
205.452.190.946
Beban yang masih harus dibayar
11.037.908.941
245.481.028
Jumlah Liablitas Tidak Lancar
217.575.796.362
205.719.088.486
Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan
1.286.508.098
324.839.166
Hutang pihak berelasi
4.951.347.398
3.286.939.750
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar
6.237.855.496
3.611.778.916
67.951.375.000
67.951.375.000
(81.628.165)
(81.628.165)
10.663.947.054
10.663.947.054
-
-
Telah ditentukan penggunaannya
40.000.000
40.000.000
Belum ditentukan penggunaannya
13.610.891.923
(2.558.564.635)
92.184.585.012
76.015.129.253
316.273.696.268
285.345.996.656
Hutang surat promes
LIABILITAS TIDAK LANCAR
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 2.718.055.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 679.513.750 saham per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Tambahan modal disetor - bersih Ekuitas hak konversi pemegang surat promes Penambahan atas perubahaan ekuitas anak perusahaan Saldo laba
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
82
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PENDAPATAN
31 Desember 2011
31 Desember 2010
(Diaudit)
(Diaudit)
7.248.207.500
2.000.250.000
-
-
7.248.207.500
2.000.250.000
253.940.493
7.326.052
Beban umum dan administrasi
(10.895.849.523)
(4.478.626.464)
Beban keuangan
(10.805.806.900)
-
(13.140.443)
(745.794.264)
Hak laba atas entitas anak
30.164.912.883
(569.103.119)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
15.952.264.010
(5.786.197.795)
-
-
Pajak Tangguhan
217.482.695
44.924.952
Jumlah beban pajak penghasilan
217.482.695
44.924.952
16.169.746.706
(3.741.022.844)
-
-
16.169.746.706
(3.741.022.844)
BEBAN POKOK PENDAPATAN
LABA BRUTO
Pendapatan lainnya
Beban lainnya
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA
LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
83
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo Laba Tambahan modal disetor bersih
Modal saham
Saldo 1 Januari 2010
67.951.375.000
Ekuitas hak pemegang surat hutang promes
(81.628.165)
Ekuitas hak pemegang surat hutang promes
Jumlah
Telah ditentukan penggunaanya
Belum ditentukan penggunaanya
-
40.000.000
1.182.168.061
69.091.914.896
10.663.947.054
-
-
10.663.947.054
ekuitas
Rugi bersih tahun berjalan
-
-
-
-
(3.741.022.844)
(3.741.022.844)
Saldo 31 Desember 2010
67.951.375.000
(81.628.165)
10.663.947.054
40.000.000
(2.558.854.783)
76.014.839.106
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
-
16.169.746.706
16.169.746.706
Saldo 31 Desember 2011
67.951.375.000
(81.628.165)
10.663.947.054
40.000.000
13.610.891.923
92.184.585.812
84
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT RUKUN RAHARJA Tbk DAN ENTITAS ANAK Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 43. INFORMASI TAMBAHAN
31 Desember 2011
31 Desember 2010
(Diaudit)
(Diaudit)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan
7.818.611.585
1.145.295.000
Pembayaran kas kepada pemasok
1.916.654.956
(3.502.100.836)
Kas bersih diperoleh dari operasi
9.735.266.541
(2.356.805.836)
(10.348.928.218)
5.303.146
147.738.119
(5.264.909)
(465.923.558)
(2.356.767.599)
(82.492.100)
(1.034.753.829)
-
(6.500.000)
Penerimaan (pembayaran) aktivitas operasional lainnya - bersih Penerimaan (pembayaran) pajak Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pengurangan (penambahan) aset tetap Pengurangan (penambahan) aset lain-lain Pengurangan (penambahan) penyertaan
(273.316.199)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
(355.808.299)
(1.041.253.829)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran (penerimaan) piutang pihak berelasi
(880.597.244)
Penerimaan (pembayaran) hutang pihak berelasi
1.664.407.648
3.097.751.805
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
783.810.404
3.097.751.805
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(37.921.453)
(300.269.623)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
400.523.778
700.793.401
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
362.602.325
400.523.778
Penambahan atas perubahaan ekuitas anak perusahaan
85