Dosen : Christian Ramos Kurniawan
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS
Slide 4-1
Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting
Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan, atau sering disebut neraca: 1. Melaporkan aset, liabilitas dan modal entitas pada tanggal tertentu. 2. Memberikan informasi tentang sumber daya, kewajiban kepada kreditur dan ekuitas dalam sumber daya bersih. 3. Membantu dalam memprediksi jumlah, waktu dan
ketidakpastian arus kas masa depan.
Slide 4-2
Laporan Posisi Keuangan Kegunaan
• •
Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk menilai risiko-risiko entitas dan arus kas masa depan. Kegunaan laporan posisi keuangan bagi pengguna laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Mengevaluasi struktur pendanaan Menganalisis likuiditas Menilai solvabilitas Menilai fleksibilitas keuangan Slide 4-3
Laporan Posisi Keuangan Keterbatasan Pilihan pengukuran beberapa aset tertentu berdasarkan biaya perolehan (historical cost) atau biaya perolehan terdepresiasi, bukan pada nilai kininya, sehingga tidak mencerminkan nilai wajar dari aset. Beberapa pengukuran nilai untuk beberapa unsur di laporan posisi keuangan melibatkan pertimbangan dan estimasi.
Slide 4-4
Rekayasa keuangan yang sering kali memungkinkan dilakukan untuk menghasilkan pembiayaan off-balance sheet.
Laporan Posisi Keuangan Elemen laporan posisi keuangan terdiri atas1: 1.
Aset Aset adalah sumber daya yang dikuasi oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas.
2.
Liabilitas Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
3.
Ekuitas Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua liabilitas.
Slide 4-5
1: SAK (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan)
Laporan Posisi Keuangan Klasifikasi dalam Laporan Posisi Keuangan Aset dan liabilitas diklasifikasikan dengan suatu cara yang dapat memfasilitasi pengguna untuk dapat mengevaluasi struktur modal entitas, likuiditas, solvabilitas dan fleksibiltas keuangan, sehingga aset dan liabilitas diklasifikasikan berdasarkan karakteristik operasi perusahaan.
Slide 4-6
Klasifikasi Aset Lancar Menurut PSAK 1 (revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan, entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar, jika:
Slide 4-7
1.
Aset diharapkan dapat direalisasikan, atau terjual, atau digunakan dalam siklus operasi normal;
2.
Aset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan;
3.
Aset yang diharapkan akan terealisasi dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan; atau
4.
Berupa kas atau setara kas, kecuali yang dibatasi pertukaran atau penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Klasifikasi Aset Lancar Disajikan dalam laporan posisi keuangan menurut urutan likuiditas. Item
Slide 4-8
Dasar Penilaian
Kas dan ekuivalen kas
Nilai wajar
Investasi jangka pendek
Pada umumnya, nilai wajar
Beban dibayar dimuka
Harga perolehan
Piutang
Estimasi jumlah yang tertagih
Persediaan
Harga perolehan atau nilai realisasi bersih
Klasifikasi Kas Pada umumnya terdiri atas mata uang dan giro atau “demand deposit”. Ekuivalen Kas- investasi jagka pendek yang sangat likuid dan akan jatuh tempo dalam jangka tiga bulan atau kurang. Restriksi atau komitmen yang terkait dengan ketersediaan kas harus diungkapkan.
Slide 4-9
Klasifikasi Investasi Jangka Pendek Portfolio
Tipe
Penilaian
Kalsifikasi
Dimiliki hingga jatuh tempo
Utang
Harga Perolehan yang diamortisasi
Lancar dan Tidak Lancar
Diperdagangkan
Utang dan Ekuitas
Nilai wajar
Lancar
Tersedia untuk dijual
Utang dan Ekuitas
Nilai wajar
Lancar dan Tidak Lancar
Slide 4-10
Klasifikasi Beban Dibayar Dimuka Pembayaran kas yang dicatat sebagai aset karena jasa atau manfaat akan diterima pada masa yang akan datang.
Kas dibayar
Sebelum
Beban dicatat
Pembayaran dimuka sering berhubungan dengan: asuransi perlengkapan iklan Slide 4-11
sewa pemeliharaan peralatan
KLasifikasi Piutang Tagihan kepada pelanggan atau lainnya atas: uang barang, atau jasa.
Slide 4-12
Klasifkasi Persediaan Pengungkapan: Dasar penilaian (seperti; lower-of-cost-or-market). Metode penetapan harga(seperti; FIFO atau average cost).
Slide 4-13
Klasifikasi Aset Lancar dan Tidak Lancar Pada umumnya terdiri atas: Investasi jangka panjang Aset tetap
Aset tidak berwujud Aset lain yang bersifat tidak lancar
Slide 4-14
Klasifikasi Aset Tidak Lancar Investasi Jangka Panjang 1. Investasi dalam sekuritas (obligasi, saham biasa, or wesel jangka panjang). 2. Investasi dalam aset tetap berwujud yang tidak digunakan dalam operasi (tanah yang ditahan untuk spekulasi). 3. Investasi yang disisihkan dalam dana khusus (dana pelunasan, dana pensiun, atau dana ekspansi pabrik).
Slide 4-15
4. Investasi dalam anak perusahaan atau afiliasi yang tidak dikonsolidasi.
Klasifikasi Investasi Dalam Sekuritas Utang dan Ekuitas Portfolio
Tipe
Penilaian
Kalsifikasi
Dimiliki hingga jatuh tempo
Utang
Harga Perolehan yang diamortisasi
Lancar dan Tidak Lancar
Diperdagangkan
Utang dan Ekuitas
Nilai wajar
Lancar
Tersedia untuk dijual
Utang dan Ekuitas
Nilai wajar
Lancar dan Tidak Lancar
Ekuitas-Tidak diperdagangkan Slide
Ekuitas
Nilai wajar
Lancar dan Tidak Lancar
4-16
Klasifikasi Aset Tetap (Properti, Pabrik dan Peralatan) Aset yang bersifat tahan lama dan digunakan dalam operasi reguler perusahaan. Properti (kekayaan) fisik seperti tanah, bangunan, mesin, furnitur, perlatan, sumber daya yang tidak dapat perbaharui (hutan, mineral). Kecuali tanah, sebagian besar aset tersebut dapat disusutkan (ex; gedung) atau dideplesikan (ex; cadangan minyak). Slide 4-17
Klasifikasi Aset Tak Berwujud Aset yang tidak memiliki substansi fisik (tanpa wujud fisik) dan bukan merupakan instrumen keuangan. Hak paten, hak cipta, waralaba (franchise), goodwill, merek dagang, nama dagang, dan daftar pelanggan. Diamortisasi selama masa manfaatnya yang terbatas. Secara periodik umur aset tak berwujud dinilai berdasarkan penurunan nilai (impairment) yang terjadi.
Slide 4-18
Klasifikasi Aset lainnya Item-item yang sangat bervariasi dalam praktek. Meliputi: Beban dibayar dimuka-jangka panjang Piutang tidak lancar Aset dalam dana khusus Properti yang dimiliki untuk dijual Kas atau sekuritas yang dibatasi
Slide 4-19
Klasifikasi Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas yang diperkiraan secara memadai akan dilunasi melalui penggunaan aset lancar atau penciptaan kewajiban lancar lainnya: 1. Utang yang berasal dari akuisisi barang dan jasa: utang usaha, utang gaji, utang pajak, dan lain-lain.
2. Penagihan yang diterima dimuka sebelum barang dikirimkan atau jasa diberikan: pendapatan sewa yang belum dihasilkan atau pendapatan dari pelanggan yang belum dihasilkan.
Slide 4-20
3. Kewajiban lainnya yang pelunasannya akan dilakukan dalam siklus operasi seperti bagian obligasi jangka panjang yang harus dibayarkan dalam periode berjalan atau kewajiban jangka pendek yang berasal dari pembelian peralatan.
Klasifikasi Liabilitas Jangka Pendek Entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek jika [PSAK 1(revisi 2009)]: 1. Liabilitas diharapkan akan diselesaikan dalam siklus operasi normalnya;
2. Liabilitas yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan (misalnya instrumen derivatif); 3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan; 4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan. Slide 4-21
Klasifikasi Liabilitas Jangka Panjang Kewajiban yang diperkirakan secara memadai tidak akan dilunasi dalam siklus operasi yang normal, melainkan akan dibayar pada suatu tanggal di luar waktu tersebut. Terdiri dari tiga jenis: 1. Liabilitas yang berasal dari pembiayaan, seperti penerbitan obligasi, utang sewa guna usaha, dan utang bank jangka panjang. 2. Liabilitas yang berasal dari kegiatan operasi entitas. Seperti kewajiban pensiun, dan kewajiban pajak tangguhan.
Slide 4-22
3. Liabilitas yang bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa di masa depan, seperti provisi untuk kewajiban garansi.
Klasifikasi Ekuitas BAGIAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM
MODAL SAHAM. Nilai pari (nominal) atau ditetapkan atas saham yang diterbitkan.
PREMIUM SAHAM. Kelebihan jumlah yang dibayarkan di atas nilai pari atau yang ditetapkan. LABA DITAHAN. Laba perusahaan yang tidak didistribusikan. SAHAM TREASURY. Jumlah saham yang dibeli kembali oleh perusahaan. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI (HAK MINORITAS). Bagian dari ekuitas perusahaan anak yang tidak dimiliki.
Slide 4-23
Klasifikasi Ekuitas Saham biasa dan saham preferen- harus diungkapkan mengenai nilai pari, diotorisasi, diterbitkan dan jumlah beredar. Premium saham- biasanya disajikan satu jumlah untuk saham biasa dan saham preferen. Laba ditahan- jumlah biasanya dibagi antara jumlah
unappropriated dan restricted. Saham Treasury- disajikan sebagai pengurang dari ekuitas. Slide 4-24
Laporan Posisi Keuangan Format PSAK tidak mensyaratkan format tertentu untuk menyajikan laporan posisi keuangan. Secara umum, ada dua bentuk laporan posisi keuangan yang biasa diikuti oleh entitas, yaitu bentuk akun (account form) dan bentuk laporan (report form).
Slide 4-25
Laporan Posisi Keuangan Bentuk Akun (account form) Bentuk akun menyajikan secara berdampingan bagian kiri adalah aset dan bagian kanan adalah liabiltas dan ekuitas.
Slide 4-26
Laporan Posisi Keuangan Bentuk Laporan (report form) Bentuk laporan menyajikan secara berurutan ke bawah mulai dari aset, libilitas, dan ekuitas.
Slide 4-27
Laporan Posisi Keuangan Format yang diilustrasikan oleh IFRS
Slide 4-28
Pengungkapan Laporan Posisi Keuangan Entitas mgengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan posisi keuangan, subklasifikasi dari pos-pos yang disajikan. Perincian subklasifikasi bergantung pada ketentuan di PSAK, misalnya: 1. Piutang, antara piutang usaha pihak ketiga dan piutang usaha dengan pihak terelasi; 2. Persediaan, disubklasifikasi antara persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi; 3. Aset tetap, disubklasifikasi terpisah menurut kelompok aset tetap, misalnya tanah, bangunan dan peralatan.
Slide 4-29
Pengungkapan Laporan Posisi Keuangan Pengungkapan juga dapat disajikan pada laporan posisi keuangan (atau dapat juga di laporan perubahan ekuitas atau catatan atas laporan keuangan), misalnya: •
Slide 4-30
Informasi mengenai jenis saham, yaitu jumlah saham modal dasar dan jumlah saham diterbitkan dan disetor penuh, dan nilai nominal saham.
LAPORAN POSISI KEUANGAN/ NERACA
Slide 4-31
Slide 4-32
Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar dan setara kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu. Melalui laporan arus kas, pengguna laporan keuangan dapat mengetahui bagaimana entitas menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas.
Slide 4-33
Laporan Arus Kas Tujuan utama: menyajikan informasi tentang perubahan arus kas dan setara kas yang berasal dari penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu. Laporan arus kas menyediakan jawaban dari beberapa pertanyaan berikut: 1. Dari mana kas berasal?
2. Digunakan untuk apa saja kas? 3. Bagaimana perubahan dari saldo kas? Slide 4-34
Laporan Arus Kas Kegunaan 1. Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas, waktu dan kepastian dalam menghasilkannya. 2. Mengevaluasi struktur keuangan entitas (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuannya dalam memenuhi kewajiban dan membayar deviden.
Slide 4-35
Laporan Arus Kas Kegunaan 3. Memahami pos yang menjadi selisih antara laba rugi periode berjalan dengan arus kas netto dari kegiatan operasi (akrual). Analisis perbedaan in seringkali dapat membantu dalam mengevaluasi kulaitas laba entitas. 4. Membandingkan kinerja operasi antar-entitas yang berbeda, karena arus kas netto dari laporan arus kas tidak dipengaruhi oleh perbedaan pilihan metode akuntansi dan pertimbangan manajemen, tidak seperti basis akrual yang digunakan dalam menentukan laba rugi entitas. 5. Memudahkan pengguna laporan keuangan untuk mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai kini arus kas masa depan antar-entitas yang berbeda. Slide 4-36
Laporan Arus Kas Kas dan Setara Kas Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposit). Setara Kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid (dapat segera dikonversi menjadi kas) berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki resiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Misalnya, deposito jangka pendek (<3bln) dan tidak termasuk investasi dalam bentuk saham.
Slide 4-37
Isi dan Format Format dasar laporan arus kas
Slide 4-38
Isi dan Format Penerimaan kas dan pengeluaran kas selama suatu periode dalam laporan arus kas diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas.
1.
Slide 4-39
Operasi
Aktivitas penghasil utama pendapatan entitas, meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk menentukan laba bersih. Arus kas masuk: penjualan barang dan jasa, penerimaan royalti atau komisi, pendapatan bunga (dapat juga masuk di aktivitas investasi), dan deviden yang diterima (dapat juga masuk di aktivitas investasi). Arus kas keluar: pembayaran kepada pemasok, pegawai, pajak, dan bunga pinjaman (dapat juga masuk di aktivitas pendanaan.
Isi dan Format Penerimaan kas dan pengeluaran kas selama suatu periode dalam laporan arus kas diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas.
2.
Slide 4-40
Investasi
Aktivitas berupa perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Arus kas masuk: penjualan aset tetap, penjualan aset tak berwujud, penjualan saham atau instrumen utang entitas lain, penerimaan dan pembayaran pinjaman yang diberikan kepada entitas lain. Arus kas keluar: pembelian aset tetap, pembelian aset tak berwujud, pembelian investasi saham atau instrumen utang lain, pengeluaran untuk pemberian pinjaman kepada entitas lain.
Isi dan Format Penerimaan kas dan pengeluaran kas selama suatu periode dalam laporan arus kas diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas.
3.
Slide 4-41
Pendanaan
Aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas, meliputi: a) perolehan sumber daya dari pemilik dan komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas investasinya; b) peminjaman uang dari kreditor serta pelunasannya. Arus kas masuk: menerbitkan saham, menerbitkan instrumen utang. Arus kas keluar: membeli kembali saham (saham treasuri), membayar utang atau pinjaman, membayar deviden kepada pemegang saham (dapat juga masuk di aktivitas operasi).
Isi dan Format Arus kas masuk dan arus kas keluar yang diklasifikasikan menurut aktivitas:
Slide 4-42
Penyusunan Laporan Arus Kas Sumber Informasi Informasi untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari: (1) Laporan posisi keuangan komparatif, (2) Laporan laba rugi komprehensif periode berjalan, (3) Data transaksi terpilih.
Slide 4-43
Penyusunan Laporan Arus Kas Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas dari aktivitas operasi dapat disajikan dengan dua metode, yaitu: 1. Metode langsung, yang menyajikan kelompok utama penerimaan kas bruto (gross) dan pembayaran kas bruto; atau 2. Metode tidak langsung, dimulai dengan laba rugi periode berjalan dan menyesuaikan laba rugi tersebut dengan transaksi non kas, akrual, dan tangguhan dari pos penghasilan atau pengeluaran dalam aktivitas investasi dan pendanaan. Slide 4-44
Penyusunan Laporan Arus Kas Metode Langsung Metode langsung memperinci arus kas aktual dari kegiatan operasi entitas. Ketika metode ini digunakan, informasi dapat diperoleh dari catatan akuntansi entitas atau dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi komprehensif.
Slide 4-45
Penyusunan Laporan Arus Kas Berikut adalah bagian aktivitas operasi menggunakan metode langsung:
Slide 4-46
Penyusunan Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung Dengan metode tidak langsung, arus kas neto dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi neto dari pengaruh: 1. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama periode berjalan; 2. Pos non kas, seperti penyusutan, provisi, pajak tangguhan, keuntungan dan kerugian mata uang asing yang belum direalisasi, serta laba entitas asosiasi yang belum didistribusikan; 3. Pos lain yang berkaitan dengan aktivitas investasi pendanaan, misalnya laba dari penjualan aset tetap. Slide 4-47
Penyusunan Laporan Arus Kas Berikut adalah bagian aktivitas operasi menggunakan metode tidak langsung:
Slide 4-48
Penyusunan Laporan Arus Kas Arus Kas dari Aktivitas Investasi Informasi ini relevan bagi investor karena informasi perub ahan aset-aset jangka panjang memberikan informasi tentang kapasitas operasi dan potensi laba yang dihasilkan dan arus kas masa depan. Bagian ini juga membantu pengguna dalam menilai apakah entitas hanya mempertahankan kapsitas atau meningkatkan kapasitas, dan apakah entitas hanya secara pasif melakukan investasi pada instrumen ekuitas dan utang. Slide 4-49
Penyusunan Laporan Arus Kas Berikut adalah ilustrasi laporan arus kas bagian aktivitas investasi:
Slide 4-50
Penyusunan Laporan Arus Kas Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Pengguna laporan keuangan memerlukan informasi arus kas dari aktivitas pendanaan untuk mengetahui informasi tentang perubahan struktur modal entitas. Informasi ini penting untuk mengetahui pihak-pihak yang berkepentingan atas klaim terhadap arus kas entitas di masa depan.
Slide 4-51
Penyusunan Laporan Arus Kas Berikut adalah ilustrasi laporan arus kas bagian aktivitas pendanaan:
Slide 4-52
Pembuatan Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas: Telemarketing Inc. dalam tahun pertama operasinya pada tanggal 1 Januari 2011 menerbitkan 50.000 lembar saham biasa dengan nilai pari $1 seharga $50.000 tunai. Perusahaan menyewakan ruang kantor, furnitur, dan peralatan komunikasi serta
melaksanakan survei dan jasa pemasaran sepanjang tahun pertama. Pada bulan juni 2011, perusahaan membeli tanah seharga $15.000. Laporan posisi keuangan komparatif pada
awal dan akhir tahun 2007 ditunjukkan dalam ilustrasi sbb:
Slide 4-53
Penyusunan Laporan Arus Kas
Slide 4-54
Pembuatan Laporan Arus Kas Penentuan: 1. Kas yang disediakan oleh aktivitas atau digunakan dalam operasi. 2. Kas yang disediakan oleh atau digunakan dalam aktivitas investasi dan pembiayaan. 3. Perubahan (kenaikan atau penurunan) kas selama periode berjalan.
4. Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan saldo kas akhir.
Slide 4-55
Preparation of the Statement of Cash Flows
Cash provided by operating activities
Slide 4-56
Laporan Arus Kas Selanjutnya, perusahaan menentukan bagian dari aktivitas investasi dan pendanaan.
Slide 4-57
Penyusunan Laporan Posisi Keuangan Aktivitas Signifikan Non-Kas Tidak semua aktivitas signifikan perusahaan melibatkan kas. Contoh dari aktivitas nonkas yang signifikan adalah: Penerbitan saham biasa untuk membeli aset. Konversi obligasi menjadi saham biasa. Penerbitan surat utang untuk membeli aset. Pertukaran aset jangka panjang.
Slide 4-58
Kegunaan Laporan Arus Kas Tanpa kas, perusahaan tidak akan dapat bertahan. Arus kas dari operasi: Jumlah tinggi- perusahaan dapat menghasilkan
kas yang cukup untuk membayar tagihan. Jumlah rendah- perusahaan mungkin harus melakukan peminjaman atau menerbitkan sekuritas ekuitas untuk membayar tagihan.
Slide 4-59
Kegunaan Laporan Arus Kas Likuiditas Keuangan Rasio Cakupan Utang Tunai Lancar
Slide 4-60
Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi =
Liabilitas lancar rata-rata
Rasio ini mengindikasikan apakah perusahaan dapat melunasi liabilitas lancarnya dalam tahun tertentu dari operasi. Rasio yang mendekati 1:1 adalah bagus karena mengindikasikan bahwa perusahaan dapat memenuhi semua liabilitas lancarnya dari arus kas yang dihasilkan secara internal.
Kegunaan Laporan Arus Kas Fleksibiltas Keuangan Rasio Cakupan Utang Tunai
Slide 4-61
Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi =
Total Liabilitas rata-rata
Semakin tinggin rasio ini, semakin kecil kemungkinan perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Akibatnya, rasio ini menandakan apakah perusahaan dapat membayar hutanghutangnya dan bertahan hidup jika sumber dana eksternal terbatas atau terlalu mahal.
Kegunaan Laporan Arus Kas Arus Kas Bebas
Jumlah arus kas diskresioner perusahaan untuk membeli investasi tambahan, melunasi utang, membeli saham treasuri, atau hanya untuk menambah likuiditas perusahaan. Slide 4-62