PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES

Laporan Keuangan Konsolidasi Beserta Laporan Auditor Independen 31 Desember 2006 Dengan Angka Perbandingan Untuk 2005

PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Consolidated Financial Statements With Independent Auditors’ Report December 31, 2006 With Comparative Figures for 2005

PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk AND SUBSIDIARIES

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT DECEMBER 31, 2006 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2005

PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2006 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK 2005

Table of Contents

Daftar Isi

Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi

Independent Auditors’ Report 1-3

Consolidated Balance Sheets

Laporan Laba Rugi Konsolidasi

4

Consolidated Statements of Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi

5

Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasi

6-7

Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi

8-71

Notes to the Consolidated Financial Statements

**************************


PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2006 With comparative figures for 2005 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2006 Dengan angka perbandingan untuk 2005 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

2005 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3)

2006

Notes

AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sejumlah Rp13.829.641.992 pada tahun 2006 dan Rp1.417.970.716 pada tahun 2005 Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan - bersih Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya

ASSETS 5,26

92.517.804.035

24.435.418.509

59.137.580.882

19.797.696.803

2e,8,11,17

12.138.192.878 240.708.457.614

1.005.568.795 3.349.087.183 228.181.827.222

2e,8,11,17

2f

54.200.673.310

27.900.869.318

2f

458.702.708.719

304.670.467.830

10.175.925.010

64.451.223.351

909.433.000

597.248.000

47.024.070.639

49.530.207.727

2g,9,17

30.454.126.344

12.144.007.404

2g,3,9,17

2c,2d,6,26 7

Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva pajak tangguhan - bersih Penyertaan saham - bersih

2n,15 2b

Hutan tanaman industri - bersih 2g,9,17 Hutan tanaman industri dalam pengembangan 2g,3,9,17 Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp839.534.451.781 pada tahun 2006 dan Rp694.137.813.498 2h,2i, pada tahun 2005 10,11,16,17 Biaya pengelolaan hak pengusahaan hutan - bersih 2j Piutang karyawan 2d Tagihan restitusi pajak penghasilan 2n,15 Aktiva tidak lancar lainnya

5,26

2c,2d,6,26

910.952.545.352 42.574.079.303 336.154.077 2.222.359.238 17.251.097.871

7

CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables net of allowance for doubtful accounts of Rp13,829,641,992 in 2006 and Rp1,417,970,716 in 2005 Third parties Related party Other receivables Inventories - net Prepaid expenses and other current assets Total Current Assets

2n,15 2b

NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Investments in shares of stock - net Industrial timber plantations - net Industrial timber plantations under development stage

Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp839,534,451,781 in 2006 and 2h,2i, Rp694,137,813,498 745.356.114.165 10,11,16,17 in 2005 Deferred costs of forest 33.549.668.139 2j concession rights - net 1.006.987.002 2d Loans to employees 2.839.505.779 2n,15 Claims for income tax refund 28.303.880.631 Other non-current assets

Jumlah Aktiva Tidak Lancar

1.061.899.790.834

937.778.842.198

Total Non-Current Assets

JUMLAH AKTIVA

1.520.602.499.553

1.242.449.310.028

TOTAL ASSETS

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

1


PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2006 With comparative figures for 2005 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2006 Dengan angka perbandingan untuk 2005 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan


2006

Notes LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank Pinjaman dana reboisasi Hutang sewa guna usaha

6,8,10,11,26 2d,12,26

125.638.418.418 7 11,13,16, 26 2n,15

806.773.953 12.172.722.630

27.288.738.296 2.369.312.026

52.525.408.298 1.354.652.478

7 11,13,16, 26 2n,15

1.200.000.000

10,16,26 8,9,10,17

2i,10,26

16.832.394.841

7.774.644.651

2i,10,26

382.679.791.112

223.701.872.232

CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade payables Third parties Related party Other payables Accrued expenses Taxes payable Current maturities of long-term debts: Banks loans Reforestation loans Obligations under capital lease Total Current Liabilities

NON-CURRENT LIABILITIES 2d,7

798.170.000

798.170.000

2d,7

13.812.170.176

11.423.481.292

2o,14

Due to a related party Provision for employee service entitlement benefits Long-term debts - net of current maturities: Bank loans Reforestation loans Obligations under capital lease

482.406.927.420 14.232.115.586

557.434.205.583 18.955.926.586

10,16 8,9,10,17

2i,10,26

17.052.648.022

12.376.083.223

2i,10,26

16

168.666.714.719

199.446.279.766

696.968.745.923

800.434.146.450

Total Non-Current Liabilities

1.079.648.537.035

1.024.136.018.682

TOTAL LIABILITIES

6.177.622

MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN

871.405.513 67.628.651.478

31.570.000.000 4.361.905.500

Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 2o,14 Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank 10,16 Pinjaman dana reboisasi 8,9,10,17 Hutang sewa guna usaha Pendapatan yang ditangguhkan atas pinjaman yang direstrukturisasi - bersih

- 6,8,10,11,26 2d,12,26 147.867.670.222

10,16,26 8,9,10,17

Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa

106.118.965.040

2b

27.092.767.936


16

2b

Deferred income arising from debt restructuring - net


2


PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2006 With comparative figures for 2005 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2006 Dengan angka perbandingan untuk 2005 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp1.000 per saham Modal dasar 1.800.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.089.994.134 saham pada tahun 2006 dan 841.330.646 saham pada tahun 2005 1b,16,18 Agio saham 1b,18 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2h,10 Saldo laba (akumulasi defisit) Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas - Bersih JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS


2006

Notes

1.089.994.134.000 293.000.000.000

841.330.646.000 293.000.000.000

1b,16,18 1b,18

102.617.878.164

102.617.878.164

2h,10

1.000.000.000 1.000.000.000 (1.072.750.817.582) (1.019.641.410.440)

SHAREHOLDERS’ EQUITY Share capital - Rp1,000 par value per share Authorized 1,800,000,000 shares Issued and fully paid 1,089,994,134 shares in 2006 and 841,330,646 shares in 2005 Additional paid-in capital Revaluation increment in fixed assets Retained earnings (accumulated losses) Appropriated Unappropriated

413.861.194.582

218.307.113.724

Shareholders’ Equity - Net

1.520.602.499.553

1.242.449.310.028

TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY



3


PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Year ended December 31, 2006 With comparative figures for 2005 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 Dengan angka perbandingan untuk 2005 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan PENDAPATAN USAHA


2006

Notes

2d,2l,7, 20

703.992.374.835

829.103.977.281

2d,2l,7, 20

2d,2l,7,10, 21,25d

716.682.030.953

737.491.854.045

2d,2l,7,10, 21,25d

(12.689.656.118)

91.612.123.236

34.379.137.730 43.801.674.571

29.298.749.389 36.012.138.383

OPERATING EXPENSES Selling General and administrative

Jumlah Beban Usaha

78.180.812.301

65.310.887.772

Total Operating Expenses

LABA (RUGI) USAHA

(90.870.468.419)

26.301.235.464

INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS

BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA (RUGI) KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi

2l,10,22

2m 10 11,16,23 16,25d

Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih LABA (RUGI) SEBELUM PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK TANGGUHAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK TANGGUHAN

2n,15

LABA (RUGI) SEBELUM HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN

2l,10,22

LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR

2m 10

OTHER INCOME (EXPENSES) Gain (loss) on foreign exchange - net Gain on sales of fixed assets Interest income Financing costs Miscellaneous - net

51.411.221.503 8.028.868.132 3.131.187.985 (14.833.831.091) 44.770.770.279

(32.492.209.842) 3.176.248.566 407.080.910 (7.617.816.764) (2.254.933.802)

92.508.216.808

(38.781.630.932)

Other Income (Expenses) - Net

1.637.748.389

(12.480.395.467)

INCOME (LOSS) BEFORE DEFERRED INCOME TAX (EXPENSE) BENEFITS

(54.579.446.246)

25.327.744.015

11,16,23 16,25d

2n,15

DEFERRED INCOME TAX (EXPENSE) BENEFITS

12.847.348.548

INCOME (LOSS) BEFORE MINORITY INTERESTS IN NET INCOME (LOSS) OF SUBSIDIARIES

(167.709.285)

519.682

MINORITY INTERESTS IN NET INCOME (LOSS) OF SUBSIDIARIES

(53.109.407.142)

12.846.828.865

(56)

16

(52.941.697.857)

2b

COST OF REVENUES GROSS (LOSS) PROFIT

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba (rugi) selisih kurs - bersih Laba penjualan aktiva tetap Penghasilan bunga Beban keuangan Lain-lain - bersih

OPERATING REVENUES

2s


2b

NET INCOME (LOSS)

2s

BASIC NET INCOME (LOSS) PER SHARE


4


PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Year ended December 31, 2006 With comparative figures for 2005 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 Dengan angka perbandingan untuk 2005 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan Saldo 1 Januari 2005 Penerbitan saham tambahan dari konversi hutang menjadi modal Selisih penilaian kembali aktiva tetap

16,18 10

Laba bersih tahun 2005 dilaporkan sebelumnya Penyesuaian laba bersih tahun 2005 atas perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan mengenai “Hutan Tanaman Industri dalam Pengembangan”

3

Rugi bersih tahun 2006 Saldo 31 Desember 2006

Saldo Laba (Akumulasi Defisit)/ Retained Earnings (Accumulated Losses) Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated

Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated

Ekuitas - Bersih/ Shareholders’ Equity - Net

Bersih/ Net

782.476.629.000

293.000.000.000

-

-

58.854.017.000

-

-

-

-

-

-

58.854.017.000

16,18

Issuance of additional shares due to debt to equity conversion

-

-

102.617.878.164

-

-

-

-

102.617.878.164

10

Revaluation increment in fixed assets

-

-

702.821.461

702.821.461

702.821.461

Net income in 2005 as previously reported Adjustment to net income in 2005 due to changes in the Company’s accounting policy regarding “Industrial Timber Plantations under Development Stage”

-

-

1.000.000.000 (1.032.488.239.305) (1.031.488.239.305)

Notes

43.988.389.695

Balance as of January 1, 2005

-

-

-

-

-

12.144.007.404

12.144.007.404

12.144.007.404

-

-

-

-

-

12.846.828.865

12.846.828.865

12.846.828.865

Net income in 2005, as restated

841.330.646.000

293.000.000.000

102.617.878.164

-

218.307.113.724

Balance as of December 31, 2005

18

155.713.448.000

-

-

-

-

-

-

155.713.448.000

18

Issuance of additional shares due to Right Issues II

16,18

92.950.040.000

-

-

-

-

-

-

92.950.040.000

16,18

Issuance of additional shares due to debt to equity conversion

-

-

-

-

-

1.089.994.134.000

293.000.000.000

102.617.878.164

-

Saldo 31 Desember 2005

Penerbitan saham tambahan dari konversi hutang menjadi modal

Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap/ Revaluation Increment in Fixed Assets

Agio Saham/ Additional Paid-in Capital

-

Laba bersih tahun 2005, disajikan kembali

Penerbitan saham tambahan dari Penawaran Umum Terbatas II

Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Share Capital Issued and Fully Paid

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Differences Arising from Restructuring Transactions Among Entities Under Common Control


1.000.000.000 (1.019.641.410.440) (1.018.641.410.440)

(53.109.407.142)

3

(53.109.407.142)

(53.109.407.142)

Net loss in 2006

1.000.000.000 (1.072.750.817.582) (1.071.750.817.582)

413.861.194.582

Balance as of December 31, 2006


5


PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Year ended December 31, 2006 With comparative figures for 2005 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 Dengan angka perbandingan untuk 2005 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas yang diperoleh dari (digunakan) aktivitas operasi: Penerimaan uang muka penjualan Penerimaan hasil divestasi Anak perusahaan Penerimaan deposito atas transaksi sewa-menyewa Penerimaan untuk pajak penghasilan dan pertambahan nilai Penerimaan (pembayaran) untuk aktivitas operasi lainnya - bersih Penerimaan dari piutang lain-lain - bersih Penerimaan dari penghasilan bunga Pembayaran untuk beban usaha Pembayaran untuk beban keuangan Pembayaran biaya pengelolaan hak pengusahaan hutan


2006

665.154.565.537

835.157.510.896

(781.605.331.107)

(711.299.954.431)

(116.450.765.570) 79.979.088.643

123.857.556.465 -

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi

-

52.615.972.895

Net cash provided by (used in) operating activities

-

26.296.453.700

-

26.268.430.248

7.691.493.482

(10.319.833.698)

4.835.066.026

3.865.316.954 3.131.187.985

4.047.727.417 407.080.911

(75.972.787.102) (32.134.773.267)

(65.315.907.970) (22.907.043.436)

(69.476.876.807)

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers and employees Cash provided by (used in) operating activities: Advances received from customers Proceeds from divestment in a Subsidiary Deposits received from rental activities Receipts of income and value added tax Receipts (payments) of other operating activities - net Receipts of other receivables - net Receipts of interest income Payments of operating expenses Payments of financing cost Payment of deferred costs on forest concession rights

27.500.000.000

(1.639.194.700)

Notes

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap Perolehan atas penyelesaian kontrak sewa-menyewa Perolehan aktiva tetap Pembayaran atas akuisisi Anak perusahaan Perolehan hutan tanaman industri dalam pengembangan Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi

10

13.961.424.984

3.495.635.433

22.875.000.000 (122.303.084.136)

(27.962.036.817)

(94.660.088.746) 9

-

(18.310.118.940)

(12.144.007.404)

(198.436.866.838)

(36.610.408.788)


10

9

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Proceeds from settlement of rental contracts Acquisitions of fixed assets Payment for acquisition of Subsidiaries Additions to industrial timber plantations under development stage Net cash used in investing activities


6


PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Year ended December 31, 2006 With comparative figures for 2005 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 Dengan angka perbandingan untuk 2005 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hasil penawaran umum terbatas II Perolehan hutang bank jangka pendek Perolehan hutang bank jangka panjang Pembayaran hutang sewa guna usaha Pembayaran hutang dana reboisasi Pembayaran cicilan pokok hutang bank jangka panjang

2005

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS

-

(28.320.027.481)

335.996.129.171

(34.429.980.681)

Net cash provided by (used in) financing activities

(18.424.416.574)

NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

152.679.845.953

-

106.118.966.213

-

94.710.000.000

-

68.082.385.526

KAS DAN SETARA KAS KAS AWAL TAHUN

24.435.418.509

5

Notes CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipts from rights issue II Proceeds from short-term bank loans Proceeds from long-term bank loans Payment of obligation under capital lease Payment of reforestation loan Principal payments of long-term bank loans

(15.950.777.495) (1.561.905.500)

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

2006

92.517.804.035

(5.603.687.708) (506.265.492)

42.859.835.083

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR

24.435.418.509

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

5

AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS: Kapitalisasi beban penyusutan aktiva tetap ke dalam aktiva dalam penyelesaian jalan dan jembatan

ACTIVITIES NOT AFFECTING CASH FLOWS:

10

911.929.360

900.251.278

10

Capitalization from depreciation expenses of fixed assets into road and bridges under construction

Penerbitan saham tambahan dari konversi hutang menjadi saham

18

92.950.040.000

58.854.017.000

18

Issuance of additional shares due to conversion of loan into shares

Pengakuan atas selisih penilaian kembali aktiva tetap

10

-

102.617.878.164

10

Recognition of revaluation increment in fixed assets



7


PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2006 With comparative figures for 2005 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 Dengan angka perbandingan untuk 2005 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

1.

UMUM a.

GENERAL a.

Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan akta notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 10 tanggal 14 April 1980, yang kemudian diubah dengan akta No. 1 tanggal 3 Juni 1980 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahannya tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/303/16 tanggal 18 Juni 1980 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 Tambahan No. 855 tanggal 4 November 1980. Status Perusahaan kemudian diubah menjadi perusahaan yang didirikan dalam rangka Undang-undang No. 6 tahun 1968, (yang kemudian diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970), tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan akta No. 13 tanggal 14 Juli 1980 oleh notaris yang sama dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/255/12 tanggal 19 Mei 1981, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 Tambahan No. 984 tanggal 11 Desember 1981. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir sebagaimana termuat dalam akta No. 65 tanggal 28 Juni 2000 yang dibuat dihadapan notaris Benny Kristianto, S.H., yang antara lain, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp500.000.000.000 yang terbagi menjadi 500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham menjadi Rp1.800.000.000.000, yang terbagi atas 1.800.000.000 saham dengan nilai nominal per saham yang sama dan perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan No. IX.D.4, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 tanggal 25 Februari 1999 tentang bentuk-bentuk tagihan tertentu yang dapat dikompensasikan sebagai setoran saham.

Establishment of the General Information

Company

and

PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia based on notarial deed No. 10 of Rukmasanti Hardjasatya, S.H., dated April 14, 1980, as amended by notarial deed No. 1 dated June 3, 1980 of the same notary. The deed of establishment and its amendment were approved by the Minister of Justice in Decision Letter No. Y.A.5/303/16 dated June 18, 1980, and published in State Gazette No. 89, Supplement No. 855 dated November 4, 1980. Subsequently, the Company’s status was changed into a domestic investment company (PMDN) established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6, year 1968 (as amended by Law No. 12, year 1970) based on notarial deed No. 13 dated July 14, 1980 of the same notary. Such change was approved by the Minister of Justice in Decision Letter No. Y.A.5/255/12 dated May 19, 1981, and published in State Gazette No. 99, Supplement No. 984 dated December 11, 1981. The Company’s articles of association was last amended by notarial deed No. 65 of Benny Kristianto, S.H., dated June 28, 2000, concerning, among others, the increase in the Company’s authorized capital stock from Rp500,000,000,000 consisting of 500,000,000 shares with a par value of Rp1,000 per share to Rp1,800,000,000,000 consisting of 1,800,000,000 shares with the same par value per share; and other changes in the Company’s articles of association that are necessary to conform with Rule No. IX.D.4, the Decision of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. Kep-44/PM/1998 dated August 14, 1998 regarding the Capital Increment without Pre-emptive Rights, and the Regulation of the Government of the Republic of Indonesia No. 15 dated February 25, 1999 regarding certain receivables which can be compensated as capital contribution. Such amendments were approved by the Minister

8




1.

1.

UMUM (lanjutan) a.

GENERAL (continued) a.

Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan)

Establishment of the Company General Information (continued)

and

Perubahan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan dengan Surat Keputusan No. C-21043.HT.01.04-TH.2000 tanggal 20 September 2000.

of Regulation and Law in Decision Letter No. C-21043.HT.01.04-TH.2000 dated September 20, 2000.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri pengolahan kayu terpadu; mendirikan dan menjalankan perusahaan dalam bidang pengembangan/ eksploitasi hasil Hutan Alam dan Hutan Tanaman serta usaha penebangan dan pengangkutan kayu; serta perdagangan impor/ekspor dan lokal. Pada saat ini, Perusahaan bergerak dalam kegiatankegiatan usaha tersebut. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1983. Kantor pusat Perusahaan terletak di Menara Bank Danamon, Lantai 19, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. E IV/6, Mega Kuningan, Jakarta dan kantor pusat operasional dan pabriknya berlokasi di Kalimantan Timur.

The Company’s scope of activities mainly comprises of integrated timber processing, logging activities, operations of industrial timber stages, and import/export and local trading. The Company is presently engaged in those activities. The Company started its commercial operations in 1983. The Company’s headquarter is located th at Menara Bank Danamon, 19 floor, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. E IV/6, Mega Kuningan, Jakarta, while its operational headquarter and factories are located in East Kalimantan.

Dengan persetujuan yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 29 Desember 1997, Perusahaan dan PT Suryaraya Wahana (SRW) menandatangani perjanjian penggabungan usaha, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-13.570.HT.01.04.TH.97 tanggal 29 Desember 1997 dan telah memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan surat persetujuan No. 225/III/PMDN/1998 tanggal 15 Juli 1998. SRW menggabungkan usahanya dalam Perusahaan efektif pada tanggal 6 Mei 1998.

As approved by its stockholders in their extraordinary general meeting held on December 29, 1997, the Company and PT Suryaraya Wahana (SRW) signed a merger agreement, which was approved by the Minister of Justice through Decision Letter No. C2-13.570.HT.01.04.TH.97 dated December 29, 1997 and approved by the Capital Investment Coordinating Board through Decision Letter No. 225/III/PMDN/1998 dated July 15, 1998. Consequently, SRW merged into the Company effective May 6, 1998.

9




1.

1.

UMUM (lanjutan) a.

GENERAL (continued) a.



and

Dengan persetujuan yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 8 November 2000, Perusahaan dan PT Nityasa Mandiri, anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya, menandatangani perjanjian penggabungan usaha pada tanggal 9 November 2000, yang telah didaftarkan pada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah mendapat pengesahan dari Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara melalui surat persetujuan No. 275/III/PMDN/2000 tanggal 1 Desember 2000. Selanjutnya, PT Nityasa Mandiri menggabungkan usahanya ke dalam Perusahaan efektif pada tanggal 1 Desember 2000.

As also approved by its stockholders in their extraordinary general meeting held on November 8, 2000, the Company and PT Nityasa Mandiri, a wholly-owned subsidiary, signed a merger agreement on November 9, 2000, which was registered with the Ministry of Justice and Human Rights and approved by the Capital Investment and State-Owned Enterprise Developing Board through Decision Letter No. 275/III/PMDN/2000 dated December 1, 2000. Subsequently, PT Nityasa Mandiri merged into the Company effective December 1, 2000.

Pada tanggal 31 Desember 2006, luas areal Hak Pengusahaan Hutan (HPH) Perusahaan adalah 538.581 hektar, yang terletak di wilayah Propinsi Kalimantan Timur. Rincian luas areal HPH tersebut adalah sebagai berikut (tidak diaudit):

As of December 31, 2006, the Company has a combined total concession area of 538,581 hectares located in East Kalimantan Province with details as follows (unaudited):

No. dan Tanggal Surat Keputusan (SK) HPH Perusahaan Unit HPH I SK No. 418/Kpts-II/1994, Tanggal 19 September 1994*) *) Dalam proses perijinan HTI perluasan Unit HPH II SK No. 365/Kpts-II/1993, Tanggal 17 Juli 1993 (Perubahan); SK No. 823/Kpts-II/1999, Tanggal 1 Oktober 1999 (Pengukuhan batas temu gelang areal HPH) SK No. 400/Menhut II/2004 Tanggal 18 Oktober 2004 Unit HPH IV SK No. 497/Kpts-II/1992, Tanggal 1 Juni 1992 (Perubahan) Unit HPH V SK No. 236/Kpts-II/1998, Tanggal 27 Februari 1998 Jumlah

Luas (Hektar)/ Area (Hectares)

89.595

267.600

100.000

59.066

Masa (Tahun)/ Original Term (Years)

20

45

20

20

516.261

10

Sisa Manfaat (Tahun)/ Remaining Term (Years)

3

44

4

11

Sisa hutan yang belum dikelola (Hektar)/ Virgin Forest (Hectares)

6.779

No. and Date of Decision Letter Covering the Forest Concession Rights Company Unit I SK No. 418/Kpts-II/1994, Dated September 19, 1994 *) In the process of conversion into Timber Estate concession right

182.609

Unit II SK No. 365/Kpts-II/1993, Dated July 17, 1993 (Amendment); SK No. 823/Kpts-II/1999, Dated October 1,1999 (Complete border establishment of the concession rights) SK No. 400/Menhut II/2004 Dated October 18, 2004

33.270

Unit IV SK No. 497/Kpts-II/1992, Dated June 1, 1992 (Amendment)

17.351

Unit V SK No. 236/Kpts-II/1998, Dated February 27,1998

240.009

Total




1.

1.

UMUM (lanjutan) a.

a.


No. dan Tanggal Surat Keputusan (SK) HPH Anak Perusahaan PT Karya Wijaya Sukses SK No. 192/Menhut-II/2006 Tanggal 24 Mei 2006 (Perubahan) Jumlah

Luas (Hektar)/ Area (Hectares)

Masa (Tahun)/ Original Term (Years)

22.320

GENERAL (continued)

Sisa Manfaat (Tahun)/ Remaining Term (Years)

20

15

538.581

Sisa hutan yang belum dikelola (Hektar)/ Virgin Forest (Hectares)

and

No. and Date of Decision Letter Covering the Forest Concession Rights

22.320

Subsidiary PT Karya Wijaya Sukses SK No. 192/Menhut-II/2006 Dated May 24, 2006 (Amendment)

262.329

Total

In May 2006, based on approval letter issued by the Minister of Forestry SK No. 192/Menhut-II/2006, dated May 24, 2006, PT Karya Wijaya Sukses, a Subsidiary, was awarded a forest concession rights located in East Kalimantan. Based on the letter, the area consists of 22,320 Ha with a term of 20 years.

Pada bulan Mei 2006, PT Karya Wijaya Sukses, Anak perusahaan telah memperoleh izin usaha untuk areal HPH di Kalimantan Timur sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan SK No. 192/Menhut-II/2006, tanggal 24 Mei 2006. Sesuai dengan keputusan tersebut, masa berlaku HPH adalah 20 tahun dengan luas area sebesar 22.320 Ha. b.


b.

Penawaran Umum Efek Perusahaan

Public Offering of the Company’s Shares of Stock

Pada tahun 1994, Perusahaan telah menawarkan 25.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham kepada masyarakat dan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta. Pada saat yang sama, Perusahaan juga melakukan pencatatan di Bursa Efek Jakarta atas 100.000.000 saham dengan nilai nominal per saham yang sama, yang sebelumnya telah dikeluarkan oleh Perusahaan kepada para pemegang saham Perusahaan.

In 1994, the Company offered 25,000,000 shares with a par value of Rp1,000 per share to the public and subsequently registered in the Jakarta Stock Exchange. At the same time, the Company also registered in the Jakarta Stock Exchange for 100,000,000 shares with the same par value per share, which have been previously issued by the Company to the Company’s stockholders.

Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham Perusahaan pada tahun 1997, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tanggal 27 Februari 1998 sejumlah 343.750.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham, di mana setiap pemegang empat (4) saham mempunyai hak untuk membeli sebelas (11) saham baru dengan harga penawaran Rp1.000 per saham.

As approved by its shareholders in 1997, the Company conducted its Rights Issue I on February 27, 1998 involving 343,750,000 shares with par value of Rp1,000 per share, which entitled all qualified stockholders to subscribe for eleven (11) new shares of the Company for every four (4) existing shares they held, at a subscription price of Rp1,000 per share. The proceeds form the rights issue amounted to Rp155 billion, net of the rights issuance cost of Rp3 billion.

11




1.

1.

UMUM (lanjutan) b.

Penawaran (lanjutan)

Umum

Efek

GENERAL (continued) b.

Perusahaan

Public Offering of the Company’s Shares of Stock (continued)

Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham, Perusahaan, pada tahun 2006 dan 2005 melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui konversi hutang menjadi modal masing-masing sebanyak 92.950.040 saham dan 58.854.017 saham. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia lewat suratnya masing-masing No. C-17151 HT.01.04.TH.2006, No. C-34316.HT.01. 04.TH.2005 tanggal 23 Desember 2005, dan No. C-08257.HT.01.04.TH.2005 tanggal 29 Maret 2005 (Catatan 16 dan 18).

As approved by its shareholders, the Company, in 2006 and 2005 increased the issued and fully paid shares through the conversion of its loans into shares, involving 92,950,040 shares and 58,854,017 shares, respectively. These changes have been approved by Minister of Justice and Human Rights through its letters No. C-17151 HT.01.04.TH.2006, No. C-34316.HT.01.04.TH.2005 on December 23, 2005, and No. C08257.HT.01.04.TH.2005 on March 29, 2005 (Notes 16 and 18).

Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham, Perusahaan pada tahun 2006, melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada para pemegang saham dalam Rangka Penerbitan Terlebih Dahulu pada tanggal 10 Juli 2006 sejumlah 155.713.448 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham, dimana setiap pemegang enam (6) saham mempunyai hak untuk membeli satu (1) saham baru dengan harga penawaran Rp1.000 per saham. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia lewat suratnya masing-masing No. W7HT.01.04-855 tanggal 18 September 2006.

As approved by its stockholders in 2006, the Company conducted its Rights Issue II on July 10, 2006 involving 155,713,448 shares with par value of Rp1,000 per share, which entitled all qualified stockholders to subscribe for one (1) new shares of the Company for every six (6) existing shares they held, at a subscription price of Rp1,000 per share. The said amendment has been approved by the Minister of Justice and Human Rights through its letter No. W7-HT.01.04-855 dated September 18, 2006.

Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta.

All of the Company’s shares are listed in the Jakarta Stock Exchange.

12




1.

1.

UMUM (lanjutan) c.

GENERAL (continued) c.

Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan

PT Inti Prona

(1)

Kegiatan Pokok/ Principal Activity

the

Company

and

As of December 31, 2006 and 2005, the Company owns Subsidiaries as follows:

Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, Perusahaan mempunyai Anak perusahaan sebagai berikut:

Anak Perusahaan/ Name of Subsidiaries

Structure of Subsidiaries

Jumlah Aktiva Sebelum Eliminasi (dalam Jutaan Rupiah)/ Total Assets Before Elimination (in Millions Rupiah)

Persentase Pemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%)

Tempat Pusat Operasional/ Place of Operation

2006

2005

Pengusahaan hutan/ Logging

Riau

99,00

24

24

PT Nityasa Prima (2)

-

Kalimantan Timur/ East Kalimantan

99,90

21.120

21.110

PT Sumalindo Hutani Jaya (3)

Pengembangan hutan tanaman industri/ Industrial timber Plantations


60,00

30.662

37.555

PT Karya Wijaya Sukses (4)

Pengusahaan hutan/ Logging


98,00

1.639

-

PT Kalimantan Powerindo (5)

Pembangkit tenaga listrik/ Power plant


99,9969

184.864

-

Perekat/ Glue


60,00

72.059

-

PT Sumalindo Mitra Resindo

(1)

(3) (4)

beroperasi secara komersial sejak tahun 1982 dan pada tanggal 16 Februari 2001, berdasarkan SK HPH No. 502/Kpts-II/1990 tanggal 19 September 2001 (perubahan) HPH anak perusahaan tersebut telah habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang kembali. memiliki izin pembangunan industri bubur kertas dan kertas, yang belum dilaksanakan pembangunannya. beroperasi secara komersial sejak tahun 2000. memiliki izin HPH dan belum beroperasi.

(5)

dalam tahap pengembangan.

(5)

(1)

(2)

(2) (3) (4)

Perusahaan juga mempunyai perusahaan asosiasi, PT Batu Penggal Chemical Industry (BPCI), di mana Perusahaan mempunyai kepemilikan secara langsung sebesar 40% pada tahun 2006 dan 2005. BPCI berlokasi di Kalimantan Timur yang beroperasi secara komersial sejak tahun 1980 dan mempunyai kegiatan pokok berupa produksi lem (perekat).

started commercial operations in 1982 and on February 16, 2001, based on Decision Letter covering forest concession right No. 502/Kpts-II/1990, dated September 19, 2001 (amendment), the forest concession right expired and were not renewed. has a license in pulp and paper manufacturing, operations has not been started yet. started commercial operations in 2000. has a forest concession rights and not yet commercially operating. under development stage.

The Company also has an associated company, PT Batu Penggal Chemical Industry (BPCI), in which the Company has direct ownership interest of 40% in 2006 and 2005. BPCI is located in East Kalimantan, which started commercial operations in 1980 and its principal activity is production of glue.

13




1.

1.

UMUM (lanjutan) d.

Dewan Komisaris Karyawan

dan

Direksi,

GENERAL (continued) d.

dan

As of December 31, 2006, the members of the Company’s boards of commissioners and directors are as follows:

Pada tanggal 31 Desember 2006, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen

Ambran Sunarko Setiawan Herliantosaputro Kadaryanto Harbrinderjit Singh Dillon Husni Heron

Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur

Amir Sunarko David Lee Yuen Chak

Gaji dan kesejahteraan lainnya yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sekitar Rp7,9 miliar dan Rp5,2 miliar masing-masing pada tahun 2006 dan 2005. Pada tanggal 31 Desember 2006, Grup mempunyai karyawan tetap sekitar 2.975 orang (2005: 3.490 orang) (tidak diaudit).

2.

Dasar Penyajian Konsolidasi

Laporan

Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Directors President Director Vice President Director Director

Salaries and other compensation benefits incurred for the Company’s boards of commissioners and directors amounted to approximately Rp7.9 billion and Rp5.2 billion in 2006 and 2005, respectively. As of December 31, 2006, the Group has a total of approximately 2,975 permanent employees (2005: 3,490 employees) (unaudited).

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.

Boards of Commissioners and Directors, and Employees

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.

Keuangan

Basis of Statements

Consolidated

Financial

Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan peraturan dan pedoman yang ditetapkan oleh BAPEPAM.

The accompanying consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which comprises the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS), and regulations and guidelines issued by BAPEPAM.

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan konsep biaya historis, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang dicatat dengan nilai setelah penilaian kembali, persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dan penyertaan dalam bentuk saham tertentu yang dicatat berdasarkan metode ekuitas.

The consolidated financial statements have been prepared on the accrual concept, except for the statements of cash flows, and the historical cost basis of accounting, except for certain fixed assets which are stated at revalued amounts, inventories which are stated at the lower of cost or net realizable value, and certain investments which are accounted for under the equity method.

14




2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.

b.

Dasar Penyajian Laporan Konsolidasi (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.

Keuangan

Basis of Consolidated Statements (continued)

Financial

Laporan arus kas konsolidasi telah disajikan dengan menggunakan metode langsung yang mengklasifikasikan penerimaan dan pembayaran kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using direct method, which classify the receipts and payments of cash into operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan dan fungsional yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan adalah Rupiah.

The reporting and functional currency used by the Company and its Subsidiaries is Rupiah.

Prinsip-prinsip Konsolidasi Penggabungan Usaha

b.

dan

Principles of Consolidation and Business Combination

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan (bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai “Grup”) yang dimiliki lebih dari 50%.

The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its Subsidiaries (collectively hereinafter referred to as “the Group”), in which the Company owns more than 50% ownership interest.

Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dan nilai buku aktiva bersih anak perusahaan yang diakuisisi dicatat sebagai “Selisih Lebih Biaya Perolehan Saham di atas Nilai Buku Aktiva Bersih Anak Perusahaan” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus.

The differences between the cost of investments and the underlying net asset values of the acquired subsidiaries are recorded as “Excess of Costs of Investments Over Equity Share in Net Assets of Subsidiaries”, which are being amortized using the straight-line method.

Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi.

The proportionate shares of minority stockholders in the net assets of non-wholly owned Subsidiaries are presented as “Minority Interests in Net Assets of Subsidiaries” in the consolidated balance sheets.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

All significant intercompany accounts and transactions have been eliminated in consolidation.

15




2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.

c.

Prinsip-prinsip Konsolidasi Penggabungan Usaha (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.

dan

Penyertaan saham Perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi bersih dari perusahaan asosiasi tersebut serta dikurangi penerimaan dividen kas sejak tanggal akuisisi. Bagian laba atau rugi bersih disesuaikan dengan amortisasi secara garis lurus, selama 20 tahun, atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dengan bagian proporsional Grup atas nilai buku aktiva bersih pada tanggal akuisisi.

Investments in which the Company has direct interest of at least 20% but not exceeding 50%, are accounted for under the equity method. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in the net income (losses) of the associates and decreased by cash dividend received since date of acquisition. Equity in net income (losses) is being adjusted for the straight-line amortization, over a 20-year period, of the excess of cost of such investment over the Group’s proportionate share in the underlying net assets value at date of acquisition.

Penyertaan saham lainnya disajikan sebesar biaya perolehan.

All other investments are carried at cost. c.

Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Transaksi dengan Pihak-pihak Mempunyai Hubungan Istimewa

Allowance for Doubtful Accounts Allowance for doubtful accounts is provided based on periodic review of the status of the individual receivable accounts at end of the year.

Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan akun piutang masingmasing pelanggan pada akhir tahun. d.

Principles of Consolidation and Business Combination (continued)

d.

yang

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

Transactions with Related Parties

The Group has transactions with certain related parties as described in SFAS No. 7, “Related Party Disclosures”. Significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

16




2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.

f.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.

Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk kayu bulat dan barang jadi, serta metode rata-rata bergerak untuk bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan. Pembelian dengan syarat penyerahan “FOB Shipping Point”, dimana barang belum diterima sampai dengan tanggal neraca, dicatat sebagai “Barang Dalam Perjalanan”.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method for logs and finished products, and the moving-average method for other materials, spare parts and supplies. Purchases under “FOB Shipping Point” arrangement that are not yet received as at balance sheet date are recorded as “Materials In-Transit”.

Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale. f.

Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya.

g.

Inventories

Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited.

g.

Hutan Tanaman Industri

Industrial Timber Plantations

Biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan pengembangan hutan tanaman industri (HTI) yang meliputi biaya perencanaan, penanaman, pemeliharaan, pembinaan dan pengamanan HTI dalam daur pertama untuk setiap areal penanaman (lokasi) berbeda sampai dengan adanya pohon siap ditebang dikapitalisasi dan disajikan dalam neraca sebagai “Hutan Tanaman Industri dalam Pengembangan”, kecuali beban umum dan administrasi yang tidak berkaitan dengan kegiatan penanaman, pemeliharaan dan pembinaan HTI dibebankan sebagai beban umum dan administrasi pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Costs and expenses incurred for the development of industrial timber plantations, such as planning, planting, forest cultivation, maintenance and security costs during the first cycle for each planting area (location) until the trees in the area are ready for harvest, are capitalized and presented in the consolidated balance sheet as “Industrial Timber Plantations under Development Stage”, except for general and administrative expenses which are not related to planting, maintenance and security cost are charged to current year operations.

Pada saat areal HTI tersebut menghasilkan/ siap ditebang, akumulasi biaya HTI dalam Pengembangan untuk areal penanaman (lokasi) dimana tersedia pohon siap tebang/menghasilkan dipindahkan ke akun “Hutan Tanaman Industri” dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat hak pengusahaan HTI dengan menggunakan metode garis lurus.

When the timber estate has trees ready for harvest, the related accumulated costs and expenses for such area are reclassified to “Industrial Timber Plantations” and amortized based on the remaining terms of the concession rights of the Industrial Timber Plantations using the straight-line method.

17




2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.

Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

Fixed Assets Fixed assets are stated at cost, except for certain assets revalued in accordance with government regulation, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years Bangunan, jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan, peralatan dan perabot kantor

20 3 - 20 4-5

Buildings, roads and bridges Machinery, heavy and workshop equipment Transportation equipment, furniture, fixtures and office equipment

Hak atas tanah berupa “Hak Guna Bangunan” tidak disusutkan, kecuali hak atas tanah yang diperoleh sebelum tahun 1993, yang disusutkan selama 20 tahun.

Landrights which are covered with “Hak Guna Bangunan”, are not depreciated, except for landrights acquired prior to 1993, which are being amortized over 20 years.

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Beban tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain, biaya perizinan, biaya notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan.

In accordance with the provisions of SFAS No. 47, “Accounting for Land”, all incidental costs incurred in relation with the acquisitions of landrights are deferred and presented separately from the main acquisition cost of the landrights. Such costs, which consist of legal fees, notarial fees, taxes and other fees, are amortized over the legal terms of the related landrights.

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing akun aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost. The accumulated costs shall be reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is completed and the asset is ready for its intended use.

Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, mengharuskan nilai aktiva ditelaah kembali secara berkala atas kemungkinan penurunan pada nilai yang disebabkan oleh peristiwa atau indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan.

In compliance with SFAS No. 48, “Impairment of Asset Value”, assets are regularly reviewed, for any impairment, and possible write-down of values to their fair values whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying value may not be fully recovered.

18




2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.

i.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.

Aktiva Tetap (lanjutan) Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi ke akun aktiva tetap yang bersangkutan. Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

The costs of repairs and maintenance are charged to consolidated income as incurred; significant renewals and betterments are capitalized in the related fixed assets account. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statement of income for the year.

Beban penyusutan atas aktiva tetap peralatan berat yang dipergunakan untuk pembangunan jalan utama dan cabang dan jembatan di areal Hak Pengusahaan Hutan dikapitalisasi ke dalam aktiva dalam penyelesaian atas jalan dan jembatan tersebut.

Depreciation expenses on heavy equipment, which is used for the construction of main roads and branch roads and bridges in the forest concession areas are capitalized to construction in progress of such roads and bridges. i.

Sewa Guna Usaha

Leases Lease transactions are accounted for under the capital lease method when the required criteria under SFAS No. 30, “Accounting for Lease Transactions”, are met. Leases that do not meet any of the required criteria are accounted for under the operating lease method. Assets under capital lease (presented as part of “Fixed Assets” account in the consolidated balance sheets) are recorded based on the present value of the lease payments at the beginning of the lease term plus residual value (option price) to be paid at the end of the lease period.

Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (“capital lease”) jika memenuhi seluruh kriteria PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (“operating lease”). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi (disajikan sebagai bagian “Aktiva Tetap” pada neraca konsolidasi) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. j.

Fixed Assets (continued)

j.

Biaya Pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan Biaya/iuran yang terjadi untuk memperoleh Hak Pengusahaan Hutan (HPH), seperti iuran HPH, analisis mengenai dampak lingkungan, foto udara dan rencana karya pengusahaan hutan, ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat masing-masing HPH tersebut dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu HPH.

Deferred Costs of Forest Concession Rights Costs and expenses incurred in obtaining forest concession rights, such as, among others, forest concession fees, and costs of environmental evaluation and analysis, air photo survey and planning, are capitalized and amortized over the economic terms of the concession rights using the straight-line method over the terms of the concession rights.

19




2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.

Kapitalisasi Biaya Pinjaman Sesuai dengan PSAK No. 26 yang telah direvisi mengenai “Biaya Pinjaman”, beban bunga, selisih kurs dan beban lainnya yang terjadi akibat transaksi pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan aktiva tetap dikapitalisasi. Kapitalisasi atas biaya pinjaman ini sampai dengan pembangunan tersebut selesai dikerjakan dan aktiva tersebut siap untuk digunakan.

l.

Capitalization of Borrowing Costs In accordance with revised SFAS No. 26, “Borrowing Costs”, interest charges and foreign exchange differences incurred on borrowings and other related costs to finance the construction or installation of major facilities are capitalized. Capitalization of these borrowing costs ceases when the construction or installation is completed and the related asset is ready for its intended use.

l.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

Revenues and Expenses Recognition

Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang sesuai dengan perjanjian penjualan umumnya adalah sebagai berikut: a. dari penjualan ekspor yang menggunakan syarat “FOB Shipping Point” diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman. b. dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.

Revenues are recognized upon delivery of goods in accordance with the terms of the sale which normally are as follows: a. from export sales shipped under “FOB Shipping Point” arrangement, upon arrival of the products at the port of shipment. b from domestic sales generally when the products are delivered to the customers.

Beban diakui pada saat terjadinya.

Expenses are recognized when these are incurred. m. Foreign Currency Balances

m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transactions

and

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan nilai tukar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the prevailing rates of exchange, as published by Bank Indonesia, at the last transaction date of the year. The resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.

Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, nilai tukar yang digunakan masing-masing adalah Rp9.020 dan Rp9.830 untuk US$1, yang dihitung berdasarkan rata-rata kurs jual dan beli untuk uang kertas asing dan/atau kurs transaksi Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.

As of December 31, 2006 and 2005, the rates of exchange used were Rp9,020 and Rp9,830 to US$1, respectively, computed by taking the average of the selling and buying rates for bank notes and/or transaction exchange rate by Bank Indonesia as of December 31, 2006 and 2005, respectively.

20




2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.

o.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.

Perpajakan

Taxation

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran pendapatan kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban keuangan untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined. o.

Dana Pensiun dan Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan

Pension Plan and Provision for Employee Service Entitlement Benefits

Grup mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut diestimasikan berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) sehubungan imbalan kerja karyawan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” yang dihitung oleh aktuaris independen dan perhitungan internal.

The Group recognized a provision for employee service entitlements in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“Labor Law No.13”). The new provision is estimated based on SFAS No. 24 (Revised 2004) regarding employee benefits using the “Projected Unit Credit” method as determined by independent actuaries and based on internal computation.

Anak perusahaan memiliki program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Program tersebut dikelola oleh DPLK Manulife Indonesia. Tingkat iurannya sebesar 9% ditanggung oleh Anak perusahaan.

One of the Subsidiares has defined contribution retirement plan covering all of their qualified permanent employees. The administration of this retirement plans are handled by DPLK Manulife Indonesia. The contributions rate is 9% which is fully funded by the Subsidiary.

21




2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.

Akuntansi Bermasalah

Restrukturisasi

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.

Hutang

Restrukturisasi pinjaman bermasalah dicatat sesuai dengan PSAK No. 54, “Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah”. Sesuai dengan PSAK No. 54, keuntungan restrukturisasi pinjaman diakui apabila nilai tercatat hutang, setelah diperhitungkan dengan penyelesaian pinjaman, yang antara lain, melalui penerbitan saham Perusahaan, lebih besar dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan pinjaman, tanpa memperhitungkan nilai tunainya. Seluruh biaya langsung yang timbul dalam restrukturisasi pinjaman bermasalah dikurangkan dalam perhitungan keuntungan restrukturisasi pinjaman. q.

r.

Accounting Restructuring

for

Troubled

Debt

Troubled debt restructuring is recorded in accordance with SFAS No. 54, “Accounting for Troubled Debt Restructurings”. According to SFAS No. 54, gain shall be recognized if the carrying amount of the payable that is settled, net of settlement of debt through the delivery of shares, are in excess of future cash payments without considering their present values. All direct costs incurred from the troubled debt restructuring shall be deducted in measuring gain on restructuring of troubled debts.

q.

Informasi Segmen

Segment Information

Segmen merupakan komponen Grup yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan produk atau jasa dalam suatu lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis).

A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing products or services (business segment), or in providing products or services within a particular economic environment (geographical segment).

Segmen usaha menghasilkan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomis tertentu dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi di lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Business segments provide products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. Geographical segments provide products or services within a particular economic environment that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.

Segmen pendapatan, segmen beban, segmen aktiva dan segmen kewajiban disajikan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Anak perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Revenue segment, expenses segment, assets segment and liabilities segment are determined before intra-group balances and transactions are eliminated as part of the consolidation process. r.

Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham dikurangkan dari tambahan modal disetor yang berasal dari emisi saham.

Share Issuance Costs Share issuance costs are deducted from the additional paid-in capital portion of proceeds of the share issuance.

22




2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.

Laba (Rugi) Bersih Per Saham Dasar Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan.

t.

In accordance with SFAS No. 56, “Earnings Per Share”, basic net income (loss) per share is computed by dividing net income (loss) by the weighted average number of shares issued and fully paid during the year. t.

Penggunaan Estimasi

Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. 3.

Basic Net Income (Loss) per Share

3.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

CHANGE IN ACCOUNTING POLICY As discussed in Note 2g, in 2006, a Subsidiary changed its accounting policy on the capitalization of the costs relating to industrial timber plantations under development stage in line with its interpretations on the provisions of Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 32 “Accounting for Forestry” in order to provide a more informative and relevant financial data on the Subsidiary’s industrial timber plantations. These aforesaid costs are previously not capitalized and directly charged to current year production costs. In this regard, costs and expenses incurred for the development of industrial timber plantations, such as planning, planting, forest cultivation, maintenance and security costs during the first cycle for each planting area (location) until the trees in the area are ready for harvest, are capitalized as “Industrial Timber Plantations under Development Stage”, in the consolidated financial statements as of December 31, 2005 and for the year then ended to reflect restatement of the aforesaid change in accounting policy. The details of the restatement are as follows:

Seperti dijelaskan dalam Catatan 2g, pada tahun 2006, Anak perusahaan mengubah kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi biaya yang berhubungan dengan pembangunan hutan tanaman industri dalam pengembangan seperti yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 32 “Akuntansi Kehutanan”, untuk menyajikan data keuangan yang lebih informatif dan relevan pada hutan tanaman industri Anak perusahaan. Biaya-biaya tersebut di atas sebelumnya tidak dikapitalisasi dan dibebankan langsung kepada biaya produksi tahun berjalan. Oleh karena itu, biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan pengembangan hutan tanaman industri (HTI) yang meliputi biaya perencanaan, penanaman, pemeliharaan, pembinaan dan pengamanan HTI dalam daur pertama untuk setiap areal penanaman (lokasi) berbeda sampai dengan adanya pohon siap ditebang dikapitalisasi sebagai “Hutan Tanaman Industri dalam Pengembangan”, dalam laporan keuangan konsolidasi tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 disajikan kembali untuk mencerminkan dampak retroaktif dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut. Rincian dari penyajian kembali tersebut adalah sebagai berikut:

23




3.

PERUBAHAN (lanjutan)

KEBIJAKAN

3.

AKUNTANSI

CHANGE IN ACCOUNTING POLICY (continued)

31 Desember 2005/December 31, 2005 Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported Hutan Tanaman Industri dalam Pengembangan Beban Pokok Penjualan Laba Bersih Akumulasi Defisit yang Belum Ditentukan Penggunaannya

749.635.861.450 702.821.461

Disajikan kembali/ As restated

(1.031.785.417.844) (1.019.641.410.440)

The effect of this change in accounting policy for 2006 is to increase Industrial Timber Plantations under Development Stage by Rp18,310,118,940 and reduced net loss by the same amount.

Dampak atas perubahan kebijakan akuntansi tersebut untuk tahun 2006 meningkatkan Hutan Tanaman Industri dalam Pengembangan sebesar Rp18.310.118.940 dan mengurangi rugi bersih dengan jumlah yang sama. 4.

AKUISISI KEPEMILIKAN PERUSAHAAN a.

Industrial Timber Plantation under Development Stage Cost of Revenues Net Income Accumulated Losses (Net of Appropriation)

12.144.007.404 737.491.854.045 12.846.828.865

SAHAM

4.

ANAK

ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES a.

Akuisisi

Acquisitions PT Karya Wijaya Sukses On June 14, 2006, the Company acquired 98.00% of shares in PT Karya Wijaya Sukses (KWS) from Mr. Herry Wijaya and Mrs. Linawati, a third parties. KWS is engaged in logging activities. The details of the acquisition are as follow:

PT Karya Wijaya Sukses Pada tanggal 14 Juni 2006, Perusahaan mengakuisisi 98,00% saham PT Karya Wijaya Sukses (KWS) dari Tn. Herry Wijaya dan Ny. Linawati, pihak ketiga. KWS bergerak dalam bidang pengusahaan hutan alam. Rincian atas transaksi akuisisi tersebut adalah sebagai berikut: 2006 Harga perolehan Nilai wajar aktiva bersih yang diiakuisisi

7.995.000.000 (245.000.000)

Selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai buku aktiva bersih Anak perusahaan

7.750.000.000

Acquisition cost Fair value of net assets acquired Excess of costs of investments over equity share in net assets of a Subsidiary

PT Kalimantan Powerindo On August 15, 2006, Company acquired 99.9969% of shares in PT Kalimantan Powerindo from Winning Venture Ltd. and 3A Global Inc., a third parties, with the details as follow:

PT Kalimantan Powerindo Pada tanggal 15 Agustus 2006, Perusahaan mengakuisisi 99,9969% saham PT Kalimantan Powerindo dari Winning Venture Ltd. dan 3A Global Inc., pihak ketiga, dengan rincian sebagai berikut: 2006 Harga perolehan Nilai wajar aktiva bersih yang diiakuisisi

19.002.375.000 (19.002.375.000)

Selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai buku aktiva bersih anak perusahaan

-

24

Acquisition cost Fair value of net assets acquired Excess of costs of investments over equity share in net assets of a Subsidiary




4.

AKUISISI KEPEMILIKAN PERUSAHAAN (lanjutan) a.

SAHAM

4.

ANAK

ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES (continued) a.

Akuisisi (lanjutan)

Acquisitions (continued)

PT Sumalindo Mitra Resindo Pada tanggal 8 Desember 2006, Perusahaan mengakuisisi 60,00% saham PT Orica Resindo Mahakam (ORM) dari Orica Investments Pty., Ltd., dan Orica Nominees Pty., Ltd., pihak ketiga, ORM adalah produsen lem (perekat). Pada tanggal 8 Desember 2006, PT Orica Resindo Mahakam mengubah nama menjadi PT Sumalindo Mitra Resindo.

PT Sumalindo Mitra Resindo On December 8, 2006, Company acquired 60.00% of shares in PT Orica Resindo Mahakam (ORM) from Orica Investments Pty., Ltd., and Orica Nominees Pty., Ltd., third parties. ORM is engaged in glue manufacturing. On the same date, ORM changed its name into PT Sumalindo Mitra Resindo.

Rincian atas akuisisi tersebut sebagai berikut:

The acquisition details are as follow: 2006

Harga perolehan Nilai wajar aktiva bersih yang diiakuisisi Selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai buku aktiva bersih anak perusahaan

15.789.678.367 (40.618.428.690 )

Acquisition cost Fair value of net assets acquired

(24.828.750.323)

Excess of costs of investments over equity share in net assets of a Subsidiary

In compliance with SFAS No. 22, “Accounting for Business Combination”, excess of costs of investments over the Company’s equity share in net assets of ORM at the time of acquisition has been reduced proportionately to the fixed assets.

Sesuai dengan PSAK No. 22, “Akuntansi Penggabungan Usaha”, selisih lebih biaya perolehan saham Perusahaan di atas nilai buku aktiva bersih ORM pada saat akuisisi telah diturunkan secara proporsional kepada akun aktiva tetap. 5.

5.

KAS DAN SETARA KAS

Cash and cash equivalents consist of:

Kas dan setara kas terdiri dari: 2006 Kas Bank Dalam Rupiah PT Bank Lippo Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk Lain-lain Dalam Dolar AS PT Bank Lippo Tbk (US$1.291.440) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$749.520 pada tahun 2006 dan US$561.498 pada tahun 2005) PT Bank ANZ (US$494.446) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$167.103 pada tahun 2006 dan US$1.876 pada tahun 2005)

CASH AND CASH EQUIVALENTS

2005

3.932.303.857

983.060.663

47.369.988.642 3.617.777.025 3.531.279.625 2.452.630.437 69.508.933 814.410.194

614.972.880 5.177.592.837 882.909.923 89.158.408

11.648.856.360

-

6.760.674.205 4.459.907.041

5.519.527.110 -

1.507.274.652

18.440.294

25

Cash on Hand Cash in Banks In Rupiah PT Bank Lippo Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk Others In US Dollar PT Bank Lippo Tbk(US$1,291,440) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$749,520 in 2006 and US$561,498 in 2005) PT Bank ANZ (US$494.446) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$167,103 in 2006 and US$1,876 in 2005)




5.

5.

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

Cash and cash equivalents consist of:

Kas dan setara kas terdiri dari: 2006 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$115.798 pada tahun 2006 dan US$885.450 pada tahun 2005) PT Bank Mega Tbk (US$37.550) Lain-lain (US$106.008 pada tahun 2006 dan US$42.961 pada tahun 2005) Dalam Dolar Australia PT Bank ANZ (AUD1.987) Sub-jumlah Deposito berjangka Dalam Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dalam Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$156.000) Sub-jumlah Jumlah kas dan setara kas

2005

1.044.501.636 338.764.636

8.703.971.043 -

956.194.146

422.305.351

13.732.646

-

84.585.500.178

21.428.877.846

490.000.000

-

1.533.480.000

4.000.000.000

2.023.480.000

Sub-total

92.517.804.035

24.435.418.509

Total cash and cash equivalents

The time deposits in Rupiah earned annual interest at the rate of 8.50% in 2006 and 11.5% in 2005, while those denominated in US Dollar earned annual interest at 3.75% in 2005.

6.

2006

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah piutang usaha - bersih

TRADE RECEIVABLES The details of trade receivables are as follows:

Piutang usaha terdiri dari:

Jumlah

Sub-total

4.000.000.000

PIUTANG USAHA

Pihak ketiga Ekspor Dalam Dolar AS (US$4.228.115 pada tahun 2006 dan US$1.081.061 pada tahun 2005) Lokal Dalam Rupiah Dalam Dolar AS (US$3.345.625 pada tahun 2006 dan US$550.493 pada tahun 2005) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Related party (Catatan 7) PT Sumber Graha Sejahtera (US$102.296)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$115,798 in 2006 and US$885,450 in 2005) PT Bank Mega Tbk(US$37,550) Others (US$106,008 in 2006 and US$42,961 in 2005) In Australian Dollar PT Bank ANZ(AUD1,987)

Time deposits In Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk In US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$156,000)

Suku bunga per tahun untuk deposito berjangka dalam Rupiah adalah 8,50% pada tahun 2006 dan 11,50% pada tahun 2005, sedangkan suku bunga per tahun untuk deposito berjangka dalam Dolar AS adalah 3,75% pada tahun 2005.

6.

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2005

38.137.599.927

10.626.832.972

4.652.085.012

5.177.484.299

30.177.537.935

5.411.350.248

Third parties Export In US Dollar (US$4,228,115 in 2006 and US$1,081,061 in 2005) Local In Rupiah In US Dollar (US$3,345,625 in 2006 and US$550,493 in 2005)

-

1.005.568.795

(Note 7) PT Sumber Graha Sejahtera (US$102,296)

72.967.222.874

22.221.236.314

(13.829.641.992)

(1.417.970.716)

59.137.580.882

20.803.265.598

26

Total Less allowance for doubtful accounts Total trade receivables - net




6.

6.

PIUTANG USAHA (lanjutan)

TRADE RECEIVABLES (continued) The details of trade receivables based on their currency denomination and aging as of December 31, 2006 and 2005 are as follows:

Rincian dari piutang usaha berdasarkan jenis mata uang dan umur piutang pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 Mata Uang/ Currency Dolar AS (Ekuivalen dalam Rupiah)/ US Dollar (Equivalent in Rupiah)

Rupiah/ Rupiah

Jumlah/ Total

Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari

-

27.855.456.973

27.855.456.973

2.264.403.365 66.011 2.387.615.636

26.817.259.984 1.135.359.757 106.275.083 12.400.786.065

29.081.663.349 1.135.425.768 106.275.083 14.788.401.701

Current Due: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Above 90 days

Jumlah piutang usaha

4.652.085.012

68.315.137.862

72.967.222.874

Total trade receivables

2005 Mata Uang/ Currency Dolar AS (Ekuivalen dalam Rupiah)/ US Dollar (Equivalent in Rupiah)

Rupiah/ Rupiah

Jumlah/ Total

Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari

-

1.417.645.148

1.417.645.148

2.315.286.368 1.502.715.994 237.246.409 1.122.235.528

12.248.458.189 583.404.799 308.984.621 2.485.259.258

14.563.744.557 2.086.120.793 546.231.030 3.607.494.786


Jumlah piutang usaha

5.177.484.299

17.043.752.015

22.221.236.314

Total trade receivables

Analisis atas perubahan saldo penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

An analysis of the movement of allowance for doubtful accounts is as follows:

2006

2005

Saldo awal tahun Mutasi tahun berjalan: Penyisihan selama tahun berjalan Penambahan akibat akuisisi Anak perusahaan baru Penghapusan (pemulihan)

1.417.970.716

1.331.026.379

21.687.995

313.467.824

12.436.796.846 (46.813.565)

Saldo akhir tahun

13.829.641.992

27

(226.523.487) 1.417.970.716

Balance at beginning of year Movements during the year: Provisions made during the year Addition due to acquisition of new Subsidiary Write-off (recovery) Balance at end of year




6.

7.

6.

PIUTANG USAHA (lanjutan)

TRADE RECEIVABLES (continued)

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.

Management is of the opinion that the above allowance for doubtful accounts is adequate to cover any possible losses that may arise from non-collection of accounts.

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek (Catatan 11).

Trade receivables are pledged as collateral for the short-term bank loans (Note 11).

7.

SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

BALANCES AND RELATED PARTIES

TRANSACTIONS

WITH

Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, antara lain berupa penjualan dan pembelian.

The Group, in its regular conduct of business, engages in transactions with related parties, principally consisting of sales and purchases.

Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terutama adalah kesamaan pemilikan dan/atau manajemen.

The nature of related party relationship is mainly due to having common ownership and/or management.

Rincian transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah Rp1.000.000.000 atau lebih adalah sebagai berikut:

The details of transactions with related parties involving amounts of Rp1,000,000,000 or more are summarized as follows: Persentase terhadap jumlah penjualan/ pembelian bersangkutan (%)/ Percentage of total related sales/purchases (%)

2006

2005

2006

2005

Penjualan kayu lapis dan kayu lapis olahan PT Sumber Graha Sejahtera

5.253.772.152

3.979.766.215

0,7

0,9

Sales of plywood and secondary processed plywood PT Sumber Graha Sejahtera

Pembelian bahan perekat PT Batu Penggal Chemical Industry

1.253.759.367

1.016.895.865

1,87

1

Purchases of glue PT Batu Penggal Chemical Industry

28




7.

7.

SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)

Rincian saldo aktiva dan kewajiban dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

WITH

The balances of assets and payables with related parties are as follows: Persentase terhadap jumlah aktiva/kewajiban (%)/ Percentage of total related assets/liability (%)

2006

Kewajiban Lancar Hutang Usaha, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 12) PT Batu Penggal Chemical Industry (US$96.608 pada tahun 2006 dan US$82.073 pada tahun 2005) Kewajiban Tidak Lancar Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Inhutani I Hutang lain-lain PT Sumber Graha Sejahtera

2005

2006

-

1.005.568.795

-

PT Sumber Graha Sejahtera (US$102,296)

0,33

Current Liability Trade Payables, related party (Note 12)

871.405.513

806.773.953

0,05

0,36

PT Batu Penggal Chemical Industry (US$96,608 in 2006 and US$82,073 in 2005) Non-Current Liability Due to a related party

798.170.000

798.170.000

0,07

0,10

26.384.000.000

-

1,75

-

Seluruh hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak dibebani bunga. 8.

2005 Current Asset Trade Receivables, related party (Note 6)

Aktiva Lancar Piutang Usaha, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6) PT Sumber Graha Sejahtera (US$102.296)

All payables to related parties are non-interest bearing. 8.

PERSEDIAAN

INVENTORIES Inventories consist of:

Persediaan terdiri dari: 2006

2005

Kayu olahan: Kayu lapis dan kayu lapis olahan Papan serat berkerapatan sedang (MDF) dan MDF olahan Kayu gergajian/woodworking products Barang dalam proses Kayu bulat Bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan Barang dalam perjalanan

PT Inhutani I Others payable PT Sumber Graha Sejahtera

49.125.887.278

27.996.813.439

25.443.584.417 721.062.325 19.315.898.933 50.634.617.965

41.687.268.525 3.524.707.050 15.564.979.501 39.787.721.302

82.558.643.400 14.275.174.204

78.393.878.059 22.821.939.319

Jumlah persediaan Dikurangi penyisihan persediaan usang

242.074.868.522

229.777.307.195

Jumlah persediaan - bersih

240.708.457.614

(1.366.410.908)

29

Processed woods: Plywood and secondary processed plywood Medium Density Fibreboard (MDF) and secondary processed MDF Sawn timber/woodworking products Work in-process Logs Other materials, spare parts and supplies Materials in-transit

(1.595.479.973)

Total inventories Less allowance for inventory obsolescence

228.181.827.222

Total inventories - net




8.

8.

PERSEDIAAN (lanjutan) Analisis atas perubahan saldo penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:

An analysis of the movement of allowance for inventory obsolences is as follows:

2006

9.

INVENTORIES (continued)

2005

Saldo awal tahun Mutasi tahun berjalan: Penyisihan selama tahun berjalan Penambahan akibat akuisisi Anak perusahaan baru Penghapusan (pemulihan)

1.595.479.973

-

-

1.595.479.973

Saldo akhir tahun

1.366.410.908

228.123.868 (457.192.933)

-

Balance at beginning of year Movements during the year: Provisions made during the year Addition due to acquisition of new Subsidiary Write-off (recovery)

1.595.479.973

Balance at end of year

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai tercatat persediaan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang tersebut di atas adalah cukup untuk menyesuaikan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya.

Based on the review of inventories at end of the year, management is of the opinion that the allowance for inventory losses provided is sufficient to adjust the carrying value of inventories to their net realizable value.

Persediaan tersebut di atas digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan hak secara fidusia sehubungan dengan fasilitas pinjaman jangka pendek dan dana reboisasi seperti dijelaskan dalam Catatan 11 dan 17.

The above inventories are pledged as collateral, through fiduciary transfers of proprietary rights, to short-term bank loans and reforestation loans discussed in Note 11 dan 17.

Persediaan tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan pencurian dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar US$12,8 juta pada tanggal 31 Desember 2006. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran dan pencurian.

The above inventories are covered by insurance against losses by fire or theft under blanket policies with a total coverage amount of US$12.8 million as of December 31, 2006, which, in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks.

9.

HUTAN TANAMAN INDUSTRI DAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI DALAM PENGEMBANGAN

INDUSTRIAL TIMBER PLANTATIONS AND INDUSTRIAL TIMBER PLANTATION UNDER DEVELOPMENT STAGE This account represents costs and expenses incurred by the Company and PT Sumalindo Hutani Jaya (SHJ), in developing industrial timber plantations located in certain areas of East Kalimantan province. The accumulated costs and expenses incurred by each location are as follows:

Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan Perusahaan dan PT Sumalindo Hutani Jaya (SHJ), untuk mengembangkan hutan tanaman industri yang terletak di beberapa lokasi di propinsi Kalimantan Timur. Akumulasi biaya tersebut menurut lokasi adalah sebagai berikut:

30




9.

9.

HUTAN TANAMAN INDUSTRI DAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI DALAM PENGEMBANGAN (lanjutan) Lokasi Sungai Pesab Muara Karangan Batu Putih Sungai Mao Jumlah Akumulasi amortisasi

2006

INDUSTRIAL TIMBER PLANTATIONS AND INDUSTRIAL TIMBER PLANTATION UNDER DEVELOPMENT STAGE (continued) 2005

31.116.540.781 22.909.007.971 19.663.525.527 5.008.163.747

31.116.540.779 22.909.007.971 19.663.525.527 4.950.426.375

78.697.238.026 (16.735.947.470)

78.639.500.652 (14.172.073.008)

Sub-jumlah Dikurangi penyisihan atas kerugian penurunan nilai hutan tanaman industri

61.961.290.556

64.467.427.644

(14.937.219.917)

(14.937.219.917)

Hutan tanaman industri - bersih

47.024.070.639

49.530.207.727

Location Sungai Pesab Muara Karangan Batu Putih Sungai Mao Total Accumulated amortization Sub-total Less provision for impairment loss in value of industrial timber plantations Industrial timber plantations - net

Amortisasi atas Hutan Tanaman Industri (HTI) dibebankan dalam usaha tahun berjalan sebagai bagian dari beban pokok pendapatan.

Amortization of Industrial Timber Plantations is charged to current year operations as part of cost of revenues.

Rincian dari area yang dikembangkan untuk lokasi di atas disajikan pada Catatan 27f. Sisa umur HPHTI untuk area di atas berkisar antara 29 sampai 35 tahun.

Details of the areas developed in the above locations are shown in Note 27f. The remaining timber plantations concession rights (HPHTI) on the above areas range from 29 to 35 years.

Penyisihan atas kerugian penurunan nilai HTI tersebut merupakan penyesuaian atas kerugian kebakaran HTI. Penyesuaian tersebut didasarkan pada hasil berita acara pemeriksaan final yang dilakukan secara internal, dengan luas areal kebakaran sebesar 4.467 hektar.

The said provision for impairment loss in value of industrial timber plantations represents the adjustments on losses on fire damaged of industrial timber plantations. Such adjustments were determined based on the result of final internal investigation, which reported loss covering 4,467 hectares.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari HTI dan HTI dalam pengembangan, setelah penyisihan atas kerugian penurunan nilai HTI tersebut di atas, dapat dipulihkan.

Management is of the opinion that the carrying values of the industrial timber plantations and industrial timber plantations under development stage, after recognition of provision for impairment loss in value, are fully recoverable.

Rincian mutasi saldo dari akumulasi biaya HTI dalam pengembangan selama satu tahun yang dikelompokkan menurut komponen kegiatan pembangunan HTI adalah sebagai berikut:

Movements in the accumulated costs of industrial timber plantations under development stage during the year according to type of activities are as follows: 2005 Disajikan kembali (Catatan 3)/ As restated (Note 3)

2006 Saldo awal tahun - hutan tanaman industri dalam pengembangan Penambahan tahun berjalan Saldo akhir tahun - hutan tanaman industri dalam pengembangan

12.144.007.404 18.310.118.940

30.454.126.344

31

12.144.007.404

Balance at beginning of year industrial timber plantation under development stage Current year addition

12.144.007.404

Balance at end of year industrial timber plantations under development stage




10. FIXED ASSETS

10. AKTIVA TETAP

The details of fixed assets are as follows:

Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut: 2006

(dalam Ribuan Rupiah)

Penambahan/ Reklasifikasi Additions/ Reclassifications

Saldo Awal/ Beginning Balance

Nilai Tercatat Industri Pengolahan Kayu Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel

Pengurangan/ Reklasifikasi/ Disposals/ Reclassifications

Penambahan atas akuisisi anak Perusahaan/ Addition from new subsidiaries

Saldo Akhir/ Ending Balance

(in Thousands of Rupiah)

46.553.873 75.795.118 16.750.963

174.788 -

3.080.000 146.947 -

3.643.800 7.256.870 -

47.117.673 83.079.829 16.750.963

979.238.119 7.380.944

113.084.373 573.584

7.069.630 625.644

90.001.460 1.568.922

1.175.254.322 8.897.806

9.812.484

231.773

44.121

244.576

10.244.712

Carrying Value Timber Manufacturing Direct Ownership Landrights Buildings Roads and bridges Machinery, heavy and workshop equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment

1.135.531.501

114.064.518

10.966.342

102.715.628

1.341.345.305

Sub-total Assets under Capital Lease Machinery, heavy and workshop equipment

12.149.277

9.009.021

-

-

21.158.298

Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Lain-lain

248.517

1.222.850

138.415

-

1.332.952

8.216.738 500.952

12.303.653 5.842.697

8.048.690 645.579

-

12.471.701 5.698.070

Construction in Progress Buildings Machinery, heavy and workshop equipment Others

Sub-jumlah

8.966.207

19.369.200

8.832.684

-

19.502.723

Sub- total

1.156.646.985

142.442.739

19.799.026

102.715.628

1.382.006.326

Total-Timber Manufacturing

Jumlah - Industri Pengolahan Kayu Pengusahaan Hutan Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah

-

-

Logging Direct Ownership Landrights Buildings Roads and bridges Machinery, heavy and workshop equipment Transportation equipment Furniture. fixtures and office equipment

5.566.020 103.782.529

668.538 9.417.276

-

-

6.234.558 113.199.805

89.339.582 3.384.663

306.857 13.303

2.674.516 866.366

-

86.971.923 2.531.600

1.287.057

215.748

-

-

1.502.805

203.359.851

10.621.722

3.540.882

-

210.440.691

Sub-total

Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel

8.103.544

19.604.370

-

-

27.707.914

Assets under Capital Lease Machinery. heavy and workshop equipment

Aktiva Sewa Guna Usaha Jalan dan Jembatan

10.184.394

47.603.425

9.455.822

-

48.331.997

Assets under Capital Lease Roads and bridges

221.647.789

77.829.517

12.996.704

-

286.480.602

Total – Logging

3.564.540 11.183.386

551.891 -

1.263.386 -

-

2.853.045 11.183.386

40.362.129 2.418.155

56.122 58.500

432.293 -

-

Jumlah - Pengusahaan Hutan Hutan Tanaman Industri Pemilikan Langsung Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah Aktiva Sewa Guna Usaha Kendaraan

923.080

26.018

-

-

Industrial Timber Plantations Direct Ownership Buildings Roads and bridges Machinery, heavy and 39.985.958 workshop equipment 2.476.655 Transportation equipment Furniture, fixtures and 949.098 office equipment

58.451.290

692.531

1.695.679

-

57.448.142

Sub-total

937.925

4.158.720

-

-

5.096.645

Assets under Capital Lease Transportation equipment

32




10. FIXED ASSETS (continued)

10. AKTIVA TETAP (lanjutan) 2006

(dalam Ribuan Rupiah) Aktiva dalam Penyelesaian Lain-lain Jumlah - Hutan Tanaman Industri Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Industri Pengolahan Kayu Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Jumlah - Industri Pengolahan Kayu Pengusahaan Hutan Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Jumlah - Pengusahaan Hutan Hutan Tanaman Industri Pemilikan Langsung Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah



Penambahan atas akuisisi anak Perusahaan/ Addition from new subsidiaries

1.809.937

19.500.081

1.854.736

-

19.455.282

Construction in Progress Others

61.199.152

24.351.332

3.550.415

-

82.000.069

Total - Industrial Timber Plantation


1.439.493.926


1.750.486.997


Total Carrying Value Accumulated Depreciation Timber Manufacturing Direct Ownership Landrights Buildings Roads and bridges Machinery, heavy and workshop equipment Transportation equipment Furniture. fixtures and office equipment

4.000.803 38.620.557 9.937.491

161.303 3.932.154 775.654

227.038 -

5.284.470 -

4.162.106 47.610.143 10.713.145

470.211.989 5.444.355

60.838.170 693.264

5.660.026 625.644

73.803.910 1.247.704

599.194.043 6.759.679

6.337.947

616.984

53.996

244.576

7.145.511

534.553.142

67.017.529

6.566.704

80.580.660

675.584.627

Sub-total

5.882.062

Assets under Capital Lease Machinery, heavy and workshop equipment

1.018.424

4.906.689

43.051

-

535.571.566

71.924.218

6.609.755

80.580.660

3.566.473 29.665.531

254.047 5.676.482

-

-

3.820.520 35.342.013

71.758.784 3.001.183

14.846.872 101.018

20.579.938 828.782

-

66.025.718 2.273.419

681.466.689 Total - Timber Manufacturing

1.165.335

61.374

-

-

1.226.709

Logging Direct Ownership Landrights Buildings Roads and bridges Machinery, heavy and workshop equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment

109.157.306

20.939.793

21.408.720

-

108.688.379

Sub-total

786.526

3.597.636

1.690.433

-

2.693.729

Machinery, heavy and workshop equipment

109.943.832

24.537.429

23.099.153

-

111.382.108

Total - Logging

777.823

56.947

-

-

Industrial Timber Plantations Direct Ownership 3.444.918 Buildings 5.327.981 Roads and bridges Machinery, heavy and 34.371.568 workshop equipment 2.185.632 Transportation equipment Furniture, fixtures and 834.770 office equipment

48.411.360

6.176.442

8.422.933

-

46.164.869

Sub-total Assets under Capital Lease Transportation equipment

3.079.242 4.926.906

365.676 401.075

-

-

37.456.452 2.170.937

5.283.932 68.812

8.368.816 54.117

-

Aktiva Sewa Guna Usaha Kendaraan

211.055

638.969

329.238

-

520.786

Jumlah - Hutan Tanaman Industri

48.622.415

6.815.411

8.752.171

-

46.685.655

Jumlah Akumulasi Penyusutan

694.137.813

103.277.058

38.461.079

80.580.660

839.534.452

Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku

745.356.113

910.952.545

Net Book Value

33

Total - Industrial Timber Plantations






(dalam Ribuan Rupiah) Nilai Tercatat Industri Pengolahan Kayu Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Lain-lain Sub-jumlah Jumlah - Industri Pengolahan Kayu Pengusahaan Hutan Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Aktiva dalam Penyelesaian Jalan dan jembatan Jumlah - Pengusahaan Hutan






8.073.150

1.924.650

185.316

9.812.484

Carrying Value Timber Manufacturing Direct Ownership Landrights Buildings Roads and bridges Machinery, heavy and workshop equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment

1.016.926.725

121.832.553

3.227.778

1.135.531.500

Sub-total Assets under Capital Lease Machinery, heavy and workshop equipment

46.786.721 74.657.920 16.750.963

1.318.528 -

232.848 181.331 -

46.553.873 75.795.117 16.750.963

863.776.288 6.881.683

118.090.114 499.261

2.628.283 -

979.238.119 7.380.944

12.414.189

11.920.018

12.184.930

12.149.277

147.181

1.293.255

1.191.919

248.517

3.892.043 22.000

10.275.477 478.952

5.950.781 -

8.216.739 500.952

Construction in Progress Buildings Machinery, heavy and workshop equipment Others

4.061.224

12.047.684

7.142.700

8.966.208

Sub-total

1.033.402.138

145.800.255

22.555.408

1.156.646.985

Total - Timber Manufacturing

2.456 5.624.230 93.134.627

10.647.902

2.456 58.210 -

5.566.020 103.782.529

78.872.573 3.140.582

15.271.900 391.251

4.804.890 147.170

89.339.583 3.384.663

1.236.652

50.405

-

1.287.057


182.011.120

26.361.458

5.012.726

203.359.852

Sub-total

-

8.723.233

619.689

8.103.544


10.647.902

10.184.394

10.647.902

10.184.394

Construction in Progress Roads and bridges

192.659.022

45.269.085

16.280.317

221.647.790

Total - Logging

34












772.056

151.024

-

923.080

Industrial Timber Plantations Direct Ownership Buildings Roads and bridges Machinery, heavy and workshop equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment

99.037.800

815.494

41.402.002

58.451.292

Sub-total

Aktiva Sewa Guna Usaha Kendaraan

223.136

714.788

-

937.924


Aktiva dalam Penyelesaian Lain-lain

968.509

2.179.280

1.337.852

1.809.937

Construction in Progress Others

100.229.445

3.709.562

42.739.854

61.199.153


1.439.493.928

Total Carrying Value

Hutan Tanaman Industri Pemilikan Langsung Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah

Jumlah - Hutan Tanaman Industri Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Industri Pengolahan Kayu Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Jumlah - Industri Pengolahan Kayu Pengusahaan Hutan Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Jumlah - Pengusahaan Hutan

3.123.637 49.602.969

440.904 -

38.419.582

3.564.541 11.183.387

43.183.073 2.356.065

117.708 105.858

2.938.652 43.768

40.362.129 2.418.155

1.326.290.605

Accumulated Depreciation Timber Manufacturing Direct Ownership Landrights Buildings Roads and bridges Machinery, heavy and workshop equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment

3.839.501 35.550.031 9.158.129

161.303 3.070.526 779.362

-

4.000.804 38.620.557 9.937.491

422.717.929 4.897.241

47.700.904 547.114

206.844 -

470.211.989 5.444.355

5.387.699

1.238.151

287.903

6.337.947

481.550.530

53.497.360

494.747

534.553.143

Sub-total

179.869

1.892.197

1.053.641

1.018.425


481.730.399

55.389.557

1.548.388

535.571.568

Total - Timber Manufacturing

1.939 3.362.235 23.368.901

49 239.354 6.504.536

1.988 35.116 207.907

3.566.473 29.665.530

73.066.295 3.111.672

3.631.007 36.681

4.938.518 147.170

71.758.784 3.001.183

1.116.364

51.272

2.301

1.165.335


104.027.406

10.462.899

5.333.000

109.157.305

Sub-total

-

848.495

61.969

786.526


104.027.406

11.311.394

5.394.969

109.943.831

Total - Logging

35












732.133

45.690

-

777.823

Industrial Timber Plantations Direct Ownership Buildings Roads and bridges Machinery, heavy and workshop equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment

61.520.691

2.760.687

15.870.018

48.411.360

Sub-total

14.876

196.179

-

211.055


61.535.567

2.956.866

15.870.018

48.622.415


Jumlah Akumulasi Penyusutan

647.293.372

69.657.817

22.813.375

694.137.814

Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku

678.997.233

745.356.114

Net Book Value

Hutan Tanaman Industri Pemilikan Langsung Bangunan Jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah Aktiva Sewa Guna Usaha Kendaraan Jumlah - Hutan Tanaman Industri

3.016.168 16.679.228

63.075 1.214.052

12.966.375

3.079.243 4.926.905

38.903.609 2.189.553

1.391.580 46.290

2.838.737 64.906

37.456.452 2.170.937

Rincian laba penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut:

The details of gain from sale of fixed assets are as follows:

2006 Harga jual Nilai buku Laba penjualan aktiva tetap

2005

13.961.424.984 5.932.556.852

3.495.635.433 319.386.867

Selling price Book value

8.028.868.132

3.176.248.566

Gain from sale of fixed assets

Depreciation charged to consolidated statements of income amounted to Rp75,399,975,640 and Rp65,178,967,771 for directly-owned fixed assets, in 2006 and 2005, respectively, and Rp6,932,514,114 and Rp2,259,451,459 for assets under capital lease in 2006 and 2005, respectively.

Jumlah penyusutan untuk aktiva tetap pemilikan langsung yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun 2006 dan 2005 masingmasing adalah sebesar Rp75.399.975.640 dan Rp65.178.967.771, sedangkan penyusutan untuk aktiva sewa guna usaha adalah sebesar Rp6.932.514.114 dan Rp2.259.451.459 pada tahun 2006 dan 2005.

36





10. AKTIVA TETAP (lanjutan) Alokasi pembebanan penyusutan aktiva tetap pemilikan langsung dan aktiva sewa guna usaha pada laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:

The allocation of depreciation expenses of directly-owned fixed assets and for assets under capital lease which have been charged to the consolidated statements of income is as follows:

2006

2005

Beban pokok pendapatan Beban penjualan (Catatan 22) Beban umum dan administrasi (Catatan 22)

80.704.600.865 198.870.426

65.927.620.445 100.521.715

1.429.018.463

1.410.277.070

Cost of revenues Selling expenses (Note 22) General and administrative expenses (Note 22)

Jumlah

82.332.489.754

67.438.419.230

Total

Jumlah penyusutan yang dikapitalisasi ke dalam aktiva dalam penyelesaian jalan dan jembatan dan hutan tanaman industri dalam pengembangan adalah sebesar Rp911.929.360 pada tahun 2006 dan Rp900.251.278 pada tahun 2005.

Total depreciation expenses capitalized into construction-in-progress of roads and bridges and industrial timber plantations under development stage amounted to Rp911,929,360 in 2006 and Rp900,251,278 in 2005.

Perusahaan melakukan penilaian kembali aktiva tetap pada tanggal 21 November 2005, yang mengakibatkan peningkatan sebesar Rp102.617.878.164 yang dicatat sebagai “Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap” pada bagian Ekuitas pada neraca konsolidasi tahun 2005. Penilaian kembali tersebut dilakukan oleh PT Asian Appraisal Indonesia, penilai independen, dengan menggunakan metode nilai pasar. Berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-59/WPJ.19/2005 tanggal 9 Desember 2005, Kantor Pajak menyetujui penilaian kembali tersebut sebesar Rp101.442.111.452.

The Company revalued its fixed assets as of November 21, 2005 resulting to a revaluation increment of Rp102,617,878,164 which is presented as “Revaluation Increment in Fixed Assets” under Shareholders’ Equity section in the 2005 consolidated balance sheet. The revaluation was conducted by PT Asian Appraisal Indonesia, an independent appraiser, using market value method. Based on Decision Letter No. KEP-59/WPJ.19/2005 dated December 9, 2005, the Tax Office approved the revaluation based on tax computation amounting to Rp101,442,111,452.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aktiva tetap Grup dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aktiva tetap tersebut pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.

Management is of the opinion that the carrying values of the Group’s fixed assets are fully recoverable, and hence, no write down for impairment of such assets value is necessary as of December 31, 2006 and 2005.

Aktiva tetap pemilikan langsung digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman seperti dijelaskan dalam Catatan 11, 16 dan 17.

Directly-owned fixed assets are pledged as collateral to the loans as discussed in Notes 11, 16 and 17.

37





10. AKTIVA TETAP (lanjutan) Aktiva tetap pemilikan langsung dengan nilai buku sebesar Rp779 miliar pada tanggal 31 Desember 2006 telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sekitar US$149 juta dan Rp3 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Bangunan serta jalan dan jembatan di areal HPH dan HTI Grup tidak diasuransikan.

Directly-owned fixed assets with net book value of Rp779 billion on December 31, 2006 are covered by insurance against losses by fire and other risks under blanket policies with total coverage amounts of US$149 million and Rp3 billion, which, in management’s opinion, are adequate to cover possible losses that may arise from the said insured risks. Buildings, roads and bridges in the Group’s forest concession areas and timber plantations concession areas are not insured.

Pada tanggal 31 Desember 2006, persentase penyelesaian dari aktiva dalam penyelesaian, dipandang dari sudut keuangan, adalah berkisar antara 95% sampai dengan 98%, yang diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2007.

As of December 31, 2006, the completion construction-in-progress, as determined based financial perspective, ranges from 95% up 98%, which are expected to be completed 2007.

Hak pemilikan atas hak atas tanah Grup adalah merupakan “Hak Guna Bangunan” yang memiliki sisa hak secara legal berkisar antara 5 sampai dengan 23 tahun. Manajemen berpendapat bahwa hak pemilikan atas hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.

The titles of ownership on the Group’s landrights are all in the form of “Hak Guna Bangunan”, which have remaining legal terms ranging from 5 to 23 years. Management is of the opinion that the term of the landrights can be extended upon expiration.

Grup melakukan perjanjian sewa guna usaha (meliputi hak opsi untuk membeli pada akhir masa sewa guna usaha) atas mesin, alat-alat berat, kendaraan dan peralatan tertentu dengan jangka waktu sekitar dua (2) sampai empat (4) tahun, yang akan berakhir pada tahun 2009. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa guna usaha tersebut adalah sebagai berikut:

The Group entered into leasing agreements (including the option to buy at the end of leasing period) of certain machineries, heavy equipments, transportations and equipments for the next two (2) to four (4) years, which will expire in 2009. The minimum future rent payments based on the leasing agreements as of December 31, 2006 and 2005 are as follows:

2006

of on to in

2005

Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang

19.268.547.754 18.388.635.628

9.155.681.593 13.606.135.112

Current maturities Long-term portion

Jumlah

37.657.183.382

22.761.816.705

Total

Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo

(3.772.140.519)

(2.611.088.831)

Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang

33.885.042.863

20.150.727.874

Present value of future minimum lease payment

Jatuh tempo dalam satu tahun

(16.832.394.841)

(7.774.644.651)

Currently maturing portion

17.052.648.022

12.376.083.223

Hutang sewa guna usaha jangka panjang

38

Less amount applicable to interest

Long-term portion




11. SHORT-TERM BANK LOANS

11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Rincian dari hutang bank jangka pendek adalah sebagai berikut:

The details of short-term loans are as follows:

2006 Pinjaman dengan mata uang asing Modal Kerja dan Kredit Investasi PT Bank Lippo Tbk. (US$8.809.852) Bangkok Bank PCL, Cabang Jakarta (US$2.955.000) Jumlah hutang bank jangka pendek

2005

79.464.865.040

-

26.654.100.000

-

Foreign currency loans Working Capital and Investment Credit PT Bank Lippo Tbk. (US$8,809,852) Bangkok Bank PCL, Jakarta Branch (US$2,955,000)

106.118.965.040

-

Total short-term bank loans

Pada tanggal 20 Oktober 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas Pinjaman Berulang dengan Bangkok Bank PCL, Cabang Jakarta. Fasilitas pinjaman tersebut terdiri atas: · Fasilitas “Packing Loan” dengan batas maksimum kredit sebesar US$3.000.000. · Fasilitas “Bills Receivable under Letter of Credit” dengan batas maksimum kredit sebesar US$1.000.000.

On October 20, 2006, the Company entered into a Revolving Credit Facility agreement with Bangkok Bank PCL, Jakarta Branch. The loan facility consists of the following forms: · Packing Loan Facility with a maximum credit limit of US$3,000,000. · Bills Receivable under Letter of Credit Facility with a maximum credit limit of US$1,000,000.

Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 8,5% dan dijaminkan dengan pemindahan hak secara fidusia atas aktiva tertentu yang dimiliki oleh Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2006, fasilitas kredit yang digunakan sebesar US$2.955.000 atau setara Rupiah sebesar Rp26.654.100.000.

This loan bears annual interest of 8.5% per annum and is secured by fiduciary transfer of certain fixed assets owned by the Company. As of December 31, 2006, the credit facility used amounted to US$2,955,000 or equivalents to Rp26,654,100,000.

Pada tanggal 17 November 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Lippo Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$8.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 8% per tahun dan akan jatuh tempo pada bulan Juni dan November tahun 2007. Pada tanggal 31 Desember 2006, fasilitas pinjaman tersebut telah digunakan sepenuhnya dengan Rupiah setara Rp72.160.000.000.

On November 17, 2006, the Company obtained a working capital loan from PT Bank Lippo Tbk which has a maximum credit limit of US$8,000,000. The loan bears interest at 8% per annum and will mature in June and November 2007. As of December 31, 2006, this loan facility has been fully utilized in which outstanding Rupiah amount is equivalents to Rp72,160,000,000.

Berdasarkan perjanjian yang sama, Perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman tetap dengan batas maksimum kredit sebesar US$5.000.000. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 8% per tahun dan terhutang dalam 48 angsuran bulanan masing-masing sebesar US$104.167 mulai bulan Juni 2007. Pada tanggal 31 Desember 2006, fasilitas pinjaman tetap yang dicairkan baru sebesar US$809.852 atau setara Rupiah sebesar Rp7.304.865.040. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga rasio keuangan tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan aktiva tetap tertentu, persediaan dan piutang usaha.

Based on the same agreement, the Company also obtained a term loan facility with maximum credit limit of US$5,000,000. This loan facility bears interest at 8% per annum and repayable in 48 monthly installments of US$104,167 starting June 2007. As of December 31, 2006, the term loan facility that has been used amounted to US$809,852 or equivalents to Rp7,304,865,040. The loan agreement imposes several restrictions and covenants, such as: the maintenance of certain required financial ratios, among others. These loans are collateralized by certain fixed assets, inventory and trade receivables.

39




12. TRADE PAYABLES

12. HUTANG USAHA Akun ini terutama merupakan kewajiban yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut:

This account represents payables mainly in purchasing raw materials and supplies, with details as follows:

2006 Pihak ketiga Pemasok lokal Dalam Rupiah Dalam Dolar AS (US$6.560.288 pada tahun 2006 dan US$6.590.126 pada tahun 2005) Dalam mata uang asing lainnya Pemasok asing Dalam Dolar AS (US$84.285 pada tahun 2006 dan US$424.926 pada tahun 2005) Dalam mata uang asing lainnya Sub-jumlah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 7) PT Batu Penggal Chemical Industry (US$96.608 pada tahun 2006 dan US$82.073 pada tahun 2005) Jumlah hutang usaha

2005

59.288.145.271

68.680.962.227

59.173.796.761 160.502.283

64.780.936.498 3.213.125.820

760.250.971 6.255.723.132

4.177.019.434 7.015.626.243

Third parties Local suppliers In Rupiah In US Dollar (US$6,560,288 in 2006 and US$6,590,126 in 2005) In other foreign currencies Overseas suppliers In US Dollar (US$84,285 in 2006 and US$424,926 in 2005) In other foreign currencies

125.638.418.418

147.867.670.222

Sub-total

871.405.513

806.773.953

Related party (Note 7) PT Batu Penggal Chemical Industry (US$96,608 in 2006 US$82,073 in 2005)

126.509.823.931

148.674.444.175

Total trade payables

Rincian dari hutang usaha berdasarkan umur hutang pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

The details of trade payables based on their aging as of December 31, 2006 and 2005, are as follows:

2006 Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah hutang usaha

2005

22.504.994.673

16.854.342.844

34.200.541.615 12.249.429.327 13.467.974.595 44.086.883.721

28.919.821.594 19.635.379.458 10.487.372.894 72.777.527.385


126.509.823.931

148.674.444.175

Total trade payables

Hutang usaha lokal kepada pihak ketiga terutama merupakan hutang kepada pemasok utama Grup, yaitu PT Pertamina (Persero) dan PT Gelora Citra Kimia Abadi.

The local trade payables to third parties mainly represents payables to the Group’s main supplier, which are PT Pertamina (Persero) and PT Gelora Citra Kimia Abadi.

40




13. ACCRUED EXPENSES

13. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

This account following:

Biaya masih harus dibayar terdiri dari: 2006

consists

of

accruals

for

the

2005

Honorarium kontraktor 9.193.764.930 Pengangkutan dan transportasi (US$1.440.560 pada tahun 2006 dan US$1.406.417 pada tahun 2005) 12.993.851.685 Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 1.153.109.550 Sewa 800.810.736 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 3.147.201.395

13.825.082.177 1.006.160.859 1.088.688.073 14.235.976.733

Contractor fees Freight and transportation (US$1,440,560 in 2006 and US$1,406,417 in 2005) Salaries, wages and employees’ benefits Rental Others (each below Rp1 billion)

Jumlah biaya masih harus dibayar

52.525.408.298

Total accrued expenses

14. KEWAJIBAN DIESTIMASI KERJA KARYAWAN

ATAS

27.288.738.296

22.369.500.456

14. PROVISION FOR EMPLOYEE ENTITLEMENT BENEFITS

IMBALAN

SERVICE

Grup mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan sebesar Rp13.812.170.176 dan Rp11.423.481.292, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, pada akun “Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan” pada neraca konsolidasi. Beban penyisihan sejumlah Rp5.592.204.214 dan Rp5.073.792.047 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan” dan “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi konsolidasi.

As of December 31, 2006 and 2005, the Group recorded the accrual for employees’ benefits of Rp13,812,170,176 and Rp11,423,481,292 which are presented as “Provision for Employee Service Entitlement Benefits” in the consolidated balance sheets. The provision for employee service entitlement benefit expenses amounted to Rp5,592,204,214 and Rp5,073,792,047 for the years ended December 31, 2006 and 2005, respectively, which are presented as part of “Cost of Revenues” and “General and Administrative Expenses” in the consolidated statements of income.

Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang No. 13 didasarkan pada perhitungan aktuaris yang dilakukan oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen, yang laporannya bertanggal 5 Februari 2007, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” yang mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut:

The provisions for employee service entitlements was accrued based on Labor Law No.13 which was calculated by PT Binaputera Jaga Hikmah, an independent actuary, based on its report dated February 5, 2007, using the “Projected Unit Credit” method, with the following assumptions:

2006 Tingkat bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalita Umur pensiun

2005

10% 8% TMI-99 55 tahun/years

41

10% 8% TMI-99 55 tahun/years

Discount rate Salary growth rate Mortality table Retirement age




14. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KERJA KARYAWAN (lanjutan)

14. PROVISION FOR EMPLOYEE SERVICE ENTITLEMENT BENEFITS (continued)

IMBALAN

Biaya imbalan kerja karyawan tahun 2006 dan 2005 berdasarkan perhitungan aktuaris independen untuk Perusahaan dan perhitungan internal untuk Anak perusahaan adalah sebagai berikut:

The employee service entitlement expense in 2006 and 2005, based independent actuarial calculations Company and internal computation Subsidiaries, is as follows:

2006

benefits on the for the for the

2005

Perusahaan Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi dari biaya masa lalu Amortisasi koreksi aktuaria

2.678.263.979 2.368.565.422 196.676.702 282.304.401

2.194.102.887 2.082.576.589 196.676.702 561.260.453

The Company Current service cost Interest expense on obligations Amortization of past service cost Amortization of actuarial correction

Sub-jumlah

5.525.810.504

5.034.616.631

Sub-total

66.393.710

39.175.416

Subsidiaries

5.592.204.214

5.073.792.047

Total

Anak perusahaan Jumlah

The provision for employee service entitlement benefits as of December 31, 2006 and 2005, based on the independent actuarial calculations for the Company and internal computation for the Subsidiaries, are as follows:

Kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 berdasarkan perhitungan aktuaris independen untuk Perusahaan dan perhitungan internal untuk Anak perusahaan adalah sebagai berikut: 2006 Perusahaan Nilai sekarang kewajiban Biaya jasa lalu belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Sub-jumlah Anak perusahaan Jumlah

2005 The Company Present value of benefit obligation Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial gain

26.203.579.521 (3.357.271.301) (10.068.279.840)

21.532.412.927 (3.553.948.003) (6.712.068.032)

12.778.028.380

11.266.396.892

Sub-total

1.034.141.796

157.084.400

Subsidiaries

13.812.170.176

11.423.481.292

Total

Mutasi kewajiban imbalan kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen untuk Perusahaan dan perhitungan internal untuk Anak perusahaan adalah sebagai berikut:

The mutation of provision for employee service entitlement benefits, based on the independent actuarial calculations for the Company and internal computation for the Subsidiaries, are as follows:

2006

2005

Perusahaan Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran manfaat

11.423.481.292 5.525.810.504 (4.171.263.416)

The Company 11.493.338.245 Balance at beginning of year 5.034.616.631 Expense recognized in the current year (5.261.557.984) Benefit payments

Sub-jumlah

12.778.028.380

11.266.396.892

Sub-total

1.034.141.796

157.084.400

Subsidiaries

13.812.170.176

11.423.481.292

Total

Anak perusahaan Jumlah

42




IMBALAN

14. PROVISION FOR EMPLOYEE SERVICE ENTITLEMENT BENEFITS (continued)

Akrual atas kewajiban Anak perusahaan ditentukan dengan perhitungan internal untuk tahun 2006 dan 2005.

The accrual of the Subsidiaries’ obligation was determined based on internal computation for 2006 and 2005.

Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah di atas memadai untuk kebutuhan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004) pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 sesuai peraturan yang berlaku.

The management believes that the above amounts are adequate to cover the requirements of the Labor Law No.13/2003 and SFAS No.24 (Revised 2004) as of December 31, 2006 and 2005.

14. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KERJA KARYAWAN (lanjutan)

15. TAXATION

15. PERPAJAKAN Hutang pajak terdiri dari:

Taxes payable consist of: 2006

Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pasal 15 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23/26 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah hutang pajak

2005

85.847.797 51.327.928 923.559.709 157.310.377 850.711.518 300.554.697

45.330.655 1.099.114.474 210.207.349 -

2.369.312.026

1.354.652.478

2006

Beda temporer: Amortisasi atas kapitalisasi rugi selisih kurs ke dalam aktiva tetap Penyusutan aktiva sewa guna usaha Penyisihan piutang ragu-ragu Penyusutan aktiva tetap Pendapatan yang ditangguhkan atas pinjaman yang direstrukturisasi Beban sewa guna usaha Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan

Total taxes payable

A reconciliation between loss before deferred income tax benefits, as shown in the consolidated statements of income, and estimated fiscal loss for the years ended December 31, 2006 and 2005 is as follows:

Rekonsiliasi antara rugi sebelum penghasilan pajak tangguhan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

Laba (Rugi) sebelum penghasilan pajak tangguhan menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi Anak perusahaan sebelum penghasilan pajak tangguhan - bersih Rugi sebelum penghasilan pajak Perusahaan

Income taxes Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 22 Article 23/26 Value Added Tax

2005

1.637.748.388 (11.139.800.021) 12.777.548.409

Gain (loss) before deferred income tax benefits per (12.480.395.467) consolidated statements of income Losses of Subsidiaries before (16.345.347.852) deferred income tax benefits - net Loss before deferred income tax benefits 3.864.952.385 attributable to the Company

26.779.721.520

26.188.332.703

6.932.514.114 657.779.926

2.259.451.459 86.944.337 (10.293.967.817)

(30.597.706.094) (12.699.463.906)

(16.691.378.784) (5.603.687.708)

1.511.631.489

43

(194.850.337)

Temporary differences: Amortization of capitalized losses on foreign exchange to fixed assets Depreciation of assets under capital lease Provision for doubtful accounts Depreciation of fixed assets Deferred income arising from debt restructuring Lease expenses Provision for employee service entitlement benefits




15. TAXATION (continued)

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 2006 Beda tetap: Kerugian atas penghapusan persediaan Sumbangan, jamuan dan representasi Beban dan denda pajak Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final Taksiran laba (rugi) fiskal Perusahaan - tahun berjalan Rugi fiskal yang dibawa dari tahun-tahun sebelumnya Koreksi fiskal berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Selisih penilaian aktiva tetap berdasarkan perhitungan pajak Rugi fiskal yang tidak dapat dikompensasi Jumlah akumulasi rugi fiskal - akhir tahun

2005

2.789.322.386

3.510.724.237

8.226.926.616 -

1.233.400.099 945.558.893

(1.969.319.057) 14.408.955.403 (230.240.073.230) 22.038.070.533 183.611.726.304 (10.181.320.990)

(392.880.713)

Permanent differences: Loss on disposal of inventory Donations, entertainment and representations Tax charges and penalties Interest income already subjected to final tax

Estimated fiscal gain (loss) of the Company - current year Tax loss carryforward (417.108.821.722) from prior years Tax correction based on 24.924.842.298 Tax Assessment Letter Difference arising from revaluation of 101.442.111.452 fixed assets based on tax computation Fiscal loss that could not be 63.319.100.758 compensated (2.817.306.016)

(230.240.073.230)

Total tax loss carryforward - end of year

Jumlah taksiran rugi fiskal pada tahun 2006 dan 2005 yang dilaporkan oleh Perusahaan pada Surat Pemberitahuan Tahunan didasarkan pada jumlah yang disajikan di atas.

The total amount of estimated fiscal loss for 2006 and 2005 which was reported in the Annual Tax Returns of the Company shall be based on the amounts stated above.

Tidak ada beban pajak tahun berjalan untuk tahun 2006 dan 2005 karena Grup masih berada dalam posisi rugi fiskal.

There is no current corporate income tax in 2006 and 2005 since the Group is in a fiscal loss positions.

Perhitungan penghasilan pajak tangguhan yang berasal dari pengaruh pajak tangguhan atas mutasi bersih beda temporer antara laporan komersial dan laporan fiskal selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

The computation of the deferred income tax benefits arising from the deferred tax effects of the net movements in balances of the temporary differences between commercial and fiscal reporting during the year is as follows:

2006 Perusahaan Penyesuaian rugi fiskal Penyusutan aktiva tetap Penyusutan aktiva tetap sewa guna usaha Penyisihan piutang ragu-ragu Pendapatan yang ditangguhkan atas pinjaman yang direstrukturisasi - bersih Beban sewa guna usaha Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Sub-jumlah Anak perusahaan Penghasilan (beban) pajak tangguhan - bersih

2005

(57.885.926.256) (8.231.250.434)

26.600.721.969 4.768.309.466

(2.079.754.234) -

677.835.438 26.083.301

9.179.311.828 4.892.947.528 (453.489.447) (54.578.161.015) 1.285.231 (54.579.446.246)

44

(5.007.413.635) (1.681.106.312) (58.455.101)

Company Correction of tax losses Depreciation of fixed assets Depreciation of assets under capital lease Provision for doubtful accounts Deferred income arising from debt restructuring - net Lease expenses Provision for employee service entitlement benefits

25.325.975.126

Sub-total

1.768.889

Subsidiaries

25.327.744.015

Deferred income tax benefit (expense) - net





15. PERPAJAKAN (lanjutan) Tagihan restitusi pajak penghasilan sebesar Rp2.222.359.238 dan Rp2.839.505.779 masingmasing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, merupakan jumlah tagihan restitusi pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun-tahun yang bersangkutan.

Claims for income tax refund of Rp2,222,359,238 and Rp2,839,505,779 as of December 31, 2006 and 2005, respectively, represent total income tax refund of the Company for the respective years.

Pada tanggal 23 Maret 2006, Kantor Pelayanan Pajak telah menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan No. 00010/406/04/092/06, yang menetapkan rugi fiskal Perusahaan pada tahun 2004 menjadi Rp156.669.232.045.

On March 23, 2006, the Tax Office issued Tax Assessment Letter No. 00010/406/04/092/06, which determined the 2004 fiscal loss of the Company to be Rp156,669,232,045.

Pada tanggal 28 Juni 2005, Kantor Pelayanan Pajak telah menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan No. 00047/406/03/092/05, yang menetapkan rugi fiskal Perusahaan pada tahun 2003 menjadi Rp30.353.033.176.

On June 28, 2005, the Tax Office issued Tax Assessment Letter No. 00047/406/03/092/05, which determined the 2003 fiscal loss of the Company to be Rp30,353,033,176.

Aktiva pajak tangguhan telah disesuaikan sehubungan dengan koreksi pajak tersebut.

The deferred tax assets were adjusted in connection with these corrections.

Rekonsiliasi antara penghasilan pajak tangguhan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari rugi sebelum penghasilan pajak tangguhan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between deferred income tax benefit as computed using the prevailing tax rates from loss before deferred income tax benefit as shown in the consolidated statements of income for the years ended December 31, 2006 and 2005 is as follows:

2006 Laba (rugi) sebelum penghasilan pajak tangguhan menurut laporan laba rugi konsolidasi

2005

1.637.748.388

Income (Loss) before deferred income tax benefits per consolidated statements (12.480.395.467) of income

Penghasilan pajak dengan tarif yang berlaku sebesar 30%

(491.324.516)

3.744.118.640

Pengaruh pajak atas beda tetap: Kerugian atas penghapusan persediaan

(836.796.716)

(1.053.217.271)

(2.449.374.179) -

(370.020.030) (283.667.668)

Corporate income tax benefit at prevailing tax rates of 30%

Rugi fiskal dan beda temporer yang tidak diakui sebagai aktiva pajak tangguhan

(51.392.746.552)

23.172.666.130

Tax effect of the permanent differences: Loss on disposal of inventory Donations, entertainment and representations Tax charges and penalties Interest income already subjected to final tax Fiscal loss and temporary differences not recognized as deferred tax assets

Penghasilan (beban) pajak tangguhan - bersih

(54.579.446.246)

25.327.744.015

Deferred income tax benefit (expense) - net

Sumbangan, jamuan dan representasi Beban dan denda pajak Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final

590.795.717

45

117.864.214





15. PERPAJAKAN (lanjutan) Pengaruh pajak atas beda temporer yang signifikan antara laporan komersial dan laporan fiskal adalah sebagai berikut:

The deferred tax effects of the significant temporary differences between commercial and fiscal reporting are as follows:

2006 Perusahaan Aktiva pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal Pendapatan yang ditangguhkan atas pinjaman yang direstrukturisasi Penghapusan wesel tagih Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Beban ditangguhkan Penyisihan piutang ragu-ragu Sub-jumlah Kewajiban pajak tangguhan Aktiva tetap Aktiva tetap sewa guna usaha Sub-jumlah Aktiva pajak tangguhan - bersih Perusahaan

2005

3.054.396.297

69.072.021.969

50.600.014.416 10.055.032.090

59.833.883.930 10.055.032.090

4.143.651.053 870.536.374 4.148.892.598

3.379.919.068 870.536.374 425.391.215

72.872.522.828

143.636.784.646

65.706.392.573 1.836.378.720

82.736.451.363 992.420.732

67.542.771.293

83.728.872.095

5.329.751.535

59.907.912.551

Company Deferred tax assets Accumulated tax loss Deferred income arising from debt restructuring Note receivable written-off Provision for employee service entitlement benefits Deferred charges Allowance for doubtful accounts Sub-total Deferred tax liabilities Fixed assets Assets under capital leases Sub-total Deferred tax assets - net of the Company

Manajemen berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang sebelum habis masa berlakunya.

Management is of the opinion that the recognized deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income before the said benefits expire.

Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax assets and liabilities as shown in consolidated balance sheets are as follows:

2006 Aktiva pajak tangguhan - bersih Perusahaan Anak perusahaan Jumlah

2005

5.329.751.535 4.846.173.475

59.907.912.551 4.543.310.800

Deferred tax assets - net Company Subsidiaries

10.175.925.010

64.451.223.351

Total

46





15. PERPAJAKAN (lanjutan)

The details of deferred tax asset arising from tax loss carryforward as of December 31, 2006 are as follows:

Perincian aktiva pajak tangguhan yang berasal dari taksiran rugi fiskal pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:

Aktiva Pajak Tangguhan/ Deferred Tax Assets

Rugi Fiskal/ Tax Loss Carryforward 2003

(10.181.320.990)

3.054.396.297

2003

-

Valuation allowance

3.054.396.297

Deferred tax asset arising from tax loss carryforward

Penyisihan Aktiva pajak tangguhan yang berasal dari taksiran rugi fiskal

The Company’s management recognized deferred tax asset arising from tax loss carryforward, which they believe will be utilized in the future.

Manajemen Perusahaan mengakui aktiva pajak tangguhan yang berasal dari taksiran rugi fiskal, yang mana manajemen berpendapat bahwa aktiva pajak tangguhan tersebut akan digunakan di masa yang akan datang.

16. LONG-TERM BANK LOANS

16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG

This account consists of the following bank loans:

Hutang bank terdiri dari pinjaman bank: 2006 Perusahaan Tranche A (US$18.592.769) Tranche B (US$27.889.152) Tranche C (US$7.338.254) Tranche D (US$2.887.273) Anak Perusahaan PT Bank Lippo Tbk (US$10.500.000)

2005

167.706.776.380 251.560.151.040 -

182.766.915.240 274.150.362.882 72.135.032.496 28.381.894.965

Company Tranche A (US$18.592.769) Tranche B (US$27,889,152) Tranche C (US$7,338,254) Tranche D (US$2,887,273)

94.710.000.000

-

Subsidiary PT Bank Lippo Tbk (US$10,500,000)

Jumlah Bagian jatuh tempo satu tahun

513.976.927.420 (31.570.000.000)

557.434.205.583 -

Total Current maturities

Bagian jangka panjang

482.406.927.420

557.434.205.583

Long-term portion

Sebelumnya, Perusahaan telah melakukan negosiasi dengan para krediturnya untuk merestrukturisasi pinjamannya dan pada tanggal 30 November 2004 telah menandatangani perjanjian retrukturisasi pinjaman dengan krediturkreditur terkait. Skema restrukturisasi pinjaman-pinjaman tersebut dibagi dalam 5 tranche sebagai berikut:

Over the years, the Company had been negotiating with its creditors to restructure its debt and on November 30, 2004, finally signed a debt restructuring agreement with its creditors, to restructure its debts and divide them into 5 tranches as follows:

47




16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) USD Tranche A PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Asia Kapitalindo Securities Tbk

19.309.021 1.324.590

Tranche A PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Asia Kapitalindo Securities Tbk

Jumlah

20.633.611

Total

Tranche B PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Asia Kapitalindo Securities Tbk

28.963.532 1.986.884

Tranche B PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Asia Kapitalindo Securities Tbk

Jumlah

30.950.416

Total

4.831.053 2.868.343 2.114.152 2.109.623 1.057.076 604.258

Tranche C PT Samuel Sekuritas Indonesia UOB Kay Hian Pte. Ltd. Credit Industriel et Commercial New Age World Ltd. Commerzbank AG Marco Polo Capital Ltd.

13.584.505

Total

Tranche D PT Rifan Financindo Asset Management PT Samuel Sekuritas Indonesia UOB Kay Hian Pte. Ltd. Credit Industriel et Commercial New Age World Ltd. PT Asia Kapitalindo Securities Tbk Commerzbank AG Marco Polo Capital Ltd.

3.898.471 1.811.645 1.075.629 792.807 791.109 504.873 396.403 226.597

Tranche D PT Rifan Financindo Asset Management PT Samuel Sekuritas Indonesia UOB Kay Hian Pte. Ltd. Credit Industriel et Commercial New Age World Ltd. PT Asia Kapitalindo Securities Tbk Commerzbank AG Marco Polo Capital Ltd.

Jumlah

9.497.534

Total

Tranche E PT Rifan Financindo Asset Management PT Samuel Sekuritas Indonesia UOB Kay Hian Pte. Ltd. Credit Industriel et Commercial New Age World Ltd. PT Asia Kapitalindo Securities Tbk Commerzbank AG Marco Polo Capital Ltd.

11.695.414 5.434.934 3.226.886 2.378.421 2.373.326 1.514.619 1.189.210 679.790

Tranche E PT Rifan Financindo Asset Management PT Samuel Sekuritas Indonesia UOB Kay Hian Pte. Ltd. Credit Industriel et Commercial New Age World Ltd. PT Asia Kapitalindo Securities Tbk Commerzbank AG Marco Polo Capital Ltd.

Jumlah

28.492.600

Total

Tranche C PT Samuel Sekuritas Indonesia UOB Kay Hian Pte. Ltd. Credit Industriel et Commercial New Age World Ltd. Commerzbank AG Marco Polo Capital Ltd. Jumlah

Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak tanggal 24 Desember 2004, ketika PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai Agen Kreditur (“InterCreditor Agent”), telah menerbitkan surat sehubungan dengan adanya pembayaran dipercepat (“Accelerated Payment”) seperti yang dicantumkan pada perjanjian restrukturisasi.

The aforesaid agreement became effective on December 24, 2004, when PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, as Inter-Creditor Agent, issued a letter regarding the Company’s settlement of the required accelerated payment as stated in the new restructuring agreement.

48





16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Tranche A, yang sebelumnya merupakan Pinjaman Sindikasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (yang terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Asia Kapitalindo Securities Tbk), mempunyai jangka waktu pembayaran 12 tahun termasuk masa tenggang pembayaran pokok pinjaman 3 tahun. Pinjaman ini mempunyai bunga sebesar 6% per tahun untuk enam bulan pertama tahun 2005 dan 1% di atas “Base Lending Rate” dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk per tahun untuk tahun-tahun selanjutnya. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2005, Perusahaan telah melakukan pembayaran pinjaman pokok dipercepat sebesar US$732.331. Pada tahun 2006, Perusahaan tidak melakukan pembayaran karena masa tenggang pembayaran pokok pinjaman sampai dengan tahun 2007.

Tranche A, which was previously a Syndicated Loan of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (which consists of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Asia Kapitalindo Securities Tbk), has a repayment term of 12 years, including a grace period of 3 years for the principal installment. This loan bears interest at the rate of 6% per annum for the first six months in 2005 and 1% above the base lending rate of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in the subsequent years. Up to December 31, 2005, the Company has accelerated its payments on the principal by US$732,331. In 2006, the Company did not make any repayments since the grace period for the repayments up to 2007.

Tranche B, yang sebelumnya merupakan Pinjaman Sindikasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (yang terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Asia Kapitalindo Securities Tbk), mempunyai jangka waktu pembayaran 15 tahun termasuk masa tenggang pembayaran pokok pinjaman 3 tahun. Pinjaman ini mempunyai bunga sebesar 1% per tahun. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2005, Perusahaan telah melakukan pembayaran pinjaman pokok dipercepat sebesar US$1.098.495. Pada tahun 2006, Perusahaan tidak melakukan pembayaran karena masa tenggang pembayaran pokok pinjaman sampai dengan tahun 2007.

Tranche B, which was previously a Syndicated Loan of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (which consists of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Asia Kapitalindo Securities Tbk), has a repayment term of 15 years, including a grace period of 3 years for the principal installment. This loan bears interest at the rate of 1% per annum. Up to December 31, 2005, the Company has accelerated its payments on the principal by US$1,098,495. In 2006, the Company did not make any repayments since the grace period for the repayments up to 2007.

Tranche C, yang sebelumnya merupakan Pinjaman Sindikasi dari UFJ Bank Limited, Singapura, mempunyai jangka waktu pembayaran 15 tahun termasuk masa tenggang pembayaran pokok pinjaman 3 tahun. Pinjaman ini mempunyai bunga sebesar 1%-2% di atas SIBOR per tahun. Pinjaman ini juga mempunyai opsi bagi kreditur yang menandatangani perjanjian restrukturisasi untuk melakukan konversi pinjaman menjadi kepemilikan saham dalam jangka waktu 3 tahun sejak tanggal efektif dengan kurs konversi sesuai dengan perjanjian restrukturisasi. Pada tanggal 31 Desember 2005, jumlah pinjaman Tranche C yang telah dikonversi menjadi saham sebesar US$5.885.110. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2005, Perusahaan telah melakukan pembayaran pinjaman pokok dipercepat sebesar US$361.142. Pada tahun 2006, sisa jumlah pinjaman Tranche C sebesar US$7.338.253 telah dikonversi menjadi saham (Catatan 18).

Tranche C, which was previously a Syndicated Loan of UFJ Bank Limited, Singapore, has a repayment term of 15 years, including a grace period of 3 years for the principal installment. This loan bears interest at 1%-2% plus SIBOR per annum. This loan also entitles the signing lenders for an option to convert the loan to equity within 3 years from the effective date of the restructuring agreement at the conversion rate provided in the new restructuring agreement. As of December 31, 2005, the total loans under Tranche C that have been converted to shares amounted to US$5,885,110. Up to December 31, 2005, the Company has accelerated its payments on the principal by US$361,142. In 2006, all of the remaining loans under Tranche C amounting to US$7,338,253 have been converted to shares in 2006 (Note 18).

49





16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Tranche D, yang sebelumnya merupakan gabungan Pinjaman Sindikasi dari UFJ Bank Limited, Singapura, pinjaman “Consolidated” dan wesel bayar, mempunyai jangka waktu pembayaran 15 tahun termasuk masa tenggang 3 tahun. Pinjaman ini merupakan pinjaman tidak berbunga. Pinjaman ini juga mempunyai opsi untuk melakukan konversi pinjaman menjadi kepemilikan saham bagi kreditur yang menandatangani perjanjian restrukturisasi dalam jangka waktu 3 tahun sejak tanggal efektif dengan kurs konversi sesuai dengan perjanjian restrukturisasi. Sampai dengan 31 Desember 2006, semua pinjaman Tranche D sebesar US$9.497.534 telah dikonversi menjadi saham (Catatan 18).

Tranche D, which was previously a combination of Syndicated Loan of UFJ Bank Limited, Singapore, Consolidated Loans and notes payable, has a repayment term of 15 years, including a grace period of 3 years for the principal installment. This loan is non-interest bearing. This loan also entitles the signing lenders for an option to convert the loan to equity within 3 years from the effective date of the restructuring agreement at the conversion rate provided in the new restructuring agreement. Up to December 31, 2006, all of the loans under Tranche D amounting to US$9,497,534 have been converted to shares (Note 18).

Tranche E, yang sebelumnya merupakan gabungan Pinjaman Sindikasi dari UFJ Bank Limited, Singapura, pinjaman “Consolidated” dan wesel bayar, merupakan restrukturisasi pinjaman dimana kreditur yang menandatangani perjanjian restrukturisasi dapat melakukan konversi pinjaman menjadi kepemilikan saham dalam jangka waktu 3 tahun sejak tanggal efektif dengan kurs konversi sesuai dengan perjanjian restrukturisasi. Pada tanggal 31 Desember 2005, seluruh jumlah pinjaman Tranche E sebesar US$28.492.600 telah ditukarkan dengan saham.

Tranche E, which was previously a combination of Syndicated Loan of UFJ Bank Limited, Singapore, Consolidated Loans and notes payable, entitles the signing lenders to convert the loan to equity within 3 years from the effective date of the restructuring agreement at the conversion rate provided in the new restructuring agreement. As of December 31, 2005, all of the loans under Tranche E amounting to US$28,492,600 have been converted to shares.

Transaksi restrukturisasi hutang bermasalah yang dicatat oleh Perusahaan atas restrukturisasi ini adalah sesuai dengan PSAK No. 54, “Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah”. Oleh karena itu, penghapusan bunga terhutang berdasarkan perjanjian restrukturisasi sejumlah US$12.923.666 dicatat langsung sebagai “Pos Luar Biasa” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2004. Sedangkan untuk porsi bunga terhutang yang tersisa dan dihapuskan oleh kreditur yang menandatangani perjanjian restrukturisasi sebesar US$23.265.625, dicatat sebagai “Pendapatan yang Ditangguhkan atas Pinjaman yang Direstrukturisasi”, dicatat sesuai dengan pembayaran bunga di masa yang akan datang dari pinjaman Tranche A, B dan C.

The Company’s debt restructuring transactions in 2004 were accounted for in accordance with SFAS No. 54 “Accounting for Troubled Debt Restructurings”. Accordingly, interest of US$12,923,666 out of the total accrued interest that was forgiven, was recognized as “Extraordinary Item” in the 2004 consolidated statement of income. The remaining portion of the interest accrued that was forgiven by the signing lenders, amounting to US$23,265,625 was reclassified as “Deferred Income Arising from Debt Restructuring” which will be applied against future payments of interest to be incurred from Tranches A, B and C, calculated based on the restructured loan agreements.

50





16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Pada tanggal 28 Maret 2005, Perusahaan telah menerima persetujuan pengurangan nilai pokok pinjaman dari PT Asia Kapitalindo Securities Tbk, dari pinjaman pokok dengan PT Asia Kapitalindo Securities Tbk sebesar US$3.271.281. Jumlah pengurangan yang disetujui adalah sebesar US$2.126.332. Pengurangan pokok pinjaman ini akan efektif apabila Perusahaan melunasi saldo pinjaman sebesar US$1.144.949 pada tanggal atau sebelum 31 Maret 2005 sesuai dengan surat. Persetujuan pengurangan nilai pokok pinjaman ini dicatat sebagai bagian dari “Lain-lain - bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun berjalan.

On March 28, 2005, the Company also finalized its loan restructuring agreement with PT Asia Kapitalindo Securities Tbk and received a haircut of the principal amount of the loan amounting to US$3,271,281. The amount of haircut approved is US$2,126,332. The aforesaid haircut became effective when the Company fully repaid the amount of US$1,144,949 before March 31, 2005 in accordance with the agreement. The haircut on the principal amount was recorded as part of “Miscellaneous - net” in the consolidated statement of income for the current year.

Pada tanggal 29 Juni 2006, Anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari PT Bank Lippo Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$10.500.000 dan jangka waktu pembayaran 3 tahun termasuk masa tenggang pembayaran pokok pinjaman selama 6 bulan. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 8% per tahun. Fasilitas pinjaman dijamin dengan pemindahan hak secara fidusia atas aktiva tertentu dan jaminan perusahaan yang dikeluarkan oleh Perusahaan.

On June 29, 2006, the Company’s subsidiary obtained term loans from PT Bank Lippo Tbk which has a maximum credit limit of US$10,500,000 and repayment term of 3 years, including a grace period of 6 months. The loan bears interest at 8% per annum. The loan is secured by fiduciary transfer of certain fixed assets and corporate guarantee from the Company.

17. REFORESTATION LOANS

17. PINJAMAN DANA REBOISASI

This account represents reforestation fund granted by the Ministry of Forestry of the Republic of Indonesia through PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank), to finance the development of the industrial timber plantations PT Sumalindo Hutani Jaya (SHJ), Subsidiary, with details as follows:

Akun ini merupakan pinjaman dari Departemen Kehutanan Republik Indonesia yang berasal dari dana reboisasi (DR) dan disalurkan melalui PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank) untuk membiayai pengembangan hutan tanaman industri Anak perusahaan, PT Sumalindo Hutani Jaya (SHJ), dengan rincian sebagai berikut: 2006 Pinjaman DR - dengan bunga 0% Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman DR Jangka Panjang

2005

18.594.021.086

20.155.926.586

(4.361.905.500)

(1.200.000.000)

14.232.115.586

18.955.926.586

Sesuai dengan perjanjian pinjaman DR, pinjaman DR ini dijamin dengan aktiva tetap dan persediaan Anak perusahaan tersebut serta dijamin seluruhnya oleh Perusahaan.

Reforestation loans - with 0% interest Less current maturities Long-term portion of Reforestation Loans

In accordance with the reforestation loan agreements, all of these reforestation loans are guaranteed by the Company and are collateralized by property and equipment and inventories of the above mentioned Subsidiary.

51




17. REFORESTATION LOANS (continued)

17. PINJAMAN DANA REBOISASI (lanjutan) Berdasarkan pemberitahuan tertulis dari Bank tanggal 21 Februari 2005 kepada SHJ, pokok pinjaman DR adalah sebesar Rp12.475.564.975 dengan penambahan pokok pinjaman DR sebesar Rp605.748.671 berasal dari kapitalisasi denda atas pinjaman yang telah jatuh tempo.

Based on the Bank’s written notice to SHJ dated February 21, 2005, the principal of reforestation loan amounted to Rp12,475,564,975, with additional loan principal amounting to Rp605,748,671 arising from the capitalization of penalty from loan default.

Pada tanggal 15 Juli 2005, Departemen Kehutanan melalui suratnya No. S.669/II-REN/2005 kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, menyetujui penjadwalan kembali pinjaman dana reboisasi SHJ. Dalam jadwal skedul yang disetujui oleh Departemen Kehutanan tersebut, denda dan bunga pinjaman DR sebesar Rp8.186.627.103 dikapitalisasi menjadi pokok pinjaman DR. SHJ juga telah melakukan pembayaran pertama atas pinjaman tersebut pada tahun 2005.

On July 15, 2005, Ministry of Forestry, through its letter No. S.669/II-REN/2005 to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, approved the rescheduling of SHJ’s reforestation loans. In the rescheduling notification approved by the Ministry of Forestry, the penalty and interest on the reforestation loan amounting to Rp8,186,627,103, have been capitalized to become part of the principal of the reforestation loan. SHJ has paid the first installment of the aforesaid loan in 2005.

Pada tahun 2006, SHJ telah melakukan pembayaran sesuai dengan jadwal pembayaran yang disetujui Menteri Kehutanan tersebut.

In 2006, SHJ has made installments based on the aforesaid rescheduled repayments which was approved by the Ministry of Forestry.

18. CAPITAL STOCK

18. MODAL SAHAM

The details of share ownership as December 31, 2006 and 2005 are as follows:

Rincian kepemilikan saham pada 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

of

2006

Pemegang Saham PT Sumber Graha Sejahtera CS Singapore TR AC Clients MS + CO Inc. Client AC UOB Kay Hian Pte. Ltd. Koperasi-koperasi Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) Jumlah

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid

Persentase Kepemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%)

Jumlah/ Amount

Stockholders

328.235.789 182.779.849 86.770.998 62.283.831 1.734.374

30,11 16,77 7,96 5,71 0,16

328.235.789.000 182.779.849.000 86.770.998.000 62.283.831.000 1.734.374.000

428.189.293

39.29

428.189.293.000

PT Sumber Graha Sejahtera CS Singapore TR AC Clients MS + CO Inc. Client AC UOB Kay Hian Pte. Ltd. Cooperatives Others (less than 5% equity for each stockholders)

1.089.994.134

100,00

1.089.994.134.000

Total

52




18. CAPITAL STOCK (continued)

18. MODAL SAHAM (lanjutan) 2005

Pemegang Saham PT Sumber Graha Sejahtera PT Recapital Asset Management (dahulu PT Rifan Financindo Asset Management) UOB Kay Hian Pte. Ltd. PT Samuel Sekuritas Indonesia Asia Capital Management Group Ltd. New Age World Ltd. PT Barito Pacific Timber Tbk Koperasi-koperasi Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) Jumlah

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid

Persentase Kepemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%)

Jumlah/ Amount

Stockholders

281.344.794

33,44

281.344.794.000

130.978.403 53.964.440 49.403.550 48.044.096 47.941.190 44.675.000 2.437.499

15,57 6,41 5,87 5,71 5,70 5,31 0,29

130.978.403.000 53.964.440.000 49.403.550.000 48.044.096.000 47.941.190.000 44.675.000.000 2.437.499.000

182.541.674

21,70

182.541.674.000

PT Sumber Graha Sejahtera PT Recapital Asset Management (formerly PT Rifan Financindo Asset Management) UOB Kay Hian Pte. Ltd. PT Samuel Sekuritas Indonesia Asia Capital Management Group Ltd. New Age World Ltd. PT Barito Pacific Timber Tbk Cooperatives Others (less than 5% equity for each stockholders)

841.330.646

100,00

841.330.646.000

Total

Sesuai dengan laporan daftar pemegang saham, Bapak Setiawan Herliantosaputro (komisaris Perusahaan pada tahun 2006 dan 2005), mempunyai saham sebesar 84.500 saham dan 386.000 saham, yang merupakan 0,007% dan 0,046% kepemilikan dari jumlah modal saham ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.

Based on the records of the share registrar, Mr. Setiawan Herliantosaputro (the Company’s commissioner in 2006 and 2005) owns 84,500 shares and 386,000 shares of the Company which represent 0.007% and 0.046% share ownership of the total Company’s shares issued and fully paid as of December 31, 2006 and 2005, respectively.

Pada tanggal 22 Maret 2005, Perusahaan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui konversi hutang menjadi tambahan modal sebanyak 10.809.921 saham (Catatan 16). Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia lewat suratnya No.C-08257.HT.01.04.TH.2005 tanggal 29 Maret 2005.

On March 22, 2005, the Company increased the issued and fully paid shares through the conversion of its loans into 10,809,921 additional shares (Note 16). This change has been approved by the Minister of Justice and Human Rights through its letter No. C-08257.HT.01.04.TH.2005 dated March 29, 2005.

Pada tanggal 21 Desember 2005, Perusahaan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui konversi hutang menjadi tambahan modal sebanyak 48.044.096 saham (Catatan 16). Perubahan ini telah dilaporkan dan mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia lewat suratnya No. C-34316.HT.01.04.TH.2005 tanggal 23 Desember 2005.

On December 21, 2005, the Company further increased the issued and fully paid shares through the conversion of its loans into 48,044,096 additional shares (Note 16). This change has been reported to and approved by the Minister of Justice and Human Rights through its letter No. C-34316.HT.01.04.TH.2005 dated December 23, 2005.

53




18. CAPITAL STOCK (continued)

18. MODAL SAHAM (lanjutan) Pada tanggal 9 Juni 2006, berdasarkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia lewat suratnya masing-masing No. C-17151.HT.01.04.TH.2006, Perusahaan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui konversi hutang dari pinjaman Tranche C dan D menjadi tambahan modal sebanyak 92.950.040 saham (Catatan 16).

On June 9, 2006, based on approval from the Minister of Justice and Human Rights through its letter No. C-17151.HT.01.04.TH.2006, the Company increased the issued and fully paid shares through the conversion of its loans from Tranches C and D into 92,950,040 shares (Note 16).

Pada tanggal 7 September 2006, Perusahaan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui hasil penawaran umum terbatas II menjadi sebesar 1.089.994.134 saham. Perubahan ini telah dilaporkan dan mendapatkan persetujuan dari dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia lewat suratnya masing-masing No. W7-HT.01.04-855 tanggal 18 September 2006.

On September 7, 2006, the Company further increased the issued and fully paid shares through the Rights Issue II into 1,089,994,134 shares. This change has been reported to and approved by the Minister of Justice and Human Rights through its letter No. W7-HT.01.04-855 dated September 18, 2006.

Agio saham merupakan selisih antara jumlah keseluruhan nilai nominal saham Perusahaan sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat pada tahun 1994 dengan hasil yang diterima dari penawaran saham kepada masyarakat tersebut.

Additional paid-in capital represents the difference between the aggregate nominal value of the Company’s shares offered to the public in 1994 and the actual proceeds received from such public offering.

19. CASH DIVIDENDS

19. DIVIDEN KAS

At the stockholders’ annual meeting, the Company’s stockholders agreed not to declare dividends for years 2005 and 2004.

Dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham, para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen untuk tahun 2005 dan 2004.

54




20. OPERATING REVENUES

20. PENDAPATAN USAHA

Operating revenues consist of:

Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut: 2006 Ekspor Kayu lapis Kayu lapis olahan MDF MDF olahan Kayu gergajian/ “woodworking products”

Volume 3 (m )

2005 Volume 3 (m )

Rupiah

Rupiah

50.039 17.435 38.555

252.288.527.161 111.617.015.155 70.629.783.321

66.252 34.542 86.968 54

260.901.295.507 169.053.975.937 153.803.461.153 348.125.290

3.803

14.370.850.428

9

52.778.535

Plywood Secondary processed plywood MDF Secondary processed MDF Sawn timber/ woodworking products

584.159.636.422

Total Export Revenues

Plywood Secondary processed plywood MDF Secondary processed MDF Logs Sawn timber/ woodworking products Others

Jumlah Pendapatan Ekspor

448.906.176.065

Lokal Kayu lapis Kayu lapis olahan MDF MDF olahan Kayu bulat Kayu gergajian/ “woodworking products” Lain-lain

Export

Local 8.628 1.953 79.401 41 78.090

28.826.657.363 8.043.083.334 162.537.831.800 61.581.556 31.484.179.675

9.850 2.563 108.961 167 50.629

26.750.517.564 4.537.955.651 190.109.244.788 165.407.724 19.172.346.314

3.378 -

10.578.966.894 13.553.898.148

513 -

713.427.273 3.495.441.545

Jumlah Pendapatan Lokal

255.086.198.770

244.944.340.859

Total Local Revenues

Jumlah pendapatan usaha

703.992.374.835

829.103.977.281

Total operating revenues

In 2006 and 2005, there were no sales made to any single customer with annual cumulative amount exceeding 10% of the consolidated operating revenues.

Selama tahun 2006 dan 2005, tidak terdapat transaksi penjualan yang dilakukan dengan satu pelanggan dengan jumlah penjualan kumulatif selama setahun melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasi.

55




21. COST OF REVENUES

21. BEBAN POKOK PENDAPATAN

The details of cost of revenues are as follows:

Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut: 2006

2005

Kayu lapis: Kayu bulat yang digunakan Upah buruh langsung Beban pabrikasi

211.406.638.933 42.764.170.465 107.390.595.536

180.950.441.939 51.667.083.600 112.021.462.454

Plywood: Logs used Direct labor Manufacturing overhead

Jumlah beban produksi

361.561.404.934

344.638.987.993

Total manufacturing cost

Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun

8.657.447.139 (8.478.967.517)

3.199.463.434 (8.657.447.139)

Work in process inventory At beginning of year At end of year

Beban pokok produksi

361.739.884.556

339.181.004.288

Persediaan barang jadi Awal tahun Dipindahkan ke proses produksi lain Barang dalam perjalanan Akhir tahun

20.693.454.002 (83.401.604.741) (2.088.025.521) (39.829.212.967)

25.185.332.204 (94.850.275.155) (5.071.018.899) (20.693.454.002)

Beban pokok pendapatan - Kayu lapis Kayu lapis olahan MDF MDF olahan Kayu bulat Kayu gergajian/”woodworking products” Lain-lain

257.114.495.329 113.249.003.071 284.032.772.465 34.491.368 51.954.324.899 3.299.196.982 6.997.746.839

243.751.588.436 143.487.342.628 330.649.053.665 766.540.336 15.694.431.245 527.510.598 2.615.387.137

Cost of revenues - Plywood Secondary processed plywood MDF Secondary processed MDF Logs Sawn timber/woodworking products Others

Jumlah beban pokok pendapatan

716.682.030.953

737.491.854.045

Total cost of revenues

Selama tahun 2006 dan 2005, tidak terdapat transaksi pembelian yang dilakukan dengan satu pemasok dengan jumlah pembelian kumulatif selama setahun melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasi.

Cost of goods manufactured Finished goods inventory At beginning of year Transferred to other production lines Goods in-transit At end of year

In 2006 and 2005, there were no purchases made from any single supplier with annual cumulative amount exceeding 10% of the consolidated operating revenues.

56




22. OPERATING EXPENSES

22. BEBAN USAHA

The details of operating expenses are as follows:

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2006

2005

Beban Penjualan Pengangkutan dan penyimpanan Perbaikan dan pemeliharaan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Transportasi dan perjalanan Penyusutan (Catatan 10) Iklan dan promosi Lain-lain

20.516.417.212 3.630.947.270 1.661.337.933 251.848.971 198.870.426 39.877.611 8.079.838.307

15.419.353.681 1.806.267.473 1.590.876.928 429.478.336 100.521.715 102.126.398 9.850.124.858

Selling Expenses Freight and storage Repairs and maintenance Salaries, wages and employees’ benefits Transportation and travelling Depreciation (Note 10) Advertising and promotions Others

Jumlah beban penjualan

34.379.137.730

29.298.749.389

Total selling expenses

Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Perbaikan dan pemeliharaan Honorarium profesional Sumbangan, hadiah dan hubungan masyarakat Transportasi dan perjalanan Penyusutan (Catatan 10) Pajak dan perizinan Kantor dan mess karyawan Komunikasi Lain-lain Jumlah beban umum dan administrasi Jumlah beban usaha

26.128.232.524 3.040.849.694 2.905.542.957

24.696.766.731 1.975.553.053 915.093.776

2.817.296.126 2.026.396.862 1.429.018.463 1.463.385.166 1.162.343.145 756.177.292 2.072.432.342

1.196.253.313 1.262.773.934 1.410.277.070 567.561.820 1.153.166.892 1.319.693.680 1.514.998.114

43.801.674.571

36.012.138.383

Total general and administrative expenses

78.180.812.301

65.310.887.772

Total operating expenses

23. FINANCING COSTS

23. BEBAN KEUANGAN

The details of financing costs are as follows:

Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: 2006 Beban bunga Hutang bank Sewa guna usaha dan lain-lain

General and Administrative Expenses Salaries, wages and employees’ benefits Repairs and maintenance Professional fees Donations, representations and community relationship Transportation and travelling Depreciation (Note 10) Taxes and licenses Office and employees’ accommodation Communication Others

2005 Interest expense on Bank loans Capital leases and others

7.067.054.453 3.610.361.189

2.534.601.978 1.698.136.646

Jumlah beban bunga Denda atas pinjaman dana reboisasi (Catatan 17) Beban administrasi bank

10.677.415.642

4.232.738.624

4.156.415.449

477.858.661 2.907.219.479

Total interest expense Penalty on reforestation loans (Note 17) Bank charges

Jumlah beban keuangan

14.833.831.091

7.617.816.764

Total financing cost

57




24. SEGMENT INFORMATION

24. INFORMASI SEGMEN Grup mengklasifikasikan kegiatan usahanya ke dalam dua segmen pelaporan, yaitu segmen usaha dan segmen geografis, yang masing-masing diidentifikasikan sebagai segmen primer dan segmen sekunder. Segmen usaha terdiri dari tiga segmen yaitu industri pengolahan kayu, pengusahaan hutan, serta hutan tanaman industri. Sedangkan segmen geografis disajikan dalam lima segmen yang dibedakan menurut lokasi pelanggan Grup, yaitu pelanggan Indonesia, Asia Timur, Eropa, Amerika Serikat, serta Timur Tengah dan lain-lain.

The Group categorizes its businesses into two reportable segments namely business and geographical, which are identified as primary and secondary segments, respectively. The business segment is divided into three core segments, namely timber manufacturing, logging, and industrial timber plantations. While the geographical segment is divided into five segments based on the location of the Group’s customers consisting of Indonesia, East Asia, Europe, USA and Middle East and others.

Informasi mengenai segmen usaha dan geografis Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 disajikan sebagai berikut:

The information concerning the Group’s business and geographical segments for the years ended December 31, 2006 and 2005 are presented below: Business Segment

Segmen Usaha

2006 (in thousands of Rupiah)

2006 (dalam ribuan Rupiah)

Keterangan

Industri Pengolahan Kayu/ Timber Manufacturing

Pendapatan Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen Jumlah pendapatan usaha Hasil Hasil segmen Beban yang tidak dapat dialokasikan Rugi usaha Laba selisih kurs bersih Penghasilan bunga Beban keuangan Penghasilan lain-lain yang tidak dapat dialokasikan - bersih Beban pajak tangguhan Rugi sebelum hak pemegang saham minoritas atas bagian rugi bersih Anak perusahaan Hak pemegang saham minoritas atas bagian rugi bersih Anak perusahaan

Hutan Tanaman Industri/ Industrial Timber Plantations

Pengusahaan Hutan/ Logging

Eliminasi/ Eliminations

Konsolidasi/ Consolidated

Description Revenues

669.859.556

13.553.898

20.578.920

-

1.982.394

3.187.230

669.859.556

15.536.292

23.766.150

(44.665.514)

8.693.536

(11.096.816)

-

703.992.374

External revenues

(5.169.624)

-

Inter-segment revenues

(5.169.624)

703.992.374

Total revenues

-

(47.068.794)

Result Segment result

-

-

-

-

(43.801.674)

Unallocated expenses

-

-

-

-

(90.870.468)

Loss from operations

-

-

-

-

51.411.221 3.131.188 (14.833.831)

Gain on foreign exchange – net Interest income Financing cost

-

-

-

-

52.799.638

-

-

-

-

(54.579.446)

Unallocated other income - net Deferred income tax expense

(52.941.698)

Loss before minority interests in net losses of Subsidiaries

(167.709)

Minority interests in net losses of Subsidiaries

(53.109.407)

Net loss

-

-

-

-

-

-

Rugi bersih

58

-

-




24. SEGMENT INFORMATION (continued)

24. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Business Segment (continued)

Segmen Usaha (lanjutan)



Keterangan




Aktiva dan kewajiban Aktiva segmen 1.021.290.384 Penyertaan saham bersih Aktiva yang tidak dapat dialokasikan -



180.814.557

145.036.092

2.055.460

1.349.196.493

-

-

-

909.433

Assets and liabilities Segment assets Investment in shares of stock - net

-

-

-

170.496.573

Unallocated assets

1.520.602.499

Total consolidated assets

Jumlah aktiva konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan

597.698.802

175.642.361

143.826.458

17.115.375

934.282.996

Segment liabilities

-

-

-

-

145.365.541

Unallocated liabilities

1.079.648.537

Total consolidated liabilities

122.303.084 82.332.490

Other information Capital expenditure Depreciation

Jumlah kewajiban konsolidasi Informasi lainnya Pengeluaran modal Penyusutan

111.000.765 66.880.874

10.621.723 13.272.975

680.596 2.178.641

-



Keterangan Pendapatan Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen


Jumlah pendapatan usaha Hasil Hasil segmen Beban yang tidak dapat dialokasikan Laba usaha Penghasilan bunga Rugi selisih kurs bersih Beban keuangan Penghasilan lain-lain yang tidak dapat dialokasikan - bersih Penghasilan pajak tangguhan Laba sebelum hak pemegang saham minoritas atas bagian laba bersih Anak perusahaan Hak pemegang saham minoritas atas bagian laba bersih Anak perusahaan

Description



807.284.222

8.133.239

13.686.516

-

-

193.571

807.284.222

8.133.239

13.880.087

73.087.277

2.922.358

(12.888.457)

-

-

-



-

Description Revenues

829.103.977

External revenues

(193.571)

-

Inter-segment revenues

(193.571)

829.103.977

Total revenues Result Segment result

-

63.121.178

-

(36.819.943) 26.301.235 407.081

Unallocated expenses

Income from operations Interest income Loss on foreign (32.492.210) exchange – net (7.617.817) Financing cost

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

921.315

-

-

-

-

25.327.744

Unallocated other income - net Deferred income tax benefit

12.847.348

Income before minority interests in net income of Subsidiaries

-

-

-

-

-

-

Laba bersih

-

-

(520) 12.846.828

59

Minority interests in net income of Subsidiaries Net income






Business Segment (continued)

Segmen Usaha (lanjutan)



Keterangan


Aktiva dan kewajiban Aktiva segmen Penyertaan saham bersih Aktiva yang tidak dapat dialokasikan





732.249.948

192.958.564

119.569.322

-

-

-

-

597.248

Assets and liabilities Segment assets Investment in shares of stock - net

-

-

-

-

231.200.085

Unallocated assets

1.242.449.310

Total consolidated assets

246.622.665

Segment liabilities

777.513.354

Unallocated liabilities

1.024.136.019

Total consolidated liabilities

27.962.037 67.438.419

Other information Capital expenditure Depreciation

(34.125.857)

Jumlah aktiva konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan

763.762.811

175.642.361

143.826.458

-

-

-

(836.608.965) -

Jumlah kewajiban konsolidasi Informasi lainnya Pengeluaran modal Penyusutan

9.754.516 53.639.661

16.473.296 8.740.301

1.734.225 5.058.457

-

1.010.651.977

Geographical segment

Segmen Geografis



Keterangan

Penjualan Ekstern/ External Sales

Penjualan Antar Segmen/ Inter-segment Sales

Indonesia Asia Timur Eropa Amerika Serikat Timur Tengah dan lain-lain

255.086.198 174.711.520 33.972.621 100.592.059

5.169.624 -

139.629.976

-

Jumlah

703.992.374

5.169.624

Eliminasi/ Elimination


(5.169.624) (5.169.624)

255.086.198 174.711.520 33.972.621 100.592.059

Description

139.629.976

Indonesia East Asia Europe United States Middle East and others

703.992.374

Total



Keterangan

Description

Penjualan Ekstern/ External Sales

Penjualan Antar Segmen/ Inter-segment Sales

Indonesia Asia Timur Eropa Amerika Serikat Timur Tengah dan lain-lain

244.944.341 204.668.247 116.159.216 74.372.207

193.571 -

188.959.966

-

Jumlah

829.103.977

193.571

Eliminasi/ Elimination


(193.571) (193.571)

60

244.944.341 204.668.247 116.159.216 74.372.207

Description

188.959.966

Indonesia East Asia Europe United States Middle East and others

829.103.977

Total






Geographical segment (continued)

Segmen Geografis (lanjutan) Aktiva utama Grup terletak di Kalimantan Timur, oleh karena itu, manajemen Grup tidak menyajikan informasi jumlah nilai tercatat aktiva segmen dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva segmen berdasarkan lokasi geografis. 25. PERJANJIAN, PENTING

IKATAN

DAN

The major assets of the Group are located in East Kalimantan. Therefore, the Group’s management does not present the information by geographical location since the information is not meaningful and relevant. 25. SIGNIFICANT COMMITMENTS, AGREEMENTS AND CONTINGENCIES

KONTINJENSI

a.

Pada tanggal 8 Januari 2003, Perusahaan menandatangani perjanjian jasa pemasaran (“Contract for Marketing Services”) dengan Lynn Nusantara Marketing Company, Inc., Nevada, Amerika Serikat (“Lynn”), dimana Perusahaan menunjuk Lynn sebagai agen pemasaran bagi produk-produk Perusahaan untuk wilayah negara Amerika Serikat, Kanada serta wilayah lainnya yang disepakati, dan selanjutnya, Perusahaan membayar imbalan tertentu kepada Lynn seperti dipersyaratkan dalam perjanjian. Pada bulan Juli 2003, Perusahaan dan Lynn setuju untuk memperpanjang perjanjian tersebut untuk jangka waktu tiga puluh enam (36) bulan sejak tanggal penandatanganan perpanjangan perjanjian dengan persyaratan yang sama.

a.

On January 8, 2003, the Company signed a Contract for Marketing Services (“CMS”) with Lynn Nusantara Marketing Company, Inc., Nevada, United States of America (“Lynn”). Under the CMS, the Company appointed Lynn as the marketing agent for the Company’s products in the United States, Canada and other agreed areas. In turn, the Company pays certain compensation to Lynn as specified in the agreement. In July 2003, the Company and Lynn agreed to extend the CMS for thirty six (36) months since the renewal date of agreement under the same term.

b.

Pada tanggal 20 Januari 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian jasa pemasaran dengan PT Timbercraft Ecolestari (“Timbercraft”), dimana Perusahaan menunjuk Timbercraft sebagai agen pemasaran bagi produk-produk Perusahaan di pasar lokal maupun luar negeri. Selanjutnya Perusahaan membayar imbalan tertentu kepada Timbercraft seperti dipersyaratkan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua (2) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian.

b.

On January 20, 2006, the Company signed a marketing services contract with PT Timbercraft Ecolestari (“Timbercraft”). Under the contract , the Company appointed Timbercraft as the marketing agent for the Company’s products in the local and export markets. In turn, the Company pays certain compensation to Timbercraft as specified in the agreement. The agreement is valid for two (2) years from the date of the agreement.

c.

Ikatan sehubungan dengan pinjaman Grup dijelaskan dalam Catatan 16 dan 17.

c.

Commitments related to the Group’s outstanding loans are discussed in Notes 16 and 17.

61




25. PERJANJIAN, IKATAN PENTING (lanjutan)

DAN

25. SIGNIFICANT COMMITMENTS, AGREEMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

KONTINJENSI

d.

Pada tahun 2006 dan 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa-menyewa alat eksploitasi pengusahaan hutan dengan PT Karya Cipta Jaya (KCJ), perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan peralatan pengusahaan hutan. Sesuai dengan perjanjian tersebut, Perusahaan setuju untuk menyewa alat eksploitasi pengusahaan hutan untuk jangka waktu tiga sampai dengan empat tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Berdasarkan perjanjian sewa-menyewa tersebut, Perusahaan mendapatkan hak opsi untuk membeli pada akhir masa sewamenyewa. Pada tahun 2006 dan 2005, beban yang terjadi sebesar Rp39,3 miliar dan Rp48,4 miliar dicatat sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2006 dan 2005.

d.

In 2006 and 2005, the Company entered into various timber exploitation equipment rental agreements with PT Karya Cipta Jaya (KCJ), a company engaged in supplying timber exploitation equipments. Based on the agreements, the Company agreed to rent the timber exploitation equipment for three to four years from the dates of the agreements. Based on the rental agreements, the Company has the option to buy the equipment at the end of rental period. In 2006 and 2005, the expenses incurred relating to this agreement amounting to Rp39.3 billion and Rp48.4 billion, which are recorded as part of “Cost of Revenues” in the 2006 and 2005 consolidated statements of income.

e.

Berdasarkan surat tanggal 26 November 2004 dari Perusahaan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, tercantum ketentuan bahwa apabila Perusahaan melakukan gagal bayar, maka hutang bunga yang telah dihapuskan sejumlah US$21.680.921 akan timbul kembali pada tanggal 23 September 2019 (Catatan 16).

e.

Based on the Company’s letter to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dated November 26, 2004, which stated that in case the Company incurs installment payment default, the waived interest of US$21,680,921 will be due and payable on September 23, 2019 (Note 16).

f.

Pada tahun 2006, Perusahaan menandatangani berbagai perjanjian penjualan jangka panjang dengan berbagai pihak atas persediaan kayu bulat dan kayu gergajian. Pada tanggal 31 Desember 2006, rincian atas ikatan penjualan tersebut adalah sebagai berikut:

f.

In 2006, the Company entered into various long-term sales commitments for log and woodworking products supplies with several parties. As of December 31, 2006, the details of the sales commitments are as follows:

Nama Pelanggan/ Customer Names PT Falak Jaya Furnitama PT Kayu Permata PT Masterwood Indonesia Doorwin B.V.

Transaksi Penjualan/ Sales Transaction Kayu Bulat/Logs Kayu Bulat/Logs Kayu Gergajian/ Sawntimber Kayu Gergajian/ Sawntimber

Jumlah/Total

Jumlah/Total Volume (m3) 30.000 10.000 4.000 17.000 61.000

62




26. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

26. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY

Pada tanggal 31 Desember 2006, Grup mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang Dolar AS sebagai berikut:

As of December 31, 2006, the Group has monetary assets and liabilities denominated in US Dollar as follows:

Dalam Mata Uang Dolar AS/ In US Dollar Aktiva Kas Piutang usaha

2.970.365 7.573.740

Jumlah Aktiva Kewajiban Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lainnya Biaya masih harus dibayar Hutang bank jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank jangka panjang Hutang sewa guna usaha

Ekuivalen dalam Rupiah/ Equivalent in Rupiah 26.792.692.300 68.315.134.800

Assets Cash Trade receivables

95.107.827.100

Total Assets

11.764.852 6.741.181 7.900.395 1.440.560

106.118.965.040 60.805.452.620 71.261.564.971 12.993.851.200

3.500.000 53.481.921 3.782.349

31.570.000.000 482.406.927.420 34.116.791.678

Liabilities Short-term bank loan Trade payables Other payable Accrued expenses Current maturities of long-term bank loans Long-term bank loans Obligations under capital lease

Jumlah Kewajiban

799.273.552.929

Total Liabilities

Kewajiban - Bersih

704.165.725.829

Net Liabilities

As of the date of the independent auditors’ report (March 23, 2007), the middle rate of exchange as published by Bank Indonesia is Rp9,115 per US$1. Had the said exchange rate prevailing on March 23, 2007, been used to restate the above net foreign currency denominated liabilities of the Group as of December 31, 2006, the restated proforma balance of the above net foreign currency denominated liabilities would have increased by approximately Rp7.42 billion. The impact of other foreign currencies is considered insignificant. The Group does not hedge its loans denominated in foreign currency.

Pada tanggal laporan auditor independen (23 Maret 2007), kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar Rp9.115 per US$1. Oleh karena itu, bilamana kurs per tanggal 23 Maret 2007 tersebut digunakan untuk menyesuaikan jumlah kewajiban bersih dalam mata uang asing milik Grup pada tanggal 31 Desember 2006 ke dalam Rupiah, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing tersebut akan naik secara proforma sekitar Rp7,42 miliar. Pengaruh kurs mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan. Grup tidak melakukan lindung nilai (“hedging”) terhadap pinjaman yang diperoleh dalam mata uang asing tersebut.

63




27. OTHER FINANCIAL INFORMATIONS

27. INFORMASI KEUANGAN LAIN DAN INFORMASI NON-KEUANGAN

AND

NON-FINANCIAL

Sesuai dengan PSAK No. 32 “Akuntansi Kehutanan”, yang dijabarkan lebih lanjut dalam Pedoman Pelaporan Keuangan Pengusahaan Hutan, informasi keuangan lain dan informasi nonkeuangan yang berkaitan dengan kegiatan pengusahaan hutan Grup disajikan di bawah ini. Informasi non-keuangan tidak diaudit dan disajikan sebagai analisis tambahan serta tidak mempengaruhi posisi keuangan Grup tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut.

In compliance with SFAS No. 32, “Accounting for Forestry Enterprises”, and the related Guide on Financial Reporting for Enterprises Engaged in Forestry Industry, the other financial and nonfinancial information related to the forest concession activities of the Group are shown below. The following non-financial informations are unaudited and is provided as supplementary information only. Such information do not influence the Group’s financial position as of December 31, 2006 and 2005, and the results of their operations and their cash flows for the years then ended.

a.

a.

Rincian volume penjualan kayu bulat untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: Jenis kayu

b.

2006

The details of volume of sales of logs for the years ended December 31, 2006 and 2005 are as follows:

2005 3

Acacia/Eucaliptus/Gmelina Meranti Rimba Campuran

81.067 m -

Jumlah

81.067 m3

2006

Acacia/Eucalyptus/Gmelina Meranti Rimba Campuran

50.629 m3

Total

45.475 m 4.417 737

b.

Rincian pemenuhan kewajiban terhadap negara untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

Type of Logs 3

The details of fulfillment of obligations to the state for the years ended December 31, 2006 and 2005 are as follows:

2005

Dana reboisasi Pajak penghasilan (Pasal 21, 22 dan 23) Iuran hasil hutan Pajak bumi dan bangunan

19.306.386.955

18.054.267.578

13.860.773.939 6.465.429.502 3.517.409.081

11.249.301.800 5.685.785.800 3.029.548.183

Reforestation fund Income tax (Articles 21, 22 and 23) Forest production charges Tax on land and building

Jumlah

43.149.999.477

38.018.903.361

Total

64




27. OTHER FINANCIAL AND NON-FINANCIAL INFORMATIONS (continued)

27. INFORMASI KEUANGAN LAIN DAN INFORMASI NON-KEUANGAN (lanjutan) c.

Rincian atas rencana dan realisasi jenis kegiatan dan beban sehubungan dengan pelaksanaan penanaman kembali hutan alam yang meliputi Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) dan Non TPTI untuk tahun 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

c.

The details of plan and realization of activities and expenses related to the replanting of the natural forest consist of the Indonesian Selective Cutting and Planting System (TPTI) and non TPTI in 2006 and 2005 are as follows:

2006

2006

TPTI

TPTI BEBAN (dalam Ribuan Rp)/ EXPENSES (in Thousand Rp)

FISIK/ UNIT

No.

Uraian Kegiatan

1. 2.

Penataan Areal Kerja Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan Penebangan Perapihan Inventarisasi Tegakan Tinggal Pembebasan I Pengadaan Bibit Rehabilitasi/pengayaan Pemeliharaan Tanaman Pengayaan Pembebasan II dan III Penjarangan Tegakan Tinggal Pembukaan Wilayah Hutan

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Jumlah

Rencana Tahun Berjalan/ Current Year Plan


Realisasi/ Realization


Description of Activities

No. 1. 2.

202.721 13.959 194.453 84.242

Working Area Structuring Forest Timber Taking Before Extraction Extraction Wrapping-up Forest Timber Taking After Extraction Forest Preparation I Seedings Rehabilitations

115.679 25.126

Cultivating of Plant Forest Preparation II and III

9. 10.

129 ha

- ha

538.984

539.237

26 ha 6.494 m3 5.429 ha

- ha 3.808 m3 5.429 ha

2.269.492 1.046.635 48.959

2.548.338 59.099.876 74.118

7.036 ha - ha 669.400 Pcs 5.878 ha

7.036 ha - ha 672.500 Pcs 5.878 ha

242.785 57.486 352.964 197.567

15.002 ha 9.276 ha

15.002 ha 9.276 ha

496.824 58.218

- ha

- ha

-

-

Spacing After Extraction

11.

87.419 ha

963.098

1.362.499

Forest Opening Up

12.

163.302 ha 669.400Pcs 6.494 m3

130. 040 ha 672.500 Bt/Pcs 3.808 m3

6.273.012

64.260.248

Total

2006 NON TPTI

NON TPTI Estimasi Tahun Berjalan/ Estimation Current Year

No.

Uraian Kegiatan

1.

Perlindungan dan Pengamanan Hutan Penanaman Kiri Kanan Jalan Utama Petak Ukur Permanen/ Penelitian Penanaman dan Pemeliharaan Kebun Benih/Kebun Pangkas Penanaman Tanah Kosong Pembinaan Masyarakat Desa Hutan Pembuatan Buffer Batas Upaya Konservasi Lainnya

3. 4.

5. 6. 7. 8.

6. 7. 8.

120.526 ha

2006

2.

3. 4. 5.

Jumlah

Realisasi Tahun Berjalan/ Realization Current Year

Beban (dalam Ribuan Rp)/ Expenses (in Thousand Rp)

Volume


Volume


No.

12 kali

11.200

1 Kali/3 bln

547.864

Forest Protection

1.

400 ha

48.146

200 ha

4.617

2. 3.

72 ha

31.444

72 ha

1.917.526

Planting on Right and Left Roads Permanent Measured Plots /Research

1.120 bt

22.206

1.120 bt

35.394

Seed Garden/Trim Garden

4.

300 ha

-

-

1.514

Planting on Vacant Land

5.

8 desa 148 ha - ha

1.351.674 60.690 -

8 desa 148 ha Rutin ha

28.852.024 61.010 273.932

Community Development Bordering Other Conservation Activity

6. 7. 8.

1.525.360

420 ha 1 kali/3 bln 1.120 bt 8 desa

31.693.881

Total

920 ha 12 kali 1.120 bt 8 desa

65





27. INFORMASI KEUANGAN LAIN DAN INFORMASI NON-KEUANGAN (lanjutan) 2005

2005 TPTI

TPTI BEBAN (dalam Ribuan Rp)/ EXPENSES (in Thousand Rp)

FISIK/ UNIT

No.

Uraian Kegiatan

1. 2.

Penataan Areal Kerja Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan Penebangan Perapihan Inventarisasi Tegakan Tinggal Pembebasan I Pengadaan Bibit Rehabilitasi/pengayaan Pemeliharaan Tanaman Pengayaan Pembebasan II dan III Penjarangan Tegakan Tinggal Pembukaan Wilayah Hutan

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Jumlah






No. 1. 2.

250.778 10.451 181.668 94.913

Working Area Structuring Forest Timber Taking Before Extraction Extraction Wrapping-up Forest Timber Taking After Extraction Forest Preparation I Seedings Rehabilitations

82.931 18.813

Cultivating of Plant Forest Preparation II and III

9. 10.

- Ha

217.361 Ha

-

475.988

- Ha 5.429 m3 8.078 Ha

1.063.882 Ha - m3 773.012 Ha

2.574 8.078

1.943.344 72.918.488 68.211

5.778 Ha 1.336 Ha 600.000 Pcs 4.165 Ha

538.881 Ha 81.613 Ha 249.041 Pcs 202.740 Ha

5.778 1.336 609.650 4.165

16.001 Ha 1.814 Ha

733.293 Ha 79.892 Ha

16.001 1.814

3.200 Ha

63.591 Ha

3.200

-

Spacing After Extraction

11.

- Ha

5.405

1.233.862

Forest Opening Up

12.

145.271 Ha 600.000 Pcs 5.429 m3

3.754.265 Ha 249.041 Pcs - m3

658.001

77.279.447

Total

NON TPTI Estimasi Tahun Berjalan/ Estimation Current Year

No.

Uraian Kegiatan Perlindungan dan Pengamanan Hutan Penanaman Kiri Kanan Jalan Utama Petak Ukur Permanen/ Penelitian Penanaman dan Pemeliharaan Kebun Benih/Kebun Pangkas Penanaman Tanah Kosong Pembinaan Masyarakat Desa Hutan Pembuatan Buffer Batas Upaya Konservasi Lainnya

2. 3. 4.

5. 6. 7. 8.

Jumlah

Catatan : Ha Bt Org

d.

6. 7. 8.

104.899 Ha

NON TPTI

1.

3. 4. 5.

Realisasi Tahun Berjalan/ Realization Current Year


Volume


Volume


No.

1 kali/3 bln

11.200

1 kali /3 bln

6.040.258

Forest Protection

1.

200 Ha

48.146

200 Ha

5.728

2. 3.

72 Ha

31.444

72 Ha

21.140.905

Planting on Right and Left Roads Permanent Measured Plots /Research

120 Ha

15.864

120 Ha

18.776

Seed Garden/Trim Garden

4.

- Ha

-

- Ha

539

Planting on Vacant Land

5.

13 Prs 148 Ha - Ha

1.311.952 66.690 -

13 Prs 148 Ha - Ha

22.350.929 52.888 3.020.129

Community Development Bordering Other Conservation Activity

6. 7. 8.

540 Ha 13 Prs

1.485.296

540 Ha 13 Prs

52.630.152

Total

: Hektar : Batang : Orang

Ha Pcs Prs

Rincian rencana dan realisasi jenis kegiatan dan biaya sehubungan dengan pelaksanaan pembinaan masyarakat desa hutan adalah sebagai berikut:

d.

66

Notes : : Hectare : Pieces : Person

The details of plans and realization of social and forestry objectives for villages are as follows:




27. INFORMASI KEUANGAN LAIN DAN INFORMASI NON-KEUANGAN (lanjutan)


2006

2006 Rencana/Estimation

Sasaran Pembinaan dan Jenis Kegiatan I.

Peningkatan pendapatan, tumbuhnya ekonomi masyarakat pedesaan yang berwawasan lingkungan 1. Pendidikan dan latihan ketrampilan

2. Pemasaran hasil 3. Lain-lain II. Penyediaan sarana dan prasarana sosial ekonomi 1. Bangunan fisik desa

2. Bangunan fisik keagamaan 3. Bangunan fisik pendidikan

Satuan

Realisasi/Realization

Biaya (dalam Ribuan Rp)/ Expenses (in Thousand Rp)

Fisik/ Unit


Fisik/ Unit

Measurement

Increasing income and economic growth of village people Orang Kg Liter Unit Buah Kali Hektar Paket

203 10 5 2 16

264.450 1.000 2.300 800 12.150

203 10 2 16

264.452 1.000 800 12.170

Person Kg Litre Unit Pieces Times Hectare Package

Hektar Paket

-

-

-

-

Hectare Package

Lokal Paket Unit Unit/m2 Km Buah Liter Set Hektar Kali Meter Lain-lain Kali

10 4 2 9.603 45 8

14.700 36.474 125.000 63.080 45.450 3.900

9 4 2 9.603 45 8

13.200 36.474 63.081 45.454 3.900

Local Package Unit Unit/m2 Km Pieces Litre Set Hectare Times Metre Miscellaneous Pieces

13.500 42.200 192.450 291.900 500 151.020 40.000 14.000 -

12 27 168 312 Rutin 216 400 -

2.450 37.456 192.650 291.900 1.200 151.020 14.000 -

Routine Package Times Person Trip Visit Days Unit Sheet Miscellaneous

4. Pemanfaatan sarana/ prasarana perusahaan 29 168 312 216 3 400 -

Skill and education 1.

Marketing of products 2. Miscellaneous 3. Providing social and economic II. structure and infrastructure Village building infrastructure 1.

Religion building infrastructure 2. Education building infrastructure 3.

.

Developing positive behaviour III. and awareness of natural resources maintenance Kali Unit Hektar

52 22

15.000 20.000

2. Pengembangan hutan Rakyat, aneka usaha Kehutanan, hutan kemasyarakatan dan pelestarian sumber daya alam 3. Lain-lain Jumlah

I.

Company structure/ 4. infrastructure Rutin Paket Kali Orang Trip Kunjungan Hari Unit Lembar Lain-lain

III. Penciptaan kesadaran dan perilaku positif dalam pelestarian sumber daya alam 1. Penyuluhan

Focus Development and Type of Activities

73 22

22.850 20.000

-

-

1.349.874

1.174.057

67

Times Unit Hectare

Seminars 1.

Developing people forestry 2. and conservation of natural resources Miscellaneous 3. Total






2005 Rencana/Estimation

Sasaran Pembinaan dan Jenis Kegiatan I.

Peningkatan pendapatan, tumbuhnya ekonomi masyarakat pedesaan yang berwawasan lingkungan 1. Pendidikan dan latihan ketrampilan

2. Pemasaran hasil 3. Lain-lain II. Penyediaan sarana dan prasarana sosial ekonomi 1. Bangunan fisik desa

2. Bangunan fisik keagamaan 3. Bangunan fisik pendidikan 4. Pemanfaatan sarana/ prasarana perusahaan

III. Penciptaan kesadaran dan perilaku positif dalam pelestarian sumber daya alam 1. Penyuluhan

Satuan

Realisasi/Realization


Fisik/ Unit


Fisik/ Unit

Measurement

Focus Development and Type of Activities

Increasing income and economic growth of village people Orang Paket Kg Liter Unit Buah Kali Hektar Hektar Paket

Lokal Paket Unit Unit/m2 Km Buah Liter Set Hektar Meter Lain-lain

Paket Kali Orang Trip Kunjungan Rutin Hari Unit Lembar Lain-lain

Kali Unit Hektar

52 1 -

2 1 2.412 1.000

5 48 288 -

15 -

50.900 2.500 -

5.250 1.000 12.836 25.000

3.700 23.500 2.000 103.536 -

2 1 2.412 1.000

5 54 73 288 -

21.850 -

2. Pengembangan hutan Rakyat, aneka usaha Kehutanan, hutan kemasyarakatan dan pelestarian sumber daya alam 3. Lain-lain Jumlah

52 1 -

21 -

53.100 2.500 -

Person Package Kg Litre Unit Pieces Times Hectare Hectare Package

7.072 3.500 15.861 25.000

Local Package Unit Unit/m2 Km Pieces Litre Set Hectare Meter Miscellaneous

5.900 34.400 5.285 103.536 -

24.875 -

-

-

252.072

281.029

I.

Skill and education 1.

Marketing of products 2. Miscellaneous 3. Providing social and economic II. structure and infrastructure Village building infrastructure 1.

Religion building infrastructure 2. Education building infrastructure 3. Company structure/ 4. Package infrastructure Times Person Trip Visit Routine Days Unit Sheet Miscellaneous

Times Unit Hectare

Developing positive behaviour III. and awareness of natural resources maintenance Seminars 1.

Developing people forestry 2. and conservation of natural resources Miscellaneous 3. Total

e.

Realisasi pembangunan jalan dan jembatan selama tahun 2006 dan 2005, dipandang dari sudut keuangan, masing-masing adalah sebesar Rp9,4 miliar dan Rp10,6 miliar.

e.

During 2006 and 2005, the extent of realization of the construction of roads and bridges in financial terms, amounted to Rp9.4 billion and Rp10.6 billion, respectively.

f.

Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, realisasi anggaran dan penanaman HTI serta akumulasinya (dalam hektar) adalah sebagai berikut:

f.

As of December 31, 2006 and 2005, the budget realization and the cumulative planted area of the Industrial Timber Plantations (in hectares) are as follows:

68






2006 Akumulasi/Accumulated

Lokasi

Anggaran/ Budget


Hutan Tanaman Industri dalam Pengembangan/ Hutan Tanaman Industrial Timber Industri/ Plantations Industrial Timber under Development Rehabilitasi/ Plantations Stage Rehabilitation

Location

Sungai Pesab Batu Putih Muara Karangan Sungai Mao

850 1.980 2.200 3.800

38 1.445 1.294 2.970

11.159 15.442 10.255 -

5.988

577 467 -


Jumlah

8.830

5.747

36.856

5.988

1.044

Total

2005

2005 Akumulasi/Accumulated

Lokasi

Anggaran/ Budget


Hutan Tanaman Industri dalam Pengembangan/ Hutan Tanaman Industrial Timber Industri/ Plantations Industrial Timber under Development Rehabilitasi/ Plantations Stage Rehabilitation

Location


500 1.100 700 3.000

1.039 684 3.018

11.121 13.997 8.961 -

3.018

577 467 -


Jumlah

5.300

4.741

34.079

3.018

1.044

Total

Informasi kegiatan pengusahaan hutan lainnya tidak disajikan tersendiri dalam laporan keuangan konsolidasi karena jumlahnya tidak material, sesuai dengan ketentuan dalam Pedoman Pelaporan Keuangan Pengusahaan Hutan.

Other information on forest concession activities are not presented herein since their impact to the consolidated financial statements are considered immaterial in accordance with the Guide on Financial Reporting for Enterprises Engaged in Forestry Industry.

69




28. ECONOMIC CONDITION

28. KONDISI EKONOMI Perekonomian Indonesia menunjukkan tanda-tanda positif seperti stabilitas dan menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolas AS dan penurunan tingkat bunga dan inflasi. Namun demikian perekonomian masih sensitif terhadap ketidakpastian sosial, keamanan dan politik. Pada tahun 2006, Perusahaan telah berhasil mendapatkan pinjaman dari beberapa bank dalam negeri dan mendapatkan sertifikat Pengelolaan Hutan Lestari (“Sustainable Forest Management”) dan Lacak Balak (“Chain of Custody”), dimana manajemen berpendapat dapat meningkatkan harga jual produk Perusahaan.

The Indonesian economy has shown positive trends on certain major economic indicators, such as the strengthening of Rupiah currency against US Dollar and reduced interest and inflation rate. Even though, the economic conditions is still sensitive with domestic social, security and political instabilities. In 2006, the Company has successfully obtained several loans from domestic banks and secured the Sustainable Forest Management and Chain of Custody certificates, which based on management’s opinion will increase the selling price of the Company’s products.

Dalam menjalankan usahanya, manajemen Grup selalu konsisten menerapkan strategi usahanya sebagai berikut:

In respect with business strategies, the Group’s management has consistently implemented the following business strategies:

·

·

Continue focussing on the market which have significant competitive gain through the product mix strategy and penetrate the prospective new market.

·

Continue increasing the productivity and initiate efficiency in the operation using strategic cost reduction program through development of steam generated power supply and investment in Mini Rotary that can use small logs and create efficiency to minimize cost within the budget.

·

To increase quality and type of products produced, which are responsive to customer (market) needs. Initiate sustainable forest management and renewal heavy equipment and extension of potential forest concession areas to ensure the continuity of material stock to industrial side.

·

· ·

·

Tetap fokus terhadap pasar yang memberikan keuntungan kompetitif secara nyata (“significant”) melalui strategi kombinasi produk (“product mix strategy”) serta penetrasi terhadap pasar baru yang prospektif. Terus meningkatkan produktivitas dan melakukan langkah-langkah efisiensi di dalam operasional usaha melalui program penurunan biaya strategis (“strategic cost reduction program”) melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga uap dan investasi di Mini Rotary yang dapat menggunakan kayu kecil dan menghindari biaya yang timbul akibat kesalahan (“cost of mistakes”) serta penerapan anggaran secara ketat (“strict budget”) Meningkatkan kualitas dan jenis produk yang dihasilkan agar lebih responsif terhadap kebutuhan konsumen (pasar). Penerapan pengelolaan hutan lestari (“sustainable forest management”) dan peremajaan alat berat (“renewal heavy equipment”) serta perpanjangan konsesi areal hutan yang masih berpotensi, guna menjamin kelangsungan pasokan bahan baku ke industri secara berkesinambungan. Menciptakan “good corporate governance” melalui pematuhan peraturan pemerintah sesuai dengan sifat usaha, meminimalkan terjadinya konflik sosial melalui “community development”, serta operasional usaha yang ramah lingkungan (“environmental friendly”).

·

·

70

Create the good corporate governance through compliance of government regulations, minimize the social conflict through the community development and environmental friendly business operations.




28. ECONOMIC CONDITION (continued)

28. KONDISI EKONOMI (lanjutan) Penyelesaian lebih lanjut atas kondisi ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia, yang merupakan suatu tindakan yang berada di luar kendali Grup.

Recovery and/or resolution to further improve the economic conditions depends on the fiscal, monetary and other measurements that have been and will be taken by the Indonesian government, actions which are beyond the Group’s control.

29. SUBSEQUENT EVENTS

29. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a.

Pada bulan Januari 2007, Anak perusahaan telah membayarkan uang muka pembelian mesin pembangkit listrik kepada Shandong Machinery Import & Export Group Corporation sebesar US$612.000 untuk membangun pembangkit listrik di areal Perusahaan.

a.

In January 2007, a Subsidiary has paid advances to Shandong Machinery Import & Export Group Corporation relating to power plant machineries purchases amounting to US$612,000 at the Company’s premises.

b.

Pada bulan Maret 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa guna usaha dengan PT Caterpillar Finance Indonesia dan PT Candra Sakti Utama Leasing atas alat-alat berat dengan total sewa sebesar US$5.742.000. Periode sewa guna usaha ini akan berakhir pada tahun 2011.

b.

In March 2007, the Company entered into several capital lease agreements with PT Caterpillar Finance Indonesia and PT Candra Sakti Utama Leasing for heavy equipments with total contracts of US$5,742,000. The lease period will mature in 2011.

c.

Pada bulan Maret 2007, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan Pajak (SPHP) untuk tahun fiskal 2005 yang menyatakan bahwa rugi fiskal tahun 2005 dikoreksi sebesar Rp12.493.700.105. Sampai dengan tanggal laporan independen, Perusahaan belum menerima Surat Ketetapan Pajak resmi dari Kantor Pajak.

c.

In March 2007, the Company obtained a notification letter for 2005 tax assessment results from tax office which stating that the 2005 fiscal loss has been corrected amounting to Rp12,493,700,105. As of the date of independent auditors’ report, the Company has not obtained a formal tax decision letter from the Tax Office.

30. RECLASSIFICATION OF ACCOUNT

30. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa angka perbandingan dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2005 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2006.

Certain comparative figures in the 2005 consolidated financial statements have been reclassified to conform to the 2006 consolidated financial statements presentation.

31. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31. PREPARATION AND COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Grup bertanggung jawab dalam penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 23 Maret 2007.

The management of the Group is responsible for the preparation and completion of the consolidated financial statements that were completed on March 23, 2007.

71

PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES

Recommend Documents