Ekshibit A-1
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk NERACA PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Aset Aset Lancar Kas Bank Piutang Usaha Piutang Lain-lain Persediaan Uang Muka Sub Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi penyusutan tahun 2010 dan 2009 masing masing sebesar Rp 3.073.832.604,74 dan Rp 2.684.151.425,11 Aset Pajak Tangguhan Total Aset
Catatan
3 4 5 6 2,4;7 8
2010 Rp.
2009 Rp.
12.500.000,00 312.686.414,44 7.006.510.172,81 535.010.935,66 2.737.962.926,05 2.747.146.403,05 13.351.816.852,01
12.500.000,00 366.102.088,48 7.785.576.028,52 535.010.935,66 2.559.951.893,44 2.216.047.346,14 13.475.188.292,24
1.128.942.218,29 0,00 14.480.759.070,30
1.600.203.397,92 6.102.272,28 15.081.493.962,44
109.042.876,52 5.238.672.662,99 718.714.355,73 258.000.000,00 500.000.000,00 1.674.417.126,47 8.498.847.021,71
79.223.955,41 5.621.960.715,45 593.539.493,98 426.000.000,00 500.000.000,00 1.937.329.825,00 9.158.053.989,84
3.000.000.000,00 1.393.084.229,80 96.577.904,98 1.492.249.913,81 5.981.912.048,58 14.480.759.070,29
3.000.000.000,00 1.393.084.229,80 88.994.904,98 1.441.360.837,82 5.923.439.972,60 15.081.493.962,44
2,5;9
10
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Lancar Hutang Usaha Biaya Yang Masih Harus Dibayar Kewajiban Pajak Yang Masih harus Dibayar Hutang Bank BTN Hutang Bank Bukopin Hutang Bank BRI Syariah Sub Jumlah Kewajiban Lancar Ekuitas Modal Saham- Modal Dasar 60.000.000 Saham nominal @ Rp.100,- Modal ditempatkan dan disetor 30.000.000 lembar saham. Agio saham Laba Ditahan Ditentukan Penggunaannya Laba Ditahan Tidak Ditentukan Sub Jumlah Ekuitas Total Kewajiban dan Ekuitas
11 12 13 14 15 16
17
Lihat Catatan Atas Laporan Keuangan Yang Tidak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
Ekshibit B - 2 PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk LAPORAN LABA - RUGI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 CATATAN
PENJUALAN DAN PENDAPATAN HARGA POKOK PENJUALAN
13.814.883.833,99
14.257.388.956,61
19
12.943.137.534,71
13.460.360.607,47
871.746.299,28
797.028.349,14
829.789.712,29
796.045.848,46
41.956.586,99
982.500,68
87.655.751,02
182.829.852,87
129.612.338,01
183.812.353,55
35.343.146,75
36.153.394,35
6.102.272,28
(3.568.734,62)
20
LABA OPERASI PENDAPATAN NON OPERASI
21
LABA SEBELUM PAJAK PAJAK KINI
22
PAJAK TANGGUHAN LABA SETELAH PAJAK
LABA PER SAHAM DASAR
2009 Rp.
2.7; 18
LABA KOTOR BEBAN OPERASIONAL
2010 Rp.
2.9
88.166.918,98
151.227.693,81
2,94
5,04
Lihat Catatan Atas Laporan Keuangan Yang Tidak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
Ekshibit C-3 PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
KETERANGAN
Saldo Awal Agio Saham Tambahan modal disetor Cadangan Perseroan Koreksi Laba Tahun Lalu Pembagian Dividen Laba Periode Berjalan Saldo per 31 Desember 2009 Agio Saham Tambahan modal disetor Cadangan Perseroan Koreksi Laba Tahun Lalu Pembagian Dividen Laba Periode Berjalan Saldo per 31 Desember 2010
MODAL DISETOR Rp. 3.000.000.000,00 1.393.084.229,80 4.393.084.229,80 4.393.084.229,80
SALDO LABA DITENTUKAN TIDAK DITENTUKAN PENGGUNAANNYA PENGGUNAANNYA Rp. Rp. 82.194.904,98 1.365.842.482,01 6.800.000,00 (6.800.000,00) (28.109.338,00) (40.800.000,00) 151.227.693,81 88.994.904,98 1.441.360.837,82 7.583.000,00 (7.583.000,00) (29.694.842,99) 88.166.918,98 96.577.904,98 1.492.249.913,81
Lihat Catatan Atas Laporan Keuangan yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
JUMLAH EKUITAS Rp. 4.448.037.386,99 1.393.084.229,80 (28.109.338,00) (40.800.000,00) 151.227.693,81 5.923.439.972,60 (29.694.842,99) 88.166.918,98 5.981.912.048,59
Ekshibit D-4 PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2010 Dan 2009 KETERANGAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pendapatan operasional lainya Pembayaran Beban Tenaga Kerja Pemberian pinjaman ke afiliasi Pembayaran Beban Umum dan Administrasi Pembayaran Kepada pemasok Arus Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset tetap Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Tambahan setoran modal Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE PENGUNGKAPAN TAMBAHAN : Kas dan Setara Kas terdiri dari : Kas Bank Jumlah Kas dan setara kas
2010 Rp.
2009 Rp.
13.728.276.829,01 87.655.751,02 (1.912.748.463,00) (829.789.712,29) (11.208.390.078,78) (134.995.674,04)
81.580.000,00 81.580.000,00
12.162.185.239,28 182.829.852,87 (1.844.296.619,00) (796.045.848,46) (10.197.465.500,83) (492.792.876,14)
459.631.500,00 459.631.500,00
-
-
(53.415.674,04) 378.602.088,48 325.186.414,44
(33.161.376,14) 411.763.464,62 378.602.088,48
12.500.000,00 312.686.414,44 325.186.414,44
12.500.000,00 366.102.088,48 378.602.088,48
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. Pelita Sejahtera Abadi didirikan pada tanggal 14 Januari 2002 berdasar akta notaris No: 16 dari notaris Ny. O. Hartati, SH. Akta Notaris tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan HAM Republik Indonesia No.C.03855.HT.0101 Th.2002 Tanggal 8 Maret 2002 dan telah dicatatkan pada lembaran Berita Negara No. 48/2002 tanggal 14 Juni 2002 dan Tambahan berita negara No. 5772/2002. Perubahan Akta Notaris berdasar perubahan anggaran dasar dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka (Tbk), yaitu berdasar Akta Notaris Edi Priyono, SH (Notaris di Jakarta) No. 15 tanggal 25 April 2002 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan HAM Republik Indonesia No. C-08270 HT.01.04 Th 2002 tanggal 14 Mei 2002. Perubahan Akta Notaris terakhir berdasar perubahan anggaran dasar Perseroan sesuai Undang–undang Perseroan Terbatas No.40 Tahun 2007 sebagai pengganti Undang-undang No.1 Tahun 1995, dengan Akta Notaris No. 50 tanggal 18 Juni 2008 dari notaris Ny. O.Hartati, SH dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan HAM Republik Indonesia No. AHU-82938.AH.01.02 Tahun 2008 Tanggal 06 November 2008. Tempat dan kedudukan perusahaan di Jalan Raya Soekarno Hatta KM-32, Desa Harjosari, Bawen 50661 Kabupaten Semarang. 1.1 Latar Belakang didirikannya PT. Pelita Sejahtera Abadi Tbk PT. Pelita Sejahtera Abadi Tbk (“Perusahaan”) bergerak dalam bidang-bidang usaha jasa boga, toko serba ada, jasa pelayanan transportasi kontainer (trucking), wartel dan perumahan. Semua bidang usaha tersebut kecuali perumahan diperoleh melalui pembelian Aset dan hutang dari Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera (“Kopkar Apacinti”) berdasarkan Akta No. 1,2,3,4, 6 yang dibuat dihadapan Ende Yahara, SH, Notaris di Bawen tanggal 1 Mei 2002. Dalam bidang pelayanan pengangkutan barang Perusahaan bekerja sama dengan PT. Apacinti Corpora yaitu berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama tanggal 31 Januari 2008 yang telah diperpanjang dan berlaku dari tanggal 31 Januari 2010 hingga 31 Januari 2012, sedang untuk pelayanan jasa boga berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama dengan PT. Apacinti Corpora dengan nomor 04/AIC-Pers/II/2008 tanggal 01 Februari 2008 yang telah diperpanjang dan berlaku dari tanggal 01 Februari 2010 sampai dengan 31 Januari 2012.
5
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan pendirian PT. Pelita Sejahtera Abadi Tbk berdasar Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan adalah melakukan usaha dalam bidang tekstil, pengangkutan, pembangunan, real estate, perdagangan, pengadaan barang, angkutan, jasa boga, industri, pertanian, perkebunan, perhutanan, pertambangan, peternakan, perikanan, pertambakan, perbengkelan, konsultan dan bidang jasa lainnya dalam arti yang seluas-luasnya. PT. Pelita Sejahtera Abadi Tbk memulai kegiatan operasionalnya sejak 1 Mei 2002 1.3. Struktur Organisasi Perusahaan (PT. Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Jumlah karyawan tetap perusahaan adalah sebanyak 133 orang. Adapun Struktur organisasi perusahaan berdasarkan perubahan terakhir Akta Notaris Ny. O. Hartati, S. H. No. 50 tertanggal 18 Juli 2008 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama : Joseph Natal Sontenes Nababan Komisaris : Djulian Azwari Imron Komisaris Independen : Ade Prima Syarif Direksi: Direktur Utama Direktur
: Rakiyo Wibowo : Jusca Fariedz
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI Berikut ini kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 2.1 Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar harga perolehan. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung (direct method) dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang rupiah (Rp). 6
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
2.2 Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui berdasar metode accrual, yaitu diakui pada saat terjadi penyerahan barang, sedang beban diakui pada saat terjadinya sesuai dengan masa manfaatnya. Pengakuan pendapatan yang diterima dari transaksi pembiayaan bagi hasil adalah berdasar jumlah nominal tetap yang besarnya ditetapkan sesuai kesepakatan. Pendapatan komisi konsinyasi diakui pada saat barang konsinyasi terjual.
2.3 Piutang Usaha dan Penyisihan Piutang Usaha Piutang usaha disajikan dalam jumlah bruto dan perusahaan tidak membentuk cadangan penyisihan piutang usaha dikarenakan manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih. 2.4 Persediaan Persediaan barang dagangan dinilai berdasar harga beli terakhir dengan metode pencatatan perpetual. Perusahaan tidak membentuk penyisihan persediaan yang rusak atau usang dikarenakan perputaran (turnover) persediaan sangat tinggi khususnya pada barang jasa boga. Barang-barang konsinyasi (titipan) dikeluarkan dari persediaan. Persediaan Tanah dan Bangunan (Rumah) didasarkan pada harga perolehan dan semua biaya-biaya yang telah dan akan dikeluarkan sehingga tanah dan bangunan siap pakai (jual). 2.5 Aset Tetap dan penyusutan Semua Aset tetap diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Semua Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) selama masa manfaatnya: Jenis Aset Tetap Bangunan Inventaris (Peralatan) Kendaraan
% Penyusutan 10 % 12.5 % & 25% 12.5%
7
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat Aset atau yang memberikan manfaat ekonomis berupa peningkatan kapasitas, dikapitalisir dan disusutkan sesuai dengan tarip penyusutan yang sesuai. Apabila nilai tercatat Aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat Aset harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Apabila Aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba-rugi. 2.6 Aset sewa guna usaha Aset tetap yang diperoleh dengan sewa guna usaha pembiayaan (lease) disajikan berdasar nilai tunainya dari jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha ditambah harga opsi pada awal periode sewa. Kewajiban yang terkait juga ikut diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan hutang dan pembayaran beban bunga. Aset sewa guna usaha disusutkan dengan metode yang sama seperti Aset yang dimiliki. 2.7 Pengakuan Pendapatan Transportasi Pengakuan pendapatan jasa trucking didasarkan pada komisi bersih yang diterima perusahaan bila menggunakan armada pihak lain. Pemberlakuan pengakuan tersebut sudah dimulai sejak tahun buku 2005. 2.8 Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarip pajak yang berlaku. Pelaporan pajak penghasilan didasarkan pada PSAK No.46 tentang akuntansi pajak penghasilan (lihat catatan 24). Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat Aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak Aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. 8
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarip pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian Aset dan kewajiban pajak kini, kecuali Aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda. 2.9 Laba per saham Laba usaha dan laba bersih per saham tahun 2010 dan 2009 dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang. 2.10 Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: i.
ii. iii.
iv.
v.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); perusahaan asosiasi (associated company); perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat dari orang-orang tersebut; perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini meliputi perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
9
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
2.11 Biaya tangguhan Biaya tangguhan adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka emisi saham termasuk semua biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka penawaran umum perdana (IPO). Biaya emisi saham ini tidak diamortisasi melainkan akan dikurangkan pada hasil emisi saham, bila proses penawaran umum perdana menjadi efektif. Adapun biaya perijinan pendirian perusahaan dibiayakan pada saat terjadinya. 2.12 Informasi Segmen Informasi segmen perusahaan disajikan menurut pengelompokkan (segmen) usaha. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa.
10
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 3
KAS
2010 2009 Rp Rp. Saldo kas per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 12.500.000,00 dan saldo per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 12.500.000,00 dengan perincian sebagai berikut: Kas Umum 5.000.000,00 5.000.000,00 Kas Perdagangan Umum 3.000.000,00 3.000.000,00 Kas Jasa Boga 2.500.000,00 2.500.000,00 Kas Transportasi 1.000.000,00 1.000.000,00 Kas Perumahan 1.000.000,00 1.000.000,00 12.500.000,00 12.500.000,00
4
BANK
5
PIUTANG USAHA
2010 2009 Rp. Rp. Saldo Bank per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp. 312.686.414,44 dan Rp. 366.102.088,48 dengan perincian sebagai berikut: Giro Bank Mandiri 136-0002020284 146.043.189,05 234.149.042,63 Giro Bank Mandiri 136-00-0419266-9 8.352.835,87 23.400.592,54 Giro BTN 00013-01-30-000429-2 67.952.754,43 2.082.644,40 Giro Bank Niaga 015-01-02009-00-6 1.320.028,07 Giro Bank Bukopin 1002207-18-1 2.565.706,84 8.385.154,84 Giro Bank BRI Syariah 31-16-0025-5 87.771.928,25 96.764.626,00 312.686.414,44 366.102.088,48 2010 2009 Rp. Rp. Saldo piutang per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah merupakan piutang afiliasi dan non afiliasi masing-masing sebesar Rp. 2.735.336.833,47 dan Rp 2.928.162.598,47 dengan perincian sebagai berikut: Piutang Afiliasi: Piutang Transportasi 1.047.266.347,00 1.448.518.594,00 Piutang ATK 38.719.895,15 50.299.895,15 Piutang Barang Perdagangan Umum 340.921.831,32 436.205.534,32 Piutang Kantin 94.735.016,00 25.104.298,00 Piutang Pengadaan Jasa Boga 999.761.747,00 824.639.483,00 Piutang PT. ISG 138.734.203,00 112.573.330,00 Piutang Koperasi 1.766.502,00 6.984.855,00 Piutang Extra Fooding 73.431.292,00 23.836.609,00 Total piutang afiliasi 2.735.336.833,47 2.928.162.598,47 Piutang Non Afiliasi:
2010 2009 Rp. Rp. Saldo per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 4.271.173.339,34 dan Rp 4.857.413.430,05 merupakan pendapatan yang akan diterima dan piutang non afiliasi lainnya dengan perincian sebagai berikut: Piutang Transportasi 114.885.500,00 209.435.000,00 Sewa Kantin 250.000,00 Penjualan Perdagangan Umum 11.345.942,34 13.804.728,05 Pendapatan Bunga Perdagangan Umum 153.534.788,00 153.534.788,00 Piutang Perumahan 3.982.767.459,00 4.469.356.664,00 Pendapatan Café 8.639.650,00 11.032.250,00 4.271.173.339,34 4.857.413.430,05 Pendapatan yang akan diterima adalah fee jasa boga atau piutang jasa boga yang di subkontrakkan kepada pihak lain dan transaksi ini adalah transaksi non afiliasi. Piutang transportasi merupakan piutang kepada PT. Apac Inti Corpora dan perusahaan lain (non afiliasi) atas jasa pengangkutan impor maupun ekspor.
11
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Piutang barang perdagangan umum adalah timbul dari transaksi penjualan kepada anggota Kopkar Apacinti Pelita Sejahtera, sedangkan piutang ATK (alat tulis kantor) adalah timbul dari transaksi dengan PT. Apacinti Corpora. Ikhtisar
Umur
Piutang Usaha : 0 hari 31 hari > 60 hari
2010 %
2009 %
2010 Rp
2009 Rp
11,20%
13,12%
784.459.936,66
1.021.148.268,37
14,03%
12,04%
982.767.459,00
937.693.362,00
30 60
74,78% 74,84% 5.239.282.777,15 5.826.734.398,15 100,00% 100,00% 7.006.510.172,81 7.785.576.028,52 Berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing piutang usaha,manajemen perusahaan berkeyakinan, bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih,sehingga tidak membentuk penyisihan piutang tidak tertagih. 6
PIUTANG LAIN-LAIN
2010 2009 Rp. Rp. Jumlah tersebut merupakan saldo piutang lain-lain per 31 Desember 2010 dan 2009 yang masing-masingnya berjumlah sebesar Rp. 535.010.935,66 dan Rp 535.010.935,66 . Akun ini merupakan Piutang yang timbul dari transaksi hubungan istimewa penjelasan sebagai berikut: Piutang Modal Kerja Pada Koperasi Karyawan Apacinti Pelita 234.917.058,00 234.917.058,00 Sejahtera Piutang bunga pinjaman afiliasi 300.093.877,66 300.093.877,66 535.010.935,66 535.010.935,66 Piutang afiliasi lain-lain adalah merupakan piutang kepada Koperasi Apacinti Pelita Sejahtera atas penggunaan dana hasil Initial Public Offering (IPO) PT. Pelita Sejahtera Abadi Tbk yang telah dikurangi dengan biaya emisi saham dengan sisa bersih sebesar Rp 2.593.084.230,00 yang semestinya berdasarkan peruntukkannya dari hasil IPO tersebut untuk digunakan peningkatan investasi jangka panjang (berupa Aset tetap) dan peningkatan modal kerja. Total dana yang dialihkan tersebut berjumlah Rp 2.700.000.000,00 yang berasal dari hasil bersih IPO ditambah dana milik PT. Pelita Sejahtera Abadi Tbk sebesar Rp 106.915.770,00 dan atas pengalihan dana tersebut kepada Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera telah dilakukan perjanjian pinjaman antara PT. Pelita Sejahtera Abadi Tbk dengan Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera yang tertuang dalam Surat Perjanjian Pinjaman yang ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal 14 April 2003 dengan bunga 15 % per tahun. Tahun buku 2006 piutang afiliasi sebesar Rp. 1.555.400.000,00 dan piutang bunga afiliasi sebesar Rp. 624.776.083,00 telah di off-set kan dengan hutang afiliasi (Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera), dengan nilai sisa piutang per 31 Desember 2006 sebesar Rp. 775.389.060,00 . Hutang afiliasi yang di off-set kan tersebut merupakan talangan biaya perumahan yang telah dikeluarkan oleh Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera untuk kepentingan PT. Pelita Sejahtera Abadi, Tbk., hal ini sesuai dengan berita acara yang ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 31 Desember 2006 oleh Direksi PT. Pelita Sejahtera Abadi, Tbk. dan Komisaris Independen dan dengan Sekretaris Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera. Piutang afiliasi sebesar Rp 535.010.935,66 diatas adalah posisi per 31 Desember 2010 setelah ada pembayaran sebagian dari pokok pinjaman Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera 7 PERSEDIAAN
2010 2009 Rp. Rp. Saldo per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 2.737.962.926,05 dan Rp 2.559.951.893,44 dengan perincian sebagai berikut: Barang Perdagangan Umum 266.642.578,92 229.954.127,85 Persediaan Tanah dan Bangunan Perumahan 2.417.713.262,88 2.289.082.416,77 Barang Jasa Boga 53.607.084,25 40.915.348,82 2.737.962.926,05 2.559.951.893,44
12
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Nilai persediaan Tanah dan Rumah sebesar Rp. 2.417.713.262,88. Adapun lahan tanah untuk perumahan tersebut diperoleh perseroan dengan melakukan pembelian lahan dari beberapa pihak melalui pelepasan hak atas lahan tersebut senilai Rp. 1.144.600.000,00 dengan luas total lahan sebesar 24.860 M2 yang berada di Desa Derekan Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang yang kepemilikannya dibuktikan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No.1 atas nama perseroan. Sumber dana pembelian tanah tersebut adalah dari pengembalian sebagian pokok pinjaman dari Koperasi Karyawan Apac Inti Pelita Sejahtera (Pihak Yang memiliki hubungan istimewa) kepada perseroan yang ditunjukkan dengan Pembaharuan Perjanjian Pinjaman tanggal 16 Juli 2004 antara Koperasi Karyawan Apac Inti Pelita Sejahtera dengan perseroan. Nilai persediaan tersebut juga mencakup nilai persediaan tanah dan bangunan yang dibeli perseroan dengan nilai Rp. 1.419.650.000,00 di Pringsari seluas 24.552 m2. Sumber dana pembelian lahan tersebut dari pinjaman Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera.
8 UANG MUKA
2010 2009 Rp. Rp. Saldo per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp. 2.747.146.403,05 dan Rp. 2.216.047.346,14 dengan perincian sebagai berikut: PPN Perdagangan Umum 211.424.486,55 146.170.772,55 PPh 21 77.097.321,00 75.097.321,00 Uang muka Sistem Komputerisasi 94.454.534,00 94.454.534,00 Uang muka Pembelian 1.518.272.109,45 1.279.602.866,74 PPh ps 25 55.745.935,18 56.282.588,18 Biaya Asuransi 679.090,00 Biaya STNK Trucking 11.077.300,00 9.637.400,00 Biaya Ban Trucking 3.392.000,00 59.090.000,00 Biaya Annual Fee BAE 1.376.503,00 1.376.503,00 Biaya Pencatatan Saham BES 458.337,00 Biaya Klaim Barang PT AIC (Kecelakaan Trailler) 300.000,00 300.000,00 Biaya Pembangunan Perumahan 200.095.919,00 31.090.000,00 Biaya Ass. CMMF 88.896.086,00 179.904.386,00 Biaya Ass,Adm. AMF 24.980.526,50 35.920.526,54 Biaya Ass,Adm. Niaga 40.068.022,37 65.445.136,13 Biaya Oprs. Kecelakaan Trailer PT PSA 32.213.700,00 32.213.700,00 Biaya Ass,Adm. Bukopin 6.241.930,00 6.226.855,00 Biaya Ass,Adm,Lain-lain BRI Syariah 148.156.090,00 142.555.667,00 Biaya Operasional EMKL 232.895.603,00 2.747.146.403,05 2.216.047.346,14
9
ASET TETAP Saldo per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 1.128.942.218,29 dan Rp 1.600.203.397,92 dengan perincian sebagai berikut: 31 Desember 2010 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Harga Perolehan : Pemilikan langsung Bangunan 288.274.500,00 288.274.500,00 Kendaraan 3.548.031.490,03 90.000.000,00 3.458.031.490,03 Peralatan 448.048.833,00 8.420.000,00 456.468.833,00 4.284.354.823,03 8.420.000,00 90.000.000,00 4.202.774.823,03 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 239.107.265,52 7.001.523,96 246.108.789,48 Kendaraan 2.122.624.977,11 341.015.050,83 2.463.640.027,94 Peralatan 322.419.182,48 41.664.604,84 364.083.787,32 2.684.151.425,11 389.681.179,63 3.073.832.604,74 Nilai Buku 1.600.203.397,92 1.128.942.218,29
13
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Harga Perolehan : Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan
Saldo Awal
31 Desember 2009 Penambahan
284.864.500,00 4.037.131.490,03 421.990.333,00 4.743.986.323,03
3.410.000,00 10.900.000,00 26.058.500,00 40.368.500,00
Pengurangan 500.000.000,00 500.000.000,00
Saldo Akhir 288.274.500,00 3.548.031.490,03 448.048.833,00 4.284.354.823,03
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan
232.219.408,20 6.887.857,32 239.107.265,52 2.064.004.374,17 58.620.602,94 2.122.624.977,11 276.224.791,17 46.194.391,31 322.419.182,48 2.572.448.573,54 111.702.851,57 2.684.151.425,11 Nilai Buku 2.171.537.749,49 1.600.203.397,92 Bangunan, Peralatan dan Kendaraan telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya pada PT. Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan Rp 505.200.000,00 mulai tanggal 14 April 2010 dan berakhir tanggal 14 April 2011 dan PT.Asuransi Jasindo Cabang Semarang Tbk dengan nilai pertanggungan Rp 49.500.000.tanggal 9 Februari 2010 sampai dengan 9 Februari 2011. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas resiko yang mungkin dialami oleh perusahaan. 10 ASET PAJAK TANGGUHAN
2010 Rp.
2009 Rp.
Adalah merupakan jumlah pajak penghasilan yang merupakan aktiva pajak tangguhan untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak. Aktiva pajak tangguhan ini adalah timbul dengan adanya pemberlakuan PSAK 46 dan saldo tersebut adalah saldo per 31 Desember 2010
0,00
6.102.272,28
11 HUTANG USAHA
2010 2009 Rp. Rp. Saldo per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing - masing sebesar Rp 109.042.876,52 dan Rp 79.223.955,41 dengan perincian sebagai berikut: Hutang Dagang Perdagangan Umum 109.042.876,52 79.223.955,41 109.042.876,52 79.223.955,41 Ikhtisar Umur Hutang 0 hari
-
2010 %
2009 %
100,00% 100,00%
100,00% 100,00%
2010 Rp
2009 Rp
30 109.042.876,52 109.042.876,52
79.223.955,41 79.223.955,41
12 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2010 2009 Rp Rp. Saldo per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah adalah masing-masing sebesar Rp. 5.238.672.662,99 dan Rp. 5.621.960.715,45 dengan perincian sebagai berikut: Biaya jasa boga 531.479.816,11 982.789.473,11 Operasional Transportasi 9.510.400,02 132.032.500,02 Hutang biaya sewa kendaraan 458.926,00 Titipan konsinyasi 26.075.454,49 24.692.341,75 B. Vulkanisir Ban Truck 20.240.100,00 -
14
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Hutang Biaya Gaji Hutang Koperasi Titipan sementara Hutang B. Pembangunan Perumahan Biaya belanja bahan baku jasa boga Hutang PT Adira Jaya Pratama
42.117.916,00 1.721.666.524,00 7.694.564,00 1.587.732.420,00 998.843.754,37 292.852.788,00 5.238.672.662,99
99.200.564,00 1.737.708.193,00 1.287.172,00 1.843.047.920,00 595.716.435,57 205.486.116,00 5.621.960.715,45
13 KEWAJIBAN PAJAK YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2010 2009 Rp. Rp. Jumlah tersebut merupakan pajak penghasilan dan PPN yang masih harus dibayar per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 718,714,355.73 dan Rp 593.539.493,98 dengan perincian sebagai berikut: Pajak penghasilan yang masih harus dibayar PPH ps 21 & 23 PPN yang masih harus dibayar
14 HUTANG BANK BTN
800.020,10
6.476.490,35
717.914.335,63 718.714.355,73
16.457.180,00 570.605.823,63 593.539.493,98
2010 Rp.
2009 Rp.
Adalah merupakan hutang Bank BTN per 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan Akte Perjanjian Kredit dengan Bank Tabungan Negara (Bank BTN) cabang Semarang dalam rangka fasilitas pembiayaan pembangunan proyek perumahan "Pelita Asri" dengan Plafon kredit sebesar Rp 900.000.000,00 (Sembilan Ratus Juta Rupiah) dengan bunga pinjaman 13,5 % per tahun floating. Dengan jaminan Sertifikat HGB No.1atas nama PT. Pelita Sejahtera Abadi , Tbk Ds. Derekan Kec. Pringapus Kab. Semarang seluas 14.732 m2. 15 HUTANG BANK BUKOPIN
258.000.000,00 2010 Rp.
426.000.000,00 2009 Rp.
Adalah merupakan hutang Bank BUKOPIN per 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan Akte Perjanjian Kredit dengan Bank BUKOPIN cabang Semarang dalam rangka Modal Kerja Perdagangan dan Jasa Boga dengan Plafon kredit Rp 500.000.000,00 (Lima Ratus Juta Rupiah) dengan Bunga pinjaman 14 % per tahun floating. Dengan jaminan sebidang tanah dan bangunan kios dengan SHM No. 3302 No. 44/purwoyoso/2000 tanggal 12 Desember 2000 dengan luas 2
tanah 419 m terletak di Villa Ngaliyan Permai II L-1 Purwoyoso Kec Ngaliyan Kota Semarang yang tercatat atas nama Tuan Anas Bahfen.
500.000.000,00
500.000.000,00
15
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 16 HUTANG Bank BRI Syariah
2010
2009
Rp.
Rp.
Adalah merupakan hutang Bank BRI Syariah per 31 Desember 2010 berdasarkan Akte Perjanjian Kredit dengan Bank BRI Syariah Cabang Semarang untuk Modal Kerja PT. Pelita Sejahtera Abadi Tbk dengan Plafon kredit Rp 2.500.000.000,00 dengan jaminan BPKB 4 unit kendaraan Nissan dengan nomor polisi H-1755-BC, H-1756-BC, H-1757-BC, H-1758-BC beserta semi trailer dan BPKB 4 unit Kendaraan Hino dengan nomor polisi H-1886 AC, H-1891 AC, H1889 AC, H-1846 AC beserta semi trailer dan Tanah yang terletak di kecamatan Tuntang Jawa Tengah dengan bukti kepemilikan SHM No. 317, 323, 356 a/n Tn. Rakiyo Wibowo (Direktur Utama PT. Pelita Sejahtera Abadi, Tbk) masing-masing seluas 4.582 m2, 9.555 m2 5.608 m2.
1.674.417.126,47
1.937.329.825,00
17 MODAL DISETOR Modal dasar perusahaan berdasarkan perubahan akta terakhir nomor 15 tanggal 25 April 2002 yang dibuat dihadapan Edi Priyono, SH, Notaris di Jakarta adalah 60.000.000 lembar dengan nilai nominal per lembar Rp 100,00. Modal ditempatkan dan disetor penuh setelah ada emisi saham baru (dari IPO) tunai adalah 30.000.000 lembar dengan komposisi kepemilikan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 (%) 2009 (%) 2010 (Rp) 2009 (Rp) Henri Kurniawan(14.600.000 lbr) 48,67% 0,00% 1.460.000.000,00 Kopkar Apacinti(14.600.000 lbr) 48,67% 54,00% 1.460.000.000,00 1.620.000.000,00 Masyarakat …...(15.400.000 lbr) 51,33% 46,00% 1.540.000.000,00 1.380.000.000,00 Modal Disetor (30.000.000 lbr) 100,00% 100,00% 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 Agio saham 1.393.084.229,80 1.393.084.229,80 18 PENJUALAN DAN PENDAPATAN
2010 2009 Rp. Rp. Jumlah tersebut merupakan penjualan dan pendapatan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 masing - masing sebesar Rp 13.814.883.833,99 dan Rp 14.257.388.956,61 dengan perincian sebagai berikut : Perdagangan Umum 3.095.315.277,99 3.456.634.129,61 Jasa Boga 8.419.473.310,00 7.835.529.157,00 Perumahan 740.224.488,00 1.205.229.500,00 Transportasi 1.559.870.758,00 1.759.996.170,00 13.814.883.833,99 14.257.388.956,61 Harga jual antar segmen ditetapkan berdasar biaya yang dikeluarkan (cost ) ditambah keuntungan sebesar suatu persentase tertentu. Transaksi penjualan perusahaan Rp 11,437,764,280.22 atau sebesar 83 ( %) dilakukan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu kepada PT. Apac Inti Corpora khususnya untuk penjualan jasa boga dan transportasi (jasa pengangkutan container PT. Apacinti Corpora). Adapun penjualan kepada pihak ketiga adalah perumahan dan sebagian untuk perdagangan umum bagi masyarakat sekitar perusahaan yaitu sebesar 17% atau sebesar Rp 2,377,119,553.77
19 HARGA POKOK PENJUALAN
2010 2009 Rp. Rp. Jumlah tersebut merupakan harga pokok penjualan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009. Perincian harga pokok penjualan tersebut adalah sebagai berikut: Perdagangan umum dan wartel 2.981.756.485,62 3.294.850.188,06 Jasa Boga 7.806.110.121,83 7.229.061.486,64 Perumahan 683.769.150,60 1.116.188.218,49 Transportasi 1.471.501.776,66 1.820.260.714,28 12.943.137.534,71 13.460.360.607,47
16
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 20 BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
2010 2009 Rp. Rp. Jumlah tersebut merupakan beban administrasi dan umum untuk periode yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009. Perincian biaya administrasi dan umum tersebut adalah sebagai berikut: Personalia 529.142.213,00 522.822.747,00 Administrasi dan umum 300.647.499,29 273.223.101,46 829.789.712,29 796.045.848,46
21 PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASI
2010 2009 Rp. Rp. Jumlah tersebut merupakan pendapatan dan beban non operasi yaitu pendapatan bunga bank dan beban lain-lain untuk periode yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 dengan perincian sebagai berikut : Penghasilan lain-lain Pendapatan non operasi (bunga bank) 3.655.751,02 4.829.852,87 Pendapatan non operasi (penjualan aktiva) 84.000.000,00 178.000.000,00 87.655.751,02 182.829.852,87 22 PAJAK PENGHASILAN 2010 2009 Rp. Rp. Jumlah tersebut merupakan Pajak Penghasilan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 dengan perincian sebagai berikut: Pajak penghasilan: Kini 35.343.146,75 36.153.394,35 Beban/(Benefit) Pajak Tangguhan 6.102.272,28 (3.568.734,62) Jumlah 41.445.419,03 32.584.659,73 Rekonsiliasi fiskal: Laba (Rugi) sebelum pajak 129.612.338,01 183.812.353,55 Koreksi Fiskal: - Beda Tetap: Koreksi positif: - Beban karyawan - Beban administrasi dan umum 15.416.000,00 15.416.000,00 Koreksi negatif: - Penghasilan bunga bank (3.655.751,02) (4.829.852,87) Sub jumlah koreksi beda tetap 11.760.248,98 (4.829.852,87) - Beda Waktu: Koreksi negatif: - Beban penyusutan (0,00) (21.793.829,58) Koreksi positif: - Beban penyusutan Penghasilan kena pajak 141.372.586,99 157.188.671,10 PPh terhutang: (28%-5%)x Rp.157.188.671,10 36.153.394,35 (25% x Rp. 141,372,586.99) 35.343.146,75 Uang muka pajak 34.543.281,00 29.676.904,00 Pajak penghasilan terhutang 799.865,75 6.476.490,35 Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarip pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: Laba sebelum pajak 129.612.338,01 183.812.353,55 Penghasilan yang dikenai PPh final (3.655.751,02) (4.829.852,87) 125.956.586,99 178.982.500,68 Pajak dihitung pada tarip pajak 25% dan (28%-5%) 31.489.146,75 41.165.975,16 Beban yang merupakan beda waktu (0,00) (5.012.580,80) Pengurang beda tetap 3.854.000,00 Beban pajak penghasilan 35.343.146,75 36.153.394,35
17
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 Pajak Tangguhan: Aset pajak tangguhan Kewajiban Pajak Tangguhan Beban penyusutan Tarip pajak Aset Pajak Tangguhan Beban (benefit) pajak tangguhan: Aktiva pajak tangguhan Akhir Aktiva Pajak Tangguhan Awal Beban (benefit) pajak tangguhan: Kewajiban pajak tangguhan - Akhir Kewajiban pajak tangguhan - Awal Beban (benefit) pajak tangguhan: Beban (benefit) pajak tangguhan (netto)
0,00 0,00 x25% 0,00 0,00 6.102.272,28 6.102.272,28 6.102.272,28
21.793.829,58 21.793.829,58 x28% 6.102.272,28 6.102.272,28 2.533.537,66 (3.568.734,62) (3.568.734,62)
23 PEMUSATAN RESIKO Kegiatan usaha PT. Pelita Sejahtera Abadi Tbk tidak terlepas dari keterkaitan dengan PT. Apac Inti Corpora itu sendiri. Hal ini dikarenakan 83 % kegiatan usaha perusahaan adalah memanfaatkan potensi kegiatan usaha PT. Apac Inti Corpora meskipun kegiatan dengan memanfaatkan potensi di luar PT. Apac Inti Corpora juga dilakukan, namun secara umum kegiatan usaha perusahaan masih dominan terkait dengan PT. Apac Inti Corpora. Dengan demikian perkembangan perusahaan dimasa depan juga akan dipengaruhi oleh kemajuan yang dicapai PT.Apac Inti Corpora. 24 TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Adanya hubungan istimewa antara PT. Pelita Sejahtera Abadi Tbk dengan pihak-pihak sebagaimana dijelaskan dalam catatan 5 diatas, tidak mengakibatkan persyaratan transaksi tersebut diatas berbeda dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. 2010 2009 2010 2009 a. Piutang Usaha dan Piutang % % Rp. Rp. Piutang Usaha pada PT. 34,43% 33,84% 2.596.602.630,47 2.815.589.268,47 Apacinti Corpora Piutang Usaha pada PT. ISG 1,84% 1,35% 138.734.203,00 112.573.330,00 Piutang Usaha non afiliasi 56,64% 58,38% 4.271.173.339,34 4.857.413.430,05 Piutang Lain-lain pada Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera 7,09% 6,43% 535.010.935,66 535.010.935,66 100,00% 100,00% 7.541.521.108,47 8.320.586.964,18 Piutang lain-lain pada Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera berupa tagihan atas pembayaran antar jemput karyawan (anggota koperasi) dan kredit kepemilikan rumah dan uang muka KPR anggota koperasi Apacinti Pelita Sejahtera (pihak yang memiliki hubungan istimewa). Termasuk juga piutang lain-lain tersebut adalah piutang bunga pinjaman afiliasi dari hasil IPO (lihat catatan 6). b. Sifat Hubungan Istimewa Perusahaan dimana sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan pengurus pada PT. Apacinti Corpora dan Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera. Perusahaan memiliki hubungan istimewa dengan PT. Apacinti Corpora karena Komisaris PT. Pelita Sejahtera Abadi Tbk merupakan karyawan pada PT. Apacinti Corpora. Serta salah satu anggota Direksi Perusahaan merupakan Pengurus Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera. c. Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan : -PT. Apacinti Corpora meliputi transaksi: Penyediaan masakan siap saji (jasa boga) untuk karyawannya dan pengangkutan bahan baku (impor) maupun bahan jadi (ekspor) -Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera ,meliputi transaksi : penagihan piutang barang dagangan -Anggota Koperasi Karyawan Apac Inti Pelita Sejahtera yang juga karyawan PT. Apac Inti Corpora.
18
PT. PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 25 INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan saat ini melakukan kegiatan perdagangan umum, jasa boga, transportasi dan perumahan sekaligus manajemen menyajikan informasi segmen usaha menjadi kelompok sebagai berikut: - Perdagangan umum - Jasa Boga - Transportasi - Perumahan Penjualan dan pendapatan segmen, jumlah aktiva serta jumlah kewajiban segmen adalah sebagai berikut: a. Penjualan 2010 2009 2010 2009 % % Rp. Rp. Perdagangan umum 22,41% 24,24% 3.095.315.277,99 3.456.634.129,61 Jasa Boga 60,94% 54,96% 8.419.473.310,00 7.835.529.157,00 Transportasi 11,29% 12,34% 1.559.870.758,00 1.759.996.170,00 Perumahan 5,36% 8,45% 740.224.488,00 1.205.229.500,00 100,00% 100,00% 13.814.883.833,99 14.257.388.956,61
b. Laba kotor Perdagangan umum Jasa Boga Transportasi Perumahan
c. Jumlah Aset Perdagangan umum Jasa Boga Transportasi Perumahan
d. Kewajiban Perdagangan umum Jasa Boga Transportasi Perumahan
2010 % 13,03% 70,36% 10,14% 6,48% 100,00% 2010 % 7,70% 24,09% 22,07% 46,14% 100,00% 2010 % 1,59% 55,25% 1,74% 41,42% 100,00%
2009 % 20,30% 76,09% -7,56% 11,17% 100,00% 2009 % 7,29% 24,44% 23,02% 45,25% 100,00% 2009 % 1,13% 53,66% 1,46% 43,75% 100,00%
2010 Rp. 113.558.792,37 613.363.188,17 88.368.981,34 56.455.337,40 871.746.299,28
2009 Rp. 161.783.941,55 606.467.670,36 (60.264.544,28) 89.041.281,51 797.028.349,14
2010 Rp. 1.115.649.231,09 3.487.753.528,67 3.196.275.514,15 6.681.080.796,39 14.480.759.070,30
2009 Rp. 1.098.919.878,93 3.685.917.908,75 3.472.611.249,93 6.824.480.801,43 15.081.929.839,04
2010 Rp. 135.118.331,01 4.695.937.752,21 147.641.392,02 3.520.149.546,47 8.498.847.021,71
2009 Rp. 103.916.297,16 4.914.061.907,66 133.319.672,02 4.006.756.113,00 9.158.053.989,84
26 IKATAN Perusahaan juga telah melakukan perjanjian sewa menyewa dengan PT. Apac Inti Corpora yaitu dalam hal sewa tanah seluas lebih kurang 300 M2 yang merupakan sebagian dari sertifikat Hak Guna Bangunan No.11 seluas 109.223 m2 dengan jangka waktu 10 tahun untuk lahan waserda dan sewa tanah dengan sertifikat Hak Milik No. 1056 atas nama Benny Soetrisno dengan luas 5.225 M2 dengan jangka waktu 10 tahun untuk lahan Jasa Boga. 27 PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Tidak ada peristiwa setelah tanggal neraca yang mempengaruhi laporan keuangan yang berakhir tanggal 31 Desember 2010
19