PUTUSAN Nomor : 305/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
G
perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai
ING
berikut dalam perkara antara :
dr. SAKARIAS IRWANTO MUNTHE, umur 36 tahun, Pekerjaan dokter, agama Kristen Protestan, alamat Jalan Pendidikan No. 83 B Lk. IV RT. 019 RW. 007, Kelurahan Cinta Damai, Helvetia,
memberikan
kuasa
Kota kepada
Medan,
dalam
hal
ini
NT
Kecamatan
Irham Buana
Nasution,
S.H.,M.Hum., dan kawan-kawan, Para Advokat, pada
berkantor di Jalan Bunga
ILA
Kantor Hukum NASUTION, GINTING & PARTNERS, Melur No. 9 Pasar III, Setia
Budi, Kel. Tanjung Sari, Kec. Medan Selayang, Kota
NG AD
Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 09 Juli 2015, selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula Penggugat; Lawan
ALEMIA AFRIDANI SEMBIRING, umur 33 tahun, pekerjaan Ibu Rumah
PE
Tangga, agama Kristen Protestan, alamat di Komplek Griya ladang Bambu II Kelurahan Baru Ladang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Damsat Tarigan, S.H., dan Uratta Ginting, S.H., Para Advokat yang berkantor di Jln. Jend Gatot Subroto, Simpang Klambir V No. 44, Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 11 Agustus 2015, selanjutnya disebut sebagai
Terbanding
semula Tergugat; Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara tersebut;
-2-
TENTANG DUDUK PERKARA; Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 13 Juli 2015 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 14 Juli 2015 dalam Register Nomor : 371/Pdt.G/2015/PN Mdn, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
G
1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami-istri yang sah yang
ING
telah melangsungkan pernikahan di Gereja Batak Karo Protentan Cengkareng
Provinsi Banten (dahulu Provinsi Jawa Barat) pada tanggal 24 Agustus 2007
dihadapan pemuha agama Kristen Protestan yang bernama Pdt. Marius Pandia, kemudian pada tanggal 25 Agustus 2007 dilanjutkan dengan prosesi
NT
acara adat Karo dan telah tercatat pada Dinas Kependudukan Catatan Sipil
dan Keluarga Berencana Kabupaten Tangerang dengan Akta Perkawinan Nomor 474.2/340-DKCSKB/2007 tertanggal 27 September 2007;
ILA
2. Bahwa setelah menikah dan menyelesaikan segala administrasi Pencatatan Sipil, Penggugat dan Tergugat sekitar bulan Oktober 2007 kembali ke Medan dan memilih menetap di rumah oranngtua Penggugat yang beralamat di jalan
NG AD
Pendidikan No. 83 B Lk. IV RT. 019 RW. 007, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara;
3. Bahwa diawal pernikahan Penggugat dan Tergugat dalam menjalankan kehidupan rumahtangganya berjalan baik, harmonis dan penuh kasih sayang dimana Penggugat menjalankan kewajibannya sebagai suami dan bekerja pada sebuak Klinik Swasta di Kota Medan sedangkan Tergugat memilih
PE
menjadi Ibu Rumah Tangga;
4. Bahwa paba bulan September 2008, Penggugat dan Tergugat pindah ke Lampung Utara dikarenakan Penggugat mendapatkan pekerjaan lebih baik sebagai dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan disanalah Penggugat dan Tergugat memulai kehidupan rumah tangga mandiri; 5. Bahwa sekitar bulan September 2009 Tergugat sedang mengandung 8 (delapan) bulan dengan izin Penggugat pergi ke Jakarta dikarenakan ingin melakukan persalinan di sana dan pada tanggal 21 Desember 2009, Penggugat dan Tergugat dikaruniai seorang putri yang diberi nama Carissa Felicia Putri Munthe kemudian sekitar Maret 2010, Tergugat kemudian kembali ke Lampung Utara; 6. Bahwa setelah mengabdi sebagai dokter PTT selama 2 (dua) tahun, sekitar September 2010, Penggugat dan Tergugat kembali ke Medan dan menetap di
-3-
rumah orangtua Penggugat, sedangkan Penggugat bekerja pada sebuah Rumah Sakit Umum di Daerah Jalan Jamin Ginting Kota Medan; 7. Bahwa pada sekitar akhir 2010 orangtua Tergugat pindah ke Kota Medan setelah sebelumnya tinggal di Kota jakarta dan mereka menetap di Griya Ladang
Bambu
Kelurahan
Baru
Ladang
Bambu,
Kecamatan
Medan
G
Tuntungan; FAKTA KERETAKAN RUMAH TANGGA PENGGUGAT DAN TERGUGAT:
ING
8. Bahwa setelah orangtua Tergugat pindah, hal ini menjadi awal seringnya pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat dimana Tergugat sudah mulai
tidak betah tinggal di rumah orangtua Penggugat, sehingga Tergugat sering pergi ke rumah orangtua Tergugat dimana awalnya Tergugat masih kembali
NT
pulang namun lama kelamaan, Tergugat meninggalkan Penggugat dan tinggal di rumah orangtua Tergugat tanpa seizin Penggugat dalam waktu yang cukup
lama, namun Penggugat masih bersabar atas perbuatan Tergugat dan
ILA
menjemput serta mengajak pulang untuk tinggal di rumah orangtua Penggugat; 9. Bahwa pertengkaran Penggugat dan Tergugat semakin menjadi dikarenakan Tergugat sering menuduh dan mencurigai Penggugat dengan hal yang tidak
NG AD
beralasan dan kemudian menjadi sering menelphone ke tempat Penggugat bekerja, akibatnya Penggugat sefring mendapat teguran, namun saat ditanya Tergugat justru berkelit dan mengatakan tidak ada menelphone, hal itulah yang menjadi pemicu pertengkaran Penggugat dan Tergugat;
10. Bahwa selain itu, Tergugat juga pernah tidak memperdulikan Penggugat yang dalam kedaan sakit, sedangkan Tergugat pergi meninggalkan Pdenggugat ke
PE
Jakarta dengan alasan ingin kuliah dan meninggalkan Pennggugat dalam waktu yang cukup lama, kemudian setelah kembalinya dari sanapun Tergugat tidak kembali ke kediaman mereka melainkan ke rumah orangtua Tergugat; 11. Bahwa pada tahun ke-6 pernikahan Penggugat dan Tergugat, Tergugat meminta untuk pindah rumah, dimana kemudian orangtua Penggugat membelikan sebuah rumah untuk Penggugat dan Tergugat tempati dan pada sekitar bulan April 2013 Penggugat dan Tergugat pindah dan tinggal mandiri di rumah tersebut; 12. Bahwa dengan pindahnya Penggugat dan Tergugat hidup mandiri, bukan menjadikan rumah tangga Penggugat dan Tergugat membaik, namun sebaliknya,
dan
puncaknya
selain
sering
terjadi
pertengkaran
antara
Penggugat dan Tergugat, Penggugat justru mendengar dari orangtua dan kerabat Penggugat bahwa Tergugat sering mengancam akan membunuh
-4-
Penggugat, yang disampaikannya kepada orangtua dan kerabat Penggugat tersebut; 13. Bahwa dengan sering terjadi pertengkaran rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat dan ditambah adanya ancaman dari Tergugat, sehingga pada bulan Oktober 2013, Penggugat dan Tergugat memutuskan untuk pisah
G
ranjang dan kembali ke rumah Penggugat, sedangkan Tergugat kembali ke rumah orangtua Tergugat;
ING
14. Bahwa selama tidak tinggal dengan Tergugat, Penggugat tidak diperbolehkan
untuk bertemu dengan anaknya, justru Tergugat sering memarahi si anak jika bertemu dengan Pennggugat, dan sikap tersebut juga bukan pertama kali
dilakukan Tergugat dimana sekitar Pebruari 2012, orangtua Penggugat yang
NT
dalam keadaan sakit ingin bertemu anak dari Penggugat dan Tergugat, tetapi
Tergugat yang tinggal di rumah orangtua Tergugat tidak mengizinkan si anak untuk bertemu orangtua Penggugat yang tidak lain merupakan nenek dari si
ILA
anak;
15. Bahwa dikarenakan peliknya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, pada tanggal 30 Mei 2015 membuat suatu pernyataan dimana Penggugat dan
NG AD
Tergugat sudah tidak ada kecocokan lagi dalam menjalankan rumah tangganya dan menyatakan tidak ada lagi hubungan suami istri sebagaimana mestinya (bercerai);
16. Bahwa berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka Penggugat sudah tidak sanggup lagi mempertahankan kehidupan rumah tangga dengan Tergugat, sehingga tidak ada pilihan lain bagi Penggugat selain memutuskan
cara mengajukan gugatan a quo;
PE
untuk mengakhiri ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dengan
17. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 1 Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, dinyatakan sebagai berikut:
“Perkawinan adalah ikatan lahir bathin seorang pria dengan wanita sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” Serta di dalam Pasal 33 Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan yang menyatakan: “suami-istri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberikan bantuan lahir batin yang satu dengan yang lain”; Sehingga apabila dikaitkan dengan keadaan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat, hal tersebut sudah tidak mungkin tercapai lagi;
-5-
18. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka cukup beralasan bagi Penggugat untuk mengajukan gugatan a quo karena terjadinya perselisihan yang terus menerus antara Penggugat dan Tergugat sehingga sangant beralasan hukum bagi Penggugat untuk mengajukan gugatan a quo sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor
G
1 tahun 1974 tentang Perkawinan jo pasal 19 huruf f PP No. 9 tahun 1975; TENTANG PEMOHONAN HAK ASUH ANAK:
ING
19. Bahwa meninjau Pasal 24 ayat (2) huruf b jo Pasal 41 huruf b yang demi
menjamin pemeliharaan dan pendidikan anak, demikian agar kiranya Ketua Pengadilan Negeri Medan Cq. Majelis Hakim yang terhormat dapat menyerahkan hak asuh anak kepada Penggugat;
NT
Berdasarkan dalil-dalil gugatan Penggugat di atas, dengan ini Penggugat
memohon kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Negeri Medan agar berkenan untuk menetapkan suatu hari persidangan dan memanggil para pihak
amarnya sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
ILA
serta memriksa dan mengadili perkara ini seraya mengambil keputusan yang
NG AD
2. Menyatakan pernikahan yanng telah dilangsungkan di Gereja Batak Karo Protestan Cengkareng Provinsi Banten (dahulunya Provinsi Jawa Barat) pada tanggal 24 Agustus 2007 dihadapan pemuka agama Protestan yang bernama Pdt. Marius Pandia berdasarkan Akta Perkawinan Nomor 474.2/340DKCSKB/2007 adalah pernikahan yang sah;
3. Menyatakan pernikahan yang telah dilangsungkan di Gereja Batak Karo
PE
Protestan Cengkareng Provinsi Banten (dahulunya Provinsi Jawa Barat) pada tanggal 24 Agustus 2007 dihadapan pemuka agama Protestan yang bernama Pdt. Marius Pandia berdasarkan Akta Perkawinan Nomor 474.2/340DKCSKB/2007 putus dengan segala akibat hukumnya karena perceraian; 4. Menyatakan hak asuh anak dari Penggugat dan Tergugat bernama Carissa Felicia Munthe diberikan kepada Penggugat; 5. Memerintahkan
Panitera/Sekretaris
Pengadilan
Negeri
Medan
untuk
mengirimkan salinan putusan perceraian ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kepala Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dan Kepala Kantor Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencara Kota Tangerang untuk dicatatkan dan diregister yang telah diperuntukkan untuk itu; Atau:
-6-
Apabila Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et Bono); Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut: I. DALAM EKSEPSI :
Bahwa, mencermati dalil gugatan Penggugat yang mengajukan gugatan perceraian
terhadap
Tergugat
menyangkut
perselisihan
dan
ING
G
a. Pengadilan Negeri Medan tidak berwenang mengadili perkara a quo.
pertengkaran yang terus menerus antara Penggugat dan Tergugat yang tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga
sebagaimana dimaksud dan diatur dalam ketentuan pasal 39 ayat (2)
19 huruf (f) PP No. 9 Tahun 1975;
Bahwa,
mencermati
dalil
gugatan
Penggugat
NT
Undang Undang RI Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal
tersebut
yang
ILA
mendasarkan perceraian yang dimohan ke Pengadilan karena sebab perselisihan dan pertengkaran terus-menerus ex 19 huruf (f) PP No.9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU Perkawinan No.1 Tahun 1974, gugatan
harus
diajukan
ditempat
kediaman
NG AD
maka
Tergugat
sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 ayat (1) PP No.9 Tahun 1975, dikutip:
Pasal 22 ayat (1) PP No.9 Tahun 1975, menegaskan : “Gugatan
perceraian
karena
alasan
perselisihan
dan
pertengkaran terus menerus tersebut dalam pasal 19 huruf diajukan
Tergugat”;
kepada
Pengadilan
ditempat
PE
(f)
kediaman
Bahwa, karena gugatan diajukan di alamat dan atau di tempat kediaman rumah orang tua Tergugat di “Komplek Griya Ladang Bambu II, Kelurahan Baru Ladang Bambu, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan” sedangkan Tergugat bertempat tinggal di Jakarta Barat atas izin dan sepengetahuan dari Penggugat, sehingga dengan demikian Pengadilan Negeri Medan tidak berwenang mengadili perkara a quo;
Bahwa, lagi pula perkawinan Penggugat-Tergugat sesuai dalil gugatan Penggugat dilaksanakan di Gereja Batak Karo Protestan Cengkareng, Prop. Banten (dahulu Jakarta Barat) tanggal 24 Agustus 2007 kemudian di catatkan pada Kantor Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kab. Tangerang dibawah Akta Nomor : 474.2/340-
-7-
DKCSKB/2007 tanggal 27 September 2007, dan di luar wilayah hukum PN Medan; b. Gugatan Penggugat tidak sempurna dan Kabur (obscuur libel)
Bahwa, jika dicermati lagi lebih jauh dalil-dalil posita dan petitum gugatan Penggugat ternyata gugatan dalam perkara a quo tidak
biaya
perkara
dibebankan
kepada
salah
satu
sebagaimana dimaksud Undang-undang;
Bahwa, perlu ditegaskan dalam praktek berperkara di Pengadilan biaya perkara harus dipikul oleh salah satu pihak yang berperkara;
Bahwa, oleh karena Penggugat tidak meminta biaya perkara dibebankan
NT
pihak
ING
meminta
G
sempurna bahkan kabur (Obscuur libel), sebab Penggugat tidak
pada salah satu pihak maka gugatan tidak sempurna dan kabur, sehingga gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima (N.O);
Berdasarkan fakta dan uraian eksepsi yang diajukan oleh Tergugat tersebut
ILA
diatas maka eksepsi beralasan dan patut dikabulkan dengan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (N.O); II. DALAM KONPENSI:
Bahwa, Tergugat d.k. menolak dengan tegas semua dalil gugatan
NG AD
Penggugat d.k. kecuali terhadap hal-hal yang secara nyata dan tegas diakui sebagai berikut:
Bahwa, Pengguat d.k. ic. SAKARIAS IRWANTO MUNTHE adalah seorang “dokter dan tenaga medis” benar suami Tergugat d.k. dan ayah kandung dari anak Penggugat-tergugat bernama CARRISA FELICIA PUTRI; Bahwa, benar antara Penggugat d.k. –Tergugat d.k. telah melangsungkan
PE
perkawinan di Gereja Batak Karo Protestan Cengkareng, Prop. Banten (dahulu Jakarta Barat) tanggal 24 Agustus 2007 kemudian dilanjutkan dengan pesta Adat sesuai Adat Istiadat Karo dan perkawinan tersebut di catatkan pada Kantor Kependudukan Catatan Sipil dan Kaluarga Berencana Kab. Tangerang dibawah Akta Nomor : 474.2/340-DKCSKB/2007 tanggal 27 September 2007, sehingga perkawinan Penggugat-tergugat sah menurut hukum;
Bahwa, benar dalam perkawinan Penggugat d.k.-Tergugat d.k. telah dikaruniai 1 (satu) orang anak
yang masih dibawah umur bernama
CARRISA FELICIA PUTRI, lahir tanggal 21 Desember 2009 dan sampai saat ini diasuh dan didik dengan baik oleh Tergugat;
Bahwa, tidak benar apa yang di dalilkan Penggugat d.k. pada point 8,9 dan 10
yang pada pokoknya menyatakan Tergugat d.k, tidak betah tinggal
-8-
dirumah orang tua Penggugat, Tergugat menuduh dan mencurigai Pengggugat d.k. tanpa alasan dan ataupun Tergugat tidak perduli dengan keadaan Penggugat dalam kondisi sakit, semua dalil ini hanya dicari-cari dan harus ditolak;
Bahwa, yang benar adalah antara Penggugat d.k.-Tergugat d.k. tidak ada
G
perselisihan dan pertengkaran terus menerus karena rumah tangga Penggugat-tergugat masih utuh dan rukun bahkan sangat besar harapan
ING
akan hidup lebih rukun lagi dalam rumah tangga sebagaimana tujuan perkawinan yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sesuai pasal 1 Undang Undang RI Nomor 1 Tahun 1974;
Bahwa, jikapun seandainya Penggugat merasa Tergugat mempunyai
NT
kelemahan ataupun kekurangan maka Tergugat sebagai istri yang baik dan patuh
pada
Penggugat
selaku
suami
maka
Tergugat
bersedia
melaksanakan kewajiban sesuai kemampuan yang diinginkan Penggugat;
Bahwa, tidak benar dan keliru dalil Penggugat menuduh Tergugat
ILA
melakukan ancaman akan “membunuh Penggugat” mengingat Tergugat adalah seorang wanita dan lagi pula Tergugat sangat sayang dan cinta
NG AD
dengan Penggugat, disisi lain Penggugat adalah ayah dari anak PenggugatTergugat bernama CARRISA FELICIA PUTRI yang masih dibawah umur dan tak tergantikan yang lain;
Bahwa, dari fakta-fakta yang diuraikan Tergugat d.k. tersebut diatas jelas tidak ada perselisihan dan pertengkaran terus-menerus antara Penggugat d.k.-Tergugat d.k. dalam berumah tangga;
Bahwa, oleh karena itu jika Penggugat d.k. tetap menuntut perceraian maka
PE
tidak memungkinkan Penggugat menjadi wali dan pengasuh yang baik terhadap anak Penggugat-Tergugat yang masih dibawah umur bernama CARRISA FELICIA PUTRI, kalau terjadi perceraian sehingga tuntutan tersebut haruslah ditolak;
Bahwa, sesuai Jurisprudensi Mahkamah Agung RI No. : 126 K/PDT/2011 tanggal 28 Agustus 2003, yang inti pertimbangan hukumnya, menegaskan bila terjadi perceraian anak yang masih dibawah umur pemeliharaannya seyogianya diserahkan kepada orang terdekat dan akrab dengan si anak yaitu Ibu;
Bahwa,
Undang
Undang
Perlindungan
Anak
No.23
Tahun
2003
menjelaskan setiap anak dibawah umur adalah dibawah asuhan Ibunya;
Bahwa, Tergugat d.k. menolak dalil gugatan Penggugat d.k. point No. 13, yang seolah-olah antara Penggugat-tergugat telah pisah ranjang pada bulan
-9-
Oktober 2013 dan Penggugat tidak diperbolehkan bertemu dengan anak bernama CARRISA FELICIA PUTRI, dalil inipun tidak berdasar fakta dan mengada-ada karena keberadaan Tergugat tinggal di Jakarta adalah atas persetujuan Penggugat dan bahkan Penggugat dan tergugat pernah tinggal berasama ditempat tinggal tersebut, dqan Tergugat juga tidak pernah
G
melarang Penggugat bertemu dengan anak Penggugat; III. DALAM REKONPENSI
Bahwa, semua hal-hal yang telah Penggugat d.r. Tergugat d.r uraikan pada
ING
bagian dalam eksepsi, konpensi secara mutatis-mutandis mohon dianggap telah masuk pada bagian dalam Rekonpensi ini sehingga tidak diulangi lagi
NT
penulisannya;
Bahwa, Penggugat d.r. menolak seluruh dalil-dalil gugatan Tergugat d.r. kecuali terhadap hal-hal diakui secara tegas dan nyata sebagai berikut:
Bahwa, karena perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat d.r.-
ILA
Tergugat d.r. yang dijadikan Tergugat d.r. sebagai dasar gugatan tidak sesuai fakta dan mengada-ada maka jika seandainya tetap terjadi
kepada Penggugat d.r;
NG AD
perceraian maka Penggugat d.r meminta pemeliharaan anak diberikan
Bahwa, karena Penggugat d.r. dalam membina rumah tangga tidak pernah membuat kesalahan apalagi menyakiti Tergugat d.r. sehingga sebagai istri yang baik maka Penggugat d.r. menuntut agar Tergugat d.r dibebani untuk menanggung biaya hidup Penggugat d.r. dan anak Penggugat d.r – Tergugat d.r sampai dewasa, sebagai berikut:
PE
TENTANG BIAYA NAFKAH PENGGUGAT d.r.
Bahwa, Peggugat d.r. tidak lagi diberi nafkah sejak gugatan ini didaftar 2015 s/d 3 (tiga) tahun kedepan atau 2018 menjadi tanggungan Tergugat d.r. sebagai suami sampai perkara a quo berkekuatan hukum diperkirakan selama 3 (tiga) tahun dan biaya tersebut
per-bulan
Rp. 3.000.000.-
menjadi tanggung jawab Tergugat d.r. atau setara dengan
: 36 x
Rp.3.000.000.- = Rp.108.000.000.- (seratus delapan juta rupiah); TENTANG BIAYA NAFKAH DAN PENDIDIKAN ANAK Penggugat d.r.-Tergugat d.r.
Bahwa, oleh karena hak asuh anak yang masih dibawah umur tetap berada pada Penggugat d.r. maka biaya nafkah dan pendidikan anak sejak perkara a quo didaftar sampai putusan perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap dan anak dewasa umur 21 tahun, ditaksir selama 15 (lima belas) tahun sehingga kewajiban sebesar
Rp. 3.000.000.-/perbulan menjadi
- 10 -
Tangguing Jawab Tergugat d.r. atau adalah setara dengan 15 tahun atau 180 bulan = 180 x Rp.3.000.000 = Rp. 540.000.000.- (lima ratus empat puluh juta) dibebankan kepada Tergugat d.r. setelah putusan berkekuatan tetap;
Bahwa, khusus biaya anak bernama CARRISA FELICIA PUTRI yang rutin
G
dibutuhkan setiap hari maka Tergugat d.r patut dibebani tanggung jawab sebesar Rp.3.000.000.- perbulan sejak gugatan ini terdaftar dan harus
ING
dibayar pada minggu pertama awal bulan oleh Tergugat d.r.;
Bahwa, biaya nafkah Penggugat d.r. dan biaya nafkah kebutuhan hidup dan pendidikan anak yang menjadi
kewajiban Tergugat d.r. maka atas
NT
dasar kekuatan putusan perkara a quo berlaku sebagai kuasa kepada Penggugat d.r. untuk menagih, mengambil, meminta dan menandatangani kwitansi-kwitansi tanda terima pada bagian keuangan atau bendahara keuangan kantor dimana pun Tergugat d.r. sebagai tenaga medis bekerja
ILA
dan mendapat gaji;
Agar gugatan d.r tidak nihil mohon terhadap harta Tergugat d.r baik bergerak maupun tidak bergerak diletakkan sita jaminan yang akan
NG AD
Penggugat d.r tunjuk kemudian;
Berdasarkan hal-hal uraian tersebut diatas Penggugat d.r. mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan mengambil putusan hukum sebagai berikut: DALAM EKSEPSI: II.
DALAM KONPENSI:
III.
Menerima Eksepsi Tergugat seluruhnya;
PE
I.
Menolak gugatan Penggugat d.k. seluruhnya;
DALAM REKONPENSI:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat d.r. seluruhnya; 2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah dijalankan dalam perkara ini; 3. Menetapkan dalam hukum 1 (satu) orang anak yang masih dibawah umur (6 tahun) bernama : CARRISA FELICIA PUTRI, lahir tanggal 21 Desember 2009 tetap dibawah pemeliharaan dan asuhan Penggugat d.r.; 4. Menghukum
Tergugat
d.r.
menyerahkan
PENGGUGAT d.r. sebesar Rp.
BIAYA
NAFKAH
108.000.000.- ditambah BIAYA
NAFKAH DAN PENDIDIKAN ANAK bernama CARRISA FELICIA PUTRI sebesar Rp. 540.000.000.- sehingga total seluruhnya = Rp.
- 11 -
648.000.000.- (enam ratus empat puluh delapan juta rupiah) sekaligus dan seketika; 5. Menghukum Tergugat d.r. membayar biaya hidup sehari-hari anak bernama CARRISA FELICIA PUTRI sebesar Rp.3.000.000.- sejak gugatan ini terdaftar dan harus dibayar pada minggu pertama awal
G
bulan oleh Tergugat d.r.; 6. Menyatakan dalam hukum putusan perkara a quo yang telah
ING
berkuatan tetap berlaku sebagai surat kuasa Penggugat d.r. untuk
menagih, mengambil, meminta uang biaya nafkah Penggugat d.r serta anak dan menandatangani kwitansi-kwitansi tanda terima pada bagian keuangan atau bendahara keuangan kantor dimana pun
IV.
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI
Menghukum Penggugat d.k./Tergugat d.r. untuk membayar
ILA
ongkos-ongkos yang timbul dalam perkara ini;
NT
Tergugat d.r. sebagai tenaga medis bekerja dan mendapat gaji;
Jika Pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
NG AD
adilnya (Ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri Medan telah menjatuhkan putusan nomor : 371/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 15 Desember 2015, yang amarnya sebagai berikut: DALAM KONVENSI: DALAM EKSEPSI:
DALAM POKOK PERKARA:
PE
1. Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya;
1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
2. Menyatakan perkawinan yang telah dilangsungkan di Gereja Batak Karo Protestan Cengkareng Provinsi Banten (dahulunya Provinsi Jawa Barat) pada tanggal 24 Agustus 2007 dihadapan Pemuka Agama Protestan yang bernama Pdt. Marius Pandia berdasarkan Akta Perkawinan Nomor : 474.2/340DKCSKB/2007 adalah pernikahan yang sah; 3. Menyatakan pernikahan yanng telah dilangsungkan di Gereja Batak Karo Protestan Cengkareng Provinsi Banten (dahulunya Provinsi Jawa Barat) pada tanggal 24 Agustus 2007 dihadapan pemuka agama Protestan yang bernama Pdt. Marius Pandia berdasarkan Akta Perkawinan Nomor 474.2/340DKCSKB/2007 putus dengan segala akibat hukumnya karena perceraian;
- 12 -
4. Memerintahkan
Panitera/Sekretaris
Pengadilan
Negeri
Medan
untuk
mengirimkan salinan putusan perceraian ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kepala Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dan Kepala Kantor Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencara Kota Tangerang untuk dicatatkan dan diregister yang telah
G
diperuntukkan untuk itu; DALAM REKONVENSI:
ING
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk sebagian;
2. Menetapkan dalam hukum 1 (satu) orang anak yang masih dibawah umur (6 tahun) yang bernama CARISSA FELICIA PUTRI MUNTHE, lahir tanggal 21 Desember 2009 berada dibawah pemeliharaan dan asuhan Penggugat
NT
Rekonvensi;
3. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayarbiaya pemeliharaan dan biaya pendidikan serta biaya hidup sehari-hari anak bernama CARISSA FELICIA
ILA
PUTRI MUNTHE sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) perbulan yang harus dibayarkan pada minggu pertama awal bulan oleh Tergugat Rekonvensi; 4. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi selebihnya;
1. Menghukum
Tergugat
NG AD
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI:
Konvensi/Penggugat
Rekonvensi
dan
Tergugat
Rekonvensi/Penggugat Konvensi untuk biaya perkara secara tanggung renteng sejumlah Rp. 521.000,- (lima ratus dua puluh satu ribu rupiah) ; Membaca Akta Pernyataan Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera
PE
Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan bahwa Pembanding semula Penggugat, pada tanggal 21 Desember 2016, telah mengajukan permohonan banding
terhadap
putusan
Pengadilan
Negeri
Medan
nomor
:
371/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 15 Desember 2015, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat tanggal 13 Januari 2016; Membaca memori banding yang diajukan oleh Pembanding semula Penggugat tertanggal 21 Januari 2016, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 21 Januari 2016, dan memori banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat tanggal 11 Februari 2016; Membaca kontra memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat tertanggal 17 Maret 2016, yang diterima di
- 13 -
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 17 Maret 2016, dan kontra memori banding tersebut telah diserahkan kepada Pembanding semula Penggugat tanggal 06 April 2016; Membaca Relas Pemberitahuan Mempelajari Berkas Perkara Pengadilan Negeri Medan, yang disampaikan kepada Pembanding semula Penggugat tanggal
G
21 Maret 2016, dan kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat tanggal
ING
17 Maret 2016, yang menerangkan bahwa dalam tenggang waktu 14 (empat
belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada kedua belah pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas
NT
perkara tersebut sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA;
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula
ILA
Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut, secara formal dapat diterima;
NG AD
Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mempelajari secara seksama memori banding dari Pembanding semula Penggugat, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa semua yang dikemukakan dalam memori banding tersebut pada dasarnya tidak mengungkapkan hal-hal yang dapat melemahkan atau membatalkan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama, melainkan hanya merupakan pengulangan tentang apa yang sudah dipertimbangkan dalam
PE
persidangan tingkat pertama, demikian pula kontra memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat pada prinsipnya mendukung putusan Pengadilan tingkat pertama, oleh karena itu memori banding dan kontra memori banding dari masing-masing pihak tersebut tidak dipertimbangkan lebih lanjut dalam putusan Majelis Hakim Tingkat banding; Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding membaca dan meneliti serta memeriksa secara seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 371/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 15 Desember 2015, memori banding dari Pembanding semula Penggugat dan kontra memori banding dari Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat, serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat
bahwa
mempertimbangkan
putusan
dengan
tepat
Pengadilan dan
benar
Tingkat menurut
Pertama hukum,
telah
sehingga
- 14 -
pertimbangan tersebut dapat disetujui dan dijadikan dasar pertimbangan hukum sendiri oleh Majelis Hakim tingkat banding dalam memutus perkara ini ditingkat banding; Menimbang, tersebut
bahwa
diatas,
maka
berdasarkan putusan
uraian
Pengadilan
pertimbangan-pertimbangan Negeri
Medan
nomor
:
G
371/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 15 Desember 2015 dapat dipertahankan dan
ING
dikuatkan;
Menimbang, bahwa karena Pembanding semula Penggugat tetap dipihak yang kalah, maka haruslah dihukum untuk membayar semua biaya dalam kedua
NT
tingkat peradilan;
Memperhatikan ketentuan undang-undang dan peraturan hukum lainnya yang berkaitan dengan perkara ini, khususnya Undang-Undang No. 1 Tahun 1974
ILA
jo Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 dan peraturan hukum lainnya yang berkaitan dengan perkara ini ;
NG AD
MENGADILI : -
Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat tersebut;
-
Menguatkan
Putusan
Pengadilan
Negeri
Medan
nomor
:
371/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 15 Desember 2015, yang dimohonkan banding tersebut; -
Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara
PE
dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Rabu tanggal 02 Nopember 2016 oleh kami : RUSTAM IDRIS, SH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, ROBERT SIMORANGKIR, SH.MH. dan MARYANA, SH.MH. masingmasing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan nomor : 305/PDT/2016/PT-MDN tanggal 05 Oktober 2016, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 08 Nopember 2016, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta JUANTI SITORUS, SH. sebagai
- 15 -
Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara maupun kuasa hukumnya;
Hakim Ketua Majelis,
ttd
1. ROBERT SIMORANGKIR, SH.MH.
RUSTAM IDRIS, SH.
2. MARYANA, SH.MH.
ttd
ILA
Panitera Pengganti,
NT
ttd
1. Meterai
Rp.
6.000,-
2. Redaksi
Rp.
5.000,-
3. Pemberkasan
Rp
139.000,-
Rp. 150.000,-
Untuk salinan, sesuai dengan aslinya, Panitera,
PE
Jumlah
NG AD
JUANTI SITORUS, SH. Perincian Biaya :
H. BASTARIAL, SH.MH. Nip. 195608211986031003.
ING
ttd
G
Hakim - Hakim Anggota,