PUTUSAN Nomor : 376/PID/2012/PT-MDN.
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
PENGADILAN TINGGI MEDAN di Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama lengkap
:
SAID FAHLI;
Tempat lahir
:
Medan;
Umur/tanggal lahir
:
48 tahun/28 Agustus 1983;
Jenis kelamin
:
Laki-laki;
Kebangsaan
:
Indonesia;
Tempat tinggal
:
Jalan Utama Gang Said Ali No. 165-A/103 Kel. Kota Matsum II Medan Area;
Agama
:
Islam;
Pekerjaan
:
Wiraswasta;
Pendidikan
:
SMA;
Terdakwa tidak ditahan;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT; Telah membaca : I.
Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum No. Reg. Perk. PDM-24/Ep.1/ Medan/01/2012 tanggal 11 Januari 2012, yang mendakwa Terdakwa dengan dakwaan sebagai berikut :
KESATU Bahwa ia terdakwa Said Fahli pada tanggal 27 Maret 2010 atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan Maret tahun 2010 bertempat di Kantor ACC Jalan H. Adam Malik No. 28 Medan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak, baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu
2
muslihat, maupun dengan karangan perkataan-perkataan bohong, membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang, membuat utang atau menghapuskan piutang, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: -
Bermula pada tanggal 06 Desember 2008 terdakwa mengajukan permohonan kredit mobil 1 (satu) unit mobil Toyota New Kijang LSX 1,8 Nomor Polisi BK 1075 PN ke PT. ACC Medan yang terdakwa beli dari salah satu show room yang ada di Jalan Nibung Raya Medan, dimana dalam surat permohonannya tersebut terdakwa menyebutkan tujuan pemakaian kenderaan adalah untuk pribadi;
-
Bahwa kemudian pada tanggal 12 Desember 2008 terdakwa menandatangani Surat Perjanjian dengan Jaminan Fidusia Nomor: 07.500.509.00.122482.4 dan membayar uang muka sebesar Rp. 18.750.000,- dengan ketentuan angsuran perbulan sebesar Rp. 4.243.000,- selama 36 (tiga puluh enam) bulan. Dalam perjanjian tersebut pada point 10 disebutkan “untuk menjamin seluruh pembayaran yang merupakan kewajiban DEBITOR kepada KREDITOR, baik yang timbul dari PERJANJIAN ini dan/atau perjanjian terkait lainnya yang
dibuat
antara
DEBITOR
dan
KREDITOR,
maka
DEBITOR
menjaminkan BARANG secara fidusia kepada KREDITOR sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Lebih lanjutnya pada point 10 huruf c disebutkan pula “DEBITOR dilarang meminjamkan, menyewakan, mengalihkan, menggadaikan, menjaminkan atau menyerahkan penguasaan BARANG kepada pihak ketiga dengan jalan apapun, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari KREDITOR”. Selanjutnya oleh PT. ACC Medan pada tanggal 01 Maret Surat Perjanjian dengan Jaminan Fidusia tersebut didaftarkan di kantor Pendaftaran Fidusia Kantor Wilayah Sumatera Utara dengan Nomor: W2-1367.AH.05.01.TH.2010/STD; -
Bahwa meskipun terdakwa menyadari kalau mobil tersebut tidak dapat dipinjamkan, disewakan, dialihkan, digadaikan, dijaminkan atau diserahkan penguasaannya kepada pihak ketiga dengan jalan apapun tanpa ada persetujuan dari pihak PT. ACC, namun pada tanggal 20 Juni 2010 terdakwa menyewakan mobil tersebut kepada orang lain sebesar Rp. 4.000.000,- yang mana uang sewanya pun telah terdakwa terima, kemudian orang yang menyewa mobil tersebut dari terdakwa menyewakannya kembali kepada orang lain pula dengan seijin dan sepengetahuan terdakwa;
3
-
Bahwa sejak bulan Agustus 2009 terdakwa tidak lagi membayar angsuran sebagaimana yang telah diperjanjikan, sehingga kemudian pihak PT. ACC Medan memberikan peringatan/somasi kepada terdakwa sebanyak 3 (tiga) kali yang isinya meminta terdakwa agar segera menyelesaikan angsuran berjalan dan administrasinya;
-
Bahwa pada tanggal 27 Maret 2010 terdakwa datang ke kantor PT. ACC di Jalan Adam Malik No. 28 Medan, namun kedatangan terdakwa bukanlah untuk memenuhi kewajibannya melainkan menyampaikan kalau mobil yang terdakwa beli secara kredit (dengan pembiayaan dari PT. ACC Medan) tersebut telah terdakwa sewakan kepada orang lain tanpa seijin dan sepengetahuan PT. ACC Medan yang masih selaku pemilik sekaligus penerima fidusia dari mobil tersebut, dan keberadaan mobil tersebut tidak diketahui lagi karena tidak dikembalikan oleh orang yang telah menyewanya. Akibat perbuatan terdakwa PT. ACC Medan dirugikan senilai lebih kurang Rp. 108.693.750,-.
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 KUHP. ATAU KEDUA Bahwa ia terdakwa Said Fahli pada tanggal 27 Maret 2010 atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan Maret tahun 2010 bertempat di Kantor ACC Jalan H. Adam Malik No. 28 Medan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain, dan barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: -
Bermula pada tanggal 06 Desember 2008 terdakwa mengajukan permohonan kredit mobil 1 (satu) unit mobil Toyota New Kijang LSX 1,8 Nomor Polisi BK 1075 PN ke PT. ACC Medan yang terdakwa beli dari salah satu show room yang ada di Jalan Nibung Raya Medan, dimana dalam surat permohonannya tersebut terdakwa menyebutkan tujuan pemakaian kenderaan adalah untuk pribadi;
-
Bahwa kemudian pada tanggal 12 Desember 2008 terdakwa menandatangani Surat Perjanjian dengan Jaminan Fidusia Nomor: 07.500.509.00.122482.4 dan membayar uang muka sebesar Rp. 18.750.000,- dengan ketentuan angsuran perbulan sebesar Rp. 4.243.000,- selama 36 (tiga puluh enam) bulan. Dalam
4
perjanjian tersebut pada point 10 disebutkan “untuk menjamin seluruh pembayaran yang merupakan kewajiban DEBITOR kepada KREDITOR, baik yang timbul dari PERJANJIAN ini dan/atau perjanjian terkait lainnya yang
dibuat
antara
DEBITOR
dan
KREDITOR,
maka
DEBITOR
menjaminkan BARANG secara fidusia kepada KREDITOR sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Lebih lanjutnya pada point 10 huruf c disebutkan pula “DEBITOR dilarang meminjamkan, menyewakan, mengalihkan, menggadaikan, menjaminkan atau menyerahkan penguasaan BARANG kepada pihak ketiga dengan jalan apapun, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari KREDITOR”. Selanjutnya oleh PT. ACC Medan pada tanggal 01 Maret Surat Perjanjian dengan Jaminan Fidusia tersebut didaftarkan di kantor Pendaftaran Fidusia Kantor Wilayah Sumatera Utara dengan Nomor: W2-1367.AH.05.01.TH.2010/STD; -
Bahwa meskipun terdakwa menyadari kalau mobil tersebut tidak dapat dipinjamkan, disewakan, dialihkan, digadaikan, dijaminkan atau diserahkan penguasaannya kepada pihak ketiga dengan jalan apapun tanpa ada persetujuan dari pihak PT. ACC, namun pada tanggal 20 Juni 2010 terdakwa menyewakan mobil tersebut kepada orang lain sebesar Rp. 4.000.000,- yang mana uang sewanya pun telah terdakwa terima, kemudian orang yang menyewa mobil tersebut dari terdakwa menyewakannya kembali kepada orang lain pula dengan seijin dan sepengetahuan terdakwa;
-
Bahwa sejak bulan Agustus 2009 terdakwa tidak lagi membayar angsuran sebagaimana yang telah diperjanjikan, sehingga kemudian pihak PT. ACC Medan memberikan peringatan/somasi kepada terdakwa sebanyak 3 (tiga) kali yang isinya meminta terdakwa agar segera menyelesaikan angsuran berjalan dan administrasinya;
-
Bahwa pada tanggal 27 Maret 2010 terdakwa datang ke kantor PT. ACC di Jalan Adam Malik No. 28 Medan, namun kedatangan terdakwa bukanlah untuk memenuhi kewajibannya melainkan menyampaikan kalau mobil yang terdakwa beli secara kredit (dengan pembiayaan dari PT. ACC Medan) tersebut telah terdakwa sewakan kepada orang lain tanpa seijin dan sepengetahuan PT. ACC Medan yang masih selaku pemilik sekaligus penerima fidusia dari mobil tersebut, dan keberadaan mobil tersebut tidak diketahui lagi karena tidak dikembalikan oleh orang yang telah menyewanya.
5
Akibat perbuatan terdakwa PT. ACC Medan dirugikan senilai lebih kurang Rp. 108.693.750,-. Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 KUHP. ATAU KETIGA Bahwa ia terdakwa Said Fahli pada tanggal 27 Maret 2010 atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan Maret tahun 2010 bertempat di Kantor ACC Jalan H. Adam Malik No. 28 Medan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) yang dilakukan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penerima Fidusia, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: -
Bermula pada tanggal 06 Desember 2008 terdakwa mengajukan permohonan kredit mobil 1 (satu) unit mobil Toyota New Kijang LSX 1,8 Nomor Polisi BK 1075 PN ke PT. ACC Medan yang terdakwa beli dari salah satu show room yang ada di Jalan Nibung Raya Medan, dimana dalam surat permohonannya tersebut terdakwa menyebutkan tujuan pemakaian kenderaan adalah untuk pribadi;
-
Bahwa kemudian pada tanggal 12 Desember 2008 terdakwa menandatangani Surat Perjanjian dengan Jaminan Fidusia Nomor: 07.500.509.00.122482.4 dan membayar uang muka sebesar Rp. 18.750.000,- dengan ketentuan angsuran perbulan sebesar Rp. 4.243.000,- selama 36 (tiga puluh enam) bulan. Dalam perjanjian tersebut pada point 10 disebutkan “untuk menjamin seluruh pembayaran yang merupakan kewajiban DEBITOR kepada KREDITOR, baik yang timbul dari PERJANJIAN ini dan/atau perjanjian terkait lainnya yang
dibuat
antara
DEBITOR
dan
KREDITOR,
maka
DEBITOR
menjaminkan BARANG secara fidusia kepada KREDITOR sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Lebih lanjutnya pada point 10 huruf c disebutkan pula “DEBITOR dilarang meminjamkan, menyewakan, mengalihkan, menggadaikan, menjaminkan atau menyerahkan penguasaan BARANG kepada pihak ketiga dengan jalan apapun, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari KREDITOR”. Selanjutnya oleh PT. ACC Medan pada tanggal 01 Maret Surat Perjanjian dengan Jaminan Fidusia tersebut
6
didaftarkan di kantor Pendaftaran Fidusia Kantor Wilayah Sumatera Utara dengan Nomor: W2-1367.AH.05.01.TH.2010/STD; -
Bahwa meskipun terdakwa menyadari kalau mobil tersebut tidak dapat dipinjamkan, disewakan, dialihkan, digadaikan, dijaminkan atau diserahkan penguasaannya kepada pihak ketiga dengan jalan apapun tanpa ada persetujuan dari pihak PT. ACC, namun pada tanggal 20 Juni 2010 terdakwa menyewakan mobil tersebut kepada orang lain sebesar Rp. 4.000.000,- yang mana uang sewanya pun telah terdakwa terima, kemudian orang yang menyewa mobil tersebut dari terdakwa menyewakannya kembali kepada orang lain pula dengan seijin dan sepengetahuan terdakwa;
-
Bahwa sejak bulan Agustus 2009 terdakwa tidak lagi membayar angsuran sebagaimana yang telah diperjanjikan, sehingga kemudian pihak PT. ACC Medan memberikan peringatan/somasi kepada terdakwa sebanyak 3 (tiga) kali yang isinya meminta terdakwa agar segera menyelesaikan angsuran berjalan dan administrasinya;
-
Bahwa pada tanggal 27 Maret 2010 terdakwa datang ke kantor PT. ACC di Jalan Adam Malik No. 28 Medan, namun kedatangan terdakwa bukanlah untuk memenuhi kewajibannya melainkan menyampaikan kalau mobil yang terdakwa beli secara kredit (dengan pembiayaan dari PT. ACC Medan) tersebut telah terdakwa sewakan kepada orang lain tanpa seijin dan sepengetahuan PT. ACC Medan yang masih selaku pemilik sekaligus penerima fidusia dari mobil tersebut, dan keberadaan mobil tersebut tidak diketahui lagi karena tidak dikembalikan oleh orang yang telah menyewanya. Akibat perbuatan terdakwa PT. ACC Medan dirugikan senilai lebih kurang Rp. 108.693.750,-. Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 36 UU No. 42/1999.
II.
Tuntutan Jaksa Penuntut Umum tanggal 08 Mei 2012 No: Reg. Perk: PDM24/Ep.2/01/2012, yang menuntut Terdakwa sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa Said Fahli terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Fidusia sebagaimana diatur dalam Pasal 36 UURI No. 42 Tahun 1999.
7
2. Menghukum terdakwa dengan pidana selama 1 (satu) tahun penjara, dan denda sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) subsider 3 (tiga) bulan kurungan. 3. Menetapkan barang bukti berupa 3 (tiga) lembar lembar asli surat perjanjian pembiayaan dengan jaminan fidusia nomor perjanjian: 07.500.509.00.122482.4 tertanggal 12 Desember 2008 tetap terlampir dalam berkas perkara. 4. Membebani terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah);
III.
Putusan
Pengadilan
Negeri
Medan
tanggal
05
Juni
2012,
No.
316/Pid.B/2012/PN-Mdn, yang amarnya berbunyi sebagai berikutnya : 1. Menyatakan Terdakwa: SAID FAHLI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “pemberi fidusia yang menyewakan benda yang menjadi obyek jaminan fidusia tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari penerima fidusia”; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dan pidana denda sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tersebut tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan; 3. Memerintahkan agar Terdakwa ditahan; 4. Memerintahkan barang bukti berupa: - 3 (tiga) lembar asli Surat Perjanjian Pembiayaan dengan Jaminan Fidusia
Nomor
Perjanjian:
07.500.509.00.122482.4
tertanggal
12
Desember 2008 untuk dilampirkan dalam berkas perkara; 5. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 1.000,(seribu rupiah);
IV.
Akta Permintaan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan
pada
hari
Jum’at
tanggal
08
Juni
2012,
Nomor
:
122/Akta.Pid/2012/PN-Mdn, yang menerangkan bahwa pada tanggal 08 Juni 2012 Terdakwa telah mengajukan permintaan banding atas Putusan Pengadilan Negeri tersebut, permintaan banding mana telah sempurna
8
diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada hari Senin tanggal 02 Juli 2012;
V.
Akta Permintaan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan
pada
hari
Selasa
tanggal
12
Juni
2012,
Nomor
:
127/Akta.Pid/2012/PN-Mdn, yang menerangkan bahwa pada tanggal 12 Juni 2012 Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding atas Putusan Pengadilan Negeri tersebut, permintaan banding mana telah sempurna diberitahukan kepada Terdakwa pada hari Rabu tanggal 27 Juni 2012;
VI.
Relaas Pemberitahuan Mempelajari Berkas Perkara tanggal 14 Juni 2012 Nomor : W2.U1/9689/Pid.B.01.10/VI/2012, yang disampaikan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa, dimana terhitung 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal 15 Juni 2012 s/d 21 Juni 2012, para pihak diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara Nomor : 316/Pid.B/2012/PN-Mdn, sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan;
Menimbang, bahwa oleh karena permintaan banding dari Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan caracara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa setelah membaca, meneliti dan mempelajari dengan seksama keseluruhan berkas perkara dan surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini, salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 05 Juni 2012, No. 316/Pid.B/2012/PN-Mdn, Majelis Hakim tingkat banding sependapat dengan alasan-alasan dan pertimbangan hukum yang termuat dalam putusan pengadilan tingkat pertama, karena sudah tepat dan benar, dengan demikian alasan dan pertimbangan hukum pengadilan tingkat pertama diambil alih oleh Pengadilan tingkat banding sebagai pendapatnya sendiri dalam memutus perkara ini ditingkat banding;
9
Menimbang, bahwa berdasarkan alasan pertimbangan diatas maka putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 05 Juni 2012, No. 316/Pid.B/2012/PN-Mdn, yang dimintakan banding tersebut dapat dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan tetap bersalah dan dipidana, maka dibebani untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ini;
Mengingat dan memperhatikan ketentuan Pasal 36 UU RI Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, Pasal 193 ayat 1, ayat 2 a KUHAP, Pasal 196 ayat 3 KUHAP beserta peraturan lain yang bersangkutan :
MENGADILI: Menerima permintaan banding dari Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum; Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 05 Juni 2012, No. 316/Pid.B/2012/PN-Mdn, yang dimintakan banding tersebut; Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat banding sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari SELASA tanggal 07 AGUSTUS 2012 oleh Kami : Dr. MOCHAMAD DJOKO, SH M.Hum Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, KRESNA MENON, SH. M.Hum. dan ASLI GINTING, SH. MH. masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 12 Juli 2012 Nomor : 376/PID/2012/PT-MDN, putusan tersebut telah diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari KAMIS tanggal 09 AGUSTUS 2012 oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim-Hakim Anggota tersebut diatas serta dibantu oleh BHINNEKA PUTRA GINTING, SH. MH. sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, akan tetapi tanpa
10
dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa maupun Penasehat Hukumnya.
Hakim-Hakim Anggota,
Hakim Ketua Majelis,
ttd KRESNA MENON, SH. MHum.
ttd Dr. MOCHAMAD DJOKO, SH M.Hum
ttd ASLI GINTING, SH. MH.
Panitera Pengganti, ttd BHINNEKA PUTRA GINTING, SH. MH.