PUTUSAN NOMOR : 373 /PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan memutus perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara : 1. SANGKOT SILABAN,
Umur ± 51 Tahun, Pekerjaan Petani, bertempat tinggal di Desa Janji Nagodang, Kecamatan Onan Ganjang, Kabupaten Humbang Hasundutan. Semula sebagai PENGGUGAT I
yang untuk selanjutnya
disebut sebagai.… PEMBANDING I;
2. MANOSOR SILABAN,
Umur ± 52 Tahun, Pekerjaan Petani, bertempat tinggal di Pasar Onan Dolok, Kecamatan
Sijamapolang,
Kabupaten
Humbang Hasundutan Semula sebagai PENGGUGAT II yang untuk selanjutnya disebut sebagai.… PEMBANDING II;
3. REKBOL SILABAN
Umur ± 57 Tahun, Pekerjaan Petani, bertempat tinggal di Pasar Onan Dolok, Kecamatan
Sijamapolang,
Kabupaten
Humbang Hasundutan semula sebagai PENGGUGAT III yang untuk selanjutnya disebut sebagai... PEMBANDING III; 4. SUMURUNG SILABAN
Umur ± 54 Tahun, Pekerjaan Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Kecamatan MuaraJawa,Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan
Timur
Semula
sebagai
PENGGUGAT IV yang untuk selanjutnya disebutsebagai.. PEMBANDING IV;
1
5. MAREDAR SILABAN
Umur ± 32 Tahun, Pekerjaan Petani, bertempat tinggal di Desa Sanggran I, Kecamatan
Sijamapolang,
Kabupaten
Humbang Hasundutan Semula sebagai PENGGUGAT V yang untuk selanjutnya disebut sebagai......PEMBANDING V;
6. SERITUA SILABAN
Umur ± 43 Tahun, Pekerjaan Petani, bertempat tinggal di Desa Sanggran I, Kecamatan
Sijamapolang,
Kabupaten
Humbang Hasundutan Semula sebagai PENGGUGAT VI yang selanjutnya disebut sebagai ....PEMBANDING VI;
Dalam
hal
ini
diwakili
LUMBANTOBING, SH
oleh
Kuasa
Hukumnya
:
PARULIAN
Advokat,/Penasehat Hukum yang berkantor di
Kantor Hukum PARULIAN LUMBANTOBING, SH & REKAN Jalan Diponegoro No. 16 A-B Tarutung,
berdasarkan Surat Kuasa khusus
tertanggal 23 Agustus 2014 dan telah didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 15 September 2015. Semula Kuasa Hukum Para Penggugat yang untuk selanjutnya disebut sebagai.... .KUASA PARA PEMBANDING ;
LAWAN
1. WALDEMAR SILABAN,
Bertempat tinggal di Sosor Onan, Desa Bonan Dolok, Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan Semula sebagai TERGUGAT I yang selanjutnya disebut sebagai… TERBANDING I;
2. PUKKA SILABAN
Bertempat tinggal di Sosor Onan, Desa Bonan Dolok, Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan Semual
2
sebagai TERGUGAT II yang selanjutnya disebut sebagai….TERBANDING II; 3. SUNUR SILABAN
Bertempat tinggal di Sosor Onan, Desa Bonan Dolok, Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan Semula sebagai TERGUGAT III yang selanjutnya disebut sebagai........TERBANDING. III;
4. MARTUA SILABAN
Bertempat tinggal di Sosor Onan, Desa Bonan Dolok, Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan Semula sebagai TERGUGAT IV yang selanjutnya disebut sebagai…...TERBANDING IV;
5. PAHALA SILABAN
Bertempat tinggal di Sosor Onan, Desa Bonan Dolok, Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan Semula sebagai TERGUGAT V yang selanjutnya disebut sebagai…TERBANDING. V ;
6. JIMMI SILABAN
Bertempat tinggal di Sosor Onan, Desa Bonan Dolok, Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan Semula sebagai TERGUGAT VI yang selanjutnya disebut sebagai…TERBANDING. VI;
7. BISTOK SILABAN
Dahulu bertempat tinggal di Sosor Onan, Desa
Bonan
Sijamapolang
Dolok, Kabupaten
Kecamatan Humbang
Hasundutan; sekarang bertempat tinggal di Jalan
Raja
Kelurahan
Sibagotnipohan Balige,
Np.
Kecamatan
94,
Balige
Kabupaten Toba Samosir Semula sebagai TERGUGAT VII yang selanjutnya disebut sebagai…TERBANDING VII;
3
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT:
TELAH MEMBACA:
1. Surat Penetapan September
Ketua Pengadilan
Tinggi
Medan tanggal
30
2015 No.373/PDT/2015/PT-MDN tentang penunjukan
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam tingkat banding ; 2. Berkas perkara berikut
surat-surat
lainnya yang berhubungan
dengan perkara tersebut serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 33/PDT.G/2014/PN-TRT tanggal 07 JULI 2015 ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
Menimbang, Kuasa Penggugat/Pembanding dalam surat gugatannya tertanggal 15 September 2014 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung pada tanggal 15 September 2014 dibawah Nomor Register : 33/Pdt.G/2014/PN-Trt mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa Para Penggugat bersama-sama dengan Para Tergugat adalah merupakan keturunan ahli waris dari Alm. Ompu SOTARBUHAR SILABAN secara turun temurun sebagaimana terlihat dari Silsilah Ompu Sotarbuhar Silaban hingga sampai kepada Para Penggugat dan Para Tergugat. Bahwa Ompu Sotar Buhar Silaban, mempunyai anak 3 (tiga) orang yaitu 1. OMPU DATU RAMANG, 2. OMPU MARSUBA DAN 3. OMPU PARSEMBAT. Bahwa anak dari Datu Ramang adalah Datu Raok, anak dari Datu Raok adalah Ompu Pala, anak dari Ompu Pala 3, yaitu 1. Ompu Jabi, 2. Ompu Sayun, 3. Ompu Paralen. Bahwa anak dari Ompu Jabi adalah Palenta, anak dari Palenta adalah Jatima dan anak dari Jatima adalah SANGKO SILABAN, yaitu Penggugat I; Bahwa anak dari Ompu Palen adalah Mangille, dan anak dari Mangille adalah MANOSOR SILABAN, yaitu Penggugat II; Bahwa Ompu Marsuba anaknya 6, yaitu 1. Ama Marsuba, 2. Ompu Sabungan, 3. Ompu Toga Barita, 4. Ompu Talhas, 5. Ompu Tarapang, 6. Ompu Mardosir. Bahwa anak dari Ama Marsuba adalah Ompu Rondi, anak dari Ompu Rondi adalah Ompu Lasan, anak dari
4
Ompu Lasan adalah Marsius, anak dari Marsius adalah Tiga, anak dari Tiga adalah REKBOL SILABAN, yaitu Penggugat III; Bahwa anak dari Ompu Sabungan adalah Ompu Halisung, anak dari Ompu Halisung adalah Ompu Jaha, anak dari Ompu Jaha Gr. Ernis, anak dari Gr. Ernis adalah Biner, anak dari Biner SUMURUNG SILABAN, yaitu Penggugat IV; Bahwa anak dari Parsembat adalah Parhalingking, anak dari Parhalingking 2, yaitu 1. Jinao dan 2. Parasian. Anak dari Jinao adalah Pariang, anak dari Pariang adalah Gustap, anak dari Gustap adalah MAREDAR SILABAN, yaitu Penggugat V; Bahwa Parasian anaknya 2, yaitu 1. Halomoan, dan 2 Janiras. Bahwa anak dari Halomoan adalah SERITUA SILABAN, yaitu Penggugat VI; Bahwa Para Tergugat adalah keturunan dari Ompu Toga Barita, yang mana anak dari Ompu Toga Barita ada 4, yaitu 1. Ompu Martahan, 2. Ompu Lintong, 3. Ompu Limbong, 4. Ama Sumirlam; Bahwa Ompu Martahan anaknya adalah Ama Martahan, anak dari Ama Martahan adalah Martin, anak dari Martin adalah Paian, anak dari Paian adalah 1. Waldemar, yaitu Tergugat I, 2. Pukka, yaitu Tergugat II, 3. Sinur, yaitu Tergugat III, 4. Bistok, yaitu Tergugat VII; Bahwa anak dari Ompu Limbong adalah Ompu Peris, anak dari Ompu Peris ada 2 yaitu, 1. Ama Godang, dan 2. Pargossi. Bahwa anak dari Ama Godang adalah Une, anak dari Une adalah Martua, yaitu Tergugat IV. Bahwa anak dari Pargossi adalah Gerson, anak dari Gerson adalah Jimmy, yaitu Tergugat VI; 2. Bahwa dari Silsilah Ompu Sotarbuhar Silaban tersebut, ternyata Para Penggugat dan Para Tergugat adalah sama-sama keturunan dan ahli waris dari Alm. Ompu Sotarbuhar Silaban dan sudah 7 generasi kepada Para Penggugat dan Para Tergugat dari Ompu Sotarbuhar Silaban; 3. Bahwa Alm. Ompu Sotarbuhar Silaban ada meninggalkan sebidang tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) yang merupakan BOEDEL warisan bagi seluruh keturunan dan ahli warisnya, yang luas Tanah tersebut belum pernah diukur oleh Badan Pertanahan Nasional, namun demikian dapat diperkirakan seluas ± 100 ha, yang terletak di Sosor
Onan,
Desa
Bonan
Dolok,
Kecamatan
Sijamapolang,
Kabupaten Humbang Hasundutan, yang sekarang menjadi Tanah Perkara, yang batas-batasnya sebagai berikut :
5
Timur
: Sungai/Aek Parngengean
Barat
: Kebun Marga Simamora dan Persawahan Marga Silaban
Utara
: Tanah milik Ompu Raja Hitam Simamora
Selatan
: Sungai/Aek Sijimbur
4. Bahwa adapun sejarah lahirnya atau terbentuknya Tanah Hak Ulayat atau Tanah Adat (Golat) milik Ompu Sotarbuhar Silaban, adalah karena Leluhur Para Penggugat dan Para Tergugat, Alm Ompu Sotar Buhar Silaban tersebut yang pertama sekali mendiami, bertempat tinggal dan berladang ditanah tersebut, dan berdasarkan sejarahnya Alm Ompu Sotarbuhar Silaban juga meninggal dan dikuburkan di Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) tersebut. Jadi Ompu Sotar Buhar Silaban yang pertama sekali membuka lahan tersebut dan bertempat tinggal yang pada waktu itu tanah masih kosong (semak belukar). Bahwa dengan waktu yang sangat lama leluhur Para Penggugat dan Para Tergugat tersebut beranak cucu dan tetap menguasai dan mengusahai tanah tersebut dalam satu garis keturunan, sehingga tidak ada pembagian antara anak dan cucu, melainkan tanah tersebut hanya dibuat sebagai tempat berladang, mencari nafkah dari generasi ke generasi. Dengan waktu yang tdak terhitung lagi maka anak cucu dari Ompu Sotarbuhar Silaban terus berkembang hingga sampai 7 dan 8 generasi hingga kepada Para Penggugat dan Para Tergugat, tanah tersebut terus menerus dikuasai dan diusahai masing-masing, sehingga tidak memungkinkan adanya lagi hak untu melakukan pembagian, karena hal tersebut maka terjadilah sebagai Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) yang berlangsung secara terus menerus generasi ke generasi untuk dimanfaatkan mencari nafkah bagi keturunan dan ahli waris dari Alm. Ompu Sotarbuhar Silaban. Bahkan sampai sekarang ini Para Penggugat dan Para Tergugat masih terus berlangsung menguasai dan mengusahai Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) peninggalan Alm. Ompu Sotarbuhar Silaban tersebut dengan berladang/berkebun menanam
kopi,
membuat
kuburan,
membangun
rumah,
dan
mengambil hasil-hasil di Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) tersebut. Oleh karena itu jelaslah bahwa Tanah Sosor Onan sebagaimana diuraikan oleh Para Penggugat pada point 3 tersebut diatas adalah merupakan Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) dari peninggalan Alm. Ompu Sotarbuhar Silaban yang menjadi milik
6
bersama (Boedel) bagi seluruh keturunan dan ahli waris dari Alm. Ompu Sotar Buhar Silaban, termasuk Para Penggugat serta Para Tergugat; 5. Bahwa kira-kira pada tahun 1980-an Para Tergugat telah berusaha untuk mengalihakan/menghibahkan/membuat perjanjian atas Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) Ompu Sotar Buhar Silaban tersebut kepada PT. Inti Indorayon Utama, tanpa se-izin dan sepengetahuan dari seluruh keturunan dan ahli waris dari Alm. Ompu Sotar Buhar Silaban, termasuk Para Penggugat, sehingga pada waktu itu orangtua Para Penggugat keberatan kepada Para Tergugat dan PT. Inti Indorayon
Utama,
sehingga
dialihkan/dihibahkan/diikat
dengan
Tanah
Perkara
perjanjian
tidak
kepada
PT.
jadi Inti
Indorayon Utama; 6. Bahwa pada Tahun 1970-an orangtua Para Penggugat dan Para Penggugat masih sempat melihat adanya Tambak di Lokasi Tanah Perkara, dan hal itu juga dibenarkan dan disampaikan orangtua Para Penggugat kepada para Perantau keturunan Ompu Sotar Buhar Silaban, sehingga Para Perantau meminta kepada orangtua yang tinggal di BonanDolok untuk mencari kuburab Ompu Sotarbuhar Silaban supaya dapat dipugar kembali. Bahwa akan tetapi pada tahun 1980-an, sejak diketahui adanya kuburan Ompu Sotarbuhar Silaban di Lokasi Tanah Perkara, kemudian orangtua dari Pukka Silaban (TergugatII) membangun sebuah rumah di atas Tambak/Kuburan Ompu Sotarbuhar Silaban tersebut dengan sengaja menghilangkan bukti sejarah keberadaan kuburan Ompu Sotarbuhar Silaban di Lokasi Tanah Perkara; 7. Bahwa beberapa tahun terakhir ini, Para Tergugat telah bertindak menghilangkan eksistensi dari Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) peninggalan Alm. Ompu Sotarbuhar Silaban tersebut, dengan mengatakan bahwa tanah tersebut adalah Tanah milik Alm. Ompu Toga Barita Silaban, sehingga Para Tergugat pada Tahun 2013 yang lalu mencoba mendirikan Tugu dari Ompu Toga Barita Silaban di Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) Alm. Ompu Sotar Buhar Silaban tersebut, tanpa se-izin dan sepengetahuan dari Para Penggugat serta ahli waris lainnya, namun Para Penggugat dan ahli waris lainnya keberatan, dan Para Tergugat telah berusaha untuk
7
menghilangkan fakta sejarah dari Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) dari Alm. Ompu Sotarbuhar Silaban; 8. Bahwa tindakan Para tergugat yang mengatakan bahwa Tanah Perkara/ Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) dari Ompu Sotarbuhar Silaban tersebut adalah Tanah Milik Para Tergugat dengan mengatakan bahwa Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) tersebut adalah Tanah Milik warisan Alm. Ompu Toga Barita Silaban (Ompu Para Tergugat), sehingga Tanah Perkara tersebut menjadi hanya Tanah Warisan milik Para Tergugat serta keturunan Ompu Toga Barita Silaban, dengan mendirikan Tugu dari Alm. Ompu Toga Barita
Silaban,
sehingga
Para
Tergugat
telah
berusaha
mengalihkan/menghibahkan/membuat perjanjian atas Tanah Perkara dengan Pihak PT. Inti Indorayon Utama atau dengan pihak lain, dan berusaha menghalangi Para Penggugat dan ahli waris lainnya dari Alm. Ompu Sotar Buhar Silaban untuk mengambil manfaat atau mengusahai Tanah Perkara, adalah merupakan Perbuatan Melawan Hukum; 9. Bahwa sebagai akibat Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat tersebut terhadap Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) Ompu Sotarbuhar Silaban, sehingga Hak Kepemilikan Warisan dari Para Penggugat dan ahli waris lainnya atas Tanah Perkara menjadi dihilangkan, sehingga Para Penggugat selaku keturunan dan ahli waris dari alm. Ompu Sotarbuhar Silaban sangat dirugikan baik secara Materil maupun Moril, yang perinciannya sebagai berikut: KERUGIAN MATERIL: Bahwa Para Penggugat telah mengeluarkan biaya-biaya perongkosan bolak-balik dari Jakarta, Kalimantan- ke Humbang Hasundutan, biaya penginapan dan biaya makan, yang diperkirakan sebesar Rp. 50.000.000,-(lima puluh juta rupiah); KERUGIAN MORIL : Bahwa sebagai akibat tindakan Para Tergugat yang menghilangkan eksistensi Tanah Perkara sebagai Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) dari Alm.
Ompu Sotar Buhar Silaban, sehingga Para
Penggugat juga telah mengalami kerugian Morilm, karena Para Tergugat telah melecehkan Harkat dan Martabat Para Penggugat selaku keturunan dan ahli waris dari Alm. Ompu Sotarbuhar Silaban,
8
sehingga Para Penggugat telah dirugikan secara Moril yang tidak bisa dinilai dengan mata uang, akan tetapi jika diperhitungkan dengan nilai mata uang mencapai sebesar Rp. 1.000.000.000,-(satu milyard rupiah); Bahwa oleh karena itu jumlah kerugian yang dialami oleh Para Penggugat baik kerugian Materil dan Moril adalah menjadi Rp. 50.000.000,-+Rp. 1.000.000.000,- Rp. 1.050.000.000,-(satu milyard lima puluh juta rupiah). 10. Bahwa oleh karena Para Penggugat bersama Para Tergugat adalah keturunan dan ahli waris dari Alm.
Ompu Sotarbuhar Silaban,
disamping ahli waris lainnya, maka adalah patut dan adil apabila dinyatakan secara hukum Para Penggugat bersama Para Tergugat serta ahli waris lainnya adalah merupakan keturunan dan ahli waris dari Alm. Ompu Sotarbuhar Silaban; 11. Bahwa oleh karena Tanah Perkara yaitu Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) yang kemudian dikenal dengan Tanah Sosor Onan adalah merupakan Harta Peninggalan Alm.
Ompu Sotarbuhar
Silaban (Boedel) warisan bagi seluruh keturunan dan ahli waris dari Alm. Ompu Sotar Buhar Silaban termasuk Para Penggugat dan Para Tergugat, maka adalah patut dan adil apabila dinyatakan secara hukum bahwa tanah Perkara adalah Sah Harta peninggalan (Boedel) warisan dari Alm. Ompu Sotar Buhar Silaban, dan Para Penggugat dan Para Tergugat serta ahli waris lainnya adalah mempunyai Hak Bersama untuk mengusahai dan mengambil manfaat atas Tanah Perkara; 12. Bahwa Para Penggugat sangat Khawatir, sebelum perkara ini di Putuskan/berkekuatan
Hukum
tetap,
Para
Tergugat
akan
Mengalihkan, Memindahkan atau Mengadakan Perikatan Perjanjian terhadap Tanah Perkara kepada Pihak Lain, oleh karena itu Para Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Tarutung agar sudi kiranya meletakkan sita jaminan (conservatoir beslaag) atas Tanah Perkara; 13. Bahwa oleh karena Gugatan Ini dimajukan berdasarkan atas buktibukti yang cukup menurut hukum yang kebenarannya tidak dapat dobantah Oleh Para Tergugat, maka sangat beralasan menurut hukum bilamana Ketua Pengadilan Negeri Tarutung menyatakan
9
Putusan dalam Perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada banding, Verzet maupun kasasi (uit Voer Baar Bij Voor Raad);
Berdasarkan uraian-uraian diatas, Para Penggugat mohon dengan hormat kepada Ketua Pengadilan Negeri Tarutung untuk memanggil para pihak dalam perkara ini untuk hadir di persidangan pada suatu hari yang ditentukan untuk itu seraya mengambil Keputusan Hukum Yang Amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan dalam hukum Para Penggugat dan Para Tergugat disamping ahli waris lainnya adalah keturunan dan ahli waris dari Alm. Ompu Sotar Buhar Silaban ; 3. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslaag) yang diletakkan dalam perkara ini; 4. Menyatakan dalam hukum bahwa Tanah Perkara yang terletak Sosor Onan, Desa Bonan Dolok, Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten Humbang Hasundutan, seluas ± 100 ha, yang batas-batasnya sebagai berikut : Timur
: Sungai/Aek Parngengean
Barat
: Kebun Marga Simamora dan Persawahan Marga Silaban
Utara
: Tanah milik Ompu Raja Hitam Simamora
Selatan
: Sungai/Aek Sijimbur
Adalah Sah Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) dari Alm. Ompu Sotarbuhar Silaban, yang belum dibagi (Boedel), yang dimiliki bersama-sama oleh seluruh keturunan dan ahli waris dari Alm.Ompu Sotarbuhar Silaban, termasuk Para Penggugat serta Para Tergugat; 5. Menghukum Para Penggugat beserta Para Tergugat serta seluruh keturunan dan ahli waris lainnya dari Alm.Ompu Sotarbuhar Silaban untuk tunduk dan mematuhi Putusan ini ; 6. Menghukum Tergugat II untuk memindahkan Rumahnya dari bekas Tambak/Kuburan Ompu Sotarbuhar Silaban ke Lokasi Lain dari Tanah Perkara; 7. Menghukum Para Tergugat untuk membayar ganti kerugian yang dialami oleh Para Penggugat sebesar Rp. 1.050.000.000,-(satu milyard lima puluh juta rupiah);
10
8. Menyatakan dalam hukum Putusan dalam Perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada Banding, kasasi, verzet, (Uit Voer Baar Bij Voor Raad); 9. Menghukum Para Tergugat untuk membayar segala ongkos perkara yang timbul dalam perkara; ATAU : Dalam Peradilan yang baik, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex aquo et bono). Menimbang,
bahwa
terhadap
gugatan
tersebut
Tergugat
1
memberikan jawaban pada dasarnya sama dengan Para Tergugat 2 s/d Tergugat 7) pokoknya sebagai berikut : DALAM EKSEPSI 1. PERUBAHAN
GUGATAN
MERUGIKAN
TERGUGAT
(PARA
TERGUGAT) “GUGATAN PARA PENGGUGAT CACAT FORMIL”;
Bahwa para penggugat merubah gugatannya dengan menambah petitum yaitu “menghukum tergugat II untuk memindahkan rumahny dari bekas tambak, kuburan Op. Sotarbuhar Silaban ke lokasi lain di tanah perkara”; Jelas bahwa penambahan tersebut tidak diperkenankan oleh hukum (Pasal 27 Rv) dan jelas merugikan kepentingan Tergugat dalam melakukan pembelaan, Mengapa? 1a. penambahan petitum jelas tidak diperbolehkan dalam hukum Acara Perdata kecuali mengurangi tuntutan sepanjang tidak merugikan kepentingan Tergugat. Apa yang dilakukn para penggugat dalam penambahan petitum merupakan tidak dibenarkan oleh Hukum Acara Perdata sehingga gugatannya harus tidak dapat diterima. 1b. bahwa pencapaian pemenuhan tuntutan haruslah dikemukakan dalam suatu dalil/posita yang diuraikan secara jelas, tegas dan lengkap sehingga penambahan Petitum “menghukum Tergugat II untuk memindahkan rumahnya dari bekas tambak, kuburan Ompu Sotarbuhar Silaban ke lokasi lain ditanah perkara” yang tidak didukung atau sama sekali tidak diterangkan dalam dalil/posita gugatan para Penggugat, jelas telah membuat gugatan Para Penggugat
11
tersebut mengandung cacat formil, oleh karena itu gugatan tersebut haruslah dinyatakan tidak dapat diterima oleh Majelis Hakim yang terhormat. (vide Jurisprudensi MA.RI. tanggal 20 Oktober 1976 No. 447 K/Sip/1976 dalam pertimbangan hukumnya antara lain menyebutkan : “gugatan yang tidak sempurna menurut hukum acara karena adanya kekeliruan harus dinyatakan tidak dapat diterima)”. 2. EKSEPSI KURANG PIHAK (Plurium Litis Consurtium).
Bahwa meskipun didalam hukum disebutkan “siapa yang digugat ditentukan sendiri oleh Penggugat, karena Penggugat yang paling mengetahui siapa yang telah merugikan kepentingannya”. Namun permasalahan/sengketa kedua belah pihak ini merupakan sengketa tentang tanah milik Ompu kami yaitu Op. Toga Barita Silaban yang perolehannya merupakan pemberian dari salah satu keturunan Op. Raja Ulang Talun Simamora yaitu Op. Raja Patuan Simamora, yang seharusnya demi hukum agar perkara ini tuntas dan adil, Pihak dalam perkara ini haruslah lengkap. Bahwa saudara kami yang lain yakni Pandapotan Silaban keturunan dari Op. Toga Barita Silaban yang anak nomor dua yaitu Op. Lintong Silaban dan Ronsen Silaban anak yang nomor empat yaitu Op. Sumirlam Silaban merupakan keturunan dari Op. Toga Barita Silaban yang memiliki hak dalam kewarisan atas tanah Sengketa sekarang. Jelas ketidak ikut sertaannya merugikan kepentingannya dan kami menghadirkannya dalam persidangan. Dengan demikian karena yang ditarik sebagai tergugat tidak lengkap (plurium litis consortium) maka gugatan para Penggugat jelas tidak dapat diterima. Kami selaku keturunan dari Op. Toga Barita Silaban yang digugat merasa keberatan atas poin-poin yang diajukan oleh Penggugat, dalam hal ini kami memberikan jawaban yang sebenarnya. DALAM POKOK PERKARA POIN I-II Bahwa kami memang benar keturunan dari Op. Sotar Buhar Silaban, akan tetapi tidaklah sama dengan para penggugat dalam hal tanah Sosor Onan.
12
Karena kami keturunan dari Op. Toga Barita Silaban yang berhak atas tanah Sosor Onan. Adapun tanah Sosor Onan adalah pemberian dari salah satu keturunan Op. Raja Ulang Talun Simamora yaitu Raja Patuan Simamora dan disahkan oleh raja-raja peradatan yang ada di paradatan Bonandolok melalui adat-istiadat yang berlaku di Bonandolok dan sejak itulah keturunan Op. Toga Barita Silaban menerima satu parjambaran sesuai dengan adat Batak yang dinamakan Jambar Panjukkot (yang dinamakan hula-hula peradatan yang ada di Bonandolok) POIN III Menurut sejarah dari nenek Moyang/orang Tua kami dan para raja-raja Bus Paradatan Bonandolok, bahwa Op. Sotar Buhar Silaban tidak pernah meninggalkan sebidang tanah sampai pada saat ini dan luas daripada tanah Sosor Onan ± 50 ha dan bukan 100 ha, makanya kami dari keturunan Op. Toga Barita Silaban mengundang Raja-raja Bius Simamora disekitar paradatan Bonandolok I dan Bonandolok II pada tanggal 01 April 2014 untuk mengadakan kesepakatan membuat Surat Penyataan tanah tersebut. Bahwa pihak penggugat tidak benar mempunyai tanah di lokasi Sosor Onan, pada saat itulah kami Pihak yang digugat keturunan Op. Toga Barita Silaban menanyakan kepada Raja-raja Bius yang kami Undang. Dan ternyata bahwa Sosor Onan Huta Silaban yang berlokasi di Desa Bonandolok I, Kecamatan Sijamapolang benar-benar diberikan salah satu keturunan Op. Raja Ulang Talun Simamora yaitu Raja Patuan Simamora kepada keturunan Op. Toga Barita Silaban sekitar tahun 1896 dengan bukti-bukti menerima satu “Parjambaran Panjukkot Silaban (hula-hula Harajaon)”. Pada saat itulah kami keturunan Op. Toga Barita Silaban yang bertempat tinggal di Desa Bonandolok I dan semua perantau untuk meminta kepada raja-raja bius membenarkan bahwa Tanah Sosor Onan adalah Hak penuh oleh keturunan Op. Toga Barita Silaban dan bukan Op. Sotarbuhar Silaban sesuai dengan gugatan yang diberikan penggugat kepada Majelis Hakim Pengadilan Tarutung. Maka pada hari itu juga Raja-raja Bius yang kami Undang membuat Surat Pernyataan Tanah benarbenar tanah itu milik keturunan Op. Toga Barita Silaban. Sesuai Surat Pernyataan itu bahwa batas-batas tanah tersebut adalah sebagai berikut : Timur
: Sungai/Aek Parngengean Doloknauli
13
Barat
: Sungai Hatupangan/Sijimbur
Utara
: Tanah Op. Niatas Barita Simamora
Selatan
: Tanah Op. Taho Simamora dengan batas ada tanda parit.
Bahwa Surat Pernyataan Tanah tersebut ditanda tangani oleh Raja-raja Bius dan di katahui oleh Kepala Desa Bonandolok I dan Bonandolok II. POIN IV Hal tersebut tidak benar, lebih kurang 9 tahun yang lalu pinompar Op. Sotarbuhar Silaban mendatangkan seorang datu (Dukun) tanpa sepengetahuan keturunan Op. Toga Barita Silaban dan mereka menyatakan bahwa dibawah rumah Pukka Silaban adanya kuburan Op. Sotarbuhar Silaban, tetapi kami keturunan Op. Toga Barita Silaban tidak percaya dengan ucapan datu tersebut. Dan sampai saat ini mereka membenarkan ucapan datu tersebut, sejak saat itu antara keturunan Op. Sotarbuhar Silaban dengan keturunan Op. Toga Barita Silaban menjadi renggang. Mulai saat itulah penggugat merasa ikut memiliki tanah Sosor Onan. POIN V Keturunan Op. Toga Barita Silaban tidak pernah mengalihkan atau membuat perjanjian dengan PT. Inti Indorayon sampai saat ini dan hal itu dapat dibuktikan raja-raja setempat yang ada di Bonandolok. POIN VI Sejak Orang Tua kami mendirikan rumah di tanah Sosor Onan tidak pernah melihat adanya kuburan/tambak. POIN VII Adapun kami dirikan Tugu Op. Toga Barita Silaban di Lokasi Tanah Sosor Onan adalah hak dari keturunan Op. Toga Barita Silaban dan diketahui oleh Raja-raja Bonandolok/Natua-tua ni huta. POIN VIII Tanah tersebut benar milik keturunan Op. Toga Barita Silaban dan diketahui Raja-raja Paradatan Bonandolok dengan kesepakatan ini keturunan Op. Toga Barita Silaban mendirikan Tugu tersebut dan disetujui Raja-raja tersebut diatas.
14
POIN IX Bahwa kami dari pihak yang digugat atau keturunan Op. Toga Barita Silaban tidak pernah menghilangkan silsilah dan tanda-tanda apapun di Tanah Sosor Onan baik itu berupa Tambak maupun kuburan. Keturunan Op. Toga Barita Silaban tidak pernah melawan hukum, dan kami hanya mempertahankan hak milik dari Op. Toga Barita Silaban. Dan pada waktu masa Nenek Moyang/Orang Tua kami masih hidup, bahwa Tanah Sosor Onan tidak pernah digugat oleh siapapun, dan juga tidak ada yang menyatakan bahwa tanah Sosor Onan itu milik dari Op. Sotarbuhar Silaban. Dan itu dapat dibuktikan oleh Raja-raja Bius Paradatan yang ada di Bonandolok. Dengan itu kami keturanan dari Op. Toga Barita Silaban menyangkal bahwa dibawah rumah dari Pukka Silaban tidak ada kuburan. Dan sejak Orang Tua kami mengolah Tanah Sosor Onan sampai pada kami keturunannya tidak ada melihat Tambak atau Kuburan. Kami yang digugat tidak pernah merasa merugikan penggugat secara materi maupun moril, dan justru sebaliknya kami dari keturunan Op. Toga Barita Silaban lah yang dirugikan penggugat secara materi maupun moril dengan adanya panggilan dari pihak pengadilan. Berdasarkan hal-hal diatas, mohon kiranya Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung yang mengadili perkara ini memutus. DALAM EKSEPSI Menerima eksepsi Tergugat/Para Tergugat. DALAM POKOK PERKARA Menolak gugatan Para Penggugat atau menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet onvankelijke verklaard). Atau Bilamana Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). Menimbang,
bahwa
atas
gugatan
Para
Penggugat
tersebut
Pengadilan Negeri Tarutung telah menjatuhkan putusan Tanggal. 07 Juli 2015 Nomor 33/Pdt.G/2013/PN.TRT., yang amarnya sebagai berikut:
15
M E N G A D I L I:
A. DALAM EKSEPSI : - Menolak Eksepsi Para Tergugat seluruhnya ; B. DALAM POKOK PERKARA : 1. Menolak gugatan Pengugat seluruhnya 2. Menghukum para Pengugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini secara tanggung-renteng sebesar : Rp. 4.021.000,- (empat juta dua puluh satu ribu rupiah) ;
Setelah memperhatikan : 1. Akta
Permohonan
Banding
Nomor
13/Akta.Bdg/2015
Nomor
:
33/Pdt.G/2014/PN.STrt., SENIN, tanggal 13 Juli 2015 yang dibuat oleh MARDINUS SINAGA, SH. Wakil Panitera Pengadilan Negeri Tarutung yang
menerangkan
bahwa
Kuasa
Penggugat
PARULIAN
LUMBANTOBING, SH KUASA PARA PENGGUGAT telah menyatakan banding
terhadap
putusan
Pengadilan
Negeri
Tarutung
No.33/Pdt.G/3014/PN.Trt Tanggal 07 Juli 2015; 2. Relaas Pemberitahuan pernyataan Banding tersebut telah diberitahukan Jurusita Pengadilan Negeri Tarutung kepada WALDEMAR SILABAN, Terbanding I semula Tergugat I pada hari Kamis , Tanggal 13 Agustus 2015, dan diberitahukan kepada PUKKA SILABAN Terbanding II semula Tergugat II pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015, dan diberitahukan kepada SINUR SILABAN terbanding III semula tergugat III pada hari Kamis, tanggal 13 Agustus 2015, dan diberitahukan kepada MARTUA SILABAN, Terbanding IV semula Tergugat IV pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015, dan diberitahukan kepada PAHALA SILABAN Terbanding V semula Tergugat V pada hari Kamis, 13 Agustus 2015, dan diberitahukan kepada JIMMY SILABAN, Terbanding VI semula Tergugat VI pada hari Kamis, tanggal 13 Agustus 2015; 3. Relaas Pemberitahuan pernyataan Banding tersebut diberitahukan oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Balige kepada BISTOK SILABAN, Terbanding VII semula Tergugat VII pada hari Selasa tanggal 25 Agustus 2015;
16
4. Memori Banding yang diterima oleh Panitera Pengadilan Negeri Tarutung
pada hari selasa tanggal 25 Agustus
2015 dari
Para
Penggugat sekarang sebagai Pembanding; 5. Salinan memori banding tersebut telah diberitahukan/ diserahkan Jurusita Pengadilan Negeri Tarutung berdasarkan Relaas penyerahan pada hari yang sama Selasa tanggal 22 September 2015 kepada Terbanding I; Kepada Terbanding II; Kepada Terbanding III; Kepada Terbanding IV; Kepada Terbanding V; Kepada Terbanding VI; 6. Salinan memori banding tersebut telah diberitahukan/ diserahkan Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Balige berdasarkan Relaas penyerahan pada hari Jumat, tanggal 04 September 2015 kepada Terbanding VII; 7. Relaas pemberitahuan yang dibuat dan ditanda tangani oleh Jurusita Pengadilan Negeri Tarutung, hari Selasa tanggal 18 Agustus 2015 untuk mempelajari berkas perkara banding No.33/Pdt.G/2014/PN.Trt, kepada SANGKOT SILABAN,DKK/ Para Pembanding
melalui kuasanya
PARULIAN LUMBANTOBING, SH sebelum berkas perkaranya dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Medan
selama 14 (empat belas hari) terhitung
sejak pemberitahuan; 8. Relaas pemberitahuan yang dibuat dan ditanda tangani oleh Jurusita Pengadilan Negeri Tarutung, hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015 untuk mempelajari
berkas perkara
banding No.33/Pdt.G/2014/PN.Trt,
tersebut, kepada : WALDEMAR SILABAN/ TERBANDING I; PUKKA SILABAN/TERBANDING MARTUA
II;
SINUR
SILABAN/TERBANDING
SILABAN/TERBANDING
IV;
PAHALA
III;
SILABAN/
TERBANDING V; JIMMY SILABAN/ TERBANDING VI sebelum berkas perkaranya dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Medan selama 14 (empat belas hari) terhitung sejak pemberitahuan; 9. Relaas pemberitahuan yang dibuat dan ditanda tangani oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Balige hari Jumat
tanggal 04 September
2015
perkara
untuk
mempelajari
No.33/Pdt.G/2014/PN.Trt,
berkas tersebut
kepada
banding BISTOK
SILABAN/TERBANDING VII, sebelum berkas perkaranya dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Medan selama 14 (empat belas hari) terhitung sejak pemberitahuan;
17
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Para Pembanding semula Para Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-undang oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa Memori Banding yang diajukan Para Pembanding semula Para Penggugat pada pokoknya didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut:
1. Bahwa Yudex Factie Pengadilan Negeri Tarutung di dalam memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini sama sekali tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku serta telah tidak memberikan analisa dan pertimbangan terhadap dalili-dalil argumentasi hukum dan bukti-bukti surat dan saksi-saksi yang diajukan oleh Pembanding; 2. Bahwa Yudex Factie Pengadilan Negeri Tarutung, telah keliru dalam mepertimbangkan
bukti-bukti
para
penggugat
atau
tidak
mempertimbangkan Bukti Surat Penggugat dan saksi-saksi penggugat dengan benar; 3. Bahwa alasan Majelis Hakim dalam menolak gugtan penggugat adalah Majelis Hakim meminta dan mengharapkan Para Penggugat dapat menunjukkan Surat Bukti tentang terjadinya peralihan hak atas tanah yang menjadi sengketa dari Ompu Sotarbuhar Silaban kepada pihak Penggugat; 4. Bahwa Majelis Hakim
Tingkat pertama tidak memperhatikan dengan
seksama keterangan saksi yang diajukan Penggugat ; Menimbang, bahwa Terbanding 1 sampai dengan Terbanding VII atau Para Terbanding tidak ada mengajukan kontra memori bandingnya; Menimbang,
bahwa
setelah
Pengadilan
Tinggi
memeriksa
dan
mempelajari dengan seksama berita acara sidang beserta surat-surat yang tersebut dalam berkas perkara Nomor 373/PDT/2015/PT-MDN, turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 33/Pdt.G/2013/PN.Trt.,Tanggal 07 JUli 2015 dan setelah pula membaca dan memperhatikan Memori Banding Para Penggugat, maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hematnya berpendapat sebagai berikut:
18
DALAM EKSEPSI:
Menimbang, oleh karena pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama sudah benar,dan dalam putusannya telah menolak Eksepsi Para Tergugat seluruhnya,
maka Pengadilan Tingkat Banding, tidak
mempertimbangkannya lagi dan mengambil alih pertimbangan hukum tersebut:
TENTANG POKOK PERKARA
Menimbang bahwa dalam Pokok Perkara Surat Gugatan Para Penggugat dan sekarang menjadi Para Pembanding, Majelis Hakim Tingkat Banding akan memberikan analisa hukum, pendapat dan pertimbangan hukum sebagai berikut: 1. Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah meragukan alat bukti yang terdiri dari pernyataan-pernyataan yang diungkapkan dipersidangan, walaupun Majelis Hakim dalam pertimbangannya dan dalam putusannya, telah menunjukkan pasal 1866 KUHPerdata, tentang jenis-jenis alat bukti yang diakui secara perdata yakni ada Bukti Tertulis berupa Akta Otentik, ada dibawah tangan, ada keterangan saksi, ada persangkaan, ada pengakuan dan ada sumpah. 2. Bahwa Para Pembanding dan Para Terbanding telah sama-sama mengajukan alat bukti keterangan saksi dipersidangan masing-masing dibawah sumpah dan terdapat perbedaan atau Pertentangan satu dengan yang lainnya; 3. Bahwa dengan adanya pertentangan alat bukti yang diajukan oleh dua belah pihak, antara keterangan saksi yang diajukan oleh pihak penggugat dengan yang diajukan oleh pihak tergugat, namun Majelis Hakim tingkat pertama tidak memperhatikan dengan seksama persamaan dari alat bukti tersebut; 4. Bahwa kedua belah pihak yang berperkara yakni para penggugat dan dengan para tergugat, telah diakui bersama adalah satu keturunan dari OMPU SOTARBUHAR SILABAN; 5. Bahwa Objek Tanah sengketa yang dipermasalahkan dan diperebutkan oleh dua pihak terletak di SOSOR ONAN, DESA BONAN DOLOK, KECAMATAN
SIJAMAPOLANG,
HASUNDUTAN, SELUAS 100 HA ;
19
KABUPATEN
HUMBANG
6. Bahwa sesuai dengan keterangan saksi penggugat dan saksi tergugat, bahwa yang menguasai dan mengusahai tanah terperkara hingga saat ini, adalah pihak penggugat dan pihak tergugat ;
7. Bahwa di atas tanah terpekara ada kuburan/ makam dari leluhur dari pihak Penggugat dan pihak Tergugat ; 8. Bahwa bukti saksi dari pihak para tergugat semuanya MARGA SIMAMORA, YANG HANYA MENDENGAR KISAH TANAH LELUHUR ATAU CERITA, bukan sebagai keturunan orang pertama atau keturunan kedua atau atau keturunan ketiga pemberi tanah kepada keturunan OMPU
TOGA
BARITA
SILABAN
sebagai
PARJUNGKAT/JAMBAR PARJUNGKOT (SEJENIS
JAMBAR
UPAH)
yang
diserahkan Boru kepada Hula-hula, maka pernyataan ini AKAN LEBIH KUAT
pembuktiaanya, jika yang menerima adalah keturunan OMPU
SOTARBUHAR SILABAN,
oleh karena ternyata keturunan OMPU
SOTARBUHAR SILABAN telah sama-sama berhak dan mengusahai tanah tersebut secara terus menerus dari generasi ke generasi;
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim Tingkat Banding tidak sependapat dengan pertimbangan hukum pada Pokok Perkara dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim Tingkat Banding akan mempertimbangkan Pokok-pokok Gugatan Para Penggugat sebagai berikut :
1. Bahwa sebagaimana tuntutan Para Penggugat pada point kedua yang
menyatakan dalam hukum, Para Penggugat dan Para Tergugat, disamping ahli waris lainnya adalah keturunan dan ahli waris dari Alm. Ompu
Sotar
Buhar Silaban,
oleh
karena
Para
Tergugat
tidak
menyangkalnya maka gugatan ini cukup beralasan dan layak untuk dikabulkan; 2. Tentang gugatan para penggugat pada point keempat yang menyatakan
dalam hukum bahwa Tanah Perkara yang terletak Sosor Onan, Desa Bonan
Dolok,
Kecamatan
Sijamapolang,
Kabupaten
Humbang
Hasundutan, seluas ± 100 ha, yang batas-batasnya sebagai berikut : Timur
: Sungai/Aek Parngengean
20
Barat
: Kebun Marga Simamora dan Persawahan Marga Silaban
Utara
: Tanah milik Ompu Raja Hitam Simamora
Selatan
: Sungai/Aek Sijimbur
Adalah Sah Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) dari Alm. Ompu Sotarbuhar Silaban, yang belum pernah dibagi (Boedel), yang dimiliki bersama-sama oleh seluruh keturunan dan ahli waris dari Alm.Ompu Sotarbuhar Silaban, termasuk Para Penggugat serta Para Tergugat, maka berdasarkan pertimbangan hukum di atas adalah cukup beralasan dan harus dikabulkan;
3. Tentang gugatan para penggugat pada point kelima untuk menghukum
Para Penggugat beserta Para Tergugat serta seluruh keturunan dan ahli waris lainnya dari Alm.Ompu Sotarbuhar Silaban untuk tunduk dan mematuhi Putusan ini, adalah juga cukup beralasan dan harus dikabulkan;
4. Tentang gugatan para penggugat pada point keenam menghukum
Tergugat II untuk memindahkan Rumahnya dari bekas Tambak/Kuburan Ompu Sotarbuhar Silaban ke Lokasi Lain dari Tanah Perkara Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding pada hematnya berpendapat sebagai berikut:
a. Bahwa tanah terperkara terbukti adalah tanah warisan yang belum pernah dibagi atau Boedel Warisan hasil peninggalan Ompu Sotarbuhar Silaban dan menjadi
milik bersama keturunan OMPU
SOTARBUHAR SILABAN, maka sangat diperlukan kesepakatan dan damai untuk duduk bersama dalam membagi dan adil harta peninggalan OMPU SOTARBUHAR SILABAN tersebut b. Bahwa pasti ada alas hak, pihak penggugat dapat mengolah tanah terperkara dari dulu hingga sekarang, demikian juga pasti ada alas hak pihak tergugat dapat mengusahai tanah terperkara hingga para leluhur telah dikebumikan di tanah terperkara; c. Bahwa oleh karena alasan pembenar pemindahan rumah dari Tergugat belum didukung oleh alat bukti yang kuat, maka gugatan tersebut harus ditolak;
21
5. Tentang gugatan para penggugat pada ketujuh untuk menghukum Para
Tergugat untuk membayar ganti kerugian yang dialami oleh Para Penggugat sebesar Rp. 1.050.000.000,-(satu milyard lima puluh juta rupiah) majelis hakim pengadilan tingkat banding pada hematnya berpendapat sebagai berikut:
a. Bahwa tuntutan ganti kerugian tersebut belum jelas tujuan dan maksud sebenarnya (Obscuur Libel); b. Bahwa selama para pihak keturunan dari Ompu Sotarbuhar Silaban masih mengusahai dan menguasai objek perkara, dan menikmati hasilnya, maka hal tersebut tidaklah perbuatan melawan hukum;
6. Bahwa oleh karena itu gugatan ganti rugi oleh Para Penggugat
/Pembanding adalah kurang jelas maka gugatan tersebut tidak dapat diterima;
7. Tentang permohonan Sita Jaminan oleh para penggugat pada point ke
tiga yang belum pernah dilaksanakan oleh Jurusita Pengadilan Negeri Tarutung, akan tetapi oleh karena tanah sengketa yang diperebutkan oleh dua pihak adalah tetap sebagai Boedel bersama dan belum pernah dibagi, maka ada cukup alasan untuk menyatakan bahwa permohonan ini juga tidak dapat diterima;
8. Tentang permohonan para penggugat yang menyatakan dalam hukum
Putusan dalam Perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada Banding, kasasi, verzet, (Uit Voer Baar Bij Voor Raad), oleh karena tidak memenuhi syarat
sebagaimana
ditentukan
Undang-undang maka
gugatan point ke delapan ini haruslah ditolak;
9. Bahwa oleh karena Para Tergugat dipihak yang kalah, maka sudah
sepatutnya dibebani untuk membayar semua biaya dalam perkara ini;
22
10. Bahwa oleh karena hukum, maka gugatan Para Penggugat harus
dinyatakan dikabulkan sebahagian dan selain dan selebihnya harus dinyatakan ditolak;
Menimbang,
bahwa
dengan
memperhatikan
risalah
banding
sebagaimana tersebut di atas dihubungkan dengan pertimbangan hukum Hakim Tingkat pertama, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan tidak sependapat dengan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama yang dimohonkan banding tersebut; Menimbang, bahwa memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding berpendapat bahwa gugatan para penggugat tersebut dikabulkan untuk sebahagian; Menimbang, bahwa bertolak dari pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor :33/Pdt.G/2014/PN.Trt Tanggal 07 Juli 2015, yang menyebutkan menolak gugatan penggugat seluruhnya , tidak dapat dipertahankan lagi dan harus dibatalkan, dengan mengadili sendiri seperti tersebut di bawah ini: Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Tingkat Pertama dibatalkan, maka Para Terbanding Para Tergugat berada di pihak yang kalah, sehingga harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan; Memperhatikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 Jo UndangUndang No. 49 Tahun 2009, RBG dan Peraturan Perundang-undangan lain yang bersangkutan:
”MENGADILI”
-Menerima permohonan banding dari Para Pembanding semula
Para
Penggugat tersebut; -Membatalkan
Putusan
Pengadilan
Negeri
Tarutung
No.
33/Pdt.G/2014/PN.TRT.Tanggal 07 Juli 2015 yang dimohonkan Banding tersebut ;
23
MENGADILI SENDIRI:
DALAM EKSEPSI: Menolak Eksepesi Para Terbanding tersebut;
DALAM POKOK PERKARA: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian; 2. Menyatakan dalam hukum, Para Penggugat dan Para Tergugat, disamping ahli waris lainnya adalah keturunan dan ahli waris dari Alm. Ompu Sotar Buhar Silaban; 3. Menyatakan dalam hukum bahwa Tanah Perkara yang terletak Sosor Onan, Desa Bonan Dolok, Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten Humbang Hasundutan, seluas ± 100 ha, yang batas-batasnya sebagai berikut :
Timur
: Sungai/Aek Parngengean
Barat
: Kebun Marga Simamora dan Persawahan Marga Silaban
Utara
: Tanah milik Ompu Raja Hitam Simamora
Selatan
: Sungai/Aek Sijimbur
Adalah Sah Tanah Ulayat atau Tanah Adat (Golat) dari Alm.
Ompu
Sotarbuhar Silaban, yang belum pernah dibagi (Boedel Warisan), yang dimiliki bersama-sama oleh seluruh keturunan dan ahli waris dari Alm.Ompu Sotarbuhar Silaban, termasuk Para Penggugat serta Para Tergugat ;
4. Menghukum Para Terbanding semula Para Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp. 150.000.- (Seratus Limapuluh Ribu Rupiah);
5. Menolak gugatan para Penggugat untuk selain dan selebihnya;
Demikianlah diputuskan pada hari SENIN dalam rapat permusyawaratan
tanggal
11 Januari 2016
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan
dengan susunan. SABAR TARIGAN SIBERO, SH.,MH sebagai Hakim Ketua, SAMARAJA MARPAUNG,SH dan ROBERT SIMORANGKIR SH.,MH masing-
24
masing sebagai Hakim Anggota, putusan ini diucapakan pada hari SELASA tanggal 12 Januari 2016
telah diucapkan dalam persidangan yang terbuka
untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri
oleh
para Hakim Anggota
tersebut diatas, dengan dibantu oleh ; MANSURDIN,SH. sebagai Pengganti
pada
Pengadilan
Panitera
Tinggi Medan , akan tetapi tidak dihadiri oleh
kedua belah pihak yang berperkara. Hakim Anggota
Hakim Ketua Majelis,
TTD
TTD
SAMA RAJA MARPAUNG,SH
SABAR TARIGAN SIBERO,SH.,MH
TTD
TTD
ROBERT SIMORANGKIR,SH.,MH
PANITERA PENGGANTI
TTD
MANSURDIN,SH Ongkos-Ongkos : 1. M e t e r a i .................... Rp.
6.000.-
2. R e d a k s i .................... Rp.
5.000.-
3. Pemberkasan ................... Rp. 139.000.J u m l a h………………. Rp. 150.000,-
25