PUTUSAN Nomor : 524/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap
: NOVA ARIADI SILALAHI Alias NOVA.
Tempat lahir
: Kedai Kawat;
Umur/tanggal lahir : 28 Tahun / 11 Nopember 1986; Jenis kelamin
: Laki-laki;
Kebangsaan
: Indonesia;
Tempat tinggal
: Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan;
Agama
: Islam;
Pekerjaan
: Wiraswasta;
Pendidikan
: S-1.
Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh: 1. Penyidik sejak tanggal 5 Desember 2014 sampai dengan tanggal 24 Desember 2014; 2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 25 Desember 2014 sampai dengan tanggal 2 Februari 2015; 3. Perpanjangan pertama Ketua Pengadilan Negeri Tanjungbalai sejak tanggal 3 Februari 2015 sampai dengan tanggal 4 Maret 2015; 4. Penuntut Umum sejak tanggal 4 Maret 2015 sampai dengan tanggal 23 Maret 2015; 5. Majelis Hakim sejak tanggal 17 Maret 2015 sampai dengan tanggal 15 April 2015; 6. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Tanjungbalai sejak tanggal 16 April 2015 sampai dengan tanggal 14 Juni 2015;
-2-
7. Perpanjangan pertama Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Utara sejak tanggal 15 Juni 2015 sampai dengan tanggal 14 Juli 2015; 8. Perpanjangan kedua Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Utara sejak tanggal 15 Juli 2015 sampai dengan tanggal 13 Agustus 2015; 9. Hakim Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 3 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 1 September 2015; 10. Perpanjangan Penahanan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 2 September 2015 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2015;
Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 3 September 2015, nomor : 524/PID/2015/PT.MDN, serta berkas perkara Pengadilan Negeri Tanjung Balai nomor : 118/Pid.B/2015/PN.Tjb, dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut; Membaca surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Tanjung Balai, yang mendakwa Terdakwa dengan dakwaan sebagai berikut : PRIMAIR: KESATU: Bahwa ia terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova pada hari Rabu tanggal 22 Oktober 2014 sekira pukul 00.20 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Oktober 2014 bertempat di Jalan dekat pinggiran Rel Kereta Api tepatnya di Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk didalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Tanjungbalai berwenang mengadilinya, dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain yakni terhadap diri korban Hasan Basri als Basri, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut: -
Bermula pada hari Rabu tanggal 15 Oktober 2014 sekira pukul 12.00 Wib saat itu terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova sedang berada di rumah seorang diri sambil tidur-tiduran dan menonton TV lalu terdakwa berpikir dan merencanakan pembunuhan untuk menutupi hutang terdakwa di Bank senilai Rp.1.123.000.000,00 (satu milyar seratus dua puluh tiga juta rupiah), dengan pembayaran angsuran perbulannya Rp.33.113.000,00 (tiga puluh tiga juta
-3-
seratus tiga belas ribu rupiah) ditambah dengan pembayaran angsuran mobil truk colt diesel plat BK 8467 XV setiap bulannya Rp.2.487.000,00 (dua juta empat ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah) sehingga terdakwa berfikir untuk merencanakan, mencari dan melakukan pembunuhan terhadap diri orang lain yang mana menyerupai fisik terdakwa yang meninggal untuk menutupi hutang tersebut, selanjutnya pada hari Selasa tanggal 21 Oktober 2014 sekira pukul 18.00 Wib, terdakwa melintasi jembatan status quo Pulau Raja menuju Sei Piring dengan mengendarai sepeda motor Scoopy plat No Pol BK-6966-VAI untuk mencari orang yang menyerupai ciri dari fisik terdakwa dan tiba-tiba korban Hasan Basri als Basri yang mengemudikan sepeda motor jenis bebek datang dari belakang dan beriringan dengan terdakwa sambil berkata “Hoe Bang!” lalu terdakwa menghentikan sepeda motor yang dikendarainya dan korban juga menghentikan sepeda motornya dan karena terdakwa mengetahui bahwa korban kurang akal (bodoh), maka terdakwa berkata “kemana nanti malam”lalu korban menjawab “enggak ada bang” lalu terdakwa berkata “ke Kisaran kita yok, karaokean” lalu korban menjawab “ayolah bang, jam berapa?” lalu terdakwa berkata “jam-jam sembilanan lah” dan korban menjawab “iya bang” dan setelah itu terdakwa pergi. Kemudian sekira pukul 18.20 wib, saksi Teddi Friadi als Tedi sebagai supir dari mobil truk BK-8467XV milik terdakwa mengembalikan mobil truk ke garasi di samping kanan garasi mobil pribadi yang menyatu dengan rumah terdakwa akan tetapi karena ban mobil truk tersebut bocor selanjutnya saksi Teddi Friadi als Tedi membukanya untuk ditambal dan terdakwa membantunya dan setelah ban mobil truk tersebut selesai ditambal selanjutnya saksi Teddi Friadi als Tedi kembali memasangnya lalu sekira pukul 19.30 Wib terdakwa mengantarkan saksi Teddi Friadi als Tedi pulang kerumahnya sekaligus menjemput anak terdakwa yang berada di rumah orangtua terdakwa. -
Kemudian sekira pukul 21.00 Wib terdakwa berangkat dari rumahnya dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX, plat No Pol BK 5650 LQ, dengan tujuan untuk menjemput korban, namun korban tidak ada di rumahnya lalu terdakwa melanjutkan perjalanan keluar ke simpang PP Desa Rahuning untuk menuju Simpang Pabrik PTPN IV Pulau Raja lalu sekira pukul 21.10 Wib, terdakwa berhenti di tangkahan pasir dekat rumah makan Status Quo dan terdakwa duduk diatas sepeda motor untuk menghubungi handphone korban namun tidak aktif, sehingga terdakwa melihat saksi ABU seorang diri melintas di Jalinsum menuju arah Simpang PTPN IV Pulau Raja dengan mengendarai sepeda motor, kurang lebih 5 (lima) menit kemudian datang AMRI dan
-4-
SIABANG masing-masing menggunakan sepeda motor menemui terdakwa bertanya “mau kemana Nov”, terdakwa menjawab “mau jalan-jalan, ikut” lalu dijawab oleh Saksi ABU “enggaklah”, selanjutnya sekira pukul 21.20 Wib, terdakwa duduk-duduk di Warung Bandrek yang berada di Simpang Pabrik PTPN-IV Pulau Raja sambil minum Bandrek. Kemudian terdakwa mengirim sms ke nomor handphone milik korban dengan perkataan “dimana posisi”, namun sms tersebut masuk ke handphone milik korban setelah beberapa saat lalu korban membalas sms tersebut dengan Call Me, sehingga terdakwa mengirim
sms
dengan
perkataan
“aku
di
Halte”,
kemudian
korban
membalasnya dengan Call Me lagi lalu terdakwa menelepon korban dan setelah itu korban mengatakan “saya Tunggu di Simpang PP ya bang “, lalu terdakwa menjawab “Iya” dan setelah itu terdakwa berangkat untuk menjemput korban di Simpang PP Desa Rahuning. Kemudian sekira pukul 21.40 Wib, terdakwa menemui korban dan korban langsung menaiki sepeda motor yang terdakwa kendarai lalu terdakwa berkata “Di Kanopan pun ada Karaoke, kesana aja kita ya”, dan dijawab koban “ya udah”, maka terdakwa menjalankan sepeda motor tersebut menuju ke arah Aek Kanopan, dan dalam perjalanan terdakwa mengingat rencana pembunuhannya maka terdakwa langsung memutar arah sepeda motor menuju arah kembali ke Sei Piring, dan sampai di Simpang Kantor Pos Sei Piring, terdakwa menyuruh korban untuk turun dan menunggu
disitu
sementara
terdakwa
kembali
kerumahnya
dengan
menggunakan sepeda motor Jupiter MX lalu sepeda motor tersebut disimpan di garasi dan setelah itu terdakwa mengeluarkan mobil truck colt diesel BK8467-XV milik terdakwa di garasi dekat rumahnya, dan memarkirkan mobil truck tersebut didepan rumah, kemudian terdakwa masuk kedalam rumah dari garasi yang tidak terkunci untuk mengambil senjata api genggam jenis Revolver milik terdakwa yang sudah berisi 3 (tiga) butir peluru yang berada di atas lemari kamar tidur belakang lalu senjata api tersebut disimpan di saku celana sebelah kanan yang terdakwa pakai, serta mengambil dompet yang berisi surat-kunci kontak, surat-surat mobil truck BK-8467-XV yang diletakkan oleh saksi Teddi Friadi als Tedi diatas meja bar atau meja batu dibagian dapur lalu terdakwa mengambil sebuah kantong plastik asoi warna hitam dari dapur lalu terdakwa keluar dari dalam rumah ke garasi dan kembali menutup pintu lalu terdakwa mengambil sepotong baju kaos lengan pendek warna putih lirisliris yang ada di jemuran dalam garasi lalu memasukkannya kedalam kantong plastik bersama dompet tempat surat-surat dan kunci mobil truk lalu terdakwa mengambil sebuah jerigen warna merah bekas tempat oli MEDITRAN yang
-5-
juga berada di garasi guna tempat bensin yang akan dibeli dari SPBU, dan selanjutnya jerigen tersebut diletakkan di lantai lalu terdakwa mengunci pintu garasi dan setelah itu terdakwa mengangkat jerigen tersebut dengan tangan kanan dan meletakkannya di sebelah kanan tepatnya ditempat duduk supir, selanjutnya terdakwa mengambil sebuah ban dalam bekas dari garasi lalu meletakkannya di atas tempat duduk supir, kemudian terdakwa meletakkan dompet tempat surat-surat mobil dan kantong plastik tempat baju terdakwa di atas dask box lalu ban dalam dan jerigen di simpan di balik tempat duduk, selanjutnya terdakwa menghidupkan mesin mobil, menutup pintu supir dan mengemudikannya ke arah Simpang Kantor Pos Sei Piring, sesampai ditempat tersebut sekira pukul 22.10 Wib korban naik kedalam mobil truk colt diesel BK 8467 XV lalu terdakwa menjalankan mobil kearah Kisaran, dalam perjalanan korban bertanya kepada terdakwa “ceweknya cantik-cantik disana bang” lalu terdakwa menjawab “ya cantik-cantik lah” lalu korban kembali bertanya “bisa dipake bang”, lalu terdakwa menjawab “bisalah, tergantung negonya”. -
Kemudian sekira pukul 23.00 Wib terdakwa bersama korban sampai di SPBU Pulau Maria, terdakwa membelokkan mobil ke SPBU, kemudian mesin mobil terdakwa matikan lalu mengambil jerigen dibelakang tempat duduk supir, kemudian terdakwa membuka pintu dan turun, setelah menutupkan pintu lalu terdakwa membeli bensin seharga Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) atau 3 (tiga) liter lebih lalu terdakwa membuka pintu supir dan melihat korban sudah tidur dengan posisi terlentang di bangku penumpang dengan posisi kepalanya kearah terdakwa lalu terdakwa menyimpan jerigen berisi bensin tersebut dibelakang bangku supir, selanjutnya terdakwa menghidupkan mesin mobil dan melanjutkan perjalanan menuju arah kembali ke Sei Piring dan mobil langsung terdakwa bawa ke Jalan dekat pinggiran Rel Kereta Api tepatnya di Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan, selanjutnya terdakwa mematikan mesin mobil lalu mengambil handphone dari kantong terdakwa dan melihat jam sekira pukul 23.55 Wib, kemudian terdakwa meletakkan handphone tersebut diatas dash box, kurang lebih 15 (lima belas) sampai dengan 20 (dua puluh) menit kemudian kereta api dari arah Rantau Parapat menuju arah Medan melintas. Kemudian pada hari Rabu tanggal 22 Oktober 2014 sekira pukul 00.20 Wib terdakwa membuka pintu kanan mobil, lalu terdakwa mengambil senjata api genggam jenis Revolver dari saku celana terdakwa di sebelah kanan, kemudian terdakwa menarik pelatuknya terlebih dahulu baru tangan kanan terdakwa menembakkan senjata api tersebut ke bagian kepala korban tepat di bagian ubun-ubunnya dengan jarak hampir
-6-
menempel (kurang lebih satu atau dua senti) dengan satu kali tembakan lalu terdakwa memasukkan kembali senjata api tersebut kedalam saku celana terdakwa lalu terdakwa membuka cincin emas dari jari tengah tangan kiri terdakwa lalu memakaikannya ke jari tengah tangan kiri korban, selanjutnya terdakwa kembali membuka cincin besi putih dari jari jentik sebelah kanan lalu memakaikannya ke jari jentik korban sebelah kanan lalu terdakwa mengambil handphone dari saku baju korban dan meletakkannya diatas dash box mobil dengan posisi terdakwa masih tetap berada didalam mobil lalu terdakwa mengambil ban dalam mobil yang telah dipersiapkan lalu ban dalam tersebut diletakkan diatas paha korban, selanjutnya terdakwa mengambil handuk leher bekas dari atas dash box lalu diletakkan diatas paha korban. Selanjutnya terdakwa mengambil jerigen berisi bensin lalu menyiramkannya ke seluruh tubuh korban dan semua ruangan dalam kepala mobil lalu jerigen tersebut diletakkan di bangku supir, selanjutnya terdakwa mengambil handphone milik terdakwa dan korban serta sebuah mancis milik korban dari atas dash box lalu dimasukkan kedalam kantong plastik tempat baju lalu terdakwa turun melalui pintu sebelah kanan dan setelah itu kantong plastik tersebut diletakkan ditanah, selanjutnya terdakwa mengambil botol aqua berisi air yang terletak disamping kiri bangku supir untuk mencuci tangan terdakwa lalu botol aquo kosong tersebut dilemparkan kedalam mobil, selanjutnya terdakwa mengambil mancis (korek api gas) dari dalam kantong plastik hitam lalu menyalakannya sambil memegangi kantong plastik tersebut dan tiba-tiba bensin dari mobil menyambar ke mancis ditangan terdakwa sehingga terdakwa terkejut dan secara reflek terdakwa menghentakkan tangan sehingga kantong plastik warna hitam tersebut robek, kedua buah handphone terlempar entah kemana, sedangkan baju kaos jatuh didekat terdakwa, selanjutnya terdakwa mengambil baju tersebut dan berlari meninggalkan tempat kejadian tersebut menuju Jalinsum melalui Rel Kereta Api dan sebelum terdakwa sampai di Jalinsum kurang lebih 25 (dua puluh lima) meter sebelum Pos Jaga Palang kereta api terdakwa mengambil senjata api tersebut dan melemparkannya ke semaksemak dengan tangan kanan, selanjutnya terdakwa menumpang mobil bus ke Kota Pinang sekira pukul 05.00 Wib, sampai di SPBU Kota Pinang, terdakwa turun sekira pukul 07.00 Wib, terdakwa melihat ada toko yang sudah buka maka terdakwa membeli sebuah topi dan sebuah tas, lalu terdakwa mandi dan berganti baju di SPBU. Kemudian sekira pukul 09.00 Wib terdakwa ke rumah makan padang sebelum itu terdakwa telah membeli sebuah kartu sim lalu terdakwa meminjam handphone milik pemilik rumah makan dan mengganti
-7-
kartu simnya dengan kartu sim yang telah terdakwa beli dan setelah itu terdakwa menelepon istri terdakwa yakni saksi Nova Zulyani als Nova ke nomor handphone IPADnya sebanyak 3 (tiga) kali namun tidak diangkat lalu terdakwa mengirim sms dengan perkataan “Maaf Nov masih kenal kau lakimu, sekarang aku bebas”, selanjutnya terdakwa mengembalikan handphone tersebut kepada pemilik rumah makan berserta kartu simnya dan terdakwa melanjutkan perjalanan menuju Medan dengan menumpang bus KUPJ sesampainya di Medan terdakwa melanjutkan perjalanan menuju ke Aceh, dan setelah sebulan di Aceh terdakwa pergi ke Semarang. -
Akibat dari perbuatan terdakwa tersebut korban meninggal dunia. Hal ini diperkuat oleh hasil Visum Et Repertum Nomor : 15622/IV/UPM/XII/2014 tertanggal 09 Desember 2014 yang dibuat dan ditandatangani dengan mengingat sumpah jabatannya oleh dr. Reinhard J.D.Hutahaean, SH, SpF Dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pematang Siantar telah melakukan pemeriksaan terhadap seorang bernama : Hasan Basri als Basri, Jenis Kelamin : Laki-laki, Umur : 17 Tahun, Alamat : Dusun V Desa Rahuning Kecamatan Rahuning Kabupaten Asahan (Terlampir dalam berkas perkara), dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut : RINGKASAN PEMERIKSAAN BAGIAN LUAR -
Dijumpai seluruh jaringan kulit, otot dan tulang meng-arang dan sebagian habis terbakar.
-
Dijumpai jaringan otak cenderung pucat, sebagian menghitam dan sebagian berwarna putih dan merah gelap serta adanya gumpalan darah yang rapuh (pseudo epidural hematoma).
RINGKASAN PEMERIKSAAN BAGIAN DALAM -
Dijumpai sebagian jaringan otak telah mengeras (meng-arang) berwarna hitam, sebagian berwarna putih (pucat) dan sebagian lagi berwarna merah gelap.
-
Seluruh nafas bagian dalam sulit dinilai, saluran makan berisi diduga bekuan darah.
-
Dijumpai organ-organ isi rongga dada cenderung pucat serta sebagian tampak meng-arang.
-
Dijumpai organ-orang isi rongga perut berwarna kemerahan serta sebagian tampak mengarang.
-8-
KESIMPULAN: Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam serta pemeriksaan tambahan diambil kesimpulan bahwa seluruh tubuh korban hangus terbakar (meng-arang) yang cenderung/kemungkinan terjadi/didapat setelah korban meninggal dunia (luka bakar post mortem). Dijumpai mekanisme kematian cenderung oleh karena mati lemas dengan penyebab pasti kematian yang sulit ditentukan oleh karena korban sudah hangus terbakar (meng-arang) disebabkan luka bakar (setelah meninggal/post mortem) karena api dengan level/tingkat VI (menurut Depuytren). Perbuatan terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 340 KUHPidana; DAN KEDUA: Bahwa ia terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova pada hari Rabu tanggal 22 Oktober 2014 sekira pukul 00.20 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Oktober 2014 bertempat di Jalan dekat pinggiran Rel Kereta Api tepatnya di Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk didalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Tanjungbalai berwenang mengadilinya, tanpa hak memasukkan ke Indonesia membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak berupa 1 (satu) pucuk senjata api genggam rakitan jenis Revolver, 2 (dua) butir peluru tajam kaliber 9 mm dan 1 (satu) butir selongsong peluru, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut: -
Bermula pada hari Rabu tanggal 15 Oktober 2014 sekira pukul 12.00 Wib saat itu terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova sedang berada di rumah seorang diri sambil tidur-tiduran dan menonton TV dan setelah itu timbullah niat terdakwa untuk melakukan tindak pidana. Kemudian pada hari Selasa tanggal 21 Oktober 2014 sekira pukul 18.00 Wib, terdakwa melintasi jembatan statusquo Pulau Raja menuju Sei Piring dengan mengendarai sepeda motor Scoopy plat No Pol BK-6966-VAI untuk mencari orang yang menyerupai ciri dari fisik terdakwa dan tiba-tiba korban Hasan Basri als Basri yang
-9-
mengemudikan sepeda motor jenis bebek datang dari belakang dan beriringan dengan terdakwa sambil berkata “Hoe Bang!” lalu terdakwa menghentikan sepeda motor yang dikendarainya dan korban juga menghentikan sepeda motornya dan karena terdakwa mengetahui bahwa korban kurang akal (bodoh), maka terdakwa berkata “kemana nanti malam?” lalu korban menjawab “enggak ada bang” lalu terdakwa berkata “ke Kisaran kita yok, karaokean” lalu korban menjawab “ayolah bang, jam berapa” lalu terdakwa berkata “jam-jam sembilanan lah” dan korban menjawab “iya bang” dan setelah itu terdakwa pergi. Kemudian sekira pukul 18.20 wib, saksi Teddi Friadi als Tedi sebagai supir dari mobil truk BK-8467-XV milik terdakwa mengembalikan mobil truk ke garasi di samping kanan garasi mobil pribadi yang menyatu dengan rumah terdakwa akan tetapi karena ban mobil truk tersebut bocor selanjutnya saksi Teddi Friadi als Tedi membukanya untuk ditambal dan terdakwa membantunya dan setelah ban mobil truk tersebut selesai ditambal selanjutnya saksi Teddi Friadi als Tedi kembali memasangnya lalu sekira pukul 19.30 Wib terdakwa mengantarkan saksi Teddi Friadi als Tedi pulang kerumahnya sekaligus menjemput anak terdakwa yang berada di rumah orangtua terdakwa. -
Kemudian sekira pukul 21.00 wib terdakwa berangkat dari rumahnya dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX, plat No Pol BK 5650 LQ, dengan tujuan untuk menjemput korban, namun korban tidak ada di rumahnya lalu terdakwa melanjutkan perjalanan keluar ke simpang PP Desa Rahuning untuk menuju Simpang Pabrik PTPN IV Pulau Raja lalu sekira pukul 21.10 Wib, terdakwa berhenti di tangkahan pasir dekat rumah makan Status Quo dan terdakwa duduk diatas sepeda motor untuk menghubungi handphone korban namun tidak aktif, sehingga terdakwa melihat saksi ABU seorang diri melintas di Jalinsum menuju arah Simpang PTPN IV Pulau Raja dengan mengendarai sepeda motor, kurang lebih 5 (lima) menit kemudian datang AMRI dan SIABANG masing-masing menggunakan sepeda motor menemui terdakwa bertanya “mau kemana Nov “, terdakwa menjawab “mau jalan-jalan, ikut” lalu dijawab oleh Saksi ABU “enggaklah”, selanjutnya sekira pukul 21.20 Wib, terdakwa duduk-duduk di Warung Bandrek yang berada di Simpang Pabrik PTPN-IV Pulau Raja sambil minum Bandrek. Kemudian terdakwa mengirim sms ke nomor handphone milik korban dengan perkataan “dimana posisi”, namun sms tersebut masuk ke handphone milik korban setelah beberapa saat lalu korban membalas sms tersebut dengan Call Me, sehingga terdakwa mengirim
sms
dengan
perkataan
“aku
di
Halte”,
kemudian
korban
- 10 -
membalasnya dengan Call Me lagi lalu terdakwa menelepon korban dan setelah itu korban mengatakan “saya Tunggu di Simpang PP ya bang “, lalu terdakwa menjawab “Iya” dan setelah itu terdakwa berangkat untuk menjemput korban di Simpang PP Desa Rahuning. Kemudian sekira pukul 21.40 Wib, terdakwa menemui korban dan korban langsung menaiki sepeda motor yang terdakwa kendarai lalu terdakwa berkata “Di Kanopan pun ada Karaoke, kesana aja kita ya”, dan dijawab koban “ya udah”, maka terdakwa menjalankan sepeda motor tersebut menuju ke arah Aek Kanopan, dan dalam perjalanan terdakwa mengingat rencana pembunuhannya maka terdakwa langsung memutar arah sepeda motor menuju arah kembali ke Sei Piring, dan sampai di Simpang Kantor Pos Sei Piring, terdakwa menyuruh korban untuk turun dan menunggu
disitu
sementara
terdakwa
kembali
kerumahnya
dengan
menggunakan sepeda motor Jupiter MX lalu sepeda motor tersebut disimpan di garasi dan setelah itu terdakwa mengeluarkan mobil truck colt diesel BK8467-XV milik terdakwa di garasi dekat rumahnya, dan memarkirkan mobil truck tersebut didepan rumah, kemudian terdakwa masuk kedalam rumah dari garasi yang tidak terkunci untuk mengambil senjata api genggam jenis Revolver milik terdakwa yang sudah berisi 3 (tiga) butir peluru yang berada di atas lemari kamar tidur belakang lalu senjata api tersebut disimpan di saku celana sebelah kanan yang terdakwa pakai yang mana terdakwa tidak memiliki ijin untuk memiliki atau menyimpan senjata api tersebut dan senjata api tersebut terdakwa beli dari seorang laki-laki yang tidak dikenal di Palembang pada Tahun 2006, serta mengambil dompet yang berisi surat-kunci kontak, surat-surat mobil truck BK-8467-XV yang diletakkan oleh saksi Teddi Friadi als Tedi diatas meja bar atau meja batu dibagian dapur lalu terdakwa mengambil sebuah kantong plastik asoi warna hitam dari dapur lalu terdakwa keluar dari dalam rumah ke garasi dan kembali menutup pintu lalu terdakwa mengambil sepotong baju kaos lengan pendek warna putih liris-liris yang ada di jemuran dalam garasi lalu memasukkannya kedalam kantong plastik bersama dompet tempat surat-surat dan kunci mobil truk lalu terdakwa mengambil sebuah jerigen warna merah bekas tempat oli MEDITRAN yang juga berada di garasi guna tempat bensin yang akan dibeli dari SPBU, dan selanjutnya jerigen tersebut diletakkan di lantai lalu terdakwa mengunci pintu garasi dan setelah itu terdakwa mengangkat jerigen tersebut dengan tangan kanan dan meletakkannya di sebelah kanan tepatnya ditempat duduk supir, selanjutnya terdakwa mengambil sebuah ban dalam bekas dari garasi lalu meletakkannya di atas tempat duduk supir, kemudian terdakwa meletakkan dompet tempat
- 11 -
surat-surat mobil dan kantong plastik tempat baju terdakwa di atas dask box lalu ban dalam dan jerigen di simpan di balik tempat duduk, selanjutnya terdakwa
menghidupkan
mesin
mobil,
menutup
pintu
supir
dan
mengemudikannya ke arah Simpang Kantor Pos Sei Piring, sesampai ditempat tersebut sekira pukul 22.10 Wib korban naik kedalam mobil truk colt diesel BK 8467 XV lalu terdakwa menjalankan mobil kearah Kisaran, dalam perjalanan korban bertanya kepada terdakwa “ceweknya cantik-cantik disana bang” lalu terdakwa menjawab “ya cantik-cantik lah” lalu korban kembali bertanya ?bisa dipake bang”, lalu terdakwa menjawab “bisalah, tergantung negonya”. -
Kemudian sekira pukul 23.00 Wib terdakwa bersama korban sampai di SPBU Pulau Maria, terdakwa membelokkan mobil ke SPBU, kemudian mesin mobil terdakwa matikan lalu mengambil jerigen dibelakang tempat duduk supir, kemudian terdakwa membuka pintu dan turun, setelah menutupkan pintu lalu terdakwa membeli bensin seharga Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) atau 3 (tiga) liter lebih lalu terdakwa membuka pintu supir dan melihat korban sudah tidur dengan posisi terlentang di bangku penumpang dengan posisi kepalanya kearah terdakwa lalu terdakwa menyimpan jerigen berisi bensin tersebut dibelakang bangku supir, selanjutnya terdakwa menghidupkan mesin mobil dan melanjutkan perjalanan menuju arah kembali ke Sei Piring dan mobil langsung terdakwa bawa ke Jalan dekat pinggiran Rel Kereta Api tepatnya di Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan, selanjutnya terdakwa mematikan mesin mobil lalu mengambil handphone dari kantong terdakwa dan melihat jam sekira pukul 23.55 Wib, kemudian terdakwa meletakkan handphone tersebut diatas dash box, kurang lebih 15 (lima belas) sampai dengan 20 (dua puluh) menit kemudian kereta api dari arah Rantau Parapat menuju arah Medan melintas. Kemudian pada hari Rabu tanggal 22 Oktober 2014 sekira pukul 00.20 Wib terdakwa membuka pintu kanan mobil, lalu terdakwa mengambil senjata api genggam jenis Revolver dari saku celana terdakwa di sebelah kanan, kemudian terdakwa menarik pelatuknya terlebih dahulu baru tangan kanan terdakwa menembakkan senjata api tersebut ke bagian kepala korban tepat di bagian ubun-ubunnya dengan jarak hampir menempel (kurang lebih satu atau dua senti) dengan satu kali tembakan lalu terdakwa memasukkan kembali senjata api tersebut kedalam saku celana terdakwa lalu terdakwa membuka cincin emas dari jari tengah tangan kiri terdakwa lalu memakaikannya ke jari tengah tangan kiri korban, selanjutnya terdakwa kembali membuka cincin besi putih dari jari jentik sebelah kanan lalu memakaikannya ke jari jentik korban sebelah kanan lalu terdakwa mengambil
- 12 -
handphone dari saku baju korban dan meletakkannya diatas dash box mobil dengan posisi terdakwa masih tetap berada didalam mobil lalu terdakwa mengambil ban dalam mobil yang telah dipersiapkan lalu ban dalam tersebut diletakkan diatas paha korban, selanjutnya terdakwa mengambil handuk leher bekas dari atas dash box lalu diletakkan diatas paha korban. Selanjutnya terdakwa mengambil jerigen berisi bensin lalu menyiramkannya ke seluruh tubuh korban dan semua ruangan dalam kepala mobil lalu jerigen tersebut diletakkan di bangku supir, selanjutnya terdakwa mengambil handphone milik terdakwa dan korban serta sebuah mancis milik korban dari atas dash box lalu dimasukkan kedalam kantong plastik tempat baju lalu terdakwa turun melalui pintu sebelah kanan dan setelah itu kantong plastik tersebut diletakkan ditanah, selanjutnya terdakwa mengambil botol aqua berisi air yang terletak disamping kiri bangku supir untuk mencuci tangan terdakwa lalu botol aquo kosong tersebut dilemparkan kedalam mobil, selanjutnya terdakwa mengambil mancis (korek api gas) dari dalam kantong plastik hitam lalu menyalakannya sambil memegangi kantong plastik tersebut dan tiba-tiba bensin dari mobil menyambar ke mancis ditangan terdakwa sehingga terdakwa terkejut dan secara reflek terdakwa menghentakkan tangan sehingga kantong plastik warna hitam tersebut robek, kedua buah handphone terlempar entah kemana, sedangkan baju kaos jatuh didekat terdakwa, selanjutnya terdakwa mengambil baju tersebut dan berlari meninggalkan tempat kejadian tersebut menuju Jalinsum melalui Rel Kereta Api dan sebelum terdakwa sampai di Jalinsum kurang lebih 25 (dua puluh lima) meter sebelum Pos Jaga Palang kereta api terdakwa mengambil senjata api tersebut dan melemparkannya ke semaksemak dengan tangan kanan, selanjutnya terdakwa menumpang mobil bus ke Kota Pinang sekira pukul 05.00 Wib, sampai di SPBU Kota Pinang, terdakwa turun sekira pukul 07.00 Wib, terdakwa melihat ada toko yang sudah buka maka terdakwa membeli sebuah topi dan sebuah tas, lalu terdakwa mandi dan berganti baju di SPBU. Kemudian sekira pukul 09.00 Wib terdakwa ke rumah makan padang sebelum itu terdakwa telah membeli sebuah kartu sim lalu terdakwa meminjam handphone milik pemilik rumah makan dan mengganti kartu simnya dengan kartu sim yang telah terdakwa beli dan setelah itu terdakwa menelepon istri terdakwa yakni saksi Nova Zulyani als Nova ke nomor handphone IPADnya sebanyak 3 (tiga) kali namun tidak diangkat lalu terdakwa mengirim sms dengan perkataan “Maaf Nov masih kenal kau lakimu, sekarang aku bebas”, selanjutnya terdakwa mengembalikan handphone tersebut kepada pemilik rumah makan berserta kartu simnya dan terdakwa
- 13 -
melanjutkan perjalanan menuju Medan dengan menumpang bus KUPJ sesampainya di Medan terdakwa melanjutkan perjalanan menuju ke Aceh, dan setelah sebulan di Aceh terdakwa pergi ke Semarang. -
Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Barang Bukti Senjata Api dan Peluru Cabang Medan No. Lab : 489/BSF/2015 tertanggal 30 Januari 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh Binsaudin Saragih, S.Si,M.Si dan Supriyadi, ST telah melakukan pemeriksaan dengan mengingat sumpah jabatannya serta diketahui dan ditandatangani oleh Haris Aksara, SH Kepala Laboratorium Forensik Cabang Medan (terlampir dalam berkas perkara) dengan hasil kesimpulan pemeriksaan sebagai berikut: 1. Barang Bukti (BB1) tersebut diatas adalah senjata api genggam rakitan jenis Revolver dalam keadaan berfungsi dengan baik (aktif) dan dapat menembakkan peluru. 2. Barang Bukti (BB2) tersebut diatas adalah peluru kaliber 9 mm, dalam keadaan berfungsi dengan baik (aktif). 3. Barang Bukti (BB3) tersebut diatas adalah selongsong peluru kaliber 9 mm dan telah ditembakkan dengan menggunakan Barang Bukti (BB1). Perbuatan terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova tersebut sebagaimana
diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat No. 12 Tahun 1951; SUBSIDAIR: KESATU: Bahwa ia terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova pada hari Rabu tanggal 22 Oktober 2014 sekira pukul 00.20 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Oktober 2014 bertempat di Jalan dekat pinggiran Rel Kereta Api tepatnya di Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk didalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Tanjungbalai berwenang mengadilinya, dengan sengaja merampas nyawa orang lain yakni terhadap diri korban Hasan Basri als Basri, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut: -
Bermula pada hari Rabu tanggal 15 Oktober 2014 sekira pukul 12.00 Wib saat itu terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova sedang berada di rumah seorang diri sambil tidur-tiduran dan menonton TV dan setelah itu timbullah niat terdakwa untuk melakukan tindak pidana. Kemudian pada hari Selasa tanggal
- 14 -
21 Oktober 2014 sekira pukul 18.00 Wib, terdakwa melintasi jembatan status quo Pulau Raja menuju Sei Piring dengan mengendarai sepeda motor Scoopy plat No Pol BK-6966-VAI untuk mencari orang yang menyerupai ciri dari fisik terdakwa dan tiba-tiba korban Hasan Basri als Basri yang mengemudikan sepeda motor jenis bebek datang dari belakang dan beriringan dengan terdakwa sambil berkata “Hoe Bang” lalu terdakwa menghentikan sepeda motor yang dikendarainya dan korban juga menghentikan sepeda motornya dan karena terdakwa mengetahui bahwa korban kurang akal (bodoh), maka terdakwa berkata “kemana nanti malam” lalu korban menjawab “enggak ada bang” lalu terdakwa berkata “ke Kisaran kita yok, karaokean” lalu korban menjawab “ayolah bang, jam berapa” lalu terdakwa berkata “jam-jam sembilanan lah” dan korban menjawab “iya bang” dan setelah itu terdakwa pergi. Kemudian sekira pukul 18.20 wib, saksi Teddi Friadi als Tedi sebagai supir dari mobil truk BK-8467-XV milik terdakwa mengembalikan mobil truk ke garasi di samping kanan garasi mobil pribadi yang menyatu dengan rumah terdakwa akan tetapi karena ban mobil truk tersebut bocor selanjutnya saksi Teddi Friadi als Tedi membukanya untuk ditambal dan terdakwa membantunya dan setelah ban mobil truk tersebut selesai ditambal selanjutnya saksi Teddi Friadi als Tedi kembali memasangnya lalu sekira pukul 19.30 Wib terdakwa mengantarkan saksi Teddi Friadi als Tedi pulang kerumahnya sekaligus menjemput anak terdakwa yang berada di rumah orangtua terdakwa. -
Kemudian sekira pukul 21.00 Wib terdakwa berangkat dari rumahnya dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX, plat No Pol BK 5650 LQ, dengan tujuan untuk menjemput korban, namun korban tidak ada di rumahnya lalu terdakwa melanjutkan perjalanan keluar ke simpang PP Desa Rahuning untuk menuju Simpang Pabrik PTPN IV Pulau Raja lalu sekira pukul 21.10 Wib, terdakwa berhenti di tangkahan pasir dekat rumah makan Status Quo dan terdakwa duduk diatas sepeda motor untuk menghubungi handphone korban namun tidak aktif, sehingga terdakwa melihat saksi ABU seorang diri melintas di Jalinsum menuju arah Simpang PTPN IV Pulau Raja dengan mengendarai sepeda motor, kurang lebih 5 (lima) menit kemudian datang AMRI dan SIABANG masing-masing menggunakan sepeda motor menemui terdakwa bertanya “mau kemana Nov “, terdakwa menjawab “mau jalan-jalan, ikut” lalu dijawab oleh Saksi ABU “enggaklah”, selanjutnya sekira pukul 21.20 Wib, terdakwa duduk-duduk di Warung Bandrek yang berada di Simpang Pabrik PTPN-IV Pulau Raja sambil minum Bandrek. Kemudian terdakwa mengirim sms ke nomor handphone milik korban dengan perkataan ?dimana posisi?,
- 15 -
namun sms tersebut masuk ke handphone milik korban setelah beberapa saat lalu korban membalas sms tersebut dengan Call Me, sehingga terdakwa mengirim
sms
dengan
perkataan
“aku
di
Halte”,
kemudian
korban
membalasnya dengan Call Me lagi lalu terdakwa menelepon korban dan setelah itu korban mengatakan “saya Tunggu di Simpang PP ya bang”, lalu terdakwa menjawab “Iya” dan setelah itu terdakwa berangkat untuk menjemput korban di Simpang PP Desa Rahuning. Kemudian sekira pukul 21.40 Wib, terdakwa menemui korban dan korban langsung menaiki sepeda motor yang terdakwa kendarai lalu terdakwa berkata “Di Kanopan pun ada Karaoke, kesana aja kita ya”, dan dijawab koban “ya udah”, maka terdakwa menjalankan sepeda motor tersebut menuju ke arah Aek Kanopan, dan dalam perjalanan terdakwa mengingat rencana pembunuhannya maka terdakwa langsung memutar arah sepeda motor menuju arah kembali ke Sei Piring, dan sampai di Simpang Kantor Pos Sei Piring, terdakwa menyuruh korban untuk turun dan menunggu
disitu
sementara
terdakwa
kembali
kerumahnya
dengan
menggunakan sepeda motor Jupiter MX lalu sepeda motor tersebut disimpan di garasi dan setelah itu terdakwa mengeluarkan mobil truck colt diesel BK8467-XV milik terdakwa di garasi dekat rumahnya, dan memarkirkan mobil truck tersebut didepan rumah, kemudian terdakwa masuk kedalam rumah dari garasi yang tidak terkunci untuk mengambil senjata api genggam jenis Revolver milik terdakwa yang sudah berisi 3 (tiga) butir peluru yang berada di atas lemari kamar tidur belakang lalu senjata api tersebut disimpan di saku celana sebelah kanan yang terdakwa pakai, serta mengambil dompet yang berisi surat-kunci kontak, surat-surat mobil truck BK-8467-XV yang diletakkan oleh saksi Teddi Friadi als Tedi diatas meja bar atau meja batu dibagian dapur lalu terdakwa mengambil sebuah kantong plastik asoi warna hitam dari dapur lalu terdakwa keluar dari dalam rumah ke garasi dan kembali menutup pintu lalu terdakwa mengambil sepotong baju kaos lengan pendek warna putih lirisliris yang ada di jemuran dalam garasi lalu memasukkannya kedalam kantong plastik bersama dompet tempat surat-surat dan kunci mobil truk lalu terdakwa mengambil sebuah jerigen warna merah bekas tempat oli MEDITRAN yang juga berada di garasi guna tempat bensin yang akan dibeli dari SPBU, dan selanjutnya jerigen tersebut diletakkan di lantai lalu terdakwa mengunci pintu garasi dan setelah itu terdakwa mengangkat jerigen tersebut dengan tangan kanan dan meletakkannya di sebelah kanan tepatnya ditempat duduk supir, selanjutnya terdakwa mengambil sebuah ban dalam bekas dari garasi lalu meletakkannya di atas tempat duduk supir, kemudian terdakwa meletakkan
- 16 -
dompet tempat surat-surat mobil dan kantong plastik tempat baju terdakwa di atas dask box lalu ban dalam dan jerigen di simpan di balik tempat duduk, selanjutnya terdakwa menghidupkan mesin mobil, menutup pintu supir dan mengemudikannya ke arah Simpang Kantor Pos Sei Piring, sesampai ditempat tersebut sekira pukul 22.10 Wib korban naik kedalam mobil truk colt diesel BK 8467 XV lalu terdakwa menjalankan mobil kearah Kisaran, dalam perjalanan korban bertanya kepada terdakwa “ceweknya cantik-cantik disana bang” lalu terdakwa menjawab “ya cantik-cantik lah” lalu korban kembali bertanya “bisa dipake bang”, lalu terdakwa menjawab “bisalah, tergantung negonya”. -
Kemudian sekira pukul 23.00 Wib terdakwa bersama korban sampai di SPBU Pulau Maria, terdakwa membelokkan mobil ke SPBU, kemudian mesin mobil terdakwa matikan lalu mengambil jerigen dibelakang tempat duduk supir, kemudian terdakwa membuka pintu dan turun, setelah menutupkan pintu lalu terdakwa membeli bensin seharga Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) atau 3 (tiga) liter lebih lalu terdakwa membuka pintu supir dan melihat korban sudah tidur dengan posisi terlentang di bangku penumpang dengan posisi kepalanya kearah terdakwa lalu terdakwa menyimpan jerigen berisi bensin tersebut dibelakang bangku supir, selanjutnya terdakwa menghidupkan mesin mobil dan melanjutkan perjalanan menuju arah kembali ke Sei Piring dan mobil langsung terdakwa bawa ke Jalan dekat pinggiran Rel Kereta Api tepatnya di Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan, selanjutnya terdakwa mematikan mesin mobil lalu mengambil handphone dari kantong terdakwa dan melihat jam sekira pukul 23.55 Wib, kemudian terdakwa meletakkan handphone tersebut diatas dash box, kurang lebih 15 (lima belas) sampai dengan 20 (dua puluh) menit kemudian kereta api dari arah Rantau Parapat menuju arah Medan melintas. Kemudian pada hari Rabu tanggal 22 Oktober 2014 sekira pukul 00.20 Wib terdakwa membuka pintu kanan mobil, lalu terdakwa mengambil senjata api genggam jenis Revolver dari saku celana terdakwa di sebelah kanan, kemudian terdakwa menarik pelatuknya terlebih dahulu baru tangan kanan terdakwa menembakkan senjata api tersebut ke bagian kepala korban tepat di bagian ubun-ubunnya dengan jarak hampir menempel (kurang lebih satu atau dua senti) dengan satu kali tembakan lalu terdakwa memasukkan kembali senjata api tersebut kedalam saku celana terdakwa lalu terdakwa membuka cincin emas dari jari tengah tangan kiri terdakwa lalu memakaikannya ke jari tengah tangan kiri korban, selanjutnya terdakwa kembali membuka cincin besi putih dari jari jentik sebelah kanan lalu memakaikannya ke jari jentik korban sebelah kanan lalu terdakwa mengambil
- 17 -
handphone dari saku baju korban dan meletakkannya diatas dash box mobil dengan posisi terdakwa masih tetap berada didalam mobil lalu terdakwa mengambil ban dalam mobil yang telah dipersiapkan lalu ban dalam tersebut diletakkan diatas paha korban, selanjutnya terdakwa mengambil handuk leher bekas dari atas dash box lalu diletakkan diatas paha korban. Selanjutnya terdakwa mengambil jerigen berisi bensin lalu menyiramkannya ke seluruh tubuh korban dan semua ruangan dalam kepala mobil lalu jerigen tersebut diletakkan di bangku supir, selanjutnya terdakwa mengambil handphone milik terdakwa dan korban serta sebuah mancis milik korban dari atas dash box lalu dimasukkan kedalam kantong plastik tempat baju lalu terdakwa turun melalui pintu sebelah kanan dan setelah itu kantong plastik tersebut diletakkan ditanah, selanjutnya terdakwa mengambil botol aqua berisi air yang terletak disamping kiri bangku supir untuk mencuci tangan terdakwa lalu botol aquo kosong tersebut dilemparkan kedalam mobil, selanjutnya terdakwa mengambil mancis (korek api gas) dari dalam kantong plastik hitam lalu menyalakannya sambil memegangi kantong plastik tersebut dan tiba-tiba bensin dari mobil menyambar ke mancis ditangan terdakwa sehingga terdakwa terkejut dan secara reflek terdakwa menghentakkan tangan sehingga kantong plastik warna hitam tersebut robek, kedua buah handphone terlempar entah kemana, sedangkan baju kaos jatuh didekat terdakwa, selanjutnya terdakwa mengambil baju tersebut dan berlari meninggalkan tempat kejadian tersebut menuju Jalinsum melalui Rel Kereta Api dan sebelum terdakwa sampai di Jalinsum kurang lebih 25 (dua puluh lima) meter sebelum Pos Jaga Palang kereta api terdakwa mengambil senjata api tersebut dan melemparkannya ke semaksemak dengan tangan kanan, selanjutnya terdakwa menumpang mobil bus ke Kota Pinang sekira pukul 05.00 Wib, sampai di SPBU Kota Pinang, terdakwa turun sekira pukul 07.00 Wib, terdakwa melihat ada toko yang sudah buka maka terdakwa membeli sebuah topi dan sebuah tas, lalu terdakwa mandi dan berganti baju di SPBU. Kemudian sekira pukul 09.00 Wib terdakwa ke rumah makan padang sebelum itu terdakwa telah membeli sebuah kartu sim lalu terdakwa meminjam handphone milik pemilik rumah makan dan mengganti kartu simnya dengan kartu sim yang telah terdakwa beli dan setelah itu terdakwa menelepon istri terdakwa yakni saksi Nova Zulyani als Nova ke nomor handphone IPADnya sebanyak 3 (tiga) kali namun tidak diangkat lalu terdakwa mengirim sms dengan perkataan “Maaf Nov masih kenal kau lakimu, sekarang aku bebas”, selanjutnya terdakwa mengembalikan handphone tersebut kepada pemilik rumah makan berserta kartu simnya dan terdakwa
- 18 -
melanjutkan perjalanan menuju Medan dengan menumpang bus KUPJ sesampainya di Medan terdakwa melanjutkan perjalanan menuju ke Aceh, dan setelah sebulan di Aceh terdakwa pergi ke Semarang. -
Akibat dari perbuatan terdakwa tersebut korban meninggal dunia. Hal ini diperkuat oleh hasil Visum Et Repertum Nomor : 15622/IV/UPM/XII/2014 tertanggal 09 Desember 2014 yang dibuat dan ditandatangani dengan mengingat sumpah jabatannya oleh dr. Reinhard J.D.Hutahaean, SH, SpF Dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pematang Siantar telah melakukan pemeriksaan terhadap seorang bernama : Hasan Basri als Basri, Jenis Kelamin : Laki-laki, Umur : 17 Tahun, Alamat : Dusun V Desa Rahuning Kecamatan Rahuning Kabupaten Asahan (Terlampir dalam berkas perkara), dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut : RINGKASAN PEMERIKSAAN BAGIAN LUAR -
Dijumpai seluruh jaringan kulit, otot dan tulang meng-arang dan sebagian habis terbakar.
-
Dijumpai jaringan otak cenderung pucat, sebagian menghitam dan sebagian berwarna putih dan merah gelap serta adanya gumpalan darah yang rapuh (pseudo epidural hematoma).
RINGKASAN PEMERIKSAAN BAGIAN DALAM -
Dijumpai sebagian jaringan otak telah mengeras (meng-arang) berwarna hitam, sebagian berwarna putih (pucat) dan sebagian lagi berwarna merah gelap.
-
Seluruh nafas bagian dalam sulit dinilai, saluran makan berisi diduga bekuan darah.
-
Dijumpai organ-organ isi rongga dada cenderung pucat serta sebagian tampak meng-arang.
-
Dijumpai organ-orang isi rongga perut berwarna kemerahan serta sebagian tampak mengarang.
KESIMPULAN: Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam serta pemeriksaan tambahan diambil kesimpulan bahwa seluruh tubuh korban hangus terbakar (meng-arang) yang cenderung/kemungkinan terjadi/didapat setelah korban meninggal dunia (luka bakar post mortem). Dijumpai mekanisme kematian cenderung oleh karena mati lemas dengan penyebab pasti kematian yang sulit ditentukan oleh karena
- 19 -
korban sudah hangus terbakar (meng-arang) disebabkan luka bakar (setelah meninggal/post mortem) karena api dengan level/tingkat VI (menurut Depuytren). Perbuatan terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 338 KUHPidana ; DAN KEDUA: Bahwa ia terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova pada hari Rabu tanggal 22 Oktober 2014 sekira pukul 00.20 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Oktober 2014 bertempat di Jalan dekat pinggiran Rel Kereta Api tepatnya di Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk didalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Tanjungbalai berwenang mengadilinya, tanpa hak memasukkan ke Indonesia membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak berupa 1 (satu) pucuk senjata api genggam rakitan jenis Revolver, 2 (dua) butir peluru tajam kaliber 9 mm dan 1 (satu) butir selongsong peluru, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut: -
Bermula pada hari Rabu tanggal 15 Oktober 2014 sekira pukul 12.00 Wib saat itu terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova sedang berada di rumah seorang diri sambil tidur-tiduran dan menonton TV dan setelah itu timbullah niat terdakwa untuk melakukan tindak pidana. Kemudian pada hari Selasa tanggal 21 Oktober 2014 sekira pukul 18.00 Wib, terdakwa melintasi jembatan statusquo Pulau Raja menuju Sei Piring dengan mengendarai sepeda motor Scoopy plat No Pol BK-6966-VAI untuk mencari orang yang menyerupai ciri dari fisik terdakwa dan tiba-tiba korban Hasan Basri als Basri yang mengemudikan sepeda motor jenis bebek datang dari belakang dan beriringan dengan terdakwa sambil berkata “Hoe Bang!” lalu terdakwa menghentikan sepeda motor yang dikendarainya dan korban juga menghentikan sepeda motornya dan karena terdakwa mengetahui bahwa korban kurang akal (bodoh), maka terdakwa berkata “kemana nanti malam” lalu korban menjawab “enggak ada bang” lalu terdakwa berkata “ke Kisaran kita yok, karaokean” lalu
- 20 -
korban menjawab “ayolah bang, jam berapa” lalu terdakwa berkata “jam-jam sembilanan lah” dan korban menjawab “iya bang” dan setelah itu terdakwa pergi. Kemudian sekira pukul 18.20 wib, saksi Teddi Friadi als Tedi sebagai supir dari mobil truk BK-8467-XV milik terdakwa mengembalikan mobil truk ke garasi di samping kanan garasi mobil pribadi yang menyatu dengan rumah terdakwa akan tetapi karena ban mobil truk tersebut bocor selanjutnya saksi Teddi Friadi als Tedi membukanya untuk ditambal dan terdakwa membantunya dan setelah ban mobil truk tersebut selesai ditambal selanjutnya saksi Teddi Friadi als Tedi kembali memasangnya lalu sekira pukul 19.30 Wib terdakwa mengantarkan saksi Teddi Friadi als Tedi pulang kerumahnya sekaligus menjemput anak terdakwa yang berada di rumah orangtua terdakwa. -
Kemudian sekira pukul 21.00 wib terdakwa berangkat dari rumahnya dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX, plat No Pol BK 5650 LQ, dengan tujuan untuk menjemput korban, namun korban tidak ada di rumahnya lalu terdakwa melanjutkan perjalanan keluar ke simpang PP Desa Rahuning untuk menuju Simpang Pabrik PTPN IV Pulau Raja lalu sekira pukul 21.10 Wib, terdakwa berhenti di tangkahan pasir dekat rumah makan Status Quo dan terdakwa duduk diatas sepeda motor untuk menghubungi handphone korban namun tidak aktif, sehingga terdakwa melihat saksi ABU seorang diri melintas di Jalinsum menuju arah Simpang PTPN IV Pulau Raja dengan mengendarai sepeda motor, kurang lebih 5 (lima) menit kemudian datang AMRI dan SIABANG masing-masing menggunakan sepeda motor menemui terdakwa bertanya “mau kemana Nov”, terdakwa menjawab “mau jalan-jalan, ikut?” lalu dijawab oleh Saksi ABU “enggaklah”, selanjutnya sekira pukul 21.20 Wib, terdakwa duduk-duduk di Warung Bandrek yang berada di Simpang Pabrik PTPN-IV Pulau Raja sambil minum Bandrek. Kemudian terdakwa mengirim sms ke nomor handphone milik korban dengan perkataan “dimana posisi”, namun sms tersebut masuk ke handphone milik korban setelah beberapa saat lalu korban membalas sms tersebut dengan Call Me, sehingga terdakwa mengirim
sms
dengan
perkataan
“aku
di
Halte”,
kemudian
korban
membalasnya dengan Call Me lagi lalu terdakwa menelepon korban dan setelah itu korban mengatakan “saya Tunggu di Simpang PP ya bang”, lalu terdakwa menjawab “Iya” dan setelah itu terdakwa berangkat untuk menjemput korban di Simpang PP Desa Rahuning. Kemudian sekira pukul 21.40 Wib, terdakwa menemui korban dan korban langsung menaiki sepeda motor yang terdakwa kendarai lalu terdakwa berkata “Di Kanopan pun ada Karaoke, kesana aja kita ya”, dan dijawab koban “ya udah”,
maka terdakwa
- 21 -
menjalankan sepeda motor tersebut menuju ke arah Aek Kanopan, dan dalam perjalanan terdakwa mengingat rencana pembunuhannya maka terdakwa langsung memutar arah sepeda motor menuju arah kembali ke Sei Piring, dan sampai di Simpang Kantor Pos Sei Piring, terdakwa menyuruh korban untuk turun dan menunggu disitu sementara terdakwa kembali kerumahnya dengan menggunakan sepeda motor Jupiter MX lalu sepeda motor tersebut disimpan di garasi dan setelah itu terdakwa mengeluarkan mobil truck colt diesel BK8467-XV milik terdakwa di garasi dekat rumahnya, dan memarkirkan mobil truck tersebut didepan rumah, kemudian terdakwa masuk kedalam rumah dari garasi yang tidak terkunci untuk mengambil senjata api genggam jenis Revolver milik terdakwa yang sudah berisi 3 (tiga) butir peluru yang berada di atas lemari kamar tidur belakang lalu senjata api tersebut disimpan di saku celana sebelah kanan yang terdakwa pakai yang mana terdakwa tidak memiliki ijin untuk memiliki atau menyimpan senjata api tersebut dan senjata api tersebut terdakwa beli dari seorang laki-laki yang tidak dikenal di Palembang pada Tahun 2006, serta mengambil dompet yang berisi surat-kunci kontak, surat-surat mobil truck BK-8467-XV yang diletakkan oleh saksi Teddi Friadi als Tedi diatas meja bar atau meja batu dibagian dapur lalu terdakwa mengambil sebuah kantong plastik asoi warna hitam dari dapur lalu terdakwa keluar dari dalam rumah ke garasi dan kembali menutup pintu lalu terdakwa mengambil sepotong baju kaos lengan pendek warna putih liris-liris yang ada di jemuran dalam garasi lalu memasukkannya kedalam kantong plastik bersama dompet tempat surat-surat dan kunci mobil truk lalu terdakwa mengambil sebuah jerigen warna merah bekas tempat oli MEDITRAN yang juga berada di garasi guna tempat bensin yang akan dibeli dari SPBU, dan selanjutnya jerigen tersebut diletakkan di lantai lalu terdakwa mengunci pintu garasi dan setelah itu terdakwa mengangkat jerigen tersebut dengan tangan kanan dan meletakkannya di sebelah kanan tepatnya ditempat duduk supir, selanjutnya terdakwa mengambil sebuah ban dalam bekas dari garasi lalu meletakkannya di atas tempat duduk supir, kemudian terdakwa meletakkan dompet tempat surat-surat mobil dan kantong plastik tempat baju terdakwa di atas dask box lalu ban dalam dan jerigen di simpan di balik tempat duduk, selanjutnya terdakwa
menghidupkan
mesin
mobil,
menutup
pintu
supir
dan
mengemudikannya ke arah Simpang Kantor Pos Sei Piring, sesampai ditempat tersebut sekira pukul 22.10 Wib korban naik kedalam mobil truk colt diesel BK 8467 XV lalu terdakwa menjalankan mobil kearah Kisaran, dalam perjalanan korban bertanya kepada terdakwa “ceweknya cantik-cantik disana bang” lalu
- 22 -
terdakwa menjawab “ya cantik-cantik lah” lalu korban kembali bertanya “bisa dipake bang”, lalu terdakwa menjawab “bisalah, tergantung negonya”. -
Kemudian sekira pukul 23.00 Wib terdakwa bersama korban sampai di SPBU Pulau Maria, terdakwa membelokkan mobil ke SPBU, kemudian mesin mobil terdakwa matikan lalu mengambil jerigen dibelakang tempat duduk supir, kemudian terdakwa membuka pintu dan turun, setelah menutupkan pintu lalu terdakwa membeli bensin seharga Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) atau 3 (tiga) liter lebih lalu terdakwa membuka pintu supir dan melihat korban sudah tidur dengan posisi terlentang di bangku penumpang dengan posisi kepalanya kearah terdakwa lalu terdakwa menyimpan jerigen berisi bensin tersebut dibelakang bangku supir, selanjutnya terdakwa menghidupkan mesin mobil dan melanjutkan perjalanan menuju arah kembali ke Sei Piring dan mobil langsung terdakwa bawa ke Jalan dekat pinggiran Rel Kereta Api tepatnya di Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan, selanjutnya terdakwa mematikan mesin mobil lalu mengambil handphone dari kantong terdakwa dan melihat jam sekira pukul 23.55 Wib, kemudian terdakwa meletakkan handphone tersebut diatas dash box, kurang lebih 15 (lima belas) sampai dengan 20 (dua puluh) menit kemudian kereta api dari arah Rantau Parapat menuju arah Medan melintas. Kemudian pada hari Rabu tanggal 22 Oktober 2014 sekira pukul 00.20 Wib terdakwa membuka pintu kanan mobil, lalu terdakwa mengambil senjata api genggam jenis Revolver dari saku celana terdakwa di sebelah kanan, kemudian terdakwa menarik pelatuknya terlebih dahulu baru tangan kanan terdakwa menembakkan senjata api tersebut ke bagian kepala korban tepat di bagian ubun-ubunnya dengan jarak hampir menempel (kurang lebih satu atau dua senti) dengan satu kali tembakan lalu terdakwa memasukkan kembali senjata api tersebut kedalam saku celana terdakwa lalu terdakwa membuka cincin emas dari jari tengah tangan kiri terdakwa lalu memakaikannya ke jari tengah tangan kiri korban, selanjutnya terdakwa kembali membuka cincin besi putih dari jari jentik sebelah kanan lalu memakaikannya ke jari jentik korban sebelah kanan lalu terdakwa mengambil handphone dari saku baju korban dan meletakkannya diatas dash box mobil dengan posisi terdakwa masih tetap berada didalam mobil lalu terdakwa mengambil ban dalam mobil yang telah dipersiapkan lalu ban dalam tersebut diletakkan diatas paha korban, selanjutnya terdakwa mengambil handuk leher bekas dari atas dash box lalu diletakkan diatas paha korban. Selanjutnya terdakwa mengambil jerigen berisi bensin lalu menyiramkannya ke seluruh tubuh korban dan semua ruangan dalam kepala mobil lalu jerigen tersebut
- 23 -
diletakkan di bangku supir, selanjutnya terdakwa mengambil handphone milik terdakwa dan korban serta sebuah mancis milik korban dari atas dash box lalu dimasukkan kedalam kantong plastik tempat baju lalu terdakwa turun melalui pintu sebelah kanan dan setelah itu kantong plastik tersebut diletakkan ditanah, selanjutnya terdakwa mengambil botol aqua berisi air yang terletak disamping kiri bangku supir untuk mencuci tangan terdakwa lalu botol aquo kosong tersebut dilemparkan kedalam mobil, selanjutnya terdakwa mengambil mancis (korek api gas) dari dalam kantong plastik hitam lalu menyalakannya sambil memegangi kantong plastik tersebut dan tiba-tiba bensin dari mobil menyambar ke mancis ditangan terdakwa sehingga terdakwa terkejut dan secara reflek terdakwa menghentakkan tangan sehingga kantong plastik warna hitam tersebut robek, kedua buah handphone terlempar entah kemana, sedangkan baju kaos jatuh didekat terdakwa, selanjutnya terdakwa mengambil baju tersebut dan berlari meninggalkan tempat kejadian tersebut menuju Jalinsum melalui Rel Kereta Api dan sebelum terdakwa sampai di Jalinsum kurang lebih 25 (dua puluh lima) meter sebelum Pos Jaga Palang kereta api terdakwa mengambil senjata api tersebut dan melemparkannya ke semaksemak dengan tangan kanan, selanjutnya terdakwa menumpang mobil bus ke Kota Pinang sekira pukul 05.00 Wib, sampai di SPBU Kota Pinang, terdakwa turun sekira pukul 07.00 Wib, terdakwa melihat ada toko yang sudah buka maka terdakwa membeli sebuah topi dan sebuah tas, lalu terdakwa mandi dan berganti baju di SPBU. Kemudian sekira pukul 09.00 Wib terdakwa ke rumah makan padang sebelum itu terdakwa telah membeli sebuah kartu sim lalu terdakwa meminjam handphone milik pemilik rumah makan dan mengganti kartu simnya dengan kartu sim yang telah terdakwa beli dan setelah itu terdakwa menelepon istri terdakwa yakni saksi Nova Zulyani als Nova ke nomor handphone IPADnya sebanyak 3 (tiga) kali namun tidak diangkat lalu terdakwa mengirim sms dengan perkataan “Maaf Nov masih kenal kau lakimu, sekarang aku bebas”, selanjutnya terdakwa mengembalikan handphone tersebut kepada pemilik rumah makan berserta kartu simnya dan terdakwa melanjutkan perjalanan menuju Medan dengan menumpang bus KUPJ sesampainya di Medan terdakwa melanjutkan perjalanan menuju ke Aceh, dan setelah sebulan di Aceh terdakwa pergi ke Semarang. -
Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Barang Bukti Senjata Api dan Peluru Cabang Medan No. Lab : 489/BSF/2015 tertanggal 30 Januari 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh Binsaudin Saragih, S.Si,M.Si dan Supriyadi, ST telah melakukan pemeriksaan dengan mengingat
- 24 -
sumpah jabatannya serta diketahui dan ditandatangani oleh Haris Aksara, SH Kepala Laboratorium Forensik Cabang Medan (terlampir dalam berkas perkara) dengan hasil kesimpulan pemeriksaan sebagai berikut: 1. Barang Bukti (BB1) tersebut diatas adalah senjata api genggam rakitan jenis Revolver dalam keadaan berfungsi dengan baik (aktif) dan dapat menembakkan peluru. 2. Barang Bukti (BB2) tersebut diatas adalah peluru kaliber 9 mm, dalam keadaan berfungsi dengan baik (aktif). 3. Barang Bukti (BB3) tersebut diatas adalah selongsong peluru kaliber 9 mm dan telah ditembakkan dengan menggunakan Barang Bukti (BB1). Perbuatan terdakwa Nova Ariadi Silalahi als Nova tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat No. 12 Tahun 1951; Membaca surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Tanjung Balai, bahwa Terdakwa telah dituntut sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa NOVA ARIADI SILALAHI Alias NOVA, telah terbukti secara
sah
dan
menyakinkan
bersalah
melakukan
Tindak
Pidana
“Pembunuhan Berencana dan sengaja menguasai, memiliki atau menyimpan senjata api tanpa ijin” sebagaimana diatur dan diancam sesuai dengan Pasal 340 KUHPidana dan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa NOVA ARIADI SILALAHI Alias NOVA dengan pidana penjara selama Seumur Hidup; 3. Menyatakan barang bukti berupa: -
1 (satu) unit IPAD merk Samsung Galaxy Tab 2 warna hitam;
-
1 (satu) buah kartu sim Nomor : 0811629220;
-
1 (satu) unit handphone merk Samsung warna hitam;
-
1 (satu) buah kartu sim Nomor : 082166121833;
-
1 (satu) buah cincin terbuat dari emas permata putih;
-
1 (satu) buah cincin terbuat dari besi putih dalam keadaan bekas terbakar/menghitam;
-
1 (satu) unit mobil Coltdiesel BK 8467 XV dengan kondisi bagian depan (kepala) hangus terbakar;
-
1 (satu) pucuk senjata api genggam rakitan jenis revolver;
-
2 (dua) butir peluru tajam;
- 25 -
-
1 (satu) butir selongsor peluru; Masing-masing dirampas untuk dimusnahkan;
- 1 (satu) unit sepeda motor merk Yamaha Jupiter MX warna merah hitam BK 5650 LQ Nomor Rangka: MH32560059K626515 Nomor Mesin : 2556626635; - 1 (satu) unit sepeda motor Honda Scoopy warna coklat less putih BK 6966 VAI,
Nomor
Rangka
:
MH12F6115BK202007
Nomor
Mesin
:
Balai
nomor
:
JF61E1200456; Masing-masing dirampas untuk Negara; 4. Membebankan biaya perkara kepada Negara;
Membaca
putusan
Pengadilan
Negeri
Tanjung
118/Pid.B/2015/PN.Tjb tanggal 28 Juli 2015, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa NOVA ARIADI SILALAHI Als NOVA tersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Pembunuhan Berencana dan Kepemilikan Senjata Api Tanpa Ijin” sebagaimana dalam dakwaan primer kesatu dan kedua; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama: 18 (delapan belas) tahun; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan terdakwa tetap ditahan; 5. Menetapkan barang bukti berupa: - 1 (satu) unit IPAD merk Samsung Galaxy Tab 2 warna hitam; - 1 (satu) buah kartu sim Nomor : 0811629220; - 1 (satu) unit handphone merk Samsung warna hitam; - 1 (satu) buah kartu sim Nomor : 082166121833; - 1 (satu) buah cincin terbuat dari emas permata putih; - 1 (satu) buah cincin terbuat dari besi putih dalam keadaan bekas terbakar/menghitam; - 1 (satu) unit mobil Coltdiesel BK 8467 XV dengan kondisi bagian depan (kepala) hangus terbakar;
- 26 -
- 1 (satu) pucuk senjata api genggam rakitan jenis revolver; - 2 (dua) butir peluru tajam; - 1 (satu) butir selongsong peluru; Dirampas untuk dimusnahkan; - 1 (satu) unit sepeda motor merk Yamaha Jupiter MX warna merah hitam BK 5650 LQ Nomor Rangka: MH32560059K626515 Nomor Mesin : 2556626635; - 1 (satu) unit sepeda motor Honda Scoopy warna coklat less putih BK 6966 VAI,
Nomor
Rangka
:
MH12F6115BK202007
Nomor
Mesin
:
JF61E1200456; Dirampas untuk Negara; 6. Membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp. 2000 (dua ribu rupiah);
Telah membaca : 1. Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Tanjung Balai bahwa pada tanggal 3 Agustus 2015, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Tanjung Balai nomor : 118/Pid.B/2015/PN.Tjb tanggal 28 Juli 2015; 2. Relaas pemberitahuan permintaan banding yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Tanjung Balai bahwa permintaan banding tersebut telah dengan sempurna diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 6 Agustus 2015; 3. Memori banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tertanggal 6 Agustus 2015, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjung Balai tanggal 6 Agustus 2015, dan memori banding tersebut telah dengan sempurna diberitahukan dan diserahkan kepada Terdakwa pada tanggal 10 Agustus 2015; 4. Surat mempelajari berkas perkara Pengadilan Negeri Tanjung Balai tertanggal 13 Agustus 2015, yang disampaikan masing-masing kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa, untuk mempelajari berkas perkara tersebut, selama 7
- 27 -
(tujuh) hari terhitung mulai tanggal 13 Agustus 2015, sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi; Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan Jaksa Penuntut Umum pada prinsipnya memohon agar Pengadilan Tinggi menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama seumur hidup, sesuai dengan tuntutannya; Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Jaksa Penuntut Umum tersebut, Terdakwa tidak mengajukan kontra memori banding; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah memeriksa dan mempelajari secara seksama berkas perkara dan semua surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, berikut turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Tanjung Balai nomor : 118/Pid.B/2015/PN.Tjb tanggal 28 Juli 2015, memori banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tertanggal 6 Agustus 2015, dan bukti-bukti surat lain yang bersangkutan, berpendapat bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang mendasari putusannya mengenai telah terbuktinya secara sah dan meyakinkan kesalahan Terdakwa sebagaimana yang didakwakan kepadanya dan hukuman yang dijatuhkan telah tepat dan benar, oleh karenanya Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan mengambil alih sebagai pertimbangan hukumnya sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini ditingkat banding; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Tanjung Balai nomor : 118/Pid.B/2015/PN.Tjb tanggal 28 Juli 2015, yang dimintakan banding tersebut dapat dipertahankan dan harus dikuatkan; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dipidana, maka dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang timbul dikedua tingkat peradilan;
- 28 -
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dilakukan penahanan yang sah, maka masa penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan; Memperhatikan pasal 340 KUHPidana dan Undang-Undang nomor : 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; MENGADILI: -
Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum;
-
Menguatkan
Putusan
Pengadilan
Negeri
Tanjung
Balai
nomor
:
118/Pid.B/2015/PN.Tjb tanggal 28 Juli 2015, yang dimintakan banding, tersebut; -
Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
-
Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
-
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat banding sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah). Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 5 Oktober 2015 oleh kami : H. BACHTIAR AMS, SH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, DALIZATULO ZEGA, SH. dan MARYANA, SH.MH. masingmasing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 3 September 2015, nomor : 524/PID/2015/PT.MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 6 Oktober 2015, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta JAINAB, SH. sebagai Panitera
- 29 -
Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan para Terdakwa.
Hakim - Hakim Anggota,
Hakim Ketua Majelis,
ttd
ttd
1. DALIZATULO ZEGA, SH.
H. BACHTIAR AMS, SH.
ttd 2. MARYANA, SH.MH. Panitera Pengganti,
ttd JAINAB, SH.
Untuk salinan sesuai dengan aslinya. PANITERA,
Hj. MERI ULFA, SH.MH. NIP. 195703011985032002.