PUTUSAN NOMOR : 319/PID/2013/PT-MDN.
DEMI KEADILAN
N
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
mengadili
A
PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan
menjatuhkan
E D
perkara-perkara pidana dalam tingkat banding, telah putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : : ZARHALWI Alias ALWI.
Tempat lahir
: Sei Bejangkat.
M
Nama lengkap
G I
Umur / Tgl. Lahir : 47 Tahun / 02 Mei 1965. : Laki-laki.
Kebangsaan
: Indonesia.
Tempat tinggal
: Dusun VI Desa Sei Balai Kecamatan Sei Balai
G
Jenis Kelamin
T IN
Kabupaten Batubara. : Islam.
Pekerjaan
: Wiraswasta.
Pendidikan
: S.M.A.
N
Agama
IL A
Terdakwa ditahan oleh : 1. Penyidik tidak melakukan penahanan; 2. Penuntut Umum
sejak tanggal 17 Juli 2012 s/d 05 Agustus 2012,
A D
tahanan RUTAN;
3. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 27 Juli 2012 s/d 25 Agustus 2012, tahanan Rutan;
G
4. Diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Negeri Pematang Siantar sejak
N
tanggal 26 Agustus 1012 s/d 24 Oktober 2012 Tahanan Rutan dan
E
Penahanan terdakwa dialihkan menjadi tahanan kota sejak tanggal 31
P
Agustus 2012 s/d tanggal 24 Oktober 2012;
Setelah
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT; membaca
dan
memperhatikan semua surat - surat yang
berhubungan dengan perkara ini : I. Surat Dakwaan
Jaksa Penuntut Umum tertanggal 18 Juli 2012, Nomor …………
2
Nomor Reg.Perkara: PDM-100/PSIAN/Epp.2/07/2012, yang
pada
pokoknya Terdakwa didakwa sebagai berikut : PERTAMA: Bahwa
terdakwa ZARHALWI Alias ALWI, pada hari Jumat
tanggal 24 Desember 2010 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu
N
dalam bulan Desember 2010, bertempat di Siantar Hotel Jalan WR.
A
Supratman Kecamatan Siantar Barat Kota Pematang Siantar, atau
E D
setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pematang Siantar, dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan
M
hak, baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat, maupun dengan karangan perkataan
G I
bohong, membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang, membuat utang atau menghapuskan piutang, yang dilakukan dengan
G
cara sebagai berikut:
T IN
Bermula pada bulan Oktober 2010 disebuah hotel di Kota Medan, saksi Legirun memperkenalkan terdakwa dengan saksi korban Suko Hartono, SE yang merupakan Kepala Asuransi Bumi Putra di Perdagangan Kota Pematang Siantar dengan maksud untuk masuk
N
asuransi Bumi Purtra, setelah berbicara panjang lebar sehinga
IL A
terdakwa bersedia masuk asuransi Bumi Putra dan terdakwa juga memperkenalkan diri sebagai kontraktor yang sedang menangani sejumlah proyek dan akan memberikan keuntungan kepada penanam
A D
modal, kemudian saksi korban menjadi tertarik dan berminat ikut kerjasama dengan terdakwa sebagai penanam modal. Kemudian pada tanggal 15 Nopember 2010 bertempat dikantor
G
Asuransi
Bumi
Putra
di
Perdagangan
Kabupaten
Simalungun,
N
terdakwa menemui saksi korban menawarkan untuk kerjasama mengerjakan proyek Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
E
(PNPM) di Kabupaten Batubara, lalu terdakwa mengatakan kepada
P
saksi korban butuh dana sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dengan kesepakatan saksi korban akan diberi keuntungan sebesar Rp.100.000.000,-(seratus juta rupiah) dalam kurun waktu 2 (dua) bulan sejak tanggal penyerahan dana. Kemudian pada tanggal 26 Nopember 2010 bertempat dikantor Asuransi
Bumi
Putra
di
Perdagangan
Kabupaten
Simalungun,
terdakwa ………
3
terdakwa
kembali
menemui
saksi
korban
menawarkan
untuk
kerjasama mengerjakan proyek tersebut dan meminjam uang untuk penambahan modal kerja proyek sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta
rupiah)
dan
akan
memberikan
keuntungan
sebesar
Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) dalam kurun waktu 2 (dua)
N
bulan sejak tanggal penyerahan dana sehingga saksi korban merasa
A
yakin dengan ucapan terdakwa kemudian saksi korban langsung
E D
menyerahkan uang tunai sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) kepada terdakwa selanjutnya dibuat didalam kwitansi pada tanggal 26 Nopember 2010 yang ditanda tangani oleh terdakwa
M
Zarhalwi als. Awi selaku penerima dan Legirun selaku saksi. Kemudian pada tanggal 22 Desember 2010 bertempat di Tanjung
G I
Balai, terdakwa mengembalikan uang milik saksi korban sebesar Rp.130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah) sebagai termin atau
G
pembayaran keuntungan dan modal proyek, untuk meyakinkan saksi
T IN
korban Suko Hartono, SE bahwa benar uang tersebut dipergunakan untuk proyek di Batubara dan dikembalikan secara mengangsur tepat waktu dengan maksud agar saksi korban bersedia memberikan pinjaman lagi yang lebih banyak, selanjutnya dibuat didalam kwitansi
N
pada tanggal 22 Desember 2010 yang ditanda tangani oleh saksi
IL A
korban Suko Hartono, SE.
Kemudian pada tanggal 24 Desember 2010 sekira pukul 02.00 wib bertempat di Siantar Hotel Jalan WR. Supratman Kecamatan Siantar
A D
Barat Kota Pematang Siantar, terdakwa kembali menjumpai saksi korban lalu terdakwa minta uang sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) dengan mengatakan “pak, saya lagi dapat proyek Program
G
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP)
N
didaerah Sei Kepayang Kabupaten Tanjung Balai, pagu 4 (empat) milyard tapi kita bisa dapat 3 (tiga) milyard lah pak, dan sekarang saya
E
lagi butuh modal untuk operasional proyek itu, dan keuntungan
P
proyek itu nantinya 20 % kita bagi dua dari jumlah proyek tersebut, jadi nanti bapak menerima keuntungan sebesar Rp.225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah), dan paling lama 3 (tiga) bulan proyek tersebut akan selesai, dan uang bapak paling lama 3 (tiga) bulan juga akan saya kembalikan sekaligus dengan keuntungan proyek tersebut dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp.525.000.000,(lima)………
4
(lima ratus dua puluh lima juta rupiah) jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2011”; Untuk
meyakinkan
saksi
korban
bahwa
benar
uang
yang
dipinjamnya tersebut akan di pergunakan untuk proyek didaerah Sei Kepayang Kabupaten Tanjung Balai, terdakwa akan memberikan Surat
N
Perjanjian Kontrak Proyek yang sedang dikerjakan paling lama sekitar
A
1 (satu) minggu dan uang milik saksi korban akan dikembalikan tepat
E D
waktu jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2011, mendengar ucapan terdakwa tersebut sehingga saksi korban merasa yakin kemudian saksi
korban
langsung
menyerahkan
uang
tunai
sebesar
M
Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) kepada terdakwa, dan selanjutnya dibuat didalam kwitansi pada tanggal 23 Desember 2010 tangani oleh terdakwa Zarhalwi
penerima dan Legirun selaku saksi;
G I
yang ditanda
als. Awi selaku
G
Untuk meyakinkan saksi korban bahwa benar uang tunai sebesar
T IN
Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) tersebut akan di pergunakan untuk proyek didaerah Sei Kepayang Kabupaten Tanjung Balai, lalu terdakwa memberikan sebagian uang tunai tersebut kepada saksi korban yaitu sebesar Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah)
N
sebagai keuntungan awal yang dijanjikan terdakwa dalam proyek
IL A
tersebut, selanjutnya dibuat didalam kwitansi pada tanggal 23 Desember 2010 yang ditanda tangani oleh saksi korban Suko Hartono, SE selaku penerima, hal mana telah diakui oleh saksi korban bahwa
A D
penyerahan uang sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) kepada terdakwa maupun penerimaan uang sebesar Rp.40.000.000,(empat puluh juta rupiah) dari terdakwa sebenarnya adalah pada
G
tanggal 24 Desember 2010 tetapi saksi korban telah salah menuliskan
N
yaitu pada tanggal 23 Desember 2010; Kemudian pada bulan Januari 2011 saksi korban menjumpai
E
terdakwa untuk minta bukti Surat Perjanjian Kontrak Proyek yang
P
telah dijanjikan oleh terdakwa dan kemudian terdakwa memberikan foto copy Surat Perjanjian Kontrak, yaitu : -3
(tiga)
lembar
Pemberdayaan
Surat
Perjanjian
Masyarakat
Kontrak
Mandiri
Program
Perdesaan
Nasional
(PNPM-MP)
No.01/SPK/Desa Pematang Sei Baru/XII/2010 tanggal 01 Desember 2010 An. Ruslan Marpaung sebagai pihak pertama dan Sofyan sebagai…….
5
sebagai
pihak
kedua,
dengan
nilai
perjanjian
sebesar
Rp.101.653.400,- (seratus satu juta enam ratus lima puluh tiga ribu empat ratus rupiah). -3(tiga)
lembar
Surat
Pemberdayaan
Perjanjian
Masyarakat
Kontrak
Mandiri
Program
Perdesaan
Nasional (PNPM-MP)
N
No.01/SPK/Desa Apung Jaya/XII/2010 tanggal 01 Desember 2010
A
An. M.Toha sebagai pihak pertama dan Asminor sebagai pihak
E D
kedua, dengan nilai perjanjian sebesar Rp.51.110.400,- (lima puluh satu juta seratus sepuluh ribu empat ratus rupiah). lembar
Surat
Pemberdayaan
Perjanjian
Masyarakat
Kontrak
Mandiri
Program
Perdesaan
M
-3(tiga)
Nasional (PNPM-MP)
No.01/SPK/Desa Kapias Batu VIII/XII/2010 tanggal 02 Desember
G I
2010 An. Zaharuddin sebagai pihak pertama dan M. Fakhir sebagai pihak kedua, dengan nilai perjanjian sebesar Rp.179.130.000,-
G
(seratus tujuh puluh sembilan juta seratus tiga puluh ribu rupiah).
T IN
Kemudian setelah saksi korban membaca dan mempelajari isi Surat Perjanjian Kontrak Proyek yang telah diterima dari terdakwa tersebut, pada saat itu saksi korban mengetahui ternyata proyek yang dikatakan oleh terdakwa adalah fiktif (tidak benar adanya),
N
dengan alasan-alasan sebagai berikut :
IL A
1. Bahwa terdakwa mengatakan sedang mengerjakan proyek Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di daerah Sei Kepayang Kabupaten Tanjung Balai.
A D
2. Bahwa foto copy Surat Perjanjian Kontrak Proyek yang telah diterima dari terdakwa bukan di daerah Sei Kepayang Kabupaten Tanjung Balai, melainkan di Desa Pematang Sei Baru, Desa Apung
G
Jaya dan Desa Kapias Batu VIII;
N
3. Bahwa terdakwa mengatakan nilai proyek yang sedang dikerjakan adalah sebesar Rp.3.000.000.000,- (tiga milyard) akan tetapi nilai
P
E
proyek didalam 3 (tiga) Surat Perjanjian Kontrak keseluruhan senilai Rp.331.893.800,- (tiga ratus tiga puluh satu juta delapan ratus sembilan puluh tiga ribu delapan ratus rupiah); Kemudian
saksi
korban
menghubungi
terdakwa
melalui
handphone dan mendesak agar terdakwa mengembalikan uang milik saksi korban sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) yang
ternyata
proyek
tersebut
adalah
fiktif
dan
terdakwa
menyanggupinya………
6
menyanggupinya, namun terdakwa masih belum mengembalikan uang
milik
saksi
korban
dan
selanjutnya
terdakwa
selalu
menghindar tidak mau mengangkat handphone ketika dihubungi saksi korban dan tidak bersedia bertemu dengan saksi korban; Kemudian pada tanggal 14 Februari 2011 sekira pukul 13.00 wib
N
bertempat di Deli Plaza Kota Medan, saksi korban berjumpa dengan
A
terdakwa lalu saksi korban meminta kepada terdakwa agar segera
E D
mengembalikan sisa uang milik saksi korban yang sudah pernah diangsur oleh terdakwa sebesar Rp.130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah) pada tanggal 22 Desember 2010 di Tanjung
Rp.200.000.000,-
(dua
ratus
juta
M
Balai, dari jumlah uang yang telah diterima sebelumnya sebesar rupiah)
pada
tanggal
26
G I
Nopember 2010 dan uang tunai sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) yang telah diterima pada tanggal 23 Desember tersebut,
tetapi
namun
saat
itu
terdakwa
T IN
mengembalikannya
pada
G
2010
terdakwa
berjanji
tidak
sanggup
bisa akan
mengembalikan uang yang telah diterima sebesar Rp.300.000.000,(tiga ratus juta rupiah) tersebut pada tanggal
31 Maret 2011
berikut uang keuntungan proyek, sehingga jumlah keseluruhan
N
sebesar Rp.425.000.000,- (empat ratus dua puluh lima juta rupiah)
IL A
dan selanjutnya ditulis oleh terdakwa didalam kwitansi pada tanggal 14 Februari 2011 di Medan yang ditanda tangani
oleh
terdakwa Zarhalwi als. Awi dan Legirun selaku saksi, sedangkan
A D
uang yang telah diterima sebelumnya sebesar Rp.200.000.000,(dua ratus juta rupiah) sisanya lagi akan dibayar oleh terdakwa secara angsur;
G
Untuk meyakinkan saksi korban bahwa benar uang yang telah
N
diterimanya dari saksi korban sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) pada tanggal 26 Nopember 2010 dan akan diberikan
P
E
keuntungan
sebesar
Rp.100.000.000,-
(seratus
juta
rupiah)
tersebut, kemudian terdakwa menitipkan sisa angsuran kepada saksi Legirun ketika berada di Medan sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) sebagai pembayaran termin proyek, kemudian oleh saksi Legirun dibuat didalam kwitansi pada tanggal 19 Januari 2011 di Medan yang ditanda tangani oleh saksi Legirun selaku penerima
dan
selanjutnya uang tersebut diserahkan oleh saksi Legirun………
7
Legirun kepada saksi korban di Perdagangan; Kemudian hingga jatuh tempo yang telah disepakati sebelumnya yaitu pada tanggal 31 Maret 2011, namun terdakwa masih belum mengembalikan uang milik saksi korban secara keseluruhan dan pada tanggal 01 April 2011 bertempat dirumah saksi korban
N
di Jalan Jawa No. 138 Kelurahan Bantan Kecamatan Siantar
A
Barat Kota Pematang Siantar, saksi korban baru sadar dan
saksi
korban
yang
ternyata
E D
mengetahui bahwa terdakwa telah melakukan penipuan terhadap proyek
tersebut
adalah
fiktif,
selanjutnya saksi korban menghubungi kembali terdakwa secara
segera
mengembalikan
uang
milik
saksi
korban
secara
G I
keseluruhan.
M
berulang-ulang melalui handphone dan mendesak agar terdakwa
Untuk meyakinkan saksi korban bahwa benar uang yang
G
telah diterimanya dari saksi korban sebesar Rp.200.000.000,-
dikantor
Asuransi
Simalungun,
Bumi
dan
Rp.100.000.000,-
T IN
(dua ratus juta rupiah) pada tanggal 26 Nopember 2010 bertempat
akan
(seratus
Putra
di
Perdagangan
diberikan
juta
rupiah)
Kabupaten
keuntungan tersebut,
sebesar kemudian
N
terdakwa mentransfer uang ke Rekening milik saksi korban
IL A
berupa slip setoran Bank, yaitu: 1. Pada tanggal 28 April 2011 melalui Bank Mandiri sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);
A D
2. Pada tanggal 30 Juni 2011 melalui Bank Mestika sebesar Rp.9.900.000 .-(sembilan juta sembilan ratus ribu rupiah). 3. Pada tanggal 11 Juli 2011 melalui Bank Mestika sebesar
G
Rp.4.900.000,- (empat juta sembilan ratus ribu rupiah).
N
4. Pada tanggal 18 Juli 2011 melalui Bank Mestika sebesar Rp.6.800.000,- (enam juta delapan ratus ribu rupiah).
P
E
5. Pada tanggal 27 Juli 2011 melalui Bank Mestika sebesar Rp.4.900.000,- (empat juta sembilan ratus ribu rupiah).
6. Pada tanggal 29 Juli 2011 melalui Bank Mestika sebesar Rp.4.900.000,- (empat juta sembilan ratus ribu rupiah). 7. Pada tanggal 05 Agustus 2011 melalui Bank Mestika sebesar Rp.4.900.000,-(empat juta sembilan ratus ribu rupiah). Penyerahan……
8
Penyerahan uang terdakwa kepada saksi korban secara langsung yang telah dibuatkan kwitansi masing-masing, yaitu : 1. Pada tanggal 22 Desember 2010 di Tanjung Balai, sebesar Rp.130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah) ditanda tangani oleh saksi korban Suko Hartono, SE.
N
2. Pada tanggal 19 Januari 2011 di Medan, sebesar Rp.30.000.000,-
A
(tiga puluh juta rupiah) ditanda tangani oleh saksi Legirun selaku
E D
penerima dan selanjutnya uang tersebut diserahkan oleh saksi Legirun kepada saksi korban di Perdagangan.
Sehingga penyetoran uang terdakwa kepada saksi korban
M
melalui Bank berupa slip setoran Bank dan ditambah penyerahan uang terdakwa kepada saksi korban berupa kwitansi keseluruhan
G I
sebesar Rp.206.300.000,- (dua ratus enam juta tiga ratus ribu rupiah). Sedangkan uang yang telah diterima oleh terdakwa dari saksi
G
korban sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) pada tanggal
T IN
23 Desember 2010 sekira pukul 02.00 wib bertempat di Siantar Hotel Jalan WR. Supratman Kecamatan Siantar Barat Kota Pematang Siantar tersebut, kemudian terdakwa berjanji akan membagi dua dari keuntungan proyek sebesar 20 % sehingga saksi korban akan
N
menerima bagian sebesar Rp.225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima terdakwa dalam kurun
IL A
juta rupiah) dan akan dikembalikan oleh
waktu selama 3 (tiga) bulan, dengan demikian terdakwa akan mengembalikan uang modal berikut keuntungan proyek kepada saksi
A D
korban keseluruhan sebesar Rp.525.000.000,- (lima ratus dua puluh lima juta rupiah) jatuh tempo pada tanggal uang
yang
diterima
oleh
terdakwa
31 Maret 2011, hal mana
tersebut
telah
diserahkan
G
kepada saksi korban sebesar Rp.40.000.000,- (empat puluh juta
N
rupiah) sebagai keuntungan awal yang dijanjikan terdakwa dalam proyek tersebut, selanjutnya dibuat didalam kwitansi masing-masing,
E
yaitu :
P
1. Pada
tanggal
23
Desember
2010
di
Siantar
Hotel,
sebesar
Rp.300.000.000,-(tiga ratus juta rupiah) ditanda tangani oleh terdakwa Zarhalwi als. Awi selaku penerima dan Legirun selaku saksi.
2. Pada
tanggal
23
Desember
2010
di
Siantar
Hotel,
sebesar
Rp.40.000.000,.-(empat puluh juta rupiah) sebagai keuntungan awal …………
9
awal yang dijanjikan terdakwa dalam proyek tersebut, ditanda tangani oleh saksi korban Suko Hartono, SE selaku penerima. Dengan demikian jumlah uang yang diterima terdakwa dari saksi korban Suko Hartono, SE sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah), bukan dipergunakan terdakwa untuk mengerjakan proyek
daerah
Sei
melainkan
dipergunakan
Kepayang terdakwa
Kabupaten
Tanjung
A
di
untuk
kepentingan
Balai, sendiri,
E D
(PNPM-MP)
Mandiri Perdesaan
N
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
sehingga uang tersebut masih belum dikembalikan oleh terdakwa. Oleh karena terdakwa tidak pernah lagi mengembalikan uang Suko Hartono, SE lalu saksi korban melaporkan
M
milik saksi korban
selanjutnya. perbuatan
Hartono, SE mengalami
terdakwa
tersebut,
saksi
korban
Suko
kerugian materi sebesar Rp.300.000.000,-
G
Akibat
G I
kejadian tersebut ke Polres Pematang Siantar guna penyelesaian
T IN
(tiga ratus juta rupiah) atau setidaknya lebih dari Rp.250,- (dua ratus lima puluh rupiah);
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 378 KUHP. :
N
ATAU
IL A
KEDUA :
Bahwa terdakwa ZARHALWI Alias ALWI, pada waktu dan tempat sebagaimana diuraikan dalam dakwaan pertama tersebut diatas,
A D
dengan sengaja memiliki dengan melawan hak, sesuatu barang, yang sama sekali atau sebagiannya termasuk kepunyaan orang lain dan barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan, yang
G
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
N
Bermula pada bulan Oktober 2010 disebuah hotel di Kota Medan, saksi Legirun memperkenalkan terdakwa dengan saksi korban Suko
E
Hartono, SE yang merupakan Kepala Asuransi Bumi Putra di
P
Perdagangan Kota Pematang Siantar dengan maksud untuk masuk asuransi Bumi Purtra, setelah berbicara panjang lebar sehinga terdakwa bersedia masuk asuransi Bumi Putra dan terdakwa juga memperkenalkan diri sebagai kontraktor yang sedang menangani sejumlah proyek dan akan memberikan keuntungan kepada penanam modal, kemudian saksi korban menjadi tertarik dan berminat ikut kerjasama…………
10
kerjasama dengan terdakwa sebagai penanam modal. Kemudian pada tanggal 15 Nopember 2010 bertempat dikantor Asuransi
Bumi
Putra
di
Perdagangan
Kabupaten
Simalungun,
terdakwa menemui saksi korban menawarkan untuk kerjasama mengerjakan proyek Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
N
(PNPM) di Kabupaten Batubara, lalu terdakwa mengatakan kepada
A
saksi korban butuh dana sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta
E D
rupiah) dengan kesepakatan saksi korban akan diberi keuntungan sebesar Rp.100.000.000,-(seratus juta rupiah) dalam kurun waktu 2 (dua) bulan sejak tanggal penyerahan dana.
Bumi
Putra
terdakwa
kembali
di
Perdagangan
menemui
saksi
Kabupaten
korban
G I
Asuransi
M
Kemudian pada tanggal 26 Nopember 2010 bertempat dikantor Simalungun,
menawarkan
untuk
kerjasama mengerjakan proyek tersebut dan meminjam uang untuk
rupiah)
dan
akan
memberikan
keuntungan
sebesar
T IN
juta
G
penambahan modal kerja proyek sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus
Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) dalam kurun waktu 2 (dua) bulan sejak tanggal penyerahan dana sehingga saksi korban merasa yakin dengan ucapan terdakwa kemudian saksi korban langsung
N
menyerahkan uang tunai sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta
IL A
rupiah) kepada terdakwa selanjutnya dibuat didalam kwitansi pada tanggal 26 Nopember 2010 yang ditanda tangani oleh terdakwa Zarhalwi als. Awi selaku penerima dan Legirun selaku saksi.
A D
Kemudian pada tanggal 22 Desember 2010 bertempat di Tanjung Balai, terdakwa mengembalikan uang milik saksi korban sebesar Rp.130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah) sebagai termin atau
G
pembayaran keuntungan dan modal proyek, untuk meyakinkan saksi
N
korban Suko Hartono, SE bahwa benar uang tersebut dipergunakan untuk proyek di Batubara dan dikembalikan secara mengangsur tepat
E
waktu dengan maksud agar saksi korban bersedia memberikan
P
pinjaman lagi yang lebih banyak, selanjutnya dibuat didalam kwitansi pada tanggal 22 Desember 2010 yang ditanda tangani oleh saksi korban Suko Hartono, SE. Kemudian pada tanggal 24 Desember 2010 sekira pukul 02.00 wib bertempat di Siantar Hotel Jalan WR. Supratman Kecamatan Siantar Barat Kota Pematang Siantar, terdakwa kembali menjumpai saksi korban…………
11
korban lalu terdakwa minta uang sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) dengan mengatakan “pak, saya lagi dapat proyek Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) didaerah Sei Kepayang Kabupaten Tanjung Balai, pagu 4 (empat) milyard tapi kita bisa dapat 3 (tiga) milyard lah pak, dan sekarang saya
N
lagi butuh modal untuk operasional proyek itu, dan keuntungan
A
proyek itu nantinya 20 % kita bagi dua dari jumlah proyek tersebut,
E D
jadi nanti bapak menerima keuntungan sebesar Rp.225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah), dan paling lama 3 (tiga) bulan proyek tersebut akan selesai, dan uang bapak paling lama 3 (tiga)
M
bulan juga akan saya kembalikan sekaligus dengan keuntungan proyek tersebut dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp.525.000.000,-
G I
(lima ratus dua puluh lima juta rupiah) jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2011”; meyakinkan
saksi
korban
G
Untuk
bahwa
benar
uang
yang
T IN
dipijamnya tersebut akan di pergunakan untuk proyek didaerah Sei Kepayang Kabupaten Tanjung Balai, terdakwa akan memberikan Surat Perjanjian Kontrak Proyek yang sedang dikerjakan paling lama sekitar 1 (satu) minggu dan uang milik saksi korban akan dikembalikan tepat pada tanggal 31 Maret 2011, mendengar
N
waktu jatuh tempo
IL A
ucapan terdakwa tersebut sehingga saksi korban merasa yakin kemudian saksi korban langsung menyerahkan uang tunai sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) kepada terdakwa, dan
A D
selanjutnya dibuat didalam kwitansi pada tanggal 23 Desember 2010 yang ditanda
tangani oleh terdakwa Zarhalwi
als. Awi selaku
penerima dan Legirun selaku saksi.
G
Untuk meyakinkan saksi korban bahwa benar uang tunai sebesar
N
Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) tersebut akan di pergunakan untuk proyek didaerah Sei Kepayang Kabupaten Tanjung Balai, lalu
E
terdakwa memberikan sebagian uang tunai tersebut kepada saksi
P
korban yaitu sebesar Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) sebagai keuntungan awal yang dijanjikan terdakwa dalam proyek tersebut, selanjutnya dibuat didalam kwitansi pada tanggal 23 Desember 2010 yang ditanda tangani oleh saksi korban Suko Hartono, SE selaku penerima, hal mana telah diakui oleh saksi korban bahwa penyerahan uang sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) kepada…………
12
kepada terdakwa maupun penerimaan uang sebesar Rp.40.000.000,(empat puluh juta rupiah) dari terdakwa sebenarnya adalah pada tanggal 24 Desember 2010 tetapi saksi korban telah salah menuliskan yaitu pada tanggal 23 Desember 2010. Kemudian pada bulan Januari 2011 saksi korban menjumpai
N
terdakwa untuk minta bukti Surat Perjanjian Kontrak Proyek yang
A
telah dijanjikan oleh terdakwa dan kemudian terdakwa memberikan
-
E D
foto copy Surat Perjanjian Kontrak, yaitu :
3 (tiga) lembar Surat Perjanjian Kontrak Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat
Mandiri
Perdesaan
(PNPM-MP)
M
No.01/SPK/Desa Pematang Sei Baru/XII/2010 tanggal 01 Desember 2010 An. Ruslan Marpaung sebagai pihak pertama dan Sofyan pihak
kedua,
dengan
nilai
G I
sebagai
perjanjian
sebesar
Rp.101.653.400,- (seratus satu juta enam ratus lima puluh tiga ribu
(tiga)
lembar
Pemberdayaan
Surat
Perjanjian
Kontrak
T IN
-3
G
empat ratus rupiah).
Masyarakat
Mandiri
Program
Perdesaan
Nasional
(PNPM-MP)
No.01/SPK/Desa Apung Jaya/XII/2010 tanggal 01 Desember 2010 An. M.Toha sebagai pihak pertama dan Asminor sebagai pihak
N
kedua, dengan nilai perjanjian sebesar Rp.51.110.400,- (lima puluh
-3
(tiga)
IL A
satu juta seratus sepuluh ribu empat ratus rupiah). lembar
Pemberdayaan
Surat
Perjanjian
Masyarakat
Kontrak
Mandiri
Program
Perdesaan
Nasional
(PNPM-MP)
A D
No.01/SPK/Desa Kapias Batu VIII/XII/2010 tanggal 02 Desember 2010 An. Zaharuddin sebagai pihak pertama dan M. Fakhir sebagai pihak kedua, dengan nilai perjanjian sebesar Rp.179.130.000,-
G
(seratus tujuh puluh sembilan juta seratus tiga puluh ribu rupiah).
N
Kemudian setelah saksi korban membaca dan mempelajari isi Surat Perjanjian Kontrak Proyek yang telah diterima dari terdakwa tersebut,
E
pada saat itu saksi korban mengetahui ternyata proyek yang
P
dikatakan oleh terdakwa adalah fiktif (tidak benar adanya), dengan alasan-alasan sebagai berikut : 1. Bahwa terdakwa mengatakan sedang mengerjakan proyek Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di daerah Sei Kepayang Kabupaten Tanjung Balai.
2.Bahwa…………
13
2. Bahwa foto copy Surat Perjanjian Kontrak Proyek yang telah diterima dari terdakwa bukan di daerah Sei Kepayang Kabupaten Tanjung Balai, melainkan di Desa Pematang Sei Baru, Desa Apung Jaya dan Desa Kapias Batu VIII; 3. Bahwa terdakwa mengatakan nilai proyek yang sedang dikerjakan
N
adalah sebesar Rp.3.000.000.000,- (tiga milyard) akan tetapi nilai
A
proyek didalam 3 (tiga) Surat Perjanjian Kontrak keseluruhan
E D
senilai Rp.331.893.800,- (tiga ratus tiga puluh satu juta delapan ratus sembilan puluh tiga ribu delapan ratus rupiah); Kemudian
saksi
korban
menghubungi
terdakwa
melalui
M
handphone dan mendesak agar terdakwa mengembalikan uang milik saksi korban sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) yang
G I
ternyata proyek tersebut adalah fiktif dan terdakwa menyanggupinya, namun terdakwa masih belum mengembalikan uang milik saksi
G
korban dan selanjutnya terdakwa selalu menghindar tidak mau
T IN
mengangkat handphone ketika dihubungi saksi korban dan tidak bersedia bertemu dengan saksi korban; Kemudian pada tanggal 14 Februari 2011 sekira pukul 13.00 wib bertempat di Deli Plaza Kota Medan, saksi korban berjumpa dengan
N
terdakwa lalu saksi korban meminta kepada terdakwa agar segera
IL A
mengembalikan sisa uang milik saksi korban yang sudah pernah diangsur oleh terdakwa sebesar Rp.130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah) pada tanggal 22 Desember 2010 di Tanjung Balai, dari uang
yang
telah
diterima
sebelumnya
sebesar
A D
jumlah
Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) pada tanggal 26 Nopember 2010 dan uang tunai sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah)
G
yang telah diterima pada tanggal 23 Desember 2010 tersebut, tetapi
N
pada saat itu terdakwa tidak bisa mengembalikannya namun terdakwa berjanji sanggup akan mengembalikan uang yang telah diterima
E
sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) tersebut pada
P
tanggal
31 Maret 2011 berikut uang keuntungan proyek, sehingga
jumlah keseluruhan sebesar Rp.425.000.000,- (empat ratus dua puluh lima juta rupiah) dan selanjutnya ditulis oleh terdakwa didalam kwitansi pada tanggal 14 Februari 2011 di Medan yang ditanda tangani
oleh terdakwa Zarhalwi als. Awi dan Legirun selaku saksi,
sedangkan
uang
yang
telah
diterima
sebelumnya
sebesar
Rp.200…………
14
Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sisanya lagi akan dibayar oleh terdakwa secara angsur; Untuk meyakinkan saksi korban bahwa benar uang yang telah diterimanya dari saksi korban sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) pada tanggal 26 Nopember 2010 dan akan diberikan
N
keuntungan sebesar Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) tersebut,
A
kemudian terdakwa menitipkan sisa angsuran kepada saksi Legirun
E D
ketika berada di Medan sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) sebagai pembayaran termin proyek, kemudian oleh saksi Legirun dibuat didalam kwitansi pada tanggal 19 Januari 2011 di
M
Medan yang ditanda tangani oleh saksi Legirun selaku penerima dan selanjutnya uang tersebut diserahkan oleh saksi Legirun kepada saksi
G I
korban di Perdagangan;
Kemudian hingga jatuh tempo yang telah disepakati sebelumnya
G
yaitu pada tanggal 31 Maret 2011, namun terdakwa masih belum secara keseluruhan dan
T IN
mengembalikan uang milik saksi korban
pada tanggal 01 April 2011 bertempat dirumah saksi korban di Jalan Jawa No. 138 Kelurahan Bantan Kecamatan Siantar Barat Kota Pematang Siantar, saksi korban baru sadar dan mengetahui
N
bahwa terdakwa telah melakukan penipuan terhadap saksi korban
menghubungi
IL A
yang ternyata proyek tersebut adalah fiktif, selanjutnya saksi korban kembali
terdakwa
secara
berulang-ulang
melalui
handphone dan mendesak agar terdakwa segera mengembalikan uang
A D
milik saksi korban secara keseluruhan. Untuk meyakinkan saksi korban bahwa benar uang yang telah diterimanya dari saksi korban sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus
G
juta rupiah) pada tanggal 26 Nopember 2010 bertempat dikantor
N
Asuransi Bumi Putra di Perdagangan Kabupaten Simalungun, dan akan diberikan keuntungan sebesar Rp.100.000.000,- (seratus juta
E
rupiah) tersebut, kemudian terdakwa mentransfer uang ke Rekening
P
milik saksi korban berupa slip setoran Bank, yaitu: 1. Pada tanggal 28 April 2011 melalui Bank Mandiri sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah); 2. Pada tanggal 30 Juni 2011 melalui Bank Mestika sebesar Rp.9.900.000,-(sembilan juta sembilan ratus ribu rupiah).
3.Pada…………
15
3. Pada
tanggal
11
Juli
2011
melalui
Bank
Mestika
sebesar
Rp.4.900.000,- (empat juta sembilan ratus ribu rupiah). 4. Pada
tanggal
18
Juli
2011
melalui
Bank
Mestika
sebesar
Rp.6.800.000,- (enam juta delapan ratus ribu rupiah). 5. Pada
tanggal
27
Juli
2011
melalui
Bank
Mestika
sebesar
tanggal
29
Juli
2011
melalui
Bank
Mestika
sebesar
A
6. Pada
N
Rp.4.900.000,- (empat juta sembilan ratus ribu rupiah).
E D
Rp.4.900.000,- (empat juta sembilan ratus ribu rupiah).
7. Pada tanggal 05 Agustus 2011 melalui Bank Mestika sebesar Rp.4.900.000,-(empat juta sembilan ratus ribu rupiah).
M
Penyerahan uang terdakwa kepada saksi korban secara langsung yang telah dibuatkan kwitansi masing-masing, yaitu :
G I
1. Pada tanggal 22 Desember 2010 di Tanjung Balai, sebesar Rp.130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah) ditanda tangani
G
oleh saksi korban Suko Hartono, SE.
T IN
2. Pada tanggal 19 Januari 2011 di Medan, sebesar Rp.30.000.000,(tiga puluh juta rupiah) ditanda tangani oleh saksi Legirun selaku penerima dan selanjutnya uang tersebut diserahkan oleh saksi Legirun kepada saksi korban di Perdagangan.
N
Sehingga penyetoran uang terdakwa kepada saksi korban
IL A
melalui Bank berupa slip setoran Bank dan ditambah penyerahan uang terdakwa kepada saksi korban berupa kwitansi keseluruhan sebesar Rp.206.300.000,- (dua ratus enam juta tiga ratus ribu rupiah).
A D
Sedangkan uang yang telah diterima oleh terdakwa dari saksi korban sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) pada tanggal 23 Desember 2010 sekira pukul 02.00 wib bertempat di Siantar Hotel
G
Jalan WR. Supratman Kecamatan Siantar Barat Kota Pematang
N
Siantar tersebut, kemudian terdakwa berjanji akan membagi dua dari keuntungan proyek sebesar 20 % sehingga saksi korban akan
E
menerima bagian sebesar Rp.225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima
P
juta rupiah) dan akan dikembalikan oleh
terdakwa dalam kurun
waktu selama 3 (tiga) bulan, dengan demikian terdakwa akan mengembalikan uang modal berikut keuntungan proyek kepada saksi korban keseluruhan sebesar Rp.525.000.000,- (lima ratus dua puluh lima juta rupiah) jatuh tempo pada tanggal uang
yang
diterima
oleh
terdakwa
31 Maret 2011, hal mana
tersebut
telah
diserahkan kepada……
16
kepada saksi korban sebesar Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) sebagai keuntungan awal yang dijanjikan terdakwa dalam proyek tersebut, selanjutnya dibuat didalam kwitansi masing-masing, yaitu : 1. Pada tanggal 23 Desember 2010 di Siantar Hotel, sebesar (tiga ratus juta rupiah) ditanda
N
Rp.300.000.000,-
A
tangani oleh terdakwa Zarhalwi als. Awi selaku penerima dan
E D
Legirun selaku saksi.
2. Pada tanggal 23 Desember 2010 di Siantar Hotel, sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah) sebagai keuntungan awal
M
yang dijanjikan terdakwa dalam proyek tersebut, ditanda tangani oleh saksi korban Suko Hartono, SE selaku penerima.
G I
Dengan demikian jumlah uang yang diterima terdakwa dari saksi korban Suko Hartono, SE sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus
Program
Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
Mandiri
T IN
proyek
G
juta rupiah) BUKAN dipergunakan terdakwa untuk mengerjakan
Perdesaan (PNPM-MP) di daerah Sei Kepayang Kabupaten Tanjung Balai, melainkan dipergunakan terdakwa untuk kepentingan sendiri, sehingga uang tersebut masih belum dikembalikan oleh terdakwa.
Suko Hartono, SE lalu saksi korban melaporkan
IL A
milik saksi korban
N
Oleh karena terdakwa tidak pernah lagi mengembalikan uang
kejadian tersebut ke Polres Pematang Siantar guna penyelesaian selanjutnya.
perbuatan
A D
Akibat
Hartono, SE mengalami
terdakwa
tersebut,
saksi
korban
Suko
kerugian materi sebesar Rp.300.000.000,-
(tiga ratus juta rupiah) atau setidaknya lebih dari Rp.250,- (dua ratus
G
lima puluh rupiah);
N
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam
E
pidana melanggar Pasal 372 KUHP; Pidana
Jaksa
Penuntut
Umum tanggal tanggal 19
P
II. Tuntutan
Pebruari 2013 No.Reg.Perkar.PDM-100/PSIAN/Epp.2/07/2012 yang menuntut Terdakwa sebagai berikut : 1. Menyatakan melakukan
terdakwa tindak
menguntungkan
diri
ZARHALWI pidana sendiri
Als.
AWI,
“dengan dengan
bersalah
maksud
melawan
hak,
telah
hendak dengan
karangan…………
17
karangan perkataan bohong, membujuk orang supaya memberikan sesuatu
barang”,
sebagaimana
diatur
dan
diancam
pidana
melanggar Pasal 378 KUHP tentang PENIPUAN dalam
Surat
Dakwaan Alternatif PERTAMA; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ZARHALWI Als. AWI,
N
berupa pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan
A
dengan dikurangi selama terdakwa menjalani tahanan sementara;
E D
3. Menyatakan Barang bukti berupa :
Disita dari Saksi korban Suko Hartono, SE, yaitu :
- 1 (satu) lembar kwitansi asli tanggal 24 Desember 2010 ;
M
- 1 (satu) lembar kwitansi asli tanggal 14 Februari 2011 ; - 3 (tiga) lembar foto copy Surat Perjanjian Kontrak Program
G I
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMP) No.01/SPK/Desa Pematang Sei Baru/ XII/2010 tanggal 01
G
Desember 2010 ;
Pemberdayaan
T IN
- 3 (tiga) lembar Surat Perjanjian Kontrak Program Nasional Masyarakat
No.01/SPK/Desa
Apung
01 Desember 2010;
Mandiri Jaya
Perdesaan /XII/2010
(PNPM-MP) tanggal
:
Masyarakat
IL A
Pemberdayaan
N
- 3 (tiga) lembar Surat Perjanjian Kontrak Program Nasional
No.01/SPK/Desa
Kapias
Mandiri
Batu
Perdesaan
VIII/XII/2010
(PNPM-MP)
tanggal
02
Desember 2010 ;
A D
Dikembalikan kepada saksi korban Suko Hartono, SE. Disita dari Terdakwa Zarhalwi als. Awi, SE, yaitu : - 1 (satu) lembar kwitansi asli tanggal 23 Desember 2010 ;
G
- 1 (satu) lembar kwitansi asli tanggal 22 Desember 2010 ;
N
- 1 (satu) lembar kwitansi asli tanggal 19 Januari 2011 ; - 1 (satu) lembar kwitansi asli tanggal 18 Maret 2011 ;
P
E
- 1 (satu) lembar slip bukti transfer Bank Mandiri tanggal 18 April 2011 ;
- 1 (satu) lembar slip bukti transfer Bank Mandiri tanggal 28 April 2011 ; - 1 (satu) lembar slip bukti transfer Bank Mandiri tanggal 15 Juni 2011 ; - 1 (satu) lembar slip setoran Bank Mestika tanggal 30 Juni 2011; 1(satu)…………
18
- 1 (satu) lembar slip setoran Bank Mestika tanggal 11 Juli 2011; - 1 (satu) lembar slip setoran Bank Mestika tanggal 18 Juli 2011; - 1 (satu) lembar slip setoran Bank Mestika tanggal 27 Juli 2011; - 1 (satu) lembar slip setoran Bank Mestika tanggal 29 Juli 2011; - 1 (satu) lembar slip setoran Bank Mestika tanggal 05 Agustus
N
2011;
A
- 1 (satu) lembar surat pernyataan tanggal 16 Desember 2011 ;
E D
Dikembalikan kepada terdakwa.
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.
M
2.000,- (dua ribu rupiah). III. Putusan Pengadilan Negeri
Pematang Siantar
tanggal
30 Mei
G I
2013, No.272/Pid.B/2012/PN-Pms, yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
dan
meyakinkan
bersalah
melakukan
tindak
pidana
T IN
sah
G
1. Menyatakan terdakwa ZARHALWI Alias WI, telah terbukti secara
“PENIPUAN”;
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa ZARHALWI Alias AWI tersebut diatas dengan pidana penjara selama 2 (dua)
N
tahun dan 6 (enam) bulan;
IL A
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
A D
4. Memerintahkan terdakwa segera ditahan di RUTAN Pematang Siantar.
5. Memerintahkan barang bukti berupa :
1 (satu) lembar kwitansi asli tanggal 14 Februari 2011 ;
N
-
1 (satu) lembar kwitansi asli tanggal 24 Desember 2010 ;
G
-
P
E
-
3 (tiga) lembar foto copy Surat Perjanjian Kontrak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMP) No.01/SPK/Desa Pematang Sei Baru/ XII/2010 tanggal 1 Desember 2010 ;
-
3 (tiga) lembar Surat Perjanjian Kontrak Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat
Mandiri
Perdesaan
No.01/SPK/Desa Apung Jaya /XII/2010 tanggal
(PNPM-MP) 1 Desember
2010 ; 3(tiga)…………
19
-
3 (tiga) lembar Surat Perjanjian Kontrak Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat
Mandiri
Perdesaan
(PNPM-MP)
No.01/SPK/Desa Kapias Batu VIII/XII/2010 tanggal 2 Desember 2010 ; Dikembalikan kepada saksi korban Suko Hartono, SE. 1 (satu) lembar kwitansi asli tanggal 23 Desember 2010 ;
-
1 (satu) lembar kwitansi asli tanggal 22 Desember 2010 ;
-
1 (satu) lembar kwitansi asli tanggal 19 Januari 2011 ;
-
1 (satu) lembar kwitansi asli tanggal 18 Maret 2011 ;
-
1 (satu) lembar slip bukti transfer Bank Mandiri tanggal 18 April
E D
A
N
-
-
M
2011 ;
1 (satu) lembar slip bukti transfer Bank Mandiri tanggal 28 April
-
G I
2011 ;
1 (satu) lembar slip bukti transfer Bank Mandiri tanggal 15 Juni
G
2011 ;
1 (satu) lembar slip setoran Bank Mestika tanggal 30 Juni 2011;
-
1 (satu) lembar slip setoran Bank Mestika tanggal 11 Juli 2011;
-
1 (satu) lembar slip setoran Bank Mestika tanggal 18 Juli 2011;
-
1 (satu) lembar slip setoran Bank Mestika tanggal 27 Juli 2011;
-
1 (satu) lembar slip setoran Bank Mestika tanggal 29 Juli 2011;
-
1 (satu) lembar slip setoran Bank Mestika tanggal 05 Agustus 2011;
-
IL A
N
T IN
-
1 (satu) lembar surat pernyataan tanggal 16 Desember 2011 ;
A D
Tetap terlampir dalam berkas perkara: 6. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara
G
sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah); IV. Akta permintaan Banding dari Penasihat Hukum terdakwa tanggal
N
04 Juni 2013No. 272/Akta.Pid/2012/PN-Sim, yang ditanda tangani
E
oleh : ARMADA SEMBIRING, SH Wakil Panitera pada Pengadilan
P
Negeri Pematang Siantar, yang menerangkan bahwa Penasehat Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan pengadilan Negeri tersebut, permintaan banding mana telah diberitahukan dengan sempurna kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 10 Juni 2013;
V.Relaas…………
20
V.Relaas pemberitahuan
untuk
mempelajari
berkas
perkara yang
ditujukan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa masing-masing tertanggal
10
Juni
2013,
dan
kepada
mereka
telah
diberikan
kesempatan untuk membaca dan mempelajari berkas perkara No. 272/Pid.B/2012/PN-Pms dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari sejak
N
tanggal 10 Juni 2013 s/d 19 Juni 2013, sebelum berkas dikirim ke
banding
yang
diajukan
E D
Menimbang, bahwa permintaan
A
Pengadilan Tinggi Medan;
oleh
Penasehat Hukum Terdakwa masih dalam tenggang waktu dan menurut
M
cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh UndangUndang, oleh karena itu permintaan banding tersebut secara yuridis
G I
formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari berkas
G
perkara dengan seksama dan turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri
T IN
Pematang Siantar tanggal 30 Mei 2013 No. 272/Pid.B/2012/PN-Pms, Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya yang menyatakan bahwa terdakwa terbukti dengan sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
N
sebagaimana di dakwakan kepadanya, dan pertimbangan Hakim Tingkat
IL A
Pertama dalam pertimbangan hukumnya telah menguraikan dengan tepat dan benar semua keadaan serta alasan-alasan yang menjadi dasar dalam putusannya, sehingga diambil alih sebagai pertimbangan-pertimbangan Pengadilan
Negeri
A D
hukum Pengadilan Tinggi sendiri, maka Putusan
Pematang Siantar yang dimintakan banding tersebut dapat dikuatkan ;
G
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah
N
dan dipidana, maka Terdakwa harus pula dibebani untuk membayar
E
biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ini ;
P
Mengingat akan pasal-pasal dari Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana No.8 Tahun 1981 serta peraturan-peraturan lain khususnya pasal 378 KUHPidana ; M E N G A D I L I; Menerima permintaan banding dari terdakwa tersebut ; Menguatkan…………
21
Menguatkan Siantar
Putusan
Pengadilan
Negeri
Pematang
tanggal 30 MEI 2013, No.272/Pid.B/2012/PN-Pms, yang
dimintakan banding tersebut ; Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara
N
dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding sebesar
diputuskan
dalam
sidang
permusyawaratan
E D
DEMIKIANLAH,
A
Rp.2.500.- ( dua ribu lima ratus rupiah) ;
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari : SENIN tanggal 25
M
NOPEMBER 2013, oleh Kami : SAUT H PASARIBU,SH Hakim Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, SAMA RAJA MARPAUNG,SH dan H.DJUMALI,SH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang
G I
ditunjuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut tingkat banding berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 11 Juli telah
dalam sidang terbuka untuk umum pada hari : KAMIS
T IN
diucapkan
G
2013 Nomor : 319/ PID / 2013 / PT - MDN, putusan mana
tanggal 28 Nopember 2013, oleh Ketua Majelis dengan dihadiri HakimHakim Anggota tersebut serta dibantu oleh LUHUT BAKO, SH. Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan akan tetapi tanpa dihadiri oleh
IL A
N
Jaksa Penuntut Umum maupun Penasihat Hukum Terdakwa ;
A D
HAKIM-HAKIM ANGGOTA,
HAKIM KETUA MAJELIS,
ttd
SAUT H PASARIBU,SH
N
G
SAMA RAJA MARPAUNG,SH
ttd
E
ttd
P
H.DJUMALI,SH. PANITERA PENGGANTI,
ttd LUHUT BAKO, SH.