1
PENGADILAN NEGERI MEDAN P U T U S A N No. 433/PID/2012/PT- MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding berdasarkan penetapan penunjukan Majelis Hakim oleh 9 Agustus 2012 Nomor 433/Pid/2012/PT-Mdn, telah menjatuhkan putusan seperti tersebut dibawah ini dalam perkara terdakwa : Nama lengkap
:
TERDAKWA
Tempat lahir
:
Huraba ;
Umur/ tanggal. lahir :
15 tahun / 20 Desember 1996 ;
Jenis kelamin
:
Laki-laki ;
Kebangsaan
:
Indonesia ;
Tempat tinggal
:
Kab.Madina ;
A g a m a
:
Islam ;
Pekerjaan
:
Pelajar ;
Terdakwa ditahan berdasarkan surat perintah/penetapan penahanan dari : 1. Penyidik, sejak tanggal. 14 Maret 2012 sampai dengan tanggal. 12 April 2012 ; 2. Perpanjangan penahanan oleh Penuntut Umum, sejak tangggal 03 April 2012 sampai dengan tanggal. 12 April 2012 ; 3. Penuntut Umum sejak tanggal 10 April 2012 sampai dengan tanggal 19 April 2012 ;
2
4. Hakim Anak pada Pengadilan Negeri Mandailing Natal, sejak tanggal. 17 April 2012 sampai dengan tanggal. 24 April 2012 ; 5. Dialihkan penahanannya menjadi tahanan Kota oleh Hakim Anak pada Pengadilan Negeri Mandailing Natal, sejak tanggal. 24 April 2012
sampai
dengan tanggal. 1 Mei 2012 ; 6. Perpanjangan Penahanan Kota oleh Ketua Pengadilan Negeri Mandailing Natal sejak tanggal.02 Mei 2012 sampai dengan tanggal 31 Mei 2012 ; Terdakwa pada Peradilan Tingkat Banding tidak didampingi oleh Penasehat Hukum ; Pengadilan Tinggi tersebut ; Telah membaca, berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan Resmi Putusan
Pengadilan Negeri Mandailing Natal, tanggal. 26 Juni
2012 Nomor : 80Pid.B/2012/PN.MDL, dalam perkara terdakwa tersebut diatas ; Menimbang, bahwa berdasarkan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tertanggal. 16 April 2012, NO. REG. PERK : PDM-23/N.2.28.3/Euh.2/04/2012, Terdakwa diajukan kepersidangan dengan dakwaan sebagai berikut : PRIMAIR
Bahwa dia terdakwa pada hari Kamis tanggal 23 Februari 2012 sekitar pukul 16.00 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari tahun 2012, bertempat di Kab. Madina atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Mandailing Natal, dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau denga orang lain, yaitu terhadap saksi korban yang berumur 15 tahun, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : − Berawal pada hari Senin tanggal 20 Februari 2012 terdakwa mengajak saksi korban untuk berjumpa di sebuah rumah kosong di Desa Aek Mual dengan cara mengirim SMS kepada saksi korban, lalu saksi korban
3
menjawab “ada apa lagi kamu jumpa dengan saya, kitakan sudah putus, saya masih mau sekolah lagi”. Kemudian pada hari Kamis tanggal 23 Februari 2012 sekira pukul 15.45 wib terdakwa mengirim SMS lagi kepada saksi korban, dengan mengatakan bahwa terdakwa sudah berada di rumah kosong dan menyuruh saksi korban datang kerumah kosong tersebut, lalu saksi korban mengatakan bahwa saksi korban mau pergi les hari ini dan saksi korban mengatakan “ada apa lagi rupanya”, dan dijawab terdakwa “ada yang mau saya bilang padamu datanglah dulu kerumah ini”. − Selanjutnya saksi korban datang kerumah kosong tersebut dengan berjalan kaki, dan setelah sampai kemudian saksi korban masuk kedalam rumah kosong tersebut, kemudian terdakwa yang sudah berada di dalam rumah kosong tersebut langsung memeluk tubuh saksi korban dan berkata “dek saya minta maaf dan jangan percaya tentang cerita orang bahwa saya ada pacar orang Sinonoan”, lalu saksi korban menjawab “saya tidak tau tau itu”. Kemudian terdakwa membuka pakaian saksi satu persatu hingga saksi korban telanjang, lalu terdakwa merebahkan tubuh saksi ke lantai rumah dan menindih tubuh saksi korban sambil memasukkan penisnya ke lubang vagina saksi korban sambil menekankan tubuhnya dari atas, dan setelah beberapa lama terdakwa mengeluarkan spermanya diatas perut saksi korban, kemudian tiba-tiba datang saksi 1 dan saksi 2 memergoki perbuatan terdakwa, lalu terdakwa dan saksi korban dibawa ke rumah saksi 2 memergoki perbuatan terdakwa, lalu terdakwa dan saksi korban dibawa kerumah saksi 2 untuk membicarakan pertanggungjawaban perbuatan terdakwa terhadap saksi. − Akibat perbuatan terdakwa maka selaput dara saksi dijumpai luka luar sesuai dengan Visum et Repertum Nomor : 1079/PUSK/III/2012 tanggal 14 Maret 2012 yang dibuat dan ditandatangani dengan mengingat sumpah
4
jabatan oleh dr. SALEH USMAN, dokter pada Puskesmas SIABU, yang menyimpulkan dari hasil pemeriksaannya bahwa saksi korban mengalami robek pada selaput dara, letak robek jam 4, jam 5 dan jam 8 yang disebabkan masuknya benda tumpul. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 ayat (2) UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo. UU RI No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. SUBSIDAIR Bahwa dia terdakwa pada hari Kamis tanggal 23 Februari 2012 sekitar pukul 16.00 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari tahun 2012, bertempat di Kab. Madina atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Mandailing Natal, dengan sengaja
melakukan
kekerasan
atau
ancaman
kekerasan,
memaksa,
melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, yaitu terhadap saksi korban yang berumur 15 tahun, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : − Berawal pada hari Senin tanggal 20 Februari 2012 terdakwa mengajak saksi korban untuk berjumpa di sebuah rumah kosong di Desa Aek Mual dengan cara mengirim SMS kepada saksi korban, lalu saksi korban menjawab “ada apa lagi kamu jumpa dengan saya, kitakan sudah putus, saya masih mau sekolah lagi”. Kemudian pada hari Kamis tanggal 23 Februari 2012 sekira pukul 15.45 wib terdakwa mengirim SMS lagi kepada saksi korban, dengan mengatakan bahwa terdakwa sudah berada di rumah kosong dan menyuruh saksi korban datang kerumah kosong tersebut, lalu saksi korban mengatakan bahwa saksi korban mau pergi les hari ini dan
5
saksi korban mengatakan “ada apa lagi rupanya”, dan dijawab terdakwa “ada yang mau saya bilang padamu datanglah dulu kerumah ini”. − Selanjutnya saksi korban datang kerumah kosong tersebut dengan berjalan kaki, dan setelah sampai kemudian saksi korban masuk kedalam rumah kosong tersebut, kemudian terdakwa yang sudah berada di dalam rumah kosong tersebut langsung memeluk tubuh saksi korban dan berkata “dek saya minta maaf dan jangan percaya tentang cerita orang bahwa saya ada pacar orang Sinonoan”, lalu saksi korban menjawab “saya tidak tau tau itu”. Kemudian terdakwa membuka pakaian saksi satu persatu hingga saksi korban telanjang, lalu terdakwa merebahkan tubuh saksi ke lantai rumah dan menindih tubuh saksi korban sambil memasukkan penisnya ke lubang vagina saksi korban sambil menekankan tubuhnya dari atas, dan setelah beberapa lama terdakwa mengeluarkan spermanya diatas perut saksi korban, kemudian tiba-tiba datang saksi 1 dan saksi 2 memergoki perbuatan terdakwa, lalu terdakwa dan saksi korban dibawa ke rumah saksi 2 memergoki perbuatan terdakwa, lalu terdakwa dan saksi korban dibawa kerumah saksi 2 untuk membicarakan pertanggungjawaban perbuatan terdakwa terhadap saksi. − Akibat perbuatan terdakwa maka selaput dara saksi dijumpai luka luar sesuai dengan Visum et Repertum Nomor : 1079/PUSK/III/2012 tanggal 14 Maret 2012 yang dibuat dan ditandatangani dengan mengingat sumpah jabatan oleh dr. SALEH USMAN, dokter pada Puskesmas SIABU, yang menyimpulkan dari hasil pemeriksaannya bahwa saksi korban mengalami robek pada selaput dara, letak robek jam 4, jam 5 dan jam 8 yang disebabkan masuknya benda tumpul.
6
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo. UU RI No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. Menimbang, bahwa berdasarkan surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum tertanggal. 19 Juni 2012, NOMOR. REG.PERK:PDM-15 /N.2.28.3 /EUH.3 /02/2012,Terdakwa telah dituntut sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa,bersalah melakukan tindak Pidana “
dengan
sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya, atau dengan orang lain “ sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Primair melangggar pasal. 81 ayat (2) UU RI No.23 Tahun 2002 tentan perlindungan anak jo UU RI No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 4 (empat) Tahun dikurangi seluruhnya dengan lamanya masa tahanan yang telah dijalani, dan pidana denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) Subsidair 3 (tiga) bulan kurungan, dan dengan perintah terdakwa supaya tetap ditahan ; 3. Menyatakan barang bukti berupa : -
1 (satu) celana dalam warna biru ;
-
1 (satu) celana dalam warna oranye ;
-
1(satu) kaos singlet warna putih ;
-
1(satu) kutang warna hitam ;
-
1(satu) unit handphone merk Nexian warna hitam keputih-putihan ;
Dikembalikan kepada yang berhak . 4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5000 lima ribu rupiah ).
(
7
Menimbang, bahwa atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum tersebut Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya telah mengajukan Pledoi secara lisan dipersidangan yang pada pokoknya mohon agar kepada terdakwa dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya dengan alasan , bahwa terdakwa merasa bersalah menyesali perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya itu dan masih ingin melanjutkan sekolah ; Menimbang, bahwa berdasarkan atas tuntutan dan pledoi tersebut, Pengadilan Negeri Mandailing Natal telah menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa,sebagaimana indentitas tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak Pidana “ sengaja melakukan serangkaian kebohongan,
Dengan
atau membujuk anak
melakukan persetubuhan dengannya, “ 2. Menjatuhkan pidana terhadap
terdakwa
oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 4 (empat) bulan, dan denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar oleh Terdakwa maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan ; 3. Menyatakan bahwa pidana tersebut tidak perlu dijalani oleh terdakwa kecuali jika dikemudian hari ada putusan Hakim yang berkekuatan hukum tetap yang menentukan lain, disebabkan karena melakukan suatu tindak pidana sebelum masa percobaan selama 8 (delapan) bulan ; 4, Memerintahkan barang bukti berupa : -
1 (satu) celana dalam warna biru ;
-
1 (satu) celana dalam warna oranye ;
-
1(satu) kaos singlet warna putih ;
-
1(satu) kutang warna hitam ;
Dikembalikan kepada saksi korban;
8
-
1(satu) unit handphone merk Nexian warna hitam keputih-putihan ;
Dirampas untuk dimusnahkan ; 5. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
5000 ( lima ribu rupiah ).
Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut Jaksa Penuntut Umum , telah menyatakan minta Banding dihadapan MARHOT PAKPAHAN, SH , Wakil Panitera Pengadilan Negeri Mandailing Natal, pada hari SENIN, tanggal.02 Juli 2012 , sebagaimana ternyata dalam Akte Permintaan Banding Nomor : 22/Akta.Pid/2012/PN.Mdl, dan permintaan Banding tersebut telah diberitahukan dengan cara seksama kepada Jurusita ternyata
Penasehat Hukum Terdakwa oleh LASTRIANA
Penganti pada Pengadilan Negeri Mandailing Natal sebagaimana dalam
akta
pemberitahuan
pernyataan
Banding
Nomor
:
80/
Pid.B./2012/PN.Mdl, tanggal. 4 Juli 2012 ; Menimbang, bahwa sehubungan permintaan Banding tersebut Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan memori Banding tertanggal. 17 Juli 2012, dan telah diterima dikepaniteraan Pengadilan Negeri Mandailing Natal tanggal. 18 Juli 2012, dan memori Banding tersebut ditelah diberitahukan dan diserahkan kepada Penasehat Hukum Terdakwa oleh LASTRIANA Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Mandailing Natal ; Menimbang, bahwa , Penasehat Hukum Terdakwa maupun
Penuntut
Umum telah diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara ( Inzage ) sebagaimana ternyata dari surat
Panitera/Sekretaris
Pengadilan Negeri
Mandailing Natal, Nomor : W2-U17/555/HN.01.10/VII/2012, Tanggal. 04 Juli 2012 ; Menimbang, bahwa
permintaan pemeriksaan dalam tingkat Banding ini
telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta syarat-syarat yang
9
ditentukankan oleh Undang-undang, maka permintaan Banding tersebut dapat diterima ; Menimbang, bahwa
setelah Pengadilan Tinggi
mempelajari dengan
Seksama, berkas perkara dan turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal , tanggal. 26 Juni 2012, Nomor : 80/Pid.B/2012/PN - MDL, Pengadilan Tinggi Pertama
sependapat
dengan
pertimbangan
Hakim
Tingkat
dalam putusannya yang menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak Pidana “Dengan sengaja melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya “sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaan Primair , sehingga pertimbangan Hakim Tingkat Pertama tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri, dalam memutus perkara ini dalam tingkat banding , kecuali mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap Terdakwa, yang oleh Pengadilan Tinggi putusan Hakim Tingkat pertama tersebut bertentangan dengan Undang-undang dalam hal ini Pasal. 81 ayat (2) UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang menganut azas pidana minimum ( straaf minimum rule ) yang menurut Pengadilan Tinggi bersifat imperatif sehingga tidak boleh dilanggar atau dengan kata lain Hakim dalam menegakkan hukum tidak boleh dilakukan dengan cara melanggar Undang-undang, dan konsekwensi dari pasal tersebut tentulah telah dipikirkan secara matang oleh pembuat Undang-undang ; Menimbang, bahwa selain dari.pada itu Pengadilan Negeri Mandailing Natal dalam waktu yang sangat relatif singkat kurang lebih 6 (enam) hari sebelum putusan ini diucapkan telah pula memutus perkara yang dakwaannya sama yaitu perkara Pidana Nomor : 434/Pid/2012/PN-MDL atas nama Terdakwa EDDI NERWIN LUBIS dengan pidana penjara selama 1 Tahun dan 6 bulan, perbedan putusan mana menimbulkan disparitas yang sangat mencolok yang dapat
10
menimbulkan ketidak adilan dalam masyarakat khususnya masyarakat dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Mandailing Natal, yang pada akhirnya dapat mengarah kepada ketidak percayaan masyarakat kepada lembaga Peradilan ; Menimbang, bahwa selain perbuatan terdakwa telah merusak masa depan saksi korban, perbuatan terdakwa sangat menodai dan menusuk sendi-sendi kehidupan masyarakat Mandailing Natal yang sangat Religius ; Menimbang, bahwa dengan demikian pendapat Jaksa Penuntut Umum sebagaimana terurai dalam memori Bandingnya yang menyatakan bahwa putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal tidak memenuhi rasa keadilan masyarakat cukup relefan untuk dipertimbangkan ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka putusan Pengadilan
Negeri
Mandailing
Natal,
tanggal.
26
Juni
2012,
Nomor
:80/Pid.B/2012/PN - MDL, harus diperbaiki sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa, sedangkan putusan selebihnya dapat dikuatkan, yang amarnya sebagaimana tersebut dibawah ini ; Menimbang, bahwa karena Terdakwa dijatuhi Pidana, maka kepadanya akan dibebani membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ; Mengingat, Pasal. 81 ayat (2) , UU RI No.23 Tahun 2002, Tentang Perlindungan Anak jo UU No.3 Tahun 1997, tentang Pengadilan Anak dan Undang-undang lain yang bersangkutan ; MENGADILI: -
Menerima permintaan Banding dari Jaksa Penuntut Umum tersebut ;
-
Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal, tanggal. 26 Juni 2012, Nomor :80/Pid.B/2012/PN - MDL, sekedar mengenai Pidana yang dijatuhkan, sehingga selengkapnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa ,sebagaimana indentitas tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak Pidana
11
“
Dengan sengaja melakukan serangkaian kebohongan,
atau
membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya, “ 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1(satu) tahun dan 6(enam) bulan, dan denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar oleh Terdakwa maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan ; 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana penjara yang dijatuhkan ; 4. Memerintahkan barang bukti berupa : - 1 (satu) celana dalam warna biru ; - 1 (satu) celana dalam warna oranye ; - 1(satu) kaos singlet warna putih ; - 1(satu) kutang warna hitam ; Dikembalikan kepada saksi korban; - 1(satu) unit handphone merk Nexian warna hitam keputih-putihan ; Dirampas untuk dimusnahkan ; -
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat Banding ini ditetapkan sejumlah
Rp.
1000.(seribu rupiah) ;
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Pengadilan Tinggi Medan pada hari SELASA, Tanggal. 4 September 2012 oleh kami H. DJUMALI, SH, sebagai Hakim Ketua Majelis,
SAUT H. PASARIBU, SH, dan
SYAFARUDDIN, SH, masing-masing sebagai Hakim Anggota, Putusan mana pada hari SENIN tanggal 10 September 2012 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan didamping oleh Hakim-hakim Anggota yang sama serta Johorlan Dongoran, SH Panitera Pengganti tetapi tidak dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum maupun Terdakwa ;
12
Hakim –hakim Angota tsb,
Hakim Ketua Majelis tsb,
( SAUT. H. PASARIBU, SH )
( H, DJUMALI, SH )
( SYAFARUDDIN, SH, )
Panitera Pengganti,
( JOHORLAN DONGORAN,SH )
