Salinan
PUTUSAN Nomor : 255/PID/2012/PT-MDN.
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
PENGADILAN TINGGI MEDAN di MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama lengkap
: SURIAWAN Als. ALENG;
Tempat lahir
: Medan;
Umur/tanggal lahir
: 66 tahun / 17 Juli 1945;
Jenis kelamin
: Laki-laki;
Kebangsaan
: Indonesia;
Tempat tinggal
: Jalan Pandan No.45 Kelurahan Gang Buntu Kecamatan Medan Timur Kota Medan;
Agama
: Budha;
Pekerjaan
: Wiraswasta;
Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah / Penetapan Penahanan : 1. Penyidik tidak dilakukan penahanan; 2. Tahanan Rumah oleh Penuntut Umum, tanggal 20 September 2011 No. PRINT221/RT.3/EP.1/OHARDA/09/2011, sejak tanggal 20 September 2011 s/d tanggal 09 Oktober 2011; 3. Penahanan Hakim Pengadilan Negeri Medan, tanggal 12 April 2012, No. 2839/Pid.B/2011/PN-Mdn, sejak tanggal 12 April 2012 s/d tanggal 11 Mei 2012; 4. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, tanggal 17 April 2012, No. 245/Pen.Pid/2012/PT-Mdn, sejak tanggal 17 April 2012 s/d tanggal 16 Mei 2012; 5. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, tanggal 03 Mei 2012, No. 266/Pen.Pid/2012/PT-Mdn, sejak tanggal 17 Mei 2012 s/d tanggal 15 Juli 2012; Terdakwa didampingi Penasehat Hukumnya T. AKHMAD SYAMRAH, SH. Advokat/Pengacara/Penasehat Hukum, yang berkantor di Jalan Ir. H. Juanda baru No.33 Medan berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 17 April 2012;
2
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT Telah membaca : 1. Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang mengajukan Terdakwa kedepan persidangan Pengadilan Negeri Medan dengan dakwaan sebagai berikut : Bahwa dia Terdakwa SURIAWAN Als. ALENG, pada hari SELASA tanggal 03 February 2009 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2009 bertempat di JI. Gatot Subroto No.211 Medan tepatnya warung Bu Minah ataupun setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk di dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebahagian adalah kepunyaan orang lain tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan yaitu barang-barang berupa 1 (satu) tabung gas, 1 (satu) tilam, 10 (sepuluh) lembar serbet, 90 (sembilan puluh) piring melamin, 20 (dua puluh) mangkok bakso, 2 (dua) cangkir, 10 (sepuluh) sendok kecil, 16 (enam belas) garpu, 23 (dua puluh tiga) sendok makan, 1 (satu) kuali, 14 (empat belas) tempat saus, 1 (satu) sendok goreng, dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut : −
Pada hari Selasa tanggal 03 Februari 2009 Terdakwa dan saksi korban INGIN WIJAYA membuat surat perjanjian kerjasama dan perjanjian pinjam pakai dihadapan Notaris Go Uton Utomo, S.H., Notaris di Jalan Sutomo No.549 Medan ;
−
Adapun isi dari surat perjanjian kerjasama dan pinjam pakai Ruko antara Terdakwa dan INGIN WIJAYA antara lain, keuntungan dibagi sama 50 % kemudian dibuka rekening bersama, modal usaha dan peralatan di dalam rumah makan disediakan saksi korban INGIN WIJAYA sedangkan Terdakwa menyediakan Ruko, dan lama dari usaha tersebut dilaksanakan selama 1 (satu) tahun ;
−
Kemudian untuk menjalankan usaha tersebut saksi korban membeli alat-alat seperti kursi, meja, alat masak, piring, gelas, tabung gas, serbet tangan, mangkok bakso, cangkir, sendok dan lainlainnya dengan menggunakan bon faktur ;
−
Setelah tiga minggu restoran berjalan tiba-tiba Terdakwa menutup restoran dengan cara mengusir karyawan semua keluar dari dalam restoran kemudian Terdakwa mengunci ruko tersebut dengan menggunakan gembok ;
−
Pada tanggal 06 Nopember 2010 saksi korban melakukan pengecekan di dalam ruko tersebut temyata barang-barang milik saksi korban ada yang berkurang, barang-barang tersebut antara lain : 1. Tabung gas, di bon faktur sebanyak 6 yang ditemukan 5 ;
3
2. Tilam, di bon faktur sebanyak 5 yang ditemukan 4 ; 3. Serbet kain, di bon faktur sebanyak 24 yang ditemukan 14 ; 4. Piring melamin, di bon faktur sebanyak 150 yang ditemukan 60 ; 5. Mangkok bakso, di bon faktur sebanyak 76 yang ditemukan 54 ; 6. Cangkir, di bon faktur sebanyak 12 yang ditemukan 10 ; 7. Sendok kecil, di bon faktur sebanyak 36 yang ditemukan 26 ; 8. Garpu, di bon faktur sebanyak 66 yang ditemukan 50 ; 9. Sendok makan, di bon faktur sebanyak 54 yang ditemukan 31 ; 10. Kuali, di bon faktur sebanyak 3 yang ditemukan 2 ; 11. Tempat saus, di bon faktur sebanyak 35 yang ditemukan 21 ; 12. Merica, di bon faktur sebanyak 10 yang ditemukan 9 ; 13. Sendok goring, di bon faktur sebanyak 5 yang ditemukan 4 ; −
Kemudian saksi korban meminta kepada Terdakwa agar mengembalikan barang-barang milik saksi korban namun Terdakwa tidak memenuhi keinginan saksi korban untuk mengembalikan barangbarang milik saksi korban ;
−
Atas perbuatan Terdakwa, saksi korban mengalami kerugian sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) ;
−
Atas keiadian tersebut saksi korban merasa keberatan dan membuat laporan pengaduan ke Polresta Medan ; “Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 KUHP” ;
2. Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang menuntut agar Terdakwa dijatuhi hukuman sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa SURIAWAN Als. ALENG telah terbukti secara sah dan
meyakinkan
bersalah
melakukan
tindak
pidana
“penggelapan”
sebagaimana diatur dalam pasal 372 KUHPidana ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan ; 3. Barang bukti berupa : -
1 (satu) lembar kwitansi pembayaran sebesar Rp 3.400.000,- (tiga juta empat ratus ribu rupiah) tanggal 15 Maret 2009 yang diterima oleh ARIFIN ;
4
-
1 (satu) lembar asli bon faktur barang sebesar Rp 945.000,- tanggal 1 April 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 350.000,- tanggal 20 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 300.000,- tanggal 20 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli struk pembayaran barang dari Carefour sebesar Rp 157.000,- tanggal 3 April 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 50.000,- ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 2.195.000,- tanggal 19 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 285.000,- tanggal 20 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 75.000,- tanggal 24 Maret 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 740.000,- tanggal 24 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 265.000,- tanggal 4 April 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 57.500,- tanggal 7 April 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 299.500,- tanggal 24 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 240.000,- tanggal 7 Maret 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 274.000,- tanggal 28 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 289.500,- tanggal 7 April 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 1.024.000,- tanggal 22 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 57.500,- tanggal 7 April 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 90.000,- tanggal 11 April 2009;
-
1 (satu) lembar asli struk pembayaran barang dari Carefour sebesar Rp 30.600,- tanggal 3 April 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli struk pembayaran barang dari Carefour sebesar Rp 192.810,- tanggal 25 Maret 2009 ;
5
dikembalikan kepada saksi korban INGIN WIJAYA ; 4. Menyatakan agar Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah) ;
3. Putusan
Pengadilan
Negeri
Medan
tanggal
12
April
2012,
No.
2839/Pid.B/2011/PN-Mdn yang amarnya berbunyi sebagai berikutnya : 1. Menyatakan Terdakwa SURIAWAN Als. ALENG tersebut di atas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ‘penggelapan’ ; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan ; 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; 4. Memerintahkan agar Terdakwa tetap dalam tahanan ; 5. Menetapkan barang bukti berupa : -
1 (satu) lembar kwitansi pembayaran sebesar Rp 3.400.000,- (tiga juta empat ratus ribu rupiah) tanggal 15 Maret 2009 yang diterima oleh ARIFIN ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur barang sebesar Rp 945.000,- tanggal 1 April 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 350.000,- tanggal 20 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 300.000,- tanggal 20 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli struk pembayaran barang dari Carefour sebesar Rp 157.000,- tanggal 3 April 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 50.000,- ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 2.195.000,- tanggal 19 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 285.000,- tanggal 20 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 75.000,- tanggal 24 Maret 2009 ;
6
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 740.000,- tanggal 24 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 265.000,- tanggal 4 April 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 57.500,- tanggal 7 April 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 299.500,- tanggal 24 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 240.000,- tanggal 7 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 274.000,- tanggal 28 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 289.500,- tanggal 7 April 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 1.024.000,- tanggal 22 Maret 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 57.500,- tanggal 7 April 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 90.000,- tanggal 11 April 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli struk pembayaran barang dari Carefour sebesar Rp 30.600,- tanggal 3 April 2009 ;
-
1 (satu) lembar asli struk pembayaran barang dari Carefour sebesar Rp 192.810,- tanggal 25 Maret 2009 ;
dikembalikan kepada saksi INGIN WIJAYA ; 6. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) ;
4. Akta Permintaan Banding dari Jaksa Penuntut Umum No. 77/Akta.Pid/2012/PNMDN yang dibuat oleh Billiater Sitepu, SH Wakil Panitera Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan bahwa pada tanggal 17 April 2012, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut, permintaan banding mana telah diberitahukan kepada Terdakwa pada hari Rabu tanggal 18 April 2012 ;
7
5. Akta Permintaan Banding dari Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya, No. 77/Akta.Pid/2012/PN-MDN yang dibuat oleh BILLIATER SITEPU, SH Wakil Panitera Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 18 April 2012, yang menerangkan bahwa pada tanggal 18 April 2012, Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya yang bernama T. AKHMAD SYAMRAH, SH telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut, permintaan banding mana telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada hari Selasa tanggal 24 April 2012 ;
6. Memori Banding yang dibuat dan ditandatangani oleh Penasehat Hukum Terdakwa tanggal 23 April 2012, diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 23 April 2012, Memori Banding mana telah diberitahu dan salinannya diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 24 April 2012;
7. Kontra Memori Banding yang dibuat dan ditandatangani oleh Jaksa Penuntut Umum tanpa tanggal, diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Medan pada tanggal 23 Mei 2012, Kontra Memori Banding mana dan salinannya telah dikirimkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Medan untuk diberitahukan dan diserahkan kepada Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya;
8. Surat
mempelajari
berkas
Perkara
tertanggal
24
April
2012,
No.W2.U1/7227/Pid.B.01.10/IV/2012, yang disampaikan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa, dimana sejak tanggal 25 April 2012 s/d tanggal 01 Mei 2012 para pihak diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara No.2839/Pid.B/2011/PN.Mdn., sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan;
Menimbang, bahwa oleh karena permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima ;
8
Menimbang, bahwa didalam Memori Banding tanggal 23 April 2012 yang diajukan dan ditandatangani oleh Penasehat Hukum Terdakwa, pada pokonya sangat keberatan atas putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan tingkat pertama dengan alasan sebagai berikut :
Keberatan I. tentang Obscuur Liber. -
Bahwa, halaman 2 alenia ke 2 tentang pertimbangan hukum Judex facty Pengadilan Negeri Medan, yang menerima surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum adalah suatu kekeliruan dan kelalaian Judex facty tersebut, hal ini terlihat dari pada uraian surat dakwaan yang menyebutkan Terdakwa Suriawan als Aleng pada hari selasa tanggal 3 februari 2009, atau setidak-tidaknya dalam suatu waktu dalam tahun 2009 bertempat di Jalan Gatot Subroto No. 211 Medan tepatnya warung Bu Minah ataupun pada suatu tempat lain yang masih termasuk di dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebahagian adalah kepunyaan orang lain tetapi ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan yaitu barang-barang berupa 1 (satu) tabung gas, 1 (satu) tilam, 10 (sepuluh) lembar serbet, 90 (Sembilan puluh) piring milamin, dan lain sebagainya dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut : -
Pada hari selasa tanggal 3 februari 2009, Terdakwa dan saksi korban INGIN WIJAYA membuat surat perjanjian kerjasama dan perjanjian pinjam pakai di hadapan Notaris Go Uton Utomo,SH, Notaris di Medan ;
-
Bahwa, Judex facty Pengadilan Negeri telah lalai dan keliru dalam pertimbangan hukumnya yang menyatakan Terdakwa telah secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana penggelapan sebagaimana yang di atur pada pasal 372 KUHP, hal ini Terdakwa merasa pertimbangan hukum Judex facty Pengadilan Negeri Medan tersebut tidak adil dan tidak mencerminkan rasa keadilan dimana didalam surat dakwaan terjadinya suatu tindak pidana adalah pada tanggal 3 Februari 2009, pada hal secara hukum pada tanggal 3 Februari 2009, baru ditanda tanganinya perjanjian kerjasama dan pinjam pakai, dengan demikian secara hukum berlum terjadi suatu peristiwa pidana ;
-
Bahwa, Perjanjian kerjasama dan pinjam pakai tersebut mulai berlaku sejak tanggal 3 Februari 2009, sampai dengan tanggal 15 Februari 2010,
9
(dalam kurun waktu satu tahun), oleh karena itu dengan adanya perjanjian kerjasama dan pinjam pakai tersebut telah terjadi suatu peristiwa perdata dimana salah satu pihak yang mengingkari perjanjian tersebut maka dinyatakan telah melakukan wan prestasi, dengan demikian surat dakwaan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum dan diterima oleh Judex facty Pengadilan Negeri Medan adalah salah dalam penerapannya, sehingga mengakibatkan seseorang di hukum ;
Keberatan II. tentang Fakta-Fakta Hukum. -
Bahwa, Keterangan saksi INGIN WIJAYA, mengaku pada tanggal 3 Februari 2009, saksi diajak Terdakwa untuk membuka restoran di Ruko milik Terdakwa, dengan kesepakatan Terdakwa yang menyediakan tempat, sedangkan saksi yang menjalankan usaha dengan menyediakan perlengkapan restoran dengan jangka waktu kerjasama 1 (satu) tahun dan keuntungan dibagi 2 (dua) kemudian setelah 3 (tiga) minggu restoran berjalan pada tanggal 1 Mei 2009, Ruko yang digunakan usaha restoran ditutup dan digembok oleh anak Terdakwa dan menyuruh karyawan restoran keluar dari Ruko (putusan halaman 6 alenia ke tiga) ;
-
Bahwa, hal ini bukan perbuatan Terdakwa karena yang menutup dan mengembok Ruko restoran tersebut adalah anak Terdakwa sesuai pengakuan saksi INGIN WIJAYA dan karenanya saksi INGIN WIJAYA telah mempidanakan anak Terdakwa atas tuduhan perbuatan tak menyenangkan sesuai Putusan Nomor : 1.082 / Pid. B / 2010 / PN-Mdn, tanggal 21 Juni 2010, dengan demikian jelas fakta hukum bahwa Terdakwa bukanlah pelaku tindak pidana sebagaimana yang dituduhkan Judex facty Pengadilan Negeri Medan, oleh karena itu Judex facty Pengadilan Negeri Medan telah salah menerapkan hukum;
-
Bahwa, Keterangan saksi RIATIK, yang mengaku dirinya adalah karyawan restoran dan mengatakan pada tanggal 1 Mei 2009 restoran ditutup dan digembok oleh anaknya Terdakwa, yang bernama Ahin, Aing dan Pipo dan saksi mengakui tidak satupun perlengkapan restoran dikeluarkan dari ruko dengan demikian jelas diketemukan fakta hukum bahwa Terdakwa bukanlah pelaku tindak pidana sebagaimana yang di tuduhkan Penuntut Umum
-
Bahwa, Terdakwa SURIAWAN Als ALENG yang dihukum oleh Judex facty Pengadilan Negeri Medan bukanlah sebagai pelaku yang dimaksud, sehingga
10
Jaksa Penuntut Umum dan Judex facty Pengadilan Negeri Medan menuntut dan menghukum Terdakwa atas dasar perjanjian kerjasama dan pinjam pakai tertanggal 3 Februari 2009 adalah keliru dan lalai dalam penerapan hukumnya, dimana fakta hukum telah menentukan bahwa, perjanjian kerja sama dan perjanjian pinjam pakai tertanggal 3 Februari 2009 yang dibuat oleh Notaris Go.Uton Utomo,SH, telah digugat secara perdata sesuai register perkara Nomor : 60 / Pdt.G / 2010 / PN- Mdn, perkara antara INGIN WIJAYA sebagai Penggugat melawan SURIAWAN sebagai Tergugat, dan perkara tersebut telah di putus oleh Pengadilan Negeri Medan pada tanggal, 2 September 2010, dan oleh Terdakwa SURIAWAN telah mengajukan Banding pada tanggal 7 Oktober 2010, dan terdaftar pada register Nomor : 71 / PDT / 2011 / PT-MDN, dan telah diputus oleh Pengadilan Tinggi Medan dengan amarnya membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan ; -
Bahwa, terdapat kesalahan Judex Facty Pengadialan Negeri Medan yang menghukum Terdakwa dengan hukuman 10 (sepuluh) bulan tanpa meneliti bukti-bukti dan fakta-fakta pendukung sesuai yang dimaksud dengan dua alat bukti yang sah, sementara saksi YATI yang mengaku sebagai karyawan restoran tidak menyaksikan Terdakwa SURIAWAN Als ALENG melakukan tindak pidana Penggelapan ataupun menguasai barang peralatan restoran, justeru saksi YATI mengatakan yang melakukan penutupan adalah anak Terdakwa dan terhadap perbuatan tersebut anak Terdakwa telah dihukum atas tuduhan perbuatan tak menyenangkan, begitu juga saksi ARIFIN mengaku sebagai anak kandung Saksi INGIN WIJAYA yang sebelum memberi keterangan diangkat sumpah, hal ini bertentangan dengan hukum, karena logikanya tetap membela dan berpihak kepada saksi pelapor Ingin Wijaya, walaupun demikian semua saksi yang diajukan Jaksa Penuntut Umum, tidak satupun dari saksi menyebutkan dalam keteranganya bahwa Terdakwa SURIAWAN Als ALENG sebagai pelaku tindak pidana sebagaimana yang dituduhkan dalam urain dakwaan dan tuntutan jaksa tersebut ;
-
Bahwa, baik Jaksa Penuntut Umum maupun Judex Facty Pengadilan Negeri Medan sama-sama telah salah menerapkan hukum, hal ini jelas terlihat pada fakta-fakta hukum yang terungkap dalam persidangan, dimana pada halaman 16 putusan Judex facty menyebutkan “ selanjutnya setelah proses pidana
11
berlangsung saksi INGIN WIJAYA baru biasa melihat barang-barang tersebut bersama penyidik dan Terdakwa “ Dalam hal ini Judex facty Pengadilan Negeri Medan tidak menyebutkan tanggal dan waktu pada pemeriksaan barang-barang tersebut, karenanya fakta hukum terungkap oleh penyidik Aiptu S.MATONDANG.SH, yang membuat berita acara pemeriksaan barang-barang tersebut pada tanggal, 6 Nopember 2010, dengan demikian terdapat fakta, bahwa Perjanjian Kerja sama dan Perjanjian Pinjam Pakai dibuat tanggal, 3 Februari 2009 dan berakhir pada tanggal. 15 Februari 2010, sehingga secara hukum Terdakwa tidak dapat dituntut secara pidana atas tuduhan penggelapan sebagaimana pasal 372 KUHP dikarenakan perjanjian kerja sama dan Perjanjian Pinjam Pakai telah berakhir, dan seandainyapun dapat dituntut perlu dipertanyakan kapan waktu terjadinya tindak pidana penggelapan tersebut, apakah pada tanggal 3 Februari 2009 atau pada tanggal 6 Nopember 2010, yang jelas pada tanggal 3 Februari 2009 belum terdapat suatu peristiwa pidana sebagaimana yang dituduhkan kepada Terdakwa SURIAWAN Als ALENG ;
Keberatan III. tentang Pertimbangan Hukum Yang Keliru. -
Bahwa, Pertimbangan hukum Judex facty Pengadilan Negeri Medan dan dakwaan Penuntut Umum tidak tepat, baik mengenai dasar hukum, maupun sasaran dakwaannya, karena yang dituntutkan kepada Terdakwa bukan merupakan tindak pidana kejahatan atau pelanggaran, umpamanya Terdakwa didakwa melakukan Tindak Pidana Pencurian, pada hal barang yang diambilnya itu adalah miliknya sendiri, bukan milik orang lain, sehingga dalam perbuatan Terdakwa tidak ada unsur melawan hukum, hal ini terungkap bahwa barangbarang tersebut diketahui hilang pada tanggal 6 Nopember 2010 pada saat pemeriksaan restoran oleh penyidik yang membuat berita acara Penghitungan barang, pada hal sebelumnya disebutkan pada persidangan karyawan restoran tinggal dan tidur di restoran tersebut selama 3 (tiga) bulan terhitung sejak bulan Februari s/d bulan Mei 2009 dan tentang tempat tinggal karyawan tersebut tidak termasuk dalam perjanjian Kerja sama dan Perjanjian Pinjam Pakai ruko tersebut, lagi pula Perjanjian Kerja Sama dan Perjanjian Pinjam Pakai ruko telah berakhir pada tanggal 15 Februai 2010, sehingga secara hukum Terdakwa tidak dapat didakwa sebagai orang yang melakukan pidana ;
12
-
Bahwa, Pertimbangan hukum Judex facty Pengadilan Negeri Medan dan dakwaan Penuntut umum tidak tepat, karena apa yang didakwakan kepada Terdakwa telah lewat waktu atau kadaluwarsa, dimana tindak pidana yang didakwakan pada surat dakwaan terjadi pada tanggal, 3 Februari 2009 sesuai Perjanjian Kerjasama dan Perjanjian Pinjam Pakai ruko yang dibuat legalisasi oleh Notaris Go.Uton Utomo,SH, pada hal terbukti pada tanggal 3 Februari 2009 tersebut belum ada tindak pidana, yang ada peristiwa perdata tentang penandatanganan perikatan kerjasama dan Pinjam Pakai, dan setelah adanya penghitungan barang-baran pada tanggal 6 Nopember 2010 baru diketahui adanya sebagian barang-barang yang hilang, dan ternyata perjanjaian kerjasama dan perjanjian pinjam pakai telah berakhir pada tanggal 15 Nopember 2010, dengan demikian perkara pidana yang didakwakan tersebut telah lewat waktu ;
-
Bahwa, Pertimbangan hukum Judex facty Pengadilan Negeri Medan tidak tepat, karena apa yang didakwakan kepada Terdakwa tidak sesuai dengan tindak pidana yang dilakukannya, hal mana terungkap pada persidangan bahwa yang melakukan penutupan restoran dan yang menggembok pintu adalah anak Terdakwa (sudah dihukum), sementara Terdakwa hanya berhubungan dengan saksi Ingin Wijaya sebatas pengikatan Perjanjian Kerjasama dan perjanjian Pinjam Pakai ruko, karenanya Terdakwa tidak pernah mengakui bersalah karena memang tidak bersalah ;
-
Bahwa, Pertimbangan hukum Judex facty Pengadilan Negeri Medan tidak tepat, karena apa yang didakwakan kepada Terdakwa bukan merupakan tindak pidana, akan tetapi merupakan masalah atau perselisihan perdata, hal ini terbukti gugatan keperdataan telah diputus pada tingkat banding dengan reg. No.71/PDT/2011/PT-MDN perkara antara INGIN WIJAYA (Penggugat) melawan SURIAWAN (Tergugat) dengan amar putusan “Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan” oleh karena itu Judex Facty Pengadialan Negeri Medan telah keliru dan lalai dalam pertimbangan hukumnya yang memutus perkara a quo termasuk dalam perkara tindak pidana ;
Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum didalam Kontra Memori bandingnya tanpa tanggal telah menerima dan menyetujui putusan Pengadilan Negeri Medan dengan alasan sebagai berikut :
13
-
Bahwa putusan yang dikerluarkan oleh Hakim Pengadilan Negeri Medan telah mencerminkan rasa keadilan dimana ancaman maksimal pasal 372 KUHP adalah selama 4 (empat) tahun penjara, dan Hakim Pengadilan Negeri Medan memutus perkara Terdakwa dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan, dimana putusan Hakim Pengadilan Negeri Medan tersebut telah mempertimbangkan fakta-fakta hukum dan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan baik berdasarkan keterangan Terdakwa, saksi-saksi dan alat bukti;
-
Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Medan telah membuktikan Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana “penggelapan”, sehingga dengan demikian perkara ini adalah termasuk dalam ruang lingkup pidana bukan ruang lingkup perdata seperti apa yang dimaksudkan oleh Penasehat Hukum Terdakwa dalam memori banding Terdakwa;
-
Bahwa menurut Jaksa Penuntut Umum putusan yang dikeluarkan oleh Hakim Pengadilan Negeri Medan sudah memenuhi rasa keadilan karena putusan tersebut memberikan efek jera terhadap Terdakwa sehingga Terdakwa tidak akan mengulangi kembali perbuatannya serta penjatuhan hukuman yang dilakukan Pengadilan Negeri Medan sesuai dasar pertimbangannya baik dilihat dari edukatif, prefentif, keofektif maupun represif;
-
Bahwa berdasarkan alasan tersebut diatas Jaksa Penuntut Umum memohon agar Pengadilan Tinggi Medan memutuskan untuk menolak permohonan banding dari Penasehat Hukum Terdakwa dan memutuskan sesuai dengan tuntutan pidana yang diajukan dan dibacakan dipersidangan pada tanggal 12 April 2012;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding membaca serta mempelajari dengan seksama berkas perkara a quo yang terdiri dari salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 12 April 2012, No. 2839/Pid.B/2011/PNMdn, Berita Acara Pemeriksaan Persidangan dan surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini, Majelis Hakim tingkat banding memberikan pertimbangan sebagai berikut; Menimbang, bahwa dari surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum, keterangan saksi-saksi, surat bukti dan keterangan Terdakwa diperoleh fakta hukum sebagai berikut : -
Bahwa pada tanggal 03 Februari 2009 dihadapan GO UTON UTOMO, SH Notaris di kota Medan Terdakwa dan saksi INGIN WIJAYA telah sepakat
14
membuat perjanjian kerjasama membuka kedai nasi, bakso dan minuman ringan di rumah toko (Ruko) milik Terdakwa yang terletak di Jl. Gatot Subroto No.211 Medan; -
Bahwa daslam perjanjian tersebut Terdakwa hanya menyediakan rumah toko miliknya yang dipinjam pakaikan kepada saksi INGIN WIJAYA yang dituangkan dalam surat perjanjian pinjam pakai di hadapan Notaris GO UTON UTOMO, SH sedangkan yang mengelola dan menyediakan modal usaha adalah INGIN WIJAYA sendiri;
-
Bahwa Terdakwa dan saksi INGIN WIJAYA sepakat bahwa keuntungan bersih dari usaha tersebut dibagi dua yaitu masing-masing memperoleh 50 % (lima puluh persen) dan keuntungan tersebut dimasukkan kedalam satu rekening di Bank atas nama Terdakwa dan saksi INGIN WIJAYA;
-
Bahwa setelah berjalan sekitar 3 (tiga) minggu pada tanggal 01 Mei 2009 tanpa sepengetahuan dan seizin saksi INGIN WIJAYA anak Terdakwa yang bernama AHIN, AING dan PIPO menutup dan menggembok Ruko tempat usaha kedai nasi, bakso dan minuman ringan tersebut dan semua peralatan kedai nasi yang disediakan oleh saksi INGIN WIJAYA tetap berada di dalam Ruko;
-
Bahwa saat ini rumah toko (ruko) tersebut sudah dipergunakan Terdakwa untuk membuka usaha sendiri tanpa melibatkan saksi INGIN WIJAYA;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum dengan dakwaan yang disusun berbentuk tunggal sebagaimana diatur dan diancam pidanan dalam pasal 372 KUHP;
Menimbang, bahwa untuk menyatakan seseorang telah melakukan tindak pidana maka perbuatan orang tersebut haruslah memenuhi semua unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepadanya;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim tingkat banding akan mempertimbangkan dakwaan tunggal Jaksa Penuntut Umum tersebut yaitu vide pasal 372 KUHP yang memiliki unsur-unsur sebagai berikut : 1. barang siapa; 2. dengan sengaja memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau sebagiannya termasuk kepunyaan orang lain;
15
3. barang itu ada padanya bukan karena kejahatan;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding tidak dapat menerima uraian Majelis Hakim tingkat pertama mengenai kesimpulan pembuktian unsurunsur tindak pidana dalam dakwaan tersebut karena telah keliru mempertimbangkan sehingga salah dalam penerapan hukumnya dan Majelis Hakim tingkat banding akan mempertimbangkan sendiri sebagai berikut :
Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding terlebih dahulu akan mempertimbangkan unsur kedua dari pasal 372 KUHP yakni “dengan sengaja memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain”;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum sebagaimana diuraikan diatas ternyata bahwa hubungan hukum yang terjadi antara Terdakwa dengan saksi INGIN WIJAYA adalah perjanjian kerja sama membuka usaha kedai nasi, bakso dan minuman ingan di rumah toko (ruko) milik Terdakwa yang terletak di jalan Gatot Subroto No.211 Medan, dan dalam perjanjian tersebut hanya meminjam pakaikan rumah tokonya kepada saksi INGIN WIJAYA, sedangkan pengelola dan yang menyediakan modal usaha adalah saksi INGIN WIJAYA sendiri, akan tetapi keuntungan bersih dari usaha tersebut, Terdakwa dan saksi INGIN WIJAYA sepakat dibagi dua yaitu masing-masing memperoleh bagian 50 % (lima puluh persen) yang dimasukkan kedalam satu rekening di Bank atas nama Terdakwa dan saksi INGIN WIJAYA, namun setelah berjalan sekitar tiga minggu tanpa sepengetahuan dan seizin saksi INGIN WIJAYA pada tanggal 01 Mei 2009 anak Terdakwa bernama AHIN, AING dan PIPO menutup dan menggembok tempat usaha kedai nasi tersebut dan semua peralatan yang disediakan oleh saksi INGIN WIJAYA tetap berada di dalam ruko, dan sekarang ruko tersebut sudah dipergunakan Terdakwa untuk membuka usaha sendiri tanpa melibatkan saksi INGIN WIJAYA;
Menimbang, bahwa dari uraian fakta tersebut Majelis Hakim tingkat banding telah memperoleh kesimpulan bahwa pertanggungjawaban dalam perkara a quo tentang perbuatan Terdakwa yang telah melanggar kesepakatan atas perjanjian kerja sama yang dibuat dihadapan notaris GO UTON UTOMO, SH pada tanggal 03
16
Februari 2009, yakni sebelum jatuh tempo berakhirnya masa perjanjian Terdakwa telah mengelola sendiri tempat kedai nasi tanpa melibatkan saksi INGIN WIJAYA, dengan demikian Terdakwa telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi) yang masuk dalam pertanggungjawaban perdata;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa semua unsur-unsur pasal 372 KUHP telah terpenuhi dari perbuatan Terdakwa, akan tetapi perbuatan Terdakwa tersebut bukan perbuatan pidana, namun murni perbuatan perdata, dan oleh karenanya Terdakwa harus dilepas dari segala tuntutan hukum (onslag van recht vervolging);
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa harus dilepas dari segala tuntutan hukum (onslag van recht vervolging), maka kepadanya harus pula direhabilitasi pemulihan hak dan kemampuan, kedudukannya dan harkat serta martabatnya dan biaya perkara dibebankan kepada negara, dan disamping itu pula karena Terdakwa berada dalam tahanan maka patut diperintahkan agara Terdakwa dikeluarkan dari tahanan;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan dalam perkara ini akan dituntukan sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini;
Mengingat, ketentuan Pasal 191ayat (2) Pasal 97 ayat (1) UU No.8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan lain dari Undang-Undang yang bersangkutan; MENGADILI: Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum maupun Terdakwa; Menmbatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 12 April 2012, No. 2839/Pid.B/2011/PN-Mdn. yang dimintakan banding tersebut;
MENGADILI SENDIRI : 1. Menyatakan Terdakwa SURIAWAN Als. ALENG telah terbukti melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya akan tetapi perbuatan tersebut bukan merupakan suatu tindak pidana;
17
2. Melepaskan Terdakwa tersebut oleh karena itu dari segala tuntutan hukum (onslag van recht vervolging); 3. Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan (rehabilitasi), kedudukan dan harkat serta matabatnya; 4. Memerintahkan Terdakwa dikeluarkan dari tahanan; 5. Menetapkan barang bukti berupa : -
1 (satu) lembar kwitansi pembayaran sebesar Rp 3.400.000,- (tiga juta empat ratus ribu rupiah) tanggal 15 Maret 2009 yang diterima oleh ARIFIN;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur barang sebesar Rp 945.000,- tanggal 1 April 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 350.000,- tanggal 20 Maret 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 300.000,- tanggal 20 Maret 2009;
-
1 (satu) lembar asli struk pembayaran barang dari Carefour sebesar Rp.157.000,- tanggal 3 April 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 50.000,-;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 2.195.000,- tanggal 19 Maret 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 285.000,- tanggal 20 Maret 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 75.000,- tanggal 24 Maret 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 740.000,- tanggal 24 Maret 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 265.000,- tanggal 4 April 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 57.500,- tanggal 7 April 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 299.500,- tanggal 24 Maret 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 240.000,- tanggal 7 Maret 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 274.000,- tanggal 28 Maret 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 289.500,- tanggal 7 April 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 1.024.000,- tanggal 22 Maret 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 57.500,- tanggal 7 April 2009;
-
1 (satu) lembar asli bon faktur sebesar Rp 90.000,- tanggal 11 April 2009;
-
1 (satu) lembar asli struk pembayaran barang dari Carefour sebesar Rp.30.600,- tanggal 3 April 2009;
-
1 (satu) lembar asli struk pembayaran barang dari Carefour sebesar Rp 192.810,- tanggal 25 Maret 2009;
dikembalikan kepada saksi INGIN WIJAYA; 6. Membebankan biaya perkara kepada negara;
18
Demikianlah diputuskan dalam rapat Permusyaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 31 Mei 2012, oleh kami DJERNIH SITANGGANG, Bc.IP, SH. MH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, H. FATHURRAHMAN, SH. dan NOOR TJAHJONO D. S., SH. M.Hum masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam Peradilan Tingkat Banding, berdasarkan Surat Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 21 Mei 2012, No.255/PID/2012/PT-MDN. putusan mana telah diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua Majelis tersebut diatas dengan dihadiri Hakim-Hakim Anggota serta dibantu oleh MASRUKIYAH, SH. sebagai Panitera Pengganti, akan tetapi tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum maupun Terdakwa.
Hakim-Hakim Anggota,
Hakim Ketua Majelis,
TTD
TTD
H. FATHURRAHMAN, SH
DJERNIH SITANGGANG, Bc.IP, SH. MH.
TTD NOOR TJAHJONO D. S., SH. M.Hum
Panitera Pengganti, TTD
MASRUKIYAH, SH
Untuk salinan sesuai dengan aslinya PANITERA
TJATUR WAHJOE B.S.P, SH.M.Hum. NIP. 19630517 199103 1 003.-
Untuk salinan sesuai aslinya. WAKIL PANITERA