PUTUSAN Nomor : 82/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap
: EDI SYAHPUTRA ALIAS MAS EDI ;
Tempat Lahir
: Bulunggihit ;
Umur/tanggal lahir : 34 Tahun / 13 Desember 1979 ; Jenis Kelamin
: Laki-laki ;
Kebangsaan
: Indonesia ;
Tempat Tinggal
: Dusun Aek Paing Atas, Kelurahan Aek Paing, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu ;
Agama
: Islam ;
Pekerjaan
: Jualan ;
Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh : -
Penyidik, sejak tanggal 15 Juli 2014 sampai dengan tanggal 03 Agustus 2014 ;
-
Perpanjangan Penuntut Umum, sejak tanggal 04 Agustus
2014 sampai
dengan tanggal 12 September 2014 ; -
Penuntut Umum, sejak tanggal 11 September 2014 sampai dengan tanggal 30 September 2014 ;
-
Hakim Pengadilan Negeri, sejak tanggal 25 September 2014 sampai dengan tanggal 24 Oktober 2014 ;
-
Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 25 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 23 Desember 2014 ;
-
Hakim Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 23 Desember 2014 sampai dengan tanggal 21 Januari 2015;
-
Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 22 Januari 2015 sampai dengan tanggal 22 Maret 2015;
Pengadilan Tinggi tersebut;
Putusan nomor : 82/PID/2015/PT.MDN Hal. 1 dari 11 Hal.
Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 10 Februari 2015, nomor : 82/PID/2015/PT.MDN, serta berkas perkara Pengadilan Negeri Rantau Prapat nomor : 719/Pid.B/2014/PN.Rap, dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut; Membaca surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Rantau Prapat tertanggal 23 September 2014, No. Reg. Perkara : PDM-195/RPRAP/Epp.2/09/2014, yang mendakwa Terdakwa dengan dakwaan sebagai berikut Pertama : Bahwa Ia Terdakwa EDI SYAHPUTRA Alias MAS EDI, pada hari Kamis, tanggal 10 Juli 2014 sekira pukul 14.00 Wib, atau pada waktu lain dalam bulan Juli tahun 2014, bertempat di Jalan Sinar Bulan, Desa Binanga Dua, Kecamatan Silangkitang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, atau setidaknya pada tempat lain yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Rantau Prapat, “dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang”, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara : Pada waktu dan tempat tersebut diatas, Terdakwa datang ke rumah saksi Kodirun Harahap, SH dengan membawa uang WON (mata uang Korea Utara) sebanyak 400 (empat ratus) lembar pecahan 5.000 WON dan Terdakwa bermaksud untuk meminjam uang saksi Kodirun Harahap, lalu Terdakwa mengatakan
kepada
saksi
Kodirun
Harahap
:
„‟bang..aku
pinjam
uang
Rp1.100.000,00 (satu juta seratus ribu rupiah), ini aku punya uang WON sebanyak 400 lembar dengan pecahan 5.000 WON, yang mana 1 WON diharga rupiahnya Rp1.850,- dikali 5.000, jadi per lembarnya Rp9.250.000,- dikali 400 lembar jadi total uang nilai rupiahnya 3,7 milyar lebih, uang ini aku dapatkan karena aku anggota BIN jadi saat di Pelabuhan Belawan ada razia kapal, ada kapal yang membuang peti uang kedalam laut terus aku aku dan kawanku mengutip uang tersebut, kemudian kami membawa uangnya ke damuli terus kami tanam peti uang itu”. Selanjutnya, untuk lebih meyakinkan saksi Kodirun Harahap, Terdakwa mengatakan kepada saksi Kodirun : “tetapi kawanku itu sudah meninggal sehingga aku lah yang menguasai uang itu, uang ini kalau abang berhasil tukarkan ke Batam, jadi nanti kita perharinya bisa menukar dengan harga 1 milyar setiap tahunnya, itupun belum habis kita tukarkannya karena masih banyak sama aku”. Putusan nomor : 82/PID/2015/PT.MDN Hal. 2 dari 11 Hal.
Mendengar perkataan Terdakwa tersebut, saksi Kodirun Harahap menjadi yakin dan memberikan pinjaman uang kepada Terdakwa sebesar Rp1.100.000,00 (satu juta seratus ribu rupiah) dan akan dikembalikan pada saat saksi Kodirun Harahap berhasil menukarkan uang WON tersebut. Setelah menerima uang dari saksi Kodirun Harahap, lalu Terdakwa mengatakan :”abang tukarkan uang WON ini ke Batam, jangan ditikar di Medan atau ke B.I karena takutnya disita B.I, abang ke Batam jangan naik pesawat terbang, nanti takutnya disita lagi sama pihak bandara”. Selanjutnya, saksi Kodirun Harahap pergi ke Batam bersama dengan saksi Khoirul Ahyar Hasibuan dengan menggunakan Kapal Laut. Sesampainya di Batam, lalu saksi Kodirun Harahap pergi ke Money Changer (tempat Penukaran Mata Uang Asing) untuk menukar uang WON dari Terdakwa tersebut, namum setelah saksi Kodirun Harahap mendatangi 5 (lima) Money Changer, tidak satupun Money Changer mau menerima uang WON tersebut dengan alasan mata uang WON tersebut tidak ada nilai tukar uangnya ke mata uang rupiah. Selanjutnya, saksi Kodirun Harahap pergi ke Dumai, untuk menukarkan uang WON tersebut di Money Changer, namun Money Changer di Dumai juga tidak mau menerima uang WON tersebut dengan alasan yang sama. Selanjutnya, saksi Kodirun Harahap menghubungi Terdakwa dan mengatakan : “uang ini tidak dapat ditukarkan”, lalu dijawab oleh Terdakwa : “jadi apa yang bisa ditukarkan mata uang disana”?, lalu saksi Kodirun Harahap mengatakan : “disini paling gampang mata uang dollar, ringgit” dan Terdakwa menjawab : “okelah, nanti aku antar ke dumai, tetapi abang jemput ya, nanti ku bawa Dollar AS sepuluh lak dan Dollar Australia 22 lak”, selanjutnya saksi Kodirun Harahap bertanya kepada Terdakwa : “jadi itu di duitkan uang Indonesia menjadi berapa mas?” dan dijawab oleh Terdakwa: “itu menjadi 30 milyar”. Selanjutnya, saksi Kodirun Harahap kembali menghubungi Terdakwa dengan menggunakan Telepon Selular (Handphone), namun Telepon Selular (Handphone) milik Terdakwa tidak aktif/mati, lalu saksi Kodirun Harahap mengirimkan pesan singkat (SMS) ke Telepon Selular (Handphone) milik Terdakwa yang isinya menanyakan keberadaan Terdakwa. Beberapa jam kemudian, Terdakwa membalas pesan singkat (SMS) dari saksi Kodirun Harahap tersebut yang isin menyatakan bahwa Terdakwa tidak bisa datang ke Dumai untuk menemui saksi Kodirun Harahap karena ibu Terdakwa sedang sakit dan menyuruh saksi Kodirun Harahap untuk pulang ke Kota Pinang. Selanjutnya, pada tanggal 13 Juli 2014, saksi Kodirun Harahap mendatangi rumah Terdakwa di Kecamatan Marbau untuk menemui Terdakwa, namun Terdakwa tidak berada dirumahnya dan ibu Terdakwa tidak dalam keadaan sakit. Oleh karena merasa ditipu oleh Putusan nomor : 82/PID/2015/PT.MDN Hal. 3 dari 11 Hal.
Terdakwa, lalu saksi Kodirun Harahap melaporkan kejadian tersebut diatas ke Polres Labuhanbatu. Selanjutnya, pada tanggal 14 Juli 2014, Terdakwa ditangkap oleh Anggota Kepolisian R.I., lalu Terdakwa dibawa ke Mapolres Labuhanbatu untuk diproses secara hukum ; Bahwa pada tahun 2012 dan tahun 2013, Terdakwa juga pernah meminjam uang
saksi
Kodirun
Harahap
dengan
total
keseluruhannya
sebesar
Rp17.000.000,00 (tujuh belas juta rupiah) dan sampai perkara ini dilaporkan ke Polres Labuhanbatu oleh saksi Kodirun Harahap, Terdakwa tidak mengembalikan uang tersebut kepada saksi Kodirun Harahap ; Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 KUHP ; Atau
:
Kedua : Bahwa Ia Terdakwa EDI SYAHPUTRA Alias MAS EDI, pada hari Kamis, tanggal 10 Juli 2014 sekira pukul 14.00 Wib, atau pada waktu lain dalam bulan Juli tahun 2014, bertempat di Jalan Sinar Bulan, Desa Binanga Dua, Kecamatan Silangkitang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, atau setidaknya pada tempat lain yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Rantau Prapat, “dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan”, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara : Pada waktu dan tempat tersebut diatas, Terdakwa datang ke rumah saksi Kodirun Harahap, SH dengan membawa uang WON (mata uang Korea Utara) sebanyak 400 (empat ratus) lembar pecahan 5.000 WON dan Terdakwa bermaksud untuk meminjam uang saksi Kodirun Harahap, lalu Terdakwa mengatakan
kepada
saksi
Kodirun
Harahap
:
„‟bang..aku
pinjam
uang
Rp1.100.000,00 (satu juta seratus ribu rupiah), ini aku punya uang WON sebanyak 400 lembar dengan pecahan 5.000 WON, yang mana 1 WON diharga rupiahnya Rp1.850,- dikali 5.000, jadi per lembarnya Rp9.250.000,- dikali 400 lembar jadi total uang nilai rupiahnya 3,7 milyar lebih, uang ini aku dapatkan karena aku anggota BIN jadi saat di Pelabuhan Belawan ada razia kapal, ada kapal yang membuang peti uang kedalam laut terus aku aku dan kawanku mengutip uang tersebut, kemudian kami membawa uangnya ke damuli terus kami tanam peti uang itu”. Selanjutnya, untuk lebih meyakinkan saksi Kodirun Harahap, Terdakwa mengatakan kepada saksi Kodirun : “tetapi kawanku itu sudah meninggal sehingga aku lah yang menguasai uang itu, uang ini kalau abang berhasil tukarkan ke Putusan nomor : 82/PID/2015/PT.MDN Hal. 4 dari 11 Hal.
Batam, jadi nanti kita perharinya bisa menukar dengan harga 1 milyar setiap tahunnya, itupun belum habis kita tukarkannya karena masih banyak sama aku”. Mendengar perkataan Terdakwa tersebut, saksi Kodirun Harahap menjadi yakin dan memberikan pinjaman uang kepada Terdakwa sebesar Rp1.100.000,00 (satu juta seratus ribu rupiah) dan akan dikembalikan pada saat saksi Kodirun Harahap berhasil menukarkan uang WON tersebut. Setelah menerima uang dari saksi Kodirun Harahap, lalu Terdakwa mengatakan :”abang tukarkan uang WON ini ke Batam, jangan ditikar di Medan atau ke B.I karena takutnya disita B.I, abang ke Batam jangan naik pesawat terbang, nanti takutnya disita lagi sama pihak bandara”. Selanjutnya, saksi Kodirun Harahap pergi ke Batam bersama dengan saksi Khoirul Ahyar Hasibuan dengan menggunakan Kapal Laut. Sesampainya di Batam, lalu saksi Kodirun Harahap pergi ke Money Changer (tempat Penukaran Mata Uang Asing) untuk menukar uang WON dari Terdakwa tersebut, namum setelah saksi Kodirun Harahap mendatangi 5 (lima) Money Changer, tidak satupun Money Changer mau menerima uang WON tersebut dengan alasan mata uang WON tersebut tidak ada nilai tukar uangnya ke mata uang rupiah. Selanjutnya, saksi Kodirun Harahap pergi ke Dumai, untuk menukarkan uang WON tersebut di Money Changer, namun Money Changer di Dumai juga tidak mau menerima uang WON tersebut dengan alasan yang sama. Selanjutnya, saksi Kodirun Harahap menghubungi Terdakwa dan mengatakan : “uang ini tidak dapat ditukarkan”, lalu dijawab oleh Terdakwa : “jadi apa yang bisa ditukarkan mata uang disana?‟‟, lalu saksi Kodirun Harahap mengatakan : “disini paling gampang mata uang dollar, ringgit” dan Terdakwa menjawab : “okelah, nanti aku antar ke dumai, tetapi abang jemput ya, nanti ku bawa Dollar AS sepuluh lak dan Dollar Australia 22 lak”, selanjutnya saksi Kodirun Harahap bertanya kepada Terdakwa : “jadi itu di duitkan uang Indonesia menjadi berapa mas?” dan dijawab oleh Terdakwa: “itu menjadi 30 milyar”. Selanjutnya, saksi Kodirun Harahap kembali menghubungi Terdakwa dengan menggunakan Telepon Selular (Handphone), namun Telepon Selular (Handphone) milik Terdakwa tidak aktif/mati, lalu saksi Kodirun Harahap mengirimkan pesan singkat (SMS) ke Telepon Selular (Handphone) milik Terdakwa yang isinya menanyakan keberadaan Terdakwa. Beberapa jam kemudian, Terdakwa membalas pesan singkat (SMS) dari saksi Kodirun Harahap tersebut yang isin menyatakan bahwa Terdakwa tidak bisa datang ke Dumai untuk menemui saksi Kodirun Harahap karena ibu Terdakwa sedang sakit dan menyuruh saksi Kodirun Harahap untuk pulang ke Kota Pinang. Selanjutnya, pada tanggal 13 Juli 2014, saksi Kodirun Harahap mendatangi rumah Terdakwa di Kecamatan Putusan nomor : 82/PID/2015/PT.MDN Hal. 5 dari 11 Hal.
Marbau untuk menemui Terdakwa, namun Terdakwa tidak berada dirumahnya dan ibu Terdakwa tidak dalam keadaan sakit. Oleh karena merasa ditipu oleh Terdakwa, lalu saksi Kodirun Harahap melaporkan kejadian tersebut diatas ke Polres Labuhanbatu. Selanjutnya, pada tanggal 14 Juli 2014, Terdakwa ditangkap oleh Anggota Kepolisian R.I., lalu Terdakwa dibawa ke Mapolres Labuhanbatu untuk diproses secara hukum ; Bahwa pada tahun 2012 dan tahun 2013, Terdakwa juga pernah meminjam uang
saksi
Kodirun
Harahap
dengan
total
keseluruhannya
sebesar
Rp17.000.000,00 (tujuh belas juta rupiah) dan sampai perkara ini dilaporkan ke Polres Labuhanbatu oleh saksi Kodirun Harahap, Terdakwa tidak mengembalikan uang tersebut kepada saksi Kodirun Harahap ; Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 KUHP ; Membaca surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Rantau Prapat, bahwa Terdakwa telah dituntut sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa Edi Syahputra alias Mas Edi terbukti bersalah melakukan tindak pidana “ Penipuan “ sebagaimana dalam Dakwaan Pertama : Melanggar Pasal 378 KUHP ; 2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa Edi Syahputra alias Mas Edi dengan pidana Penjara selama 2 (dua) Tahun dan 3 (tiga) bulan dikurangkan dengan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dengan perintah Terdakwa tetap ditahan ; 3. Menetayatakan barang bukti berupa : - 384 (tiga ratus delapan puluh empat) lembar uang mata asing, dikembalikan kepada saksi Khodirun Harahap ; - 2 (dua) rangkap tiket penumpang fery, tetap terlampir di dalam berkas perkara ; - 1 (satu) lembar Kartu Anggota Jaringan Intelijen Kodim 0505/JT nomor : KTA/288/II/2012 An. Edy Syahputra ; - 1 (satu) lembar Kartu Anggota Jaringan Intelijen Korem 051/Wijayakarta Nomor Induk : 574 An. Edy Syahputra ; dirampas untuk dimusnahkan ; 4. Menetapkan supaya Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah) ;
Putusan nomor : 82/PID/2015/PT.MDN Hal. 6 dari 11 Hal.
Membaca
putusan
Pengadilan
Negeri
Rantau
Prapat
nomor
:
719/Pid.B/2014/PN.Rap, tanggal 18 Desember 2014, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa EDI SYAHPUTRA ALIAS MAS EDI, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Penipuan" sebagaimana dalam Dakwaan Alternatif Pertama yaitu melanggar Pasal 378 KUHP ; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun ; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; 4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan ; 5. Menetapkan Barang Bukti berupa : - 384 (tiga ratus delapan puluh empat) lembar uang dengan mata uang WON (Korea Utara) ; dirampas untuk kepentingan Negara ; - 2 (dua) rangkap tiket penumpang fery ; tetap terlampir di dalam berkas perkara ; - 1 (satu) lembar Kartu Anggota Jaringan Intelijen Kodim 0505/JT nomor : KTA/288/II/2012 An. Edy Syahputra ; - 1 (satu) lembar Kartu Anggota Jaringan Intelijen Korem 051/Wijayakarta Nomor Induk : 574 An. Edy Syahputra ; dimusnahkan ; 6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ; Telah membaca : 1. Akte Permintaan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Rantau Prapat bahwa pada tanggal 23 Desember 2014, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat nomor : 719/Pid.B/2014/PN.Rap, tanggal 18 Desember 2014; 2. Relaas pemberitahuan permintaan banding yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Rantau Prapat bahwa permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 22 Januari 2015;
Putusan nomor : 82/PID/2015/PT.MDN Hal. 7 dari 11 Hal.
3. Memori banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tertanggal 16 Januari 2015, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantau Prapat pada tanggal 19 Januari 2015, dan memori tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Terdakwa pada tanggal 23 Januari 2015 4. Surat mempelajari berkas perkara Pengadilan Negeri Rantau Prapat tertanggal 23 Januari 2015 yang disampaikan masing-masing kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa untuk mempelajari berkas perkara tersebut, selama 7 (tujuh) hari terhitung mulai tanggal 23 Januari 2015 sampai dengan tanggal 2 Februari 2015 sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi; Menimbang, bahwa permintaan banding oleh Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tertanggal 16 Januari 2015, pada prinsipnya adalah memohon agar Pengadilan Tinggi menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 3 (tiga) bulan, sesuai dengan surat tuntutannya; Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Jaksa Penuntut Umum tersebut, Terdakwa tidak ada mengajukan kontra memori banding; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan seksama berkas perkara yang dimohonkan banding oleh Jaksa Penuntut Umum yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan dari Penyidik, Berita Acara Pemeriksaan Persidangan Pengadilan Negeri Rantau Prapat berikut surat yang timbul dipersidangan berhubungan dengan perkara ini dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat nomor : 719/Pid.B/2014/PN.Rap, tanggal 18 Desember 2014, serta memori banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tertanggal 16 Januari 2015, berpendapat bahwa pertimbangan hukum majelis hakim tingkat pertama yang mendasari putusannya mengenai telah terbuktinya secara
sah dan meyakinkan Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana
“Penipuan" sebagaimana dalam Dakwaan Alternatif Pertama yaitu melanggar pasal 378 KUHPidana, dan hukuman yang dijatuhkan sudah tepat dan benar, oleh karenanya Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan mengambil alih sebagai pertimbangan hukumnya sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini Putusan nomor : 82/PID/2015/PT.MDN Hal. 8 dari 11 Hal.
ditingkat banding, kecuali terhadap barang bukti berupa 384 (tiga ratus delapan puluh empat) lembar uang dengan mata uang WON (Korea Utara), sesuai dengan permohonan Jaksa Penuntut Umum dimana barang bukti tersebut disita dari saksi korban Kodirun Harahap, maka barang bukti tersebut haruslah dikembalikan kepada saksi korban Kodirun Harahap. sehingga Pengadilan Tinggi sependapat tentang status barang bukti tersebut berupa 384 (tiga ratus delapan puluh empat) lembar uang dengan mata uang WON (Korea Utara), harus dikembalikan kepada saksi korban Kodirun Harahap; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat nomor : 719/Pid.B/2014/PN.Rap, tanggal 18 Desember 2014, harus diperbaiki sekedar pengembalian barang bukti berupa 384 (tiga ratus delapan puluh empat) lembar uang dengan mata uang WON (Korea Utara), yang amarnya sebagaimana tersebut dibawah ini; Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dilakukan penahanan yang sah, maka masa penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dipidana, maka dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang timbul dikedua tingkat peradilan; Memperhatikan pasal 378 KUHPidana, Undang-Undang Republik Indonesia nomor : 8 Tahun 1981 tentang KUHAP, serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; MENGADILI : -
Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum;
-
Memperbaiki
Putusan
Pengadilan
Negeri
Rantau
Prapat
nomor
:
719/Pid.B/2014/PN.Rap, tanggal 18 Desember 2014, yang dimintakan banding, sekedar pengembalian barang bukti, sehingga amar selengkapnya sebagai berikut :
Putusan nomor : 82/PID/2015/PT.MDN Hal. 9 dari 11 Hal.
1. Menyatakan Terdakwa EDI SYAHPUTRA ALIAS MAS EDI, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Penipuan"; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun ; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan ; 5. Menetapkan Barang Bukti berupa : -
384 (tiga ratus delapan puluh empat) lembar uang dengan mata uang WON (Korea Utara) ;
Dikembalikan kepada saksi Kodirun Harahap -
2 (dua) rangkap tiket penumpang fery ;
Tetap terlampir di dalam berkas perkara ; -
1 (satu) lembar Kartu Anggota Jaringan Intelijen Kodim 0505/JT nomor : KTA/288/II/2012 An. Edy Syahputra ;
-
1
(satu)
lembar
Kartu
Anggota
Jaringan
Intelijen
Korem
051/Wijayakarta Nomor Induk : 574 An. Edy Syahputra ; Dirampas untuk dimusnahkan; 6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp 2.000,(dua ribu rupiah).
Demikian diputus dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 23 Februari 2015 oleh Kami : DAHLIA BRAHMANA, SH.MH. Hakim Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, AMRIL, SH.MHum. dan MARYANA, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat banding, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 10 Februari 2015, nomor : 82/PID/2015/PT.MDN, putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 2 Maret 2015, oleh Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut serta BAIK SITEPU, SH. Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa.
Hakim Anggota,
Hakim Ketua,
Putusan nomor : 82/PID/2015/PT.MDN Hal. 10 dari 11 Hal.
ttd 1. AMRIL, SH.MHum.
ttd DAHLIA BRAHMANA, SH.MH.
ttd 2. MARYANA, SH.MH. Panitera Pengganti,
ttd BAIK SITEPU, SH.
Putusan nomor : 82/PID/2015/PT.MDN Hal. 11 dari 11 Hal.