PUTUSAN Nomor : 35/Pid.Sus.Anak/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Anak : Nama lengkap
: xxxxxxxx
Tempat lahir
: Pantai Cermin
Umur/ tanggal lahir : xxxxxxxx Jenis kelamin
: Laki-laki
Kebangsaan
: Indonesia
Tempat tinggal
: xxxxxxxx
Agama
: Bhudda
Pekerjaan
: xxxxxxxx
Terdakwa dalam perkara ini oleh Penyidik ditahan dengan jenis penahanan Rutan sejak tanggal 11 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 25 Agustus 2015; Terdakwa didampingi oleh pembimbing kemasyarakatan dan Orangtua Anak; Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca Salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Tanjungbalai tanggal 13 Oktober 2015 Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2015/PN.Tjb dan berita acara siding serta surat-surat yang bersangkutan; Telah membaca Laporan Hasil Penelitian Kemasyarakatan dari Bapas Llas I Medan atas nama Anak xxxxxxxxxxx;
-2-
Telah membaca surat dakwaan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Tanjungbalai No. Reg. Perkara : PDM-01/BLAI/08/2015, tanggal 27-08-2015 yang yang berbunyi sebagai berikut : Primair : Bahwa ia Anak xxxxxxxxxx pada hari Senin tanggal 10 Agustus 2015 sekira pukul 22.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Agustus tahun 2015 bertempat di sebuah rumah di Jalan Ahmad Yani Gang Adil No. 21 Kelurahan Tanjung Balai Kota I Kecamatan Tanjung Balai Selatan Kota Tanjung Balai atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tanjung Balai berwenang untuk memeriksa dan mengadilinya, tanpa ijin dengan sengaja menawarkan atau member kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak perduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata cara, perbuatan mana dilakukan oleh Anak dengan cara sebagai berikut ; Bahwa Anak sebagai pengumpul uang taruhan pemain judi dadu samkwan ikut menyelenggarakan judi dadu samkwan dengan cara Anak berdiri didekat pengguncang dan ceker dadu lalu mengumpulkan uang taruhan para pemain judi dadu samkwan yang diletakkan oleh para pemain judi dadu samkwan diatas lapak judi dadu samkwan kemudian Anak merapikan uang tersebut dan meletakkan uang tersebut kedekat keranjang tempat pengumpulan uang taruhan. Para pemain pembeli judi dadu samkwan tersebut dapat memasang uang taruhan minimal Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) dan maksimal Rp. 500.000,(limaratus ribu rupiah), adapun cara permainan judi dadu samkwan tersebut dilakukan yakni : Terlebih dahulu lapak yang terbuat dari plastik yang telah bertuliskan angkaangka nomor tebakan dipasang diatas meja, kemudian Kusman Edi, Lie King Hok alias Ahok (dilakukan Penuntutan secara terpisah) yang berperan sebagai tukang
-3-
guncang secara bergantian mengguncang mangkok yang berisi 3 (tiga) buah mata dadu dan setelah mengguncang mangkok yang berisi dadu tersebut lalu Kusman Edi atau Lie King Hok mengatakan : “Pasang baru”. Kemudian para pemain antara lain Piter Luis alias Ata, Dedy Sanjaya, Tjiu Guan alias Ayong, Sim A Hok alias Ahok, Ramli alias Ali, Taruna Ginting Suka alias Taruna, Budi Mulia alias Budi (masing-masing dilakukan Penuntutan secara terpisah) meletakkan taruhan diatas lapak judi yang telah ditentukan. Adapun dalam pemasangan taruhan tersebut dikenal istilah : “Besar” yang artinya jika 3 (tiga) buah dadu setelah diguncang dan kemudian dibuka jumlah total mata yang keluar dari 3 (tiga) buah dadu jika dijumlahkan 11 s/d 18 (sebelas sampai dengan delapan belas) 1 : 1, maka hadiahnya sebesar taruhan pemasang. “Kecil” yang artinya jika 3 (tiga) buah dadu setelah diguncang dan kemudian dibuka jumlah total mata yang keluar dari 3 (tiga) buah dadu jika dijumlahkan 4 s/d 10 (empat sampai dengan sepuluh) 1 : 1, maka hadiahnya sebesar taruhan pemasang. “Threes”, jika mata dadu setelah dibuka ternyata mata dadunya sama, maka semua uang taruhan diambil oleh Bandar atau semua pemasang dianggap kalah. “Genap” yang artinya jika 3 (tiga) buah dadu setelah diguncang dan kemudian dibuka jumlah total mata yang keluar dari 3 (tiga) buah dadu jika dijumlahkan hasilnya genap maka pemain yang memilih ganjil kalah dan pemain yang memilih genap menjadi menang dengan hadiah 1 : 1, maka hadiahnya sebesar taruhan pemasang. “Ganjil” yang artinya jika 3 (tiga) buah dadu setelah diguncang dan kemudian dibuka jumlah total mata yang keluar dari 3 (tiga) buah dadu jika dijumlahkan hasilnya ganjil maka pemain yang memilih genap kalah dan pemain yang memilih ganjil menjadi menang dengan hadiah 1 : 1, maka hadiahnya sebesar taruhan pemasang.
-4-
“Colok 2 nomor” yaitu pemain menebak 2 angka mata dadu yang dari 3 (tiga) buah dadu setelah diguncang dan setelah dibuka, jika angka yang dipilih pemain sesuai denga mata dadu yang keluar maka pemain yang pilihannya sesuai menjadi menang dengan hadiah 1 : 2 artinya pemain yang menang hadiahnya 2 kali lipat dari besarnya uang taruhan pemain. “Colok 3 nomor” yaitu pemain menebak 3 angka mata dadu yang dari 3 (tiga) buah dadu setelah diguncang dan setelah dibuka, jika angka yang dipilih pemain sesuai denga mata dadu yang keluar maka pemain yang pilihannya sesuai menjadi menang dengan hadiah 1 : 3 artinya pemain yang menang hadiahnya 3 kali lipat dari besarnya uang taruhan pemain Bahwa permainan judi dadu samkwan tersebut bersifat untung-untungan. Bahwa Anak memperoleh upah sebesar Rp. 25.000,- (duapuluh lima ribu rupiah) dari hasil taruhan pemain judi dadu samkwan tersebut. Adapun anak dalam melakukan judi dadu samkwan tersebut adalah tanpa ijin dari pihak yang berwajib. Perbuatan Anak tersebut diancam pidana sebagaimana diatur dalam pasal 303 Ayat (1) ke-2 KUHPidana Jo UU No. 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Subsidiair : Bahwa ia Anak xxxxxxxxxx pada hari Senin tanggal 10 Agustus 2015 sekira pukul 22.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Agustus tahun 2015 bertempat di sebuah rumah di Jalan Ahmad Yani Gang Adil No. 21 Kelurahan Tanjung Balai Kota I Kecamatan Tanjung Balai Selatan Kota Tanjung Balai atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tanjung Balai berwenang untuk memeriksa dan mengadilinya, Menggunakan kesempatan main judi yang diadakan dengan melanggar ketentuan Pasal 303, perbuatan mana dilakukan oleh Anak dengan cara sebagai berikut ;
-5-
Bahwa Anak sebagai pengumpul uang taruhan pemain judi dadu samkwan ikut menyelenggarakan judi dadu samkwan dengan cara Anak berdiri didekat pengguncang dan ceker dadu lalu mengumpulkan uang taruhan para pemain judi dadu samkwan yang diletakkan oleh para pemain judi dadu samkwan diatas lapak judi dadu samkwan kemudian Anak merapikan uang tersebut dan meletakkan uang tersebut kedekat keranjang tempat pengumpulan uang taruhan. Para pemain pembeli judi dadu samkwan tersebut dapat memasang uang taruhan minimal Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) dan maksimal Rp. 500.000,(limaratus ribu rupiah), adapun cara permainan judi dadu samkwan tersebut dilakukan yakni : Terlebih dahulu lapak yang terbuat dari plastik yang telah bertuliskan angkaangka nomor tebakan dipasang diatas meja, kemudian Kusman Edi, Lie King Hok alias Ahok (dilakukan Penuntutan secara terpisah) yang berperan sebagai tukang guncang secara bergantian mengguncang mangkok yang berisi 3 (tiga) buah mata dadu dan setelah mengguncang mangkok yang berisi dadu tersebut lalu Kusman Edi atau Lie King Hok mengatakan : “Pasang baru”. Kemudian para pemain antara lain Piter Luis alias Ata, Dedy Sanjaya, Tjiu Guan alias Ayong, Sim A Hok alias Ahok, Ramli alias Ali, Taruna Ginting Suka alias Taruna, Budi Mulia alias Budi (masing-masing dilakukan Penuntutan secara terpisah) meletakkan taruhan diatas lapak judi yang telah ditentukan. Adapun dalam pemasangan taruhan tersebut dikenal istilah : “Besar” yang artinya jika 3 (tiga) buah dadu setelah diguncang dan kemudian dibuka jumlah total mata yang keluar dari 3 (tiga) buah dadu jika dijumlahkan 11 s/d 18 (sebelas sampai dengan delapan belas) 1 : 1, maka hadiahnya sebesar taruhan pemasang. “Kecil” yang artinya jika 3 (tiga) buah dadu setelah diguncang dan kemudian dibuka jumlah total mata yang keluar dari 3 (tiga) buah dadu jika dijumlahkan 4 s/d
-6-
10 (empat sampai dengan sepuluh) 1 : 1, maka hadiahnya sebesar taruhan pemasang. “Threes”, jika mata dadu setelah dibuka ternyata mata dadunya sama, maka semua uang taruhan diambil oleh Bandar atau semua pemasang dianggap kalah. “Genap” yang artinya jika 3 (tiga) buah dadu setelah diguncang dan kemudian dibuka jumlah total mata yang keluar dari 3 (tiga) buah dadu jika dijumlahkan hasilnya genap maka pemain yang memilih ganjil kalah dan pemain yang memilih genap menjadi menang dengan hadiah 1 : 1, maka hadiahnya sebesar taruhan pemasang. “Ganjil” yang artinya jika 3 (tiga) buah dadu setelah diguncang dan kemudian dibuka jumlah total mata yang keluar dari 3 (tiga) buah dadu jika dijumlahkan hasilnya ganjil maka pemain yang memilih genap kalah dan pemain yang memilih ganjil menjadi menang dengan hadiah 1 : 1, maka hadiahnya sebesar taruhan pemasang. “Colok 2 nomor” yaitu pemain menebak 2 angka mata dadu yang dari 3 (tiga) buah dadu setelah diguncang dan setelah dibuka, jika angka yang dipilih pemain sesuai denga mata dadu yang keluar maka pemain yang pilihannya sesuai menjadi menang dengan hadiah 1 : 2 artinya pemain yang menang hadiahnya 2 kali lipat dari besarnya uang taruhan pemain. “Colok 3 nomor” yaitu pemain menebak 3 angka mata dadu yang dari 3 (tiga) buah dadu setelah diguncang dan setelah dibuka, jika angka yang dipilih pemain sesuai denga mata dadu yang keluar maka pemain yang pilihannya sesuai menjadi menang dengan hadiah 1 : 3 artinya pemain yang menang hadiahnya 3 kali lipat dari besarnya uang taruhan pemain. Bahwa permainan judi dadu samkwan tersebut bersifat untung-untungan. Bahwa Anak memperoleh upah Rp. 25.000,- (duapuluh lima ribu rupiah) dari hasil taruhan pemain judi dadu samkwan tersebut.
-7-
Adapun anak dalam melakukan judi dadu samkwan tersebut adalah tanpa ijin dari pihak yang berwajib. Perbuatan Anak tersebut diancam pidana sebagaimana diatur dalam pasal 303 bis Ayat (1) Ke-1 KUHPidana Jo UU No. 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.”
Membaca, surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Tanjungbalai Nomor. Reg. Perkara : PDM-01/TBLAI/08/2015, tanggal 13-10-2015 yang menuntut terhadap Anak sebagai berikut; 1. Menyatakan Anak xxxxxxxxxxx terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa ijin dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak perduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya suatu tata cara” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 303 ayat 1 ke 2 Kitab Undang-undang Hukum Pidana sesuai dengan surat Dakwaan Primair ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap anak
xxxxxxxxx K dengan pidana penjara
selama 5 (lima) bulan dikurangkan masa penahanan yang telah dijalankan ; 3. Menyatakan barang bukti berupa : -
2 (dua) buah lapak judi dadu guncang samkwan ;
-
1 (satu) buah papan tulis ;
-
5 (lima) buah spidol ;
-
1 (satu) buah penghapus papan tulis ;
-
4 (empat) buah botol balsem dililit karet ;
-
Uang tunai Rp.2.200.000,- (dua juta dua ratus ribu rupiah) yang merupakan uang perjudian dadu samkwan tersebut ;
-
10 (sepuluh) set mata dadu samkwan ;
-8-
-
1 (satu) buah mangkok dadu ;
dipergunakan dalam perkara lain ; 4. Menetapkan agar Anak membayar biaya perkara sebesar Rp.2,000,- (dua ribu rupiah) ;
Membaca, putusan Pengadilan Negeri Tanjungbalai tanggal 13-10- 2015 Nomor : 12/Pid.Sus-Anak/2015/PN.Tbj, yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Menyatakan Anak yang bernama xxxxxxxxxx tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa ijin dengan sengaja memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi” sebagaimana dalam dakwaan Primair; 2. Menjatuhkan pidana kepada Anak oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan; 3. Menetapkan pidana penjara tersebut tidak usah dijalani kecuali jika dikemudian hari ada putusan hakim yang menentukan lain disebabkan karena Anak melakukan suatu tindak pidana sebelum masa percobaan selama 10 (sepuluh) bulan berakhir; 4. Menetapkan barang bukti berupa: 2 (dua) buah lapak judi dadu guncang samkwan, 1 (satu) buah papan tulis, 5 (lima) buah spidol, 1 (satu) buah penghapus papan tulis, 4 (empat) buah botol balsam dililit karet, uang tunai Rp.2.200.000,- (dua juta dua ratus ribu rupiah) yang merupakan uang perjudian dadu samkwan tersebut, 10 (sepuluh) set mata dadu samkwan dan 1 (satu) buah mangkok dadu. Dipergunakan dalam perkara lain. 5. Membebankan kepada Anak membayar biaya perkara sejumlah Rp.2.000,00 (dua ribu rupiah); Telah membaca:
-9-
1. Akta
Permohonan
Banding
Penuntut
Umum
Nomor
9/Akta.Pid.Anak/2015/PN.Tjb, Senin, tanggal 19 Oktober 2015 yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Tanjungbalai; 2. Akta Pemberitahuan Permintaan banding untuk Anak yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Tanjungbalai pada hari Jumat tanggal 23 Oktober 2015; 3. Surat pemberitahuan kepada Anak/ Terdakwa dan Penuntut Umum untuk mempelajari berkas perkara di Pengadilan Negeri Tanjungbalai selama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal 22 Oktober 2015; Menimbang, bahwa setelah membaca dan meneliti berkas a quo hakim anak Pengadilan Tinggi Medan berpendapat bahwa permohonan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu sebagaimana diatur dalam Pasal 233 ayat (2) KUHAP dan dengan tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum mengajukan permohonan banding tetapi tidak mengajukan Memori Banding sehingga tidak diketahui apa alasan tidak sependapat dengan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama; Menimbang, bahwa dalam hal pelaku tindak pidana adalah anak maka berlakunya Undang Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang SPPA; Yang perlu dicermati
dalam
undang-undang
system
peradilan
pidana
anak
adalah
perkembangan kebijakan Negara terhadap perlindungan anak yang berhadapan dengan hukum di mana lebih menekankan bagi kepentingan anak, baik anak sebagai pelaku maupun anak sebagai korban tindak pidana;
- 10 -
Menimbang,
bahwa
dalam
menjatuhkan
putusan
perkara
yang
bersangkutan dengan anak, Pengadilan tetap mempertimbangkan keadilan dari kedua sisi yaitu dari pihak Anak sebagai pelaku tindak pidana dan pihak Anak korban kejahatan, dan juga kepentingan masyarakat; Menimbang, bahwa jenis pidana yang dapat diterapkan terhadap pelaku tindak pidana anak di atur dalam Pasal 71 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak; Menimbang bahwa, jenis dan macam pidana sebagaimana Pasal 71 UU SPPA tersebut, banyak dipandang belum efektif pelaksanaannya karena masih akan diatur lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara pelaksanaan pidana tersebut dengan Peraturan Pemerintah yang sampai sekarang belum disahkan; Menimbang, bahwa setelah Hakim anak Tingkat Banding membaca, mempelajari dengan seksama salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Tanjungbalai tanggal 13 Oktober 2015 Nomor : 12/Pid.Sus-Anak/2015/PN.Tjb, dan laporan hasil Petugas Kemasyarakatan terhadap anak, berpendapat
sebagai
terurai berikut; Menimbang bahwa, peran anak dalam perkara a quo (judi dadu samkwan) anak bertindak sebagai ceker yaitu mengumpulkan uang taruhan dengan upah Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah). Peran tersebut menggantikan peran pamannya; Anak setelah lulus SMA tidak ada pekerjaan dan lingkungan keluarga tempat tinggal cenderung berjudi; Menimbang bahwa, anak adalah anak pertama dari dua bersaudara dengan orang tua
tidak ada kerja tetap sehingga penghasilan keluargapun tidak pasti
sehingga anak dititipkan di tempat pamannya;
- 11 -
Menimbang bahwa, atas kesalahannya tersebut anak telah menyadari dan berjanji tidak akan mengulangi lagi serta didukung sikap orang tua yang masih sanggup untuk membimbing dan mengasuh anak dengan baik; Menimbang Kemasyarakatan/PK
bahwa,
laporan
hasil
penelitian
menyarankan agar terhadap
petugas
Pembimbing
Anak dijatuhkan
pidana
dengan syarat dengan pengawasan; Menimbang bahwa, penjabaran pidana sebagaimana Pasal 71 ayat (1) b angka 3 UU SPPA terurai dalam Pasal 73 ayat (2) yang menyebutkan bahwa dalam hal menjatuhkan pidana dengan syarat maka hakim harus menentukan syarat umum dan syarat khusus; Syarat umum yakni tidak boleh melakukan tindak pidana sebelum masa syarat berakhir; dan syarat khusus yakni untuk melakukan atau tidak melakukan hal tertentu dengan tetap memperhatikan kebebasan anak; dengan jangka waktu yang lebih lama; Menimbang, bahwa berdasarkan latar belakang pertimbangan tersebut di atas maka
Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa
putusan Pengadilan
Tingkat Pertama yang menjatuhkan pidana bersyarat sudah tepat; Namun demikian dengan memperhatikan ketentuan Pasal 73 ayat (2) maka hakim juga harus menentukan syarat khusus; Menimbang bahwa, Hakim Anak Pengadilan Tinggi Medan dalam perkara a quo memandang perlu untuk menambah syarat khusus yang harus dilakukan tha Anak; Yakni Anak dilarang mengunjungi, melihat, berkumpul dengan tempat/ lokasi perjudian bentuk apapun; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka putusan Pengadilan Negeri Tanjungbalai
tanggal 13 Oktober 2015, Nomor :
12/Pid.Sus-Anak/2015/PN.Tjb, yang dimintakan banding tersebut cukup beralasan secara yuridis untuk dikuatkan dengan perbaikan;
- 12 -
Menimbang bahwa, oleh karena Anak tetap dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah maka cukup beralasan secara yuridis maka biaya perkara dibebankan kepada Anak; Memperhatikan pasal 303 ayat (1) ke-2 KUHP jo Undang-Undang Nomor: 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak , Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP serta Peraturan Perundang-undangan lain yang bersangkutan ; MENGADILI : -
Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum tersebut ;
-
Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Tanjungbalai tanggal 13 Oktober 2015, Nomor : 12/Pid.Sus-Anak/2015/PN.Tjb. yang dimintakan banding sehingga amarnya sebagai berikut : 1. Menyatakan Anak yang bernama xxxxxxxxxx
tersebut diatas, terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa ijin dengan sengaja memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi” sebagaimana dalam dakwaan Primair; 2. Menjatuhkan pidana kepada Anak oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan; 3. Menetapkan pidana penjara tersebut tidak usah dijalani kecuali jika dikemudian hari ada putusan hakim yang menentukan lain disebabkan karena Anak melakukan suatu tindak pidana sebelum masa percobaan selama 10 (sepuluh) bulan berakhir; 4. Menetapkan Anak tidak boleh mengunjungi, melihat dan berkumpul di tempat perjudian dalam bentuk apapun selama 1 (satu) tahun; 5. Menetapkan barang bukti berupa: 2 (dua) buah lapak judi dadu guncang samkwan, 1 (satu) buah papan tulis, 5 (lima) buah spidol, 1 (satu) buah penghapus papan tulis, 4 (empat) buah botol balsam dililit karet, uang tunai
- 13 -
Rp.2.200.000,- (dua juta dua ratus ribu rupiah) yang merupakan uang perjudian dadu samkwan tersebut, 10 (sepuluh) set mata dadu samkwan dan 1 (satu) buah mangkok dadu. Dipergunakan dalam perkara lain. 6. Membebankan biaya perkara untuk tingkat banding sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah) kepada Anak; Demikian diputuskan dan diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 11 Nopember 2015 oleh : MARYANA, SH.MH. sebagai Hakim Anak pada Pengadilan Tinggi Medan, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 04 Nopember 2015, nomor : 35/Pid.Sus.Anak/2015/PT-MDN, dengan dibantu oleh JAINAB, SH. Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan Anak serta Penasihat Hukumnya. Panitera Pengganti ttd tTt
ttd JAINAB, SH.
Hakim Anak ttd ttd MARYANA, SH.MH.
