P U T U S A N NOMOR 294/PID/2015/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-pekara pidana pada Pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa: Nama Lengkap
: SIMON W. WERIDITI
Tempat Lahir
: Desa Awear
Umur/Tanggal lahir
: 40 tahun / 21 April 1974
Jenis Kelamin
: Laki- laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia Tempat Tinggal
:
Desa Bawolowalani, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan.
Agama
:
Kristen Protestan
Pekerjaan
:
Wartawan
Pendidikan
:
S-1 (Tamat)
Terdakwa tidak ditahan; Terdakwa
diwakili/didampingi
oleh
Penasehat
Hukumnya:
YUDIKASI
WARUWU, SH.,MH Advokat, Pengacara dan Penasihat Hukum, berkantor di Jl. Diponegoro No. 391 Kota Gunungsitoli, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 24 Maret 2015 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Gunungsitoli dengan Register Nomor 35/SK/2015/PN-GS tanggal 30 Maret 2015, yang sebagai kuasanya bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa; Pengadilan
Tinggi Tersebut:
Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 7 Mei 2015 NOMOR 294/PID/2015/PT MDN tentang penunjukan majelis hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat banding; Telah membaca berkas perkara dan surart-surat yang bersangkutan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor 224/Pid.B/2014/PN Gst tanggal 24 Maret 2015 dalam perkara Terdakwa tersebut;
Halaman 1 dari 12 Halaman PUTUSAN NOMOR 294/PID/2015/PT MDN
Menimbang,
bahwa
Terdakwa
telah
didakwa
oleh
penuntut
umum
berdasarkan Surat Dakwaan Reg.Perkara Nomor: PDM-02/PTL/11.14 tanggal 27 November 2014, sebagai berikut: DAKWAAN Primair: Bahwa ia terdakwa SIMON WERIDITI, pada hari Jum’at tanggal 10 Oktober 2014 sekira pukul 07.30 Wib atau setidak – tidaknya dalam bulan Oktober 2014 bertempat di Jl. Raja Sitipu Kelurahan Pasar Pulau Tello Kecamatan Pulau- Pulau Batu Kabupaten Nias Selatan tepatnya di belakang rumah saksi korban INDRIANI MANGKEY atau setidak – tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Gunungsitoli, sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, yakni terhadap saksi korban INDRIANI MANGKEY, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut : Pada hari Jum’at tanggal 10 Oktober 2014 sekira pukul 07.30 Wib terdakwa Simon Weriditi datang ke tempat saksi Yohanes Garamba, kemudian saksi Yohanes Garamba berkata kepada Terdakwa “abang orang mana” lalu dijawab terdakwa “saya orang Papua” setelah itu saksi Yohanes Garamba berkata kepada terdakwa sambil menunjuk saksi korban Indriani Mangkey yang sedang berada diloteng rumahnya “ itu orang manado juga”, kemudian terdakwa menegur saksi korban dengan berkata “orang manado ya ?” saksi korban menjawab “ia kami orang manado”, lalu terdakwa berkata “manado dimananya, ditalaut, sanger atau dimana ?” saksi korban menjawab “kami di manado, di kota manado” setelah itu terdakwa berkata “Manado Filipine, ayam Filipine”, mendengar hal tersebut kemudian saksi Chelsy Kaligis berkata kepada terdakwa “Maksudnya berkata Ayam Filipine kepada saksi korban apa ?” karena kalimat Ayam Fillipine yang artinya di manado biasanya adalah pekerja seks komersial (PSK), kemudian terdakwa pergi ke rumah saksi David Mulyadi, lalu saksi korban menyuruh saksi Usman Laia Als Ama Deren (suami saksi korban) untuk menjumpai terdakwa dengan maksud mempertanyakan kepada terdakwa maksud terdakwa mengucapkan kalimat “Ayam Filipine” kepada saksi korban, kemudian saksi Usman Laia Als Ama Deren mendatangi terdakwa di rumah saksi David Mulyadi lalu terdakwa menjelaskan kepada saksi Usman Laia Als Ama Deren bahwa ayam Filipine itu artinya “ayam yang di impor dari negara Filipine, ayam itu cantik dan dipakai masyarakat Manado untuk sabung ayam, lalu ayam itu biasanya dijadikan judi/ bahan taruhan dan ayam itu dipakaikan pisau ke kakinya” setelah mendengar Halaman 2 dari 12 Halaman PUTUSAN NOMOR 294/PID/2015/PT MDN
penjelasan dari terdakwa kemudian saksi Usman Laia Als Ama Deren pulang ke rumah memberitahukan kepada saksi korban arti ucapan terdakwa kepada saksi korban, lalu saksi korban menjelaskan kepada saksi Usman Laia Als Ama Deren kalau di daerah Manado bila disebutkan Ayam Filipine kepada wanita maka wanita tersebut adalah Pekerja Seks Komersial ( PSK ). Bahwa perbuatan terdakwa tersebut membuat saksi korban merasa kehormatan atau nama baiknya dilecehkan dan tercemar. Perbuatan terdakwa tersebut di atas sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 310 ayat (1) KUHP. Subsidair : Bahwa ia terdakwa SIMON WERIDITI, pada hari Jum’at tanggal 10 Oktober 2014 sekira pukul 07.30 Wib atau setidak – tidaknya dalam bulan Oktober 2014 bertempat di Jl. Raja Sitipu Kelurahan Pasar Pulau Tello Kecamatan Pulau- Pulau Batu Kabupaten Nias Selatan tepatnya di belakang rumah saksi korban INDRIANI MANGKEY atau setidak – tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Gunungsitoli, melakukan penghinaan dengan sengaja yang tidak bersifat pencemaran atau pencemaran tertulis yang dilakukan terhadap seseorang, baik dimuka umum dengan lisan atau tulisan, maupun dumuka orang itu sendiri dengan lisan atau perbuatan, atau dengan surat yang dikirimkan atau diterimakan kepadanya, terhadap saksi korban INDRIANI MANGKEY, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut : Pada hari Jum’at tanggal 10 Oktober 2014 sekira pukul 07.30 Wib terdakwa Simon Weriditi datang ke tempat saksi Yohanes Garamba, kemudian saksi Yohanes Garamba berkata kepada Terdakwa “abang orang mana” lalu dijawab terdakwa “saya orang Papua” setelah itu saksi Yohanes Garamba berkata kepada terdakwa sambil menunjuk saksi korban Indriani Mangkey yang sedang berada diloteng rumahnya “ itu orang manado juga”, kemudian terdakwa menegur saksi korban dengan berkata “orang manado ya ?” saksi korban menjawab “ia kami orang manado”, lalu terdakwa berkata “manado dimananya, ditalaut, sanger atau dimana ?” saksi korban menjawab “kami di manado, di kota manado” setelah itu terdakwa berkata “Manado Filipine, ayam Filipine”, mendengar hal tersebut kemudian saksi Chelsy Kaligis berkata kepada terdakwa “Maksudnya berkata Ayam Filipine kepada saksi korban apa ?” karena kalimat Ayam Fillipine yang artinya di manado biasanya adalah pekerja seks komersial (PSK), kemudian terdakwa pergi ke rumah saksi David Mulyadi, lalu saksi korban menyuruh saksi Usman Laia Als Ama Deren (suami saksi korban) untuk Halaman 3 dari 12 Halaman PUTUSAN NOMOR 294/PID/2015/PT MDN
menjumpai terdakwa dengan maksud mempertanyakan kepada terdakwa maksud terdakwa mengucapkan kalimat “Ayam Filipine” kepada saksi korban, kemudian saksi Usman Laia Als Ama Deren mendatangi terdakwa di rumah saksi David Mulyadi lalu terdakwa menjelaskan kepada saksi Usman Laia Als Ama Deren bahwa ayam Filipine itu artinya “ayam yang di impor dari negara Filipine, ayam itu cantik dan dipakai masyarakat Manado untuk sabung ayam, lalu ayam itu biasanya dijadikan judi/ bahan taruhan dan ayam itu dipakaikan pisau ke kakinya” setelah mendengar penjelasan dari terdakwa kemudian saksi Usman Laia Als Ama Deren pulang ke rumah memberitahukan kepada saksi korban arti ucapan terdakwa kepada saksi korban, lalu saksi korban menjelaskan kepada saksi Usman Laia Als Ama Deren kalau di daerah Manado bila disebutkan Ayam Filipine kepada wanita maka wanita tersebut adalah Pekerja Seks Komersial ( PSK ). Bahwa perbuatan terdakwa tersebut membuat saksi korban merasa terhina. Perbuatan terdakwa tersebut di atas sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 315 KUHPidana ; Menimbang bahwa Penuntut Umum berpendapat bahwa Terdakwa
telah
terbukti secara sah menurut hukum melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan kepada Terdakwa pada dakwaan primair, oleh karena itu Ia menuntut agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan: 1. Menyatakan terdakwa Simon W.Weriditi, telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah “Telah menyerang Kehormatan“ terhadap saksi korban Indriany Mangkey sebagaimana didakwakan melanggar pasal 310 ayat (1) KUHPidana; 2. Menghukum Terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan; 3. Menetapkan supaya Terdakwa dibebani membayar ongkos perkara sebesar Rp. 2.000.- (Dua Ribu Rupiah); Menimbang bahwa sehubungan dengan tuntutan pidana tersebut Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gunungsitoli telah menjatuhkan putusan pada tanggal 24 Maret 2015 Nomor 224/Pid.B/2014/PN Gst yang amarnya sebagai berikut: 1. Menyatakan terdakwa SIMON W. WERIDITI, telah
terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penistaan”; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa SIMON W. WERIDITI, oleh karena itu, dengan pidana Penjara selama 2 (dua) bulan ;
Halaman 4 dari 12 Halaman PUTUSAN NOMOR 294/PID/2015/PT MDN
3. Menetapkan bahwa pidana yang dijatuhkan tidak usah dijalani, kecuali jika dikemudian hari ada putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena terdakwa melakukan tindak pidana sebelum lewat masa percobaan selama 4 (empat) bulan; 4. Membebankan kepada
Terdakwa untuk membayar biaya perkara
sebesar
Rp.2.000.-(Dua ribu rupiah); Menimbang bahwa Penuntut Umum menyatakan banding terhadap putusan tersebut sebagaimana tersebut dalam Akta Permohonan Banding Nomor 6/Bdg/Akte Pid/2015/PN Gst tanggal 30 Maret 2015, dan permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Penasihat Hukum Terdakwa
sebagaimana tersebut dalam
Akta Pemberitahuan/Penyerahan Permohonan tanggal 7 April 2015; Menimbang bahwa demikian pula Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan banding terhadap putusan tersebut sebagaimana tersebut dalam Akta Permohonan Banding Nomor 6/Bdg/Akte Pid/2015/PN Gst tanggal 30 Maret 2015; dan permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Penuntut Umum sebagaimana tersebut dalam Akta Pemberitahuan/Penyerahan Permohonan tanggal 6 April 2015; Menimbang bahwa Penuntut Umum telah mengajukan memori banding, dan diterima oleh Kepaniteraan Pengadilan Negeri Gunungsitoli tanggal 6 April 2015, Dan Pengadilan Negeri Gunungsitoli telah menyerahkan turunan memori banding tersebut kepada Penasihat Hukum Terdakwa sebagaimana tersebut dalam Akta Pemberitahuan/Penyerahan Memori banding tanggal 9 April 2015; Menimbang bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan memori banding, dan diterima oleh Kepaniteraan Pengadilan Negeri Gunungsitoli tanggal 15 April 2015; Dan Pengadilan Negeri Gunungsitoli telah menyerahkan turunan memori banding tersebut kepada Penuntut Umum sebagaimana tersebut dalam Akta Pemberitahuan/Penyerahan Memori banding tanggal 16 April 2015; Menimbang bahwa Penuntut Umum telah mengajukan kontra memori banding dan diterima oleh Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Gunungsitoli tanggal 20 April
2015, Dan Pengadilan Negeri Gunungsitoli telah menyerahkan turunan kontra memori banding tersebut kepada Penasihat Hukum Terdakwa sebagaimana tersebut dalam Akta Pemberitahuan/Penyerahan Kontra Memori Banding tanggal 24 April 2015; sedangkan Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan kontra memori banding terhadap memori banding yang diajukan oleh Penuntut umum; Halaman 5 dari 12 Halaman PUTUSAN NOMOR 294/PID/2015/PT MDN
Menimbang bahwa Pengadilan Negeri Gunungsitoli telah memberitahukan kepada Penuntut Umum maupun kepada Penasihat hukum Terdakwa
untuk
mempelajari berkas perkara sebagaimana tersebut dalam Surat Pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara tanggal 8 April 2015, akan tetapi baik Penuntut Umum maupun Penasihat hukum Terdakwa tidak mempergunakan haknya sebagaimana tersebut dalam Berita Acara Memeriksa Berkas Perkara tanggal 16 April 2015; Menimbang bahwa permintaan banding oleh Penuntut Umum maupun oleh Penasihat Hukum tersebut diajukan dalam tenggang waktu dan syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang bahwa Penuntut Umum menolak Putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli
Nomor
224/Pid.B/2014/PN
Gst
tersebut
dengan
alasan
yang
selengkapnya seperti tersebut dalam memori bandingnya tanggal 6 April 2015, yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli tidak sesuai dengan rasa keadilan khususnya bagi masyarakat yang merantau ke daerah tersebut di mana masyarakat yang merantau itu masih memegang adat dan kebiasaan yang berlaku di daerah asalnya dan juga menghargai adat istiadat dan kebiasaan di tempat dia merantau, maka masyarakat tersebut menjaga harkat dan martabatnya, terlebih-lebih saksi korban
Idriani Mangkey telah
berkeluarga mempunyai anak dan sebagai ibu rumah tangga mendampingi suaminya yang beberja di Pulau Tello mencari nafkah untuk keluarganya; -
Pengadilan Negeri Gunungsitoli tidak mempertimbangkan bahwa terdakwa SIMON W. WERIDITI tidak mengakui perbuatannya dan memberikan keterangan berbelit-belit; Berdasarkan alasan tersebut Penuntut Umum memohon supaya Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili sendiri perkara ini berkenan menjatuhkan Putusan yang amarnya sebagai berikut: 1. Menerima permohonan banding dan menyatakan terdakwa SIMON W. WERIDITI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah “Telah menyerang kehormatan” terhadap saksi Idriani Mangkey sebagaimana didakwakan dalam dakwaan primair melanggar Pasal 310 ayat 910 KUHPidana; 2. Menghukum terdakwa dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan; Halaman 6 dari 12 Halaman PUTUSAN NOMOR 294/PID/2015/PT MDN
3. Menetapkan supaya Terdakwa dibebani membayar ongkos perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah); Menimbang bahwa demikian pula Penasihat Hukum Terdakwa
menolak
Putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor 224/Pid.B/2014/PN Gst tersebut dengan alasan yang selengkapnya seperti tersebut dalam memori bandingnya yang diterima oleh Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Gunngsitoli tanggal 15 April 2015,
yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Pengadilan
Negeri Gunngsitoli sama sekali mengesampingkan
ketertangan saksi yang meringankan, dan nota pembelaan yang diajukan oleh Pembanding; 2. Dari keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Penuntut Umum membuktikan bahwa pada saat kejadian Terdakwa dan saksi korban tidak ada pertengkaran atau kata-kata kasar lainnya, kecuali Terdakwa menyebutkan 2 (dua) kata saja yaitu: “ayam filipine”; 3. Apakah istilah kata “ayam filipine” yang diucapkan Pembanding berkonotasi atau bermakna pelacur atau Pekerja Sek Komersial (PSK) seperti perasaan saksi korban Idriani Mangkey? Bahwa karena saksi korban tidak pernah bertemu sebelumnya dan juga saat kejadian tidak ada pertengkaran antara Pembanding dengan saksi korban, maka kata-kata “ayam filipine” yang diucapkan terdakwa dapat dimaknai positif yang berkonotasi wanita cantik apa lagi saksi korban berparas cantik pula; Berdasarkan alasan tersebut Penasihat Hukum Terdakwa memohon supaya Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili sendiri perkara ini berkenan menjatuhkan Putusan yang amarnya sebagai berikut: 1. Mengabulkan dan menerima permohonan banding Terdakwa untuk seluruhnya; 2. Membatalkan
putusan
Pengadilan
Negeri
Gunungsitoli
Nomor
224/Pid.B/2014/PN Gst tanggal 24 Maret 2015; MENGADILI SENDIRI: 1. Menyatakan dalam hukum bahwa terdakwa SIMON W. WERIDITI tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 310 ayat (1) KUHPidana sebagaimana didakwakan dan tuntutan Jaksa Penuntut Umum; 2. Membebaskan terdakwa SIMON W. WERIDITI dari segala dakwaan dan tuntutan hukum; Halaman 7 dari 12 Halaman PUTUSAN NOMOR 294/PID/2015/PT MDN
3. Memulihkan hak Terdakwa dan merehabilitasi nama Terdakwa dalam segala kemampuannya di dalam hukum; 4. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada negera; Menimbang bahwa Penuntut Umum telah mengajukan kontra memori banding yang selengkapnya seperti tersebut dalam kontra memori bandingnya tanggal 20 April 2015 yang pada pokoknya tidak sependapat dengan Penasihat Hukum Terdakwa dengan alasan sebagai berikut: 1. Bahwa pengkapan penimbunan BBM tidak ada hubungangnya dengan perkara ini, dimana ketika Terdakwa melakukan tindak pidana yang mencemarkan kehormatan saksi Idriani Mangkey terjadi pada tanggal 10 Oktober 2014 sementara penangkapan BBM ketika ditanyakan pada saksi a de charge Adolf Bastian Laowo di persidangan, penangkapan tersebut terjadi pada tanggal 15 November 2015; Dalam hal ini Penasihat Hukum Terdakwa memanfaatkan situasi penangkapan BBM ini dengan tujuan untuk membebaskan Terdakwa dari jeratan hukum atas perbuatan pidana yang telah dilakukan Terdakwa; 2. Bahwa saksi Idriany Mangkey dan saksi Usman Laia Als. Ama Deren adalah benar suami-isteri, dan saksi Usman Laia Als. Ama Deren tidak bekerja pada David, tetapi bekerja pada PT. Zero Down yang pemiliknya adalah David Simons, bukan David Mulyadi sebagaimana dimaksud oleh Penasihat Hukum Terdakwa; 3. Bahwa saksi Yohanes Garamba dan saksi Same Baduhu Als. Ama Indah adalah ABK Kapal KM Pulau Tello yang pemilikya adalah David Mulyadi, sedangkan saksi chelsy Kaligis adalah seorang ibu rumah tangga yang rumahnya bertetangga dengan David Mulyadi, sehingga antara saksi chelsy Kaligis dengan David Mulyadi tidak ada hubungan kerja; 4. Telah terungkap fakta di persidangan bawa terdakwa SIMON W. WERIDITI ada bertemu dengan saksi korban Idriani Mangkey dan saksi chelsy Kaligis dengan jarak sekitar 15 meter di mana posisi saksi korban daksi chelsy Kaligis sedang menjemur pakaian di atas loteng lantai 2 (dua) rumahnya bukan di lantai 2 (dua) rumah David Mulyadi, dan pada saat itu Terdakwa telah menunjuk saksi korban dan mengucapkan istilah kata “ayam filipine” yang artinya di Manado apabila istilah kata tersebut ditujukan kepada seorang wanita, maka artinya adalah Pekerja Sek Komersial (PSK); hal tersebut dilihat dan didengar oleh saksi Yohanes Garamba dan saksi Same Baduhu Als. Ama Indah
serta saksi chelsy
Kaligis; Halaman 8 dari 12 Halaman PUTUSAN NOMOR 294/PID/2015/PT MDN
5. Bahwa Terdakwa yang duluan menegur saksi korban dengan berteriak sambil berkata “orang Manado ya?” saksi korban menjawab “ya kami orang Manado”; Lalu Terdakwa berkata “Manado di mana?, di Talaut, Sanger, atau dimananya?” lalu dijawab saksi korban “kami di Manado, di kota Manado”, setelah itu Terdakwa berkata “Manado Filipine, Ayam Filipine”; menurut kami Jaksa Penuntut Umum perkataan Terdakwa tersebut bukan perkataan yang ramah melainkan perkataan yang mencemarkan kehormatan saksi korban; Berdasarkan alasan tersebut Penuntut Umum memohon supaya Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili sendiri perkara ini berkenan menjatuhkan Putusan yang amarnya sebagai berikut: 1.
Menolak Permintaan banding Penasihat Hukum Terdakwa;
2. Menyatakan terdakwa SIMON W. WERIDITI telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah “Telah menyerang Kehormatan“ terhadap saksi korban Indriany Mangkey sebagaimana didakwakan melanggar pasal 310 ayat (1) KUHPidana; 3. Menghukum Terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan; 4. Menetapkan supaya Terdakwa dibebani membayar ongkos perkara sebesar Rp. 2.000.- (Dua Ribu Rupiah); Menimbang bahwa sebelum menanggapi memori banding tersebut, Majelis Hakim pengadilan tingkat banding terlebih dahulu akan mempertimbangkan putusan Majelis Hakim pengadilan tingkat pertama seperti tersebut di bawah ini; Menimbang bahwa Majelis Hakim pengadilan tingkat pertama berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan pada dakwaan primair Pasal 310 ayat (1) KUH Pidana, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut: 1. Barang Siapa; 2. Dengan Sengaja; 3. Menyerang Kehormatan Orang Lain atau Nama Baik Seseorang dengan Menuduhkan Sesuatu Hal; 4. Yang Maksudnya Terang Supaya Itu di Ketahui Umum; Menimbang
bahwa
Majelis
Hakim
pengadilan
tingkat
pertama
telah
mendengar keterangan saksi-saksi sebagai berikut:
Halaman 9 dari 12 Halaman PUTUSAN NOMOR 294/PID/2015/PT MDN
1. Saksi INDRIANY MANGKEY; 2. Saksi USMAN LAIA als AMA DEREN; 3. Saksi CHELSI KALIGIS; 4. Saksi YOHANES GARAMBA alias AMA RIZKI; 5. Saksi SAME BADUHO alias AMA INDAH; 6. Ahli: DEMETRIUS WAOMA,S.Pd,M.Si. 7. saksi a de charge: ADOLF BASTIAN LAOWO; 8. saksi a de charge: ERNELIUS NDRURU; Dan telah pula didengar keterangan terdakwa SIMON W. WERIDITI; Menimbang
bahwa
setelah
membaca
pertimbangan
Majelis
Hakim
pengadilan tingkat pertama secara cermat, ternyata Majelis tersebut telah mempertimbangkan seluruh unsur dakwaan primair Pasal 310 ayat (1) KUH Pidana tersebut dengan tepat dan benar; Menimbang bahwa Majelis Hakim pengadilan tingkat pertama telah mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan; Menimbang bahwa menanggapi memori banding yang diajukan oleh Penuntut Umum, maupun yang diajukan Penasihat Hukum terdakwa tersebut, Majelis Hakim pengadilan tingkat banding akan mempertimbangkannya seperti tersebut di bawah ini; Menimbang bahwa setelah membaca dan mempelajari secara seksama berkas perkara beserta turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor 224/Pid.B/2014/PN Gst tanggal 24 Maret 2015 yang dimintakan banding tersebut, Majelis Hakim pengadilan tingkat banding berpendapat bahwa berdasarkan bukti
bukti
tersebut
Majelis
Hakim
pengadilan
tingkat
pertama
telah
mempertimbangkan seluruh unsur dakwaan tersebut dengan tepat dan benar yang dijadikan sebagai dasar dalam memutus perkara tersebut, yang pada pokoknya berpendapat bahwa Terdakwa SIMON W. WERIDITI telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan pada dakwaan primair berdasarkan Pasal 310 ayat (1) KUHP; Menimbang bahwa mencermati pertimbangan tersebut, Majelis Hakim pengadilan tingkat banding berpendapat bahwa pertimbangan tersebut telah tepat
Halaman 10 dari 12 Halaman PUTUSAN NOMOR 294/PID/2015/PT MDN
baik mengenai tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa maupun tentang pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa; Menimbang bahwa keberatan Penuntut Umum maupun keberatan Penasihat Hukum terdakwa pada memori bandingnya tersebut ternyata hanyalah merupakan pengulangan saja karena keberatan tersebut telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim tersebut dengan tepat; Oleh karena itu keberatannya dalam memori banding tersebut harus ditolak; Menimbang bahwa pemidanaan bukanlah merupakan pembalasan terhadap perbuatan yang dilakukan Terdakwa, melainkan merupakan pembelajaran agar Terdakwa menjadi insaf bahwa perbuatannya tersebut merupakan perbuatan yang tidak terpuji dan merugikan orang lain, dan agar berjanji di dalam hati bahwa ia tidak akan mengulangi lagi; Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakim Pengadilan tingkat banding berpendapat bahwa Putusan
Pengadilan Negeri
Gunungsitoli Nomor 224/Pid.B/2014/PN Gst tanggal 25 Maret 2015 yang dimintakan banding tersebut harus dipertahankan dan dikuatkan; Menimbang bahwa karena Terdakwa bersalah dan harus dipidana, maka Terdakwa harus dibebani membayar biaya perkara pada kedua tingkat Pengadilan, yang untuk tingkat banding ditetapkan sebesar tersebut dalam diktum putusan ini; Mengingat Pasal 310 ayat (1) KUHP dan Pasal: 21 ayat (4), 193, 197, dan Pasal 241(1) Undang-Undang nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP serta peraturan yang bersangkutan lainnya; MENGADILI: 1. Menerima permohonan banding: Jaksa Penuntut Umum, dan Penasihat Hukum Terdakwa; 2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor 224/Pid.B/2014/PN Gst tanggal 24 Maret 2015 yang dimintakan banding; 3.
Membebani Terdakwa membayar biaya perkara pada kedua tingkat pengadilan, yang di tingkat banding ditetapkan sebesar Rp 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah). Demikian
diputuskan
dalam
rapat
permusyawaratan
Majelis
Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 22 Juni 2015 oleh kami: RUSTAM IDRIS, S.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, BENAR KARO-KARO, S.H., MH, dan Halaman 11 dari 12 Halaman PUTUSAN NOMOR 294/PID/2015/PT MDN
HERU PRAMONO, S.H., M.Hum., masing-masing sebagai hakim anggota, dan diucapkan pada hari ini Senin tanggal 29 Juni 2015 di dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dihadiri oleh kedua Hakim anggota tersebut, dibantu oleh MANGARATUA SIMARMATA, S.H. sebagai Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum maupun Terdakwa . HAKIM ANGGOTA MAJELIS:
HAKIM KETUA MAJELIS
- TTD -
- TTD -
1. BENAR KARO-KARO, S.H., MH
RUSTAM IDRIS, S.H.
- TTD 2. HERU PRAMONO, S.H., M.Hum. PANITERA PENGGANTI
- TTD MANGARATUA SIMARMATA, S.H.
Halaman 12 dari 12 Halaman PUTUSAN NOMOR 294/PID/2015/PT MDN