P U T U S A N
NOMOR 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara pidana pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa: I.
Nama lengkap
: ODODOGO HURA alias AMA JELl
Tempat lahir
: Idanogawo (Nias).
Umur/tanggal lahir : 30 Tahun /07 Agustus 1986. Jenis kelamin
: Laki-laki
Kebangsaan
: Indonesia
Tempat tinggal
: Barak
K-057BSBI
Dusun
Bagan
Toreh
Desa Sei Meranti, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
II.
Agama
: Kristen Protestan.
Pekerjaan
: Tenaga Kerja Kontraktor di PT.SBI.
Nama lengkap
: FIKANA LAIA Als. FIKANA
Tempat lahir
: Kaendafo (Nias).
Umur/tanggal lahir : 18 Tahun 3 bulan/ 09 Maret 1998. Jenis kelamin
: Laki-laki
Kebangsaan
: Indonesia
Tempat tinggal
: Barak K-057BSBI Dusun Bagan Toreh Desa Sei
Meranti
Kecamatan
Torgamba,
Kabupaten Labuhanbatu Selatan; Agama
: Kristen Protestan.
Pekerjaan
: Tenaga Kerja Kontraktor di PT.SBI.
Para Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh : 1. Penyidik,
sejak
tanggal
20
Juni
2016
sampai
dengan
tanggal
9 Juli 2016; 2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 10 Juli 2016 sampai dengan tanggal 18 Agustus 2016; Halaman 1 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
3. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Rantauprapat sejak tanggal 19 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 17 September 2016; 4. Penuntut Umum sejak tanggal 30 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 18 September 2016; 5. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat sejak tanggal 15 September 2016 sampai dengan tanggal 14 Oktober 2016; 6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Rantauprapat sejak tanggal 15 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 13 Desember 2016; 7.
Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 25 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 23 November 2016.
8. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 24 November 2016 sampai dengan tanggal 22 Januari 2017;
Pengadilan Tinggi tersebut; Setelah membaca : 1. Penetapan
Ketua
Pengadilan
Tinggi
Medan
Nomor
676/PID.SUS-
LH/2016/PT MDN tanggal 18 November 2016 tentang penunjukan majelis hakim; 2. Surat Penunjukan Panitera Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 476/PID.SUSLH/2016/PT MDN, tanggal 18 November 2016 tentang Penunjukan Panitera Pengganti; 3. Berkas perkara yang bersangkutan; Menimbang, bahwa Terdakwa didakwa berdasarkan surat dakwaan Penuntut Umum Nomor Register Perkara : PDM-315/RP.RAP/Euh.2/08/2016, tanggal 30 Agustus 2016 sebagai berikut :
Bahwa mereka terdakwa I ODODOGO HURA alias AMA JELl dan terdakwa II. FIKANA LAIA alias FIKANA pada hari Selasa tanggal 14 Juni 2016 sekira pukul 19.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juni 2016 bertempat di Blok K-057 area! Hutan Tanaman Industri Konsesi PT. SINAR BELANTARA INDAH di Dusun Bagan Toreh Desa Sei Meranti Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat "mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja melanggar ketentuan
Halaman 2 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (3) huruf d yang berbunyi "setiap orang membakar hutan", Perbuatan mana dilakukan oleh para terdakwa dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa pada awalnya PT, Sinar Beiantara Indah (PT. SBI), yang mendapat ijin dari Kementerian Kehutanan dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republtk Indonesia Nomor: 194/Kpts-i 1/1997 tanggal 4 April 1997 tentang Pemberian Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Pola Transmigrasi Atas Areal Hutan Seluas + 6.200 (enam ribu dua ratus) Hektar di Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara Kepada PT. Sinar Belantara Indah dan Surat
Keputusan
Menteri
Kehutanan
Republik
Indonesia
Nomor
:
SK.170/Menhum/I/2010 tanggal 1 April 2010, tentang Penetapan Batas Areal Kerja Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Poia Transmigrasi (HPHTITRANS) PT. Sinar Belantara Indah seluas 5.197,36 (Lima ribu seratus sembilan puluh tujuh, tiga puluh enam perseratus) Hektar di Propinsi Sumatera Utara. - Bahwa pada hari Minggu tanggal 12 Juni 2016 sekira Pukul OS.00 Wib, terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana pergi mencari Damar di daerah Perambahan Dusun Jadi Mulia Desa Sei Meranti Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dan selanjutnya pada saat terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana melintas dari Pondok Perambahan Dusun Jadi Mulia Desa Sei Meranti Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan, kemudian Selamat (Dpo) memanggil terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa. II Fikana Laia alias Fikana untuk singgah ke pondoknya, selanjutnya Selamat bertanya kepada terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana " Kalian tinggal di Barak K-057 ", dan dijawab terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana "ia", lalu Selamat berkata "Beraninya kalian membakar lokasi tanaman kayu Eucaliptus yang berada dibelakang barak kalian itu, kalau kalian berani membakarnya akan saya berikan uang sebesar Rp. 500,000.- (lima ratus ribu rupiah) per orang ", dan terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana menyetujuinya dan menjawab "ia", Ialu Selamat mengatakan "apabila kalian berani dan sudah selesai membakarnya nanti, jumpai saya dan akan saya berikan uang tersebut", dan terdakwa I. Ododogo Halaman 3 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia aiias Fikana menyetujuinya, kemudian terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana pergi melanjutkan mencari Damar. Selanjutnya pada hari Selasa tanggal 14 Juni 2016 sekira pukul 19.00 Wib terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana berada didalam pondok dan merencakan pembakaran hutan tersebut dan akan mendapatkan uang yang dijanjikan oleh Selamat, selanjutnya terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana berangkat dari pondok (Barak) dengan berjalan kaki kearah betakang pondok (Barak), dan terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana sudah mempersiapkan dengan membawa 1 (satu) buah Mancis warna putih dan Gas warna Hijau, dan sekitar + 50 (lebih kurang lima puluh) meter dari belakang Pondok (Barak) terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana berhenti disebuah rumah atau pondok yang dilokasi ada tanaman Kayu Hutan Jenis Eucaliptus milik PT. Sinar Belantara Indah Bagan Toreh yang akan dibakar, selanjutnya terdakwa I. Ododogo Hura aiias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana mengumpulkan daun kering yang berserakan di dibawah Kayu Hutan jenis Eucaliptus tersebut dan selanjutnya terdakwa II. Fikana Laia alias Fikana meminta Mancis kepada terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli untuk membakar daun kering yang dikumpulkannya, dan seteiah menyala terdakwa II. Fikani Lia alias Fikani memberikan mancis tersebut kepada terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli dan terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli membakar daun kering yang sudah di kumpulkan, kemudian mancis tersebut diserahkan kepada terdakwa II Fikana Laia alias Fikana, selanjutnya terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana melihat api ada 2 (dua) titik ialu terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana pulang ke Pondok atau Barak tempat tinggal terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana, dan setelah tiba di Pondok atau Barak terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana melihat kobaran api di lokasi yang dibakar terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana sudah marak terbakar. - Selanjutnya keesokan harinya terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana dijemput dari tempat kerja
Halaman 4 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana oleh saksi Sugianto, saksi Rudi dan saksi M. Aii Sulaiman Manap Munthe, kemudian terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana dibawa ke Kantor PT. Sinar Belantara Indah untuk dilakukan pemeriksaan, dan setelah diinterogasi terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana mengakui bahwa terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana yang melakukan pembakaran kawasan hutan tersebut, selanjutnya terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana dibawa ke Polres Labuhanbatu guna proses hukum lebih lanjut. - Bahwa berdasarkan Surat Perintah Tugss dari Kepala BPKH Wilayah I Medan dengan Nomor : PT.186/III/BPKH i-t/6/2016 tanggal 16 Juni 2016 untuk melaksanakan Tugas Pengambilan Titik Koordinat Pada Areal Konsesi Hutan Tanaman Industri PT. Sinar Belantara Indah di Desa Sei Meranti Kec. Torgamba Kab. Labuhanbatu Selatan Propinsi Sumatera Utara, yang dibuat dan ditanda tangani oleh M. !RPAN LUBIS dan RIDWAN pada pokoknya menerangkan : > Bahwa pada saat melakukan Pemeriksaan Lapangan terdapat dan penentuan Titik Koordinat yang kami lakukan dengan mempergunakan alat GPS Map 76 CSx Garmin dimana alat GPS tersebut merupakan Standarisasi Departemen Kehutanan Repubik Indonesia dengan cara GPS dihidupkan dan menghasiikan Titik Koordinat North (Utara) dan East (Timur) pada layar GPS yang kami ambil 4 (empat) titik koordinat, dengan hasil sebagai berikut: a. LU (N): 01D 28' 01,8" dan BT (E) : 100° 21' 41,8" (Lokasi lahan terbakar). b. LU (N): 01° 28' 01,2" dan BT (E) : 100° 21' 40,9" (Lokasi lahan terbakar). c. LU (N): 01° 28' 02,1" dan BT (E) : 100° 21' 41,8" (Lokasi lahan terbakar). d. LU (N): 01° 28' 01,4" dan BT (E): 100° 21' 41,1" (Lokasi lahan terbakar). Dan hasil ploting terhadap peta kawasan hutan propinsi Sumatera Utara (Lampiran SK Menhut Nomor : 579/ll-Menhut/2014 tanggal 24 Juni 2014 bahwa lokasi yang terbakar tersebut seluas lebih kurang 4 rante dan keseluruhan
Halaman 5 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
berada pada kawasan hutan produksi tetap (HP) dan didalam areak kerja HTI PT. Sinar Belantara Indah (SBI) Perbuatan terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeii bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana tersebut diatas sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 78 ayat (3) Jo Pasal 50 ayat (3) huruf d UU Rl No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan yang sudah diubah dan ditambah dengan UU RI No. 19 tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pengganti UU Rl No. 1 tentang Perubahan atas UU Rl No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan Jo UU Rl No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Menimbang, bahwa tuntutan pidana Penuntut Umum Nomor PDM315/RP.RAP/Euh.2/08/2016, tanggal 17 Oktober 2016 pada pokoknya sebagai berikut: 1. Menyatakan terdakwa I. ODODOGO HURA alias AMA JELI dan Terdakwa II. FIKANA LAIA alias FIKANA telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana
"secara
bersama-sama
dengan
sengaja
membakar
hutan"
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Pasal 78 ayat (3) Jo Pasal 50 ayat (3) huruf d UU Rl No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan yang sudah diubah dan ditambah dengan UU Rl No. 19 tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pengganti UU Rl No. 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU Rl No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan Jo UU Rl No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa I. ODODOGO HURA alias AMA JELI dan Terdakwa II. FIKANA LAIA alias FIKANA dengan pidana penjara masing-masing selama 3 (tiga) tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dan denda sebesar Rp. 1.000.000.000.(satu milyard rupiah) Subsidiair 6 (enam) bulan kurungan; 3. Menyatakan barang bukti berupa : - 1 (satu) buah mancis warna putih dengan gas warna hijau; dimusnahkan. - 3 (tiga) potong kayu hutan jenis Eucaliptus yang sudah terbakar; Dikembalikan kepada pihak PT. Sinar Belantara Indah Bagan Toreh melalui saksi Robin Roni Pardede. 4. Menetapkan agar para terdakwa dibebani membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah). Halaman 6 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
Menimbang, bahwa berdasarkan tuntutan pidana tersebut, Pengadilan Negeri Rantauprapat telah menjatuhkan putusan Nomor 680/Pid.Sus/2016/PN Rap tanggal 19 Oktober 2016, yang amarnya sebagai berikut :
MENGADILI : 1. Menyatakan terdakwa I. ODODOGO HURA alias AMA JELI dan Terdakwa II. FIKANA LAIA alias FIKANA telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana
"secara
bersama-sama
dengan
sengaja
membakar
hutan"
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Pasal 78 ayat (3) Jo Pasal 50 ayat (3) huruf d UU Rl No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan yang sudah diubah dan ditambah dengan UU Rl No. 19 tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pengganti UU Rl No. 1 tentang Perubahan atas UU Rl No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan Jo UU Rl No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHPidana. 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa I. ODODOGO HURA alias AMA JELI dan Terdakwa II. FIKANA LAIA alias FIKANA oleh karenanya dengan pidana penjara masing-masing selama 6 (enam) bulan dan dihukum untuk membayar denda sebesar Rp. 1.000.000.000.-(satu milyard rupiah), dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar dapat diganti dengan 3 (tiga) bulan kurungan; 3. Menetapkan penahanan yang telah dijalani para terdakwa akan dikurangkan seluruhnya dari hukuman pidana yang dijatuhkan; 4. Memerintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan; 5. Menyatakan barang bukti berupa : -
1 (satu) buah mancis warna putih dengan gas warna hijau; Dimusnahkan.
-
3 (tiga) potong kayu hutan jenis Eucaliptus yang sudah terbakar;
Dikembalikan kepada pihak PT. Sinar Belantara Indah Bagan Toreh melalui saksi Robin Roni Pardede. 6. Menetapkan agar para terdakwa dibebani membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah). Menimbang, bahwa Penuntut Umum menyatakan banding terhadap putusan tersebut sebagaimana tersebut dalam Akta permintaan Banding Nomor
Halaman 7 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
78/Akta.Pid/2016/PN Rap tanggal 25 Oktober 2016. Permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada para Terdakwa masing-masing pada tanggal 27 Oktober 2016 ; Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding tersebut Penuntut Umum telah mengajukan memori banding tanggal 7 November 2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat pada tanggal 9 November 2016, dan memori banding tersebut telah diserahkan kepada para Terdakwa masing-masing pada tanggal 10 November 2016; Menimbang, bahwa terhadap memori banding Penuntut Umum tersebut, para Terdakwa tidak mengajukan kontra memori banding; Menimbang, bahwa Panitera Pengadilan Negeri Rantauprapat dengan surat Nomor: W2.U13/7908/HN.01.10/X/2016 tanggal 31 Oktober 2016 telah memberi kesempatan kepada Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Rantauprapat dan para Terdakwa untuk mempelajari berkas perkara selama 7 (tujuh) hari kerja dihitung sejak tanggal 31 Oktober 2016
sampai dengan
tanggal 8 November 2016 di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat; Menimbang, bahwa permitaan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta syarat-syarat yang ditentukan di dalam undang-undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa Penuntut Umum menolak putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor 680/Pid.Sus/2016/PN Rap tanggal 19 Oktober 2016 dengan alasan yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa menurut Penuntut Umum, ternyata ada kelalaian dalam penerapan hokum dalam menjatuhkan hukuman kepada Terdakwa: -
Perbuatan melihat status social kehidupan dan status sumber daya manusia pada Terdakwa I yang tidak pernah bersekolah da Terdakwa II yang kelas I SD sebagaimana di persidangan Majelis Hakim dapat menilai kondisi keberadaan para Terdakwa tersebut;
-
Bahwa
dengan
kondisi
para
Terdakwa
yang
sedemkian
telah
dimanfaatkan oleh Sdr. Selamat (DPO) untuk melakukan kejahatan, dengan
diiming-imingi
akan
dibayar
masing-masing
sebesar
Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) yang ternyata Sdr. Selamat tidak memberikan sesuatu apapun kepada para Terdakwa tersebut;
Halaman 8 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
-
Bahwa namun demikian PT. Sinar Belantara Indonesia telah dirugikan akibat perbuatan para terdakwa tersebut;
Bahwa pertimbangan Majelis Hakim pada halaman 28 yaitu : -
Menimbang bahwa adapun peranan para terdakwa dalam perbuatannya yang dengan kesengajaan / dikehendaki telah membakar kawasan hutan tanaman industri areal konsesi PT. Sinar Belantara Indah Dusun Bagan Toreh tersebut adalah suruhan dari Selamat, Lk. Umur + 45 tahun, pekerjaan petani, alamat : Dusun Jadi Mulia Desa Sei Meranti Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhan Batu, dimana para terdakwa telah disuruh melakukan pembakaran tersebut dengan imbalan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah);
-
Menimbang bahwa dari fakta hukum diatas ternyata seseorang yang bernama Selamat (DPO) telah memiliki permasalahan dengan PT. Sinar Belantara Indonesia yaitu permasalahan penguasaan dan pengerjaan areal kawasan hutan tanaman industri areal konsesi PT. Sinar Belantara Indah Dusun Bagan Toreh da membuat serta membangun pondok dilokasi areal dekat lokasi yang dibakar tersebut, lalu Selamat (DPO) telah memanfaatkan para terdakwa yang keberadaannya tidak memiliki pendidikan yang memadai, serta para terdakwa tidak mengetahui telah dimanfaatkan oleh orang yang bernama Selamat (DPO) tersebut;
-
Menimbang, bahwa terlepas bahwa para terdakwa pada faktanya selain tidak memahami areal yang dibakar masuk penguasaan Selamat (DPO) atau areal PT. SBI, dan para terdakwa hingga tertangkap sama sekali belum mendapat pembayaran sebagaimana dijanjikan orang yang bernama Selamat (DPO);
-
Menimbang, bahwa namun demikian Majelis Hakim harus menaruh empati kepada para terdawa (karena keberadaanya tidak memiliki pendidikan dan atau hanya pernah duduk dikelas 1 SD) sementara dipihak lain sangatlah ironis bahwa sebuah perusahaan PT. Sinar Belantara Indah yang memiliki personil security bahkan merekrtu personil keamanan dari BKO, tidak mampu menyeret / menjerat pelaku yang bernama Selamat (DPO) tersebut;
Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut seharusnya Majelis Hakim terhadap Putusan tersebut seharusnya juga mempertimbangkan terhadap
Halaman 9 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
akibat yang timbul dari perbuatan yang dilakukan terdakwa terhadap PT. Sinar Belantara Indah, dengan pertimbangan yaitu: a. Bahwa berdasarkan fakta dipersidangan diperoleh fakta bahwa terdakwa memang mempunyai kehendak atau maksud untuk melakukan perbuatan melanggar hukum dan atau terdakwa mengetahui bahwa tersebut adalah perbuatan yang melanggar hukum. Selain itu unsur "dengan sengaja" dalam buku "HUKUM PIDANA, Kumpulan Rahan Penataran Hukum Pidana dalam Rangka Kerjasama Hukum Indonesia don Belanda" yang disusun oleh Prof. Dr. D. Schaffmeister, Prof. Dr. N. Keijzer, dan Mr. EP Sutorius, dengan Editor Prof. Dr. JE Sahepaty, SH., MA., Penerbit Liberty Yogyakarta, 1995, hal 88, dijelaskan bahwa sesungguhnya sengaja berbuat, tidak dimaksudkan jauh lebih banyak dari berbuat dengan sadar akan tujuan dan terarah ke tujuan. Semua yang telah dikehendaki dan diketahui oleh pembuat adalah tidak relevan kalau dapat diterapkan bahwa perbuatannya terarah ke tujuan"; Bahwa dari fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan unsur "dengan sengaja" dapat ditunjukkan dari perbuatan terdakwa bahwa terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana adalah orang yang bekerja di PT. Sinar Belantara Indah Bagan Toreh dan dengan jelas mengetahui kalau terdakwaterdakwa bekerja sebagai tenaga kontraktor dan terdakwa-terdakwa tinggal di barak kontraktor yang terletak di lokasi PT. Sinar Belantara Indah Bagan Toreh, walaupun berdasarkan keterangan terdakwaterdakwa, bahwa perbuatan terdakwa tersebut dilakukan setelah diimingimingi oleh Selamat (DPO); Bahwa terdakwa-terdakwa ketika hendak membakar hutan tersebut mengambil waktu pada malam hari yang menurut perkiraan dari terdakwaterdakwa tidak ada yang akan mengetahui perbuatan terdakwa-terdakwa tersebut, sehingga dengan demikian terdakwa-terdakwa menyadari penuh bahwa perbuatan membakar kawasan hutan tersebut dilakukan dengan kesadaran penuh dan seandainya terdakwa-terdakwa tidak mau melakukan perbuatan membakar tersebut, terdakwa-terdakwa masih bisa menolak ajakan dari Selamat tersebut;
Halaman 10 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
Bahwa pertimbangan majelis hakim tersebut sangat bertolak belakang dengan fakta-fakta hukum dari hasil persidangan dengan jelas baik dari dakwaan penuntut umum dan fakta yang terungkap dipersidangan dengan jelas terungkap fakta hukum pada halaman 20 s/d 22 yaitu : -
Bahwa pada awalnya PT. Sinar Belantara Indah (PT. SBI), yang mendapat ijin dari Kementerian Kehutanan dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : 194/Kpts-I1/1997 tanggal 4 April 1997 tentang Pemberian Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Pola Transmigrasi Atas Areal Hutan Seluas + 6.200 (enam ribu dua ratus) Hektar di Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara Kepada PT. Sinar Belantara Indah dan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.170/MenhutI1/2010 tanggal 1 April 2010, tentang Penetapan Batas Areal Kerja Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Pola Transmigrasi (HPHTI-TRANS) PT. Sinar Belantara Indah seluas 5.197,36 (Lima ribu seratus sembilan puluh tujuh, tiga puluh enam perseratus) Hektar di Propinsi Sumatera Utara.
- Bahwa pada hari Minggu tanggal 12 Juni 2016 sekira Pukul 08.00 Wib, terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana pergi mencari Daman di daerah Perambahan Dusun Jadi Mulia Desa Sei Meranti Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dan selanjutnya pada saat terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana melintas dari Pondok Perambahan Dusun Jadi Mulia Desa Sei Meranti Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan, kemudian Selamat (Dpo) memanggil terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa. II Fikana Laia alias Fikana untuk singgah ke Pondoknya, selanjutnya Selamat bertanya kepada terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana " Kalian tinggal di Barak K-057 ", dan dijawab terdakwa L Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana "ia", lalu Selamat berkata "Beraninya kalian membakar Lokasi tanaman Kayu Eucaliptus yang berada dibelakang barak kalian itu, kalau kalian berani membakarnya akan saya berikan uang sebesar Rp. 500.000.- (lima ratus ribu rupiah) per orang ", dan terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Halaman 11 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
Fikana Laia alias Fikana menyetujuinya dan menjawab "ia", lalu Selamat mengatakan "apabila kalian berani dan sudah selesai membakarnya nanti, jumpai saya dan akan saya berikan uang tersebut ", dan terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana menyetujuinya, kemudian terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana pergi melanjutkan mencari Damar. Selanjutnya pada hari Selasa tanggal 14 Juni 2016 sekira pukul 19.00 Wib terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana berada didalam pondok dan merencakan pembakaran hutan tersebut dan akan mendapatkan uang yang dijanjikan oleh Selamat, selanjutnya terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana berangkat dari pondok (Barak) dengan berjalan kaki kearah belakang pondok (Barak), dan terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana sudah mempersiapkan dengan membawa 1 (satu) buah Mancis warna putih dan Gas warna Hijau, dan sekitar + 50 (lebih kurang lima puluh) meter dari belakang Pondok (Barak) terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jell bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana berhenti disebuah rumah atau pondok yang dilokasi ada tanaman Kayu Hutan Jenis Eucaliptus milik PT. Sinar Belantara Indah Bagan Toreh yang akan dibakar, selanjutnya terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana mengumpulkan daun kering yang berserakan di dibawah Kayu Hutan Jenis Eucaliptus tersebut dan selanjutnya terdakwa II. Fikana Laia alias Fikana meminta Mancis kepada terdakwa I. Ododogo Hura
alias
Ama
Jeli
untuk
membakar
daun
kering
yang
dikumpulkannya, dan setelah menyala terdakwa II. Fikani Lia alias Fikani memberikan mancis tersebut kepada terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jell dan terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli membakar daun kering yang sudah di kumpulkan, kemudian mancis tersebut diserahkan kepada terdakwa II Fikana Laia alias Fikana, selanjutnya terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana melihat api ada 2 (dua) titik lalu terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana pulang ke Pondok atau Barak tempat Halaman 12 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
tinggal terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana, dan setelah tiba di Pondok atau Barak terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana melihat kobaran api di lokasi yang dibakar terdakwa I. Ododogo Hura alias Ama Jeli bersama terdakwa II Fikana Laia alias Fikana sudah marak terbakar. Sehingga berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan tersebut pada halaman 20 s/d halaman 22 tersebut sangat bertolak belakang dengan pertimbangan majelis hakim pada halaman 28, yang menjadi pertimbangan bahwa para terdakwa tidak mengetahui batasbatas dari PT. Sinar Belantara Indah tersebut, dikarenakan para terdakwa mengakui kalau para tinggal di areal Blok K-057 yang merupakan lokasi tempat tinggal para terdakwa di areal PT. Sinar Belantara Indah, dan para terdakwa merupakan pekerja sebagai tenaga kerja untuk kontraktor di Lokasi PT. Sinar Belantara Indah tersebut, dan para terdakwa dengan jelas berdasarkan keterangan saksi saksi dan para terdakwa menerangkan bahwa lokasi kebakaran tersebut adalah Blok K-057 dan tepat dibelakang pondok yang ditinggali oleh para terdakwa, sehingga pertimbangan Majelis Hakim pada halaman 28 tersebut patut dikesampingkan karena tidak sesuai dengan fakta hukum yang terungkap apda persidangan; Bahwa seharusnya Majelis Hakim juga harus melihat bahwa perbuatan membakar yang dilakukan para terdakwa tersebut walaupun luas areal yang sudah terbakar tidak begitu luas, namun kerugian yang diakibatkan oleh perbuatan para terdakwa tersebut juga harus dijadikan pertimbangan didalam memutus hukuman yang harus dijalani terdakwa; b. Bahwa menurut Mac Kenzie, ada beberapa teori atau pendekatan yang dapat dipergunakan oleh hakim dalam mempertimbangkan penjatuhan putusan dalam suatu perkara, yaitu: 1. Teori Keseimbangan Adapun yang dimaksud keseimbangan adalah keseimbangan antara syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang dan kepentingan pihak-pihak yang bersangkut atau berkaitan dengan perkara, yaitu antara lain seperti adanya keseimbangan yang berkaitan
dengan
masyarakat,
kepentingan
terdakwa
dan
kepentingan korban. Halaman 13 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
2. Teori Pendekatan Seni Dan Intiusi; Penjatuhan
putusan
oleh
hakim
merupakan
diskresi
atau
kewenangan dari hati. Sebagai diskresi, dalam penjatuhan putusan hakim menyesuaikan dengan keadaan dan pidana yang wajar bagi setiap pelaku tindak pidana, hakim akan melihat keadaan pihak terdakwa atau penuntut umum dalam perkara pidana. Pendekatan seni dipergunakan oleh hakim dalam penjatuhan suatu putusan, lebih ditentukan oleh intuisi dari pada pengetahuan hakim. 3. Teori Pendekatan Keilmuan Titik tolak dari teori ini adalah pemikiran bahwa proses penjatuhan pidana harus dilakukan secara sistematik dan penuh kehati-hatian khususnya dalam kaitannya dengan putusan-putusan terdahulu dalam
rangka
menjamin
konsistensi
dari
putusan
hakim.
Pendekatan keilmuan ini merupakan semacam peringatan bahwa dalam memutus suatu perkara, hakim tidak boleh semata-mata atas dasar intuisi
semata,
tetapi
harus dilengkapi
dengan ilmu
pengetahuan hukum dan juga wawasan keilmuan hakim dalam menghadapi suatu perkara yang harus diputuskan; 4. Teori Pendekatan Pengalaman Pengalaman dari seorang hakim merupakan hal yang dapat membantunya
dalam
menghadapi
perkara-perkara
yang
dihadapinya sehari-hari, dengan pengalaman yang dimilikinya. Seorang hakim dapat mengetahui bagaimana dampak dari putusan yang dijatuhkan dalam suatu perkara pidana yang berkaitan dengan pelaku, korban maupun masyarakat. Hakim untuk memutuskan putusan yang memenuhi rasa keadilan bagi terdakwa, korban dan masyarakat harus melihat dan mempertimbangkan berbagai aspek yuridis yaitu aspek kedilan korban dan masyarakat, aspek kejiwaan/psikologis terdakwa, aspek edukatif dan aspek agamis/ religius dimana terdakwa tinggal dan dibesarkan, aspek figure terdakwa dan "trial by press", aspek policy/filsafat pemidanaan guna melahirkan keadilan dan menghindari adanya disparatis dalam hal pemidanaan °sentencing of disparity), Dimana pertimbanganpertimbangan tersebut majelis hakim perlu uraikan dan jelaskan dalam rangka pertanggungjawaban majelis kepada masyarakat, ilmu hukum itu sendiri, rasa keadilan dan kepastian hukum, Halaman 14 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
Negara dan bangsa serta demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa. Sehingga rasa keadilan itu tidak hanya dirasa oleh korban dan masyarakat tetapi juga dirasa oleh terdakwa sehingga tercipta keseimbangan kepentingan di dalamnya. 2. Bahwa pada dasarnya maksud dan tujuan penegakan hukum pidana adalah untuk menjaga keseimbangan tata tertib dalam masyarakat dan mencegah pelaku tindak pidana untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya, sehingga hakim berpendapat lamanya pidana yang dijatuhkan nantinya dipandang telah menimbulkan efek jera dan sesuai dengan nilai-nilai hukum serta keadilan; Sehingga menurut kami Penuntut Umum bahwa putusan tersebut sangat tidak mencerminkan rasa keadilan, sehingga tidak menimbulkan efek jera serta tidak mencerminkan rasa keadilan, serta tidak mempunyai daya tangkal untuk mencegah terdakwa agar tidak mengulangi perbuatanya, serta selain dari pada itu, putusan tersebut tidak menimbulkan efek jera bagi orang lain yang hendak melakukan tindak pidana yang sama dengan terdakwa, sebagaimana disemangatkan oleh bunyi Putusan Nomor : 471.K/Kr/1979 tanggal 7 Januari 1979 yaitu ; o
Dari segi Edukatif, jelas hukuman yang telah dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rantau Prapat belum memberikan suatu dampak positif guna mendidik terdakwa khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam hal perkara yang sama ;
o
Dari segi Korektif, hukuman yang telah dijatuhkan belum berdaya guna dan berhasil guna bagi diri terdakwa khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya, dijadikan acuan didalam mengoreksi apa yang telah dilakukan ;
o
Dari Segi Prepentif, hukuman tersebut belum dapat dijadikan sebagai senjata pamungkas dalam mem bendung terdakwa khususnya dan masyarakat pada umunya, untuk tidak kembali mengulang perbuatan yang sama;
o
Dari segi segi Represif, hukuman tersebut belum mempunyai pengaruh untuk diri pribadi Terdakwa supaya is bertaubat dan tidak mengulangi lagi perbuatannya; Oleh karena itu, dengan ini kami mohon supaya Pengadilan Tinggi
Medan, menerima permohonan banding dari Penuntut Umum dan menghukum
Halaman 15 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
terdakwa sesuai dengan Tuntutan Penuntut Urnurn yang kami ajukan pada tanggal 17 Oktober 2016.
Menimbang, bahwa sebelum menanggapi memori banding tersebut, Majelis Hakim Tingkat Banding terlebih dahulu akan mempertimbangkan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama seperti tersebut di bawah ini; Menimbang,
bahwa
setelah
Majelis
Hakim
Tingkat
Banding
mempelajari dengan seksama berkas perkara dan salinan putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor 680/Pid.Sus/2016/PN Rap tanggal 19 Oktober 2016, serta memori banding, Majelis Hakim Tingkat Banding sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya yang menyatakan bahwa Terdakwa terbukti dengan sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan tunggal dan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Banding sendiri dalam memutus perkara ini dalam tingkat banding, kecuali pertimbangan dalam halaman 30 alinea kedua dengan pertimbangan sebagai berikut: Menimbang,
bahwa
pertimbangan
halaman
30
alinea
kedua
menyatakan: “Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari dakwaan Pasal 78 …………………. ‘dengan sengaja melakukan kegiatan perkebunan tanpa izin menteri dalam kawasan hutan’ …………..; Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan tunggal Penuntut Umum bukan mengenai kegiatan perkebunan tanpa izin tetapi mengenai membakar hutan maka kalimat “dengan sengaja melakukan kegiatan perkebunan tanpa izin menteri dalam kawasan hutan” diubah sehingga pertimbangan alinea kedua selengkapnya sebagai berikut: “Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari dakwaan Pasal 78 ayat (3) Jo Pasal 50 ayat (3) huruf d UU RI No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan yang sudah diubah dan ditambah dengan UU RI No. 19 tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pengganti UU RI No. 1 tentang Perubahan atas UU RI No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan Jo UU RI No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 Halaman 16 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
KUHPidana tersebut telah terpenuhi, maka terdakwa ODODOGO HURA alias AMA JELI dan Terdakwa FIKANA LAIA alias FIKANA harus dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan tunggal Penuntut Umum oleh karena itu para terdakwa harus dijatuhi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya;” Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim Tingkat Banding akan mempertimbangkan memori banding dari Penuntut Umum sebagai berikut: Menimbang, bahwa apabila dicermati pada pokoknya ada 2 alasan dalam memori banding Penuntut Umum yaitu: 1. Ada kelalaian Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam pertimbangan penjatuhan pidana kepada para Terdakwa; 2. Pidana yang dijatuhkan tidak mencerminkan rasa keadilan masyarakat dan tidak menimbulkan efek jera kepada para Terdakwa; Menimbang, bahwa mengenai alasan yang pertama, menurut Majelis Hakim Tingkat Banding telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya, sehingga tidak perlu dipertimbangkan lagi oleh Majelis Hakim Tingkat Banding dan haruslah dikesampingkan; Menimbang, bahwa demikian pula tentang alasan kedua selain telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama juga pidana yang dijatuhkan kepada para Terdakwa bukan untuk pembalasan tetapi untuk pembinaan agar para Terdakwa menyadari kesalahannya dan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya yang melawan hukum; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas maka dengan mengambil alih pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama, maka
Majelis Hakim Tingkat Banding memutus,
menguatkan putusan
Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor 680/Pid.Sus/2016/PN Rap tanggal 19 Oktober 2016, yang dimohonkan banding ;
Menimbang, bahwa karena para Terdakwa berada dalam tahanan dan Majelis Hakim Tingkat Banding tidak menemukan alasan dikeluarkan dari dalam
Halaman 17 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
tahanan, maka cukup beralasan
menetapkan
para Terdakwa tetap berada
dalam tahanan; Menimbang, bahwa karena para Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka kepadanya dibebani membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ini yang untuk tingkat banding besarnya sebagaimana disebutkan dalam amar putusan ini ;
Memperhatikan Pasal 78 ayat (3) jo. Pasal 50 ayat (3) huruf d UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan jo. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Perusakan Hutan jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; MENGADILI: 1. Menerima permohonan banding Penuntut Umum; 2. Menguatkan
putusan
Pengadilan
Negeri
Rantauprapat
Nomor
680/Pid.Sus/2016/PN Rap tanggal 19 Oktober 2016 yang dimohonkan banding; 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa-Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan Terdakwa-Terdakwa tetap ditahan. 5. Membebankan Terdakwa-Terdakwa membayar biaya perkara pada kedua tingkat pengadilan, yang di tingkat banding masing-masing sejumlah Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan majelis hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Kamis, tanggal 1 Desember 2016 oleh Linton Sirait, SH.,MH., sebagai Hakim Ketua, Robert Simorangkir, SH.,MH dan Dr. Albertina Ho.,SH., MH masing-masing sebagai hakim anggota, dan diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum hari Selasa, tanggal 13 Desember 2016
oleh Hakim Ketua tersebut dengan dihadiri para Hakim
Halaman 18 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN
Anggota serta dibantu oleh Tahi Purba, SH., Panitera Pengganti pada pengadilan tinggi tersebut tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan Terdakwa;
HAKIM – HAKIM ANGGOTA,
1. Robert Simorangkir, SH., MH.
HAKIM KETUA,
Linton Sirait, SH.,MH.
2. Dr. Albertina Ho., SH., MH
PANITERA PENGGANTI
Tahi Purba, SH
Halaman 19 dari 19 halaman Putusan Nomor 676/PID.SUS-LH/2016/PT MDN