PUTUSAN Nomor : 297/PDT/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, berdasarkan Penetapan penunjukan Majelis Hakim oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 18 Oktober 2012 Nomor : 297/Pdt/2012/PT-Mdn, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :--------------------------------------MUHAMMAD ZULPAWAN PURBA, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, beralamat di Huta III Sibola Tangan II Dolok Parmonangan Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun; Dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya :Juhong Siahaan, SH, Advokat yang berkantor di Jalan Besar 174 Tiga Balata
Kabupaten
Simalungun,
berdasarkan
Surat
Kuasa Khusus tanggal 30 Nopember 2011 dibawah Register No. 201/LEG/SK/2011/PN.SIM tanggal 30 Nopember 2011, untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT / PEMBANDING I ;
------------------------ L A W A N : -----------------ELLIS PURBA, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, beralamat di Huta Jeruk Nagori Laras Dua Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun; Dalam hal ini diwakili oleh kuasanya Dahyar Harahap, SH Advokat/Penasehat Hukum berkantor di Jalan Manggis Raya No.02 Perumnas Batu VI Kabupaten Simalungun, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 07
Nopember
2011
dibawah
register
No
:
183/LEG/SK/2011/PN.Sim tanggal 08 Nopember 2011, Selanjutnya
disebut
sebagai
PENGGUGAT/
TERBANDING ;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT; Setelah membaca dan memperhatikan
surat-surat yang berhubungan dengan
perkara ini :--------------------------------------------------------------------------------------------------------
2
-------------------------------- TENTANG DUDUKNYA PERKARA : -----------------------------------Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun pada tanggal 8 Nopember 2011
pada Register
No.42/Pdt.G/2011/PN.Sim. telah mengajukan gugatan kepada Tergugat-Tergugat dengan dalil-dalil sebagai berikut : ------------------------------------------------------------------------------------1. Bahwa
Tergugat
ada
memiliki
hutang
kepada
Penggugat
Sebesar
Rp.125.000.000,-(Seratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah).Hutang mana telah dituangkan kedalam surat perjanjian tertanggal 23 Maret 2011 yang dibuat diatas kertas bermaterai enam ribu yang diketahui panghulu Dotok Parmonangan dan telah pula di waarmerking oleh anty Rahmanita SH. MKn yang berkedudukan di Simalungun; 2. Bahwa atas pinjaman tersebut diatas tergugat telah memberikan jaminan kepada Penggugat berupa sebidang tanah seluas ± 13 (tiga belas) rante milik tergugat sendiri sebagaimana yang dituangkan didalam surat penyerahan hak tanah secara hibah kepada tergugat tertanggal 18 maret 2009 yang disaksikan oleh Panghulu Dolok Parmonangan Maswardi; 3. Bahwa Tergugat berjanji akan melunas hutangnya kepada penggugat pada tanggal 1 Mei 2011, sebagaimana disepakati dalam surat perjanjian tertanggal 23 maret 2011; 4. Bahwa tepatnya pada tanggal 1 Mei 2011 Penggugat datang menemui tergugat untuk menagih hutang Tergugat sebagai mana yang telah diperjanjikan didalam surat tertanggal 23 maret 2011, kemudian Tergugat memohon lagi kepada Penggugat dan berjanji secara lisan akan membayarnya 3 (tiga) hari lagi yakni tanggal 4 mei 2011, akan tetapi janji tergugat tersebut hanya janji belaka dan tidak di tepati oleh Tergugat; 5. Bahwa Penggugat ada bertemu dengan Tergugat di kantor polisi sektor bangun, dan Tergugat ada membayarkan hutangnya kepada Penggugat sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah); 6. Bahwa dengan dibayarkan Tergugat hutangnya kepada Penggugat sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah). Sehingga hutang Tergugat kepada Penggugat tinggal menjadi sebesar Rp. 121.000.000,- (seratus dua puluh satu juta rupiah); 7. Bahwa setelah Tergugat membayar sebesar Rp. 4.000.000 ( Empat juta rupiah) kepada Penggugat, selanjutnya Tergugat berjanji akan melunasi sisa hutangnya sebesar Rp. 121.000.000,- (Seratus dua puluh satu juta rupiah ) 5 lima) hari lagi , tepat pada waktu lima hari Penggugat mendatangi Tergugat kerumahnya dan menagih janji Tergugat yang akan melunasi hutangnya kepada Penggugat, namun Tergugat menghindar dari tanggung jawabnya membayar hutang kepada Penggugat;
3
8. Bahwa setiapkali Penggugat bertemu dengan Tergugat, Tergugat selalu sepertinya mengajak bertengkar dengan Penggugat dan juga Tergugat selalu menyatakan tidak punya uang dan kalau Penggugat mau lapor silahkan laporkan, dan apabila Penggugat menghubungi Tergugat lewat Handphone juga tidak dapat dihubungi. Dan hingga gugatan ini dimajukan ke Pengadilan Negeri Simalungun Tergugat belum juga melunasi hutangnya kepada Penggugat sebesar Rp. 121.000.000,- ( seratus dua puluh satu juta rupiah); 9.
Bahwa tindakan Tergugat yang tidak membayar / melunasi hutangnya setelah lewat waktu yang diperjanjikan adalah merupakan perbuatan ingkar janji (Wanprestasi);
10. Bahwa Penggugat merasa khawatir kalau Tergugat tidak bersedia melunasi hutangnya sebesar Rp 121.000.000,- (seratus dua puluh satu juta rupiah) kepada Penggugat, dan gugatan Penggugat tidak menjadi hampa nantinya maka Penggugat rnemohon ada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk meletakkan sita jaminan (CONSERVATOIR BEESLAG ) terhadap sebidang tanah 13 rante yang terletak di Huta II Sibola tangan Nagori Dolok Parmonangan Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun, tanah tersebut yang menjadi jaminan atas hutang Tergugat, dan apabila tanah seluas 13 rante tersebut tidak mencukupi untuk membayar hutang Tergugat maka mohon kembali untuk meletakkan sita jaminan terhadap harta bergerak dan tidak bergerak milik Tergugat yang akan dihunjuk Penggugat nantinya; 11. Bahwa akibat perbuatan Tergugat yang tidak melunasi hutangnya kepada Penggugat, Penggugat telah dirugikan karena tidak dapat menikmati uang milik Penggugat, atau Penggugat tidak dapat mengolah usaha Penggugat karena modal usaha macet di tangan tergugat, maka dengan demikian patut dan pantas Tergugat harus dihukum membayar jasa uang milik Penggugat sebesar 5% setiap bulan dan Rp. 121.000.000,-(seratus dua puluh satu juta rupiah) terhitung sejak tanggal 23 maret 2011 sampai Tergugat melunasi hutangnya kepada Penggugat; 12. Bahwa Penggugat merasa khawatir kalau Tergugat tidak akan bersedia memenuhi isi putusan atas perkara ini walaupun telah berkekuatan hukum tetap, oleh karenanya mohon kepada Majelis Hakim untuk menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000,000,- (satu juta rupiah ) perhari apabila Tergugat lalai melaksanakan isi putusan dalam perkara ini; 13. Bahwa Penggugat mengajukan gugatan ini didasarkan pada alasan alasan serta bukti bukti yang benar secara hukum dan tidak dapat disangkal siapapun termasuk Tergugat. Maka patut secara hukum kalau gugatan dalam perkara ini dapat dijalankan dengan serta merta, walaupun ada Verzet, Banding dan Kasasi;
4
14. Bahwa gugatan ini timbul akibat perbuatan ingkar janji (wanprestasi) dari Tergugat oleh karenanya cukup beralasan untuk menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini; Berdasarkan alasan-alasan
yang telah diuraikan tersebut diatas yang
diperbuat berdasarkan fakta hukum yang benar, maka mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memanggil kedua belah pihak untuk duduk bersidang dan selanjutnya menagmbil putusan sebagai berikut : Primair : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menghukum Tergugat untuk membayar hutang Tergugat kepada Penggugat sebesar Rp. 121.000.000,- (seratus dua puluh satu juta rupiah) segera dan tunai; 3. Menyatakan surat perjanjian tertanggal 23 Maret 2011 yang dibuat antara Penggugat dan Tergugat yang diketahui Panghulu Dolok Parmonangan, dan telah di Waarmeking oleh Notaris Rhanty Rahmanita, SH.,MKn adalah sah menurut hukum; 4. Menyatakan surat Penyerahan Hak Tanah secara hibah dari Miah Damanik kepada Zulpawan Purba (Tergugat) tertanggal 18 Maret 2009 yang merupakan jaminan hutang tergugat kepada Penggugat adalah sah demi hukum; 5. Menghukum Tergugat untuk membayar jasa uang sebesar 5% setiap bulan dari Rp.121.000.000,- (seratus dua puluh satu juta rupiah) terhitung sejak tanggal 23 Maret 2011 hingga Tergugat melunasi hutangnya kepada Penggugat; 6. Menghukum Tergugat Rp.1000.000,-
(satu
untuk membayar uang paksa atau Dwangsom sebesar juta
rupiah)
setiap
hari
apabila
Tergugat
lalai
dalam
melaksanakan putusan dalam perkara ini; 7. Menyatakan sita yang telah diletakkan dalam perkara ini sah menurut hukum; 8. Menyatakan perbuatan Tergugat yang tidak melunasi hutangnya sesuai tanggal yang diperjanjikan adalah merupakan perbuatan ingkar janji (Wanprestasi); 9. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada Verzet, Banding dan Kasasi; 10. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini; Subsidair : Apabila Majelis Hakim yang mengadili dan memeriksa perkara ini berpendapat lain, Mohon Putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono); Menerima dan memperhatikan salinan putusan Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 22 Mei 2012 Nomor : 42/Pdt-G/2011/PN-Sim yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
5
-
Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
-
Menghukum Tergugat untuk membayar hutang Tergugat kepada Penggugat sebesar Rp. 121.000.000,- (seratus dua puluh satu juta rupiah) segera dan tunai;
-
Menyatakan surat perjanjian tertanggal 23 Maret 2011 yang dibuat antara Penggugat dan Tergugat yang diketahui Panghulu Dolok Parmonangan, dan telah di waarmerking oleh Notaris Rhanty Rahmanita, SH.,MKn., adalah sah menurut hukum;
-
Menyatakan surat Penyerahan Hak Tanah secara hibah dari Miah Damanik kepada Djulpawan Purba (Tergugat) tertanggal 18 Maret 2009 yang merupakan jaminan hutang Tergugat kepada Penggugat adalah sah demi hukum;
-
Menyatakan sita yang telah diletakkan dalam perkara ini sah menurut hukum;
-
Menyatakan perbuatan Tergugat yang tidak melunasi hutangnya sesuai tanggal yang diperjanjikan adalah merupakan perbuatan ingkar janji (Wanprestasi);
-
Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini ditaksir sebesar Rp. 1.381.000,- (satu juta tiga ratus delapan puluh satu ribu rupiah); Menolak gugatan untuk yang selain dan selebihnya; Bahwa atas putusan Pengadilan Negeri Simalungun
tersebut, Kuasa Hukum
Tergugat telah menyatakan banding pada tanggal 6 Juni 2012, permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum
Penggugat pada tanggal 14 Juni
2012; Bahwa pemberitahuan kesempatan untuk membaca berkas perkara banding telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum Tergugat pada tanggal 7 September 2012, kepada Kuasa Hukum Penggugat pada tanggal 25 September 2012 ;
---------------------------------------------- TENTANG HUKUMNYA ---------------------------------------Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Tergugat / Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permohonan banding tersebut secara yuridis formal dapat diterima ; Menimbang,
bahwa Majelis Hakim Tinggi setelah mencermati surat-surat bukti
yang dikemukakan kedua belah pihak berperkara maupun saksi-saksi yang diajukan Tergugat, dihubungkan dengan pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama yang dituangkan dalam putusannya, maka Majelis Hakim Tinggi pada pokoknya sependapat dengan Majelis Hakim tingkat pertama, kecuali mengenai besarnya jumlah hutang pokok dan bunga hutang yang harus dibayar oleh Tergugat ; Menimbang, bahwa dari pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri sebagaimana terbaca pada halaman 13 dan halaman 14 putusan a quo, menurut Majelis
6
Hakim Tinggi, bahwa penerapan kaedah hukum berdasarkan putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 779 K/Sip/1971 tanggal 5 Pebruari 1972 terhadap perkara ini tidak tepat, karena menurut Majelis Hakim Tinggi bahwa pengakuan pihak Tergugat / siberhutang seperti didalilkan dalam jawabannya merupakan pengakuan dengan pengecualian ; Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya memang mengakui bahwa ia berhutang kepada Penggugat pada tahun 2010, namun pihaknya membantah, bahwa hutang pokoknya hanya Rp.70.000.000,-(tujuh puluh juta rupiah), bukan Rp.125.000.000,(seratus dua puluh lima juta rupiah); Dengan demikian menurut Hukum Acara Perdata “Pengakuan” seperti ini disebut sebagai
“Pengakuan kwalifikasi” ( gekwalificerde
bekentenis), yang menurut azas Onsplits baar oven yaitu suatu pengakuan tidak boleh dipisah-pisah , sebagaimana dimaksud pasal 176 HIR dan pasal 313 RBg yang kemudian digunakan sebagai dasar – dasar putusan Mahkamah Agung RI seperti putusan Mahkamah Agung RI Reg. No. 134 K/Sip/1958 tanggal 30 Agustus 1958 ; Menimbang, bahwa karena pengakuan Tergugat adalah pengakuan dengan kwalifikasi (Gekwalificerde Bekentenis) maka Penggugat masih perlu dibebani pembuktian lagi, karena bukti BP-II bila dihubungkan dengan putusan Mahkamah Agung Ri Reg. No.167 K/Sip/1959 tanggal 20 juni 1959, dianggap sebagai permulaan bukti tertulis; Menimbang, bahwa dari bukti BP-I ,Majelis Hakim Tinggi menilainya sebagai bukti surat dibawah tangan
(Onderhand)
yang didaftarkan di kantor Notaris (Waarmerker)
bukan suatu pengakuan hutang, sehingga kekuatan pembuktiannya tidak sama dengan akta Notaril. Dengan demikian bila disangkal oleh salah satu pihak maka pihak lawan harus menguatkan dengan bukti lain, sementara bukti BP-II tidak menyebutkan adanya jumlah hutang Tergugat sebesar Rp.125.000.000,-(seratus dua puluh lima juta rupiah) ; Menimbang, bahwa dengan demikian kedua surat bukti tersebut berdiri sendiri dan tidak dapat membuktikan adanya dalil Penggugat bahwa Tergugat berhutang kepadanya sebesar Rp.125.000.000,-(seratus dua puluh lima juta rupiah); Menimbang, bahwa selanjutnya terhadap bantahan Tergugat bahwa ia berhutang kepada Penggugat hanya sebesar Rp.70.000.000,-(tujuh puluh juta rupiah) dapat dibuktikan dengan keterangan 2 (dua) orang saksi yaitu : 1. Saksi Edi Fernando Sihaloho, yang menerangkan : Bahwa ia tahu uang pinjaman Tergugat kepada Penggugat sebesar Rp.70.000.000,-(tujuh puluh juta rupiah) pada tahun 2010 bukan tahun 2011, karena dirinya yang dimintai Tergugat untuk menghubungi Penggugat, dan Penggugat bersedia meminjamkan uang kepada Tergugat ; Sedangkan bukti BP-I baru terjadi tanggal 23 Maret 2011 dimana saksi diundang oleh Penggugat ke kantor Notaris, ternyata disana ada perjanjian baru yang saksi tidak tahu isinya; 2. Saksi Normal Sinaga, menerangkan :
7
Benar ia pernah menandatangani dan membaca isi surat perjanjian tersebut sebesar Rp.125.000.000,-(seratus dua puluh lima juta rupiah) namun Tergugat mengatakan kepadanya bahwa ia berhutang hanya Rp. 70.000.000,-(tujuh puluh juta rupiah) ; Benar Tergugat meminta saksi datang ke kantor Notaris tanggal 23 Maret 2011, untuk tanda tangan surat perjanjian di Notaris tanggal 23 Maret 2011, karena Tergugat mengatakan ia akan disandra oleh Penggugat ; Pada waktu di kantor Notaris, Penggugat sudah ribut-ribut dan mengatakan kalau saksi tidak tanda tangani maka tidak diperbolehkan pulang ; Menimbang,bahwa dari keterangan kedua orang saksi diatas yang saling berkaitan, mengungkap adanya fakta petunjuk : Semula telah ada perjanjian antara Penggugat denganTergugat pada tahun 2010 dengan jumlah hutang Rp.70.000.000,-(tujuh puluh juta rupiah) belum dibayar lunas oleh Tergugat, sehingga Penggugat membawa Tergugat beserta saksi-saksi dan Kepala Desa untuk menghadap Notaris ; Sebelumnya surat perjanjian tanggal 23 Maret 2011 (BP-I) telah dibuat oleh kedua belah pihak baru kemudian di kantor Notaris di warmerker; Menimbang, bahwa dengan demikian terdapat persangkaan bahwa perjanjian sebagaimana tertuang dalam BP-I telah terjadi berdasarkan penyalah gunaan keadaan (Misbruik van omstandigheden) dimana Tergugat dalam posisi sebagai pihak berhutang dalam keadaan yang lemah, terpaksa tunduk dan sepakat menanda tangani perjanjian sebagaimana bukti BP-II yang ternyata isinya menerangkan hutangnya sebesar Rp.125.000.000,-(seratus dua puluh lima juta rupiah) berhadapan dengan kedudukan Penggugat yang kuat sebagai pihak berpiutang padahal semula hanya sebesar Rp.70.000.000,-(tujuh puluh juta rupiah) ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas maka menurut Majelis Hakim Tinggi semula hutang pokok Tergugat kepada Penggugat adalah sebesar Rp.70.000.000,-(tujuh puluh juta rupiah) ; Menimbang, bahwa selanjutnya walaupun Tergugat mendalilkan bahwa ia telah membayar hutangnya diatas secara mencicil berturut-turut masing-masing : Rp.7.000.000,-(tujuh juta rupiah) Rp.4.000.000,-(empat juta rupiah) Rp.3.000.000,-(tiga juta rupiah) Rp.7.000.000,-(tujuh juta rupiah) Rp.5.000.000,-(lima juta rupiah) Jumlah Rp.26.000.000,-(dua puluh enamjuta rupiah)
8
Namun ternyata Tergugat tidak dapat membuktikannya kecuali
berdasarkan dalil
Penggugat sendiri, dikuatkan dengan bukti T-I, maka ternyata Tergugat baru membayar Rp.4.000.000,-(empat juta rupiah) sehingga sisa hutangnya adalah Rp.70.000.000,-(tujuh juta rupiah) – Rp.4.000.000,- = Rp.66.000.000,-(enam puluh enam juta rupiah); Menimbang, bahwa dengan demikian petitum No.2 dikabulkan sebahagian yaitu sebesar Rp.66.000.000,-(enam puluh enamjuta rupiah) ; Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya petitumNo.2 maka berpengaruh terhadap petitum No. 3, sehingga harus dikabulkan dengan pengecualian bahwa besarnya hutang Rp.125.000.000,-(seratus dua puluh lima juta rupiah) harus dibaca sebesar Rp.70.000.000,-(tujuh puluh juta rupiah) ; Menimbang, bahwa selanjutnya tentang tuntutan Penggugat mengenai bunga sebesar 5% menurut
Majelis HakimTinggi perlu dipertimbangkan untuk dikabulkan
sebagian menurut Yurisprudensi dan rasa keadilan ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi berbeda pendapat dengan Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama dengan alasan bahwa walaupun mengenai bunga tidak diperjanjikan dalam bukti BP-II , namun berdasarkan putusan Nomor : 610 K/Sip/1968 tanggal 23 Mei 1970, dan Pasal 1250 KUHPerdata sebagaimana telah diterapkan dalam putusan-putusan terdahulu, maka terhadap suatu wanprestasi dapat dituntut ganti kerugian berupa bunga
moratoir karena dalam perjanjian antara
Penggugat dengan Tergugat ini memenuhi kedua syarat, yaitu perikatan dimana Tergugat harus memperoleh sejumlah uang dan ternyata Tergugat terlambat melaksanakan prestasi, dengan ketentuan 6% pertahun , terhitung sejak perkara didaftarkan di Pengadilan Negeri Simalungun; Menimbang, bahwa dengan demikian tuntutan bunga dalam petitum No. 3 dikabulkan sebagian yaitu 6% setiap tahun atau 0,5 % setiap bulan terhitung sejak perkara ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun sampai putusan ini berkekuatan hukum tetap; Menimbang, bahwa terhadap pertimbangan hukum selebihnya Majelis Hakim Tinggi sependapat dengan Majelis Hakim Pengadilan Negeri, sehingga dapat dikuatkan ; Menimbang, bahwa dengan pertimbangan diatas maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa putusan Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 22 Mei 2012 Nomor : 42/Pdt-G/2011/PN-Sim yang dimohonkan banding tersebut dapat dikuatkan dengan perbaikan sebagaimana dipertimbangkan diatas, sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagaimana disebutkan dalam amar putusan dibawah ini ; Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 22 Mei 2012 Nomor : 42/Pdt-G/2011/PN-Sim diperbaiki, maka Pembanding / Tergugat dihukum untuk membayar ongkos perkara ini dalam kedua tingkat peradilan
9
Memperhatikan Undang undang dan Peraturan lainnya yang bersangkutan dengan perkara ini ; --------------------------------------------------M E N G A D I L I--------------------------------------------------- Menerima permohonan banding dari Pembanding / Tergugat ; --------------------------------- Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 22 Mei 2012 Nomor : 42/Pdt-G/2011/PN-Sim yang dimohonkan banding, sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut ; ---------------------------------------------------------------------------------- 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;---------------------------------------------- 2. Menyatakan surat perjanjian tertanggal 23 Maret 2011 yang dibuat antara Penggugat dan Tergugat yang diketahui Panghulu Dolok Parmonangan, dan telah di waarmerking oleh Notaris Rhanty Rahmanita, SH.,MKn, adalah sah menurut hukum, kecuali tentang hutang Rp.125.000.000,-(seratus dua puluh lima juta rupiah) harus dibaca menjadi Rp.70.000.000,-(tujuh puluh juta rupiah) ;------------- 3. Menyatakan perbuatan Tergugat yang tidak melunasi hutangnya sesuai tanggal yang diperjanjikan adalah merupakan Perbuatan ingkar janji (wanprestasi) ; ----------- 4. Menghukum Tergugat untuk membayar sisa hutang Tergugat kepada Penggugat sebesar Rp. 66.000.000,- (enam puluh enam juta rupiah) segera dan tunai;------------ 5. Menghukum Tergugat untuk membayar bunga moratoir kepada Penggugat sebesar 6% dari Rp.66.000.000,-(enam puluh enam juta rupiah) pertahun atau 0,5% setiap bulan dari Rp.66.000.000,-(enam puluh enam juta rupiah) terhitung sejak perkara ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun hingga putusan ini berkekuatan hukum tetap ;---------------------------------------------------- 6. Menyatakan surat Penyerahan Hak Tanah secara hibah dari Miah Damanik kepada Djulpawan Purba (Tergugat) tertanggal 18 Maret 2009 yang merupakan jaminan hutang Tergugat kepada Penggugat adalah sah demi hukum; ------------------- 7. Menyatakan sita yang telah diletakkan dalam perkara ini sah menurut hukum;---------- 8. Menghukum Pembanding / Tergugat untuk membayar ongkos perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp. 150.000,(Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah) ; -----------------------------------------------------------Demikianlah, diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari : Kamis tanggal 3 Januari 2013 oleh kami: H. SYAMSUL
BAHRI BORUT, SH MH Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan selaku Ketua Majelis, H. LEXSY MAMONTO, S.H M.H dan KAREL TUPPU SH MH masing-masing Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan selaku Anggota Majelis, dan putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 4 Januari 2013 oleh Ketua
10
Majelis dihadiri oleh Anggota Majelis dan dibantu oleh JOHORLAN DONGORAN, S.H, Panitera Muda Hukum
Pengadilan Tinggi Medan selaku Panitera Pengganti , tidak
dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara ; Hakim Anggota Sidang
Hakim Ketua Majelis
LEXSY MAMONTO, S.H M.H
H. SYAMSUL B. BORUT, SH MH
Panitera Pengganti
KAREL TUPPU SH MH
JOHORLAN DONGORAN,S.H. Ongkos-ongkos perkara 1. Materai 2. Redaksi 3. Pemberkasan Jumlah………................…………
Rp. 6.000,Rp. 5.000,Rp. 139.000,Rp. 150.000,-