PUTUSAN Nomor : 436/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara para Terdakwa : 1. Nama Lengkap Tempat Lahir
: SINEMA GEA alias AMA ETA ; : Soliga ;
Umur / Tgl. Lahir : 40 Tahun / 21 Januari 1974 ; Jenis Kelamin
: Laki-laki ;
Kebangsaan
: Indonesia ;
Tempat tinggal
: Dusun II Desa Berua Kec. Namohalu Esiwa Kab. Nias Utara ;
Agama
: Kristen Katholik ;
Pekerjaan
: Petani ;
Pendidikan
: SMA (Tamat) ;
2. Nama Lengkap Tempat Lahir
: EBTA NASARO GEA alias ETA ; : Berua ;
Umur / Tgl. Lahir : 20 Tahun / 16 Mei 1994 ; Jenis Kelamin
: Laki-laki ;
Kebangsaan
: Indonesia ;
Tempat tinggal
: Dusun II Desa Berua Kec. Namohalu Esiwa Kab. Nias Utara ;
Agama
: Kristen Katholik ;
Pekerjaan
: Wiraswasta ;
Pendidikan
: SMA (Tamat) ;
Para Terdakwa ditangkap pada tanggal 29 September 2014; Terdakwa I ditahan oleh : 1. Penyidik, melakukan penahanan RUTAN, sejak tanggal 30 September 2014 sampai dengan tanggal 19 Oktober 2014;
-2-
2. Perpanjangan penahanan RUTAN oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 20 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 28 November 2014; 3. Penangguhan penahanan oleh Penyidik, sejak tanggal 28 November 2014; 4. Penuntut Umum melakukan Penahanan RUMAH, sejak tanggal
05 Januari
2015 sampai dengan tanggal tanggal 24 Januari 2015; 5. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gunungsitoli melakukan Penahanan RUMAH, sejak tanggal 15 Januari 2015 sampai dengan tanggal 13 Februari 2015; 6. Perpanjangan penahanan RUMAH oleh Ketua Pengadilan Negeri Gunungsitoli, sejak tanggal 14 Februari 2015 sampai dengan tanggal 14 April 2015; Terdakwa II ditahan oleh : 1. Penyidik, melakukan penahanan RUTAN, sejak tanggal 30 September 2014 sampai dengan tanggal 19 Oktober 2014; 2. Perpanjangan penahanan RUTAN oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 20 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 28 November 2014; 3. Penangguhan penahanan oleh Penyidik, sejak tanggal 28 November 2014; 4. Penuntut Umum melakukan Penahanan RUMAH, sejak tanggal
05 Januari
2015 sampai dengan tanggal tanggal 24 Januari 2015; 5. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gunungsitoli melakukan Penahanan RUMAH, sejak tanggal 15 Januari 2015 sampai dengan tanggal 13 Februari 2015; 6. Perpanjangan penahanan RUMAH oleh Ketua Pengadilan Negeri Gunungsitoli, sejak tanggal 14 Februari 2015 sampai dengan tanggal 14 April 2015; Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 15 Juli 2015, nomor : 436/PID/2015/PT.MDN, serta berkas perkara Pengadilan Negeri Gunung Sitoli nomor : 2/Pid.B/2015/PN.Gst, dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut; Membaca surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Gunung Sitoli, yang mendakwa para Terdakwa dengan dakwaan sebagai berikut : Pertama: Bahwa ia terdakwa Sinema Gea Als Ama Eta dan terdakwa Ebta Nasaro Gea Als Eta pada hari Senin tanggal 25 Agustus 2014 sekira jam 16.30 wib atau setidak tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam bulan Agustus tahun 2014
-3-
bertempat di Dusun I Desa Berua Kecamatan Namohalu Esiwa tepatnya didalam dan diluar gedung balai serba guna Gereja Santa Maria, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Gunungsitoli, dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : Berawal pada hari Senin tanggal 25 Agustus 2014 sekira jam 16.30 Wib ketika saksi korban Rusli Gea Als Garusu sedang meliput kegiatan musyawarah Desa yang dilaksanakan di Dusun I Desa Berua Kecamatan Namohalu Esiwa tepatnya didalam dan diluar gedung balai serba guna Gereja Santa Maria, pada saat saksi korban Rusli Gea Als Garusu sedang meliput kegiatan tersebut dengan menggunakan kamera didalam gedung balai serba guna Gereja Santa Maria, tibatiba terdakwa Sinema Gea menjumpai saksi korban Rusli Gea Als Garusu dan melarangnya untuk tidak meliput kegiatan tersebut namun saksi korban Rusli Gea Als Garusu tidak menghiraukan dan terus meliput kegiatan tersebut, kemudian terdakwa Sinema Gea berusaha merampas kamera milik saksi korban Rusli Gea Als Garusu yang digunakan untuk meliput namun tidak tidak berhasil dan selanjutnya datang terdakwa Ebta Nasaro Gea Als Eta datang dan langsung memukul tengkuk saksi korban Rusli Gea Als Garusu dengan menggunakan tangan kanan sebanyak 1 (satu) kali, melihat kejadian tersebut saksi Agustinus Gea Als Ama Pita berusaha melerai namun tidak dihiraukan oleh terdakwa Sinema Gea dan terdakwa Ebta Nasaro Gea, selanjutnya saksi korban Rusli Gea Als Garusu didorong oleh terdakwa Sinema Gea keluar ruangan gedung balai serba guna Gereja Santa Maria, sehingga pada saat diluar gedung balai serba guna Gereja Santa Maria saksi korban Rusli Gea Als Garusu terjatuh ditanah dan saat itu terdakwa Sinema Gea memukul punggung saksi korban Rusli Gea Als Garusu sebanyak 1 (satu) kali dengan menggunakan tangan kanan, kemudian terdakwa Sinema Gea menginjak betis saksi korban Rusli Gea Als Garusu dan terdakwa Ebta Nasaro Gea mengambil kamera saksi korban Rusli Gea Als Rusli dan membanting ke tanah hingga pecah kaca, lalu mengeluarkan kartu memori kamera sedangkan kamera langsung dibuang oleh terdakwa Ebta Nasaro Gea ke semaksemak disamping gedung seba guna Gereja Santa Maria, bahwa akibat kekerasan yang dilakukan oleh terdakwa Sinema Gea Als Ama Eta dan terdakwa Ebta Nasaro Gea Als Eta, saksi korban Rusli Gea Als Garusu mengalami memar sebagaimana visum et repertum No. 1831/167/ Med tertanggal 25 Agustus 2014 atas nama korban Rusli Gea yang yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Gunungsitoli, dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Beatrice Buulolo, yang pada
-4-
pokoknya menerangkan bahwa memar dibahu belakang sebelah kiri, memar dipunggung kanan bagian bawah, memar di lengan atas sebelah kiri, memar diperut bawah sebelah kiri, memar dipaha kiri, dan memar dibetis kanan dengan dengan kesimpulan : kelainan tersebut di atas kemungkinan disebabkan oleh benturan benda tumpul. Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 170 ayat (1) KUHPidana. Atau Kedua: Bahwa ia terdakwa Sinema Gea Als Ama Eta dan terdakwa Ebta Nasaro Gea Als Eta pada hari Senin tanggal 25 Agustus 2014 sekira jam 16.30 wib atau setidak tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam bulan Agustus tahun 2014 bertempat di Dusun I Desa Berua Kecamatan Namohalu Esiwa tepatnya didalam dan diluar gedung balai serba guna Gereja Santa Maria, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Gunungsitoli, orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan penganiayaan terhadap saksi korban Rusli Gea Als Garusu, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : Berawal pada hari Senin tanggal 25 Agustus 2014 sekira jam 16.30 Wib ketika saksi korban Rusli Gea Als Garusu sedang meliput kegiatan musyawarah Desa yang dilaksanakan di Dusun I Desa Berua Kecamatan Namohalu Esiwa tepatnya didalam dan diluar gedung balai serba guna Gereja Santa Maria, pada saat saksi korban Rusli Gea Als Garusu sedang meliput kegiatan tersebut dengan menggunakan kamera didalam gedung balai serba guna Gereja Santa Maria, tibatiba terdakwa Sinema Gea menjumpai saksi korban Rusli Gea Als Garusu dan melarangnya untuk tidak meliput kegiatan tersebut namun saksi korban Rusli Gea Als Garusu tidak menghiraukan dan terus meliput kegiatan tersebut, kemudian terdakwa Sinema Gea berusaha merampas kamera milik saksi korban Rusli Gea Als Garusu yang digunakan untuk meliput namun tidak tidak berhasil dan selanjutnya datang terdakwa Ebta Nasaro Gea Als Eta datang dan langsung memukul tengkuk saksi korban Rusli Gea Als Garusu dengan menggunakan tangan kanan sebanyak 1 (satu) kali, melihat kejadian tersebut saksi Agustinus Gea Als Ama Pita berusaha melerai namun tidak dihiraukan oleh terdakwa Sinema Gea dan terdakwa Ebta Nasaro Gea, selanjutnya saksi korban Rusli Gea Als Garusu didorong oleh terdakwa Sinema Gea keluar ruangan gedung balai serba guna Gereja Santa Maria, sehingga pada saat diluar gedung balai serba guna Gereja Santa Maria saksi korban Rusli Gea Als Garusu terjatuh ditanah dan saat
-5-
itu terdakwa Sinema Gea memukul punggung saksi korban Rusli Gea Als Garusu sebanyak 1 (satu) kali dengan menggunakan tangan kanan, kemudian terdakwa Sinema Gea menginjak betis saksi korban Rusli Gea Als Garusu dan terdakwa Ebta Nasaro Gea mengambil kamera saksi korban Rusli Gea Als Rusli dan membanting ke tanah hingga pecah kaca, lalu mengeluarkan kartu memori kamera sedangkan kamera langsung dibuang oleh terdakwa Ebta Nasaro Gea ke semaksemak disamping gedung seba guna Gereja Santa Maria, bahwa akibat kekerasan yang dilakukan oleh terdakwa Sinema Gea Als Ama Eta dan terdakwa Ebta Nasaro Gea Als Eta, saksi korban Rusli Gea Als Garusu mengalami memar sebagaimana visum et repertum No. 1831/167/ Med tertanggal 25 Agustus 2014 atas nama korban Rusli Gea yang yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Gunungsitoli, dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Beatrice Buulolo, yang pada pokoknya menerangkan bahwa memar dibahu belakang sebelah kiri, memar dipunggung kanan bagian bawah, memar di lengan atas sebelah kiri, memar diperut bawah sebelah kiri, memar dipaha kiri, dan memar dibetis kanan dengan dengan kesimpulan : kelainan tersebut di atas kemungkinan disebabkan oleh benturan benda tumpul. Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 351 ayat (1) KUHPidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Atau Ketiga: Bahwa ia terdakwa Sinema Gea Als Ama Eta dan terdakwa Ebta Nasaro Gea Als Eta pada hari Senin tanggal 25 Agustus 2014 sekira jam 16.30 wib atau setidak tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam bulan Agustus tahun 2014 bertempat di Dusun I Desa Berua Kecamatan Namohalu Esiwa tepatnya didalam dan diluar gedung balai serba guna Gereja Santa Maria, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Gunungsitoli, orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan
dengan
sengaja
dan
dengan
melawan
hak
membinasakan,
merusakkan, membuat sehingga tidak dapat dipakai lagi atau menghilangkan sesuatu barang yang sama sekali atau sebagian kepunyaan orang lain, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : Berawal pada hari Senin tanggal 25 Agustus 2014 sekira jam 16.30 Wib ketika saksi korban Rusli Gea Als Garusu sedang meliput kegiatan musyawarah Desa yang dilaksanakan di Dusun I Desa Berua Kecamatan Namohalu Esiwa tepatnya didalam dan diluar gedung balai serba guna Gereja Santa Maria, pada saat saksi korban Rusli Gea Als Garusu sedang meliput kegiatan tersebut dengan
-6-
menggunakan kamera, tiba-tiba terdakwa Sinema Gea menjumpai saksi korban Rusli Gea Als Garusu dan melarangnya untuk tidak meliput kegiatan tersebut, karena saksi korban Rusli Gea Als Garusu terus meliput kegiatan tersebut, terdakwa Sinema Gea berusaha merampas kamera milik saksi korban Rusli Gea Als Garusu namun tidak tidak berhasil dan selanjutnya datang terdakwa Ebta Nasaro Gea Als Eta memukul tengkuk saksi korban Rusli Gea Als Garusu dengan menggunakan tangan kanan sebanyak 1 (satu) kali, melihat kejadian tersebut saksi Agustinus Gea Als Ama Pita berusaha melerai namun tidak dihiraukan oleh para terdakwa dan selanjutnya saksi korban Rusli Gea Als Garusu didorong oleh terdakwa Sinema Gea keluar ruangan gedung balai serba guna Gereja Santa Maria, sehingga pada saat diluar ruang saksi korban Rusli Gea Als Garusu terjatuh ditanah dan saat itu terdakwa Sinema Gea memukul punggung saksi korban Rusli Gea Als Garusu sebanyak 1 (satu) kali dengan menggunakan tangan kanan, kemudian terdakwa Sinema Gea menginjak betis saksi korban Rusli Gea Als Garusu dan terdakwa Ebta Nasaro Gea mengambil kamera saksi korban Rusli Gea Als Rusli dan membanting ke tanah hingga pecah kaca, lalu mengeluarkan kartu memori kamera dan kamera dibuang oleh terdakwa Ebta Nasaro Gea ke semak-semak disamping gedung seba guna Gereja Santa Maria, selanjutnya terdakwa melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tuhemberua untuk diproses. Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 406 ayat (1) KUHPidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana; Atau Keempat: Bahwa ia terdakwa Sinema Gea Als Ama Eta dan terdakwa Ebta Nasaro Gea Als Eta pada hari Senin tanggal 25 Agustus 2014 sekira jam 16.30 wib atau setidak tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam bulan Agustus tahun 2014 bertempat di Dusun I Desa Berua Kecamatan Namohalu Esiwa tepatnya didalam dan diluar gedung balai serba guna Gereja Santa Maria, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Gunungsitoli, orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : Berawal pada hari Senin tanggal 25 Agustus 2014 sekira jam 16.30 Wib ketika saksi korban Rusli Gea Als Garusu sedang meliput kegiatan musyawarah Desa yang dilaksanakan di Dusun I Desa Berua Kecamatan Namohalu Esiwa
-7-
tepatnya didalam dan diluar gedung balai serba guna Gereja Santa Maria, pada saat saksi korban Rusli Gea Als Garusu sedang meliput kegiatan tersebut dengan menggunakan kamera, tiba-tiba terdakwa Sinema Gea menjumpai saksi korban Rusli Gea Als Garusu dan melarangnya untuk tidak meliput kegiatan tersebut, karena saksi korban Rusli Gea Als Garusu terus meliput kegiatan tersebut, terdakwa Sinema Gea berusaha merampas kamera milik saksi korban Rusli Gea Als Garusu namun tidak tidak berhasil dan selanjutnya datang terdakwa Ebta Nasaro Gea Als Eta memukul tengkuk saksi korban Rusli Gea Als Garusu dengan menggunakan tangan kanan sebanyak 1 (satu) kali, melihat kejadian tersebut saksi Agustinus Gea Als Ama Pita berusaha melerai namun tidak dihiraukan oleh para terdakwa dan selanjutnya saksi korban Rusli Gea Als Garusu didorong oleh terdakwa Sinema Gea keluar ruangan gedung balai serba guna Gereja Santa Maria, sehingga pada saat diluar ruang saksi korban Rusli Gea Als Garusu terjatuh ditanah dan saat itu terdakwa Sinema Gea memukul punggung saksi korban Rusli Gea Als Garusu sebanyak 1 (satu) kali dengan menggunakan tangan kanan, kemudian terdakwa Sinema Gea menginjak betis saksi korban Rusli Gea Als Garusu dan terdakwa Ebta Nasaro Gea mengambil kamera saksi korban Rusli Gea Als Rusli dan membanting ke tanah hingga pecah kaca, lalu mengeluarkan kartu memori kamera dan kamera dibuang oleh terdakwa Ebta Nasaro Gea ke semak-semak disamping gedung seba guna Gereja Santa Maria, selanjutnya terdakwa melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tuhemberua untuk diproses. Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 335 ayat (1) KUHPidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana;
Membaca surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Gunung Sitoli, bahwa Terdakwa telah dituntut sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa Sinema Gea als Ama Eta dan Terdakwa Ebta Nasaro Gea bersalah telah melakukan tindak pidana “dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang” sebagaimana diatur dalam pasal 170 ayat (1) KUHPidana ; 2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa Sinema Gea als Ama Eta dan Terdakwa Ebta Nasaro Gea masing-masing selama 10 (sepuluh) bulan dikurangkan sepenuhnya selama para terdakwa ditahan, dengan perintah agar para terdakwa tetap ditahan ; 3. Menyatakan barang bukti berupa :
1 (satu) buah pecahan kamera digital yang berbentuk lingkaran merk Sony Lens;
-8-
Dirampas untuk dimusnahkan ; 4. Menghukum Terdakwa Sinema Gea als Ama Eta dan Terdakwa Ebta Nasaro Gea membayar ongkos perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ;
Membaca
putusan
Pengadilan
Negeri
Gunung
Sitoli
nomor
:
2/Pid.B/2015/PN.Gst, tanggal 27 Mei 2015, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa SINEMA GEA alias AMA ETA dan Terdakwa EBTA NASARO GEA alias ETA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “secara bersama-sama melakukan kekerasan di muka umum” 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa SINEMA GEA alias AMA ETA
dan
Terdakwa EBTA NASARO GEA alias ETA tersebut dengan pidana penjara masing- masing selama 8 (delapan) bulan; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh para Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Memerintahkan para Terdakwa untuk ditahan; 5. Menetapkan barang bukti berupa: -
1 (satu) buah pecahan kamera digital yang berbentuk lingkaran merk Sony Lens Dikembalikan kepada pemiliknya yaitu saksi korban Rusli Gea alias Garusu;
6.
Membebankan biaya perkara kepada para Terdakwa sejumlah Rp.2.000,- (dua ribu rupiah);
Telah membaca : 1. Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Gunung Sitoli bahwa pada tanggal 1 Juni 2015, Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Gunung Sitoli nomor : 2/Pid.B/2015/PN.Gst, tanggal 27 Mei 2015; 2. Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Gunung Sitoli bahwa pada tanggal 1 Juni 2015, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Gunung Sitoli nomor : 2/Pid.B/2015/PN.Gst, tanggal 27 Mei 2015; 3. Relaas Pemberitahuan Permintaan Banding yang disampaikan oleh Jurusita Pengadilan Negeri Gunung Sitoli, bahwa masing-masing permintaan banding
-9-
tersebut telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa pada tanggal 10 Juni 2015; 4. Surat mempelajari berkas perkara Pengadilan Negeri Gunung Sitoli tertanggal 17 Juni 2015 yang disampaikan masing-masing kepada Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa untuk mempelajari berkas perkara tersebut, selama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pemberitahuan tersebut sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi; Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh UndangUndang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa dalam perkara ini baik Terdakwa maupun Jaksa Penuntut Umum meskipun mengajukan banding, akan tetapi tidak ada mengajukan memori banding; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah memeriksa dan mempelajari secara seksama berkas perkara dan semua surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, berikut turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Gunung Sitoli nomor : 2/Pid.B/2015/PN.Gst, tanggal 27 Mei 2015, berpendapat bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang mendasari putusannya mengenai telah terbuktinya secara sah dan meyakinkan kesalahan Terdakwa sebagaimana yang didakwakan kepadanya telah tepat dan benar, oleh karenanya Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan mengambil alih sebagai pertimbangan hukumnya sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini ditingkat banding, kecuali tentang kualifikasi; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas tersebut diatas,
maka
putusan
Pengadilan
Negeri
Gunung
Sitoli
nomor
:
2/Pid.B/2015/PN.Gst, tanggal 27 Mei 2015, yang dimintakan banding tersebut harus diperbaiki sekedar mengenai kualifikasi; Menimbang, bahwa oleh karena para Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dipidana, maka dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang timbul dikedua tingkat peradilan; Mengingat, Ketentuan Pasal 170 Ayat (1) KUHPidana, Pasal 193 (1) KUHAP dan ketentuan lain yang berhubungan dengan perkara ini;
- 10 -
MENGADILI: -
Menerima permintaan banding dari Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum;
-
Memperbaiki
Putusan
Pengadilan
Negeri
Gunung
Sitoli
nomor
:
2/Pid.B/2015/PN.Gst, tanggal 27 Mei 2015, yang dimintakan banding, sekedar mengenai kualifikasi dan amar Nomor 4 dihilangkan, sehingga amar selengkapnya sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa SINEMA GEA alias AMA ETA dan Terdakwa EBTA NASARO GEA alias ETA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “dimuka umum secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang dan barang”; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa SINEMA GEA alias AMA ETA dan Terdakwa EBTA NASARO GEA alias ETA tersebut dengan pidana penjara masing- masing selama 8 (delapan) bulan; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh para Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan barang bukti berupa : -
1 (satu) buah pecahan kamera digital yang berbentuk lingkaran merk Sony Lens;
Dikembalikan kepada pemiliknya yaitu saksi korban Rusli Gea alias Garusu; 5. Membebankan biaya perkara kepada para Terdakwa dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat banding masing-masing sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah). Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 6 Agustus 2015 oleh kami : H. BACHTIAR AMS, SH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, DALIZATULO ZEGA, SH. dan MARYANA, SH.MH. masingmasing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 15 Juli 2015, nomor : 436/PID/2015/PT.MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 11 Agustus 2015, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta BHINNEKA PUTRA GINTING,
- 11 -
SH.MH. sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa.
Hakim - Hakim Anggota,
ttd 1. DALIZATULO ZEGA, SH.
Hakim Ketua Majelis,
ttd H. BACHTIAR AMS, SH.
ttd 2. MARYANA, SH.MH. Panitera Pengganti,
ttd BHINNEKA PUTRA GINTING, SH.MH.