PUTUSAN Nomor : 751/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara para Terdakwa : I. Nama lengkap Tempat lahir
: JEPRI SITINJAK; : Sitinjak;
Umur/Tanggal lahir : 30 Tahun / 14 Februari 1985; Jenis kelamin
: Laki-Laki;
Kebangsaan
: Indonesia;
Tempat tinggal
: Siholi-holi Desa Sitinjak, Kecamatan Onanrunggu, Kabupaten Samosir;
Agama
: Kristen Katholik
Pekerjaan
: Wiraswasta;
II. Nama lengkap Tempat lahir
: UTAN SITINJAK; : Kota Pinang;
Umur/Tanggal lahir : 27 Tahun / 11 Juni 1988; Jenis kelamin
: Laki-Laki;
Kebangsaan
: Indonesia;
Tempat tinggal
: Siholi-holi Desa Sitinjak, Kecamatan Onanrunggu, Kabupaten Samosir;
Agama
: Kristen Protestan;
Pekerjaan
: Petani;
Para Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahana Negara oleh : 1. Penyidik, sejak tanggal 13 Juni 2015 s/d tanggal 02 Juli 2015; 2. Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 03 Juli 2015 s/d tanggal 05 Agustus 2015; 3. Penuntut Umum, sejak tanggal 06 Agustus 2015 s/d tanggal 11 Agustus 2015; 4. Hakim Pengadilan Negeri, sejak tanggal 12 Agustus 2015 s/d tanggal 10 September 2015; 5. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 11 September 2015 s/d tanggal 09 November 2015;
-2-
6. Hakim Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 3 Nopember 2015 sampai dengan tanggal 2 Desember 2015; 7. Perpanjangan Penahanan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 3 Desember 2015 sampai dengan tanggal 31 Januari 2016; Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 2 Desember 2015, nomor : 751/PID/2015/PT.MDN, serta berkas perkara Pengadilan Negeri Balige nomor : 184/Pid.B/2015/PN.Blg, dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut; Membaca surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Pangururan, yang mendakwa para Terdakwa dengan dakwaan sebagai berikut : KESATU : Bahwa Terdakwa JEPRI SITINJAK bersama Terdakwa UTAN SITINJAK hari Kamis tanggal 11 Juni 2015 sekira pukul 22.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain di bulan Juni tahun 2015 bertempat di dalam warung/ kedai tuan milik saksi Basrin Sianturi di Siholi-holi Desa Sitinjak Kecamatan Onanrunggu Kabupaten Samosir yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri
Balige,
dengan
terang-terangan
dan
dengan
tenaga
bersama
menggunakan kekerasan terhadap saksi korban Walman Sitinjak, perbuatan tersebut dilakukan para Terdakwa dengan cara dan keadaan sebagai berikut : - Pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut di atas sekira pukul 21.00 WIB, berawal Terdakwa Jepri Sitinjak dan Terdakwa Utan Sitinjak serta saksi Jones Sitinjak datang kedalam ke warung/kedai tuak milik saksi Basrin Sianturi, dan duduk dalam 1 (satu) meja, dimana posisi sebelah kiri Terdakwa Utan Sitinjak adalah saksi Jones Sitinjak dan disebelah kanan Terdakwa adalah Terdakwa Jepri Sitinjak, bertepatan Terdakwa Jepri Sitinjak dekat ke pintu masuk warung. kemudian para Terdakwa memesan minuman tuak sedangkan saksi Jones Sitinjak memesan kopi kepada pemilik warung. Kemudain Terdakwa Utan melihat saksi korban Walman Sitinjak sedang duduk di teras warung sambil meminum tuak. Berselang kemudian Terdakwa Jepri Sitinjak mengatakan “Ise Naribut Tuho Nabodari…?” yang artinya “siapa yang ribut sama mu semalam…?” kepada Sdra. Genap Lumban Siantar lalu Sdra. Genap Lumban Siantar menjawab Ndang Adong…? yang artinya tidak ada…?. Beberapa kemudian Terdakwa Jepri Sitinjak pergi ke warung lain untuk membeli rokok, dimana warung tersebut berada di depan warung tempat para Terdakwa minum tuak. Setelah kembali membeli rokok, Terdakwa Jepri Sitinjak mau masuk ke
-3-
dalam warung, tiba-tiba saksi korban Walman Sitinjak menanyakan “Hodo na margoar si Jepri, Ndang terima ahu dihatami…?” yang artinya Kaunya yang bernama si Jepri, tidak terima aku diperkataanmu…? kepada Terdakwa Jepri Sitinjak. Kemudian Terdakwa Jepri Sitinjak menjawab perkataan saksi korban “Jai boha roha uda…?” yang artinya jadi kenapa rupanya uda…? dan Terdakwa Jepri Sitinjak langsung melayangkan tangan kiri dengan tangan dikepal sebanyak 2 (dua) kali ke arah wajah saksi korban sebelah kanan, kemudian saksi korban berusaha membalas pukulan Terdakwa, namun tidak ada mengenai bagian tubuh Terdakwa. Melihat hal tersebut pemilik warung, saksi Gamser Sitinjak langsung datang ke teras warung untuk melerai Terdakwa Jepri Sitinjak dan saksi korban Walman Sitinjak, kemudian Terdakwa Utan Sitinjak saat itu juga datang ke teras warung tersebut dan mengatakan “Ndang boi songoni, uda…? " Tidak boleh begitu, uda…? kepada saksi korban. Lalu saksi korbanpun mengatakan Jadi ikut-ikutan kau…? dan saat itu juga pun Terdakwa Utan Sitinjak langsung membalikkan meja yang ada dihadapan saksi korban; - Terdakwa Utan Sitinjak melakukan pemukulan terhadap saksi korban dengan menggunakan tangan kiri sebanyak 2 (dua) kali ke arah wajah saksi korban bagian kiri, dimana saat itu posisi saksi korban sedang berdiri sehingga saksi korban langsung terjatuh ke belakang. Kemudian saksi Basrin Sianturi selaku pemilik warung langsung melerai para Terdakwa dan saksi korban, dan membawa saksi korban masuk ke dalam warung milik saksi. Sedangkan Terdakwa Utan Sitinjak dan Terdakwa Jepri Sitinjak langsung disuruh oleh saksi Gamser Sitinjak untuk pulang ke rumah masing-masing; - Bahwa akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh para Terdakwa Utan Sitinjak dan Terdakwa Jepri Sitinjak kepada saksi korban Walman Sitinjak mengalami di bagian kepala saksi korban terdapat luka lecet dan bengkak di pelipis kiri ukuran 3 x 1,5 Cm, dan di bagian tangan saksi korban terdapat luka lecet di tangan kanan ukuran 1 x 0,5 Cm, dan di bagian Mulut keluar darah dari mulut sebagaimana dalam Visum Et Revertum Nomor : 440.450/343/VI/2015 tanggal 17 Juni 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Paulinaria, dokter pada Puskesmas Onanrunggu; Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam pasal 170 Ayat (1) dari KUHPidana; ATAU; KEDUA : Bahwa Terdakwa JEPRI SITINJAK bersama-sama dengan terdakwa UTAN SITINJAK pada hari Kamis tanggal 11 Juni 2015 sekira pukul 22.00 Wib atau
-4-
setidak-tidaknya pada waktu lain di bulan Juni tahun 2015 bertempat di dalam warung / kedai tuak milik saksi Basrin Sianturi di Siholi-holi Desa Sitinjak Kecamatan Onanrunggu Kabupaten Samosir yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Balige, melakukan penganiayaan terhadap saksi korban WALMAN SITINJAK, dimana perbuatan para terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut : - Pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut di atas sekira pukul 21.00 WIB, berawal terdakwa Jepri Sitinjak dan terdakwa Utan Sitinjak serta saksi Jones Sitinjak datang kedalam ke warung/ kedai tuak milik saksi Basrin Sianturi, dan duduk dalam 1 (satu) meja, dimana posisi sebelah kiri terdakwa Utan Sitinjak adalah saksi Jones Sitinjak dan disebelah kanan terdakwa adalah terdakwa Jepri Sitinjak, bertepatan terdakwa Jepri Sitinjak dekat ke pintu masuk warung. kemudian para terdakwa memesan minuman tuak sedangkan saksi Jones Sitinjak memesan kopi kepada pemilik warung. Kemudain terdakwa Utan melihat saksi korban Walman Sitinjak sedang duduk di teras warung sambil meminum tuak. Berselang kemudian terdakwa Jepri Sitinjak mengatakan ?Ise Naribut Tuho Nabodari? yang artinya ?Siapa yang ribut samamu semalam? kepada Sdra. Genap Lumban Siantar lalu Sdra. Genap Lumban Siantar menjawab ?Ndang Adong? yang artinya ?tidak ada?. Beberapa kemudian terdakwa Jepri Sitinjak pergi kewarung lain untuk membeli rokok, dimana warung tersebut berada didepan warung tempat para terdakwa minum tuak. setelah kembali membeli rokok, terdakwa Jepri Sitinjak mau masuk kedalam warung, tiba-tiba saksi korban Walman Sitinjak menanyakan ?Hodo na margoar si Jepri, Ndang terima ahu dihatami? yang artinya ?Kaunya yang bernama si Jepri, tidak terima aku diperkataanmu? kepada terdakwa Jepri Sitinjak. kemudian terdakwa Jepri Sitinjak menjawab perkataan saksi korban ?Jai boha roha uda? yang artinya ?jadi kenapa rupanya uda? dan terdakwa Jepri Sitinjak langsung melayangkan tangan kiri dengan tangan dikepal sebanyak 2 (dua) kali kearah wajah saksi korban sebelah kanan, kemudian saksi korban berusaha membalas pukulan terdakwa, namun tidak ada mengenai bagian tubuh terdakwa. Melihat hal tersebut pemilik warung, saksi Gamser Sitinjak langsung datang keteras warung untuk melerai terdakwa Jepri Sitinjak dan saksi korban Walman Sitinjak, kemudian terdakwa Utan Sitinjak saat itu juga datang keteras warung tersebut dan mengatakan ?Ndang boi songoni, uda? "Tidak boleh begitu, uda? kepada saksi korban. lalu saksi korbanpun mengatakan ?Jadi ikutikutan kau?, dan saat itu jugapun terdakwa Utan Sitinjak langsung membalikkan meja yang ada dihadapan saksi korban;
-5-
- Terdakwa Utan Sitinjak melakukan pemukulan terhadap saksi korban dengan menggunakan tangan kiri sebanyak 2 (dua) kali kearah wajah saksi korban bagian kiri, dimana saat itu posisi saksi korban sedang berdiri sehingga saksi korban langsung terjatuh kebelakang. Kemudian saksi Basrin Sianturi selaku pemilik warung langsung melerai para terdakwa dan saksi korban, dan membawa saksi korban masuk kedalam warung milik saksi. Sedangkan terdakwa Utan Sitinjak dan terdakwa Jepri Sitinjak langsung disuruh oleh saksi Gamser Sitinjak untuk pulang ke rumah masing-masing; - Bahwa akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh para terdakwa Utan Sitinjak dan terdakwa Jepri Sitinjak kepada saksi korban Walman Sitinjak mengalami di bagian kepala saksi korban terdapat luka lecet dan bengkak di pelipis kiri ukuran 3 x 1,5 Cm, dan di bagian tangan saksi korban terdapat luka lecet di tangan kanan ukuran 1 x 0,5 Cm, dan di bagian Mulut keluar darah dari mulut sebagaimana dalam Visum Et Revertum Nomor : 440.450/343/VI/2015 tanggal 17 Juni 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Paulinaria, dokter pada Puskesmas Onanrunggu; Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 Ayat (1) Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 dari KUHPidana; Membaca surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Pangururan, bahwa para Terdakwa telah dituntut sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa I. Jepri Sitinjak dan Terdakwa II. Utan Sitinjak secara sah dan meyakinkan menurut hukum melakukan tindak pidana “dengan terangterangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang”, sebagaimana di atur dan di ancam pidana dalam Pasal 170 Ayat (1) Ke-1 KUHPidana dalam surat dakwaan kesatu; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa I Jepri Sitinjak dan Terdakwa II. Utan Sitinjak berupa pidana penjara selama : 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan, dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah Terdakwa tetap ditahan; 4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar
Rp. 2.000.-
(dua ribu rupiah); Membaca
putusan
Pengadilan
Negeri
Balige
nomor
:
184/Pid.B/2015/PN.Blg, tanggal 29 Oktober 2015, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa 1. JEPRI SITINJAK dan Terdakwa 2. UTAN SITINJAK, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
-6-
“Di muka Umum dan Dengan Tenaga Bersama Melakukan Kekerasan Terhadap Orang”; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Para Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara masing-masing selama : 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan; 3. Menetapkan lamanya masa penahanan yang telah dijalani oleh Para Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan supaya Para Terdakwa tetap berada dalam tahanan; 5. Membebani Para Terdakwa untuk membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah);
Telah membaca : 1. Akte Permintaan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Balige, bahwa pada tanggal 3 Nopember 2015, Penasihat Hukum para Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Balige nomor : 184/Pid.B/2015/PN.Blg, tanggal 29 Oktober 2015; 2. Relaas pemberitahuan permintaan banding yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Balige bahwa permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 5 Nopember 2015; 3. Memori banding yang diajukan oleh Penasihat Hukum para Terdakwa, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige tanggal 26 Nopember 2015, dan memori banding tersebut telah dengan sempurna diberitahukan dan diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum tanggal 2 Desember 2015; 4. Kontra memori banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige tanggal 8 Desember 2015; 5. Surat pemberitahuan mempelajari berkas perkara Pengadilan Negeri Balige tanggal 16 Nopember 2015, yang disampaikan masing-masing kepada Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum para Terdakwa, untuk mempelajari berkas perkara tersebut, selama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pemberitahuan tersebut, sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi; Menimbang, bahwa permintaan banding dari Penasihat Hukum para Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
-7-
Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh Penasihat Hukum para Terdakwa, pada pokoknya menyatakan bahwa Jaksa Penuntut Umum telah melakukan rekayasa dakwaan dan juga tuntutan kepada para Terdakwa, hal ini terungkap dalam fakta-fakta hukum yang terungkap di persindangan; Menimbang, bahwa kontra memori banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum pada pokoknya menolak memori banding dari Penasihat Hukum para Terdakwa dan memohon agar Pengadilan Tinggi menjatuhkan pidana terhadap para Terdakwa dengan pidana penjara masing-masing selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan, sesuai dengan tuntutannya; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah mempelajari secara seksama memori banding dari Penasihat Hukum para Terdakwa dan kontra memori banding dari Jaksa Penuntut Umum ternyata tidak ada hal-hal yang dapat membatalkan putusan Pengadilan tingkat pertama melainkan hanya merupakan pengulangan
yang
telah
disampaikan
di
persidangan,
dan
telah
pula
dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya dengan baik dan benar, oleh karena itu memori banding dan kontra memori banding tersebut tidak dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding mempelajari dengan seksama berkas perkara yang dimohonkan banding oleh Penasihat Hukum para Terdakwa yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan dari Penyidik, Berita Acara Pemeriksaan Persidangan Pengadilan Negeri Balige berikut surat yang timbul dipersidangan berhubungan dengan perkara ini dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Balige nomor : 184/Pid.B/2015/PN.Blg, tanggal 29 Oktober 2015, memori banding dari Penasihat Hukum para Terdakwa dan kontra memori banding dari Jaksa Penuntut Umum, berpendapat bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang mendasari putusannya mengenai telah terbuktinya secara sah dan meyakinkan kesalahan Para Terdakwa sebagaimana yang didakwakan kepadanya dan hukuman yang dijatuhkan telah tepat dan benar sesuai ketentuan hukum yang berlaku dalam memeriksa dan memutus perkara ini benar, sehingga Majelis Hakim Tingkat Banding mengambil alih pertimbangan tersebut sebagai dasar pertimbangan sendiri dalam memutus perkara ini ditingkat banding; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Putusan Pengadilan Negeri Balige nomor : 184/Pid.B/2015/PN.Blg, tanggal 29 Oktober 2015, yang dimintakan banding tersebut dapat dipertahankan dan harus dikuatkan;
-8-
Menimbang, bahwa dalam perkara ini para Terdakwa telah dilakukan penahanan yang sah, maka masa penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menimbang, bahwa oleh karena para Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa berada dalam tahanan; Menimbang, bahwa oleh karena para Terdakwa dinyatakan bersalah dan dipidana, maka dibebani untuk membayar biaya perkara yang timbul dikedua tingkat peradilan; Memperhatikan, Pasal 170 Ayat (1) KUHPidana dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundangundangan lain yang bersangkutan; MENGADILI : -
Menerima permintaan banding dari Penasihat Hukum para Terdakwa;
-
Menguatkan
putusan
Pengadilan
Negeri
Balige
nomor
:
184/Pid.B/2015/PN.Blg, tanggal 29 Oktober 2015, yang dimintakan banding tersebut; -
Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani para Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
-
Menetapkan para Terdakwa tetap ditahan;
-
Membebankan para Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding masing-masing sebesar Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).
Demikian diputus dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 18 Januari 2016 oleh kami : DAHLIA BRAHMANA, SH.MH. Hakim Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, ABDUL FATTAH, SH.MH. dan ADE KOMARUDIN, SH.MHum. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat banding, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 2 Desember 2015, nomor : 751/PID/2015/PT.MDN, putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 20 Januari 2016, oleh Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut serta
-9-
FACHRIAL, SH.MHum. Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa.
Hakim Anggota,
Hakim Ketua,
ttd
ttd
1. ABDUL FATTAH, SH.MH.
DAHLIA BRAHMANA, SH.MH.
ttd 2. ADE KOMARUDIN, SH.MHum. Panitera Pengganti,
ttd FACHRIAL, SH.MHum.
