PT Kharisma Asset Management
Kami memprediksi market cenderung memiliki pontetial upside yang terbatas dengan tingkat risiko yang meningkat dengan mempertimbangkan sejumlah sentimen utama di tahun 2017. Sentimen Global • The Fed akan meningkatkan Fed Fund Rate (FFR) dengan agresif di 2017 dengan target kenaikan 65bps menjadi 1.4%. • Kebijakan Presiden Trump yang agresif atas pemangkasan belanja fiskal dan proteksi atas perdagangan AS. • Rencana ECB memangkas dana stimulus di Uni Eropa dan strategi China dengan memperkuat level ekspansi dengan kembali membuka akses impor serta perluasaan kerjasama investasi di emerging market. • Perdagangan global yang mulai meningkat ditandai Baltic Dry Index mengalami recovery seiring dengan kinerja harga komoditas sepanjang 2016 yang mulai membaik.. Sentimen Domestik • Asumsi dasar APBN 2017 yang tidak jauh berbeda dengan APBN-P 2016. • Kebijakan Fiskal atas Tax Amnesty yang tersisa pada Triwulan I-2017. • Kebijakan suku bunga rendah dengan menetapkan BI 7D Reverse Repo Rate 4.75%. • Outlook atas Sovereign Debt Rating yang positif oleh S&P.
GDP vs Govt. Debt to GDP US
Inflation Rate vs Interest Rate
Unemployment Rate vs Job Vanacies
PMI vs Business Confidence Index
Source : Trading Economics
Baltic Dry Index
GDP vs Manufacturing PMI China
Coal Price vs Crude Oil Price
LME Index vs CRB Index
Source : CNBC, Trading Economics
GDP Indonesia vs Govt. Debt to GDP •
Skema 2017 tidak banyak berubah dari tahun 2016, pengendalian atas kualitas pertumbuhan perekonomian dan tingkat Inflasi menjadi salah satu fokus Pemerintah.
•
Realisasi atas Tax Revenue 2016 hingga Oktober baru 64%, Rp 986.6 Triliun. Diprediksi shortfall hingga 15%, atau hanya mencapai target 85% dari target Rp 1,539.2 Triliun di mana faktor tax amnesty sebesar Rp 103 Triliun telah masuk dalam estimasi penerimaan
•
Tersisa periode terakhir program TA hingga berakhir pada Triwulan I-2017, yang dinilai tidak akan berkontribusi signifikan. Indikator
Last Data
2016'E*
APBN '17
BI
KAM
PDB (last: 3Q16)
5.02%
5.2%
5.1%-5.3%
5.0%-5.4%
4.9%-5.3%
Inflasi (last: Des ‘16)
3.02%
3.3%
4.0%
4%±1%
3.5%±1%
Rupiah (last: Des ‘16)
13,436
13,108
13,300
13,200-13,500
13,200-13,500
Indonesia Sovereign Debt Rating
Govt. Bonds 10yr Yield vs Inflation
IHSG vs Rupiah
S&P masih menahan Rating Indonesia satu level di bawah Investment grade. 2017 masih menjadi momen untuk mendapatkan predikat tsb, dengan hambatan antara lain : • Melebarnya current account deficit, disebabkan risk market yang meningkat memperlemah neraca portofolio investasi • Level surplus perdagangan yang berlanjut sejalan dengan ketergantungan komoditas dalam tahap recovery. • Perlambatan PDB dengan kebijakan fiskal dan moneter yang cenderung ketat. • Indikasi shortfall yang melebar paska program Tax Amnesty.
Indeks Performance
•
•
Dalam kondisi perekonomian domestik yang memiliki preasure cukup tinggi di tahun politik, Indeks masih mencatatkan imbal hasil yang cukup baik yakni 22,29% jika dibandingkan dengan bursa regional.
IHSG
15.30%
FTSE 100
13.80%
DJIA
12.30%
S&P 500
8.50%
Depresiasi Rupiah terhada US dollar hingga akhir tahun 2014, tidak signifikan, meskipun sempat menyentuh di level 12.712 (16/12).
0.50%
HANG SENG
0.40%
NIKKEI 225
-0.20%
STI Singapore
-1.60%
PSEI Composite KLCI
-3%
•
Pelemahan Rupiah di penghujung tahun 2014, direspon BI dengan melakukan intervensi langsung dengan melakukan pembelian SBN di mana hingga 23 Desember, BI mencatatkan kepemilikan sebanyak Rp33,2 triliun dari Rp0,4 triliun (1/12).
SSE Composite
-13.10% -16.00%-11.00%-6.00% -1.00% 4.00% 9.00% 14.00%
Currency Performance 6.951%
Sector Performance 70.73% 31.96%
5.698%
Mining
4.484%
Basic…
CNY PHP MYR
Misc. Industry
2.663%
KRW
18.84%
Manufacture
2.639%
INR
18.17%
Finance
29.64%
15.32%
IHSG
12.56%
Consumer
8.43%
Agri
7.57%
Infrastructure
5.47%
Property
1.31%
Trade
-2.285% -2.851%
2.151%
SGD
0.055%
HKD IDR JPY
-8.000% -6.000% -4.000% -2.000% 0.000% 2.000% 4.000% 6.000% 8.000%
Skema Target IHSG 2017 Bearish EPS '17 est
Base
Bullish
425.60
443.20
461.60
12.5
12.5
12.5
IHSG
5,320
5,540
5,770
Potential Upside
1.53%
5.73%
10.11%
PE '17 est
Risk Market 2003 – 2016
• •
•
Potential upside yang terbatas di 2017 dengan level risiko yang meningkat merupakan challange terbesar bagi pasar saham. Fixed Income diprediksi menjadi instrumen favorit sebagai strategi pengelolaan resiko meski tidak sepenuhnya kami menghindar (avoid) kepada pasar saham. Sejumlah selected sector dan Industry masih memiliki potensial upside menarik untuk menjadi pilihan investasi di pasar saham. Sumber : Risk Premia, Chart Nexus, estimasi Kharisma
No
Sector Allocation
1Infrastruktur 2Perbankan 3Konsumsi 4Properti 5Jasa Perdagangan 6Industri Dasar 7Agribisnis 8Pertambangan 9Aneka Industri Total
SUN Benchmark
Price
WACC 26.50% 20.00% 20.00% 13.50% 9.00% 5.00% 4.00% 1.00% 1.00% 100.00%
Coupon
Country Yield 10yrs Government Bonds Expected Return Pesimis Moderat Agresif US 2.45% 2.07% 2.27% 2.47% Euro 1.29% 1.92% 2.11% 2.29% Japan 0.05% 2.20% 2.41% 2.62% China 3.07% 2.18% 2.39% 2.60% India 6.52% 0.67% 0.73% 0.80% Indonesia 7.94% 0.41% 0.45% 0.48% -0.12% -0.11% -0.10% • Strategi investasi pada pasar saham mencakup tiga skema yakni -0.12% -0.11% -0.10% pesimis, moderat, dan agresif. 0.01% 0.01% 0.01% 9.21% 10.14% 11.08% • Dengan penempatan alokasi kepada sejumlah sektor yang overweight antara lain Infrastruktur, perbankan, dan konsumsi.
YTM
Tenor
Fair Yield
Fair Price
FR 0053
102,89%
8,25%
7,49%
4,55
7,65%
102,28%
FR 0061
97,93%
7,00%
7,47%
5,38
7,69%
97,00%
FR 0056
103,32%
8,38%
7,88%
9,72
7,99%
102,55%
FR 0059
94,92%
7,00%
7,72%
10,38
8,02%
92,88%
FR 0073
105,12%
8,75%
8,14%
14,39
8,21%
104,53%
FR 0072
101,24%
8,25%
8,12%
19,39
8,21%
100,33%
1 Bulan Deposito Rupiah
6,25%
3 Bulan 6,52%
6 Bulan 6,35%
1 Tahun 6,28%
•
Level confidence cukup tinggi untuk achieve target tahun ini 9.21%-11.08% against dengan yield instrument lain seperti deposito di kisaran 6% dan SBN kisaran 7%-8%.