PUTUSAN NOMOR : 22/PDT/2015/PT. BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut
dalam perkara antara : WIDYAWATI HIDAYAT: Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Alamat: Jln.Pasar Selatan, No.17 RT.007/RW.001 Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir Kota Bandung dalam hal ini diwakili oleh kuasanya: 1.BOB P. NAINGGOLAN, S.H. M.H. M.M.. 2. REINHARD P.NAINGGOLAN, S.H. M.H., 3. NELSON M. PANJAITAN, S.H., 4. EBENESER DAMANIK, S.H., 5. SEPTIAN EKO WIDAGDO, S.H., 6. BUYUNG REZKHI ERVANSYAH, S.H.,
7.
YULIA
kesemuannya
EMRI
TAMBUSAI,
Advokad
di
S.H.
Kantor
BOB
M.H. P.
NAINGGOLAN, S.H. M.H. M.M. Alamat JL. Sumatera No.33 Bandung , berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 03 Juni 2014, untuk sebagai
PEMBANDING/
selanjutnya disebut
TERBANDING
semula
PENGGUGAT; LAWAN OEY HAN BING: Pekerjaan Swasta Alamat JL.Pasar Selatan No.17 RT.007/ RW. 001 Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya: AGUS
SUTARSA,
DIRAKUSUMAH, beralamat di
S.H.
S.H.
dan
Keduanya
WARSIN Advokad,
Jalan Batu Indah I No.24 Kelurahan
Batu Nunggal, Kota Bandung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 Juni selanjutnya
disebut
sebagai
2014, untuk TERBANDING
/PEMBANDING semula TERGUGAT ;
Pengadilan Tinggi tersebut ; Membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Bandung Nomor: 22/Pen/Pdt/2015/PT.Bdg, tanggal 21 Januari 2015 tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini; halaman 1 dari 13 halaman, Putusan No.22 /Pdt/2015/PT.Bdg.
--------------------------TENTANG DUDUK PERKARANYA :------------------------------Memperhatikan,
mengutip
dan
menerima
keadaan-keadaan
sebagaimana tercantum dalam putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor: 491/Pdt/G/2013/PN.Bdg, tanggal 2 Juni 2014, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan
gugatan
Penggugat
tidak dapat
diterima
(Niet Ons
Verkdelick );---------------------------------------------------------------------------------2. Membebankan biaya perkara dibebankan kepada Penggugat sebesar Rp 541.000,-( lima ratus empat puluh satu ribu rupiah );-------------------------
Membaca, bahwa
Kuasa Pembanding/ Terbanding semula Penggugat
dan Kuasa Terbanding/ Pembanding semula Tergugat , pada tanggal 06 Juni 2014 dan 16 Juni 2014 telah menyatakan permohonan pemeriksaan tingkat banding terhadap putusan tersebut di atas dan telah diberitahukan kepada Kuasa Terbanding/ Pembanding semula Tergugat dan Kuasa Pembanding / Terbanding semula Penggugat pada tanggal 18 Juni 2014, dengan seksama;
Membaca, bahwa Kuasa Pembanding/ Terbanding semula Penggugat dan Kuasa Terbanding/ Pembanding semula Tergugat pada tanggal 07 Oktober 2014, dan tanggal 24 Desember 2014 telah mengajukan Memori Banding dan telah diberitahukan kepada Kuasa Terbanding/ Pembanding semula Tergugat dan Kuasa Pembanding/ Terbanding semula Penggugat pada tanggal 08 Oktober 2014, dan 07 Januari 2015, dengan seksama;
Membaca, bahwa atas memori banding yang diajukan oleh Kuasa Pembanding/ Terbanding semula Penggugat
tersebut, Kuasa
Terbanding /
Pembanding semula Tergugat mengajukan kontra memori banding pada tanggal 22 Desember 2014, dan telah diberitahukan kepada Kuasa Pembanding / Terbanding semula Penggugat pada tanggal 07 Januari 2015, dengan seksama;
Membaca, bahwa kepada para pihak pada tanggal 09 Desember 2014, telah diberi kesempatan untuk melihat dan membaca serta memeriksa berkas perkara selama 14 (empat belas) hari sebelum berkas tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Bandung, dengan seksama ;
halaman 2 dari 13 halaman, Putusan No.22 /Pdt/2015/PT.Bdg.
TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor: 491/ Pdt.G/ 2013/ PN. Bdg yang diucapkan pada tanggal 02 Juni 2014 yang dihadiri oleh Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat dan selanjutnya Penggugat melalui Kuasanya telah mengajukan permohonan banding atas perkara tersebut pada tanggal 06 Juni 2014, begitu juga pihak Tergugat melalui Kuasa Hukum juga mengajukan permohonan banding atas perkara tersebut pada tanggal 16 Juni 2014, sehingga permohonan banding oleh para Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara yang ditentukan oleh undang-undang, oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Pembanding semula Penggugat telah mengajukan memori banding tertanggal 30 September 2014 yang pada pokoknya yang menjadi keberatan hukumnya sebagai berikut:
1. Bahwa, Judex Factie (ic. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung) telah salah dalam menerapkan hukum atas perkara ini dan tidak memberikan penilaian maupun pertimbangan terhadap fakta maupun alat bukti lainnya yang terungkap dalam persidangan dengan sebagaimana mestinya, sebagaimana yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Bahwa, Pembanding tetap berpegang teguh terhadap seluruh dalil dalil gugatan, replik, dan tuntutan dan alat-alat bukti yang diajukan dari Penggugat / Pembanding dengan menolak secara tegas seluruh jawaban, duplik, serta alat-alat bukti yang diajukan oleh Tergugat/ Terbanding, kecuali apa yang telah diakui secara tegas dan bulat; 3. Bahwa, Pembanding menilai terhadap fakta hukum dan alat bukti tertulis, maupun kesaksian yang tercantum dalam putusan Pengadilan Negeri Bandung No.491/ Pdt.G/2013/PN.Bdg tertanggal 2 Juni 2014 tidak sesuai dengan fakta yang terungkap dipersidangan, terutama berkenaan dengan keterangan saksi yang diajukan Penggugat/ Pembanding yaitu saksi yang bernama Sdr.William Wiarta dan saksi Sdr.Saminah; 4. Bahwa, mengingat keterangan beberapa orang saksi Penggugat/ Pembanding yang didengar keterangannya dalam persidangan di Pengadilan Negeri Bandung ternyata tidak sesuai dengan apa yang halaman 3 dari 13 halaman, Putusan No.22 /Pdt/2015/PT.Bdg.
tercantum
dalam
isi
putusan
perkara
No.491/Pdt/G/2013/PN.Bdg,
tertanggal 2 Juni 2014, dan dimungkinkan berdasarkan Pasal 6 undangundang No.20 Tahun 1947, Pembanding sangat berkepentingan atas pemeriksaan ulang, maka pihak Penggugat/ Pembanding mengajukan permohonan untuk dilakukan pemeriksaan ulang di tingkat Pengadilan Tinggi Jawa Barat; 5. Bahwa Pembanding/ Penggugat keberatan atas pertimbangan Judex Factie halaman 12 paragraf 8, halaman 13 paragraf 1, halaman 13 dan halaman 14 khususnya dalam paragrap 8: -
Bahwa saksi sdr. Bambang Sutono sebagai pendeta dimana Penggugat
dan
keluarganya
beribadah,
pernah
kedatangan
Penggugat di Gereja yang telah mengakui atas dosa-dosa yang diperbuat dan pada saat ia Tergugat berbuat dan berjanji tidak akan berbuat dosa dan tidak akan mengecewakan lagi terhadap anak dan isterinya serta mertuanya dan meminta bantuan kepada saksi selaku pendeta supaya dipersatukan lagi dengan keluarga, sehingga dalam permasalahan ini pendeta Sdr. Bambang Sutono menyarankan agar hal ini diselesaikan dengan musyawarah keluarga dan menurut agama yang mereka anut, perceraian itu pada dasarnya dilarang, kecuali diantara mereka meninggal dunia; -
Bahwa Penggugat/ Pembanding berkeberatan dengan pertimbangan tersebut oleh karena saksi pendeta Sdr. Bambang Sutono tidak pernah sekalipun memanggil Penggugat/ Pembanding, apalagi Penggugat/ Pembanding tidak kenal dengan saksi pendeta dan bukan sebagai jemaah gereja yang saksi pendeta pimpin yang berarti tidak satu gereja dengan Penggugat/ Pembanding, sehingga saksi pendeta tersebut selaku pendeta hanya mendengar keterangan dari satu pihak saja yaitu Tergugat/ Terbanding;
-
Namun demikian dari keterangan saksi tersebut dapat disimpulkan ada pengakuan bahwa Tergugat/ Terbanding telah mengakui atas dosadosa yang telah diperbuatnya dan tidak akan mengecewakan lagi terhadap anak dan isterinya serta mertuanya, yang berarti memang ada kesalahan yang telah diperbuat Tergugat / Terbanding kepada isteri dan keluarganya;
-
Bahwa pada prinsipnya dari keterangan saksi-saksi yang ajukan oleh Tergugat/ Terbanding ternyata tidak pernah mengetahui persoalan rumah tangga Penggugat/ Pembanding dengan Tergugat/ Terbanding;
halaman 4 dari 13 halaman, Putusan No.22 /Pdt/2015/PT.Bdg.
-
Bahwa keterangan saksi sdr. Bambang Sutono harus dikesampingkan karena saksi tersebut selaku Pendeta yang mendengar hanya keterangan dari satu pihak saja yaitu Tergugat/ Terbanding, yang berarti saksi tidak mengetahui dan tidak melihat secara langsung persoalan rumah tangga yang terjadi antara Penggugat/ Pembanding dengan Tergugat;
-
Bahwa secara faktanya juga, perkawinan Penggugat/ Pembanding dengan Tergugat/ Terbanding sudah tidak harmonis, terlihat dengan sudah pisah rumah antara Penggugat/ Pembanding dengan Tergugat/ Terbanding sejak bulan Oktober 2013 sampai sekarang ( hampir 1 tahun) dimana saat ini Penggugat/ Pembanding tinggal di rumah orang tua Penggugat / Pembanding, dan anak-anak ikut dengan Penggugat/ Pembanding sebagai ibunya. Hal ini diperkuat oleh keterangan saksi Penggugat/ Pembanding yaitu Sdr.William Wiarta dan saksi Tergugat / Terbanding yaitu Sdr. Oey Hue Beng dan Sdr. Asep Dedi Priatna. Hal ini juga menunjukkan sudah tidak ada lagi rumah tangga yang utuh bahagia sejahtera diantara Penggugat/ Pembanding dengan Tergugat/ Terbanding;
Menimbang, bahwa Pembanding
semula Tergugat dalam perkara ini
telah menyampaikan memori banding tertanggal 7 Desember 2014 yang pada pokoknya yang menjadi alasan-alasan keberatan sebagai berikut: 1. Pembanding semula Tergugat berkeinginan gugatan cerai dari Penggugat sekarang Terbanding, dinyatakan ditolak dengan alasan-alasan: -
Pihak Pembanding semula Tergugat berkeinginan mempertahankan rumah tangga yang sudah cukup lama dijalani, sudah hampir kawin perak;
-
Bahwa gugatan Penggugat sekarang Terbanding tidak memenuhi syarat undang-undang, karena perceraian pada dasarnya mempunyai syarat minimal, terbukti adanya pertengkaran/perselisihan yang terus menerus, selama ini rumah tangga Pembanding dengan Terbanding selama ini berjalan normal, dalam arti tidak ada pertengkaran yang terus menerus, hal tersebut didukung oleh saksi-saksi dari Pembanding dan Terbanding;
Menimbang, bahwa Terbanding semula Tergugat/ Pembanding atas memori banding Pembanding semula Penggugat telah menyampaikan kontra memori banding tertanggal 10 Desember 2014, yang pada pokoknya yang menjadi alasan-alasan keberatannya sebagai berikut:
halaman 5 dari 13 halaman, Putusan No.22 /Pdt/2015/PT.Bdg.
1. Bahwa Terbanding/ Tergugat menolak dalil-dalil memori banding dari Pembanding dahulu Penggugat; 2. Bahwa Terbanding/ Tergugat berpendapat bahwa pertimbangan hakim dalam putusan perkara No. 491/pdt/G/2013/PN.Bdg sudah tepat dan benar; 3. Bahwa Terbanding/ Tergugat menolak adanya permohonan pemeriksaan ulang dari Pengadilan Tinggi dalam tingkat banding karena terlalu berlebihan; 4. Bahwa mengenai dalil kontra memori banding terhadap keterangan saksi sdr. Bambang Sutono, pada dasarnya sudah benar adanya, Sedangkan keterangan saksi Sdri.Regina Maya, yang diajukan oleh Tergugat/ sekarang Terbanding, jelas status saksi profesinya adalah sebagai psikologi, dan memberikan keterangan berdasarkan ilmu pengetahuannya (sehingga tidak perlu diragukan lagi); 5. Bahwa mengenai anak yang bernama Fedelinie Wiarta yang dibahas/ tercantum dalam Memori banding. Dengan ini pihak Terbanding/ dahulu Tergugat tetap berpegang teguh pada jawaban terdahulu, yaitu sebagai berikut: Hak Asuh serta biaya nafkah, anak yang bernama Fedeline Wiarta adalah merupakan suatu akibat perceraian, sedangkan Tergugat berkeinginan mempertahankan kehidupan rumah tangga yang tetap utuh, sehingga Tergugat tidak berkeinginan membahas atau menjawab masalah hak asuh anak;
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dan meneliti dengan seksama berkas perkara yang terdiri dari gugatan Penggugat, jawaban dari Tergugat, bukti-bukti yang diajukan kedua belah pihak, berita acara persidangan, salinan putusan Pengadilan Negeri Bandung No.491/ Pdt/ G/2013 PN. Bdg, tanggal 2 Juni 2014 dengan pertimbangan hukumnya, pendapat dan kesimpulan dari Majelis Hakim dalam perkara tersebut dihubungkan dengan alasan-alasan keberatan hukum dalam memori banding baik dari Pembanding/ Penggugat dan Pembanding/ Tergugat
serta kontra memori banding dari
Terbanding/ Tergugat. Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa pertimbangan hukum dalam putusan Majelis Hakim tingkat pertama tidak dapat dipertahankan dan selanjutnya Pengadilan Tinggi mengadili sendiri perkara tersebut pada tingkat banding dengan alasan-alasan hukum sebagaimana dalam pertimbangan dibawah ini;
halaman 6 dari 13 halaman, Putusan No.22 /Pdt/2015/PT.Bdg.
Menimbang, bahwa Penggugat sekarang Pembanding/ Terbanding dalam perkara ini untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya telah menyampaikan bukti surat berupa P-1 sampai dengan P-13 dan 3 (tiga) orang saksi yaitu saksi Liana Tagor saksi William Wiarta dan saksi Saminah dalam tingkat banding telah menambah 2 alat bukti surat yang diberi tanda Pb-1 (surat pernyataan saksi Saminah tanggal 24 September 2014) dan
Pb-2 (surat pernyataan William
Wiarta anak Penggugat dan Tergugat, tanggal 19 Agustus 2014);
Sedangkan pihak Tergugat sekarang Terbanding / Pembanding untuk menguatkan sangkalannya dalam jawabannya, berupa alat bukti surat bertanda T-1 sampai T-3 dan 4 (empat) orang saksi, yaitu saksi Oey Hwe Beng, saksi Asep Dedi Priatna, saksi Bambang Suyono, saksi Regina Maya;
Menimbang, bahwa untuk menyingkat pertimbangan hukum dalam putusan ini, Pengadilan Tinggi mengambil alih segala pertimbangan hukum dalam
putusan
Judex
factie
sepanjang
hal-hal
yang
relevan
dengan
pertimbangan hukum dalam putusan Pengadilan Tinggi dalam mengadili dan memutuskan dalam tingkat banding;
Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat telah diakui oleh Tergugat sehingga Majelis Hakim tidak akan mempertimbangkannya lebih lanjut seperti yang termuat dalam surat bukti P-1, P-2, P-3, P-4, dan P-5 yang sama dengan surat bukti T-1, T-2 dan T-3, surat-surat bukti tersebut dikuatkan pula dengan keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh kedua belah pihak, antara lain membuktikan; -
Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri yang telah menikah / melangsungkan perkawinan pada tanggal 08 Oktober 1990 sebagaimana dalam kutipan Akta Perkawinan No.341/1990 tanggal 8 Oktober 1990 yang dikeluarkan oleh (dahulu) Pencatatan Sipil Kota Bandung (sekarang) Dinas Kependudukan Kota Bandung;
-
Bahwa dari perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak, yaitu: 1. William Wiarta, lahir di Bandung tanggal 19 Januari 1992, umur 21 tahun; 2. Evelynn Wiarta, lahir di Bandung tanggal 04 Maret 1995, umur 18 tahun; 3. Fedeline Wiarta, lahir di Bandung tanggal 07 Agustus 2000, umur 13 tahun; halaman 7 dari 13 halaman, Putusan No.22 /Pdt/2015/PT.Bdg.
-
Bahwa anak ke 3 Fedeline Wiarta menderita penyakit Autis sejak lahir hingga sekarang belum sembuh;
Menimbang, Pembanding/
bahwa
Terbanding
dalam telah
posita
lain
dari
mengemukakan,
gugatan
bahwa
Penggugat/
pada
awalnya
perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat berjalan layaknya suami istri pada umumnya, akan tetapi sejak tahun 2012 mulai sering terjadi percekcokan yang disertai dengan pertengkaran terus menerus yang menimbulkan ketidak harmonisan dalam rumah tangga. Sejak setahun belakangan ini, pribadi Tergugat tidak menunjukkan sikap sebagai seorang pemimpin keluarga/ suami yang senantiasa tidak melindungi, mengayomi dan menyayangi keluarga, sering pergi dini hari (sekitar pukul 02.00 Wib.) dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal, sehingga menimbulkan kecurigaan adanya hubungan dengan wanita lain. Tergugat banyak berbohong kepada Penggugat untuk segala hal, mengakibatkan Penggugat sebagai istri tidak dihargai dan hilang kepercayaan kepada Penggugat. Pertengkaran semakin menjadi dan puncaknya sekitar awal Oktober, sehingga Penggugat tidak tahan dan memilih untuk berpisah rumah dan sekarang tinggal di rumah orang tua Penggugat, sehingga dalam petitum gugatan Penggugat memohon agar perkawinan antara Pengguat dan Tergugat “ putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya”, karena perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat atas dasar Undang-undang Perkawinan No.1 tahun 1974 tidak mungkin terwujud lagi dan gugatan cerai ini telah memenuhi/ sesuai dengan ketentuan Pasal 19 butir f Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1975;
Menimbang, bahwa dalil-dalil dari Penggugat/Pembanding/ Terbanding tersebut, telah disangkal dan ditolak oleh Tergugat/ Terbanding/ Pembanding baik dalam jawaban/ memori banding/ kontra memori banding dan selanjutnya Tergugat telah mengakui telah melakukan tindakan kesalahan terhadap istrinya (Penggugat), namun telah meminta maaf baik terhadap Penggugat maupun kepada Mertuanya dan telah berjanji akan merubah sikapnya menjadi suami yang baik karena hingga kini Tergugat tetap mencintai dan sayang kepada Penggugat serta anaknya dan selalu tetap memberikan nafkah kepada mereka dan akhir-akhir ini kehidupan rumah tangga harmonis dan telah dapat kembali bersatu;
Menimbang, bahwa selanjutnya Pengadilan Tinggi akan membuktikan dalil-dalil yang menjadi alasan dalam posita gugatan Penggugat sehingga halaman 8 dari 13 halaman, Putusan No.22 /Pdt/2015/PT.Bdg.
beralasan hukum pula petitum gugatan Penggugat dapat dikabulkan atau sebaliknya ditolak , begitu juga sangkalan dalam jawaban Tergugat beralasan hukum untuk menyangkal dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut. Berdasarkan fakta-fakta hukum dari kedua pihak yang diperoleh dalam persidangan;
Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil gugatan Penggugat dengan dikaitkan bukti surat P-8 berupa surat kesepakatan antara Penggugat dengan Tergugat untuk bercerai, yang disaksikan oleh Evelyn Wiarta, tertanggal 17 Oktober 2013 dan saksi 1 Diana Tagori, saksi 2. William Wiarta dan saksi 3. Saminah telah dikuatkan dengan bukti surat tambahan yang disampaikan bersama-sama pada waktu mengajukan memori banding berupa Pb-1 dan Pb-2. Dimana antara Penggugat dengan Tergugat sering bertengkar/ cek-cok. Yang tiada lain karena Tergugat telah berselingkuh dengan wanita idaman lain, hal ini dikuatkan dengan pengakuan Tergugat sebagaimana dalam bukti surat P-6 dan P-7 walaupun bukti P-6 dan P-7 tersebut berisi surat permintaan maaf dari Tergugat kepada Penggugat dan Hok Hua (orang tua Penggugat) serta permintaan maaf Tergugat di depan Pendeta Gereja, dimana Tergugat sebagai jemaah dari satu pihak saja, karena Penggugat dengan Tergugat tidak satu gereja, dan Penggugat tidak pernah dipanggil dan tidak kenal dengan Pendeta tersebut (saksi Bambang Suyono yaitu saksi dari Tergugat). Seterusnya pertengkaran dan percekcokan pada puncaknya terjadi awal Okotober yang akhirnya Penggugat dengan Tergugat pindah rumah dan Penggugat tinggal di rumah orang tua. Dari pertengkaran-pertengkaran tersebut, Penggugat merasa kehidupan rumah tangganya sudah tidak harmonis lagi dan perkawinan ini tidak membawa ketenangan bagi Penggugat;
Menimbang, bahwa dari fakta hukum dalam pertimbangan diatas menurut Pengadilan Tinggi bahwa Penggugat/ Pembanding/ Terbanding sudah dapat membuktikan kehidupan rumah tangganya dengan Tergugat/ Terbanding / Pembanding tidak harmonis lagi dan telah sering terjadi pertengkaranpertengkaran, menurut Pengadilan Tinggi bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat
/
Pembanding/
Terbanding
dengan
Tergugat/
Terbanding/
Pembanding tidak sejalan lagi, sesuai makna dalam pasal 1 Undang-undang Perkawinan Nomor: 1 Tahun 1974, dengan demikian pertengkaran/ Percekcokan antara Penggugat/ Pembanding/ Terbanding dengan Tergugat/ Terbanding/ Pembanding telah memenuhi ketentuan dalam pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor: 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor:
halaman 9 dari 13 halaman, Putusan No.22 /Pdt/2015/PT.Bdg.
1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dan dengan mengacu pada Yurisprudensi MARI Nomor 534 K/Pdt/1996, tanggal 18 Juni 1996 yang menegaskan: “ bahwa dalam hal perceraian, tidak perlu dilihat dari siapa penyebab perceraian atau salah satu pihak telah meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan lagi atau tidak”
Berdasarkan
pertimbangan
hukum
tersebut,
Pengadilan
Tinggi
berpendapat bahwa perkawinan antara Penggugat/ Pembanding/ Terbanding dengan Tergugat/ Terbanding/ Pembanding atas dasar Akta Perkawinan Nomor 341/1990 tanggal 08 Oktober 1990 secara hukum tidak dapat dipertahankan karenanya putusan karena perceraian dengan segala akibat hukumnya. Dengan demikian beralasan hukum petitum gugatan Penggugat angka 2 dan 3 dapat dikabulkan;
Menimbang,
bahwa
selanjutnya
Pengadilan
Tinggi
akan
mempertimbangkan petitum angka 4 dan angka 5, menurut pendapat Pengadilan Tinggi terhadap petitum angka 4 dan angka 5 tersebut dengan dikaitkan dengan alat bukti P-4 kutipan Akta Kelahiran atas nama Fedeline Wiarta yang lahir pada tanggal 07 Agustus 2000 anak dari suami isteri Oey Han Bing dan Widyawati Hidayat (anak ke tiga), yang sekarang berumur 13 tahun dan bukti P-13 berupa surat keterangan Psikolog Fridiawati Sulungbudi tertanggal 25 Maret 2014 yang menerangkan bahwa Fedeline Wiarta seorang remaja dengan diagnosis Autistic Spectrum Disorder, yang perlu pendamping dimasa remajanya. Dari bukti-bukti tersebut beralasan hukum petitum angka 4 dan angka 5 dapat dikabulkan, karena pendamping yang paling tepat adalah Penggugat sebagai seorang ibu dari Fedeline Wiarta, namun tentang uang nafkah dan tunjangan anak dibawah umur yang diminta oleh Penggugat sebesar Rp.20.000.000,-(dua puluh juta rupiah) setiap bulan kepada Tergugat sampai anak tersebut dewasa/ mandiri, Pengadilan Tinggi tidak sependapat karena penghasilan Tergugat sebagai pedagang bukan penghasilan tetap tapi bervariasi, oleh karenanya yang patut adalah yang pantas menurut hukum minimal sebesar Rp.10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) setiap bulan dan maksimal tidak terbatas, karena tanggung jawab Tergugat sebagai bapak tidak lepas sampai kapanpun
kepada anak
kandungnya, walaupun ikatan perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah putus karena perceraian sesuai ketentuan pasal 45 Undang-undang Nomor: 1 tahun 1974 tentang Perkawinan;
halaman 10 dari 13 halaman, Putusan No.22 /Pdt/2015/PT.Bdg.
Menimbang, bahwa untuk petitum angka 6 karena tidak cukup alasan menurut ketentuan Pasal 180 HIR dan SEMA No.06 Tahun 1975 Jo.No.3 Tahun 2000 Jo. SEMA No.4 Tahun 2001, maka petitum tersebut patut untuk ditolak, sedangkan petitum angka 7 tentang biaya perkara karena Terbanding/ Pembanding/ Tergugat sebagai pihak yang kalah maka terhadapnya dihukum membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat pertama sebesar Rp. 541.000,- (lima ratus empat puluh satu ribu rupiah) dan untuk tingkat banding akan ditetapkan dalam amar putusan ini;
Menimbang, bahwa karena gugatan Pembanding/ Terbanding/ Penggugat beralasan untuk dikabulkan sebagian, maka segala keberatan hukum dalam memori banding dan kontra memori banding dari Pembanding/ Terbanding/ Penggugat maupun Terbanding/ Pembanding/ Tergugat sepanjang yang belum menyangkut
dalam
pertimbangan
di
atas,
patut
secara
hukum
untuk
dikesampingkan karena Pengadilan Tinggi berpendapat bukan hal-hal baru dan telah dipertimbangkan dalan putusan Yudex factie karenanya sepatutnya tidak perlu dipertimbangkan dan secara hukum untuk dikesampingkan;
Menimbang, bahwa berdasarkan segala alasan-alasan hukum dalam pertimbangan di atas menurut hemat Pengadilan Tinggi terhadap putusan Pengadilan Negeri Bandung No.491/Pdt/G/2013/ PN. Bdg, tanggal 2 Juni 2014 secara hukum DIBATALKAN selanjutnya MENGADILI SENDIRI perkara tersebut di tingkat banding dengan mengabulkan sebagian dari gugatan Pembanding/ Terbanding/ Penggugat tersebut, yang untuk selengkapnya amar putusan sebagaimana dalam putusan ini;
Mengingat akan Pasal-pasal dari Undang-undang RI.Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo.Pasal 19 huruf F dari Peraturan Pemerintah Nomor: 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor: 1 Tahun 1974, Undang-undang Nomor: 20 Tahun 1947, Undang-undang No. 48 Tahun 2009, Undang-undang No. 49 Tahun 2009 dan ketentuan lain yang bersangkutan; -------------------------------------- M E N G A D I L I -------------------------------------------1.
Menerima permohonan banding dari Pembanding/ Terbanding semula Penggugat dan Terbanding /Pembanding semula Tergugat------------------------
2.
Membatalkan
Putusan
Pengadilan
Negeri
Bandung
Nomor:
491/Pdt/G/2013/PN.Bdg, tanggal 2 Juni 2014 yang dimohonkan banding tersebut, selanjutnya:------------------------------------------------------------------------halaman 11 dari 13 halaman, Putusan No.22 /Pdt/2015/PT.Bdg.
--------------------------------------MENGADILI SENDIRI----------------------------------------
1. Mengabulkan gugatan Pembanding/ Terbanding semula Penggugat untuk sebagian;-------------------------------------------------------------------------------------2. Menyatakan
perkawinan
antara
sebagaimana ternyata dalam
Penggugat
Kutipan
341/1990 tanggal 8 Oktober 1990, yang Pencatatan
Sipil
Kota
dengan Tergugat
Akta Perkawinan Nomor : dikeluarkan oleh
( dahulu )
Bandung, „‟ Putus „‟ karena penceraian
dengan segala akibat hukumnya ;-------------------------------------------------3. Memerintahkan kepada Panitera
Pengadilan
Negeri
Bandung
atau
pejabat Pengadilan yang ditunjuk untuk mengirimkan salinan putusan ini setelah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependudukan Kota Bandung dicatat dalam daftar yang diperuntukan untuk itu ;-----------------------------------------------------------------------------------4. Menyatakan dan menetapkan
terhadap
anak
dibawah
umur
(FEDELINE WIARTA ) ,umur 13 Tahun , Lahir di Bandung tanggal 07 Agustus
2000 untuk
diasuh, dirawat, dipelihara
dan
dididik
oleh
Penggugat sebagai Ibunya ;-----------------------------------------------------------5. Menghukum Tergugat untuk membayar / memberikan uang nafkah / tunjangan anak dibawah umur ( Fedeline Wiarta ) minimal sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) setiap
bulannya, terhitung
sejak
gugatan ini didaftarkan di Pengadilan Negeri sampai dengan
anak
tersebut dewasa dan mandiri;---------------------------------------------------------6. Menghukum Terbanding/Pembanding semula Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebanyak Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;---------------------0 7. Menolak gugatan Pembanding/ Terbanding semula Penggugat untuk selebihnya;-----------------------------------------------------------------------------------
Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung pada
hari Kamis
tanggal 12 Pebruari 2015
oleh Kami SYAMSUL ALI, SH.M.H, selaku Ketua Majelis, dengan EDI WIDODO, SH.M.Hum dan WILLEM DJARI, SH. masing – masing sebagai Hakim anggota dan putusan tersebut diucapkan pada hari Senin dan tanggal 16 Pebruari 2015 dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh
Hakim Ketua Majelis
tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-hakim anggota tersebut serta dibantu oleh
halaman 12 dari 13 halaman, Putusan No.22 /Pdt/2015/PT.Bdg.
KAIRUL FASJA, SH sebagai Panitera Pengganti, akan tetapi tanpa dihadiri kedua belah pihak yang berperkara ;
Hakim Anggota
Hakim Ketua Majelis
TTD
TTD
EDI WIDODO, SH.M.Hum
SYAMSUL ALI, SH.M.H
TTD Panitera Pengganti
WILLEM DJARI, SH.
TTD KAIRUL FASJA, SH
Rincian Biaya : 1. Redaksi Putusan-----------Rp. 5.000,2. Materai -------------------- -Rp. 6.000,3. Pemberkasan---------------Rp.139.000,Jumlah-----------------------Rp.150.000,-(seratus lima puluh ribu rupiah)
halaman 13 dari 13 halaman, Putusan No.22 /Pdt/2015/PT.Bdg.