PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
1
TEMA
TEMA
Kondisi dimana diperlukan sebuah formula yang akan dijalankan dengan segenap keyakinan. Formula-formula yang diperlukan dalam penataan proses bisnis ke depan . Tercapainya Re-Formulation of Business Fundation, diiringi dengan optimisme yang kuat dan disertai dengan upaya memaksimalkan segenap potensi yang dimiliki, serta melakukan efisiensi dalam opersional Perusahaan. PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) Jl. Jend. Achmad Yani Kav.52 A, Jakarta - 10510 Indonesia Telp : (+6221) 4208911 - 13 - 15 Fax : (+6221) 4210544
The area of Indonesia is mostly archipelago, become a great opportunity for ASDP to boost business. Mobility of passengers, vehicles and goods continue to rise, there are many potential trajectory that has not been serviced and are still open crossings industry market share. This belief generates great motivation to develop in the future. Conditions where it takes a formula to be executed with all confidence. Formulas required in structuring business processes forward. The achievement of Re-Formulation of Business Fundation, accompanied by strong optimism and accompanied by efforts to maximize all its potential, and to conduct efficiency in the Company's operational.
2
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
2016
REFORMULATION BUSINESS
Luas wilayah Indonesia sebagian besar berbentuk kepulauan, menjadi peluang besar bagi ASDP untuk mendongkrak bisnisnya. Mobilitas penumpang, kendaraan dan barang terus meningkat, masih banyaknya lintasan potensial yang belum dilayani dan masih terbukanya pangsa pasar industri penyeberangan. Keyakinan ini menumbuhkan motivasi besar untuk berkembang dimasa depan.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
REFORMULATION BUSINESS
REFORMULATION
BUSINESS
KESINAMBUNGAN TEMA
KESINAMBUNGAN TEMA
2012
2014 2014
EXCELLENT SERVICES To Embrace More Opportunities PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Laporan Tahunan / Annual Report
2013
MEMAsuki ToNggAk PERuBAhAN BARu Embarking on a New Milestone of Change
2013
Laporan Tahunan / Annual Report
2015
CreaTing unique innovaTion To Be The BesT
Laporan Tahunan annuaL reporT
2015
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
3
DAFTAR ISI
CONTENTS 6
54 Wilayah Kerja Dan Peta Operasional
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Work Areas And Operational Map
10 Jaringan Kantor Cabang
56 Alamat Kantor Pusat Dan Cabang
Branch Office Network
10 Informasi Saham Shares Information
11 Ikhtisar Obligasi Bonds Highlights
11 Aksi Korporasi 2016
Work Areas And Operational Map
59
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Corporate Action 2016
13
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT 14 Laporan Dewan Komisaris
Report from Board of Commissioners
19 Dewan Komisaris
Board Of Commissioners
20 Laporan Direksi
Report From Board Of Directors
27 Direksi
Board Of Directors
29
PROFIL PERUSAHAAN
Economic And Industry Review
64 Kinerja Operasi Per Segmen Usaha
Operation Performance By Business Segment
74 Tinjauan Keuangan Financial Review
81 Kemampuan Membayar Utang Solvency
83 Struktur Modal Capital Structure
84 Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal Tahun 2016
Material Commitment For Capital Expenditure In 2016
COMPANY PROFILE
85 Investasi Barang Modal Yang Direalisasikan Pada Tahun 2016
30 Identitas Perusahaan
85 Perbandingan Rkap 2016 Dengan Realisasi 2016 Dan Proyeksi 2017
Corporate Identity
32 Sekilas PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) PT ASDM Indonesia Ferry (Persero) At a Glance
34 Jejak Langkah Milestones
36 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
Vision, Mission and Corporate Values
37 Multi Peran Perusahaan Multi-Role of the Company
38 Roadmap ASDP Roadmap ASDP
39 Logo Perusahaan company Logo
40 Struktur Organisasi
Organizational Structure
42 Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
48 Profil Direksi
Profile of Board of Directors
53 Skema Pemegang Saham dan Perusahaan Anak Shareholders and Subsidiary Structure
53 Entitas Anak Subsidiary
53 Kronologis Pencatatan efek lainnya Other Securities Listing Chronology
53 Kronologis pencatatan saham Shares Listing Chronology
53 Lembaga & Profesi Penunjang Supporting Institution & Profession
4
60 Tinjauan Ekonomi Dan Industri
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Capital Expenditure Realization In 2016
Comparison Between Rkap 2016 And Realization 2016 And Projection 2017
88 Prospek Usaha Dan Aspek Pemasaran Business Prospect And Marketing Aspect
89 Kebijakan Dividen Dividend Policy
89 Program Kepemilikan Saham Oleh Manajemen Dan/ Atau Karyawan
Employee And/Or Management Stock Option Plan (Esop/Msop)
90 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Public Offering Proceeds Realization
90 Informasi Transaksi Material Dengan Pihak Berelasi/ Afiliasi
Information On Material Transaction With Related/ Affiliated Party
91 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Kinerja Perusahaan Change In Regulation With Significant Impact To The Company’s Performance
91 Perubahan Kebijakan Akuntansi Change In Accounting Policy
92 Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Subsequent Material Information And Fact After Accountant Reporting Date
92 Kelangsungan Usaha Business Continuity
95
177 Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial Dan Politik
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Fund Donation For Social And Political Activities
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
177 Code Of Conduct Code Of Conducts
96 Tata Kelola Perusahaan
177 Whistleblowing System
96 Pernyataan Komitmen GCG
178 Pengelola Whistleblowing System
96 Dasar Penerapan, Prinsip dan Roadmap GCG
179 Praktik Bad Corporate Governance
100 Memperkuat Implementasi GCG ASDP
180 Rencana Pengembangan Gcg Tahun 2016
Whistle Blowing System (WBS)
Corporate Governance
Whistle Blowing System Manager
Statement Of GCG Commitment
Bad Corporate Governance Practice
GCG Framework, Principle And Roadmap
Gcg Development Plan 2016
Strengthening ASDP GCG Implementation
101 Pengukuran Implementasi GCG Evaluation Of GCG Implementation
102 Struktur Dan Mekanisme GCG GCG Structure And Mechanism
183
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA
104 Rapat Umum Pemegang Saham
HUMAN RESOURCES REPORT
General Meetings Of Shareholders
201 Tata Kelola Pengadaan Barang dan Jasa
107 Dewan Komisaris
Procurement Governance
Board Of Commissioners
121 Direksi
Board Of Directors
130 Hubungan Dewan Komisaris Dan Direksi
Board Of Commissioners And Board Of Directors Relationship
213
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
131 Remunerasi Dewan Komisaris Dan Direksi Board Of Commissioners And Board Of Directors Remuneration
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 216 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Masyarakat
132 Komite-Komite Dewan Komisaris
Corporate Social Responsibility to Society
Committees Under The Board Of Commissioners
217 Struktur Organisasi PKBL ASDP
132 Komite Audit
ASDP PKBL Organization Structure
Audit Committee
221 REALISASI PKBL TAHUN 2016
138 Komite Pemantau Manajemen Risiko
Realization of PKBL in 2016
Risk Management Monitoring Committee
144 Komite Nominasi Dan Remunerasi
230 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Pelanggan
144 Komite-Komite Lain Dibawah Dewan Komisaris
235 Hubungan Industrial
Nomination And Remunration Committe
Corporate Social Responsibility for Customers Industrial Relation
Other Committees Under The Board Of Commissioners
238 Bidang Keselamatan, Keamanan Dan Monitoring Kapal
145 Sekretaris Dewan Komisaris
Vessels Safety, Security and Monitoring Aspect
Board Of Commissioners Secretary
243 Teknologi Informasi
147 Sekretaris Perusahaan
Information Technology
Corporate Secretary
246 Pengembangan Teknologi Informasi
152 Akses Data Dan Informasi Perseroan
Information Technology Development
Corporate Data And Information Access
250 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
153 Satuan Pengawasan Internal Internal Audit Unit
159 Sistem Pengendalian Internal Internal Control System
Statement of Member of Board of Commissioners and Members Board of Directors on the Responsibility for the 2016 Annual Report of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
164 Auditor Eksternal External Auditor
164 Manajemen Risiko
252 Referensi Keterbukaan Informasi
Risk Management
176 Perkara Hukum Litigtion
176 Benturan Kepentingan Conflict Of Interest
Information Diclosure Reference
273
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENT
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
5
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
dalam Juta Rupiah | in million Rupiah Uraian | Description
2016
2015
2014
2013
2012
Pendapatan Usaha Operating Revenue
2.311.315
2.330.421
1.924.034
1,675,030
1,404,208
Beban Pokok Cost of Revenue
1.781.021
1.776.428
1.453.621
1,462,025
1,200,226
Laba Kotor Gross Profit
530.294
553.993
470.413
213,006
203,981
Beban Usaha Operating Expense
407.359
401.754
343.579
102,036
72,528
Laba Usaha Operating Income
122.935
152.239
126.834
11,097
131,454
Laba Sebelum Pajak Profit Before Tax
261.275
236.699
194.422
161,584
170,785
Laba Tahun Berjalan Profit for The Year
233.413
222.848
161.488
151,114
159,707
Laba Komprehensif Comprehensive Income
229.213
224.039
174.227
151,114
159,707
Aset Lancar Current Assets
2.129.203
2.075.940
955.659
917,844
945,466
Aset Tidak Lancar Non-Current Assets
4.100.343
3.288.810
2.448.424
2,360,637
1,937,225
Jumlah Aset Total Assets
6.229.547
5.364.750
3.404.083
3,278,481
2,882,691
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities
380.086
308.027
259.975
239,668
213,810
Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities
141.429
109.630
201.369
236,414
140,990
Jumlah Liabilitas Total Liabilities
521.515
417.656
461.344
476,082
354,800
Modal Disetor Paid-in Capital
2.989.250
1.989.250
1.989.250
1,680,678
1,092,509
Bantuan Pemerintah yang belum ditentukan statusnya Government Assistance with Undetermined Status
1.662.528
1.063.949
230.290
481,892
896,740
7.741
1.007.741
7.741
7,741
7,741
Cadangan modal Reserves Capital
808.066
677.252
563.896
480,784
371,004
Saldo laba belum ditentukan penggunaannya Unappropriated Retained Earnings
233.603
197.859
141.711
151,304
159,897
6.843
11.043
9.852
-
-
5.708.031
4.947.093
2.942.739
2,802,399
2,527,891
LAPORAN LABA/ RUGI Statements of Income
.
.
.
.
.
.
.
.
.
LAPORAN POSISI KEUANGAN Statements of Financial Position .
.
.
.
.
.
.
.
.
Tambahan modal disetor Additional Paid-in Capital .
.
.
Keuntungan pengukuran kembali imbalan kerja - bersih Gain on employment benefit remeasurement – net .
Jumlah Ekuitas Total Equity .
6
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
dalam Juta Rupiah | in million Rupiah Uraian | Description
2016
2015
2014
2013
2012
Cash Ratio (%) Cash Ratio (%)
510
743
319
345
414
Quick Ratio (%) Quick Ratio (%)
572
747
323
349
413
Current Ratio (%) Current Ratio (%)
560
795
368
383
452
RASIO AKTIVITAS Activity Ratio
Current Asset Turn over Current Asset Turn over
1,09
1,12
2,01
2.05
1.82
Fixed Asset Turn over Fixed Asset Turn over
0,56
0,43
0,95
0.71
0.71
Total Asset Turn over Total Asset Turn over
0,56
0,45
0,59
0.53
0.51
Sales to Networking capital Sales to Networking capital
1,32
1,32
2,77
-
-
8,37
8,00
13,00
15.00
12.00
Time Interest Earned Time Interest Earned
21,26
15,69
869,40
-
-
Deb to Equity Ratio (%) Deb to Equity Ratio (%)
10,54
11,00
16,00
21.00
22.00
RASIO RENTABILITAS Earnings Ratio
Operating Profit Margin (%) Operating Profit Margin (%)
5,32
6,53
6,59
6.62
93.60
Net Profit Margin (%) Net Profit Margin (%)
9,92
10,00
8,00
9.00
11.00
Return on Asset (%) Return on Asset (%)
3,68
4,00
5,00
5.00
6.00
Return on Equity (%) Return on Equity (%)
5,67
6,00
6,00
6.00
11.00
RASIO LIKUIDITAS Liquidity Ratio
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
RASIO SOLVABILITAS Solvency Ratio .
Debt to Total Asset (%) Debt to Total Asset (%) .
.
.
.
.
.
.
.
.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
7
Pendapatan Usaha
Pendapatan Usaha Pendapatan Usaha 2.330.421
Operating Revenue
Rp2.311.315 juta million
Turun decreased by
0.82%
2.500.000 2.500.000
2.311.315 2.330.421 2.311.315 Pendapatan Usaha 1.924.034 2.000.000 2.330.4211.924.0341.675.030 2.000.000 2.500.000 2.311.315 1.675.030 1.500.000 1.404.208 1.924.034 1.500.000 1.404.208 2.000.000 1.675.030 1.000.000 1.000.000 1.500.000 1.404.208
500.000 500.000 1.000.000 0 0 500.000
2016 2016
2015 2015
2014 2014
2013 2013
2012 2012
2016 2015 Laba Tahun Berjalan Laba Tahun Berjalan
2014
2013
2012
0
Laba Tahun Berjalan
250.000 250.000
Profit for The Year
Rp233,413 juta Naik grew by
million
233.413 233.413 222.848 Laba Tahun Berjalan 222.848 200.000 161.488 200.000 250.000 233.413 151.114 159.707 222.848 161.488 151.114 159.707 150.000 150.000 200.000 161.488
100.000 100.000 150.000
4.74%
151.114 159.707
50.000 50.000 100.000 0 50.0000
2016 2016
2015 2015
2014 2014
2013 2013
2012 2012
2016 Jumlah Aset Jumlah Aset
2015
2014
2013
2012
0
Aset Assets
Rp6,229,547 juta Naik grew by
16.12%
million
7.000.000 6.229.547 7.000.000 6.229.547 6.000.000 Aset 5.364.750 Jumlah 6.000.000 5.364.750 7.000.000 5.000.000 6.229.547 5.000.000 6.000.000 4.000.000 5.364.7503.404.083 4.000.000 3.404.083 3.278.481 5.000.000 3.278.481 3.000.000 2.882.691 3.000.000 2.882.691 4.000.000 2.000.000 3.404.083 3.278.481 2.000.000 3.000.000 1.000.000 2.882.691 1.000.000 2.000.000 0 0 2016 2015 2014 2013 2012 1.000.000 2016 2015 2014 2013 2012 0
8
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
2016
2015
2014
2013
2012
Jumla Jumla 600.000 600.000
Jumla 500.000 500.000 600.000 400.000 400.000 500.000 300.000 300.000 400.000 200.000 200.000 300.000 100.000 100.000 200.000 0 0 100.000 0
Jumla Jumla
6.000.000 6.000.000
Jumla 5.000.000
5.000.000 6.000.000 4.000.000 4.000.000 5.000.000 3.000.000 3.000.000 4.000.000 2.000.000 2.000.000 3.000.000 1.000.000 1.000.000 2.000.000 0 0 1.000.000
0
1.924.034
2.000.000 1.500.000
1.675.030 1.404.208
1.500.000 1.000.000
1.404.208
1.000.000 500.000 500.000 0 0
2016
2015
2014
2013
2012
2016
2015
2014
2013
2012
Laba Tahun Berjalan
Liabilitas
Jumlah Liabilitas
250.000 Tahun Laba Berjalan 233.413 Liabilities 222.848 250.000 200.000 200.000 150.000
Rp521,515 juta 233.413
222.848
Naik grew by
150.000 100.000
161.488
151.114 159.707
161.488
151.114 159.707
million
600.000 Jumlah Liabilitas 521.515 600.000 500.000
521.515
500.000 400.000
417.656
461.344 476.082
417.656
461.344 476.082
400.000 300.000
24.87%
354.800 354.800
300.000 200.000
100.000 50.000
200.000 100.000
50.000 0 0
2016
2015
2014
2013
2012
2016
2015
2014
2013
2012
100.000 0 0
Jumlah Aset
Ekuitas Equity
Rp5,708,031 juta 5.364.750
5.000.000 4.000.000
3.404.083
4.000.000 3.000.000
Naik grew by
3.000.000 2.000.000
15.38%
2.000.000 1.000.000 1.000.000 0 0
2014
2013
2012
2016
2015
2014
2013
2012
6.000.000 Ekuitas Jumlah 5.708.031
6.229.547 5.364.750
6.000.000 5.000.000
2015
Jumlah Ekuitas
7.000.000 Aset Jumlah 6.229.547 7.000.000 6.000.000
2016
3.404.083
million
3.278.481 3.278.4812.882.691 2.882.691
6.000.000 5.000.000
5.708.031 4.947.093
5.000.000 4.000.000
4.947.093
4.000.000 3.000.000
2.942.739 2.942.739
3.000.000 2.000.000
2.802.399 2.802.399
2.527.891 2.527.891
2.000.000 1.000.000
2016
2015
2014
2013
2012
1.000.000 0
2016
2015
2014
2013
2012
0
2016
2015
2014
2013
2012
2016
2015
2014
2013
2012
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
9
10
JARINGAN KANTOR CABANG
BRANCH OFFICE NETWORK
Jaringan Kantor Cabang di tahun 2015 : 30 kantor Jaringan Kantor Cabang di tahun 2016 : 30 kantor
Total Branch Office in 2015 : 30 offices Total Branch Office in 2016 : 30 offices
INFORMASI SAHAM
SHARES INFORMATION
Sampai dengan akhir tahun 2016, ASDP tidak melakukan perdagangan saham sehingga tidak ada informasi harga saham tertinggi, harga saham terendah, dan harga saham penutupan serta volume saham yang diperdagangkan.
As end of 2016, ASDP had not traded its shares, therefore, information about the highest, lowest and closing shares prices as well as volume of traded shares are unavailable.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
IKHTISAR OBLIGASI
BONDS HIGHLIGHTS
Sampai dengan akhir tahun 2016, ASDP tidak menerbitkan obligasi, sukuk, dan obligasi konversi sehingga tidak adainformasi terkait dengan jumlah obligasi/sukuk/ obligasi konvesi yang beredar, tingkat bunga/imbalan, tanggal jatuh tempo dan peringkat obligasi/sukuk.
As end of 2016, ASDP had neither issued any bonds, sukuk nor converted bonds, therefore, information about the bonds/sukuk/converted bonds outstanding, interest rate, yield/interest rate and maturity rate as well as bonds/ sukuk rating are unavailable.
AKSI KORPORASI 2016
CORPORATE ACTION 2016
Pada tahun 2016, Perseroan tidak melakukan aksi korporasi.
In 2016, The Company did not execute any corporate action.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
11
12
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
13
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT FROM BOARD OF COMMISSIONERS
14
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Our Valued Shareholders and Stakeholders,
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, perkenankanlah kami, Dewan Komisaris menyampaikan laporan pelaksanaan tugas pengawasan atas pengelolaan perusahaan selama tahun 2016. Kami bangga atas pencapaian-pencapaian yang telah diraih oleh ASDP selama tahun 2016. Seluruh pencapaian tersebut merupakan hasil kerja seluruh tim Manajemen, Direksi beserta jajaran karyawan ASDP.
By praising the Almighty God, allow us as the Board of Commissioners to present our supervisory duty report over the Company’s management throughout 2016. We are proud of ASDP’s achievement throughout 2016. These achievements are result of hard work from all teams, the Management, Board of Directors and employees of ASDP.
Beberapa peluang di tahun 2016 telah meningkatkan kinerja ASDP, antara lain berasal dari pengoperasian 142 kapal, yang melayani 202 lintasan penyeberangan serta mengelola 35 pelabuhan penyeberangan. Dibukanya beberapa lintasan untuk tujuan wisata baru serta pengembangan bisnis menjadi angkutan logistik yang diinginkan Pemerintah untuk menunjang daerah-daerah tujuan wisata. Selain itu ASDP menyediakan layanan ferry jarak jauh/long distance ferry serta peningkatan layanan di pelabuhan yang juga akan dikembangkan menjadi layannan premium.
Several opportunities in 2016 have improved the performance of ASDP, partly from the operation of 142 vessels, serving 202 ferry crossings and managing 35 ferry ports. The opening of several tracks for a new tourist destination and business development into the desired logistics freight Government to support the tourist destination areas. In addition ASDP provides ferry services long-distance / long distance ferry and improved service delivery at the port will be developed into a premium services.
Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan Perusahaan Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi dan seluruh jajaran perusahaan telah bekerja sesuai dengan arahan strategi Perusahaan. Dengan pencapaian kinerja tersebut Dewan komisaris menyampaikan apresiasi kepada Direksi yang telah berusaha secara maksimal dalam menjalankan strategi dan berbagai upaya yang dilakukan oleh Direksi dan jajaran Perusahaan.
Evaluation on Board of Directors Regarding Management of the Company Board of Commissioners evaluated that the Board of Directors and all Management of the Company have been worked according to the Company’s strategic direction. Considering those achievements, the Board of Commissioners sincerely appreciates the Board of Directors who sought optimally to implement the strategy and various efforts done by the Board of Directors and Management.
Hingga akhir 2016, Perusahaan berhasil mencatatkan kinerja positif, ini dilihat dari kenaikan laba tahun berjalan dan laba komprehensif masing-masing 4,74% dan 2,31%.
By the end of 2016, ASDM throughout 2016 successfully recorded positive performance as indicated from increasing profit for the year and comprehensive income by 4.74% and 2.31%, respectively.
Selain itu nilai aset dan ekuitas juga turut mengalami kenaikan masing-masing mencapai 16,12% dan 15,38%. Nilai aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan mengalami peningkatan signifikan di sepanjang tahun 2016. Jumlah aset meningkat 16,12%, liabilitas 24,87%, dan ekuitas 15,38%.
In addition, assets and equity also increased to 16.12% and 15.38%. Total assets, liabilities and equity recorded significant increase throughout 2016. Total assets grew 16.12%, liabilities grew 24.87% and equity grew 15.38%.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
15
16
Selain itu, Dewan Komisaris juga mendukung langkah Direksi menerapkan strategi dan pengembangan usaha berupa Roadmap ASDP yaitu RE-ASDP Roadmap tersebut terdiri dari RE-formulation of Business Foundation (2016), Acceleration of Commercial (2017), Service to The Nation (2018), Drive to Excellent (2019) dan Performance to The Best (2020).
In addition, the Board of Commissioners also supports the Board of Directors' actions to implement the strategy and business development in the form of the Roadmap of ASDP. The RE-ASDP Roadmap consists of RE-formulation of Business Fundation (2016), Acceleration of Commercial (2017), Service to The Nation (2018) Drive to Excellent (2019) and Performance to The Best (2020).
Pandangan Atas Prospek Usaha Untuk mencapai tujuan strategis jangka panjang yang diamanatkan dalam Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan, yaitu menjadi perusahaan yang sehat secara financial (sustainable profit) sehingga dapat melakukan investasi yang berkelanjutan (sustainable growth) untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan yang didukung SDM dengan kompetensi yang tinggi dan berperilaku sesuai GCG dalam menjalankan usahanya (corporate value) maka Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah mengembangkan prospek usaha yang mampu menciptakan sustainable value bagi para pemegang saham, dan dalam skala yang lebih luas bagi para pemangku kepentingan lainnya.
View on Business Prospect To achieve long-term strategic target mandated in Business Plan (RJP), to become a financially-healthy company (sustainable profit) to place sustainable investment (sustainable growth) to fulfill requirement and improve service to our customers supported by personnel with high competency and conducts based on GCG in running the business (corporate value), the Board of Commissioners assessed that the Board of Directors had developed a business prospect that creates sustainable value for the shareholders in greater scale for other stakeholders.
Masih terdapat ruang yang dapat disempurnakan oleh ASDP, baik dari sisi proses bisnis, strategis maupun operasional, sehingga ASDP dapat terus tumbuh dan berkembang di masa mendatang dengan menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Kemampuan individu, pengembangan individu, dan kerjasama tim dapat terus ditingkatkan melalui banyaknya kesempatan yang tercipta, karena pencapaian yang diperoleh ASDP merupakan bukti kepercayaan pelanggan semakin membaik.
There is still room for improvement for ASDP in terms of business process, strategic and operational aspects to drive ASDP grow and develop in the future by overcoming every challenges and optimizing current opportunity. Individual capability, individual development and team work shall be intensified by addressing plenty of opportunities as achievements of ASDP becomes evidence of higher trusts from the customers.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Komitmen ASDP untuk terus tumbuh berkelanjutan telah mendorong kami untuk senantiasa berbenah diri terutama dalam bidang penerapan tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) mengacu pada standar praktik terbaik. Pelaksanaan implementasi GCG dan budaya perusahaan yang menjunjung tinggi integritas dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku menjadi pilihan strategi yang tepat dengan melibatkan seluruh pegawai di setiap tingkatan organisasi.
Good Corporate Governance Implementation ASDP’s commitment to have a sustainable growth has inspired us to do continuous improvement, especially in Good Corporate Governance (GCG) implementation aspect referring to best practice standards. The GCG and corporate culture implementation that upholds integrity and compliance with prevailing Law become the right strategy by involving all employees in every organization level.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Semangat yang terkandung dalam penerapan GCG di ASDP adalah niat dan tekad Manajemen untuk menjadikan ASDP sebuah perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Sepanjang tahun 2016, telah dilakukan berbagai inisiatif implementasi GCG, baik yang dilakukan secara mandiri maupun dibantu oleh pihak independen dalam mencapai tata kelola perusahaan yang berkelanjutan (sustainable governance).
Spirit within the GCG implementation at ASDP is spirit and commitment of the management to develop ASDP as a Company with sustainable growth and development. Throughout 2016, set of GCG implementation initiatives had been implemented both independently and assisted by independent party to achieve sustainable governance.
Selama tahun buku 2016 Dewan Komisaris telah melaksanakan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Dewan Komisaris yang meliputi pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundangundangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
Throughout fiscal year 2016, the Board of Commissioners had carried out activities related with duty and function of the Board of Commissioners including supervision over the managerial policy, general management practice either related with the Company or its business that is managed by the Board of Directors as well as provides advise to the Board of Directors including supervision over the Company’s Business Plan, Budget Plan and provisions in Articles of Association and General Meetings of Shareholders resolutions as well as prevailing Law, for the Company’s interest and according to the Company’s purpose and objectives.
Pada tahun 2016, ASDP melakukan assessment implementasi GCG tahun 2015. Hasil penilaian Assessment GCG oleh pihak independen untuk praktik tahun 2015 menunjukkan hasil dengan predikat “BAIK” dengan capaian skor sebesar 82,911 mencakup 6 (enam) aspek yang diukur yaitu: Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan, Pemegang Saham dan RUPS, Dewan Komisaris, Direksi , pengungkapan informasi dan aspek lainnya.
In 2016, ASDP had done GCG assessment for 2015 period. Result of the GCG Assessment done by independent assessor for 2015 practice indicated “GOOD” predicate with 82.911 score achievement including 6 (six) assessed aspects, among others, Commitment on Sustainable Corporate Governance Practice, Shareholders and GMS, Board of Commissioners, Board of Directors, Information Disclosure and Other Aspects.
Dewan Komisaris mendukung setiap upaya dan langkah Manajemen perusahaan untuk menindaklanjuti area of improvement implementasi GCG di masa mendatang. Selama tahun 2016, Dewan Komisaris secara berkala mengadakan rapat, baik rapat internal Dewan Komisaris maupun Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi serta RUPS. Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai aspek operasional dan pengelolaan finansial ASDP. Selama tahun 2016, Dewan Komisaris melaksanakan rapat internal sebanyak 16 kali serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 17 kali.
The Board of Commissioners supports every efforts and initiatives of the management to follow-up area improvement from the GCG assessment in the future. Throughout 2016, the Board of Commissioners has organized meeting regularly both Board of Commissioners Internal Meetings and Management Meeting (Board of Commissioners and Board of Directors Joint Meeting) and GMS. The Board of Commissioners meeting comprises of internal meeting and meeting by inviting the Board of Directors to discuss ASDP’s operational and financial aspects management. In 2016, the Board of Commissioners organized 16 meetings and 17 Management meetings.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
17
Selama tahun 2016 beberapa keputusan/kebijakan Dewan Komisaris yang telah diambil oleh Dewan Komisaris antara lain melakukan pengangkatan Anggota Komite Audit yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 01/KOM/IV/2016 tanggal 1 April 2016.
Throughout 2016, the Board of Commissioners had taken several decree/policy including appointment of Audit Committee members under Board of Commissioners Decree No. 01/KOM/IV/2016 dated April 1, 2016.
Komite dibawah Dewan Komisaris terdiri dari Komite Audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko. Hal ini merupakan tindak lanjut dari Surat Wakil Menteri BUMN No. S.375/MBU.Wk/2011 tanggal 5 Desember 2011 tentang Kebijakan Menteri Negara BUMN dalam pengurusan dan pengawasan BUMN.
Committees under the Board of Commissioners consist of Audit Committee and Risk Management Oversight Committee. Establishment of the Committee is follow-up of Minister of SOE Letter No. S.375/MBU.Wk/2011 dated December 5, 2011 concerning Minister of SOE Policy in SOE Management and Monitoring.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2016 tidak terdapat perubahan komposisi Dewan Komisaris.
Change to Board of Commissioners Composition There was no change in terms of Board of Commissioners composition throughout 2016.
Apresiasi Kepada Seluruh Pemangku Kepentingan Mewakili Dewan Komisaris, saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang saham dan pemangku kepentingan kepada ASDP. Apresiasi juga saya sampaikan kepada Direksi atas kepemimpinan dengan wawasan yang luas, serta kepada Manajemen dan seluruh pegawai yang telah bekerja dengan penuh kesungguhan. Dewan Komisaris yakin kinerja baik yang tercapai pada 2016 akan mewujudkan visi dan misi ASDP serta memberikan kontribusi yang berarti bagi pengembangan masyarakat.
Appreciation to Stakeholders On behalf of the Board of Commissioners, I would thank the supports and trusts from our Shareholders and Stakeholders to ASDP. Our appreciation is also addressed to the Board of Directors for leadership with extensive knowledge and also to the management and employees who have been earnestly working hard. The Board of Commissioners believes that positive performance achieved in 2016 will achieve vision and mission of ASDP and provide significant contribution for community development.
Jakarta 28 April 2017 Atas nama Dewan Komisaris Jakarta, April 28, 2017 On Behalf of Board of Commissioners
Lalu Sudarmadi Komisaris Utama President Commissioner
18
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Sugihardjo Komisaris Commissioner Stephanus Budiyono Komisaris Commissioner
Lalu Sudarmadi Komisaris Utama President Commissioner Chumaidi Syarief Romas Komisaris Commissioner
Asep Iskandar Komisaris Commissioner Achmad Sanusi Komisaris Commissioner
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
19
LAPORAN DIREKSI
REPORT FROM BOARD OF DIRECTORS
20
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Our Distinguished Shareholders and Stakeholders,
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat kerja keras seluruh jajaran Perusahaan, ASDP kembali mencatat kinerja yang menggembirakan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
Praising God the Almighty, by virtue of perseverance from all management of the Company, ASDP successfully recorded positive performance for year ended on December 31, 2016.
Berkat dukungan dari semua pihak, dapat kami sampaikan bahwa pelaksanaan pengelolaan dan pengurusan Perusahaan telah berjalan dengan baik selama tahun 2016. Sejumlah peluang di tahun 2016 telah meningkatkan kinerja ASDP, antara lain berasal dari produksi penyeberanan perintis yang mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yaitu antara 30 % sampai dengan 40 %. Produksi penyeberangan terus mengalami peningkatan. Faktor peningkatan ini disebabkan penambahan 8 (delapan) lintasan baru dari 194 lintasan di tahun sebelumnya. Kinerja ASDP tahun 2016 secara umum mencapai hasil yang baik. Hal ini dapat terlihat dari hasil kinerja Perusahaan yang lebih tinggi dari realisasi tahun 2016 serta melampaui target RKAP tahun 2016 .
Thanks to the support of all parties, we can convey that the implementation of the management and management of the Company has been running well during the year 2016. A number of opportunities in 2016 has increased the performance of ASDP, among others derived from pioneering pioneering production increased compared to the realization of 2015 Between 30% to 40%. Ferry production continues to increase. This increase factor is due to the addition of 8 (eight) new tracks from 194 trajectories a year earlier. Performance of ASDP in 2016 was generally achieved positive result. This condition was indicated form the Company’s performance achievement that was higher than realization in 2016 and exceeded RKAP target in 2016.
Pencapaian kinerja Perusahaan Tahun 2016 ASDP telah memiliki prioritas kerja jangka pendek serta program kerja yang dilaksanakan sepanjang 2016. Dalam meningkatkan pangsa pasar, ASDP melaksanakan strategi "Acceleration of Commercials”.
Company Performance Achievement 2016 ASDP has long-term working priority and working program that had been carried out throughout 2016. In gaining market share, ASDP implemented “Acceleration of Commercials” strategy.
Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik, kondisi perekonomian Indonesia tahun 2016 mengalami perbaikan dibanding tahun sebelumnya. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2016 berjumlah Rp 12.406,8 triliun, naik 7,50% dari tahun sebelumnya.
According to data published by Central Statistic Bureau, Indonesian economic condition throughout 2016 improved from previous year. Gross Domestic Product (GDP) achieved Rp12,406.8 trillion in 2016, increased 7.50% from previous year.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
21
22
Kondisi industri pelabuhan dan penyeberangan membaik di sepanjang tahun 2016 sebagai dampak dari kondisi ekonomi yang membaik, karena pada dasarnya permintaan jasa pelabuhan dan penyeberangan merupakan turunan (derived demand) dari permintaan jasa transportasi laut sebagai akibat perdagangan. Meskipun perbaikan pertumbuhan ekonomi tidak terlalu menggembirakan, dari 4,80% pada tahun 2015 menjadi 5,02% pada tahun 2016, namun produksi dan distribusi komoditas tetap mengalami kenaikan sehingga memberikan dampak positif pada industri pelabuhan dan penyeberangan.
Condition of port and ferry industry was also improving throughout 2016 as the impact of recovering economic condition, principally, underpinned by port and ferry service demand as derived demand from marine transportation service demand as the impact of trading condition. Despite economic growth was least expected, from 4.80% in 2015 to 5.02% in 2016, commodity production and distribution still grew that brought positive impact on port and ferry services.
Total penumpang di sepanjang tahun 2016 berjumlah 14.908.000 orang, turun 1,47% dari tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah barang yang diangkut mencapai 258.247.000 ton, naik 6,99% dari tahun sebelumnya. Selama tahun 2016 Perusahaan berhasil mencatatkan kinerja positif, ini dilihat dari kenaikan laba tahun berjalan dan laba komprehensif masing-masing 4,74% dan 2,31%.
In 2016, total passengers achieved 14,908,000 pax, that was 1.47% lower than previous year. However, total transported cargo achieved 258,247,000 ton or increased 6.99% from previous year. Throughout 2016, the Company successfully booked positive performance as indicated by increasing profit for the year and comprehensive income by 4.74% and 2.31%, respectively.
Selain itu nilai aset dan ekuitas juga turut mengalami kenaikan masing-masing mencapai 16,12% dan 15,38% Nilai aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan mengalami peningkatan signifikan di sepanjang tahun 2016. Jumlah aset meningkat 16,12%, liabilitas 24,87%, dan ekuitas 15,38%.
In addition, assets and equity also increased to 16.12% and 15.38%. Total assets, liabilities and equity recorded significant increase throughout 2016. Total assets grew 16.12%, liabilities grew 24.87% and equity grew 15.38%.
Selama Tahun 2016 Perusahaan berhasil mencapai kinerja realisasi anggaran yang menggembirakan. Perusahaan berhasil mencapai target pandapatan usaha hingga 90% dari yang telah ditetapkan dalam RKAP 2016. Sedangkan laba kotor mencapai 89%, laba tahun berjalan dan laba komprehensif masing-masing 92% dari RKAP 2016.
Throughout 2016, the Company successfully achieved satisfactory budget realization performance. The Company achieved revenue target 90% of the target stipulated in RKAP 2016. However, gross profit achieved 89% of profit for the year and achieved 92% of RKAP 2016 target.
Prospek Usaha Dengan menguasai pangsa pasar bidang pelabuhan dan perkapalan, ASDP tetap optimis dapat terus mengembangkan pangsa pasar tersebut sejalan dengan tujuan strategis jangka panjang yang diamanatkan dalam Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan. Yaitu menjadi perusahaan yang sehat secara financial (sustainable profit) sehingga dapat melakukan investasi yang berkelanjutan (sustainable growth) untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan yang didukung SDM dengan kompetensi yang tinggi dan berperilaku sesuai GCG dalam menjalankan usahanya (corporate value) sehingga dapat mencapai Visi Perusahaan.
Business Prospect By dominating market share in port and shipping business, ASDP is optimistic to expand the market share in line with long-term strategic plan mandated in the Company’s Business Plan (RJP) to become a financially-healthy company (sustainable profit) to place sustainable investment (sustainable growth) to fulfill requirement and improve service to our customers supported by personnel with high competency and conducts based on GCG in running the business (corporate value), to achieve the Company’s Vision.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Perusahaan menatap Tahun 2016 dengan penuh optimis, ini terlihat pada target kinerja yang ditetapkan tumbuh hingga 2 digit pada pendapatan usaha, laba tahun berjalan, dan aset melebihi tahun sebelumnya. Selain itu rasio-rasio keuangan khususnya aktivitas, solvabilitas, dan rentabilitas diperkirakan turut meningkat. Dari sisi Manajemen, sejak November 2016, Perseroan mulai disosialisasikan langkah pertama roadmap ASDP yaitu Reformulation of Business Fundation melalui “Program ASDP Bersih”. Menaikkan produktivitas kapal dan menata ulang lintasan; Menyelesaikan kebocoran pendapatan; Evaluasi & simplifikasi golongan tarif; Reformulasi bisnis proses; Reorganisasi dan pemberdayaan karyawan, peningkatan kompetensi; Review masterplan IT; dan implementasi layanan fery jarak jauh Surabaya – Lombok yang berhasil memangkas waktu dan biaya angkitan logistic menjadi lebih efisien.
Target of the Company to be achieved by PT ASDP In 2016 the company looked at optimistically, it looks at the performance target set to 2-digit growth in revenue, profit for the year, and assets. Exceeded the previous year. In addition, the financial ratios, especially activity, solvency, and profitability are expected to decrease. From the management side, since November 2016, the Company began the first step roadmap socialized ASDP is reformulation of Business Fundation through "Program ASDP Bersih". Increase ship productivity and rearrange trajectories; Resolving a revenue leak; Evaluation & simplification of tariff groups; Reformulation of business processes; Reorganization and empowerment of employees, improvement of competence; Review of IT masterplan; And the implementation of the long-distance fery service of Surabaya - Lombok which succeeded in reducing the time and cost of logistic generation to be more efficient.
ASDP yakin dapat terus tumbuh dan berkembang di masa mendatang dengan menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Kemampuan individu, pengembangan individu, dan kerjasama tim akan terus ditingkatkan melalui program kerja dan strategi yang tepat sasaran.
ASDP is confident to continuously grow and develop in the future by addressing current opportunity. Individual capacity, individual development and team work will be continuously advance through effective working program and strategy.
Pengembangan Organisasi Sejalan dengan Road Map ASDP, tahun 2016 perusahaan menjalankan strategi yang fokus pada terciptanya organisasi pembelajar (learning organization). Hal tersebut didukung dengan adanya knowledge management, sistem manajemen berbasis kompetensi, sistem apresiasi, penerapan teknologi informasi, pelembagaan Malcolm Baldrige dan budaya Perusahaan.
Organization Development In line with ASDP Road Map, in 2016, the Company implemented strategy focusing on the establishment of learning organization. This supports knowledge management, competency-based management system, appreciation system, information technology, Malcolm Baldrige and Corporate Culture institutionalization.
Komitmen perusahaan dalam peningkatan kualitas pengelolaan SDM dengan implementasi ERP SAP pada divisi SDM yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Manajemen informasi dan pengambilan keputusan, pemantauan, pengendalian dan audit serta meningkatkan tata kelola dan transparansi, mewujudkan integritas dan keamanan data melalui single-entry input, verifikasi secara real time dan pemberian otorisasi yang tepat.
Commitment of the Company in improving Human Capital management quality with ERP SAP implementation at Human Capital Division aiming to improve quality of Information Management and decision-making, monitoring, controlling and audit to improve governance and transparency, develop data integrity and security through single-entry input, real time verification and effective authorization.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
23
24
Secara berkesinambungan ASDP melakukan pembinaan dan pengembangan pegawai untuk memenuhi kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan baik melalui metode pendidikan, pelatihan, penugasan khusus maupun program mutasi dan promosi. Selain itu pelaksanaan program sertifikasi kompetensi telah mencapai 100% untuk seluruh pegawai.
ASDP will also perform on going employee training and development to fulfill required competency and expertise through education, training and special assignment methods as well as mutation and promotion programs. In addition, the competency certification program has covered 100% of total employees.
Untuk mendorong peningkatan produktivitas pegawai, ASDP menerapkan Key Performance Indicator (KPI) atau Kontrak Manajemen yang digunakan sebagai acuan kinerja dan dasar penyusunan program kerja tahun berjalan. Untuk mengetahui tingkat loyalitas pegawai terhadap perusahaan, pada tahun 2016 ASDP melakukan Survey Employee Engagement Index (EEI).
To support employees productivity improvement, ASDP also implements Key Performance Indicators (KPI) or Management Contract to be applied as performance guideline and basis for preparing current year’s working program. To evaluate employee’s loyalty to the Company, ASDP had conducted Employee Engagement Index (EEI) Survey in 2016.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik ASDP memahami bahwa Good Corporate Governance merupakan acuan standar yang wajib diterapkan oleh BUMN sebagai landasan operasional kegiatan usaha perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN.
Good Corporate Governance Implementation ASDP understands that Good Corporate Governance becomes mandatory reference for SOE as basis for the Company’s business activity operations as stipulated under Minister of SOE Decree No. KEP-117/M-MBU/2002 regarding GCG Practice Implementation in SOE.
Dalam jangka panjang, penerapan GCG mempunyai relevansi terhadap kinerja atau performance suatu perusahaan karena nilai akhir (ultimate value) penerapan GCG adalah meningkatkan kinerja (high performance) serta citra perusahaan yang baik (good corporate image).
In long-term basis, GCG implementation has relevance on performance of the Company due to ultimate value of GCG implementation is to increase performance (high performance) and good corporate image.
Aktualisasi GCG di ASDP dilakukan di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan GCG bagi perusahaan. Optimalisasi penerapan GCG ASDP terus dilakukan dengan penguatan infrastruktur untuk mencapai praktik terbaik, penyesuaian sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif.
GCG Actualization at ASDP is carried out by all part and level of organization by referring to regulation and policy related with GCG implementation in the Company. Optimization of GCG implementation in the Company is continuously carried out by strengthening infrastructure to achieve best practice, adjust system and procedure that are required to support more effective GCG implementation.
Dalam rangka memperoleh gambaran mengenai kondisi penerapan GCG terhadap praktik terbaik yang menjadi acuan maupun untuk mengidentifikasi bidang-bidang yang memerlukan perbaikan (areas of improvement) terhadap Pedoman Pelaksanaan GCG, ASDP secara rutin melaksanakan Assessment terhadap penerapan GCG. Pada tahun 2016, ASDP melakukan assessment implementasi GCG tahun 2015 dengan dengan Hasil penilaian Assessment GCG oleh pihak independen untuk
To draw illustration on the condition of GCG implementation towards the best practice as the benchmark or to identify area of improvements in the GCG implementation, ASDP also performs GCG assessment regularly. In 2016, ASDP completed the GCG assessment for for 2015 period. Result of the GCG Assessment done by independent assessor for 2015 practice indicated “GOOD” predicate with 82.911 score achievement including 6 (six) assessed aspects, among others, Commitment on Sustainable
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
praktik tahun 2015 menunjukkan hasil dengan predikat “BAIK” dengan capaian skor sebesar 82,911 mencakup 6 (enam) aspek yang diukur yaitu: Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan, Pemegang Saham dan RUPS, Dewan Komisaris, Direksi,
Corporate Governance Practice, Shareholders and GMS, Board of Commissioners, Board of Directors, Information Disclosure and Other Aspects.
Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.
The Board of Directors also refers to Board manual for Board of Commissioners and Board of Directors (Board Manual). The Board Manual discloses working guideline for the Board of Commissioners and Board of Directors as well as explains the activity stages in structured, systematic, easy to be understood and implemented consistently as reference for the Board of Commissioners and Board of Directors to carry out each duty to achieve Vision and Mission of the Company, and expected to achieve high working standard in line with GCG principles.
Selama tahun 2016 Direksi telah mengadakan rapat, baik Rapat internal Direksi sebanyak 22 kali, serta melaksanakan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi secara rutin setiap bulannya.
Throughout 2016, the Board of Directors organized 22 Board of Directors internal meetings and Board of Commissioners and Board of Directors Joint Meetings.
Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)
Implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) In line with its vision and mission to improve quality of life and economic of surrounding society, ASDP is continuously committed to provide contribution to the society in the Company’s operational area through Corporate Social Responsibility (CSR) program.
Sejalan dengan visi misinya untuk meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat sekitar, ASDP terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi terhadap masyarakat, di sekitar wilayah operasi perusahaan melalui pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR). ASDP saat ini berupaya terus untuk membangun sistem keamanan dan menerapkan SMK3 untuk mencapai zero accident serta berusaha untuk memperhatikan aspek lingkungan dalam menjalankan setiap kegiatannya. ASDP telah dan akan terus mengupayakan pengurangan pencemaran terhadap lingkungan, dan upaya ini dilakukan pada semua kegiatan usaha baik di pelabuhan, kapal, maupun kantor.
Currently, ASDP strives to develop security system and SMK3 implementation to achieve zero accident and seeks to concern environmental aspect in carrying out every activity. ASDP has and will continuously decrease environmental pollution and the effort had been implemented in all business activity in ports, vessels and offices.
Perubahan Komposisi Direksi Selama tahun 2016 terdapat pergantian komposisi Direksi. Adapun Sdr. Danang S.Baskoro berdasarkan Keputusan Pemegang Saham telah diberhentikan secara hormat dari jabatan sebelumnya yaitu sebagai Direktur Utama. Kami mengucapkan terima kasih atas jasa yang telah diberikan Sdr. Danang S. Baskoro kepada ASDP.
Change to Board of Directors Composition In 2016, there was a change in terms of Board of Directors composition within honor resignation of Mr. Danang S. Baskoro under Shareholders’ resolution. We honor the dedication of Mr. Danang S. Baskoro to ASDP.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
25
Apresiasi Kepada Pemangku Kepentingan Pada kesempatan yang baik ini, mewakili Direksi, saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang saham, pemangku kepentingan dan seluruh pegawai yang telah berkontribusi terhadap pencapaian ini.
Appreciation to Stakeholders In this favorable opportunity, on behalf of the Board of Directors, I would appreciate support and trust from the Shareholders, Stakeholders and all employees who have been contributed to this achievements.
Kami juga berterima kasih kepada pemegang saham, mitra usaha, pelanggan, serta para pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaan yang telah diberikan selama ini. Dukungan Anda semua sangat besar artinya bagi keberhasilan ASDP dalam melanjutkan pertumbuhan dan ekspansi bisnis yang berkesinambungan di masa depan.
We also thank the Shareholders, business partner, customers and other stakeholders for trusts given until today. Your support means a lot for ASDP’s success to continue sustainable growth and business expansion in the future.
Jakarta 28 April 2017 Jakarta April 28, 2017 Atas nama Dereksi On behalf of Board of Directors
Faik Fahmi Direktur Utama President Director
26
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Djunia Satriawan Direktur Keuangan Finance Director
Charda Damanik Direktur SDm dan Umum HR and General Affair Director
Faik Fahmi Direktur Utama President Director
La Mane Direktur Usaha Pelabuhan Port Business Director
M. Fitri Natriawan Direktur Teknik Technical Director
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
27
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
IDENTITAS PERUSAHAAN
CORPORATE IDENTITY
30
Nama perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Company Name PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Bidang usaha Jasa angkutan penyeberangan dan pengelola pelabuhan penyeberangan untuk penumpang, kendaraan, dan barang
Line of Business Ferry transportation service and port management for passengers, vehicles, and cargo.
Status perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Status of the Company State-Owned Enterprise (SOE)
Dasar hukum perusahaan Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI No. KM. 50/R/ PHB-1973 tanggal 27 Maret 1973.
Legal basis Minister of Transportation Decree No. KM. 50/R/PHB-1973 dated March 27, 1973.
Tanggal pendirian 27 Maret 1973
Date of Establishment March 27, 1973
Kepemilikan saham 100% dimiliki Pemerintah Republik Indonesia
Shares Ownership 100% owned by Republic of Indonesia Government
Modal dasar Rp6.000.000.000.000,00
Authorized Capital Rp6.000.000.000.000.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh Rp2.989.250.000.000,00
Issued and Fully Paid-up Capital Rp2.989.250.000.000,00
Jumlah karyawan 4.122 orang
Total Employees 4.122 employees
Jumlah Kantor Cabang 30 kantor cabang
Total Branch Offices 30 Branch Offices
Alamat perusahaan
Address
Kantor Pusat Gedung PT ASDP Indonesia Ferry Jl. Jend. Achmad Yani, Kav. 52 A Jakarta 10510 T +(62-21) 4208911-13-15 F +(62-21) 4210544 Email:
[email protected]
Head Office PT ASDP Indonesia Ferry Building Jl. Jend. Achmad Yani, Kav. 52 A Jakarta 10510 T +(62-21) 4208911 - 13 - 15 F +(62-21) 4210544 Email:
[email protected]
Website www.indonesiaferry.co.id
Website www.indonesiaferry.co.id
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
31
SEKILAS PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)
PT ASDM INDONESIA FERRY (PERSERO) AT A GLANCE
32
Sebagai salah satu perusahaan milik negara yang juga berperan sebagai insfrastruktur negara, agen pembangunan, penunjang kedaulatan NKRI, dan penunjang bantuan tanggap darurat negara, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus bertekad untuk memajukan dan meningkatkan kinerja perusahaan maupun pengabdian kepada Negara.
As a State-Owned Enterprise with contribution on state infrastructure, agent of development, supporting of NKRI sovereignity, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) is committed to drive an incrase performance of the Company and contribution to the Country as well.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) didirikan pada tanggal 27 Maret 1973 dengan nama Proyek ASDP Ferry yang berada dibawah naungan Kementerian Perhubungan. Dengan sejalannya perkembangan zaman dan kebutuhan manusia yang semakin meningkat akan jasa penyeberangan, kehadiranASDP dianggap penting sehingga ASDP Ferry mengalami perubahan menjadi Perum ASDP berdasarkan PP No. Pada tahun 1986 yang selanjutnya diresmikan menjadi PT ASDP (Persero) pada tahun 1993.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) was established on March 27, 1973 and named Proyek ASDP Ferry under the Ministry of Transportation. As the growing era and increasing Along with the development of era and increasing needs on ferry services, existence of ASDP is considered important, wherefore, ASDP Ferry was transformed into Perum ASDP under PP No. 8 in 1986 and was later inaugurated as PT ASDP (Persero) in 1993.
Peralihan status Perum ASDP menjadi Perusahaan Perseroan menjadikan ASDP memiliki peran yang besar yang diharapkan mampu bersaing dengan perusahaan swasta maupun badanusaha negara lainnya tanpa meninggalkan fungsinya sebagai penyedia penyeberangan perintis.
Changing status of Perum ASDP into Perusahaan Perseroan brought greater responsibility for the Company as it was expected to compete with private companies and other public enterprises without eliminating its functions as pioneer ferry service provider.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Transformasi ASDP yang semakin menunjukkan respon positif menjadikan ASDP terus berkembang dengan pesat sehingga pada tanggal 5 Agustus 2008 PT ASDP (Persero) melakukan penandatanganan Pakta Integritas yang menandai diberlakukan perubahan struktural Perseroan yang disaksikan oleh Deputi Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata Kementerian Negara BUMN dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Perubahan struktural ini diikuti juga dengan perubahan namadan logo dari PT ASDP (Persero) menjadi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), redefinisi visi dan misi, penegasan usaha pokok, penciptaan usaha penunjang, revitalisasi dan investasi alat produksi, restrukturisasi total serta rencana strategis bisnis. Adapun perubahan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program transformasi bisnis yang memiliki tujuan untuk menjadikan ASDP sebagai salah satu perusahaan BUMN yang dapat memberikan kontribusi bagi negara.
Transformation of ASDM demonstrated a positive response that PT ASDP (Persero) finally signed Integrity pact on August 5, 2008, as a milestone of the Company’s structural transformation wtinessed by Logistic and Tourism Business Deputy, Minister of SOE and Vice Chairman of Corruption Eradication Commission (KPK). This structural rearrangement was also followed by name and logo transformation from PT ASDP (Persero) to PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), vision and mission redefinition, core business affirmation, supporting business creation, means of production revitalization and investment, total restruturisation and strategic business plan. This breakthrough is part of the business transformation program with purpose to develop ASDP as a State-Owned Enterprise with signfiicant contribution to the country.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
33
JEJAK LANGKAH
MILESTONES
1973
1980
PASDPF diubah menjadi Proyek Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan yang disingkat PASDP. PASDF was changed to PASDP.
1986
PASDP berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) ASDP. PASDP was changed to Perum ASDP.
1992
Perum PASDP mengalami perubahan menjadi PT ASDP (Persero). Perum PASDP was changed to PT ASDP (Persero).
2004
Perubahan Corporate Indentity dari PT ASDP (Persero) menjadi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Corporate Identity was changed from PT ASDP (Persero) to PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
2008
Transformasi bisnis ditandai dengan redefinisi visi dan misi, moto perusahaan serta modernisasi operasional menuju standar internasional. Business transformation marked by the redefinition of the Company’s vision, mission and motto as well as operational modernization to the international standards.
2012
Modernisasi armada yang diperkuat dengan kapal berkapasitas besar dilengkapi dengan fasilitas berstandar internasional. Fleets modernization strengthened by large capacity ships and equipped with internationally standardized facilities.
2014
34
ASDP didirikan sebagai penyelenggara angkutan sungai, danau, dan penyeberangan dilaksanakan oleh Proyek ASDP dan Ferry (PASDPF). ASDP was established as the provider of river and lake transportation and ferry transportation by Proyek ASDP and Ferry (PASDPF).
Pencapaian Pendapatan Operasional menembus angka Rp1,9 triliun. Operating Income reached Rp1.9 trillion.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
35
VISI, MISI DAN NILAI PERUSAHAAN
VISION, MISSION AND CORPORATE VALUES
36
VISI
VISION
“Menjadi perusahaan jasa pelabuhan dan penyeberangan yang terbaik dan terbesar di tingkat regional, serta mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholders”
"To become the best and the biggest company in the business of port services and ferry services regionally and able to create added values to stakeholders."
MISI
MISSION
Menyediakan prasarana pelabuhan dan sarana kapal penyeberangan yang tangguh sebagai pendukung dalam sistem logistik nasional Memiliki standar pelayanan internasional yang didukung oleh tenaga profesional dan manajemen bisnis modern serta tata kelola Menguasai pangsa pasar nasional dan memperluas jaringan operasional sampai ke tingkat regional untuk memaksimalkan pertumbuhan dan keuntungan Memaksimalkan peran korporasi dan infrastruktur negara serta agen pembangunan
To provide port infrastructure and ferry facilities that can fully support national logistic system.
*Dasar Penetapan Visi, Misi Perusahaan: Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Nomor: SK-1316/HK102/ASDP-2012 / ASDP
Basis of Vision and Mission stipulation refers to PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Board of Directors and Board of Commissioners Decree No. K-1316/HK-102/ASDP-2012 /ASDP
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
To provide international-standard services supported by professional personnel, modern business management and good corporate governance. To dominate national market share and to expand operational network to regional level in order to maximize growth and profitability. To optimize the role of corporation, the country’ infrastructure and agent of development.
MULTI PERAN PERUSAHAAN
MULTI-ROLE OF THE COMPANY
PERAN UTAMA Korporasi Negara Memberikan keuntungan dan dividen melalui jasa angkutan penyeberangan dan jasapelabuhan Infrastruktur Negara Menyediakan jaringan transportasi publik antar pulau (daerah yang sudah dan sedang berkembang) Agen Pembangunan Menyediakan jaringan transportasi publik bagi wilayah pulau terpencil (jauh) dan terluar(perbatasan) guna mempercepat pembangunan dan membuka isolasi geografis
PERAN PENDUKUNG Penunjang Kedaulatan NKRI Menyediakan jaringan transportasi untuk keperluan sosial-politik negara dan pertahanan nasional melalui kunjungan regular di pulau Penunjang Bantuan Tanggap Darurat Menyediakan angkutan dengan kapasitas besar, cepat, murah dan andal ke seluruh pelosok nusantara untuk darurat nasional
PRIMARY ROLE State Corporation Generate profit and dividend through ferry and port services. State Infrastructure Provide inter-islands public transportation (for advance and developing area) Agent of Development Provide public transportation for remote (isolated) and outer (border) islands to accelerate the development and eliminate the geographical isolation.
SUPPORTING ROLE Supporting Sovereignity of NKRI Provide means of transportation for social and political needs of the country as well as national defense through regular visit to several islands. Supporting Emergency Response Provid large-scale, fast, affordable and reliable transportation across the coutnry for national emergency response.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
37
ROADMAP ASDP
ROADMAP ASDP
P
D S
38 38
Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2016 2016 Annual Annual Report Report
LOGO PERUSAHAAN
COMPANY LOGO
Bentuk berupa lengkung berwarna biru yang menyimbolkan makna: Modal bolak balik dari satu titik ke titik lainnya menyiratkan sifat dan bidang usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Blue curved form symbolizes the meanings: Capital goes back and forth from one point to another point implies the nature and line of business of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Bentuk logogram (lengkung) merupakan abstraksi dari gelombang samudera sebagai perwujudan dari semangat PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang dinamis serta berwawasan ke masa depan, sekaligus memaknai kebangkitan Perseroan yang berkelanjutan
The logogram (curve) shape is an abstraction of the ocean waves as the embodiment of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dynamic spirit and insight into the future, as well as interprets the Company’s sustainability revival.
Bentuk logogram (lengkung) dengan kemiringan khusus ini juga menyiratkan makna dinamika yang tetap terpadu dan sinergis dalam optimalisasi pelayanan perusahaan. Memiliki arti luwes, ramah, tangguh, dan profesional
The logogram (curve) shape with a special tilt also implies the meaning of dynamics that remain integrated and synergistic in the optimization of the Company services which means flexible, friendly, strong, and professional.
ASDP
ASDP
Tulisan ‘asdp’ diambil dari jenis huruf Frutiger Lowercase yang memiliki sifat modern, teknologis, dan mantap. Tulisan ‘asdp’ ini juga merupakan akronim dari Aman, Selamat dan Profesional
‘asdp’ is taken from Frutiger Lowercase typeface that is modern, technological, and steady. ‘asdp’ is also an acronym of Aman, Selamat dan Profesional.
Indonesia Ferry
Indonesia Ferry
Tulisan ‘indonesia ferry’ memberi makna informasi identitas perusahaan, dan merupakan tanda sebuah transformasi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menuju era yang baru. Tulisan “Indonesia Ferry” juga merupakan tanda bangkitnya semangat bahari dan kelautan Indonesia
The word ‘Indonesia ferry’ means the identity information of the Company and is a sign of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) transformation towards a new era. The word “Indonesia Ferry“ also means the rise of Indonesian maritime and marine spirit.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
39
STRUKTUR ORGANISASI
ORGANIZATIONAL STRUCTURE
40
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
41
PROFIL DEWAN KOMISARIS
PROFILE OF BOARD OF COMMISSIONERS
42
Lalu Sudarmadi Komisaris Utama
President Commissioner
Warga negara Indonesia, dilahirkan di Selong pada 1 November 1949. Meraih gelar S2 di Master of Public and International Affairs, Pittsburgh University – USA dan Sarjana Administrasi Niaga di Universitas Brawijaya, Malang. Memiliki pengalaman sebagai Sekretaris Jendral/ Sestama BKKBN-RI, Lembaga Pengkajian MPR-RI, Executive Board, ICOMP, Kuala Lumpur; Consultant Kependudukan South - South Collaboration, UNFPA/NFPCB dan terakhir sebagai Komisaris Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Pelatihan yang pernah diikuti antara lain adalah Executive Leadership Workshop and Training on Communication CCCP John Hopkins University USA. International Workshop on Population & Reproductive Health, Kuala Lumpur Malaysia, Executive Meeting on Population Tunisia, dan Overseas Study Overview Flinders University Australia. Ditunjuk sebagai Komisaris Utama dengan dasar Keputusan Menteri Negara BUMN nomor: SK-231/ MBU/11/2015 tanggal 17 November 2015. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya.
Indonesian citizen, born in Selong on 1 November 1949. He holds a Master degree in Master of Public and International Affairs, Pittsburgh University - USA and Bachelor of Business Administration in Brawijaya University, Malang. Having experience as Secretary General / Sestama BKKBN-RI, the Research Institute of MPR, Executive Board, ICOMP, Kuala Lumpur; Consultant of Population South - South Collaboration, UNFPA/NFPCB and most recently as President Commissioner of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). The training that was attended was Executive Leadership Workshop and Training on Communication CCCP John Hopkins University USA. International Workshop on Population & Reproductive Health, Kuala Lumpur Malaysia, Executive Meeting on Population Tunisia, and Overseas Study Overview of Flinders University Australia. Appointed as President Commissioner under the Decree of the Minister of State-Owned Enterprises No. SK-231 / MBU / 11/2015 dated November 17, 2015. He has no affiliation relationship with other members of the Board of Commissioners and Board of Directors.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Achmad Sanusi Komisaris
Commissioner
Warga negara Indonesia, dilahirkan di Bandung pada 2 Juni 1953. Meraih gelar S3 di Universitas Indonesia Program Manajemen Stratejik, gelar S2 di Master University of Hartford (USA) Master of Science in Profesional Accounting, dan S1 di Institut Ilmu Keuangan (KEMKEU) Jurusan Akuntansi. Memiliki pengalaman sebagai Deputi Wapres Bidang Dukungan Pengawasan Pemerintahan dan Pembangunan Pada Kantor Wapres, Deputi Bidang Polsoskam pada BPKP, dan terakhir sebagai Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Pelatihan yang pernah diikuti antara lain adalah Staf pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Penguji Program S3 pada Program Manajemen Stratejik Universitas Indonesia, dan Staf pengajar dan penguji S2 pada Program Pasca Sarjana Kekhususan Kajian Stratejik Intelejen pada Universitas Indonesia. Ditunjuk sebagai Komisaris dengan dasar Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: SK-421/ MBU/2012, tanggal 22 November 2012. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya.
Indonesian Citizen, born in Bandung on June 2, 1953. He earned Ph.D Degree of Strategic Managment from Universitas Indonesia and Master Degree from University of Hartford (USA), Master of Science in Professional Accounting and Bachelor Degree from Institut Ilmu Keuangan (KEMKEU) majoring Accounting. He holds experience as Vice President Deputy in Government and Development Supervision Support Sector at Vice President Office, Deputy of Politics, Sosial and Security Sector at BPKP with the latest position as Commissioner of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). He participated in various trainings, among others, Lecturer at Faculty of Economics and Business, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Promotor of Strategic Management Program Doctorate Degree, Universitas Indonesia and lecturer and Examiner at Strategic Intelligent Studies Posgraduate Program, Universitas Indonesia. He is appointed as Commissioner under Minister of SOE Decree No. SK-421/MBU/2012 dated November 2012. He has no affiliation either with other Board of Commissioners or Board of Directors members.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
43
PROFIL DEWAN KOMISARIS
PROFILE OF BOARD OF COMMISSIONERS
Sugihardjo Komisaris Warga negara Indonesia, dilahirkan di Cirebon pada 24 Februari 1961. Meraih gelar S2 di Administrasi Kebijakan Publik Universitas Indonesia, dan S1 Teknik Sipil Universitas Indonesia. Memiliki pengalaman sebagai Staf Ahli Bidang Logistik Dan Multimoda Perhubungan, Sekretaris Jenderal, dan terakhir sebagai Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Pelatihan yang pernah diikuti antara lain adalah PPN, Railway Management Executive Course, dan Railway Safety Training. Ditunjuk sebagai Komisaris dengan Keputusan Menteri Negara BUMN nomor: SK-231/ MBU/11/2015 tanggal 17 November 2015. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya.
44
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Commissioner Indonesian Citizen, born in Cirebon on February 24, 1961. He earned Master Degree of Public Policy Administration from Universitas Indonesia and Bachelor Degree of Civil Engineering from Universitas Indonesia. He holds experience as Expert Staff in Logistic and Multimodal Transportation Sector, General Secretary with the latest position as Commissioner of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). He participated in various trainings, among others, Value Added Tax (VAT), Railway Management Exeutive Course and Railway Safety Training. He is appointed as Commissioner under Minister of SOE Decree No. SK-231/MBU/11/2015 dated November 17, 2015. He has no affiliation either with other Board of Commissioners or Board of Directors members
Asep Iskandar Komisaris
Commissioner
Warga negara Indonesia, dilahirkan di Sukabumi pada 9 April 1958. Meraih gelar S2 di Magister Manajemen jurusan Manajemen Keuangan, dan S1 Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen Perusahaan. Memiliki pengalaman sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi PT Surveyor Indonesia (Persero), Kementerian BUMN, Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero), Kementerian BUMN, dan terakhir sebagai Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Pelatihan yang pernah diikuti antara lain adalah Implementing Privatization di ADB PWC Jakarta, Corporate Restructuring Law di Karim Sani Law Firm Jakarta, dan Corporate Valuation Workshop di ADB PWC Jakarta. Ditunjuk sebagai Komisaris dengan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: SK-365/ MBU/2013, tanggal 2 Oktober 2013. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya.
Indonesian Citizen, born in Sukabumi on April 9, 1958. He earned Master Degree of Management majoring Finance Management and Bachelor Degree of Economics majoring Corporate Management. He holds experience as Finance and Administration Director at PT Surveyor Indonesia (Persero), Ministry of SOE, President Director of PT Surveyor Indonesia (Persero), Ministry of SOE with the latest position as Commissioner of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). He participated in various trainings, among others, Implementing Privatization at ADB PWC, Jakarta, Corporate Restruturing Law at Karim Sani Law Firm Jakarta and Corporate Valuation Workshop at ADB PWC, Jakarta. He is appointed as Commissioner under Minister of SOE Decree No. SK-365/MBU/2013 dated October 2, 2013. He has no affiliation either with other Board of Commissioners or Board of Directors members.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
45
PROFIL DEWAN KOMISARIS
PROFILE OF BOARD OF COMMISSIONERS
46
Stephanus Budiyono Komisaris
Commissioner
Warga negara Indonesia, dilahirkan di Yogyakarta 17 Maret 1954. Memiliki riwayat pendidikan di LEMHANAS, meraih gelar S1 untuk Ekonomi dan Hukum. Memiliki pengalaman sebagai WAAASOPS Panglima TNI, SAHLIPANG TNI Bid. INTEKMIL, dan terakhir sebagai Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Pelatihan yang pernah diikuti antara lain adalah Implementing MTT Mine Warfare, Ops School (Den Helder/ Belanda), dan Peace Keping (Military Observer United Nation). Ditunjuk sebagai Komisaris dengan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: SK242/ MBU/2013, tanggal 16 Mei 2013. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya.
Indonesian Citizen, born in Yogyakarta on March 17, 1954. He graduated from LEMHANAS and earned Bachelor Degree of Economics and Law. He holds experience as WAAASOPS, TNI Chief, SAHLIPANG TNI for INTEKMIL Sector with the latest position as Commissioner of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). He participated in various trainings, among others, Implemetning MTT Mine Warfare, Ops School (Den Helder/Netherlands) and Peacekeeping (Military Observer United Nation). He is appointed as Commissioner under Minister of SOE Decree No. SK-242/ MBU/2013 dated May 16, 2013. He has no affiliation either with other Board of Commissioners or Board of Directors members.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Chumaidi Syarief Romas Komisaris
Commissioner
Warga negara Indonesia, dilahirkan di Brebes 4 Januari 1944. Meraih gelar S2 Universitas Gadjah Mada, dan S1 Sarjana Lengkap (S1) IAIN. Memiliki pengalaman sebagai Pembantu Dekan III, Senat Universitas, dan terakhir sebagai Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Pelatihan yang pernah diikuti antara lain adalah Dosen Ilmu-Ilmu Sosial XIIS, Jakarta dan Non Profil Manajement di Mc Gill University Canada. Ditunjuk sebagai Komisaris dengan Keputusan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: SK.03/MBU/2014, tanggal 8 Januari 2014. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya.
Indonesian Citizen, born in Brebes on Janaury 4, 1944. He earned Master Degree from Universitas Gadjah Mada and full Bachelor Degree from IAIN. He holds experience as Dean Deputy III, University Senate with the latest position as Commissioner of PT ASDM Indonesia Ferry (Persero). He particiapted in various trainings, among others, Lecturer of Social Sciences XIIS, Jakarta and NonProfile Management at McGill University, Canada. He is appointed as Commissioner under Minsiter of SOE Decree No. SK.03/MBU/2014 dated Janaury 8, 2014. He has no affiliation either with other Board of Commissioners or Board of Directors members.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
47
PROFIL DIREKSI
PROFILE OF BOARD OF DIRECTORS
Faik Fahmi Direktur Utama Warga negara Indonesia, dilahirkan di Purbalingga, 12 Desember 1967. Meraih gelar S1 Jurusan Ekonomi dan Manajemen di Universitas Gajah Mada Yogyakarta tahun 1993. Memiliki pengalaman sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis di PT AngkasaPura II dan sebelumnya telah berkarya hampir dua puluh tahun di maskapai Garuda Indonesia (Persero) Tbk. dengan posisi terakhir sebagaiDirektur Layanan sejak April 2012 hingga Desember 2014. Pelatihan yang pernah diikuti antara lain 24th Airport Commercial and Retail Conference and Exhibition di Milan tahun 2015, Global Customer Summit– General Electric Crotonville di New York tahun 2011, Balance Scorecard Asia Pasific Summit di Tokyo tahun 2007, Executive Coaching & Mentoring Session From Asian Leadership Centre di Jakarta tahun 2012, Management Enrichment Program di Jakarta Tahun 2007, Leadership Forum “How to be an Effective Leader” di Jakarta tahun 2005. Ditunjuk sebagai Direktur Utama dengan Keputusan Menteri BUMN SK 268/MBU/12/2016, Tgl 21 Desember 2016. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya.
48
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
President Director Indonesian Citizen, born in Purbalingga on December 12, 1967. He earned Bachelor Degree of Economics and Management from Universitas Gajah Mada, Yogyakarta in 1993. He was serving as Commercial and Business Development Director at PT Angkasa Pura II after 20 years of working at at Garuda Indonesia (Persero) Tbk. airlines with the latest position as Service Director since April 2012 until December 2014. He participated in various trainings, among others, 24th Airport Commercial and Retail Conference and Exhibition di Milan in 2015, Global Customer Summit – General Electric Crotonville, New York in 2011, Balance Scorecard Asia Pacific Summit di Tokyo in 2007, Executive Coaching & Mentoring Session From Asian Leadership Centre di Jakarta in 2012, Management Enrichment Program di Jakarta in 2007,Leadership Forum “How to be an Effective Leader” in Jakarta, 2005. He is appointed as President Director under Minister of SOE Decree No. SK-268/MBU/12/2016 dated December 21, 2016. He has no affiliation either with other Board of Commissioners or Board of Directors members.
La Mane Direktur Usaha Pelabuhan Warga negara Indonesia, dilahirkan di Ambon, 2 Juli 1970. Memiliki riwayat pendidikan Ilmu Administrasi di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi. Memiliki pengalaman sebagai General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Kayangan, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Bakauheni, dan terakhir sebagai Direktur Usaha Peyebrangan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Pelatihan yang pernah diikuti antara lain Pendidikan dan Latihan Manajerial, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Pendidikan dan Pelatihan Ahli Kepelabuhan Indonesia, PKSPL-IPB , dan Competency Development Program For Senior Manager, PPM Manajemen. Ditunjuk sebagai Direktur dengan Keputusan Menteri BUMN No. SK-94/MBU/06/2015 tanggal 11 Juni 2015. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya.
Port Business Director Indonesian Citizen, born in Ambon on July 2, 1970. He graduated from Administrative Science from Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi. He holds experience as General Manager of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Kayangan, General Manager of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Bakauheni, until appointed as Ferry Services Director at PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). He participated in various trainings, among others Managerial Course and Training, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Indonesia Port Expert Course and Training, PKSPL – IPB and Comperencey Development Program for Senior Manager, PPM Manajemen. He is appointed as Director under Minister of SOE Decree No. SK-94/MBU/06/2015 dated June 11, 2015. He has no affiliation either with other Board of Commissioners or Board of Directors members
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
49
PROFIL DIREKSI
PROFILE OF BOARD OF DIRECTORS
M. Fitri Natriawan Direktur Teknik Warga negara Indonesia, dilahirkan di Soppeng, 25 Desember 1969. Meraih gelar S2 Teknik Sipil, Universitas Indonesia dan S1 Teknik, Universitas Hasanuddin. Memiliki pengalaman sebagai Vice President Teknik Kapal PT ASDP, Vice President Teknik Kapal Area II PT ASDP, dan terakhir sebagai Direktur Teknik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Pelatihan yang pernah diikuti antara lain Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bagi Pengurus dan Anggota Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di Perusahaan, Regional Seminar on Operational Ferries and Non Convention Vessels, dan Interprestasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul dan Metode Merespon Kuesioner Tentang Implementasi Sistem Penilaian Kinerja BUMN. Ditunjuk sebagai Direktur dengan Keputusan Menteri BUMN No. SK-94/MBU/06/2015 tanggal 11 Juni 2015. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya.
50
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Technical Director Indonesian Citizen, born in Soppeng on December 25, 1969. He earned Master Degree of Civil Engineering from Universitas Indonesia and Bachelor Degree of Engineering from Universitas Hasanuddin. He holds experience as Vessels Engineering Vice President at PT ASDP, Vessels Engineering Vice President Area II at PT ASDP until appointed as Tehcnical Director of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). He participated in various trainings, among others Occupational Health and Safety (HSE) Training for Management and member of Occupational Health and Safety Steering Committee (P2K3) in the Company, Regional Seminar on Operational Ferries and NonConvention Vessels and Interpretation of Excellent Performance Assessment Criteria and Questionnaire Response Method on SOE Performance Assessment System Implementation. He is appointed as Director under Minsiter of SOE Decree No. SK-94-MBU/06/2015 dated June 11, 2015. He has no affiliation either with other Board of Commissioners or Board of Directors members.
Charda Damanik Direktur SDM dan Umum
Director of HR and General Affair
Warga negara Indonesia, dilahirkan di P. Siantar 30 Januari 1969. Meraih gelar S1 Manajemen di Universitas Darma Agung. Memiliki pengalaman sebagai Pemimpin Cabang PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Lembar, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Lembar, dan terakhir sebagai Direktur SDM dan Umum PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Pelatihan yang pernah diikuti antara lain adalah Pelaporan Penyusunan Laporan Keuangan II di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Competency Development Program for Senior Manager dari PPM Manajemen, dan Pendidikan dan Pelatihan Ahli Kepelabuhan Indonesia dari PKSPL-IPB. Ditunjuk sebagai Direktur dengan Keputusan Menteri BUMN No. SK-94/ MBU/06/2015 tanggal 11 Juni 2015. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya.
Indonesian Citizen, born in Pematang Siantar on January 30, 1969. He earned Bachelor Degree of Management from Universitas Darma Agung. He worked as Branch Head of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Lembar, General Manager of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Lembar, until appointed as HR and General Affairs Director of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). He participated in various trainings, among others, Financial Statements Preparation and Reporting II at PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Competency Development Program for Senior Manager from PPM Manajemen and Indonesia Port Expert Course and Training from PKSPL-IPB. He is appointed as Director under Minister of SOE Decree No. SK-94/ MBU/06/2015 dated June 11, 2015. He has no affiliation either with other Board of Commissioners or Board of Directors members.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
51
PROFIL DIREKSI
PROFILE OF BOARD OF DIRECTORS
Djunia Satriawan Direktur Keuangan Warga negara Indonesia, dilahirkan di Bandung, 27 Juni 1963. Meraih gelar S1 Ekonomi Akuntansi di Universitas Padjadjaran, Bandung. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Divisi Kepatuhan dan Kepala Divisi Pengadaan Barang dan Jasa Kantor Pusat BRI, sebagai Kepala Audit IT. Pelatihan yang pernah diikuti antara lain Treasury Risk Management tahun 1996 di Jakarta, Pendidikan BPKP dan Delivery System Bagi Audit Tahun 1997, Asian Confederation of Institute of Internal Auditors Tahun 2012 di Bangkok, Sespibank tahun 2015, dan Public Course Dalam Negeri, dan Sertifikasi Manajemen Risiko, Compliance, Qualified Internal Audit (QIA), General Banking, Project Management Office. Djunia Satriawan didapuk sebagai Direktur dengan Keputusan Menteri BUMN No. SK-217/MBU/9/2016 tanggal 5 September 2016. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya.
52
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Finance Director Indonesian Citizen, born in Bandung on June 27, 1963. He earned Bachelor Degree of Economics Accountant from Universitas Padjajaran, Bandung. He holds experience as Compliance Division Head at Bank Rakyat Indonesia and Operational Procurements Division Head at BRI Head Office. He participated in various trainings, among others, Treasury Risk Management in Jakarta, 1996, BPKP and Delivery System Training for Audit in 1997, Asian Confederation of Institute of Internal Auditors in 2012 in Bangkok, Sespibank 2015 and Domestic Public Course on Risk Management, Compliance, Qualified Internal Audit (QIA), General Banking, Project Management Office. Djunia Satriawan is appointed as Director under Minister of SOE Decree No. SK-217/MBU/9/2016 dated September 5, 2016. He has no affiliation either with other Board of Commissioners or Board of Directors members
SKEMA PEMEGANG SAHAM DAN PERUSAHAAN ANAK
SHAREHOLDERS AND SUBSIDIARY STRUCTURE
100% saham PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dimiliki dan dikendalikan oleh Pemerintahan Republik Indonesia.
100% of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)’ shares are owned and controlled by Government of Republic of Indonesia.
ENTITAS ANAK
SUBSIDIARY
Perseroan tidak memiliki anak perusahaan sehingga tidak ada informasi terkait nama, presentase kepemilikan, bidang usaha dan status operasi terkait dengan anak perusahaan.
The Company has no subsidiary, therefore, information related with name, ownership percentage, line of business and operational status of the subsidiary are unavailable.
KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK LAINNYA
OTHER SECURITIES LISTING CHRONOLOGY
Sampai dengan tahun 2016, perusahaan belum mencatatkan efek di Bursa Efek, sehingga tidak ada informasi terkait kronologis pencatatan, perubahan jumlah efek, maupun nama bursa.
As of 2016, the Company has not yet listed any securities at the Stock Exchange, therefore, information related with the listing chronology, change in securities outstanding and name of the stock exchange are unavailable
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
SHARES LISTING CHRONOLOGY
Sampai dengan tahun 2016, Perusahaan belum mencatatkan saham di Bursa Saham, sehingga tidak ada informasi terkait kronologis pencatatan, perubahan jumlah saham, maupun nama bursa.
As end of 2016, the Company has not yet listed its shares at the Stock Exchange, therefore, information about the listing chronology, change in shares outstanding and name of stock exchange are unavailable.
LEMBAGA & PROFESI PENUNJANG
SUPPORTING INSTITUTION & PROFESSION
2016
KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono
The Royal Palace, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 178 A-C 29 Jakarta Selatan 12810 Telp./Fax: 021-8313861 / 8313871
2015
KAP Ghazali, Sahat dan Rekan
Sentra Bisnis Artha Gading Niaga Blok E No. 9 Jl. Boulevard Artha Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara Telp.: 021-45852846, 45861183, 45861184, 45861185 Fax.: 021-45845591
2014
KAP Ghazali, Sahat dan Rekan
Sentra Bisnis Artha Gading Niaga Blok E No. 9 Jl. Boulevard Artha Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara Telp.: 021-45852846, 45861183, 45861184, 45861185 Fax.: 021-45845591
2013
KAP Ghazali, Sahat dan Rekan
Sentra Bisnis Artha Gading Niaga Blok E No. 9 Jl. Boulevard Artha Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara Telp.: 021-45852846, 45861183, 45861183-85 Fax.: 021-45845591
2012
Hertanto, Sidik & Rekan
Graha Mandiri 19th floor Jl. Imam Bonjol No. 61, Jakarta Pusat 10310 Indonesia Telp.: 021-39838734-5 Fax.: 021-39832081
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
53
WILAYAH KERJA DAN PETA OPERASIONAL
WORK AREAS AND OPERATIONAL MAP Banda Aceh
Singkil
Sibolga Batam Pontianak Balikpapan
Padang Bangka
Batulicin
Bengkulu Bakauheni Merak
Jepara Ketapang Kayangan Surabaya Lembar
Keterangan / Description:
54
Ambon 10 lintasan / trajectories 10 kapal / vessels 5 pelabuhan / port
Bangka 2 lintasan / trajectories 3 kapal / vessels 1 pelabuhan / port
Batulicin 2 lintasan / trajectories 3 kapal / vessels 2 pelabuhan / port
Bitung 5 lintasan / trajectories 3 kapal / vessels 1 pelabuhan / port
Bau-bau 10 lintasan / trajectories 9 kapal / vessels
Bakauheni 1 lintasan / trajectories 1 kapal / vessels
Balikpapan 10 lintasan / trajectories 8 kapal / vessels 2 pelabuhan / port
Jepara 2 lintasan / trajectories 2 kapal / vessels
Bajoe 1 lintasan / trajectories 1 kapal / vessels 2 pelabuhan / port
Batam 7 lintasan / trajectories 8 kapal / vessels 2 pelabuhan / port
Bengkulu 1 lintasan / trajectories 1 kapal / vessels
Banda Aceh 2 lintasan / trajectories 2 kapal / vessels
Bakauheni 1 lintasan / trajectories 1 kapal / vessels
Biak 7 lintasan / trajectories 3 kapal / vessels
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Kayangan 1 lintasan / trajectories 4 kapal / vessels 2 pelabuhan / port Ketapang 1 lintasan / trajectories 2 kapal / vessels 2 pelabuhan / port
Bitung Ternate Luwuk
Biak
Sorong
Bajoe
Ambon Bau-bau
Tual
Selayar Merauke Sape Kupang
Kupang 21 lintasan / trajectories 7 kapal / vessels 2 pelabuhan / port
Merak 1 lintasan / trajectories 6 kapal / vessels 1 pelabuhan / port
Sape 2 lintasan / trajectories 2 kapal / vessels 2 pelabuhan / port
Luwuk 11 lintasan / trajectories 6 kapal / vessels 1 pelabuhan / port
Merauke 8 lintasan / trajectories 2 kapal / vessels
Selayar 21 lintasan / trajectories 3 kapal / vessels
Padang 4 lintasan / trajectories 2 kapal / vessels
Singkil 4 lintasan / trajectories 3 kapal / vessels
Pontianak 10 lintasan / trajectories 7 kapal / vessels
Sibolga 3 lintasan / trajectories 3 kapal / vessels
Lembar 5 lintasan / trajectories 3 kapal / vessels 1 pelabuhan / port
Singkil 4 lintasan / trajectories 3 kapal / vessels Sorong 18 lintasan / trajectories 4 kapal / vessels Tual 12 lintasan / trajectories 2 kapal / vessels
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
55
ALAMAT KANTOR PUSAT DAN CABANG
WORK AREAS AND OPERATIONAL MAP
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Kantor Pusat/Head Office: Jl. Jend. Achmad Yani Kav. 52 A, Jakarta 10510 - Indonesia Telp. (+62-21) 4208911-13-15, Fax. (+62-21) 4210544 Email:
[email protected] www.indonesiaferry.co.id
Kantor Cabang/Branch Office: Ambon Jl. Jend. Sudirman Tantui Atas, Ambon 97111 Telp. (+62-911) 341557 Fax. (+62-911) 351431 Bajoe Komp. Pelabuhan Penyeberangan 24 Bajo’e Bone, Sulawesi Selatan 92716 Telp. (+62-481) 22171 Fax. (+62-481) 22171 Bakauheni Jl. Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung 35592 Telp. (+62-727) 331 032 Fax. (+62-727) 331 252 Balikpapan Jl. Syarifuddin Yos Ruko Balikpapan Point Block C1 Kalimantan Timur 76115 Telp. (+62-542) 875679 Fax. (+62-542) 873856 Banda Aceh Jl. Rama Setia Desa Deah Geulumpang Banda Aceh, Aceh 23232 Telp. (+62-651) 49966 Bangka Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Kelian, Muntok, Bangka Barat Bangka, Belitung 33311 Telp. (+62-716) 22278 Fax. (+62-716) 22278
56
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Batam Pelabuhan Penyeberangan Telaga Punggur Batam, Kepulauan Riau 29411 Telp. (+62-778) 479171 Fax. (+62-778) 479170 Batulicin Jl. Pelabuhan Ferry No.1 Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan 72171 Telp. (+62-518) 70408 Fax. (+62-518) 71128 Bau-Bau Jl. Jend. Sudirman No. 69, Kelurahan Wale, Kota Bau-Bau, Bau-Bau, Sulawesi Tenggara 93711 Telp. (+62-402) 2825205 Fax. (+62-402) 2825205 Biak Jl. Imanuel / Suci No. 21, Biak - Papua 98111 Telp. (+62-981) 22577 Fax. (+62-981) 23936 Bitung Jl. Moch. Hatta, Pelabuhan Penyeberangan Pateten, Bitung - Sulawesi Utara 95524 Telp. (+62-438) 30847 Fax. (+62-438) 2239119 Jepara Jl. Kol. Sugiono No. 290, Jepara - Jawa Tengah 59411 Telp. (+62-291) 591048 Fax. (+62-291) 591048
Kayangan Jl. Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur NTB 83611 Telp. (+62-376) 217 73 Fax. (+62-376) 217 73 Ketapang JI. Jend. Gatot Subroto Ketapang - Banyuwangi 68451 Telp. (+62-333) 424 308 Fax. (+62-333) 421 711 Kupang Pelabuhan Penyeberangan Bolok Kupang Nusa Tenggara Timur 85111 Telp. (+62-380) 890420 Fax. (+62-380) 890117 Lembar Pelabuhan Penyeberangan Lembar, Mataram 83111 Telp. (+62-370) 681 313 Fax. (+62-370) 681 215 Luwuk Jl. Tan Malaka No.15, Luwuk Sulawesi Tengah 94715 Telp. (+62-461) 22375 Fax. (+62-461) 23029 Merak Jl. Raya Pelabuhan Merak, Merak - Banten 42438 Telp. (+62-254) 571 031-2 Fax. (+62-254) 571 039 Merauke Jl. Brawijaya Simpang Masjid Raya No. 20 Merauke - Papua 99616 Telp. (+62-971) 321088 Fax. (+62-971) 321691 Padang Jl. Perintis Kemerdekaan No. 4 Padang - Sumatera Barat Telp. (+62-751) 27153 Fax. (+62-751) 34037 Pontianak Jl. Komodor Yos Sudarso No.47 Pontianak - Kalimantan Barat Telp. (+62-561) 773200 Fax. (+62-561) 773100
Sape Pelabuhan Penyeberangan Sape - Nusa Tenggara Barat 84182 Telp. (+62-374) 71075 Fax. (+62-374) 71002 Selayar Jl. Pelabuhan Penyeberangan Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan Telp. (+62-413) 2589680 Fax. (+62-413) 2583056 Sibolga Jl. Sisingamangaraja No.161 Sibolga - Sumatera Utara 22532 Telp. (+62-631) 21752 Fax. (+62-631) 21752 Singkil Komp. Pelabuhan Penyeberangan Singkil Pulau Sarok, Aceh Singkil Aceh 24785 Telp. (+62-658) 21381 Fax. (+62-658) 21381 Sorong Jl. Basuki Rahmat KM. 11 Sorong, Papua Barat 98416 Telp. (+62-951) 321121 Fax. (+62-951) 321418 Surabaya Jl. Kalimas Baru No. 194 A Surabaya - Jawa Timur 60165 Telp. (+62-31) 3297165 Fax. (+62-31) 3291709 Ternate Jl. Komp. Pelabuhan Ferry Bastiong Ternate Selatan, Maluku Utara 97716 Telp. (+62-921) 3127773 Fax. (+62-921) 3127773 Tual Jl. Baldu Wahadat, Tual Maluku Tenggara 97661 Telp. (+62-916) 21708 Fax. (+62-916) 23228
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
57
58
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
59
TINJAUAN EKONOMI DAN INDUSTRI
60
ECONOMIC AND INDUSTRY REVIEW
PEREKONOMIAN INDONESIA
INDONESIAN ECONOMY
Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik, kondisi perekonomian Indonesaia tahun 2016 mengalami perbaikan dibanding tahun sebelumnya. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2016 berjumlah Rp12.406,8 triliun, naik 7,50% dari tahun sebelumnya. Beberapa indikator ekonomi turut menunjukkan hal yang senada sebagaiman dijabarkan pada uraian di bawan ini dengan Desember sebagai gambaran.
According to data published by Central Statistical Bureau, Indonesian economic condition in 2016 was recovering from previous year. In 2016, Gross Domestic Product (GDP) achieved Rp12,406.8 trillion or grew by 7.50% booked in the previous year. Several economic indicators were also showing similar condition as explained in following description referring to realization as of December.
PDB dan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2006-2016
GDP and Economic Growth in 2006-2016
Pada Desember 2016 terjadi inflasi sebesar 0,42%. Sementara itu pada Desember 2015 terjadi inflasi sebesar 0,96%. Pada bulan ini sebagian besar kelompok mengalami inflasi. Kelompok yang mengalami inflasi antara lain Kelompok Transportasi, Komunikasi & Jasa Keuangan (1,12%), Kelompok Bahan Makanan (0,50%), Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok Dan Tembakau (0,45%), Kelompok Kesehatan (0,32%), Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas Dan Bahan Bakar (0,18%), Kelompok Pendidikan, Rekreasi, Dan Olahraga (0,05%). Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi adalah Kelompok Sandang (0,46%).
In December 2016, inflation rate stood at 0.42%. Meanwhile, in December 2015, inflation ate was 0.96%. In this mont, most group severed the inflation. The inflation group included Transportation, Communication & Financial Services (1.12%), Groceries (0.50%), Food, Beverages, Cigarettesand Tobacco (0.45%), Health (0,32%), Housing, Water, Electricity, Gas and Fuel Groups (0.18%), Education, Recreation and Sports (0.05%). However, other groups was deflated, such as Clothing and Apparel (0.46%).
Uang yang beredar pada bulan Desember 2016 mencapai Rp 1.237,64 triliun dengan komposisi 41% uang kartal dan 59% uang giral Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 4,64% dibanding jumlah uang beredar pada bulan sebelumnya. Uang kartal mengalami kenaikan sebesar 6,56% dan uang giral naik sebesar 3,35%. Sementara jika dibandingkan Desember 2015, jumlah uang yang beredar mengalami kenaikan sebesar 17,26%, kenaikan sebesar 8,22% pada uang kartal dan kenaikan sebesar 24,51% pada uang giral.
In December 2016, the circulated money reached Rp1,237.64 trillion with the composition of 41% common money (currency) and 59% deposit money. The amount increased by 4.64% if compared with the money supply in the previous month. The common money (currency) experienced 6.56% and deposit money grew by 3.35%. Meanwhile, if compared to December 2015, the amount of circulated rose by 17.26%, or 8.22% growth in common money (currency) and 24.51% in deposit money.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) sebagai perbandingan antara Indeks Harga yang Diterima Petani dengan Indeks Harga yang Dibayar Petani. Mulai Desember 2013, NTP menggunakan Tahun Dasar 2012=100. Pada Desember 2016, dari 33 provinsi yang disurvei tercatat sebanyak 17 provinsi memiliki NTP di atas angka 100, sedangkan 16 provinsi memiliki NTP di bawah angka 100. NTP tertinggi tercatat di Provinsi Sulawesi Barat dengan nilai NTP sebesar 107,7 sedangkan NTP terendah berada di Provinsi Sulawesi Utara dengan NTP sebesar 93,9.
As a comparison between the Farmer Accepted Price Index and the Paid Price Index of Farmers, Farmers Exchange Rate Index (NTP). Starting from December 2013, NTP applies the 2012 Reference Year = 100. In December 2016, from 33 surveyed provinces, 17 provinces had NTP above 100, while 16 provinces had NTP below 100. The highest NTP was recorded in West Sulawesi Province that achived NTP of 107.7, meanwhile, the lowest NTP was found in North Sulawesi Province with NTP of 93.9.
Pada Triwulan IV tahun 2016 ada 2307 proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang telah direalisasikan dengan nilai investasi Rp 58,11 triliun. Investasi PMDN tersebut sebagian besar terserap pada Sektor Perindustrian (53,99%) diikuti oleh sektor Listrik, Gas dan Air serta Sektor Konstruksi masing-masing mampu menyerap sebesar 19,74% dan 8,28%. Sementara itu pada periode yang sama, proyek Penanaman Modal Asing (PMA) yang direalisasikan berjumlah 8.065 proyek dengan nilai investasi 7,50 miliar US dolar. Jika dilihat secara sektoral, PMA tersebut didominasi oleh Sektor Perindustrian (47,91%), kemudian diikuti oleh Sektor Pertambangan dan Penggalian serta Sektor Listrik, Gas dan Air masing-masing mempunyai kontribusi sebesar 14,32% dan 11,50%.
In the 4th Quarter of 2016, there were 2,307 Domestic Investment projects (PMDN) that had been executed with an investment value reaching Rp 58.11 trillion. The domestic investments were primarily absorbed by the Industrial Sector (53.99%), followed by Electricity, Gas and Water and Construction sectors, achieving 19.74% and 8.28% absorption, respectively. However, during the the same period, the Foreign Investment (PMA) projects were also executed and reached to 8,065 projects with an investment value of USD7.50 billion. Based on sector, the PMA was dominated by Industry Sector (47.91%), followed by Mining and Excavation Sector as well as Electricity, Gas and Water Sectors with 14.32% and 11.50% contribution, respectively.
Indeks Produksi Bulanan Industri Besar dan Sedang pada Desember 2016 diperkirakan naik 0,08% dari indeks bulan sebelumnya menjadi 132,29. Jika dibanding Indeks produksi pada Desember 2015, indeks tersebut naik 4,30%. Sementara Indeks Produksi Industri Besar dan Sedang pada Triwulan IV-2016 diperkirakan turun 0,34% dibanding triwulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kinerja sebagian besar subsektor, terutama Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl (5,80%), Industri Kertas dan Barang dari Kertas (4,12%) dan Industri Makanan (3,63%). Di samping itu ada beberapa subsektor yang mengalami kenaikan kinerja, terutama Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (4,76%), Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki (3,59%) dan Industri Logam Dasar (3,54%).
The Monthly Production Index of Large and Medium Industries in December 2016 was expected to rise 0.08% from the previous month index to 132.29. If compared with production index by December 2015, the index was 4.30% hgiher. Meanwhile, at the 4th Quarter of 2016, the Large and Medium Manufacturing Industry Index, was predicted to drop 0.34% if compared with the previous quarter. This was seen due to the declining performance of most of the sub-sectors, especially Machinery and Equipment Industries ytdl (5.80%), Paper and Pulp Industry (4.12%) and Food Industry (3.63%). In addition, there are several sub-sectors experienced increasing performance, primarily Rubber Industry, Rubber and Plastic Products (4.76%), Leather Industry, Leather and Footwear (3.59%) and Basic Metal Industry (3.54 %).
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
61
62
Ekspor termasuk migas dan tanpa migas Desember 2016 masing-masing bernilai 13,83 miliar US dolar dan 12,58 miliar US dolar, sedangkan impor masing-masing bernilai 12,78 miliar US dolar dan 11,09 miliar US dolar. Dengan demikian neraca perdagangan luar negeri Desember 2016 termasuk migas mengalami surplus 1,05 miliar US dolar, dan tanpa migas mengalami surplus 1,49 miliar US dolar. Dibanding nilai ekspor Desember 2015, nilai ekspor dengan migas naik 16,04%. Sedangkan ekspor tanpa migas yang mengalami kenaikan sekitar 18,47%. Berdasarkan negara tujuan, negara utama tujuan ekspor non migas pada Desember 2016 adalah Tingkok (1,88 miliar US dolar), USA (1,46 miliar US dolar), dan Jepang (1,24 miliar US dolar). Sementara itu nilai impor termasuk migas pada Desember 2016 naik sekitar 5,82% dan impor tanpa migas naik sekitar 7,91% dibanding Desember 2015. Impor November 2016 masih didominasi oleh impor bahan baku senilai 9,57 miliar US dolar yang naik sekitar 12,25% dibanding impor barang yang sama pada November 2015 senilai 8,52 miliar US dolar.
Export activities, including oil and gas and non-oil/gas achieved USD13.83 billion and USD12.58 billion, respectively, by December 2016 where imports reached USD12.78 billion and USD11.09 billion, respectively. Thus, by December 2016, the foreign trade balance including oil and gas experienced a surplus of USD1.05 billion, and if excluding the oil and gas booked a surplus of USD1.49 billion. Comparable to export value achieved in December 2015, oil and gas export value rose 16.04%. Meanwhile, non-oil and gas exports experienced an increase around 18.47%. Based on destination country, primary destination countries for non-oil export as of December 2016 were China (USD1.88 billion), USA (USD11.46 billion), and Japan (USD11.24 billion). Meanwhile, import value, including oil and gas, increased by 5.82% in December 2016, where imports, excluding, oil and gas grew by 7.91% if compared with December 2015. In November 2016, Imports were still dominated by imported raw materials achieved USD19.57 billion which grew around 12,25% comparable with imported goods realization by November 2015 that achieved USD18.52 billion.
Produk Domestik Bruto (PDB) triwulan III-2016 atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 2.428,72 triliun. PDB tersebut naik sekitar 5,02% dibanding PDB atas dasar harga konstan 2010 pada triwulan yang sama tahun 2015 (y to y), dan secara q to q naik sebesar 3,20%. Secara q to q sector Transportasi dan Pergudangan merupakan sektor dengan pertumbuhan tertinggi pada triwulan III-2016, yaitu sebesar 5,34% yang kedua adalah Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 4,69%. Sementara itu, PDB atas dasar harga berlaku triwulan III-2016 mencapai Rp.3.216,80 triliun dengan sektor Industri Pengolahan sebagai penyumbang PDB terbesar (19,90%), yang diikuti oleh Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (14,42%) dan Sektor Pertambangan dan Penggalian (6,94%). Dari sisi pengeluaran, PDB triwulan III-2016 tersebut utamanya masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga dengan proporsi 57,19%, sedangkan untuk investasi proporsinya sekitar 33,07%. Bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2015, atas dasar harga konstan 2010, konsumsi rumah tangga naik 7,54% dan investasi naik 6,03%.
By the 3rd Quarter of 2016, Gross Domestic Product (GDP) reached Rp 2,428.72 trillion. The GDP increased by 5.02% comparable with GDP based on constant prices of 2010 in the same quarter of 2015 (y to y), and by q to q was grew by 3.20%. Transport and warehousing sector recorded the highest growth sector by q to q in 3rd quarter of 2016, that was equal with 5,34%, next was the Agriculture, Forestry and Fishery sector that achieved 4,69%. However, GDP at current prices in Q3/2016 reached Rp3.216.80 trillion with Manufacturing Industry sector as the largest GDP contributor (19.90%), followed by Agriculture, Forestry and Fishery (14.42%) and Mining and Excavation Sector (6.94%). In terms of expenditure, GDP at Q3-2016 was mainly dominated by household consumption with 57.19% contribution, meanwhile, investment shared 33.07% proportion. If compared with the same quarter in 2015, at constant prices of 2010, household consumption increased by 7.54% where investment grew by 6.03%.
*dinukil dari Indikator Ekonomi, Buletin Statistik Bulanan, Badan Pusat Statistik, dengan modifikasi.
* Quoted from Economic Indicator, Bulletin of Monthly Statistic, Central Bureau of Statistics, modified.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
INDUSTRI PELABUHAN DAN PENYEBERANGAN
PORT AND FERRY INDUSTRY
Kondisi industri pelabuhan dan penyeberangan membaik di sepanjang tahun 2016 sebagai dampak dari kondisi ekonomi yang membaik, karena pada dasarnya permintaan jasa pelabuhan dan penyeberangan merupakan turunan (derived demand) dari permintaan jasa transportasi laut sebagai akibat perdagangan. Meskipun perbaikan pertumbuhan ekonomi tidak terlalu menggembirakan, dari 4,80% pada tahun 2015 menjadi 5,02% pada tahun 2016, namun produksi dan distribusi komoditas tetap mengalami kenaikan sehingga memberikan dampak positif pada industri pelabuhan dan penyeberangan.
Port and Ferry Industry condition was recovering throughout 2016 as the impact of stronger economic condition due to, principally, port and ferry services demand is derived demand from marine transportation service from trading activity. Despite less-expected economic growth only achieved 5.02% in 2016 from 4.80% in 2015, the commodity production and distribution still managed to grow and provide positive impact on port and service industries.
Jumlah Penumpang dan Barang yang Diangkut Antar Pulau Tahun 2005-2016 Total Inter-Island Passenger and Cargo 2005 – 2016 Penumpan Barang (ribu orang) (ribu ton) .
Tahun 2005
14.064
180.446
2006
12.186
174.810
2007
6.108
172.528
2008
6.158
162.562
2009
5.947
162.720
2010
7.073
167.803
2011
7.555
189.407
2012
6.900
209.500
2013
8.906
216.954
2014
13.091
225.518
2015
15.130
241.380
2016
14.908
258.247
Total penumpang di sepanjang tahun 2016 berjumlah 14.908.000 orang, turun 1,47% dari tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah barang yang diangkut mencapai 258.247.000 ton, naik 6,99% dari tahun sebelumnya.
Throughout 2016, total passenger achieved 14,908,000 pax, decreased by 1.47% from the previous year. However, total transported cargo achieved 258,247,000 ton that was 6.99% higher than previous year.
Meskipun jumlah barang yang diangkut selama tahun 2016 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, namun data bongkar muat barang angkutan antar pulau di 4 pelabuhan utama menunjukkan menunjukkan hal sebaliknya. 4 pelabuhan utama di Indonesia saat ini adalah Belawan di Sumatera Utara, Tanjung Priok dan Jakarta, Tanjung Perak di Jawa Timur, dan Makassar di Sulawesi Selatan. Data statistik bongka muat barang di keempat pelabihan tersebut pada tahun 2016 masing-masing berjumlah 27.218.739 ton dan 25.045.119 ton, masing-
Despite increasing number of transported cargo in 2016, the inter-island cargo loading and unloading at 4 primary ports data was showing different condition. The 4 primary ports in Indonesia currently are Belawan in North Sumatera, Tanjung Priok, Tanjung Perak in East Java and Makassar at South Sulawesi. The statistical data of cargo loading and unloading at the four ports throughout 2016 presented 27,218,730 ton and 25,045,119 ton, or decreased by 9.71% and 6.53%, respectively, from the previous year. This indicated that despite cargo transportation growth was
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
63
masing turun 9,71% dan 6,53% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan angkutan barang tidak lagi terjadi pada 4 pelabuhan utama saja tapi menyebar di berbagai pelabuhan.
no longer appeared in the 4 primary ports the growth was distributed to other ports.
Bongkar Muat Barang Angkutan Antar Pulau di 4 Pelabuhan Utama Tahun 2005-2016 Inter-island Transportation Loading and Unloading at 4 Primary Ports in 2005-2016 Tahun Muat Bongkar .
64
2005
21.328.347
41.190.845
2006
21.127.564
36.952.966
2007
25.865.648
39.811.592
2008
23.774.124
40.085.192
2009
24.086.751
38.374.260
2010
25.610.652
39.439.494
2011
26.976.803
36.864.682
2012
29.550.987
37.457.880
2013
27.972.649
35.527.507
2014
26.366.807
33.510.739
2015
26.793.524
30.146.149
2016
25.045.119
27.218.739
KINERJA OPERASI PER SEGMEN USAHA
OPERATION PERFORMANCE BY BUSINESS SEGMENT
Untuk menajalankan misinya, Perusahaan menjalankan tiga semen usaha yang meliputi usaha angkutan dan penyeberangan, usaha pelabuhan, dan usaha aneka jasa dan kerjasama. Berikut pemaparan ketiga semen operasi tersebut dalam hal: a. Produksi; b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; c. Penjualan/pendapatan usaha; dan d. Profitabilitas.
To achieve its mission, the Company operates three business segments including transportation and ferry business, port business and misclleaneous service and partnership. Explanation of these three operation segments in terms of: a. Production; b. Production capacity growth/decrease; c. Revenue; and d. Profitability.
SEGMEN USAHA ANGKUTAN DAN PENYEBERANGAN
TRANSPORTATION AND FERRY BUSINESS SEGMENT
Produksi
Production
Dalam menjalankan usaha angkutan dan penyeberangan tahun 2016, Perusahaan menjalankan dua misi pelayaran, penyeberangan komersil dan penyeberangan perintis. Peyeberangan komersil dilakukan pada 43 rute dengan 73 armada kapal. Sedangkan penyeberangan perintis dilakukan pada 159 rute dengan 66 armada kapal.
In running the transportation and ferry business in 2016, the Company operates two shipping missions, that are commercial ferry and pioneer ferry. Commercial ferry serves 43 routes supported by 73 ship fleets. However, pioneer ferry serves 159 routes supported by 66 ship fleets.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
1. Penyeberangan Komersial Produksi penyeberangan komersial selama 2016 secara mengalami penurunan kecuali produksi kendaraan naik 1%. Jumlah penumpang mengalami penurunan sebesar 1.643.298 orang atau 23.66%. Kendaraan roda 2 dan 3 mengalami peningkatan sebesar 144.969 unit atau 3.82%, sedangkan kendaraan roda 4 mengalami penurunan sebesar 89.615 unit atau 4.28%. Barang yang berhasil diangkut selama tahun 2016 berjumlah659.335 ton, turun 13.67% dari tahun sebelumnya yang berjumlah 659.620 ton. Uraian Description .
Satuan Unit .
Jumlah Total 2015
1. Commercial Ferry Production of commercial ferry was decreasing generally despite 1% growth in vehicle production. Total passenger decreased by 1,643,298 passengers or 23.66%. Two and three wheels vehicles grew 144,969 units or 144,969 vehicles, and four wheels vehicle decreased by 4.28%. Total transported cargo in 2016 achieved 659,335 tons, decreased 13.63% from 659,620 ton booked in previous year.
.
Pertumbuhan Growth Kuantitas Growth .
2016
%
.
Penumpang
Orang
6.946.535
5.303.237
(1.643.298)
(23,66)
Kendaraan roda 2 dan 3
Unit
3.792.913
3.937.882
144.969
3,82
Kendaraan roda 4
Unit
2.094.271
2.004.655
(89.616)
(4,28)
Barang
Ton
659.335
569.469
(89.866)
(13,67)
2. Penyeberangan Perintis Produksi penyeberangan perintis juga mengalami kenaikan selama tahun 2016 karena tambahan 8 lintasan baru. Ini terlihat dari kenaikan pada jumlah penumpang yang berhasil diangkut dari 1.026.244 orang pada tahun 2015 menjadi 1.341.724 orang pada tahun 2016. Kendaraan roda 2 dan 3 juga mengalami peningkatan 88.185 unit atau sebesar 38,94%, kendaraan roda 4 mengalami kenaikan sebesar 39.887 unit atau 43,90%. Barang yang berhasil diangkut selama tahun 2016 berjumlah 169.061 ton, turun 15,05% dari tahun sebelumnya yang berjumlah 199.005 ton. Uraian Description .
Satuan Unit
.
Jumlah Total 2015
2. Pioneer Ferry Production of pioneer ferry was also increasing throughout 2016 after 8 new routes. Growth was indicated from increasing number of carried passenger from 1,026,244 pax in 2015 to 1,341,724 pax in 2016. Two-wheelsand three-wheels vehicle also increased by 88,185 unit or 38.94%, four-wheel vehicle grew by 39,887 unit or 43.90%. In 2014, carried cargo achieved 169,61 ton or decreased by 15.05% if comparable with 199,005 ton booked in the previous year.
2016
Pertumbuhan Growth Kuantitas
%
.
.
Penumpang Penumpang
Orang
1.026.244
1.341.724
315.480
30,74
Kendaraan roda 2 dan 3
Unit
226.458
314.643
88.185
38,94
Kendaraan roda 4
Unit
90.849
130.736
39.887
43,90
Barang
Ton
199.005
169.061
(29.944)
(15,05)
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
65
Kapasitas Produksi
Production Capacity
Kapasitas produksi segmen usaha angkutan dan penyeberangan mengalami penurunan baik pada penyeberangan komersial maupun penyeberangan perintis. Kapasitas penyeberangan komersial mengalami penurunan pada penumpang sebesar 23,66%, kenaikan pada akendaraan roda 2 dan 3 sebesar 3,82%, penurunan kendaraan roda 4 sebesar 4,28%, dan penurunan barang sebesar 13,67%. Sedangkan penyeberangan perintis mengalami peningkatan kapasitas pengangkutan pada penumpang 30,74%, kenaikan pada kendaraan roda 2 dan 3 sebesar 38,94%, kendaraan roda 4 sebesar 43,90%, dan penurunan pada barang sebesar 15,05%.
Production capacity for transportation and ferry business segments were decreasing in both commercial and pioneer ferries. Commercial ferry capacity was down 23.06% in passanger yet recorded 3.82% growth in 2 and 3 wheels vehicle, and antoher 4.28% decrease in four wheels vehicle, where cargo also decreased by 13.67%. However, pioneer ferry increased in terms of passenger transportation capacity by 30.74%, 2 and 3 wheels vehicles growth of 38.94%, 4 wheels vehicle by 43.90% and 15.05% decrease in cargo.
Jenis pelayaran Type of Shipping .
Kapasitas Pengangkutan (produksi) Transportation Capacity (Production)
.
Pertumbuhan Growth .
.Transportation Capacity (Production)Transportation Capacity (Produ
2015
2016
Jumlah
%
Penumpang Passenger
6.946.535
5.303.237
(1.643.298)
(23,66)
Kendaraan roda 2 dan 3 2 and 3 wheels vehicle
3.792.913
3.937.882
144.969
(3,82)
Kendaraan roda 4 4 wheels vehicle
2.094.271
2.004.656
89.615
(4,28)
Barang Cargo
659.620
569.469
(90.151)
(13,67)
Penumpang Passenger
1.026.244
1.341.724
315.480
30,74
Kendaraan roda 2 dan 3 2 and 3 wheels vehicle
226.458
314.643
88.185
38,94
Kendaraan roda 4 4 wheels vehicle
90.849
130.736
39.887
43,90
199.005
169.061
(29.944)
(15,05)
Penyeberangan komersial Commercial Ferry
.
.
.
.
.
Penyeberangan perintis Pioneer Ferry .
.
.
Barang Cargo .
Peningkatan kapasitas pengangkutan ini disebabkan oleh pertambahan jumlah lintasan dan juga armada dengan rincian sebagai berikut:
66
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Increasing transportation capacity was driven by additional routes and fleets with detail as follows:
Jenis Pelayaran Shipping Type .
2015 Lintasan Route
Kapal Ships
46
148
.
Penyeberangan komersial Commercial Ferry
2016 Lintasan Route
Kapal Ships
Pertumbuhan (%) Lintasan Kapal Route Ships
73
43
73
( 6,52)
(5,47)
60
159
66
7,43
(7,69)
.
.
.
.
.
.
Penyeberangan perintis Pioneer Ferry
.
Pendapatan Usaha Penyeberangan
Revenues from Ferry Business
Pendapatan usaha segmen angkutan dan penyeberangan mengalami peningkatan sebesar 6,99%. Kenaikan ini ditopang oleh naiknya hampir seluruh pendapatan usaha dari penyeberangan perintis maupun penyeberangan komersial. Penyeberangan komersial mengalami kenaikan pada angkutan penumpang sebesar 1,84%, kendaraan roda 2 dan 3 sebesar 5,88%, dan kendaraan roda 4 sebesar 5,82%, namun angkutan barang menurun 15,75%.
Revenue booked by transportation and ferry segments increased 6.99%. Increase was underpinned by increase in almost all revenues in pioneer and commercial ferries. The commercial ferry recorded 1.84% growth in passenger transportation, 5.88% growth in 2 and 3 wheels vehicle and 5.82% growth in 4 wheels vehicle, however cargo transportation was corrected by 15.75%.
Sedangkan angkutan penyeberangan perintis mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Angkutan penumpang naik hingga 19,81%, kendaraan roda 2 dan 3 sebesar 22,45%, kendaraan roda 4 sebesar 23,89%, dan angkutan barang menurun 5,77%.
Meanwhile, pioneer transportation recorded significant growth. Passenger transportation increased up to 19.81%, 2 and 3 vehicles increased 22.45%, 4 wheels vehicle increased 23.89% and cargo transportation decreased 5.77%.
Tabel Pendapatan Usaha Segmen Penyeberangan Tahun 2015-2016 (Rp Juta) Revenue from Ferry Business Segment 2015 – 2016 (Rp million) Pendapatan Usaha Jenis pelayaran Shipping Type Revenue 2015 2016 .
.
.
Pertumbuhan Growth Jumlah Total
.
%
.
Penyeberangan komersial Commercial Ferry Penumpang Passenger Kendaraan roda 2 dan 3 2 and 3 wheels vehicle .
112.175
114.244
2.068
1,84
67.534
71.509
3.975
5,88
690.311
730.530
40.219
5,82
10.233
8.620
(1.612)
(15,75)
44.623
53.465
8.842
19,81
10.363
12.691
2.328
22,46
57.214
70.887
13.673
23,89
5.821
6.157
336
5,77
998.274
1.068.103
69.829
6,99
.
.
Kendaraan roda 4 4 wheels vehicle Barang Cargo Penyeberangan perintis Pioneer Ferry Penumpang Passenger Kendaraan roda 2 dan 3 2 and 3 wheels vehicle Kendaraan roda 4. 4 wheels vehicle Barang Cargo Jumlah Total .
.
.
.
.
.
.
.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
67
Profitabilitas
Profitability
Profitabilitas segmen ini pada tahun 2016 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Laba usaha mengalami penurunan sebesar 19,25%, sedangkan rasio ROA juga mengalami penurunan yang disebabkan oleh laba yang menurun dan jumlah aset yang meningkat
In 2016, this segment proftaibility was lower than previous year. Operating income was corrected by 19.25%, where ROA ratio also decreased due to decreasing profit and increasing total assets.
Uraian Description
2015
2016
.
Perubahan Growth Jumlah Growth .
%
.
Gross Profit Gross Profit
553.993
530.294
(23.699)
(4,28)
Pendapatan Usaha Revenue
1.361.682
1.394.535
32.853
2,36%
Beban Usaha Operating Expense
401.754
407.359
5.605
1,4
Laba Usaha Operating Income
152.239
122.935
(29.304)
(19,25)
Jumlah Aset Total Assets
5.364.750
6.229.547
864.797
16,12
Return on Asset(ROA)
2,84%
1,97%
.
.
.
.
.
68
SEGMEN USAHA PELABUHAN
PORT BUSINESS SEGMENT
Produksi
Production
Produksi usaha pelabuhan mengalami peningkatan di sepanjang tahun 2016 yang diperoleh dari pelayanan di 35 pelabuhan, terdiri dari 50 dermaga moveable bridge, 23 dermaga plengsengan dan 4 dermaga ponton yang tersebar di 18 cabang di seluruh Indonesia. Seperti halnya segmen angkutan dan penyeberangan, segmen usaha pelabuhan terdiri dari dua jenis pelayanan utama, pelabuhan komersil dan pelabuhan perintis.
Port service was increasing throughout 2016 that was acquired from services provided at 35 ports, comprising of 50 moveable bridge, 23 plengsengan harbour and 4 ponton harbour in 30 branch offices across Indonesia. Similarly with transportation and ferry segements, port service segment consists of two main services, commercial port and pioneer port.
Pelabuhan Komersial
Commercial Port
Seluruh jasa pelabuhan komersial mengalami kenaikan selama tahun 2016. Jasa standar naik sebesar 13,80%, jasa pemeliharaan dermaga naik 1,09%, dan seluruh jasa pelabuhan baik penumpang, kendaraan, dan jasa parkir naik masing-masing 11,77%, 1,11%, dan 0,69%. Meskipun jasa pelabuhan, jasa pemeliharaan dermaga, kendaraan, serta jasa parkir mengalami kenaikan namun kenaikan tersebut tidak signifikan, hal ini disebabkan terutama oleh: 1. Ditutupnya lintasan Poka – Galala (Cabang Ambon) sehingga berdampak menurunnya produksi pada jasa sandar, penumpang, dan kendaraan. 2. Peningkatan frekuensi pesawat komersial di hampir semua wilayah sampai ke Kota/Kabupaten sehingga
All of commercial port services was increasing throughout 2016. Mooring service grew by 13.65%, harbour maintenance service grew by 1.09% and overall port services in passengers, vehicle and parking services by 11.77%, 1.11% and 0.69%, respectively. Nevertheless, port services, harbour services, vehicle and parking services were slightly increase, the increases were less significant, this was driven by: 1. Closing of Poka – Galala route (Ambon Branch) affected to decrasing production in mooring, passenger and vehicle services. 2. Increasing frequency of commercial flights in almost region reaching City/Municipal level and affected to
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
berdampak terhadap beralihnya segmen penumpang kelas menengah ke atas yang selama ini menggunakan kendaraan pribadi untuk bepergian melalui pelabuhan/ kapal penyeberangan,
shifting in middle-up passenger segment who previously used personal vehicle for travelling via port/ferry services.
3. Beralihnya masyarakat ke Jembatan Suramadu yang memiliki program promosi atau diskon pada kendaraan roda-2 dan roda-4 dan dampak penurunan harga Batubara yang menyebabkan menurunnya angkutan melalui jasa truk serta beroperasinya TOL Laut dari Jakarta – Belawan 4. Beralihnya penumpang dari kapal penyeberangan ke kompetitor/kapal cepat 5. Dampak dari adanya larangan Pemerintah Kabupaten Banggai untuk menyalurkan beras ke Provinsi Gorontalo sehingga berkurangnya pas masuk kendaraan Golongan-VB pada sejumlah cabang antara lain di Cabang Merak, Surabaya, Batulicin, dan Balikpapan.
3. Shifting of the society modes of transportation using Suramadu with promotion and discount program for 2-wheels and 4-wheels vehicles and decreasing coal price that led to lower transportation performance in truck services as well as operatio of TOL Laut with Jakarta – Belawan route. 4. Shifting of passenger from ferry services to the speed boat as competitor. 5. Impact from prohibition implemented by Banggai Municipal Government to distribute Rice to Gorontalo Province that decreasing entrance ticket for VB- Type Vehicle in some branches, including Merak, Surabaya, Batulicin and Balikpapan branches.
Uraian Description .
Satuan Unit .
Jumlah Total 2015
.
Pertumbuhan Growth Kuantitas Quantity .
2016
%
.
Jasa standar Mooring Service
GRT
664.759.511
755.504.907
91.745.396
13,80
Penumpang Passenger
Orang
5.940.545
6.639.470
698.925
11,77
Kendaraan Vehicle
Unit
11.243.845
11.368.958
125.113
1,11
Jasa parker Ancoring Service
Unit
167.501
168.650
1.149
0,69
Unit
11.229.064
11.351.901
122.837
1,09
.
Jasa pelabuhan Port Service
.
.
.
.
Pemeliharaan dermaga Harbor Maintenance
.
Pelabuhan Perintis
Pioneer Port
Jasa pelabuhan perintis mengalami penurunan selama tahun 2016 pada segmen Penumpang sebesar 27%, segmen Kendaraan sebesar 45%, dan jasa pemeliharaan dermaga sebesar 45%. Hal ini disebabkan terutama oleh: 1. Beralihnya penumpang di Mamuju khususnya pegawai negeri sipil daerah dari kapal penyeberangan ke kompetitor lain (kapal cepat) yang diperkirakan ± 300 – 400 orang perhari. 2. Low season produksi untuk lintasan Sape – Labuan Bajo karena adanya kapal long distance ferry yang beroperasi melayani rute Surabaya – Labuan Bajo dan Surabaya – Ende, serta kurangnya kapal yang beroperasi akibat docking.
Pioneer port services was slowing throughout 2016 that recorded 26.93% decrease in Passenger segment, 44.53% decrease in Vehicle segment and 44.52% decrease in maintenance segment. Decrease was primarily due to: 1. Shifting of passenger at Mamuju, primarily local civil servant from ferry service to other competitors (speed boat) estimated around 300 – 400 pax per day. 2. Production low season for Sape – Labuan Bajo route due to operations of long-distance ferry serving Surabaya – Labuan Bajo and Surabaya – Ende routes as well as decreasing ships operation for docking.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
69
Uraian Description
Satuan
Jumlah 2015
2016
Pertumbuhan Kuantitas
Jasa standar Mooring Service
%
GRT
58.203.108
62.345.810
4.142.702
7,12
Penumpang Passenger
Orang
2.670.415
1.951.223
(719.192)
(27)
Kendaraan Vehicle
Unit
2.095.998
1.162.725
(933.273)
(44,5)
Jasa parker Ancoring Service
Unit
211.600
315.299
103.699
49
Unit
2.095.392
1.162.528
(932.864)
(44,5)
.
.
Jasa pelabuhan Port Service
.
.
.
.
Pemeliharaan dermaga Harbor Maintenance
.
Kapasitas Produksi
Production Capacity
Kapasita layanan pelabuhan mengalami peningkatan pada tahun 2016, ini terlihat dari naiknya/turunnya kapasitas layanan pada pelabuhan komersial maupun pelabuhan perintis, masing-masing sebesar 13,37% dan 2,54%.
port service capacity increased in 2016 as seen from increasing service capacity in commercial and ferry ports by 13.37% and 2.54%, respectively.
Uraian Description .
Kapasitas Pengangkutan (produksi) Transportation Capacity (Production) 2015 2016 .
Pertumbuhan Growth Kuantitas Quantity .
%
.
Pelabuhan komersial Commercial Port .
Jasa sandar Mooring Service
664.759.511
755.504.907
90.745.396
13,65
Jasa pelabuhan Port Service
17.351.891
18.025.293
673.402
3,88
Pemeliharaan dermaga Harbor Maintenance
11.229.064
11.351.901
122.837
1,09
Jasa standar Mooring Service
58.203.108
62.345.810
4.142.702
7,12
Jasa pelabuhan Port Service
4.978.013
3.429.247
(1.548.766)
(31,11)
2.095.392
1.162.528
(932.864)
(44,52)
.
.
.
Pelabuhan perintis Pioneer Port .
.
.
Pemeliharaan dermaga Harbor Maintenance .
70
Pendapatan Usaha
Revenue
Dari segmen usaha pelabuhan, peningkatan pendapatan didominasi oleh peningkatan pendapatan pada pelabuhan komersil yang meliputi pada Jasa sandar, Jasa pelabuhan dan Pemeliharaan dermaga terutama terjadi pada
In port service segment, increasing revenue was dominated by higher revenue from commercial port that includes mooring service, port services and harbor maintenance, specially in Ketapang and Lembar Port due to 3 additional
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
pelabuhan Ketapang dan Lembar dikarenakan penambahan pengoperasian dermaga 3 di pelabuhan ketapang yang menambah jumlah kapal yang beroperasi.
port operations at Ketapan Port that increased number of operated vessels.
Penurunan pendapatan terjadi pada pelabuhan Perintis terutama pada Jasa sandar dan Pemeliharaan dermaga terutama pada pelabuhan Ambon dan Sape dikarenakan lintasan yang ditutup dan cuaca buruk yang menyulitkan kapal beroperasi.
Decreasing revenue was booked by Ferry Port, particularly mooring and harbor maintenance services at Ambon and Sape Ports due to closed route and bad weather resulted in operational disruption.
Uraian Description .
Pendapatan Usaha Revenue 2015 2016 .
Pertumbuhan Growth Kuantitas Quantity .
%
.
Pelabuhan komersial Commercial Port .
Jasa sandar Mooring Service
49.344
59.222
9.879
20,02
Jasa pelabuhan Port Service
306.749
313.643
6.894
2,25
Pemeliharaan dermaga Harbor Maintenance
96.522
102.116
5.594
5,80
Jasa sandar Mooring Service
2.208
2.132
(76)
(3,44)
Jasa pelabuhan Port Service
14.659
15.197
537
3,67
Pemeliharaan dermaga Harbor Maintenance
4.618
4.373
(245)
(5,31)
Jumlah
474.101
496.683
22.583
4,76
.
.
.
Pelabuhan perintis Pioneer Port
.
.
.
.
Profitabilitas
Profitability
Profitabilitas segmen usaha pelabuhan pada tahun 2016 mengalami kenaikan/penurunan dibanding tahun sebelumnya. Laba usaha mengalami penurunan sebesar 19,25%, sedangkan rasio ROA juga mengalami penurunan yang disebabkan oleh laba yang menurun dan jumllah asset yang meningkat.
In 2016, profitability for port business segment decreased from previous year. Operating income was corrected by 19.25% and OA ratio also decreased due to decreasing profit and increasing total assets.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
71
Uraian Description
2015
2016
.
Pertumbuhan Growth % Jumlah Total .
.
Gross Profit Gross Profit
553.992.670680
530.293.881.901
-23..698.788.779
4,28
Pendapatan Usaha Revenue
510.663.422.669
531.691.198.486
21.027.755.817.
3,95%
Beban Usaha Operating Expense
401.753.964.306
407.358.944.315
5.604.980.009
1,4
Laba Usaha Operating Income
152.238.706.374
122.934.917.586
-29.303.788.788
19,25
5.364.749.665.157
6.229.546.566.174
864.796.901.017
16,12
0.0283
0.0197
-0.0085
30,03
.
.
.
.
Jumlah Aset Total Assets .
Return on Asset (ROA) Return on Asset (ROA) .
72
SEGMEN USAHA ANEKA JASA DAN KERJASAMA
MISCELLANOUS SERVICE AND JOINT VENTURE BUSINESS SEGMENT
Produksi
Production
Segmen aneka jasa dan kerjasama terdiri dari pengadaan bahan bakar, penyewaan ruang, listrik, air tawar, sewa tanah dan papan reklame, jasa administrasi BBM, dan lainnya. Selama tahun 2016 produksi SPBB Khusus mengalami kenaikan sebesar 5,55% dari 64.500.000 KL pada tahun 2015 menjadi 68.079.000 KL pada tahun 2016.
Miscellaneous business and joint venture segment consists of fuel, room rental, electricity, drinking water, land reantal, Oil Fuel fee and others. Throughout 2016, the Special SPBB production recored 5.55% growth from 64,500,000 KL in 2015 to 68,079,00 KL in 2016.
Pendapatan Usaha
Revenue
Pendapatan usaha aneka jasa dan kerjasama mengalami penurunan pada tahun 2016. penurunan ini terbesar disebabkan oleh penurunan harga BBM sebanyak 2 kali dimulai di awal tahun 2016.
In 2016, miscellaneous service and joint venture business revenue was decreasing in 2016. The greatest decrease was due to decreasing price of petroleum 2 times at beginning of 2016.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Jenis Pendapatan Type of Revenue
Pendapatan Usaha (Audited) Revenue (Audited) 2015 2016
.
.
Pertumbuhan Growth (%) Jumlah Amount .
.
Jasa Administrasi BBM
1.728.152.182
2.553.453.873
825.301.691
47.8%
437.793.083.670
361.160.540.065
(76.632.543.605)
-17.5%
Pendapatan Usaha Air Tawar Drinking Water Business Icnome
7.398.542.296
7.429.806.150
31.263.855
0.4%
Sewa Ruangan Kantor Office Rental
1.118.630.669
1.977.424.643
858.793.974
76.8%
Sewa Ruangan Usaha Business Space Rental
3.359.711.299
3.153.199.545
(206.511.754)
-6.1%
Sewa Iklan Advertising
605.351.354
1.080.368.862
475.017.508
78.5%
Sewa Tanah Land Rental
1.883.426.574
1.625.961.047
(257.465.527)
-13.7%
Listrik Electricity
3.378.888.823
3.820.644.919
441.756.096
13.1%
808.903.974
2.286.927.891
1.478.023.916
182.7%
458.074.690.841
385.088.326.995
(72.986.363.846)
-15.9%
Pendapatan Usaha BBM BBM Business Income .
.
.
.
.
.
.
Pendapatan Usaha Lainnya Other operating incomes .
Total
Profitabilitas
Profitability
Profitabilitas segmen ini pada tahun 2016 mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Laba pokok mengalami kenaikan sebesar 19,5% sedangkan laba usaha jika dikurangi dengan beban overhead (digabung dengan beban lain korporasi) sehingga belum dapat dihitung laba usahanya sedangkan rasio ROA otomatis akan mengikuti.
In 2016, profitability of this segment was increasing than previous year. Cost of Revenue increased 19.5% and operating expense net of overhead expense (joined with other corporate expenses) therefore the operating income was uncalculated and the ROA will automatically follow.
Uraian Description 2015
Tahun Year 2016
Pendapatan Revenue
458.074.690.841
385.088.326.995
(72.986.363.846)
-15.9%
Beban Pokok Cost of Revenue
426.721.834.228
347.634.587.421
(79.087.246.807)
-18.5%
31.352.856.613
37.4 53.739.574
6.100.882.961
19.5%
Beban Usaha Operating Expense
-
-
-
0.0%
Laba Usaha Operating Income
31.352.856.613
37.453.739.574
6.100.882.961
19.5%
.
.
Pertumbuhan Growth Jumlah (%) .
.
.
Laba pokok Basic Earnings .
.
.
Jumlah Aset Total Assets .
Retun in Aset (ROA) Retun in Aset (ROA) .
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
73
TINJAUAN KEUANGAN
FINANCIAL REVIEW
Laporan Rugi/ Laba
Statements of Income
Selama tahun 2016 Perusahaan berhasil mencatatkan kinerja positif, ini dilihat dari kenaikan laba tahun berjalan dan laba komprehensif masing-masing 4,74% dan 2,31%. Selain itu nilai aset dan ekuitas juga turut mengalami kenaikan masing-masing mencapai 16,12% dan 15,38%
The Company recorded positive performance throughout 2016 as seen from increasing profit for the year and comprehensive income by 4.74% and 2.31%. In addition, total assets and equity also grew by 16.12% and 15.38%, respectively.
Tabel Laba-Rugi Komprehensif 2015-2016 (Rp Juta) Table of Statements of Comprehensive Income 2015 – 2016 (in million Rupiah) .
2015
2016
Pertumbuhan Rp
%
Pendapatan Usaha Operating Revenue
2.330.421
2.311.315
(19.106)
(0,82)
Beban Pokok Cost of Revenue
1.776.428
1.781.021
4.593
0,26
Laba Kotor Gross Profit
553.993
530.294
(23.699)
(4,28)
Beban Usaha Operating Expense
401.754
407.359
5.605
1,40
Laba Usaha Opeating Income
152.239
122.935
(29.304)
(19,25)
Laba Sebelum Pajak Profit Before Tax
236.699
261.275
24.576
10,38
Laba Tahun Berjalan Profit for The Year
222.848
233.413
10.565
4,74
224.039
229.213
5.173
2,31
.
.
.
.
.
.
.
Laba Komprehensif Comprehensive Income
.
Grafik Pendapatan Usaha, Laba Tahun Berjalan, dan Laba Komprehensif Tahun 2015-2016 (Rp Juta)
74
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Chart of Revenue, Profit for the Year and Comprehensive Income in 2015 – 2016 (in million Rupiah)
Pendapatan Usaha
Operating Revenue
Pendapatan usaha menunjukkan penurunan sebesar 0.82% selama tahun 2016. Jumlah pendapatan usaha tahun 2016 berjumlah Rp2.311.314 juta sedangkan tahun sebelumnya sebesar Rp2.330.421 juta, penurunan ini disebabkan oleh aneka usaha jasa mengalami penurunan
Operating revenue indicated 0.82% decrease throughout 2016. Total operating revenue achieved Rp2,311,314 million in 2016 if comparable wfrom Rp2,330,421 million booked in the previous year, decrease was driven by lower realization of miscellaneous business.
Tabel Pertumbuhan Pendapatan Usaha (Rp Juta) Table of Operating Revenue Growth (in million Rupiah) .
Uraian Description
2015
Usaha Penyeberangan Ferry Reserves
1.361.682
Usaha Pelabuhan Port Services Aneka Usaha Jasa Miscellaneous Service
2016
Pertumbuhan Growth (Rp)
(%)
1.394.535
32.853
2,41
510.663
531.691
21.028
4,12
458.074
385.088
(72.986)
(15,93)
2.330.421
2.311.314
(19.107)
(0,82)
.
.
.
.
.
Total Pendapatan Total Cost of Revenue .
Beban Pokok
Cost of Revenue
Total beban pokok pada tahun 2016 adalah sebesar Rp1.781.020 juta, naik 0.26% dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp1.776.427 juta. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya beban pokok pada usaha penyeberangan dan usaha pelabuhan.
In 2016, cost of revenue achieved Rp1,781,020 million, grew by 0.26% from Rp1,776,427 million booked in the previous year. Increase was driven by increasing cost of revenue in ferry services and port services.
Tabel Beban Pokok 2015-2016 (Rp Juta) Total Cost of Revenue in 2015 – 2016 (in million Rupiah) .
Uraian Description
2015
Usaha Penyeberangan Ferry Reserves
1.130.367
Usaha Pelabuhan Port Services Aneka Usaha Jasa Miscellaneous Service
2016
Pertumbuhan Growth (Rp)
(%)
1.168.214
37.847
3,35
219.338
265.171
45.833
20,90
426.721
347.634
(79.087)
(18,53)
1.776.427
1.781.020
4.593
0,26
.
.
.
.
.
Total Beban Pokok Total Cost of Revenue
.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
75
Laba
Profit
Laba kotor mengalami mengalami penurunan sebesar 4,28% dari Rp553.993 juta menjadi Rp530.294 juta pada tahun 2016. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan pendapatan usaha yang disertai dengan kenaikan beban pokok. Namun lamba tahun berjalan mengalami kenaikan sebesar Rp10.565 juta atau 4,74%. Selain itu laba komprehensif tahun 2016 juga mengalami kenaikan sebesar 2,31%, dari Rp224.039 juta pada tahun 2015 menjadi Rp229.213 juta pada tahun 2016.
Gross profit decreased by 4.28% from Rp553,993 million to Rp530,294 million in 2016. Decrease was due to decreasing operating revenue followed by increasing cost of revenue. However, profit for the year grew by Rp10,565 million or 4.74%. In addition, comprehensive income also recorded 2.31% in 2016, from Rp224,039 million in 2015 to Rp229,213 million in 2016.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Nilai aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan mengalami peningkatan signifikan di sepanjang tahun 2016. Jumlah aset meningkat 16,12%, liabilitas 24,87%, dan ekuitas 15,38%.
Realization of assets, liabilities and equity of the Company recorded significant growth throughout 2016. Total assets increased by 16.12%, liabilities by 24.78% and equity by 15.38%.
Tabel Aset 2015-2016 (Rp Juta) Table of Assets in 2015 – 2016 (in million Rupiah) .
2015
2016
Pertumbuhan Growth Rp
%
.
Aset Lancar Current Assets
2.075.940
2.129.203
53.263
2,57
Aset Tidak Lancar Non-Current Assets
3.288.810
4.100.343
811.534
24,68
Jumlah Aset Total Assets
5.364.750
6.229.547
864.797
16,12
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities
308.027
380.086
72.059
23,39
Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities
109.630
141.429
31.800
29,01
Jumlah Liabilitas Total Liabilities
417.656
521.515
103.859
24,87
4.947.093
5.708.031
760.938
15,38
.
.
.
.
.
.
Jumlah Ekuitas Total Equity .
76
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Grafik Aset 2015-2016 (Rp Juta)
Chart of Assets in 2015 – 2016 (in million Rupiah)
Aset
Assets
Selama Tahun 2016, pertumbuhan nilai aset Perusahaan menunjukkan kenaikan yang menggembirakan, Aset Lancar meningkat sebesar Rp53.264 juta atau 2,57%, sedangkan Aset Tidak Lancar meningkat sebesar Rp811.534 juta atau 24,68%.
The Company’s recorded a satisfactory assets growth throughout 2016 where Current Assets increased by Rp53,264 million or 2.57% and Non-Current Assets grew by Rp811,534 million or 24.68%.
Tabel Perincian Aset Tahun 2015-2016 (Rp Juta)
Table of Assets Structure in 2015 – 2016 (in million Rupiah)
Uraian Uraian
2015
2016
Pertumbuhan Rp
%
Aset Lancar
2.075.939
2.129.203
53.264
2,57
Kas dan setara kas
1.941.144
1.939.212
(1.932)
(0,10)
Piutang usaha
19,542
9.299
(10.243)
(52,42)
Jaminan
31.919
39.666
7.747
24,27
Pendapatan yang masih harus diterima
16.014
33.990
17.976
112,25
Persediaan
42.629
43.392
763
1,79
Pajak dibayar dimuka
10.042
27.595
17.553
174,80
Uang muka dan biaya yang masih harus dibayar
17.579
22.370
4.791
27,25
Aset lancar lainnya
7.310
3.432
(3.878)
(53,05)
Aset tidak lancar
3.288.809
4.100.343
811.534
24,68
Aset tetap
2.979.422
3.696.240
716.818
24,06
Aset sewa pembiayaan
304.028
397.772
93.744
30,83
Aset tidak lancar lainnya
5.358
6.330
972
18,14
Jumlah Aset
5.364.749
6.229.546
864.797
16,12
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
77
78
Total aset Perusahaan menunjukkan peningkatan dari Rp5.364.749 juta pada Tahun 2015 menjadi Rp6.229.546 juta pada Tahun 2016 atau meningkat sebesar 16,12%. Peningkatan aset ini dipicu oleh pendapatan yang masih harus diterima dari aktivitas operasi dan perusahaan melakukan pembelian aset tetap.
Total Assets indicated positive growth from Rp5,346,749 million in 2015 to Rp6,229,546 million in 2016 or grew by 16.12%. Increasing assets was triggered by accrued revenue from operational activities and fixed assets purchased executed by the Company.
Aset Lancar
Current Assets
Aset lancar mengalami kenaikan pada tahun 2016 dibanding tahun sebelumnya. Jumlah aset lancar pada tahun 2015 sebesar Rp2.075.939 juta meningkat 2,57% menjadi Rp2.129.203 juta pada tahun 2016. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh kenaikan pendapatan yang masih harus diterima.
In 2016, current assets was increasing comparable with previous year. In 2015, total assets amounted to Rp2,057,939 million that grew by 2.57% to Rp2,129,203 million in 2016. Increase was primarily driven by unearned revenue.
Aset Tidak Lancar
Non-Current Assets
Aset tidak lancar mengalami kenaikan pada tahun 2016 dibanding tahun sebelumnya. Jumlah aset lancar pada tahun 2015 sebesar Rp3.288.809 juta meningkat 24,68% menjadi Rp4.100.343 juta pada tahun 2016. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh penambahan aset tetap dan aset sewa pembiayaan yang dilakukan perusahaan.
In 2016, non-current assets was increasing comparable with previous year. In 2015, total current assets amounted to Rp3,288,809 million that grew by 24.68% to Rp4,100,343 million in 2016. Increase was primarily due to additional fixed assets and financing lease assets booked by the Company.
Liabilitas
Liabilities
Jumlah Liabilitas Perusahaan mengalami peningkatan pada tahun 2016 sebesar Rp103.859 juta atau 24,86% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini paling besar diakibatkan oleh hutang pajak yang meningkat
In 2016, total liabilities of the Company increased by Rp103,859 million or 24.86% from previous year. The highest growth was contributed rom increasing tax payable.
Tabel Perincian Liabilitas (Rp Juta)
Table of Liabilities Structure (in million Rupiah)
Uraian
2015
2016
Pertumbuhan Rp %
Liabilitas Jangka Pendek
308.026
380.086
72.060
23,39
Hutang usaha
114.121
122704
8.583
7,52
Hutang pajak
18.854
36.707
17.853
94,69
Hutang asuransi
17.807
16.064
(1.743)
(9,79)
Beban akrual
82.699
120.576
37.877
45,80
Liabilitas jangka pendek lainnya
74.541
83.941
9.400
12,61
Liabilitas Jangka Panjang
109.629
141.429
31.800
29,01
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
41.480
51.567
9.087
21,39
Libilitas pajak tangguhan
16.572
16.315
(257)
(1,55)
Liabilitas pembiayaan jangka panjang
51.521
73.037
21.516
41,76
Liabilitas jangka panjang lainnya
54
408
354
655,56
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Grafik Liabilitas 2015-2016 (dalam jutaan rupiah)
Chart of Liabilities 2015 – 2016 (in million Rupiah)
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities
Liabilitas jangka pendek mengalami kenaikan pada tahun 2016 dibanding tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas pada tahun 2015 sebesar Rp308.026 juta meningkat 23,39% menjadi Rp380.086 juta pada tahun 2016. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh hutang pajak yang meningkat.
Current Liabilities was increasing in 2016 if comparable with the previous year. In 2015, total liabilities amounted to Rp308,026 million that grew by 23.29% to Rp380,086 million in 2016. Increase was primarily driven by increasing tax payable.
Liabilitas Jangka Panjang
Non-Current Liabilities
Liabilitas jangka panjang mengalami kenaikan pada tahun 2016 dibanding tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas jangka panjang pada tahun 2015 sebesar Rp109.629 juta meningkat 29,01% menjadi Rp141.429 juta pada tahun 2016. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh ke naikan liabilitas jangka panjang.
Non-Current Liabilities was increasing in 2016 if comparable with the previous year. In 2015, total non-current liabilities amounted tp Rp109,629 million that grew by 29.01% from Rp141,429 million booked in 2016. Increase was primarily driven by increasing non-current liabilities.
Ekuitas
Equity
Pada tahun 2016, jumlah ekuitas tercatat sebesar Rp5.708.031 juta, meningkat 15,38% dibandingkan tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp4.947.093 juta. Peningkatan jumlah ekuitas terjadi terutama disebabkan oleh kenaikan modal saham dan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS).
In 2016, total equity achieved Rp5,708,031 million that increased by 15.38% from Rp4,947,093 million booked in 2015. Increasing total equity was primarily due to increasing shares capital and Government Assistance with Undertemined Status (BPYBDS).
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
79
Tabel Pertumbuhan Ekuitas (dalam jutaan rupiah) Table of Equity Growth (in million Rupiah) Uraian .
2015
2016
Pertumbuhan Rp
1.989.250
2.989.250
1.000.000
50,27
Bantuan pemerintah yang belum ditentukan statusnya (BPYBDS)
1.063.949
1.662.528
598.580
56,26
Tambahan modal disetor
1.007.741
7.741
(1.000.000)
(99,23)
Cadangan modal
677.252
808.066
130.815
19,32
Saldo laba belum ditentukan penggunaannya
197.859
233.603
35.744
18,07
11.043
6.843
(4.201)
(38,04)
4.947.093
5.708.031
760.938
15,38
Keuntungan pengukuran kembali imbalan kerja Jumlah ekuitas
LAPORAN ARUS KAS
STATEMENTS OF CASH FLOWS
(dalam jutaan rupiah)
(in million Rupiah)
Uraian
2015
2016
460.237
489.508
Arus Kas yang digunakan untuk Aktivitas Investasi
(246.305)
(372.417)
(126.112)
(51,20)
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
898.972
(119.022
(1.017.994)
(113,24)
Arus Kas dari Aktivitas operasi
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas
80
%
Modal saham
Pertumbuhan Rp % 29.271
6,36
1.112.904
(1.931
(1.017.994)
(113,24)
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
828.239
1.941.144
1.112.905
134,37
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
1.941.144
1.939.212
(1.932)
(0,10)
Pada tahun 2016 Perusahaan berhasil membukukan penerimaan kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp489.508 juta atau naik sebesar 6,36% dari tahun 2015 sebesar Rp460.237 juta. Faktor utama peningkatan ini adalah disebabkan oleh Beban Akrual yang diakui perusahaan.
In 2016, the Company booked Rp489,508 million net cash flows from operating activities or grew by 6.36% from Rp460.237 million booked in 2015. Main growth factor was drivenby Accrued Expense that wsa recognized by the Company.
Arus kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2016 adalah sebesar Rp372.417 juta atau naik sebesar 52,12% dari tahun 2015 yang berjumlah Rp246.305 juta. Kenaikan kas yang digunakan untuk investasi ini terjadi terutama digunakan untuk pembelian aset tetap.
In 2016, Net cash flows for investing activities achieved minus Rp374,417 million or grew by 52.12% from Rp246,305 million booked in 2015. Increasing cash flows for investing activities was primarily used for purchasing fixed asset
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Arus kas bersih yang digunakan untuik aktivitas pendanaan
Cash Flows from Financing Activities
selama tahun 2016 adalah sebesar Rp119.022 juta. Sedangkan pada tahun sebelumnya Perusahaan dapat memperoleh atus kas bersih dari aktivitas ini sebesar Rp898.972 juta.
In 2016, Net cash flows fom financing activities achieved Rp119,022 million, where in the previous year, the Company booked Rp898,972 net cash flows from this activity.
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
SOLVENCY
KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG
SOLVENCY
Kemampuan membayar hutang Perusahaan untuk jangka pendek tercermin dalam rasio-rasio likuiditas yakni quick ratio dan current ratio. Quick ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan Perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid. Pada tahun 2016, quick ratio Perusahaan mengalami penurunan dari 633% di tahun 2015 menjadi 515% di tahun 2016. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek dengan aktiva yang lebih likuid masih sangat baik namun mengalami pelemahan. Sementara current ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan Perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Untuk tahun 2016, current ratio mengalami penurunan dari 674% di tahun 2015 menjadi 560% di tahun 2016.
Capability of the Company to pay current liabilities is reflected from liquidity ratio such as quick ratio and current ratio. Quick ratio is a ratio applied to measure the Company’s capability to pay its current liabilities using more liquid assets. In 2016, the Company booked decreasing quick ratio from 633% in 2015 to 515% in 2016. This indicated that the Company’s capability ti pay its current liabilities using more liquid assets slowing yet still considered excellent. However, current ratio refers to ratio applied to measure the Company’s capability to pay non-current liabilities using internal current assets. In 2016, current ratio decreased from 674% booke din 2015 to 560% in 2016.
Grafik Likuiditas Tahun 2015-2016
Chart of Liquidity in 2015 – 2016
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
81
Kemampuan membayar hutang Perusahaan untuk jangka panjang tercermin dalam rasio-rasio solvabilitas seperti Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Assets Ratio (DAR). Di tahun 2016, DER tercatat sebesar 9,14%, yang naik dari tahun 2015 yang tercatat sebesar 8,44% dan DAR di tahun 2016 tercatat sebesar 8,37%, naik dari tahun 2015 yang tercatat sebesar 7,79%. Hal tersebut menunjukan pendanaan internal masih lebih besar dibandingkan pendanaan eksternal Perseroan.
Capability of the Company to pay non-current liabilities is indicated from solvency ratio such as Debt to Equity Ratio (DER) and Debt to Assets Ratio (DAR). In 2016, DER ratio stood at 9.14% that was higher than 8.44% bookedin 2015, meanwhile, DAR stood at 8.37% in 2015 or was higher than 7.79% booked in 2015. Improving ratio indicated that the Company’s internal financing was higher than its external financing.
KOLEKTIBILITAS PIUTANG
RECEIVABLES COLLECTIBILITY
Kolektibilitas piutang Perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Perusahaan dalam menagih piutangnya. Collection Period digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan dalam jumlah hari yang diperlukan oleh Perusahaan untuk mendapatkan pembayaran piutang usaha dari hasil penjualan. Pada tahun 2016, tingkat kolektibilitas Perusahaan mengalami penurunan dari 1,5 hari di tahun 2015 menjadi 3,1 hari pada tahun 2016.
The Company’s collectability ratio is influenced by capability of the Company and subsidiary to collect receivables. Collection Period is measured to calculate level of capability in terms of total days required by the Company to collect trade receivables payment from the sales revenue. In 2016, the Company’s collectability ratio was longer from 1.5 days in 2015 to 3.1 days in 2016.
Tingkat kolektibilitas pinjaman tahun 2016 sebesar 69,30 % (Rp2.369.979.044,00) dari Total Piutang sebesar Rp3.419.853.108,00
In 2016, collectibiltiy ratio achieved 69.30% (Rp2,369,979,044.00) from Total Receivables amounted to Rp3,419,853,108.00.
Sementara tingkat efektivitas penyaluran dana tahun 2016 sebesar 0,53% (Jumlah dana yang disalurkan terhadap jumlah dana yang tersedia).
However, funds disbursement effectiveness was 0.53% (total funds disbursed to total funds available ratio).
Rp3,4 M
82
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
STRUKTUR MODAL
CAPITAL STRUCTURE
Manajemen perusahaan memastikan rasio hutang terhadap modal memberikan imbal hasil dan manfaat bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dan memastikan kelangsungan usaha secara berkelanjutan. Struktur modal merupakan perbandingan antara penggunaan modal sendiri dengan pinjaman atau hutang yang terdiri dari hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Oleh karena itu, struktur permodalan mengacu pada Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Assets Ratio (DAR).
The Company’s management ensures debt to equity ratio to generate return and benefit for the Shareholders and other Stakeholders to ensure business sustainability in on going basis. Capital structure is comparion between utilization of equity with loans or debt comprising of current liability and non-current liabilities. Therefore, capital structure refers to Debt to Equity Ratio (DER) and Debt to Assets Ratio (DAR).
Pada tahun 2016, DER mengalami peningkatan dari 8,44% di tahun 2015 menjadi 9,14% di tahun 2016, dan DAR juga mengalami pkenaikan dari 7,79% di tahun 2015 menjadi 8,37% di tahun 2016. Ini menunjukkan bahwa porsi utang terhadap ekuitas maupun aset mengalami kenaikan namun masih tetap dalam kondisi solvabel, ekuitas maupun aset yang dimiliki perusahaan dapat memenuhi seluruh kewajiban yang dimilikinya.
In 2016, DER increased from 8.44% in 2015 to 9.14% in 2016, and DAR also grew from 7.79% in 2015 to 8.37% in 2016. The ratio indicated that portion of debt to equity was increasing although still under solvable condition, both equity and assets of the Company are sufficient to fulfil all of the Company’s liabilities.
Grafik Struktur Modal Tahun 2015-2016
Capital Structure Chart 2015-2016
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
83
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL TAHUN 2016
MATERIAL COMMITMENT FOR CAPITAL EXPENDITURE IN 2016
Untuk meningkatkan kapasitas dan pelayanan konsumen, Perusahaan melakukan beberapa ikatan yang material untuk investasi barang modal sebagai berikut:
To increase capacity and service to customers, the Company established in several material commitments for capital expenditure, as follows:
NO
URAIAN DISCRIPTION
AUDITED TAHUN 2015
RKAP 2016
PENCAPAIAN ACHIEVEMENT REALISASI 2016 (3 : 1) (3 : 2)
1
2
3
.
I a
.
4
5
INTERNAL Pengadaan Kapal Ship Procurement
-
560.000.000.000
111.220.447.623
20%
Tanah & Gedung / Kantor Land & Building / Office
5.749.083.569
156.076.676.941
2.125.825.181
37%
2%
c
Peralatan Kantor / Office equipment
3.494.001.080
8.582.336.002
4.764.741.299
136%
56%
d
Informasi Teknologi Information technology
8.120.962.904
63.830.084.800
2.959.462.040
36%
5%
e
Kendaraan
3.098.753.000
16.214.115.000
8.041.309.500
269%
50%
f
Dermaga, Sarana & Peralatan Pelabuhan Pier, Facilities & Port Equipment
198.847.270.457
566.442.670.923
86.380.861.553
43%
25%
69.072.526.624
115.169.651.520
67.963.890.304
98%
59%
6.035.387.383
16.568.100.000
7.555.418.705
125%
46%
294.417.985.017 1.502.883.635.186
291.021.946.205
89%
15%
.
b
.
.
.
g
Mesin & Peralatan Kapal Machinery & Equipment Ship
.
h
Alat Keselamatan Kapal Ship Safety Equipment .
Jumlah Investasi Internal Internal Investment Amount .
II a
PMN Pembangunan Dermaga VII Merak & Bakauheni Construction of Pier VII Merak & Bakauheni
-
260.000.000.000
73.493.412.688
28%
260.000.000.000
73.493.412.688
28%
294.417.985.017 1.762.883.635.186
364.505.358.893
.
Jumlah Investasi PMN Amount of Investment PMN .
JUMLAH INVESTASI Amount of Investment
124%
21%
.
Seluruh ikatan tersebut menggunakan mata uang Rupiah sebagai alat pembayaran sehingga Perusahaan tidak memiliki risiko mata uang asing .
84
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
All of the commitment is under Rupiah currency as mode sof payment, therefore, the Company did not recognize any foreign exchange risk.
INVESTASI BARANG MODAL YANG DIREALISASIKAN PADA TAHUN 2016
CAPITAL EXPENDITURE REALIZATION IN 2016
Berikut adalah sejumlah belanja modal Perusahaan tahun 2016:
The Company’s capital expenditure in 2016 is as follows:
Uraian
Harga Perolehan (Juta Rp)
Tujuan Investasi
Sumber Dana
Langkah Perlindugan Risiko
1.845.591.481
Ekspansi bisnis
Kas internal
Asuransi
Bangunan pelabuhan
166.585.147.258
Ekspansi bisnis
Kas internal
Asuransi
Armada Kapal
136.498.683.265
Ekspansi bisnis
Kas internal
Asuransi
11.234.501.500
Ekspansi bisnis
Kas internal
Asuransi
8.083.583.441
Ekspansi bisnis
Kas internal
Asuransi
Bangunan rumah dinas dan perkantoran
Kendaraan Peralatan kantor Jumlah
324.247.506.945
Seluruh transaksi tersebut dilakukan dalam mata uang Rupiah sehingga Perusahaan tidak memiliki risiko mata uang asing dalam transaksi belanja modal.
All of the commitment is under Rupiah currency as mode sof payment, therefore, the Company did not recognize any foreign exchange risk in capital expenditure transaction.
PERBANDINGAN RKAP 2016 DENGAN REALISASI 2016 DAN PROYEKSI 2017
COMPARISON BETWEEN RKAP 2016 AND REALIZATION 2016 AND PROJECTION 2017
RKAP 2016 DAN REALISASI 2016
RKAP AND REALIZATION 2016
Selama Tahun 2016 Perusahaan berhasil mencapai kinerja realisasi anggaran yang menggembirakan. Perusahaan berhasil mencapai target pandapatan usaha hingga 90% dari yang telah ditetapkan dalam RKAP 2016. Sedangkan laba kotor mencapai 89%, laba tahun berjalan dan laba komprehensif masing-masing 92% dari RKAP 2016.
Throughout 2016, the Company successfully achieved operating revenue target by 90% of target set in RKAP 2016. However, gross profit achieved 89%, profit for the year and comprehensive income achieved 92% of RKAP 2016.
Capaian RKAP Tahun 2016 (Rp Juta)
RKAP Acheivement 2016 (in million Rupiah)
Uraian
RKAP
Prognosa
Capaian (%)
Pendapatan Usaha
2.620.237
2.350.242
90
Beban Pokok
1.921.865
1.730.712
90
LAPORAN LABA/ RUGI
Laba Kotor
698.373
619.530
89
Beban Usaha
472.850
442.920
94
Laba Usaha
225.523
176.610
78
Laba Sebelum Pajak
257.958
239.545
93
Laba Tahun Berjalan
248.304
228.842
92
Laba Komprehensif
248.304
228.842
92
LAPORAN POSISI KEUANGAN 827.854
1.998.250
241
Aset Tidak Lancar
Aset Lancar
5.126.891
3.905.115
76
Jumlah Aset
5.954.745
5.903.365
99
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
85
Uraian
RKAP
Prognosa
Capaian (%)
Liabilitas Jangka Pendek
541.092
405.195
75
Liabilitas Jangka Panjang
439.109
183.633
42
Jumlah Liabilitas
980.200
588.828
60
4.974.545
5.314.536
107
Jumlah Ekuitas
PROYEKSI 2017
PROJECTION 2017
Perusahaan menatap Tahun 2017 dengan penuh optimis, ini terlihat pada target kinerja yang ditetapkan tumbuh hingga 2 digit pada pendapatan usaha, laba tahun berjalan, dan aset. melebihi tahun sebelumnya. Selain itu rasio-rasio keuangan khususnya aktivitas, solvabilitas, dan rentabilitas diperkirakan turun meningkat.
The Company views 2017 with full of optimism as seen from performance target that is set to grow double digit in terms of operating revenue, profit for the year and assets exceeding the previous year. In addition, financial ratio especially activity, solvency and earnings ratio are expected to also grow.
Pendapatan pokok Tahun 2017 ditargetkan naik sebesar 12% dari prognosa Tahun 2016 sebesar Rp2.350.242 juta menjadi Rp2.638.583 juta. Sedangkan beban pokok Tahun 2017 diperkirakan sebesar Rp1.894.987 juta atau naik 9% dari prognosa Tahun 2016 sebesar Rp1.730.712 juta. Oleh karena itu laba kotor diperkirakan sebesar Rp743.596 juta, naik 20% dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp619.530 juta. Laba tahun berjalan 2017 ditargetkan mencapai Rp260.647 juta, naik 14% dari tahun sebelumnya.
In 2016, revenue is targeted to grow by 12% from Rp2,350,242 million in prognosis 2016 to Rp2,638,583 million. However, in 2017, cost of revenue achieved Rp1,894,987 million or increased by 9% from Rp1,730,712 million in prognosis 2016. Therefore, gross profit is estimated achieving Rp743,596 million, grew by 20% from Rp619,530 million booked in the previous year. Profit for the year is targeted to achieve Rp260,647 in 2017 that is 14% higher than previous year.
Table Proyeksi 2016 dan Perbandingannya dengan Capaian 2015 (Rp Juta)
Table of Projection 2016 and Comparison with Achievement 2015 (in million Rupiah)
URAIAN
PROGNOSA 2016
TARGET 2017
PERTUMBUHAN (%)
Pendapatan Usaha
2.350.242
2.638.583
12
Beban Pokok
LAPORAN LABA/ RUGI (dalam miliar Rupiah) 1.730.712
1.894.987
9
Laba Kotor
619.530
743.596
20
Beban Usaha
442.920
494.179
12
Laba Usaha
176.610
249.417
41
Laba Sebelum Pajak
239.545
272.071
14
Laba Tahun Berjalan
228.842
260.647
14
Laba Komprehensif
228.842
260.647
14
Aset Lancar
1.998.250
818.351
(59)
Aset Tidak Lancar
3.905.115
5.681.600
45
Jumlah Aset
5.903.365
6.505.299
10
Liabilitas Jangka Pendek
405.195
620.554
53
Liabilitas Jangka Panjang
183.633
298.634
63
588.828
919.188
56
5.314.536
5.580.763
5
LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam miliar Rupiah)
Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas
86
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
URAIAN
PROGNOSA 2016
TARGET 2017
PERTUMBUHAN (%)
RASIO LIKUIDITAS Cash Ratio (%)
457
111
(76)
Quick Ratio (%)
460
114
(75)
Current Ratio (%)
493
133
(73)
1,18
3,20
171
RASIO AKTIVITAS Current Asset Turn over Fixed Asset Turn over
0,60
0,46
(23)
Total Asset Turn over
0,40
0,41
2
Sales to Networking capital
1,48
13,21
778
Debt to Total Asset (%)
10
14.13
41
Time Interest Earned
15
16
7
Deb to Equity Ratio (%)
11
16
45
RASIO SOLVABILITAS
RASIO RENTABILITAS EBITDA Margin (%)
20,48
19,35
(5)
Operating Profit Margin (%)
7,51
9,45
26
Net Profit Margin (%)
9,74
9,88
4
Return on Asset (%)
3,88
4,01
3
Return on Equity (%)
4,31
4,67
8
Pada Tahun 2017, Rasio Likuiditas secara keseluruhan direncanakan mengalami penurunan terhadap prognosa Tahun 2016 sebagai akibat adanya rencana investasi pada tahun 2017 sebesar Rp 1,9 triliun, namun perusahaan masih dapat memenuhi dan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Dari rasio RKAP tahun 2017 dapat dijelaskan, kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya untuk setiap 1 rupiah dapat dijamin dengan 1,14 rupiah dari kas.
In 2017, Liquidity Ratio was overall corrected if compared with prognosis in 2016 as the impact of Rp1.9 trillion investment plan in 2017, however, the Company still manages and holds capacity to fulfil its short-term liabilities. Based on RKAP 2017 ratio, it can be explained that the Company’s ability to fulfil short-term loan for every 1 Rupiah is backed by 1.14 Rupiah from cash.
Rasio aktivitas yang direncanakan oleh perseroan di Tahun 2017 secara keseluruhan mengalami peningkatan dari prognosa Tahun 2016, kecuali rasio fixed asset turn over hal ini mengindikasikan bahwa di Tahun 2017 meskipun perseroan berencana menambah kapal baru sebanyak 2 unit kapal dalam rangka penambahan alat produksi maupun peremajaan kapal, namun disertakan dengan peningkatan kinerja yang cukup signifikan yakni peningkatan pendapatan netto sebesar 12% dari prognosa tahun 2016.
Overall activity ratio planned by the Company for 2017 recorded overall growth from prognosis in 2017, except fixed assets turn over ratio, this achievement indicated that despite the Company plans to purchase 2 units new ships in 2017 as part of means of production acquisition and ships rejuvenation plans, the Company still recorded significant performance growth as seen in 12% net revenue growth if compared with prognosis in 2016.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
87
88
Rasio solvabilitas perseroan di Tahun 2017 direncanakan secara keseluruhan mengalami peningkatan dibandingkan dengan prognosa Tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan pada Tahun 2017 merencanakan untuk penambahan hutang baik jangka panjang maupun jangka pendek, tercermin dalam DER sebesar 16% pada Tahun 2017 meningkat disbanding prognosa Tahun 2016 sebesar 11%, namun total modal masih lebih tinggi dibanding dengan total hutangnya sehingga perusahaan masih solvable.
In 2017, solvency ratio of the Company is planned to achieve overall growth than prognosis in 2016. This indicate that, in 2017, the Company plans to increase liabilities, both current and non-current liabilities as reflected from 16% DER in 2017 that increased by 11% if compared with prognosis in 2016. However, total equity is still higher than total liabilities, therefore, the Company is still classified solvable.
Kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba maupun pendapatan dari sumber daya yang dimiliki diharapkan semakin baik pada tahun 2017. Pada rasio Return On Equity (ROE) perusahaan dapat menambah modal sebesar 4,67% dari laba usaha setelah pajak, hal ini lebih tinggi dari prognosa tahun 2016 yakni ROE sebesar 4,31%. Demikian halnya dengan Return On Asset (ROA) perputaran aset pada RKAP tahun 2017 sebesar 4,01%, lebih tinggi dari ROA prognosa tahun 2016 sebesar 3,88%. Hal ini berarti, perusahaan dapat meningkatkan perputaran asetnya pada RKAP tahun 2017 untuk menghasilkan laba.
Capability of the Company to generate profit or revenue from internal resources is expected to be higher in 2017. Return on Equity (ROE) ratio will grow capital by 4.67% from net profit after tax that was higher than 4.31% ROE targeted in prognosis 2016. Similarly with Return on Assets (ROA), where assets turnover in RKAP 2017 is targeted to be 4.01% higher than 3.88% ROA targeted in prognosis 2016. This indicates that the Company has capability to increase assets turnover in RKAP 2017 to generate profit.
PROSPEK USAHA DAN ASPEK PEMASARAN
BUSINESS PROSPECT AND MARKETING ASPECT
Dengan melihat kondisi perekenomian global, regional, dan nasional yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi cukup memuaskan, Perusahaan menyakini bahwa pertumbuhan industri perkapalan akan semakin prospektif di masa-masa mendatang. Sasaran perushaan yang akan di capai oleh PT ASDP Indonesia Ferry di tahun 2017 adalah Percepaan Pembangunan Infrastruktur Pelabuhan, Kapal dan Peningkatan Kinerja Pendapatan, Pelayanan Serta Keselamatan.
Analyzing the global, regional and national economic conditions that indicated satisfactory economic growth, the Company is confident that vessels industry growth will be more prospective in the future. Corporate targets to be achieved by PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) in 2017 include Port Infrastructure Development Acceleration, Vessels and improving the Revenue, Service and Safety performance.
Oleh karena itu Perusahaan terus berupaya membuat terobosan melalui beragam strategi dari segi aspek pemasaran. Strategi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) pada 2017 memiliki tema “Acceleration of Commercials”. Berikut strategi bisnis yang telah disiapkan oleh Perusahaan: 1. Meningkatkan Kineja keuangan dan Profitabilita 2. Meningkatkan Kepuasan dan Penagalaman Pelanggan 3. Meningkatakan Efesiensi Proses dan Operasional dan Manajemen Perubahan 4. Membangun Kemampuan Inovasi dan Pengetahuan Berkelas Dunia
Therefore, the Company strives to drive breakthrough as various strategies in marketing aspects. Strategy of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) in 2017 adapted the theme “Acceleration of Commercials.” Business strategies that had been prepared by the Company are as follows: 1. Increasing financial performance and profitability. 2. Increasing customer satisfaction and experience. 3. Improving efficiency in Process, Operation and Management of the Company. 4. Develop world-class innovation and knowledge.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
KEBIJAKAN DIVIDEN
DIVIDEND POLICY
Perusahaan membagikan laba sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham. Pada tahun 2016 untuk tahun buku 2015 sesuai dengan Risalah RUPS Nomor: KU.006/1/3/ ASDP-2016 Tanggal 03 Juni 2016 Dividen sebesar total Rp66.854.318.978 dan perusahaan telah lunas melakukan pembayaran dividen pada 1 juli 2016.
The Company distributed profit in accordance with the General Meetings of Shareholders. In 2016, for fiscal year 2015, the distribution referred to GMS Minutes of Meeting No. KU.006/1/3/ASDP-2016 dated June 3, 2015 for Dividend amounted to Rp66,854,318,978 and the Company had completed the dividend payment on July 1, 2016.
Dividen Tahun 2015-2016
Dividend in 2015-2016
Uraian Description
2015
2016
224.039.407.847
229.212.646.764
66.854.318.978
N/A*
2.989.250
1.989.250
Laba per lembar saham Earning per Share
74.948
115.226
Dividen per lembar saham Dividend per Share
22.365
N/A*
29,84%
N/A*
.
Laba bersih Net Profit .
Dividen Dividend .
Jumlah lembar saham Total Shares .
.
.
Payout Ratio Payout Ratio .
Keterangan:
Remarks:
* Untuk tahun buku 2016, Perusahaan belum melakukan RUPS dan belum memutuskan besaran dividen yang akan dibagikan dan dibayarkan pada tahun 2017.
* For fiscal year 2015, the Company has neither organized GMS nor decide amount of dividend to be paid and distributed in 2017.
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH MANAJEMEN DAN/ ATAU KARYAWAN
EMPLOYEE AND/OR MANAGEMENT STOCK OPTION PLAN (ESOP/MSOP)
Sampai dengan tahun 2016, saham Perusahaan hanya dimiliki Pemerintah melalu Menteri BUMN. Tidak ada kepemilikan saham oleh karyawan dan manajemen Perusahaan, sehingga tidak ada informasi terkait ESOP (Employee Stock Option Program) dan MSOP (Management Stock Option Program) baik jumlah saham dan realisasinya, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak maupun harga exercise.
As of 2016, shares of the Company are fully owned by the Govenrment via Ministry of SOE. There was no shares ownership by employees and management, therefore, information about ESOP (Employee Stock Option Plan) and MSOP (Management Stock Option Plan) in terms of total shares and realization, time period, requirement for eligible employee and/or management and exercise price.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
89
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
PUBLIC OFFERING PROCEEDS REALIZATION
Pada tahun 2016, Perusahaan belum melakukan aktivitas terkait penawaran umum di Bursa Efek Indonesia sehingga tidak ada informasi terkait dengan perolehan dana, rencana penggunaan dana, saldo dana dan tanggal persetujuan RUPS atas penggunaan dana dari hasil penawaran umum.
In 2016, the Company had not executed activity related with public offering at Indonesia Stock Exchange, therefore, information about proceeds, proceeds realization plan, outstanding and date of GMS approval on public offering proceeds realization are unavailable.
INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL DENGAN PIHAK BERELASI/ AFILIASI
INFORMATION ON MATERIAL TRANSACTION WITH RELATED/ AFFILIATED PARTY
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak afiliasi antara bank bersama dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan kepemilikan, kepengurusan/ manajemen dan pemerintah dalam kegiatan usahanya.
The Company engaged in transaction with affiliated party between banks altogether with parties under ownership/ managerial/management affiliation and Government in its business activity.
No
Pihak Afiliasi
Sifat Relasi/ Hubungan
Transaksi
Realisasi Transaksi 2016 (Rp Juta)
1
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
BUMN
Bank
358.096
2
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
BUMN
Bank
25.003
3
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
BUMN
Bank
23.643
4
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
BUMN
Bank
509
5
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
BUMN
Bank Deposito
1.437.618
6
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
BUMN
Asuransi Kapal
25.935
7
PT Jamsostek (Persero)
BUMN
Asuransi Tenaga kerja
25.983
8
PT PANN (Persero)
BUMN
Sewa Pembiayaan
271.183
TOTAL
Note: data yang tercantum adalah transaksi yang telah terjadi pembayaran tahun 2016
90
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
2.167.970
Notes: published data is transaction after payment in 2016.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
CHANGE IN REGULATION WITH SIGNIFICANT IMPACT TO THE COMPANY’S PERFORMANCE
Tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja Perusahaan selama tahun 2016.
There is no change in regulation with significant impact to the Company’s performance in 2016.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
CHANGE IN ACCOUNTING POLICY
Tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi selama tahun 2016.
There was no change in accounting policy throughout 2016.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
91
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
SUBSEQUENT MATERIAL INFORMATION AND FACT AFTER ACCOUNTANT REPORTING DATE
Perusahaan telah mengikuti Program Pengampunan Pajak sesuai dengan UU No.11 tanggal 1 Juli 2016. Berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP) dari Direktorat Jenderal Pajak No: 09300001103 tertanggal 4 Januari 2017, dengan uang tebusan yang dibayarkan ke kas negara sebesar Rp35.210.000 dan tambahan harta yang dilaporkan untuk program Pengampunan Pajak adalah sebesar Rp704.200.000, dengan rincian sebagai berikut:
The Company had participated in Tax Amnesty Program pursuant to Law No. 11 dated July 1, 2016. In accordance with the Tax Amnesty Letter (SKPP) by Taxation General Directorate No. 09300001103 dated January 4, 2017, with compensation paid to state treasury amounted to Rp35,210,000 and additional assets to be reported in Tax Amnesty Program amounted to Rp704,200,000 with detail as follows:
Uraian
594.200.000
Aset Tetap tanah dan Bangunan
110.000.000
Jumlah
704.200.000
Sesuai dengan PSAK 70, penyesuaian atas program pengampunan pajak tersebut dicatat dan diakui pada tanggal diterimaaanya surat pengampunan pajak dan berdasarkan UU Pengampunan Pajak, dengan diterimanya SKPP, segala kewajiban perpajakan hingga tahun 2015 diampuni dan semua hak-hak terkait perpajakan tidak dapat dimanfaatkan oleh Perusahaan.
According to PSAK 70, adjustment on the tax amnesty program was booked and recognized on the date of the tax amnestion letter was accepted and pursuant to the Tax Amnesty Law until the acceptance of SKPP, every taxation liability as of 2015 will be eased and every rights related with taxation was not eligible to be utilized by the Company.
KELANGSUNGAN USAHA
BUSINESS CONTINUITY
Tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Perusahaan pada tahun buku terakhir. Perusahaan meyakini hal ini berdasarkan: 1. Laporan keuangan PT ASDP diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradireja, Suhartono dengan opini wajar dalam semua hal yang material.
There was no potential issues with significant impact against the Company’s business continuity in recent fiscal year. The Company concluded this assumption based on: 1. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Financial Statements had been audited by Public Accountant Firm Kanaka Puradireja, Suhartono with unqualified opinion in all material aspects. 2. In 2016, financial ratio of the Company indicated positive achievement. Liquidity ratio stood at 560%, reflecting the Company’s capability to fulfil current liabilities was very good. Solvency to Assets Ratio was 8.37% indicating that the Company’s assets has been very sufficient to fulfil every liabilities. In addition, the Company’s ability to generate profit was indicated positive performance reflected from 3.75% ROA and 4.09% ROE.
2. Rasio keuangan Perusahaan Tahun 2016 menunjukkan hasil positif. Rasio likuiditas sebesar 560%, mencerminkan kemampuan Perusahaan sangat baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio Solvabilitas Terhadap Aset sebesar 8,37% menunjukkan bahwa aset Perusahaan sangat mencukupi untuk memenuhi seluruh kewajiban yang ada. Selain itu kemampuan Perusahaan dalam menghasilkan laba dapat dinilai baik, hal ini dicerminkan dari ROA sebesar 3,75% dan ROE sebesar 4,09%.
92
Nilai (Rp)
Aset Tetap kendaraan
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Rasio
2016
Ratio
2016
Likuiditas
560%
Liquidity
560%
Solvabilitas Terhadap Aset
8,37%
Solvency to Assets
8,37%
Return on Assets (ROA)
3,75%
Return on Assets (ROA)
3,75%
4,09%
Return on Equity (ROE)
4,09%
Return on Equity (ROE)
3. Tidak terdapat gugatan hukum yang menuntut pailit terhadap Perusahaan.
3. There was no law suit claiming the Company’s bankruptcy.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
93
94
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
95
96
TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
Komitmen penerapan GCG merupakan hal yang mutlak bagi ASDP. Hal tersebut dilakukan melalui penguatan infrastruktur yang dimiliki dan secara berkesinambungan meningkatkan sistem dan prosedur untuk mendukung efektivitas pelaksanaan GCG di Perusahaan.
Commitment of GCG implementation is a necessary aspect for ASDP. This is done through internal infrastructure development and continuously develop system and procedure to support effectiveness of the GCG implementation in the Company.
PERNYATAAN KOMITMEN GCG
STATEMENT OF GCG COMMITMENT
ASDP bekomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG yakni Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian dan Kewajaran sebagai dasar peningkatan kinerja Perseroan dengan secara terus menerus melakukan pemutakhiran berbagai pedoman, prosedur operasi, manual sesuai dengan perubahan peraturan perundangundangan yang berlaku, program transformasi dan perkembangan Perusahaan. Pemutakhiran ini dikuatkan dengan sosialisasi dan penerapannya. Pelaksanaan sosialisasi sebagai komitmen Perseroan untuk senantiasa mengingatkan seluruh stakeholders betapa pentingnya implementasi GCG dalam setiap aktivitas pekerjaan. Dalam penerapan GCG, Perseroan mematuhi berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku serta peraturan internal. Secara berkala, ASDP melakukan pengukuran implementasi GCG yang dilakukan oleh pihak independen dan berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap rekomendasi perbaikan yang dihasilkan
ASDP is committed to implement GCG principles such as Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness as basis for the Company’s performance improvement in on going basis by updating several policies, operating procedures, manual in accordance with the prevailing Law, and corporate transormationa nd development program. The update is strengthened through socialization and implementation program. The socializaiton program manifests commitment of the Company to always remind all Stakeholders regarding the importance of GCG implementation in every business activity. In the GCG implementation, the Company shall comply with set of prevailing Law and internal regulation. ASDP also evaluates GCG implementation periodically by indepednent assessor and is committed to follow-up every area of improvement.
DASAR PENERAPAN, PRINSIP DAN ROADMAP GCG
GCG FRAMEWORK, PRINCIPLE AND ROADMAP
Dasar Penerapan GCG
GCG Framework
Semangat yang terkandung dalam penerapan GCG di ASDP adalah niat dan tekad manajemen ASDP untuk menjadikan ASDP sebuah perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang dengan kualitas Produk dan Proses Kerja yang baik, serta memiliki Code of Conduct, termasuk tanggung jawab terhadap lingkungannya.
Spirit of GCG implementation in the ASDP refers to willing and commitment of ASDP’s management to develop ASDP as a growing company with excellent product and working process, having Code of Conducts including environmental responsibility.
Tujuan Penerapan GCG di ASDP adalah sebagai berikut: 1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Organ Perseroan (Pemegang Saham Dewan Komisaris, Direksi), karyawan, pelanggan, mitra kerja, serta masyarakat dan lingkungan berjalan secara baik dan kepentingan semua pihak terpenuhi . 2. Mendorong dan mendukung pengembangan ASDP. 3. Mengelola sumber daya secara lebih amanah. 4. Mengelola risiko secara lebih baik. 5. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada stakeholders.
Objectives of GCG implementation at ASDP are as follows: 1. Manage and direct relationship among the Corporate Structures (Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors), employees, customers, business partners, as well as the society and environment to be well implemented and fulfill interests of all parties. 2. Support and encourage ASDP development. 3. Manage resources more wisely. 4. Better risk management. 5. Improve accountability to the Stakeholders.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
6. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan ASDP. 7. Memperbaiki budaya kerja ASDP. 8. Meningkatkan citra ASDP(image) menjadi semakin baik.
6. Avoid fraud in the ASDP management.
Untuk mewujudkan hal tersebut, ASDP memiliki komitmen penuh dan secara konsisten menegakkan penerapan GCG dengan mengacu kepada beberapa aturan formal yang menjadi landasan bagi ASDP dalam penerapan GCG yaitu:
To achieve these objectives, ASDP is fully committed and consistently enforces GCG implementation by referring to formal regulations as framework ASDP GCG implementation, as follows:
1. Undang Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN (Pasal 5 ayat 3). 2. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha No. PER-01/ MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan perubahannya Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/ MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012. 3. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara. 4. Undang Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang diperbaharui oleh Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007. 5. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor 1317/HK.102/ASDP-2012
1. Law No. 19 of 2003 regarding State-Owned Enterprise (Article 5 point 3). 2. Minister of State-Owned Enterprise Regulation No. PER-01/MBU/2011 regarding Good Corporate Governance Implementation in State-Owned Enterprise with amendment under Minister of State-Owned Enterpise Regulation No. PER-09/MBU/2012 dated July 6, 2012. 3. Minister of State-Owned Enterprise Secretary Decree No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 regarding Good Corporate Governance Implementation Assessment and Evaluation Indicators/Parameters in State-Owned Enterprise.
Prinsip-prinsip GCG
GCG Principles
Prinsip-prinsip GCG sesuai dengan PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, meliputi:
Referring to PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 regarding Good Corporate Governance Implementation in State – Owned Enterprise, the GCG principles are including:
1. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan; 2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif; 3. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan
1. Transparency, transparency in decision-making process and disclosing material and relevant information about the Company;
7. Improve ASDP corporate culture. 8. Build better ASDP image.
4. Law No. 1 of 1995 on Limited Liability Company as revised under Law No. 40 of 2007 dated Augsut 16, 2007. 5. Board of Commissioners and Board of Directors Joint Decree No. 1317/HK.102/SDP-2012.
2. Accountability, obvious function, implementation and accountability of the Structure to implement the Company’s management effectively; 3. Responsibility, consistency between the Company’s management with prevailing Law and healthy
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
97
perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
98
corporate pinciples;
4. Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat; 5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan.
4. Independency, condition where the Company is managed professionally without any conflict of interest and influence/pressure from any party that may violate the prevailing Law and healthy corporate pinciples;
Roadmap GCG ASDP
ASDP GCG Roadmap
ASDP menetapkan arah implementasi GCG dalam bentuk Roadmap GCG yang diharapkan menjadi panduan dalam pelaksanaan implementasi GCG di seluruh tingkatan. Roadmap GCG diarahkan untuk menjadikan GCG sebagai acuan dalam setiap aktivitas operasional. Sasaran akhir Roadmap GCG adalah terwujudnya ASDP sebagai good corporate citizen. Diharapkan dengan dicapainya sasaran akhir tersebut, ASDP optimis dapat meningkatkan dan mempertahankan kinerja secara berkesinambungan.
ASDP has formulated direction of GCG implementation as GCG Roadmap that is implemented as guideline of GCG implementation at all levels. The GCG Roadmap is aligned to establish GCG as framework of every operational activity. Final objective of the GCG Roadmap is ASDP developmeng as good corporate citizen. Within the final objective achievement, ASDP is optimistic to improve and maintain performance in on going basis.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
5. Fairness, fairness and equality in fulfilling rights of the stakeholders arising based on agreement and prevailing Law.
Good Corporate Governance
Good Corporate Governance
a. Pembangunan dan implementasi Infrastruktur GCG serta pemutakhiran Infrastruktur GCG. Infrastruktur GCG itu meliputi Pedoman Tata Kelola Perusahaan, Board Manual, Pedoman Manajemen Risiko, SPI Charter, Komite Audit Charter, Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran (Whistleblowing System), Pedoman Perilaku (Code of Conduct) dan Tata Kelola Teknologi Informasi. b. Pemenuhan rekomendasi hasil asesmen tahun lalu. c. Pelaksanaan mitigasi risiko unit kerja yang efektif.
a. GCG infrastructure development and implementation as well as GCG infrastructure update. The GCG infrastructure includes Code of Corporate Governance, Board Manual, Risk Management Policy, SPI Charter, Audit Committee Charter, Whistle Blowing System, Code of Conducts and Information Technology Goverannce. b. Fulfillment of last year assessment’s recommendations. c. Implementation of risk mitigation at working unit effectively.
Good Governed Company
Good Governed Company
a. Asesmen GCG oleh pihak eksternal dengan skor semakin meningkat b. Penyusunan aplikasi manajemen risiko dan sosialisasi penggunaannya pada unit kerja serta monitoring mitigasi risiko oleh unit kerja c. Penyusunan aplikasi Whistleblowing System Online dan sosialisasi penggunaannya pada unit kerja serta dan sosialisasi penggunaanya pada unit kerja. d. Pelaksanaan mitigasi risiko tingkat Direktorat yang efektif.
a. GCG Assessment by external party with increasing score. b. Development of risk management application and its implementation socialization at working unit and risk mitigation monitoring by the working unit. c. Online Whistle Blowing System application development and socialization at working unit and user socialization at the working unit. d. Risk mitigation at Directorate level effectively.
Good Corporate Citizen
Good Corporate Citizen
a. Pelaksanaan mitigasi risiko korporasi yang efektif b. Budaya risiko dan pedoman perilaku insan perusahaan sudah sangat baik
a. Effective implementation of corporate risk mitigation b. Excellent risk culture and code of conducts by all Company People
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
99
MEMPERKUAT IMPLEMENTASI GCG ASDP
STRENGTHENING ASDP GCG IMPLEMENTATION
Dalam memaknai tata kelola perusahaan yang baik, ASDP memiliki prinsip prinsip dasar yaitu mendorong GCG sebagai bagian dari pengelolaan Perusahaan melalui penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsipprinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, kesetaraan dan tanggung jawab.
In defining the good corporate governance, ASDP has set of principles to encourage GCG as part of the Company’s management through a system reflecting the information disclosure, accountability, fairness and responsibility principles.
ASDP telah melakukan berbagai inisiatif implementasi GCG, baik yang dilakukan secara mandiri maupun dibantu oleh pihak independen dalam mencapai tata kelola perusahaan yang berkelanjutan (sustainable governance).
ASDP has implemented various GCG implementation initiatives both independently and assisted by indepedendent partner to acheive sustainable governance.
Selama tahun 2016, pencapaian program dalam memperkuat implementasi GCG di ASDP telah selesai dilakukan, mencakup:
Throughout 2016, achievement of GG impleemntation enforcement at ASDP includes:
1. Pelaksanaan Evaluasi Pemenuhan Rekomendasi Hasil Asesmen Penerapan GCG Tahun 2015 Evaluasi pemenuhan rekomendasi asesmen GCG yang dilaksanakan pada tahun 2016 sesuai rekomendasi asesmen GCG oleh Asesor GCG dengan Surat Nomor: 080/WIM/XII/2015/vrk, tanggal 15 Desember 2015, tentang Laporan Hasil Asesmen Penerapan GCG Tahun 2015.
1. Realization of GCG Assessment Recommendation 2015 Evaluation of GCG Assessment recommendation fulfillment in 2016 referred to GCG assessment recommendation by GCG Assessor under Letter No. 080/WIM/XII/2015/vrk dated December 15, 2015 regarding GCG Assessment Report 2015.
2. Pemutakhiran Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) serta Board Manual Melakukan pemutakhiran Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance/CoCG) , Board manualdan Pedoman Perilaku (Code of Conduct/ CoC) agar sesuai dengan perkembangan bisnis, strategi perusahaan, anggaran dasar perseroan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
2. Updating the Code of Corporate Governance, Code of Conducts and Board Manual.
3. Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran (Whistleblowing System) Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran merupakan bagian dari sistem pengendalian internal dalam mencegah praktik penyimpangan dan kecurangan serta memperkuat penerapan prakti Good Corporate Governance (GCG).
3. Whistleblowing System
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mengesahkan Pedoman Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran (Whistleblowing System) melalui Keputusan Bersama
100
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Update the Code of Corporate Governance (CoCG), Board Manual and Code of Conducts (CoC) to follow the business progress, corporate strategy, articles of association and other prevailing Law.
Whistleblowing System is part of internal control system to prevent fraud and violation as well as to strengthen Good Corporate Governance (GCG) practice implementation.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) had ratified Whistleblowing System Policy under Board of Commissioners and Board of Directors Joint Decree
Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: SK.168/HK.002/ ASDP-2016, tanggal 9 Februari 2016.Untuk memudahkan pelaporan dugaan pelanggaran, perusahaan memberlakukan Whistleblowing System Online berbasis website yang dapat diakses melalui website perusahaan dengan alamat wbs.indonesiaferry.id dan telah disampaikan ke seluruh unit kerja pusat dan cabang melalui Surat Edaran Direksi Nomor: SE.133/UM.007/ASDP-2016, tanggal 10 November 2016, tentang Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran (Whistleblowing System) Online di Lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan lampiran surat berupa petunjuk pelaksanaan mekanisme aplikasi Whistleblowing System online tersebut.
PENGUKURAN IMPLEMENTASI GCG
No. SK.168/HK.002/ASDP-2016 dated February 9, 2016. To support the whistle blowing process, the Company has also implemented Online Web-based Whistle Blowing System that is accessibel via website addressed at wbs.indonesiafeerry.id and had been disseminated to all units at Head and Branch offices under Board of Directors Circular Letter No. SE.133/ UM.007/SDP-2016 dated November 10, 2017 regarding Online Whistle Blowing System in PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) circumstances with attachment as the Online Whistle Blowing System application Standard Operating Procedure mechanism.
EVALUATION OF GCG IMPLEMENTATION
Dasar Pelaksanaan dan Skor Assessment GCG
GCG Assessment Framework and Score
Pada tahun 2016, selfassessment dilakukan menggunakan indikator parameter assessment berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 Tentang Indikator Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara yang diterbitkan pada tanggal 6 Juni 2012.
In 2016, self-assessment was done using the assessment indicators paramters referring to Ministry of SOE Secretary Decree No. SK-16/S.MBU/2012 regarding Good Corporate Governance Implementation Assessment and Evalaution Indicators Parameters for State – Owned Enterprise issued on June 6, 2012.
Adapun indikator tersebut terdiri dari: 1. Komitmen terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara berkelanjutan 2. Pemegang saham dan RUPS/pemilik modal 3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas 4. Direksi 5. Pengungkapan informasi dan transparansi 6. Aspek lainnya
The indicators include: 1. Commitment on sustainable good corporate governance implementation 2. Shareholders and GPS/capital owners 3. Board of Commissioners/Supervisory Board 4. Board of Directors 5. Information and transparency disclosure 6. Other aspects
2013
65,51 (Cukup Baik) (Fair)
.
Menggunakan indikator parameter assessment berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 Using assessment indicators paramters referring to Ministry of SOE Secretary Decree No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012.
BPKP
Menggunakan indikator parameter assessment berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012. Using assessment indicators paramters referring to Ministry of SOE Secretary Decree No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012
PT Wisma Inti Manajemen
.
2015
82,911 (Baik) (Good) .
.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
101
Assessment GCG
GCG Assessment
Hasil penilaian Assessment GCG oleh pihak independen untuk praktik tahun 2015 menunjukkan hasil dengan predikat “BAIK” dengan capaian skor sebesar 82,911mencakup 6 (enam) aspek yang diukur yaitu: Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan, Pemegang Saham dan RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, Pengungkapan Informasi dan Transparansi, dan Aspek Lainnya. Adapun rincian hasil penilaian setiap aspek tercermin sebagai berikut:
Result of GCG Assessement done by independent party for practice in 2015 indicated “GOOD” result with 82.911 score covering 6 (six) assessed indicators, among others: Commitment on sustainable good corporate governance implementation, Shareholders and GPS/capital owners, Board of Commissioners/Supervisory Board, Board of Directors, Information and transparency disclosure and Other aspects
ASPEKPENGUJIAN/INDIKATOR/PARAMETER
BOBOT SKOR
CAPAIANTAHUN2015 % CAPAIAN
PENJELASAN
I
Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan Commitment on sustainable good corporate governance implementation
7.000
4.090
Kurang Baik Less Good
Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal Shareholders and GPS/capital owners
9.000
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Board of Commissioners/Supervisory Board
35.000
Direksi Board of Directors
35.000
Pengungkapan Informasi dan Transparansi Information and transparency disclosure
9.000
Aspek Lainnya Other aspects
5.000
SKOR CAPAIAN KESELURUHAN TOTAL SCORE
100.000
58
.
.
II
8.553
95
.
III
26.633
76
.
IV
30.581
87
8.054
89
Sangat Baik Very Good
.
5.000
100
.
Sangat Baik Very Good
.
82.911
83
.
102
Sangat Baik Very Good
.
.
VI
Baik Good
.
.
V
Sangat Baik Very Good
.
Baik Good
.
Seluruh rekomendasi hasil assessment GCG tersebut ditindaklanjuti pada tahun 2016
Entire recommendations of the GCG assessment had been followed-up in 2016.
STRUKTUR DAN MEKANISME GCG
GCG STRUCTURE AND MECHANISM
Governance Structure
Governance Structure
Sesuai dengan Undang Undang No. 40 tahun 2007 Bab I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris.
Pursuant to Law No. 40 of 2007 Chapter I regarding General Provisions Article 1, Corporate Structure comprises of General Meetings of Shareholders, Board of Directors and Board of Commissioners.
Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang Undang dan/atau Anggaran Dasar.
General Meetings of Shareholders, that is later stated as GMS is a Corporate Structure with authority that is non-delegated neither to the Board of Directors and Board of Commissioners as stipulated in the Law and/or Articles of Association.
Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/
Board of Commissioners is Corporate Structure who is in charge to perform general and/or special
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.
monitoring based on the Articles of Association and to provide advise to the Board of Directors.
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
Board of Directors is Corproate Structure with full authority and responsibility on the Company’s interests and referring to the Company’s purposes and objectives adn to reprsent the Company on and off the Court in compliance with provisions in the Articles of Association.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Dewan Komisaris
Komite Audit
Komite Manajemen Risiko
Direksi
Sekretaris Perusahaan
Satuan Pengawas Internal
Unit Kerja Lainnya
Organ Perseroan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ Perseroan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masingmasing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan.
These corporate structures has key roles on the success of GCG implementation. The Corporate structure carry out ther functions in accordance with the Law, Articles of Association and other regulations based on a principle that each structure has independency in performing their duty, function and responsibility for the Company’s interests.
RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai Peraturan Perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
GMS, Board of Commissioners adn Board of Directors shall respect each other’s duty, responsibiltiy and authority as regulated int he Law and Articles of Association.
Dalam menjalankan tugas pengurusan perusahaan, Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal serta satuan kerja lain yang menjalankan fungsi kepengurusan Perseroan.
In carrying out the corporate mangement duty, the Board of Directors is assissted byt he Corporate Secretary and other units who conducts the Company’s managerial functions.
Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dapat membentuk komite, yang anggotanya seorang
In carrying out the supervisor duty, Board of Commissioners may establish committees whose members are appointed
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
103
104
atau lebih adalah anggota Dewan Komisaris. Komitekomite tersebut bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
from one or more Board of Directors members. These Committess are responsible to the Board of Commissioners.
Governance Mechanism
Governance Mechanism
Governance Mechanism merupakan mekanisme implementasi GCG yang tercermin dalam sistem yang kuat. Hal ini menjadi penting, karena implementasi GCG tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar governance structure, melainkan dibutuhkan adanya aturan main yang jelas dalam bentuk mekanisme. Governance mechanism dapat diartikan sebagai aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrol (pengawasan) terhadap keputusan tersebut.
Governance mechanism is a mechanism of GCG implementation that is reflected in a robust system. This is important considering the GCG implementation is not only sufficient if only relying on governance structure pillar that also requires obvious rule of the game to shape the mechansim. Governance mechanism is also defined as rule of the game, procedure and obvious relationship between decision-maker with the controller (supervisor) of the policy.
ASDP memiliki Pedoman Good Corporate Governance. Selain pedoman GCG, ASDP telah menyusun Code of Conduct, Board Manual, Pedoman Pengendalian Gratifikasi, Pedoman Sistem Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing System), Charter Komite Audit, Charter Internal Audit dan berbagai kebijakan dan prosedur dalam mendukung terlaksananya tata kelola yang baik. Semua kebijakan dan prosedur tersebut dimaksudkan untuk mendorong Perusahaan mampu melakukan check and balance pada setiap aktivitas bisnis berdasarkan prinsip-prinsip GCG yang berlaku.
ASDP has formulated Code of Corproate Governance. Besides the Code of GCG, ASDP has also enacted Code of Conducts, Board Manual, Anti-Gratification Policy, Whistle Blowing Ssytem Policy, Audit Committee Charter, Internal Audit Charter and other policies and procedure to support good goverannce implementation.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETINGS OF SHAREHOLDERS
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai instansi tertinggi dalam ASDP, mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Wewenang tersebut mencakup meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan ASDP, mengubah anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan Anggota Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara Direktur dan lain-lain.
General Meetings of Shareholders (GMS) is the highest forum at ASDP with authority that is neither delegated to the Board of Commissioners nor the Board of Diretors under limit stipulated in the Articles of Association and other prevailing Law. The authority includes accountability of the Board of Commissioners and Board of Directors related with ASDP management, Articles of Association amendment, Board of Directors and Board of Commissoners members appointment and discharge, deciding the segregation of managerial duty and authority among the Directors and others.
Selama tahun 2016 ASDP melakukan 1 (satu) kali RUPS Tahunan mengenai Pengesahan Laporan Keuangan Audited Tahun 2015 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Throughout 2016, ASDP held 1 (one) Annual GMS discussing PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Audited Financial Statements 2015 Ratification.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Entire policy and procedure aim to encourage the Company to perform check and balance in every business activity based on prevailing GCG principles.
RUPS Tahunan
Annual GMS
RUPS di ASDP diselenggarakan pada tanggal 1 Juni 2016
On June 1, 2016
Pihak yang hadir dalam RUPS terdiri dari Kuasa Pemegang Saham yakni Deputi Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN, Dewan Komisaris dan Direksi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
The GMS was attended by Shareholders Attorney including Construction and Transportation Facilities and Infrastrutures Deputy, Ministry of SOE and PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Board of Commissioners and Board of Directors.
No
Agenda
Keputusan Resolutions
Pelaksanaan Keputusan RUPS Realization of GMS Resolutions
.
.
1
Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015 termasuk Penyajian kembali Tahun Buku 2014 dan 2013, Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2015, serta Pemberian Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab (Volledig acquit et decharge) kepada Direksi atas Tindakan Pengurusan Perseroan dan Anggota Dewan Komisaris atas Tindakan Pengawasan Perseroan selama Tahun BUku 2015 Approval to Annual Report and Financial Statements . Fiscal Year 2015 including Restatement of Fiscal Year .2014 and 2013, Approval to Board of Commissioners . Supervisory Duty Report and Ratification to Partnership .and Environment Development Program Financial . Statements for Fiscal Year 2015, as well as Full . Responsibility Dismisal and Discharge (Volledig acquit et decharge) for the Board of Directors on the . Managerial Duty and Board of Commissioners . Members on Supervisor Duty Throughout Fiscal Year 2015
Menyetujui Laporan Tahunan dan Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015 Termasuk Penyajian Kembali Tahun Buku 2014 dan 2013, Persetujuan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2015 yang telah diaudit oleh KAP Ghazali, Sahat dan Rekan Approved Annual Report and Finacnial Statements Fiscal Year 2015 including Restatement of Fiscal Year 2014 and 2013, Approval to Board of Commissiornes Supervisory Duty Report and Ratification to Partnersip and Environment Development Program Financial Statements for Fiscal Year 2015 audited by KAP Ghazali, Sahat and Partners
Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2015 Stipulation of Net Income for Fiscal Year 2015
a. Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan Tahun Buku 2015 sebesar Rp. 222.847.729.927, Approval to Net Income Fiscal Year 2015 realization amounted Rp222,847,729,927,b. Menyetujui tambahan besaran dana PKBL Tahun BUku 2016 sebesar Rp. 7.418.789.460 yang sumber dananya dari beban Perusahaan, serta dana lainnya yang merupakan sisa saldo dana PKBL dari tahun sebelumnya. Approval to additional PKBL amount for Fiscal Year 2016 amounted to Rp7,418,789,460 with soruce of fund from the Company’s budget and other budget as previous year’s PKBL balance.
.
2
.
Telah terlaksana Completed .
.
Telah terlaksana Completed
.
.
.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
105
No
Agenda
Keputusan Resolutions
.
Pelaksanaan Keputusan RUPS Realization of GMS Resolutions .
3
Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris Stipulation of Board of Directors and Board of Commissioners Remuneration .
Penetapan besarnya gaji/ honorarium berikut fasilitas Telah terlaksana dan tunjangan lainnya Tahun Buku 2016 serta Tantiem Completed Tahun Buku 2015 untuk Anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan ditetapkan secara tersendiri. Stipulation of salary/honorarium amount altogether with facilities and other allowances for Fiscal year 2016 and Incentives for Fiscal Year 2015 for PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Board of Directors and Board of Commissioners members will be stipulated separately .
.
4
Penetapan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan) dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku yang Berakhir tanggal 31 Desember 2016 Appointment of Public Accountant Firm (KAP) to audit Financial Statements and Partnership and Environment Development Program Financial Statements for Fiscal Year ended on December 31, 2016 .
5
Pertanggungjawaban Penggunaan PMN Tahun 2015 PMN 2015 Accountability Report .
Menetapkan Pelimpahan Kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk melakukan Proses Pelelangan Kantor Akuntan Publik (KAP) Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku yang akan berakhir tanggal 31 Desember 2016 Stipulate authority delegation to the Board of Commissioners to conduct Public Accountant Firm (KAP) tender process for Financial Statements and Environment Development Program Financial Statements for Fiscal Year ended on December 31, 2016
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
.
.
Menyetujui pertanggungjawaban penggunaan PMN sampai dengan 29 Februari 2016 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Tahun 2015 dengan ketentuan semua kegiatan dan penggunaan telah digunakan sesuai dengan Kajian Bersama PMN pada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Tahun 2015 dan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-08/MBU/06/2015 dan Nomor: PER-11/MBU/09/2015 Tentang Pedoman Pelaporan Realisasi Penggunaan Tambahan Dana PMN Approve the PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) 2015 PMN Accountability Report as of February 29, 2016, with terms and condition that entire disbursement activities had referred to PMN Joint Review at PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) 2015 and Minsiter of SOE Regulation No. PER-08/MBU/06/2015 and No. PER-11/ MBU/09/2015 regaridng Additional PMN Proceeds Realization Report .
106
Telah terlaksana Completed
Telah terlaksana Completed .
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa ASDP melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko.
Board of Commissioners is a corproate structure with collective responsibility to supervise and advise the Board of Directors and ensure that ASDP has implemented GCG in all organization lines and levels. To support duty implementation, the Board of Commissioners is helped by Audit Committee and Risk Management Monitoring Committee.
Komposisi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Composition
Sampai dengan 31 Desember 2016 komposisi Dewan Komisaris ASDP sebagai berikut:
As of December 31, 2016, the ASDP Board of Commissioners composition is as follows:
Nama Lalu Sudarmadi
Jabatan
Dasar Pengangkatan/Pemberhentian
Komisaris Utama President Commissioner
Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-231/ MBU/11/2015 tanggal 17 November 2015 Minister of SOE Regulation No. SK-231/ MBU/11/2015 dated November 17, 2015
.
.
Achmad Sanusi
Anggota Dewan Komisaris Board of Commissioners Member .
Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-421/MBU/2012 Tanggal 22 November 2012 Minister of SOE Regulation No. KEP-421/MBU/2012 dated November 22, 2012 .
Stephanus Budiyono
Anggota Dewan Komisaris Board of Commissioners Member .
Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-242/MBU/2013 Tanggal 16 Mei 2013 Minister of SOE Regulation No. KEP-242/MBU/2013 dated May 16, 2013 .
Sugihardjo
Anggota Dewan Komisaris Board of Commissioners Member .
Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-231/ MBU/11/2015 tanggal 17 November 2015 Minister of SOE Regulation No. SK-231/ MBU/11/2015 dated November 17, 2015 .
Asep Iskandar
Anggota Dewan Komisaris Board of Commissioners Member .
Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-356/MBU/2013 Tanggal 2 Oktober 2013 Minister of SOE Regulation No. KEP-356/MBU/2013 dated October 2, 2013 .
Chumaidi Syarief Romas
Anggota Dewan Komisaris Board of Commissioners Member .
Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-03/ MBU/2014 tanggal 8 Januari 2014 Minister of SOE Regulation No. SK-03/MBU/2014 dated January 8, 2014 .
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
107
Bagi Komisaris yang baru diangkat diberikan Program Pengenalan. Penanggung jawab Program Pengenalan berada pada Sekretaris Perusahaan. Materi Program Pengenalan mencakup:
Orientation program is provided for the newly-appointed Commissioner. The orientation program is under responsibility of Corporate Secretary. The orientation program material includes:
Anggaran Dasar ASDP Peraturan perundang-undangan terkait bisnis ASDP Laporan Tahunan ASDP Rencana Jangka Panjang Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Program Kerja Dewan Komisaris Key Performance Indicator Dewan Komisaris
ASDP Articles of Association Related Law in ASDP Business ASDP Annual Report Business Plan Long-Term Plan Annual Budget Plan Board of Commissioners Working Program Board of Commissioners Key Performance Indicators.
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris
Board of Commissioners Appointment and Discharge
Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengangkatan Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan umum dan khusus yang ditetapkan dalam Board Manual.
Board of Commissioners members are appointed and discharged by GMS in accordance with the Law. The Board of Commissioners appointemnt shall meet the general and specific requirements stipulated in the Board Manual.
Independensi Dewan Komisaris dan Komisaris Independen
Board of Commissioners Independency and Indpendent Commissioner
Seluruh anggota Dewan Komisaris ASDP bertindak independen dan bebas intervensi dari pihak manapun.
All of ASDP Board of Commissioners members are independent and free from intervention from any party.
Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di Perusahaan Lain
Family and Managerial Affiliation in Other Company
Hubungan keluarga dan kepengurusan perusahaan lain anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi serta Pemegang Saham selama periode tahun 2016 sebagai berikut:
Board of Commissioners members Ffamily and managerial affiliations with other members of Board of Commissioners and/or Board of Directors and Shareholders in 2016 period is explained below:
Nama
Hubungan Keluarga Dengan Organ ASDP Family Affiliation with ASDP Structure Direksi Pemegang Dewan Board of Saham Komisaris Board of Directors Shareholders Commissioners Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Yes No Yes No Yes No .
.
.
.
.
108
.
.
.
.
.
Hubungan Kepengurusan di Perusahaan Lain Managerial Affiliation in Other Company Sebagai Dewan Sebagai Sebagai Komisaris Direksi Pemegang Board of Board of Saham Commissioners Directors Shareholders Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Yes No Yes No Yes No .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Lalu Sudarmadi
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Achmad Sanusi
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Stephanus Budiyono
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Sugihardjo
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Asep Iskandar
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Chumaidi S.R
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.
Among the Board of Commissioners members and Board of Commissioners with Board of Directors members has no family affiliation by blood until third degree horizontally and vertically or in –law affiliation.
Upaya Meminimalisasi Benturan Kepentingan
Conflcit of Interest Prevention
Untuk meminimalisasi terjadinya benturan kepentingan, setiap Anggota Dewan Komisaris juga diwajibkan untuk membuat Daftar Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham Anggota Dewan Komisaris dan/atau keluarganya pada ASDP maupun perusahaan lain. Daftar Khusus disimpan dan diadministrasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris.
To minimize conflict of interest, every Board of Commissioners member is regulated to report Shareholders List diclosing information of Board of Commisisoners Members and/or families shares owneship at ASDP and other companies. The Special List is kept and administered by the Board of Commissioners Secretary.
Pedoman Kerja Dewan Komisaris
Board of Commisioners’ Board Manual
Dewan Komisaris berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.
Board of Commissioners refers to the Board Manual (Bard of Commissioners and Board of Directors Working Procedure). The Board Manual discloses Board of Commissioners and board of Directors working mchanism and explains stage of the activities in structured, systematic, easy to be understood and consistently implemented as well as treated as referece for the Board of Commissioners and Board of Directors to carry out their duties to acheive Vision and Mission of the Company to establish high working standard in line with GCG principles.
Dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan dan memberikan saran atas pengelolaan Perseroan oleh Direksi, Dewan Komisaris memiliki Board Charter sebagai pedoman kerja. Board Charter merupakan hasil kodifikasi dari berbagai peraturan yang berlaku, praktik-praktik terbaik (best practices) GCG, serta prinsip-prinsip hukum korporasi. Tujuan Board Charter adalah memberikan pedoman kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi.
In the course of supervisory duty implementation and provide recommednation on the Company’s managerial activities done by the Board of Directors, the Board of Commissioners has drafted Board Charter as codification of set of regulation, GCG best practice as well as corporate legal principles. Purpose of the Board Charter is to provide guideline to the Board of Commissioners and Board of Directors in understanding regulations related with the Board of Commissioners and Board of Directors.
Pedoman dan tata tertib Kerja Dewan Komisaris dalam Board Manual menjadi pedoman praktis bagi Dewan Komisaris dalam penerapan GCG di perusahaan yang mencakup: Penjelasan fungsi Dewan Komisaris Pedoman umum pengawasan Dewan Komisaris Etika jabatan Dewan Komisaris Tugas dan kewajiban Dewan Komisaris Wewenang dan hak Komisaris
The Board of Commissioners working guidelien and procedure stipulated in the Board Manual become the practice guideline for the Board of Commisisoners in the GCG implementation in the Company, including: Explanation of Board of Commissioners function Board of Commissioners general provisions Board of Commissioners profiessional ethics Board of Commissioners duties and responsibility Board of Commissioners authority and rights
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
109
Evaluasi kinerja, serta Komite-komite di bawah Dewan Komisaris
Performance evalaution, and Committees under the Board of Commissioners
Tugas Dewan Komisaris
Board of Commissioners Duty
Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
Board of Commissioners is a corporate structure with collective duty to perform general and or specific supervisions in accordance with the Articles of Association and to provide advise to the Board of Directors. Position of each Board of Commissioners member, including the President Commissioner is equal. The President Director has duty as primus inter pares to coordinate activities of the Board of Commissioners. The Board of Commissioners is appointed and discharged by the GMS. In carrying out the duties, the Board of Commissioners is being responsible to the GMS. The Board of Commissioners’ accountability to the GMS reflects manifestation of supervisory accountability on the Company’s management in the GCG principles implementation.
Bidang tugas anggota Dewan Komisaris dibagi dalam 6 (enam) bidang tugas dengan rincian sebagai berikut:
Board of Commissioners members’ individual duty is classified into 6 (six) area of duty with detail explanation as follows:
Nama
Jabatan
Bidang Tugas
Uraian Tugas
Lalu Sudarmadi
Komisaris Utama President Commissioner
Koordinasi seluruh kegiatan Dewan Komisaris Coordinating entire activities of the Board of Comimissioners
Mengkoordinir semua pelaksanaan tugas dan kegiata pengawasan Dewan Komisaris serta memberikan arahan kepada Direksi terhadap pengurusan perusahaan Coordiante entire implementation of supervisory duty and activity by the Board of Commissioners ans provide recommendation to the Board of Directors regaridng the Company’s management.
Membidangi Akutansi dan Keuangan Supervising Accounting and Finance
1. Membidangi segala aspek yang berkaitan dengan akutansi dan keuangan. Supervise every aspect relaed with accounting and finance 2. Sebagai Ketua Komite Audit sebagaimana Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Peseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry Nomor: 05/ KOM/X/2013 tanggal 28 Oktober 2013 tentang Pembagian Tugas Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry Act as Audit Committee Chairman under Perusahaan Peseroan (Persero) PT ASDP Indonesia . Ferry Boad of Commissioners Resolution No: 05/. KOM/X/2013 dated October 28, 2013 regarding . Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry Board of Commissioners Division of Duty
.
Achmad Sanusi
Komisaris Commissioner .
.
.
.
.
.
110
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Nama
Jabatan
Bidang Tugas
Uraian Tugas
Stephanus Budiyono
Komisaris Commissioner
Membidangi aspek Teknis Supervising Technical Aspect
Membidangi segala aspek yang berkaitan dengan operasional pelabuhan, operasional kapal dan bagian teknik Supervising entire aspects related with the port operations, vessels operations and engineering sector
.
.
.
Sugihardjo
Komisaris Commissioner .
Membidangi Hukum dan Mutu pelayanan dan keselamatan Supervising Legal, Service Quality and Safety
Membidangi segala aspek yang berkaitan dengan hukum dan mutu pelayanan dan keselamatan Supervising enture aspects related with legal and service quality and safety aspects.
Membidangi bisnis dan IT Perusahaan Supervising Corporate Business and IT
1. Membidangi segala aspek yang berkaitan dengan strategi bisnis perusahaan dan pengembangan usaha termasuk investasi dan pengembangan IT. 2. Sebagai Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko 1. Supervising entire aspects related with corporate business strategy and business development including IT investment and development. 2. Act as Chairman of Risk Management Monitoring Commitee
.
Asep Iskandar
Komisaris Commissioner .
.
.
.
.
Chumaidi S.R
Komisaris Commissioner .
Membidangi SDM dan RJPP Supervising HR and RJPP .
Membidangi segala aspek yang berkaitan dengan pengembangan SDM dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan Supervising entire aspects related with HR and Business Plan development .
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Tahun 2016
Board of Commissioners Duty Implementation in 2016
Dewan Komisaris telah menyusun rencana kerja Dewan Komisaris yang disusun pada awal tahun 2016 kegiatan sebagai berikut:
Board of Commissioners has prepared Board of Commissioners working plan at beginning of 2016, as follows:
NO
RENCANA KEGIATAN
REALISASI
a.
Rapat Internal Dewan Komisaris Board of Commissioners Internal Meeting
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 16 ayat (7) Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris akan melaksanakan rapat paling sedikit setiap bulan sekali. Dalam rapat dimaksud, Dewan Komisaris akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam rangka pelaksanaan pengawasan, termasuk pengambilan keputusan Referring to provisions in Article 16 point (7) Articles of Association, the Board of Commissioners will organize meeting minimum once in a month. In the meeting, the Board of Commissioners will discuss issue related with the duty, authority, obligation and responsibility of the Board of Commissioners to perform supervision, including the decision-making
.
.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
111
NO
RENCANA KEGIATAN
REALISASI
b.
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Management Meeting (BOC and BOD Joint Meeting)
1) Pembahasan konsep Laporan Tahunan Tahun Buku 2015 (sebelum audit). Pembahasan ini dilakukan sebagai bahan bagi anggota Dewan Komisaris untuk menyetujui dan menandatangani Laporan Tahunan Tersebut, sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham. Discussion of Annual Report Fiscal Year 2015 concept (unaudited). The discussion was done as agenda for the Board of Commissioners to approve and sign the Annual Report prior submitted to the Shareholders. 2) Pembahasan Laporan hasil Pemeriksaan Auditor Ekternal atas Laporan Tahunan Tahun Buku 2015. Discusison External Auditor Audit Report on Annual Report Fiscal Year 2015. 3) Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan SPI Tahun 2015. Discussion of SPI Audit Report in 2015. 4) Pembahasan konsep Laporan Manajemen Perusahaan Triwulanan Tahun Buku 2016, paling lambat akhir bulan berikutnya setelah Triwulan I, II, III dan IV berakhir. Apabila Dewan Komisaris menyetujui, maka laporan tersebut akan ditandatangani oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham. Discussion Quarter Management Report for 1st, 2nd, 3rd and 4th Quarter the latest every end of next month for every 1st, 2nd, 3rd and 4th Quarter. If the Board of Commissioners has approved, the report will be signed by the President Commissioner and President Director prior delivered to the Shareholders. 5) Pembahasan Laporan Manajemen Bulanan Tahun Buku 2016, paling lambat akhir bulan berikutnya. Discussion of Monthly Management Report Fiscal Year 2016, the latest by end of next month 6) Pembahasan konsep usulan yang akan diajukan Direksi dalam RUPS tentang Laporan Tahunan Tahun Buku 2015 paling lambat 30 April 2016. Discuss concept of recommendation that will be submitted by the Board of Directors in GMS on Annual Report Fiscal Year 2015 the latest by April 30, 2016. 7) Pembahasan rencana tindakan Direksi yang memerlukan persetujuan tertulis Dewan Komisaris atau rekomendasi tertulis (pendapat dan saran) Dewan Komisaris kepada RUPS. Discuss Board of Directors activity plan that requires written approval from the Board of Commissioners or written recommendation (opinion and suggestion) from the Board of Commissioners to the RUPS. 8) Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2017 paling lambat pada pertengahan bulan November 2016. Discussion of Budget Plan 2016 the latest by mid of November 2016.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
c.
Rapat bersama dengan Kementerian BUMN/ Pemegang Saham Meeting with Ministry of SOE/Shareholders .
Sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Pasal 21 Anggaran Dasar Perseroan dan Ketentuan dalam Sistem Perencanaan dan Pengendalian BUMN, Dewan Komisaris telah menghadiri rapat bersama dengan Pemegang Saham dalam pelaksanaan RUPS atau pembahasan lainnya sebagai berikut: As the implementation of provisions under Article 21 Articles of Association and Provisions in SOE Planning and Controlling Plan, the Board of Commissioners had attended meeting with the Shareholders in the GMS and other discussions, as follows: 1) RUPS Tahunan tentang Laporan Tahunan Tahun Buku 2015. RUPS Tahunan twntang Laporan Tahunan Tahun Buku 2015 2) RUPS Tahunan tentang Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2017. Annual GMS on Budget Plan 2017. 3) Mendahului pelaksanaan RUPS tersebut, Dewan Komisaris juga telah menghadiri Persiapan RUPS apabila dilaksanakan. Dalam setiap pelaksanaan RUPS tersebut, Dewan Komisaris telah menyampaikan penilaian, pendapat dan saran atas materi rapat. Preceding the GMS implementation, the Board of Commissioners had also attended the GMS preparation. In every GMS implementation, the Board of Commissioners had presented evaluation, opinion and suggestion for the meeting agenda. 4) Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris selama tahun 2015 yang disampaikan bersamaan dengan RUPS Pengesahan Laporan Keuangan (Audit) Tahun buku 2015. Board of Commissioners duty implementation throughout 2015 that is presented altogether with GMS on Ratification of Financial Statements (Audited) Fiscal Year 2015 .
.
.
.
.
112
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
NO
RENCANA KEGIATAN
REALISASI
d.
Kunjungan kerja ke Kantor Cabang dan Kantor Pusat Working Visit to Branch Office and Head Office
1. Dewan Komisaris telah melakukan kunjungan kerja ke Cabang dan Kantor Pusat selama tahun 2016, yang disesuaikan dengan urgensinya dalam pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris. Board of Commissioners had visited Branch and Head offices throughout 2016 with reference to their dutyies in Board of Commissioners supervisory duty implementation. 2. Dalam kunjungan kerja ke Cabang dan Kantor Pusat akan dirangkaikan dengan Rapat Dewan Komisaris dengan mengundang beberapa Pimpinan Cabang untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris dan memberikan penjelasan mengenai realisasi pelaksanaan RKAC dan RKAP serta permasalahan strategis Cabang dan Kantor Pusat. Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam penjelasan Pasal 31 Undang Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Dewan Komisaris berwenang meminta penjelasan dari Direksi dan pejabat lainnya mengenai pengelolaan Perseroan dan mengundang Direksi dan pejabat lainnya untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris. Kehadiran pejabat lainnya dalam rapat tersebut dengan sepengetahuan Direksi In performing working visit to Branch and Head Office, the activity shall be followed by Board of Commissioners meeting inviting Branch Heads to attend the meeting and present explanation on the realization of RKAC and RKAP as well as strategic issues at the Branch and Head office. Refering to provisions stipulated under Law No. 19 of 2003 regarding SOE, the Board of Commissioners is authorized and eligible to request explanation from the Board of Directors and other Executives attending the Board of Commissioners meeting. Existence of other Executives in the meeting is reported to the Board of Directors
.
.
.
e.
Penugasan kepada Komite Audit Audit Committee Assignment .
Penugasan kepada Komite Audit untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor, memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya, memastikan terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan BUMN, melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta penugasan lainnya Assignment to Audit Committee to ensure effectiveness in the internal control system as well as external and internal auditors’ duty implementation, to provide recommendation on the improvement of management controlling system and its implementation, to ensure satisfactory review procedure over entire information published by the SOE, identify other issues requiring the Board of Commissioners’ concern and other assignments. .
f.
Penugasan kepada Komite Pemantau Manajemen Risiko Risk Management Monitoring Committee Assignment
Penugasan kepada Komite Pemantau Manajemen Risiko untuk fungsi pemantauan risiko yang diidentifikasi oleh manajemen termasuk pelaksanaan mitigasinya, memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan pengendalian manajemen risiko dan pelaksanaan manajemen risiko Assignment to the Risk Management Monitoring Committee for risk monitoring function identified by the management including the mitigation plan, to provide recommendation on the improvement of risk management controlling and risk management implementation.
Penugasan kepada Sekretaris Dewan Komisaris Board of Commissioners Secretary Assignment
Penugasan kepada Sekretaris Dewan Komisaris untuk melakukan persiapan rapat BOD dan BOC, membuat risalah rapat, mengadministrasikan surat menyurat dan menyiapkan surat-surat terkait dengan Keputusan Dewan Komisaris baik kepada Direksi maupun kepada Pemegang Saham serta membuat laporan kerja Dewan Komisaris kepada Pemegang Saham. Assignment to Board of Commissioners Secretary to prepare BOD and BOC meeting, Minutes of meeting, letter administration and administer the letters related with the Board of Commissioners resolutions addressed to the Board of Directors or Shareholders, and prepare Board of Commissioners working report to the Shareholders
Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Public Accountant Firm (KAP) Appointment
Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan Audit atas Laporan Keuangan tahun buku berjalan. Penunjukan KAP tersebut dilakukan setelah proses seleksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku Tahun 2016 Dewan Komisaris telah melakukan penunjukan Kantor Akuntan Publik. Appointment ofthe Public Accountant Firm (KAP) to paudit Financial Statements of current fiscal year. The KAP appointment is done after selection process in compliance with prevailing Law. In 2016, the Board of Commissioners had taken part in Public Accountant Firm appointment.
.
g.
.
h.
.
.
.
.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
113
NO
i.
RENCANA KEGIATAN
REALISASI
Lain-lain (diskusi/ lokakarya/seminar/rapat kerja, dll Public Accountant Firm (KAP) Appointment
Untuk menampung kegiatan yang belum ditentukan pada saat penyusunan Program Kerja Tahun 2016, dikategorikan sebagai kegiatan lain-lain. Kegiatan ini meliputi keikutsertaan pada berbagai diskusi/lokakarya/seminar/rapat kerja, penataran, penyegaran Dewan Komisaris, pembahasan dalam rapat bersama dengan Kementerian BUMN yang belum diprogramkan tersendiri, dll. Selama tahun 2016 Dewan Komisaris telah mengikuti beberapa seminar dan diklat yang berkaitan dengan GCG. To handle the unappropriated activities during the Budget Plan 2016 preparation, the activity is classified as other activities. The activity includes participation in various discussion/workshop/seminar/ working meeting, coaching, refreshment for the Board of Commissioners, discussion in meeting with Ministry of SOE without specific program, etc. Throughout 2016, the Board of Commissioners has participated in several GCG-.related seminar and training.
.
.
.
114
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Tahun 2016
Board of Commissioners Duty Implementation 2016
Selama tahun buku 2016 Dewan Komisaris telah melaksanakan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Dewan Komisaris yang meliputi pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundangundangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
Throughout 2016, the Board of Commissioners had implemented activities related with the Board of Commissioners’ duty and function including supervising the managerial policy, general management practice both regarding the Company and its business done by the Board of Directors including providing advise to the Board of Directors and supervising the implementation of Business Plan, Budget Plan and provisions in Articles of Association and General Meetings of Shareholders Resolution as well as other prevailing Law, for the Company’s interests and according to the Company’s purpose and objectives.
Program Pelatihan / Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Training/ Competency Development Program
Selama tahun 2016 pelatihan yang telah diikuti oleh Dewan Komisaris meliputi seminar dan pelatihan peningkatan pengetahuan dibidang GCG dan peningkatan pengetahuan di bidang Manajemen Risiko
Throughout 2016, the Board of Commissioners participated in trainings, including knowledge development seminar and training in GCG and Risk Management.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meeting
Selama tahun buku 2016 Dewan Komisaris telah melaksanakan kegiatan rapat internal Dewan Komisaris dengan seluruh organ pendukungnya serta melakukan rapat gabungan dengan Direksi setiap bulannya dengan agenda pembahasan kinerja perusahaan bulanan dan hal-hal lain yang sekiranya memerlukan keputusan ataupun masukan dari Dewan Komisaris terkait dengan operasional perusahaan.
Throughout fiscal year 2016, the Board of Commissioners had organized Board of Commissioners Internal Meeting with all supporting structures and monthly management meeting with the Board of Directors with agenda discussing monthly company’s performance and other issues that were considered requiring decision or opinion from the Board of Commissioners related with the Company’s operations.
Selama tahun 2016, Dewan Komisaris secara berkala mengadakan rapat, baik rapat internal Dewan Komisaris maupun Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi.
Throughout 2016, the Board of Commissioners organized meeting periodically both Board of Commissioners interanal meeting and management meeting with the Board of Directors.
Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara terbanyak.
Board of Commissioners meeting resolution is taken based on collective consensus. If the collective consensus is failed to be achieved, the resolution will be taken by voting.
Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai aspek operasional dan pengelolaan finansial ASDP. Selama tahun 2016, Dewan Komisaris melaksanakan rapat internal sebanyak 16 kali serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 17 kali.
Board of Commissioners meeting consistsof internal meeting and management meeting with the Board of Directors to discuss various ASDP’s operational and financial mangement aspects. Throughout 2016, the Board of Commissioners held 16 internal meeting and 17 management meetign with the Board of Directors.
Rekapitulasi Rapat Internal Dewan Komisaris Tahun 2016
Board of Commissioners Internal Meeting Recapitulation 2016
No
Nama Name
.
Jabatan Position
Rapat Internal Dewan Komisaris Board of Commissioners Internal Meeting Kehadiran Jumlah Rapat Total Meetings Attendance
Rapat Gabungan Dewan Komisaris-Direksi Management Meeting (BOC-BOD) Jumlah Rapat Kehadiran Total Meetings Attendance
Komisaris Utama President Commissioner
14
10
13
10
Komisaris Commissioner
14
12
13
13
Komisaris Commissioner
14
14
13
13
Komisaris Commissioner
14
4
13
4
Komisaris Commissioner
14
13
13
12
14
14
13
13
.
.
.
1
Lalu Sudarmadi
.
.
.
.
.
2
Achmad Sanusi
.
3
Stephanus Budiyono
.
4
Sugihardjo
.
5
Asep Iskandar
.
6
Chumaidi S.R
Komisaris Commissioner
.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
115
Agenda Rapat Internal Dewan Komisaris membahas antara lain tentang: No
The internal meeting of the Board of Commissioners discussed about
Tgl Rapat meeting date
Perihal/Agenda
Selasa, 5 Januari 2016 Tuesday, 5 January 2016
1. Laporan Manajemen Bulan Desember 2015 Management Report as of December 2015 2. Lain-lain Others
Kamis, 7 Januari 2016 Thursday, 7 January 2016
1. Konsinyering Rapat Kerja Dewan Komisaris Tahun 2016. Board of Commissioners Working Meeting 2016. 2. Lain-lain Others
.
1
.
.
.
2
.
.
.
3
Kamis, 8 Januari 2016 Thursday, 8 January 2016
.
1. Lanjutan Raker Dewan Komisaris Tahun 2016 Board of Commissioners Working Meting (Cont’d) 2016 2. Lain-lain Others .
.
4
Selasa, 19 Januari 2016 Tuesday, 19 January 2016
1. Membahas mengenai Windows Blower System (WBS) Discussion on Whsitle Blowing System (WBS) 2. Lain-lain Others
Rabu, 20 Januari 2016 Wednesday, 20 January 2016
1. Rapat koordinasi laporan bulanan Monthly report coordination meeting 2. Lain-lain Others
Rabu, 22 Januari 2016 Wednesday, 22 January 2016
1. Pembahasan penyusunan Program Kerja Komite dan Persiapan RUPS Tahun 2016 Discussion on Committee Working Program and GMS 2016 Preparation 2. Lain-lain. Others
.
.
.
5
.
.
.
6
.
.
.
7
Selasa, 10 Januari 2016 Tuesday, 10 January 2016
.
1. Pembahasan Program Kerja Dewan Komisaris Tahun 2017 Discussion on Board of Commissioners Working Program 2017 2. Lain-lain Others .
.
8
Kamis, 28 April 2016 Thursday, 28 April 2016
1. Pembahasan Laporan Manajemen Bulan Maret 2016 Discussion on Management Report as of March 2016 2. Lain-lain Others
Jumat, 13 Mei 2016 Friday, 13 May 2016
1. Rapat pembahasan usulan calon Direksi Board of Directors candidate discussion 2. Wawancara calon Direksi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Interview of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) BOD Candidate 3. Lain-lain Others.
.
.
.
9
.
.
.
.
10
Kamis, 1 Agustus 2016 Thursday, 1 August 2016
.
1. Pembahasan Penyusunan Program Pengendalian Intern; Internal Control Program Preparation; 2. Pembahasan RKA Dewan Komisaris Board of Commissioners Budget Plan Discussion 3. Lain-lain. Others .
.
.
116
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
No
Tgl Rapat meeting date
Perihal/Agenda
Selasa, 30 Agustus 2016 Tuesday, 30 August 2016
1. Pembahasan sisem pengawasan intern; Internal audit system discussion; 2. Pembahasan mekanisme docking; Docking mechanism discusison 3. Pembahasan RKA Dekom dan Komite Tahun 2017; Board of Commissioners and Committee Budget Plan 2017 Discussion; 4. Pembahasan Pengendalian Dokumen Dekom; BOC Document Controlling Discussion; 5. Lain-lain Others.
.
11
.
.
.
.
.
.
12
Selasa, 25 Oktober 2016 Tuesday, 25 October 2016
.
1. Pembahasan evaluasi atas Draft RKAP tahun 2017; RKAP 2017 Draft Evaluation; 2. Lain-lain Others. .
.
13
Kamis, 10 November 2016 Thursday, 10 November 2016
.
1. Pembahasan Gagasan Transformasi PT ASDP Indonesia Ferry (persero) PT ASDP Indonesia Ferry (persero) Transformation Idea Discussion; 2. Lain-lain. Others .
.
Selasa, 20 Desember 2016 Tuesday, 20 December 2016
14
.
1. Pembahasan finalisasi Program Kerja Dewan Komisaris Tahun 2017; Board of Commissioners 2017 Working Program Finalization; 2. Lain-lain Others. .
.
Rapat Dewan Komisaris Dengan Komite No
Board of Commissioners Meetings with the Committee
Tgl Rapat meeting date
Perihal/Agenda
Jumat, 5 Februari 2016 Friday, 5 February 2016
1. Pembahasan GCG dengan unit ERM; GCG discussion with ERM unit; 2. Lain-lain. Others
Kamis, 12 Januari 2016 Thursday, 12 January 2016
1. Pembahasan assessment Direksi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero); PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Board of Directors Assesment; 2. Lain-lain. Others
Kamis, 25 Februari 2016 Thursday, 25 February 2016
1. Pembahasan Report General Audit Tahun 2015 General Audit Report 2015 Discussion 2. Lain-lain Others
.
1
.
.
.
2
.
.
.
3
.
.
.
4
Kamis, 23 Februari 2016 Thursday, 23 February 2016
.
1. Presentasi perhitungan keuangan (FS Labuan Bajo); Financial Report Presentation (FS Labuan Bajo) 2. Lain-lain. Others .
.
5
Kamis, 2 April 2016 Thursday, 2 April 2016
1. Pembahasan Program Kerja Tahun 2016 Divisi IT; IT Division 2016 Working Program Discussion; 2. Lain-lain Others
Rabu, 19 Oktober 2016 Wednesday, 19 October 2016
1. Rapat regular Triwulan Ii & III, Kegiatan SPI, VP ERM, Mutu & GCG serta VP SDM; Regular Meeting for 1st, 2n & 3rd Quarter, activities of SPI, VP ERM, Quality & GCG and VP HR 2. Lain-lain Others.
.
.
.
6
.
.
.
7
Selasa, 1 November 2016 Tuesday, 1 November 2016
.
1. Presentasi Bisnis Proses Perusahaan; Corporate Business Process Presentation 2. Lain-lain . Others .
.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
117
Agenda Rapat Gabungan Dewan Komisaris-Direksi membahas antara lain tentang: No
Agenda The Joint Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors discusses:
Tgl Rapat Meeting Date
Perihal/Agenda
Kamis, 7 Januari 2016 Thursday, 7 January 2016
1. Pembahasan implementasi e-ticketing di Pelabuhan Merak 7 Bakauheni; Dicussion the implemtation of e-ticketing at Merak, 7 Bakauheni Ports 2. Lain-lain. Others
Selasa, 12 Januari 2016 Tuesday, 12 January 2016
1. Pembahasan laporan manajemen bulan Oktober, November dan Desember 2016; Management Report as of October, November and December 2016 Discussion 2. Lain-lain Others.
.
1
.
.
.
2
.
.
.
3
Kamis, 18 Januari 2016 Thursday, 18 January 2016
.
1. Pembahasan Pembangunan Dermaga VI dan VII; 6th and 7th Harbor Construction Discussion; 2. Lain-lain Others. .
.
4
Senin, 29 Februari 2016 Monday, 29 February 2016
.
.
1. Pembahasan Laporan Keuangan Tahun 2015; Financial Statements 2015 Discussion; 2. Lain-lain. Others .
.
5
Selasa, 3 Mei 2016 Tuesday, 3 May 2016
.
1. Pembahasan Laporan Manajemen Bulan Januari – Maret 2016; Management Report as of January – March 2016 Discussion; 2. Pembahasan Persiapan RUPS; GMS Preparation; 3. Lain-lain Others. .
.
.
6
Kamis, 2 Juni 2016 Thursday, 2 June 2016
1. Pembahasan Laporan Manajemen Bulan April – Mei tahun 2016; Management Report as of April – May 2016 Discussion 2. Lain-lain. Others
Selasa, 2 Agustus 2016 Tuesday, 2 August 2016
1. Pembahasan Laporan final Komite Eksekutif BUMN Kepelabuhan Tim Kerja Sektor Pelayaran; Final Report from Port SOE Excutive Committee, Shipping Sector Task Force; 2. Lain-lain. Others
.
.
.
7
.
.
.
8
Selasa, 9 Agustus 2016 Tuesday, 9 August 2016
.
1. Pembahasan Laporan Manajemen Bulan Mei, Juni dan Semester I 2016; Management Report as of May, June and 1st Half of 2016 Discussion 2. Lain-lain Others. .
.
9
Kamis, 11 Agustus 2016 Thursday, 11 August 2016
1. Pembahasan Evaluasi kebijakan SDM HR Policy evaluation; 2. Lain-lain Others
Kamis, 18 Agustus 2016 Thursday, 18 August 2016
1. Pembahasan Laporan perkembangan IFAS; IFAS progress report discussion; 2. Lain-lain Others
.
.
.
10
.
.
.
11
Kamis, 15 September 2016
1. Pembahasan Laporan Manajemen Bulan Juli Tahun 2016; Management Report as of July 2016 Discusison; 2. Lain-lain Others.
.
.
118
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
No
Tgl Rapat Meeting Date
Perihal/Agenda
Selasa, 4 Oktober 2016
1. Perkenalan dengan Direktur Usaha Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry (persero). Introduction with Port Business Director of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero); 2. Lain-lain Others.
.
12
.
.
1. Pembahasan RKAP Tahun 2017; RKAP 2017 Discussion; 2. Pembahasan Laporan Manajemen Bulan Agustus 2016; Management Report as of August 2016 Discussion; 3. Lain-lain Others.
.
13
Rabu, 26 Oktober 2016
.
Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris ASDP telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Dewan Komisaris. Risalah rapat ditandatangani oleh pimpinan rapat dan seluruh peserta yang hadir serta didistribusikan kepada semua anggota Dewan Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.
Resolutions taken in ASDP Board of Commissioners meeting are well-adminsitered and documented in the Board of Commissioners minutes of meeting. The Minutes of Meeting is signed by the Meeting Chairman and all attending participants as well as distributed to all Board of Commissioners members, both attending the meeting or not. Every dissenting opinion arose in the meeting will be disclosed in the minutes of meeting altogether with the reason.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
119
120
Keputusan Dewan Komisaris 2016
Board of Commissioners Decree 2016
Selama tahun 2016 beberapa keputusan/kebijakan Dewan Komisaris yang telah diambil oleh Dewan Komisaris antara lain melakukan pengangkatan Anggota Komite Audit yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 01/KOM/IV/2016 tanggal 1 April 2016.
Throughout 2016, Borad of Comissioners had taken some policies/decree including Audit Committee Member Appointment under Board of Commissioners Decree No. 01/KOM/IV/2016 dated April 1, 2016.
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris, Prosedur Pelaksanaan Assessment Kinerja Dewan Komisaris, Kriteria Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris.
Board of Commissioners Performance Assessment, Board of Commissioners Performance Assessment Implementation and Criteria
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh Pemegang Saham dengan mekanisme pencapaian Indikator Pencapaian Kinerja (Key Performance Indicator) Dewan Komisaris yang ditetapkan RUPS berdasarkan usulan Dewan Komisaris.Dewan Komisaris wajib menyampaikan Laporan Triwulanan perkembangan realisasipencapaian indikator kinerja Dewan Komisaris kepada Pemegang Saham
Board of Commisisoners performance assessment is done by the Shareholders with Key Performance Indicators (KPI) achievement mechanism as stipulated in the GMS based on the Board of Commissioners recommendation. The Board of Commisisoners shall submit Board of Commissioners quarter KPI achievement report to the Shareholders.
Rekomendasi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Recommendation
Seluruh keputusan hasil Rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi yang tertuang dalam Notulen Rapat dimonitor tindak lanjut penyelesaiannya pada setiap Rapat berikutnya. Dewan Komisaris menjalankan tugas dan fungsinya dalam pemberian nasihat, antara lain melalui pemberian rekomendasi, nasihat dan arahan Dewan Komisaris kepada Direksi.
Entire resolutions taken in the Management Meeting had been disclosed in the Minutes of Meeting and had the follow-up actions monitored in the next meeting. The Board of Commissioners performs duty and function in providing advise, among others providing recommendation,a dvise and direction from the Board of Commissioners to the Board of Directors.
Komite di Bawah Dewan Komisaris
Committees Under the Board of Commissioners
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah organ pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi.
Committees under the Board of Commissioners refer to Board of Commissioners supporting structure with collective duty and responsibility to help the Board of Commissioners in carrying out supervisory and advisory functions to the Board of Directors.
Komite pendukung Dewan Komisaris ASDP meliputi Komite Audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko.
ASDP Board of Commissioners Supporting Committee includes Audit Committee and Risk Management Monitoring Committee.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi merupakan Organ Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan ASDP serta melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
Board of Directors is corproate structure with collective duty and responsibility to manage ASDP and implement GCG in all organization lines or levels. In carrying out these duties, the Board of Directors is responsible to the GMS. Board of Directors’ accountability to the GMS is menifestation of Company’s managerial accountability based on GCG principles.
Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
The Board of Directors members are appointed and discharged by the General Meetings of Shareholders (GMS).
Persyaratan, Keanggotaan dan Komposisi
Requirement, Membership and Composition
Seluruh anggota Direksi telah memenuhi persyaratan formal dan material yang berlaku. Persyaratan formal bersifat umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan persyaratan material bersifat khusus, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perusahaan.
All of Board of Directors members have meet the prevailing formal and material requiremetns. Formal requiremetns includ general, comply with prevailing Law and material requirement is specif and adjusted with the Company’s business needs and nature.
Komposisi Direksi ASDP ditetapkan untuk dapat menjalankan aktivitas manajemen sesuai dengan Visi dan Misi serta rencana ASDP baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Direksi ASDP terdiri dari:
ASDP Board of Directors composition is stipulated to perform the managerial activities based on ASDP Vision, Mission and plan both short-term and long-term. The ASDP Board of Directors composition is as follows:
Nama Name .
Jabatan Position
.
Danang S. Baskoro*
Direktur Utama President Director
Faik Fahmi**
Direktur Utama President Director
La Mane
Direktur Usaha Penyeberangan Ferry Business Director
.
.
.
Faik Fahmi***
Direktur Usaha Pelabuhan Port Business Director .
Djunia Satriawan
Direktur Keuangan Finance Director .
Charda Damanik
Direktur SDM & Umum HR & General Affairs Director .
Note: * Menjabat sejak 27 Mei 2011 – 17 Oktober 2016 ** Menjabat sejak 21 Desember 2016 hingga saat ini
*** Menjabat sejak 9 September 2016
Note: * Serving since May 27, 2011 – October 7, 2016 ** Serving since December 21, 2016 until now *** Serving since September 9, 2016
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
121
Kemampuan dan Kepatutan Direksi (Fit & Proper Test)
Board of Directors Fit and Proper Test
Semua anggota Direksi ASDP memiliki integritas, kompetensi, reputasi dan pengalaman serta keahlian yang dibutuhkan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
All of ASDP Board of Directors have integrity, competency, reputation and experience as well as expertise requreid in carrying out their individual duty and function.
Mekanisme penjaringan atau nominasi calon anggota Direksi diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-06/MBU/2012 tanggal 21 Mei 2012. Pemegang Saham melaksanakan fit & proper test dengan menggunakan jasa pihak independen. Hasil dari pihak independen ini kemudian diajukan kepada RUPS untuk dilakukan proses selanjutnya.
Board of Directors member candidate recruitment or nomination mechanism is regulated under Minister of SOE Regulation No. PER-06/MBU/2012 dated May 21, 2012. The Shareholders arranged fit & proper test hiring independent consultant. Recommendation from the independent consultant will be presented to the GMS for further process.
Berdasarkan peraturan tersebut, tabel status uji kemampuan dan kepatutan direksi yang menjabat pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Based on above regulation, table of Board of Directors fit and proper test status for members serving in 2016 is as follows:
Nama Name .
122
Lulus Fit & Proper Test Passed fit & Proper Test
.
Danang S. Baskoro*
√
Faik Fahmi**
√
La Mane
√
Faik Fahmi***
√
Djunia Satriawan
√
Charda Damanik
√
Note: * Menjabat sejak 27 Mei 2011 – 17 Oktober 2016 ** Menjabat sejak 21 Desember 2016 hingga saat ini *** Menjabat sejak 9 September 2016
Note: * Serving since May 27, 2011 – October 7, 2016 ** Serving since December 21, 2016 until now *** Serving since September 9, 2016
Independensi Direksi
Board of Directors Independency
Direksi ditetapkan untuk menjalankan segala tindakan pengurusan ASDP atau hubungan dengan pihak lain secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain atau yang bertentangan dengan peraturan perundang undangan dan Anggaran Dasar ASDP yang secara material dapat menganggu keobjektifan dan kemandirian tugas Direksi yang dijalankan semata-mata untuk kepentingan ASDP. Sesuai dengan Anggaran Dasar ASDP, antar anggota Direksi serta antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis kesamping termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan.
Board of Directors is regulated to operate every managerial activity at ASDP or other relationship with other parties independently without intervention from other parties or violation against the Law and ASDP Articles of Association that may materially influence objectiveness and independency of the Board of Directors’ duties that are solely implemented for ASDP’s interests. Based on the ASDP Articles of Association, among the Board of Directors members or Board of Directors and Board of Commissionrs members has neither family affiliation until third degree horizontally nor vertically including relationship by marriage.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Nama Name .
Hubungan Keluarga Dengan Organ ASDP Family Affiliation with ASDP Structure Direksi Pemegang Dewan Komisaris Board of Board of Saham Commissioners Directors Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk .
.
.
Hubungan Kepengurusan di Perusahaan Lain Managerial Affiliation in Other Company Sebagai Sebagai Sebagai Dewan Direksi Pemegang Komisaris Saham Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk .
Danang S. Baskoro*
√
√
√
√
√
√
Faik Fahmi**
√
√
√
√
√
√
La Mane
√
√
√
√
√
√
Faik Fahmi***
√
√
√
√
√
√
Djunia Satriawan
√
√
√
√
√
√
Charda Damanik
√
√
√
√
√
√
Note: * Menjabat sejak 27 Mei 2011 – 17 Oktober 2016 ** Menjabat sejak 21 Desember 2016 hingga saat ini *** Menjabat sejak 9 September 2016
Note: * Serving since May 27, 2011 – October 7, 2016 ** Serving since December 21, 2016 until now *** Serving since September 9, 2016
Upaya Meminimalisasi Benturan Kepentingan
Conflcit of Interest Prevention
Untuk meminimalisasi terjadinya benturan kepentingan, setiap Direktur juga diwajibkan untuk membuat Daftar Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham setiap Direktur dan/atau keluarganya pada ASDP maupun perusahaan lain. Daftar Khusus disimpan dan diadministrasikan oleh Sekretaris Perusahaan.
To minimize conflict of interest, every Board of Directors member is regulated to report Shareholders List diclosing information of Board of Directors Members and/or families shares owneship at ASDP and other companies. The Special List is kept and administered by the Corporate Secretary.
Pedoman Kerja Direksi
Board of Directors Board Manual
Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.
Board of Directors refers to the Board Manual (Bard of Commissioners and Board of Directors Working Procedure). The Board Manual discloses Board of Commissioners and board of Directors working mchanism and explains stage of the activities in structured, systematic, easy to be understood and consistently implemented as well as treated as referece for the Board of Commissioners and Board of Directors to carry out their duties to acheive Vision and Mission of the Company to establish high working standard in line with GCG principles.
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate Governance.
Board Manual is prepared based on corporate law principles, provisions in Articles of Association and prevailing Law, Shareholders Aspiration and Good Corporate Governance best practices.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
123
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Board of Directors Duty and Responsibility
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran Dasar maupun ketentuan internal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas pokok Direksi adalah: Memimpin dan mengurus ASDP sesuai dengan maksud dan tujuan ASDP dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas ASDP. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan ASDP.
In carrying out their dutie sand responsibilities, the Board of Directors always complies with Articles of Association and internal regulation as well as other prevailing Law. Primary duty of the Board of Directors includes:
Rapat Direksi
Board of Directors Meeting
Selama tahun 2016 Direksi telah mengadakan rapat, baik Rapat internal Direksi sebanyak 22 kali maupun Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi.
In 2016, the Board of Directors held 22 internal meetings and also organized Management Meting with the Board of Commissioners.
No
Nama Name
.
Jabatan Position
.
Lead and manage ASDP based on its purpose and objectives while also improving ASDP efficiency and effectiveness. Control, maintain and manage ASDP’s assets.
Rapat Internal Direksi BOD Internal Meeting. Jumlah Rapat Kehadiran Total Meting Attendance .
BOD Internal MeetingBOD Internal MeetingBOD Internal Meeting
.
1
Danang S. Baskoro*
Total Meting.Total Meting
.Attendance
Direktur Utama President Director
22
100%
Direktur Utama President Director
8
100%
22
100%
Direktur Usaha Pelabuhan Port Business Director
8
100%
Direktur Keuangan Finance Director
8
100%
22
100%
.
2
Faik Fahmi**
.
3
La Mane
Direktur Usaha Penyeberangan Ferry Business Director
.
4
Faik Fahmi***
.
5
Djunia Satriawan
.
6
Charda Damanik
Direktur SDM & Umum HR & General Affairs Director
.
Note: * Menjabat sejak 27 Mei 2011 – 17 Oktober 2016 ** Menjabat sejak 21 Desember 2016 hingga saat ini *** Menjabat sejak 9 September 2016
124
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Note: * Serving since May 27, 2011 – October 7, 2016 ** Serving since December 21, 2016 until now *** Serving since September 9, 2016
Agenda Rapat Direksi Antara Lain Membahas Tentang: No
Agenda of the Board of Directors Discussing About:
Tanggal Date
Agenda
5 Januari 2016 5 January 2016
1. Program Direktorat Usaha Pelabuhan Tahun 2016 Port Business Directorate Program 2016 2. Pemaparan konsultan mengenai Pengembangan Terminal Kedatangan dan Integrasi dengan Terminal Bis di Pelabuhan Bakauheni Consultant Presentation on Arrival Terminal Development and Integration with Bus Terminal at Bakauheni Por 3. Pemaparan konsultan tentang pengembangan Pelabuhan Ketapang Consultant Presentation in Ketapang Port Development 4. Progress rencana pelelangan Dermaga VI dan VII Pelabuhan Merak & Bakauheni Progress of Port VI and VII Tender Plan at Merak & Bakauheni Ports 5. Desain Pengembangan Pelabuhan Bardan dan Siantan Pontianak Bardan and Siantan Pontianak Ports Development Design 6. Sideramp Dermaga II di Pelabuhan Merak dan Bakauheni Port II Sideramp at Merak and Bakauheni Port 7. Peningkatan kelas Cabang untuk Ternate, Balikpapan dan Kupang Branch Upgrade for Ternate, Balikpapan and Kupang
.
1
.
.
.
.
.
.
.
.
2
12 Januari 2016 12 January 2016
Audiensi Tim untuk Rencana Pembentukan Anak Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Team Audience for PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Subsidiary Establishment Plan
19 Januari 2016 19 January 2016
1. 2.
.
.
3
.
.
.
4
26 Januari 2016 26 January 2016
.
5
9 Februari 2016 9 February 2016
Program Kerja Direktorat Pelabuhan Port Directorate Working Program .
1. 2. 3. 4.
.
.
.
.
6
Laporan Keuangan Audited Tahun 2015 Audited Financial Statements 2015 Percepatan Pembangunan Dermaga VI dan VII Cabang Merak dan Bakauheni Port VI and Port VII Development Acceleration in Merak and Bakauheni Branch Evaluasi produktivitas Kapal-kapal di Lintasan Merak – Bakauhen Evaluation of vessels productivity in Merak – Bakauheni Routei ASDP TV ASDP TV
9 Februari 2016 9 February 2016
1. Peningkatan Kinerja Keuangan Cabang Merak dan Bakauheni Peningkatan Kinerja Keuangan Cabang Merak dan Bakauhen
16 Februari 2016 16 February 2016
1. 2. 3. 4. 5. 6.
.
7
Tindaklanjut arahan Dewan Komisaris pada Rapat Gabungan tanggal 12 Januari 2016 Board of Commissioners recommendation follow-up in Management Meeting on January 12, 2016 KPI dan RKM Tahun 2016 KPI and RKM of 2016
.
.
.
.
.
.
.
.
Laporan Unaudited 2015 Unaudited Report 2015 Pengelolaan Menara Sieger Sieger Tower Management Dermaga IV Port IV Pelabuhan Kolaka Kolaka Port Penataan Pelabuhan Labuan Bajo Labuan Bajo Port Renovation Bastos Dermaga VI Bastos Port V
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
125
No
Tanggal Date
Agenda
23 Februari 2016 23 February 2016
1. e-ticketing menggunakan Barcoding e-ticketing using Barcoding 2. Penyelesaian Outstanding Cabang Merak Merak Branch Outstanding Settlement 3. Standar Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Ferry Services Quality Standard 4. Permintaan sewa charter KM. Ferrindo V KM. Ferrindo V Rental Charter Request 5. Pelaksanaan Rapat Kerja Perusahaan Tahun 2016 Implemenation of Corporate Meeting 2016 6. Laporan Perjalanan Dinas Cabang Pontianak Pontianak Branch business Trip Report
.
8
.
.
.
.
.
.
.
9
1 Maret 2016 1 March 2016
.
1. 2. 3. 4. 5. 6. .
.
.
.
.
.
10
14 Maret 2016 14 March 2016
Operasional Pelabuhan Penyeberangan Operasional Pelabuhan Penyeberangan
22 Maret 2016 22 March 2016
1. 2.
5 April 2016 5 April 2016
1. Barcoding Barcoding 2. Pembangunan Kapal dengan PT PAL Ship Construction with PT PAL
.
11
.
.
.
.
12
Evaluasi Kinerja Cabang Surabaya Surabaya Branch Performance Evaluation Rencana Pembangunan Gedung Kantor Pusat Head Office Building Construction Plan Penataan Pelabuhan Penyeberangan Pontianak Pontianak Ferry Port Renovation Plan Bunker Pelabuhan Padangbai Padang Bai Port Bunker Evaluasi Kinerja Cabang Bakauheni Bakauheni Branch Performance Evaluation Alih Tugas Pejabat di Lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry Executive Succession in PT ASDP Indonesia Ferry
.
Proses Sewa Pembiayaan Kapal dengan opsi beli (Financial Lease) untuk MV. Songlim Golden Blue Vessels Financial Lease for MV. Songlim Golden Blue Rencana Pembangunan Gedung Kantor Pusat Head Office Building Construction Plan
.
.
13
21 April 2016
Angkutan Lebaran Tahun 2016 Homecoming Transportation 2016
.
14
26 April 2016
1. 2.
.
.
126
Struktur Organisasi Merak dan Bakauheni Organization Structure at Merak and Bakauhen Laporan Keuangan Triwulan I Tahun 2016 1st Quarter 2016 Financial Statements
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
No
Tanggal Date
Agenda
17 Mei 2016 17 May 2016
1. Persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2016 Homecoming Transportation 2016 Preparation 2. Penerapan Sterilisasi dan Manifes Implementation of Sterilization and Manifest 3. Kerja sama dengan PT Mata Pensil Globalindo Partnership with PT Mata Pensil Globalindo 4. Masalah Tanah Pelabuhan Merak Merak Port Land Issue 5. Kerjasama Advertising Merak – Bakauheni Merak – Bakauheni Advertising Partnership 6. Pelabuhan Pontianak. Pontianak Port 7. Air Bersih di Pelabuhan Kayangan Clean Water at Kayangan Port 8. Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pelabuhan (Pembangunan Dermaga VI dan VII di Merak dan Bakauheni) Port Infrastructure Development Acceleration (6th and 7th Port Construction at Merak and Bakauheni) 9. Kondisi kapal di Lintas Merak Bakauheni (Contoh Kasus KMP Batu Mandi) Vessels condition at Merak Bakauheni Cross (Case Study: KMP Batu Mandi) 10. Perubahan KD Nomor 360 tentang Pengadaan Barang dan Jasa KD No. 360 on Procurement Revision 11. Kerusakan Cranshaft KMP. Balibo KMP. Balibo Cranshaft Damage 12. Penunjukan PLH Direktur Utama selama bertugas ke luar negeri Appointment of Interim President Director during business trip
.
15
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
16
14 September 2016 14 September 2016
Laporan Manajemen Juli 2016 Management Report as of July 2016
3 Oktober 2016 3 October 2016
Laporan Manajemen Agustus 2016 Management Meeting as of August 2016
5 Oktober 2016 5 October 2016
Rapat Kinerja Cabang Branch performance meeting
11 Oktober 2016 11 October 2016
1. Prognosa 2016 2. Kenaikan tarif Jasa Sandar Pelabuhan di 5 Cabang
.
.
17
.
18
.
19
.
.
.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
127
No
Tanggal Date
Agenda
20 Oktober 2016 20 October 2016
1. RKAP 2017 RKAP 2017 2. Mendorong peningkatan produktivitas kapal dan memaksimalkan alat produksi Supporting ship productivity and optimizing means of production 3. Mendorong peningkatan produktivitas kapal dan memaksimalkan alat produksi Supporting ship productivity and optimizing means of production 4. Meningkatkan market share Increasing market share 5. Clustering Traffic berdasarkan Traffic Clustering Traffic based on Traffic 6. Perbaikan IT System dan Modul Keuangan IT System and Financial Module Revision 7. Revisi Kontrak Contract Revision 8. Evaluasi terhadap cabang rugi Branch’s loss evaluation 9. Perekrutan SDM baru New employe recruitment 10. Clustering Priority Programs Clustering Priority Programs 11. Koordinasi Intensif dengan regulator terkait subsidi Intensive coordination with the regulator related with subsidy 12. Reformasi mendasar bisnis proses, masa kontrak, nilai kewenangan, dll Business Process Reform, contract period, authority value, etc; 13. Kapal Bekas Used Ships 14. Klaim Asuransi Insurance Claim 15. Dermaga VI dan VII Insurance Claim 16. Tindak Lanjut Barcoding untuk Non tiket terpadu Barcoding Follow-up for Non-Integrated Ticket 17. Portlink VIII Portlink VIII 18. Klaim Dermaga Padang Bai Padang Bai Port Claim 19. Infinity Infinity 20. Pembangunan Gedung Kantor Pusat Head Office Building Renovation 21. Kinerja Agustus 2016 Performance as of August 2016
.
20
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
128
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
No
Tanggal Date
Agenda
24 Nopember 2016 24 November 2016
1. Tindak Lanjut dengan Menteri Negara BUMN Follow-up with Minister of SOE 2. Penyelesaian Biaya Perbaikan dermaga Pelabuhan Padang Bai Settlement of Padang Bai Port Renovation Budget 3. Pembangunan Dermaga II Plengsengan Pelabuhan Penyeberangan Hunimua Cabang Ambon Plengsengan Port II Consstruction, Hunimua Ferry, Ambon 4. Kesiapan Operasional KMP Portlink VIII Prepration of KMP Portlink VIII Operations 5. Reformasi Bisnis Proses Business Process Reform 6. Pelaksanaan KSO Pengelolaan Automatic Ticketing System oleh PT Mata Pensil Globalindo (MPG) Implementation of Automatic Ticketing System Management KSO by PT Mata Pensil Globalindo (MPG) 7. Perubahan Investasi Pengadaan Kendaraan pejabat menjadi model COP Shifting Executive Operational Vehicle Procurement to COP Model 8. Progress permasalahan Hukum Dermaga Infinity Infinity Port Legal Issue Progress 9. Persiapan Angkutan Natal dan Tahun Baru Christmas and New Year Transportation Prepration 10. Rumah Kita Rumah Kita 11. Pelindo III dan IV Pelindo III and IV 12. Lintasan Surabaya Lembar Surabaya Lembar Route 13. Rekrutmen S 1 Bachelor Degree Recruitment
.
21
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
22
5 Desember 2016 5 December 2016
1. 2. 3.
.
.
.
Permasalahan TI dari profesional ke standar IT Issue from Professional to Standard Evaluasi kinerja cabang dan kondisi kapal Branch performance evaluation and vessels condition Barcoding e-ticketing & ATM di dalam kapal e-ticketing barcode & onboard ATM
Keputusan yang diambil dalam rapat Direksi ASDP telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Direksi. Risalah rapat ditandatangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Direksi yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat telah dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.
Resolutions taken in ASDP Board of Directors meeting are well-adminsitered and documented in the Board of Directors minutes of meeting. The Minutes of Meeting is signed by the Meeting Chairman and all attending participants as well as distributed to all Board of Directors members, both attending the meeting or not. Every dissenting opinion arose in the meeting will be disclosed in the minutes of meeting altogether with the reason.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
129
130
HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS RELATIONSHIP
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi sebagai dua organ perusahaan yang menjalankan operasional secara harian berbeda. Tugas utama Dewan Komisaris adalah sebagai pengawas dan pemberian nasihat, sedangkan tugas utama Direksi adalah menjalankan pengelolaan operasional ASDP.
Board of Commissioners and Board of Directors duty and responsibility as two corporate structures with different operational activities. Primary duty of the Board of Commissioners is in charge as supervisor and advisor, meanwhile, the Board of Directors main duty is to run ASD operational management.
Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati dan memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar. Dewan Komisaris dan Direksi harus berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang dan menjadi teladan bagi jajaran di bawahnya.
Board of Commissioners and Board of Directors respect and understand each other’s duty, responsibility and authority according to the Law and Articles of Association. Board of Commissioners and Board of Directors shall cooperate to achieve long-term business target and sustainability as well as rolemodel for the subordinate.
Hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan oleh masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direktur, namun tidak mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan melalui mekanisme yang sah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan dan Anggaran Dasar. Dalam beberapa hal-hal tertentu yang strategis menyangkut aktiva, pinjaman, ekuitas, struktur organisasi serta penetapan direksi dan komisaris Anak Perusahaan, Direksi memerlukan persetujuan Dewan Komisaris secara formal.
Informal relationships may be exercised by each member of the Board of Commissioners and Board of Directors, without any legal force before decided under legal mechanism in accordance with the Laws and Articles of Incorporation. In certain strategic matters concerning assets, lending, equity, organizational structure and the appointment of directors and commissioners of Subsidiaries, the Board of Directors needs formal approval from the Board of Commissioners.
Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara Dewan Komisaris dan Direksi telah ditetapkan dalam Board Manual. Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan mencantumkan antara lain tanggung jawab, kewajiban, wewenang, hak, etika Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengaturan rapat dan tata cara hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi.
All procedures, work guidelines and relationships between the Board of Commissioners and Board of Directors are regulated in the Board Manual. These guidelines are obliged each member of the Board of Commissioners and the Board of Directors and include, among others, the responsibilities, duties, authorities, rights, ethics of the Board of Commissioners and the Board of Directors, as well as the arrangement of meetings and procedures for working relationships between the Boards.
Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan operasional ASDP, Dewan Komisaris dan Direksi mengagendakan pertemuan berkala dalam forum Rapat Gabungan Dewan Komisaris-Direksi. Penyelenggara rapat berkala ini adalah Dewan Komisaris guna membahas berbagai agenda menyangkut rencana kerja, operasional, peluang usaha, serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Rapat ini adalah sebagai bentuk koordinasi dalam rangka membahas laporanlaporan periodik Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang dituangkan dalam risalah rapat.
To unite the views and decide on an important issue concerning ASD business and operational sustainability, the Board of Commissioners and the Board of Directors scheduled regular meetings in the Management Meeting. The periodic meeting is hosted by the Board of Commissioners to discuss various agenda concerning work plans, operations, business opportunities, and strategic issues requiring the approval of the Board of Commissioners. This meeting also manifests coordination to discuss periodic reports presented by the Board on Directors and provide recommendation, notes and advice as summarized in minutes of meetings.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Keputusan rapat dibuat berdasarkan azas musyawarah untuk mufakat atau diambil berdasarkan suara terbanyak serta mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya. Pada proses pengambilan suara, jika ada anggota Dewan Komisaris yang memiliki benturan kepentingan, tidak boleh ikut memberikan suara dan keterangan mengenai hal ini dicatat pada risalah rapat.
The meeting resolution based on the principle of collective consensus or is taken by voting having legal force to he followed-up. In the voting process, if any member of the Board of Commissioners who has a conflict of interest, shall not vote and this condition shall be mentioned in the minutes of the meeting.
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS REMUNERATION
Pemberian remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris mengacu kepada keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh Perusahaan. Kajian dalam penetapan remunerasi mempertimbangkan aspek seperti:
Board of Directors and Board of Commissioners remuneration refers to Shareholders’ resolutions as stipulated in the General Meetings of Shareholders and considering result of review done by the Company. The remuneration review considers the following aspects:
1. Kinerja keuangan dan pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Perusahaan. 2. Prestasi kerja individu. 3. Kewajaran dengan peer perusahaan lainnya. 4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Perusahaan.
1. Financial performance and Key Performance Indicators (KPI) achievement 2. Individual working achievement 3. Fairness with peer companies 4. Considering the Company’s long-term target and strategy.
Hasil kajian tersebut sebagai bahan usulan Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Pemegang Saham.
The review will be used as recommendation of the Board of Commissioners to be presented to the Shareholders.
Berdasarkan Pasal 96 ayat (1) Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
Pursuant to Article 96 point (1) Limited Liability Company Law No. 40 of 2007 regulating amount of the Board of Directors salary and allowance that are stipulated based on GMS resolutions. The authority refers to Article 96 point (2) to be delegated to the Board of Commissioners.
Bentuk Tunjangan dan Fasilitas, serta komponen lain yang termasuk di dalam komponen penghasilan (selain gaji) mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: Per-07/ MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010 tanggal tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN dan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-04/MBU/2013 tanggal 19 April 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-07/MBU/2010. • Gaji Direktur ditetapkan sebesar 90% dari gaji Direktur Utama. • Honorarium Komisaris ditetapkan 45 % dari Gaji Direktur Utama. • Honorarium Dewan Komisaris ditetapkan 90 % dari Komisaris Utama.
Structure of the Allowance and Facility, as well as other components including in the remuneration component (besides salary) referring to provisions as stipulated in Minister of SOE Regulation No. Per-07/MBU/2010 dated December 27, 2010 regarding Remuneration Policy for Board of Directors and Board of Commissioners, Board of Commissioners and Supervisory Board and Minister of SOE Regulation No. PER-04/MBU/2013 dated April 19, 2013 as the amendment to Minister of SOE Regulation No. PER-07/MBU/2010. • Salaries of other Directors are 90% of salary of President Director. • Honorarium of Commissioner was assigned to 45% of the salary of the President Director. • Honorarium of Board of Commissioners is set to 90% of the Commissioner
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
131
• Gaji/Honorarium bagi Direksi & Dewan Komisaris serta tunjangan dan fasilitas untuk tahun 2016 berlaku efektif 1 Jan 2016.
• PPH menjadi beban perusahaan.
• Salary / Honorarium for Board of Directors and Commissioners as well as allowances and facilities for 2016 become effectively commencing on January 1, 2016. • Performance Incentives of President Director & Commissioner are respectively 90% and 45% of performance incentives of President Director while the incentives of Board of Commissioners are amounting to 90% of the Commissioner incentive and the payment is calculated proportionately and by calculating the effective work on fiscal year of 2016. • PPH become the company’s expense.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi telah mengikuti ketentuan tersebut.
Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration has complied with those regulations.
KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARIS
COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris memiliki 2 (dua) komite yang membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan pengawasan terhadap jalannya pengurusan Perusahaan oleh Direksi yakni Komite Audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko. Masing-masing komite tersebut diketuai oleh anggota Dewan Komisaris. Anggota Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko diisi oleh para profesional yang memiliki kompetensi, pengalaman dan integritas di bidangnya masing-masing.
Board of Commissioners has 2 (two) Committees assisting the Board of Commissioners in supervising the Company’s management done by the Board of Directors, that are Audit Committee and Risk Management Monitoring Committee. Each of the Committee is chaired by a Board of Commissioners member. The Audit Committee and Risk Management Committee members are appointed from professionals with competency, experience and integrity in their respective fields.
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
• Insentif Kinerja Direktur & Komisaris Utama masingmasing 90% dan 45 % dari insentif kinerja Direktur Utama sedangkan insentif Dewan Komisaris sebesar 90 % dari insentif Komisaris Utama dan pembayarannya dihitung proporsional dengan memperhitungkan masa kerja efektif tahun buku 2016.
132
Tugas, Tanggung jawab dan wewenang Komite
Committee Duty, Responsibility and Authority
Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terkait laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta menjalankan tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris.
Audit Committee has duty and responsibility to provide professional and independent opionion to the Board of Commissioners related with reports or issues presented by the Board of Directors to the Board of Commissioners and performs other duties related with the Board of Commissioners’ duties.
Secara keseluruhan lingkup tugas dan tanggung jawab Komite Audit tercantum dalam Piagam Komite audit, antara lain: Penelaahan atas informasi keuangan Pengawasan pekerjaan auditor independen Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan fungsi internal audit Evaluasi atas efektivitas pengendalian internal Memantau kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku
Scope of Audit Committee duty and responsibility are generally disclosed in the Audit Committee Charter, as follows: Financial Information Review Independent Auditor Activity Monitoring Evaluation on effectiveness of internal audit function implementation Evaluation on internal control effectiveness Oversee the Company’s compliance with the prevailing Law
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Memantau pengelolaan risiko Perseroan
Oversee the risk management
Guna melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara optimal, Komite Audit memiliki kewenangan untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, data keuangan, aset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Komite audit wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan yang diakses untuk keperluan tugas tersebut.
To carry out these duties and responsibilities optimally, the Audit Committee has authority to access every record or information about the employees, financial data, assets and other corporate resources related with the duty implementation. The Audit Committee shall protect confidentiality of the corporate document, data and information to be accessed solely for the duty implementation.
Independensi Komite
Independency of the Committee
Seluruh anggota Komite Audit merupakan pribadi yang profesional, berpengalaman, dan tidak memiliki hubungan bisnis baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan, untuk menjaga independensi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
All of Audit Committee members are professional, wellexperienced person without direct and indirect business affiliation with the Company’s business activity, to maintain independency in the duty and responsibility implementation.
Seluruh anggota Komite Audit telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, pengalaman dan integritas yang dipersyaratkan dalam ketentuan yang berlaku.
All of Audit Committee Members have meet the independency, expertise, experience and integrity criteria as required in the prevailing law.
Struktur, Keanggotaan dan keahlian Komite
Structure, Membership and Expertise of Committee
1. Anggota Komite Audit terdiri dari 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris dan maksimal 2 (dua) orang anggota ahli yang berasal dari luar perusahaan. 2. Anggota Komite Audit yang kedudukannya sebagai anggota Dewan Komisaris bertindak sebagai Ketua Komite. 3. Anggota Komite Audit yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris tidak boleh merangkap sebagai anggota Komite lain di lingkungan ASDP pada periode yang sama. 4. Ketua dan anggota Komite Audit, diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris. 5. Apabila Dewan Komisaris yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit berhenti sebagai anggota Dewan Komisaris, maka Ketua Komite Audit wajib diganti oleh anggota Dewan Komisaris lainnya dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari.
1. Audit Committee members comprise of 1 (one) Board of Commissioners member and maximum (two) Expert from the Company’s external party. 2. Audit Committee Member with position as Board of Commissioner member serves as Committee Chairman. 3. Audit Committee member from non-Board of Commissioners member shall not serve as member in other Committes at ASDP in the same period.
6. Ketua Komite Audit berhak mengusulkan pemberhentian anggota Komite Audit yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris, jika anggota Komite tersebut berakhir masa tugasnya, mengundurkan diri, tidak kompeten, atau tidak melaksanakan tugasnya dalam waktu 3 (tiga) bulan secara berturut-turut.
4. Audit Committee Chairman and Member is appointed and discharged by the Board of Commissioners. 5. If the Board of Commissioners member who is serving as Audit Committee Chairman is resigned as Board of Commissioners, the Audit Committee Chairman position will be replaced by other Board of Commissioners member the lates within 30 (thirty) days. 6. Audit Committee Chairman has the right to request Audit Committee member discharge from non-Board of Commissioners member, to the Board of Commissioners, if the Committee member’s tenure has been ended, resigned or being not competent, or failed to perform the duties within 3 (three) consecutive months.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
133
7. Ketua Komite Audit berhak mengusulkan pengangkatan anggota Komite Audit pengganti yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris.
7. Audit Committee Chairman has the right to request candidate of successor Audit Committee member appointment who is not Board of Commissioners member, to the Board of Commissioners.
Profil Singkat Komite Audit
Audit Committee Brief Profile
1. Achmad Sanusi, Ketua Komite Audit a. Tempat dan Tanggal lahir: Bandung, 2 Juni 1953 b. Jabatan: Anggota Dewan Komisaris merangkap Ketua Komite Audit c. Pendidikan: 1981 – S1 Akutansi, Institut Ilmu Keuangan (Kementerian Keuangan). 1991 – S2 Magister Akutansi, University of Hartford (USA) Master Of Science in Profesional Accounting.
1. Achmad Sanusi, Audit Committee Chairman a. Place and Date of Born: Bandung, June 12, 1953 b. Position: Board of Commissioners member and Audit Committee Chairman c. Education: 1981 – S1 Accounting, Institut Ilmu Keuangan (Ministry of Finance). 1991 – S2 Master Degree of Accounting, University of Hartford (USA) Master Of Science in Profesional Accounting. 2011 – S3 Ph.D in Strategic Management, Universitas Indonesia. d. Career History: 1998 – Finance Atache at KBRI Germany 2002 – Head Inspectorate at Central BPKP 2004 –BPKP DIY Jogyakarta Representative Head 2008 – Vice President Deputy in Government and Development Monitoring Support. 2011 – Deputy for BPKP Polsoskam 2015 –PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Board of Commissioners Member
2011 – S3 Doktor Manajemen stratejik, Universitas Indonesia. d. Riwaya Pekerjaan: 1998 – Atase Keuangan pada KBRI Jerman 2002 – Kepala Inspektorat pada BPKP Pusat 2004 – Kepala Perwakilan BPKP DIY di Jogyakarta 2008 – Deputi Wapres Bidang Dukungan Pengawasan Pemerintahan dan Pembangunan. 2011 – Deputi Bidang Polsoskam BPKP 2015 – Anggota Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) 2. AL Kazar, Anggota Komite Audit a. Tempat dan Tanggal lahir: Purwakarta, 11 Januari 1950 b. Jabatan: Anggota Komite Audit c. Pendidikan: S1, Akutansi, Istitut Ilmu Keuangan, Jakarta S2, Magister Manajemen Keuangan, Universitas Krisnadwipayana Jakarta. d. Riwayat Pekerjaan: Kepala Bidang Penerimaan perwakilan BPKP Provinsi DI Aceh 2001 – 2004, Kepala Bidang Akuntan Negara, Perwakilan BPKP Provinsi DI Aceh. 2004 – 2004, Kepala Bidang Investigasi, Perwakilan BPKP Provinsi DI Yogyakarta. 2004 – 2006 Kepala Bidang Akuntan Negara, Perwakilan BPKP Provinsi Di Yogyakarta.
134
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
2. AL Kazar, Audit Committee Member a. Place and Date of Born: Purwakarta, January 11, 1950 b. Position: Audit Committee Member c. Education: S1, Accounting, Istitut Ilmu Keuangan, Jakarta S2, Master Degree of Finance Management, Universitas Krisnadwipayana Jakarta. d. Career History: Head of Representative Reception, Provincial BPKP in Aceh 2001 – 2004, Head of State Accounting, Provincial BPKP in Aceh. 2004 – 2004, Head of Investigation, Provincial BPKP in DI Yogyakarta. 2004 – 2006 Head of State Accountant, Head of Provincial BPKP in Yogyakarta.
3. Ruzel, Anggota Komite Audit a. Tempat dan tanggal lahir: Solok, 24 Desember 1960 b. Jabatan: Anggota Komite Audit c. Pendidikan: Akademi Ilmu Pelayaran (AIP/PLAP/STIP) Wajib Miiter (TNI AL) d. Riwayat Pekerjaan: 1985 – 1997, Penugasan di beberapa KRI sebagai Perwira Mesin di Armatim Surabaya. 1997 – 1999, Pusat Pendidikan Operasi Laut Armatim di Surabaya sebagai Kepala Departemen Material. 2000 – 2002, bertugas di satuan Kapal korvet Armabar sebagai Perwira Staf Pemeliharaan Material. 2002 – 2003, Kepala Dinas Pemeliharaan dan perbaikan di PAngkalan Angkatan Laut III Jakarta. 2003-2004, Kepala Seksi Pembinaan Pembekalan Teknik pada Dinas Maerial Angkatan Laut MABESAL. 2004 – 2007, sebagai Kepala Sub DInas Pengujian Mutu pada Dinas Kelaikan Material Angkatan Laut MABESAL. 2007 – 2010, Kepala Satuan Pemeliharaan Kapal Wilayah Barat pada Dinas Material Angkatan Laut MABESAL. 2010 – 2013 Kepala Sub Dinas pada Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut MABESAL. 2013 – sekarang, sebagai Staf Ahli Panglima Armada Barat.
3. Ruzel, Audit Committee Member a. Place and Date of Birth: Solok, December 24, 1960 b. Position: Audit Committee Member c. Education: Shipping Academy (AIP/PLAP/STIP) Military Personnel (Navy) d. Career History: 1985 – 1997, Assignment at various KRI as mechanical Chief at at Armatim Surabaya. 1997 – 1999, Centter of Marine Training, Armatim in Surabaya as Head of Material Department. 2000 – 2002, assigned at korvet Ship Armabar as Material Maintenance Staff Chied 2002 – 2003, Head of Maintenance and Repair at Naval Base III, Jakarta. 2003-2004, Head of Technical Development SubDivision, Marine Transportation Material Division, Navy Headquarter. 2004 – 2007, Head of Quality Control Sub- Division at Marine Transportation Shipworthiness Control Division, Navy Headquarter. 2007 – 2010, Head of Ship Maintenance Corps, Western Area in Navy Material Division, Navy Headquarter. 2010 – 2013 Head of Navy Research and Development Sub- Division Navy Headquarter. 2013 – now, Expert Staff of Western Commander Chief
Independensi Komite Audit
Audit Committee Independency
Tabel Independensi
Independency Table
Aspek Independensi Independency Aspect
Achmad Sanusi
AL Kazar
Ruzel
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Not having any financial affiliation with Board of Commissioners and Board of Directors
√
√
√
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di ASDP, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi Not having managerial affiliation at ASDP, subsidiary and affiliated company.
√
√
√
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di ASDP Not having any sharesownership at ASDP
√
√
√
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit Not having family affiliation with the Board of Commissioners/Board of Directors and/or other Audit Committe members.
√
√
√
√
√
√
.
.
.
.
.
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah Not serving as political party, regional government officers .
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
135
136
Frekuensi Pertemuan dan Kehadiran Anggota Komite Audit
Audit Committee Meeting Frequency and Attendance
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala. Sebagaimana ditetapkan dalam Piagam Komite Audit Rapat dilakukan sedikitnya sebulan sekali. a. Komite Audit mengadakan rapat secara berkala paling kurang satu kali dalam 3 (tiga) bulan. b. Rapat Komite Audit dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah anggota Komite Audit. c. Rapat Komite Audit dipimpin oleh Ketua Komite Audit atau anggota Komite Audit yang ditunjuk oleh Ketua Komite Audit apabila Ketua Komite Audit berhalangan hadir. d. Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. e. Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat (termasuk apabila terdapat perbedaan pendapat/ dissenting opinion), yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.
Audit Committee organized meeting periodically, minimum once in a month as stiplated in the Audit Committee Charter. a. Audit Committee organized meeting periodically minimum once in every 3 (three) months. b. Audit Committee meeting may be organized if attended by moer than ½ (half) of total Audit Committee members. c. Audit Committee meeting is chaired by the Audit Committee Chairman or Audit Committee member appointed by the Audit Commitee Chairman if he not attending. d. Resolution in the Audit Committee meeting is taken based on collective consensus. e. Every Audit Committee minuts of meeting is disclosed in the minutes of meeting (including any dissenting opinion), signed by all attending Audit Committee members and delivered to the Board of Commissioners.
Jika dipandang perlu, KomiteAudit dapat mengundang pihak lain yangterkait dengan materi rapat untuk hadir dalam rapat Komite Audit.
If considered necessary, the Audit Committee may invite other parties related with the meeting agenda to attend the Audit Committee meeting.
Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Audit ASDP telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Komite Audit. Risalah rapat ditandatangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Komite Audit yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.
Resolutions taken in ASDP Audit Committee meeting has been well – recorded and documented in the Audit Committee meeitng. The Minutes of Meeting is signed by the Meeting Chairman and distributed to all members of the Audit Committee both attending the meeting or not. Any dissenting opionion arose in the meeting will be disclsoed in the meeting altogether with the reason.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Tindak Lanjut Pelaksanaan 1. Dalam Tahun 2016, Komite Audit secara bersamasama atau bersama dengan Komisaris, pemantauan hasil pelaksanaan Audit SPI di tingkat Cabang terhadap 7 Cabang. Dalam pelaksanaan pada umumnya, Cabang sudah menindak lanjuti hasil temuan SPI, namun ada beberapa temuan yang perlu ditindak lanjuti, dan peningkatkan kepatuhan terhadap Aturan-aturan yang dikeluarkan Oleh Menteri Perhubungan dan Direksi. 2. Kunjungan Tugas Lain Terkait dengan Audit, Pengawasan angkutan mudik Lebaran, Natal dan Tahun baru disesuaikan dengan kantor cabang yang memiliki peningkatan tinggi pada kegiatan tersebut. Pemantauan dilaksanakan di beberapa Kantor Cabang.
Follow-Up 1. In 2016, altogether with the Board of Commissioners, Audit Committee reviewed SPI Audit activity at 7 Branch Offices. In the general implementation, Branch has followed-up the SPI finding despite some findings needed to be followed-up and compliance with the regulations issued by the Minsiter of Transportation and Board of Directors also needed to be improved.
Rekomendasi Komite a. Komite Audit memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai pemilihan dan pemberhentian auditor eksternal. b. Rekomendasi terkait dengan monitoring kinerja baik kantor cabang maupun kator pusat pada setiap kesempatan melakukan kunjungan. c. Rekomendasi atas adanya beberapa kegiatan usaha yang berkaitan dengan kinerja operasional perusahaan. d. Rekomendasi atas pelaksanaan kegiatan investasi yang dilakukan manajemen selama tahun buku 2016
Recommendations a. Audit Committee submitted recommendations to the Board of Commissioners on external auditor appointment and discharge. b. Recommendation related with performance monitoring at branch and head offices in every visit.
2. Other audit-related assignments, Ied, Chirstmas and New Year transportation monitoring adjusted with branch office with high revenue during the season. The monitoring was carried out at several branch offices.
c. Recommendation on business activity related with the Company’s operational performance. d. Recommendation on investment activity done by the management fiscal year 2016.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
137
138
KOMITE PEMANTAU MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT MONITORING COMMITTEE
Dalam menunjang pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), ASDP juga membentuk Komite Manajemen Risiko yang bertugas membantu Dewan Komisaris. Tujan dibentuknya Komite Manajemen Risiko adalah untuk membantu Dewan Komisaris memenuhi tanggung jawabnya dalam melaksanakan kewajiban Dewan Komisaris melakukan pemantauan, pengawasan dan penilaian atas efektivitas manajemen risiko.
To support Good Corporate Governance implementation, ASDP has also established Risk Management Committee who is in charge to assist the Board of Commissioners. Objectives of the Risk Management Committee establishment to support the Board of Commissioners to supervise, monitor and evaluate effectiveness of the risk management.
Dasar Pembentukan Komite Pemantau Risiko a. Keputusan Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Nomor: 01/KOM/I/2015 tanggal 12 Januari 2015 tentang Pengangkatan Anggota-Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko PT ASDP Indonesia Ferry (Persero); b. Keputusan Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Nomor: SK 02 /DEKOM/II/2015 tanggal 27 Februari 2015 tentang Piagam Komite Pemantau Manajemen Risiko PT ASDP Indonesia Ferry (Persero);
Risk Monitoring Committee Establishment Basis a. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Board of Commissioners Decree No. 01/KOM/I/2015 dated January 12, 2015 dated PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)Risk Management Monitoring Committee Members Appointment. b. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Board of Commissioners Decree No. SK-02/DEKOM/II/2015 dated February 27 2015 regarding PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Risk Management Monitoring Committee Charter.
Komposisi Keanggotaan Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee Membership Composition
Komposisi Komite Manajemen Risiko ASDP terdiri dari seorang Ketua yang juga adalah anggota
ASDP Risk Management Committee composition comprises of Chairman and also member.
Profil Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee Profile
- Profil Ringkas Komite 1. Asep Iskandar Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko a. Tempat dan Tanggal lahir ; Sukabumi, 9 April 1958 b. Jabatan ; anggota Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), merangkap sebagai Ketua Pemantau Manajemen Risiko PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). c. Pendidikan: � 1982 – Sarjana Muda Bidang Akuntansi � 1991 – Sarjana Ekonomi jurusan manajemen perusahaan � 2006 – Magister Manajemen jurusan Manajemen Keuangan d. Riwayat Perkerjaan: 1) 2000 – Kasie Evaluasi dan Laporan, Kantor Meneg/Badan Penanaman Modal & Pembinaan BUMN
- Committee Brief Profile 1. Asep Iskandar Risk Management Monitoring Committee Chairman a. Place and Date of Birth ; Sukabumi, April 9, 1958 b. Position ; PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Board of Commissioners Members and PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Risk Management Monitoring Committee Chairman c. Education: � 1982 – Diploma in Accounting � 1991 – Bachelor Degree of Economics majoring corporate management � 2006 – Master Degree of Management majoring finance management d. Career History: 1) 2000 – Head of Evaluation and Report Section, SOE Investmetn & Development Office
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
2) 2001 – Kasie Ealuasi, DItjen P.BUMN, Kementerian BUMN 3) 2002 – Kabid Restrukturisasi dan Privatisasi Bidang Usaha Jasa Perhubungan, K.BUMN. 4) 2006 – Kabid Usaha Kehutanan, Perikanan, Kertas, Percetakan dan Penerbitan II, K.BUMN. 5) 2013-Direktur Keuangan dan Administrasi PT Surveyor Indonesia (Persero) 6) 2013-Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero) 7) 2015 – Anggota Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) 2. Wiharto Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko a. Tempat dan Tanggal lahir ; Klaten Jawa Tengah , 9 Juli 2954 b. Jabatan ; Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) c. Pendidikan: S1: UGM – Fakultas Ekonomi, Akutansi (1980)
d. 1) 2)
3) 4) 5) 6)
S2: Bussiness School pada Saint Louis University, USA (1990) Riwayat Pekerjaan: Auditor dan beberapa jabatan structural di BPKP Asisten Deputi TLHP pada Deputi Bidang Akuntabilitas Aparatur dan Deputi Bidang Pengawasan, Kementerian PAN sejak 2001 s.d 2008 Asisten Deputi Pemberantasan Korupsi pada Deputi Bidang Pengawasan Kem.PANRB sejak 2009 s.d 2010. Staf Ahli Bidang Sistem Manajemen 2010 sd. 2011 Deputi Bidang Pelayanan Publik – Kementerian PANRB sejak 2011 s.d. Juni 2013. plt. Deputi Bidang Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur – Kem.PANRB sejak SePT 2012-Juni 2013.
7) Staf Ahli Bidang Komunikasi Strategis dan Hubungan Kelembagaan – Kem.PANRB. Juni 2013-Juli 2014. e. Pengalaman Lain: 1) Pengajar S-1 pada Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Tahun 1982 – 1987. 2) Pengajar S-1 di STIE dan S-2 di UPI Yayasan Administrasi Indonesia Tahun 1990 – 1995.
2) 2001 – Head of Evalaution Section, SOE Development General Directorate, Ministry of SOE 3) 2002 – Head of Restructurization and Privatization, Transportation Business Sector, Minister of SOE. 4) 2006 – Head of Forestry, Fisheries, Paper and Printing II, Ministry of SOE 5) 2013 – Finance and Administration Director, PT Surveyor Indonesia (Persero) 6) 2013 – President Director of PT Surveyor Indonesia (Persero) 7) 2015 –PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Board of Commissioners Member 2. Wiharto Risk Management Monitoring Committee Member a. Place and Date of Birth ; Klaten Central Java , July 9, 2954 b. Position ; PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Risk Mangement Monitoring Committee Member c. Education: Bachelor Degree: UGM – Faculty of Economy, Accounting (1980) Master Degree: Bussiness School at Saint Louis University, USA (1990) d. Career History: 1) Auditor and structural position at BPKP 2) TLHP Deputy Assistant at Accountability Apparatus and Supervisory Deputy, Ministry of PAN from 2001 until 2008. 3) Corruption Erradication Deputy Assistant at Supervisory Deputy, Ministry of PANRB from 2009 until 2010. 4) Expert Staff in Management System 2010 until 2011 5) Public Service Deputy – Ministry of PANRB from 2011 until June 2013. 6) Interim Apparatus Monitoring and Accountability Deputy – Ministry of PANRB since SePT 2012-June 2013. 7) Expert Staff in Strategic Communication and Institutional Relationship, Ministry of PANRB from June 2013 until July 2014 e. Other Experiences: 1) Bachelor Degree Lecturer at S- Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda in 1982 – 1987. 2) Bachelor Degree Lecturer STIE and Master Degree Lecturer at UPI Yayasan Administrasi Indonesia in 1990 – 1995.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
139
140
3) Pengajar tidak tetap S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta 2015-2016. 4) Pembina pada Yayasan Nurul Islam Jatikramat – Bekasi 2012 – 2016.
3) Non-Permanent Bachelor Degree Lecturer at Faculty of Economics and Business, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta 2015-2016. 4) Committee at Nurul Islam Jatikramat Foundation – Bekasi 2012 – 2016.
3. Tritoto Harwono Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko a. Tempat dan Tanggal lahir, Yogyakarta, 9 Maret 1959 b. Jabatan ; Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) c. Pendidikan, lulus Fisika Elektronika MIPA- UGM Yogyakarta tahun 1986 d. Riwayat pekerjaan: Tahun 1986 – 1996, sebagai ahli komputer di Pusat Komputasi PT IPTN; Tahun 1996 – 2002, sebagai ahli komputer di Div IT (Information Technologi) PT BEJ; Tahun 2002 – 2007, sebagai pengelola aset di Div UMM (Umum) PT BEJ; Tahun 2008 – 2010, sebagai pengelola Manajemen Risiko dan GCG di Div MRI (Manajemen Risiko) PT BEI; Tahun 2012 – 2013, PT Duta Graha Sarana, sebagai penanggung jawab implementasi aplikasi sistem komputerisasi RSIA Ummi di Bogor,
2. Tritoto Harwono Risk Management Monitoring Committee Member a. Place and date of born: Yogyakarta, March 9, 1959 b. Position ; PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Risk Management Monitoring Committee Member c. Education, graduated from Electronics Physical MIPAUGM Yogyakarta in 1986 d. Career History: 1986 – 1996, Computer Expert at Computerized Center at IPTN; 1996 – 2002, Computer Expert at IT Div (Information Technology) PT BEJ; 2002 – 2007, Assets Management at UMM Div (General Affairs) PT BEJ; 2008 – 2010, GCG and Risk Mangement Manager at MRI Div (Risk Management) PT BEI; 2012 – 2013, PT Duta Graha Sarana, as supervisory of RSIA Ummi Computerized Ssytem application implementation in Bogor.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko - Tugas dan Tanggung jawab Komite Pemantau Risiko a. Melakukan review dan memberikan rekomendasi atas efektivitas pelaksanaan manajemen risiko perusahaan yang dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko, melalui pertemuan secara berkala maupun cara lainnya untuk membahas progres dari tahapan-tahapan tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh VP. ERM, Mutu, dan GCG b. Melakukan review atas penilaian risiko Divisi Manajemen Risiko terhadap pendapatan, pembiayaan khususnya terkait pelaksanaan docking, serta rencana investasi perusahaan yang material. c. Melakukan pengawasan atas kegiatan Divisi Manajemen Risiko dalam memantau pelaksanaan mitigasi risiko oleh unit-unit kerja terkait. d. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan rekomendasi Komite Pemantau Manajemen Risiko oleh Divisi Manajemen Risiko. e. Melakukan analisis dan evaluasi atas usulan Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan review
Risk Management Committee Duty and Responsibility
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
- Risk Management Committee Duty and Responsibility a. Review and provide recommendation on effectiveness of risk management implementation done by Risk Management Division through periodic meeting and other methods to discuss progress of duty and responsibility stages carried ou tby VP ERM, Quality and GCG. b. Review risk measurement at Risk Mangement Division on revenue, financing especially related with docking and material investment. c. Oversee the Risk Management Division activity to monitor the risk mitigation implementation with related units. d. Monitoring the implementation of recommendation fromt he Risk Mangement Monitoring Committee by the Risk Management Division. e. Perform analysis and evaluation on Budget Plan (RKAP) draft and annual review on Business Plan submitted
tahunan atas Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang diajukan oleh Direksi. - Wewenang Komite Kewenangan Komite Pemantau Manajemen Risiko sebagaimana penugasan yang diberikan oleh Dewan Komisaris meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Komite Pemantau Manajemen Risiko bekerja secara kolektif, dan bersifat mandiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya. b. Komite Pemantau Manajemen Risiko mempunyai wewenang mengakses dokumen, data, dan informasi Perusahaan yang diperlukan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. c. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Pemantau Manajemen Risiko wajib bekerja sama dengan mitra kerja diantaranya: Organ Pendukung Dewan Komisaris, satuan kerja terkait di level manajemen antara lain: Internal Audit, Manajemen Risiko, dan cabang-cabang. d. Memperoleh masukan dari pihak eksternal/ independen yang profesional dalam rangka pelaksanaan tugas dan peningkatan kemampuan anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko apabila diperlukan atas biaya Perusahaan. e. Komite Pemantau Manajemen Risiko melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
by the Board of Directors.
- Authority The authority of the Risk Management Monitoring Committee as assigned by the Board of Commissioners covers the following matters: a. The Risk Management Monitoring Committee works collectively, and is independent in carrying out its duties. b. The Risk Management Monitoring Committee has the authority to access the necessary documents, data and Company information relating to the performance of its duties. c. In implementing its authority, the Risk Management Monitoring Committee shall cooperate with partners including: the Board of Commissioners Supporting Organizations, related working units at the management level including: Internal Audit, Risk Management, and branches. d. Obtain professional external / independent inputs in the performance of duties and capacity building of Risk Management Committee members if required at the Company’s expense. e. The Risk Management Monitoring Committee shall exercise other powers granted by the Board of Commissioners.
- Independensi Komite Seluruh anggota Komite PMR merupakan pribadi yang profesional, berpengalaman, dan tidak memiliki hubungan bisnis baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan, untuk menjaga independensi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Seluruh anggota Komite PMR telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, pengalaman dan integritas yang dipersyaratkan dalam ketentuan yang berlaku.
- Independency All of Audit Committee members are professional, wellexperienced person without direct and indirect business affiliation with the Company’s business activity, to maintain independency in the duty and responsibility implementation. All of the PMR Committee member has meet the independency, expertise, experience and integrity criteria required in the prevailing Law.
- Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite a. Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko terdiri dari 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris dan maksimal 2 (dua) orang anggota ahli. b. Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko yang kedudukannya sebagai anggota Dewan Komisaris bertindak sebagai Ketua Komite. c. Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris tidak
- Structure, Membership and Expertise a. Risk Management Monitoring Committee members comprise of 1 (one) Board of Commissioners member and maximum (two) Expert as members. b. Risk Management Monitoring Committee Member with position as Board of Commissioner member serves as Committee Chairman. c. Risk Management Monitoring Committee member from non-Board of Commissioners member shall not
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
141
boleh merangkap sebagai anggota Komite lain di lingkungan ASDP pada periode yang sama.
serve as member in other Committes at ASDP in the same period.
d. Ketua dan anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko, diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris. e. Apabila Dewan Komisaris yang menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko berhenti sebagai anggota Dewan Komisaris, maka Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko wajib diganti oleh anggota Dewan Komisaris lainnya dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari. f. Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko berhak mengusulkan pemberhentian anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris, jika anggota Komite tersebut berakhir masa tugasnya, mengundurkan diri, tidak kompeten, atau tidak melaksanakan tugasnya dalam waktu 3 (tiga) bulan secara berturut-turut. g. Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko berhak mengusulkan pengangkatan anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko pengganti yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris
d. Risk Management Monitoring Committee and Member is appointed and discharged by the Board of Commissioners. e. If the Board of Commissioners member who is serving as Risk Management Monitoring Committee Chairman is resigned as Board of Commissioners, the Risk Management Monitoring Committee Chairman position will be replaced by other Board of Commissioners member the lates within 30 (thirty) days. f. Risk Management Monitoring Committee Chairman has the right to request Risk Management Monitoring Committee member discharge from non-Board of Commissioners member, to the Board of Commissioners, if the Committee member’s tenure has been ended, resigned or being not competent, or failed to perform the duties within 3 (three) consecutive months.
Independensi Komite Pemantau Manajemen Risiko
Independency of Risk Management Monitoring Committee
g. Risk Management Monitoring Committee Chairman has the right to request candidate of successor Audit Committee member appointment who is not Board of Commissioners member, to the Board of Commissioners
Tabel Independensi Aspek Independensi Independency Aspect
Asep Iskandar
Wiharto
Tritoto Harwono
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Not having any financial affiliation with Board of Commissioners and Board of Directors
√
√
√
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di ASDP, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi Not having managerial affiliation at ASDP, subsidiary and affiliated company.
√
√
√
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di ASDP Not having any sharesownership at ASDP
√
√
√
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit Not having family affiliation with the Board of Commissioners/Board of Directors and/or other Audit Committe members
√
√
√
√
√
√
.
.
.
.
.
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah Not serving as political party, regional government officers .
142
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Laporan Kerja Komite Manajemen Risiko Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite 2016 sesuai dengan yang dicantumkan dalam pedoman atau piagam (charter) a. Dalam Tahun 2016, Komite Pemantau Manajemen Risiko secara bersama-sama atau bersama dengan Komisaris, atau VP ERM melakukan pemantauan pelaksanaan Manajemen Risiko di tingkat Cabang terhadap 6 Cabang. Dalam pelaksanaan pada umumnya, Cabang masih memerlukan peningkatan awareness maupun pendampingan dalam penerapan dan pemanfaatan Peta Risiko yang telah disiapkan. b. Kunjungan Tugas Lain Terkait dengan Manajemen Risiko, Pengawasan angkutan mudik Lebaran, Natal dan Tahun baru disesuaikan dengan kantor cabang yang memiliki peningkatan tinggai pada kegiatan tersebut. c. Komite Pemantau Manajemen Risiko melakukan Pendampingan General Audit oleh Auditor Kantor Akuntan Publik. Dalam kunjungan kerja ini, Komite Pemantau Manajemen Risiko juga menyempatkan untuk memantau pelaksanaan Manajemen Risiko di tingkat Cabang yang dikunjungi.
Risk Mangement Committee Working Report Brief committee working report in 2016 as disclosed in the committee charter
Frekuensi Pertemuan dan Kehadiran Anggota Komite Manajemen Risiko a. Komite Pemantau Manajemen Risiko mengadakan rapat secara berkala paling kurang satu kali dalam 3 (tiga) bulan. b. Rapat Komite Audit dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah anggota Komite Audit.
Risk Management Monitoring Committee Meeting Frequency and Attendance a. Risk Management Monitoring Committee organized meeting periodically minimum once in every 3 (three) months. b. Risk Management Monitoring Committee meeting may be organized if attended by moer than ½ (half) of total Risk Management Monitoring Committee members. c. Risk Management Monitoring Committee meeting is chaired by the Risk Management Monitoring Committee Chairman or Risk Management Monitoring Committee member appointed by the Risk Management Monitoring Committee Chairman if he not attending. d. Resolution in the Risk Management Monitoring Committee meeting is taken based on collective consensus. e. Every Risk Management Monitoring Committee minuts of meeting is disclosed in the minutes of meeting (including any dissenting opinion), signed by all attending Risk Management Monitoring Committee members and delivered to the Board of Commissioners.
c. Rapat Komite Audit dipimpin oleh Ketua Komite Audit atau anggota Komite Audit yang ditunjuk oleh Ketua Komite Audit apabila Ketua Komite Audit berhalangan hadir.
d. Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. e. Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat (termasuk apabila terdapat perbedaan pendapat/ dissenting opinion), yang ditanda-tangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.
a. In 2016, the Risk Management Monitoring Committee altogether with the Board of Commissioners, or VP of ERM conducted monitoring on implementation of Risk Management at the Branch level against 6 Branches. In general implementation, the Branch still requires increased awareness and assistance in the implementation and utilization of the Risk Map that has been prepared. b. Other Assignmetns related with the Risk Management, Lebaran, Christmas and New Year’s transport monitoring is to branch offices that have a high revenue during the seasons. c. The Risk Management Monitoring Committee privded assistance ont he General Audit done by the Auditor of the Public Accounting Firm. In this working visit, the Risk Management Monitoring Committee also superved the implementation of Risk Management at the branch level.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
143
144
f. Jika dipandang perlu, Komite Audit dapat mengundang pihak lain yang terkait dengan materi rapat untuk hadir dalam rapat Komite Audit.
f. If considered necessary, the Risk Management Monitoring Committee may invite other parties related with the meeting agenda to attend the Risk Management Monitoring Committee meeting.
Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Manajemen Risiko telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat. Risalah rapat ditanda-tangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Komite Manajemen RIsiko yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.
Resolutions taken in ASDP Risk Management Monitoring Committee meeting has been well – recorded and documented in the Audit Committee meeitng. The Minutes of Meeting is signed by the Meeting Chairman and distributed to all members of the Risk Management Monitoring Committee both attending the meeting or not. Any dissenting opionion arose in the meeting will be disclsoed in the meeting altogether with the reason.
- Tindak Lanjut Pelaksanaan Selama tahun 2016 Komite Manajemen Risiko telah menindaklanjuti beberapa temuan dan telah dituangkan di dalam Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) dan telah disampaikan kepada pihak manajemen perusahaan.
- Follow-Up Throughout 2016, the Risk Management Monitoring Committee had followed-up findings and reproted in Issue Inventory List (DIM) and submitted to the Management.
- Rekomendasi Komite Dalam tahun 2016, Komite Manajemen Risiko telah memberikan beberapa Rekomendasi kepada Dewan Komisaris, antara lain: Rekomendasi terkait dengan monitoring kinerja baik kantor cabang maupun kator pusat pada setiap kesempatan melakukan kunjungan. Rekomendasi atas adanya beberapa kegiatan usaha yang berkaitan dengan kinerja operasional perusahaan. Rekomendasi atas pelaksanaan kegiatan investasi yang dilakukan manajemen selama tahun buku 2016.
- Recommendation In 2016, the Risk Management Monitoring Committee had submitted recommendations to the Board of Commissioners, among others: Recommendations related with performance monitoring at branch and head office in every visit.
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
NOMINATION AND REMUNRATION COMMITTE
Sampai dengan 31 Desember 2016, ASDP tidak memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi.
As of December 31, 2016, ASDP had not yet established Nomination and Remuneration Committee.
KOMITE-KOMITE LAIN DIBAWAH DEWAN KOMISARIS
OTHER COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS
Selain Komite Audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko, tidak terdapat komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris.
Besides Audit Committee and Risk Management Monitoring Committee, there is no other Committee under the Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Recommendation on business activities related with operational performance. Recommendation on investment activity done by the management throughout fiscal year 2016.
SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS SECRETARY
Dalam menunjang pelaksanaan fungsi dan efektivitas peran Dewan Komisaris, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris. Tahun 2016, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh Komarudin. Profil Sekretaris Dewan Komisaris dapat dilihat di Bagian Profil Sekretaris Dewan Komisaris.
To support Board of Commissioners function and role effectiveness, the Boad is assisted by a Board of Commissioners Secretary. In 2016, Board of Commissioners Secretary is served by Edy Widyaya. The Board of Commissioners Secretary Profile is presented at Profile of Board of Commissioners Secretary Section.
Profil Sekretaris Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners Secretary
Sekretaris Dewan Komisaris Profil Singkat Sekretaris Dewan Komisaris Nama: Komarudin Jabatan: Sekretaris Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Feery (Persero) Tempat / Tanggal Lahir: Jakarta, 4 Juni 1970 Kewarganegaraan: Indonesia Kualifikasi Pendidikan: - 2005-S1 Majemen Keuangan pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pertiwi - 2007-Certified Properti Analyst
Board of Commissioners Secretary Profile of Board of Commissioners Secretary Name: Komarudin Position: PT ASDP Indonesia Feery (Persero) Board of Commissioners Secretary Place/Date of Birth: Jakarta, June 4, 1970 Citizenship: Indonesia Educational Qualification: - 2005-Bachelor Degree of Finance Management from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pertiwi - 2007-Certified Properti Analyst
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Dewan Komisaris Untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris yang menjalankan tugas-tugas sebagai berikut: a. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat (briefing sheet) Dewan Komisaris b. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. c. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat maupun dokumen lainnya.
Board of Commissioners Secretary Duty and Responsibility To support the duty implementation, the Board of Commissioners is assisted by Board of Commissioners Secretary with duties as follows: a. Organize meeting, including the briefing sheet for the Board of Commissioners b. Prepare Board of Commissioners minuts of meeting according to the Company’s Articles of Association. c. Administer the Board of Commissioners’ documents including incoming letter, outgoing letter, minutes of meeting and other documetns.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
145
d. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris. e. Menyusun Rancangan laporan-laporan Dewan Komisaris f. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris. Selain melaksanakan tugas tersebut di atas, Sekretaris Dewan Komisaris selaku pimpinan Sekretariat, melaksanakan tugas lainnya seperti berikut: a. Memastikan bahwa Dewan Komisaris mematuhi Peraturan Perundang-undangan serta menerapkan prinsip-prinsip GCG b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris secara berkala dan atau sewaktu-waktu apabila diminta. c. Mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris. d. Sebagai penghubung (liaison officer) Dewan Komisaris dengan pihak lain.
146
d. Prepare the Board of Commissioners Budget Plan e. Perform other assignments from the Board of Commissioners. f. Implementing other duties of the Board of Commissioners Besides above duties, as Secretariat Leader, the Board of Commissioners Secretary also performs other duties, as follows: a. Ensure the Board of Commissioners to comply with the Law and implement GCG principles. b. Provide information required by the Board of Commissioners regularly and incidentally if requested. c. Coordinate the Committee members, if necessary, to support the Boar dof Commissioners duties. d. As liaison officer between Board of Commissioners and other parties.
Dalam rangka tertib administrasi dan pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang baik, Sekretaris Dewan Komisaris wajib memastikan dokumen penyelenggaraan kegiatan tersimoan dengan baik di Pereusahaan.
In the coruse of administrative order and good corporate governance implementation, the Board of Commissioners Secretary shall ensure proper activity documentation in the Company.
1. Laporan Singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Dewan Komisaris. Selama tahun 2016, Sekretaris Dewan Komisaris telah melaksanakan kegiatan tata persuratan baik untuk internal perusahaan maupun kepada Pemegang Saham, selain juga melaksanakan kegiatan atas perintah Dewan Komisaris yakni: Pendampingan kepada Dewan Komisaris dalam melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan Natal tahun 2015 dan Tahun Baru 2016. Pendampingan kepada Dewan Komisaris dalam pemantauan kegiatan arus mudik pada hari Raya Idul Fitri 2016. Pendampingan kepada Dewan Komisaris untuk melakukan monitoring dan evaluasi kinerja cabang. Melakukan pendampingan General Audit oleh Auditor Kantor Akuntan Publik di cabang Surabaya dan cabang Bitung (Ambon). Mengkoordinasikan pengadministrasian seluruh dokumen milik Dewan Komisaris.
1. Board of Commissioners Secretary Brief Working Report In 2016, the Board of Commissioners Secretary had carried out the administrative activities both for the Company’s internal needs and to the Shareholders and also other activities assigned by the Board o Commissioners. Provide assistance for the Board of Commissioners to oversee Christmas 2015 and New Year 2016 Event.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Provide assistance for the Board of Commissioners in monitoring homecoming traffic during Ied al Fitr 2016 Day. Provide assistance for the Board of Commissioners to monitor and evaluate branch performance. Provide assistance on General Audit by Public Accontant Firm at Surabaya and Bitung (Ambon) Branch Coordinate the administration all of the Board of Commissioners’ documents.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan ASDP mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan memiliki fungsi utama dalam rangka membantu tugas Direksi, yaitu sebagai liaison officer (public relation/corporate communication), institution relations, GCG implementation, monitoring pencapaian Key Performance Indicator (KPI), monitoring pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) serta administrasi dokumen kebijakan dan notulensi rapat Direksi.
ASDP Corporate Secretary carries a mission to support positive corporate image building consistently and continuously through effective communication program management with all Stakeholders. The Corporate Secretary has main function to help the Board of Directors duty as liaison officer (public realtion/corporate communication), institution relations, GCG implementation, monitoring Key Performance Indicators (KPI), Corporate Social Responsibility (CSR) activity monitoring, as well as Board of Directors policy and minutes of meeting administration.
Profil Sekretaris Perusahaan
Profile of Corporate Secretary Christine Hutabarat Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Warga Negara Indonesia, umur 40 tahun (Denpasar, 14 Oktober 1976) Indonesian Citizen, 40 years (Denpasar, October 14, 1976)
•
Riwayat Pendidikan Sekretaris Perusahaan No
Corporate Secretary Educational Background
Pendidikan Education
Tahun Year
1
Magister Keuangan Universitas Gajah Mada
2004
2
Sastra Inggris Universitas Kristen Indonesia
1999
.
Riwayat Pelatihan Riwayat Pelatihan Sekretaris Perusahaan yang diikuti dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir sebagai berikut:
.
Training History Corporate Secretary training history within 10 (ten) recent years is follows:
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
147
No
Nama Pelatihan Name of Training
Penyelenggara Organizer
.
.
Tanggal Date
.
1.
Building Service Culture
PPM Manajemen
1 Agustus 2015
2.
English Certificate Upperwaystage 3
Wallstreet English
1 Januari 2015
3.
Managing Innovation For Growth
PPM Manajemen
1 Januari 2015
4.
ISM Code Awareness
BKI
16 Juni 2014
5.
Talent Management
PPM Manajemen
1 April 2014
6.
The Role Corporate Secretary To Increase Company Performance
Inti Pesan
1 Maret 2014
7.
Finance For Finance
Fresh GM Consultant
1 Februari 2014
8.
International Language Program Pre Intermediate
International Language Program
1 Januari 2014
9.
Pendikan dan Pelatihan Ahli Kepelabuhan
PKSPL-IPB
12 Desember 2013
10.
Throught Public Private Partnership
KPK
24 Juni 2016
Riwayat Jabatan Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Career History
Riwayat Jabatan Sekretaris Perusahaan sebagai berikut:
Corporate Secretary Career History is as follows:
No
Nama Jabatan
Terhitung Mulai Tanggal
1
Ketua Tim Kawasan Komersial Terpadu
Desember 2016-sekarang
2
VP Corporate Secretary
9 Agustus 2010-sekarang
3
Kepala Biro Pengembangan Usaha
1 Januari 2009
Struktur Organisasi dan Jumlah Personel Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Organization Structure and Personnel
Sekretaris Perusahaan Bagian Customer Care
Bagian Hubungan Masyarakat
148
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Bagian Hubungan Kelembagaan dan Tata Kelola Perusahaan
Bagian Sekretariat Direksi
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Duty Implementation
Tugas Sekretaris Perusahaan adalah: 1. Mengelola dan mengembangkan citra positif perusahaan melalui pengembangan hubungan internal dan eksternal melalui kegiatan kehumasan 2. Mengelola penyelenggaraan perusahaan oleh Direksi dan Dewan Komisaris agar sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan lainnya, diantaranya penyelenggaraan aksi korporasi
Duties of the Corporate Secretary are as follows: 1. Manage and develop the reputation of the Company through internal and external relations development and public relations function. 2. Manage the management activities conducted by the Board of Directors and Board of Commissioners so as to be in line with the Articles of Association of the Company and other regulations, such as the execution of corporate action. 3. Monitor various secretarial activities regarding secretarial activities, corporate and protocol matters, as well as correspondence and administration matters related to the Board of Directors and Board of Commissioners. 4. Develop and improve communications and work relations with all internal and external parties, as well as business partners. 5. Organize GMS, corporate actions, and public expose
3. Memonitor berbagai kegiatan kesekretariatan korporasi dan protokoler, korespondensi, dan kerumahtanggan yang terkait dengan Direksi dan Dewan Komisaris
4. Menjalin komunikasi dan hubungan kerja yang baik dengan pihak internal, eksternal dan mitra kerja 5. Menyelenggarakan RUPS, corporate actions dan public expose 6. Melakukan koordinasi dengan unit kerja internal terkait dan pihak/ lembaga eksternal dalam upaya memperlancar kegiatan korporasi dan meningkatkan efektivitas tata kerja yang terkait dengan kegiatan Direksi dan Dewan Komisaris, serta Komite Dewan Komisaris 7. Mengkoordinasikan/ memonitor kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan dan penyampaian informasi korporasi serta pelaksanaan rapat Direksi dan Dewan Komisaris 8. Memberikan pelayanan kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi korporasi 9. Menyusun strategi komunikasi khususnya kepada calon investor, pelanggan dan masyarakat 10. Membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak stakeholders 11. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi 12. Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan dan atau pemerintah kepada pihak internal dan eksternal 13. Melaksanakan kegiatan kesekretariatan perusahaan 14. Menyiapkan laporan perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku
6. Coordinate with internal work units in relation to the external parties/institutions in an effort to facilitate the performance of corporate action and to improve the effectiveness of work procedure related to the activities of Board of Directors, Board of Commissioners, and Committees under the Board of Commissioners. 7. Coordinate/monitor activities related to the acceptance and submission of corporate action information as well as the convention of Board of Directors and Board of Commissioners meeting. 8. Provide information as required by all stakeholders related to the condition ad situation of the Company. 9. Formulate a communication strategy to be implemented particularly on the potential investors, customers, and public. 10. Develop mutually-beneficial partnership with all stakeholders. 11. Facilitate the execution of Board of Directors’ agenda. 12. Disseminate the Company’s and/or government policies to both internal and external parties. 13. Conduct secretarial activities to support the Company. 14. Prepare the Company’s reports in accordance with the prevailing regulations.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
149
15. Mengkoordinasikan bahan-bahan laporan untuk Rapat Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 16. Memberikan keterangan pers (press release) mengenai kebijakan Perusahaan 17. Mengkoordinasikan penyusunan laporan triwulanan Perusahaan 18. Laporan Manajemen, Annual Report serta RJPP 19. Mengusulkan tindakan koreksi maupun tindakan preventif terhadap setiap kejadian operasional yang berpotensi menimbulkan kerugian 20. Menjalin komunikasi dan hubungan kerja yang baik dengan pihak eksternal, internal dan mitra kerja
150
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
15. Coordinate reporting material for the meeting of Board of Commissioners and GMS. 16. Execute press release regarding the Company’s policies. 17. Coordinate the drafting of quarterly report of the Company. 18. Prepare the materials for Management Report, Annual Report and Corporate Long-Term Plan. 19. Suggest correctional or preventive actions regarding all operational activities that can potentially cause loss. 20. Develop communication and good working relationships with all internal and external parties as well as business partners.
Realisasi Program Kerja yang dilakukan selama tahun 2016 sebagai berikut: No
Working Program Realization in 2016 are as follows:
Nama Unit Kerja / Program Kerja Name of Working Unit/Program
.
Unit Kerja Humas/ Public Relation Unit 1
Terbangunnya budaya positif perusahaan dan penyebaran informasi/ kebijakan internal secara merata kepada seluruh karyawan sebagai pendukung visi dan misi perusahaan melalui kegiatan penerbitan media internal Establishment of positive corporate culture and dissemination of information / internal policy equally to all employees as a supporter of the vision and mission of the company through the activities of internal media publishing .
2
Melakukan kegiatan promosi untuk meningkatkan branding perusahaan berupa pembuatan promotions kits and merchandise, pemasangan iklan/ advertorial di media massa, sponsorship event, dan pameran Conducting promotional activities to improve corporate branding in the form of promotions kits and merchandise, advertising / advertorial in mass media, sponsorship event, and exhibition .
3
Meningkatkan citra positif Perusahaan dan semakin baiknya relasi dengan seluruh pemangku kepentingan melalui penerbitan Annual Report, pembaharuan Company Profile, pelaksanaan media gathering dan konferensi Pers, serta sejumlah kegiatan pendampingan stakeholder/ keprotokoleran Improve the Company’s positive image and better relations with all stakeholders through the issuance of Annual Report, Company Profile update, media gathering and press conferences, as well as a number of stakeholder / protocol mentoring activities .
4
Melaksanakan sosialisasi dan penyampaian informasi terkait aktivitas perusahaan melalui berbagai strategi dan media seperti website www.indonesiaferry.co.id, sms broadcast, social media, direct meeting, press release, dll Implement socialization and delivery of information related to corporate activities through various strategies and media such as website www.indonesiaferry.co.id, sms broadcast, social media, direct meeting, press release, etc. .
5
Melaksanakan pemantauan persepsi dan opini publik stakeholder terhadap aktivitas perusahaan melalui media monitoring dan evaluasi pemberitaan media massa seperti surat kabar dan media online Implement monitoring perceptions and public opinion stakeholders on corporate activities through media monitoring and evaluation of mass media coverage such as newspapers and online media .
6
Penyusunan dan pelaksanaan berbagai program kehumasan untuk meningkatkan positioning dan positive brand image (citra positif) perusahaan di masyarakat pada umumnya dan stakeholder pada khususnya Preparation and implementation of various public relations programs to improve the positioning and positive brand image (positive image) of the company in society generally and stakeholders particularly. .
Unit Kerja Customer Care Customer Care Unit .
1
Membuka akses kepada publik, khususnya pengguna jasa untuk memberikan saran, kritik, masukan dan keluhan terkait layanan/ jasa yang diberikan perusahaan dengan membuat sistem call centre Open access to the public, especially service users to provide advice, criticism, feedback and complaints related services / services provided by the company by making a call center system .
2
Penyediaan pusat data & informasi bagi masyarakat dan pengguna jasa melalui sarana komunikasi Customer Care Centre dan website Provision of data center & information for community and service user through communication facility of Customer Care Center and website .
3
Meningkatkan kesadaran Cabang akan pentingnya pelayanan dan pentingnya keluhan bagi peningkatan kinerja Cabang dan kinerja Perusahaan secara keseluruhan Increase Branch awareness of the importance of service and the importance of complaints for improvement of Branch performance and overall Company performance .
Unit Sekretariat Direksi BOD Secretariat Unit .
1
Melaksanakan dan memonitor berbagai kegiatan kesekretariatan korporasi dan protokoler, korespondensi dan kerumah-tanggaan yang terkait dengan Direksi dan Dewan Komisaris Implement and monitor various corporate secretarial activities and protocol, correspondence and customer relationships related to the Board of Directors and Board of Commissioners .
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
151
No
Nama Unit Kerja / Program Kerja Name of Working Unit/Program
.
2
Melakukan koordinasi dengan unit kerja internal terkait dan pihak/ lembaga eksternal dalam upaya memperlancar kegiatan korporasi dan meningkatkan efektivitas tata kerja yang terkait dengan kegiatan Direksi dan Dewan Komisaris serta Komite yang berada di bawah Dewan Komisaris Coordinate with relevant internal work units and external parties / agencies in an effort to facilitate corporate activities and improve the effectiveness of work procedures related to the activities of the Board of Directors and Board of Commissioners and Committees under the Board of Commissioners .
3
Menyelenggarakan RUPS pengesahan RKA dan Laporan Perusahaan (Audited) Corporate Actions dan Public Expose Organize GMS on RKA and Financial Statements (Audited) Ratification and Corporate Acitons and Public Expose .
4
Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan dan penyampaian informasi korporasi serta pelaksanaan rapat Direksi dan Dewan Komisaris Coordinate and monitor activities related to the reception and delivery of corporate information and the implementation of meetings of the Board of Directors and Board of Commissioners .
5
Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi Aiming smooth implementation of the agenda of the Board of Directors .
6
Melaksanakan kegiatan kesekretariatan Perusahaan Carry out the Company’s secretarial activities
.
152
AKSES DATA DAN INFORMASI PERSEROAN
CORPORATE DATA AND INFORMATION ACCESS
Untuk menjamin pemenuhan dan ketersediaan informasi bagi para pemangku kepentingan, ASDP menyediakan berbagai sarana dan media melalui:
To ensure the information fulfillment and availability for all Stakeholders, ASDP provides media and channels, as follows:
1. Website: https://www.indonesiaferry.co.id/ind/index. php 2. Portal Kementerian BUMN: internal.bumn.go.id 3. Majalah Internal: Lintas Nusa 4. Media Sosial :Twitter: @asdp191 Facebook: asdp191 IG: @asdp191 5. Contact Center nomor: (+62 21) 191 (+62 21) 0812 93 93 1000
1. Website: https://www.indonesiaferry.co.id/ind/index. php 2. SOE Ministry Portalernal.bumn.go.id 3. Internal Magazine: Lintas Nusa 4. Social Media :Twitter: @asdp191 Facebook: asdp191 IG: @asdp191 5. Contact Center nomor: (+62 21) 191 (+62 21) 0812 93 93 1000
6. Surat: Jl. Jend. Achmad Yani Kav.52 A, Jakarta-10510 Indonesia Telp: (+6221) 4208911-13-15 Fax: (+6221) 4210544
6. Letter: Jl. Jend. Achmad Yani Kav.52 A, Jakarta-10510 Indonesia Telp: (+6221) 4208911-13-15 Fax: (+6221) 4210544
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
SATUAN PENGAWASAN INTERNAL
INTERNAL AUDIT UNIT
Unit Internal Audit mempunyai fungsi dan tanggung jawab menyusun kebijakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengintegrasikan pelaksanaan fungsi pengawasan melalui identifikasi, verifikasi, pemeriksaan, analisa, penilaian dan rekomendasi, sekaligus memberikan konsultasi secara independen dan obyektif untuk meyakinkan efektivitas proses governance, pengelolaan risiko dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku serta pengembangan sistem manajemen perusahaan dan pengendalian dokumen perusahaan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Internal Audit unit has function and responsibility to formulate, implement, control and integrate the audit function policy through the identification, verification, audit, analysis, assessment and recommendation, as well as provide independent consulting to ensure effectiveness of the governance process, risk management and compliance with prevailing Law as well as the Company’s mangement system development and corporate document controlling to support the Company’s target achievement.
Tugas Unit Internal Audit
Duty of Internal Audit Unit
Untuk menjalankan fungsinya, Internal Audit mempunyai tugas: a. Mengendalikan penyusunan dan pengelolaan RKAP Internal Audit. b. Menyusun kebijakan dan strategi pengawasan internal serta tanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaan audit atas pengelolaan kegiatan Perusahaan berdasarkan peraturan yang berlaku. c. Menyusun kebijakan dan strategi serta bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem manajemen dan pengendalian dokumen Perusahaan. d. Melaksanakan audit berdasarkan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) yang telah ditetapkan sesuai dengan bidang Teknik, Operasi dan K3PL, Pasokan Gas dan Pemasaran, Keuangan dan Administrasi.
To carry out the function, the Internal Audit Unit has following duties: a. Controlling the compilation and management of the Internal Audit RKAP. b. Establish internal supervisory policies and strategies and responsibilities for planning and conducting audits on the management of Company activities based on applicable regulations. c. Develop policies and strategies and be responsible for the development of the Company’s management and control system. d. Conducting audits based on the Annual Audit Work Program (PKAT) which has been determined in accordance with the areas of Engineering, Operations and K3PL, Gas Supply and Marketing, Finance and Administration. e. Coordinate the implementation of a special audit outside the regular audit (PKAT) as referred to b, b on the assignment of the Directorate. f. Coordinate the arrangement of the arrangement at the same time to review and endorse the audit report (LHA) of each audit activity that has been implemented. g. Controlling the distribution of the Audit Report (LHA) to the Auditee and Auditee as well as the requests of other relevant parties based on the DIRECT agreement. h. Controlling the execution of the mentoring function to the external auditor. i. Monitoring your guns ensures prompt follow-up of internal audit and its recommendations.
e. Mengkoordinasikan pelaksanaan audit khusus di luar audit rutin (PKAT) sebagaimana tersebut pada huruf b, atas penugasan Direksi. f. Mengkoordinasikan penyusunan sekaligus melakukan review dan pengesahan Laporan Hasil Audit (LHA) setiap kegiatan audit yang telah dilaksanakan. g. Mengendalikan pendistribusian Laporan Hasil Audit (LHA) kepada Direksi dan Auditee serta memenuhi permintaan pihak-pihak terkait lain berdasarkan persetujuan Direksi. h. Mengendalikan pelaksanaan fungsi pendampingan terhadap auditor eksternal. i. Melakukan monitoring guna memastikan kepatuhan tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit baik eksternal maupun internal. j. Melaksanakan evaluasi mutu kegiatan audit internal yang telah dilakukan serta evaluasi atas sistem dan prosedur audit.
j. Implementing the evaluation of internal auditing activities that have been performed and evaluating the audit system and procedures.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
153
k. Memberikan konsultasi kepada auditee secara independen dan obyektif terkait dengan fungsi pengawasan.
k. Provide consultation to the auditee independently and objectively related to the audit function
Pihak yang Mengangkat dan Memberhentikan Kepala SPI
Party Who Appointed and Discharged Head of SPI
Kepala Satuan Pengawas Internal (KSPI) diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris.
Head of Internal Audit Unit (KSPI) is appointed and discharged by President Director after approval from Board of Commissioners.
Pengelola SPI
SPI Manager
Per 31 Desember 2016, Unit SPI didukung oleh 18 (delapan belas) personel dengan kualitas dan kompetensi sesuai yang dipersyaratkan dalam uraian tugasnya dengan komposisi sebagai berikut:
By December 31, 2016, SPI unit was supported by 18 (eighteen) personnel with quality and competency as required in the job description, as follows:
NAMA
JABATAN POSITION
JUMLAH TOTAL
S. R. Lin Astuti
Kepala SPI
1
Dety Dayati
Inspektur SDM dan Umum
1
Vega Ryanto
Inspektur Teknik
1
Suharto
Inspektur Usaha
1
Dwi Priyanto
Inspektur Keuangan
1
Dini Riyanti
Manager Tata Usaha
1
Dewi Palupi
Auditor SDM dan Umum
1
Idhamzal
Auditor SDM dan Umum
1
Dadang Iwan S
Auditor Teknik
1
M. Widayanto
Auditor Teknik
1
Indriasari P
Auditor Usaha
1
Takari
Auditor Usaha
1
Agus Supriyatno
Auditor Usaha
1
Nana Sutisna
Auditor Usaha
1
Najamudin
Auditor Keuangan
1
Mursalwaldi
Auditor Keuangan
1
Romy Iskandar
Auditor Keuangan
1
Arifuddin TS
Auditor Keuangan
1
.
Jumlah | Total
154
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
.
18
Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawas Internal
Internal Audit Unit Duty and Responsibility
Unit SPI PT ASDP (Persero) merupakan aparat pengawas (auditor) internal Perusahaan yang dipimpin oleh seorang kepala dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) SPI Unit is internal auditor of the Company led by a Chief who is responsible directly to the President Director.
SPI memiliki tugas dan tanggung jawab untuk:
Duty and responsibility of SPI are as follows:
1. Melakukan perencanaan audit, mengatur dan mengarahkan audit sesuai dengan Standard Operating Procedure, tujuan serta sasaran Perusahaan yang akan dicapai. 2. Melakukan penilaian atas kecukupan dan sistem pengendalian intern. 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional/usaha sumber daya manusia dan umum serta teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 4. Melakukan evaluasi kepatuhan terhadap ketentuan peraturan dan perundang-undangan terkait. 5. Mengidentifikasi alternatif perbaikan dan peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya dan dana. 6. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 7. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikannya kepada Direktur Utama. 8. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah direkomendasikan. 9. Melakukan koordinasi kegiatan dengan auditor eksternal untuk mengurangi duplikasi audit. 10. Mendukung pelaksanaan tugas Komite Audit atas persetujuan Direktur Utama. 11. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit SPI yang dilakukannya. 12. Mengevaluasi dan memberikan masukan atas kecukupan dan efektivitas pengendalian intern dalam rangka mitigasi risiko. 13. Mengevaluasi dan memberikan masukan mengenai kesesuaian strategi dengan kebijakan manajemen risiko. 14. Membuat piagam SPI (SPI Charter).
1. Planning audit, organize and direct the audit in accordance with Standard Operating Procedure, goals and objectives of the Company to be achieved. 2. Assessed the adequacy and effectiveness of internal control systems. 3. Conduct examination and assessment of efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations/ business of human resources and general as well as information technology and other activities. 4. Evaluate compliance with relevant laws and regulations. 5. Identify alternative improvements and improvements in efficiency and effectiveness of the use of resources and funds. 6. Provide objective improvements recommendation and information about the activities examined at all levels of management. 7. Prepare audit report and submit it to the President Director. 8. Monitor, analyze and report on recommended followup improvements. 9. Coordinate activities with external auditors to reduce audit duplication. 10. Supports the execution of the Audit Committee’s duties upon the approval of the President Director. 11. Develop a program to evaluate the quality of SPI audit activities that it does. 12. Evaluate and provide input on the adequacy and effectiveness of internal control in the context of risk mitigation. 13. Evaluate and provide feedback on consistency with risk management policy. 14. Draft Internal Audit Charter (SPI Charter).
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
155
Ruang lingkup tugas SPI meliputi hal-hal sebagai berikut:
Scope of SPI duties are as follows:
1. Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan pengendalian intern dan proses tata kelola perusahaan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Perusahaan. 2. Pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, operasional/usaha, pemeliharaan, sumber daya manusia dan umum, serta teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 3. Audit investigatif atau audit khusus terhadap kasus yang berindikasi adanya kecurangan (fraud). 4. Jasa lainnya yang dibutuhkan manajemen yang bertujuan memberikan nilai tambah dan meningkatkan pengelolaan risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan.
1. Evaluate the effectiveness of the implementation of internal controls and corporate governance processes, in accordance with the laws and regulations of the Company. 2. Examination and assessment of efficiency and effectiveness in finance, operations/business, maintenance, human and general resources, as well as information technology and other activities. 3. Investigation audit or special audit of fraud indication case. 4. Other services that management requires to provide added value and improve risk management, control and corporate governance processes.
Pelaksanaan Kegiatan SPI tahun 2016
SPI Activity Report 2016
Pelaksanaan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun 2016 difokuskan pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Program Kerja Tahun 2006 meliputi antara lain audit operasional/kinerja bandara, kegiatan review pengadaan barang dan jasa atas proyek pengembangan bandara, kegiatan pemeriksaan khusus/audit investigasi dan kegiatan konsultasi & pembinaan dengan realisasi sebagai berikut:
In 2016, Annual Audit Plan (PKAT) implementation was focused on Head Office and Branch Office. The 2016 working program includes, among others, airport operational/performance audit, procurement review activity on airport development project, special/ investigationa udit and consulting & development audit with realization as follows:
Pelaksanaan Audit Operasional
Implementation of Operational Audit
NO 1
156
OBYEK AUDIT AUDIT OBJECT Balikpapan
JUMLAH TEMUAN TOTAL FINDINGS
.
52
JUMLAH REKOMENDASI TOTAL RECOMMENDATION
.
52
TINDAK LANJUT FOLLOW-UP
.
30
2
Bangka
55
55
36
3
Batam
117
117
50
4
Batulicin
38
38
25
5
Bau-Bau
45
45
27
6
Biak
58
58
36
7
Bitung
71
71
38
8
Banda Aceh
34
34
14
9
Kayangan
56
56
25
10
Ketapang
39
39
32
11
Kupang
88
88
35
12
Lembar
61
61
17
13
Luwuk
64
64
40
14
Merauke
27
27
20
15
Padang
23
23
14
16
Pontianak
46
46
29
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
NO
OBYEK AUDIT AUDIT OBJECT
JUMLAH TEMUAN TOTAL FINDINGS
.
JUMLAH REKOMENDASI TOTAL RECOMMENDATION
.
TINDAK LANJUT FOLLOW-UP
.
17
Sape
55
55
26
18
Selayar
23
23
10
19
Singkil
31
31
13
20
Sorong
41
41
5
21
Ternate
104
104
39
Total
1.128
1.128
561
Kegiatan Konsultasi & Pembinaan NO
Contulting & Development Activity
Kegiatan Activity .
1
Melakukan pendampingan Kantor Akuntan Publik dalam uji petik tahun buku 2016 pada 11 (sebelas) cabang yaitu Bakauheni, Merak, Surabaya, Ketapang, Batam, Balikpapan, Bitung, Ambon, Bau-Bau, Kupang dan Sorong. Assistance for Public Accountant Firm in Sampling for 2016 perio dat 11 (eleven) branch offices, such as Bakauheni, Merak, Surabaya, Ketapang, Batam, Balikpapan, Bitung, Ambon, Bau-Bau, Kupang and Sorong. .
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
157
Monitoring Tindak Lanjut Temuan Sesuai ketentuan Pedoman Kerja Satuan Pengawas Internal mengenai Standar Implementasi tentang Pemantauan Tindak Lanjut, salah satu tugas dari Kepala SPI adalah menyusun dan memelihara sistem untuk memantau tindak lanjut hasil penugasan yang telah disampaikan kepada manajemen.
Finding Follow-up Monitoring In accordance with the provisions of the Internal Audit Charter regarding the Implementation of on Follow-up Monitoring, one of the duty of the Head of SPI is to establish and maintain a system to monitor the follow-up of assignments that had been reported to management.
Monitoring tindak lanjut temuan auditor adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh SPI untuk menentukan bahwa obyek audit (auditee) telah melaksanakan rekomendasi hasil pemeriksaan, baik yang berasal dari auditor internal maupun auditor eksternal, dalam tenggang waktu yang telah disepakati sebelumnya.
Monitoring on the auditor’s finding follow-up is done systematically by SPI to determine that auditee objects have implemented recommendation of inspection result, both from internal auditors and external auditors, within the agreed timeline.
Monitoring tindak lanjut bertujuan untuk menilai secara obyektif sejauh mana pelaksanaan rekomendasi temuan dilaksanakan dan mengecek kebenaran data baik tertulis maupun fisik di lapangan atas laporan tinjut yang pernah disampaikan auditee.
The follow-up monitoring aims to objectively assess the extent to which the implementation of the recommendations findings carried out and verify the data correctness either written or physical in the field of reports as submitted by the auditee.
Kegiatan monitoring tindak lanjut temuan auditor di tahun 2016 dilaksanakan sepanjang tahun dengan meminta laporan tindak lanjut kepada auditee secara berkala. Kegiatan cek fisik ke lapangan juga dilakukan untuk melihat realisasi fisik pelaksanaan tindak lanjut pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
The Auditor finding follow-up monitoring activity in 2016 is carried out throughout the year by requesting a followup report to the auditee on a regular basis. Physical check activity to the field is also done to analyze the physical realization of follow-up implementation at Head Office and Branch Office.
Rekapitulasi Monitoring Tindak Lanjut Audit Eksternal
Audit External Follow-Up Monitoring Recapitulation
No
Auditor
Jml Temuan
Jml Rekomendasi
SS
BS
Bobot (%) BD
1
BPK RI
92
92
2
53
37
92
92
2
53
37
JUMLAH
Rekapitulasi Monitoring Tindak Lanjut Audit Eksternal -KAP
Audit External Follow-Up Monitoring Recapitulation– KAP
No
Auditor
Jml Temuan
Jml Rekomendasi
Tindak Lanjut SS BS
BD
1
KAP Kanaka Puradiredja dan Suhartono
8
12
3
-
12
12
12
-
-
12
JUMLAH
158
Tindak Lanjut
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Bobot (%)
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL CONTROL SYSTEM
Penerapan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh ASDP mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01 /MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara Pasal 26.
Implementation of internal control system by ASDP referring to Minister of State-Owned Enterprise Regualtion No. PER-01/MBU/2011 regarding Good Corporate Governance Implementation in State Owned Enterprise Article 26.
Kebijakan
Policy
ASDP telah memiliki Kebijakan Sistem Pengendalian Internal yang terdapat dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan. Sistem Pengendalian Internal adalah suatu proses yang terintegrasi pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh Insan ASDP untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui: kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset perusahaan dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
ASDP has Internal Control System Policy as disclsoed in the Code of Corporate Governance. The Internal Control System refers to set of integrated process at activities that is carried out continuously by the Executive and all people of ASDP to provide sufficient assurance on the organizational target achievement throughout effective and efficeint activity, financial reporting reliability, corporate assets protection and compliance with the Law.
Implementasi
Implementation
Penerapan pengendalian internal yang dilakukan oleh Dewan Komisaris adalah dengan melakukan pengawasan dan penasehatan terkait proses kecukupan dan kewajaran dalam penyusunan laporan keuangan, pengelolaan risiko dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian yang dibantu oleh Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha. Sedangkan Direksi menerapkan sistem pengendalian internal melalui penerapan kebijakan dan prosedur perusahaan secara konsisten dan memenuhi kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, antara lain terkait dengan kegiatan usaha perusahaan dan manajemen risiko, rencana strategis, pembagian tugas, pendelegasian wewenang serta kebijakan akuntansi yang memadai.
Internal control implementation is done by the Board of Commissioners through monitoring and recommendation related with sufficency and fairnes process in financial statements preparation process, risk management by considering the prudential principles who was assisted by the Audit Committee and Investment and Risk Committee. The Board of Directors applies internal control system through consistent application of company policies and procedures and complies with applicable regulations, including business and risk management, strategic plan, task division, delegation of authority and adequate accounting policy.
Direksi menetapkan suatu sistem pengendalian intern yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset perusahaan. Lingkungan pengendalian intern dalam perusahaan dilaksanakan dengan disiplin dan terstruktur, integritas yang tinggi, nilai etika serta kompetensi karyawan.
The Board of Directors has implemented an effective internal control system to protect the Company’s investment and assets. Internal control environment within the company is carried out with discipline and structured, high integrity, ethical values and employee competence
Evaluasi Efektivitas
Effectiveness Evalaution
Untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian internal, dibentuk Unit Audit Internal. Hasil evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian internal menjadi salah satu dasar evaluasi Manajemen terhadap efektivitas sistem pengendalian internal untuk menentukan perbaikan dan
The Internal Audit Unit is estalished to evaluate the internal control system implementation, Result of internal control system implementation is trated as basis of the Management evaluation regarding the effectiveness of internal control system to determine the improvement
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
159
160
penyempurnaan sistem ataupun kebijakan yang memungkinkan Manajemen dapat secara lebih efektif menjalankan kegiatan operasional Perusahaan.
and improvement of system or policy which will enable Management to carry out the Company’s operational activities in more effective ways.
Audit Internal merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Internal ASDP yang dibentuk untuk membantu Direktur Utama dalam memenuhi kewajibannya kepada Pemegang Saham yang bertanggung jawab di dalam melaksanakan Audit Internal di Perusahaan. Audit Internal melakukan upaya peningkatan pengendalian internal (internal control) dalam berbagai kegiatan operasional perusahaan. Pengendalian internal di lingkungan ASDP senantiasa dievaluasi agar mampu mengikuti perkembangan usaha perusahaan.
Internal Audit is part of the ASDP Internal Control System that is established to help the President Director in fulfilling obligations to the Shareholder and being in chare to perform Internal Audit in the Company. Internal Audit conduts the internal control (internal control) impovement in various operational activities of the company. Internal control within the ASDP environment is always evaluated in order to be able to adjust with of the company’s business growth.
Sistem Pengendalian Keuangan dan Operasional
Financial and Operational Control System
Sistem pengendalian keuangan dan operasional Perseroan sejalan dengan sistem pengendalian internal menurut Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission (COSO). Sistem pengendalian tersebut mencakup berbagai kebijakan, prosedur, kegiatan pemantauan dan komunikasi, serta standar perilaku dan berbagai inisiatif yang ditujukan untuk:
The Company’s financial and operational control system is conducted in line with the internal control system according to the Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission (COSO). The internal control system consists of all policies, procedures, supervisory and communication activities, as well as code of conducts and various initiatives intended to:
Mengamankan aset (security objectives) Mengupayakan efisiensi dan efektivitas operasi Perseroan (operational objectives) Mengembangkan keandalan dan kelengkapan informasi akuntansi/finansial dan manajemen (information objectives); serta Menjamin kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur serta peraturan perundangan yang berlaku (compliance objectives).
Secure the assets (security objectives); Encourage efficiency and effectiveness of the Company’s operations (operational objectives); Develop reliability and completeness of accounting/ financial information and management (information objectives); and Ensure compliance to the policies and procedures as well as the applicable legislations (compliance objectives).
Pada 2016 Satuan Pengawasan Internal telah melaksanakan Rencana Kerja Fungsi yang tercantum di dalam Rencana Kerja AnggAran Perusahaan (RKAP) tahun 2016, antara lain: 1. Pemeriksaan Tahunan (PKPT) terhadap 21 cabang darirencana kerja fungsi Satuan Pengawas Internal (SPI) 2016 sebanyak 32 cabang. 2. Melaksanakan pendampingan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk general audit 2016 pada bulan OktoberDesember. 3. Melaksanakan penugasan khusus dari Direksi terhadap 2 cabang yakni cabang Batam dan Sorong.
In 2016 the Internal Supervisory Unit has implemented Work Plan Functions contained in the Work Plan Company's budget (RKAP) in 2016, among others:
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
1. Annual Examination (PKPT) of 21 branches of the work plan function Internal Control Unit (SPI) 2016 as much as 32 branches. 2. Carry out the assistance of Public Accounting Firm (KAP) for general audit 2016 in October-December. 3. Conducting special assignments from the Board of Directors to 2 branches namely Batam and Sorong branches.
Evaluasi Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
Evaluation of the Effectiveness of Internal Control System
Evaluasi Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Keuangan
Evaluation of the Effectiveness of Financial Control System
Evaluasi yang telah dilakukan Perseroan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal menjadi salah satu fondasi bagi Perseroan untuk terus melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan sistem pengendalian yang dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Evaluasi tersebut salah satunya dilakukan melalui laporan keuangan Perseroan. Dalam melakukan evaluasi, Perseroan menggunakan kriteria yang telah ditetapkan oleh Internal Control – Integrated Framework yang telah dikeluarkan oleh COSO. Berdasarkan penilaian ini, Dewan Komisaris dan Direksi menyimpulkan bahwa hingga tanggal 31 Desember 2015, sistem pengendalian internal Perseroan atas laporan keuangan telah berjalan dengan efektif.
The evaluation that has been conducted by the Company on the effectiveness of the internal control system becomes one of the foundations for the Company to continue to implement Improvement and refinement of control systems that can enhance the growth of the company. Evaluation is one of them done through the report Finance of the Company. In conducting the evaluation, the Company uses the criteria established by the Internal Control-Integrated Framework that has been issued by COSO. Based on this assessment, the Board of Commissioners And the Board of Directors concludes that as of December 31, 2015, the Company's internal control system on the financial statements has been effective.
Evaluasi Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Operasional
Evaluation of the Effectiveness of Operational Control Systems
Selain itu, evaluasi juga dilakukan melalui Unit Audit Internal. Unit Audit Internal melakukan upaya peningkatan pengendalian internal (internal control) dalam berbagai kegiatan operasional Perseroan. Hasil evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian internal menjadi salah atu dasar evaluasi manajemen terhadap efektivitas sistem pengendalian internal untuk menentukan perbaikan dan penyempurnaan sistem ataupun kebijakan yang memungkinkan manajemen dapat secara lebih efektif menjalankan kegiatan operasional Perseroan.Pengendalian internal di lingkungan Perseroan senantiasa dievaluasi agar mampu mengikuti perkembangan bisnis Perseroan.
In addition, evaluation is also conducted through the Internal Audit Unit. The Internal Audit Unit makes an effort to improve internal controls in various operational activities of the Company. The evaluation results above The implementation of the internal control system becomes one or the basis of management evaluation of the effectiveness of the internal control system to determine the improvement And improvements in systems or policies that enable management to more effectively run the Company's operational activities. Internal controls within the Company are constantly being evaluated in order to be able to keep up with the Company's business development.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
161
SURAT PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) STATEMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS ON THE RESPONSIBILITY ON INTERNAL AUDIT OF THE COMPANY PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) Jakarta, 17 Mei 2017
Jakarta, May 17, 2017
Atas nama Dewan Komisaris dan Direksi, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
On behalf of the Board of Commissioners and Board of Directors, we, the undersigned:
Nama : Faik Fahmi Alamat Kantor : Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 52A Jakarta Pusat 10510 Alamat Domisili : Jl. Terusan I No. 58 RT. 005 RW. 009 Ragunan Pasar Minggu Nomor Telepon : (021) 4208911 Jabatan : Direktur Utama
Name : Faik Fahmi Office Address : Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 52A Jakarta Pusat 10510 Domicile Address : Jl. Terusan I No. 58 RT. 005 RW. 009 Ragunan Pasar Minggu Phone Number : (021) 4208911 Position : President Director
Nama : Lalu Sudarmadi Alamat Kantor : Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 52A Jakarta Pusat 10510 Alamat Domisili : Jl. Tubagus Ismail Raya No. 49 RT. 02 / RW.11 Sekeloa Comblong Dago, Jawa Barat Nomor Telepon : (021) 4208911 Jabatan : Komisaris Utama
Name : Lalu Sudarmadi Office Address : Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 52A Jakarta Pusat 10510 Domicile Address : Jl. Tubagus Ismail Raya No. 49 RT. 02 / RW.11 Sekeloa Comblong Dago, Jawa Barat Phone Number : (021) 4208911 Position : President Commissioner
Menyatakan bahwa: Sehubungan dengan tanggung jawab terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk Tanggal 31 Desember 2016 serta untuk Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, yang ditandatangani pada 17 Mei 2017 dalam kaitannya dengan integritas laporan keuangan telah disusun dalam suatu sistem pengendalian internal perusahaan sesuai Piagam Satuan Pengawasan Intern dan telah memenuhi kebijakan yang ditetapkan Dewan Komisaris dan Direksi serta telah dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam seluruh aspek yang material.
Hereby state that: Pursuant to the responsibility on Consolidated Financial Statement of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) on December 31, 2016, and for the Year ending on December 31, 2016, signed on May 17, 2017, the integrity of the financial statements has been included in the company's internal audit system in accordance with Internal Audit Charter. The internal audit system has met the policy determined by the Board of Commissioners and Board of Directors and has been implemented in effective and efficient manners in all material aspects.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Thus, the above statement is duly executed.
Atas nama Dewan Komisaris dan Direksi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero),
On behalf of the Board of Commissioners and Board of Directors of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero),
Lalu Sudarmadi Komisaris Utama President Commissoner
162
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Faik Fahmi Direktur Utama President Director
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
163
AUDITOR EKSTERNAL
EXTERNAL AUDITOR
Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan ASDP dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik.
Indepednent auditor function on ASDP financial aspect is done through Audit External that is carried out by Public Accountant Firm.
Data Auditor Eksternal ASDP sebagai berikut:
ASDP Exernal Audit information is as follows:
TAHUN
Auditor
Alamat
Fee Audit
2016
KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono
The Royal Palace, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 178 A-C 29 Jakarta Selatan 12810 Telp./Fax: 021-8313861 / 8313871
Rp545.000.000
2015
KAP Ghazali, Sahat dan Rekan
Sentra Bisnis Artha Gading Niaga Blok E No. 9 Jl. Boulevard Artha Gading, Kelapa Gading Jakarta Utara Telp.: 021-45852846, 45861183, 45861184, 45861185 Fax.: 021-45845591
Rp611.457.000
KAP Ghazali, Sahat dan Rekan
Sentra Bisnis Artha Gading Niaga Blok E No. 9 Jl. Boulevard Artha Gading, Kelapa Gading Jakarta Utara Telp.: 021-45852846, 45861183, 45861184, 45861185 Fax.: 021-45845591
Rp571.752.000
2014
164
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
ASDP menyadari pelaksanaan manajemen risiko korporat semakin menjadi tuntutan, karena keberhasilannya merupakan faktor kunci sukses pencapaian tujuan dan kemenangan persaingan ditingkat global.
ASDP realizes that the implementation of corporate risk management is increasingly becoming a demand, as its success is a key factor in achieving the target and winning the competition at global level.
Penerapan manajemen risiko dapat meningkatkan shareholder value, sekaligus memberikan gambaran komprehensif kepada stakeholder maupun pengelola Perusahaan mengenai potensi peluang maupun kerugian, dengan demikian pengambil keputusan dan pembuat kebijakan internal memiliki ketersediaan data dan informasi mengenai kinerja Perusahaan, sehingga memungkinkan pembuatan keputusan yang lebih efektif dan efisien.
The risk management implementation will increase shareholder value, as well as provide a comprehensive illustration for the stakeholders as well as managers regarding the Company about potential opportunities and losses, also for the decision makers and internal policy-makers regarding the availability of the Company’s performance data , enabling more effective and efficient decision-making.
Dalam aktivitas usaha, ASDP menghadapi beberapa risiko yang melekat (inherent risk). Risiko tersebut secara umum dapat timbul akibat dipengaruhi oleh manusia, aset, alam, pendanaan, lingkungan, dan reputasi. Sedangkan secara khusus, risiko yang dihadapi sesuai karakteristiknya dapat berbentuk risiko kegagalan operasional penerbangan, kegagalan operasi bandara, kegagalan layanan dan ketidakpatuhan pada regulasi. Berbagai risiko tersebut ditangani melalui upaya existing control, mitigasi risiko, ataupun pengalihan risiko. Evaluasi selalu dilakukan secara berkala sesuai dengan perubahan kondisi karena risiko itu sendiri sifatnya dinamis.
In business activity, ASDP encounteres several inherent risks. Such risks may generally occur from human influence, assets, nature, funding, the environment, and reputation. Specifically, the risks faced by its characteristics may be in the form of operational flight failure risk, airport operation failure, service failure and non-compliance with regulations. These risks are addressed through existing control, risk mitigation, or risk transfer. Evaluation is always done periodically in accordance with changing conditions because the risk itself is dynamic.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
ASDP secara berkelanjutan mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini dan selanjutnya dapat diambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas usaha.
ASDP continuously develops and enhances the integrated and comprehensive framework of risk management systems and integrated internal control structures so as to provide information on potential risks early and further adequate steps are taken to minimize the impact of risks. This risk management framework is incorporated into other policies, procedures, authorities and other provisions and various risk management tools applicable throughout the scope of business activities.
Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan standar bandara internasional, manajemen ASDP telah menyusun profil risiko korporasi, untuk fungsi Operasional dan Teknik yang fokus pada proses bisnis perusahaan antara lain: Safety, Security, Services through Compliance (3S+1C) yang merupakan compulsory dalam pengelolaan risiko, serta di lingkungan Administrasi, Keuangan dan Komersial yang mengarah pada risiko tinggi.
In order to develop risk management in accordance with international airport standards, ASDP management has developed a corporate risk profile, for Operational and Engineering functions that focus on company business processes such as: Safety, Security, Services through Compliance (3S + 1C) which is compulsory in Risk management, as well as in the Administration, Finance and Commercial environment leading to high risk.
Dasar Pelaksanaan Manajemen Risiko
Risk Management Implemntation Framework
Sebagai BUMN, ASDP harus tunduk pada peraturan dan perundang-undangan yang ada. Sejalan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN RI Nomor PER-01/MBU/2011 pasal 25, ASDP wajib menerapkan hal-hal berikut: 1. Direksi, dalam setiap pengambilan keputusan/ tindakan korporasi, harus mempertimbangkan risiko usaha. 2. Direksi wajib membangun dan melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG. 3. Pelaksanaan program manajemen risiko dapat dilakukan dengan membentuk unit kerja tersendiri yang ada di bawah Direksi; atau memberi penugasan kepada unit kerja yang ada dan relevan untuk menjalankan fungsi manajemen risiko.
As a SOE, ASDP shall comply with prevailing Law. In line with the Minister of SOE RI Regulation No. PER01/MBU/2011 article 24, ASDP shall implement the followings:
Pengelola Kebijakan Manajemen Risiko
Risk Management Policy Management
ASDP dalam pengelolaan manajemen risiko membentuk Divisi ERM,Mutu & GCG sebagai penanggung jawab dalam memfasilitasi pelaksanaan Pedoman Manajemen Risiko oleh setiap Risk Owner dan jajarannya. Lingkup kerja manajemen risiko meliputi Kantor Pusat dan Seluruh Kantor Cabang ASDP.
In the risk management, ASDP established Risk Management & Compliance Division as supervisor to facilitate implementation of Risk Management Policy by every Risk-Owner and management. Scope of risk management duty covers Head Office and all Branch Offices of ASDP
1. The Board of Directors, in any corporate decision/ action, shall consider business risks. 2. The Board of Directors shall build and implement an integrated corporate risk management program that is part of the implementation of the GCG program. 3. Implementation of a risk management program can be undertaken by establishing a separate work unit under the Board of Directors; Or assign an existing and relevant work unit to carry out the risk management function.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
165
Kebijakan Manajemen Risiko
Risk Management Policy Management
Untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan standarisasi praktik Enterprise Risk Management, Kebijakan manajemen risiko mengacu pada pedoman manajemen risko ASDP sesuai Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris Nomor: SK. 253/HK.002/ASDP-2013, tanggal 25 Februari 2013, tentang Pedoman Manajemen Risiko PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
In the risk management, ASDP established Risk Management & Compliance Division as supervisor to facilitate implementation of Risk Management Policy by every Risk-Owner and management. Scope of risk management duty covers Head Office and all Branch Offices of ASDP
Pedoman tentang Penyelenggaraan Proses Manajemen Risiko
Risk Management Process Implementation Policy
Proses manajemen risiko di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) merupakan proses yang berlangsung, berulang dan terus-menerus yang pada dasarnya terdiri atas:
Risk Managment process at PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) is an ongoing, repeated and continuous process that principally comprises of:
1
Proses Awal Initial Process
Membangun Lingkungan Intern | Establishing internal environment
Proses Inti Core Process
Melakukan Asesmen Risiko | Conducting risk assessment
Proses Penunjang Supporting process
Melakukan Kaji Ulang Risiko | Counducting risk review
.
2
.
3
.
Menyusun Konteks | setting the context Melaksanakan Tindak-Lanjut (Tanggapan & Perlakuan) atas Risiko | Conducting follow-up (response & treatment) on risk Melakukan Pemantauan | conducting monitoring Melakukan Komunikasi | conducting communication Melakukan Konsultasi | conducting consulting Melakukan Dokumentasi | conducting documentation
1. Proses Awal a. Membangun Lingkungan Intern PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) harus terus-menerus membangun lingkungan intern yang kondusif untuk memungkinkan proses inti manajemen risiko berjalan dengan lancar. Proses inti manajemen risiko ini harus diterapkan di seluruh jajaran manajemen PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Langkah-langkah yang dilakukan adalah: a. Menyusun dan merevisi Pedoman Manajemen Risiko untuk diberlakukan di organisasi dengan persetujuan Direksi, yang hal ini merupakan salah satu tanggung jawab dan wewenang Divisi yang menangani Enterprise Risk Management, b. Menetapkan organisasi Manajemen Risiko berikut mekanisme kerjanya, yang hal ini merupakan salah satu tanggung jawab dan wewenang Direksi. c. Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk penerapan manajemen risiko baik sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana kerja serta dana, yang hal ini merupakan salah satu tanggung jawab dan wewenang Direksi.
166
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
1. Initial Process a. Establish Internal Environment PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) shall continuously establish conducive internal environment to enable smooth risk management core process. The risk management core process has to be implemented in entire management level of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). The initiatives taken are among others: a. Preparing and revising Risk Management Manual to be implemented in the organization under approval from Board of Directors as one of responsibility and authority of the Division handling the Enterprise Risk Management, b. Implementing Risk Management Organization altogether with the working mechanism, as one of Board of Directors responsibility and authority. c. Providing necessary resources for the risk management implementation both human resources and working equipment as well as fund resources as part of the Board of Directors’ responsibility and authority.
d. Membangkitkan dan memelihara budaya sadar risiko
d. Foster and maintain risk-awareness culture.
b. Menyusun Konteks Penetapan Konteks, adalah tahapan untuk mendefinisikan variabel-variabel internal dan eksternal yang akan diperhitungkan dalam mengelola risiko serta mengatur ruang lingkup dan kriteria risiko untuk proses selanjutnya.
b. Context Set-Up Context set-up is a stage to define internal and external variables to be calculated in managing risks as well as regualting risk scope and criteria for further process.
Proses inti manajemen risiko harus selalu ditempatkan ke dalam konteks tujuan, strategi, sasaran dan atau rencana hasil kegiatan tersebut.
Risk management core process shall also be assigned in the destination context, strategy, targets and or plan of the activity result.
Sebelum melakukan proses inti manajemen risiko, para Vice President/ Kepala SPI harus memastikan lebih dulu bahwa tujuan, strategi, sasaran dan atau rencana hasil kegiatan yang ingin dicapai melalui kegiatan telah memenuhi hal berikut ini:
Prior the risk management core process, the Vice President/ Head of SPI shall also first ensure that the objectives, strategy, target and or plan of the activity result has passed these following activities:
a. Penyusunannya telah lengkap dan selaras dengan kebutuhan dan persyaratan seluruh pemegang kepentingan (manajemen, shareholder) terkait. b. Isinya telah spesifik, terukur, dapat diterima, terjangkau/ dapat diandalkan dan memiliki batas waktu yang jelas.
a. The preparation has been completed and consistent with the needs and requirement of all related Stakeholders (management, shareholders). b. The contents have been specific, measured and acceptable, achievable/reliable with clear timeframe.
2. Proses Inti a. Melakukan Asesmen Risiko Unit Kerja Cabang dan Pusat melakukan identifikasi, analisa dan evaluasi risiko menggunakan Formulir a. Register Risiko.
2. Core Process a. Performing Risk Assessment for Working Unit at Branch and Head Offics, performing risk identification, analysis and evaluation using form a. Risk Register.
b. Melaksanakan Tindak-Lanjut (Tanggapan & Perlakuan) atas Risiko Setiap Unit Kerja Kantor Pusat dan Cabang setelah melakukan asesmen risiko harus merencanakan tindak-lanjut terhadap risiko pada Formulir a. Register Risiko.
b. Performing Risk Follow-Up (Response & Treatment) After conducting risk assessment, every Working Unit at Head Office and Branch Office has to plan risk follow-up in Form a. Risk Register.
Tindak lanjut Risiko harus dicatat di dalam Formulir e. Kertas Kerja Rencana Tindak lanjut per Risiko. Kertas Kerja Rencana Tindak Lanjut Risiko harus direkapitulasi ke dalam Formulir f. Daftar Rencana Tindak Lanjut Risiko.
The Risk Follow-Up shall be administered in Form e. Follow-Up Worksheet by Risk. The Risk Follow-Up Worksheet has to be recapitulized in Form f. Risk Followup Plan List.
Keputusan Tindak Lanjut Risiko, sesuai dengan kewenangan yang melakukan asesmen risiko atau atasannya secara berjenjang atau atasan yang terkait dengan risiko yang bersangkutan.
Risk Follow-Up Decision, based on authority to perform risk assessment or the supervisor gradually or supervisor related with particular risk.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
167
168
Rencana tindak lanjut risiko yang berada di luar kewenangan Vice President yang bersangkutan (yang merencanakan tindak lanjut risiko) harus diusulkan kepada atasan yang terkait atau kepada Unit Kerja terkait yang membawahinya untuk mendapatkan keputusan.
Risk follow-up plan beyond the related Vice President authority (who planned the risk follow-up) shall be proposed to realted supervisor or related Unit who supervised the risks to take decision.
Pengambil keputusan yang terkait harus segera memutuskan tindak lanjut yang perlu dilakukan atas risiko. Keputusan disampaikan kepada pengusul tindak lanjut.
Related decision-maker shall decide necessary risk followup. The decision will be disseminated to the follow-up proposer.
Usulan rencana tindak lanjut (Formulir f) yang telah mendapat persetujuan harus segera dilaksanakan oleh Unit Kerja terkait.
Follow-up plan (Form f) that had ben approved shall be executed immediately by related Unit.
2 Daftar Risiko (Formulir a) beserta dokumen penunjang berupa Kertas Kerja Asesmen Risiko (Formulir b, c dan d) dan Daftar Rencana Tindak-Lanjut Risiko (Formulir f) yang juga memuat informasi mengenai status progress Rencana Tindak Lanjut dari masing-masing risiko, beserta dokumen penunjang berupa Kertas Kerja Rencana Tindak-Lanjut per Risiko (Formulir e) harus dikirimkan kepada Divisi yang menangani Enterprise Risk Management
The Risk List (Form a) altogether with supporting documents such as Risk Assessment Work Sheet (Form b, c and d) and List of Risk Follow-Up Plan (form f) that also discloses information about Follow-Up pLan progress status of every risk, altogether with supporting documents such as Follow-Up Plan Work Sheet (Form e) to be delivered to Division that handles the Enterprise Risk Management.
3. Proses Penunjang a. Melakukan Kaji-Ulang Daftar Risiko Masing-masing Unit Kerja di Kantor Pusat, Cabang termasuk SPI (penyusun dan pemilik Daftar Risiko) secara berkala harus melakukan kaji-ulang Daftar Risiko yang disusunnya. Tujuan kaji-ulang adalah untuk memutakhirkan Daftar Risiko sesuai dengan perkembangan. Kaji-ulang ini dilakukan dengan melaksanakan asesmen ulang atas risiko.
Supporting Process a. Review Risk List in every Work Unit at Head Office, Branch Office, including SPI (Risk Owner and Risk List Owner) periodically have to peform Review on the prepared Risk List. Objective of the review is to update Risk List based on actual condition. The review is done by doing risk assessment review.
Kaji-ulang Daftar Risiko secara berkala untuk masingmasing Unit Kerja di Kantor Pusat, Cabang dan Unit Bisnis Khusus termasuk SPI harus dilakukan di dalam Rapat Penilaian Risiko: a) Secara berkala: Untuk Unit Penunjang (Unit non Usaha Berdasarkan KD.47/HK.001/ASDP-2012), pengiriman dokumen kaji-ulang risiko setiap 6 (enam) bulan sekali. Untuk Unit Utama (Unit Usaha Berdasarkan KD.47/ HK.001/ASDP-2012), pengiriman dokumen kaji-ulang risiko setiap 3 (tiga) bulan sekali.
Periodic Risk List Review for each Unit at Head Office, Branch Office and Special Business Unit including SPI have to be done in the Risk Assessment Meeting:
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
a) Periodic: For Supporting Unit (Non-Business Unit) referring to KD.47/HK.001/ASDP-2012),Risk review document delivery is every 6 (six) months. For Main Unit (Business Unit referring to KD.47/HK.001/ ASDP-2012), the risk review document delivery is every 3 (three0 months.
b) Secara khusus: Bila sewaktu-waktu melihat adanya perubahan kondisi yang signifikan yang dapat menyebabkan perubahan risiko maka Unit Kerja yang bersangkutan harus melakukan kaji-ulang khusus (di luar kaji-ulang berkala). Kaji-ulang Daftar Risiko secara berkala untuk kegiatan investasi/proyek dapat dilakukan dengan frekuensi sebagai berikut: a. Untuk kegiatan investasi yang berjangka waktu lebih dari 1 tahun kaji-ulang harus dilakukan 6 (enam) bulan sekali. b. Untuk kegiatan investasi yang berjangka waktu 1 (satu) tahun kaji-ulang harus dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali.
b) Incidental Anytime if any significant changing condition occured that may cause risk changing, the respective Unit has to perform special review (non-periodic review). Periodic Risk List Review for investment/project activity with frequency, as follows: a. For investment activity with more than 1 year maturity, the review shall be done within every 6 (six) months. b. For investment activity with more than 1 (one) year maturity, the review shall be done within every 3 (three) months.
b. Melakukan Pemantauan. Satuan Pengawasan Intern meminta Daftar Risiko kepada Divisi yang menangani Enterprise Risk Management untuk kepentingan penyusunan Rencana Audit Tahunan dan Program Audit.
b. Monitoring Internal Audit Unit requests the Risk List to Division that handles Enterprise Risk Management for the preparation of Annual Audit Plan and Program.
Satuan Pengawasan Intern harus melakukan pemantauan dengan menyelenggarakan audit berbasis risiko untuk meyakini bahwa asesmen risiko dan tindak-lanjut atas risiko telah diterapkan secara efektif di seluruh Unit Kerja Kantor Pusat, Cabang dan Unit Bisnis Khusus PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
The Internal Audit Unit shall perform monitoring by conducting risk-based audit to assure that the risk assessment and follow-up have been implemented effectively in entire Working Unit at Head Office, Branch Office and Special Business Unit of PT ASDP Indonesia (Persero).
Yang dimaksud dengan audit berbasis risiko adalah audit yang memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Rencana audit disusun dengan memprioritaskan kegiatan (obyek audit) yang memiliki risiko Ekstrem, Tinggi dan Menengah. b. Program audit untuk setiap kegiatan disusun terfokus kepada risiko Ekstrem, Tinggi dan Moderat. Di dalam program audit, risiko ditempatkan sebagai sasaran audit (hal yang ingin diyakini melalui kegiatan audit bahwa risiko telah dikelola dengan baik).
Risk Based-Audit is an audit that meets criteria, as follows:
Setiap tahun Satuan Pengawasan Intern harus melakukan evaluasi atas penyelenggaraan proses inti manajemen risiko (proses asesmen risiko dan tindak lanjut /tanggapan & perlakuan atas risiko) di seluruh Unit Kerja Kantor Pusat, Cabang dan Unit Bisnis Khusus untuk mengusulkan langkah-langkah peningkatan seperlunya.
In every year, the Internal Audit Unit has to evaluate implementation of risk management core process (risk assessment and follow-up/response and risk treatment process) in every Unit at Head Office, Branch Office and Special Business Unit to propose necessary improvement plan.
a. Audit plan is prepared by prioritizing activity (audit object) with Extreme, High and Moderate Risk). b. Audit program for every activity will focus on Extreme, High and Moderate Risk. In the audit program, the risk is treated as audit target (aspect that is ensured that risk-based audit has been well-managed).
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
169
170
c. Melakukan Komunikasi Divisi yang menangani Enterprise Risk Management secara berkala harus melaporkan Rangkuman dari Kompilasi Hasil Kaji Ulang Daftar Risiko dan Rencana Tindak Lanjut Risiko dari masing-masing Unit Kerja Kantor Pusat, Cabang, Unit Bisnis Khusus dan melaporkan Kaji Ulang Daftar Risiko Kegiatan Investasi/Proyek kepada Direksi dan tembusannya disampaikan kepada Satuan Pengawasan Intern. Frekuensi pelaporan berkala ERM mengikuti jangka waktu pelaporan hasil Kaji Ulang Daftar Risiko dari seluruh Unit Kerja dan Pelaporan dari Kaji Ulang Daftar Risiko Kegiatan Investasi/Proyek, serta harus melaporkan segera jika sewaktu-waktu terjadi perubahan yang signifikan pengaruhnya terhadap perusahaan Khusus untuk Direksi, risiko yang dilaporkan adalah risiko Ekstrem, Tinggi dan Menengah
c. Communication Division that handles Enterprise Risk management report Summary of Risk List Review Compliation periodically and Risk Follow-Up Plan by every Working Unit at Head Office, Branch Office and Special Business Unit and report the Investment/Project Activity Risk List Review to the Board of Directors with copysent to the Internal Audit Unit. Frequency of ERM periodic reporting follows the Risk List Review repoting time frame in all Business and Reporting of Investment/Project Activity Risk List Review and shall report immediately if any significant change occured with impact to the Company, particularly to the Board of Directors, the reported risk includes Extreme, High and Moderate Risk.
Sewaktu-waktu bila diinstruksikan oleh Direksi, Divisi yang menangani Enterprise Risk Management melakukan pengungkapan risiko kepada pemegang-kepentingan (stakeholders) lainnya. Tembusan disampaikan kepada Satuan Pengawas Intern.
If instructured by the Board of Directors, incidentally, the Division that handles Enterprise Risk Managment performs risk disclosure to other Stakeholders with copy sent to Internal Audit Unit.
d. Melakukan Konsultasi Konsultasi dilakukan untuk membantu Unit Kerja Kantor Pusat, Cabang dan Unit Bisnis Khusus terutama di dalam asesmen risiko. Konsultasi dilakukan kepada Divisi yang menangani Enterprise Risk Management.
d. Consulting The consulting is done to help the Working Unit at Head Office, Branch Office and Special Business Unit, particularly in risk assessment process. The consulting is provided to Division that handles Enterprise Risk Management.
Konsultasi dapat dilakukan dengan memberi pelatihanpelatihan yang diperlukan dan/atau menyebarluaskan bahan-bahan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam asesmen risiko.
Consulting may be also done by providing necessary trainings and/or disseminating material to develop knowledge and skill in the risk assessment process.
Untuk kondisi yang sangat khusus (misalnya untuk memberi contoh) Divisi yang menangani Enterprise Risk Management dapat juga memberi konsultasi dengan memberikan layanan sebagai fasilitator dalam Rapat Penilaian Risiko di Unit Kerja Kantor Pusat, Cabang dan Unit Bisnis Khusus. Di dalam Rapat Penilaian Risiko, fasilitator bertugas memandu dan menjadi narasumber tentang ketentuan yang digunakan untuk asesmen risiko. Asesmen risiko dilakukan oleh peserta Rapat Penilaian Risiko dan bukan dilakukan oleh fasilitator.
For very particular condition (i.e. as an example), the Division that handles Enterprise Risk Management may also provide consulting by providing services as facilitator in the Risk Assessment Meeting at Working Unit Head Office, Branch office and Special Business Unit. In the Risk Assessment Meeting, the facilitator is in charge to guide and act as sources regarding provisions applied in the risk assessment. The risk assessment is done by the Risk Assessment Meeting aprticipants, not the facilitator.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
e. Menyusun Dokumentasi Seluruh pelaksanaan kegiatan manajemen risiko harus didasarkan pada Pedoman Manajemen Risiko, prosedur dan dokumen lain yang terkait
e. Documentation Entire risk management activity shall refer to Risk Management Policy, procedure and other related documents.
Pelaksanaan manajemen risiko harus didokumentasikan di dalam arsip tertulis. Arsip dari proses inti manajemen risiko (proses asesmen risiko dan tindak lanjut /tanggapan & perlakuan atas risiko) yang minimal harus dipelihara oleh Unit Kerja Kantor Pusat, Cabang dan Unit Bisnis Khusus dan Divisi yang menangani Enterprise Risk Management adalah:
Risk management implementation shall be documented in written archive. Archive in the risk management core process (risk assessment process and risk treatment follow/up/response) shall be maintained at least by Working Unit at Head Office, Branch Office and Special Business Unit and Division that handles Enterprise Risk Management, as follows:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Daftar Risiko. Kertas Kerja Asesmen Risiko. Daftar Rencana Tindak-Lanjut Risiko. Kertas Kerja Rencana Tlndak-Lanjut Risiko.
Risk List Risk Assessment Worksheet Risk Follow-up List Risk Follow-Up Plan Worksheet
Arsip dari proses penunjang manajemen risiko(melakukan kaji ulang risiko, pemantauan, komunikasi, konsultasi, dokumentasi) yang minimal harus dipelihara adalah: a. Laporan Audit. Arsip ini disimpan oleh Satuan Pengawasan Intern. b. Laporan Konsultasi. Arsip ini disimpan oleh Divisi yang menangani Enterprise Risk Management. c. Bukti Komunikasi (Pengungkapan) Risiko kepada pihak lain. Arsip ini disimpan oleh Divisi yang menangani Enterprise Risk Management.
Archive from the risk management supporting process (risk review, monitoring, communication, consulting, documentation) shall be maintained, at least: a. Audit Report. The archieve is documented by Internal Audit Unit. b. Consultant Report. The archieve is documented by Enterprise Risk Management. c. Risk Communication (Disclosure) evudent with other parties. The archieve is documented by Division that handles Enterprise Risk Management.
Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Risiko
Risk Management Duty and Responsibility
1. Pemegang akuntabilitas terhadap kinerja perusahaan, termasuk di dalamnya pengelolaan risiko adalah Direksi dan Dewan Komisaris. 2. Pengelolaan Risiko menjadi tanggung jawab seluruh Manajer dan Karyawan. 3. Secara spesifik, tanggung jawab dalam pengelolaan risiko adalah sebagai berikut:
1. Holder of the accountability of Company’s performance including the risk management by Board of Directors and Board of Commissioners. 2. Risk management is being responsibility of all Manager and Employees. 3. Specifically, responsibility in risk management is as follows:
Dewan Komisaris Memberikan arahan dan evaluasi atas pedoman dan kebijakan MR yang ditetapkan Direksi. Melakukan pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut terhadap pelaksanaan MR. Memastikan keselarasan Visi, Misi dan tujuan perusahaan dengan mempertimbangkan risiko terkait.
Board of Commissioners Provide direction and evaluation on Risk Management manual and policy stipulated by the Board of Directors. Risk Management monitoring, evaluation and followup. Ensure alignment of Vision, Mission and objectives of the Company by considering related risk.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
171
172
Direksi Menetapkan organisasi Manajemen Risiko berikut mekanisme kerjanya. Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk manajemen risiko baik sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana kerja serta dana. Menetapkan Pedoman Manajemen Risiko dan revisinya, serta menetapkan kriteria pengukuran risiko dan menerapkan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pelaksanaan manajemen risiko. Menetapkan Selera Risiko (Risk Appetite) dan Toleransi Risiko (Risk Tolerance) mulai Tingkat Unit Kerja, sampai dengan Tingkat Direktorat dan Korporat. Memutuskan tindak-lanjut risiko (khusus untuk tindaklanjut yang kewenangannya berada pada Direksi). Memantau dan melaporkan status dan profil risiko secara berkala kepada Dewan Komisaris, serta melaporkan perubahan profil risiko yang dampaknya signifikan terhadap perusahaan setiap saat diperlukan. Membangkitkan dan memelihara budaya sadar risiko di Direktoratnya. Menugaskan Divisi yang menangani Enterprise Risk Management untuk mengungkapkan daftar risiko kepada pemegang-kepentingan eksternal (sesuai dengan yang disyaratkan di dalam prinsip Good Corporate Governance).
Board of Directors Stipulate Risk Management organization altogether with the working mechanism. Provide required resources for the risk management including human resources, facilities and euqipment and funding resources. Stipulate Risk Management Policy and its revision, andstipulate risk assessment criteria as well as other policies related with the risk management implementation. Stipulate Risk Appetite and Risk Tolerance starting from Working Unit level until Directorate and Corporate Levels. Determine risk follow-up (particularly for follow-up with authority held by the Board of Directors). Supervise and report risk status and profile periodically to the Board of Commissioners and report change in risk profile with significant impact to the Company, if necessary. Ignite and maintain risk-awareness culture in the Directorate. Assign the Division that handles Enterprise Risk Management to disclose risk list to external stakeholders (as required in the Good Corporate Governance principle).
Divisi ERM,Mutu dan GCG Menyusun dan merevisi Pedoman Manajemen Risiko untuk diberlakukan di perusahaaan dengan persetujuan Direksi. Mengumpulkan dan mengevaluasi Daftar Risiko dan Kertas Kerja Asesmen Risiko dari seluruh Unit Kerja untuk dirangkum menjadi Daftar Risiko Tingkat Direktorat dan Korporat, kemudian dilaporkan kepada Direksi secara berkala dan sewaktu-waktu bila terdapat perubahan yang signifikan. Mengumpulkan Daftar Rencana Tindak Lanjut Risiko dan Kertas Kerja Rencana Tindak Lanjut Risiko dari seluruh Unit Kerja, dan mengingatkan pihak yang terkait bila ada risiko yang pada waktunya belum diberi tanggapan dan perlakuan. Melaporkan kepada Direksi bila melihat Unit Kerja Kantor Pusat atau Cabang dan Unit Bisnis Khusus yang belum melakukan tindak lanjut atas risiko-risiko yang mempunyai skala prioritas untuk segera ditindaklanjuti.
ERM, Quality and GCG Division Prepare and revise Risk Management Manual to be implemented in the Company under approval from the Board of Directors. Collect and evalaute Risk level and Risk Assessment Work Sheet from every Working Unit to be summarized as Risk List at Directorate and Corpoarte Level, and reported to the Board of Directors periodically and incidentally if any significant change occur.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Collect Risk List Follow-Up and Risk Follow-Up Plan Worksheet from every Working Unit and warn related party if finding any risk that has not yet responded or treated. Report to the Board of Directors if finding any Working Unit at Head Office or Baranch Office and Special Business Unit that had not yet conducting risk followup with priority scale to be immediately followed-up.
Bila perlu, memberikan konsultasi terhadap Unit Kerja di Kantor Pusat, Cabang dan Unit Bisnis Khusus untuk meningkatkan kemampuannya melakukan asesmen risiko. Mengusulkan kepada Direksi untuk pengungkapan risiko yang perlu dilakukan kepada pemegang kepentingan eksternal (sesuai dengan yang disyaratkan di dalam prinsip Good Corporate Governance). Mengevaluasi Sistem Manajemen Risiko di Unit Kerja Kantor Pusat, Cabang dan Unit Bisnis Khusus, dan melaporkannya ke Direksi. Membantu Direksi dalam menilai risiko atas strategi, tujuan, sasaran perusahaan yang merupakan tanggung jawab Direksi. Membangkitkan dan memelihara budaya sadar risiko di Divisi yang menangani Enterprise Risk Management.
If necessary, to provide consulting to Working Unit at Head Office or Baranch Office and Special Business Unitto improve risk assessment capability.
Unit Kerja (Unit Kerja di Kantor Pusat , Cabang, Unit Bisnis Khusus dan Tim yang dibentuk Direksi)
Working Unit (Working Unit at Head Office, Branch Office, Special Business Unit and Team Established by the Board of Directors) Perform Risk Assessment by organizing Risk Assessment Meeting and prepare Risk List at every Working Unit. Stipulate and complete risk follow-up (if under his/ her authority) to propsoe risk follow-up to authorized supervisor or unit, to grant approval.
Melakukan asesmen risiko dengan menyelenggarakan Rapat Penilaian Risiko dan menyusun Daftar Risiko masing-masing Unit Kerja. Menetapkan dan menyelesaikan tindak lanjut risiko (bila berada pada kewenangannya) atau mengusulkan tindak lanjut risiko kepada atasan atau unit yang berwenang, untuk mendapatkan keputusan. Melakukan sosialisasi manajemen risiko secara terusmenerus kepada seluruh karyawan di masing-masing Unit Kerja dan Tim yang dibentuk Direksi. Membangkitkan dan memelihara budaya sadar risiko di masing-masing Unit Kerja dan Tim yang dibentuk Direksi. Melakukan kaji-ulang Daftar Risiko masing-masing Unit Kerja dan Tim yang dibentuk Direksi.
Propose to the Board of Directors to disclose risks that needs to be reproted to external stakeholders (as required in Good Corporate Governance principle). Evalaute Risk Management System Working Unit at Head Office or Baranch Office and Special Business Unit and report to the Board of Directors. Help the Board of Directors in evalauting risk on the Company’s strategy, obejctives, target as part of Board of Directors’ responsibility. Ignite and maintain risk-awareness culture at Division that handles Enterprise Risk Management.
Perform risk management socialization continuously to all employees in every Working Unit and Team established by the Board of Directors. Ignite and maintain risk-awareness culture in every Working Unit and Team established by the Board of Directors. Perform Risk List Review in every Working Unit and Team established by the Board of Directors.
Satuan Pengawasan Intern
Internal Audit Unit
Satuan Pengawas Intern (SPI) sebagai pengawas internal dalam Organisasi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memiliki tanggung jawab dan wewenang dalam pengawasan penerapan manajemen risiko di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebagai berikut:
As internal auditor in the PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Organization, the Internal Audit Unit (SPI) has responsibility and authority in monitoring risk management implementation at PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), as follows:
a. Menggunakan profil risiko organisasi dan hasil asesmen risiko semua Unit Kerja di Kantor Pusat, Cabang, Unit Bisnis Khusus dan Tim yang dibentuk Direksi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebagai input dalam penyusunan rencana Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) dan Audit Khusus.
a. Use organization risk profile and risk assessment report of all Working Unit at Working Unit at Head Office or Baranch Office and Special Business Unit and Team established by Board of Directors of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) as input in preparing Annual Audit (PKAT) and Special Audit Plans.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
173
b. Melaporkan kepada Direksi bila melihat Unit Kerja Kantor Pusat atau Cabang, Unit Bisnis Khusus dan Tim yang dibentuk Direksi yang belum melakukan tindak lanjut atas risiko-risiko yang mempunyai skala prioritas untuk segera ditindaklanjuti. c. Mengevaluasi dan memberi masukkan atas kecukupan dan efektivitas pengendalian internal dan pelaksanaan Manajemen Risiko untuk melakukan mitigasi terkait. d. Membuat prosedur untuk memastikan risiko dikaji dan dievaluasi secara berkala. e. Mengevaluasi dan memberi masukan apakah strategi usaha dijalankan sesuai dengan kebijakan risiko. f. Mengamati dan melaporkan dampak yang mungkin terjadi terhadap kondisi perusahaan sebagai akibat dari suatu risiko. g. Mengevaluasi pelaksanaan proses asesmen risiko dan tindak lanjut (tanggapan & perlakuan) atas risiko di Unit Kerja Kantor Pusat, Cabang, Unit Bisnis Khusus dan Tim yang dibentuk Direksi, serta melaporkannya ke Direksi.
174
b. Report to the Board of Directors if finding Working Unit at Head Office or Baranch Office and Special Business Unit and Team established by Board of Directors who hot yet performed risk followed-up with priority scale to be immediately followed-up. c. Evaluate and provide recommendation on the internal control sufficiency and effectiveness and Risk Management implementation to perform related risk mitigation. d. Prepare procedure to ensure the risk has been reviewed and evaluated periodically. e. Evaluate and provide recommendation whether the business strategy has been implemented based on the risk policy. f. Examine and reprot potential impact to the Company’s condition as the impact of particular risk. g. Evalaute risk assessment and risk follow-up process implementation (response & treatment) on risks at Working Unit at Head Office or Baranch Office and Special Business Unit and team established by the Board of Directors and report to the Board of Directors.
Pendampingan Penyusunan Profil Risiko
Risk Profile Preparation Assistance
Risk Assessment merupakan tahapan proses manajemen risiko yang terdiri dari fase identifikasi risiko, analisa risiko dan evaluasi risiko. PT ASDP (Persero) menggunakan Buku Pedoman Manajemen Risiko PT ASDp Indonesia Ferry (Persero) sebagai pedoman dalam melaksanakan Risk Assessment.
Risk Assessment is a stage of risk management process consisting of risk identification phase, risk analysis and risk evaluation. PT ASDP (Persero) uses Risk Management Book of PT ASDp Indonesia Ferry (Persero) as a guide in implementing Risk Assessment.
Divisi ERM,Mutu & GCG merupakan unit yang memiliki tugas dan tangung jawab untuk melaksanakan konsultasi dan pendampingan penyusunan Profil risiko Kantor Cabang dan Kantor Pusat PT ASDP (Persero).
ERM, Quality & GCG Division is a unit that has the duty and responsibility to carry out consultation and mentoring the preparation of risk profile of Branch Office and Head Office of PT ASDP (Persero).
Berikut jadwal pelaksanaan pendampingan penyusunan Profile Risiko tahun 2016 melalui kunjungan ke cabang dan atau rapat di kantor pusat:
Here is the schedule for the implementation of assistance for the preparation of the Risk Profile of 2016 through visits to branches and or meetings at headquarters:
No
Tempat / Kantor Cabang Location / Branch Office
Waktu Period
1
Surabaya
23-25 Februari 2016 February 23 – 25, 2016
2.
Bitung
29 Maret 17-1 April 2016 March 29 – April 1, 2016
3.
Sibolga
2-4 Maret 2016 March 2 – 4, 2016
4.
Pemuktahiran profil risiko monitoring mitigasi risiko dan evaluasi profil unit kerja kantor pusat. Update risk profile of risk mitigation monitoring and profile evaluation of head office work unit.
4 April 2016 April 4, 2016
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Secara paralel unit kerja cabang dan unit kerja pusat melakukan komunikasi dan konsultasi dalam penyusunan Profil Risiko dan monitoring mitigasi risiko menggunakan sarana media yang ada seperti Telpon dan Email.
In parallel the branch work unit and the central work unit conduct communication and consultation in the preparation of Risk Profile and risk mitigation monitoring using existing media facilities such as Telephone and Email.
Profil Risiko & Peta Risiko Korporat Tahun 2016
Risk Profile & Corporate Risk Map 2016
Profil Risiko korporat disusun secara series dari unit kerja terkait di cabang hingga korporat, sehingga dalam penerapannya diklasifikasikan ke dalam tanggung jawab cabang, Direktorat dan Korporat dengan mempertimbangkankan kriteria risiko sebagai berikut: Berdampak luas Bersifat strategis Memiliki tingkat nilai eksposur risiko yang tinggi dan ekstrem
The corporate risk profile is prepared in series from the branch-to-corporate related work units, so that its application is classified into branch, Directorate and Corporate responsibilities by considering the following risk criteria: Broad impact Strategic It has high and extreme risk exposure value
Peta Risiko Korporat Tahun 2016 sebagai berikut
Corporate Risk Map As of 2016 as follows
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) TINGKAT KORPORAT TAHUN 2016 PETA RISIKO 1
PETA RISIKO BERDASAR DAMPAK DAN PROBABILITAS NO: 2, 3, 7
NO: 1, 4, 5
3,00; 5,00
5
4,00; 5,00
NO: 6
5
3,00; 4,00
DAMPAK
4
3
2
1
1
0
2
3
4
5
0 PROBABILITAS
Tingkat Eksposur Risiko: Rendah
(R)
Menengah
(M)
Tinggi
(T)
Ekstrim
(E)
No 1
NAMA RISIKO Risiko Kerjasama Sama Operasi (KSO) Automatic Ticketing System dengan pihak eksternal untuk Cabang Kelas A (Cabang Kayangan)
2
Risiko tidak membayar atau terlambat membayar klaim biaya fasilitas Dermaga Cabang PT ASDP akibat kelalaian (dita PT ASDP Indonesia Ferrypada (Persero) 175 operator kapal swasta (pihak kedua) di Cabang Lembar maupun pada cabang ASDP lainnya dan munculnya Risiko adanya tu ASDP ketika menahan pendapatan pihak kedua tersebut senilai biaya perbaikan & opportunity loss yang sudah ASDP keluark
176
PERKARA HUKUM
LITIGTION
Perkara Penting adalah permasalahan hukum yang dihadapi ASDP selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum baik melalui jalur Pengadilan ataupun Arbitrase. Sementara Nilai Perkara merupakan nilai tuntutan ganti rugi yang diajukan kepada ASDP sebagai pihak tergugat atau nilai tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh ASDP sebagai pihak penggugat, baik kerugian materiil maupun imateriil.
Litigation refers to law case encountered by ASDP during the reporting period and had been processed under legal mechanism both in Court and Arbitrary. However, Case Claim explains amount of claims charged to ASDP as defendant or claim proposed by ASDP as prosecutor, either material and immaerail loss.
Perkara Yang Dihadapi ASDP
Cases Encountered by ASDP
Sengketa Pajak
Tax Dispute
Tidak terdapat Sengketa Pajak yang dihadapi ASDP sepanjang tahun 2016
There was no tax dispute encountred by ASDP throughout 2016.
Perkara di Entitas Anak
Case of Subsidiaries
ASDP tidak memiliki Entitas Anak Perusahaan.
ASDP does not have any subsidairy.
Perkara yang Melibatkan Dewan Komisaris dan Direksi ASDP
Case Involving ASDP Board of Commissioners and Board of Directors
Sepanjang tahun 2016 tidak ada perkara hukum yang melibatkan Dewan Komisaris dan Direksi ASDP.
Throughout 2016, there was no legal case involving the ASDP Board of Commissioners and Board of Directors.
Sanksi dari Regulator
Sanksion Charged by The Regulator
Sepanjang tahun 2016, tidak terdapat sanksi dari regulator yang diberikan kepada ASDP.
Throughout 2016, there was no sanction charged by the Regulator to ASDP.
PENYIMPANGAN INTERNAL
INTERNAL FRAUD
Selama tahun 2016 tidak ada penyimpangan yang bersifat kecurangan yang dilakukan oleh karyawan ASDP.
Throughout 2016, there was no internal fraud committed by employees of ASDP.
BENTURAN KEPENTINGAN
CONFLICT OF INTEREST
Benturan kepentingan adalah suatu keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomi Perusahaan dengan kepentingan ekonomi pribadi Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. Selama tahun 2016 tidak ada transaksi yang memiliki benturan kepentingan di ASDP, setiap transaksi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan selalu memperhatikan prinsip-prinsip GCG.
Conflict of Interest refers to any condition indicating conflict between the Company’s economic interest with personal interest of the Board of Directors, Board of Commissioners and Shareholders. Throughout 2016, there was no transaction with conflict of interest at ASDP, every transaction had been implemented in accordance with the GCG principles.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN POLITIK
FUND DONATION FOR SOCIAL AND POLITICAL ACTIVITIES
ASDP tidak terlibat didalam kegiatan politik dan tidak memberikan donasi atau bantuan untuk kepentingan politik. Sedangkan kepedulian terhadap masalah sosial merupakan bagian penting dari tugas dan tanggung jawab ASDP kepada masyarakat. Uraian lebih lengkap terdapat pada bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada laporan ini.
ASDP has neither been involved in any political actiivty nor provided assistance for political interest. Nevertheless, awareness on social issue has become important part of ASDP’s duty and responsibility to the society. More comprehensive explanation is presented in the Corporate Social Responsibility section.
CODE OF CONDUCT
CODE OF CONDUCTS
Menjadikan GCG Sebagai Budaya
Developing GCG as Culture
ASDP selalu berupaya menciptakan budaya Perusahaan yang menjunjung tinggi integritas. Pendekatan internalisasi budaya dilakukan melalui intervensi pada ketiga aspek yaitu kepemimpinan, sistem dan karyawan. Dengan pendekatan tersebut, budaya ASDP selain tertulis dalam kebijakan dan prosedur juga menjadi suatu disiplin (soft skills) yang dipraktikkan oleh Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
ASDP is committed to create corporate culture with high integrity. Culture internalization approach is implemented through intervention on three aspects of leadership, system and employees. Within this approach, besides written in the policy and procedure, the ASDP culture also becomes a soft-skills implemented by the Board of Commissioners, Board of Directors and employees in daily working activities.
WHISTLEBLOWING SYSTEM
WHISTLE BLOWING SYSTEM (WBS)
Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) adalah sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan mengenai korupsi, Kecurangan (fraud ), pencurian, menyuap dan atau menerima suap, gratifikasi, Benturan Kepentingan, pembocoran rahasia perusahaan, pelanggaran etika, penggelapan aset, penipuan, pemerasan, tindakan melanggar hukum dan kebijakan prosedur perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/ tidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta Insan ASDP dan pihak lainnya dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perusahaan.
Whistle Blowing System is a system to process report/ disclosure of Corruption, fraud, stealing, bribery and or gratification, conflict of interest, corporate confidential leak, ethics violation, assets embezzlement, deception, blackmail, actions against the law and procedural policy that is considered against the law, unethical/disproper action that is submitted in confidential, anonymous and autonomous ways to optimize role ASDP peope and other parties to reveal any violation occurred in the Company.
Hal ini sejalan dengan komitmen ASDP untuk terus menyempurnakan implementasi GCG, pelanggaran terhadap implementasi GCG dan Code of Conduct harus dihindari oleh segenap Insan ASDP. ASDP telah memiliki Pedoman WBS telah yang disahkan sesuai Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi nomor: 168 HK.002/ ASDP-2016
This will be also in line with ASDP’s commitment to improve the GCG implementation, violation against the GCG implementation and Code of Conducts shall be avoided by all ASDP People. ASDP has drafted WBS Policy that is enacted under Board of Commissioners and Board of Directors Joint Decree No. 168.HK.002/ASDP-2016.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
177
178
Nantinya, Whistleblowing System tersebut akan menerima setiap laporan yang masuk untuk dipelajari, diklasifikasikan dan ditindaklanjuti melalui penyelidikan mendalam berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh. Keputusan terhadap terbukti/tidaknya pelaporan tersebut akan dibuat dan diambil berdasarkan pertimbangan akibat tindakan, derajat kesengajaan dan motif tindakan.
Going forward, Whistle Blowing System will also accept any incoming report to be examined, classified and followed-up through in-depth investigation based on acquired facts. The decision upon the report proven/not will be taken and summarized based on consideration on the action, level of intention and modus operandi.
PENGELOLA WHISTLEBLOWING SYSTEM
WHISTLE BLOWING SYSTEM MANAGER
Pelaporan pelanggaran ditujukan melalui suatu mekanisme baku dan dikelola secara profesional olehDivisi ERM, Mutu & GCG sebagai Unit Pengelola Sistem Pengaduan Pelanggaran (WBS) sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor 168 HK.002/ASDP-2016.
The whistle blowing system is addressed under a standardized mechanism and managed professionally by ERM, Quality & GCG Division as the Whistle Blowing System (WBS) Manager Unit pursuant to Board of Directors Decree No. 168 HK.002/ASDP-2016.
Ruang Lingkup, Media Pelaporan dan Sosialisasi Whistleblowing System
Whistle Blowing System Scope, Reporting Channel and Socialization
Ruang Lingkup Pelaporan adalah setiap indikasi adanya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh Insan ASDP yang terdapat di dalam Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran PT ASDP Indonesia Ferry. Media pelaporan dilakukan melalui surat, email dan aplikasi WBS dan dropbox maupun disampaikan secara langsung kepada Sekretariat WBS. Sosialisasi Whistleblowing System dilakukan oleh ASDP baik terhadap pihak internal maupun eksternal melalui website Perusahaan.
Scope of the reporting covers every fraud indications committed by ASDP People as regulated in PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Whistle Blowing System. The reporting channel is submitted via letter, mail and WBS application or drop box or directly addressed to the WBS Secretariat. The Whistle Blowing System socialization is done by ASDP both to internal and external parties using the Company’s website.
Alur Proses Pelaporan Pelanggaran
Whistle Blowing Process Scheme
Setiap indikasi adanya pelanggaran pedoman perilaku maupun pelanggaran disiplin dapat disampaikan kepada tim KP2DK di masing-masing wilayah kerja. Laporan atau pengaduan atas pelanggaran akan ditangani sebagai berikut: 1. Memperlakukan setiap pengaduan baik dari sumber internal maupun eksternal perusahaan sebagai “confidential” atau “rahasia”. 2. Melindungi siapa saja yang memberikan laporan dan pengaduan atas dugaan perilaku yang menyimpang. 3. Tindak lanjut dari pelaporan dan pengaduan terhadap dugaan perilaku yang menyimpang adalah melakukan pemeriksaan untuk memastikan kebenaran dugaan penyimpangan tersebut. 4. Pelaporan atas dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh anggota Direksi disampaikan kepada Dewan Komisaris.
Every indication of the code of conducts and discipline violation may be reported to KP2DK team in each operational area. The violation report or reveal will be processed as follows:
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
1. Processing every report from internal and external sources as confidential. 2. Protect anyone who submitted violation report or disclosure. 3. Follow-up of the violation and fraud report and disclosure is to investigate the truth of the fraud indication. 4. Reporting on the fraud indication committed by the Board of Directors shall be reported to the Board of Commissioners.
Perlindungan Terhadap Pelapor
Protection to Whistleblower
ASDP menyediakan perlindungan kerahasiaan atas identitas pelapor, perlindungan atas tindakan balasan dari terlapor, perlindungan dari pemecatan penurunan jabatan atau grade, penundaan kenaikan grade, tekanan tindakan fisik, perlindungan catatan yang merugikan dalam file data pribadinya. Informasi mengenai tindak lanjut yang sedang dilakukan informasi ini disampaikan secara rahasia kepada pelapor fasilitas saluran pelaporan (telepon, surat, email) yang independen, bebas, dan rahasia bagi pelapor, agar terlaksana proses pelaporan yang aman. Selain itu, ASDP juga berupaya untuk menjaga kerahasiaan identitas pelapor dengan tujuan memberikan perlindungan kepada pelapor dan anggota keluarga atas tindakan balasan dari terlapor atau organisasi. ASDP menjamin kerahasiaan pelapor kecuali: 1. Diperlukan dalam kaitan dengan laporan atau penyidikan yang dilakukan oleh Pemerintah. 2. Sesuai dengan kepentingan Perusahaan dan tujuan Pedoman Tata Kelola Perusahaan 3. Diperlukan dalam proses hukum
ASDP protects the confidentiality of whistleblower identity, protection from adverse action, protection from termination and grade demotion, protection from promotion delay, physical abuse, protection from any adverse records in personal data file. Information about the information follow-up will be sent confidentially to the whistle blower through independent, free and condential reporting channels (phone, letter, email) to establish as convenience reporting process. Additionally, ASDP is also committed to protect confidentiality of the whistleblower aiming to protect the whistle blowers and their families from any adverse action of the reported party or organization. ASDP guarantess the whistle blower confidentiality, unless:
PRAKTIK BAD CORPORATE GOVERNANCE
BAD CORPORATE GOVERNANCE PRACTICE
ASDP memiliki komitmen kuat dalam penerapan GCG dan sedapat mungkin menghindari praktik-praktik bad corporate governance. Terkait dengan praktik-praktik bad corporate governance, dapat dilihat dari tabel berikut ini:
ASDP has a strong commitment on GCG implementation and avoid bad corporate governance practices wherever possible. Relaed with the bad corporate governance practice, the implementation is explained in table below:
No
Praktik Bad Corporate Governance
1. Required in relation with the report or investigation done by the Government. 2. According to the Company’s interest and Code of Corporate Goverannce objectives. 3. Required in the legal process.
Praktik di ASDP Practice at ASDP
.
1
Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari lingkungan Reported as environment-pollutant Company. .
2
ASDP tidak pernah mendapatkan cap/predikat sebagai perusahaan pencemar lingkungan dari instansi manapun. ASDP has never been titled as environment-pollutant Company from any organization. .
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, Seluruh perkara penting telah diungkapkan dalam Laporan Tahunan entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan ini Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkapkan All of important cases had been disclosed in the Annual Report dalam Laporan Tahunan Litigation involving the Company, subsidiary, currently serving Board of Directors and/or Board of Commissioners members is not disclosed in the Annual Report .
.
3
Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan Incompliance in taxation obligation
ASDP telah memenuhi semua ketentuan terkait perpajakan ASDP has compied with all taxations Law.
Ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan dengan SAK Incosistency of Financial Statements Presentation with SAK
ASDP telah menyajikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku. ASDP has presented Financial Statements in accordance with prevailing Financial Accounting Standards (SAK)
.
4
.
.
.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
179
RENCANA PENGEMBANGAN GCG TAHUN 2016
GCG DEVELOPMENT PLAN 2016
ASDP berkomitmen untuk terus melanjutkan implementasi GCG secara konsisten. Untuk tahun 2016, ASDP telah menyiapkan berbagai program yang dilakukan sebagai berikut:
ASDP is committed to continue the GCG implementation consistently. For 2016, ASDP has prepared various programs, as follows:
No
Rencana
Waktu
1
Penyusunan WBS
Januari-Februari 2016
2
Penyusunan Aplikasi WBS Online
September-November 2016
3
Pemuktahiran BM ,CoGC,CoC
November – Desember
4
Divisi Hukum sudah mengaplikasikan klausul sanksi yang berimbang antara mitra kerja dan PT ASDP
5
180
Divisi Hukum telah melakukan telaah terhadap peraturan perundangan yang baru dan melakukan telaah atas tingkat kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
181
182
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES REPORT
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
183
Dengan pertumbuhan jumlah karyawan yang terus meningkat tiap tahunnya, ASDP memiliki komitmen untuk terus melakukan pengembangan perusahaan kualitas kinerja operasi. Melalui manajemen SDM yang berkualitas akan membentuk SDM yang produktif, profesional, dan berkemampuan dalam merealisasikan visi dan misi perusahaan. As increasing number of employees, ASDP is committed to continue the Company’s development in terms of operational performance quality. Through excellent HR management, the system is expected to develop productive, professional and competent people to achieve the Company’s vision and mission.
184
ASDP memandang sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu pemangku kepentingan sentral sebagai ujung tombak dan penentu keberhasilan perusahaan dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misinya. Kehadiran SDM terbaik yang profesional, berkompeten, berdedikasi dan berintegritas akan membuat perusahaan memiliki dasar yang kuat untuk terus tumbuh dan berkembang mencapai tujuannya. Dengan memahami kepentingan tersebut, maka ASDP telah menetapkan sistem pengelolaan SDM berbasis pada strategi dan rencana bisnis Perusahaan, diantaranya Sistem Kinerja Berbasis Kompetensi yang terdiri dari Kamus Kompetensi dan Kebutuhan Kompetensi Jabatan, Sistem Penilaian Kinerja, Pengembangan Kompetensi Karyawan Pembinaan dan Pengembangan Karir Karyawan, Pembentukan Komite Appraisal, dan Sistem Remunerasi Karyawan. Melalui pengelolaan SDM yang komprehensif tersebut, diharapkan akan terbentuk Insan ASDP yang mampu memberikan hasil kerja yang maksimal untuk menjamin pertumbuhan ASDP dalam jangka panjang.
ASDP treats Human Resources (HR) as one of primary stakeholders, front-liner and determinant factor of the Company’s success in achieving its vision and exercising its mission. Availability of excellent, professional, competent, dedicated and integrity personnel will build firm foundation for the Company to continue growing and evolving in pursuing its objectives. By understanding this condition, ASDP had implemented HR management system based on the Company’s business strategy and plan, including Competency-Based Performance System comprising of Competency Dictionary and Position Competency Profile, Performance Assessment System, Employee Competency Development, Employee Career Management and Development, Establishment of Appraisal Committee and Employee Remuneration System. Through a comprehensive HR management, development of ASDP people is expected to give optimum outcome to ensure ASDP’s long-term growth.
Pengelolaan SDM
Human Resources Management
Sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam pengelolaan SDM yang berkelanjutan, ASDP membentuk pengelola SDM secara khusus dalam Struktur Organisasi Perusahaan. Secara fokus, unit kerja yang telah dibentuk bertujuan untuk menciptakan SDM yang tangguh, kompeten, profesional, dan berintegritas tinggi guna mendukung keberlanjutan bisnis Perusahaan.
As manifestation of the Company’s commitment on sustainable Human Resources management, ASDP has established HR manager autonomously in the Company’s organization structure. Based on its focus, the established working unit aims to develop reliable, competent, professional and high-integrity personnel to support the
Tugas Pokok Divisi Sumber Daya Manusia
Company’s business sustainability.
Dalam melaksanakan fungsinya Divisi SDM mengelola kegiatan Sumber Daya Manusia yang meliputi kesisteman, pengembangan SDM darat dan laut, Pendidikan & Pelatihan (Diklat), administrasi dan kesejahteraan karyawan, serta hubungan industrial sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM).
In carrying out its function, the HR Division manages Human Resources activity including system, ground and off-shore personnel development, Education & Training program, employee administration and benefit, as well as industrial relation in compliance with Human Resources (HR) management principles.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Program kerja dan Realisasi Divisi Sumber Daya Manusia ASDP selama tahun 2016:
Realization of ASDP Human Resources Division Working Program in 2016 is as follows:
Program kerja Divisi SDM yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 selaras dengan program strategi perusahaan, yakni sebagai berikut: a. Perubahan konsep penyusunan sistem SDM dari CBHRM ke arah Human Capital, sehingga dilakukan penyesuaian program kerja tahun 2016. Berdasarkan roadmap Human Capital tersebut, dilaksanakan pembangunan kesisteman Human Capital berdasarkan skala prioritas antara lain: 1) Melakukan pemetaan fungsi dan peran yang bertujuan memperjelas tugas dan tanggungjawab masing-masing unit kerja. 2) Penyusunan soft dan hard competency
Working Program of the HR Division had been implemnted in 2016 in line with the corporate strategy, as follows:
3) Cascading KPI sampai D-2 (Pejabat Dua tingkat di bawah Direksi)
a. Revision to HR system formulation concept from CBHRM towards Human Capital that encouraged several adjustments of the working program in 2016. Based on the Human Capital Roadmap, Human Capital system devleopment was done based on priority scale, as follows: 1. Function and role mapping aiming to clarify duty and responsibility of each working unit. 2. Soft and hard-competencies formulation. 3. KPI cascading until D-2 Level (Executives 2 Level below the Board of Directors) 4. Improvement of employee information system or known as Human Capital Information System.
4) Melaksanakan perbaikan sistem informasi kepegawaian yang disebut Human Capital Information System. b. Peningkatan kemampuan karyawan darat maupun laut melalui program Pendidikan dan Pelatihan
b. Improve competency of ground and off-shore personnel through Education and Training program.
c. Pada tahun 2016 terdapat program penyusunan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk peride 2016 – 2018, telah disepakati dengan Serikat Pekerja melalui proses mediasi serta negosiasi pada januari 2017.
c. In 2016, there Company formulated Joint Working Agreement (PKB) for 2016 – 2018 period, and agreed that the Workers Union is under mediation and negotiation process by January 2017.
d. Pembangunan aplikasi HCIS telah selesai dilaksanakan pada Desember 2016.
d. HCIS application development ha dbeen completed in December 2016.
e. Kegiatan Assesment dilakukan untuk Pejabat D-1 untuk persiapan pemenuhan Direksi BUMN dengan menggunakan kompetensi yang disyaratkan oleh Kementerian BUMN sedangkan untuk assesment pejabat D-2 dan D-3 pelaksanaan direncanakan tahun 2017.
e. Assessment activity was done for D-1 Executives for the preparation of SOE Board of Directors fulfillment using the competency requirement stipulated by the Ministry of SOE, however, the D-2 and D-3 Executives assessment is planned in 2017.
f. Program rekrutmen karyawan darat pada tahun 2016.
f. Ground personnel recruitment program in 2016.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
185
Rekrutmen SDM
Employee Recruitment
ASDP menerapkan prinsip kesetaraan dan kesempatan yang sama dalam proses rekrutmen tanpa adanya unsur diskriminasi. Mekanisme penerimaan dan seleksi karyawan telah disesuaikan dengan kebutuhan pemetaan kompetensi dari persyaratan jabatan tiap posisi yang dibutuhkan.
ASDP has implemented fairness and equality principles in recruitment process without any discrimination. The employee recruitment and selection mechanism had been adjusted with the competency mapping of every job requirement in every expected position.
Proses rekrutmen ini melibatkan pihak ketiga dan dilakukan melalui pemenuhan aspek administrasi, attitude test, psikotes, tes kesehatan, dan wawancara. Setelah dinyatakan lulus seleksi, para calon karyawan tersebut mengikuti program pembekalan karyawan baru sesuai dengan bidang pekerjaan masing-masing.
The recruitment process also involves third party and carried out through the fulfillment of administrative aspects, attitude test, psyhcological test, medical checkup and interview session. After declared passed the selection, the employee candidates will participate in new employees orientation program based on individual job field.
Program rekrutmen karyawan darat pada tahun 2016 adalah dengan pertimbangan bahwa Divisi SDM melakukan evaluasi ulang kebutuhan karyawan di masing-masing unit kerja berdasarkan uraian pekerjaan. Sedangkan rekrutmen Pelaut perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelaut sebagai pemenuhan kapal baru dan mengisi kekosongan formasi.
In 2016, the employees recruitment program considered that Human Resources Division had re-evaluated man power planning in every unit based on the job description. However, the Ssailor recruiment to fulfill the sailor reqirement in relation with new vessels adjustement and to be assigned in the vacant position.
Adapun rekrutmen pada tahun 2016 adalah sebanyak 218 orang dengan rincian karyawan darat sebanyak 14 orang dan karyawan laut sebanyak 204 orang. Komposisi karyawan perusahaan pada tahun 2016, adalah sebagai berikut:
Recruitment in 2015 recorded 218 employees, comprising of 14 ground personnel and 204 off-shore personnel. Employee composition in 2016 is explained below:
SUMBER DAYA MANUSIA No
Uraian
RKAP
REALISASI
TAHUN 2016
TAHUN 2016
%
1
2
2:1
1
1
100%
Karyawan Darat 1
Doktor
2
Master
28
28
100%
3
Sarjana
290
269
93%
4
Diploma
132
62
47%
5
SMU
1242
1176
95%
6
SLTP
47
46
98%
7
SD
24
24
100%
1764
1606
91%
Jumlah Karyawan Darat
186
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
SUMBER DAYA MANUSIA No
Uraian
RKAP
REALISASI
TAHUN 2016
TAHUN 2016
%
Karyawan Laut 1
ANT I
2
3
150%
2
ANT II
21
16
76%
3
ANT III
132
130
98%
4
ANT IV
310
280
90%
5
ANT V
172
188
109%
6
PRE III
1
1
100%
7
ORU
3
1
33%
8
ANT D
970
874
90%
9
ATT I
4
6
150%
10
ATT II
19
19
100%
11
ATT III
75
98
131%
12
ATT IV
334
296
89%
13
ATT V
179
169
94%
14
ATT D
583
524
90%
Jumlah Karyawan Laut
2805
2605
93%
Total
4569
4211
92%
Tingkat Perputaran Karyawan (Turnover)
Employee Turnover Ratio
Pada tahun 2016, tingkat perputaran karyawan (turnover) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencapai 3%, yang disebabkan oleh 85 orang karyawan yang memasuki masa pensiun, 6 orang karyawan yang mengundurkan diri, 12 orang karyawan yang diberhentikan karena pelanggaran disiplin, dan 12 orang karyawan yang meninggal dunia. Berikut rincian tingkat turnover karyawan ASDP pada tahun 2016:
In 2016, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) recorded 3% employee turnover ratio as the consequence of 80 employees entering retirement period, 6 employees resigned, 12 employees were terminated due to discipline violation and 12 passed-away employees. Detail information of ASDP employee turnover in 2016 is as follows:
Tabel Perputaran Karyawan
Employee Turnover Table
Deskripsi
2015
2016
Penambahan karyawan Pengurangan karyawan Pensiun
85
Pengunduran diri
6
Pemberhentian dengan tidak hormat
12
Lain-lain (Meninggal Dunia) Tingkat Perputaran karyawan (Turnover)
12 ....%
.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
3%
187
188
Program Pengembangan Kompetensi SDM
Employee Competency Development Program
Dalam rangka menjamin kelangsungan bisnis Perusahaan yang berkesinambungan serta persaingan bisnis yang semakin kompetitif, ASDP senantiasa berupaya meningkatkan kompetensi, keterampilan dan keahlian karyawan pada khususnya serta meningkatkan kinerja dan produktivitas untuk Perusahaan pada umumnya. ASDPI telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan jabatan dan perencanaan bisnis Perusahaan.
To ensure the Company’s business sustainability, and to deal with fiercer business competition, ASDP strives to develop employee’s competency, skill and expertise, particularly to improve performance and productivity to the Company generally. ASDP had organized employee training and education program adjusted with the job requirement and corporate business planning.
Peningkatan kemampuan karyawan darat maupun laut melalui program Pendidikan dan Pelatihan, yakni:
Ground and off-shore personnel’s competency development through Education and Training, as follows:
Karyawan Darat
Ground Personnel
Pendidikan dan pelatihan untuk karyawan darat masih ada kendala yang dihadapi, mulai dari sistem pengembangan SDM, kurikulum dan silabus diklat, matrik kebutuhan training masing-masing jabatan, dan infrastruktur pelatihan, sehingga pelaksanaan pendidikan dan pelatihan belum mengarah pada kebutuhan pengembangan kompetensi masing-masing individu. Berdasarkan kendala di atas, solusi yang akan segera dilaksanakan adalah:
Education and training program for ground personnel still encountered issues starting from Human Resources developmetn system, training curriculum and syllabus, training requirement matrix for every position, and training infrastructure, where the implementation of training and education program had not leading towards the fulfillment of individual competency development.
Penetapan standar kompetensi jabatan dan sistem pengembangan individu/talent management. Peningkatan kompetensi pimpinan fungsi dalam memahami area pengembangan individu di unit kerjanya.
Stipulation of position competency standard and individual development system/talent management. Functional leader competency development in understanding individual development area in every working unit.
Dari perspektif jenis pelatihan, jumlah peserta yang telah melaksanakan pelatihan pada tahun 2016 lebih banyak pada gugus Manajemen yaitu sebesar 321 orang (70%), dan Teknikal sebesar 85 orang (19%), serta diikuti Tata Nilai sebesar 40 orang (9%), sedangkan relationship 9 orang (2%), dan yang terendah adalah Leadership 4 orang (1%) dan personal effectiveness 2 orang.
Throughout 2016, based on type of trainings, total participants involved in the trainings was dominated by Management level with 321 participants (70%) and Technical of 85 participants (19%), followed by Corporate Values with 40 participatns (9%), meanwhile, relationship training was participated by 9 participants (2%) and the lowest participation was Leadership training with 4 particpatns (1$), and personal effectiveness with 2 paticipants.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
GUSUS PELATIHAN Leadership
PESERTA
%
Training
4
1%
Leadership
Participants 4
% 1%
321
70%
Management
321
70%
Personal efectivenes
2
0%
Personal effectiveness
2
0%
Relations
9
2%
Relations
9
2%
Tata Nilai
40
9%
Manajemen
Teknikal
85
18%
TOTAL
461
100%
Corporate Values
40
9%
Technical
85
18%
TOTAL
461
100%
Karyawan laut,
Off-Shore Personnel
Pola pendidikan dan pelatihan untuk karyawan laut telah diatur jelas dalam STCW 1978 amandemen 2010 dan KM 70 tahun 2013, Berikut disampaikan realisasi program Diklat Laut:
Education and training scheme for off-shore personnel is regulated clearly in STCW 1978 amendment 2010 and KM 70 of 2013.
Pada tahun 2016 merupakan tahun terakhir persiapan pemberlakuan STCW
Realization of off-shore training and education program is as follows:
1978 amandemen 2010. Per tanggal 31 Desember 2016, setiap pelaut wajib memiliki sertifikat (Certificate of Competence (COC) dan Certificate of Proficiency (COP)) yang sesuai dengan persyaratan STCW 1978 amandemen 2010, dan hal tersebut ditegaskan pula dalam Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 70 tahun 2013. Adapun realisasi program dimaksud pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:
2016 becomes the last year of STCW 1978 amendment 2010 implementation preparation. As of December 31, 2016, every sailor shall have Certificate of Competency (COC) and Certificate of Proficiency (COC) that are complied with STCW 1978 amendment 2010 requirement, as also affirmed under Minister of Transportation Regulation No. PM 70 of 2013. The program realization in 2016 is as follows:
- Program Upgrading terealisasi sejumlah 24 orang Upgrading DP-IV di BP2IP Barombong. Program upgrading ini tidak dianggarkan sebelumnya, namun mengingat Program Upgrading ini merupakan program beasiswa pemerintah khusus untuk biaya diklat, maka perusahaan memanfaatkan fasilitas tersebut secara selektif dengan jumlah peserta Nautika 6 orang dan peserta Teknika 18 orang. - Realisasi Diklat Updating tahun 2016 terealisasi peserta sebesar 81% atau
- Upgrading Program has been conducted for 24 employees, Upgrading DP-IV at BP2IP Barombong. The upgrading program had not been prior budgeted, however, considering the Upgrading Program as special government scholarship program for training and education budget, the Company used this facility selectively with 6 Nautical and 18 Technical participants. - Realization of Updating Training and Education in 2016 achieved 81% or 1,013 participants from 1,257 participants targeted.
1013 orang dari rencana sebanyak 1257 orang. Tidak tercapainya target tersebut karena adanya awak kapal yang melaksanakan Updating mandiri dan berhenti sebagai karyawan. Namun demikian secara keseluruhan Awak Kapal yang telah mengikuti updating sebagai persyaratan pemberlakuan STCW 1978 amandemen 2010, mencapai 99,9%.
The target achievement below the expectation was due to either the numbers of ship crews participated in the Updating autonomously or had been resigned. However, overall Ship Crews had participated in the Updating as requirement of STCW 1978 amendment 2010 implementation, and reached 99.9%.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
189
- Realisasi Revalidasi realisasi peserta sebesar 54%. Kecilnya realisasi Revalidasi tersebut karena prosedur proses administrasi persyaratan dan kuota pencetakan sertifikat dari lembaga penyelenggara di BP2IP Tangerang dan BP2IP Barombong - Realisasi diklat GMDSS sebanyak 47 orang.
- Realization of participants realization revalidation achieved 54%. Low revalidation realization was due to the administrative requirement process and certificate printing quota from BP1IP Tangerang and BP2IP Barombong as certification agencies. - GMDSS training realization of 47 participants.
Adapun sertifikat yang wajib dipenuhi oleh setiap Pelaut berdasarkan level COC adalah sebagai berikut:
The mandatory certifications for all sailor by COC level is tabulated below:
NO
COC
COP 3
4
8
9
13
14
15
1
ANT. I
BST
1
SCRB
2
AFF
CMT
CMHB
5
SAT
6
SSO
7
MC
MFA
RS
10
AS
11
BRM
12
ECDIS
IMDG
GMDSS
2
ANT. II
BST
SCRB
AFF
CMT
CMHB
SAT
SSO
MC
MFA
RS
AS
BRM
ECDIS
IMDG
GMDSS
3
ANT. III
BST
SCRB
AFF
CMT
CMHB
SAT
SSO
MC
MFA
RS
AS
BRM
ECDIS
IMDG
GMDSS
4
ANT. IV
BST
SCRB
AFF
CMT
CMHB
SAT
SSO
MC
MFA
RS
AS
BRM
ECDIS
5
ANT. V
BST
SCRB
AFF
CMT
CMHB
SAT
SSO
MC
MFA
RS
AS
BRM
6
ANT. D
BST
SCRB
AFF
CMT
CMHB
SAT
ABLE. D
7
FORM. D
BST
SCRB
AFF
CMT
CMHB
SAT
Form. D
8
ATT. I
BST
SCRB
AFF
CMT
CMHB
SAT
SSO
MC
MFA
ERM
9
ATT. II
BST
SCRB
AFF
CMT
CMHB
SAT
SSO
MC
MFA
ERM
10
ATT. III
BST
SCRB
AFF
CMT
CMHB
SAT
SSO
MC
MFA
ERM
11
ATT. IV
BST
SCRB
AFF
CMT
CMHB
SAT
SSO
MC
MFA
ERM
12
ATT. V
BST
SCRB
AFF
CMT
CMHB
SAT
SSO
MC
MFA
ERM
13
ATT. D
BST
SCRB
AFF
CMT
CMHB
SAT
ABLE. E
14
FORM. E
BST
SCRB
AFF
CMT
CMHB
SAT
Form. E
Keterangan:
190
Form. D
Forming As Rating Deck
MFA
Medical First Aid
Form. E
Forming As Rating Engine
SSO
Ship Security Officer
ABLE. D
Able As Rating Deck
RS
Radar Simulator
ABLE. E
Able As Rating Engine
AS
ARPA Simulator
BST
Basic Safety Training
GMDSS
Global Maritim Distress and Safety System
SCRB
Survival Craft and Rescue Boat
MC
Medical Care
AFF
Advance Fire Fighting
BRM
Bridge Resources Management
CMT
Crowd Management
ERM
Engine Room Resources Management
CMHB
Crisis Management and Human Behaviour
ECDIS
Electronic Chart Display and Information System
SAT
Security Awerennes Training
IMDG
International Dangerous Good Maritim
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Adapun pemenuhan sertifikasi karyawan laut PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tahun 2016 sebagai berikut:
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) off-shore personnel recruitment for 2016 is as follows:
Berikut disampaikan jumlah karyawan laut yang telah melaksanakan Updating berdasarkan COC, antara lain:
Information about off-shore personnel who have been participated in Updating based on COC is as follows:
Manajemen Jenjang Karir Karyawan
Employee Career Path Management
Salah satu program keberlanjutan pengelolaan dan pengembangan karyawan ASDP setelah melalui penilaian kinerja dan pelatihan, adalah proyeksi jenjang karir karyawan. ASDP menyadari bahwa manajemen pengembangan karir yang baik tidak hanya penting bagi perencanaan suksesi dan manpower planning Perusahaan, namun juga sebagai salah satu upaya retensi karyawan. Untuk itu, ASDP telah menyusun proyeksi jenjang jabatan yang akan dilalui oleh karyawan selama masa jabatannya di Perusahaan.
One of sustainable ASDP employee mangement and development program is through performance assessment and training, and includes employee career path projection. ASDP realizes that good career development management is not only important for succession planning but also for the Company’s manpower planning, also as one of employee retention plan. Therefore, ASDP has formulated career path proejction to be pursued by the employees during their working period in the Company.
Selain mempertimbangkan hasil penilaian kinerja, pengembangan karir melalui mutasi (promosi dan rotasi) juga mempertimbangkan tiga hal utama lainnya, yakni kebutuhan Perusahaan, kompetensi dan pengalaman kerja. Sesuai dengan kebijakan dasar dalam pengelolaan SDM, ASDP menerapkan asas kesetaraan dalam menetapkan mutasi karyawan tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin atau kondisi fisik. Pada level jabatan tertentu, ASDP juga mempertimbangkan kriteria kepemimpinan dan beberapa kriteria lain yang sesuai dengan kebutuhan jabatan yang memerlukan kebijakan dalam mempertimbangkan sesuatu dan ketepatan dalam pengambilan keputusan.
Besides considering performance assessment result, the career development through mutation (rotation and mutation) also concerns other three main aspects, including the Company’s requirement, working competency and experience. According to Human Resources Management basic policy, ASDP adapted fairness principle in setting the employees mutation without discriminating ethnicity, religioun, race, group, gender or physical condition. For certain job level, ASDP also considers leadership criteria and other criteria based on the job profile that requires wisdom and accurace in decision-making process.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
191
Sepanjang tahun 2016, terdapat beberapa Karyawan yang mengalami perputaran (mutasi, Promosi, Demosi) baik Karyawan darat maupun Karyawan Laut. Adapun jumlah Karyawan mutasi pada Tahun 2016 sebanyak 23% dengan rincian sebagai berikut:
Throughout 2016, there are rotated (mutated, promoted and demoted) ground and off-shore personnel. There were 23 mutated employees in 2016 with detail as follows:
Karyawan Darat
Ground Personnel
Mutasi
2016
Mutation 87 orang
Rotation
87 employees
Promosi
91 orang
Promotion
91 employees
Demosi
19 orang
Demotion
19 employees
Karyawan Laut Mutasi
192
2016
Rotasi
Off-Shore Personnel 2016
Mutation
2016
Rotasi
454 orang
Rotation
454 employees
Promosi
307 orang
Promotion
307 employees
Demosi
0 orang
Demotion
0 employee
Remunerasi dan Kesejahteraan SDM
Employee Remuneration and Welfare
Dalam rangka meningkatkan motivasi kinerja, semakin tertantang untuk berprestasi dalam memberikan kontribusi terbaik bagi Perusahaan, untuk menarik calon karyawan potensial, dan mempertahankan karyawan kompeten sekaligus meningkatkan kesejahteraan pegawai, ASDP menerapkan sistem remunerasi yang setara dan kompetitif dengan industri sejenis. Struktur pemberian remunerasi ASDP dirancang untuk memberikan kompensasi kepada karyawan sesuai dengan kompetensi dan bobot jabatannya.
To increase performance motivation and design higher achievement challenge in providing best contribution to the Company, as well as to recruit potential employee candidate, and retain competent talents as well as improve welfare of the employees, ASDP has implemented fair and competitive remuneration system if compared with peer industries. The remuneration structure in ASDP is designed to provide employees compensation based on their competency and job weight.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Remunerasi yang diberikan kepada pegawai ASDP diantaranya gaji pokok, insentif prestasi serta berbagai tunjangan dan fasilitas, diantaranya:
The remuneration paid to ASDP employees includes basic salary, achievement bonus and other allowances and facilities, among others:
Tunjangan Awal tahun / Gaji XIII.
Early Year Allowance/13th Salary
Tunjangan awal tahun diberikan pada bulan maret tahun berjalan yang telah di programkan pada Rencana Kerja Anggaran hal ini dilakukan dalam rangka untuk membangun dan memelihara loyalitas dan motivasi kerja untuk pencapaian kinerja Perusahaan.
Early year allowance is paid in every March of current year as arranged in the Budget Plan and was given to build and maintain working loyalty and motivation for the Company’s performance achievement.
Tunjangan Pendidikan
Education Allowance
Tunjangan kesejahteraan ini diberikan kepada seluruh karyawan pada bulan Juni, hal ini merupakan suatu penghargaan yang diberikan oleh Perusahaan kepada seluruh karyawan dalalm bentuk bantuan biaya pendidikan.
The education allowance is provided for all employees and paid in every June as one of rewards from the Company to all employees given as education fee allowance.
Bonus jasa Produksi
Production Incentives
Tujuan dari pelaksanaan bonus di perusahaan khususnya dalam kegiatan produksi adalah untuk meningkatkan produkstivitas kerja karyawan dengan jalan mendorong/ merangsang agar karyawan dapat bekerja lebih baik untuk meningkatkan profitabilitas Perusahaan.
Objective of the incentives distribution in the Company, particularly in production process, is to increase employee’s working productivity by motivating/stimulating the employees to deliver better performance for increasing the Company’s profitability.
Tunjangan Hari Raya (THR)
Religious Day Allowance (THR)
Dalam rangka mematuhi Peraturan Pemerintah tentang pemberian tunjangan hari raya, Perusahaan memberikan tunjangan hari raya kepada seluruh Karyawan perusahaan, Direksi, dan Dewan Komisaris, dengan komponen penerimaan adalah 1 kali upah/penghasilan tetap berupa gaji kompetensi ditambah tunjangan jabatan dan mobilitas.
To comply with Government’s Regulation on religious day allowance, the Company provides religious day allowance to all employees, Board of Directors and Board of Commissioners with remuneration component by 1 month fixed salary/income as competency wage added with position and mobile allowance.
Tunjangan Akhir Tahun / Gaji XVI.
End Year Allowance/16th Salary
Tunjangan akhir tahun diberikan perusahaan sebagai bentuk apresiasi terhadap seluruh Karyawan Perusahaan di tengah potensi tidak tercapainya target pendapatan Perusahaan, hal ini bertujuan agar dapat meningkatkan produktivitas kerja individu maupun kelompok.
The end year allowance is provided by the Company as appreciation to all employees amidst the possibility of Company’s revenue target achievement below the target that aims to increase individual and group working productivity.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
193
194
Selain itu, ASDP juga menyelenggarakan program pensiun karyawan, hal ini bertujuan untuk menjamin kesinambungan penghasilan Karyawan setelah purnabakti. Saat ini Perusahaan memiliki 2 (dua) program jaminan pensiun, antara lain:
Additionally, ASDP also provides employee retirement program aiming to ensure sustainability of the employee’s income after the retirement period. The Company currently has 2 (two) retirement insurance programs, as follows:
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Defined-Benefit Reirement Program (PPMP)
Program Pensiun Manfaat Pasti adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun Iuran Pasti. Iuran merupakan hasil estimasi kebutuhan biaya untuk merealisasikan manfaat pensiun berdasarkan perhitungan aktuaris dan bisa saja nilainya berfluktuasi. Program pensiun manfaat pasti sifatnya paternalistic atau pemberi kerja menanggung semua atau sebagian besar risiko (termasuk risiko investasi). Saat ini perusahaan mengikutsertakan karyawan perusahaan pada 2 (dua) lembaga/instansi yang mengelola dana pensiun manfaat pasti, antara lain:
Fixed-Benefit Pension Program refers to pension program with defined benefit as stipulated in Pension Fund Regulation or other pension programs that is not considerd as Fixed-Contribution Pension Program. The contribution is result of cost requirement estimation to realize the pension benefit based on acturaial calculation with possibility of fluctuative amount. The fixed-benefit pension program is paternalistic or fully or most of the risks were backed by the employer (including investment risk). The Company currently participates its employees in 2 (two) agencies/institutions that manage fixed-benefit pension fund, among others:
a. Dana Pensiun ASDP. Dana Pensiun ASDP adalah dana pensiun pemberi kerja yang manfaatnya diatur dalam peraturan dana pensiun nomor KD.127/PA.303/ASDP-2012 dimana iuran ditetapkan sebesar 19.8% dari penghasilan dasar pensiun gaji kompetensi per tanggal 17 Desember 2012 (PDP ditetapkan) dan mengalami kenaikan sebesar 5% setiap tahunnya dimulai dari bulan Januari. Kepesertaan Dana Pensiun ASDP adalah karyawan yang diangkat sebelum 1 Januari 2009.
a. ASDP Pension Funds ASDP Pension Funds refers to employer pension funds with benefits regulated under Pension Fund Policy No. KD.127/PA.303/ASDP-2012 where the contribution is regulated by 19.8% of basic competency pension salary as of December 17, 2012 (stipulated PDP) and will be appraised by 5% annually starting from january. Membership of the ASDM Pension Fund covers employees who were inaugurated before January 1, 2009.
b. BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan adalah badan penyelenggara jaminan sosial yang ditunjuk sebagai badan penyelenggara jaminan pensiun tenaga kerja sesuai Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 2015 (lihat program jaminan pensiun pada angka 6 butir a.). Kepesertaan program jaminan pensiun di BPJS Ketenagakerjaan adalah seluruh karyawan perusahaan.
b. BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan is a social insurance provider appointed as workers pension insurance provider pursuant to Government Regulation No. 45 of 2015 (see pension insurance program point 6 letter a). Membership of pension insurance program with BPJS Ketenagakerjaan covers all employees of the Company.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Defined-Contribution Pension Program (PPIP)
Program pensiun iuran pasti – PPIP atau dalam bahasa Inggrisnya disebut defined contribution adalah manfaat pensiun yang didapatkan tergantung pada akumulasi iuran dan hasil investasi. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Program Pensiun Iuran Pasti adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing Peserta sebagai Manfaat Pensiun. Program pensiun iuran pasti diatur pada Keputusan Direksi Nomor KD.209/PA.303/ASDP-2012 tentang Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) dimana peserta yang mengikuti program tersebut adalah karyawan yang diangkat per 1 Januari 2009 dengan besaran iuran disamakan dengan program pensiun manfaat pasti yaitu sebesar 19.8% dari penghasilan dasar pensiun gaji kompetensi per tanggal 17 Desember 2012 (PDP ditetapkan) dan mengalami kenaikan sebesar 5% setiap tahunnya dimulai dari bulan Januari. Sedangkan untuk karyawan baru golongan kompetensi yang ditetapkan adalah golongan kompetensi pada saat karyawan diangkat menjadi calon karyawan perusahaan. Dan saat ini pengelolaan program pensiun dimaksud adalah Dana Pensiun Lembaga Keuangan BRI melalui perjanjian kerjasama nomor Sperj.135/HK.201/ASDP-2013 tentang pengelolaan program jaminan pensiun iuran pasti bagi karyawan perusahaan.
Defined-contribution pension program – PPIP or known as defined-contribution in English refers as pension benefit that is acquired according to accumulated contribution and investment yield. According to Financial Service Authority (OJK), Defined-Contribution Pension Program refers to pension program with definedcontribution as stipulated in Pension Fund Policy and entire contribution and its development yield are booked in each Participant’s account as the Pension Benefit. Defined-contribution pension program is regulated under Board of Directors Decree No. KD.209/PA.303/ASDP-2012 regarding Defined-Contribution Pension Program (PPIP) where the participants particpated in the programs including employees who are inaugurated as of January 1, 2009 with contribution amount is equal with definedbenefit pension that is 19.8% of basic competency pension salary as per December 17, 2012 (stipulated PDP) and will be appraised 5% annually starting from January. However, for the new employees, the competency level that is stipulated includes competency level during the appointment as employee candidate. Currently, the Pension Program is managed by BRI Financial Institution Pension Fund under partnership agreement No. Sperj.135/ HK.201/ASDP-2013 regarding managment of definedcontribution pension insurance program for employees.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
195
Profil SDM ASDP Jumlah pegawai ASDP hingga akhir tahun 2016 tercatat sejumlah 4.211 personel, jumlah tersebut meningkat 102% dibandingkan tahun 2015 yaitu sebanyak 4.122 personel. Berikut rincian jumlah dan komposisi personel pegawai ASDP selama tiga tahun terakhir:
Jumlah dan Komposisi Personel Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Employee Demography by Gender
190
197
3925
4021
L P
2015
2016
Berdasarkan jenis Kelamin Jenis Kelamin
196
Jumlah
%
2015
2016
2015
2016
Laki-laki
3925
4021
95,22%
95,49%
Perempuan
197
190
4,78%
4,51%
Jumlah
4122
4211
100,00%
100,00%
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Jumlah dan Komposisi Personel Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Employee Demography by Education
52 26
1
46
28
24
1
28
S3
260
269
S2 67
62
S1 D3 SMA SMP
1224
1176
SD
2015
2016
Pendidikan Karyawan Darat Tingkat Pendidikan
Jumlah 2015
2016
% 2015
2016
S3
1
1
0,06%
0,06%
S2
28
28
1,69%
1,69%
S1
260
269
15,68%
15,68%
D3
67
62
4,04%
4,04%
SMA
1224
1176
73,82%
73,82%
SMP
52
46
3,14%
3,14%
SD
26
24
1,57%
1,57%
1658
1606
100,00%
100,00%
Jumlah
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
197
3
1
2
1
21
1
3
16 130
118 485
524
288
280
188
170 169
2015
179
296
273
76 19
19
ANT. II
ANT. III
ANT. IV
ANT. V
874
98
825
4
ANT. I
ANT. D
ATT. I
Karyawan Laut
ATT. II
6
ATT. III
ATT. IV
ATT. V
ATT. D
Jumlah 2015
ORU
PRE. II
%
2016
2015
2016
ANT. I
2
3
0,08%
0,08%
ANT. II
21
16
0,85%
0,85%
ANT. III
118
130
4,79%
4,79%
ANT. IV
288
280
11,69%
11,69%
ANT. V
170
188
6,90%
6,90%
ANT. D
825
874
33,48%
33,48%
ATT. I
4
6
0,16%
0,16%
ATT. II
19
19
0,77%
0,77%
ATT. III
76
98
3,08%
3,08%
ATT. IV
273
296
11,08%
11,08%
ATT. V
179
169
7,26%
7,26%
ATT. D
485
524
19,68%
19,68%
ORU
3
1
0,12%
0,12%
PRE. II
1
1
0,04%
0,04%
2464
2605
100%
100%
Jumlah Karyawan Laut
198
2016
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Jumlah dan Komposisi Personel Pegawai Berdasarkan Usia Employee Demography by Age Group
Komposisi Personel Pegawai Berdasarkan Jabatan JABATAN
JUMLAH
%
2015
2016
2015
2016
Struktural
366
377
22,06%
22,06%
Fungsional
91
95
5,49%
5,49%
Staf
1202
1135
72,45%
72,45%
Jumlah
1659
1607
100,00%
100,00%
439
349
489
16 s/d 24 738
674
25 s/d 30 31 s/d 35
2015
344 798
729
2016
36 s/d 45 647 1275
635
46 s/d 50 > 50
1216
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
199
Jumlah dan Komposisi Personel Pegawai Berdasarkan Jabatan Jumlah dan Komposisi Personel Pegawai Berdasarkan Kelas Jabatan Tahun 2015 Darat Jabatan Kepala Vice President General Manager Inspektur Auditor Manager Shore Base Maintenance Junior Shore Base Maintenance Senior Sekretaris Direktur Utama Sekretaris Direktur Assistant Manager Supervisor Pengendali Dokumen Penanggung Jawab IT Assistant Supervisor Kasir Staf Total
Laut Jml 1 19 28 4 10 146 5 1 1 6 21 125 29 4 26 31 1202 1659
Jabatan Nakhoda Mualim I Mualim II Mualim III Mualim IV Marconist Electricient Serang Juru Mudi Kelasi Juru Masak KKM/Masinis I Masinis II Masinis III Masinis IV Mandor Mesin Juru Minyak Total
1
Darat
19 28
1
10 5
146
Jml 136 138 132 122 26 3 2 89 387 291 103 137 140 141 91 114 411 2463
4
1
21
125
6
29
4
26 1202
31
Laut
138 411
114
122
132
136
26
91
3 2
141
89
387
137
291
140 103
Tahun 2016 Darat Jabatan
200
Laut Jml
Jabatan
Kepala Vice President General Manager Inspektur Auditor Manager Shore Base Maintenance Junior Shore Base Maintenance Senior Sekretaris Direktur Utama Sekretaris Direktur Assistant Manager Supervisor Pengendali Dokumen Penanggung Jawab IT Assistant Supervisor Kasir Staf
1 21 29 4 13 147 6 1 1 7 22 136 29 4 21 30 1135
Total
1607 Total
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Nakhoda Mualim I Mualim II Mualim III Mualim IV Marconist Electricient Serang Juru Mudi Kelasi Juru Masak KKM/Masinis I Masinis II Masinis III Masinis IV Mandor Mesin Juru Minyak
Darat
1
21 29 4
2604
1
6
1
7
22
147
Jml 142 136 137 122 25 2 2 90 408 330 102 142 148 149 111 124 434
13
136
29
4
21
1135 30
Laut
136 434
124 111
142
137
122 25
2 2
149 148
408 142
102
330
90
TATA KELOLA PENGADAAN BARANG DAN JASA
PROCUREMENT GOVERNANCE
Penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dalam proses pengadaan akan menjadi mudah apabila didukung oleh seluruh komponen yang terlibat dalam proses pengadaan baik Divisi Pengadaan, Unit Kerja terkait dan Penyedia. Semua pihak haruslah bersama memahami dan serentak mengimplementasikan semua etika dan prinsip-prinsip pengadaan (efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil dan akuntabel) yang telah terkandung dalam pasal-pasal kebijakan pengadaan Barang dan Jasa Perseroan
Implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles in the procurement process will be easier if supported by all components involved in the procurement process including the Procurement Division, related Unit and Suppliers. All parties shall understand and implement all procurement ethics and principles (efficient, effective, transparent, open, competitive, fair and accountable) simultaneously as disclosed in provisions of the Procurement policy.
Kebijakan pengadaan barang/Jasa
Procurement Policy
a. Pengadaan Barang/Jasa yang diperlukan untuk kegiatan Perusahaan secara efektif dan efisien dengan mengacu kepada prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan iklim persaingan yang sehat, tertib dan terkendali, dengan cara meningkatkan transparansi dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. b. Pengadaan Barang/Jasa yang diatur dalam Keputusan Direksi ini adalah pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa dengan menggunakan dana yang berasal dari internal Perusahaan baik dalam jenis mata uang Rupiah maupun mata uang asing. c. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang menggunakan dana langsung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Daerah (APBN/ APBD) baik sebagian maupun seluruhnya dilaksanakan dengan berpedoman kepada Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang berlaku beserta seluruh perubahannya. d. Dalam pengadaan bersama atau join procurement, ketentuan tata cara Pengadaan Barang/Jasa akan dilakukan berdasarkan kesepakatan Para Pihak yang bekerjasama. e. Pengadaan Barang/Jasa yang dananya berasal dari pinjaman (kredit) dari Lembaga Keuangan Bank atau Lembaga Keuangan Non Bank atau, pemberian (hibah), maka tata cara pengadaan mengacu kepada ketentuan yang berlaku di Perusahaan, kecuali dipersyaratkan lain oleh pemberi pinjaman atau hibah. f. Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan berdasarkan peraturan yang berlaku dan dilakukan oleh sumber daya manusia yang kompeten, profesional, mandiri, dan bertanggung jawab serta dilaksanakan dengan cara manual atau elektronik procurement.
a. Effective and efficient procurement is needed for activity of the Company by referring to Good Corporate Governance principles with fair, order and controlled business climate to improve transparency in the procurement process. b. The procurement regulated under this Board of Directors Decree refers to the procurement process using internal budget in Rupiah and foreign currency.
c. Implementation of procurement process using State/ Regional Revenue (APBN/APBD) Budget either partly or fully, is carried out by referring to prevailing Presidential Regulation on Procurement altogether with all amendments.
d. In the joint procurement, provisions of the Procurement procedure will be implemented based on agreement of the cooperated parties. e. Procurement with funds acquired from Bank or NonBank Financial Institution Loans (credit) or grants, the procurement procedure refers to prevailing Law in the Company unless required otherwise by the creditor or grant provider. f. Procurement that is implemented based on prevailing law and executed by competent, professional, independent and responsible personnel both using manual or electronic procurement.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
201
g. Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan oleh Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa atau Panitia Pengadaan Barang/Jasa Cabang didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut: 1. Sesuai dengan kebutuhan Perusahaan, tepat waktu, harga wajar, memenuhi persyaratan dan spesifikasi teknis yang dapat dipertanggungjawabkan; 2. Transaksi bisnis dapat ditunda pelaksanaannya apabila adanya unsur penyimpangan atau kecurangan yang menimbulkan kerugian Perusahaan, sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku. 3. Menyederhanakan ketentuan dan tata cara dalam rangka untuk mempercepat proses pengambilan keputusan dalam Pengadaan Barang/Jasa; 4. Mengacu kepada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah disahkan oleh RUPS; 5. Mentaati ketentuan hukum dan perundangundangan serta prosedur yang berlaku, dan menghindari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN); 6. Mempertimbangkan aspek kualitas dan aspek finansial ekonomi; 7. Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, rancang bangun dan perekayasaan nasional, serta perluasan kesempatan bagi usaha kecil, sepanjang kualitas, harga, dan tujuannya dapat dipertanggungjawabkan; 8. Memberikan preferensi penggunaan produksi dalam negeri dengan tetap mengindahkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; 9. Mengutamakan sinergi antar BUMN dan/atau Anak Perusahaan BUMN sepanjang barang dan/ atau jasa tersebut merupakan hasil produksi BUMN dan/atau Anak Perusahaan BUMN yang bersangkutan, dan sepanjang kualitas, harga, dan tujuannya dapat dipertanggungjawabkan.
202
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
g. Procurement that is implemented by Procurement Unit or Branch Procurement Committee considers the conditions, as follows: 1. Based on the Company’s needs, on time, fair price, comply with accountable technical requirement and specification. 2. Business transaction which the implementation is delay due to violation and fraud indication that brings loss to the Company in accordance with the prevailing Law. 3. To simplify policy and procedure to drive faster decision-making in the procurement process. 4. Referring to Budget Plan (RKAP) as ratified by the GMS; 5. To comply with prevailing Law and regulation as well as procedure and to avoid Corruption, Collustion and Nepotism (KKN); 6. To consider quality and economics financial aspects. 7. To prioritize use of domestic product, national design and engineering as well as job opportunity expansion for small enterprise as long the quality, price and objectives are accountable. 8. To give domestic production use preference by complying with the prevailing Law; 9. To prioritize SOE and/or SOE’s subsidiaries synergy as long the procurement is not including products of the SOE and/or SOE’s subsidiaries and the quality, price and objectives shall be accountable.
Struktur organisasi pengelola barang/jasa
Procurement Organization Structure
Prinsif dasar pengadaan barang/jasa
Procurement Basic Principle
Pengadaan Barang/Jasa mengacu pada prinsip-prinsip berikut: a. Efisien, Pengadaan Barang/Jasa harus diusahakan untuk mendapatkan hasil yang optimal dan terbaik dalam waktu yang cepat dengan menggunakan dana dan kemampuan seminimal mungkin secara wajar dan bukan hanya didasarkan pada harga terendah; b. Efektif, Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan; c. Kompetitif, Pengadaan Barang/Jasa harus terbuka bagi Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara Penyedia Barang/Jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan; d. Transparan, semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang/Jasa, termasuk segala syarat yang ditetapkan; e. Adil dan wajar, memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon Penyedia Barang/Jasa;
Procurement process refers to the principles, as follows: a. Efficient, Procurement shall aim to achieve optimum and best result in fast process using minimum budget and resources and not solely considering the lowest price; b. Effective, Procurement shall meet the stipulated requirement and bring greatest benefit based on the set target; c. Competitive, Procurement shall be transparent for the suppliers who meet the requirement with fair competition among the suppliers by complying with particular requirement/criteria based on obvious and transparent regulation and procedure. d. Transparent, entire procurement policy and information including every requirement; e. Equal and fair, provide fair treatment to all Supplier candidates;
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
203
204
f. Accountable, harus mencapai sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga menjauhkan dari potensi penyalahgunaan dan penyimpangan;
f. Accountable, has meet the target and accountable to avoid abuse and fraud potential.
Menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dalam Pengadaan Barang/Jasa untuk mencegah dan mengurangi kerugian dan/atau loss oportunity yang lebih besar bagi Perusahaan.
Simplify and accelerate decision-making in the procurement process to avoid and reduce greater loss and/or loss opportunity of the Company.
Etika pengadaan barang/jasa
Procurement Ethics
Para Pejabat dan seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa harus mematuhi etika Pengadaan Barang/Jasa yaitu: a. Melaksanakan tugas secara tertib, penuh rasa tanggung jawab dan mengedepankan pertanggungjawaban demi kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan Pengadaan Barang/Jasa; b. Bekerja secara profesional dengan menjunjung tinggi kejujuran, kemandirian dan menjaga informasi yang bersifat rahasia; c. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung, yang mengakibatkan persaingan yang tidak sehat, penurunan kualitas proses pengadaan dan hasil pekerjaan; d. Bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kewenangannya; e. Mencegah terjadinya pertentangan kepentingan (conflict of interest) pihak-pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses Pengadaan Barang/Jasa; f. Mencegah terjadinya kebocoran keuangan dan kerugian Perusahaan; g. Tidak menyalahgunakan wewenang dan melakukan kegiatan bersama dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Perusahaan; h. Tidak menerima hadiah, imbalan atau berupa apa saja dari siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan Pengadaan Barang/Jasa.
All Executives and related parties in the procurement process shall comply with the procurement ethics, as follows: a. Perform the duties in order, responsibility and accountable for the smooth and accuracy procurement target achievement;
Apabila dalam proses pengadaan barang/jasa ditemukan adanya indikasi manipulasi harga (mark up), atau proyek fiktif, atau pemalsuan identitas pada penyedia barang/ jasa, dan atau barang/jasa di bawah spesifikasi, maka pengadaan barang/jasa ditunda pelaksanaannya.
If during the procurement process, any price mark-up or fictive project, fake identity of the procurement or procurement products/services below the specification indication is found, the procurement may be suspended.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
b. Work professionally by upholding honesty, independency and protect confidential information; c. Not influence each other directly and indirectly that leads to unfair competition, decreasing quality of the procurement process and result; d. Being responsible in every decision taken based on each authority; e. Prevent conflict of interests among parties who are involved directly and indirectly in the Procurement process; f. Prevent financial leak and the Company’s loss; g. Not abusing authority and conducting joint activity to generate personal, group or other parties’ interests that will bring loss to the Company directly and indirectly. h. Not receiving gift, reward or other gratification rom anybody who are acknowledged or indicated related with the procurement process.
Prosedur pengadaan barang/jasa
Procurement Procedure
Prosedur Pelelangan Terbuka (Prakualifikasi dan Pascakualifikasi) yaitu:
Open Tender Procedure (Pre-qualification and Post-qualification), as follows:
1. Pengumuman Pengadaan dilaksanakan melalui media cetak nasional atau media elektronik minimal dilakukan 1 (satu) kali. 2. Pengambilan/Pemasukan Dokumen Kualifikasi sampai dengan Pengumuman Hasil kualifikasi dalam waktu maksimal 7 (tujuh) hari kerja. 3. Undangan kepada Peserta yang lulus kualifikasi, Pengambilan Dokumen Pengadaan sampai pemasukan dan pembukaan Dokumen Penawaran maksimal 10 (sepuluh) hari kerja. 4. Evaluasi Dokumen Penawaran sampai Penetapan Pemenang dan penerbitan surat pengumuman pemenang, dalam waktu maksimal 5 (lima) hari kerja. 5. Masa Sanggah maksimal 2 (dua) hari kerja sejak diterbitkan surat Pengumuman pemenang. 6. Dalam hal pengadaan yang menurut sifat dan/atau jenis pekerjaan diperlukan pengaturan jadwal tersendiri, maka ketentuan pembatasan tenggang waktu pelaksanaan pengadaan terhitung mulai dari hari Pengumuman Pengadaan sampai dengan penunjukan pelaksana pekerjaan diserahkan sepenuhnya kepada Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa atau Panitia Pengadaan Barang/Jasa Cabang. 7. Pembuatan Perjanjian/Kontrak dalam waktu 2 (dua) hari kerja, sejak diterimanya dokumen/berkas proses Pengadaan Barang/Jasa dari Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa atau Panitia Pengadaan Barang/Jasa Cabang.
1. Procurement announcement via national printed or electronic media held minimum 1 (one) time.
Prosedur Pemilihan Langsung yaitu:
Direct Selection Procedure, as follows
1. Mengundang, Pengambilan Dokumen Pengadaan sampai dengan pemasukan dan pembukaan Dokumen Penawaran maksimal 10 (sepuluh) hari kerja. 2. Evaluasi Dokumen Penawaran, Penetapan Pemenang sampai dengan penerbitan surat pengumuman pemenang, dalam waktu maksimal 5 (lima) hari kerja. 3. Masa Sanggah maksimal 2 (dua) hari kerja sejak diterbitkan surat Pengumuman pemenang. 4. Dalam hal pengadaan yang menurut sifat dan/atau jenis pekerjaan diperlukan pengaturan jadwal tersendiri, maka ketentuan pembatasan tenggang waktu pelaksanaan pengadaan terhitung mulai dari hari
1. Invite, procurement document pick-up and submission until offering document opening is maximum within 10 (ten) working days. 2. Evaluation of the offering document, winner announcement until winner announcement letter publication is maximum within 5 (give0 working days. 3. Objection period is maximum 2 (two) working days since the winner announcement letter is published. 4. If the procurement based on project nature and/or type requires a special arrangement, procurement process period limit policy is effective since the procurement announcement until the vendor
2. Qualification document pick-up/submission until the qualification result announcement is maximum within 7 (seven) working days. 3. Invitation for the participants who passed the qualification, the procurement document pick-up until submission and offering document opening period is maximum within 10 (ten) working days. 4. Evaluation of offering document until the winner announcement and winner letter publication is maximum within 5 (five) working days. 5. Objection period is maximum 2 (two) working days since the winner announcement letter publication. 6. If the procurement based on project nature and/or type requires a special arrangement, procurement process period limit policy is effective since the procurement announcement until the vendor appointment and fully delegated to the Procurement unit or Branch procurement committee.
7. Agreement/contract preparation is within 2 (two) working days since the acceptance of the procurement document/paper from the Procurement unit or Branch procurement committee.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
205
206
Pengumuman Pengadaan sampai dengan penunjukan pelaksana pekerjaan diserahkan sepenuhnya kepada Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa atau Panitia Pengadaan Barang/Jasa Cabang.
appointment and fully delegated to the Procurement unit or Branch procurement committee.
5. Pembuatan Perjanjian/Kontrak dalam waktu 2 (dua) hari kerja, sejak diterimanya dokumen/berkas proses Pengadaan Barang/Jasa dari Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa atau Panitia Pengadaan Barang/Jasa Cabang.
5. Agreement/contract preparation is within 2 (two) working days since the acceptance of the procurement document/paper from the Procurement unit or Branch procurement committee.
Prosedur Penunjukan Langsung yaitu:
Direct Appointment Procedure, as follows:
1. Penunjukan Langsung untuk Kondisi Normal: a. Mengundang 1 (satu) atau lebih Rekanan Resmi atau Penyedia Barang/Jasa yang telah dinyatakan lulus prakualifikasi dan yang memiliki bidang usaha yang sesuai dengan Barang/Jasa yang dibutuhkan, pengambilan dokumen Penunjukan Langsung dan dilanjutkan Penjelasan/aanwijzing; b. Berita Acara Pemasukan penawaran, evaluasi dokumen, dan negosiasi; c. Berita Acara Hasil Pengadaan; d. Nota Dinas Usulan calon Penyedia Barang/ Jasa; e. Nota Dinas Penetapan Penyedia Barang/Jasa dari Direktur terkait; f. Pembuatan Perjanjian atau dokumen lainnya yang menunjukan hubungan hukum atau transaksi;
1. Appointment under Normal Condition: a. Inviting 1 (one) or more Official Partner of Supplier who had declared passed the pre-qualification test with business line suitable with the required products/services, the direct appointment document pick-up and continued with aanwijzing process; b. Offering document submission, evaluation and negotiation minutes of meeting; c. Procurement minutes of meeting; d. Official memo on procurement supplier candidate recommendation; e. Official Memo on Procurement supplier from related Director; f. Agreement or other document preparation indicating legal or transaction commitment’
2. Penunjukan Langsung untuk Keadaan Darurat atau Emergency: a. Direksi terlebih dahulu menerbitkan surat pernyataan keadaan Emergency; b. Penunjukan Penyedia Barang/Jasa dapat dilaksanakan tanpa melalui sertifikasi/prakualifikasi; c. Tahapan proses Pengadaan Barang dapat dilaksanakan sebagaimana tahapan Pembelian Langsung; d. Pengaturan jangka waktu pengadaan untuk untuk keadaan Emergency diserahkan sepenuhnya kepada Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa atau Panitia Pengadaan Barang/Jasa Cabang;
2. Direct Appointment under Emergency Condition;
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
a. Board of Directors has first published emergency declaration letter; b. Procurement may be implemented without certification/prequalification process; c. Procurement process stage is done as the stages in the Direct Purchase process; d. Arrangement for emergency procurement is fully delegated to the Procurement unit or Branch procurement committee.
Prosedur Pembelian Langsung yaitu:
Direct Purchase Procedure, as follows:
1. Pembelian Langsung secara tunai: a. Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa atau Panitia Pengadaan Barang/Jasa Cabang melakukan Pembelian Langsung atas Barang/Jasa secara tunai (cash and carry) ke Penyedia Barang/Jasa, sesuai dengan ketentuan pasal 5.1.4.1 ayat a dan b dengan langkah sebagai berikut; b. Unit Kerja Pemakai mengajukan PPDA (Permohonan Penggunaan Dana Anggaran) dalam hal ini adalah PUK (Permohonan Uang Kas) dengan penerima dana adalah Pemimpin Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa atau Ketua Panitia Pengadaan Barang/ Jasa Cabang dengan ketentuan: c. Sampai dengan nilai Rp. 200.000.000 (Dua Ratus Juta Rupiah) dibuat oleh Manager dan disetujui oleh Pemimpin Unit Kerja Pemakai ditujukan kepada Pemimpin Unit Kerja Pengadaan Barang/ Jasa atau Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa Cabang. d. Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa atau Panitia Pengadaan Barang/Jasa Cabang menyerahkan Surat Pernyataan Kebenaran Harga dalam hal melakukan Pembelian Langsung secara tunai ke Penyedia Barang/Jasa yang bukan termasuk Perkulakan Modern atau Non Penyedia Jasa Modern.
Cash Direct Purchase: a. Procurement unit or Branch procurement committee performed cash and carry direct purchase to supplier in compliance with provisions in article 5.1.4.1 point a and b with steps, as follows:
2. Pembelian Langsung dengan Surat Pemesanan Barang/Jasa (SPB/J): a. Pembelian Langsung dengan Surat Pemesanan Barang/Jasa (SPB/J) dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara, yaitu: b. Surat Pemesanan Barang/Jasa (SPB/J); c. Dengan menggunakan Kontrak (khusus untuk pengadaan barang/jasa yang membutuhkan pemenuhan jaminan pemenuhan hak dan kewajiban Para Pihak dalam suatu periode tertentu) d. Tata Cara pelaksanaan Pembelian Langsung dengan Surat Pemesanan Barang/Jasa (SPB/J) atau Kontrak: e. Mengundang 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa yang memiliki bidang usaha yang sesuai dengan Barang/ Jasa yang dibutuhkan; f. Pemasukan Penawaran dan negosiasi harga;
Direct Purchase with Purchase Order (PO)
g. Pembuatan Surat Pemesanan Barang/Jasa (SPB/J) atau pembuatan Kontrak .
b. User unit proposes PPSDA (Budget Allocation Proposal), in this case, referring to PUK (cash allocation proposal) with the funds recipient is Head of Procurement unit or Branch procurement committee with terms and condition as follows: c. Up to Rp200,000,000 (two hundred million Rupiah) is prepared and approved by Head of User Unit and addressed to the Head of Procurement unit or Branch procurement committee.
d. The Procurement unit or Branch procurement committee submits Price Verification Letter in proposing cash and carry direct purchase to the procurement supplier who is not being the modern wholesale or modern services provider.
a. Direct purchase with purchase order (PO) may be implemented using 2 mechanisms, as follows: b. Purchase order (PO); c. Using contract (special procurement contract that requires collateral fulfillment regarding rights and obligations of the parties under particular period) d. Direct purchase with purchase order (PO) or contract mechanism is as follows: e. Inviting 1 (one) supplier with business line suitable with the required products/services; f. Offering document submission and price negotiation; g. Procurement Purchase order or Contract drafting.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
207
208
Kewenangan dan tanggungjawab pengadaan barang/jasa
Procurement Authority and Responsibility
a. Wewenang Pengadaan Barang/Jasa untuk kebutuhan Perusahaan berada pada Direksi, atas dasar Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); b. Wewenang Pengadaan Barang/Jasa untuk kebutuhan Kantor Pusat, dalam pelaksanaannya dilimpahkan oleh Direksi kepada Pemimpin Unit Kerja Pemakai di Kantor Pusat, atas dasar Rencana Kerja Fungsi (RKF) yang telah disetujui Direksi, dengan batasan nilai pengadaan maksimal Rp 200.000.000,- (Dua Ratus juta rupiah). c. Wewenang Pengadaan Barang/Jasa untuk kebutuhan Cabang, dalam pelaksanaannya dilimpahkan oleh Direksi kepada General Manager Cabang atas dasar Rencana Kerja Anggaran Cabang (RKAC) yang telah disetujui Direksi, dengan batasan nilai pengadaan sebagai berikut: 1. General Manager Cabang kelas A, dengan nilai maksimal Rp 5.000.000.000,- (Lima milyar rupiah); 2. General Manager Cabang kelas B, dengan nilai maksimal Rp 3.000.000.000,- (Tiga milyar rupiah); 3. General Manager Cabang C dan General Manager Unit Bisnis Khusus dengan nilai maksimal Rp 2.000.000.000,- (Dua milyar rupiah); d. Untuk Pengadaan Barang/Jasa yang tarifnya ditetapkan oleh Pemerintah, antara lain: Bahan Bakar Minyak (BBM) kendaraan dinas dan atau operasional kantor, BBM Genset Kantor, telepon, listrik, dan air bersih, dilaksanakan oleh Unit Kerja Umum di Kantor Pusat maupun Cabang sesuai dengan jumlah pemakaiannya;
a. Procurement authority for the Company’s requirement is held by the Board of Directors based on Budget Plan (RKAP) ratified by the General Meetings of Shareholders (GMS); b. Procurement authority for Head Office requirement, the implementation is delegated by the Board of Directors to Head of User Unit at Head Office based on Functional Work Plan (RKF) approved by the Board of Directors with procurement value maximum limit of Rp200,000,000 (two hundred million Rupiah).
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
c. Procurement authority for Branch requirement, the implementation is delegated by the Board of Directors to the Branch General Manager based on Branch Budget Plan (RKAP) approved by the Board of Directors with procurement values, as follows: 1. Class A Branch General Manager with maximum value of Rp5,000,000,000 (five billion Rupiah); 2. Class B Branch General Manager with maximum value of Rp3,000,000,000 (three billion Rupiah); 3. Class C Branch General Manager with maximum value of Rp2,000,000,000 (two billion Rupiah); d. For procurement with tariff set by the Government, including: Oil Fuel (BBM) for operational vehicle and or office, Office generator Fuel, phone, electricity and clean water, implemented by General Affair Unit at Head Office and Branch Office based on consumption;
Untuk nilai Pengadaan Barang/Jasa yang melebihi dari batasan nilai sebagaimana dimaksud pada butir c1, c2 dan c3, maka General Manager Cabang wajib terlebih dahulu meminta Ijin Prinsip dari Direksi. Selanjutnya pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa Cabang sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
For procurement value exceeding the limit mentioned in points C1, C2 and C3, the Branch General Manager shall first request Principal Permit from the Board of Directors. Next, the procurement will be implemented by Procurement Unit and Branch procurement Committee in accordance with prevailing Law in the Company.
Pengadaan barang/jasa tahun 2016
Procurement in 2016
NO
DIVISI
JUMLAH PERMINTAAN (SPPBJ)
NILAI TOTAL SPPBJ (Rp)
EFISIENSI
1
Teknik Kapal
57
39.603.157.666
11,43%
2
Teknologi Informasi
21
11.569.785.245
10,68%
3
Logistik
8
3.082.870.032
8,06%
4
Corporate Secretary
8
824.218.000
11,59%
5
Teknik Pelabuhan
7
437.960.674.000
15.8%
6
SDM
7
4.709.826.325
37,97%
7
UAJK
6
13.743.827.490
13,88%
8
Umum
6
12.101.199.689
5,77%
9
Akuntansi
5
5.153.983.929
21,08%
10
Usaha Pelayanan
3
2.800.055.500
8,25%
11
Usaha Pokok
3
602.272.000
4,77%
12
ERM
3
573.329.900
18,93%
13
Hukum
2
525.000.000
4,77%
14
Asset
2
63.250.000
4,78%
15
PBJ
2
47.740.000
23,11%
16
K2L
1
541.200.000
0,30%
17
Pengembangan Usaha
1
399.058.000
11,06%
18
Keuangan JUMLAH
1
88.000.000
6,25%
143
534.429.575.776
15,20%
Program pengembangan pengadaan barang/jasa
Procurement Development Program
Proses pembuatan sistem yang terintegrasi dengan Divisi Asset dan Divisi Logistik melalui aplikasi
Development of system integrated with Assets Division and Logistic Division using application.
Program pengembangan kompetensi bagi pemasok
Competency Development Program for Vendors
Pembuatan sistem yang terintegrasi dengan proses pengadaan yaitu aplikasi Vendor Manajemen yang berfungsi sebagai: a. Vendor registrasi (online registrasi); b. Vendor verifikasi; c. Monitoring status vendor; d. Vendor performance management.
Development of system integrated with procurement process, that is Vendor Management application that is functioned as: a. Vendor registration (online registration) b. Vendor verification c. Vendor status monitoring d. Vendor performance management
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
209
210
Testimoni Vendor
Vendor testimony
PT Integra Cipta Kreasi
PT Integra Cipta Kreasi
Syarifah Noor Hidayati Direktur PT Integra Cipta Kreasi Vendor PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Syarifah Noor Hidayati Director of PT Integra Cipta Kreasi Vendor of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Kami telah 3 tahun lebih menjadi vendor pengelola media komunikasi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), untuk beberapa pekerjaan.
We have cooperated as vendor of communication media manager for PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), for 3 (three) years in several projects.
Dalam mengikuti proses pengadaan pekerjaan-pekerjaan tersebut, kami berhubungan dengan Divisi Pengadaan Barang/Jasa PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), yaitu melalui sistem e-procurement yang diimplementasikan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
In participating the projects tender process, Weengaged with PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Procurement Division via e-procurement system implemtend by PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Selama mengikuti proses tersebut, kami merasakan informasi yang disediakan Divisi Pengadaan Barang/Jasa PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) cukup transparan dan informatif. Hal ini tentu memudah kami untuk mengikuti dan memenuhi segala persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan.
During the process, We assumed that tie information provided by PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Procurement Division have been transparent and informative. This supported us to participate and comply with every stipulated requirement and criteria.
Disamping itu, proses presentasi kepada user, yang dirancang oleh Divisi Pengadaan Barang/Jasa PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), memberikan nilai positif signifikan bagi kami untuk memaparkan segala sesuatu yang menjadi value added terhadap setiap pekerjaan yang kami ikuti. Demikian pula dengan proses penawaran harga. Proses ini dilakukan secara transparan dan dalam kurun waktu relatif singkat.
Meanwhile, presentation process to the users designed by PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Procurement Division also brought significant positive value for us to present every added-value of the participated tender. Similarly, the price negotiation process is also transparent and fast.
Yang paling utama, kami merasakan Divisi Pengadaan Barang/Jasa PT ASDP Indonesia Ferry sangat
The most important thing is We view that the PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Procurement Division upholds
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
mengedepankan sisi profesionalisme. Hal ini tampak jelas dari dihindarinya proses penawaran terselubung yang mengarah pada terjadinya Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN). Semua dilaksanakan secara bersih, jujur dan profesional.
professionalism aspect. This is indicated by avoidance of fraud indication during the tender process that might lead to Corruption, Collustion and Nepotism (KKN). All process had been done clean, honest and professional
Kami sungguh memberikan apresiasi sangat tinggi kepada Divisi Pengadaan Barang/Jasa PT ASDP Indonesia Ferry yang telah menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik, profesional dan patut diteladani.
We highly appreciate the PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Divison for carrying out their duty and responsibility very well, professional and shall be treated as role model.
PT Pranala Global Mandiri
PT Pranala Global Mandiri
Dwi Indah Septiani Sales Manager PT Pranala Global Mandiri Vendor PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Dwi Indah Septiani Sales Manager of PT Pranala Global Mandiri Vendor of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
“Sejak tahun 2014 kami telah menjadi salah satu vendor IT di ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan sampai saat ini kami sangat merasa terbantu oleh teman-teman dari Divisi Pengadaan Barang/Jasa untuk semua keperluan administrasi pengadaan yang kami ikuti.
“We are one of IT vendors at PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) since 2014 until today and feel very supported with the colleagues at the Procurement Division regarding every administration process in the participated tender.
Mereka informatif dan komunikatif, walaupun terkadang ada sedikit kendala teknis karena di kantor pusat PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) susah menerima sinyal telepon, sehingga kami sedikit kesulitan menggubungi mereka secara langsung.
They are very informative and communicative despite less significant technical issue related with phone signal transmission at Head Office of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) made direct contact is rather difficult.
Tetapi sejauh ini komunikasi kami berjalan dengan baik dengan teman-teman dari Divisi Pengadaan Barang/Jasa PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar dan sesuai timeline.
So far, our communication with the colleagues at PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Procurement Division is going well so that every project is well-executed and on time based on the timeline.
Keep up the good work!! “
Keep up the good work!! “
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
211
212
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
213
ASDP senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan perlindungan kepada pelanggan, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan lingkungan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)
ASDP is always committed to provide service excellence and protection to the customers, to improve employee’s welfare altogether with their families as well as to increase social awareness to public and environment through Corporate Social Responsibility (CSR)
214
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)/ ASDP merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, membawa misi Pemerintah sebagai salah satu katalisator penggerak perekonomian nasional, disamping usaha yang dilakukan pihak swasta, koperasi dan semua unsur penggerak sistem ekonomi di Indonesia. Adapun tujuan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) adalah dalam rangka membantu percepatan pertumbuhan perekonomian nasional dengan cara mendorong pelaku ekonomi tingkat menengah dan kecil agar tidak terjadi kesenjangan, sehingga diharapkan akan dapat tercipta kemitraan yang sehat dengan Badan Usaha Milik Negara yang tujuan akhirnya adalah untuk kemakmuran masyarakat.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)/ASDP is one of StateOwned Enterprises (SOE) whose capital is derived from separated state assets, carrying the Government’s mission as one of the catalysts driving the national economy, in addition to the efforts made by private parties, cooperatives and all elements of the economic system in Indonesia. The purpose of Partnership and Community Development Program (PKBL) is to help accelerate the growth of the national economy by encouraging middle and small economic actors in order to avoid gap, therefore, the program is expected to create a harmonious partnership with State Owned Enterprises aiming towards welare of the society.
Dalam rangka mendukung peran Perusahaan dalam pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), selain mencetak laba (profit), ASDP berkomitmen untuk terlibat aktif dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan (planet) melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR)) yang terintegrasi dengan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik. Komitmen ASDP tersebut sejalan dan mengacu pada ketentuan pemerintah terkait tanggung jawab sosial perusahaan, antara lain: 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Pasal 88 tentang Badan Usaha Milik Negara. 3. Peraturan Pemerintan Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.
In order to support the Company’s role in sustainable development, besides profit-oreinted, ASDP is committed actively participates in the fulfillment of people’s welfare and contributing to the preservation of the environment through the Corporate Social Responsibility Program Responsibility/ CSR) integrated with the principles of good corporate governance. This commitment is in line with and complies with the government regulations related to corporate social responsibility, including:
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
1. Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Company. 2. Law No. 19 of 2003 Article 88 concerning State-Owned Enterprises. 3. Government Regulation No. 47/2012 on Social and Environmental Responsibility of Limited Liability Company.
4. Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Progam Bina Lingkungan. 5. Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-08/ MBU/2013 tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program-program Bina Lingkungan.
4. Minister of State-Owned Enterprises Regulation No. PER-05/MBU/2007 concerning Partnership Program of State-Owned Enterprises with Small Business and Environmental Development Program. 5. Minister of State-Owned Enterprises Regulation No. PER-08/MBU/2013 dated September 10, 2013 regarding the Fourth Amendment of the Minister of State-Owned Enterprises Regulation No. PER-05/MBU/2007 concerning Partnership Program of State-Owned Enterprises with Small Enterprises and Community Development Programs.
ASDP menyakini implementasi CSR dalam jangka panjang akan memberikan banyak manfaat bagi ASDP, terutama pada aspek tumbuhnya kepercayaan, terciptanya keharmonisan dan meningkatkan reputasi yang pada akhirnya memiliki implikasi pada penciptaan nilai tambah yang mendorong kelancaran kestabilan dan pertumbuhan usaha Perusahaan.
ASDP believes that long-term implementation of CSR will bring many benefits to ASDP, primarily to increase trust, create harmony and enhance reputation will lead to value creation in encouraging the smooth Company’s business stability and growth.
Dengan pertimbangan Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Bina Lingkungan perlu ditingkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaannya, maka Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Nomor 236/ MBU/2003, tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan Juncto Surat Edaran Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor SE-433/MBU/2003, tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan dan saat ini disebut dengan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Considering the Partnership Program of State-Owned Enterprises with Small Enterprises and Community Development needs to be improved the efficiency and effectiveness of its management, the Minister of StateOwned Enterprises of the Republic of Indonesia issued Minister Decree No. 236/MBU/2003 dated June 17, 2003 on Partnership Program with Small Business And Community Development Program Juncto Circular Letter of the Minister of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia No. SE-433/MBU/2003 dated September 16, 2003 on Guidelines for Implementation of Partnership Program and currently called Partnership and Community Development Program (PKBL).
Dalam rangka penyempurnaan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor 236/MBU/2003, tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor PER- 05/MBU/2007, tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Peraturan Menteri Nomor PER-05/MBU/2007 tersebut diubah melalui Peraturan Menteri PER-08/MBU/2014 Tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan tanggal 10 September 2014 dan terus mengalami beberapa perubahan melalui
In order to improve the Decree of the Minister of SOE No. 236/MBU/2003 dated June 17, 2003 on Partnership and Environment Development Program, the Minister of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia issued Ministerial Regulation No. PER-05/MBU/2007 dated 27 April 2007 regarding Partnership Program With Small Business and Community Development Program. The Ministerial Regulation No. PER-05/MBU/2014 concerning the Fourth Amendment of the Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises No. PER-05/MBU/2007 concerning Partnership Program of State-Owned Enterprises and Enterprises Small and Environmental Development Program on September 10, 2014 and continues to undergo several changes through the
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
215
216
Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-07/MBU/05/2015 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Bina Lingkungan sebagaimana telah disempurnakan dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-09/MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Badan Usaha MIlik Negara Tanggal 03 Juli 2015 menjadikan Permen 09 tersebut sebagai pedoman dalam pelaksanaan PKBL diseluruh BUMN yang digunakan saat ini.
Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises No. PER-07/MBU/05/2015 on Partnership Program of State-Owned Enterprises with Small Business and Community Development as enhanced in the Regulation of the Minister of SOE No. PER-09 /MBU/07/2015 Concerning Partnership and Community Development Program of MIlik Country Enterprise Date 3 July 2015 has made the Ministerial Regulation 9 as a guidance in the implementation of PKBL throughout the state-owned enterprises currently in use.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP MASYARAKAT
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TO SOCIETY
ASDP menyadari keberlangsungan bisnis Perusahaan tidak lepas dari partisipasi masyarakat. Partisipasi dan dukungan masyarakat terhadap pencapain kinerja Perusahaan menuntut ASDP untuk memberikan imbal balik manfaat kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial kemasyarakatan. Sebagai Badan Usaha Milik Negara, implementasi tanggung jawab sosial perusahaan diwujudkan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
ASDP realizes that the Company’s business sustainability is highly related with the public participation. The participation and support from the society towards the Company’s performance achievement will encourage ASDP to provide return to the society as social responsibility program. As a State-Owned Enterprise, implementation of the corporate social responsibility program is carried out through Partnership and Environment Development Program (PKBL).
Pelaksanaan PKBL ASDP dimulai sejak tahun 1991 yang dahulu unit yang melaksanakan bernama PUKK (Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi) dan sejak tahun 2007 sesuai Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-05/MBU/2007 berubah menjadi unit PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan). Bentuk program PKBL ASDP diarahkan untuk dapat mengatasi, mengurangi permasalahan sosial, menggali resources, membina dan mengupayakan perubahan perilaku serta mengupayakan pencapaian kesejahteraan masyarakat pada akhirnnya tercipta adanya keharmonisan yang berkelanjutan diantara ASDP dan masyarakat. Secara koheren dan berkesinambungan, program PKBL ASDP yang tidak hanya memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, tetapi juga melibatkan masyarakat dan para pemangku kepentingan lain yang terkait.
Implementation of ASDP PKBL has been started since 1991 which formerly known as PUKK (Small Enterprise and Cooperatives Development) and since 2007 under Minsiter of State – Owned Enterprise Regulation No. PER-05/MBU/2007 was transformed into PKBL Unit (Partnership and Environment Development Program). Type of ASDP PKBL program aims to overcome, reduce the social issues, explore resources, develop and drive attitude transformation as well as to achieve public welfare that will create sustainable harmoniousity between ASDP and society. By coherent and sustainable, the ASDP PKBL program will not only bring long-term benefit for the surrounding society and environment but also involving the society and other related stakeholders.
Pelaksanaan program PKBL ASDP mengacu pada: 1. Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: PER05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. 2. Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP.100/ MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara.
Implementation of ASDP PKBL Program refers to: 1. Minister of SOE Decree No. PER-05/MBU/2007 dated April 27, 2007 on Partnership and Environment Development Program. 2. Minister of SOE Decree No. KEP.100/MBU/2002 regarding State Owned Enteprise Company Rating.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
3. Standar Operasional Prosedur (SOP) PKBL PT ASDP (Persero) Nomor: KEP.01.02.08/12/2008 tanggal 22 Desember 2008. 4. Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor: SE-02/ MBU/Wk/2012 Tanggal 23 Februari 2012 Tentang Penetapan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. 5. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: PER-20/ MBU/2012 Tanggal 27 Desember 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/ MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. 6. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: PER-08/ MBU/2013 Tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
3. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) PKBL Standard Operating Procedure No. KEP.01.02.08/12/2008 dated December 22, 2008. 4. Minister of SOE Circular Letter No. SE_02/MBU/ Wk/2012 dated February 23, 2012 regarding Stipulation fo Partnership and Environment Development Program. 5. Minister of SOE Decree No. PER-20/MBU/2012 dated December 27, 2012 as Amendment to Minister of SOE Regulation No. PER-05/MBU/2007 dated April 27, 2007 regarding Partnership and Environment Development Program. 6. Minister of SOE Decree No. PER-08/MBU/2013 dated September 10, 2013 as Fourth Amendment on Minister of SOE Regulation No. PER-05/MBU/2007 regarding SOE Partnership Program with Small Enterprise and Environment Development Program.
STRUKTUR ORGANISASI PKBL ASDP
ASDP PKBL ORGANIZATION STRUCTURE
Unit PKBL adalah adalah Unit organisasi khusus yang mengelola program kemitraan dan program bina lingkungan yang merupakan bagian dari organisasi Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
PKBL Unit is a special organization unit who manages partnership program and environment development program as part of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) organization structure.
Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berdomisili di Jalan Jend. A. Yani Kav. 52 A, Jakarta. Agar tujuan pelaksanaan Program Kemitraan dapat tercapai seperti yang diinginkan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, maka perlu dibentuk unit tersendiri yang bertugas khusus melaksanakan kegiatan Program Kemitraan dan Program Bina lingkungan atau selanjutnya disebut sebagai Unit PKBL dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perusahaan secara keseluruhan dengan satuan gugus tugas di bawah ini. 1. Unit PKBL sekurang-kurangnya melakukan fungsi pembinaan (evaluasi, penyaluran, penagihan, pelatihan, monitoring, promosi dan lainnya termasuk fungsi administrasi dan keuangan). 2. Unit PKBL di Kantor Pusat dibentuk dengan memperhatikan jumlah dana yang dikelola, luas wilayah binaan dan jumlah mitra binaan serta mempertimbangkan kondisi perusahaan, sedangkan bentuk pelaksanaan di Kantor cabang/perwakilan disesuaikan dengan kebutuhan.
PT ASDP Indonesia Indonesia Ferry (Persero) Partnership and Environment Development Program Unit is located at Jl. Jend. A. Yani Kav. 52 A, Jakarta. In order to achieve Partnership Program implementation as expected referring to Minsiter of State – Owned Enterprise Regulation, a special unit shall be established with particular duty to implement Partnership and Environment Development Program or later stated as PKBL Unit and being the integrated part of the Company with duty structures, as follows: 1. PKBL Unit is at least doing development function (evaluation, disbursement, collection, training monitoring, promotion and other functions including administration and finance functions). 2. PKBL Unit at Head Office is established by considering number of funds under management, scope of partner area and total partner by considering the Company’s codnition, however, the implementation at branch/ representative office is adjusted based on needs.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
217
218
3. Unit PKBL bertanggungjawab langsung kepada Direksi Perusahaan yang ditetapkan dalam rapat Direksi, sedangkan Karyawan yang ditunjuk untuk menangani unit PKBL memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan karyawan lain di BUMN pembina yang bersangkutan.
3. PKBL Unit is responsible directly to the Board of Directors as stipulated in the Board of Directors meeting, however, the appointed employees to manage PKBL unit has equal rights and obligation with other employees at respective steering SOE.
Wilayah Operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tersebar luas dari Sabang sampai Merauke dengan 30 Kantor Cabang. Adapun daerah binaan Unit PKBL lebih dititikberatkan untuk daerah disekitar wilayah operasional kantor pusat maupun kantor cabang
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Operational area spread from Sabang to Merauke with 30 Branch Offices. The area of PKBL Unit’s partners are focused on area in the Head Office and Branch Office operational site.
Maksud dan Tujuan
Purposes and Objectives
Maksud dan tujuan didirikannya Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) adalah: 1. Merupakan wujud kepedulian sosial terhadap masyarakat dan lingkungan operasional khususnya dan wilayah Indonesia dan sekitarnya pada umumnya. Dengan pelaksanaan PKBL diharapkan hubungan dengan para stakeholders menjadi baik dan langgeng sehingga kelangsungan usaha perusahaan dapat terjaga. 2. Untuk meningkatkan taraf hidup pengusaha kecil, Menengah dan Koperasi yang pada gilirannya mampu mengurangi kesenjangan sosial dan sekaligus dapat menciptakan iklim usaha yang sehat dan dinamis bagi Pengusaha Kecil, Menengah dan Koperasi. 3. Untuk menciptakan hubungan saling menunjang antara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dengan Dinas Koperasi & UKM di dalam pelaksanaan penyaluran dana yang efektif dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di lingkungan wilayah kerja Perusahaan serta terwujudnya ekonomi kerakyatan tanpa mengabaikan peran usaha dari Perusahaan. 4. Membantu masyarakat setempat yang berlokasi di sekitar Perusahaan. 5. Perbaikan kualitas SDM di sekitar Perusahaan melalui Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.
Purpose and objective of the PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Partnership and Environment Developmetn Program Unit establishment are as follows: 1. Manifestation of social awareness to the society and operational area particularly and Indonesian region generally. Within the implementation of PKBL program, harmonious relationship with the Stakeholders is expected to be better and sustainto maintain the Company’s business sustainability.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
2. To improve quality of life of the small and medium enterprises and Cooperatives that will bridge social gap and also create healthy and dynamic business climate for the Small and Medium Enterprises and Cooperatives. 3. To create mutual support between PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) with Cooperatives & SME Agency in the implementation of effective funds disbursement to improve quality of life of the society in the Company’s operational area to achieve public economy without neglecting business role of the Company. 4. To help local community located in the Company’s operational area. 5. Human Captail quality improvement through Partnership and Environment Development Program.
C. Kegiatan Utama
Main Activities
1. Program Kemitraan yaitu Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil yang selanjutnya disebut dengan Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari BUMN dan setiap Badan Usaha Milik Negara wajib memenuhi ketentuan ini. Sedangkan bagi Persero terbuka dapat melaksanakan program Kemitraan dengan berpedoman pada keputusan yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Unit PKBL melakukan fungsi perencanaan, pelaksanaan kegiatan (evaluasi usulan, penyaluran, penagihan, pelatihan, promosi dan lainnya) serta monitoring termasuk fungsi administrasi dan keuangan. Kegiatan dilaksanakan dengan memperhatikan jumlah dana yang dikelola, luas wilayah binaan dan jumlah mitra binaan serta mempertimbangkan kondisi perusahaan, sedangkan bentuk pelaksanaan di Kantor cabang/perwakilan disesuaikan dengan kebutuhan. Sumber dana Program Kemitraan berasal dari: Penyisihan laba bersih setelah pajak BUMN Pembina yang besarannya ditetapkan oleh RUPS/Menteri maksimal 4 %. Jasa administrasi pinjaman/margin/bagi hasil, bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana Program Kemitraan. Sumber lain yang dianggap sah. Sisa Dana tahun buku sebelumnya.
Partnership program refers to SOE Partnership program with Small Enterprise, or later stated as Partnership Program as a program to develop small enterprise capacity to be strong and independent by utilizing funds from the SOE and every State Owned Enterprise shall comply with this regulation. However, for the Limited Liability Company, the Partnership Program may be implemented by referring to the Decree as stipulated under the General Meetings of Shareholders (GMS). PKBL Unit prepares the planning, activity implementation (recommendation evaluation, disbursement, collection, training, promotion and others) activities as well as monitoring function including administrative and financial functions. The activites were done by considering amount of the funds under management, scope of area and total partners as well as considering the company’s condition, however, the implementation at branch/representative office is adjusted based on needs. Source of the Partnership Program funds are allocated from:
Bentuk Bantuan dan Pembinaan dalam Program Kemitraan sebagai berikut:
Type of the donation and development in the Partnership Program is as follows:
1) Pinjaman untuk modal kerja dan atau pembelian aset tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan. 2) Pinjaman khusus untuk membiayai kebutuhan dana pelaksanaan kegiatan usaha Mitra Binaan yang bersifat pinjaman tambahan dan berjangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra Binaan.
1. Working capital loans or fixed assets purchase to increase production and sales.
Net Income after tax Reserves of the Steerign SOE with amount stipulated by GMS/Minsiter maximum 4%. Loans Administration fee/margin/profit sharing, time deposit interest and or current accounts commission of the Parntership Program. Other legal sources. Remaining balance of previous fiscal year.
2. Special loans to finance fund requirement in the Partners’ business activity implementation that is considered as additional short-term loans to fulfill the order from partners of the partners.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
219
220
2. Program Bina Lingkungan Program Bina Lingkungan BUMN Pembina melalui Unit PKBL sebagai berikut:
2. Environment Development Program Steering SOE Environment Development Program through PKBL Unit, as follows:
Bantuan Korban Bencana Alam; Bantuan Pendidikan dan/atau Pelatihan; Bantuan Peningkatan Kesehatan; Bantuan Pengembangan Prasarana dan/ atau Sarana Umum; Bantuan Sarana Ibadah; Bantuan Pelestarian Alam. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan. Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi dan bentuk bantuan lain yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas mitra binaan.
Natural Disaster Relief Education and/or Training Support; Health Improvement Donation; Public Facilities and/or Infrastructures Development; Religious Facilities Support; Environment Conservation Donation; Social Community Donation for poverty alleviation. Education, training, internship, marketing, promotion and other donations related with partners’ capacity building program.
Biaya Operasional
Operational Cost
Biaya operasional Program Kemitraan dan Bina Lingkungan menjadi beban BUMN Pembina.
Operational cost of Partnership and Environment Development program is expenses of the Steering SOE.
Susunan Pengurus
Management
Struktur organisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) diatur dalam Keputusan Direksi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Nomor 317/ HK.001/ASDP-2014 tentang Perubahan Pertama Keputusan Direksi Nomor KD.47/HK.001/ASDP-2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pusat PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tanggal 4 November 2014.
Organization structure of Partnership and Environment Development Program in PT ASDM Indonesia Ferry (Persero) Circumstances is regulated under PT ASDP Indonesia (Ferry) Board of Directors Decree No. 317/ HK.001/ASDP-2014 as the first amendment to Board of Directors Decree No. KD.47/HK.001/ASDP-2012 regarding PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Organization and Head Office Working Mechanism dated November 4, 2014.
Susunan pengurus Bagian Kemitraan dan Program Bina Lingkungan adalah sebagai berikut:
The Partnership and Environment Development Program Management structure is as follows:
·
Direktur Pembina PKBL PKBL Steering Director
: Djunia Satriawan (Direktur Keuangan/Finance Director)
·
Manajer PKBL/PKBL Manager
: Dadan Hermawan
·
Staf PKBL/PKBL Staff
: Zulfachri
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
REALISASI PKBL TAHUN 2016
REALIZATION OF PKBL IN 2016
Sumber Dana dan Pemanfaatan Program Kemitraan
Partnership Program Source of Funds and Disbursement
Tahun 2016 tidak ada alokasi tambahan dana dari perusahan Pembina, penyaluran pinjaman tahun 2016 menggunakan saldo awal tahun 2016 sebesar Rp 5.415.076.349,- .Realisasi kegiatan Program Kemitraan (PK) penyaluran pinjaman kepada para mitra binaan pada tahun 2016 sebesar Rp. 35.000.000,- atau 0,62 % dari rencana tahun 2016 sebesar Rp 5.615.000.000,-. Secara akumulasi sejak tahun tahun 2002 Program Kemitraan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah menyalurkan dana sebesar Rp 9.369.800.000,- dengan jumlah Mitra Binaan sebanyak 454 Mitra. Posisi outstanding pinjaman per 31 Desember 2016 sebesar Rp.3.419.853108.
In 2016, there was no additional allocation from the Steering company, the loan disbursement in 2016 was using beginning balance in 2016 amounted to Rp5,415,076,349. Realization of Partnership Program activity in terms of loans disbursement to partners in 2016 achieved Rp35,000,000 or 0.62% from Rp6,15,000,000 budgeted in 2016 plan. Accumulatively, since 2002, Partnership Program of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) had disbursed Rp9,369,800,000 funds with total 454 partners. As of December 31, 2016, outstanding position was Rp3,419,853,108.
Sumber dana Program kemitraan tahun 2016 merupakan perputaran dana program kemitraan dari mitra binaan yaitu pengembalian pinjaman mitra binaan, margin pinjaman mitra binaan, pendapatan jasa giro, dan pendapatan lainnya.
In 2016, sources of the partnership program funds as revolving parnerrship program funds from the partners including the partner loan payment, partner’s loans margin, current accounts fee and other incomes.
Sumber Dana dan Pemanfaatan Program Kemitraan Tahun 2016
Patnership Program Funds Sources and Disbursement 2016
NO
URAIAN
PROGRAM KEMITRAAN
Dana Tersedia 1
Saldo Awal
2
Alokasi Laba dan BUMN Pembina
3
Pengembalian Pinjaman Mitra Binaan
4
Pengembalian dana dari BUMN Lain/Lembaga Penyalur
5
Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman
6
Pendapatan Jasa Giro
7
Penerimaan Lain
8
Dana Tersedia (jumlah 1 s/d 7)
5.415.076.349 1.076.228.450 151.240.016 86.620.123 6.729.164.935
Penyaluran Dana dan Biaya Operasional 9
Penyaluran Pinjaman kepada Mitra
10
Penyaluran Melalui BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur
35.000.000 -
11
Penyaluran Dana Pembinaan (Hibah)
-
12
Penyaluran Dana Bina Lingkungan
-
13
Biaya Operasional
-
14
Jumlah Penyaluran Dana dan Biaya Operasional (jumlah 9 s/d 13)
15
Dana Tersedia Tahun 2016 (8-14)
35.000.000 6.694.164.935
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
221
Sumber Dana dan Pemanfaatan Program Bina Lingkungan:
Environment Development Soruces of Fund and Disbursemnet
Sumber Dana dan Pemanfaatan Program Bina Lingkungan Tahun 2016
Environment Development Soruces of Fund and Disbursemnet 2016
NO
URAIAN
PROGRAM BINA LINGK
Da na Te rse dia 91.190.845
1
Saldo Awal
2
Alokasi Laba dan BUMN Pembina
3
Pengembalian Pinjaman Mitra Binaan
-
4
Pengembalian dana dari BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur
-
5
Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman
-
6
Pendapatan Jasa Giro
7
Penerimaan Lain
8
Dana Tersedia (jumla h 1 s/d 7)
7.418.789.460
29.712.539 7.539.692.844
Penyaluran Dana dan Biaya Operasional 9
Penyaluran Pinjaman kepada Mitra
-
10
Penyaluran Melalui BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur
-
11
Penyaluran Dana Pembinaan (Hibah)
-
12
Penyaluran Dana Bina Lingkungan
13
Biaya Operasional
14
Jumlah Penyaluran Dana dan Biaya Operasional (jumlah 9 s/d 13)
5.832.950.168
15
Dana Tersedia Tahun 2016 (8-14)
1.706.742.676
Kegiatan Penyaluran bantuan Program Bina lingkungan pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp 5.832.950.168,-. atau 78,62 % dari rencana tahun 2016 sebesar Rp 7.418.789.460,-. Penyaluran Bina Lingkungan Tahun 2016 menggunakan sumber dana dari Saldo Awal Tahun sebesar Rp 91.295.741,- dan pembiayaan BUMN Pembina sebesar Rp 7.418.789.460,-. Adapun penyaluran dana tersebut sebagai berikut:
222
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
5.832.950.168 -
In 2016, environment development program disbursement achieved Rp5,832,950,168 or 78.62% of Rp7,418,789,460 budgeted in 2016. The Environment Development Disbursement throughout 2016 was using sources of funds from Beginning Year Balance amounted to Rp91,295,741 and Steering SOE Financing by Rp7,418,789,460. The funds realization is explained below:
Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan
NO
JENIS BANTUAN
1
Bencana Alam
2
Pendidikan / Pelatihan
Environment Development Funds Disbursement JUMLAH KEGIATAN
REALISASI TAHUN 2016
3
125.000.000
29
930.583.500
3
Peningkatan Kesehatan
3
283.348.500
4
Pengembangan Sarana & Prasarana
8
1.115.672.895
10
1.628.767.276
3
232.922.500
5
Sarana Ibadah
6
Pelestarian Alam
7
Bansos Pengentasan Kemiskinan
TOTAL
Dari tabel diatas dapat dijelas sebagai berikut: antuan Bencana alam 3 kegiatan yaitu, bantuan B longsor Kabupaten Garut, gempa bumi Pidie Jaya NAD, dan bantuan banjir Bima. Bantuan Pendidikan/Pelatihan diantaranya kegiatan BUMN mengajar yang dilaksanakan di 29 Cabang PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), pelatihan mitra binaaan kelompok pengrajin tenun sutera ningkatan di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan . Peningkatan Kesehatan 3 kegiatan, yaitu kegiatan donor darah dan MCU para pensiunan yang dilaksanakan di Kantor Pusat PT ASDP (Persero), sunatan massal di Cabang Surabaya dan pemeriksaan gratis bagi masyarakat dilingkungan operasional PT ASDP Cabang Cabang Bau-Bau. Pengembangan sarana dan Prasarana 8 kegiatan diantaranya pembuatan sumur MCK di panti asuhan Zam Zam Al Hazim di Kec. Ugaran Timur semarang, Pembangunan gedung Kantor Pondok pesantren Arafah di Kota Bitung Sulawesi Utara, Pembangunan Asrama Santri dan MCK di Pondok Pesantren Modern Al-Islam Serang-Banten. Bantuan Sarana Ibadah 10 kegiatan, diantaranya Pembangunan masjid Nurul Mubin Dusun Pulau Harimau Kec. Ketapang Lampung Selatan. Pelestarian Alam 3 kegiatan, penanaman pohon di Pelabuhan Bajoe – Bone- Sulawesi Selatan, Pelabuhan Bastiong di Ternate, dan bantuan penahan abrasi pantai di Gilimanuk Bali. Bantuan sosial pengentasan kemiskinan 20 kegiatan diantaranya, bantuan 45 unit perahu semang untuk kelompok nelayan di Kabupaten Maluku Tengah,
20
1.516.655.497
76
5.832.950.168
From above table, the explanation is as follows: Natural disaster donation in 3 causalties, such as landslide disaster in Garut, Earthquake in Pidie Jaya, NAD and Flood in Bima. Education/training donation, such as BUMN Mengajar, implemented at 29 branches of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), training for partners, Ningatan Silk crafter at Bone Municipal, South Sulawesi. Health Improvement in 3 activities, such as blood donation and MCU for pensionary at PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Head Office, mass circumcision in Surabaya Branch and free medical check-up for society in operational area of PT ASDP Bau Bau Branch. Facilities and infrasructures development in 8 activities, such as MCK well construction at Zam Zam Al Hazim Orphanage, Ungaran Timur District, Semarang, Arafah Boarding School Building Developmnt at Bitung City, North Sulawesi, Santri Room and MCK construction at Al-Islam Modern Islamic Board School Serang, Banten. Religious support in 10 activities, including Nurul Mubin Mosque construction at Dusun Pulau Harimau, Ketapang District, South Lampung. Environment Conservation in 3 activities, tree planting at Bajoe Port – Bone – South Sulawesi, Bastiong Port in Ternate and Beach Abration Mitigation Support at Gilimanuk, Bali. Poverty Alleviation Donation in 20 activities such as 45 units semang boat for fisherman group at Central Maluku Municipal, BUMN Hadir Untuk Neger program
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
223
kegiatan BUMN hadir untuk Negeri (pasar murah) sebanyak 3.200 Paket yang dilaksanakan di 13 Kabupaten/Kota, bantuan Alat Tenun Bukan Mesin kepada pengrajin Tenun Sutera di Kab. Bone Sulsel.
Metode Penyaluran PKBL Tahun 2016
PKBL Disbursement Method in 2016
Metode penyaluran PKBL melalui 2 mekanisme, yaitu:
PKBL disbursement method under 2 mechanisms, as follows: 1. First mechanism, from the recommendations submitted from each branc to the Head Office attached with proposal and field survey report by the branch office that will be evaluated and selected by head office to be approved by Board of Directors and disbursed to the PKBL fund recipient through the branch office.
1. Mekanisme pertama, yaitu melalui usulan dari setiap cabang kepada kantor pusat yang tentunya sudah disertai dengan proposal dan hasil survey lapangan oleh cabang, kemudian dievaluasi dan diseleksi oleh kantor pusat untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi untuk selanjutnya disalurkan ke penerima bantuan dana PKBL melalui cabang. 2. Mekanisme kedua, yaitu melalui usulan dari kantor pusat yang telah dilakukan survey lapangan, evaluasi dan seleksi untuk kemudian mendapatkan persetujuan dari Direksi dan disalurkan langsung oleh kantor pusat maupun melalui cabang.
224
(bazzar) donating 3,200 groceries package in 13 municipals/cities, Manual Hand-Wooven Tools Donation to Silk Weaving Artist at Bone Municipal, South Sulawesi.
2. Second mechanism, through recommendation from Head Office after field survey, evaluation and selection to be approved by the Board of Directors and disbursed directly by the Head Office and branch office.
Sumber Dana PKBL yang diputuskan oleh RUPS
PKBL Funds Decided by GMS
Berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER.09/MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara Tanggal 03 Juli 2015 sebagaimana amanat Undangundang Nomor 19 Tahun 2013 Tentang Badan Usaha Milik Negara, alokasi dana PKBL berasal dari alokasi laba bersih perusahaan setelah pajak yang besarannya ditetapkan dalam RUPS maksimal 4 % dan beberapa sumber lain yaitu: 1. Saldo akhir tahun dari kegiatan PKBL tahun sebelumnya, yang menjadi saldo awal untuk kegiatan PKBL tahun berjalan. 2. Khusus untuk Program Kemitraan terdapat pengembalian pokok pinjaman dan biaya administasi pinjaman dari para mitra binaan 3. Pendapatan jasa Giro dari masing-masing rekening PKBL 4. Sumber dana lainnya yang sah.
Pursuant to Minsiter of State – Owned Enterprise Regulation No. PER-09/MBU/07/2015 regaridng Partnership and Environment Development Program of the State-Owned Enterprise dated July 3, 2013 as mandated by the Law No. 19 of 2013 on State – Owned Enterprise, allocation of PKBL Funds is from the Company’s net income after tax with amount stipulated in the GMS maximum 4% and also other sources of funds, including:
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
1. End year balance of every previous PKBL activity, as beginning balance for ongoing PKBL activities. 2. Particularly, the Partnership Program has loan payment and administration fee paid by the partners. 3. Current accounts yield from each PKBL accounts. 4. Other legal sources of funds.
Berdasarkan Surat Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Tentang Persetujuan Laporan Tahunan Buku 2015 dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2015, Nomor: KU.006/1/3/ ASDP-2016 Tanggal 03 Juni 2016 menyetujui tambahan besaran dana PKBL tahun buku 2016 sebesar Rp 7.418.789.460,- yang sumber dananya dari beban perusahaan, serta dana lainnya yang merupakan sisa saldo dana PKBL dari tahun sebelumnya , dengan rincian Program kemitraan Rp 0,- dan Program Bina Lingkungan Rp 7.418.789.460,-
Pursuant to PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) General Meetings of Shareholders (GMS) Minutes of Meeting on Approval to Annual Report Fiscal year 2015 and Ratification to Financial Statements Fiscal year 2015 No. KU.006/1/3/ ASDP-2016 dated june 3, 2016 approving additional PKBL amount for Fiscal Year 2016 amounted to Rp7,418,789,460 with sources of funds from the Company’s budget and other sourecs as remaining balance of previous year PKBL funds, with detail partnership program was Rp0 and Environment Development Program amounted to Rp7,418,789,460.
Perhitungan Kinerja PKBL Tahun 2016
PKBL performance calculation 2016
Kinerja PKBL dapat diukur dari 2 indikator, yaitu:
PKBL performance is measured through 2 indicators, as follows:
1. Efektivitas Penyaluran Dana
1. Funds Disbrusement Effectiveness
Rumus efektivitas penyaluran dana: Jumlah dana yang disalurkan x 100 % Jumlah dana yang tersedia
Definisi: Jumlah dana tersedia adalah seluruh dana pembinaan yang tersedia dalam tahun yang bersangkutan, Jumlah dana yang disalurkan adalah seluruh dana yang disalurkan kepada usaha kecil dan koperasi dalam tahun yang bersangkutan yang terdiri dari hibah dan bantuan pinjaman, termasuk dana penjaminan (dana yang dialokasikan untuk menjamin pinjaman usaha kecil dan koperasi kepada Lembaga Keuangan).
Definition: Total outstanding refers to availale development funds in the respective year, the disbursed amount refers to total funds that were disbursed to small enterprise and cooperatives in the respective year comprising of grants and loans support including guarantee funds (funds allocated to guarantee small enterprise and cooperatives loans with Financial Institutions).
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
225
Efektivitas penyaluran dana untuk kegiatan PKBL dapat dilihat sebagaimana tabel berikut di bawah ini:
PKBL activity funds disbursement effectiveness is explained in table below:
Efektivitas Penyaluran Dana
Funds Disbursement Effectiveness
1
Penyaluran Dana PK Penyaluran Dana Pinjaman Modal Kerja
35.000.000
Penyaluran Dana Pembinaan/Hibah Jumlah Dana yg disalurkan 2
3
+ 35.000.000
Dana Tersedia PK Saldo awal tahun
5.415.076.349
Pengembalian pinjaman
1.076.228.450
Jasa Administrasi Pinjaman
151.240.013
Penerimaan Jasa Giro
86.620.123
Jumlah Dana yg tersedia
6.729.164.935
+
Efektivitas penyaluran dana PK Rumus: 35.000.000 6.729.164.935
226
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
x 100%
=
0,52%
Untuk Tahun 2016 efektivitas penyaluran Program Kemitraan sebesar 0,52%.
In 2016, effectiveness of Partnership Program disbursement was 0.53%.
2. Kolektabilitas Penyaluran Pinjaman
2. Receivables Collectability Ratio
Rumus Kolektibilitas penyaluran dana:
The funds disbursement collectability formula is as follows:
Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman PUKK Jumlah pinjaman yang disalurkan
PUKK Loans Average Weighted collectability Total Loans Disbursement
X 100 %
X 100 %
Definisi: Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman PUKK adalah perkalian antara bobot kolektibilitas (%) dengan saldo pinjaman untuk masing-masing kategori kolektibilitas sampai dengan periode akhir tahun buku yang bersangkutan. Bobot masing-masing tingkat kolektibilitas adalah sebagai berikut:
Definition: PUKK Loans Average Weighted Collectability is substraction between collectability weight (%) with total loans outstanding for each collectability category as end of fiscal year period. The collectability weight is as follows:
- - - -
- - - -
Lancar 100 % Kurang lancar 75 % Ragu-ragu 25 % Macet 0 %
Pass 100 % Substandard 75 % Doubtful 25 % Loss 0 %
Jumlah pinjaman yang disalurkan adalah seluruh pinjaman kepada Usaha Kecil dan Koperasi sampai dengan periode akhir tahun buku yang bersangkutan.
Total loans disbursement refers to entire loans for Small Enterprise and Cooperatives until the end of fiscal year period.
Kolektabilitas dana kemitraan dapat dilihat sebagaimana tabel berikut:
Partnership funds collectability is explained in table below:
Kendala yang Dihadapi Tahun 2016
Issues in 2016
Terdapat kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan PKBL di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) antara lain:
Issues occurred when operating PKBL activities at PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) are as follows:
1. Keputusan Direksi No KD.97/HK.101/ASDP-2011 tanggal 29 April 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Bina Lingkungan serta Tanggung Jawab Sosial di Lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) belum tersosialisasikan dengan baik kepada seluruh Cabang. 2. Masih ada beberapa cabang yang belum memahami keberadaan, fungsi serta tugas unit PKBL sehingga dalam implementasi kegiatan PKBL di cabang membutuhkan waktu penyesuaian dan penjelasan yang lebih detil.
1. Board of Directors Decree No. KD.97/HK.101/ADP2011 dated April 29, 2011 regarding Management of SOE Partnership Program with Small Enterprise and Environment Development as well as Social Responsibility in PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) had not well-socialized to all Branches. 2. Some brances had low understanding in the existence, function and duty of PKBL unit so that the PKBL activity implementation at branches required adjustment time and more detail information.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
227
228
3. Telah dilakukan beberapa upaya dengan menyurati mitra binaan dan mendatangi beberapa mitra binaan dalam rangka menyelesaikan pinjaman. Namun belum menunjukkan hasil memuaskan, para mitra binaan tersebut masih belum mau memenuhi tanggung jawabnya untuk membayar cicilan. 4. Temuan KAP Ghazali Sahat dan Rekanan terkait Pengendalian Internal PKBL sehubungan dengan organisasi PKBL dijalankan oleh 1 orang penanggungjawab.
3. Efforts had been taken namely by sending letter to the partners and visitng the partners to settle the loans. However, these efforts had not showed a satisfactory results where the partners were not willing to fulfill their responsibility in paying the loan installment. 4. Findings by KAP Ghazali Sahat and Partners related with PKBL Internal Control in relation ith the PKBL organization is running by 1 Supervisor.
Hal yang dilakukan dalam mengatasi kendala Untuk mengatasi berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi tersebut telah dilakukan pembenahan oleh Direksi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebagai berikut: 1. Secara berkesinambungan melakukan sosialisasi pemahaman PKBL serta program PKBL ke cabang – cabang sehingga dapat dipahami agar mudah dalam pelaksanaan kegiatan PKBL, khususnya pada saat penyerahan dana PKBL maupun pada saat pembinaan PKBL ke cabang-cabang. 2. Unit PKBL lebih berkonsentrasi dalam mengumpulkan data dan dokumen kontrak terhadap mitra binaan yang dinilai macet dalam pembayaran cicilan maupun bunga pinjaman. 3. Program kegiatan PKBL yang belum dapat direalisasikan karena terdapat kendala dalam penyaluran, selanjutnya akan dilakukan evaluasi. Adapun yang masih layak akan dilakukan ‘carry over‘ terhadap program tersebut untuk anggaran tahun 2017, akan tetapi program yang sudah tidak relevan tentunya akan disusun ulang kembali. 4. Terkait temuan KAP telah diusulkan terkait perubahan struktur organisasi melalui Nota Dinas Plt. Direktur Keuangan Nomor: 40/ND-PKNL/VI/2016 tanggal 20 Juni 2016 tentang penunjukan Manager SDM & Umum sebagai PIC PKLB di Cabang.
Initiative taken to deal with these occurred issues including arrangement by PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), through the following initiatives:
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
1. Continuous PKBL Understanding Socialization and PKBL Program to the branches to be easily understood in the course of PKBL activity implementation, particularly in the disbursement of PKBL Fund or PKBL coaching event at brances. 2. PKBL Unit was more concentrated in collecting contract data and documents on the non-performing partners in terms of loans installment or interest payment. 3. PKBL activity program had not fully realized due to disbursement issue, that will be further evaluated. The feasible activity will be carried over for budget in 2017 period, however, the irrelevant program will be reformulated.
4. In relation ith the KAP finding, organization structure was recommended to be adjusted under Interim Finance Director Official Memo No. 40/ND-PKBL/ VI/2016 dated June 20, 2016 regarding Appointment of HR & General Affairs Manaer as PKBL PIC at Branches.
Manfaat Program PKBL
Benefits of PKBL Program
Nilai positif yang dapat diambil oleh para mitra binaan dalam penyaluran program kemitraan, antara lain: 1. Dapat meningkatkan usaha ekonomi kecil di dalam area pelabuhan maupun di luar area pelabuhan. 2. Dapat meningkatkan image mitra binaan 3. Dapat meningkatkan derajat/taraf hidup masyarakat golongan ekonomi kecil menengah beserta keluarganya. 4. Dapat menjadi mitra binaan secara berkelanjutan sampai bisa usaha masyarakat yang menjadi mitra binaan dapat mandiri.
Benefits for the partners from partnership program disbursement are as follows: 1. Develop small-scale enterprise inside and outside port area. 2. Build image of the partners. 3. Improve low to medium income society’s quality of life altogether with their families.
Nilai positif yang dapat diambil oleh para penerima bantuan dari dana bina lingkungan, antara lain: 1. Dapat meningkatkan kegiatan sosial dan kemasyarakatan di suatu lingkungan. 2. Dapat membantu dan berperan serta dalam pembangunan dan pengembangan di suatu wilayah. 3. Dapat meningkatkan kondisi wilayah di berbagai bidang, seperti pedidikan, kesehatan, sarana dan prasarana, sarana peribadatan, pelestarian alam dan membantu bencana alam.
Benefits for the recipient of environment development fund are as follows: 1. To develop social and community activitis in particular neighborhood. 2. To help and participate in regional growth and development. 3. To develop regional condition in various aspects, such as health, facilities and infrastructures, praying facilities, environmental conservation and disaster relief.
Sedangkan nilai positif yang dapat diambil oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebagai perusahaan dan BUMN Pembina, antara lain: 1. Masyarakat sekitar tempat usaha diharapkan menjadi partner usaha dengan pedulinya perusahaan kepada lingkungan sekitar diharapkan masyarakat juga peduli dengan keberadaan perusahaan sehingga keberadaan perusahaan memiliki nilai tambaha bagi masyarakat sekitar.
Benefits for PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) as an Enterprise and Steering SOE are as follows:
2. Dapat meningkatkan pelayanan pelabuhan. 3. Dapat meningkatkan image perusahaan. 4. Dapat menyalurkan dana PKBL sebagai salah satu KPI perusahaan. Nilai positif yang dapat diambil oleh pengguna jasa, antara lain: 1. Mendapatkan pelayanan yang lebih baik 2. Lebih terjamin keamanannya. 3. Dapat memenuhi keperluannya sebelum menyeberang
4. Develop sustainable partners until growing as independent partner community.
1. The people live in the operational area are expected to be the Company’s business partner through the Company’s awareness to the surrounding community, the society are also expected to care with the Company’s existence, therefore, existence of the Company will have added-value for the surrounding society. 2. Improve port services. 3. Build corporate image. 4. Disburse PKBL Funds as one of Corporate KPI.
Benefits for the service users are as follows: 1. Better services quality 2. Security assurance 3. Fulfillment of their needs before saling
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
229
230
Serta nilai positif yang dapat diambil oleh pemerintah, antara lain:
Benefits for the Government are as follows:
1. Mengurangi pengangguran dengan penciptaan lapangan kerja. 2. Ikut menggerakkan sektor riil, sehingga mampu meningkatkan perekonomian daerah setempat. 3. Memasyarakatkan koperasi. 4. Multiplier efek lainnya.
1. Reducing unemployment rate through job opportunity creation. 2. Contribute in driving real sector to develop regional economy. 3. Socialization of the Cooperatives. 4. Other multiplier effects.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP PELANGGAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR CUSTOMERS
Sebagai komitmen dan menempatkan pemenuhan harapan para pelanggan sebagai prioritas utama, ASDP menerapkan tanggung jawab sosial terhadap pelanggan melalui layanan strategis, yakni memberikan jaminan keamanan & keselamatan pelanggan, meningkatan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan, meningkatkan kemudahaan akses informasi dan layanan dan menyediakan pusat pengaduan pelanggan.
As commitment and to meet expectation of the customers as main priority, ASDP has implemented social responsibility for the customers through strategic services, such as providing safety and security assurance to the customers, improving quality of services provided to the customers, improving quality of information access and providing customer complaint center.
ASDP menempatkan kepuasan pelanggan sebagai bentuk pelayanan yang fundamental dan penting. Hal ini didasari keyakinan bahwa pelanggan atau penguna jasa adalah salah satu pemangku kepentingan yang mempunyai peran sentral dalam menjamin keberlangsungan usaha, sehingga merupakan partner utama dalam mengembangkan usaha di masa depan.
ASDP treats customer’s satisfaction as fundamental and important service. This refers to our belief that customers or service users are stakeholders with vital roles to guarantee business sustainability, and main partner to develop our business in the future.
Akses Informasi Layanan dan Pengaduan Pelanggan
Customer Service Information and Complaint Access
Guna mendukung jaminan kepuasan pelanggan, ASDP menyediakan fasilitas pusat informasi dan layanan bagi para penumpang. Selain hal tersebut, ASDP telah membentuk pusat pengaduan pelanggan.
To support customer satisfaction assurance, ASDP provides customer service and information center facility for the passengers. Besides this facility, ASDP has also established a customer complaint center.
Fungsi Customer Care dibangun dengan dasar sebagai salah satu langkah perusahaan untuk mewujudkan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa. Kegiatan utama Customer Care adalah sebagai saluran/jembatan komunikasi antara pengguna jasa dengan perusahaan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan permintaan informasi terkait layanan perusahaan (inquiry) serta penanganan keluhan (complaint handling).
The Customer Care function is established as initiative of the Company to realize its commitment in providing service excellence to the service users. Primary activity of the Customer Care is as communication chanel/bridge between the service user with the Company aiming to fulfill information inquiry related with the Company’s services and complaint handling.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Adapun tujuan dari fungsi Customer Care ini diantaranya adalah: Memenuhi kebutuhan permintaan informasi layanan yang akurat dan cepat kepada pengguna jasa, misalnya mengenai jadwal keberangkatan kapal juga tarifnya. Menerima dan menjawab keluhan dari pengguna jasa dan melaporkannya kepada Divisi/Cabang terkait untuk segera ditindaklanjuti Menyelesaikan setiap keluhan yang diterima dan melaporkannya kepada Manajemen sebagai proses evaluasi kinerja Meningkatkan kepercayaan pengguna jasa terhadap ASDP melalui penyediaan informasi yang lengkap dan akurat serta memberikan tanggapan cepat atas keluhan yang disampaikan
Objectives of the Customer Care function are as follows:
Untuk mengukur seberapa jauh jangkauan sarana media Customer Care kepada pengguna jasa di seluruh Indonesia, pada tahun 2014 mulai dioperasikan sistem Contact Center. Dan sejak diterapkannya sistem Contact Center tersebut, jumlah permintaan informasi melalui telepon dan SMS meningkat tajam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya sistem Contact Center, mampu menjangkau pengguna jasa lebih luas.
To measure level of the Customer Care coverage to the service users across Indoneisa, the Contact Center system has been operated since 2014. Since the Contract Center System operation, number of information inquiry via phone and SMS were significantly increasing. It can be concluded that through the Contact Center System, the Company is able to cover the service users broadly.
Mekanisme Penyampaian dan Penyelesaian Pengaduan Pelanggan
Customer Complaint Submission and Handling Mechanism
Komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik menuntut tindakan/respon secara cepat dan taktis terhadap semua aduan/keluhan dari pemangku kepentingan khususnya pelanggan yakni pengguna jasa. Upaya penyelesaian terhadap setiap keluhan pelanggan telah diatur secara khusus dalam kebijakan standar mutu pelayanan. Standar pengelolaan pengaduan tersebut, sebagai berikut: a. Standar dalam merespon atas pengaduan pelanggan 1 x 24 Jam. b. Pengaduan yang masuk melalui contact center, website, email, twitter, atau facebook Perusahaan akan segera ditindaklanjuti oleh unit kerja Sekretaris Perusahaan dan unit kerja terkait. c. Selanjutnya keluhan pelanggan diproses dan diselesaikan oleh unit terkait. Unit terkait dapat langsung berkomunikasi kepada pelanggan dalam proses penyelesaian keluhan.
Commitment to deliver service excellence expects fast and tactical action/response for all complaints submitted by the Stakeholders, primarily the service users. The customer complaitn settlement process had been particularly regulated in service quality standard policy. The complaint management standadrd regulates provisions, as follows:
To fulfill accurate and fast service information inquiry for the service users, such as ship departure schedule and tariffs. Accept and answer complaints from the service users and report to related Division/Branch to be processed. Settle every received complaint and report to the Management as performance evaluation process. Increase trusts of the service users to ASDP by providing complete and accurate information as well as give fast response for every submitted complaint.
a. Standard to respond the customer’s complaints within 1 x 24 hours. b. Complaints received via contact center, website, emal, twitter or facebook will be immediately processed by Corporate Secretary and related unit. c. The customer complaint will be further processed and settled by related unit. The related unit may have direct communication with the customers during the customer complaint settlement process.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
231
Pada tahun 2016 sistem menerima sebanyak 1.738 permintaan informasi dan penyampaian keluhan dari pengguna jasa. Berikut hasil rekapitulasi yang diterima oleh sistem Contact Center pada tahun 2016:
In 2016, the system received 1,738 information inquiries and complaints submission from the service user. The recapitulation of the Contact Center System in 2016 are as follows:
Jumlah Informasi & Penyampaian Keluhan Pelanggan
Customer Information & Complaint Submission
NO
BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
SMS
EMAIL
23 33 44 30 47 127 165 37 39 40 34 21
51 62 67 68 77 109 165 67 65 53 66 187
6 1 2 3 1 12 0 1 4 7 9 14
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
81 96 113 101 125 248 330 105 108 100 109 222
640
1037
60
1
1738
TOTAL
Data tabel di atas memberikan informasi bahwa: Tren jumlah permintaan informasi dan penyampaian keluhan tertinggi terjadi pada momen Angkutan Lebaran dan Angkutan Natal & Tahun Baru. Peningkatan tersebut dapat mencapai hingga tiga kali lipat dari jumlah permintaan pada hari-hari biasa. Oleh karenanya, kesiapan performa dan kinerja diprioritaskan pada masa tersebut. Saluran komunikasi SMS Center menjadi saluran yang paling banyak digunakan oleh pengguna jasa dibandingkan saluran telepon. Sebagai upaya penyediaan akses layanan telepon yang lebih mudah, PT ASDP pada tahun 2016 telah mengaktifkan pemasangan nomor tiga digit dan sosialisasi nomor 021-191. Selain itu, sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pengguna jasa, pada tahun 2017 Contact Center akan meningkatkan jam pelayanan dengan mengoperasikan sistem Contact Center selama 24 jam dalam 7 hari.
232
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
INFORMASI DAN KELUHAN KORAN TOTAL PERBULAN
TELEPON
Above table informed that: The highest information request and complaitn submission trend were seen during Ied and Christmast & New Year Vessels moments. The figures were triple than inquiries submitted in regular days. Therefore, performance readiness was prioritized during the periods. SMS Center communication channel was still being the most contacted channels by the service users compared with the phone channel. As easier phone service access provision, in 2016, PT ASDP had activated three digits phone number and socialized the 021 – 191 numbers. Additionally, to fulfill the user’s needs, in 2017, the contact center will also increase its operational hour through Contact Center system within 24 hours a day and 7 days a week.
Penerimaan Keluhan Pelanggan Tahun 2016
Customer Complaint Handling 2016
Seiring dengan adanya sistem yang memudahkan pengguna jasa untuk menjangkau saluran komunikasi PT ASDP, maka jumlah keluhan yang masuk melalui Customer Care pun meningkat. Sepanjang tahun 2016 terdapat 235 keluhan yang terbagi dalam enam kategori yaitu Praktik Calo, Pungutan Liar, Tiket Muter, Layanan Pelabuhan, Layanan Penyeberangan dan Lain-Lain (di luar 5 kategori sebelumnya). Dibandingkan dengan keseluruhan jumlah keluhan, prosentase keluhan tindakan penyimpangan adalah sebesar 10%. Keluhan layanan lainnya yang menjadi perhatian pengguna jasa adalah keluhan terkait layanan kapal/penyeberangan (47%) dan keluhan layanan pelabuhan (30%).
In line with a system to support the service user accessing PT ASDP communication channels, number of complaints received through Customer Care is also increasing. Throughout 2016, there were 235 complaints received that were classified into six categories, such as Brokers, Illegal Charges, Round TikcketPort Service, Crossing Service and Others (other than the previous 5 categories). If compared to the total number of complaints, the percentage of complaints deviation is 10%. Other service complaints submitted by the service users included complaints related to vessel/ferry services (47%) and port service (30%).
Sebagai langkah evaluasi dan tindak lanjut dari adanya keluhan tindak penyimpangan, Manajemen telah menerapkan program ASDP BERSIH. Diharapkan dengan adanya program ini maka keluhan terkait tindakan penyimpangan dapat menurun. Untuk peningkatan layanan pada Pelabuhan dan Penyeberangan, pada tahun 2017 perusahaan akan melakukan berbagai program inovasi yang tercantum dalam rencana kerja Divisi Pelabuhan dan Divisi Penyeberangan diantaranya adalah program smart harbour dan penambahan armada.
As means of evaluation and follow-up of complaints, the Management has implemented ASDP NET program. Through this program, complaints related with fraud are expected to decrease. In 2017, in the course of Ports and Ferry service improvement, the company will perform various innovation programs as disclosed in the Port Division and the Ferry Division Working Plans, including smart harbor and additional fleets programs.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Corporate Social Responsibility on Occupational Health, Safety and Employment
ASDP bertanggung jawab terhadap kesehatan dan keselamatan kerja serta kesejahteraan setiap karyawannya. Berbagai program kesehatan dan keselamatan, program peningkatan kualitas dan profesionalisme, evaluasi kinerja, serta program kesejahteraan dilakukan oleh ASDP secara rutin sebagaimana di tahun-tahun sebelumnya. Pembahasan mendalam mengenai program tanggung jawab sosial ASDP dalam aspek ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja dapat dilihat di Bagian Laporan SDM pada Laporan Tahunan Ini.
ASDP is being responsible on the ocupational health and safety as well as welfareof every employee. Various health and safety programs, quality improvement and professionalism programs, performance evaluations, and welfare programs had been carried out by ASDP periodically in previous years. An in-depth discussion regarding ASDP social responsibility programs in occupational health, safety and employment aspects is presented in the HR Reports section of this Annual Report.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja serta Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara manajemen dan serikat karyawan, menjadi acuan seluruh kebijakan ketenagakerjaan untuk memastikan
Law No. 13 of 2003 concerning Manpower, Law No. 2 of 2004 on Industrial Relations Disputes Settlement, Law No. 1 of 1970 on Occupational Safety and Joint Working Agreement (PKB) between management and workers union is trated as reference of all policies Employment to ensure compliance with applicable legislation and to minimize the occurrence of violations of human rights
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
233
234
kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku dan meminimalkan terjadinya pelanggaran terhadap hak asasi manusia dalam hubungan kerja.
in the industrial relation.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebagai perusahaan pelayaran menyadari pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) agar setiap karyawan dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekitar aktivitas lingkungan operasional, sehingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Oleh karena itu, ASDP berkomitmen untuk melakukan pengelolaan K3 baik untuk karyawan maupun untuk operasional kapal yang difokuskan untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident.
As a shipping company, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) realizes the importance of Occupational Health and Safety (K3) to guarantee that every employee will perform a healty work without any threat against the employee and surrounding community as well, to achieve optimum working productivity. Therefore, ASDP is committed to managie K3 for both the employees and vessels operations focusing on achieving zero accident rate.
Sebagai upaya untuk menjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi karyawan maupun pihak lain yang beraktivitas di lingkungan operasional Perusahaan, ASDP telah memiliki kebijakan K3 yang mengacu pada International Safety Management Code (ISM-Code) sebagai perusahaan pelayaran dan Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS 18001).
As an effort to ensure Occupational Health and Safety for employees and other parties who participated actively in the Company’s operational circumstances, ASDP has an OHS policy referring to the International Safety Management Code (ISM-Code) as a shipping company and the Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS 18001 ).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat penting dalam menunjang keberhasilan aktivitas perusahaan. Bagi perusahaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga memiliki makna strategis yang menjaga eksistensi perusahaan, dimana perseroan menempatkan penerapan dan pemeliharaan perilaku yang mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu keharusan.
Occupational Safety and Health is very important in to support the Company’s activity achievement. The Company views Occupational Safety and Health to have strategic position to maintain existence of the company, where the company regards the implementation and maintenance of behaviors reflecting occupational health and safety as mandatory.
Perseroan memandang bahwa perlindunganan kesehatan menjadi poin penting dalam melindungi karyawan agar terbebas dari gangguan kesehatan serta dampak buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Guna melaksanakan hal tersebut, perseroaan senantiasa dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, diantaranya dengan melaksanakan aktivitas pekerjaan telah sesuai dengan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3LH).
The Company considers that health protection becomes an important aspect to protect the employees to be free from any health problems and adverse effects caused by the occupational activities. In order to do so, the company always and has established a healthy work environment, among others by carrying out work activities in accordance with Occupational Health and Safety Management System (SMK3LH).
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
HUBUNGAN INDUSTRIAL
INDUSTRIAL RELATION
ASDP berupaya memastikan terjalinnya hubungan yang saling menghormati dan mampu menciptakan keseimbangan antara pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban, melalui komunikasi intensif dan keterlibatan antara ASDP dan karyawan dalam mencapai target Perusahaan. Hubungan konstruktif yang saling menghormati tersebut dimanifestasikan dalam bentuk butir-butir kesepakatan dan aturan sebagaimana tercantum pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang ditinjau dan diperbaharui secara berkala serta ditandatangani oleh Manajemen dan Serikat Pekerja.
ASDP is committed to build mutual respect relationship and create balance between fulfillment of the rights and implementation of the obligation, through intensive communication and involvement between ASDM and employees to achieve the Company’s target. The mutual respect constructiove relationship is manifested in provisions under agreement and regulation as disclosed in Joint Working Agreement (PKB) that is reviewed and updated periodically by the Management and Workers Union.
BIDANG KESEHATAN KERJA, KESELAMATAN KERJA, KEAMANAN DAN PENGELOLAN LINGKUNGAN UNTUK GEDUNG DAN PELABUHAN
OCCUPATIONAL HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT MANAGEMENT FOR BUILDING AND PORT
Pengembangan penerapan K3 dalam perusahaan sudah menjadi sebuah keharusan guna meminimalisasi risiko terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Pada hakikatnya faktor K3 berpengaruh terhadap efesiensi produksi dari suatu perusahaan, sehingga dengan demikian mempengaruhi tingkat pencapaian produktivitasnya. Pada dasarnya, tujuan K3 adalah melindungi para tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan dan untuk mencipatakan tenaga kerja yang sehat dan produktif.
Progress of HSE implementation in the Company has become a necessity to minimize accident risk at the working place. Principally, HSE factor is corresponded with production efficiency in a Company, therefore, will also influene achievement of its productivity. Principally, objective of HSE is to protect the worker upon their safety rights and to perform their jobs as well as to create healthy and productive workers.
a. Dasar Hukum Kegiatan: - Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja - Undang – Undang No. 23 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pasal 86 Paragraf 5 disebutkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja - Undang – Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup - OHSAS 1801: 1999 Permenaker RI No.Per-05/ MEN/1996 tentang SMK3 - Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Permenaker No.5 Tahun 1996 tentang - Permenaker RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) - Permenaker RI No. 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2KP)
a. Legal Basis of the Activities: - Law No. 1 of 1970 on Occupational Safety - Law No. 23 of 2003 on Employment, Article 86 Paragraph 5 declaring the Occupational Health and Safety - Law No. 32 of 2009 regarding Environment Protection and Management - OHSAS 1801:1999 Minister of Manpower RI Regulation No. Per-05/MEN/1996 on SMK3. - Government Regulation No. 27 of 2012 regarding Minister of Manpower License No. 5 of 1996 regarding - Minister of Manpower RI Regulation No. Per-05/ MEN/1996 on Safety Management System (SMK) - Minsister of Manower RI Regulation No. 4 of 1987 regarding Occupational Health and Safety Committee (P2KP).
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
235
b. Program Pengembangan Kesehatan, Keamanan dan Keselamatan Kerja pada tahun 2016, meliputi: 1. Melakukan revisi Prosedur Sistem Manajemen Keselamatan yang terkait dengan Prosedur K3 dan Prosedur Keselamatan untuk Kapal yang di Integrasikan kedalam Sistem Manajemen Terpadu (SMT). 2. Melakukan uji coba Alat Pemadam Kebakaran (APAR dan HYDRANT) untuk Cabang Merak, Bakauheni, Ketapang, Lembar dan Kayangan 3. Melakukan sosialisasi dan kampaye keselamatan terhadap karyawan yang bekerja di bagian lapangan yang mempunyai risiko tinggi terhadap terjadinya kecelakaan Cabang Merak, Bakauheni, Ketapang, Lembar dan Kayangan 4. Berkoordinasi dengan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk melakukan Medical Check Up setahun sekali terhadap karyawan darat untuk Cabang. 5. Mengendalikan dan Monitoring Sertifikasi dalam pemenuhan persayaratan kelayakan gedung dan Pelabuhan terhadap kesiapan menghadapi keadaan darurat: • Sertifikasi Penangkal Petir • Sertifikasi Genset • Sertifikasi Lift • Sertifikasi Instalasi Proteksi Kebakaran, APAR dan Hydrant • Sertifikasi Listrik
Kegiatan Penghijauan Cab. Kayangan
236
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
b. Occupational Health, Safety and Security in 2016 included: 1. Safety Management System Procedure Revision related with Vessels HSE and Safety Procedure that is integrated with Integrated Management System (SMT). 2. Trial for Fire Extinguisher (APAR and Hydrant) devices for Merak, Bakauheni, Ketapang, Lembar and Kayangan Branches. 3. Safety socialization and campaign for employees working at high-risk field towards any accident case at Bakauheni, Ketapang, Lembar and Kayangan Branches. 4. Coordination with Human Resources (HR) Division to organize annual Medica Check-Up for ground personnel at branch office. 5. Control and Monitor Certification to meet the building and port feasibility requirements to deal with emergency situation, such as:
•
Lightning Rod Genset Certification Elevator Certification Fire Protection, APAR and Hydrant
•
Installation Certificaiton.
• • •
6. Melakukan Latihan kebakaran di Gedung Kantor Pusat bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Kepolisian 7. Melakukan tes kualitas udara tempat kerja out door dan indoor untuk Kantor Pusat dan Cabang Merak dan Cabang Bakauheni. 8. Pengadaan alat perlengkapan keselamatan kerja; safety shoes, helm, masker dan ear plug dan refil tabung APAR.
6. Fire simulation training at Head Office in cooperation with Fire Fighting Agency and Police Department.
c. Program Pelestarian dan Pengelolaan Lingkungan pada tahun 2016, meliputi: 1. Proses membuat Prosedur Identifikasi Aspek Lingkungan dan Bahaya, Penilai Risiko dan Penentuan Pengendalian Dampak Lingkungan dan Bahaya 2. Membuat Laporan Pengelolan Lingkungan untuk Cabang Merak, Bakauheni dan Kantor Pusat 3. Pemeliharaan Program Penghijauan Cabang kayangan 4. Melakukan Tes Kadar Pencemaran Air Laut Akibat Aktivitas Perusahaan Di Cabang Merak dan Cabang Bakuheni.
c. Environmental Conservation and Management Program in 2016 included: 1. Preparation of Environment and Hazard Identification, Risk Assessor and Environment and Hazard Impact Controling Set-Up Procedures.
d. Dokumentasi Kegiatan yang terkait dengan K3 dan Pelestarian Lingkungan
d. Documentation of Activities Realted with HSE and Environmental Preservation
7. Air quality test at outdoor and indoor working place for Head Office as well as Merak and Bakauheni Branches. 8. Procurement of occupational safety equipment, safety shoes, helmet, masks and ear plug as well as APAR tank refill.
2. Preparation of Environmental Management for Merak, Bakauheni and Head Office. 3. Reforestation Program Maintenance at Kayangan Branch. 4. Sea Water Pollution Test at Merang and Bakauheni Branches.
Kegiatan Penghijauan Cab. Kayangan
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
237
Latihan Pemadam Kebakaran
238
BIDANG KESELAMATAN, KEAMANAN DAN MONITORING KAPAL
VESSELS SAFETY, SECURITY AND MONITORING ASPECT
Aspek Keselamatan, Keamanan dan Perlindungan Lingkungan untuk kapal merupakan hal yang mandatori wajib dipenuhi oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebagai perusahaan pelayaran yang terkait dengan sertifikat kapal maupun kelaik laut kapal, di industri pelayaran perusahaan harus memilik Document of Compliance (DOC) sedangkan untuk Kapal harus memiliki Safety Management Certificate (SMC). Pemenuhan peraturan di level nasional maupun international wajib dilaksanakan dengan berorientasi pada zero accident dalam rangka mencapai zero accident perusahaan harus, mengacu pada standar regulasi keamanan maksimal pelayaran yang mengacu ke International Safety Management (ISMCode) dan kemudian diperkuat dengan standar regulasi nasional diantaranya: IMO Resolusi A. 741 (18) yang direvisi pada bulan Desember 2000 sesuai Resolusi Maritime Safety Commitee (MSC) 104 (73) dan bersifat wajib dengan dijadikan sebagai Bab IX Konvensi Safety of Life At Sea (SOLAS) Manajemen untuk Pengoperasian Kapal secara aman. Koda ini selanjutnya disebut ISM – Code. Selain itu persyaratan dan petunjuk prosedur sesuai dengan Resolusi IMO A. 741 (18) juga telah direvisi sesuai Resolusi A. 913 (22) yang diberlakukan terhitung 1 Juli 2002. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran bagian ke-7 Pasal 169 tentang Manajemen Keselamatan dan Pencegah pencemaran dari kapal.
Vessels Safety, Security and Monitoring Aspect is mandatory aspect to be fulfilled by PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) as a shipping company related with vessels certificates and seaworthiness, in the shipping industry, the Company has to have Document of Compliance (DOC) and the ship shall have Safety Management Certificate (SMC). Compliance with the regulation at national and international levels shall be implemented oriented towards zero accident. To achieve zero accident, the Company shall complies with maximum safety regulation standard for shipping company referring to International Safety Management (ISM – Code) standards and affirmed with national regulatory framework, as follows:
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
IMO Resolution A. 741 (18) revised in December 2000 according to Resolution of Maritime Safety Committee (MSC) 104 (73) and mandatory to be placed as Chapter IX in Safety of Life at Sea Convention (SOLAS) Management for safety vessels operation. The Code is later known as ISM-Code. In addition, requirement and operating manual refer to IMO A. 741 (18) Resolutions that was revised under Resolutions A. 913 (22) and effective since July 1, 2002. Republic of Indonesia Law No. 17 of 2008 on Shipping, Chapter 7 Article 169 regarding Vessels Safety and Pollution Prevention Management.
Latihan Pemadam Kebakaran
Keppres 65 Tahun 1980 tentang Ratifikasi Solas 1974 Chapter IX ditetapkan ISM-Code. Peraturan Menteri Perhubungan No. PM. 45 Tahun 2012 tentang Manajemen Keselamatan / ISM – Code. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor: PY.67/1/6/-976 tentang Pemberlakuan Manajemen Keselamatan Kapal/International Safey Management (ISM-Code) bagi Kapal-Kapal Berbendera Indonesia. Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor: UM.003/1/3/DK-15, Tanggal 12 Januari 2015, Tentang Penerapan Briefing Keselamatan (Safety Briefing) Bagi Kapal-Kapal Berbendera Indonesia; Surat Keputusan Direksi No: KD.34/HK.002/ASDP-2014 tentang Pemberlakukan Prosedur Sistem Manajemen Keselamatan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) di Lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero); Surat Keputusan Direksi No: KD.80/PA.205/ASDP-2015 Tanggal 04 Maret 2015 Tentang Parameter Penilaian Terhadap Sistem Manajemen Keselamatan Internasional (ISM-Code) Pada Kapal dan Cabang Di Lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry.
Presidential Decree No. 65 of 1980 on Ratification of Solas 1974 Chapter IX stipulating the ISM-Code. Minister of Transportation Regulation No. PM 45 of 2012 on Safety Management/ISM – Code. Marine Transportation General Director Decree No. PY.67/1/6/-976 regarding the Implementation of Vessels Safety Management/International Safety Management (ISM-Code) for Indonesian Flagged Ships. Marine Transportation General Director Decree No. UM.003/1/3/DK-15 dated January 12, 2015 regarding the Implementation of Safety Briefing for Indonesian Flagged Vessels. Board of Directors Decree No. KD.34/HK.002/ASDP2014 regarding Implementation of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Safety Management System in PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Circumstances; Board of Directors Decree No. KSD.80/PA.2015/ASDP2015 dated March 4, 2015 regarding International Safety Management System (ISM-Code) Assessment Paramter for Vessels and Branch Office in PT ASDP Indonesia Ferry circumstances.
Ada enam pilar utama bagi perusahaan dalam Implementasi Keselamatan dan Keamanan Kapal yang berorintasi pada zero accident, yaitu: 1. Kepatuhan pada regulasi, baik Internasional maupun Nasional 2. Kepatuhan Terhadap Regulasi Internasional & Nasional 3. Revitalisasi DPA, Pengendali Dokumen & Auditor ISM-Code 4. Pemenuhan Sarana dan Prasarana 5. Pemenuhan Kapasitas SDM Bidang Keselamatan 6. Peran Masyarakat Pengguna Jasa
There are six pillars in the Vessels Safety and Secuirty Implementation oriented towards zero accident, as follows: 1. Compliance with International and National regulations. 2. Complaiane with International and National regulations. 3. Revitalization of DPA, ISM-Code Document & Auditor Controller. 4. Fulfillment of Facilities and Infrastructure. 5. Fulfillment of Personnel Capacity in Safety Aspect. 6. Role of the society as service user.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
239
240
Program Pengembangan Kerja Bidang Keselamatan, Keamanan Dan Monitoring Kapal pada tahun 2016, meliputi: 1. Melakukan revisi Prosedur Sistem Manajemen Keselamatan yang terkait dengan Prosedur K3 dan Prosedur Keselamatan untuk Kapal yang di Integrasikan ke dalam Sistem Manajemen Terpadu (SMT). 2. Melakukan Verifikasi Awal Safety Management Certificate (SMC) untuk 20 Kapal 3. Melakukan Verifikasi Antara Safety Management Certificate (SMC) 15 Kapal 4. Melakukan Verifikasi Tambahan Safety Management Certificate (SMC) 15 Kapal 5. Melakukan Verifikasi Pembaharuan Safety Management Certificate (SMC) 13 Kapal 6. Melakukan Eksternal Audit Document of Compliance (DOC) dengan 3 Sampel Cabang (Cabang Jepara, Cabang Ketapang dan Cabang Lembar) 7. Melakukan Internal Audit Sistem Manajemen Keselamatan / ISM-Code di 28 Cabang dan 135 Kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). 8. Melakukan Safety Risk Assessment untuk Kapal yang akan dilakukan Relokasi 9. Melakukan Investigasi dan Evaluasi terhadap Kapal yang mengalami Keadaan Darurat 10. Melakukan Penilaian Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan International (ISM-Code) untuk Cabang dan Kapal 11. Pengadaan Vessel Monitoring System (VMS) sebanyak 27 Kapal untuk monitong pergerakan Kapal yang beroprasi
Vessels Safety, Security and Monitoring Development Program in 2016 includes:
Tingkat Kejadian Kecelakaan Kapal Tahun 2016
Vessels Accident Rate 2016
Selama tahun 2016 terjadi kecelakaan kapal sebanyak 11 kejadian yang terbagi menjadi dua jenis yaitu kandas dan tubrukan, jumlah ini sama dibandingkan tahun sebelumnya dimana terjadi 11 kecelakaan. Indeks Rate of Accident (RoA) pada tahun 2016 sebesar 0,50 dimana RoA tahun 2016 lebih tinggi dari Indeks RoA secara nasional Tahun 2016 yang dirilis kementerian Perhubungan sebesar 0,19. Angka indeks ini menunjukan bahwa meskipun perusahaan sudah melakukan banyak program keselamatan, namun perusahaan harus bekerja lebih keras lagi untuk menekan tingkat ROA hingga 0 (Zero Accident).
Throughout 2016, there were 11 vessels accidents classified into 2 events, sinking and crash, the number was similar with previous year that recorded 11 accidents. In 2016, Rate of Accident index achieved 0.50 level where the RoA in 2016 was higher than 0.19 rate released by Ministry of Transportation. The index indicated that despite the Company had implemented various safety programs, the Company needs to work harded to reduce ROA level to 0 (Zero Accident).
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
1. Safety Management System Procedure Revision related with HSE Procedure and Vessels Safety Rpocedure integrated into Integrated Management System (SMT). 2. Early Safety Management Certificate (SMC) Verification for 20 ships. 3. Safety Management Certificate (SMC) Verification for 15 ships. 4. Safety Management Certificate (SMC) Verification for 15 ships. 5. Safety Management Certificate (SMC) Verification for 13 ships. 6. Document of Compliance (DOC) External Audit for 3 Sample Branch (Jepara Branch, Ketapang Branch and Lembar Branch) 7. Safety Management System/ISM-Code Internal Audit at 28 Branches and 135 ships of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). 8. Safety Risk Assessment for Relocated ships. 9. Investigation and evaluation to vessels under emergency condition. 10. Perform International Safety Management System (ISM-Code) Implementation Assessment for Branch and Ships. 11. Vessel Montioring System (VMS) for 27 ships for operated ships movement monitoring.
Berikut Indeks RoA dan Grafik Kecelakaan Kapal PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) selama 6 Tahun terakhir.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Vessels Accident RoA Index and Chart within recent 6 (six) years are as follows:
Berikut indeks RoA Kecelakaan Bidang Pelayaran 6 Tahun Terakhir
Shipping Accident RoA Index within recent 6 (six) years are as follows:
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2
7
9
8
11
11
0
0
154,653
179,860
193,791
215,443
210,219
220,227
0
0
0.00
0.00
Jml Kecelakaan Total Trip RoA ASDP
0.13
0.39
0.46
0.37
0.52
0.50
RoA Nasional
0,26
0,12
0,16
0,26
0,22
0, 19
2018
Tingkat Kejadian Kecelakaan Kapal Tahun 2016
KANDAS TUBRUKAN BOCOR KEBAKARAN LAIN-LAIN
KANDAS
TUBRUKAN
BOCOR
KEBAKARAN
LAI-LAIN
TOTAL
27
7
1
2
2
48
Rate of Accident (RoA) Armada PT. ASDP (2011 - 2018) 12
11 10
0.46 0.39
8
9
11 0.50
0.37
7
6
8
0.52
4
0.13 2 0
2 2011
0.00 2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
241
242
Kegiatan Monitoring Kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Optimalisasi Informasi Operasional Kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dilakukan dengan Trakking dengan pemasangan Vessel Monitoring System (VMS) di Kapal-kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), sampai saat ini sudah terpasang 130 kapal yang dipasang VMS Tampilan Layar Vessel Monitoring System (VMS);
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Vessels Monitoring Activity Optimization of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Vessels Operational information was done through trakking system by installing Vessels Monitoring System (VMS) at vessels of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) where 130 VMS have been installed at the vessels with Vessels Monitoring System (VMS) screen Display.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Lingkungan Hidup ASDP berkomitmen untuk menjalankan tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap lingkungan hidup dalam rangka mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan Perusahaan maupun kegiatan manusia pada umumnya. Komitmen ASDP untuk tetap menjaga dan mempertahankan sekaligus pelestarian lingkungan telah dituangkan dalam Keputusan Direksi No. 34/HK.002/ ASDP/2014 tentang Pemberlakuan Sistem Manajemen Keselamatan dan Perlindungan Lingkungan.
Corporate Social Responsibility on Environment
Penggunaan Energi Ramah Lingkungan Lebih lanjut, sebagai bentuk tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap lingkungan hidup, ASDP telah melakukan upaya untuk mengembangkan konsep yang mendukung pelestarian alam dan ramah lingkungan
Eco-Firnedly Energy Use Further, as manifestation of corporate social responsibility on Environment, ASDP has implemented several efforts to develop a concept supporting the natural conservation and environment-friendly lifestyle.
Sistem Pengelolaan Limbah Dalam rangka mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, diperlukan suatu pengelolaan limbah padat/ sampah serta limbah B3 secara terpadu dan terintegrasi dengan baik sehingga tidak menimbulkan dampak negatif seperti bau, penyakit, kotor, dan dampak lainnya. Komitmen terhadap pelestarian lingkungan tersebut diperkuat dengan keputusan Direksi ASDP tentang Pengelolaan Limbah Padat/Sampah serta Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Waste Treatment System To create a clean and healthy environment, solid and integrated Hazardous and Toxic waste/garbage treatment system is needed to prevent negative impacts such as odor, disease, dirt and other implications. Commitment on the environment is enforuced under ASDP Board of DIrectors Decree on Solid and Hazardous and Toxic Waste/Garbage Treatment.
Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca ASDP terus mendukung upaya Pemerintah dalam program mitigasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Upaya dan inisiatif pengurangan energi yang dilaksanakan oleh ASDP, yakni melalui pengurangan emisi dari kegiatan operasi dengan melakukan penghematan energi dan pengurangan emisi secara alami dengan merealisasikan program penanaman pohon di dalam maupun di luar daerah operasi Perusahaan dengan tanaman yang mampu menyerap CO2.
Greenhouse Gas Emission Reduction ASDP supports the Government’s initiative in Greenhouse Gas (GRK) emission mitigation program. The energy reduction plan and initiative done by ASDP includes reducing emission from operational activities through energy efficiency and natural emission reduction through the implementation of tree planting program inside and outside the Company’s operational area by planting CO2 absorber plantations.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
ASDP is committed to carrying out the Company's social responsibility towards the environment in order to reduce the environmental impact of Company activities and human activities in general. ASDP commitment to keeping and maintaining the same time preserving the environment has been set forth in Decree No. 34 / HK.002 / ASDP / 2014 on the Implementation of Environmental Management and Safety Management System.
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat dan persaingan yang semakin kompetitif mengharuskan ASDP untuk menata dan membenahi kualitas layanan yang berbasis teknologi informasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. Teknologi Informasi telah menjadi bagian dari instrumen pengembangan ASDP sehingga terukur dan terarah sesuai dengan standar tata kelola yang baik.
Rapid information technology growth and stringent competition have encouraged ASDP to arange and improve quality of services based on information technology to deliver service excellence to the customers. Information Technology has become part of ASDP development intrument to be measurable and welldirected in acccordance with good governance standard.
Terkait pengembangkan Teknologi Informasi, kami telah melakukan sebagai berikut:
In terms of Information Technology development, We have conducted initiatives, as follows:
OPERASIONAL TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY OPERATIONS
Implementasi dan Virtualisasi server sinkronisasi database e-ticketing
e-Ticketing Database Synchronization Server Implementation and Virtualization
Adapun pekerjaan yang dilakukan untuk implementasi dan virtualisasi server supaya tersinkronisasi database e-ticketing Kerjasama Operasi antara PT Mata Pensil dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yaitu:
Scope of duty for the server implementation and virtualization to be snyc with e-Ticketing database on Operational Partnership with PT Mata Pensil and PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), as follows:
1. Implementasi server sinkronisasi database e ticketing KSO 2. Virtualisasi server untuk aplikasi e-ticketing lama.
Server implementation, KSO e-Ticketing database snychronization. Server virtualization for former e-Ticketing application.
Implementasi VLAN network pelabuhan dan office cabang dan Migrasi media akses jaringan ke media akses fiber optik yang baru
Port and branch office VLAN Network Implementation and Network Access Media Migration to new Fiber Optic Access Media
Dalam optimalisasi jaringan, maka perlu dilakukan implementasi VLAN Network yang ada di Pelabuhan Merak dan Bakauheni serta migrasi media jaringan baru dengan menggunakan fiber optik. Beberapa pekerjaan yang dilakukan untuk optimalisasi jaringan tersebut, yaitu: 1. Implementasi VLAN network pelabuhan dan office cabang 2. Penarikan server backup e-ticketing yang lama.
In terms of network optimization, VLAN Network implementation needs to be deployed at Merak and Bakauheni Ports followed with new network media migration using fiber optics. Some projects done related with this network optimization are as follows: 1. Port and branch office VLAN network implementation. 2. Former e-Ticketing back-up system withdrawal.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
243
244
Renewal Support Perangkat Fortigate dan FortiAnalyzer
Fortigate and FortiAnalyzer Devices Support Renewal
Firewall adalah perangkat keamanan yang bisa berupa program perangkat lunak atau alat jaringan (hardware) khusus. Tujuan utama dari firewall adalah untuk memisahkan bagian yang aman dari bagian yang kurang aman dan untuk mengontrol komunikasi antara keduanya. Selain itu sebuah firewall dapat melakukan berbagai fungsi lainnya, tetapi terutama bertanggung jawab untuk mengendalikan komunikasi inbound dan outbound dari satu komputer ke seluruh jaringan.
Firewall is set of security devices as software or special hardware. Main purpose of the firewall is to separate secured part from less-secured part and to control communication between two parts. In addition, a firewall may also perform other functions with primary responsibility to control inboudn and outbound communication from one computer to entire networks.
Pengadaan CCTV
CCTV Procurement
Saat ini perangkat CCTV di area pelabuhan dan kapal ferry yang dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) belum cukup memenuhi kebutuhan pengawasan dari manajemen cabang dan unit-unit kerja yang berkepentingan. Dengan kondisi di atas, maka perlu adanya penambahan perangkat CCTV baik untuk melengkapi daerah yang belum termonitoring melalui CCTV maupun untuk backup CCTV yang sudah ada.
Currently, CCTV device at prot area and ferry services operated by PT ASDP Indonesia Ferry (persero) have not fulfilled supervisory needs of the branch management and related working units. Within the condition as mentioned above, additional CCTV devices are needed to cover unmonitored area by installing CCTV or back-up of existing CCTV.
Pembangunan infrastuktur fiber optik Cabang Ketapang dan Gilimanuk
Fiber Optic Infrastructure Development for Ketapang and Gilimanuk Branch
Dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin maju, kebutuhan akan infrastruktur yang handal sangat diperlukan untuk menunjang semua sistem yang akan berjalan di dalamnya. Pembangunan infrastruktur ini selaras dengan kebutuhan kinerja jaringan yang harus dapat menunjang kebutuhan pengembangan teknologi informasi di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sampai 20 tahun ke depan. Sebagai tolak ukur, pembangunan infrastruktur ini akan meningkatkan performa jaringan untuk kebutuhan sistem elektronik tiket, penambahan CCTV dan saat pelaksanaan implementasi aplikasi yang akan ada di lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang dan Pelabuhan Ketapang.
Within advane information technology development, relaible infrastructure will have higher demand to support entire systems including entire implementation process. The infrastructure development has to be in line with network performance requirement to support information technology development at PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) up to next 20 years. As an indicator, the infrastructure development will also improve network perforamnce for electronic ticketing system, additional CCTV and during the implementation of application in PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) circumstances Ketapang Branch and Ketapang Port.
Untuk mendukung jaringan di cabang Ketapang dan Cabang Gilimanuk, maka perlu adanya perubahan infrastruktur kabel yang semula dari tembaga menjadi Fiber Optik. Sehingga dengan penggunaan fiber optik, maka akan mendukung beberapa kegiatan yang berhubungan dengan teknologi baik e-ticketing, cctv mapun aplikasi yang dibuat dimasa depan.
To support network in Ketapang and Gilimanuk branch Offices, cable infrastructure transformation from copper wire to Fiber Optic needs to be done. Therefore, the using fiber optic is expected to support technologyrelated activities such as e-ticketing, cctv as well as other applications developed in the future.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Pengadaan Lisensi Microsoft dan Migrasi Email Server
Microsoft License Procurement and e-Mail Server Migration
Email adalah singkatan dari Electronic Mail dan kalau di bahasa indonesianya adalah Surat Elektronik. Email berfungsi sebagai sarana untuk mengirim surat atau pesan melalui jaringan Intenet, dengan Email kita hanya membutukan beberapa menit agar surat/pesan kita sampai tujuan tidak perlu menunggu berhari-hari seperti mengirim surat/pesan biasa (pos) dan dengan email isi surat/pesan dapat kita isi dengan konten gambar/suara dan video.
e-Mail refers to Electronic Mail. The e-Mail is functioned to send mail or message through internet network, whereby, using the e-Mail only requiring few minutes to deliver the mail/message without over days delivery process as applied when delivering ordinary mail/message (postal service) and, through the e-Mail, contents of the letter/mail are also able to be loaded withpicture/voice and video contents.
Microsoft Exchange Server merupakan sebuah produk perangkat lunak pengatur pesan (messaging) dan kolaborasi yang dikembangkan oleh Microsoft Corporation. Produk ini adalah bagian dari platform Microsoft Windows Server System, dan banyak digunakan oleh perusahaanperusahaan di dunia. Fitur utama yang ditawarkan oleh Exchange Server mencakup manajemen surat elektronik (e-mail), kalender, kontak, dan tasks; dukungan untuk akses langsung dari Web dan juga perangkat bergerak; dan dukungan untuk penyimpanan data.
Microsoft Exchange Server is a messagign software product and collaboration developed by Microsoft Corporation. The product is part of Microsoft Windows Server System platform, and broadly used by numbers of companies worldwide. Main feature offered by the Exchange Server includes management of electronic mail (e-Mail), calendar, contacts and tasks; direct access support from Web and cellular devices; as well as data storage support.
Renewal VMWare Support and Subscription
VMWare Support and Subscription Renewal
Saat ini PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah menggunakan perangkat lunak virtualisasi yaitu Vmware vCenter Server 5 Standard, vCenter Site Recovery Manager 5 Enterprise, vSphere with Operations Management 5.5 Enterprise Plus yang digunakan sebagai sistem operasi utama server-server operasional di Kantor Pusat. Untuk menunjang operasional server-server utama tersebut, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memiliki perjanjian support dengan prinsipal berupa support visiting oncall dan onsite dari engineer yang berpengalaman serta untuk melakukan update software ke versi terbaru.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) has currently implemented virtualization softwares including Vmware vCenter Server 5 Standard, vCenter Site Recovery Manager 5 Enterprise, vSphere with Operations Management 5.5 Enterprise Plus to be deployed as main operating system for the operational servers at Head Office. To support these main servers operations, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) has support agreement with the principals as oncall and onsite visiting support from well-experienced engineers as well as software update to the newest version.
Perangkat Router dan Firewall Kantor Cabang
Router and Firewall Devices at Branch Office
Dalam mengimbangi pertumbuhan teknologi informasi, salah satu faktor penting adalah memastikan keamanan data dari akses user yang tidak berkepentingan dengan operasional perusahaan. Selain menjaga keamanan infrastruktur teknologi informasi, diperlukan juga menjaga semua perangkat teknologi informasi yang berada di dalam lingkup perusahaan untuk memastikan keamanan seluruh data perusahaan.
To chase information technology development, one of the important factors is to ensure fata security from the unauthorized user access in the Company’s operations. Besides to protect information technology infrastructure security, this is also needed to maintain entire information technology devices under the Company’s scope to ensure security of entire corporate data.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
245
246
Saat ini, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sudah memiliki perangkat firewall yang ditempatkan di ujung interkoneksi antara jaringan internal PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan jaringan internet yang bersifat publik.Untuk memenuhi aspek keamanan akses perangkat tersebut, dibutuhkan interkoneksi dengan perangkat router yang di dalamnya terdapat fitur firewall baik dari sisi port maupun IP.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) currently as a firewall devices located at the end of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) internal network interconnection with public internet network. To fulfill the device access security aspect, interconnection with router devices is needed that includes firewall feature in terms of port and IP devices.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY DEVELOPMENT
Pembuatan Aplikasi Ship Maintenance System
Development of Ship Maintenance System Application
Aplikasi Ship Maintenance System yaitu Aplikasi berbasis web yang memberikan informasi, meliputi data: Spesifikasi Kapal, Status Docking Kapal, Dokumen Kapal, Alat Keselamatan Kapal, Status Sparepart Kapal. Dalam pembuatan Aplikasi Aplikasi Ship Maintenance Kapal (SMS), terdapat pembagian module pembuatan yaitu Ship Register, Status Survey dan Docking Schedule.
Ship Maintenance System Application is a web-based application that provides information and data including Vessels Specification, Ship Docking Status, Vessels Document, Ship Safety Equipment, Status of Vessels Spare-Parts. The Ship Maintenance System (SMS) Application development also includes module preparation, such as Ship Register, Status Survey and Docking Schedule.
Pembuatan Aplikasi Whistle Blower System (WBS)
Whistle Blowing System (WBS) Application Development
Aplikasi Whistle Blower System (WBS) merupakan Aplikasi berbasis web yang memungkinkan setiap orang untuk melaporkan adanya dugaan pelanggaran, kecurangan, pelanggaran hukum dan etika serta misconduct lainnya yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan dengan menjunjung azas transparansi, akutabilitas, responsibilitas, independen dan fairness.
Whistle Blowing System (WBS) Application is a web-based application that enables every person to report indication of fraud, corruption, violation of law and ethics as well as other misconducts committed by internal parties by upholding transparency, accountability, responsibility, independency and fairness principles.
Pembuatan Aplikasi Portal Legal Information (PoLI)
Portal Legal Information (PoLI) Application Development
Aplikasi Portal Legal Information (PoLI) yaitu Aplikasi berbasis web yang memberikan informasi data meliputi dokumen digital internal perusahaan meliputi keputusan direksi, gross akte tanah, gross akte kapal, peraturan menteri BUMN, peraturan menteri perhubungan.
Portal Legal Information (PoLI) Application is a web-based application that provides information and data including the Company’s internal digital document that includes BOD Decree, Land Gross Certificate, Ship Gross Deeds, Minister of SOE Regulation, Minister of Transportation Regulation.
Modul yang berisi kumpulan dokumen perizinan – perizinan lainnya, Aplikasi Portal Legal Information (PoLI) mempunyai pembatasan akses untuk menjaga kerahasiaan dokumen perusahaan, adapun user yang dapat mengakses Aplikasi Portal Legal Information (PoLI) yaitu Dewan Komisaris, Direksi, Vice President dan GM Cabang.
The Module discloses set of other license and permit documents. The Portal Legal Information (PoLI) Application has limited access to protect confidentiality of the corporate documents, where the eligible users for accessing the Portal Legal Information (PoLI) Application are only the Board of Commissioners, Board of Directors, Vice President and Branch GM.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Aplikasi Procurement, Inventory dan Asset Management
Procurement, Inventory and Assets Management Application
Sebagai BUMN yang wajib menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) meliputi adil, responsibilitas, transparansi, independensi, akuntabilitas, keselarasan dan kewajaran serta tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyusun tata kelola Teknologi Informasi khususnya Aplikasi proses pengadaan barang dan jasa (Procurement) yang terintegrasi sistem Inventory management terkait Vendor Management yang menjadi dasar dari terintegrasi serta Inventory Management serta pengelolaan Asset perusahaan. Proses perencanaan pengadaan sampai dengan proses penerimaan barang/jasa serta pencatatan Asset dan Inventory yang merupakan bagian dari Supply Chain Management.
As a SOE that is obliged to implemented Good Corporate Governance (GCG) principles including equality, responsibility, transparency, inedpendency, accountability, fairness and responsibility to achieve the Company’s objectives. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) has formulated Information Technology Governance, particularly integrated Procurements Application with Inventory Management System related with Vendor Management as basis for the integrationa nd Inventory Management as well as Assets Management in the Company. The products/services planning, procurement until reciving process as well as Assets and Inventory Administration are part of the Supply Chain Management.
Pembangunan Sistem Manajemen Keselamatan
Safety Management System Development
Dalam dunia transportasi penyeberangan, keselamatan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan untuk dilaksanakan dan dikelola secara profesional. Dalam hal keselamatan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan standar sistem manajeman keselamatan yang berlaku secara internasional yaitu (ISM-Code).
In the ferry services business, safety is the most important factor that shall be concerned to be professionally managed and implemented. In terms of safety aspect, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) has implemented international-standard safety management system known as ISM-Code.
Untuk mengoptimalisasi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Internasional (ISM-Code) di lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) baik di kapal maupun di cabang, maka perlu dilakukan evaluasi dan penilaian atas penerapannya, sehingga melalui sistem penilaian ISM-Code Ini dapat diberikan penghargaan dan konsekuensi kepada kapal maupun cabang sesuai dengan penerapan ISM-Code pada kapal maupun cabang tersebut terhadap ketentuan ISM-Code tersebut.
To optimize the ISM-Code international-standard Safety Management System implementation in PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) circumstances, both onboard and at Branch Office, the evaluation and assessment need also be done, therefore, through the ISM-Code assessment system, reward and punishment system will be applied to the vessels and branch offices in accordance with the ISM-Code implementation in the respective vessels and branch office in compliance with the ISMCode provisions.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
247
248
Pengadaan Aplikasi & Kataloging (E-Katalog) Data Inventory Serta Aset
Procuement Application & Inventory and Assets Data Catalogue (e-Catalogue)
Perusahaan yang baik dalam aspek bisnis dan pengelolaan perusahaan pada semua jajaran perusahaan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyusun tata kelola Teknologi Informasi khususnya Aplikasi (Procurement) proses pengadaan barang dan jasa yang terintegrasi sistem manajemen logistik terkait manajemen rekanan yang menjadi dasar dari terintegrasi serta manajemen persediaan (Inventory) serta pengelolaan aset perusahaan Proses perencanaan pengadaan sampai dengan proses penerimaan barang/jasa serta pencatatan aset dan inventori yang merupakan bagian dari Supply Chain Management (SCM).
A healthy Company in the business and operational aspects in entire levels of the Company, PT ASDP Indoensia Ferry (Persero) has formulated Information Technology Governance, particularly Procurements Application that is Integrated with logistic management system in relation with suppliers management as basis for the inventory integration and management on the Company’s assets management. The products/services planning, procurement until reciving process as well as Assets and Inventory Administration are part of the Supply Chain Management (SCM).
Rencana Implementasi aplikasi E SCM di ASDP yang membutuhkan data Catalog Barang, Inventori Barang dan Barang Aset yang sudah standar, berkode serta tertata dengan baik. Tujuan dari Pengadaan Aplikasi & Kataloging (E-Katalog) Data Inventory serta Aset adalah untuk data base barang dan harga , data aset dan data inventori yang ada harus dilakukan standarisasi (pengkodean barang, pengkategorian dan pengklasifikasian barang, komponisasi aset) serta dilakukan clean up untuk untuk menghindari duplikasi data aset.
e-SCM application implementation plan in ASDP requires standardized, codified and well-ordered Product Catalogue, Product as well as Products and Services Inventory. Purpose of the Procuement Application & Inventory and Assets Data Catalogue (e-Catalogue) is to develop products and services database, assets data and inventory data that shall be available and standardized (products codification, categorization and classification, assets composition) as well as to do clean-up for aviding assets data duplication.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
249
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Statement of Member of Board of Commissioners and Members Board of Directors on the Responsibility for the 2016 Annual Report of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan dan laporan perusahaan perusahaan.
We, the undersigned, testify that all information in the Annual Report of PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) for 2016 is presented in its entirety and we are fully responsible for the correctness of the contents in the Annual Report and Financial Report of the Company.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is hereby made in all truthfulness.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Lalu Sudarmadi Komisaris Utama President Commissioner
Achmad Sanusi Komisaris Commissioner
Asep Iskandar Komisaris Commissioner
250
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Sugihardjo Komisaris Commissioner
Stephanus Budiyono Komisaris Commissioner
Chumaidi Syarief Romas Komisaris Commissioner
Direksi Board of Director
Faik Fahmi Direktur Utama President Director
La Mane Direktur Usaha Pelabuhan Port Business Director
Charda Damanik Direktur SDm dan Umum HR and General Affair Director
M. Fitri Natriawan Direktur Teknik Technical Director
Djunia Satriawan Direktur Keuangan Finance Director
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
251
REFERENSI KETERBUKAAN INFORMASI INFORMATION DICLOSURE REFERENCE Kriteria / Criteria
Penjelasan
Description
Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:
Company’s Name and Annual Report period shall be presented at:
1. Sampul muka;
1. Front Cover;
2. Samping;
2. Spine;
3. Sampul belakang; dan
3. Back Cover; and
4. Setiap halaman.
4. Every Page
Informasi memuat antara lain:
The information includes:
1. Penjualan/pendapatan usaha;
1. Revenue/Sales;
2. Laba (rugi):
2. Earning (loss);
3. Aset
3. Assets
4. Liabilitas
4. Liabilities
5. Ekuitas
5. Equity
Informasi memuat antara lain:
The information includes:
1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi;
1. Total investment with associations;
2. Jumlah aset;
2. Total assets;
3. Jumlah liabilitas; dan
3. Total liabilities; and
4. Jumlah ekuitas.
4. Total equity.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan.
The information covers 5 (five) common financial ratio that are relevant with the Company’s industry.
Halaman / Page
I. Umum / General Provisions Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris. L The Annual Report shall be written in the good Indonesian, and also recommended to present this report in English. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca. L The Annual Report shall be printed with a good quality and using readable font type and size Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas The Annual Report shall present corporate identity obviously
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting / Key Financial Highlights Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku./ Information of comparatives statements of incomes within recent 5 (five) fiscal years.
Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku. / Information of comparative financial positions within recent 5 (five) fiscal years.
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku. / Comparative financial ratio within recent 5 (five) fiscal years.
252
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
6
6
7
Kriteria / Criteria
Penjelasan
Description
Halaman / Page
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik / Shares Price Information in Table and Chart
Perusahaan tidak melakukan perdagangan saham
The company had not traded its shares
7
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir / Information on issued Bonds, Sukuk or Converted Bonds within recent 2 (two) fiscal years
Perusahaan sampai tahun 2016 tidak menerbitkan obligasi, sukuk dan obligasi konversi sehingga tidak ada informasi terkait jumlah obligasi/sukuk dan obligasi konversi yang beredar
The Company until 2016 does not issue bonds, sukuk and convertible bonds so there is no information related to the number of bonds / sukuk and convertible bonds outstanding
7
Memuat hal-hal sebagai berikut:
Contains the followings:
14
1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya;
1. Assessment on the Board of Directors Performance in the course of Company’s management altogether with the assessment basis;
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya;
2. View on the Company’s business prospect prepared by the Board of Directors and basis for the consideration;
3. Pandangan atas penerapan/ pengelolaan whistleblowing system (WBS) di perusahaan dan peran Dewan Komisaris dalam WBS tersebut; dan
3. View on Whistle Blowing System (WBS) implementation and role of the Board of Commissioners in the WBS practice; and
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan perubahannya.
4. Change to Board of Commissioners composition altogether with the reason (if any).
Memuat hal-hal sebagai berikut:
Contains the followings:
1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain:
1. Analysis on the Company’s performance including :
a. kebijakan strategis;
a. strategic policy;
b. perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan; dan
b. comparison between target and realization; and
c. kendala-kendala yang dihadapi perusahaan dan langkah-langkah penyelesaiannya;
c. issues experienced by the Company and settlement plants;
2. Analisis tentang prospek usaha;
2. Business prospect analysis;
3. Perkembangan penerapan tata kelola perusahaan pada tahun buku; dan
3. Corporate governance practice; and
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi / Report from Board of Commissioners and Board of Directors Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
20
253
Kriteria / Criteria
Penjelasan
Description
Halaman / Page
Tanda tangan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi / Signatures of the Board of Directors and Board of Commissioners Members
Memuat hal-hal sebagai berikut:
Contains the followings:
1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri;
1. The signatures are disclosed in separated sheet;
2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan;
2. Board of Directors and Board of Commissioners Responsibility Statement upon the Authenticity of the Annual Report Contens;
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan
3. Signed by all Board of Directors and Board of Commisioners Members by declaring their name and position; and
Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website.
The information includes name and address, zip code, phone number, fax number, email and website.
Mencakup antara lain: tanggal/ tahun pendirian, nama, perubahan nama perusahaan (jika ada), dan tanggal efektif perubahan nama perusahaan.
Includes, among others: date/ year of establishment, name and effective date of the Company’s name change.
Riwayat Singkat perusahaan / Brief History of the Company
Mencakup antara lain: tanggal/ tahun pendirian, nama, perubahan nama perusahaan (jika ada), dan tanggal efektif perubahan nama perusahaan.
Includes, among others: date/ year of establishment, name and effective date of the Company’s name change.
32
Bidang usaha / Line of Business
Uraian mengenai antara lain:
The description includes:
32
1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir;
1. Business activity based on the latest Articles of Association;
2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan
2. Business activity that is operated; and
3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan.
3. Products and services provided.
Struktur Organisasi / Organization Structure
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi.
In chart, including name and position at least until one level below the Board of Directors
40
Visi, Misi, dan Budaya / Perusahaan / Vision and Mission
Mencakup:
Includes:
36
1. Visi perusahaan;
1. Vision;
2. Misi perusahaan;
2. Mission
250 - 251
IV. Profil Perusahaan / Company Profile Nama dan alamat lengkap perusahaan / Name and Full Address of the Company
254
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
30
Kriteria / Criteria
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris / Identity and Brief Profile of Board of Commissioners Members
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi / Identity and Brief Profile of Board of Directors Members
Penjelasan
Description
3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah direviu dan disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris pada tahun buku; dan
3. Explanation of the Vision and Mission Approval by the Board of Directors/Board of Commissioners
4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan.
4. Statements of Corporate Culture
Informasi memuat antara lain:
The information includes:
1. Nama;
1. Name;
2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain);
2. Position (including position in other companies or organizations);
3. Umur;
3. Age;
4. Domisili;
4. Domicile;
5. Pendidikan (Bidang Studi dan
5. Education (Major and
Lembaga Pendidikan);
Educational Institution)
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi & Periode Menjabat); dan
6. Career History (Position, Institution & Serving Period); and
7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk.
7. Appointment History (period and position) as member of Board of Commissioners in the Company since initial appointment.
Informasi memuat antara lain:
The information includes:
1. Nama;
1. Name;
2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain);
2. Position (including position in other companies or organizations);
3. Umur;
3. Age;
4. Domisili;
4. Domicile;
5. Pendidikan (Bidang Studi dan
5. Education (Major and
Lembaga Pendidikan);
Educational Institution)
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan
6. Career History (Position, Institution and Serving Period); and
7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota Direksi di Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk.
7. Appointment History (period and position) as member of Board of Directors in the Company since initial appointment.
Halaman / Page
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
42
48
255
256
Kriteria / Criteria
Penjelasan
Description
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan data pengembangan kompetensi karyawan yang mencerminkan adanya kesempatan untuk masing- masing level organisasi / Employee Demography (2 years comparative) and description of their competency development (i.e. employee education and training aspects)
Informasi memuat antara lain:
The information includes:
1. Jumlah karyawan untuk masingmasing level organisasi;
1. Employee demography by organization level;
2. Jumlah karyawan untuk masingmasing tingkat pendidikan;
2. Employee demography by education level;
3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian;
3. Employee demography by employment status;
4. Data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan pada tahun buku yang terdiri dari pihak (level jabatan) yang mengikuti pelatihan, jenis pelatihan, dan tujuan pelatihan; dan
4. Employee competency development program initiated in recent fiscal year consists of training participants (position level), type of training, and purpose of the training; and
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan pada tahun buku.
5. Realization of employee competency development budget.
Komposisi Pemegang saham / Shareholders Composition
Kepemilikan saham sepenuhnya milik Pemerintah Republik Indonesia
Shareholding fully owned by the Government of the Republic of Indonesia
53
Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi / List of subsidiary and/or association
Perseroan tidak memiliki anak perusahaan sehingga tidak ada informasi terkait nama, presentase kepemilikan, bidang usaha dan status operasi terkait dengan anak perusahaan.
The Company has no subsidiary, therefore, information related with name, ownership percentage, line of business and operational status of the subsidiary are unavailable
53
Kronologi penerbitan saham (termasuk private placement) dan/atau pencatatan saham dari awal penerbitan sampai dengan akhir tahun buku
Sampai dengan tahun 2016, Perusahaan belum mencatatkan saham di Bursa Saham, sehingga tidak ada informasi terkait kronologis pencatatan, perubahan jumlah saham, maupun nama bursa.
As end of 2016, the Company has not yet listed its shares at the Stock Exchange, therefore, information about the listing chronology, change in shares outstanding and name of stock exchange are unavailable.
53
Shares Listing Chronology (including private placement) and/or shares listing since the initial issuance until end of fiscal year
Sampai dengan tahun 2016, Perusahaan belum mencatatkan saham di Bursa Saham, sehingga tidak ada informasi terkait kronologis pencatatan, perubahan jumlah saham, maupun nama bursa.
As of 2016, the Company has not yet listed any securities at the Stock Exchange, therefore, information related with the listing chronology, change in securities outstanding and name of the stock exchange are unavailable
53
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Halaman / Page 183 - 200
Kriteria / Criteria
Penjelasan
Description
Kronologi penerbitan dan/atau pencatatan efek lainnya dari awal penerbitan sampai dengan akhir tahun buku / Other Securities Listing Issuance and/or Listing Chronology since the initial issuance until end of fiscal year
Sampai dengan tahun 2016, Perusahaan belum mencatatkan saham di Bursa Saham, sehingga tidak ada informasi terkait kronologis pencatatan, perubahan jumlah saham, maupun nama bursa.
As end of 2016, the Company has not yet listed its shares at the Stock Exchange, therefore, information about the listing chronology, change in shares outstanding and name of stock exchange are unavailable.
53
Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang / Name and address of stock market supporting institution and/or profession
Informasi memuat antara lain:
The information contains, as follows:
53
1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan;
1. Name and address of Shares Registrar/Company’s Shares Administrator;
2. Nama dan alamat Kantor cabang/ perwakilan.
2. Name and Address of Public Accountant Firm; and
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
3. Name and address of rating company.
2. Nama dan alamat kantor cabang/ perwakilan.
2. Name and address of branch/ representative office.
Memuat uraian mengenai:
The information contains, as follows:
1. Penjelasan masing-masing segmen usaha.
1. Explanation about each business segment.
2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:
2. Performance by business segment, including:
a. Produksi;
a. Production;
b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;
b. Increasing/decreasing production capacity;
c. Penjualan/pendapatan usaha; dan
c. Sales/Revenue; and
d. Profitabilitas.
d. Profitability.
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan suatu akun (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
Financial performance analysis including comparison of financial performance in recent fiscal year with earlier year and the cause of increasing/ decreasing performance (narrative explanation and table), includes the information, as follows:
Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada) Name and address of subsidiary or branch office or representative office (if any)
Halaman / Page
56 - 57
V. Analisa & Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan / Management’s Discussion & Analysis on the Company’s Performance Tinjauan operasi per segmen usaha / Operational Review by Business Segment
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan / Description on Financial Performance
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
64
74
257
Kriteria / Criteria
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan / Discussion and analysis on solvency and receivables collectability by presenting calculation of ratio that are relevant with the Company’s industry
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal (bukan ikatan pendanaan) pada tahun buku terakhir Discussion on material commitment for capital expenditure
Penjelasan
Description
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
1. Current assets, non-current assets, and total assets;
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas;
2. Current liabilities, non-current liabilities and total liabilities;
3. Ekuitas;
3. Equity;
4. Penjualan/pendapatan usaha, beban, laba (rugi), penghasilan komprehensif lain & penghasilan komprehensif periode berjalan; dan
4. Sales/Revenue, expense and profit (loss), comprehensive income & total comprehensive income (loss); and
5. Arus kas.
5. Cash flows.
Penjelasan tentang :
Explanation on :
1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang; dan
1. Solvency, both short-term and long-term; and
2. Tingkat kolektibilitas piutang.
2. Receivables collectability ratio.
Penjelasan tentang:
Explanation on:
1. Nama pihak yang melakukan ikatan;
1. Name of the committed party;
2. Tujuan dari ikatan tersebut;
2. Purpose of the commitment;
3. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut;
3. Soruce of fund expected to fulfill the commitment;
Halaman / Page
81
84
4. Mata uang yang menjadi denominasi; 4. Denomination currency; and dan
Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir / Discussion on capital expenditure realization in recent fiscal year
258
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
5. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
5. Initiatives plannedby the Company as protection from related foreign currency.
Penjelasan tentang:
Explanation on:
1. Jenis investasi barang modal;
1. Type of capital expenditure;
2. Tujuan investasi barang modal; dan
2. Purpose of capital expenditure; and
3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir.
3. Value of capital expenditure realization in recent fiscal year.
85
Kriteria / Criteria
Penjelasan
Description
Halaman / Page
Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, dan lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan / Information on comparison between target at beginning of fiscal year with the result (realization), and target or projection to be achieved within one upcoming period in terms of revenue, profit, capital structure or others considered necessary for the Company.
Informasi memuat antara lain:
The information includes:
1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi); dan
1. Comparison between target at beginning of fiscal year and result (realization); and
2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun mendatang.
2. Target or projection to be achieved within one upcoming period
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan / Subsequent material information and fact after accountant reporting date
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan.
Description on subsequent material event after accountant reporting date including its impact to future performance and business risk. Notes: If there is no subsequent material information after accountant reporting date, the condition shall be disclosed.
92
Uraian tentang prospek usaha perusahaan / Description on business prospect
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.
Description on business prospect related with the industry and economics generally followed by quantitative supporting data from reliable sources.
88
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir / Description on dividen policy and amount of cash dividend per share and total dividend per annum that is announced or paid within 2 (two) recent fiscal years
Memuat uraian mengenai:
The information includes:
89
1. Kebijakan pembagian dividen;
1. Dividend policy;
2. Total dividen yang dibagikan;
2. Total dividend paid;
3. Jumlah dividen kas per saham;
3. Total cash dividend per share;
4. Payout ratio; dan
4. Payout ratio; and
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
85
259
Kriteria / Criteria
Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/ atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP) yang masih ada sampai tahun buku Employee and/or management stock option plan (ESOP/MSOP)
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana) / Public offering proceeds realization (in the course of the Company has a mandatory to report proceeds realization)
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi / Material information on investment, expansion, divestment, business merger/joint, acquisition and/or debt/capital restructuring
260
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Penjelasan
Description
5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas. untuk masingmasing tahun.
5. Cash dividend announcement and payment date in each year.
Memuat uraian mengenai:
The information includes:
1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya;
1. Amount of ESOP/MSOP shares and realization;
2. Jangka waktu;
2. Maturity;
3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan
3. Requirement for eligible employee and/or management;
4. Harga exercise.
4. Exercise price.
Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan.
Notes: If the program is unavailable, the condition shall be disclosed.
Memuat uraian mengenai:
The information includes:
1. Total perolehan dana;
1. Total proceeds;
2. Rencana penggunaan dana;
2. Proceeds realization plan;
3. Rincian penggunaan dana;
3. Detail of proceeds realization;
4. Saldo dana; dan
4. Outstanding; and
5. Tanggal persetujuan RUPS/ RUPO atas perubahan penggunaan dana (jika ada).
5. Date of GMS approval on the change of proceeds realization (if any).
Memuat uraian mengenai:
The information includes:
1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;
1. Name of the transaction and nature of the affiliated relation;
2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
2. Explanation about the transaction fairness;
3. Alasan dilakukannya transaksi;
3. Reason of the transaction;
4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir;
4. Realization of the transaction during the recent fiscal year period;
Halaman / Page
89
90
90
Kriteria / Criteria
Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan terhadap perusahaan pada tahun buku terakhir Description on change in regulation in recent fiscal year.
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir / Impact to the Company Description on change in accounting policy implemented in recent fiscal years
Penjelasan
Description
5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan
5. Company policy related with transaction review mechanism; and
6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
6. Compliance with related Law and regulation.
Uraian memuat antara lain:
The information contains information, as follows:
1. Nama peraturan perundangundangan yang mengalami perubahan; dan
1. Name of changing regulation; and
2. Dampaknya (kuantitatif dan/ atau kualitatif ) terhadap perusahaan (jika signifikan) atau pernyataan bahwa dampaknya tidak signifikan.
2. Impacts (quantitative and/or qualitative) to the Company (if significant) or statements that the impact is less material.
Uraian memuat antara lain:
Description includes:
1. Perubahan kebijakan akuntansi;
1 Change in accounting policy;
2. Alasan perubahan kebijakan akuntansi; dan
2. Reason of the change to the accounting policy; and
3. Dampaknya secara kuantitatif terhadap laporan keuangan.
3. Quantitative impact on the financial statements
Informasi kelangsungan usaha / Information on Pengungkapan informasi mengenai: Business Sustainability
Halaman / Page
Disclosure of information,as follows:
1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir;
1. Issues with potential significant impact towards the Company’s business sustainability in the recent fiscal year.
2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan
2. Assessment form the management on issues explained at point 1; and Management in the assessment.
3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment.
3. The assumptions used by management in assessing.
Uraian memuat antara lain:
Description includes:
1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris;
1. Description on Board of Commissioners’ responsibility;
91
91
92
VI. Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Uraian Dewan Komisaris Description on Board of Commissioners
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
107
261
Kriteria / Criteria
Uraian Direksi Description of Board of Directors
Penilaian Penerapan GCG untuk tahun buku 2015 yang meliputi paling kurang aspek Dewan Komisaris dan Direksi l GCG Assessment for Fiscal Year 2015 including, at least, Board of Commissioners and Board of Directors aspects
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Description on remuneration policy for Board of Commissioners and Board of Directors
262
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Penjelasan
Description
2. Penilaian atas kinerja masing- masing komite yang berada di bawah Dewan Komisaris dan dasar penilaiannya; dan
2. Evaluation to performance of each Committee under the Board of Commissioners and evaluation basis; and
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris).
3. Disclosure on Board Charter (Board of Commissioners Working Guideline and Procedure).
Uraian memuat antara lain:
The information includes:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi;
1. Scope of individual duty and responsibility for every Board of Directors member;
2. Penilaian atas kinerja komite- komite yang berada di bawah Direksi (jika ada); dan
2. Assessment on the Committees under the Board of Directors (if any); and
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi).
3. Disclosure on Board Charter (Board of Directors Working Guideline and Procedure).
Memuat uraian mengenai:
The information includes:
1. Kriteria yang digunakan dalam penilaian;
1. Assessment criteria:
2. Pihak yang melakukan penilaian;
2. Name of the Assessor;
3. Skor penilaian masing-masing kriteria;
3. Score for each criteria;
4. Rekomendasi hasil penilaian; dan
4. Assessment recommendation; and
5. Alasan belum/tidak diterapkannya rekomendasi.
5. Reason for recommendation that is not/not yet implemented.
Catatan: apabila tidak ada penilaian penerapan GCG untuk tahun buku 2015, agar diungkapkan.
Notes: If there is no GCG Assessment in 2015, the condition shall be disclosed.
Mencakup antara lain:
The information includes:
1. Pengungkapan prosedur pengusulan sampai dengan penetapan remunerasi Dewan Komisaris;
1. Disclosure of Board of Commissioners remuneration proposal until stipulation procedure;
2. Pengungkapan prosedur pengusulan sampai dengan penetapan remunerasi Direksi;
2. Disclosure of Board of Directors remuneration proposal until stipulation procedure;
Halaman / Page
121
101
131
Kriteria / Criteria
Frekuensi & Tingkat Kehadiran Rapat yang dihadiri mayoritas anggota pada rapat Dewan Komisaris (minimal 1 kali dalam 2 bulan), Rapat Direksi (minimal 1 kali dalam 1 bulan), dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi (minimal 1 kali dalam 4 bulan) l Meeting frequency & attendance list that is attended by majority of the members in Board of Commissioners meeting (minimum once in 2 months), Board of Directors meeting (minimum once in 1 month), and Board of Commissioners and Board of Directors Joint Meeting (Management Meeting) (minimum once in 4 months)
Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali Disclosure of affiliation among the Board of Directors members, Board of Commissioners and Ultimate/Controlling Shareholders
Penjelasan
Description
3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris;
3. Remuneration structure indicating remuneration component and amount per component for every Board of Commissioners member;
4. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Direksi;
4. Remuneration structure indicating remuneration component and amount per component for every Board of Directors member;
5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi; dan
5. Disclosure of Board of Directors remuneration indicator; and
6. Pengungkapan bonus kinerja, bonus non kinerja, dan/atau opsi saham yang diterima setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi (jika ada).
6. Disclosure of performance and non-performance incentives and/or stock option received by every Board of Commissioners and Board of Directors member (if any).
Informasi memuat antara lain:
The information includes:
1. Tanggal Rapat;
1. Meeting date;
2. Peserta Rapat; dan
2. Meeting participants; and
3. Agenda Rapat.
3. Meeting agenda.
untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan.
for every Board of Commissioners meeting, Board of Directors meeting or Management Meeting
Mencakup antara lain:
The information includes:
1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya;
1. Affiliation among the Board of Directors members;
Halaman / Page
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
115
108
263
Kriteria / Criteria
Komite Audit / Audit Committee
Komite Nominasi dan/atau Remunerasi / Nomination and/or Remuneration Committee
264
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Penjelasan
Description
2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;
2. Affiliation between Board of Directors and Board of Commissioners members;
3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/ atau Pengendali;
3. Affiliation between Board of Directors members with Ultimate and/or Controlling Shareholders;
4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan
4. Affiliation among the Board of Commissioners members; and
5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali.
5. Affiliation between Board of Commissioners members with Ultimate and/or Contrplling Shareholders.
Mencakup antara lain:
The information includes:
1. Nama, jabatan, dan periode jabatan anggota komite audit;
1. Name and position of Audit Committee members;
2. Riwayat pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan) dan pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat) anggota komite audit;
2. Educational background (Major and Institution) and career history (Position, Instituion, and tenure) of the Audit Committee members;
3. Independensi anggota komite audit;
3. Independency of Audit Committee members;
4. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Description of duty and responsibility;
5. Uraian pelaksanaan kegiatan komite audit pada tahun buku; dan
5. Description of Audit Committee working report in the fiscal year; and
6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit.
6. Audit Committee meeting frequency and attendance level.
Mencakup antara lain:
The information includes:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/ atau remunerasi;
1. Name, position and brief profile of Nomination and/ or remuneration committee members;
2. Independensi komite nominasi dan/ atau remunerasi;
2. Independency of nomination and/or remuneration committee members;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
3. Description of duty and responsibility;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau remunerasi pada tahun buku;
4. Description of nomination and/ or remuneration committee working report in the fiscal year; and
Halaman / Page
132
144
Kriteria / Criteria
Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan Other Committees under the Board of Commissioners established by the Company
Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan Description of Corporate Secretary Duty and Function
Uraian mengenai unit audit internal / Description on Internal Audit Unit
Penjelasan
Description
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/ atau remunerasi;
5. Nomination and/or remuneration committee meeting frequency and attendance level;
6. Pernyataan adanya pedoman komite nominasi dan/atau remunerasi; dan
6. Statements of nomination and/ or remuneration committee charter; and
7. Kebijakan mengenai suksesi direksi.
7. Board of Directors succession policy.
Mencakup antara lain:
The information includes:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain;
1. Name, position, and brief profile of the other committee’s members;
2. Independensi komite lain;
2. Independency of other committee’s members;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
3. Description of duty and responsibility;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain pada tahun buku; dan
4. Description of working report by the other committees; and
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.
5. Other committees meeting frequency and attendance level.
Mencakup antara lain:
The information includes:
1. Nama, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan;
1. Name and brief profile of Corporate Secretary;
2. Domisili;
2. Domicile;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab; dan
3. Description of duty and responsibility; and
4. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku.
4. Corporate secretary working report in the fiscal year.
Mencakup antara lain:
The information includes:
1. Nama ketua unit audit internal;
1. Name of Internal Audit Unit Chief;
2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal;
2. Total personnel (internal auditor) at Internal Audit Unit;
3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal;
3. Certification as internal audit profession;
4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan;
4. Position of internal audit unit in the organization structure;
5. Uraian pelaksanaan kegiatan unit audit internal pada tahun buku; dan
5. Description of internal audit unit working report; and
Halaman / Page
132
147
132 - 137
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
265
Kriteria / Criteria
Akuntan Publik / Public Accountant
Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan / Description on Risk Management
Uraian mengenai sistem pengendalian intern Description on internal control system
266
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Penjelasan
Description
6. Pihak yang mengangkat dan memberhentikan ketua unit audit internal.
6. Party who appointed and discharged Head of Internal Audit Unit.
Mencakup antara lain:
The information includes:
1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;
1. Name and period of public accountant auditing the annual financial statements for 5 recent years;
2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;
2. Name and period of Pulic Accountant Firm auditing annual financial statements for 5 recent years;
3. Besarnya fee untuk masing- masing jenis jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik pada tahun buku terakhir; dan
3. Amount of fee for each service provided by the public accountant in recent fiscal year; and
4. Jasa lain yang diberikan Kantor Akuntan Publik dan akuntan publik selain jasa audit laporan keuangan tahunan pada tahun buku terakhir.
4. Other service provided by Public Accountant Firm besides annual financial statements audit
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan.
Notes: If there is no other service provided, the condition shall be disclosed.
Mencakup antara lain:
The information includes:
1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan;
1. Explanation on risk management sytem implemented by the Company
2. Penjelasan mengenai hasil reviu yang dilakukan atas sistem manajemen risiko pada tahun buku;
2. Explanation on evaluation done to effectiveness of the risk management system;
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan
3. Explanation on risks profile of the Company; and
4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.
4. Risk mitigation plan.
Mencakup antara lain:
The information includes:
1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian internal, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional;
1. Brief explanation on internal control system including financial and operational controlling;
2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional (COSO – internal control framework); dan
2. Explanation of internal control system compliance with international-standard framework (COSO – internal control framework); and
Halaman / Page
53
138 - 139
153 - 163
Kriteria / Criteria
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup / Description on corporate social responsibility related with environment
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja Description on corporate social responsibility related with Employment, Occupational Health and Safety
Penjelasan
Description
3. Penjelasan mengenai hasil reviu yang dilakukan atas pelaksanaan sistem pengendalian internal pada tahun buku.
3. Explanation on evaluation to the internal control system
Mencakup antara lain informasi tentang:
The information includes:
1. Target/rencana kegiatan pada tahun 2016 yang ditetapkan manajemen;
1. Activity target/plan in 2016 as implemented by the management;
2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak kuantitatif atas kegiatan tersebut; dan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, mekanisme pengaduan masalah lingkungan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain.
2. Activity realization and quantitative impact from the activity; and related with environmental initiative engaged with operational activity of the Company, such as environment- friendly and recycle material and energy consumption, waste treatment system, environment issue complaint mechanism, environmental aspect consideration in loans disbursement for the customers, and others
3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
3. Environmental certification.
Mencakup antara lain informasi tentang:
The information includes:
1. Target/rencana kegiatan pada tahun 2016 yang ditetapkan manajemen; dan
1. Activity target/plan in 2016 as implemented by the management; and
2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak kuantitatif atas kegiatan tersebut terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, remunerasi, mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan, dan lain-lain.
2. Activity realization and quantitative impact from the activity related with employment, occupational health and safety practice such as equality of gender and job opportunity, employee turnover ratio, remuneration, occupational issue handling mechanism, and others.
Halaman / Page
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
221
216
267
Kriteria / Criteria
Penjelasan
Description
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan Description on corporate social responsibility related with social and community development
Mencakup antara lain informasi tentang:
The information includes:
1. Target/rencana kegiatan pada tahun 2016 yang ditetapkan manajemen;
1. Activity target/plan in 2016 as implemented by the management;
2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut; dan
2. Activity realization and impact from the activity; and
3. Biaya yang dikeluarkan Terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi, pelatihan mengenai anti korupsi, dan lain-lain.
3. Allocated budget Related with social and community development, such as local workers employment, community development in operational area, social facilities and infrastructures development, other types of donation, anti- corruption policy and procedure communication, anti-corruption training and others.
Mencakup antara lain:
The information includes:
1. Target/rencana kegiatan yang pada tahun 2016 ditetapkan manajemen; dan
1. Activity target/plan in 2016 as implemented by the management; and
2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut
2. Activity realization and impact from the activity
Terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
Related with product responsibility such as customer health and safety, product information, channel, customer complaint number and handling and others
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya.
Description on the availability of corporate information and data access publicly, i.e via website (in Indonesian and English), mass media, mailing list, bulletin, analyst meeting and others
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen Description on corporate social responsibility related with responsibility to customers
Akses informasi dan data perusahaan / Corporate Information and Data Access
268
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Halaman / Page 216
230
30
Kriteria / Criteria
Penjelasan
Description
Bahasan mengenai kode etik / Description on Code of Conducts
Memuat uraian antara lain:
The information includes:
1. Pokok-pokok kode etik;
1. Code of Conducts provisions;
2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi;
2. Disclosure that Code of Conducts prevail for entire organization level;
3. Penyebarluasan kode etik;
3. Code of Conducts dissemination;
4. Sanksi untuk masing-masing jenis pelanggaran yang diatur dalam kode etik (normatif ); dan
4. Punishment for every violation as stipulated in the Code of Conducts (normative);
5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun buku terakhir.
5. Number of Code of Conducts violation, punishment administered in recent fiscal year
Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
Notes: If Code of Conducts violation is unavailable in recent fiscal year, the condition shall be disclosed.
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:
The information includes Whistle Blowing System mechanism, as follows:
1. Penyampaian laporan pelanggaran;
1. Fraud report submission;
2. Perlindungan bagi whistleblower;
2. Protection to the Whistle Blower;
3. Penanganan pengaduan;
3. Report handling;
4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan
4. Report Manager authority; and
5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir; dan
5. Total report received and processed in recent fiscal year; and
6. Sanksi/tindak lanjut atas pengaduan yang telah selesai diproses pada tahun buku.
6. Punishment/follow-up on the report that had been processed completely during the fiscal year.
Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk dan telah selesai diproses pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
Notes: If neither incoming or processed report in recent fiscal year, the condition shall be disclosed.
Pengungkapan mengenai whistleblowing system Disclosure on Whistle Blowing System
Halaman / Page
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
177
178
269
Kriteria / Criteria
Penjelasan
Description
Halaman / Page
Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Declaration from the Board of Directors and/or Board of Commissioners on Financial Statements Responsibility
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan.
Compliance with regulations related with Financial Statements Responsibility
i
Opini auditor independen atas laporan keuangan Independent Auditor Opinion on the Financial Statements
Deskripsi memuat tentang:
Description includes information, as follows:
ii
Deskripsi Auditor Independen di Opini Description of Independent Auditor in the Opinion
1. Nama dan tanda tangan;
1. Name & signature;
2. Tanggal Laporan Audit; dan
2. Date of Audit Report; and
3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.
3. KAP and Public Accountant Registries.
Memuat secara lengkap unsur- unsur laporan keuangan:
Full disclosure of financial statements parts, as follows:
1. Laporan posisi keuangan;
1. Statements of financial position (balance sheet);
2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain;
2. Statements of profit or loss;
3. Laporan perubahan ekuitas;
3. Statements of equity change;
4. Laporan arus kas;
4. Statements of cash flows;
5. Catatan atas laporan keuangan;
5. Note son the financial statements; and
6. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan
6. Comparative statements on earlier period; and
7. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan).
7. Statements of financial position at beginning of earlier period when the entity implemented certain accounting policy retrospectively or restating the financial statement accounts, or when the entity reclassified the accounts in the financial statements (if relevant)
Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
The information includes:
1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan;
1. Classification of three activity categories: operating, investing and financing;
2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi;
2. Implementation of direct method to report cash flows from operating activities;
VII. Informasi Keuangan / Financial Information
Laporan keuangan yang lengkap Complete Financial Statements
Laporan Arus Kas / Statements of Cash Flows
270
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
1-2
5
Kriteria / Criteria
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi / Summary of Accounting Policy
Penjelasan
Description
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan
3. Separation of disclosure between inflow and outflow cash in recent year on operating, investing and financing activities; and
4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan.
4. Disclosure of non-cash transaction that shall be disclosed in the notes on financial statements.
Meliputi sekurang-kurangnya:
The information, at least, includes:
1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK
1. Statement of compliance with the FAS;
2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan;
2. Basis of Financial Statements measurement and preparation;
3. Pajak penghasilan;
3. Recognition of income and expenses;
4. Imbalan kerja; dan
4. Employment benefits; and
5. Instrumen Keuangan.
5. Financial Instruments.
Halaman / Page
11 - 19
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
271
272
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENT
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) Laporan Keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
DAFTAR ISI Halaman Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan
1-2 3 4 5 6 - 56
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2016
(Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2016
2d,2e,4,28,29 2c,2f,5,28
1.939.212.447.294
1.941.144.336.498
188.749.370 19.353.633.062 39.666.726.000 33.990.098.411 43.392.890.765 27.595.716.764 22.370.181.735 3.432.825.193
637.737.054 8.662.649.188 31.919.001.000 16.014.075.354 42.629.779.810 10.042.653.093 17.579.473.962 7.310.074.121
2.129.203.268.594
2.075.939.780.080
2j,3,11a
3.696.240.125.652
2.979.422.861.019
2j,2k,11b 2f,12
397.772.322.758 6.330.849.170
304.028.144.388 5.358.879.670
4.100.343.297.580
3.288.809.885.077
6.229.546.566.174
5.364.749.665.157
Reklasifikasi
2015*
ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Jaminan Pendapatan yang masih harus diterima Persediaan Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka Aset lancar lainnya
2f,6 2c, 2g,7,28 2g,8 2o,14a 2c,2h,9,28 2f,10
Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset tetap - setelah dikurangi dengan Akumulasi penyusutan sebesar Rp1.506.795.538.005 per 31 Desember 2016 dan Rp1.297.785.843.911 per 31 Desember 2015
Aset sewa pembiayaan Akumulasi penyusutan sebesar Rp48.878.891.640 per 31 Desember 2016 dan Rp31.402.622.382 per 31 Desember 2015
Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET * Direklasifikasi, lihat catatan 33
Lihat catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
1
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2016
(Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Utang asuransi Beban akrual Liabilitas sewa pembiayaan jatuh tempo satu tahun Utang jangka pendek lainnya
2016
Reklasifikasi
2015*
16.519.906.069 106.255.942.274 36.707.424.435 16.084.805.886 120.576.451.824 54.545.269.403 29.396.293.499
19.506.872.327 94.615.869.289 18.854.874.465 17.807.627.459 82.699.791.281 46.823.392.465 27.718.282.993
380.086.093.390
308.026.710.279
2l,3,18 14d
51.667.432.182 16.315.190.164
41.480.784.901 16.572.794.753
*, 2c,2k,19,28,33
73.037.668.090 408.873.790
51.521.616.357 54.415.124
141.429.164.226
109.629.611.135
521.515.257.616
417.656.321.414
2.989.250.000.000 1.662.528.350.959 7.741.162.065 808.066.160.529 233.602.954.852 6.842.680.153
1.989.250.000.000 1.063.948.713.927 1.007.741.162.065 677.251.653.998 197.858.622.940 11.043.190.812
JUMLAH EKUITAS
5.708.031.308.558
4.947.093.343.742
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
6.229.546.566.174
5.364.749.665.156
2c,13,28 2o,14b 15 16 *,2c,2k,19,28,33 17
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas sewa pembiayaan, setelah dikurangi jatuh tempo satu tahun Liabilitas jangka panjang lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham Modal dasar - nilai nominal Rp1.000.000,- per saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh per 31 Desember 2016 sebesar 2.989.250 lembar saham dan per 31 Desember 2015 sebesar 1.989.250 lembar saham
Bantuan Pemerintah yang belum ditentukan statusnya Tambahan modal disetor Cadangan modal Saldo laba belum ditentukan penggunaannya Keuntungan pengukuran kembali imbalan kerja - bersih
2i,20 2n,21 22 23
* Direklasifikasi, lihat catatan 33
Lihat catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
2
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan PENDAPATAN USAHA
2016
2015
2c,2m,24,28
Usaha penyebrangan Usaha pelabuhan Aneka usaha jasa
1.394.535.023.682 531.691.198.486 385.088.326.995
1.361.682.499.026 510.663.422.669 458.074.690.841
Jumlah Pendapatan Usaha
2.311.314.549.163
2.330.420.612.536
Usaha penyebrangan Usaha pelabuhan Aneka usaha jasa
(1.168.214.490.601) (265.171.609.240) (347.634.587.421)
(1.130.367.779.161) (219.338.328.467) (426.721.834.228)
Jumlah Beban Pokok
(1.781.020.687.262)
(1.776.427.941.856)
530.293.861.901
553.992.670.680
(407.358.944.315)
(401.753.964.306)
122.934.917.586
152.238.706.374
138.340.121.969
84.460.518.435
261.275.039.555
236.699.224.809
Pajak kini Pajak tangguhan
(26.719.316.500) (1.142.565.632)
(11.429.322.265) (2.422.172.618)
Jumlah beban pajak
(27.861.882.132)
(13.851.494.883)
233.413.157.423
222.847.729.926
(5.600.680.879) 1.400.170.220 (4.200.510.659)
1.588.903.895 (397.225.974) 1.191.677.921
229.212.646.764
224.039.407.847
BEBAN POKOK
2c,2m,25,28
PENDAPATAN BERSIH BEBAN USAHA Beban administrasi dan umum
2m,26
LABA USAHA PENDAPATAN(BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan (beban) lain-lain
2m,27
LABA SEBELUM PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK
2o,3,14c,14d
LABA TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Keuntungan (kerugian) aktuarial Dampak pajak tangguhan JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
18 14d
Lihat catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
3
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Saldo per 1 Januari 2015 Penyertaan Modal Negara BPYBDS Pembagian laba tahun 2015: Cadangan umum Dividen Laba tahun berjalan Laba (rugi) aktuarial, bersih Saldo akhir per 31 Desember 2015 Penyertaan Modal Negara BPYBDS Pembagian laba tahun 2016: Cadangan umum Dividen Laba tahun berjalan Laba (rugi) aktuarial, bersih Saldo akhir per 31 Desember 2016
20 21 23
Modal ditempatkan dan disetor
Tambahan Modal Disetor
Bantuan Pemerintah yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS)
Cadangan Modal
Keuntungan pengukuran kembali Imbalan kerja setelah pajak tangguhan
Saldo laba yang belum ditentukan penggunaanya
Jumlah ekuitas
1.989.250.000.000
7.741.162.065
563.895.717.668
230.289.994.150
141.710.799.522
9.851.512.891
2.942.739.186.296
-
1.000.000.000.000 -
-
833.658.719.777
-
-
1.000.000.000.000 833.658.719.777
-
-
116.689.934.466 (3.333.998.136) -
-
(116.689.934.466) (50.009.972.043) 222.847.729.927 -
1.191.677.921
(53.343.970.179) 222.847.729.927 1.191.677.921
1.989.250.000.000
1.007.741.162.065
677.251.653.998
1.063.948.713.927
197.858.622.940
11.043.190.812
4.947.093.343.742
1.000.000.000.000 -
(1.000.000.000.000) -
-
598.579.637.032
-
-
598.579.637.032
-
-
130.814.506.531 -
-
(130.814.506.531) (66.854.318.980) 233.413.157.423 -
(4.200.510.659)
(66.854.318.980) 233.413.157.423 (4.200.510.659)
2.989.250.000.000
7.741.162.065
808.066.160.529
1.662.528.350.959
233.602.954.852
6.842.680.153
5.708.031.308.558
Lihat catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
4
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2016
2015*
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak Ditambah/(Dikurang) unsur yang tidak mempengaruhi arus kas: Penyusutan aset tetap Laba penjualan aset Penyisihan piutang ragu-ragu Beban estimasi imbalan pasca kerja
*
261.275.039.554
236.699.224.810
11
245.168.854.020 (3.327.040.000) 38.529.333 4.585.966.402
241.947.207.715 (615.569.716) (1.140.452.041) 3.113.883.214
Arus kas sebelum perubahan dalam modal kerja
507.741.349.309
480.004.293.982
Perubahan modal kerja Piutang usaha - bersih Jaminan Pendapatan yang masih harus diterima Persediaan Uang muka dan biaya dibayar dimuka Aset lancar lainnya Aset tidak lancar lainnya Utang usaha Utang akrual Utang pajak Utang asuransi Liabilitas jangka pendek lainnya Liabilitas jangka panjang lainnya
(10.241.996.191) (7.747.725.000) (17.976.023.057) (763.110.954) (4.790.707.773) 3.877.248.928 (1.010.498.833) 8.653.106.727 20.423.403.351 2.562.555.735 (1.722.821.573) 1.678.010.506 354.458.665
2.254.926.557 (1.125.576.000) 972.395.534 1.281.630.497 (1.796.787.859) (6.099.346.264) (1.753.410.507) (12.690.658.008) 8.775.821.092 2.354.970.909 (1.396.589.600) 1.987.114.235 (1.576.804.608)
*
501.037.249.840 (11.529.128.744)
471.191.979.963 (10.954.444.506)
*
489.508.121.097
460.237.535.457
11, 32
(375.744.424.963) 3.327.040.000
(246.920.960.427) 615.569.716
(372.417.384.963)
(246.305.390.711)
(52.168.306.358) (66.854.318.980)
1.000.000.000.000 (47.683.383.953) (53.343.970.179)
(119.022.625.338)
898.972.645.868
(1.931.889.205)
1.112.904.790.614
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.941.144.336.499
828.239.545.884
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.939.212.447.294
1.941.144.336.498
Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap
*
*
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penyertaan modal Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembagian laba Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
* 23
* Direklasifikasi, lihat catatan 33 Lihat catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
5
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan Penyelenggaraan angkutan sungai danau dan penyeberangan pada mulanya dilaksanakan oleh Proyek Angkutan Sungai Danau dan Ferry (PASDF) pada tahun 1973 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. KM.50/R/PHB-1973 tanggal 27 Maret 1973, yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). PASDF berada di bawah pembinaan Direktorat Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Ferry (DLLASDF), Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. KM.91/OT.002/PHB-1980, DLLASDF diubah menjadi Direktorat Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (DLLASDP) dan PASDF diubah namanya menjadi Proyek Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PASDP). Proyek ini mengemban tugas operasi pelayanan angkutan penyeberangan antar pulau serta menyediakan terminal umum untuk penyeberangan angkutan sungai, danau dan ferry. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1986, PASDP berubah statusnya menjadi Perusahaan Umum Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PERUM ASDP). Untuk meningkatkan pelayanan angkutan penyeberangan dan pelabuhan dalam melayani masyarakat, maka pada tahun 1992 Pemerintah meningkatkan status dari bentuk PERUM ASDP menjadi PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Persero) sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 1992 tanggal 17 Maret 1992. Anggaran Dasar Perusahaan dibuat dihadapan notaris Imas Fatimah, S.H., di Jakarta pada tanggal 29 Juni 1993 dengan akta No. 82 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. C2.13294.HT.01.01-Tahun 1993 tanggal 8 Desember 1993. Berdasarkan akta tersebut Perusahaan berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta dengan cabang-cabang tersebar di seluruh Indonesia. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan Akta Notaris Nomor 16 tanggal 5 Februari 2016 yang dibuat oleh Notaris Johny Dwikora Aron, SH, Notaris di Jakarta, dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM sesuai Surat Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-AH.01.03-0017684 tanggal 5 Februari 2016 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT ASDP Indonesia Ferry. b. Maksud dan Tujuan Pendirian Perusahaan Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha dibidang penyelenggaraan jasa pelabuhan, jasa angkutan sungai, danau dan penyeberangan dan jasa angkutan laut serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimilki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/ atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan / mengejar keuntungan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perusahaan menjalankan kegiatan usaha sebagai berikut : - Jasa kepelabuhan angkutan sungai, danau dan penyeberangan - Jasa angkutan sungai, danau dan penyeberangan untuk penumpang, kendaraan, barang dan hewan - Jasa angkutan laut berjadwal untuk penumpang, kendaraan, barang dan hewan - Jasa angkutan laut dan jasa-jasa lainnya yang berkaitan dengan jasa angkutan serta kepelabuhan sungai, danau, dan penyeberangan c. Tempat Kedudukan Perusahaan berkedudukan dan ber Kantor Pusat di Jalan Ahmad Yani No. 52 A, Jakarta Timur. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Nomor : SK.585/HK.001/ASDP-2014 tanggal 2 Juni 2014 tentang Penetapan Kelas Cabang di Lingkungan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). Jumlah cabang operasional dan pelabuhan pada tanggal 31 Desember 2016 terdiri dari 29 Cabang operasional dan 34 pelabuhan, dengan rincian sebagai berikut : No
Cabang Operasional
Kelas Cabang
Pelabuhan
1.
Merak
A
1.1
Merak
2.
Bakauheni
A
2.1
Bakauheni
3.
Balikpapan
A
3.1 3.2
Ketapang Gilimanuk
4.
Ketapang
A
4.1 4.2
Ketapang Gilimanuk
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
6
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM ( Lanjutan) c. Tempat Kedudukan No
Cabang Operasional
Kelas Cabang
Pelabuhan
5.
Kayangan
A
5.1 5.2
Kayangan Pototano
6.
Lembar
A
6.1 6.2
Lembar Padangbai
7.
Kupang
A
7.1 7.2 7.3
Bolok Rote Larantuka
8.
Ternate
B
8.1 8.2
Bastiong Rum
9.
Ambon
B
9.1 9.2 9.3 9.4 9.5
Poka Galala Hunimua Waipirit Namlea
10.
Banda Aceh
B
11.
Batulicin
B
12.
Bau bau
B
13.
Biak
B
14.
Bitung
B
14.1 Bitung
15.
Luwuk
B
15.1 Pagimana
16.
Padang
B
17.
Pontianak
B
18.
Sape
B
19.
Selayar
B
20.
Sibolga
B
21.
Bajoe
C
21.1 Bajoe 21.2 Kolaka
22.
Bangka
C
22.1 Tanjung Kelian
23.
Batam
C
23.1 Telaga Punggur 23.2 Tanjung Uban
24.
Jepara
C
25.
Merauke
C
26.
Singkil
C
27.
Sorong
C
11.1 Batulicin 11.2 Tanjung Serdang
18.1 Sape 18.2 Labuhan Bajo
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
7
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM ( Lanjutan) c. Tempat Kedudukan No
Cabang Operasional
Kelas Cabang
28.
Surabaya
C
29.
Tual
C
Pelabuhan 28.1 Ujung 28.2 Kamal 28.3 Paciran
d. Pengurus Persero Dewan Komisaris Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Nomor 02 tanggal 01 Desember 2015 yang dibuat oleh Notaris Johny Dwikora Aron, SH, Notaris di Jakarta, yang Akta Notaris tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sesuai Surat Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU—AH.01.03-03987494 tanggal 14 Desember 2015 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), susunan Dewan Komisaris periode per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut. Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris
: : : : : :
Lalu Sudarmadi Chumaidi Syarief Romas Stephanus Budiyono Achmad Sanusi Asep Iskandar Sugihardjo
Honorarium dan Remunerasi Dewan Komisaris Penghasilan Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris ditetapkan melalui surat Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor : S.31/DA.MBU/06/2016 tanggal 29 Juni 2016 perihal Penetapan gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas untuk tahun 2016 serta tantiem atas kinerja tahun buku 2015. Honorarium Komisaris Utama sebesar 45 % dari gaji Direktur Utama dan honorarium Komisaris ditetapkan sebesar 90% dari gaji Komisaris Utama. Sedangkan pemberian honorarium, tunjangan, fasilitas dan/atau insentif kerja Sekretaris Dewan Komisaris serta Perangkat Dewan Komisaris lainnya mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Negara BUMN nomor PER-04/MBU/2014, tanggal 10 Maret 2014. Surat Wakil Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara nomor S-375/MBU. Wk/2011, tentang Kebijakan Menteri Negara BUMN dalam Pengurusan dan Pengawasan BUMN, Menetapkan Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tentang Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris (Board Manual). Dewan Direksi Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Nomor 22 tanggal 08 November 2016 yang dibuat oleh Notaris Johny Dwikora Aron, SH, Notaris di Jakarta Utara, yang Akta Notaris tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sesuai Surat Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-AH.01.03-0097462 tanggal 10 November 2016 perihal perubahan Direksi dan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry, susunan Dewan Direksi per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut : Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur SDM dan Umum Direktur Teknik Direktur Usaha Pelabuhan Direktur Usaha Penyebrangan
: : : : : :
Faik Fahmi Djunia Satriawan Chandra Damanik M. Fitri Natriawan Faik Fahmi La Mane
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
8
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM ( Lanjutan) d. Pengurus Persero Dewan Direksi Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Nomor 02 tanggal 01 Desember 2015 dan Akta Notaris Nomor 75 tanggal 29 Juni 2015 yang dibuat oleh Notaris Johny Dwikora Aron, SH, Notaris di Jakarta, yang Akta Notaris tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sesuai Surat Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU—AH.01.03-03987494 tanggal 14 Desember 2015 dan AHU-AH.01.03-0948707 tanggal 6 Juli 2015 perihal perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut. Direktur Utama Direktur SDM dan Umum Direktur Teknik Direktur Usaha Pelabuhan Direktur Usaha Penyebrangan
: : : : :
Danang Sotyo Baskoro Chandra Damanik M. Fitri Natriawan Kemal Heryandri La Mane
Honorarium dan Remunerasi Direksi Penghasilan Direksi ditetapkan melalui surat Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor : S.31/D4.MBU/6/2016 tanggal 29 Juni 2016 perihal Penetapan gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas untuk tahun 2015 serta tantiem atas kinerja tahun buku 2015. Berdasarkan surat tersebut dinyatakan bahwa struktur besaran gaji anggota Direksi lainnya ditetapkan masing-masing sebesar 90% dari gaji Direktur Utama. Selain gaji, Direksi dan Komisaris juga menerima penghasilan berupa tantiem, untuk kinerja tahun 2015 ditetapkan sebesar Rp 6.949.000.000,- Tantiem Direktur dan Komisaris Utama masing-masing sebesar 90% dan 45% dari tantiem Direktur Utama, sedangkan tantiem anggota Dewan Komisaris sebesar 90 % dari tantiem Komisaris Utama dan pembayarannya dihitung proporsional dengan memperhatikan masa kerja efektif Tahun Buku 2015. Sekretaris Dewan Komisaris Sesuai Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT. ASDP Indonesia Ferry nomor : 06/KOM/XII/2013 tanggal 5 Desember 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris dan Staf Sekretariat Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan bahwa memberhentikan Sdr. Masyhur Usman sebagai Sekretaris Dewan Komisaris dan mengangkat Sdr. Komarudin sebagai Sekretaris Dewan Komisaris. Perangkat Kerja Komite Audit Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry Indonesia (Persero), susunan Komite Audit PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) nomor : 01/KOM/IV/2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Audit PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), memutuskan memberhentikan dengan hormat Sdr. Ghazali Bakhtar sebagai Komite Audit PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan mengangkat Sdr. Ruzel sebagai Anggota Komite Audit PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut : Ketua merangkap anggota Anggota Anggota
: Achmad Sanusi : Ruzel : Al Kazar
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
9
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM ( Lanjutan) d. Pengurus Persero Perangkat Kerja Komite Audit Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry nomor 59/KOM/IV/2011, tanggal 1 April 2011 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry, yang menyatakan bahwa memberhentikan dengan hormat Sdr. Parlaungan Simorangkir sebagai Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry dan mengangkat Sdr. Ghazali Bakhtar sebagai Anggota Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry. Susunan Komite Audit PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut : Ketua merangkap anggota Anggota Anggota
: Achmad Sanusi : Ghazali Bakhtar : Al Kazar
Berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) nomor: 01/KOM/I/2015 Tanggal 13 Januari 2015, menetapkan pembentukan Komite Pemantau Manajemen Risiko per 31 Desember 2016 dan 2015 dengan susunan keanggotaan sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Asep Iskandar : Wiharto : Tritoto Harwono
e. Sumber Daya Manusia (SDM) Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah karyawan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) masing-masing sebesar 4.211 orang dan 4.122 orang (tidak diaudit). 2016
2015
Karyawan Perusahaan -
Karyawan Darat Karyawan Laut
1.606 2.605
1.658 2.464
4.211
4.122
6 5 1
6 5 1
12
12
4.223
4.134
Dewan Komisaris, Direksi dan Sekretaris Dewan Komisaris -
Dewan Komisaris Direksi Sekretaris Dewan Komisaris
Secara berkesinambungan, Perusahaan membiayai pengembangan dan peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Perusahaan melalui in-house training , workshop , seminar, symposium dan melakukan benchmarking di dalam dan luar negeri.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
10
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan ("SAK") di Indonesia. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Dasar pengukuran laporan keuangan adalah konsep akrual dan konsep biaya perolehan (historical cost) , kecuali beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan arus kas disusun berdasarkan metode tidak langsung (indirect methode) dan diklasifikasi menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas pada bank, dan investasi jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang. Mata uang yang digunakan dalam penyusunan pelaporan keuangan menggunakan Rupiah, sedangkan aset moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca. Seluruh angka keuangan dalam laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain. c. Transaksi dengan Pihak - Pihak Berelasi Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi dimana dari definisi pihak-pihak berelasi sesuai PSAK 7 adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam pernyataan ini dirujuk sebagai "entitas pelapor"). Definisi pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: 1) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor b. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau c. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor 2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asoisasi dari entitas ketiga. e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diindentifikasidalam huruf a; atau g. Orang yang diindentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas suatu personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Semua transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat suku bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
11
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) d. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam Rupiah berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Berikut adalah kurs mata uang asing yang digunakan pada tanggal neraca (dalam satuan Rupiah) Mata Uang Asing
31 Desember 2016
31 Desember 2015
USD
13.436
13.795
EUR
14.162
15.070
e. Kas dan Setara kas Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dijadikan jaminan utang. Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau tidak dapat digunakan secara bebas tidak tergolong dalam kas dan setara kas. f.
Piutang Usaha dan Piutang lain-lain Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan sebesar nilai wajar sesuai PSAK 50 tentang instrumen keuangan; Penyajian dan Pengungkapan dari PSAK 55 tentang instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Piutang usaha adalah jumlah tagihan dari pelanggan untuk jasa yang diberikan dalam transaksi bisnis pada umumnya. Jika pembayaran piutang diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama), piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar. Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan provisi untuk penurunan nilai. Penyisihan piutang tak tertagih didasarkan kepada tingkat kolektibilitas dan kondisi debitur selama 3 - 5 tahun sebelumnya dan sampai saat ini penilaian tingkat kolektibilitas dilakukan secara individual masing-masing debitur, antara lain penilaian didasarkan atas pertimbangan, antara lain : - Debitur sudah tidak beroperasi - Langkah konfirmasi sudah dilakukan, namun tidak pernah ada jawaban, dan alamat debitur sudah tidak dapat dilacak.
g. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar biaya perolehan (aquisition cost ), yang meliputi harga beli material, biaya konversi dan biaya lainnya yang timbul sampai sediaan dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai (present location and condition ). Termasuk dalam pengertian persediaan barang terdiri dari (1) suku cadang kapal/pelabuhan, (2) perlengkapan dan peralatan kapal/pelabuhan, dan (3) perlengkapan kantor, (4) bahan bakar minyak (BBM), (5) pelumas, (6) tiket dan (7) cat, yang berada di gudang / tempat penyimpanan, baik di kantor, area pelabuhan, atau di kapal. Pencatatan persediaan suku cadang kapal dan perlengkapan kapal menggunakan metode perpetual, yaitu penerimaan dan pengeluaran barang dari persediaan akan mempengaruhi langsung terhadap nilai persediaan yang ada di pembukuan, sedangkan pencatatan persediaan perlengkapan kantor menggunakan metode periodik. Pemakaian persediaan dinilai berdasarkan metode "masuk pertama keluar pertama" (first in first out ). Penyisihan atas penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap status dan kondisi sediaan yang dilaksanakan secara periodik. Inventarisasi fisik persediaan dilaksanakan dalam rangka menyusun laporan keuangan atau sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun, untuk mengetahui keberadaan dan kepemilikan berikut status dan kondisi sediaan yang ada.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
12
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) h. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka sewa dan asuransi diamortisasi selama masa manfaat dari masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) . i.
Penyertaan Saham Penempatan jangka pendek terdiri dari deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 (tiga) bulan dari tanggal neraca dan tidak dijaminkan, unit penyertaan reksa dana, serta efek yang diperdagangkan di pasar uang berupa obligasi pemerintah Republik Indonesia. Mulai tanggal 1 Maret 1999, sesuai PSAK No.50, tentang Akuntansi atas Investasi Efek tertentu, efek untuk diperdagangkan dinyatakan berdasartkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar (quoted market price ).
j.
Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat ("carrying amount ") aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan. Penyusutan aset tetap selain bangunan, dilakukan dengan metode garis lurus (straight line method) . Tarif penyusutan disesuaikan dengan ketentuan fiskal, yaitu dengan tarif (%) sebagai berikut: Tahun Bangunan Rumah Dinas dan Perkantoran 5 - 20 tahun Bangunan Pelabuhan 5 - 20 tahun Kapal 5 - 30 tahun Kendaraan 5 tahun Perlangkapan Kantor 5 tahun Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Biaya pemugaran kapal (docking) dan perbaikan lambung kapal (replating) dikapitalisasi pada saat terjadinya dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai dengan periode pemugaran kapal berikutnya. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Pakai (HP) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun aset tetap dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan legal untuk perpanjangan atau pembaharuan hak atas tanah diakui sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah. Aset Tetap yang Tidak Digunakan dan Tersedia untuk Dijual Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka biaya perolehan, akumulasi penyusutan, dan akumulasi penurunan nilainya (jika ada), dikeluarkan dari aset tetap dan direklasifikasikan ke aset lain-lain sebagai aset tidak produktif sebesar nilai tercatat atau ke aset lancar sebagai 'aset yang dimiliki untuk dijual' dan diukur pada nilai terendah antara jumlah tercatat dibanding nilai realisasi bersih (net realizable value) yaitu nilai wajar setelah dikurangi biaya penjualan dan penyusutan atas aset yang dihentikan, sepanjang memenuhi kriteria, yaitu (i) aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan 'dapat dijual' dengan syarat-syarat biasa dan umum diperlukan dalam penjualan aset (atau kelompok lepasan), dan (ii) penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable ) sesuai dengan PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
13
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) j.
Aset Tetap Aset Tetap yang Tidak Digunakan dan Tersedia untuk Dijual Yang dimaksud dengan penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable ), bilamana, (i) dapat dipasarkan secara aktif (upaya / program aktif mencari pembeli) pada harga yang pantas sesuai nilai wajar kininya; (ii) diprakirakan memenuhi ketentuan pengakuan penjualan kurang dari 1 (satu) tahun sejak tanggal reklasifikasi; (iii) mengindikasikan tidak mungkin terjadi perubahan yang signifikan atau pembatalan atas rencana penjualan aset ini; serta (iv) kemungkinan persetujuan Pemegang Saham jika disyaratkan menurut Anggaran Dasar dan/atau perubahannya, sebagai bagian penilaian penjualan sangat mungkin terjadi. Aset Tetap Dalam Konstruksi Aset Tetap dalam Konstruksi merupakan aset tetap dan aset properti dalam pembangunan yang meliputi setiap biaya-biaya yang telah dikeluarkan dan dapat diatribusikan langsung kepada masing-masing proyek yang bersangkutan. Termasuk dalam biaya perolehan proyek dalam pengembangan, jika ada adalah beban keuangan yang meliputi beban bunga, selisih kurs, dan beban pinjaman lainnya yang dapat diatribusikan langsung kepada proyek yang bersangkutan.
k. Sewa Pembiayaan Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa, atau perjanjian yang mengandung sewa, didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), pada awal masa sewa, aset sewaan dalam sewa pembiayaan diakui pada laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan diakui dalam laporan laba‐rugi komprehensif dengan basis yang mencerminkan suatu tingkat suku bunga periodik yang rugi komprehensif.konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset tetap (aset sewa pembiayaan) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa pembiayaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. l.
Dana Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Dana Pensiun Perusahaan telah menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Manfaat pensiun ditentukan berdasarkan Ketentuan Perusahaan. Liabilitas imbalan pensiun dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pensiun di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan komprehensif lain pada periode dimana hal tersebut terjadi. Imbalan Pasca Kerja Lainnya Perusahaan juga mempunyai program imbalan pasca kerja lainnya, yang berupa program Tunjangan Hari Tua dan program Pengunduran Diri / Uang Duka. Manfaat program tersebut ditentukan sesuai dengan Ketentuan Perusahaan yang berlaku. Liabilitas imbalan pasca kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pasca kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode Projected Unit Credit . Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan komprehensif lain pada periode dimana hal tersebut terjadi.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
14
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari jasa penyeberangan, jasa pelabuhan dan aneka usaha jasa diakui pada saat jasa diserahkan kepada pelanggan. Pendapatan dari sewa ruangan diakui sesuai masa manfaatnya berdasarkan periode kontrak sewa tersebut, sedangkan beban diakui pada saat manfaatnya berdasarkan periode kontrak sewa tersebut, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya. n. Bantuan Pemerintah yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS) Berdasarkan ketetapan Direktur Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan Republik Indonesia, tentang Tata-Cara Pelaporan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat nomor PER10/PB/2007, tanggal 7 Maret 2007, ditetapkan bahwa Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya, sesuai dengan prinsip 'substansi mengungguli bentuk' (substance over form)dalam Standar Akuntansi Pemerintah, maka Barang Milik Negara yang digunakan oleh BUMN diperlakukan sebagai unsur modal, dan dilaporkan dalam neraca sebagai ekuitas pemerintah pada BUMN dengan pengungkapan yang memadai. Ketetapan ini mulai berlaku tanggal 1 Januari 2007, namun oleh perusahaan perlakuannya / impelementasinya minta dipercepat. Mulai Desember 2006 akun Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya dicatat sebagai Tambahan Penyertaan Modal Pemerintah. o. Pajak Penghasilan Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diskui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Baban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak eriode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasillan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajakpada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak ( dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan dan entitas anak ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan serta Perusahaan dan entitas anak yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. Pendapatan jasa penyebrangan dikenakan pajak penghasilan final sebesar 1,2%. Beban pajak final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau hutang Pajak Penghasilan Pasal 15. Perusahaan telah memanfaatkan program pengampunan pajak sesuai dengan Undang-undang tentang Pengampunan Pajak No. 11 Tahun 2016. Perusahaan mengakui dan mencatat tambahan aset dan liabilitas yang terkait dengan program pengampunan pajak tersebut sesuai dengan PSAK 70: “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
15
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) p. Instrumen Keuangan Perusahaan telah menerapkan PSAK 50, "Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK 55, "Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran". PSAK 50, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan megidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuanga, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK 55 mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. 1. Aset Keuangan Pengakuan Awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 diklasifikasi sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan yang tersedia untuk dijual, atau mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan. Seluruh aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, instrumen keuangan yang memiliki dan tidak memiliki kuotasi, instrumen keuangan derivatif dan aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani Perusahaan yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55. Derivatif, termasuk derivatif melekat dipisahkan, juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif terpisah dan dicatat pada nilai wajar apabila karakteristik ekonomi dan resikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak untuk diperdagangkan atau diukur pada nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan-ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
16
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) p. Instrumen Keuangan 1. Aset Keuangan (lanjutan) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost ) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Effective Interest Rate ) ("EIR"), setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan yang diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari EIR tersebut. Amortisasi EIR dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif interim. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, piutang pihak-pihak berelasi, aset keuangan lancar lainnya, dan aset keuangan tidak lancar lainnya perusahaan termasuk dalam kategori ini. Indikasi penurunan nilai ditetapkan pada setiap individu pelanggan secara terseleksi dengan mempertimbangkan risiko dari tidak tertagihnya aset keuangan tersebut. Perusahaan tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset tersedia untuk dijual keuangan diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke pendapatan sebagai penyesuaian reklasifikasi. Perusahaan tidak memiliki investasi yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. 2. Liabilitas Keuangan Pengakuan Awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut : Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani Perusahaan yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55. Derivatif melekat dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui laporan laba rugi komprehensif. Pinjaman dan Utang Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga kredit. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
17
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) p. Instrumen Keuangan 3. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan libilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. 4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan acuan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm's length market transactions ), penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain. 5. Penyesuaian Resiko Kredit Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, resiko kredit perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan. 6. Biaya Perolehan diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dengan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan. 7. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. 8. Aset Keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukan aset tersebut kedalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif . Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai tetap diakui, tak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan dimasa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
18
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) p. Instrumen Keuangan 9. Aset Keuangan tersedia untuk dijual Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. Jika terdapat bukti bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi direklas dari ekuitas ke laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas melalui penghasilan komprehensif lain. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan aset keuangan tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Pendapatan bunga" dalam laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi. 10. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya saat ; (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. 3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, asset, dan liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada tiap-tiap akhir tahun pelaporan. Pertimbangan dan estimasi yang digunakan salam mempersiapkan laporan keuangan tersebut telah ditelaah secara berkala berdasarkan pengalaman historis dan berbagai faktor, termasuk ekspektasi dari kejadian-kejadian di masa depan yang mungkin terjadi. Namun, hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Ketidakpastian atas asumsi serta estimasi tersebut dapat menimbulkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas pada tahun berikutnya. Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen membuat berbagai pertimbangan yang secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan yang memiliki dampak paling signifikan terhadap laporan keuangan adalah :
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
19
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ( lanjutan ) Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan di dalam PSAK 55 telah dipenuhi, termasuk ketika manajemen mengelompokkan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang serta sebagian lagi dalam kelompok aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo. Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Manajemen melakukan penelaahan terhadap akun piutang masing-masing pelanggan tertentu manakala terdapat pertimbangan berdasarkan bukti objektif bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya kepada Perusahaan. Pertimbangan akan mencakup pada informasi, fakta dan situasi yang tersedia termasuk, namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan tersebut, status kredit berdasarkan catatan dari pihak ketiga, faktor pasar dan hal-hal lainnya yang telah diketahui untuk mencatat penyisihan penurunan nilai piutang sehingga nilai tercatat piutang usaha dapat mencerminkan nilai yang dapat diperoleh atau diterima oleh Perusahaan. Penyisihan ini senantiasa ditelaah secara periodik dan disesuaikan kembali ketika terdapat informasi tambahan yang secara signifikan berpengaruh terhadap jumlah penyisihan yang ada. Penyusutan Aset Tetap Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (Straight line method ) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari aset yang bersangkutan. Manajemen mengestimasikan masa manfaat ekonomis tersebut dalam kisaran 5 hingga 20 tahun, suatu kisaran yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan pola pemakaian dan perkembangan tingkat teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai residu dari aset tetap dan karenanya biaya penyusutan masa depan memiliki kemungkinan untuk direvisi. Manfaat Karyawan Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakui sebagai laba (rugi) aktuarial pada laporan komprehensif lain. Walaupun asumsi perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja perusahaan. Pajak Penghasilan Perusahaan selaku wajib pajak menghitung kewajiban perpajakannya secara self assessment berdasarkan data-data yang ada dengan mengacu pada peraturan yang berlaku. Penghitungan tersebut dianggap benar selama belum terdapat ketetapan dari Direktur Jendral Pajak atas jumlah pajak yang terutang atau ketika sampai dengan jangka waktu 5 tahun (masa kadaluwarsa pajak) tidak ada ketetapan pajak yang diterbitkan. Perbedaan jumlah pajak, penemuan bukti-bukti pajak baru dan perbedaan interpretasi antara manajemen dan pejabat kantor pajak terhadap peraturan pajak tertentu. Perbedaan hasil aktual dan nilai tercatat tersebut akan mempengaruhi jumlah taksiran tagihan pajak penghasilan, utang pajak, beban pajak penghasilan dan liabilitas pajak tangguhan.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
20
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS SETARA KAS 2016 Kas
2015
19.913.423.687
14.996.990.990
358.096.195.055 25.003.982.819 23.643.305.263 509.484.133
1.301.290.654.751 12.114.010.246 431.461.953
38.968.615.755 2.738.901.495
84.823.329.805 2.086.925.987
Bank Dalam mata uang Rupiah : Pihak berelasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pihak ketiga PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Dalam mata uang asing: Euro : Pihak berelasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2016:EUR114,256,08;)
1.617.980.349
Dolar Amerika Serikat : Pihak berelasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2016:USD101,64; 2015: USD581.64)
1.365.635
Pihak ketiga PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2016:USD135,188.53; 2015: USD120,643) Jumlah Bank
-
8.188.300
1.816.393.089
1.664.274.462
452.396.223.593
1.402.418.845.504
1.436.000.000.000
467.000.000.000
Deposito Dalam mata uang Rupiah : Pihak Berelasi: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pihak Ketiga : PT Bank Danamon Indonesia Tbk
-
25.000.000.000
Dalam mata uang Dollar : Pihak Ketiga : PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2016:USD2,300,000; 2015: USD2,300,000) Jumlah Deposito
30.902.800.000 1.466.902.800.000
31.728.500.000 523.728.500.000
14
4
1.939.212.447.294
1.941.144.336.498
Selisih ayat silang, ikhtisar rugi laba rekening koran Jumlah Kas dan Setara Kas Tingkat suku bunga deposito berjangka pertahun adalah sebagai berikut: 2016 Rupiah Mata uang asing
2015 6,75% 1,25%
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
7,50% 1,90%
21
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA 2016
2015
Pihak berelasi PT Jasa Raharja Putra PT Jasa Raharja (Persero) Lain-lain (dibawah 50Juta)
188.749.370
420.754.588 91.017.700 125.964.766
188.749.370
637.737.054
2.190.139.147 1.826.635.000 1.774.913.594 1.747.624.798 1.498.650.000 994.143.003 983.900.000 931.139.652 795.050.000 615.550.000 515.631.293 505.100.000 340.157.225 300.174.962 240.286.382 206.000.000 154.500.000 149.350.000 133.953.567 124.290.902 123.598.000 118.884.413 113.300.000 111.468.377
423.114.930 758.185.000 624.997.750 190.600.000 67.000.000 387.621.110 774.700.000 167.500.000 551.950.000 232.700.000 134.000.000 422.750.000 87.741.500 333.450.795 67.000.000 134.000.000 132.765.000 248.112.120 -
Pihak ketiga PT Dharma Lautan Utama PT Tri Sumaja Lines PT Jemla Ferry PT Surya Timur Line PT Bukit Merapin Nusantara Lines PT Jembatan Madura PT Windu Karsa PT Munic Line PT Sekawan Maju Sejahtera PT Bangun Putra Remaja PT Prima Eksekutif PT Tribuana Antar Nusa PT Jasa Air Tawar Kayangan PT. Pelyr. Banyuwangi Sejati/ Koperasi Bangkit Bersama PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP) PT. Gunung Makmun Permai HM. Baruna PT Maritim Nusantara Lines PT. Pelayaran Agung Samudra PT. Mahar Mufid Daroin PT Labitra Bahtera Pratama PT. Dutabahari Menara Line PT Raputra Jaya PT. Bontang Transport
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
22
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 2016
2015
Pihak ketiga PDAM PT. Pelayaran Makmur Bersama PT Putera Master Sarana Penyebrangan PT. Tri Sakti Lautan Mas PT. Lintas Sarana Nusantara PT. Bahtera Ferry Sentosa PT. Gerbang Samudera Sarana PT. Tiga Berlian Timur PT. Herlin Samudra Line PT Jasa Lima Ekamitra Lain-lain (dibawah 50 Juta) Jumlah
87.741.500 86.479.347 68.287.137 65.130.977 60.065.582 59.310.776 57.145.955 54.757.211 50.645.816 2.269.628.446 19.353.633.062
745.275.220 185.759.750 1.993.426.013 8.662.649.188
19.542.382.432
9.300.386.242
Berdasarkan penelaahan atas status masing-masing piutang pada akhir tahun dan estimasi nilai tidak terpulihkan secara individual dan kolektif, Manajemen tidak melakukan penyisihan atas piutang tersebut dikarenakan Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang yang tercatat dapat tertagih. 6. JAMINAN Saldo per 31 Desember 2016 dan 2015 masing - masing sebesar Rp39.666.726.000 dan Rp31.919.001.000. Akun ini merupakan Bank Garansi atas trip subsidi yang digaransikan. 7. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA 2016
2015
Pihak berelasi PT Asuransi Jasindo (Persero) - Klaim Asuransi Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AD PT Jasa Raharja - Jasa Administrasi Asuransi Pemda Maluku Utara - KMP. Arwana, KMP. Maming, KMP. Gorango Pemda Kutai Kartanegara - KMP. Bili & Kerapu III Pendapatan KMP Legundi dukungan kapal Pesparawin Pendapatan KMP Legundi dukungan kapal Sail Tomini Direktorat Jenderal Perhubungan Darat - KMP. Paray, Sail Morotai, KMP. Ferrindo 5, MTQ Pemda Biak - KMP. Napam Wainami & Kasuari Pasifik Lain-lain
8.393.938.779 3.175.000.000 2.374.336.598 752.000.000 258.675.355 106.235.235 43.016.955
1.457.787.103 752.000.000 5.658.990.775 -
8.594.815 -
1.693.178.555 105.000.000 100.398.094
15.111.797.737
9.767.354.527
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
23
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA (Lanjutan) Pihak ketiga PT Prima Eksekutif - Klaim Dermaga Padangbai PT Karya Sandang - KSO Bunker BBM Cabang Ketapang Lain-lain (dibawah 50Juta) Jumlah
3.521.726.810 15.356.573.864
3.521.726.810 109.115.300 2.615.878.717
18.878.300.674
6.246.720.827
33.990.098.411
16.014.075.354
Pendapatan klaim Dermaga Padangbai - PT Prima Eksekutif sebesar Rp3.521.726.810 merupakan pendapatan yang akan diterima atas kerusakan Dermaga MB I Padangbai akibat ditabrak oleh KMP. Andhika Nusantara pada tanggal 8 Oktober 2014 menyebabkan Dermaga I Padangbai yang sebelumnya masih dapat beroperasi menjadi tidak dapat dioperasikan, dengan korespondensi sebagai berikut: -
Surat Direktur Teknik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kepada Direktur PT Prima Eksekutif Nomor: 31/SKE-DT/X/ASDP-2014 tanggal 30 Oktober 2014 perihal Kerusakan Dermaga I Padangbai.
-
Surat Direktur Utama PT Prima Eksekutif kepada Direktur Teknik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Nomor: 2.00553/SW08/BD/SRS/PE/XI/14 tanggal 03 Nopember 2014 perihal Kerusakan Dermaga MB I Padangbai.
-
Surat PLH Direktur Teknik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Nomor: 22/SKE-DT/XIASDP-2014 tanggal 04 Nopember 2014 perihal Kerusakan Dermaga MB I Padangbai.
-
Surat Direktur Utama PT Prima Eksekutif kepada Direktur Teknik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Nomor: 2. 005632/SW08/BD01/SRS/PE/XI/14 tanggal 05 Nopember 2014 perihal Kerusakan Dermaga MB I Padangbai.
Perjanjian Pekerjaan Perbaikan Dermaga I Pelabuhan Penyeberangan Padangbai antara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan PT Nindya Karya (Persero) Nomor:Sperj.819/TN.303/ASDP-2014 tanggal 15 Desember 2014. 8. PERSEDIAAN 2016 Bahan bakar Suku cadang dan perlengkapan kapal Tiket Cat Pelumas, Gemuk, dan Peralatan Kapal Jumlah persediaan
6.839.382.027 35.259.426.684 1.213.907.305 55.574.750 24.600.000 43.392.890.766
2015 6.591.941.088 34.700.066.261 1.254.830.861 51.462.400 31.479.200 42.629.779.810
Saldo suku cadang dan perlengkapan kapal per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp35.259.426.683 dan Rp34.700.066.261 merupakan suku cadang minimum yang harus ada disetiap kapal Perusahaan. Manajemen tidak membentuk penyisihan persediaan karena berkeyakinan bahwa seluruh persediaan tidak mengalami penurunan nilai.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
24
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 2016 Uang muka: Pihak berelasi Pihak ketiga
Biaya dibayar dimuka: Asuransi kapal Asuransi personal accident Asuransi purna jabatan Sewa gedung Premi asuransi kendaraan Lain-lain Jumlah uang muka dan biaya dibayar dimuka
2015
11.414.994.785 4.415.824.750
6.222.893.728 3.365.579.793
15.830.819.535
9.588.473.521
1.542.554.822 1.483.213.086 1.105.497.083 358.365.320 87.386.836 1.962.345.053
2.192.581.645 1.007.595.464 1.305.184.375 406.090.551 115.985.091 2.963.563.315
6.539.362.200
7.991.000.441
22.370.181.735
17.579.473.962
Uang muka merupakan uang muka belanja untuk keperluan operasional Persahaan seperti uang muka pembelian barang, perjalanan dinas, kegiatan, pendidikan dan pelatihan. 10. ASET LANCAR LAINNYA 2016 Piutang pegawai Piutang klaim asuransi Uang jaminan Piutang lain-lain Jumlah aset lancar lainnya
2015
742.838.029 1.127.977.512 1.506.248.139 55.761.513
1.797.829.814 5.472.539.182 39.705.125
3.432.825.193
7.310.074.121
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
25
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP a. Aset tetap kepemilikan langsung 2016 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Reklasifikasi
Harga Perolehan 52.113.541.014
Tanah
-
-
-
52.113.541.014
Bangunan rumah dinas dan 59.279.500.650
1.845.591.481
-
254.100.000
61.379.192.131
Bangunan pelabuhan
1.324.987.323.305
166.585.147.258
-
300.522.631.950
1.792.095.102.513
Armada kapal
-
(6.707.165.876)
2.833.227.049.634
(138.764.840)
40.201.172.067
perkantoran
2.703.435.532.245
136.498.683.265
Kendaraan
36.981.525.407
11.234.501.500
Peralatan kantor
81.723.999.229
8.083.583.441
4.258.521.421.850
324.247.506.945
18.687.283.080
620.262.342.606
4.277.208.704.930
944.509.849.551
7.876.090.000 7.876.090.000
-
89.807.582.670
293.930.801.234
4.868.823.640.029
(304.737.602.058)
334.212.023.628
(10.806.800.824)
5.203.035.663.657
Aset tetap dalam konstruksi
7.876.090.000
Akumulasi Penyusutan Bangunan rumah dinas dan perkantoran
19.046.846.620
2.291.536.531
-
Bangunan pelabuhan
409.433.055.649
72.518.497.987
-
(3.809.703.973)
478.141.849.663
Armada kapal
781.594.781.892
140.720.152.771
-
(6.858.331.906)
915.456.602.757
Kendaraan
27.671.881.309
4.960.235.547
(138.764.836)
24.617.262.068
Peralatan kantor
60.039.278.441
7.202.161.925
1.297.785.843.911
227.692.584.762
Nilai Buku
7.876.089.952 7.876.089.952
-
(10.806.800.715)
2.979.422.861.019
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
21.338.383.151
67.241.440.366 1.506.795.538.005 3.696.240.125.652
26
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (Lanjutan) a. Aset tetap kepemilikan langsung 2015 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Reklasifikasi
Harga Perolehan 52.861.961.174
Tanah
740.420.160
1.488.840.320
-
52.113.541.014
Bangunan rumah dinas dan 86.727.079.500
-
27.447.578.850
Bangunan pelabuhan
1.065.801.966.103
130.134.681.372
-
129.050.675.830
1.324.987.323.305
Armada kapal
1.755.597.772.647
843.694.058.362
-
104.143.701.236
2.703.435.532.245
34.017.133.907
2.964.391.500
-
-
36.981.525.407
perkantoran
Kendaraan Peralatan kantor
59.279.500.650
72.092.049.164
9.631.950.065
-
-
81.723.999.229
3.067.097.962.495
987.165.501.459
28.936.419.170
233.194.377.066
4.258.521.421.850
61.430.837.787
86.307.121.123
(129.050.675.830)
18.687.283.080
3.128.528.800.282
1.073.472.622.582
28.936.419.170
104.143.701.236
4.277.208.704.930
Aset tetap dalam konstruksi
-
Akumulasi Penyusutan Bangunan rumah dinas dan perkantoran
36.482.274.806
6.854.798.108
24.290.226.293
-
19.046.846.620
Bangunan pelabuhan
335.703.088.760
73.729.966.888
-
-
409.433.055.649
Armada kapal
653.338.628.201
116.502.149.889
-
11.754.003.802
781.594.781.892
Kendaraan
23.349.130.498
4.322.750.811
-
-
27.671.881.309
Peralatan kantor
54.407.412.302
5.631.866.139
-
-
60.039.278.441
1.103.280.534.567
207.041.531.835
24.290.226.293
11.754.003.802
1.297.785.843.911
Nilai Buku
2.025.248.265.715
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
2.979.422.861.019
27
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (Lanjutan) b. Aset sewa pembiayaan 2016 Saldo Awal Biaya perolehan kapal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Reklasifikasi
335.430.766.770
111.220.447.628
-
-
446.651.214.398
31.402.622.382
17.476.269.258
-
-
48.878.891.640
Akumulasi penyusutan kapal
304.028.144.388
Nilai Buku
397.772.322.758 2015
Saldo Awal Biaya perolehan kapal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
439.574.468.006
-
-
(104.143.701.236)
335.430.766.770
20.004.954.106
23.151.672.078
-
(11.754.003.802)
31.402.622.382
Akumulasi penyusutan kapal Nilai Buku
419.569.513.900
304.028.144.388
Aset sewa pembiayaan merupakan pembiayaan pembelian kapal kepada PT. Pengembangan Armada Nasional atas pembiayaan 5 kapal, yaitu KMP. Port Link II eks MV No.1 Seodong, KMP. Port Link III eks MV Sechang Cordelia, KMP. Port Link V eks MV No.5 Mirae, KMP. Port Link 7 eks MV Yong-Joo dan KMP Port Link VIII eks MV Songlim Golden Blue. Pejelasan lebih lanjut diungkap pada Catatan 19. Beban penyusutan Aset tetap dan aset pembiayaan per 31 Desember 2016 dan 2015 dialokasikan sebagai berikut: 2016
2015
Beban pokok - usaha penyebrangan (catatan 25) Beban pokok - usaha pelabuhan (catatan 25) Beban usaha (catatan 26)
158.200.627.147 67.408.285.675 19.559.941.198
144.026.226.939 55.533.415.504 15.319.284.386
Jumlah Beban penyusutan
245.168.854.020
214.878.926.829
Aset tetap Perseroan berupa armada kapal, bangunan serta kendaraan bermotor telah diasuransikan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan pada catatan 28b. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan atas aset tetap yang diasuransikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi. Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat peristiwa atau perubahan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap, sehingga manajemen tidak melakukan penyisihan penurunan nilai aset tetap pada 31 Desember 2016 dan 2015. Tidak ada aset tetap yang digunakan sebagai jaminan.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
28
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 2016 Piutang usaha diatas 1 tahun Piutang pegawai diatas 1 tahun Software non Microsoft Kas dan setara kas dibatasi penggunaannya Lisensi Sewa gudang Pendapatan pihak ketiga yang akan diterima diatas 1 tahun Sewa rumah Sertifikat tanah Uang muka Sewa ruangan di kapal
2015
3.866.743.323 3.003.852.412 1.617.176.990 897.329.398 427.099.750 320.339.490 101.493.874 39.053.518 31.630.656 20.617.867 -
2.540.576.697 2.279.116.528 1.617.176.990 897.329.398 118.041.000 211.802.052 1.375.843.874 40.833.291 33.506.246 62.612.369 138.000.000
10.325.337.278
9.314.838.445
Dikurangi : Penyisihan piutang usaha Penyisihan piutang pegawai
(2.481.429.571) (1.513.058.537)
(2.442.900.238) (1.513.058.537)
Jumlah aset tidak lancar lainnya
6.330.849.170
5.358.879.670
Didalam aset tidak lancar lainnya terdapat biaya pengurusan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah dan diamortisasi selama masa berlaku sertifikat tersebut. 13. UTANG USAHA 2016
2015
Pihak berelasi Pembelian barang dan jasa
16.519.906.069
19.506.872.327
16.519.906.069
19.506.872.327
79.266.721.534 26.989.220.740
77.860.084.979 16.755.784.310
106.255.942.274
94.615.869.289
122.775.848.343
114.122.741.616
Pihak ketiga Pembelian barang dan jasa Perusahaan pelayaran Jumlah utang usaha
Utang pembelian barang dan jasa antara lain pekerjaan perbaikan kapal (docking ), pembelian suku cadang kapal, dan rehabilitasi dermaga, sedangkan utang perusahaan pelayaran merupakan utang atas transaksi penjualan tiket terpadu, yaitu kewajiban kepada pihak penyeberangan kapal selain milik Perusahaan.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
29
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN 2016
2015
a. Pajak Dibayar Dimuka PPh pasal 22 PPh pasal 23 PPh pasal 25
1.582.960.593 149.823.452 25.862.932.719
999.550.197 5.815.071 9.037.287.825
27.595.716.764
10.042.653.093
1.165.131.621 768.037.964 174.683.640 395.619.788 1.456.060.510 26.719.316.500 1.654.916.258 4.373.658.154
1.362.096.386 1.780.688.892 248.773.930 216.375.236 99.024.088 11.429.322.265 696.436.582 3.022.157.086
36.707.424.435
18.854.874.465
Laba sebelum pajak
261.275.039.555
236.699.224.809
Beda waktu : Penyisihan piutang ragu-ragu Penyusutan aset tetap Beban imbalan pasca kerja
43.334.260 (11.805.111.943) 4.585.966.402
(1.140.452.495) (11.662.121.190) 3.113.883.215
Jumlah Beda waktu
(7.175.811.281)
(9.688.690.470)
Beda tetap : Beban pajak Beban promosi Sumbangan Sewa rumah dinas Pendapatan Klaim Ganti rugi Beban administrasi bank Konsumsi manajemen
47.186.047.559 1.226.281.289 2.261.682.489 389.775.928 (10.338.202.115) -
38.698.056.078 825.923.300 1.042.161.115 195.666.669 (28.050.567.840) 582.362.210 2.041.248.429
40.725.585.149
15.334.849.961
Jumlah b. Utang Pajak PPh pasal 15 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 4 (2) Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai (Wapu) Jumlah c. Pajak Penghasilan
Jumlah Beda tetap
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
30
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Penghasilan 2016 Koreksi final : Beban pokok penyebrangan Beban usaha penyebrangan Beban non usaha Beban keuangan Pendapatan pokok penyebrangan Pendapatan bunga depositi, jasa giro Pendapatan usaha pelabuhan atas sewa Pendapatan diluar usaha penyebrangan Pendapatan rupa-rupa
2015
1.168.227.411.583 164.073.870.757 2.322.981.726 (1.394.535.023.682) (113.155.500.596) (11.657.599.016) (3.223.687.405) -
1.163.160.239.737 45.752.644.582 16.108.755.332 (1.361.682.499.026) (46.232.899.085) (10.346.008.719) (2.285.033.360) (1.103.294.699)
(187.947.546.634)
(196.628.095.238)
Penghasilan kena pajak Perusahaan
106.877.266.790
45.717.289.061
Penghasilan kena pajak Perusahaan (dibulatkan)
106.877.266.000
45.717.289.061
Taksiran pajak penghasilan Perusahaan
26.719.316.500
11.429.322.265
Pajak penghasilan dibayar dimuka Pajak Penghasilan Pasal 22 Pajak Penghasilan Pasal 25
856.383.781 25.862.932.719
999.550.197 9.037.287.825
26.719.316.500
10.036.838.022
-
1.392.484.243
Jumlah Koreksi final
Kurang (Lebih) Bayar Pajak d. Liabilitas Pajak Tangguhan Mutasi bruto akun pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut: 2016 Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Saldo Awal
Dibebankan ke Laporan Laba Rugi
Dibebankan ke Laporan Laba Komprehensif Lainnya
Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Saldo Akhir
675.780.788
9.632.334
-
685.413.122
(27.618.771.766)
(2.298.689.567)
-
(29.917.461.333)
Beban imbalan pasca kerja
10.370.196.225
1.146.491.602
1.400.170.220
12.916.858.047
Pajak Tangguhan
(16.572.794.753)
(1.142.565.631)
1.400.170.220
(16.315.190.164)
Penyisihan piutang ragu-ragu Penyusutan aset tetap
2015 Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Saldo Awal Penyisihan piutang ragu-ragu Penyusutan aset tetap Beban imbalan pasca kerja Pajak Tangguhan
Dibebankan ke Laporan Laba Rugi
Dibebankan ke Laporan Laba Komprehensif Lainnya
Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Saldo Akhir
960.893.798
(285.113.010)
-
675.780.788
(24.703.241.355)
(2.915.530.411)
-
(27.618.771.766)
9.988.951.395
778.470.804
(397.225.974)
10.370.196.225
(13.753.396.162)
(2.422.172.617)
(397.225.974)
(16.572.794.753)
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
31
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Rekonsiliasi Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2016 Laba sebelum pajak
2015
261.275.039.555
236.699.224.809
25%
25%
Pajak penghasilan sesuai tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap Pengaruh pajak atas pengaruh koreksi pajak final Koreksi tidak terpulihkan dan pembulatan
65.318.759.889 10.181.396.287 (46.986.886.658) (651.387.386)
59.174.806.202 3.833.712.490 (49.157.023.810) -
Beban pajak penghasilan
27.861.882.132
13.851.494.883
Tarif pajak yang berlaku
f. Administrasi Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 35 atas laporan keuangan, Perusahaan pada tanggal 4 Januari 2017 telah mengikuti program pengampunan pajak. 15. UTANG ASURANSI Saldo per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp16.084.805.866 dan Rp17.807.627.459. Akun ini merupakan asuransi penumpang barang dan kendaraan. 16. BEBAN AKRUAL 2016 Bonus dan tantiem Pajak Penghasilan Pasal 25 Listirk, air, telepon, BBM dan pelumas Investasi - Sarana Pelabuhan Docking Pemeliharaan Deck & mesin Pengoperasian KMP. BRR Biaya Jasa Sandar dan Pelabuhan (Kapal) Sewa Tanah Pemeliharaan Pelabuhan Cleaning Service dan Rumah Tangga Pengamanan Dokumen Kapal Pengadaan air tawar Pemeliharaan Peralatan Kantor
72.229.014.245 17.453.257.192 7.910.104.544 4.687.536.526 3.432.308.886 2.164.966.584 1.833.333.700 1.570.102.052 1.549.353.176 1.270.879.328 1.001.393.436 883.716.287 836.044.368 635.057.422 397.602.632
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
2015 58.388.287.721 5.769.786.376 6.688.329.169 658.778.729 833.333.500 658.789.278 771.470.088 2.923.596.600 72.455.902 198.241.224 215.950.000 638.143.493 25.866.500
32
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. BEBAN AKRUAL (Lanjutan) 2016 Pemeliharaan Alat Keselamatan Pemeliharaan Gedung Lembur Perlengkapan Kantor Perlengkapan Kapal Inventaris Kantor, ATK, Fotocopy dan Majalah Jasa Konsultan Kendaraan operasional Konsumsi kantor Pemeliharaan Kendaraan Dinas Pengobatan Pemeliharaan perlengkapan kantor Lain-Lain ( masing-masing dibawah 10 juta ) Jumlah beban akrual
295.944.100 272.346.810 254.564.499 173.827.350 154.323.169 135.091.050 127.950.000 124.407.162 55.739.500 11.150.800 9.557.080 5.380.000 1.101.499.926 120.576.451.824
2015 181.614.400 277.174.331 38.170.000 12.512.500 1.387.372.382 576.181.800 96.575.000 16.170.000 50.972.620 2.220.019.668 82.699.791.281
17. LIABILITAS JANGKA PENDEK LAINNYA 2016 Potongan Asuransi Tenaga Kerja Pendapatan diterima dimuka Potongan Tunjangan Hari Tua Dana Pensiun Utang pajak (pajak air tawar dan pajak parkir) Utang Non Usaha Pungutan Kontribusi Pemda Jaminan / Garansi Pihak Ketiga Lain-lain dibawah Rp50.000.000,Jumlah
2015
1.521.930.693 844.958.775 667.267.714 370.531.926 118.610.488 25.129.611 25.847.864.292
1.358.801.917 912.434.392 2.528.899.501 367.735.039 93.579.480 52.824.000 165.454.335 25.000.000 22.213.554.329
29.396.293.499
27.718.282.993
18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Liabilitas estimasi pasca kerja terdiri dari : 2016 Program Dana Pensiun Program Tunjangan Hari Tua (THT) Program Berhenti dan Uang Duka Jumlah Liabilitas imbalan pasca kerja
2015
31.731.282.366 19.936.149.816
20.461.189.848 2.637.509.513 18.382.085.540
51.667.432.182
41.480.784.901
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
33
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) Asumsi yang digunakan untuk menghitung estimasi biaya dan liabilitas pada tahun 2016 dan 2015 oleh PT Dian Artha Tama adalah sebagai berikut : 2016
2015
Usia pensiun Tingkat kematian Tingkat cacat : Usia 20 - 30 tahun Usia 30 - 39 tahun Usia 40 - 49 tahun Usia 50 - 55 tahun Tingkat pengunduran diri : Usia 18 - 45 tahun Usia 46 - 55 tahun
: :
56 tahun GAM - 1971
56 tahun GAM - 1971
: : : :
0,01% 0,01% 0,01% 0,01%
0,01% 0,01% 0,01% 0,01%
: :
Kenaikan PhDP Tingkat bunga : Kewajiban Aset Metode
:
5 % per tahun 10 % pada usia 46, turun 1% secara linear sampai usia 55 th 6% per tahun
5 % per tahun 10 % pada usia 46, turun 1% secara linear sampai usia 55 th 6% per tahun
: : :
8,4 % per tahun 9,0 % per tahun Projected Unit Credit
9,0 % per tahun 9,0 % per tahun Projected Unit Credit
a. Program Dana Pensiun Kewajiban Aktuaria per 31 Desember 2016 didasarkan kepada Laporan Aktuaris Independen Nomor 138-C/PSAK/DAT/II/2017, tanggal 8 Februari 2017, adalah sebagai berikut: 2016 1)
Liabilitas imbalan pasca kerja dana pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan : Nilai kini liabilitas Nilai wajar aset
2)
2015
(237.753.247.118) 206.021.964.752
(216.335.984.639) 195.874.794.791
Status pendanaan Biaya jasa lalu yang belum diakui (Laba) Rugi aktuaria yang belum diakui
(31.731.282.366) -
(20.461.189.848) -
Liabilitas yang diakui
(31.731.282.366)
(20.461.189.848)
Liabilitas awal tahun Pembayaran imbalan Pendapatan (beban) tahun berjalan Pendapatan (beban) komprehensif lain Iuran pemberian kerja
(20.461.189.848) (8.647.387.571) (8.047.838.769) 5.425.133.822
(38.455.154.058) (7.312.146.440) 23.871.379.771 1.434.730.879
Liabilitas akhir tahun
(31.731.282.366)
(20.461.189.848)
Rekonsiliasi cadangan kewajiban imbalan pasca kerja :
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
34
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) a. Program Dana Pensiun 2016 3)
Biaya imbalan pasca kerja yang dibebankan pada laporan laba (rugi) : Biaya jasa kini Biaya bunga Pendapatan bunga dari aset
6.805.880.484 19.470.238.618 (17.628.731.531)
6.240.299.441 19.112.934.927 (18.041.087.928)
8.647.387.571
7.312.146.440
(Laba) Rugi aktuaria pada kewajiban (Laba) Rugi aktuaria pada aset
6.310.891.125 1.736.947.644
(37.825.750.196) 13.954.370.425
Pendapatan komprehensif lain
8.047.838.769
(23.871.379.771)
Beban (Pendapatan) yang diakui 4)
2015
Penetapan (Laba) Rugi aktuaria dalam pendapatan komprehensif lain:
b. Program Tunjangan Hari Tua (THT) Kewajiban Aktuaria per 31 Desember 2016 didasarkan kepada Laporan Aktuaris Independen Nomor 138-B/PSAK/DAT/II/2017, tanggal 8 Februari 2017, adalah sebagai berikut: 2016 1)
Liabilitas imbalan pasca kerja dana pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan : Nilai kini liabilitas Nilai wajar aset
2)
3)
2015
(54.888.204.405) 57.123.724.142
(56.798.052.009) 54.160.542.496
Status pendanaan Biaya jasa lalu yang belum diakui (Laba) Rugi aktuaria yang belum diakui
2.235.519.737 -
(2.637.509.513) -
Liabilitas yang diakui
2.235.519.737
(2.637.509.513)
Liabilitas awal tahun Pembayaran imbalan Pendapatan (beban) tahun berjalan Pendapatan (beban) komprehensif lain Iuran pemberian kerja
(2.637.509.513) (3.016.209.419) 5.209.237.721 2.680.000.948
12.112.547.973 (1.368.852.908) (16.654.794.340) 3.273.589.762
Liabilitas akhir tahun
2.235.519.737
(2.637.509.513)
Biaya jasa kini Biaya bunga Pendapatan bunga dari aset (Laba) Rugi aktuaria yang diakui Biaya jasa lalu : a. Vested b. Non - vested Dampak kurtailmen/ penyelesaian (Laba) Rugi
2.778.833.563 5.111.824.681 (4.874.448.825) -
2.844.011.581 3.080.234.839 (4.555.393.512) -
Beban (Pendapatan) yang diakui
3.016.209.419
Rekonsiliasi cadangan kewajiban imbalan pasca kerja :
Biaya imbalan pasca kerja yang dibebankan pada laporan laba (rugi) :
-
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
1.368.852.908
35
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) b. Program Tunjangan Hari Tua (THT) 2016 4)
2015
Penetapan (Laba) Rugi aktuaria dalam pendapatan komprehensif lain: (Laba) Rugi aktuaria pada kewajiban (Laba) Rugi aktuaria pada aset
(6.781.666.549) 1.572.428.828
15.438.565.133 1.216.229.207
Pendapatan komprehensif lain
(5.209.237.721)
16.654.794.340
c. Program Berhenti dan Uang Duka (PKB) Perusahaan menyelenggarakan Program Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang menyediakan imbalan penghargaan masa kerja bagi karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela dan uang duka bagi karyawan yang meninggal dunia dan cacat sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama antara Serikat Pekerja Karyawan ASDP dengan Perusahaan. Kewajiban Aktuaria per 31 Desember 2016 didasarkan kepada Laporan Aktuaris Independen Nomor 138-A/PSAK/DAT/II/2017, tanggal 8 Februari 2017, adalah sebagai berikut: 2016 1)
2)
3)
4)
2015
Liabilitas imbalan pasca kerja dana pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan : Nilai kini liabilitas Nilai wajar aset
(19.936.149.816) -
(18.382.085.540) -
Status pendanaan Biaya jasa lalu yang belum diakui (Laba) Rugi aktuaria yang belum diakui
(19.936.149.816) -
(18.382.085.540) -
Liabilitas yang diakui
(19.936.149.816)
(18.382.085.540)
Liabilitas awal tahun Pembayaran imbalan Pendapatan (beban) tahun berjalan Pendapatan (beban) komprehensif lain Iuran pemberian kerja
(18.382.085.540) 5.190.842.030 (3.982.826.475) (2.762.079.831) -
(13.613.199.496) 4.114.608.709 (3.255.813.217) (5.627.681.536) -
Liabilitas akhir tahun
(19.936.149.816)
(18.382.085.540)
Biaya jasa kini Biaya bunga
2.328.438.776 1.654.387.699
2.166.757.257 1.089.055.960
Beban (Pendapatan) yang diakui
3.982.826.475
3.255.813.217
(Laba) Rugi aktuaria pada kewajiban (Laba) Rugi aktuaria pada aset
2.762.079.831 -
5.627.681.536 -
Pendapatan komprehensif lain
2.762.079.831
5.627.681.536
Rekonsiliasi cadangan kewajiban imbalan pasca kerja :
Biaya imbalan pasca kerja yang dibebankan pada laporan laba (rugi) :
Penetapan (Laba) Rugi aktuaria dalam pendapatan komprehensif lain:
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
36
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN Jumlah aset dan liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2016
2015
Pembayaran sewa minimum : PT PANN Pembiayaan Maritim
156.631.427.613
211.301.270.446
Dikurangi : Bunga tangguhan
(29.048.490.120)
(112.956.261.624)
Nilai tunai
127.582.937.493
98.345.008.822
73.037.668.090 54.545.269.403
51.521.616.357 46.823.392.465
Bagian : Jangka panjang Jangka pendek (bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun)
Aset sewa pembiayaan merupakan sewa guna usaha kapal dengan opsi beli uang terdiri dari 5 kapal di tahun 2016 dan 4 kapal di tahun 2015, yaitu: 1. KMP Port Link II Eks MV No1 Seodong, dengan surat addendum 1 atas perjanjian No. 52 tanggal 26 Juli 2012 dengan PT PANN (Persero), harga kapal sebesar USD2.750.000 atau sejumlah Rp26.106.025.000. Nilai pembiayaan adalah sebesar 80% dari harga kapal atau ekuivalen sebesar Rp20.886.800.000, jangka waktu sewa guna usaha selama 48 bulan dengan suku bunga 10,25% per tahun, bersifat mengambang yang dapat berubah sesuai ketentuan bunga dari Bank sumber Dana Lessor yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 2. KMP Port Link III Eks MV Sechang Cordelia, dengan surat addendum 1 atas perjanjian No. 60 tanggal 27 Nopember 2012 dengan PT PANN (Persero), harga kapal sebesar USD 5.950.000 atau sejumlah Rp 57.715.000.000. Nilai pembiayaan adalah sebesar 80% dari harga kapal atau ekuivalen sebesar Rp46.172.000.000, jangka waktu sewa guna usaha selama 48 bulan dengan suku bunga 10,25% per tahun, bersifat mengambang yang dapat berubah sesuai ketentuan bunga dari Bank sumber Dana Lessor yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 3. KMP Port Link 5 Eks MV No 5 Mirae, dengan surat perjanjian No. 10 tanggal 5 Juni 2013 dengan PT PANN Pembiayaan Maritim (PT PPM), harga kapal sebesar USD 11,200,000 atau sejumlah Rp 110.320.000.000. Nilai pembiayaan adalah sebesar 80% dari harga kapal atau ekuivalen sebesar Rp 88,256.000.000, jangka waktu sewa guna usaha selama 48 bulan dengan suku bunga 10,25% per tahun, bersifat mengambang yang dapat berubah sesuai ketentuan bunga dari Bank sumber Dana Lessor yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 4. KMP Port Link 7 Eks MV Yong-joo, dengan surat perjanjian No. 08 tanggal 5 Juni 2013 dengan PT PANN Pembiayaan Maritim (PT PPM), harga kapal sebesar USD 4.650.000 atau sejumlah Rp 45.802.500.000. Nilai pembiayaan adalah sebesar 80% dari harga kapal atau ekuivalen sebesar Rp 36.642.000.000, jangka waktu sewa guna usaha selama 48 bulan dengan suku bunga 10,25% per tahun, bersifat mengambang yang dapat berubah sesuai ketentuan bunga dari Bank sumber Dana Lessor yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 5. KMP Port Link 8 Eks MV Songlim Golden Blue, dengan surat perjanjian No. 11 tanggal 28 Maret 2016 dan addendum 1 No.09 tanggal 24 Agustus 2016 dengan PT PANN Pembiayaan Maritim (PT PPM), harga kapal sebesar USD6,750,000 atau setara Rp89.835.750.000. Nilai pembiayaan adalah sebesar 79,70% dari harga kapal atau ekuivalen sebesar Rp71.604.000.000, jangka waktu sewa guna usaha selama 72 bulan dengan suku bunga 12,50% per tahun, bersifat mengambang yang dapat berubah sesuai ketentuan bunga dari Bank sumber Dana Lessor yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kisaran tingkat bunga per tahun Kisaran jangka waktu Kisaran angsuran per bulan
2016
2015
11,50% - 12,50% 48 - 72 bulan Rp494.593.121 - Rp2.121.877.269
12,50% 48 - 60 bulan Rp494.593.121 - Rp2.121.877.269
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
37
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. MODAL SAHAM Sesuai dengan akta notaris no.16 tanggal 5 Februari 2016 yang dibuat oleh notaris Johny Dwikora Aron, SH dan telah disahkan Menteri Hukum dan HAM sesuai Surat Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-AH.01.03-0017684 tanggal 5 Februari 2016 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT ASDP Indonesia Ferry dan surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia nomor S-25/MBU/01/2016 tanggal 11 Januari 2016 modal disetor perseroan ditingkatkan dari semula sebesar Rp1.989.250.000.000 menjadi sebesar Rp2.989.250.000.000. Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016 Pemegang Saham Negara Republik Indonesia
Saham (Lembar)
Nilai Nominal Per Saham (Rp)
2.989.250
Kepemilikan (%)
1.000.000
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
100
2.989.250.000.000
2015 Pemegang Saham Negara Republik Indonesia
Saham (Lembar) 1.989.250
Nilai Nominal Per Saham (Rp)
Kepemilikan (%)
1.000.000
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
100
1.989.250.000.000
21. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITENTUKAN STATUSNYA (BPYBDS) 2016 Saldo awal Penambahan tahun berjalan Saldo akhir
1.063.948.713.927 598.579.637.032 1.662.528.350.959
2015 230.289.994.150 833.658.719.777 1.063.948.713.927
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
38
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITENTUKAN STATUSNYA (BPYBDS) (Lanjutan) Akun ini merupakan kekayaan Negara yang diserahkan kepada Perusahaan, tetapi masih menunggu diterbitkan Peraturan Pemerintah mengenai status kekayaan Negara tersebut sebagai modal ditempatkan dan disetor dengan rincian sebagai berikut: Berita Acara Serah Terima
2016
2015
KMP. Binaul (150 GT)
13/BA/KPA/SDP/XII/2015
17.459.840.200
17.459.840.200
KMP. Bahtera Mas II (500 GT)
12/BA/KPA/SDP/XI/2015
29.341.003.780
29.341.003.780
KMP. Ile Labalekan (750 GT)
KU.103/359/IX/SKPLLASDP-NTT/2015
34.802.053.000
34.802.053.000
KMP. Sultan Murhum (300 GT)
PL.301/30/I/PLLASDP/PHB-2015
14.573.382.700
14.573.382.700
KMP. Kalabia (750 GT)
10/BA/KPA/SDP/IV/2015
34.704.408.750
34.704.408.750
KMP. Moinit (750 GT)
10/BA/KPA/SDP/IV/2015
34.531.393.000
34.531.393.000
KMP. Lema (750 GT)
10/BA/KPA/SDP/IV/2015
34.640.423.345
34.640.423.345
KMP. Erana (750 GT)
10/BA/KPA/SDP/IV/2015
34.599.950.000
34.599.950.000
KMP. Bambit (300 GT)
10/BA/KPA/SDP/IV/2015
23.105.340.473
23.105.340.473
KMP. Batumandi (5000 GT)
09/BA/KPA/SDP/IV/2015
163.934.305.700
163.934.305.700
KMP. Sebuku (5000 GT)
09/BA/KPA/SDP/IV/2015
164.074.779.880
164.074.779.880
KMP. Legundi (5000 GT)
09/BA/KPA/SDP/IV/2015
163.970.113.999
163.970.113.999
KMP. Inerie II (750 GT)
KU.103/61/III/SKPLLASDP-NTT/2015
34.931.780.950
34.931.780.950
Dermaga Penyeberangan Gilimanuk
KU.011/1/6/BASTO/BLLAJSDP-DPS/2015
19.335.272.000
19.335.272.000
7.264.995.000
7.264.995.000
Dermaga Bolok II & Pembangunan 1 unit lampu Pelabuhan Labuhan Bajo
KU.103/63/III/SKPLLASDP-NTT/2015
Dermaga Penyeberangan Paciran (Lanjutan) & Break Water 07/LLASDP-JTM/SRT-II/2015
22.389.677.000
22.389.677.000
KMP. Teluk Tolo (300 GT)
sisi Barat Pelabuhan Paciran
KU.103/34/IV/PLLASDP-ST/2014
22.546.622.000
22.546.622.000
KMP. Gili Iyang (750 GT)
02/ST/KPA/IV/2014
34.423.213.000
34.423.213.000
KMP. Labuhan Haji
BA.STO/02/PLLASDP-Aceh/XI/2012
32.155.515.000
32.155.515.000
KMP. Manta II
03/BA/KPA/VI/2013
23.144.189.750
23.144.189.750
KMP. Wayangan
02/BA/KPA/VI/2013
34.409.115.950
34.409.115.950
KMP. Ranaka
02/BA/KPA/VI/2013
34.307.255.950
34.307.255.950
KMP. Gambolo
KU.403/SPLLASDP/26/PHB-2013
26.814.612.000
26.814.612.000
KMP. Kundur
02/BASTOS/KEPRI-RoRo.12/2013
22.489.470.500
22.489.470.500
Pelabuhan Penyeberangan Waipirit
KU.103/08/XII/PLLASDP-MAL/2015
17.441.750.000
-
Dermaga V Merak, Dermaga VI Bakauheni
01/PTASDP-BASTO/XII/2015
132.978.286.601
-
Dermaga Penyeberangan Merak V Tahap II
01/PTASDP-BASTO/XII/2015
3.021.343.339
-
01/PTASDP-BASTO/XII/2015
158.671.024.742
-
01/PTASDP-BASTO/XII/2015
121.703.305.350
-
01/PTASDP-BASTO/XII/2015
7.352.522.500
-
Dermaga Penyeberangan Merak VI Tahap I S/D Tahap III dan biaya FS dan DED
Dermaga Penyeberangan Bakauheni VI Tahap I s.d Tahap III dan biaya FS dan DED Pembangunan Elevated Side Ramp Dermaga II Merak Pembangunan Elevated Side Ramp Dermaga II Bakauheni KMP. Dalente Woba
01/PTASDP-BASTO/XII/2015 KU.001/53/P-LLASDP/SU-2016
7.352.522.500
-
34.881.625.000
-
Dermaga MB III Pelabuhan Ketapang tahap I s/d III 01/Hubdat.Jatim/STO/IV/2016
59.951.700.000
-
Dermaga II Bastiong
termasuk pekerjaan pengawas
KU.10/186/LLASDP/MU/2015
31.497.407.000
-
KMP. Ngafi
KU.10/179.1/SAT-LLASDP/MU/2015
23.728.150.000
-
1.662.528.350.959
1.063.948.713.927
Jumlah Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
39
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. TAMBAHAN MODAL DISETOR 2016 Penambahan Penyertaan Modal Negara Selisih lebih kekayaan hasil likuidasi Perum Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan Penyerahan Modal Pemerintah yang Telah Ditetapkan Statusnya a. Sisa pengalihan 9 (sembilan) pelabuhan b. Sisa pengalihan 19 (sembilan belas) pelabuhan c. Sisa pengalihan 10 (sepuluh) unit kapal d. Sisa pengalihan 6 (enam) pelabuhan e. Sisa pengalihan 9 (sembilan) pelabuhan f. Sisa pengalihan 6 (enam) kapal dan prasarana pelabuhan g. Pemenuhan nilai modal dasar sesuai anggaran dasar Nomor 86 tanggal 31 Juli 2012
2015 -
1.000.000.000.000
7.299.301.299
7.299.301.299
132.303 66.000 328.120.000 113.230.100 75.372 984.075
132.303 66.000 328.120.000 113.230.100 75.372 984.075
(747.084)
(747.084)
7.741.162.065
1.007.741.162.065
Penambahan penyertaan modal Negara sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No.112 Tahun 2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara (PNM) RI ke dalam Modal PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan nilai penambahan Penyertaan Modal Negara sebesar Rp1.000.000.000.000. Pemanfaatan tambahan PNM sebesar Rp1.000.000.000.000 akan digunakan untuk pembelian 2 (dua) unit kapal lintasan Merak-Bakauheni sebesar Rp400.000.000.000 dan rencana pembangunan pengembangan kasawasan Pelabuhan Merak dan Bakauheni sebesar Rp600.000.000.000. Selisih lebih kekayaan hasil likuidasi Perum Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan adalah kelebihan kekayaan hasil likuidasi Perum ASDP pada saat perubahan status Perusahaan dari Perum menjadi Persero. a. Sisa pengalihan 9 pelabuhan penyeberangan sesuai PP 53 tahun 2002 dengan berita acara serah terima dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat nomor PL.301/II/20/DRJD/2003 dan BA.85/HK.204/ASDP-2003, tanggal 11 Nopember 2003 yang terdiri dari Pelabuhan Penyeberangan Bitung, Namlea, Mamuju, Sape, Labuan Bajo, Pagimana, Larantuka, Rote dan Rum senilai Rp29.227.632.303. Keterangan Pelabuhan Bitung Pelabuhan Namlea Pelabuhan Mamuju Pelabuhan Sape Pelabuhan Bajo'e Pelabuhan Pagimana Pelabuhan Larantuka Pelabuhan Rote Pelabuhan Rum
Berita Acara Serah Terima UM.002/07/7/PNY-BTG/2004 BA.48/HK.204/ASDP-2004 BA.01/UM.C1/III/PEL-PNYEB NAMLEA/2004 BA.47/HK.204/ASDP-2004 BA.46/HK.204/ASDP-2004 BA.44/HK.204/ASDP-2004 BA.45/HK.204/ASDP-2004 BA.42/HK.204/ASDP-2004 PL.301/5/15/PP.LTK-2004 BA.47/HK.204/ASDP-2004 PL.301/4/15/PP.PAN-2004 BA.50/HK.204/ASDP-2004 BA.028/HK.204/PPR-H/2004 BA.49/HK.204/ASDP-2004
Tanggal
Nilai
31 Maret 2004
9.593.831.841
31 Maret 2004
2.910.151.330
31 Maret 2004 31 Maret 2004 31 Maret 2004 31 Maret 2004 31 Maret 2004
6.080.006.390 2.360.800.396 338.066.789 2.679.848.100 560.237.936
31 Maret 2004
970.063.068
31 Maret 2004
3.734.626.454 29.227.632.303
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
40
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. TAMBAHAN MODAL DISETOR (Lanjutan) b. Sisa pengalihan 19 unit kapal sebesar Rp 41.801.566.000 sesuai PP No. 27 Tahun 2000, tanggal 26 Mei 2000, tentang penambahan Penyertaan Modal Pemerintah dengan rincian sebagai berikut: Keterangan KMP Inerie KMP Namparos KMP Betok I KMP Betok II KMP Dengkis KMP Garopa KMP Silok KMP Nuku KMP Balibo KMP Primas I KMP Barau KMP Patin KMP Jelawat KMP Sri Gemilang KMP Muria KMP Asmat KMP Digul KMP Inelika KMP Ileape
Berita Acara Serah Terima
Nilai
343/KU.103/PPAP.NTT-95 344/KU.103/PPAP.NTT-95 170/PELITA/IX/02/Phb.95 171/Pelita/IX/02/Phb.95 171/Pelita/IX/02/Phb.95 01/BASTHP/PRO.AP/02-95 BA.33/PPASDP/03/1995 KU.166/PPAP/MAL-96 39.A/PPAP/VII/Phb-96 KU.103/VII/01/X/Phb/96 KU.403/PAP/128/III-PHB/97 P.129/PASD-KTG/1998 P.129/PASD-KTG/1998 PL 107/4/10/DJPD/96 047/PASDP/IX/KW-XI/JTG96 KU.107/95/PPASDP/IRJA-96 KU.107/95/PPASDP/IRJA-96 224/KU.103/PPAP.NTT-96 224/KV.103/PPAP.NTT-96
1.585.000.000 1.585.000.000 1.185.000.000 1.185.000.000 2.645.500.000 3.650.000.000 1.461.000.000 2.588.291.000 3.798.542.000 1.223.491.000 3.690.000.000 1.456.000.000 1.456.000.000 998.400.000 2.727.158.000 1.222.200.000 1.747.900.000 3.798.542.000 3.798.542.000
Jumlah
41.801.566.000
Berita acara serah terima tersebut ditandatangani oleh pejabat Departemen Perhubungan, pejabat Perusahaan dan pejabat proyek. Sisa dari pengalihan 19 unit kapal tersebut sebesar Rp66.000. c. Sisa pengalihan 10 (sepuluh) unit kapal sebagai modal dasar sebesar Rp328.120.000. d. Sisa dari pengalihan 6 (enam) pelabuhan yaitu Poka, Galala, Hunimua, Waipirit di Propinsi Maluku, Panajam dan Somber di Propinsi Kalimantan Timur sebagai modal dasar sebesar Rp113.230.100. e. Sisa dari pengalihan 9 (sembilan) pelabuhan penyeberangan Bajo’e, Kolaka, Bastiong, Sidongale, Batulicin, Tanjung Serdang, Telaga Pungkur, Tanjung Uban dan Bolok berdasarkan PP No. 20 tahun 2002 sebesar Rp37.333.075.372. Sisa dari pengalihan 9 (sembilan) Pelabuhan tersebut sebesar Rp75.372. f. Enam kapal dan prasarana yaitu: pelabuhan KMP.Gutila, KMP.Uma Kalada, KMP.Pulau Rubiah, KMP.Semumu, KMP.Kormomolin, 5 (lima) Pelabuhan penyeberangan (Ujung, Kamal, Ketapang, Gilimanuk dan Padangbai), KMP. Saluang, berdasarkan PP No. 59 tahun 2003 tanggal 17 Desember 2003 dengan nilai sebesar Rp139.391.984.075 . Sisa pengalihan 6 (enam) kapal dan 5 (lima) pelabuhan tersebut sebesar Rp984.075. g. Sisa pengalihan Dermaga, Pelabuhan, dan KMP sebesar Rp686.755.252.915 sesuai PP No. 5 Tahun 2012, tanggal 6 Januari 2012, tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Kedalam Modal Saham Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Sisa pengalihan tersebut sebesar Rp747.084.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
41
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PEMBAGIAN LABA Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 03 Juni 2016, pemegang saham menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2015 sebesar Rp222.847.729.927 dengan rincian sebagai berikut : Dividen Cadangan
66.854.318.978 155.993.410.949 222.847.729.927
24. PENDAPATAN USAHA 2016 Pendapatan usaha penyebrangan: Kendaraan Subsidi Pemerintah Penumpang Barang Sewa Kapal (Charter) Angkutan khusus BBM Lain-lain
Pendapatan usaha pelabuhan : Pas pelabuhan dan terminal Jasa dermaga Jasa standar Administrasi tiket Jasa parkir Kerjasama operasi Jasa penumpukan barang Jasa penyediaan bahan bakar minyak Lain-lain
Pendapatan usaha aneka jasa dan kerjasama: Pendapatan bahan bakar Air tawar Sewa ruangan Listrik Sewa tanah dan papan reklame Jasa administrasi bahan bakar minyak Lain-lain Jumlah pendapatan usaha
2015
885.401.176.603 304.590.162.896 168.141.389.469 14.748.933.202 9.311.738.737 4.148.138.150 8.193.484.625
825.395.801.545 318.146.832.764 158.371.283.935 16.131.556.746 34.070.732.647 4.147.782.950 5.418.508.439
1.394.535.023.682
1.361.682.499.026
327.463.708.037 106.488.974.111 61.354.193.044 20.434.984.551 1.431.436.980 681.032.280 9.360.000 13.827.509.483
320.287.210.174 101.140.523.009 51.551.568.060 22.143.537.407 1.121.249.000 548.034.520 9.360.000 1.451.145.000 12.410.795.499
531.691.198.486
510.663.422.669
361.160.540.065 7.429.806.150 5.130.624.188 3.820.644.919 2.706.329.909 2.553.453.873 2.286.927.891
437.793.083.670 7.398.542.296 4.478.341.968 3.378.888.823 2.488.777.928 1.728.152.182 808.903.974
385.088.326.995
458.074.690.841
2.311.314.549.163
2.330.420.612.536
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
42
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. BEBAN POKOK 2016
2015
Usaha penyebrangan Bahan bakar minyak dan pelumas Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan Penyusutan Kapal (catatan 11) Pemeliharaan Kapal Pemeliharaan Mesin Pemeliharaan Deck Asuransi Kapal Dokumen Kapal Pemeliharaan Harian Pelabuhan Pemeliharaan Alat Keselamatan Mobilisasi Kapal Beban Operasi Lain-lain Perlengkapan Kapal Air Tawar Pengamanan Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan Kapal Lain-lain Usaha pelabuhan: Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan Penyusutan Bangunan, Dermaga & sarana pelabuhan (catatan 11) Jasa Outsourcing Beban Operasi Lain-lain Listrik dan Air Beban Operasional Hari Besar Pemeliharaan Dermaga Pengamanan Pelabuhan Pemeliharaan Bangunan Sewa Pemeliharaan Peralatan Pelabuhan Pemeliharaan Harian Bahan Bakar Minyak, Pelumas dan Gemuk Baban Pemeliharaan dan Perbaikan Lain-lain Jasa Pelabuhan Sewa Kapal Lain-lain Usaha Aneka Jasa dan Kerjasama: Bahan Bakar Minyak dan Pelumas Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan Lain-lain Jumlah
371.609.626.945 314.187.197.569 158.200.627.147 138.282.387.367 40.330.606.604 26.132.657.978 25.934.829.053 16.121.925.047 14.505.632.811 13.238.352.745 9.807.885.307 8.944.361.563 6.992.307.415 6.474.400.250 6.312.309.396 5.772.506.186 2.642.138.579 2.724.738.638
406.070.298.814 282.803.131.558 144.026.226.939 123.458.662.233 46.679.299.213 24.799.452.460 21.011.856.010 13.407.589.117 11.395.663.061 9.550.094.849 9.916.060.900 9.934.946.343 5.801.833.585 5.748.962.400 6.284.670.598 4.726.255.387 2.415.138.828 2.337.636.867
1.168.214.490.601
1.130.367.779.161
67.260.280.492 67.408.285.675 45.390.250.207 25.840.885.745 13.021.028.927 12.668.260.460 11.965.062.794 6.030.179.046 3.687.373.880 3.159.241.578 2.589.681.330 1.113.772.976 783.601.740 83.520.430 325.000 4.169.858.960
69.554.989.276 55.533.415.504 38.240.591.108 2.670.383.154 12.449.467.591 7.285.625.737 12.268.040.293 7.857.197.928 3.939.554.766 2.579.158.743 3.035.297.946 1.637.899.384 1.303.145.929 39.900.325 330.024.280 12.839.003 600.797.500
265.171.609.240
219.338.328.467
342.735.392.723 1.556.455.597 3.342.739.101
422.509.791.895 1.527.561.450 2.684.480.883
347.634.587.421
426.721.834.228
1.781.020.687.262
1.776.427.941.856
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
43
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. BEBAN USAHA 2016 Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan Pajak Pendidikan dan Latihan Perjalanan Dinas Penyusutan (catatan 11) Beban bunga sewa pembiayaan Komunikasi Konsultan Biaya Rapat Honor Rapat/Tim Mobilisasi Pegawai Beban Kantor Lain-lain Cleaning Service Pemeliharaan Bangunan Beban Operasional Hari Besar ISO, ISM Code Pengamanan Alat Tulis Kantor Pemasaran Lainnya Listrik dan Air Barang Cetakan Bahan Bakar Minyak dan Pelumas Konsumsi kantor dan kegiatan olah raga Perlengkapan Kantor Sewa Beban Manajemen Pemeliharaan Kendaraan Dinas Beban Pengawasan dan Pemeriksaan Beban Operasi Lain-lain Cetak Tiket Pemeliharaan Peralatan Kantor Promosi Pengembangan Sistem dan Organisasi Biaya Administrasi Penelitian dan Pengembangan Mobilisasi Kapal Asuransi Jasa Pelabuhan Beban Pemeliharaan dan Perbaikan Lain-lain Beban Umum dan Administrasi Lain-lain Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Lain-lain Jumlah
184.024.618.827 45.602.120.038 27.420.619.654 27.197.462.815 19.559.941.198 12.894.071.636 9.672.744.770 5.560.698.288 5.400.430.379 4.984.267.497 4.459.061.576 3.938.035.156 3.934.344.220 3.863.496.573 3.635.743.490 3.484.846.285 3.170.422.255 2.971.797.845 2.766.912.322 2.744.319.586 2.711.750.511 2.347.016.509 2.289.242.888 2.023.856.040 1.988.059.512 1.983.311.657 1.749.883.806 1.624.203.874 1.495.985.980 1.412.057.395 1.279.012.628 1.226.281.289 1.174.221.039 621.039.818 571.618.503 564.106.478 425.427.800 134.341.000 77.422.800 84.484.600 43.334.260 4.246.331.519 407.358.944.315
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
2015 192.922.395.541 31.999.553.287 23.159.012.861 30.421.993.580 15.319.284.386 16.676.750.471 10.244.728.206 8.455.133.917 4.597.010.842 4.509.415.976 4.396.549.659 2.673.357.904 2.864.355.325 2.637.904.287 4.644.414.462 2.570.266.972 2.450.768.552 2.465.222.230 1.370.800.109 3.091.139.516 2.431.953.798 2.498.424.477 2.174.229.082 1.760.834.195 2.540.970.486 2.149.858.879 1.559.303.111 2.017.043.640 1.331.699.340 3.177.332.303 1.248.149.450 866.733.300 894.534.232 603.747.765 1.461.483.936 2.227.798.262 411.734.789 245.551.676 234.295.450 727.382.910 346.019.356 3.374.825.787 401.753.964.306
44
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2016 Pendapatan bunga dan jasa giro Klaim asuransi PT Jasindo Laba selisih kurs Selisih neto pembulatan kas lebih (kurang) Laba penjualan aset Pendapatan rupa-rupa Rugi selisih kurs - terealisasi Sumbangan Penurunan nilai aset Ganti rugi Selisih pembulatan - kas Beban rupa-rupa Jumlah
113.155.500.596 10.338.202.115 234.165.011 66.033 3.327.040.000 27.500.224.603 (1.389.449.348) (2.416.498.977) (815) (738.975.496) (6.842) (11.670.144.912) 138.340.121.969
2015 46.232.899.086 5.556.601.508 4.761.882.629 102.309 615.569.716 47.990.164.799 (1.487.187.732) (2.878.317.491) (8.604.164.392) (588.160.000) (414) (7.138.871.583) 84.460.518.435
28. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Kebijakan Perusahaan mengatur bahwa penetapan harga atas transaksi-transaksi tersebut sama dengan transaksi- transaksi yang dilakukan dengan pihak ketiga. Berikut adalah perjanjian/transaksi signifikan dengan pihak berelasi: a. Hubungan sebagai Pemegang Saham Pemerintah Republik Indonesia Perusahaan mempunyai aset tetap berupa kapal dan dermaga pelabuhan yang berasal dari Pemerintah, dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, antara lain aset yang sudah diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia (PMN) dan Aset Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS), masih menunggu diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP). b. Hubungan kepemilikan dan atau kepengurusan Transaksi dengan seluruh BUMN dan lainnya yang mempunyai hubungan kepemilikan dan atau kepengurusan diperlakukan sebagai transaksi dengan pihak berelasi, yaitu: 1) Perusahaan mengadakan transaksi bisnis kepada Perusahaan milik negara yang diperlakukan sebagaimana layaknya transaksi dengan pihak ketiga 2) Perusahaan mempunyai rekening giro dan deposito berjangka pada beberapa bank milik negara. Jumlah penempatan Perusahaan pada bank milik negara dalam bentuk rekening giro dan deposito berjangka masing-masing berjumlah Rp1.939.212.447.295 dan Rp1.941.144.336.498 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing mencerminkan 31.13% dan 36,18% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Pendapatan bunga yang diakui untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp113.155.500.596 dan Rp46.232.899.086 mencerminkan 73,21% dan 43,97% dari jumlah pendapatan lain-lain pada masing-masing periode. 3) Perusahaan mengasuransikan aset tetap, berupa kapal pada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) yang merupakan perusahaan asuransi milik negara. Premi asuransi tersebut untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp25.934.829.053 dan Rp20.956.848.151 mencerminkan 6.37 % dan 5.22% dari jumlah beban usaha pada masing-masing periode.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
45
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan) b. Hubungan kepemilikan dan atau kepengurusan 4) Perusahaan menyelenggarakan jaminan sosial tenaga kerja bagi karyawannya pada PT Jamsostek (Persero) yang merupakan perusahaan asuransi milik negara. Premi asuransi tersebut untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp25.983.490.236 dan Rp21.265.072.051, mencerminkan 3.69 % dan 2,52 % dari jumlah beban usaha pada masingmasing periode. 5) Perusahaan mengadakan perjanjian Sewa Guna Usaha dengan Opsi Beli berupa 5 (lima) kapal bekas, yakni KMP. Portlink II, KMP. Portlink III, KMP. Portlink V, KMP. Portlink VII dan KMP. Portlink VIII dengan PT PANN (Persero) dan PT PANN Pembiayaan Maritim sebagai anak perusahaan dengan jangka waktu SGU selama 3 tahun s/d 6 tahun dengan total nilai pembiayaan sebesar Rp 271.183,1 juta. c. Hubungan manajemen kunci Perusahaan Manajemen kunci mencakup Dewan Komisaris dan Direksi. Kompensasi yang diberikan pada manajemen kunci dalam hubungan dengan pemberian jasa adalah sebagai berikut: 2016
2015
Dewan Komisaris : Gaji dan Imbalan Jangka Pendek
3.638.700.000
3.500.550.000
Dewan Direksi : Gaji dan Imbalan Jangka Pendek
6.696.000.000
6.094.250.000
d. Ikhtisar Berikut adalah transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi : Penjualan 2016 Pendapatan Subsidi atas pengoperasian kapal di lintas perintis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat : Pendapatan dari penempatan dana giro dan deposito di Bank Umum Milik Negara (BUMN) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Klaim asuransi PT Jasa Asuransi Indonesia (Persero) Jumlah transaksi pihak berelasi terhadap pendapatan Jumlah Pendapatan Usaha Persentase
2015
304.590.162.896
318.146.832.764
100.805.837.095 23.758.206.998
26.864.396.260 4.800.859.114
10.338.202.998
5.556.601.508
439.492.409.987
355.368.689.646
2.311.314.549.163
2.330.420.612.536
19,01%
15,25% Pembelian
2016
2015
PT Pertamina Tbk - Bahan Bakar Minyak (BBM) Stasiun Pengisian Bahan Bakar Khusus (SPPBK) PT Dock Koja Bahari & PT IKI - docking kapal
348.737.921.519 342.524.485.152 38.885.579.857
385.002.315.279 422.509.791.895 27.401.632.942
Jumlah transaksi pihak berelasi terhadap pembelian
730.147.986.528
834.913.740.116
1.781.020.687.262
1.776.427.941.856
Jumlah Beban Pokok Persentase
41,00%
47,00%
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
46
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan) d. Ikhtisar Saldo aset dan liabilitas per 31 Desember 2016 dan 2015 dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2016 Aset - Bank - Deposito - Piutang usaha - Pendapatan yang masih harus diterima - Uang muka Jumlah Jumlah Aset Persentase dari jumlah aset
2015
407.254.332.905 1.436.000.000.000 188.749.370 15.111.797.737 11.414.994.785
1.313.844.315.250 467.000.000.000 637.737.054 9.767.354.527 6.222.893.728
1.869.969.874.797
1.797.472.300.559
6.229.546.566.174
5.364.749.665.157
30,02%
33,51%
Liabilitas - Utang usaha - Sewa Pembiayaan
16.519.906.069 127.582.937.493
19.506.872.327 98.345.008.822
Jumlah
144.102.843.562
117.851.881.149
521.515.257.616
417.656.321.414
Jumlah Liabilitas Persentase dari jumlah liabilitas
27,63%
28,22%
29. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 2016 USD
dalam Rp Aset - Bank - Deposito
3.435.739.073 30.902.800.000
EUR
135.290,17 2.300.000,00
114.256,08 -
2015 dalam Rp Aset - Bank - Deposito
1.672.462.762 31.728.500.000
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
USD 121.224,95 2.300.000,00
47
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. LIABILITAS KONTINJENSI 1) Tanah Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk yang dikuasai Pemkab Jembrana seluas 5.7 Ha Surat Plt. General Manager Cabang Ketapang kepada Direktur SDM & Umum Nomor : UM.103/1/4/ASDP-KEN/2015 tanggal 5 Mei 2015 perihal penyelesaian sengketa tanah pelabuhan penyeberangan Gilimanuk. Dalam surat tersebut diusulkan untuk menempuh jalur hukum penyelesaian permasalahan tanah penyeberangan pelabuhan Gilimanuk. Surat Direktur SDM & Umum kepada General Manager Cabang Ketapang Nomor : UM.103/1/3/ASDP/2015 tanggal 31 Juli 2015 perihal penjelasan tanah pelabuhan penyeberangan Gilimanuk. Dalam surat tersebut agar General Manager meminta penjelasan kepada Kepala Kantor BPN Kabupaten Jembrana mengenai besaran tanah yang tidak sesuai dengan surat rekomendasi Gubernur Nomor : 550.33/17095/HK dan surat permohonan hak pakai Pemimpin Cabang Ketapang.diusulkan untuk menempuh jalur hukum penyelesaian permasalahan tanah penyeberangan pelabuhan Gilimanuk. General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang telah berkirim surat kepada Kepala Kantor BPN Kabupaten Jembrana dengan surat nomor : UM.203/1/6/ASDP-KEN/2015 tanggal 18 Agustus 2015 perihal penyelesaian sertifikat tanah pelabuhan penyeberangan Gilimanuk. Surat tersebut meminta penjelasan terjadinya perbedaan luas tanah pelabuhan penyeberangan gilimanuk antara permohonan yang diajukan oleh Perum ASDP sesuai surat rekomendasi Gubernur Daerah Tingkat I Bali Nomor : 550.33/17095/HK tanggal 25 September 1987 dengan surat keputusan kepala BPN Nomor : 329/HP/BPN/92 tanggal 20 Nopember 1992 tentang pemberian hak pakai atas nama Perum ASDP. Surat BPN Kabupaten Jembrana Nomor : 2069/200-51.01/XI/2015 tanggal 2 Nopember 2015 perihal penyelesaian sertifikat tanah pelabuhan penyeberangan Gilimanuk . Surat tersebut enjelaskan apabila dioverlapkan maka nampak bidang tanah yang dikuasai oleh Perum ASDP berhimpitan dengan bidang tanah yang berada disebelah Selatan dan sebelah timur yang merupakan bidang tanah Hak Pengelolaan (HPL) No. 1, sehingga permohonan hak pakai yang diajukan oleh Perum ASDP tanggal 3 Mei 1991 seluas 9.8 Ha disetujui haknya seluas 4.113 Ha. 2) Sertifikasi tanah Pelabuhan Penyeberangan Poka di Cabang Ambon Tanah PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ambon di Pelabuhan Penyeberangan Poka yang belum bersertifikat dan adanya klaim dari warga (ahli waris) atas tanah di areal pelabuhan Poka. Berdasarkan PP 15 tahun 1997, PT. ASDP menerima penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) anatara lain Pelabuhan Penyeberangan Poka. PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) namun terkendala belum dapat dipenuhinya permintaan dari BPN setempat atas bukti pelepasan hak/jual dari pemilik tanah. Dan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ambon telah menunjuk Notaris setempat untuk proses pensertifikasi tanah tersebut. 3) Ganti Rugi atas tanah diareal Pelabuhan Hunimua di Cabang Ambon Tanah tersebut sejak diserahkan oleh Departemen Perhubungan Cq. Ditjen. Perhubungan Darat masih terjadi sengketa antara ahli waris, dan tanah tersebut belum diberikan ganti rugi oleh Dephub. karena masih sengketa keluarga. Hingga saat ini belum ada keputusan Pengadilan Negeri/Pengadilan Tinggi / Mahkamah Agung atas permasalahan ini, sehingga belum jelas siapa pihak yang berhak sebagai ahli waris tanah tersebut. Apabila telah ada keputusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum yang tetap, maka putusan tersebut akan ASDP Kirimkan ke Bagian Hukum Ditjendat (Dep. Perhubungan) untuk proses pelaksanaan perugian ganti kerugian untuk pembebasan tanah (APBN). Untuk tanah Pelabuhan Waipirit tidak ada permasalahan. Saat ini direksi telah membentuk tim pengkajian atas penyelesaian permasalahan tanah pelabuhan penyeberangan HunimuaNomor : SK.607/PA.105/ASDP-2016 tanggal 12 April 2016 jo. SK Nomor : SK.656/PA.105/ASDP-2016 tanggal 22 April 2016. PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah menerbitkan surat kuasa khusus kepada Kepala Kejaksaan Negeri Masohi untuk membantu menyelesaikan masalah ganti rugi tanah tersebut. Tim dan Kejaksaan Negeri Masohi selaku Jaksa Pengacara Negara telah melakukan rapat-rapat dan musyawarah dengan pihak-pihak yang mengaku sebagai yang berhak atas tanah yang digunakan untuk Pelabuhan Penyeberangan Hunimua yang hasilnya nihil atau gagal karena masing-masing pihak mengklaim yang paling berhak.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
48
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. LIABILITAS KONTINJENSI (Lanjutan) 3) Ganti Rugi atas tanah diareal Pelabuhan Hunimua di Cabang Ambon Pada tanggal 25 Agustus 2016 Kejaksaan Negeri Masohi telah menerbitkan Legal Opinion (LO), yang pada intinya PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ambon dapat melakukan pembayaran ganti rugi dengan cara konsinyasi di Pengadilan Negeri Ambon dengan mengambil langkah-langkah: a. Meminta Penilai untuk melakukan penilian terhadap objek tanah yang akan digantirugikan sebagai dasar untuk melakukan musyawarah nilai ganti kerugian. b. Melakukan musyawarah nilai ganti kerugian dengan dasar hasil penilaian dari Penilai dan membuat berita acara hasil musyawarah tersebut. c. Membuat permohonan penitipan ganti kerugian kepada Ketua Pengadilan Negeri Ambon. Sebagai tindak lanjut Legal Opinion (LO) JPN Masohi telah ditunjuk KJPP Muhammad Adlan dan Rekan untuk menilai tanah dan aset diatasnya di Pelabuhan Penyeberangan Hunimua dengan hasil penilaian dengan total Rp6.851.000.000,- (sudah pembulatan) dengan rinsian sebagai berikut: - Nilai tanah (46.560 M2) Rp6.452.280.000 - Nilai bangunan (hotel 186 M2, rumah 45 M2) Rp322.600.000 - Nilai pohon kelapa (137 pohon) Rp102.750.000 4) Penyelesaian Tanah di Pelabuhan Lembar yang berhimpitan dengan PT Pelindo III (Persero) dan di klaim sebagai tanah milik PT Pelindo III (Persero). Terkait dengan tanah seluas 16.007 m² (berlokasi di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat) yang belum bersertifikat dikarenakan PT Pelindo III (Persero) tidak bersedia menandatangani batas tanah dikarenakan menganggap tanah tersebut milik PT Pelindo III (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mengupayakan untuk melakukan pengurusan dan pembuatan sertifikat dengan berkoordinasi dengan BPN Lombok Barat dimana atas tanah tersebut, saat ini telah mendapatkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.75 seluas 7.980 m² yang diterbitkan tanggal 16 Juli 2012. Sebagai informasi, tanah tersebut bukan seluas 16.007 m². Terkait dengan tanah seluas kurang lebih 1.771 m² di Cabang Lembar Sertifikat HGB No.30 tanggal 12 Juli 1994, yang di klaim juga oleh PT Pelindo III (Persero) dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor; 7 tanggal 25 April 1984, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mengupayakan untuk meminta peninjauan kembali atas Sertifikat tanah tersebut kepada BPN Mataram, namun hasilnya belum ada. Untuk itu dalam waktu dekat Divisi Hukum akan bekerjasama dengan Divisi Aset dan Cabang Lembar untuk Berkoordinasi dengan BPN Mataram. Sehubungan dengan rencana perpanjangan jangka waktu sertifikat HGB No. 30 yang akan berakhir Bulan Juli 2014, Divisi Hukum bekerjasama dengan Divisi Aset dan Cabang Lembar telah berkoordinasi dengan BPN Mataram, namun sertifikat belum selesai karena BPN Mataram masih memprioritaskan sertifikat proyek nasional. Pada tanggal 7 Agustus 2014, BPN Mataram telah menyetujui perpanjangan sertifikat HGB No. 30 A.n. PT ASDP yang diajukan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dan untuk perpanjangan sertifikat tersebut berakhir sampai dengan tahun 2034 dengan luas tanah yang masih sama yaitu 1.771 m². 5) Penyelesaian Tanah di Padangbai PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mengusulkan kepada BPN setempat untuk melakukan pensertifikatan atas tanah pelabuhan tersebut, namun ada klaim dari masyarakat adat, sehingga sampai dengan saat ini BPN belum menyelesaikan pensertifikatan tanah tersebut dan diminta agar PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyelesaikan masalah tersebut dengan masyarakat adat. Pihak BPN juga menyarankan apabila masyarakat adat masih menghalang-halangi pensertifikatan tanah tersebut, disarankan agar pihak PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkoordinasi dengan Kepala Daerah (Bupati Karang Asem) untuk membantu menyelesaikannya. Pihak Camat, Polisi Sektor, Komando Daerah Militer setempat pada prinsipnya sudah memahami dan setuju untuk proses sertifikasi tanah Pelabuhan Padangbai milik PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). Pada tanggal 13 s/d 14 Agustus 2015 Divisi Hukum bersama dengan General Manger PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero ) Cabang Lembar melakukan koordinasi dengan BPN Karang Asem untuk proses lebih lanjut pensertifikasian tanah tersebut yang pada intinya BPN Karang Asem tetap meminta agar ASDP menyelesaiakn permasalahan dengan masyarakat adat Desa Pakraman Padangbai.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
49
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. LIABILITAS KONTINJENSI (Lanjutan) 6) Sengketa tanah dengan Majidah dkk seluas 936 M2 di luar area Pelabuhan Peneyebangan Lembar Telah dikeluarkan putusan Mhkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 4337 K/Pdt/1998 tanggal 11 Pebruari 2000 antara Madijah dkk melawan Pemerintah RI cq. Departemen Perhubungan RI cq. Kepala Kantor Wilayah Perhubungan NTB Cq. Perum ASDP Lembar dimana dalam putusan tersebut dimenangkan oleh Perhubungan RI cq. Kepala Kantor Wilayah Perhubungan NTB Cq. Perum ASDP Lembar. Pada tahun 2009 telah dilakukan koordinasi dengan Camat Gerung dan Pengadilan Negeri Mataram untuk melakukan eksekusi, namun disarankan pelaksanaan eksekusi tersebut ditunda sesudah Pemilu tahun 2009. Tanah tersebut belum bersertifikat dan telah didirikan beberapa banguna rumah tinggal masyarakat tanpa izin dari PT. ASDP. PT. ASDP Cabang Lembar pada tanggal 26 Oktober 2016 telah menandatangani MOU dengan Kejaksaan Tinggi NTB dan permasalahan tanah ini telah dibicarakan secara lisan dengan Jaksa Pengacara Negara pada Kejaksaan Tinggi NTB, dan mereka siap membantu menyelesaikan permasalahan ini. 7) Masalah Tanah PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) di Pontianak yang sebagian telah digunakan oleh Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat. a) Terkait dengan rencana tukar guling aset tanah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) di Pontianak seluas 700 m² yang terletak di Jl. Imam Bonjol Nomor 392 dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang difasilitasi BPKP Perwakilan Kalimantan Barat belum selesai, mengingat Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat belum bisa menyerahkan data-data tentang tanah yang akan ditukar gulingkan dengan tanah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tersebut. Direksi (Direktur SDM dan Umum) telah bersurat kepada General Manager Cabang Pontianak Nomor : UM.205/1/9/ASDP-2015 perihal Penyelesaian Permasalahan Tanah Cabang Pontianak. b) Divisi Hukum bersama General Manager Cabang Pontianak telah melakukan pertemuan dengan pihak Pemprov Kalimantan Barat di Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat tanggal 28 April 2015 (sesuai surat undangan rapat dari Pemprov Kalimantan Barat (Sekda) Nomor 028/1058/BPKAD-G tanggal 6 April 2015). Dalam rapat dimaksud disepakati antara lain : - Pihak Pemprov Kalimantan Barat akan menjawab secara tertulis Surat General Manager Cabang Pontianak nomor UM.205/01/01/ASDP-PTK/2015 tanggal 16 Februari 2015 dengan melampirkan dokumen pendukung terkait usul tukar guling tanah ASDP di Jalan Imam Bonjol seluas 700 m² dengan tanah milik Pemprov Kalimantan Barat seluas 513 m² di Jalan Sultan Abdurahman. -
Setelah surat dimaksud diterima Pihak ASDP, maka ASDP akan menindaklanjuti usulan Pemprov Kalimantan Barat dan membuat kajian kesetaraan obyek tukar guling sebagai dokumen pendukung untuk permohonan rekonmendasi tertulis Dekom dan persetujuan kepada RUPS.
c) PT. ASDP telah menunjuk KJPP Toto Suhartono & Rekan untuk melakukan apraisal terhadap harga tanah tersebut untuk ukar guking dan telahmenyerahkan Laporan Penilaian Aset dari KJPP Toto Suhartono & Rekan No. File : V.PP.16.17.1442-2 tanggal 25 Agustus 2016 dan telah ditentukan nilai pasar sebagai berikut: - Tanah PT. ASDP seluas 700 m² sebesar Rp787.000.000. - Tanah Pemprov Kalimantan Barat Seluas 350 m² sebesar Rp1.190.000.000. d) Pada tanggal 1-2 Desember 2016 divisi Aset didampingi oleh divisi Akuntansi dan divisi Hukum telah melakukan pertemuan dengan Pemprov Kalbar (diwakili oleh bagian Aset Pemprov Kalbar) dengan hasil pembahasan sebagai berikut: -
Pemprov Kalbar belum sepakat untuk melakukan tukar guling karena masih membutuhkan persetujuan dari DPRD Kalbar. Pemprov Kalbar akan memberikan akses jalan kepada PT. ASDP dengan cara membongkar bangunan. Pemprov Kalbar menawarkan PT. ASDP untuk membeli aset di Jalan Imam Bonjol.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
50
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. LIABILITAS KONTINJENSI (Lanjutan) 8) Sebagian Tanah di Pelabuhan Bitung digunakan oleh PT. Pelindo IV (Persero) a) Berdasarkan PP No. 53 tahun 2002, tanggal 27 September 2002 tentang Penambahan PMN RI kedalam modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. ASDP dengan nilai Rp9.593.831.841 antara lain sebagai berikut: -
Tanah seluas 16.16 M2 dengan nilai Rp3.232.000.000 Bangunan Prasarana dan Penunjang, Gedung Operasi, Rumah, Kantor dan Peralatan dengan nilai Rp6.361.831.841
b) Tanah PT. ASDP di Pelabuhan Penyeberangan Bitung sesuai sertifikat Hak Pakai No. 2 Desa Pateten tahun 1996 seluas 16.160 m² atas nama Dephub RI Cq. Kantor Pelabuhan Penyeberangan dan Dermaga Bitung (telah dibaliknama dengan sertipikat Hak Pakai No. 00001, Desa PAteten Satu tahun 2004), sebagian tanh tersebut dipakai oleh Pelindo IV Cabang Bitung untuk pengembangan Pelabuhan peti kemas. Sebagai pengganti telah diserahkan 2 (dua) kavling tanah hasil reklamasi dengan sertipikat hak pakai Nomor : 01. Desa Pateten II dengan luas tanah 7.264 m² dan sertipikat hak pakai No:02, Desa Patetan II, seluas 4.557 m², masing-masing atas nama Ditjen cq. Kantor Pelabuhan Penyeberangan Bitung tertanggal 2 Maret 2005 (dan saat ini telah disertifikatkan atas nama PT. ASDP, dengan nomor sertifikat masing-masing No. 1 tahun 2005 seluas 7.264 m² dan No. 2 tahun 2005 seluas 4.557 m²) Surat kesepakatan bersama Ditjrnla dengan Ditjendat Nomor : PR.08/1/4D.III-01; Nomor : TU.108/LLASDP/VII-01,tanggal 3 Agustus 2001). Sertipikat Hak Pakai No. 01, Desa Pateten II dengan luas tanah 7.264 m² dan sertipikat hak pakai No. 02, Desa Pateten II seluas 4.557 m² belum tercatat dalam Neraca Perusahaan sebagai aset. c) Tanah Pelabuhan Peneberangan Bitung yang sebagian telah dipergunakan oleh PT. Pelindo IV Cabang Bitung belum dilakukann pemecahan sertifikat (Sertifikat Hak Pakai No. 00001 tahun 2014) dan masih tercatat sebagai aset PT. ASDP. 9) Klaim ahli waris Mus Walim (Sugeng dkk) atas tanah seluas 25.000 M2 di Pelabuhan Bakauheni Surat sdr Sugeng bin Mus Walim tanggal 30 September 2016 yang mengklaim memiliki tanah seluas 25.000 m² di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni. Tertanggal 28 September 2016 PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Bakauheni telah bersurat kepada para penggarap lahan milik PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Nomor : UM.205/1/11/ASDP-PPB/2016 perihal pemberitahuan penataan tanah sehubungan dengan adanya pembangunan Dermaga VII Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dan pembangunan jalan toll di area Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni. Disamping itu PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Bakauheni telah bersuart kepada Kepala Kantor BPN Kabupaten Lampung Selatan Nomor : UM.203/1/4/ASDP-PPB/2016 tanggal 19 Oktober 2016 perihal Permohonan Penjelasan Batas-Batas Area Wilayah Pelabuhan Bakauheni. PT. ASDP bersama dengan PT. PP telah memberikan uang kerohimam sebesar Rp50.000.000,- kepada Mus Walim sebagai ganti kerugian atas rumah, tanaman padi dan tambak, dokumen menunggu dari pihak cabang Bakauheni. 10) Tanah yang digunakan oleh Pemkab Lampung Selatan untuk Menara Siger Telah dilakukan rapat pada tanggal 6 Maret 2013 di Kantor Cabang Merak untuk membahas rencana sewa lahan yang digunakan untuk menara siger dan tercapai kesepakatan sebagai berikut: -
Tahun 2006 - 2010 tarif Rp3.500/m² per bulan dengan luas 1.828 m² Tahun 2011 tarif Rp3.500/m² per bulan dengan luas 1828 m² dan 31.032 m² Total sewa lahan siger Rp1.764.000.000 Untuk tahun 2012 akan dibuatkan perjanjian tersendiri (dibicarakan lebih lanjut)
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
51
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. LIABILITAS KONTINJENSI (Lanjutan) 10) Tanah yang digunakan oleh Pemkab Lampung Selatan untuk Menara Siger Pada tanggal 30 Mei 2013 bertempat di Denpasar (Bali) ditandatangani Perjanjian dengan Nomor : Sperj.210/HK/201/ASDP-2013; Nomor : G/502/B/HK/2012, antara PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan Pemerintah Provinsi Lampung tentang sewa menyewa lahan milik PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang terletak di Desa Bakauheni Kecamatan Bakauheni Lampung Selatan untuk bangunan siger yang isinya sebagai berikut: -
Pemprov Lampung bersedia untuk menyewa lahan milik PT. ASDP Indoesia Ferry (Persero) yang digunakan untuk bangunan menara siger dengan luas sebesar 32.860 M2 dan bersedia untuk membayar sewa Rp. 1.764.000.000 untuk kurun waktu 2006 sd 2011.
-
Pembayaran sewa akan dilakukan 2 (dua) kali pembayaran melalui mekanisme APBD-P tahun 2013 dan APBD-P 2014.
Pada tanggal 12 Agustus 2015 telah dilaksanakan rapat di Kantor Pusat PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk membahas opsi penyelesaian permasalahan menara siger. Kesepakatan dalam rapat tersebut sebagai berikut: -
Menara siger merupakan icon Lampung, sehingga tidak boleh dihilangkan.
-
Agar PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengirimkan surat permohonan kepada Gubernur Lampung mengenai permintaan Hibah menara Siger dengan persyaratan harus dijaga dan dikembangkan serta tidak akan dilepaskan untuk umum.
-
Rencana pengembangan Pelabuhan Merak Bakauheni
-
Apabila Menara Siger diserahkan kepada PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) maka akan dikembangkan fungsinya dengan tidak merubah.
Surat Gubernur Lampung Kepada Menteri BUMN Nomor : 590/237/1/11/2015, tanggal 20 Oktober 2015 perihal permohonan hibah tanah dan pemutihan sewa, yang isinya sebagai berikut: -
Pemprv Lampung mempunyai kewajiban atas sewa lahan menara siger sebesar Rp1.764.000.000, dan baru dibayr oleh Pemprov Lampung sebesar Rp500.000.000 pada tahun 2014 serta sisanya sebesar Rp1.264.000.000 hingga saat ini belum dilunasi.
-
Pemprov Lampung saat ini sedang menghadapi permasalahan yang sangat kompleks terutama terkait bidang infrastruktur , pendidikan dan kesehatan.
-
Bahwa bangunan menara siger merupakan icon pemprov Lampung dan sampai dengan saat ini tidak ada kontribusi yang optimal terhadap PAD Pemprov Lampung.
-
Pemprov Lampung mengajukan permohonan Hibah Tanah PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk menara siger dan pemutihan sisa sewa atas lahan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) kepada Pemprov Lampung.
Surat Menteri BUMN Kepada Direksi PT. ADP Nomor : S-01/D4.MBU/01/2016, tanggal 4 Januari 2016 perihal permohonan hibah tanah dan pemutihan sewa lahan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang isinya agar PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk membuat kajian dan membahas secara intensif dengan Pemprov Lampung serta PT. ASDP diminta untuk menyampaikan hasil kajian tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. -
Pemprov Lampung dengan PT. ASDP telah melakukan koordinasi dan pembahasan bersama serta telah menyepakati bahwa menara siger akan dihibahkan kepada PT. ASDP dengan syarat : 1. Pemutihan piutang Pemprov Lampung sebesar Rp1.264.000.000,-' 2. PT. ASDP tetap akan mempertahankan menara siger sebagai icon Pemprov Lampung
-
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) merencanakan pengembangan kawasan pelabuhan termasuk lahan siger untuk modernisasi pelabuhan dan pemanfaatan area komersial.
-
PT. ASDP mengusulkan bangunan menara siger dapat diserahkan kepada PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
52
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. LIABILITAS KONTINJENSI (Lanjutan) 11) Sewa lahan dengan PT Pelindo III (persero) Cabang Tanjung Perak Berdasarkan perjanjian No.HK06/371/TDR-2015 tanggal 25 Mei 2015 antara PT Pelabuhan Ingosia III (Persero) Cabang Tanjung Perak dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Surabaya mengenai perpanjangan penggunaan tanah HPL dan perairan Pelabuhan untuk kegiatan operasional pelabuhan penyebrangan kepada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Surabaya. Jangka waktu penggunaan tanah HPL selama 1 tahun dari 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 dengan biaya Rp2.156.061.780. Berdasarkan surat persetujuan perpanjangan penggunaan bagian tanah HPL Pelabuhan tersebut, Perusahaan meminta bantuan kepada Kepala Dinas Perhubungan & LLAJ Propinsi Jawa Timur untuk mendapatkan rekomendasi keringanan dari Gubernur Jawa Timur ke PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), sesuai dengan surat No.HK.207/3/10/ASDP.SBA.2015 tanggal 17 September 2015. Berikut alasan yang diberikan Perusahaan : a. Pelabuhan penyebrangan Ujung - Kamal merupakan stabilisator sebagai alternatif penghubung konektivitas Surabay dengan Madura jika penggunaan Jembatan Suramadu terjadi hambatan karena cuaca buruk. b. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Surabay tidak mendapatkan profit malah merugi dari operasional pelabuhan Ujung c. Mendukung Pemerintah dalam hal memberikan pelayanan kepada pengguna jasa terkait alternatif moda transportasi penyebrangan. Pada tanggal 13 Oktober 2015 denga surat No.551/4213/104/2015 dari Kepala Dinas Perhubungan Dan LLAJ Provinsi Jawa Timur kepada Direktur Utama PT Pelindo III (Persero), dengan isi surat meminta PT Pelindo III (Persero) untuk memberiikan keringanan biaya sewa bagian tanah HPL Pelabuhan Ujung PT ASDP Indonesi Ferry (Persero) Cabang Surabaya. Pada tanggal 29 Oktober 2015 dilakukan pembicaraan antara PT Pelindo III (Persero), PT Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Perak dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan pembahasan : - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) setuju untuk dilakukan penataan oleh PT Pelindo III (Persero) pada tanah HPL Pelabuhan yang sekarang ini digunakan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) -
PT Pelindo III (Persero) tetap mengakomodir kegiatan operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) termasuk mengakomodir kegiatan operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) termasuk penyiapan kantor sesuai dengan kebutuhan operasional saat ini
-
PT Pelindo III (Persero) akan menyiapkan design penataan lokasi dan mempertimbangkan kegiatan operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Setelah design penataan dapat mengakomodir kegiatan operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), maka PT ASDP akan membuat surat ke Kementrian BUMN untuk penghapusan aset milik PT ASDP yang berdiri di atas tanah HPL PT Pelindo III (Persero)
Sampai dengan laporan diterbitkan, belum adanya kesepakatan mengenai jumlah liabilitas Perusahaan. 31. INSTRUMEN KEUANGAN SERTA TUJUAN DAN KEBIJAKAN DARI MANAJEMEN RISIKO Instrumen Keuangan Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar atau disajikan dalam jumlah tercatat (ketika nilai tercatatnya mendekati nilai wajar atau karena nilai wajar tidak tersedia dan/ atau tidak dapat diukur secara handal). 2016
2015
Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih Aset lancar lainnya Jumlah Persentase terhadap jumlah aset
1.939.212.447.294 19.542.382.432 3.432.825.193
1.941.144.336.498 9.300.386.242 7.310.074.121
1.962.187.654.918
1.957.754.796.861
31,50%
36,49%
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
53
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. INSTRUMEN KEUANGAN SERTA TUJUAN DAN KEBIJAKAN DARI MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Liabilitas Keuangan Utang usaha Beban akrual Liabilitas lancar lainnya Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas
122.775.848.343 120.576.451.824 29.396.293.499 127.582.937.493
114.122.741.616 82.699.791.281 27.718.282.993 98.345.008.822
400.331.531.159
322.885.824.712
76,76%
77,31%
Aset dan liabilitas keuangan lancar yang jatuh tempo dalam jangka pendek, nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan lancar telah mendekati estimasi nilai wajarnya. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variable nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama. Seluruh instrumen keuangan telah mencerminkan nilai wajar yang bersangkutan. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai wajar aset dan liabilitas keuangan dengan nilai tercatatnya. Manajemen Risiko Modal Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu utnuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal perusahaan terdiri dari pinjaman, dalam hal ini pinjaman bank, utang kepada pihak berelasi dan ekuitas yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor serta saldo laba (defisit). Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan reviu struktur permodalan perusahaan. Sebagai bagian dari reviu ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. Tujuan dan Kebijakan dari Manajemen Risiko Keuangan Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya manajemen Perusahaan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan shareholder value . Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia utnuk operasi dan pengembangan bisnis, serta utnuk mengelola risiko bunga, risiko mata uang asing dan risiko likuiditas. Perusahaan dan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. Perusahaan menyadari pengelolaan kegiatan operasional yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko yang meliputi proses indentifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian risiko. Dalam penerapan manajemen risiko tersebut Perusahaan meyakini peran aktif Dewan Komisaris dan Direksi sangat menentukan efektivitas manajemen risiko. Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip transparansi, independensi, wewenang dan tanggung jawab serta kewajaran transaksi. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah resiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Exposure Perusahaan terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan peminjaman bank. Kebijakan Perusahaan terkait dengan risiko suku bunga adalah sebagai berikut: Perusahaan akan melakukan negoisasi dengan pihak kreditor dalam menentukan tingkat suku bunga kredit.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
54
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. INSTRUMEN KEUANGAN SERTA TUJUAN DAN KEBIJAKAN DARI MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Mata Uang Asing Kebijakan Perusahaan adalah melakukan pengelolaan dengan Perusahaan mengelola risiko terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Risiko Kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan penempatan deposito di bank. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa seluruh jasa hanya diberikan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai catatan kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perusahaan dimana semua pelanggan yang akan melakukan transaksi secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang usaha dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kesulitan atau gagal dalam memperoleh dana tunai guna memenuhi komitmen kontraktualnya. Pengelolaan terhadap risiko ini didasarkan pada perangkat rencana likuiditas. Perangkat ini mempertimbangkan jatuh tempo untuk aset keuangan (piutang), liabilitas keuangan (pinjaman) dan membuat rencana arus kas dari operasi. Perusahaan senantiasa menyesuaikan dan memantau jangka waktu (tenor) pinjaman dengan tenor yang diberikan kepada pelanggan. Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi liabilitasnya yang telah jatuh tempo. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perusahaan karena dalam pemenuhna kebutuhan operasional, selain menggunakan dana sendiri dan disiplin cashflow , Perusahaan juga melakukan penjadwalan pembayaran kepada pihak kreditor. 32. TRANSAKSI NON-KAS Berikut adalah aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: 2016 Penambahan aset tetap melalui pembiayaan Penambahan aset tetap dari Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya
2015
81.406.235.029 598.579.637.032
833.658.719.777
33. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun atas laporan keuangan tahun 2015 telah direklasifikasi untuk disesuaikan dengan penyajian laporan keuangan tahun 2016, sebagai berikut: Sebelum reklasifikasi Reklasifikasi Setelah reklasifikasi Laporan posisi keuangan - Liabilitas sewa pembiayaan jatuh tempo satu tahun - Liabilitas pembiayaan, setelah dikurangi jatuh tempo satu tahun Laporan arus kas - Aktivitas operasi - Aktivitas pendanaan
-
46.823.392.465
46.823.392.465
98.345.008.822
(46.823.392.465)
51.521.616.357
412.554.151.506 946.656.029.821
47.683.383.951 (47.683.383.953)
460.237.535.457 898.972.645.868
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
55
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 (Dalam satuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. PERISTIWA PENTING SETELAH PERIODE PELAPORAN Perusahaan telah mengikuti Program Pengampunan Pajak sesuai dengan UU No.11 tanggal 1 Juli 2016. Berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP) dari Direktorat Jenderal Pajak No: 09300001103 tertanggal 4 Januari 2017, dengan uang tebusan yang dibayarkan ke kas negara sebesar Rp35.210.000 dan tambahan harta yang dilaporkan untuk program Pengampunan Pajak adalah sebesar Rp704.200.000, dengan rincian sebagai berikut: Tambahan Harta : Aset tetap - kendaraan Aset tetap - tanah dan bangunan
594.200.000 110.000.000 704.200.000
Sesuai dengan PSAK 70, penyesuaian atas program pengampunan pajak tersebut dicatat dan diakui pada tanggal diterimaaanya surat pengampunan pajak dan berdasarkan UU Pengampunan Pajak, dengan diterimanya SKPP, segala kewajiban perpajakan hingga tahun 2015 diampuni dan semua hak-hak terkait perpajakan tidak dapat dimanfaatkan oleh Perusahaan. 36. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggungjawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 13 Februari 2017.
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan keuangan secara keseluruhan
56