Modul ke:
PSIKOLOGI KEPEMIMPINAN
TEORI PEMBUATAN PERAN DYADIC DAN MENJADI PENGIKUT Fakultas
PSIKOLOGI
Program Studi
PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id
Dian Din Astuti Mulia, S.Psi., M.A
TEORI PEMBUATAN PERAN DYADIC DAN MENJADI PENGIKUT PSIKOLOGI KEPEMIMPINAN Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai proses hubungan dyadic atribusi dan followership. Memahami bagaimana teori atribusi dan teori implisit mempengaruhi persepsi pengikut dan evaluasi seorang pemimpin
TEORI PEMBUATAN PERAN DYADIC DAN MENJADI PENGIKUT TEORI PERTUKARAN PEMIMPIN-ANGGOTA
ATRIBUT PEMIMPIN TENTANG BAWAHAN
ATRIBUSI PENGIKUT DAN TEORI IMPLISIT
KONTRIBUSI PENGIKUT KEPADA KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
MANAJEMEN DIRI
TEORI PERTUKARAN PEMIMPINANGGOTA • Teori pertukaran pemimpin-anggota (LMX-leader-member exchange) menjelaskan proses pembuatan peran antara seorang pemimpin denga seorang bawahan (Dansereau,Graen & Haga,1975; Graen &Cashman, 1975). Selain itu, teori tersebut menggambarkan bagaimana para pemimpin mengembangkan hubungan pertukaran yang berbeda sepanjang waktu dengan berbagai bawahan. Teori LMX sebelumnya disebut “teori hubungan dyad vertikal” karena fokusnya pada proses pengaruh timbal balik di dalam dyad vertical yang terdiri dari satu orang yang memiliki otoritas langsung atas orang lainnya
Versi Awal dari Teori LMX • Dasar pemikiran dari teori ini adalah bahwa para pemimpin mengembangkan hubungan pertukaran yang terpisah dengan masingmasing bawahan seperti dua pihak yang sama-sama mendefinisikan peran dari bawahan. Hubungan pertukaran itu biasanya mengambil satu dari dua bentuk berbeda. Menurut teori tersebut, kebanyakan pemimpin membuat hubungan pertukaran yang khusus dengan sejumlah kecil bawahan yang dipercaya yang berfungsi sebagai asisten,letnan, atau penasihat
Versi Perluasan dari Teori LMX • Dalam sebuah revisi dari teori LMX, pengembangan hubungan dalam Dyadic pemimpin-bawahan telah mejelaskan dalam model siklus hidup yang memiliki tiga kemungkinan tahapan (Graen & Scandure, 1978; Graen & Uhl-Bien, 1991). Hubungan itu dimulai dengan sebuah tahapan awal dimana pemmpin dan bawahan saling mengevakuasi motif dan sikap sumber daya masing-masing, dan sumber daya yang akan dipertukarkan, dan dibangunnya harapan peran bersama..
Pengukuran LMX • Cara dimana LMX didefinisikan amatlah beragam dari studi yang satu ke studi lainnya. Kualitas hubungan pertukaran biasanya diasumsikan melibatkan hal-hal seperti saling mempercayai, rasa hormat, kasih sayang dukungan dan kesetiaann namun, terkadang LMX didefinisikan meliputi aspek hubungan yang lainnya (misalnya menegosiasikan ruang gerak, pengaruh yang bertambah, nilai-nilai bersama) atau sifat individual dari pemimpin atau bawahan
Penelitian Mengenai Hubungan LMX • Sebagian besar penelititan mengenai teori LMX, sejak studi-studi awal tahun 1970-an telah menguji bagiamana LMX berhubungan dengan variabel lainnya.penelitian ini meliputi sejumlah besar lapangan survei, sejumlah eksperimen, laboratorium, dan dua buah eksperimen lapangan. Tambah lagi beberapa studi telah menggunakan pengamatan dan analisis pola komunikasi didalam hubungan LMX yang tinggi terhadap yang rendah
Evaluasi Atas Teori dan Penelitian LMX • Seiring berjalannya waktu, teori LMX telah menjadi lebih prespektif dibandingkan deskriptif, dan dyad telah terpisah ditekankan dengan membedakan hubungan. Penyulingant eori dapat menjadi keuntungan jika mereka menjadi lebih tepat, lebih hemat, dan komprehensif. sayangnya, revisiteori LMX Masih memiliki sejumlah kelemahan konseptual yang membatasi penggunaannya. Versi awal dari teori ini tidak memadai menjelaskan bagaimana hubungan dyadic berkembang seiring waktu,bagaimana hubungan dyadic berbeda dari pemimpin saling mempengaruhi, dan bagaimana hubungan yang dibedakan mempengaruhi kinerja keseluruhan oleh unit kerja pemimpin itu.( Dienesh & Liden 1986; schrieshein et al 1999;vecchio & gobdel 1984). Revisi dari teori itu telah berupaya untuk memperbaiki sebagian kekurangan ini, tetapi dibutuhkan perbaikan tambahan.
ATRIBUT PEMIMPIN TENTANG BAWAHAN
TEORI ATRIBUT PEMIMPIN TENTANG BAWAHAN
Model Atribut Dua Tahap
Penelitian mengenai model
Atribut dan LMX
Manajemen Kesan oleh Para Pengikutut dan LMX
Pedoman untuk Memperbaiki Kinerja yang Merosot • Mengumpulkan informasi tentang masalah kinerja • Berusaha untuk menghindari prasangka atribusional • Memberikan umpan balik korektif dengan cepat. • Mengjelaskan kekurangannya secara singkat dalam hal-hal spesifik • Menjelaskan dampak merugikan dari perilaku yang tidak efektif • Tetap tenang dan profesional • Bersama-sama mengidentifikasikan alasan atas kinerja yang tidak memadai • Meminta orang itu untuk menyarankan perbaikan • Menyatakan keyakinan pada orang tersebut • Menyatakan keinginan tulus untuk membantu orang tersebut • Mencapai kesepakatan atas langkah-langkah tindakan yang khusus • Meringkaskan diskusi dan mengesahkan kesepakatan
ATRIBUSI PENGIKUT DAN TEORI IMPLISIT • Determinan dari Atribusi Pengikut • Teori Kepemimpinan Implisit
KONTRIBUSI PENGIKUT KEPADA KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF Pengikut yang Berani • Chaleff(1995) menyatakan bahwa banyak orang mendefinisikan peran pengikut dalam konteks kecocokan, kelemahan, dan sikap pasif. Konsepsi negative ini sangat di pengaruhi oleh pengalaman masa kecil di rumah dan sekolah, dimana orang lain bertanggung jawab untuk perilaku kita tetapi kita tidak bertanggung jawab atas perilaku mereka. • Alasan mengapa pengikut yang demikian lebih efektif muncul dari fakta bahwa semua pemimpin memiliki kelemahan dan juga kekuatan. Para pengikut dapat mempengaruhi apakah kekuatan itu sepenuhnya digunakan dan kelemahan itu diatasi. Sebagian kualitas yang berkontribusi kepada efektivitas kepemimpinan ( misalnya keyakinan diri, pendirian kuat, semangat untuk berubah)juga membuat seorang pemimpin menghindari kelebiahan ambisi, menggambil risiko dan kebijakan. Kehidupan anda sendiri, dan mempertahankan kebenaran untuk nilai-nilai dan pendirian anda sendiri
Pedoman bagi para pengikut: • Ketahuilah apa yang anda harapkan untuk anda lakukan • Mengambil insiatif untuk menghadapi masalah • Selalu berikan informasi kepada atasan anda mengenai keputusan anda. • Verifikasikan akurasi dari informasi yang anda berikan pada atasan. • Doronglah atasan anda untuk memberikan umpan balik yang jujur kepada anda. • Dukunglah upaya pemimpin untuk membuat perubahan yang di perlukan. • Perlihatkanlah apresiasi dan berikan di saat tepat. • Tantanglah rencana dan proposal yang memiliki kelemahan yang di buat oleh pemimpin. • Tolaklah apa yang tidak tetap diberikan oleh atasan • Berikan pelatihan ke atas dan konseling di saat tepat
MANAJEMEN DIRI. Strategi manajemen diri. Strategi prilaku: • Penghargaan diri • Hukuman diri • Pengawasan diri • Penetapan sasaran sendiri • Latihan sendiri • Modifikasi isyarat Strategi Kognitif • Menyemangati diri secara positif • Latihan mental
Terima Kasih Dian Din Astuti Mulia S.Psi., M.A