DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN Jl.DR.M.Ali Komp. RSMH Palembang, Telp. 0711-354915
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi 2
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Halaman i ii 1
2.1 Program dan Kegiatan Tahun 2015
2
2.2 Capaian Hasil, Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan A. Realisasi Anggaran APBD 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 7. Program Pengawasan Obat dan Makanan 8. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 9. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 10. Program Pengembangan Lingkungan Sehat 11. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 12. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 13. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit ParuParu/Rumah Sakit Mata 14. Program Pemeliharaan Sarana dan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit ParuParu/Rumah Sakit Mata 15. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 16. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 17. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan 18. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 19. Pendidikan Kesehatan 20. Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan 21. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar 22. Penanganan Keluarga Berencana 23. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan BLUD
12 12 12 14 16 16
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
16 17 20 21 23 26 30 41 41
43
43 44 45 47 49 49 52 53 55
ii
B. Realisasi Anggaran Dekonsentrasi 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementrian Kesehatan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Program Pembinaan Upaya Kesehatan
55 55 57 57 58 60
2.3 Permasalahan dan Solusi A. Permasalahan B. Solusi
61 61 62
2.4 Penutup
63
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
ii
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNG JAWABAN (LKPJ) GUBERNUR SUMATERA SELATAN TAHUN ANGGARAN 2015 (DINAS KESEHATAN) URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN 2. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu Perangkat Daerah Provinsi mempunyai tugas untuk membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesehatan dalam rangka mewujudkan visi daerah yaitu “Sumatera Selatan Sejahtera, Lebih Maju dan Bersaing Internasional” sedangkan misi yang terkait dengan bidang kesehatan adalah misi ke-tiga yaitu “Meningkatkan pemerataan yang Berkeadilan”. Untuk mencapai visi dan misi daerah Sumatera Selatan tersebut, Dinas Kesehatan dituntut untuk mempunyai visi, misi dan strategi, sasaran, program kegiatan yang dituangkan dalam bentuk Rencana Strategi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan kemudian dilaksanakan melalui Rencana Kerja Tahunan. Bidang kesehatan, sesuai dengan kebijakan yang ada merupakan salah satu kewenangan wajib yang pelaksanaannya sudah diserahkan ke daerah. Berdasarkan hal tersebut, maka keberhasilan pembangunan kesehatan, ditentukan oleh kemampuan daerah dalam menyusun program dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhannya, berdasarkan kepada data (evidence based) dan permasalahan yang ada. Program kesehatan yang disusun harus responsif dan akomodatif terhadap masalah kesehatan spesifik daerah termasuk aspirasi masyarakat tentang pembangunan kesehatan daerah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan keseluruhan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah melaksanakan berbagai program pembangunan kesehatan secara sistematis dan berkesinambungan. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berkewajiban untuk menyusun program pembangunan kesehatan yang merupakan penjabaran dari visi dan misi yang telah ditetapkan. Program kesehatan yang disusun harus tetap mengacu kepada prioritas dan fokus pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Untuk menjamin terlaksananya pembangunan kesehatan yang lebih efektif dan efisien serta tercapainya tujuan/output yang telah ditetapkan, maka diperlukan perencanaan pembangunan yang sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan melibatkan kerjasama serta komitmen dari berbagai lintas sektor terkait. Pembangunan kesehatan tidak akan berhasil mencapai tujuannya bila hanya dilaksanakan oleh sektor kesehatan saja, oleh karena itu sangat diperlukan keikutsertaan semua pihak untuk keberhasilan pembangunan kesehatan ke depan.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
1
2.1. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015 Program dan Kegiatan pembangunan kesehatan tahun anggaran 2015 pada SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan yang dibiayai oleh dana APBD Provinsi Sumatera Selatan meliputi : Tabel 1. Program dan Kegiatan Bersumber APBD Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015 No 1
Program/Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran
Pagu Awal (Rp)
Pagu Perubahan (Rp)
14.719.898.034
15.863.213.434
40.300.000
40.300.000
3.247.304.000
3.520.304.000
124.800.000
124.800.000
2.930.378.000
2.930.378.000
1.1
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
1.2
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
1.3
Penyediaan jasa administrasi keuangan
1.4
Penyediaan jasa kebersihan kantor
1.5
Penyediaan alat tulis kantor
288.947.634
288.947.634
1.6
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
297.800.000
297.800.000
1.7
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
265.500.000
265.500.000
1.8
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan makanan dan minuman
35.000.000
35.000.000
225.170.000
225.170.000
5.631.766.400
6.002.081.800
66.000.000
66.000.000
1.566.932.000
2.066.932.000
11.339.571.000
15.101.582.000
1.9 1.10
Penyediaan jasa pendukung administrasi teknis/perkantoran
1.11
Penyediaan Jasa Tutor SKJ
1.12
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah, ke luar daerah dan luar negeri Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2 2.1
Pengadaan Mobil Jabatan
2.054.500.000
3.304.500.000
2.2
Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional
1.465.000.000
2.995.000.000
2.3
Pengadaan Peralatan/Perlengkapan Kantor
2.341.650.000
3.163.661.000
2.4
Pengadaan Peralatan Perlengkapan Rumah Tangga Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/ operasional Pemeliharaan rutin/berkala Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga
1.895.021.000
2.000.021.000
1.480.000.000
1.505.000.000
120.000.000
120.000.000
2.5 2.6
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
2
No
Program/Kegiatan
2.7
Pemeliharaan rutin/berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor
2.8
Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Jabatan
2.9 2.10 2.11 3 3.1 4
Pagu Awal (Rp)
Pagu Perubahan (Rp)
410.000.000
410.000.000
-
180.000.000
Rehabilitasi Sedang / Berat Gedung Kantor
892.500.000
892.500.000
Rehab Instalasi Listrik dan Penambahan Daya Listrik Kantor Pengamanan Aset Daerah
254.500.000
254.500.000
426.400.000
276.400.000
PENINGKATAN SUMBER DAYA APARATUR
85.000.000
200.000.000
Pendidikan dan Pelatihan Formal
85.000.000
200.000.000
243.780.000
243.780.000
44.580.000
44.580.000
PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Monitoring Evaluasi Perencanaan ke Kabupaten / Kota OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
199.200.000
199.200.000
10.127.230.000
11.010.846.892
Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
10.000.000.000
10.808.616.892
127.230.000
202.230.000
2.017.661.000
3.032.281.200
Pelayanan Kesehatan bagi Pengungsi Korban Bencana Pelayanan Kesehatan Olahraga B2l3 di Luar Gedung dan Institusi di Kota Palembang Pemilihan Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Sumatera Selatan Fasilitasi Tim Kesehatan dalam Rangka Hari Pangan Sedunia
114.664.000
114.664.000
75.100.000
75.100.000
182.386.000
182.386.000
775.730.000
775.730.000
6.5
Fasilitasi Tim Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
151.800.000
151.800.000
6.6
Pelayanan Kesehatan Lapangan pada Event – Event Nasional
67.500.000
67.500.000
6.7
Pelayanan Penjaringan Donor Darah
149.681.000
149.681.000
6.8
Lomba Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB)
261.200.000
261.200.000
4.1 4.2
5 5.1 5.2 6 6.1 6.2 6.3 6.4
Pemutahiran Data Sarana Prasarana dan Peralatan Kesehatan UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
3
No
Program/Kegiatan
6.9
Monitoring Evaluasi Program RSSIB dan SP2RS Rumah Sakit
6.10
Penarikan dan Penugasan Dokter/ Dokter Gigi PTT
6.11
Pagu Awal (Rp)
Pagu Perubahan (Rp)
145.600.000
145.600.000
94.000.000
94.000.000
Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
-
48.550.000
6.12
Pembinaan dan Pembentukan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) pada Gangguan NAPZA
-
337.890.000
6.13
Penyediaan Ruang Laktasi di tempat Kerja
-
66.000.000
6.14
Rapat Koordinasi Seluruh Elemen Kesehatan
-
20.906.000
6.15
Pertemuan Peningkatan Pengelola Jaringan Website Dinas Kesehatan
-
36.657.200
6.16
Pertemuan Peningkatan Kapasitas Pengelola Instalasi Server Website Dinas Kesehatan
-
18.105.000
6.17
Study Pembelajaran Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
-
250.840.000
6.18
Fasilitasi Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Provinsi Sumatera Selatan
-
235.672.000
168.100.000
168.100.000
7
PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
7.1
Pengadaan Banner Roll Up
94.800.000
94.800.000
7.2
Pemetaan Obat Asli / Tradisional Indonesia
73.300.000
73.300.000
1.182.974.000
1.809.348.000
8
PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
8.1
Lomba Desa PHBS Tingkat Provinsi
195.650.000
195.650.000
8.2
Fasilitasi Hari Kesehatan Nasional (HKN)
142.800.000
142.800.000
8.3
Penyebarluasan Informasi Pola Hidup Sehat
294.824.000
294.824.000
8.4
Penyediaan Media Promosi Kesehatan
158.400.000
784.774.000
8.5
Lomba Desa Siaga Tingkat Provinsi
195.650.000
195.650.000
8.6
Lomba Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi
195.650.000
195.650.000
2.792.471.000
2.792.471.000
9
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
4
Pagu Awal (Rp)
Pagu Perubahan (Rp)
No
Program/Kegiatan
9.1
2.156.850.000
2.156.850.000
329.550.000
329.550.000
9.3
Penyediaan Bahan Tambahan Makanan dan Vitamin untuk Penanggulangan Kurang Gizi Penyediaan Sarana untuk Penanggulangan KEP,AGB,KVA,GAKY dan Zat Mikro Lainnya Pemilihan Petugas Gizi Teladan Tingkat Provinsi
122.810.000
122.810.000
9.4
Monitoring dan Evaluasi Pelaporan Program Gizi
183.261.000
183.261.000
10
PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT
635.450.000
885.450.000
10.1
Fasilitasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Fasilitasi Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) Monitoring dan Evaluasi Program Pengembangan Lingkungan Sehat Penyediaan Media Pengembangan Lingkungan Sehat PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
65.822.000
65.822.000
294.604.000
294.604.000
275.024.000
275.024.000
-
250.000.000
3.096.255.000
4.331.683.000
9.2
10.2 10.3 10.4 11 11.1
Penyemprotan /Fogging sarang nyamuk
385.968.000
385.968.000
11.2
Pengadaan Vaksin penyakit menular
151.750.000
-
11.3
Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Pengadaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
196.950.000
196.950.000
50.000.000
50.000.000
Penyediaan Sarana untuk PencegahanPenyakit Endemik / Epidemik Pemilihan Juru Imunisasi Teladan Tingkat Provinsi Validasi Data Program Imunisasi
501.800.000
411.800.000
144.628.000
144.628.000
97.223.000
97.223.000
11.4 11.5 11.6 11.7 11.8
Pengadaan lemari Penyimpanan Vaksin dan Vaksin Carier
1.040.175.000
1.040.175.000
11.9
Monitoring dan Evaluasi Program Imunisasi
61.600.000
61.600.000
11.10
Pemeriksaan Spesimen dalam Rangka Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah Penanganan KLB Penyakit/ Keracunan dan Wabah
52.169.000
52.169.000
84.652.000
84.652.000
166.164.000
166.164.000
11.11 11.12
Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Surveilance Epidemiologi Penyakit
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
5
No
Program/Kegiatan
11.13
Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Posbindu Penyakit Tidak Menular
11.14
Pendampingan Program Vaksinasi Jemaah Haji ke Kabupaten/Kota serta Monitoring dan Evaluasi Peningkatan kapasitas Petugas Haji di Puskesmas Pengendalian Penyebaran Penyakit Kaki Gajah (Filariasis)
11.15
Pagu Awal (Rp)
Pagu Perubahan (Rp)
35.000.000
35.000.000
128.176.000
128.176.000
-
90.000.000
11.16
Pengendalian Penyebaran Penyakit Rabies
-
151.750.000
11.17
Study Pembelajaran Implementasi Perda Kawasan Tanpa Rokok
-
235.428.000
11.18
Launching Kampanye Free Tobacco Road to Asian Games 2018
-
1.000.000.000
STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN
85.150.000
85.150.000
12.1
Pertemuan Registrasi Pengelola Rumah Sakit
85.150.000
85.150.000
13
PENGADAAN PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA RS/RS JIWA/RS PARU/RS MATA
191.917.339.469
185.258.238.466
167.912.821.103 19.856.320.366 200.000.000
161.972.470.100 20.556.320.366 200.000.000
13.4
Pembangunan Rumah Sakit Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit (Dapur, Ruang Pasien, Laundry, Ruang Tunggu dan lain – lain) Pengadaan Bahan – Bahan Logistik Rumah Sakit
200.000.000
200.000.000
13.5
Pengadaan Mobil Laboratorium Klinik
1.418.750.000
-
13.6
Pengelolaan Limbah Padat Program DAK dan Pendamping Pengadaan Mobil Ambulance Program DAK dan Pendampingan PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT/RUMAH SAKIT JIWA/RUMAH SAKIT PARUPARU/RUMAH SAKIT MATA Pemeliharaan Rutin dan Berkala Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeluer Rumah Sakit KEMITRAAN PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN
1.257.550.000
1.257.550.000
1.071.898.000
1.071.898.000
132.500.000
132.500.000
102.500.000
102.500.000
30.000.000
30.000.000
1.425.000.000
1.535.000.000
55.000.000
165.000.000
12
13.1 13.2 13.3
13.7 14
14.1 14.2 15 15.1
Pertemuan Forum Komunikasi JPKM
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
6
No 15.2 15.3 16 16.1 16.2 16.3 17
Program/Kegiatan Jaminan Sosial Kesehatan Masyarakat Sumsel Semesta Pengawasan Rujukan Puskesmas untuk Program Jamsoskes Sumsel Semesta PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK LANSIA Lomba Posyandu Lansia Tingkat Provinsi Sumatera Selatan Lomba Senam Lansia Tingkat Provinsi Sumatera Selatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Program Pelayanan Kesehatan PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KESEHATAN MAKANAN
Pagu Awal (Rp)
Pagu Perubahan (Rp)
1.000.000.000
1.000.000.000
370.000.000
370.000.000
253.995.000
253.995.000
90.850.000
90.850.000
45.630.000
45.630.000
117.515.000
117.515.000
884.800.000
884.800.000
17.1
Pengadaan Poster dan Leaflet Keamanan Makanan dan Minuman
220.867.000
220.867.000
17.2
Pengawasan Keamanan dan Kesehatan Makanan di Restoran
103.187.000
103.187.000
17.3
Pengawasan Produk dan Industri Rumah Tangga Pangan
103.141.000
103.141.000
17.4
Pengadaan Tes Kit Makanan
200.200.000
200.200.000
17.5
Pengawasan Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya pada Makanan IRTP Hari Besar Keagamaan Pembinaan dan Evaluasi Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP)
144.505.000
144.505.000
112.900.000
112.900.000
PENINGKATAN PELAYANAN KESELAMATAN IBU DAN ANAK
861.956.000
861.956.000
18.1
Pemilihan Bidan Teladan Tingkat Provinsi
116.382.000
116.382.000
18.2
140.108.000
140.108.000
18.3
Pemantapan Sistem Jejaring Rujukan Maternal – Neonatal Pemantapan Pelaksanaan ANC Terpadu
137.352.000
137.352.000
18.4
Lomba Balita Sehat Indonesia Tingkat Provinsi
164.514.000
164.514.000
18.5
Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan Anak Monitoring dan Evaluasi Audit Maternal Perinatal (Audit Kematian Ibu dan Bayi) PENDIDIKAN KESEHATAN Pendidikan Akademi Kesehatan Lingkungan
242.100.000
242.100.000
61.500.000
61.500.000
1.163.080.000 1.163.080.000
1.264.095.145 1.264.095.145
17.6 18
18.6 19 19.1
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
7
No 20 20.1 20.2
Program/Kegiatan PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN Pelatihan Akreditasi Versi 2012 bagi RSUD
Pagu Awal (Rp)
Pagu Perubahan (Rp)
28.765.338.797
1.583.035.000
119.545.000
119.545.000
109.700.000
109.700.000
171.193.000
171.193.000
33.237.000
33.237.000
20.4
Pelatihan Standarisasi Tenaga Kesehatan dalam Pelaksanaan Uji Kompetensi sesuai Kepmenkes 46 Pelatihan Pengelolaan Pendidikan dalam Sertifikasi Tenaga untuk Persiapan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan Assement Akreditasi
20.5
Pelatihan Jabatan Fungsional Nutrisionis
64.940.000
64.940.000
20.6
Pelatihan Jabatan Fungsional Puskesmas
65.440.000
65.440.000
20.7
Pelatihan Jabatan Fungsional Administrasi Kesehatan Pelatihan Jabatan Fungsional Dokter
65.440.000
65.440.000
65.440.000
65.440.000
106.865.000
106.865.000
231.109.000
231.109.000
108.005.000
108.005.000
82.212.000
82.212.000
47.077.000
47.077.000
13.940.000.000
-
20.3
20.8 20.9 20.10 20.11 20.12
Pelatihan Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional (SP2KP) Pelatihan Peningkatan Kapasitas Teknis Tenaga Tim PONED Tingkat Provinsi Pelatihan Resusitasi Neonatus
20.14
Pelatihan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Pelatihan Stimulasi Nutrisi Pengungkit Otak pada Janin Tugas Belajar Dalam Negeri
20.15
Kursus Pamong Saka Bakti Husada
156.416.000
156.416.000
20.16
Kursus Mahir Dasar Saka Bakti Husada
156.416.000
156.416.000
20.17
Tugas Belajar Luar Negeri
13.242.303.797
-
615.541.700
615.541.700
359.567.700
359.567.700
56.909.300
56.909.300
95.625.000
95.625.000
103.439.700
103.439.700
20.13
21 21.1 21.2 21.3 21.4
PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR Pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provinsi Penilaian dan Pemilihan Puskesmas Berprestasi Monitoring dan Evaluasi Program Pelayanan Kesehatan Dasar Pemantapan Penyiapan Akreditasi Puskesmas
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
8
Pagu Awal (Rp)
Pagu Perubahan (Rp)
No
Program/Kegiatan
22
PENANGANAN KELUARGA BERENCANA
1.100.000.000
1.100.000.000
22.1
Peningkatan Kapasitas Konseling KB dengan menggunakan ABPK KB Pemantapan Implementasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan KB Evaluasi Pelaksanaan Program KB Pasca Persalinan Fasilitasi dan Pembinaan Manajemen Pelayanan KB di Kab/Kota Pengadaan Alat Kontrasepsi
180.652.100
180.652.100
179.431.000
179.431.000
160.641.000
160.641.000
212.735.500
212.735.500
366.540.400
366.540.400
6.800.000.000
8.300.000.000
6.000.000.000
6.000.000.000
800.000.000
800.000.000
280.413.091.000
257.313.066.837
22.2 22.3 22.4 22.5 23 23.1 23.2
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN BLUD Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD RSK Mata Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD RSK Paru TOTAL
Sumber : Laporan Keuangan untuk APBD Tahun 2015 Prov. Sumsel
Pada tabel diatas, total program yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2015 adalah sebanyak 23 program dimana 19 diantaranya adalah program yang terkait langsung dengan pelaksanaan urusan wajib bidang kesehatan di tingkat Provinsi serta dengan total 137 jenis kegiatan yang ada di dalamnya. Alokasi anggaran Belanja Langsung yang diperoleh oleh Dinas Kesehatan pada tahun 2015 semula adalah sebesar Rp. 280.413.091.000,00 dalam APBD Induk dan mengalami perubahan menjadi Rp. 257.313.066.837,00 pada APBD Perubahan. Jika dilihat dari alokasi dana yang tersedia menurut program di Dinas Kesehatan, anggaran terbesar digunakan untuk pengadaan peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/RS Jiwa/RS Paru/RS Mata, yaitu mencapai 72 % dari total anggaran yang tersedia. Anggaran tersebut digunakan untuk Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Sumatera Selatan, pengadaan alat – alat Kesehatan Rumah Sakit dan Pengelolaan Limbah Padat Program DAK dan Pendamping. Program berikutnya yang mendapat alokasi anggaran cukup besar adalah untuk Pengadaan Obat-obatan, perbekalan kesehatan dan bakan kimia/laboratorium yaitu sebesar 4,3% dari total anggaran. Pengadaaan obat-obatan dan bahan kimia ini digunakan untuk menutupi kebutuhan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh UPT Dinas Kesehatan, yaitu Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat dan Rumah Sakit Khusus Paru serta sebagai obat buffer stock dari Kabupaten/kota. Program lainnya yang mendapatkan alokasi anggaran cukup besar di Dinas Kesehatan adalah Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dimana anggaran tersebut digunakan untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular. LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
9
Sedangkan program dan kegiatan yang dilaksanakan melalui anggaran bersumber dari Dana APBN melalui anggaran Dekonsentrasi pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan selama tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 2. Program dan Kegiatan Bersumber APBN Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015 No
Program/Kegiatan
1 1
2 PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN KESEHATAN Pembinaan administrasi kepegawaian Kementrian Kesehatan
1.1
Pagu Awal (Rp)
Pagu Perubahan (Rp)
3 7.123.481.000
4 5.129.608.000
171.200.000
122.212.000
130.000.000
82.944.000
1.651.427.000
993.887.000
180.404.000
175.326.000
409.000.000
304.044.000
99.000.000
99.000.000
1.2
Pembinaan pengelolaan administrasi keuangan dan Barang Milik Negara
1.3
Perencanaan dan penganggaran program pembangunan kesehatan
1.4 1.5
Pengelolaan Urusan Tata Usaha, Keprotokolan, Rumah Tangga, Keuangan dan Gaji Pengelolaan data dan informasi kesehatan
1.6
Peningkatan Kesehatan Jama’ah Haji
1.7
Pembinaan, pengembangan pembiayaan dan jaminan pemeliharaan kesehatan
1.354.750.000
1.162.854.000
1.8
Pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan
3.127.700.000
2.189.341.000
PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Peningkatan Pelayanan Kefarmasian
1.623.506.000
1.070.742.000
357.380.000
181.675.000
2 2.1 2.1
Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
570.494.000
377.339.000
2.2
Peningkatan Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alkes PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
141.347.000
100.007.000
269.357.000
210.323.000
284.928.000
201.398.000
10.104.166.000
4.979.600.000
1.852.433.000
1.383.607.000
520.425.000
290.299.000
2.3 2.4
3 3.1 3.2
Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
10
No
Program/Kegiatan
Pagu Awal (Rp)
Pagu Perubahan (Rp)
1 3.3
2
3
4
647.075.000
403.861.000
Pengendalian Penyakit Tidak Menular
3.744.000.000
2.214.713.000
Penyehatan Lingkungan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK Pembinaaan Gizi Masyarakat
2.337.466.000
458.858.000
300.000.000
228.262.000
17.353.186.000
13.205.175.000
2.782.706.000
1.888.422.000
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak Pembinaan Pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi Dukungan manjemen dan pelaksanaan Tugas teknis lainnya Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
3.385.709.000 6.375.000.000
2.023.007.000 5.224.345.000
1.859.070.000
1.577.985.000
Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga Pembinaan dan Pengawasan Upaya Kesehatan Tradisional Alternatif dan komplementer Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
1.461.000.000
861.427.000
1.489.701.000
919.989.000
5
PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN
3.923.136.000
2.282.451.000
5.1
Pembinaan Pelayanan Keperawatan dan Ketehnisian Medis
1.017.600.000
596.604.000
5.2
Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan Dukungan manjemen dan pelaksanaan Tugas teknis lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan
904.025.000
315.880.000
737.522.000 1.179.851.000
703.710.000 603.706.000
84.138.000
62.551.000
JUMLAH 40.127.475.000 Sumber : Laporan Keuangan untuk APBN Tahun 2015 Prov. Sumsel
27.681.172.000
3.4 3.5 3.6
4 4.1 4.2 4.3 4.4
4.5 4.6 4.7
5.3 5.4
5.5
Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Jiwa
710.000.000
Pada tabel diatas, total anggaran APBN yang diterima melalui dana Dekonsentrasi pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan selama Tahun Anggaran 2015 adalah Rp. 27.681.172.000,00, Anggaran APBN tersebut digunakan untuk pelaksanaan 5 jenis program dan 31 jenis kegiatan. Alokasi anggaran terbesar yang diterima adalah untuk Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, yaitu Rp. 13.205.175.000,- atau sekitar 47,7% dari seluruh total anggaran bersumber APBN. Program ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan MDG’s yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi serta menurunkan kasus Balita Gizi buruk dan gizi kurang. LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
11
2.2. CAPAIAN HASIL, SASARAN DAN REALISASI PELAKSANAAN A. REALISASI ANGGARAN APBD Sampai dengan Desember 2015, total anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan yang diterima melalui dana APBD sebesar Rp.301.739.673.837,00, terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.44.426.607.000,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 257.313.066.837,00. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada SKPD Dinas Kesehatan yang bersumber dari anggaran APBD Provinsi Sumatera Selatan tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut : I.
Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.44.426.607.000,00, dimana sampai akhir tahun 2015 telah terealisasi sebesar Rp. 44.018.040.402,00 (99,08%). Anggaran tersebut digunakan untuk pembiayaan gaji pokok PNS, tunjangan pegawai dan tambahan penghasilan bagi PNS.
II. Belanja Langsung sebesar Rp. 257.313.066.837,00, sampai dengan Desember 2015 telah terealisasi sebesar Rp. 206.439.386.843,00 (80,23%) dan realisasi fisik program dan kegiatannya mencapai 98,97%. Anggaran tersebut digunakan untuk pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut : 1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Total anggaran pada program pelayanan dan administrasi perkantoran ini sebesar Rp. 15.863.213.434,00, dengan realisasi keuangannya pada tahun 2015 mencapai Rp. 13.832.526.001,00 (87,20%) serta dengan realisasi fisiknya mencapai 98,65%. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program pelayanan administrasi perkantoran adalah sebagai berikut: a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat, dengan anggaran sebesar Rp. 40.300.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 29.400.000,00 (72,95%), dengan realisasi fisik mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya jasa surat menyurat sebanyak 2.828 surat, meterai sebanyak 4.575 lembar, prangko dan benda pos lainnya sebanyak 4.060 lembar untuk 12 bulan. b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, dengan anggaran yang diterima sebesar Rp. 3.520.304.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 2.461.504.448,00 (69,92%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik selama 12 bulan. Jumlah rekening listrik, telepon dan air pada Dinas Kesehatan dan UPT sebanyak 58 rekening. c. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, dengan anggaran Rp. 124.800.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 Rp. 103.200.000,00 (82,69%) dan realisasi fisiknya telah mencapai Sasaran dari kegiatan ini adalah terbayarnya honorarium tenaga keuangan selama 12 bulan di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
sebesar mencapai 100,00%. pengelola Sumatera
12
Selatan. Jumlah tenaga pengelola keuangan yang dibayarkan honornya sebanyak 33 orang. d. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, dengan anggaran sebesarRp. 2.930.378.000,00, serta dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 2.785.375.700,00 (95,05%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya jasa dan alat kebersihan kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel dan UPT selama 1 tahun. Anggaran tersebut digunakan untuk penyediaan peralatan kebersihan kantor, petugas sampah dan penyediaan jasa kebersihan kantor/cleaning service. e. Penyediaan Alat Tulis Kantor, dengan anggaran sebesar Rp. 288.947.634,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 192.664.900,00 (66,68%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor dinas kesehatan selama 12 bulan dengan 38 jenis alat tulis kantor bagi Dinas Kesehatan dan UPT. f. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, dengan anggaran sebesar Rp. 297.800.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp.220.504.900,00 (74,04%) dan realisasi fisik mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya barang cetakan dan penggandaan dilingkungan dinas kesehatan selama 1 tahun dengan 60 jenis bahan cetakan (formulir, blangko, buku & kartu) dan penggandaan di Dinas Kesehatan dan UPT. g. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor, dengan anggaran sebesar Rp. 265.500.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 248.154.750,00 (93,47%) dengan realisasi fisiknya sudah mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya komponen listrik dan penerangan bangunan kantor pada dinas kesehatan selama 12 bulan dengan 18 jenis komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Dinas Kesehatan dan UPT. h. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan, dengan anggaran sebesar Rp. 35.000.000,00, dengan realisasi anggarannya mencapai Rp. 29.169.250,00 (83,34%) dan realisasi fisik mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan. Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan pada Dinas Kesehatan dan UPT selama 12 bulan dengan 4 jenis bahan bacaan / majalah di kantor Dinas Kesehatan dan UPT. i. Penyediaan Makanan dan Minuman, dengan anggaran sebesar Rp. 225.170.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 185.309.000,00 (82,30%) dan realisasi fisiknya mencapai 75,05%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya makanan dan minuman untuk rapat/pertemuan, makanan dan minuman tamu, makanan dan minuman harian pegawai serta makanan dan minuman pasien rumah sakit khusus mata masyarakat, rumah sakit khusus gigi & mulut dan rumah sakit khusus paru. j. Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi Teknis/Perkantoran, dengan anggaran sebesar Rp. 6.002.081.800,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 5.536.900.000,00 (92,25%) dan realisasi fisiknya mencapai 97,36%. Sasaran dari LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
13
kegiatan ini adalah terbayarnya honorarium tenaga honorer di Dinas Kesehatan sebanyak 159 orang, jasa dokter/dokter gigi PTT sebanyak 30 orang dan jasa tenaga bidan PTT sebanyak 36 orang selama 1 tahun. k. Penyediaan Jasa Tutor SKJ, dengan anggaran sebesar Rp. 66.000.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 63.250.000,00 (95,83%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah terbayarnya honorarium tenaga tutor SKJ untuk mendukung honorarium instruktur senam kesegaran jasmani di lingkungan Dinkes dan UPT selama 1 tahun dengan jasa tutor SKJ sebanyak 13 orang. l. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah, ke Luar Daerah dan Luar Negeri, dengan anggaran sebesar Rp. 2.066.932.000,00, dengan realisasi tahun 2015 anggaran mencapai Rp. 1.977.093.053,00 (95,65%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya rapatrapat koordinasi dan konsultasi program ke dalam daerah,luar daerah dan luar negeri selama 1 tahun pada dinas kesehatan. 2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Total anggaran pada program ini sebesar Rp. 15.101.582.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 6.239.305.124,00 (41,32%), dengan realisasi fisiknya mencapai 96,10%. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur adalah sebagai berikut : a. Pengadaan Mobil Jabatan, dengan anggaran sebesar Rp. 3.304.500.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp1.914.405.350,00 (57,93%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah Tersedianya mobil jabatan untuk Kepala Dinas Kesehatan, Sekretaris Dinas dan 4 unit Kepala Bidang di Lingkungan Dinas Kesehatan Prov. Sumsel. Mobil Jabatan untuk Direktur RSK Mata, Paru, Gigi Mulut, Kepala BKOKM dan Direktur AKL. b. Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional, dengan anggaran sebesar Rp. 2.995.000.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 1.024.421.500,00 (34,20%) dan realisasi fisiknya mencapai 86,36%. Sasaran dari kegiatan ini adalah Tersedianya mobil Dinas operasional untuk Dinkes & UPT sebanyak 4 Unit, roda dua untuk Dinkes & UPT sebanyak 11 unit, PMI Prov. Sumsel, mobil ambulance untuk RSUD Siti Aisyah Lubuk Linggau, RSUD Banyuasin, Kejaksaan Tinggi, mobil operasional untuk Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Sumsel, mobil angkut penumpang (mobil engkel) untuk Bapelkes dan mobil penunjang pengawas lapangan untuk Badan POM Sumsel. c. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, dengan anggaran sebesar Rp. 3.163.661.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 1.089.115.000,00 (34,43%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya perlengkapan dan peralatan gedung kantor dinas kesehatan selama 1 tahun dengan 57 jenis peralatan dan perlengkapan kantor. d. Pengadaan Peralatan Perlengkapan Rumah Tangga, dengan anggaran sebesar Rp.2.000.021.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
14
Rp. 50.280.000,00 (2,51%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya peralatan dan perlengkapan rumah tangga bagi Dinas Kesehatan dan UPT selama 1 tahun dengan 18 jenis peralatan dan perlengkapan rumah tangga dan 1 paket peralatan dan perlengkapan rumah tangga untuk UTD PMI Prov. Sumsel. e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional, dengan anggaran sebesar Rp. 1.505.000.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 819.146.274,00 (54,43%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas untuk Dinas Kesehatan dan UPT selama 1 tahun dengan 52 unit kendaraan dinas operasional roda empat untuk Dinkes dan UPT dan 115 unit kendaraan roda dua Dinkes dan UPT. f. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga, dengan anggaran sebesar Rp. 120.000.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 82.613.000,00 (68,84%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan rumah tangga selama 1 tahun dengan 2 jenis peralatan dan perlengkapan rumah tangga Dinkes dan UPT. g. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor, dengan anggaran sebesar Rp. 410.000.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 259.042.500,00 (63,18%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor di Balpekes, RSK Mata, RSK Paru, RSK Gigi & Mulut, BKOM dan Dinas Kesehatan selama 1 tahun. h. Rehabilitasi Sedang / Berat Rumah Jabatan, dengan anggaran sebesar Rp. 180.000.000,00 tapi kegiatan ini tidak terlaksana karena waktu pengerjaan tidak cukup (kegiatan baru yang masuk di APBD- P) i. Rehabilitasi Sedang / Berat Gedung Kantor, dengan anggaran sebesar Rp. 892.500.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 777.551.500,00 (87,12%) dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini Rehabilitasi dari gedung Dinas Kesehatan, rehab gedung RSK. Paru dan Rehab Atap gedung AKL. j. Rehab Instalasi Listrik dan Penambahan Daya Listrik Kantor, dengan anggaran sebesar Rp.254.500.000,00, realisasi fisik sudah mencapai 100% tapi realisasi keuangan masih ada SP2D yang belum terbit. (berkas pengajuan keuangan dan SPM sudah lengkap). Sasaran dari kegiatan ini adalah 2 gedung / kantor yang sudah ditambah daya listriknya. k. Pengamanan Aset Daerah, dengan anggaran sebesar Rp. 276.400.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 222.730.000,00 (80,58%) dan realisasi fisik sudah mencapai 100%. Sasaran dari kegiatan ini Laporan Aset Daerah Dinas Kesehatan Prov. Sumsel (termasuk Kabupaten / Kota).
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
15
3.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Total anggaran pada program ini sebesar Rp. 200.000.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 113.650.000,00 (56,83%), dengan realisasi fisiknya mencapai 100%. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur adalah sebagai berikut : a. Pendidikan dan Pelatihan Formal, dengan anggaran sebesar Rp.200.000.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 113.650.000,00 (56,83%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dari kegiatan ini adalah meningkatnya kapasitas sumber daya manusia kesehatan, melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah Karyawan Dinas Kesehatan dan UPT yang mengikuti kursus singkat dan pelatihan sebanyak 40 orang.
4.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Total anggaran pada program ini sebesar Rp. 243.780.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp.135.674.750,00 (55,65%), dengan realisasi fisiknya mencapai 100%. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan adalah sebagai berikut : a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD, dengan anggaran sebesar Rp.44.580.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 8.820.000,00 (19,78%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya 3 dokumen laporan kinerja SKPD Dinas Kesehatan Prov. Sumsel. b. Monitoring Evaluasi Perencanaan ke Kabupaten / Kota, dengan anggaran sebesar Rp. 199.200.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 126.854.750,00 (63,68%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya 1 laporan monev penyusunan program dan perencanaan.
5.
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Total anggaran pada program ini sebesar Rp. 11.010.846.892,00, dengan realisasi anggarannya pada tahun 2015 mencapai Rp. 6.750.181.150,00 (61,30%), serta dengan realisasi fisik telah mencapai 94,90%. Sasaran Program adalah terjaminnya ketersediaan obat dan pelayanan kesehatan bagi penduduk melalui penyediaan obat buffer stock Kabupaten/Kota, kebutuhan obat program dan rumah sakit khusus paru dan mata masyarakat, kebutuhan bahan kimia rumah sakit, menjamin/ meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan dan pemerataan obat yang bermutu bagi masyarakat dan meningkatkan pengetahuan petugas Kabupaten/Kota di bidang pelayanan farmasi komunitas dan Rumah Sakit serta melindungi masyarakat dari penggunaan obat dan perbekalan kesehatan yang tidak memenuhi standar mutu, kemanfaatan, keamanan dan kerasionalannya. Pada tahun 2015, indikator yang terkait dengan program obat dan perbekalan kesehatan dapat dilihat dari pencapaian hasil kinerja program sebagai berikut:
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
16
Persentase ketersediaan obat dan Vaksin di Puskesmas sesuai kebutuhan : 93% Berdasarkan indikator di atas, maka pencapaian kinerja program pada tahun 2015 ini secara keseluruhan masih perlu mendapatkan perhatian untuk dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan tersebut. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sesuai dengan kebutuhan capaiannya pada tahun 2015 ini telah mencapai 76,28%, hal ini menurun dari tahun 2014 sebesar 89% dan juga belum mencapai target untuk tahun 2015 sebesar 93%. Selama ini pengadaan obat-obatan setiap tahunnya telah berdasarkan rencana kebutuhan obat (RKO) yang disusun sesuai dengan kebutuhan obat bagi pelayanan kesehatan masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 dalam program Obat dan Perbekalan Kesehatan terdiri dari dua kegiatan, yaitu sebagai berikut : a. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp. 10.808.616.892,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 6.623.541.150,00 (61,28%), dan realisasi fisiknya mencapai 94,81%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya 77 item obat penunjang buffer stock, obat penunjang untuk RS gigi dan mulut dan obat program penanggulangan masalah kesehatan, obat untuk RSK Mata, RSK Paru dan Bahan Kimia. b. Pemutahiran Data Sarana Prasarana dan Peralatan Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp. 202.230.000,00 dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 126.640.000,00 (62,62%) dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dari kegiatan ini adalah Laporan data sarana dan prasarana peralatan kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas
6.
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Total anggaran pada program ini sebesar Rp. 3.032.281.200,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 1.800.364.100,00 (59,37%), dengan realisasi fisiknya mencapai 95,52%. Sesuai dengan rencana strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, sasaran dari program ini adalah terjaminnya ketersediaan obat dan pelayanan kesehatan bagi penduduk. Hasil pencapaian indikator kinerja dan target pada program upaya kesehatan masyarakat selama tahun 2015 adalah sebagai berikut : No
Indikator
Target
Pencapaian
1
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan Pelayanan Kesehatan Olah raga Persentase Kab / Kota yang telah melaksanakan Upaya Kesehatan Kerja Cakupan Kab / Kota yang melaksanakan Program Bina Yankestradkom, alternatif dan Komplementer
100 PKM
110 PKM
75%
53%
70%
41%
2 3
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
17
No 4
5 6 7
8
Indikator Persentase Kab/Kota yang melaksanakan Program Bebas Pasung bagi Pasien yang mengalami Gangguan Jiwa Jumlah Kasus Pasung Persentase Kab/Kota yang melaksanakan Upaya Kesehatan Pengembangan Indra Mata Persentase Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan Kesehatan untuk Peserta didik kelas VII dan X Angka Kematian Jema’ah Haji < 2 / 1000 Jema’ah Haji
Target 80%
Pencapaian 85%
80 Kasus 80%
155 Kasus 90%
45%
40%
<2
2,5
Sumber : Laporan Bina Yankes Prov. Sumsel
Dari tabel indikator kinerja diatas terlihat bahwa untuk indikator jumlah kabupaten/kabupaten yang telah melaksanakan program kesehatan olahraga dan jumlah Puskesmas yang telah dilatih program kesehatan olahraga, capaiannya kinerja pada tahun 2015 sebesar 110 PKM telah dapat mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 Puskesmas. Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014, terjadi peningkatan yaitu pada tahun 2014 berjumlah 82 Puskesmas. Tercapainya kinerja indikator ini karena sudah didukung dengan ketersediaan anggaran untuk pelaksanaan program kesehatan olahraga, peran aktif Puskesmas untuk melaksanakan program dan mulai meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat, terutama untuk mulai berolahraga. Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas VII dan X pada tahun 2015 belum mencapai target yaitu capaian tahun 2015 sebesar 40% dari target 45%. Belum tercapainya target kinerja disebabkan karena alokasi anggaran untuk penjaringan kesehatan siswa SMP/ SMA terutama UKS di Kabupaten/Kota masih terbatas serta masih kurangnya koordinasi lintas sektor terkait. Angka Kematian Jema’ah haji < 2 / 1000 pada tahun 2015 sebesar 2,5 / 1000 melebihi dari target < 2 / 1000 jema’ah, hal ini disebabkan karena keadaan cuaca yang ekstrem dan banyak jema’ah usia lanjut. Persentase Kab/ Kota yang telah melaksanakan Upaya Kesehatan Kerja pada tahun 2015 belum mencapai target yang ditetapkan yaitu capaian tahun 2015 sebesar 53% (9 Kab / Kota) dari target 75% (13 Kab/Kota), hal ini dikarenakan kurangnya SDM kesehatan kerja dan alokasi anggaran untuk kesehatan kerja di Kab/ Kota. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program ini meliputi 17 (tujuh belas ) kegiatan sebagai berikut : a.
Pelayanan Kesehatan bagi Pengungsi Korban Bencana, dengan anggaran sebesar Rp. 114.664.000,00, dengan realisasi anggarannya selama tahun 2015 mencapai Rp. 87.814.200,00 (76,58%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dari kegiatan ini adalah pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi pengungsi dari korban bencana di Provinsi Sumsel dan 6 kejadian bencana.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
18
b.
Pelayanan Kesehatan Olahraga B3T3 di luar Gedung dan Institusi di Kota Palembang, dengan anggaran sebesar Rp. 75.100.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 74.240.000,00 (98,85%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Kegiatan yang telah dilaksanakan pelayanan kesehatan olahraga B3T3 di luar gedung 80 kali.
c.
Pemilihan Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Sumatera Selatan, dengan anggaran sebesar Rp. 182.386.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 95.146.000,00 (52,17%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Kegiatan yang telah dilaksanakan 51 sekolah yang mengikuti lomba sekolah sehat tingkat Provinsi.
d.
Fasilitasi Tim Kesehatan Dalam Rangka Hari Pangan Sedunia, dengan anggaran sebesar Rp. 775.730.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 249.043.000,00 (32,10%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Kegiatan yang telah dilaksanakan ada 5 tim kesehatan dalam rangka Hari Pangan Sedunia.
e.
Fasilitasi Tim Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), dengan anggaran sebesar Rp. 151.800.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 144.290.000,00 (95,05%), dan realisasi fisiknya 100%. Kegiatan yang telah dilaksanakan ada 8 orang yang menjadi Tim SPGDT yang difasilitasi.
f.
Pelayanan Kesehatan Lapangan pada Event – Event Nasional, dengan anggaran sebesar Rp. 67.500.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 61.404.000,00 (90,97%), dan realisasi fisiknya 100%. Kegiatan ini telah dilaksanakan 5 event Nasional untuk Pelayanan Kesehatan Lapangan.
g.
Pelayanan Penjaringan Donor Darah, dengan anggaran sebesar Rp. 149.681.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 93.690.000,00 (62,59%), dan realisasi fisiknya 100%. Kegiatan ini telah dilaksanakan 1500 orang masyarakat yang mengikuti kegiatan pelayanan penjaringan donor darah.
h.
Lomba Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB), dengan anggaran sebesar Rp. 261.200.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 149.540.000,00 (57,25%), dan realisasi fisiknya 100%. Kegiatan ini telah dilaksanakan 23 Rumah Sakit yang mengikuti Lomba RSSIB.
i.
Monitoring Evaluasi Program RSSIB dan SP2RS Rumah Sakit, dengan anggaran sebesar Rp. 145.600.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 141.360.000,00 (97,09%), dan realisasi fisiknya 100%. Kegiatan ini telah melaksanakan 2 dokumen laporan monev Kab/Kota yang melaksanakan Program RSSIB dan SP2RS.
j.
Penarikan dan Penugasan Dokter/ Dokter Gigi PTT, dengan anggaran sebesar Rp. 94.000.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 57.060.000,00 (60,70%), dan realisasi fisiknya 75%. Kegiatan ini telah dilaksanakan 60 orang pemindah tugaskan dokter/dokter PTT.
k.
Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan, Rp. 48.550.000,00 dengan realisasi anggaran
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
dengan anggaran sebesar mencapai Rp. 45.300.000,00 19
(93,31%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Kegiatan ini telah dilaksanakan oleh 200 orang pegawai Dinas Kesehatan dan UPT yang diperiksa kebugarannya.
7.
l.
Pembinaan dan Pembentukan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) pada Gangguan Penyalahgunaan NAPZA, dengan anggaran sebesar Rp. 337.890.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 206.676.100,00 (61,17%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Kegiatan ini telah dilaksanakan 17 Kab/Kota yang dibina tentang Pembentukan IPWL Pengguna NAPZA.
m.
Penyediaan Ruang Laktasi di tempat kerja, dengan anggaran sebesar Rp. 66.000.000,00 dengan realisasi anggaran yang belum cair dikarenakan tidak cukup waktu mengingat kegiatan ini adalah kegiatan baru pada APBD-P dalam bentuk belanja modal sementara, hal ini dikarenakan proses APBD-P selesai pada tanggal 17 Nopember 2015. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 4 unit Ruang Laktasi di tempat kerja.
n.
Rapat Koordinasi Seluruh Elemen Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp. 20.906.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 17.531.000,00 (83,86%), dan realisasi fisiknya sudah mencapai 100%. Kegiatan ini telah dilaksanakan oleh 150 orang dalam rapat koordinasi seluruh elemen kesehatan.
o.
Pertemuan Peningkatan Pengelola Jaringan Website Dinas Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp. 36.657.200,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp.21.832.000,00 (59,56%), dan realisasi fisiknya sudah mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 30 orang pertemuan peningkatan kapasitas pengelola jaringan website.
p.
Study Pembelajaran Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan, dengan anggaran sebesar Rp. 250.840.000,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 235.154.000,00 (93,75%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini 22 orang mengikuti pembelajaran Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan.
q.
Fasilitasi Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Provinsi Sumatera Selatan, dengan anggaran sebesar Rp. 235.672.000,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 120.283.800,00 (51,04%), dan realisasi fisiknya 60%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 5 orang anggota Tim Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumatera Selatan.
Program Pengawasan Obat dan Makanan Total anggaran pada program pengawasan obat dan makanan sebesar Rp. 168.100.000,00 dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 164.670.000,00 (97,96%), dengan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran program ini adalah tersedianya banner roll up dan dokumen pemetaan Obat Asli/ tradisional Indonesia. Bentuk-bentuk kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2015 terdiri dari 2 (dua) kegiatan sebagai berikut :
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
20
8.
a.
Pengadaan Banner Roll Up, dengan anggaran sebesar Rp. 94.800.000,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 91.640.000,00 (96,67%), dan realisasi fisiknya 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 159 buah jumlah banner roll up.
b.
Pemetaan Obat Asli / Tradisional Indonesia, dengan anggaran sebesar Rp.dengan anggaran sebesar Rp.73.300.000,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 73.030.000,00 (99,63%), dan realisasi fisiknya 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah dokumen pemetaan obat asli/ tradisional Indonesia.
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Total anggaran pada program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sebesar Rp. 1.809.348.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 431.955.000,00 (23,87%), dengan realisasi fisiknya telah mencapai 92,11%. Sasaran program ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat melalui upaya peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap kesehatan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kesadaran, kemandirian dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan. Bentuk-bentuk kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2015 terdiri dari 5 (lima) kegiatan sebagai berikut : a.
Lomba Desa PHBS Tingkat Provinsi, dengan anggaran sebesar Rp. 195.650.000,00, dengan realisasi anggarannya mencapai Rp. 91.782.500,00 (46,91%), dan realisasi fisiknya juga telah mencapai 100,00%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 17 desa yang mengikuti Lomba Desa PHBS terbaik tingkat Provinsi.
b.
Penyebarluasan Informasi Pola Hidup Sehat, dengan anggaran sebesar Rp. 294.824.000,00, dengan realisasi anggarannya mencapai Rp. 128.260.000,00 (43,50%), dan realisasi fisiknya juga mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah kampanye kesehatan Pola Hidup Sehat melalui 2 media massa.
c.
Penyediaan Media Promosi Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp. 784.774.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 17.350.000,00 (2,21%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 12 jenis pengadaan media promosi kesehatan.
d.
Lomba Desa Siaga Tingkat Provinsi, dengan anggaran sebesar Rp. 195.650.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 91.535.000,00 (46,79%), dan realisasi fisiknya 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 17 desa yang mengikuti Lomba Desa Siaga
e.
Lomba Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi, dengan anggaran sebesar Rp. 195.650.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 103.027.500,00 (52,66%), dan realisasi fisiknya 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 17 Posyandu yang mengikuti Lomba Posyandu Berprestasi.
f.
Terkait dengan sasaran program ini, indikator kinerja yang menjadi ukuran serta target kinerja tahun 2015 yang digunakan adalah :
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
21
Persentase Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri : 73% Capaian desa siaga aktif pada tahun 2015 juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Capaian kinerja untuk desa siaga aktif pada tahun 2015 adalah sebesar 88,21 %. Tapi hasil tersebut belum mencapai target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2015 sebesar 90%. Kabupaten yang telah mencapai 100% ada 7 Kabupaten yaitu OKI, Mura, Muba, Banyuasin,OKUT, Prabumulih dan Pagar Alam. Sedangkan Kabupaten yang Desa Siaga Aktif terendah ada di OKUS yaitu 45,95% Tercapainya target desa siaga aktif ini tidak terlepas dari bantuan pelaksanaan Proyek DHS II di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2011 yang fokus melaksanakan Model Operasional Desa Siaga (MODS) di 11 Kabupaten/Kota. Selain itu peranan dari kabupaten/kota yang semakin menyadari akan pentingnya peranan desa siaga aktif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayahnya, termasuk juga untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan pada masyarakat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 1. Persentase Desa Siaga Aktif Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015
Persentase Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri pencapaiannya pada tahun 2015 sebesar 20,51%, berarti jauh dari target yang ditetapkan sebesar 73%. Persentase Desa Aktif Purnama dan Mandiri tertinggi pada Kabupaten Banyuasin sebesar 79,44% dan terendah ada 4 Kabupaten yang masih belum aktif / 0 yaitu Empat Lawang, Pagar Alam, Lubuk Linggau & Muratara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini ;
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
22
Grafik 2. Persentase Desa Siaga Aktif Purnama & Mandiri Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015
Rendahnya capaian Persentase Desa Siaga Aktif Purnama & mandiri adalah Forum masyarakat desa/ kelurahan belum berjalan secara teratur Mobilisasi kader kesehatan sangat tinggi UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) aktif yang ada di desa rata – rata hanya Posyandu ( Provinsi : Posyandu Purnama dan Mandiri hanya 58,38%) Persentase 10% dana desa untuk bidang kesehatan belum ada Belum ad aperan aktif pendanaan dari pihak ketiga seperti ormas dan dunia usaha Belum terealisasinya peraturan di desa / kelurahan Capaian rumah tangga ber PHBS masih rendah (Provinsi : 65,78%) 9.
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Kegiatan Program Perbaikan Gizi Masyarakat berupa penanggulangan gizi buruk, pemantauan gizi dan peningkatan kemampuan petugas gizi serta pengadaan makanan tambahan dan vitamin bagi penderita gizi buruk dan kurang pada ibu hamil, bayi dan balita. Sasaran dari pelaksanaan program adalah teratasinya masalah gizi utama di masyarakat, yaitu gizi kurang dan gizi buruk terutama pada kelompok rentan. Sampai dengan bulan Desember 2015 total anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan program ini mencapai Rp. 2.792.471.000,00, dengan realisasi anggarannya mencapai Rp. 2.723.582.205,00 (97,53%) serta dengan realisasi fisiknya telah mencapai 100,00%. Dalam rangka penanganan masalah-masalah gizi tersebut, kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2015 adalah mencakup : a. Penyediaan Bahan Tambahan Makanan dan Vitamin untuk Penanggulangan Kurang Gizi, dengan anggaran sebesar Rp. 2.156.850.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 2.129.192.205,00 (98,72%), dan realisasi fisiknya juga telah mencapai 100,00%. Bentuk kegiatan yang telah dilaksanakan adalah Pengadaan susu untuk balita gizi kurang sebanyak 26.279 kotak, pengadaan makanan padat gizi (biskuit) untuk ibu hamil Kurang Gizi sebanyak 80.198 bungkus, pengadaan makanan padat (biscuit) untuk balita gizi kurang sebanyak 78.986 bungkus dan pengadaan taburia untuk baduta sebanyak 146.625 sachet.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
23
b. Penyediaan Sarana untuk Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya, dengan anggaran sebesar Rp. 329.550.000,00, realiasasi anggaran sebesar Rp. 310.000.000,00 (94,07%) dan realisasi fisik mencapai 100,00%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 507 buah dacin set sebagai alat pemantau status gizi balita. c. Pemilihan Petugas Gizi Teladan Tingkat Provinsi, dengan anggaran sebesar Rp. 122.810.000,00, dengan realisasi anggarannya mencapai Rp. 102.170.000,00 (83,19%), dan realisasi fisiknya juga telah mencapai 100,00%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 17 orang petugas gizi mengikuti Lomba Petugas Gizi Teladan Tingkat Provinsi. d. Monitoring dan Evaluasi Pelaporan Program Gizi, dengan anggaran sebesar Rp. 183.261.000,00 dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 182.220.000,00 (99,43%), dan realisasi fisiknya 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 3 dokumen hasil monev program gizi. Program Perbaikan Gizi Masyarakat berupa penanggulangan gizi buruk, pemantauan gizi dan peningkatan kemampuan petugas gizi. Sasaran dari pelaksanaan program adalah teratasinya masalah gizi utama di masyarakat, terutama pada kelompok rentan, seperti kelompok bayi, balita dan ibu hamil serta menyusui. Sasaran operasional program gizi sesuai Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan 2014 -2018 memfokuskan pada 4 (tujuh) sasaran keluaran yang merupakan indikator program/outcome yang ingin dicapai. Ketujuh indikator kinerja tersebut dan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Persentase balita gizi buruk : < 1 2. Persentase balita gizi kurang : 13% 3. Persentase Stunting pada anak balita : 34% 4. Persentase bayi yang mendapatkan ASI Ekslusif : 72% Dari indikator kinerja tersebut diatas, capaian yang diperoleh selama tahun 2015 adalah sebagai berikut : Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk di Provinsi Sumatera Selatan dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan yang cukup berarti. Berdasarkan hasil survey Pemantauan Status Gizi (PSG), prevalensi gizi buruk pada balita tahun 2010 adalah sebesar 1,36%. Jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 1%, maka hasil kinerja selama ini belum dapat mencapai target yang ditetapkan tersebut. Untuk tahun 2011, kegiatan survey pemantauan status gizi ini tidak dilakukan karena hanya dilakukan dalam kurun waktu dua tahun sekali sehingga data riil capaian prevalensi gizi buruk pada balita untuk tahun 2013 masih menggunakan data yang ada pada tahun 2010, yaitu sebesar 1,36%. Berdasarkan pelacakan kasus gizi buruk yang dilakukan dari penapisan gizi buruk kurang pada penimbangan bulanan di posyandu di 17 kabupaten/kota, selama kurun waktu tahun 2015 sebesar 2,1 %, lebih tinggi dibanding tahun 2014 sebesar 0,02%. Permasalahan gizi, khususnya gizi buruk sangat
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
24
dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk berbagai faktor yang berada di luar kesehatan, seperti faktor sosial ekonomi. Sementara untuk prevalensi gizi kurang pada balita, capaian pada tahun 2010 adalah sebesar 8,23% sudah berada jauh dari target yang ditetapkan, yaitu kurang dari 10%. Sama seperti persentase gizi buruk pada balita, maka angka balita gizi kurang juga diperoleh melalui kegiatan survey Pemantauan Status Gizi yang dilaksanakan pada tahun 2010. Angka capaian pada tahun 2015 juga masih menggunakan data capaian pada tahun 2010, yaitu sebesar 8,23%. Namun bila dilihat dari laporan kegiatan penimbangan bulanan posyandu di 17 kabupaten/kota selama tahun 2015, ditemukan prevalensi balita gizi kurang sebesar 12,8 %, dan untuk Stunting pada anak balita sebesar 24,48% berarti di bawah dari target sebesar 34%. Kewaspadaan dini terhadap kejadian gizi kurang pada balita tetap dibutuhkan karena kondisi gizi masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal di luar kesehatan. Berbagai upaya terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan sektor terkait lainnya untuk terus meningkatkan status gizi masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan. Perhatian juga diberikan terhadap kasuskasus gizi buruk yang terjadi, dimana setiap tahunnya Dinas Kesehatan Provinsi telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan Makanan Tambahan dan Vitamin untuk Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin untuk balita gizi buruk, ibu hamil dengan KEK, terutama untuk keluarga miskin. Selain itu peningkatan status gizi masyarakat ini juga dilakukan melalui upaya peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap gizi yang baik dan pemberdayaan masyarakat untuk mampu memenuhi kebutuhan gizi yang baik dan seimbang secara mandiri. Berbagai upaya promosi kesehatan juga terus dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Selain itu, Provinsi Sumatera Selatan juga mendapatkan bantuan melalui pelaksanaan Proyek NICE (Nutrition Improvement trough Community Empowerment). Pendekatan dalam pelaksanaan Proyek NICE ini adalah pemberdayaan masyarakat di bidang gizi yang pada akhirnya untuk meningkatkan status gizi masyarakat serta peningkatan pengetahuan masyarakat terkait dengan gizi yang baik dan seimbang. Pada tahun 2015, kasus gizi buruk yang terhimpun berdasarkan laporan surveilans gizi buruk dari kabupaten/kota berjumlah 162 kasus, mengalami penurunan dari tahun 2014 yang berjumlah 203 kasus. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 (169 kasus) jumlah kasus gizi buruk yang ditemukan juga mengalami penurunan . Hal ini antara lain disebabkan sebagian besar petugas gizi puskesmas telah dilatih surveilans gizi dan standar pertumbuhan / antropometri yang baru sehingga petugas gizi di Puskesmas memiliki pengetahuan baru tentang standar penetapan gizi buruk, dan dengan semakin aktifnya penemuan kasus baru gizi buruk oleh petugas gizi Puskesmas menyebabkan penjaringan kasus gizi buruk lebih banyak ditemukan. Dengan semakin banyaknya penemuan kasus gizi buruk di Puskesmas menandakan bahwa pelacakan kasus gizi buruk di tingkat Puskesmas semakin aktif dilakukan oleh petugas gizi, sehingga langkah-langkah penanggulangan seperti pemberian makanan tambahan dan perawatan lebih cepat dilaksanakan dengan demikian dapat mengurangi dampak dari gizi buruk itu sendiri. Disisi lain diharapkan dengan berbagai program yang dilaksanakan, dan semakin meningkatnya perekonomian masyarakat kasus gizi buruk dapat terus ditekan.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
25
Pemberian ASI oleh ibu pada bayi sedini mungkin setelah melahirkan dapat menghindarkan bayi dari penyakit infeksi dan alergi. Pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain dianjurkan minimal 6 bulan, hal ini yang disebut sebagai pemberian ASI secara eksklusif. Pemberian ASI dapat diteruskan sampai bayi berusia 2 tahun. Cakupan pemberian ASI Eksklusif menurut laporan ASI Eksklusif di Dinkes Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2015 baru mencapai 61%. Hasil capaian ini masih jauh dibawah target yang ditetapkan dalam Renstra Dinkes Prov. Sumsel sebesar 72,0%. Tetapi jika dibandingkan dengan hasil capaian dalam dua tahun terakhir, maka capaian pada tahun 2015 ini mengalami penurunan . Capaian pada tahun 2014 sebesar 63,05% dan hasil capaian pada tahun 2013 sebesar 63,77%, sehingga belum mencapai target RPJMN sebesar 72,0%. Cakupan ASI Eksklusif masih di bawah target dikarenakan pemantauan sulit dilakukan, pencatatan dan pelaporan yang kurang tepat, masih kurangnya tenaga konselor ASI di lapangan, RS/Klinik Bersalin belum sayang bayi, belum adanya sanksi tegas bagi RS/Klinik Bersalin/Bidan Praktek Swasta yang belum sayang bayi serta pemahaman masyarakat tentang pentingnya ASI Eksklusif bagi bayi masih terbatas dan masih perlu ditingkatkan. Kegiatan program gizi yang dilaksanakan salah satunya adalah surveilans gizi. Kabupaten/kota dikatakan sudah melaksanakan surveilans gizi yaitu bila telah melaksanakan pelacakan kelainan gizi (misalnya gizi buruk) dan pendampingan kasus gizi buruk, juga secara rutin jika mengirimkan laporan gizi berupa laporan penimbangan, pendataan kasus gizi, ASI Eksklusif dan lain-lain. Kegiatan pemantauan pertumbuhan dan pelacakan kasus gizi buruk dapat disebut sebagai kegiatan Sistem kewaspadaan Dini. Dari 17 Kab/Kota sudah melaksanakan kegiatan surveilans gizi hanya saja laporan yang dikirimkan belum tepat waktu. Target tahun 2015 sudah mencapai target 100%. 10.
Program Pengembangan Lingkungan Sehat Total anggaran pada program Pengembangan Lingkungan Sehat adalah Rp. 885.450.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 390.223.600,00 (44,07%), dengan realisasi fisiknya mencapai 71,77%. Sasaran program ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat melalui peningkatan kualitas lingkungan masyarakat, perbaikan sarana air minum dan sanitasi masyarakat sesuai dengan standar yang berlaku. Perbaikan kondisi lingkungan masyarakat juga akan berpengaruh terhadap penurunan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit, karena kondisi lingkungan merupakan salah satu determinan utama terhadap derajat kesehatan masyarakat. Bentuk-bentuk kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2015 terdiri dari 3 (tiga) kegiatan sebagai berikut : a.
Fasilitasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), dengan anggaran sebesar Rp. 65.822.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 46.612.300,00 (70,82%), dan realisasi fisiknya telah mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 10 Kab / Kota yang mendapat fasilitasi Program PAMSIMAS (untuk 500 desa regular dan 200 desa replikasi.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
26
b. Fasilitasi Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP), dengan anggaran sebesar Rp. 294.604.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 74.333.600,00 (25,23%), dengan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 15 Kab/ Kota yang mendapat fasilitasi Program PPSP. c.
Monitoring dan Evaluasi Program Pengembangan Lingkungan Sehat, dengan anggaran sebesar Rp. 275.024.000,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 269.277.700,00 (97,91%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 5 dokumen laporan monev Program Kesehatan Lingkungan.
Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan program penyehatan lingkungan dan target yang ditetapkan untuk tahun 2014, sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2014 – 2018 adalah : NO
INDIKATOR PROGRAM (OUTCOME)
SATUAN
1 2 3
Persentase Rumah Sehat Persentase Tempat Tempat Umum Sehat Persentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih Persentase Desa yang melaksanakan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Persentase Kab/Kota yang melaksanakan KKS (Kab/Kota Sehat)
% %
TARGET TAHUN 2015 70,8 70
%
70,4
%
39
%
0,3
4
5
Sumber : Laporan Bina PMK Prov Sumsel
1. Persentase Rumah Sehat Grafik 3. Rumah Sehat Menurut Kabupaten/Kota dan Puskesmas di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015 120 100
1. 80 Persentase Rumah Sehat 60 40 20 0 Jumlah Rumah Sehat Target Realisasi
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
27
Dari grafik diatas terlihat bahwa cakupan Rumah Sehat secara umum sudah mencapai lebih dari target (70,8 %) yaitu sebesar 72,94 %. Cakupan tertinggi di Kabupaten Banyuasin dengan persentase 97,2% dan persentase terendah di Kota Pagar Alam dengan Persentase 45,9 %. Pencapaian tahun 2015 sama dengan tahun 2014 sebesar 72,94%. Penyebab pencapaian rumah sehat tahun 2015 sama dengan tahun kemarin dikarenakan sebagian masyarakat sudah mulai mengerti prilaku hidup bersih dan sehat. 2. Persentase Tempat – Tempat Umum Sehat Grafik 4. TTU Memenuhi Syarat Menurut Kabupaten/Kota dan Puskesmas di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015
Dari tabel dan grafik diatas terlihat bahwa TTU yang memenuhi syarat kesehatan menurut Kab./Kota di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015 yaitu 84,6 % dengan rincian sebagai berikut : 1. Persentase sarana pendidikan yang memenuhi syarat kesehatan tertinggi untuk tingkat SD, SMP, SLTA terdapat pada Kab Muba, Kota Prabumulih dengan masing-masing 100 %, sedangkan untuk Kab Banyuasin, OKU Selatan, Kota Palembang dan Kab Muratara masih kosong karena belum ada laporannya. 2.
Persentase sarana kesehatan yang memenuhi syarat kesehatan tertinggi terdapat pada 11 Kab/Kota antara lain OKU, OKI, Lahat, Musi Rawas, Muba, OKU Timur, OI, Empat Lawang, Kota Prabumulih, Pagar Alam dan Kota Lubuk Linggau. Sedangkan utuk Kab Banyuasin, OKU Selatan, Kota Palembang, Muratara masih kosong karena belum ada laporannya.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
28
3. Persentase Keluarga yang memiliki Akses terhadap Air Bersih Grafik 5. Keluarga yang Memiliki Akses Air Bersih di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015
Berdasarkan grafik di atas rata-rata cakupan penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air bersih di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2015 yaitu sebesar 71,67 % hal tersebut menunjukkan terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan data akses tahun 2014 yaitu 67,02%. Dari 17 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan akses tertinggi Kota Palembang dengan akses 90,38% dan Kota Lubuk Linggau dengan akses 89,95 %. Sedangkan akses terendah Kota Pagar Alam dengan akses 22,25% . Peningkatan tersebut disamping karena adanya program Pamsimas di Provinsi Sumatera Selatan juga karena semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya akses terhadap sarana air bersih. Dengan kata lain peningkatan tersebut tidak terlepas dari kesadaran masyarakat akan penggunaan sarana air bersih baik yang dibangun secara mandiri maupun oleh pemerintah. Disamping itu peran tenaga kesehatan yang memberikan bimbingan kepada masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Disadari juga bahwa penyakit yang timbul melalui media air ini cukup banyak. Untuk itu perlu terus disosialisasikan tentang pentingnya arti penggunaan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan baik dari segi sarana maupun kualitas air yang digunakan. 4.
Persentase Desa yang Melaksanakan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Jumlah Desa melaksanakan yang STBM pada tahun 2015 sebesar 16,4%. Jika dibandingkan dengan target rentsra tahun 2015 sebesar 39% maka persentase capaian indikator kinerja Persentase Desa yang Melaksanakan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) belum mencapai target sampai akhir renstra 2015.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
29
5.
Persentase Kab / Kota yang Melaksanakan KKS (Kabupaten / Kota Sehat) Persentase Kabupaten / Kota yang Melaksanakan KKS (Kabupaten/ Kota Sehat) pada tahun 2015 sebesar 0,11%. Jika dibandingkan dengan target rentsra tahun 2015 sebesar 0,3% maka persentase capaian tahun 2015 untuk indikator kinerja Persentase Kab / Kota yang Melaksanakan KKS (Kabupaten/Kota Sehat) sudah melebihi mencapai target sampai akhir renstra 2014.
11.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Total anggaran pada program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular adalah Rp. 4.331.683.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 1.687.328.101,00 (38,95%), dengan realisasi fisiknya mencapai 97,86%. Anggaran tersebut digunakan untuk pelaksanaan 17 jenis kegiatan. Sasaran program ini adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat berbagai penyakit menular dan tidak menular seperti DBD, Malaria, HIV/AIDS, TB, hipertensi, jantung dan lain sebagainya serta mencegah terjadinya penularan penyakit, terutama melalui imunisasi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan cepat dan tepat. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program ini selama tahun 2015 adalah sebagai berikut : dengan anggaran sebesar a. Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk, Rp. 385.968.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 310.250.000,00 (80,38%), dan realisasi fisiknya telah mencapai 85,71%. Capaian kegiatan yang dihasilkan adalah berupa penyemprotan/fogging nyamuk sebanyak 120 fokus. b. Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (IDE) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, dengan anggaran sebesar Rp. 196.950.000,00 dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 191.054.000,00 (97,01%) dan realisasi fisiknya telah mencapai 100%. Capaian Kegiatan 7 jenis buku pedoman/ modul pengendalian penyakit menular untuk pengelola program Dinas Kesehatan Kab/ Kota. c. Pengadaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, dengan anggaran sebesar Rp. 50.000.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 48.000.000,00 (96%), dan realisasi fisiknya juga telah mencapai 100,00%. Capaian kegiatan yang telah dihasilkan adalah 10.000 buah pot spectrum untuk program TB. d. Penyediaan Sarana untuk Pencegahan Penyakit Endemik/Epidemik, dengan anggaran sebesar Rp. 411.800.000,00, dengan realisasi anggarannya mencapai Rp. 3.800.000,00 (0,92%), dan realisasi fisiknya telah mencapai 100,00%. Capaian kegiatan yang telah hasilkan adalah berupa tersedianya alat uji DBD sebanyak 272 buah dan alat uji filariasis sebanyak 60 kotak. e. Pemilihan Juru Imunisasi Teladan Tingkat Provinsi, dengan anggaran sebesar Rp. 144.628.000,00, realisasi anggaran sebesar Rp. 89.818.000,00 (62,10%) dan realisasi fisik mencapai 100,00%. Capaian kegiatan yang dihasilkan adalah 17 orang juru imunisasi yang mengikuti Lomba Juru Imunisasi Teladan Tingkat Provinsi.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
30
f. Validasi Data Program Imunisasi, dengan anggaran sebesar Rp. 97.223.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 90.476.250,00 (93,06%), dan realisasi fisiknya telah mencapai 100%. Capaian kegiatan yang telah dihasilkan 1 dokumen data Program Imunisasi. g. Pengadaan lemari penyimpanan Vaksin dan Vaksin Carier, dengan anggaran sebesar Rp. 1.040.175.000,00, dengan realisasi anggaran belum cair dikarenakan SP2D belum terbit (berkas pengajuan keuangan dan SPM sudah lengkap) tapi realisasi fisiknya telah mencapai 100%. Capaian kegiatan yang telah dihasilkan adalah 4 buah lemari es tempat penyimpanan Vaksin, 50 buah Vaksin Carier dan 162.894 buah ADS sebagai tempat penyimpanan Vaksin. h. Monev Program Imunisasi, dengan anggaran sebesar Rp. 61.600.000,00, dengan realisasi anggaran 2015 mencapai Rp. 60.340.000,00 (97,95%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Capaian kegiatan berupa dokumen laporan Program Imunisasi. i. Pemeriksaan Spisemen dalam Rangka Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah, dengan anggaran sebesar Rp. 52.169.000,00 dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 51.249.000,00 (98,24%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Capaian kegiatan berupa 40 spesimen kasus campak untuk diperiksa. j. Penanganan KLB Penyakit/Keracunan dan Wabah, dengan anggaran sebesar Rp. 84.652.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 33.612.000,00 (39,71%) dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Capaian kegiatan berupa 9 lokasi KLB Penyakit & keracunan makanan yang dilakukan penyelidikan epidemiologi. k. Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Surveilance Epidemiologi Penyakit, dengan anggaran sebesar Rp. 166.164.000,00,dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 149.028.600,00 (89,69%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Laporan monev Peningkatan Surveilance Epidemiologi Penyakit. l. Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Posbindu Penyakit Tidak Menular, dengan anggaran sebesar Rp. 35.000.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 32.738.200,00 (93,54%),dan realisasi fisiknya 100%.Sasaran dalam kegiatan ini adalah Laporan monev Posbindu Penyakit Tidak Menular. m. Pendampingan Program Vaksinasi Jemaah Haji ke Kabupaten/ Kota serta Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Kapasitas Petugas Haji di Puskesmas, dengan anggaran sebesar Rp. 128.176.000,00 dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp.99.100.000,00 (77,32%) dan realisasi fisiknya 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 17 Kab/Kota yang mendapat Vaksinasi Jemaah Haji. n. Pengendalian Penyebaran Penyakit Kaki Gajah (Filariasis), dengan anggaran sebesar Rp.90.000.000,00,dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 65.803.100,00 (73,11%),dan realisasi fisiknya 100%.Sasaran dalam kegiatan ini adalah 1 kali frekuensi rapat koordinasi bulan Eliminasi Kaki Gajah. LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
31
o. Pengendalian Penyebaran Penyakit Rabies, dengan anggaran sebesar Rp. 151.750.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 112.859.800,00 (74,37%), dan realisasi fisiknya 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 17 Kab/ Kota yang dilacak kasus Rabies. p. Study Pembelajaran Implementasi Perda Kawasan Tanpa Rokok, dengan anggaran sebesar Rp. 235.428.000,00, dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 205.739.151,00, (87,39%),dan realisasi fisiknya 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 20 pegawai yang mengikuti pembelajaran Implementasi Perda Kawasan Tanpa Rokok. q. Lauching Kampanye Free Tobacco Road To Asian Games 2018, dengan anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 143.460.000,00, (14,35%), dan realisasi fisiknya 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 7.000 orang peserta mengikuti Lauching Kampanye Free Tobacco dalam Rangka Road to Asian Games 2018. Beberapa indikator kinerja yang menggambarkan pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular ini adalah sebagai berikut :
Angka Keberhasilan Pengobatan Penyakit TB BTA (+) Angka kesembuhan penderita TB BTA (+) pada tahun 2015 mencapai 89,5% dari target kinerja yang ditetapkan sebesar 85%. Jika dibandingkan dengan target kinerja diatas, maka hasil capaian pada tahun 2015 telah melebihi dari target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan capaian program pada tahun 2014 sebesar 85,35%, maka capaian pada tahun 2015 ini mengalami peningkatan dari target yang ditetapkan. Pencapaian angka kesembuhan ini didukung dengan tingkat kepatuhan penderita yang berobat cukup tinggi. Kesadaran penderita untuk meminum obat secara lengkap dan rutin juga semakin meningkat, Pemantau Menelan Obat (PMO) di fasilitas pelayanan kesehatan telah berjalan dengan baik serta didukung dengan pelaksanaan pemeriksaan laboratorium untuk pasien yang selesai pengobatan yang semakin baik.
Case Notification Rate Kasus TB per 100.000 penduduk Case Notification Rate per 100.000 penduduk pada tahun 2015 ditargetkan 125 orang dan terealisasi 111 orang. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2015, maka hasil capaian belum mencapai target akhir Renstra 2015. Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, case notification Rate per 100.000 penduduk mengalami peningkatan dari 110 orang tahun 2010 kemudian menjadi 112 orang di tahun 2011 naik menjadi 116 orang pada tahun 2012 naik lagi 120 orang pada tahun 2013 dan turun menjadi 115 orang pada tahun 2014 dan turun lagi menjadi 111 orang seperti terlihat pada grafik berikut ;
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
32
Grafik 6. Case Notification Rate Program TB Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010 - 2015
150 125
120 115 116 112 110,5 110
100
CNR
75 50 25 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Program Pengendalian Penyakit TB Paru di Sumatera Selatan telah melaksanakan dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course), TB Paru merupakan masalah kesehatan, Berdasarkan hasil survey prevalensi TB di Indonesia tahun 2004 menunjukkan bahwa angka prevalensi TB BTA positif secara regional untuk wilayah Sumatera adalah 160 per 100.000 penduduk Sampai dengan tahun 2014 program penanggulangan TB dengan strategi DOTS di Sumatera Selatan menjangkau 100% Puskesmas, sementara untuk Rumah Sakit baru mencapai 75%. Kesenjangan antara target dan capaian indicator dalam TB paru antara lain ; -
Belum semua RS di Sumsel melaksanakan strategi DOTS (50%) Sedikit sekali didapat data Pasien yang berobat ke (DPS)Dokter Praktik Swasta (1<%) Rutan/Lapas. Klinik dan Workplace Belum berjalan maksimal Angka Default (pasien mangkir) banyak terdapat di RS Sistem Jejaring Eksternal di beberapa Kab/Kota belum maksimal Turn Over Petugas Tinggi (terutama dokter)
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
33
Angka Kasus “ Discarded” Campak pada tiap100.000 penduduk Pelaksanaan surveilans campak meliputi pengumpulan data rutin dan KLB menggunakan formulir C1 yang terintegrasi dengan kasus AFP dan Tetanus Neonatorum. Selain itu kasus campak mulai bulan Juli 2009 dilaksanakan Cases Based Méaslles Surveilance (CBMS) dengan konfirmasi laboratorium sebanyak 20% total kasus rutin dalam 1 tahun. Namun karena negara kita akan menuju Eliminasi Campak pada tahun 2016, maka mulai tahun 2013 persentase klinis Campak yang dilakukan konfirmasi laboratorium menjadi sebesar 50%. Adapun pencapaian kinerja surveilans campak dapat dilihat pada grafik dan tabel dibawah ini Grafik 7. Discarded Campak Prov. Sumsel Tahun 2015
2,5
2
Rate ' 15 Target
1,5
1
0,5
0 O.Ilir
B. Asin
PRB
M.Enim
PLG
MUBA
LHT
Muratara
OKUT
MURA
LGU
OKI
OKU
PGA
OKUS
4 LWG
PALI
Sumsel
Pencapaian tahun 2015 sebesar 0,84% dari target < 5%, berarti pencapaian tahun 2015 belum tercapai dari target yang ditetapkan, belum tercapainya discarded campak dikarenakan kebijakan surveilans masih melakukan konfirmasi Laboratorium 50%. Hal ini terkait masih cukup tingginya laporan klinis campak di masyarakat sehingga memerlukan pendanaan untuk pengiriman dan pemeriksaan spesimen di Laboratorium yang cukup besar, kebijakan pemeriksaan spesimen setiap kasus klinis campak akan dicapai pada tahun 2020 sehingga dalam kurun waktu 4 tahun kedepan pencapaian discarded campak dapat bertahap terealisasi, konfirmasi laboratorium baru 29% karena kasus campak banyak yang tidak datang ke unit pelayanan kesehatan (sekitar 20 – 30% saja), penyuluhan ke mayarakat kurang karena menganggap enteng penyakit campak mudah disembuhkan. Persentase Desa yang mencapai UCI Persentase desa yang mencapai UCI pada tahun 2015 ditargetkan 95 persen dan terealisasi 95 persen . Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2015, maka hasil capaian sudah mencapai target akhir Renstra 2015. Pencapaian tahun 2015 meningkat dari tahun 2014 sebesar 93,50%, hal ini dapat dilihat dari grafik sebagai berikut :
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
34
Grafik 8. Capaian UCI di Sumatera SelatanTahun 2011 s/d 2015 CAPAIAN UCI TAHUN 2011-2015 PROV.SUMSEL 96 95 94 93.5
92 91.7
90.2
90
CAPAIA… 88
87.9
86
84 2011
2012
2013
2014
2015
Dari grafik di atas terlihat bahwa dari tahun ke tahun cakupan UCI Desa di kabupaten/kota terjadi fluktuasi dan tidak stabil. Hal ini perlu mendapat perhatian lebih lanjut, apalagi sebagian petugas imunisasi kabupaten/kota dan puskesmas baru dimutasi dan belum dilatih mengenai program imunisasi, baik teknis program maupun cold chain. Selain itu juga sarana dan prasarana sebagian sudah disediakan dari provinsi.
Annual Parasit Incidence (API) Jumlah kasus klinis malaria Prov. Sumsel tahun 2015 sebanyak 28.972 kasus dengan AMI 5,3 per 1000 penduduk. Dari kasus klinis tersebut yang dikonfirmasi laboratorium sebanyak 22.789 kasus dan jumlah positif menderita malaria sebanyak 1.591 kasus dengan nilai API sebesar 0,21 per 1000 penduduk, nilai ini termasuk dalam kategori kasus malaria rendah (low case incidence).Kasus positif malaria yang tertinggi terdapat di Kabupaten Lahat dengan API 3,20 per 1000 penduduk, kemudian Kota Lubuk Linggau dengan API 2,14 per 1000 penduduk dan Kabupaten OKU dengan nilai API 1,50 per 1000 penduduk.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
35
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
36
Pada tahun 2015, nilai API menurun menjadi 0,21 per 1000 penduduk. Namun hal ini belum bisa memastikan sepenuhnya endemisitas rendah, dikarenakan masih banyak diagnosa klinis tanpa pemeriksaan mikroskopis malaria. Diharapkan pada tahun 2015, penemuan kasus malaria positif dapat dilakukan dengan maksimal sehingga didapatkan data yang lebih valid.
Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 penduduk Situasi Demam Berdarah di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2015 terjadi peningkatan kasus dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2015 jumlah kasus mencapai 3.232 kasus (IR sebesar 49/100.000 penduduk) dengan jumlah kematian sebanyak 0 kematian (CFR 0,43%). Sementara pada tahun 2014 jumlah penderita DBD sebanyak 1.506 kasus (IR 19/100.000 penduduk) dengan kematian sebanyak 4 orang (CFR 0.27%). Jumlah kasus yang tinggi ditahun 2015 dikarenakan musim penghujan. Grafik 8. Incidence Rate (IR) DBD di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015
Target Nasional IR DBD 2015 Persentase kab/kota dengan IR < 49/100000 pddk sebesar 60% untuk tahun 2015 mencapai 76%
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
37
Jumlah orang umur > 15 tahun yang melakukan KTS (Konseling Testing Sukarela) Jumlah orang umur
> 15 tahun yang melakukan KTS (Konseling pada
Testing Sukarela) pencapaian pada tahun 2015 sebesar 18.253 lebih sedikit dari target sebesar 23.385. Pencapaian tahun 2015 meningkat dari tahun 2014 sebesar 17.291.
Grafik 9. Penyebaran Penemuan Pengidap HIV di Sumatera Selatan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2014 – 2015 50 40 30 20 10
HIV 2014 HIV 2015
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
LK 44 33
P 45 29
TOTAL 89 62
38
Grafik 10. Penyebaran Penderita HIV Per Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 - 2015
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 PLG OKI HIV 2014 62 HIV 2015 38
OI
3 11
OKU OKT OKS MBA BA MRA LLG ME PBM LHT PGA 4L
0 2
1 0
1 0
0
0
7
0
1
3
4
1
Sumber Sumsel 0 0 : 0Dinkes 0 Prov. 2 1 4 1
3 2
0 0
BNK LMP TOT G 2 1 89 0 1 62
Grafik 11. Penyebaran Penderita AIDS Per Kabupaten / Kota di Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 – 2015
160 140 120 100 80 60 40 20 0 PLG OKI AIDS 2014 123 AIDS 2015 92
10 22
OI OKU OKT OKS MBA BA MRA LLG ME PBM LHT PGA 4L 5 10
1 1
0 1
0 0
1 4
4 5
1 0
2 5
4 3
0 2
2 2
2 1
0 1
BNK LMP BKL JMB TOT G 0 1 0 0 156 1 2 2 1 155
Sumber : Dinkes Prov. Sumsel
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
39
Persentase Desa yang melaksanakan Pos Pembinaan Terpadu(Posbindu) Penyakit Tidak Menular Persentase Desa yang melaksanakan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular capaiannya tahun 2015 sebesar 0,1% berarti jauh dari target yang ditetapkan sebesar 11%. Rendahnya pencapaian persentase desa yang melaksanakan Posbindu Penyakit Tidak Menular yaitu ; Masih rendahnya dukungan anggaran APBD Kab/Kota terhadap Program Pengetahuan SDM yang masih kurang terhadap program Petugas yang sudah dilatih dimutasi Belum tersosialisasinya format pelaporan PTM dari pusat untuk tk puskesmas dan rumah sakit Anggaran kegiatan Kab / Kota yang belum sinkron dengan kebijakan pusat Persentase Kab/Kota yang memiliki Peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Persentase Kab/Kota yang memiliki Peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) capaiannya tahun 2015 sebesar 29, 41%, berarti capaian tahun 2015 belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 35%. Hal ini dikarenakan Peraturan daerah tentang Kawasan Tanpa rokok (KTR) masih memiliki banyak kendala terutama dalam hal penerbitan peraturan daerah sehingga perlu diusulkan pertemuan advokasi untuk kawasan tanpa rokok untuk kab/ kota dan sosialisasi dalam berbagai kesempatan mengenai Peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Perkembangan Perda KTR di kabupaten/kota sebagai berikut : NO
KAB/KOTA
PERKEMBANGAN KTR
1
OKU
PERDA KTR TAHUN 2015
2
OKI
PERDA KTR NO.6 TAHUN 2015
3
MUARAENIM
4
PRABUMULIH
BELUM ADA PROSES EDARAN DAN PERWAKO SUDAH ADA, PERDA DALAM PROSES
5
OKU SELATAN
EDARAN BUPATI
6
OKU TIMUR
BELUM ADA PROSES
7
PAGARALAM
BELUM ADA PROSES
8
LAHAT
EDARAN BUPATI
9
EMPAT LAWANG
PERDA KTR TAHUN 2015
10
OGAN ILIR
PERDA KTR NO. 3 TAHUN 2015
11
PALEMBANG
PERDA KTR NO. 7 TAHUN 2009
12
BANYUASIN
PERBUP ADA, PERDA KTR DALAM PROSES
13
MUSI BANYUASIN
PERBUP ADA
14
LUBUK LINGGAU
PERDA DALAM PROSES
15
MUSI RAWAS
PERBUP ADA
16
PALI
EDARAN BUPATI
17
MURATARA
BELUM ADA PROSES
18
PROVINSI
PERDA KTR NO. 7 TAHUN 2015
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
40
Persentase Perempuan Usia 30 – 50 Tahun dideteksi dini Ca. Cerviks dan Payudara Persentase Perempuan Usia 30 – 50 Tahun dideteksi dini Ca. Cerviks dan Payudara capaiannya tahun 2015 sebesar 7,87%, berarti pencapaiannya tahun 2015 sudah melebihi target sebesar 1%. Peningkatan pencapaian masalah Ca. Cerviks dan Payudara dikarenakan ; Perluasan informasi tentang penyakit kanker serviks dan payudara berupa leaflet dan pamlet Banyaknya sosialisasi melalui seminar / kampanye tentang pengendalian kanker serviks dan payudara Mulai banyaknya perempuan usia 30 – 50 tahun melakukan skrining IVA (Metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) Kanker Cerviks dan CBE (kanker payudara).
12.
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Total anggaran pada program Standarisasi Pelayanan Kesehatan adalah Rp.85.150.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 mencapai Rp. 83.559.200,00 (98,13%), dengan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Anggaran tersebut digunakan untuk Pertemuan Registrasi Pengelola Rumah Sakit & pesertanya ada 42 orang pengelola Rumah Sakit pada 17 Kab/ Kota. Sasaran dari program dan kegiatan ini adalah meningkatnya manajemen dan mobilisasi sumber daya disemua jenjang administrasi serta terlaksananya pembinaan dan penilaian akreditasi rumah sakit . Indikator kinerja yang terkait dalam program ini selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: a. Persentase rumah sakit yang terakreditasi versi 2012 dengan target kinerja pada tahun 2015 sebesar 4,68% dan hasil capaian kinerja sebesar 10%. Hasil capaian diatas telah mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2015. Sampai saat ini untuk Provinsi Sumatera Selatan terdapat 63 rumah sakit, dimana 31 diantaranya merupakan rumah sakit milik pemerintah. b. Persentase Rumah Sakit Mampu PONEK Persentase Rumah Sakit Mampu PONEK capaian tahun 2015 sebesar 57% dari target yang ditetapkan sebesar 55%. Hal ini berarti capaian kinerja indikator ini telah melampau target yang ditetapkan pada tahun 2015 yaitu sebesar 103,6%.
13.
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata Pada tahun anggaran 2015, program pengadaan peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/RS Jiwa/RS Paru/RS Mata mendapatkan anggaran yang cukup besar, yaitu mencapai Rp. 185.258.238.466,00 untuk 6 (enam ) kegiatan yang ada di dalamnya. Dari keenam kegiatan yang ada pada program diatas, semuanya sudah
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
41
selesai pengerjaannya sampai 100% realisasi fisiknya. Sementara untuk realisasi keuangannya telah mencapai Rp. 144.161.966.472,00 (77,82%). Sasaran dari program ini adalah terjaminnya ketersediaan obat dan pelayanan kesehatan bagi penduduk dan meningkatnya upaya kesehatan dan cakupan program kesehatan. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2015 terkait dengan program ini adalah sebagai berikut : a. Pembangunan Rumah Sakit, dengan anggaran sebesar Rp. 161.972.470.100,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 139.929.199.825,00 (86,39%), dan realisasi fisiknya juga telah mencapai 100%. Capaian kegiatan yang dihasilkan adalah berupa Pembangunan Gedung RSUD Provinsi Sumatera Selatan Tahap III, Konsultan Manajemen Kontruksi Pembangunan RSUD Provinsi Sumatera Selatan, Konsultasi Perencana Gedung Laboratorium RSUD Provinsi Sumatera Selatan, Konsultasi Perencana Gedung Pusdiklit Provinsi Sumatera Selatan dan Konsultan Perencana Rumah Dinas Medis dan Paramedis RSUD Provinsi Sumatera Selatan,Konsultasi Perencana Gedung Serba Guna RSUD Provinsi Sumatera Selatan dan Konsultasi Hukum dan semua itu berjumlah 1 paket. dengan anggaran sebesar b. Pengadaan Alat-Alat Rumah Sakit, Rp. 20.556.320.366,00 dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 1.710.737.187,00 (8,32%), dan realisasi fisiknya juga telah mencapai 100,00%. Capaian yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah tersedianya alat kesehatan rumah sakit pada 3 RS dan Unit Transfusi Darah Provinsi Sumsel yang terpenuhi Alat Kesehatan. c. Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit (Dapur, Ruang Pasien, Laundry, Ruang Tunggu, dll), dengan anggaran sebesar Rp. 200.000.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 195.178.000,00 (97,59%), dan realisasi fisiknya juga telah mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya perlengkapan rumah tangga rumah sakit untuk 3 RS. d. Pengadaan Bahan – Bahan Logistik Rumah Sakit, dengan anggaran sebesar Rp. 200.000.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2014 sebesar Rp. 191.578.300,00 (95,79%) dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan logistic rumah sakit untuk 3 rumah sakit. e. Pengelola Limbah Padat Program DAK dan Pendamping, dengan anggaran sebesar Rp. 1.257.550.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 1.091.243.750,00 (86,78%) dan realisasi fisiknya hanya 100%. Sasaran kegiatan adalah Alat Pengelola Limbah Padat (Incinerator) untuk RumahSakit Gigi Mulut sebanyak 1 unit. f. Pengadaan Mobil Ambulance Program DAK dan Pendampingan, dengan anggaran sebesar Rp. 1.071.898.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 1.044.029.410,00 (97,40%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%. Sasaran kegiatannya adalah tersedianya mobil ambulance untuk rumah sakit khusus gigi dan mulut sebanyak 1 unit. Indikator kinerja yang terkait dalam program ini selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
42
14.
a.
Persentase Rumah Sakit Umum Daerah yang memiliki sarana, prasarana dan alat kesehatan sesuai standar. Persentase RSUD yang memiliki sarana, prasarana dan alat kesehatan sesuai standar capaiannya tahun 2015 sebesar 50%, berarti capaiannya tahun 2015 belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 65%. Rendahnya capaian RSUD yang memiliki sarana, prasarana dan alat kesehatan sesuai standar dikarenakan banyaknya alat - alat kesehatan yang belum kalibrasi.
b.
Persentase Puskesmas yang memiliki sarana, prasarana dan alat kesehatan sesuai standar. Persentase Puskesmas yang memiliki sarana, prasarana dan alat kesehatan sesuai standar capaiannya tahun 2015 sebesar 54%, berarti capaian tahun 2015 belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 60%, hal ini dikarenakan banyak alat – alat kesehatan yang belum dikalibrasi.
Program Pemeliharaan Sarana dan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata Pada tahun anggaran 2015, program pemeliharaan peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/RS Jiwa/RS Paru/RS Mata mendapatkan anggaran sebesar Rp. 132.500.000,00 untuk 2 (dua) kegiatan yang ada di dalamnya. Dari kedua kegiatan yang ada pada program diatas, semuanya sudah selesai pengerjaannya sampai 100,00% realisasi fisiknya. Sementara untuk realisasi keuangannya sampai dengan akhir tahun 2015 telah mencapai Rp. 104.903.000,00 (79,17%). Sasaran dari kegiatan ini adalah terpeliharanya alat-alat kesehatan dan meubeleur di rumah sakit. Kegiatan yang dilaksanakan pada program ini selama tahun 2015 terdiri dari dua kegiatan, yaitu sebagai berikut : a. Pemeliharaan Rutin dan Berkala Alat-Alat Kesehatan RumahSakit, dengan anggaran sebesar Rp. 102.500.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 75.802.000,00 (73,95%), dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin dan berkala alat – alat kesehatan rumah sakit sebanyak 3 rumah sakit. b. Pemeliharaan Rutin dan Berkala Meubeleur Rumah Sakit, dengan total anggaran sebesar Rp.30.000.000,00, dengan realisasi anggarannya pada tahun 2015 mencapai Rp. 29.101.000,00 (97%), dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin dan berkala meubeleur yang ada di Rumah Sakit sebanyak 3 rumah sakit.
15.
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pada tahun 2015, anggaran yang telah dialokasikan untuk pelaksanaan Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan, termasuk di dalamnya untuk pelaksanaan Program Jaminan Sosial Kesehatan (Jamsoskes) Sumsel Semesta atau berobat gratis bagi masyarakat Sumatera Selatan adalah Rp. 1.535.000.000,00, dengan realisasi anggaran telah mencapai Rp. 98.989.654,00 (6,45%) serta dengan realisasi fisiknya mencapai 82,57%. Sasaran program ini adalah terjaminnya pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk Sumatera Selatan yang belum memiliki
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
43
jaminan/asuransi kesehatan. Indikator dan target kinerja program pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin : 100% 2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin :100% 3. Persentase penduduk yang mendapatkan Jaminan Sosial Kesehatan Sumsel Semesta : 100%. Persentase keluarga miskin yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Provinsi Sumatera Selatan telah mencapai 100,0%, sesuai dengan target yang ditetapkan. Dengan adanya program berobat gratis atau Jamsoskes Sumsel Semesta, tidak ada lagi penduduk miskin yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhannya karena sudah dijamin oleh Pemerintah. Sementara untuk persentase penduduk peserta JPKM juga sudah mencapai 100,0%. Hal ini disebabkan karena penduduk yang belum mempunyai jaminan atau asuransi kesehatan telah ditanggung melalui Program Jamsoskes Sumsel Semesta yang memang diperuntukkan bagi seluruh penduduk Sumatera Selatan yang belum memiliki jaminan pelayanan kesehatan. Cakupan jaminan atau asuransi kesehatan di Sumatera Selatan telah meliputi seluruh penduduk atau telah mencapai “Universal Coverage”. Kegiatan yang dilaksanakan pada program ini selama tahun 2015 terdiri dari tiga kegiatan, yaitu sebagai berikut : a. Pertemuan Forum Komunikasi JPKM, dengan anggaran sebesar Rp. 165.000.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 2.100.000,00 (1,27%) dan realisasi fisiknya mencapai 50%. Sasaran kegiatannya adalah Jumlah peserta pertemuan forum komunikasi JPKM ada 60 orang peserta. b. Jaminan Sosial Kesehatan Masyarakat Sumsel Semesta, dengan anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,00, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 598.510,00 (0,06%),hal ini dikarenakan SPD2D belum terbit (berkas pengajuan keuangan dan SPM sudah lengkap) tapi realisasi fisiknya juga telah mencapai 100,00%. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat Sumsel yang mendapatkan Jaminan Sosial Kesehatan (Jamsoskes) di RSK. Paru dan RSK. Mata sebanyak 40.000 orang c. Pengawasan Rujukan Puskesmas untuk Program Jamsoskes Sumsel Semesta, dengan anggaran sebesar Rp. 370.000.000,00 dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 96.291.144,00 (26,02%) dan realisasi fisiknya mencapai 50%. Sasaran kegiatan ini adalah Kabupaten / Kota yang terpantau pelaksanaan Program Jamsoskes Sumsel Semesta dan Program Jamkesmas sebanyak 17 Kabupaten / Kota.
16.
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Pada tahun anggaran 2015, program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia mendapatkan anggaran sebesar Rp. 253.995.000,00 untuk 3 (tiga) kegiatan yang ada di dalamnya. Dari ketiga kegiatan yang ada pada program diatas, semuanya sudah
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
44
selesai pengerjaannya sampai 100,00% realisasi fisiknya. Sementara untuk realisasi keuangannya sampai dengan akhir tahun 2015 telah mencapai Rp. 75.240.000,00 (29,62%). Sasaran dari kegiatan ini adalah Posyandu Lansia dan Kartu Menuju Sehat Lansia. Kegiatan yang dilaksanakan pada program ini selama tahun 2015 terdiri dari tiga kegiatan, yaitu sebagai berikut : a. Lomba Posyandu Lansia Tingkat Provinsi Sumatera Selatan, dengan anggaran sebesar Rp. 90.850.000,00, dengan realisasi anggaran tahun 2015 mencapai Rp. 60.210.000,00 (66,27%) dan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran kegiatannya adalah 17 Posyandu Lansia yang mengikuti Lomba . b. Lomba Senam Lansia Tingkat Provinsi Sumatera Selatan, dengan anggaran sebesar Rp. 45.630.000,00, dengan realisasi anggaran mencapaiRp.15.030.000,00 (32,94%), dan realisasi fisiknya juga telah mencapai 100,00%. Sasaran kegiatan ini adalah 17 Tim dari 17 Kab/Kota yang mengikuti Lomba Senam Lansia Tingkat Provinsi. c. Pengadaan Sarana dan Prasarana Program Pelayanan Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp. 117.515.000,00 dengan realisasi anggaran masih ada SP2D yang belum terbit(berkas pengajuan keuangan dan SPM sudah lengkap) tapi realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran kegiatan ini adalah Tersedianya Kartu Menuju Sehat Lansia di Kab/ Kota sebanyak 13.825 lembar. Indikator kinerja program yang digunakan untuk menilai keberhasilan program ini adalah Jumlah Kabupaten/kota yang mengembangkan program Usila yaitu sebanyak 17 kabupaten/kota. Pada tahun 2015 sebanyak 17 Kabupaten / Kota telah mengembangkan program kesehatan Usila, ini berarti capaian indikator kinerja program ini telah mencapai 100 persen. 17.
Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan Total anggaran yang telah dialokasikan untuk Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan pada tahun 2015 adalah Rp. 884.800.000,00 dimana sampai dengan akhir tahun 2015 ini realisasi penyerapan anggaran telah mencapai Rp. 848.126.200,00 (95,86%) dengan realisasi fisiknya telah mencapai 100,00%. Sasaran dari program ini adalah memberikan penyuluhan keamanan dan kesehatan makanan pada industri Rumah Tangga. Anggaran tersebut digunakan untuk pelaksanaan kegiatan : a. Pengadaan Poster dan Leaflet Keamanan Makanan dan Minuman , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 220.867.000,00 dimana sampai dengan akhir tahun 2015 ini realisasi penyerapan anggaran telah mencapai Rp. 192.216.200,00 (87,03%) dengan realisasi fisiknya telah mencapai 100,00%. Bentuk kegiatan yang telah dilaksanakan adalah Jumlah Poster dan Leaflet keamanan makanan dan minuman sebanyak 33.809 lembar.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
45
b. Pengawasan Keamanan dan Kesehatan Makanan di Restoran, dengan anggaran sebesar Rp. 103.187.000,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasinya sebesar Rp. 102.830.000,00 (99,65%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah Restoran yang diawasi keamanan makanannya sebanyak 68 restoran. c. Pengawasan Produk dan Industri Rumah Tangga Pangan, dengan anggaran sebesar Rp. 103.141.000,00,dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 101.880.000,00 (98,78%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah produk dan industri rumah tangga yang diawasi sebanyak 170 produk. d. Pengadaan Tes Kit Makanan, dengan anggaran sebesar Rp. 200.200.000,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasinya sebesar Rp. 195.640.000,00 (97,72%). Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah Test Kit Makanan dalam Rangka Pemeriksaan Keamanan Makanan dan Minuman sebanyak 143 kotak. e. Pengawasan Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya pada Makanan IRTP Hari Besar Keagamaan, dengan anggaran sebesar Rp. 144.505.000,00, sampai akhir tahun 2015 realisasinya sebesar Rp. 143.310.000,00 (99,17%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah Produk Makanan yang diawasi sebanyak 340 Produk. f. Pembinaan dan Evaluasi Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP), dengan anggaran sebesar Rp. 112.900.000,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasinya sebesar Rp. 112.250.000,00 (99,42%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP)yang dibina sebanyak 51 IRTP. Hasil capaian dari program ini pada tahun 2015 dapat dilihat dari indikator programnya. Indikator yang terkait dengan program ini dan target yang ditetapkan pada tahun 2015 adalah Persentase Industri Rumah Tangga Pangan yang sudah memiliki izin edar. Target indikator ini pada tahun 2015 sebesar 76,26% dan telah tercapai sebesar 80% ini berarti bahwa target indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 75,60% terjadi peningkatan sebesar 0,66%. Meningkatnya capaian kinerja indikator ini disebabkan karena sudah banyaknya jumlah industri rumah tangga pangan yang ada dan tingginya kesadaran para pemilik industri rumah tangga untuk mendaftarkan usahanya. Berikut tabel jumlah IRTP yang telah memiliki izin edar di Sumatera Selatan.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
46
Tabel 3. Jumlah IRTP Memiliki Izi Edar di Sumatera Selatan Tahun 2105 NO.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
18.
KABUPATEN/KOTA
OKU OGAN ILIR OKI OKU TIMUR OKU SELATAN PRABUMULIH MUARA ENIM LAHAT PAGAR ALAM EMPAT LAWANG PALEMBANG MUSI RAWAS MUSI BANYUASIN BANYUASIN LUBUK LINGGAU PALI MURATARA PROVINSI TARGET
IRTP MEMPUNYAI IZIN EDAR 2014 JML 188 82 70 18 20 86 123 100 79 63 317 33 50 94 22 50 1.395
% 45,19 61,25 70.00 32,83 100 63,70 35,55 88,50 45,40 100,00 80,80 23,40 100 37,30 28,20 100 75,60 80.00
IRTP MEMPUNYAI IZIN EDAR 2015 JML 188 82 70 18 20 86 123 125 79 63 317 33 50 94 22 10 50 1430
% 45,19 61,25 70.00 32,83 100 63,70 35,55 92,59 45,40 100,00 80,80 23,40 100 37,30 28,20 33,33 100 76,26 80.00
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Total anggaran yang telah dialokasikan untuk Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak pada tahun 2015 adalah Rp. 861.956.000,00 dimana sampai dengan akhir tahun 2015 ini realisasi atau penyerapan anggaran telah mencapai Rp. 493.733.600,00 (57,28%) dengan realisasi fisiknya mencapai 79,84%. Sasaran dari program ini meningkatnya kondisi kesehatan ibu dan anak, yang ditandai dengan semakin menurunnya angka kematian ibu dan bayi serta membaiknya capaian indikator program. Jika dilihat dari jumlah kematian bayi, maka pada tahun 2015 ini jumlah kematian bayi sebanyak 126 kasus dan jumlah kematian ibu, maka pada tahun 2015 ini jumlah kematian ibu di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 151 kasus dari total 169.160 kelahiran hidup. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program ini pada tahun 2015 adalah : a. Pemilihan Bidan Teladan Tingkat Provinsi, dengan alokasi anggaran pada tahun 2015 adalah Rp. 116.382.000,00 dimana sampai dengan akhir tahun 2015 ini realisasi atau penyerapan anggaran telah mencapai Rp. 97.772.000,00 (84,01%) dengan realisasi fisiknya mencapai 100%. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah : 17orang bidan yang mengikuti lomba Bidan Teladan Tingkat Provinsi.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
47
b. Pemantapan Sistem Jejaring Rujukan Maternal- Neonatal, dengan anggaran sebesar Rp. 140.108.000,00, dimana sampai dengan akhir tahun 2015 realisasinya sebesar Rp. 51.447.000,00 (36,72%) dan realisasi fisik baru mencapai 25%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah sistem rujukan maternal neonatal yang ter bentuk sebanyak 4 Kab/ Kota. c. Pemantapan Pelaksanaan ANC Terpadu, dengan anggaran sebesar Rp. 137.352.000,00, dimana sampai dengan akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 83.249.000,00 (60,61%) dan realisasi fisik baru mencapai 50%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah petugas kesehatan yang dibina tentang ANC Terpadu sebanyak 80 orang. d. Lomba Balita Sehat IndonesiaTingkat Provinsi, dengan anggaran sebesar Rp. 164.514.000,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 135.575.600,00 (82,41%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah Balita yang mengikuti Lomba Balita Sehat Tingkat Provinsi Sumsel sebanyak 34 anak balita. e. Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan Anak, dengan anggaran sebesar Rp.242.100.000,00,dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 97.050.000,00 (40,09%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Laporan Program Kesehatan Anak. f. Monitoring dan Evaluasi Audit Maternal Perinatal (Audit Kematian Ibu dan Bayi), dengan anggaran sebesar Rp.61.500.000,00,dimana sampai tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 28.640.000,00 (46,57%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Laporan Monev Audit Maternal Perinatal. Terkait dengan program ini, indikator yang digunakan sebagai ukuran keberhasil program dan targetnya pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : Persentase Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Kompeten : 95%. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten pada tahun 2015 telah mencapai 82,01%, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 yang telah mencapai 90,41%. Hasil kinerja pada tahun 2015 ini belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 95%. Rendahnya capaian target ini disebabkan karena pengawalan program P4K yang belum optimal sehingga masih terdapat persalinan pada Non Nakes (sebanyak 1000 dukun belum bermitra dengan Nakes). Upaya yang harus dilakukan terkait dengan peningkatan capaian program ini adalah dengan penempatan tenaga kesehatan, terutama bidan di tingkat desa (Bidan Desa) sehingga akses masyarakat, terutama ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan atau perlu adanya kemitraan antara bidan desa dan dukun bayi (perlu adanya pelatihan bagi para dukun bayi bagaimana pertolongan persalinan yang benar).
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
48
Jumlah Kasus Kematian Ibu sebesar 140 Kasus Pada tahun 2015 jumlah kasus kematian ibu yang dicatat dan dilaporkan sebanyak 151 kasus dari total 169.160 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan target Renstra tahun 2015 sebesar 140 kasus berarti target jumlah kasus kematian ibu tidak tercapai. Jumlah Kasus Kematian Bayi sebesar 115 Kasus Jumlah kematian bayi yang dicatat dan dilaporkan selama tahun 2015 yaitu sebanyak 126 kasus kematian bayi. Jika dibandingkan dengan target tahun 2015 sebesar 115 kasus, maka indikator ini juga masih belum mencapai target yang ditetapkan. Kasus kematian bayi tertinggi ada pada tahun 2015 terjadi di kabupaten Musi Rawas sebanyak 23 kasus, OKU 19 kasus dan Muara Enim 13 kasus. Jumlah Kasus Kematian Balita sebesar 50 Kasus Jumlah kematian Balita yang dicatat dan dilaporkan selama tahun 2015 yaitu sebanyak 44 kasus. Jika dibandingkan dengan target tahun 2015 sebesar 50 kasus, maka indikator ini juga masih telah mencapai target yang ditetapkan. Kasus kematian Balita tertinggi ada pada tahun 2015 terjadi di kabupaten Musi Rawas sebanyak 12 kasus kemudian Palembang dan OKU Timur masing-masing 7 kasus.
19.
Pendidikan Kesehatan Total anggaran yang telah dialokasikan untuk Program Pendidikan Kesehatan pada tahun anggaran 2015 adalah Rp. 1.264.095.145,00 dimana sampai dengan akhir tahun 2015 ini realisasi atau penyerapan anggaran telah mencapai Rp. 1.109.034.901,00 (87,73%) dengan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran dari program ini adalah terlaksananya pembinaan dan akreditasi terhadap tenaga kesehatan serta terselenggaranya proses pendidikan pada Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 untuk program pendidikan kesehatan adalah sebagai berikut : a. Pendidikan Akademi Kesehatan Lingkungan, dengan anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 1.264.095.145,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 telah mencapai Rp. 1.109.034.901,00 (87,73%), dan realisasi fisiknya mencapai 94,07%. Sasaran kegiatan ini adalah Jumlah mahasiswa yang Akademi Kesehatan Lingkungan yang dididik sebanyak 272 mahasiswa.
20.
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan Total anggaran yang telah dialokasikan untuk Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan pada tahun anggaran 2015 adalah Rp. 1.583.035.000,00 dimana sampai dengan akhir tahun 2015 ini realisasi atau penyerapan anggaran telah mencapai Rp. 1.214.360.200,00 (76,71%) dengan realisasi fisiknya mencapai
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
49
100,00%. Sasaran dari program ini adalah terlaksananya pelatihan dan akreditasi terhadap tenaga kesehatan pada Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 untuk program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah sebagai berikut : a. Pelatihan Akreditasi Versi 2012 bagi RSUD, dengan anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 119.545.000,00, dengan realisasi anggaran pada tahun 2015 telah mencapai Rp. 118.561.900,00 (99,18%), dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Sasaran kegiatan ini adalah Jumlah peserta pelatihan akreditasi RSUD versi 2012 sebanyak 38 orang. b. Pelatihan Standarisasi Tenaga Kesehatan dalam Pelaksanaan Uji Kompetensi sesuai Kepmenkes 46, dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 109.700.000,00 dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 105.897.600,00 (96,53%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah peserta pelatihan Standarisasi Tenaga Kesehatan dalam Pelaksanaan Uji Kompentensi sesuai Kepmenkes 46 sebanyak 100 orang. c. Pelatihan Pengelolaan Pendidikan dalam SertifikasiTenaga untuk Persiapan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan, dengan anggaran sebesar Rp. 171.193.000,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 161.719.550,00 (94,47%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah peserta pelatihan Pengelolaan Pendidikan dalam Sertifikasi Tenaga untuk Persiapan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan sebanyak 56 orang. d. Assement Akreditasi, dengan anggaran sebesar Rp. 33.237.000,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp.31.468.000,00 (94,68%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah peserta pelatihan Assement Akreditasi sebanyak 30 orang. e. Pelatihan Jabatan Fungsional Nutrisionis, dengan anggaran sebesar Rp.64.940.000,00 dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 64.525.050,00 (99,36%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah peserta pelatihan fungsional nutrisionis sebanyak 40 orang. f. Pelatihan Jabatan Fungsional Puskesmas, dengan anggaran sebesar Rp. 65.440.000,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 61.313.000,00 (93,69%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah peserta pelatihan fungsional puskesmas sebanyak 40 orang. g. Pelatihan Jabatan Fungsional Administrasi Kesehatan, dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 65.440.000,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 63.636.500,00 (97,24%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah peserta pelatihan fungsional administrasi kesehatan sebanyak 40 orang.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
50
h. Pelatihan Jabatan Fungsional Dokter, dengan anggaran sebesar Rp. 65.440.000,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 59.817.600,00 (91,41%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah peserta pelatihan fungsional dokter sebanyak 40 orang. i. Pelatihan Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional (SP2KP), dengan anggaran sebesar Rp. 106.865.000,00 dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran Rp. 103.920.000,00 (97,24%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah peserta Pelatihan Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional (SP2KP) sebanyak 42 orang. j.
Pelatihan Peningkatan Kapasitas teknis Tenaga Tim PONED Tingkat Provinsi,dengan anggaran sebesar Rp. 231.109.000,00, kegiatan ini tidak terlaksana karena kegiatan ini harus dilaksanakan oleh Bapelkes bukan di Program Pelayanan Kesehatan dasar tapi realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah Peserta Pelatihan Peningkatan Kapasitas teknis Tenaga Tim PONED Tingkat Provinsi sebanyak 30 orang.
k. Pelatihan Resusitasi Neonatus, dengan anggaran sebesar Rp. 108.005.000,00 dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 78.052.000,00 (72,27%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah peserta pelatihan resusitasi neonatus sebanyak 45 orang. l. Pelatihan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit, dengan anggaran sebesar Rp. 82.212.000,00 dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 51.620.000,00 (62,79%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah peserta Pelatihan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit sebanyak 70 orang. m. Pelatihan Stimulasi Nutrisi Pengungkit Otak pada Janin, dengan anggaran sebesar Rp. 47.077.000,00 dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 16.997.000,00 (36,10%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah peserta Pelatihan Stimulasi Nutrisi Pengungkit Otak pada Janin sebanyak 39 orang. n. Tugas Belajar Dalam Negeri, dengan anggaran sebesar Rp. 13.940.000.000,00 mengalami diefisiensi pada APBD Perubahan 2015. o.
Kursus Pamong Saka Bakti Husada, dengan anggaran sebesar Rp. 156.416.000,00 dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 156.416.000,00 (100%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah peserta Kursus Pamong Saka Bakti Husada sebanyak 140 orang.
p. Kursus Mahir Dasar Saka Bakti Husada, dengan anggaran sebesar Rp. 156.416.000,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 140.416.000,00 (89,77%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah peserta Kursus Mahir Dasar Saka Bakti Husada sebanyak 140 orang.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
51
q. Tugas Belajar Luar Negeri, dengan anggaran sebesar Rp. 13.242.303.797,00 mengalami diefisiensi pada APBD Perubahan 2015.
Hasil pelaksanaan dari program dan kegiatan ini dapat dilihat dari pencapaian indikator untuk program tersebut. Indikator yang digunakan terkait dengan pelaksanaan program ini dan target yang ditetapkan untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Persentase Kecukupan SDM di RSUD sesuai standar : 60% Persentase kecukupan SDM di RSUD sesuai standar pencapaiannya tahun 2015 sebesar 80,95% berarti capaian tahun 2015 sudah melebihi target yang ditetapkan sebesar 60%. Peningkatan capaian tahun 2015 yaitu banyaknya SDM yang mengikuti pelatihan yang terampil seperti akreditasi, SP2KP dan pelatihan yang berhubungan dengan RS. 2. Persentase Tenaga Kesehatan yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) : 40%. Persentase tenaga kesehatan yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) capaiannya tahun 2015 sebesar 55,68% berarti capaian tahun 2015 sudah melebihi target yang ditetapkan sebesar 40%. Peningkatan capaian tersebut adalah Jumlah tenaga kesehatan yang STR lebih banyak dari usulan STR karena ; Pengusulan STR banyak yang tidak melalui MTKP sehingga data usulan tidak ada di MTKP Semua STR yang sudah selesai dikirim melalui MTKP Banyak STR yang dicetak 2x (double cetak). 21.
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar Total anggaran yang telah dialokasikan untuk Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar pada tahun anggaran 2015 adalah Rp. 615.541.700,00 dimana sampai dengan akhir tahun 2015 ini realisasi atau penyerapan anggaran telah mencapai Rp. 394.952.000,00 (64,16%) dengan realisasi fisiknya mencapai 90,75%. Sasaran dari program ini adalah Pemilihan tenaga kesehatan, penilaian dan pemilihan Puskesmas berprestasi. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 untuk program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar adalah sebagai berikut : a. Pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provinsi, dengan anggaran sebesar Rp. 359.567.700,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 296.472.000,00(82,45%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah Tenaga Kesehatan yang mengikuti lomba tenaga kesehatan teladan tingkat provinsi sebanyak 51 orang. b. Penilaian dan Pemilihan Puskesmas Berprestasi, dengan anggaran sebesar Rp. 56.909.300,00,Kegiatan ini tidak terlaksana karena tidak ada Puskesmas yang menjadi nominasi sebagai Puskesmas Berprestasi.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
52
c. Monitoring dan Evaluasi Program Pelayanan Kesehatan Dasar, dengan anggaran sebesar Rp. 95.625.000,00 dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 55.930.000,00 (58,49%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Laporan Program Pelayanan Kesehatan Dasar. d. Pemantapan Penyiapan Akreditasi Puskesmas, dengan anggaran sebesar Rp. 103.439.700,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 42.550.000,00 (41,14%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Laporan Pemantapan akreditasi puskesmas. Hasil pelaksanaan dari program dan kegiatan ini dapat dilihat dari pencapaian indikator untuk program tersebut. Indikator yang digunakan terkait dengan pelaksanaan program ini dan target yang ditetapkan untuk tahun 2015 adalah sebagai adalah Persentase Puskesmas yang Terakreditasi : 3%. Persentase Puskesmas yang terakreditasi pada tahun 2015 capaiannya sebesar 0%. Hal ini berarti bahwa pada 2015 indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 3%. Belum tercapainya indikator ini dikarenakan pada tahun 2015 baru melakukan persiapan akreditasi Puskesmas. Untuk akreditasi Puskesmas baru akan mulai dilaksankan pada tahun 2016. Adapun persyaratan untuk akreditasi Puskesmas antara lain : 1. Surat Usulan Kadinkes Kab/Kota mengenai Puskesmas yang disiapkan untuk akreditasi yang telah memenuhi standar Puskesmas sesuai Permenkes No. 75 Tahun 2014 dan Permenkes No. 46 tahun 2015 2. SK Pembentukan Tim Pendamping Akreditasi Dinkes Kab/Kota. 3. Penyiapan anggaran untuk tim pendamping akreditasi puskesmas Kab/Kota baik pra akreditasi maupun pasca akreditasi serta honor Tim Surveyor sebagai penilai Akreditasi Puskesmas. 22.
Penanganan Keluarga Berencana Total anggaran yang telah dialokasikan untuk Program Penanganan Keluarga Berencana pada tahun anggaran 2015 adalah Rp. 1.100.000.000,00 dimana sampai dengan akhir tahun 2015 ini realisasi atau penyerapan anggaran telah mencapai Rp. 500.130.275,00 (45,47%) dengan realisasi fisiknya mencapai 92,27%. Sasaran dari program ini adalah Konseling KB, evaluasi pelaksanaan program KB pasca persalinan, fasilitasi dan manajemen pelayanan KB di Kab/Kota dan pengadaan alat kontrasepsi. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 untuk program Penanganan Keluarga Berencana adalah sebagai berikut : a. Peningkatan Kapasitas Konseling KB dengan menggunakan ABPK KB, dengan anggaran sebesar Rp. 180.652.100,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 27.316.000,00 (15,12%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah peserta pelatihan konseling KB menggunakan ABPK KB sebanyak 102 orang.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
53
b. Pemantapan Implementasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan KB, dengan anggaran sebesar Rp. 179.431.000,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 100.184.275,00 (55,83%) dan realisasi fisik baru mencapai 75%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah peserta Implementasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan KB sebanyak 100 orang. c. Evaluasi Pelaksanaan Program KB Pasca Persalinan, dengan anggaran sebesar Rp. 160.641.000,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 46.650.000,00 (29,04%) dan realisasi fisik baru mencapai 75%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Jumlah peserta Evaluasi Pelaksanaan Program KB Pasca Persalinan sebanyak 100 orang. d. Fasilitasi dan Pembinaan Manajemen Pelayanan KB di Kab/Kota, dengan anggaran sebesar Rp. 212.735.500,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 131.280.000,00 (61,71%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 13 Kab/Kota mendapatkan fasilitasi manajemen Pelayanan KB. e. Pengadaan Alat Kontrasepsi, dengan anggaran sebesar Rp. 366.540.400,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 194.700.000,00 (53,12%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah 5 jenis alat kontrasepsi untuk mendukung program keluarga berencana. Hasil pelaksanaan dari program dan kegiatan ini dapat dilihat dari pencapaian indikator untuk program tersebut. Indikator yang digunakan terkait dengan pelaksanaan program ini dan target yang ditetapkan untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Persentase PUS yang memiliki Peserta KB Aktif : 62% 2. Rasio antara kebutuhan KB dan KB yang tidak terpenuhi(Unmet Need KB) : 7% 3. Total Fertility Rate (TFR) : 2,4
1. Persentase PUS yang menjadi Peserta KB Aktif, pencapaian tahun 2015 sebesar 57%, hal ini belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 62%, penyebab belum mencapa target yang ditetapkan karena keterlambatan dan kekosongan stok alokon terutama suntik dan pil, serta pemahaman sistem pencatatan dan pelaporan yang perlu dianalisis kembali. 2. Rasio antara kebutuhan KB dan KB yang tidak terpenuhi (Unmet Need KB) pencapaiannya tahun 2015 sebesar 9,5% berarti pencapaiannya melebihi dari target sebesar 7%, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang KB, kurangnya dukungan suami dan budaya yang masih dipegang teguh oleh PUS (Pasangan usia subur), Unmet Need KB banyak terjadi pada wanita yang menghadapi hambatan keuangan, pendidikan, geografis dan social. 3. Total Fertility Rate pencapaiannya tahun 2015 sebesar 3,2 berati pencapaiannya melebihi dari target sebesar 2,4, hal ini disebabkan tingginya angka Drop Out akseptor KB.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
54
23.
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan BLUD Total anggaran yang telah dialokasikan untuk Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan BLUD pada tahun anggaran 2015 adalah Rp. 8.300.000.000,00 dimana sampai dengan akhir tahun 2015 ini realisasi atau penyerapan anggaran telah mencapai Rp. 23.084.931.310,00 (278,13%) dengan realisasi fisiknya mencapai 100%. Sasaran dari program ini adalah rumah sakit BLUD yang meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 untuk program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan BLUD adalah sebagai berikut : a. Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD di RSK Mata, dengan anggaran sebesar Rp. 6.000.000.000,00, dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 20.973.608.625,00 (349,56%), realisasi keuangan melebihi dari target karena ada peningkatan pendapatan pada RSK Mata dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Rumah Sakit BLUD RSK Mata dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. b. Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD di RSK Paru, dengan anggaran sebesar Rp. 2.300.000.000,00,dimana sampai akhir tahun 2015 realisasi anggaran sebesar Rp. 2.111.322.685,00 (91,80%) dan realisasi fisik mencapai 100%. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Rumah Sakit BLUD RSK Paru dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
B. REALISASI ANGGARAN DEKONSENTRASI (APBN) Total anggaran yang diterima oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 27.681.172.000,00 dengan realisasi anggarannya mencapai Rp. 19.757.084.037,00 atau sebesar 71,37%. Untuk realisasi fisik dari program dan kegiatan yang dibiayai APBN telah mencapai 76,46%. Sementara realisasi pelaksanaan per program dan per kegiatan pada SKPD Dinas Kesehatan yang bersumber dari anggaran Dekonsentrasi di Provinsi Sumatera Selatan selama tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementrian Kesehatan Total anggaran yang telah dialokasikan untuk Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementrian Kesehatan sebesar Rp. 5.129.608.000,00, dengan realisasi anggarannya sampai dengan akhir tahun 2015 sebesar Rp. 3.392.832.075,00 (66,14%), dengan realisasi fisiknya mencapai 84,08%. Anggaran tersebut digunakan untuk melaksanakan 5 jenis kegiatan, yaitu sebagai berikut :
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
55
a. Pembinaan Administrasi Kepegawaian Kementrian Kesehatan, memiliki pagu anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 122.212.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 109.810.000,00, (89,85%), dan realisasi fisik kegiatan mencapai 100%. Sasaran kegiatan adalah tersedianya laporan kegiatan dan pembinaan kepegawaian. b. Pembinaan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara, memiliki pagu anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 82.944.000,00, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 16.200.000,00 (19,53%), dan realisasi fisik kegiatan mencapai 19,55%. Sasaran kegiatan adalah tersedianya laporan keuangan dan barang milik negara. c. Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan Kesehatan, dengan alokasi anggaran pada tahun 2015 sebesar Rp. 993.887.000,00, dengan realisasi anggarannya sebesar Rp. 421.760.300,00 (42,44%) dan realisasi fisiknya telah mencapai 93,94%. Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran dan evaluasi Kementrian Kesehatan berupa rapat koordinasi teknis perencanaan program, pelaksanaan Rakerkesnas, Rakontek DAK, penyusunan laporan program pembangunan kesehatan dan layanan perkantoran. d. Pengelolaan Data dan Informasi, dengan alokasi anggaran pada tahun 2015 sebesar Rp. 304.044.000,00, dengan realisasi anggarannya sebesar Rp. 267.239.500,00 (87,90%) dan realisasi fisiknya telah mencapai 93,21%. Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah penyusunan profil kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2014. e. Peningkatan Kesehatan Jama’ah Haji, dengan alokasi anggaran pada tahun 2015 sebersar Rp. 99.000.000,00, dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 50.400.000,00 (50,91%) dan realisasi fisik mencapai 100,00%. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Jama’ah Haji berupa Layanan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji Bidang Kesehatan. f. Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, dengan alokasi anggaran pada tahun 2015 sebesar Rp.1.162.854.000,00, dengan realisasi anggarannya sebesar Rp. 978.847.125,00 (84,18%) dan realisasi fisiknya telah mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya program jaminan kesehatan masyarakat di Sumatera Selatan. g. Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan, dengan alokasi anggaran pada tahun 2015 sebesar Rp. 2.189.341.000,00, dengan realisasi anggarannya sebesar Rp. 1.490.225.150,00 (68,07%) dan realisasi fisiknya telah mencapai 74,45%. Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah berupa pengelolaan data dan informasi kesehatan, peningkatan cakupan desa siaga aktif, peningkatan promosi kesehatan di sekolah, peningkatan integrasi strategi promosi kesehatan dan strategi kegiatan prioritas, peningkatan pengembangan kebijakan publik yang berwawasan kesehatan dan pelaksanaan kegiatan dan pembinaan. Sasaran dari kegiatan ini adalah meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat dan meningkatnya cakupan desa siaga aktif di Sumatera Selatan.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
56
2. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Total anggaran yang telah dialokasikan untuk program kefarmasian dan alat kesehatan pada tahun 2015 adalah Rp. 1.070.742.000,00, dengan realisasi sampai dengan akhir tahun 2015 sebesar Rp. 669.079.450,00 (62,49%), dengan realisasi fisiknya mencapai 68,49%. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada program ini selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: a. Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 377.339.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 sebesar Rp. 160.679.500,00, (42,58%), dan realisasi fisiknya mencapai 46,82%. Kegiatan yang dilaksanakan adalah penyusunan laporan ketersediaan obat dan alat kesehatan dan biaya operasional instansi farmasi. b. Peningkatan Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan, memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 100.007.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 sebesar Rp. 88.728.300,00, (88,72%), dan realisasi fisiknya mencapai 100,00%. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pengambilan sampling alat kesehatan dan PKRT di Provinsi Sumatera Selatan. c. Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian, memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 210.323.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 sebesar Rp. 200.699.200,00, (95,42%), dan realisasi fisik mencapai 100,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya pelaporan dan perizinan distribusi kefarmasian. d. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alkes, memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 201.398.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 sebesar Rp. 124.041.250,00, (61,59%), dan realisasi fisiknya mencapai 65,51%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya profil kefarmasian dan alkes, dokumen perencanaan, pengelolaan dab, evaluasi bidang kefarmasian dan alat kesehatan.
3. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Total anggaran yang telah dialokasikan untuk program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan adalah Rp. 5.993.196.000,00, dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun 2015 sebesar Rp. 3.370.561.000,00 (56,24%), dengan realisasi fisiknya mencapai 80,34%. Sasaran dari program ini adalah menurunnya angka kesakitan dan kematian karena penyakit dan meningkatnya kondisi lingkungan masyarakat, sesuai dengan standar yang ada, terutama tersedianya sarana air minum dan sanitasi bagi masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2015 pada program ini adalah :
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
57
a. Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra, memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 1.383.607.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 sebesar Rp. 1.143.692.500,00, (82,66%), dan realisasi fisik mencapai 88,71%. Sasaran dari kegiatan ini adalah Capaian cakupan bayi yang mendapat imunisasi dasar, penguatan system kewaspadaan dini dan investigasi & penanggulangan KLB. b. Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 290.299.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 sebesar Rp. 285.211.600,00, (98,25%), dan realisasi fisik mencapai 86,70%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya laporan kegiatan pengendalian Arbovirosis , Kasus Filariasis, malaria, Kasus Zoonosis dan tenaga kesehatan terlatih bidang penyakit bersumber binatang. c. Pengendalian Penyakit Menular Langsung, memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 403.861.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 sebesar Rp. 364.217.200,00, (90,18%), dan realisasi fisik mencapai 96,30%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya laporan kegiatan pengendalian Kasus HIV, TB, Diare, Pneumonia Balita dan Negiected Disease. d. Pengendalian Penyakit Tidak Menular, memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 301.717.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 sebesar Rp. 218.167.000,00, (72,31%), dan realisasi fisik mencapai 75%. Sasaran dari kegiatan ini adalah Pengembangan SDM, surveilans epidemologi, penguatan jejaring kemitraan dan pembinaan teknis. e. Penyehatan Lingkungan, memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 1.472.454.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 sebesar Rp. 1.195.119.800,00, (81,17%), dan realisasi fisik mencapai 85,60%. Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya Dokumen kegiatan peningkatan akses air minum, higiene sanitasi, pangan siap saji,STBM, Jamban sehat,pengamanan limbah udara dan radiasi, pengawasan kualitas air dan tenaga teknis dalam pengawasan kualitas higiene sanitasi pangan dan siap saji. f. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 228.262.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 sebesar Rp. 164.152.900,00 (71,91%), dengan realisasi fisiknya mencapai 80,34%. Kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2015 adalah dokumen perencanaan dan anggaran, laporan keuangan dan perangkat pengelola data dan komunikasi.
4. Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Total anggaran yang telah dialokasikan untuk program bina gizi dan kesehatan ibu dan anak pada tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 13.205.175.000,00. Sampai dengan akhir tahun 2015, total realisasi anggaran untuk program tersebut sebesar Rp. 10.611.459.512,00 (80,36%), dengan realisasi fisiknya mencapai 81,47%. Sasaran dari kegiatan ini adalah menurunnya angka kejadian gizi buruk dan gizi kurang serta LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
58
meningkatnya kondisi gizi masyarakat melalui upaya pemberdayaan masyarakat di bidang gizi serta menurunkan angka kematian ibu dan anak, melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan. Anggaran tersebut diatas digunakan untuk melaksanakan 7 jenis kegiatan selama tahun 2015, yaitu sebagai berikut : a.
Pembinaan Gizi Masyarakat, memiliki pagu anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 1.888.422.000,00. Realisasi keuangan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp. 1.654.551.700,00 (87,62%), dengan realisasi fisiknya mencapai 100%. Kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2015 adalah meningkatkan kemampuan Puskesmas dalam tatalaksana gizi buruk, pertumbuhan, surveilans gizi dan konseling, pelaksanaan pembinaan gizi masyarakat oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, peningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas gizi dalam pembinaan gizi masyarakat, penyusunan laporan kegiatan sosialisasi, advokasi, kampanye/gerakan masyarakat dalam rangka pembinaan gizi, penyediaan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) untuk menunjang kegiatan pembinaan gizi masyarakat dan penyusunan laporan pembinaan, manajemen, fasilitasi dan monitoring evaluasi.
b.
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak, memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 2.023.007.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp. 1.669.271.396,00 (82,51%), dengan realisasi fisiknya mencapai 61,22%. Kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2015 adalah menyusun kesepakatan/rekomendasi teknis peningkatan kesehatan anak dan penyediaan dukungan manajemen program kesehatan anak.
c.
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi, memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 5.224.345.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp. 4.457.254.800,00 (85,32%), dengan realisasi fisiknya mencapai 89,88%. Kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2015 adalah dokumen hasil pertemuan teknis dan manajemen, laporan pembinaan teknis, supervisi, monitoring dan pendampingan & SDM yang ditingkatkan kapasitas teknis dan atau manajemen.
d.
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, memiliki pagu anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 1.577.985.000,00. Realisasi keuangan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 830.565.000,00 (52,63%), dengan realisasi fisiknya mencapai 53,91%. Kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2015 adalah penyediaan dokumen perencanaan program dan penganggaran, dokumen data dan informasi, laporan supervisi, monitoring dan pelaporan kinerja.
e.
Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga, memiliki pagu anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 861.427.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp. 777.938.800,00 (90,31%), dengan realisasi fisiknya mencapai 93,66%. Kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2015 adalah laporan kegiatan koordinasi, sosialisasi, advokasi, laporan pembinaan teknis, supervise dan pendamping, dokumen evaluasi dan pelaporan kinerja dan SDM yang ditingkatkan kapasitas teknis dan atau manajemen.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
59
f.
Pembinaan dan Pengawasan Upaya Kesehatan Tradisional Alternatif dan Komplementer, memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 919.989.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp. 651.384.816,00 (70,80%), dengan realisasi fisiknya mencapai 73,35%. Kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2015 adalah penyusunan laporan kegiatan dan pembinaan di bidang upaya kesehatan tradisional alternatif dan komplementer.
g.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) , memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 710.000.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 sebesar Rp. 570.493.000,00, (80,35%), dan realisasi fisik mencapai 85,00%. Sasaran dari kegiatan ini adalah Perencanaan, dokumen monitoring dan evaluasi BOK, sosialisasi dan pembinaan.
5. Program Pembinaan Upaya Kesehatan Total anggaran yang telah dialokasikan untuk program pembinaan upaya kesehatan pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 2.282.451.000,00, dengan realisasi anggaran sampai akhir tahun 2015 adalah Rp. 1.713.152.000,00 (75,06%), dengan realisasi fisiknya mencapai 79,82%. Sasaran dari kegiatan ini adalah meningkatnya upaya pelayanan kesehatan, termasuk meningkatnya mutu pelayanan kesehatan. Anggaran tersebut diatas digunakan untuk melaksanakan kegiatan sebagai berikut : a.
Pembinaan Pelayanan Keperawatan dan Ketehnisian Media,memiki pagu anggaran sebesar Rp. 596.604.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp. 218.025.300,00 (36,54%) dengan realisasi fisiknya mencapai 40%. Kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2015 adalah Laporan kegiatan dan pembinaan teknis di bidang pelayanan keperawatan dan kebidanan di Puskesmas.
b.
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan, memiliki pagu anggaran sebesar Rp. 603.706.000,00, dengan realisasi keuangan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp. 483.883.500,00 (80,15%), dengan realisasi fisiknya mencapai 82,98%. Kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2015 adalah laporan pembinaan program dan rencana kerja, layanan perkantoran, pembinaan pelayanan kesehatan jiwa dan peningkatan pengelolaan program kesehatan jiwa.
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
60
2.3. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 2.3.1 Permasalah Secara umum, pencapaian indikator program kesehatan pada tahun 2015 ini sudah dapat mencapai target yang ditetapkan serta terlihat adanya peningkatan pencapaian indikator program kesehatan dari tahun ke tahun. Namun demikian ada beberapa hambatan atau permasalahan dalam pelaksanaan Program Pembangunan Kesehatan pada tahun 2015. Hambatan tersebut antara lainnya adalah lambatnya pengesahan APBD Perubahan tahun 2015, dimana APBD Perubahan tahun 2015 baru bisa ditetapkan pada minggu ke-dua bulan Nopember. Hal ini menyebabkan beberapa kegiatan baru yang bersifat pengadaan dan rehabilitasi/pembangunan fisik pada APBD Perubahan tidak dapat dilaksanakan mengingat waktu pengerjaan yang tidak memungkinkan. Selain itu beberapa kegiatan yang mengalami revisi pada saat APBD Perubahan juga mengalami keterlambatan pelaksanaannya. Selain keterlambatan ditetapkan APBD Perubahan tahun 2015 permasalah lainnya adalah tidak dapat diterbitkannya SP2D yang sudah diajukan padahal dokumen pendukung sudah lengkap dan fisik pekerjaan sudah rampung 100 persen. Selain permasalahan tersebut diatas masih rendahnya alokasi anggaran kesehatan yang ada baik di tingkat Provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota dimana alokasi anggaran kesehatan masih belum mencapai 10% dari total APBD diluar gaji sesuai dengan amanat Udang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Sementara untuk bidang kesehatan masih sangat dibutuhkan alokasi anggaran kesehatan yang cukup sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, terutama dengan semakin kompleks dan rumitnya permasalahan yang dihadapi merupakan salah satu kendala yang dihadapi serta sangat bervariasinya kemampuan keuangan di tingkat kabupaten/kota. Masih belum terpenuhinya kebutuhan sumber daya manusia (SDM) kesehatan dengan baik juga perlu mendapatkan perhatian, terutama untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, sampai ke tingkat pelayanan kesehatan terendah. Sampai saat ini pada tingkat Puskesmas, masih ada Puskesmas yang belum memiliki tenaga dokter. Pada tingkat Desa, pembangunan Poskesdes dan penempatan Bidan di Desa perlu menjadi perhatian, terutama oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Di tingkat rumah sakit masih ada beberapa rumah sakit yang belum memiliki tenaga sesuai standar. Selain jumlah tenaga kesehatan yang kurang, penyebarannya pun tidak merata, terjadi penumpukan tenaga kesehatan di daerah perkotaan. Selain itu kualitas tenaga kesehatan pun belum sepenuhnya baik dan sesuai dengan standar kompetensi. Dilihat dari fasilitas pelayanan kesehatan sampai tahun 2015 baru sekitar 10 persen rumah sakit yang terakkreditasi versi 2012, sedangkan ditingkat Puskesmas akreditasi baru akan dimulai pada tahun 2016. Belum terakreditasinya fasilitas pelayanan kesehatan ini menyebakan kualitas pelayanan kesehatan yang belum terstandar, baik di tingkat rumah sakit maupun di tingkat Puskesmas. Dari sisi Demand, masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. Kurangmya perhatian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat menyebabkan meningkatnya kejadian penyakit-penyakit tidak menular seperti penyakit Jantung Koroner, Stroke, Hipertensi dan Diabetes Mellitus. Selain kesadaran hidup sehat yang masih kurang, akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan juga masih terbatas. Baik karena masalah transportasi maupun ketersediaan pembiayaan jaminan kesehatan. LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
61
Belum adanya Klinik Sanitasi untuk kegiatan tersebut, disamping alat penunjang seperti alat peraga dan dana operasional untuk klinik sanitasi. Tidak tersedianya alat penunjang Kesling seperti Sanitarian Kit, Food Kit dan water Test kit yang dapat membantu tenaga sanitarian dalam melaksanakan tugasnya di lapangan. Proses pembuatan tentang peraturan kawasan tanpa rokok di daerah masih banyak mengalami kendala. Keterlambatan pengiriman laporan program dari kabupaten/kota ke provinsi juga masih menjadi kendala. Hal ini disebabkan oleh kurangnya fasilitas teknologi informasi dan seringnya terjadi mutasi tenaga kesehatan, sehingga informasi-informasi yang seharusnya bisa dihasilkan bagi pengambilan kebijakan pada tingkat provinsi juga menjadi terhambat.
2.3.2 Solusi Solusi dari permasalah diatas antara lain dengan mempercepat proses penyerapan anggaran, membuat time schedule pelaksanaan kegiatan sehingga penyerapan anggaran tidak menumpuk pada triwulan ke-empat / akhir tahun. Dibutuhkan juga komitmen Pemerintah Daerah agar anggaran kesehatan dapat dipenuhi susuai dengan kententuan sehingga pelaksanaan program-program kesehatan yang strategis dapat terpenuhi. Upaya advokasi dari tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota agar dapat mengalokasikan anggaran kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahannya masih harus terus dilakukan. Penyediaan tenaga kesehatan juga harus menjadi prioritas bersama, termasuk untuk pemerataan penyebaran tenaga kesehatan tersebut. Pada sisi lain sumber daya yang ada masih belum sesuai dengan kebutuhan yang ada, sehingga masih diperlukan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan yang ada, terutama pelatihan dan pendidikan yang bersifat teknis kesehatan. Berbagai upaya untuk peningkatan kualitas tenaga kesehatan terus dilakukan termasuk diantaranya adalah melaksanakan uji kompetensi bagi tenaga kesehatan. Peningkatan kualitas tenaga kesehatan pada akhirnya akan dapat menjamin kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Selain itu, penilaian atau akreditasi terhadap fasilitas pelayanan kesehatan juga terus dilaksanakan. Untuk mempercepat proses pelaporan dan arus informasi dari Kabupaten/Kota ke Porvinsi telah dibentuk tim pengelola SIK (Sistem Informasi Kesehatan) yang diharapkan akan dapat membantu pemecahan masalah ini. Berbagai fasilitas untuk mempercepat akses dan komunikasi data juga harus disediakan
LKPJ Bidang Kesehatan Tahun 2015
62