i
PROSIDING
Lokakarya Nasional Perbibitan Kerbau 2012 Membangun Grand Design Perbibitan Kerbau Nasional Bukittinggi, 13-15 September 2012
PROSIDING Lokakarya Nasional Perbibitan Kerbau 2012 Membangun Grand Design Perbibitan Kerbau Nasional Bukittinggi, 13-15 September 2012
Dewan Penyunting: Eko Handiwirawan Chalid Talib Endang Romjali Anneke Anggraeni Bess Tiesnamurti
Cetakan 2012
Hak cipta dilindungi undang-undang @IAARD Press, 2012
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa seizin tertulis dari IAARD Press
Hak cipta pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, 2012 Katalog dalam terbitan LOKAKARYA NASIONAL PERBIBITAN KERBAU 2012, Bukittinggi Prosiding Lokakarya Nasional Perbibitan Kerbau: Membangun Grand Design Perbibitan Kerbau, Bukittinggi 13-15 September 2012/Eko Handiwirawan ... et al. - Jakarta: IAARD Press, 2012 x. 121 hlm.: ill.; 29,7 cm 636.52 2. Perbibitan 3. Kerbau I. Grand design I. Handiwirawan, Eko II. Judul ISBN 978-602-8475-76-1 Penanggung Jawab: Bess Tiesnamurti (Kepala Puslitbang Peternakan)
Penyunting Pelaksana: Rahmawati EP Linda Yunia Rancangan Sampul: Ahmadi Riyanto IAARD Press Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jalan Ragunan No. 29, Pasarminggu, Jakarta 12540 Telp.: +62 21 7806202, Faks.: +62 21 7800644 Alamat Redaksi: Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122 Telp.: +62 251 8321746, Faks.: +62 251 8326561 e-mail:
[email protected]
Lokakarya Nasional Perbibitan Kerhau 2012
KATA PENGANTAR Pada awal periode kerja Kabinet Indonesia Bersatu II, Kementerian Pertanian telah mencanangkan empat Target Utama Pembangunan Pertanian 2010-2014, yaitu (1) Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, (2) Peningkatan diversifikasi pangan, (3) Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, serta (4) Peningkatan kesejahteraan petani. Dan li ma komoditas yang ditargetkan berswasembada atau berswasembada berkelanjutan salah satunya adalah daging sapi dan kerbau yang ditargetkan berswasembada pada tahun 2014. Lokakarya Nasional Perbibitan Kerbau tahun 2012 merupakan sinergi kegiatan antara Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan bekerjasama dengan Direktorat Perbibitan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam rangka menunjang program swasembada daging sapi dan kerbau (PSDSK) tahun 2014. Lokakarya Nasional tahun ini mempunyai tema "Membangun Grand Design Perbibitan Kerbau Nasional" yang dilaksanakan pada tanggal 13 15 September 2012 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Tujuan Lokakarya adalah (1) Membahas konsep Grand Design Perbibitan Kerbau Indonesia, serta dukungan pakan, inovasi teknologi, sarana prasarana, alat dan mesin pertanian, (2) Pengembangan perbibitan kerbau di berbagai daerah di Indonesia, permasalahan dan solusi atas kendala pengembangan kerbau. Dalam Lokakarya ini dipresentasikan 9 topik dari pemakalah utama dan beberapa pemakalah perkembangan program aksi pengembangan kerbau di beberapa kabupaten/provinsi. Lokakarya dihadiri oleh sekitar 50 orang peserta yang terdiri atas perwakilan dari kantor Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Dinas Peternakan Provinsi, Dinas Petemakan Kabupaten/Kota, para pakar dari perguruan tinggi dan lembaga penelitian, serta Pemerintah Daerah Sumatera Barat. Lokakarya menghasilkan rumusan yang berisi tentang (1) Informasi kebijakan perbibitan dan pengembangan ternak kerbau di Indonesia, (2) Permasalahan dalam pengembangan ternak kerbau, (3) Alternatif inovasi teknologi untuk peningkatan produktivitas kerbau, dan (4) Kesepakatan dari berbagai instansi dalam pengembangan perbibitan kerbau. Saya berharap bahwa informasi yang tersaji dalam buku ini dapat menjadi pegangan dalam mendorong program pengembangan kerbau yang berkelanjutan. Akhirul kata, semoga buku ini memberikan manfaat bagi pengembangan ternak kerbau yang herkelanjutan. Bogor, Desember 2012 Kepala Badan Litbang Pertanian,
Dr. In Haryono, MSc.
V
Lokakarya Nasional Perbibitan Kerbau 2012
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HE WAN BUKITTINGGI, 13-15 SEPTEMBER 2012 Yth. Sekretaris dan para direktur lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Yth. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Yth. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat
Yth. Kepala Dinas yang Membidangi Fungsi Peternakan Provinsi dan Kabupaten/Kota peserta kegiatan pembibitan kerbau Yth. Nara sumber Hadirin dan undangan yang berbahagia
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas karunia-Nya pada hari ini kita dapat berkumpul bersama dalam kegiatan "Evaluasi Perbibitan Kerbau Nasional Tahun 2012" di Bukitinggi, Sumatera Barat. Hadirin yang berbahagia,
Pertemuan Kegiatan Evaluasi Perbibitan Kerbau Nasional saat ini diselenggarakan dengan tema Membangun Grand Design Perbibitan Kerbau Nasional. Diharapkan pertemuan rutin ini dapat meningkatkan pengembangan usaha pembibitan ternak kerbau secara Nasional, sehingga
kerbau ikut berperan dalam pemenuhan kebutuhan daging di Indonesia. Untuk itu saya menyambut baik alas dilaksanakannya kegiatan ini di Bukittinggi, Sumatera Barat. Pada kesempatan ini perlu saya mengingatkan kembali bahwa daging sapi dan kerbau menjadi salah satu sasaran swasembada daging sapi dan kerbau tahun 2014, program utama Kementerian Pertanian. Hadirin sekalian yang berbahagia,
Evaluasi Perbibitan Kerbau nasional di Bukittinggi tahun 2012 merupakan kegiatan tahunan dan telah memasuki tahun ke-7 yang mengacu pada Deklarasi SAMAWA tahun 2006. Akan tetapi
pertemuan kali ini lebih mensinergikan program dan kegiatan daerah dengan Balai Pembibitan Ternak Unggul Babi dan Kerbau Siborong-borong di bidang pembibitan kerbau melalui Grand
Design Perbibitan Kerbau Nasional.
Prinsip dari Grand Design Perbibitan Kerbau Nasional adalah melaksanakan uji performan untuk kerbau potong dan uji zuriat untuk kerbau perah sehingga meningkatkan jumlah dan mutu bibit kerbau di Indonesia. Diharapkan pertemuan kali ini dapat pula dijadikan sarana komunikasi interaksi dan koordinasi yang efektif antara stakeholders di dalam upaya terwujudnya pengembangan usaha pembibitan kerbau melalui pemanfaatan keunggulan daya adaptasi dan kesesuaian inovasi teknologi dalam mensukseskan swasembada daging nasional. Hadirin dan undangan yang saya hormati,
Melihat dari perkembangan kerbau di Indonesia dari data yang ada bahwa populasi kerbau
tahun 1991 sebanyak 3,3 juta ekor dan sapi sebanyak 10,5 juta ekor, sedangkan dari hasil PSPK
2011 jumlah populasi kerbau tahun 2011 sebanyak 1,3 juta ekor dan sapi potong sebanyak 14,8 juta ekor. Maka terlihat bahwa produktivitas kerbau masih lebih rendah dari ternak sapi yaitu penurunan populasi sebanyak 3% per tahun. Hal ini disebabkan perhatian terhadap pengembangan
vi
Lokakarva Nasional Perbibitan Kerbau 2012
kerbau masih rendah, padahal daging kerbau dapat berperan sebagai penyedia sumber protein hewani alternatif disamping daging ternak lainnya. Dengan melihat kondisi di atas, dibutuhkan tindakan segera untuk perbaikan, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan produktivitas kerbau yaitu melalui dukungan pemerintah dalam hal regulasi dan kebijakan, penerapan teknologi yang tepat, penguatan kelembagaan, akses pembiayaan serta peningkatan keterampilan dan wawasan para peternak. Hadirin sekalian yang berbahagia, Saya ingin mengingatkan kembali beberapa hal dari hasil pertemuan Evaluasi Perbibitan Kerbau Nasional ke-6 di Samarinda, Kalimantan T mur yang lalu antara lain: 1. Kebijakan pengembangan perbibitan kerbau ke depan diarahkan pada satu wilayah dan segera ditetapkan menjadi wilayah sumber bibit kerbau. 2. Beberapa hal dalam rangka pengembangan perbibitan kerbau melalui perbaikan mutu bibit, peningkatan penyediaan bibit melalui perbaikan mutu bibit, peningkatan penyediaan bibit melalui penyediaan semen beku untuk IB, optimalisasi peran dan fungsi UPT, UPTD, VBC dalam penyediaan bibit dan penjaringan kerbau bibit. 3. Perlu alternatif bahan pakan lokal yang lebih murah dalam memenuhi kebutuhan pakan dengan nilai nutrisi yang memadai sebagai pengganti pakan konsentrat yakni tanaman leguminosa, limbah industri pertanian dan perkebunan. Hadirin yang berbahagia, Demikian beberapa hal yang dapat saya kemukakan dalam pertemuan Evaluasi Perbibitan Kerbau Nasional di Bukittinggi tahun 2012. Semoga pertemuan ini dapat menghasilkan kesepakatan-kesepakatan dalam mensukseskan Grand Design Perbibitan Kerbau di Indonesia untuk meningkatkan pengembangan usaha perbibitan kerbau. Dengan ucapan "Bismillahirrahmannirrahim" Evaluasi Perbibitan Kerbau Nasional tahun 2012 di Bukittinggi secara resmi dibuka. Wabillahi taufik wal hidayah. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
It. Syukur Iwantoro, MS, MBA
vii
Lokakarya Nasional Perbibitan Kerbau 2012
RUMUSAN HASIL LOKAKARYA NASIONAL PERBIBITAN KERBAU BUKITTINGGI, 13 - 15 SEPTEMBER 2012 1 Lokakarya Nasional Evaluasi Perbibitan Kerbau Nasional 2012 dilaksanakan pada tanggal 3 15 September 2012 bertempat di Bukittinggi, Sumatera Barat dibuka oleh Direktur Perbibitan Ternak, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Pertemuan dihadiri oleh Kepala Dinas Provinsi Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Banten dan perwakilan Dinas Provinsi (Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Maluku, dan Sulawesi Selatan), Kepala Dinas Kabupaten Brebes, Sumba Timur, Sumbawa, Toraja Utara, dan perwakilan Dinas Kabupaten/Kota (Simeuleu, Humbahas, Tobasa, Sijunjung, Batanghari, OKI, Cirebon, Ngawi, Kutai Kartanegara, dan Tana Toraja), BPTU Siborong-borong dan Padang Mengatas, para pakar (Dr. Ir. Chalid Talib, MS, Prof. Toban Batosamman, Prof. Dr. Cece Sumantri M.Agr.Sc., Dekan dan Dosen Fakultas Peternakan Universitas Andalas), jajaran Pemda Provinsi Sumatera Barat, perwakilan dari Direktorat Pakan, perwakilan Direktorat Kesehatan Hewan, perwakilan Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian serta staf Direktorat Perbibitan Ternak. Dari arahan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, paparan Direktur Perbibitan Ternak, dan paparan dari nara sumber serta diskusi yang berkembang, diperoleh basil sebagai berikut: 1. Berdasarkan basil PSPK 2011, terjadi penurunan populasi kerbau dari 3,5 juta ekor tahun 1991 menjadi 1,3 juta ekor sehingga perlu dilakukan upaya konkrit untuk meningkatkan populasi baik jumlah maupun kualitas dan produktivitas kerbau dengan menyusun Grand Design Perbibitan Kerbau Nasional. Untuk itu diperlukan data yang menggambarkan kondisi kerbau pada masing-masing wilayah minimal pada 19 Kabupaten yang berada di 15 Provinsi peserta Semiloka Kerbau. 2. Kebijakan pengembangan perbibitan kerbau ke depan diarahkan kepada pewilayahan sentra produksi kerbau dan untuk ditetapkan menjadi wilayah sumber bibit mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48 tahun 2011 tentang Pewilayahan Sumber Bibit. 3. Masalah peternakan kerbau cukup bervariasi antara lain: pola pemeliharaan ekstensif, lahan penggembalaannya mulai berkurang, pemotongan lebih tinggi dibandingkan dengan kelahiran, kekurangan pejantan pada populasi, kekurangan pakan pada musim tertentu, dan rendahnya reproduktivitas. 4. Dibutuhkan pemasukan pejantan baru yang digunakan untuk program Inseminasi Buatan maupun Inka baik melalui impor maupun penjaringan untuk mengurangi derajat inbreeding yang tinggi pada peternakan rakyat. 5. Inovasi teknologi sangat dibutuhkan terutama seleksi bibit pejantan dan betina unggul, teknologi pakan, spesifik lokasi TPT (Tanaman Pakan Ternak), perbaikan manajemen pemeliharaan, pengaturan perkawinan serta perbaikan reproduksi dan dukungan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit hewan menular ternak kerbau. Inovasi teknologi ini dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas dan reproduktivitas ternak kerbau. 6. Grand Design Perbibitan Kerbau Nasional merupakan dokumen perencanaan Program Nasional untuk menghasilkan bibit kerbau unggul melalui uji performan dan uji zuriat diperkuat dengan aplikasi dalam bidang teknologi reproduksi yang dapat diterapkan sesuai kemampuan peternak. Dalam hal ini Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Babi dan Kerbau Siborong-borong merupakan pusat data dari peserta uji performan dan uji progeny. 7. Melalui grand design perbibitan kerbau nasional diharapkan: a. Dapat lebih mensinergikan program/kegiatan Pusat dan Daerah dalam upaya mendukung swasembada daging sapi/kerbau secara berkelanjutan, hal ini mengingat bahwa peranan. kerbau cukup signifikan dalam memberikan kontribusi penyediaan daging. b. Dapat menjamin ketersediaan benih dan bibit ternak berkualitas dalam jumlah yang cukup mudah diperoleh dan dijangkau serta terjamin kontinuitasnya dengan mengoptimalkan
viii
Lokakarya Nasional Perbibitan Kerbau 2012
8. Dalam penyusunan Grand Design Perbibitan Kerbau Nasional, agar difokuskan pada hal-hal: a. Arab kebijakan pembibitan kerbau, b. Pendataan dan identifikasi, c. Perencanaan, d. Pelaksanaan program meliputi perbaikan mutu genetik, perbaikan reproduksi, perbaikan pakan, penerapan inovasi teknologi yang disesuaikan dengan kondisi daerah, e. Matrik pembagian tugas pusat dan daerah, f. Pembiayaan, adanya kontribusi pembiayaan Pusat dan Daerah yang disesuaikan dengan kondisi setempat, g. Target yang ingin dicapai per wilayah (jangka pendek, menengah dan panjang), h. Optimalisasi kelembagaan. 9. Grand Design Perbibitan Kerbau Nasional akan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian dan dikawal oleh komisi pertimbangan. 1 0. Peran kelembagaan dalam mendukung pengembangan kerbau nasional seperti BPTU Siborong-borong, UPT/D, Badan Litbang Pertanian lehih dioptimalkan sesuai tugas dan fungsinya, sehingga koordinasi program/kegiatan dapat dilakukan dengan pemahaman yang sama. 11. Perlu adanya komitmen dari masing-masing stakeholder dalam melaksanakan pengembangan perbibitan kerbau terutama dalam hal pencatatan karena merupakan kunci keberhasilan pengembangan pembibitan kerbau. 12. Penyempumaan Grand Design Perbibitan Kerbau akan ditindaklanjuti dengan pembentukan Tim kecil. Setelah penyempurnaan Grand Design tersusun maka segera disampaikan ke daerah untuk ditindaklanjuti penyusunan rencana aksi dari masing-masing provinsi dan kabupaten. 1 3. Pertemuan Evaluasi Perbibitan Kerbau Nasional VIII tahun 2013 disepakati di Provinsi Sumatera Utara.
Bukittinggi, 15 September 2012 Tim Perumus
is
S
Lokakarya Nasional Perbibifan Kerbau 2012
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar
V
Sambutan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
Vi
Rumusan Hasil Seminar
viii
Daftar Isi
x
Kebijakan Perbibitan Kerbau ABUBAKAR dan E. HANDIWIRAWAN
1
Grand Design Perbibitan Kerbau Nasional CHALID TALIB dan M. NAIM
x
8
Dukungan Teknologi dalam Pelaksanaan Pembibitan Kerbau BESs TIESNAMURTI, C. TALIB dan E. HANDIWIRAWAN
26
Kebijakan dan Program Pengembangan Pakan Ruminansia YULIZAR dan KUSWANDI
36
Dukungan Alsintan terhadap Pengembangan Pembibitan Ternak B. SANTOSA dan KusWANDI
45
Perkembangan Program Pembibitan Kerbau di Sumatera Utara RASALI HAKIM MATONDANG, E. HANDIWIRAWAN dan T. E. LUBIS
54
Peluang dan Potensi Usaha Ternak Kerbau di Sumatera Barat E. RoMJALI, EDWARDI dan S. RuSDIANA
60
Pengembangan Integrasi Ternak Kerbau dengan Kelapa Sawit di Provinsi Banten HASANA1UN HASINAH, E. RoMJALU dan A. M. TAUCHID
69
Perbibitan Kerbau dalam Mendukung Swasembada Daging Sapi dan Kerbau di Pulau Jawa ANNEKE ANGGRAENI, C. SOFYADI. 1. SAN'loso, N. SETYAWAN dan SUTRISNO Perkembangan Pembibitan Ternak Kerbau di Kabupaten Tana Toraja RASALI HAKIM MATONDANG dan R. LIMBONG
89
Evaluasi Pengembangan Pembibitan Kerbau di Kabupaten Sumba Timur YUNUS D. WULANG dan C. TALIB
95
77
Perkembangan Program Pembibitan Kerbau di Kabupaten Simeulue RASALI HAKIM MATONDANG, A. HASYIM dan B. TIESNAMURTI
1 06
Perkembangan Program Pembibitan Kerbau di Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara HASANATUN HASINAH, B. TIESNAMtJRTI dan J. PARDOSI
I I I
Partisipan ...........................................................................................................................
119
Indeks Penulis
1 21