Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar
Proses
Tahap Awal
Dokumentasi Permohonan
Monitoring dan Pembinaan
Sebelum Penendatanganan
Monitoring Atas Pembiayaan
Sebelum Realisasi
Pembinaan Penggunaan
Penilaian
Persetujuan
Sumber : PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar
76 Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2: Konteks Pemrosesan Penjualan (Pembiayaan)
Nasabah
Pemberian Pembiayaan
Permohonan Pembiayaan
Akad Pembiayaan
Pemberian Pembiayaan
Analisis Pembiayaan
Supervisor
Informasi Pembiayaan
Persetujuan Pembiayaan
Sumber : PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar
77 Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3: DFD Database Pada Pemrosesan Penjualan (Pembiayaan)
1.0 Permohonan Pembiayaan
Data Nasabah
Nasabah
2.0 Proses Penilaian pembiayaan
3.0 Pemberian Pembiayaan
Permintaan Pembiayaan
Laporan Penilaian Akhir
Persetujuan Pembiayaan
4.0 Penagihan nasabah
Data Piutang
Sumber : PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar
78 Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4:DFD Konteks Penerimaan Kas untuk Penyetoran Tunai Rekening Tabungan
Nasbah
Slip Setoran dan uang
Slip Setoran Jasa Nasabah
Penerimaan Kas Otorisasi Penerimaan kas
Sumber : PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar
79 Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5: Database Penerimaan Kas untuk Penyetoran Tunai Rekening Tabungan
Nasabah
Slip Penyetoran Nasabah Teller Setoran Oleh Nasabah
1.0 Update catatan Rekening Nasabah
Penerimaan kas
Saldo tabungan Nasabah
Slip Penyetoran Nasabah Sumber : PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar
80 Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6: DFD Konteks Pengeluaran Kas untuk Penarikan Tunai Rekening Tabungan
Slip Penarikan dan Buku Tabungan
Nasabah
Otorisasi pengeluaran kas
Pengeluaran Kas
Jasa Nasabah
Pencairan Dana Tabungan
Sumber : PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar
81 Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7: Database Pengeluaran Kas untuk Penarikan Tunai Rekening Tabungan Penarikan oleh Nasabah
Nasabah
Teller
1.0 Update Rekening Nasabah Slip Penarikan Nasabah
Pengeluaran Kas
Saldo Tabungan Nasabah
Sumber : PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar
82 Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8: DFD Konteks Pembayaran Gaji
Karyawan
Penyerahan Gaji
Absensi
Departemen Pembayaran Gaji Otorisasi Penyerahan Gaji
Direktur Utama
Sumber : PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar
83 Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9: DFD Database Pembayaran Gaji
Absensi Diserahkan
1.0 Update Pembayaran Gaji
Berdasarkan
Informasi Gaji
Karyawan
2.0 Disetujui
Penyerahan Gaji
3.0 Penyerahan Gaji
Di input
Daftar Gaji Karyawan
Sumber : PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar
84 Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10: Rekaman Wawancara terkait Pengendalian Internal Kas PT Bank Syariah Mandiri Cab. Pematangsiantar Rekaman Wawancara Pengendalian Internal Penerimaan dan Pengeluaran kas di Bank Syariah Mandiri Cab. Pematang Siantar Dengan Manager Operasional dan Head Teller. 1. Apakah ada pemisahan tugas dan tanggung jawab fungsional setiap bagian terkait pengeluaran dan penerimaan kas di BSM? Apa contohnya? Jawab: Ya, ada pemisahan tanggungjawab fungsional secara tegas pada struktur organisasi PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar, telah terlihat adanya pemisahan tugas dan tanggungjawab fungsional kepada masing-masing bagian dalam melakukan kegiatan pokok perusahaan seperti melakukan pemisahan tugas antara berbagai bagian yang terkait dengan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Misalnya bagian yang mengeluarkan uang terpisah dengan bagian yang mengesahkan dan mengotorisasinya. 2. Apakah BSM telah melakukan sistem otorisasi yang baik terkait penerimaan dan pengeluaran kas di organisasi? Apa buktinya? Jawab: Ya, Setiap transaksi kas harus dibuktikan dengan bukti-bukti yang sesuai. Dan pada akhir hari semua bukti-bukti tersebut akan diperiksa oleh pejabat yang berwenang. Dan contohnya ada pada formulir-formulir yang dapat dilihat pada lampiran untuk membuktikan kebenaran transaksi tersebut. 3. Bagaimana dengan internal control di bagian teller? Apa saja usaha yang dibuat oleh pihak BSM? Jawab: Ya, Untuk transaksi penarikan tunai yang nilai nominalnya melebihi batas kewenangan seorang teller, maka harus mendapat pengesahan dari supervisor kas. Batas kewenangan seorang teller adalah Rp. 10.000.000,-. 4. Bagaimana sistem internal control terkait saldo kas harian yang telah diterapkan oleh pihak BSM? Apa usaha pengendalian yang dilakukan? Jawab: ada, yang kami lakukan disini adalah penutupan saldo harian informasi kas setiap hari kerja perusahaan, jadi saldo rekening awal hari adalah nihil. Kalau rekening kas tidak nihil, maka saldo kas akhir hari kemarin harus sama dengan
85 Universitas Sumatera Utara
saldo kas awal hari ini. Sehingga saldo kas tetap tepelihara dan terupdate setiap harinya. 5. Bagaimana sistem keamanan atas data base dan informasi kas? Apa saja tindakan pengendalian internal yang telah diterapkan oleh pihak BSM? Jawab: disini kami melakukan backup data informasi kas setiap bulan, hal ini dilakukan dengan menyimpan data kas perusahaan pada sebuah disket khusus yang selalu di up-date. 6. Bagaiman jenis pengendalian internal yang diterapkan terkait akses masuk terkait data dan informasi penerimaan dan pengeluaran kas di BSM? Jawab: Disini kami membatasi akses data mengenai kas perusahaan. Akses mengenai data kas hanya diberikan pada beberapa pihak yang berkompeten di bidangnya saja dengan cara pemberlakuan password untuk mengakses data. Dan password selalu diganti secara berkala untuk meningkatkan pengamanan. 7. Bagaimana internal control yang diterapkan terkait pemeriksaan fisik dan data kas setiap harinya? Jawab: Kami memastikan pengawasan kas di akhir hari dilakukan dengan tertib dan fisik uang kas kantor sama dengan saldo kas kantor di komputer. Perhitungan fisik kas dilakukan pada akhir hari di depan setiap bagian yang terkait. 8. Bagaimana usaha BSM memvalidasi setiap uang kas yang masuk dan keluar agar tidak terjadi selisih dan kesalahan di bagian kas? Jawab: Kami melakukannya dengan cara memeriksa kebenaran print out AATR (all Accepted Transaction Report) beserta bukti pembukuannya. AATR adalah laporan yang dicetak teller yang berisikan semua transaksi yang dilakukan teller sehingga bila terjadi kekeliruan akan terlihat disana. 9. Apakah ada internal audit? Jawab: Tentu saja ada, dilakukan oleh pihak internal dan yang berwenang di BSM.
86 Universitas Sumatera Utara
10. Bagaimana penilaian internal control yang dilakukan atas laporan kas, teller dan layanan pelanggan di BSM? Apa usaha yang dilakukan? Siapa yang memeriksanya? Jawab: Ya semua telah dilakukan, kami melakukan pemeriksaan secara rutin bulanan laporan perkembangan cash dan teller, kepersonaliaan dan pelayanan customer yang dilakukan oleh Dewan Komisaris. 11. Bagaimana pengendalian intern atas karyawan? Apakah ada perputaran jabatan (Job Rotation)? Apakah Kasir/ Teller telah diasuransikan? Jawab: Ya, pengendalian yang dilakukan dengan cara rekrutmen yang baik dan adanya proses training. (Untuk job ratation tentu ada berdasarkan perintah dari pusat), namun periode kali ini masih belum (masih menunggu pusat). Kami juga sudah melakukan asuransi khusus (fidelity bond insurance) di bagian teller yang berguna sebagai antisipasi apabila terjadi penyelewengan oleh pihak penagih (kasir), kerugian bisa ditutupi dengan asuransi khusus tersebut.
87 Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11: Angket Penelitian
Unsur-unsur Pengendalian Intern Penerimaan Kas
Usaha Pengendalian Internal Yang Diterpakan BSM Telah Belum Diterapkan Diterapkan
A. Struktur Organisasi 1.
Memisahkan antara fungsi akuntansi, fungsi penagihan dan fungsi penerimaan kas.
Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. B. Sistem Otorisasi dan Pencatatan
X
2.
3.
Fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar piutang yang harus ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi.
4. Semua bukti bukti penerimaan kas haruslah diverifikasi dan divalidasi oleh pihak berwenang C. Praktik yang Sehat 5. Hasil perhitungan kas harus dicatat dalam berita acara perhitungan kas dan disetor penuh ke kas dengan segera. 6. Secara periodik dilakukan pencocokan fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut akuntansi.
X
X
X
X
X
88 Universitas Sumatera Utara
7. Para penagih dan kasir harus diasuransikan (fidelity bond insurance)
Unsur-unsur Pengendalian Intern Pengeluaran Kas
X
Usaha Pengendalian Internal Yang Diterpakan BSM Telah Belum Diterapkan Diterapkan
A. Struktur Organisasi 1. Memisahkan antara fungsi operasional, fungsi pencatatan dan fungsi penyimpanan. 2. Transaksi pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian kasa sejak awal sampai akhir , tanpa campur tangan dari fungsi lain. B. Sistem Otorisasi dan Pencatatan 3. Pengeluaran kas harus mendapatkan otorisasi pejabat yang berwenang. 4. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan tertentu dalam register cek) harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwewenang dan dilampiri dokumen pendukung.
X
X
X
X
89 Universitas Sumatera Utara
C. Praktik yang Sehat 5. Kas yang ada ditangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya. Kasir dilengkapi dengan alat-alat mencegah terjadinya pencurian terhadap kas 6. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus diverifikasi. 7. Pengeluaran kas yang kecil, pengeluaran ini dilakukan mengunakan sistem akuntansi pengeluaran kas melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan imprest system. 8. Cek mengunakan nomor urut dan semua nomor cek harus diverifikasi. 9. Stempel cek yang digunakan disimpan oleh pihak yang berhak menandatangani cek. 10. Perputaran jabatan untuk menjaga indenpendensi
X
X
X
X
X
X
90 Universitas Sumatera Utara