Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
PROSEDUR PELAYANAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM C) DI POLRESTA PONTIANAK Oleh: DESSY FAJARWATI NIM. E01108089 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. Tahun 2015 Email :
[email protected]
Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah pelayanan pembuatan Surat Izin Mengemudi ( SIM C ) Di Polresta Pontianak masih belum mengacu kepada aturan yang berlaku dan belum sesuai dengan harapan masyarakat karena masih ditemui beberapa permasalahan dalam pelayanan pembuatan SIM, diantaranya adalah dalam pengambilan formulir pendaftaran di loket, masyarakat seringkali merasa tidak adil yaitu seperti adanya pembuat SIM yang sudah datang dan mengantri terlebih dahulu dan ada pembuat SIM yang baru datang namun sudah kenal dengan petugas justru lebih dahulu mendapatkan formulir pendaftaran tanpa harus mengantri. Sedangkan dalam masalah ujian praktek maupun tertulis ada orang-orang yang memiliki kenalan atau koneksi dengan petugas, dapat memperoleh SIM tanpa harus mengikuti ujian tertulis atau ujian praktek, bahkan tanpa mengikuti ujian keduanya. Penelitian ini menggunakan teori Frederick A. Clevaland dalam Pasolong (2008:18) menjelaskan bahwa administrasi publik diadakan untuk memberikan pelayanan dan manfaatnya dapat dirasakan masyarakat setelah pemerintah meningkatkan profesionalisme, menerapkan teknis efisiensi dan efektivitas, dan lebih menguntungkan lagi bagi pemerintah manakala dapat mencerahkan masyarakat untuk menerima dan menjalankan sebagian dari tanggung jawab administrasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa Prosedur Pelayanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM C) di Polresta Pontianak khususnya di Unit Reg Ident sudah cukup baik akan tetapi belum maksimal dikarenakan adanya petugas memberikan pelayanan tidak mengacu berdasarkan dari alur. Kata-kata Kunci : Prosedur, Pelayanan, Pembuatan Surat Izin mengemudi (SIM C)
Abstract The problem in this research is the service of making a driver's license (SIM C) In Police Pontianak still refers to the applicable rules and not in accordance with the expectations of society because they still encountered some problems in service driver's license, such as making registration forms at the counter, society often feel unfairly ie like the SIM-makers who came and lined up in advance and there is a new SIM makers come but already familiar with the attendant actually first get a registration form without having to queue. While the issue of practical and written exams there are people who have contacts or connections with the officer, can obtain a driver's license without taking the written exam or the exam, even without exams both. This study uses the theory of Frederick A. Clevaland in Pasolong (2008: 18) explains that public administration is held to provide services and benefits can be felt by the public after the government increased the professionalism, technical implementing efficiency and effectiveness, and more profitable for the government when can enlighten the public to receive and run most of the administrative responsibilities. This study used qualitative research methods. The research results showed that the Procedures Making Driving License (SIM C) in Pontianak Police especially in Reg Ident Unit is quite good but not maximized due to the attendant to provide services do not refer to the basis of the groove. Keywords: Procedure, Service, Manufacture License of driving (SIM C)
1 DESSY FAJARWATI, NIM. E01108089 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pelayanan yang baik dapat diukur dari
A. PENDAHULUAN
kesenjangan dan harapan spesifik publik. Salah
satu
permasalahan
yang
Berdasarakan
pengamatan
awal
selalu dihadapi di kota-kota besar adalah
penulis Di Polresta Pontianak menunjukan
masalah lalulintas. Hal ini terbukti karena
bahwa pelayanan pembuatan SIM masih
semakin maraknya pelanggaran lalulintas
belum
yang banyak menyebabkan kemacetan dan
berlaku dan belum sesuai dengan harapan
kecelakaan
ini
masyarakat karena masih ditemui beberapa
merupakan salah satu perwujudan dari
permasalahan dalam pelayanan pembuatan
pertumbuhan
SIM,
lalulintas.
Keadaan
penduduk
yang
tidak
mengacu
kepada aturan
diantaranya
adalah
yang
dalam
terkendali. Lalulintas dan pemakai jalan
pengambilan formulir pendaftaran di loket,
memiliki peranan yang sangat penting dan
masyarakat seringkali merasa tidak adil
strategis
penyelenggaraanya
yaitu seperti adanya pembuat SIM yang
dikuasai oleh Negara. Pembinaan perlu
sudah datang dan mengantri terlebih
dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan
dahulu dan ada pembuat SIM yang baru
untuk
dan
datang namun sudah kenal dengan petugas
pengguna jalan yang selamat, aman,
justru lebih dahulu mendapatkan formulir
lancar, tertib, dan teratur. Selain pihak
pendaftaran
yang berwajib menyediakan pelayanan
sedangkan dalam masalah ujian praktek
terhadap pembuatan Surat Izin Mengemudi
maupun tertulis ada orang-orang yang
(SIM) khusus untuk roda dua masyarakat
memiliki kenalan atau koneksi dengan
juga
atas
petugas, dapat memperoleh SIM tanpa
Mengemudi.
harus mengikuti ujian tertulis atau ujian
sehingga
mewujudkan
harus
kepemilikan Pelayanan
lalulintas
memiliki Surat
kesadaran
Izin
pembuatan
Surat
Izin
Mengemudi (SIM) di Polresta Pontianak
tanpa
harus
mengantri.
praktek, bahkan tanpa mengikuti ujian keduanya.
juga merupakan derajat kepolisian untuk
Service provider (Barata: 2000 :
memenuhi permintaan masyarakat akan
11) adalah pihak yang dapat memberikan
pelayanan Surat Izin Mengemudi (SIM)
suatu layanan tertentu kepada konsumen,
yang sesuai dengan proses pelayanan
baik
berdasarkan undang-undang yang berlaku
penyediaan dan penyerahan barang atau
serta dukungan kelengkapan sarana dan
jasa. Penerima layanan
prasarana dalam pelayanan pembuatan
receviver adalah pelanggan atau konsumen
Surat Izin Mengemudi. Kualitas atau mutu
yang menerima layanan dari para penyedia
berupa
layanan
dalam
bentuk
atau service
layanan. 2 DESSY FAJARWATI, NIM. E01108089 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Frederick
A.
Clevaland
dalam
organisasi
pemerintahan.Hal
ini
Pasolong (2008:18) menjelaskan bahwa
disebabkan oleh perkembangan ilmu
administrasi
untuk
pengetahuan dan teknologi yang
memberikan pelayanan dan manfaatnya
semakin maju dan kompetisi global
dapat
yang sangat ketat”.
publik
dirasakan
diadakan
masyarakat
setelah
pemerintah meningkatkan profesionalisme, menerapkan
teknis
efisiensi
dan
Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan
efektivitas, dan lebih menguntungkan lagi
pengetahuan,
bagi
ilmiah,
pemerintah
manakala
dapat
pengembangan
menjadi
atau
literatur
sumber
bacaan
bagi
peneliti
mencerahkan masyarakat untuk menerima
khususnya Ilmu Administrasi pada Kajian
dan menjalankan sebagian dari tanggung
Manajemen Publik
jawab administrasi.
lanjutan
yang
masalah
Pelayanan.
Ratminto dan Atik (2007: 5) yaitu
dan
penelitian
membahas
mengenai
Secara
praktis
segala bentuk jasa layanan, baik dalam
diharapkan hasil penelitian ini dapat
bentuk barang publik atau jasa publik yang
dijadikan sebagai bahan masukan bagi
pada prinsipnya menjadi tanggungjawab
Polresta
dan
meningkatkan kualitas pelayanan dalam
dilaksanakan
oleh
instansi
pemerintahan dan dilingkungan Badan Usaha Milik Negara maupun Daerah, dalam
rangka
masyarakat
memenuhi
maupun
pelaksanaan
untuk
dapat
melaksanakan tugas. Jenis penelitian yang dipergunakan
kebutuhan
dalam penulisan ini adalah jenis penelitian
rangka
deskriptif. Menurut pendapat Sugiyono (
perundang-
2007:11 ) penelitian deskriptif adalah
dalam
ketentuan
Pontianak
undangan.
penelitian yang telah dilakukan untuk
Sinambela,
(2006
:
43)
mengetahui nilai variabel mandiri, baik
mengemukakan pelayanan pubik sebagai
satu variabel atau lebih (independen) tanpa
berikut :
membuat
perbandingan,
“pelayanan sebagai suatu proses
menghubungkan
pemenuhan
dengan variabel yang lain.
kebutuhan
melaui
antara
variabel
atau satu
aktivitas orang lain secara langsung
Teknik pengumpulan data yang
merupakan konsep yang senatiasa
penulis gunakan dalam rangka melakukan
aktual
penelitian adalah sebagai berikut :
dalam
berbagai
aspek
kelembagaan. Bukan hanya pada organisasi
bisnis,
tetapi
a. Wawancara
telah
Wawancara ( interview ), yaitu metode
berkembang lebih luas pada tatanan
pengumpulan data dengan cara penulis 3
DESSY FAJARWATI, NIM. E01108089 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
mengadakan Tanya jawab secara lisan dengan
subyek
penelitian
Berkaitan dengan pelayanan umum
untuk
menurut Moenir ( 1995 : 69 ) dikatakan
memperoleh data maupun informasi
bahwa pelayanan umum adalah suatu
yang diperlukan guna mengidentifikasi
perbuatan untuk melayani secara cepat dan
permasalahan.
memuaskan. Masih menurut Moenir ( 1995 : 72 ) dikatakan bahwa agar pelayanan
b. Observasi Pengamatan ( observation ), yaitu
umum dapat dilaksanakan secara baik
sebuah metode yang bertujuan untuk
perlu
mengamati
pelayanan umum sebagai berikut :
dan
meninjau
secara
diperhatikan
sendi-sendi
dalam
langsung terhadap Petugas Pelayanan
a. Kesederhanaan dalam arti prosedur
Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM
atau tata cara pelayanan umum
C)
diselenggarakan
di
Polresta
Pontianak
dengan
aktivitas-aktivitas terkait.
secara
mudah,
lancer, murah, tidak bebelit-belit, mudah dipahami dan dilaksanakan.
c. Dokumentasi Dokumentasi yang diperoleh adalah
b. Kejelasan dan kepastian
sekumpulan data tentang peraturanyang
c. Keamanan
telah
d. Keterbukaan
ditetapkan
sesuai
peraturan-peraturan
dengan
yang
ada
e. Efisiensi
dandokumentasi berupa foto.
f. Ekonomis g. Keadilan yang merata h. Ketepatan
waktu
pelaksanaan
B. KAJIAN TEORI
dalam
pelayanan
arti umum
dapat diselenggarakan dalam waktu
dua
Dalam konsep pelayanan, dikenal
yang ditentukan.
jenis
yaitu
Dalam penyelenggaraan pelayan
penerimaan
publik harus memiliki standar pelayanan
penyediaan
pelaku
pelayanan,
layanan
dan
layanan. Penyedia layanan ( Barata : 2001 :
dan
11) adalah pihak yang dapat memberikan
adanya
suatu layanan tertentu kepada konsumen,
layanan.Standar
baik
ukuran
berupa
layanan
dalam
bentuk
dipublikasikam kepastian
yang
senagai
jaminan
bagi
penerima
pelayanan
merupakan
dinbakukan
dalam
pelayanan
publik.
penyediaan danpenyerahan barang atau
penyelenggaraaan
jasa. Penerima layanan adalah pelanggan
Menurut Keputusan MENPAN Nomor 63
atau konsumen yang menerima layanan
tahun 2004, tentang standar pelayanan
dari para penyedia layanan.
public meliputi : 4
DESSY FAJARWATI, NIM. E01108089 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
a. Prosedur pelayanan
Pelayanan Pembuatan Surat Izin
b. Waktu penyelesaian
Mengemudi (SIM C) Di Polresta
c. Biaya pelayanan d. Produk pelayanan e. Sarana dan prasarana f. Kompetensi pemberi pelayanan. Dalam menggunakan
penelitian standar
ini
peneliti
pelayan
publik
dalam Surat Keputusan MENPAN Nomor
Pontianak Standar Pelayanan Publik Menurut Kepmenpan No. 63 Tahun 2004 (dalam Ratminto dan Atik 2007),Meliputi : a. Prosedur Pelayanan b. Waktu Penyelesaian c. Biaya Pelayanan d. Produk pelayanan e. Sarana dan Prasarana f. Kompetensi Petugas Pelayanan
63 Tahun 2004 sebagai panduan dan pedoman untuk melaksanakan penelitian dilapangan. Dilihat dari berbagai faktor apabila dikaitkan dengan permasalahan penelitian ini dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat
khususnya
dalam
proses
pembuatan Surat Izin Mengemudi, masih
Kualitas Pelayanan Menurut Sinambela (200 : 121) : a. Transparansi b. Akuntabilitas c. Kondisi d. Partisipasif e. Kesamaan hak f. Keseimbangan Hak dan Kewajiban
terdapat beberapa kelemahan atau belum maksimalnya pelayanan yang diberikan para pemberi layanan kepada masyarakat sebagai penerima layanan di Polresta
Pelaksanaan Pelayanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM C) Kepada Masyarakat
Pontianak, sehingga apa yang menjadi tujuan dari amanah yang terkandung dalam Surat Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun
2004
belum
bisa
C. METODE PENELITIAN
terlaksana
sepenuhnya, hal ini dikarenakan masih
Jenis penelitian yantg dipergunakan
lemahnya kesadaran para petugas pemberi
dalam penulisan ini adalah jenis penelitian
layanan untuk mematuhi peraturan yang
deskriptif. Menurut pendapat Sugiyono (
berlaku, sehingga apa yang menjadi tujuan
2007:11 ) penelitian deskriptif adalah
belum tercapai dengan efektif.
penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan,
atau 5
DESSY FAJARWATI, NIM. E01108089 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menghubungkan
antara
variabel
satu
2.
dengan variabel yang lain.
Waktu Dalam Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM C) di Unit
Penulis memilih jenis penelitian
Reg Ident Polresta Pontianak
deskriptif dikarenakan penelitian ini akan mendeskripsikan
keadaan
Waktu juga merupakan komponen
atau
penting dalam memberikan pelayanan.
memberikan gambaran mengenai objek
Terkait dengan waktu dalam sebuah
yang akan diteliti yaitu tentang Pelayanan
pelayanan
Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM C)
Mengemudi
Di Polresta Pontianak.
terhadap kualitas pelayanan, bahwa waktu
pembuatan
Surat
sangatlah
Izin
berpengaruh
dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi masih lama, karena masih banyak keluhan D. HASIL
PENELITIAN
DAN
dari masyarakat. Sedangkan masyarakat sangat
PEMBAHASAN
membutuhkan
petugas
dalam
pelayanan ini. Selain itu juga sikap petugas 1.
Prosedur Yang Diberikan Dalam
sepertinya kurang cepat dalam menangani
Pelayanan Pembuatan Surat Izin
para konsumen sehingga menimbulkan
Mengemudi (SIM C) di Polresta
keluhan dalam waktu pembuatan Surat Izin
Pontianak
Mengemudi ini.
Prosedur
pelayanan
kepada
masyarakat untuk pembuatan Surat Izin
3.
Biaya Dalam Pembuatan Surat Izin
Mengemudi adalah Unit Reg Ident di
menegmudi (SIM C) di Unit Reg
Polresta Pontianak, dapat dikatakan bahwa
Ident Polresta Pontianak.
prosedur pelayanan pembuatan Surat Izin Mengemudi
sebenarnya
sudah
Pembuatan Surat Izin Mengemudi
mulai
(SIM C) memiliki hakekat dan tujuan yang
menunjukan kearah kualitas pelayanan
didasarkan pada ketentuan yang berlaku,
yang baik, namun masih belum sesuai
biaya dalam pelayanan pembuatan Surat
dengan keinginan masyarakat. Hal ini
Izin mengemudi masih menyimpang dari
disebabkan Karena masih ada masyarakat
peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun
yang merasa adanya perlakuan
yang
2010 tentang jenis dan tarif Penerimaan
kurang adil, sikap petugas yang kurang
Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
ramah dan ketus dalam berkomunikasi.
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Berdasarkan
Peraturan
Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2010 tentang
jenis
dan
tarif
atas
Jenis 6
DESSY FAJARWATI, NIM. E01108089 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Penerimaan bukan Pajak yang berlaku
yang ada sudah cukup, namun dirasakan
pada Kepolisian Republik Indonesia yang
kurang apabila pada saat ramai masyarakat
mana didalamnya untuk pembuatan Surat
untuk membuat Surat Izin Mengemudi.
Izin Mengemudi khususnya SIM C bagi
Hal ini dikarenakan sarana di ruang tunggu
pengendara motor dibebankan tarif sebesar
tidak memadai.Selain itu peneliti juga
Rp.100.000; bagi yang baru membuat SIM
mencari informasi terkait dengan sarana
C
akan
dan prasarana pelayanan dari masyarakat
memperpanjang.karena masih ada keluhan
sebagai invidu yang menggunakan sarana
dari
yang
dan
Rp.75.000;
masyarakat
bagi
tentang
yang
biaya
yang
ada.dibuktikan
dengan
adanya
dikeluarkan lebih besar dari ketentuan
keluhan-keluhan
peraturan diatas.
kekurangan tempat duduk, ruangan yang sempit
4.
dan
masyarakat
harus
berdiri
seperti
menunggu
Produk Pelayanan Yang Diberikan
antrian, kekurangan ini masih bisa ditoleri
di
masyarakat karena dalam masalah fasilitas
Unit
Reg
Ident
Polresta
itu kaitannya dengan anggaran dan biaya
Pontianak Produk pelayanan yang diberikan petugas pelayanan
juga
merupakan
tersebut
bisa
yang ada di unit tersebut.
penentu dikatakan
6.
Pelayanan Yang Diberikan Petugas
berkualitas atau tidak, produk pelayanan
kepada masyarakat Pembuat Surat
sudah cukup baik, karena bahan dari
Izin Mengmudi (SIM C) di Unit Reg
produk Surat izin mengemudi khususnya
Ident Polresta Pontianak
SIM C yang dihasilkan sudah berstandar nasional.
Mengenai
pelayanan
yang
diberikan langsung kepada masyarakat oleh petugas pemberi pelayanan.pelayanan
5.
Sarana Dan Prasarana di Unit Reg
yang petugas berikan masih belum sesuai
Ident Polresta Pontianak
dengan keinginan masyarakat, hal ini
Sarana dan prasarana merupakan persyaratan meningkatkan
sebagai
penunjang
kualitas
dan
karena
masih
adanya
pelayanan
dari
untuk
masyarakat
mutu
petugas berikan kurang adil dan tidak
pelayanan, serta juga dapat menambahkan
tentang
keluhan
yang
memeperhatikan kualitas pelayanan.
kenyamanan apabila sarana dan prasarana memadai untuk kenyamanan masyarakat dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi di Polresta Pontianak, sarana dan prasarana 7 DESSY FAJARWATI, NIM. E01108089 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Peraturan Pemerintah Nomor 50
E. PENUTUP
Tahun 2010 tentang penerimaan a.
Negara bukan pajak, berdasarkan
Kesimpulan Secara umum dalam penelitian ini
hasil penelitian di lapangan masih
dapat disimpulkan bahwa :
terdapat pungutan yang melebihi
1.
Prosedur pelayanan pembuatan Surat
ketentuan tersebut, dan masih
Izin Mengemudi (SIM C) di Polresta
terdapat
Pontianak khususnya di Unit Reg
memberikan
Ident sudah cukup baik akan tetapi
mengacu kepada aturan yang
belum maksimal dikarenakan masih
berlaku.
adanya
2.
petugas
yang
petugas
yang
pelayanan
tidak
tidak
bertanggungjawab yang memberikan
b. Saran
pelayanan tidak mengacu berdasarkan
1.
Sebagai pemberi pelayanan petugas
dari alur proses pembuatan Surat Izin
seharusnya
Mengemudi.
sesuai dengan prosedur pelayanan
Waktu pelayanan yang terdapat di
yang ada dan berdasarkan ketentuan
bagian
yang berlaku dalam pelayanan. Selain
Unit
Pontianak
Reg
Ident
berpariasi,
Polresta hal
ini
memberikan
pelayanan
itu juga petugas seharusnya lebih
dikarenakan adanya pelayanan yang
mempermudah
diberikan petugas tidak sesuai dengan
pembuatan Surat Izin Mengemudi
aturan dan ketentuan yang berlaku,
2.
masyarakat
dalam
Dari segi waktu dalam pelayanan
masih ada masyarakat yang merasa
pembuatan Surat Izin Mengemudi,
bahwa waktu untuk pembuatan Surat
petugas harus cepat dan berusaha
Izin Mengemudi cukup lama dan
memberikan pelayanan dengan baik
melebihi waktu yang yang seharusnya
sehingga tidak ada lagi pelayanan
dan ada juga sebagian orang dengan
yang membutuhkan waktu yang lama,
cepat
Izin
karena waktu ini juga merupakan
Mengemudi, hal ini dikarenakan ada
bagian dari penilaian masyarakat atas
kenalan atau kerabat dari salah satu
baik
petugas pemberi pelayanan di Unit
petugas.
mendapatkan
Surat
Reg Ident Polresta Pontianak.
3.
buruk
pelayanan
dari
Diharapkan kepada para petugas untuk memperhatikan
3.
nya
aturan pelayanan
pada
saat
Biaya dalam pembuatan Surat Izin
memberikan
kepada
Mengemudi sudah diatur dalam
masyarakat, dalam masalah biaya 8
DESSY FAJARWATI, NIM. E01108089 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pembuatan Surat Izin Mengemudi petugas
harus
menjujung
tinggi
ketentuan dan peraturan khususnya biaya
pembuatan
Surat
Keputusan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 3/Kep/ M.PAN/ 7/ 2003, tanggal 10 Juli 2003, tentang prinsip dan standar pelayanan.
Izin
Mengemudi.
F. DAFTAR PUSTAKA Barata.Atep Adya.2000.Pelayanan Prima. Bandung : Armico Pasolong, Harban.2008. Teori Administrasi Publik. Bandung ; Alfabeta Ratminto & Winarsih A.S.2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sinambela,L.Poltak.2006.ReformasiPelaya nan Publik. Jakarta: Bumi Aksara. Monier,H.A.S.2002. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia.Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. UU No. 14 Tahun 1992 tentang lalulintas dan angkutan jalan (LLAJ) pasal 18 disebutkan bahwa setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib memiliki Surat Izin Mengemudi. Pasal 77 ayat (1) UU No. 22 tahun 2009, tentang Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib memiliki Surat IzinMengemudi sesuai dengan jenis kendaraan bermotor yang dikemudikan. Peraturan perundangundangan ini diterbitkan sebagai pengganti UU No 14 Tahun 1992 yang telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
9 DESSY FAJARWATI, NIM. E01108089 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN