Persepsi Masyarakat Terhadap Kinerja Pelayanan Dalam Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) Di Satuan Lalu Lintas Polres Gorontalo Kota. Suratni Farid Th. Musa, S.Sos., MA Funco Tanipu, ST., MA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi masyarakat dalam pelayanan pembuatan SIM di Satlantas Polres Gorontalo Kota. Dan untuk Mengetahui hubungan persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Satlantas Polres Gorontalo Kota. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis. Di dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah para pemohon pembuatan SIM di Satlantas Polres Gorontalo Kota sebanyak 98 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. dan analisis data menggunakan analisis regresi sederhana dengan alat bantu SPSS 16.0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan pengaruh persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan dalam pembuatan SIM di Satlantas Polres Gorontalo Kota menunjukkan pengaruh sebesar 0,286 (28,6%). Jika dilihat dari tingkat hubungan persepsi masyarakat dengan kinerja pelayanan, masuk dalam kategori kuat (erat) dengan besar korelasi 0,535 atau 53,5%.
Kata Kunci: Persepsi, pelayanan, Surat Izin Mengemudi (SIM).
1. Latar Belakang Penelitian Polisi mempunyai tugas yang sangat komplek, sebagai penegak hukum, penjaga keamanan dan ketertiban serta sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita jumpai adalah polisi lalu lintas. Polisi Lalu Lintas merupakan fungsi kepolisian dalam rangka menjaga ketertiban, pendidikan masyarakat, penegakan hukum, pengkajian masalah lalu lintas, administrasi registrasi dan identifikasi pengemudi dan kendaraan bermotor serta melaksanakan patroli jalan raya. melihat begitu kompleksnya tugas Polantas tersebut maka perlu kerja yang ekstra agar tugas tersebut dapat dijalankan dengan baik oleh aparat kepolisian khususnya polisi lalu lintas.
Penilaian masyarakat sangat penting dalam sebuah organisasi kemasyarakatan yang bergelut di bidang pelayanan kepada masyarakat. Meningkatkan kualitas layanan dan memuaskan pelanggan merupakan salah satu hal yang menjadi tujuan bagi setiap organisasi masyarakat. Oleh karena hal tersebut setiap organisasi masyarakat dituntut agar mampu menciptakan pelayanan yang terbaik agar kepuasan pelanggan dapat terpenuhi. Di tengah-tengah pandangan yang kurang sepenuhnya simpatik kepada pihak kepolisian, pelayanan profesional Kepolisian Lalu Lintas kepada masyarakat ini mengalami kendala. Kendala itu seperti yang terjadi di Kota Gorontalo dari beberapa masyarakat bahwa pelayanan misalnya SIM sudah jarang yang melalui prosedur yang ada. Banyak masyarakat ingin mendapatkan SIM dengan cara yang mudah. Banyak cara ditempuh untuk mendapatkan pelayanan yang mudah, diantaranya “bayar di belakang” atau dalam penilangan dengan istilah “damai Di tempat, dan masih banyak lagi istilah-istilah lain yang mewarnai kinerja polisi. Seiring dengan peningkatan profesionalisme kepolisian, tuntutan ke arah perbaikan kinerja dan citra kepolisian sebagai pelayan masyarakat telah menjadi agenda reformasi kepolisian. Daya kritis masyarakat sipil terhadap kinerja dan citra kepolisian adalah cerminan kuatnya aspirasi dan tuntutan atas hak-hak masyarakat. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian akan diformulasikan dalam judul “Persepsi Masyarakat Terhadap
Kinerja Pelayanan Dalam
Pembuatan Surat Izin Mengemudi (Sim) Di Satuan Lalu Lintas Polres Gorontalo Kota”. 2. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat diajukan sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh persepsi masyarakat atas
kinerja pelayanan
dalam pembuatan Surat Izin
Mengemudi (SIM) di Satlantas Polres Gorontalo Kota?”
3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi masyarakat dalam pelayanan dalam pembuatan SIM di Satlantas Polres Gorontalo Kota. 2. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan dalam pembuatan SIM di Satlantas Polres Gorontalo Kota.
4. Manfaat penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan dapat: a. Secara teoritis, bagi penulis penelitian ini merupakan wahana untuk melatih dan mengembangkan pengetahuan melalui karya ilmiah b. Secara praktis, bagi Kepolisian khususnya bagi Satlantas Polres Gorontalo Kota, kiranya penelitian ini dapat menjadikan sebagai masukan untuk perbaikan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam pelayanan pembuatan SIM. c. Secara akademis, bagi masyarakat yang ada di Fakultas Ilmu Sosial, penelitian ini diharapkan mampu menyumbangkan khasanah ilmiah dan pengetahuan di bidang pelayanan khususnya pelayanan oleh Polri dalam pelayanan pembuatan SIM,
karena di lingkungan FIS masih sedikit melakukan
penelitian tentang Kepolisian. d. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang pelayanan Satlantas Polres Gorontalo Kota Khususnya pada pelayanan pembuatan SIM.. e. Bagi instansi terkait, penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengeluarkan kebijakan yang terkait dengan
pelayanan Polres Gorontalo
Kota. 5. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Hipotesis pertama: Ha: Persepsi masyarakat tidak berpengaruh terhadap kinerja pelayanan pembuatan Surat Izin Mengemudi.
Ho: Persepsi masyarakat berpengaruh terhadap kinerja pelayanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi. 6. Metode Penelitian a. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Satlantas Polres Gorontalo Kota. b. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya1.Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang sedang mengurus pembuatan SIM maupun yang mengurus perpanjangan SIM di Polres Gorontalo Kota. Dari data di Polres Gorontalo Kota dapat diketahui bahwa rata-rata pencari SIM setiap harinya adalah berjumlah ±20 orang, atau ±400 orang tiap harinya (hari libur tidak dihitung) dan ±4800 orang setiap tahunnya. Sehingga total populasi masyarakat pencari SIM dalam setiap tahunnya berjumlah ±4800 orang. c. Sampel dan Teknik pengambilan Sampel 1) Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti2.Untuk menentukan besarnya sampel menggunakan rumus Slovin3, sebagai berikut: 4800 1+4800 x 0,12
N
𝑛 = 1+Ne 2
n = 98 orang
Jadi, yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu 98 orang 2) Teknik Pengambilan Sampel Teknik yang digunakan untuk mengambil sampel adalah teknik insidental sampling. 1
Insidental sampling yaitu teknik penentuan sampling berdasarkan
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Hal: 80 Arikunto, Suharsimi..2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Edisi Revisi 2010. Cet:14. Hal: 174 3 Dalam Prasetyo dan Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Hal. 137. 2
kebetulan / insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.4 3) Data Yang Diperlukan Data yang diperlukan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh peneliti5. Dalam hal ini peneliti memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi kemudian dikembalikan kepada peneliti untuk diolah lebih lanjut. Data primer ini disebut juga data asli atau data baru. 2. Data skunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.6 Misalnya data dari perpustakaan, dari lembaga atau instansi yang bersangkutan dal lain-lain. Data skunder ini juga dapat berupa referensi dari penelitian terdahulu dan bacaan lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian.
4) Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini teknik kuesioner. Teknik kuesioner yaitu bentuk rangkaian atau kumpulan pertanyaan yang di susun secara sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Yaitu daftar pertanyaan yang berkaitan dengan persepsi masyarakat dan kinerja pelayanan dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Dengan rincian persepsi masyarakat sebanyak 14 pertanyaan dan kinerja pelayanan sebanyak 14 pertanyaan, dimana alternatif jawaban (a/1) sampai dengan (e/5), nilai skor 5-1, yakni: 1. Jawaban a mendapat nilai 5; 2. Jawaban b mendapat nilai 4 3. Jawaban c mendapat nilai 3 4. Jawaban d mendapat nilai 2; 5. Jawaban e mendapat nilai 1 4
Sugiyono. 2011. Opcit.. Hal: 85 Iqbal Hasan. 2004. Analaisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Hal: 19. 6 Iqbal Hasan 2004. Ibid . Hal 19. 5
Kemudian kuesioner dibagikan kepada responden untuk diisi dan setelah diisi dikembalikan lagi kepada peneliti, selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis regresi sederhana, sehingga diketahui kesesuaian antara hipotesis yang telah di susun dengan hasil yang diperoleh di lapangan. 5) Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis Kualitatif Penganalisisan secara kualitatif ini dilakukan terhadap data hasil kuesioner untuk meperoleh gambaran secara rasional dan argumentatif tentang objek penelitian melalui tabel maupun diagram. 2. Analisis Kuantitatif penganalisisan secara kuantitatif dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat dan menguji secara statistik ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan dalam perhitungannya menggunakan komputer program SPSS 16. for Windows. Dalam penelitian ini data diasumsikan telah memenuhi uji validitas dan uji reliabilitas. 3. Teknik Pengujian Regresi Sederhana Untuk menganalisis tingkat kinerja Ditlantas Polresta sebagai variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X) yakni, persepsi masyarakat maka dibentuk model analisis yang menggunakan model regresi linier sederhana. Dimana analisis regresi linear sederhana yang dirumuskan : Y = a + bX Dimana:
Y= Kinerja Pelayanan dalam Pembuatan Surat Izin Mengemudi X = Persepsi Masyarakat a = Konstanta b = Koefisien Regresi. koefisien regresi (b) adalah kontribusi besarnya perubahan nilai Variabel bebas (X), semakin besar nilai koefisien regresi maka kontribusi perubhan juga semakin besar, dan sebaliknya akan semakin kecil. Kontribusi perubahan variabel X juga ditentukan oleh koefisien regresi positif atau negatif.7
7
Danang Sunyoto. Opcit. Hal.9
4. Teknik Pengujian Hipotesis a. Pengujian Ketepatan Model (Uji F) Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel bebas tersebut secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F dengan 0,05 (α = 5%). Apabila tingkat signifikansi F ≤ 0,05, maka H1 diterima dan Apabila tingkat signifikansi F > 0,05, maka H0 ditolak. Nilai F dapat dihitung dengan rumus:
Fhitung
R 2 /(k 1) (1 R 2 ) /(n k )
Dimana: R2 = koefisien determinasi k = jumlah variabel bebas n = jumlah sampel b. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T) Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial atau individu mempengaruhi variabel terikat dalam model regresi. Pengujian dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi t setiap variabel bebas dengan 0,05 (α= 5%). Perhitungan t dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut
t hitung
2 2
se( 2 )
Dimana:
β = koefisien regresi se = penaksir
Ketentuan pengujian hipotesis secara parsial dengan membandingkan tingkat signifikansi t setiap variabel bebas dengan 0,05 (α = 5%). Apabila tingkat signifikansi t ≤ 0,05, maka H1 diterima dan Apabila tingkat signifikansi t > 0,05, maka H0 ditolak. 5. Koefisien Determinan (R2) Angka koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel bebas (X) secara bersama-sama atau serentak mampu menjelaskan sumbangannya pada variabel terikatnya (Y). Nilai R2 terletak antara 0 dan 1 atau 0 R2 1. Apabila angka koefisien determinasi semakin mendekati 1, berarti
semakin baik model yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya, begitu pula sebaliknya. Pengolahan Dan Analisis Data Setelah semua data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan, selanjutnya dilakukan pengolahan data, berupa kegiatan sortir data, di mana data yang tidak memenuhi persyaratan dalam penelitian tidak dipakai. Data yang sudah memenuhi persyaratan kemudian diolah dan dianalisis, yaitu sebanyak 98 responden. Dalam penelitian ini ada dua analisis, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. 1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif yang dapat dilakukan berdasarkan identifikasi responden sebagai berikut: Tabel 1 Jumlah Responden Berdasarkan Usia No. Usia (Tahun) Frekuensi Prosentase 1 17 – 21 33 33.8% 2 22 – 26 26 26,5% 3 27 – 31 18 18,4% 4 32 – 36 6 6,1% 5 37 – 41 5 5,1% 6 42 – 46 4 4,1% 7 47 – 51 3 3,1% 8 52 – 56 3 3,1% Total 98 100% Data Primer yang diolah 2013. Dari Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa sebagian responden pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) yang paling banyak adalah responden yang berusia antara 1721 tahun
atau sebesar 33,8%. Sedangkan responden pemohon Surat Izin
Mengemudi (SIM) yang paling sedikit adalah responden yang berusia antara 47 – 51 tahun dan usia antara 52-56 tahun yaitu sebanyak 3 orang atau sebesar 3,1%.
Tabel 2 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Percent 1 Laki-laki 73 74,5% 2 Perempuan 25 25.5% Total 98 100.0% Sumber: Data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada 98 responden, dapat diketahui bahwa jumlah responden yang paling banyak dalam permintaan Surat Izin Mengemudi (SIM) di kantor Satlantas Polres Gorontalo Kota adalah jenis kelamin laki-laki dibanding dengan jenis kelamin perempuan. Dari hasil kuesioner yang dibagikan dapat diketahui bahwa responden laki-laki berjumlah 73 orang atau 74.5%. Sedangkan untuk responden Perempuan berjumlah 25 orang atau 25,5%. Tabel 4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Per Kecamatan No. Kecamatan Jumlah prosentase 1 Kota Selatan 15 15,3% 2 Kota Barat 11 11,2% 3 Sipatana 10 10,2% 4 Kota Utara 14 14,3% 5 Kota Tengah 10 10,2% 6 Kota Timur 11 11,2% 7 Dungingi 11 11,2% 8 Dumbo Raya 6 6,1% 9 Hulonthalangi 10 10.2% Total 98 100% Sumber: Data Primer yang diolah 2013 Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada 98 responden, dapat diketahui bahwa persentase berdasarkan per kecamatan responden diketahui bahwa responden yang paling banyak terdapat di Kecamatan Kota Selatan yaitu sebesar 38 orang atau 15,3%. Sedangkan responden yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Dumbo Raya yaitu sebesar 6 orang atau 6,1%.
Tabel 4 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase 1 Tidak Tamat SD 1 1% 2 SD 3 3.1% 3 SLTP 12 12.2% 4 SLTA 70 71.4% 5 Diploma 4 4.1% 6 SI atau lebih tinggi 8 8.2% Total 98 100% Sumber: Data primer yang diolah 2013. Dari tabel 4.4 ditas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah pada jenjang SLTA, yaitu berjumlah 70 orang atau 71.4%. Dan responden yang memiliki pendidikan paling sedikit adalah responden yang tidak tamat SD, yaitu berjumlah 1 orang atau 1%. Tabel 4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan No. Pekerjaan Jumlah Prosentase 1 Petani 1 1% 2 Buruh/Tukang 4 4.1% 3 Pedagang Kecil 4 4.1% 4 PNS 4 4.1% 5 Wiraswasta 35 35.5% 6 Tukang Bentor 6 6.1% 7 Purn. Tentara/Polisi 1 1% 8 Ibu Rumah Tangga 5 5.1% 9 Mahasiswa/Sekolah 37 37.7% 10 Tidak Bekerja 1 1% Total 98 100% Sumber: Data primer yang diolah 2013. Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa pemohon Surat Izin Mengemudi terbanyak adalah responden yang pekerjaan mahasiswa yaitu sebesar 38 orang atau sebanyak 37,7 %. Yang disusul dengan pegawai Swasta yang berjumlah 35 orang atau sebanyak 35,5%. Kemudian untuk pemohon yang paling sedikit yaitu yang berprofesi sebagai Purn. Tentara/Polisi dan yang tidak bekerja yaitu masingmasingn 1 orang atau sebanyak 1%.
Tabel 4.6 Jumlah Responden Berdasarkan Suku Bangsa No. Suku Jumlah Prosentase 1 Gorontalo 77 78.6% 2 Arab 1 1% 3 Bolaang Mongondow 5 5.1% 4 Bugis 3 3.1% 5 Jawa 5 5.1% 6 Minahasa 3 3.1% 7 Sangir Talaud 1 1% 8 Lainnya 3 3.1% Total 98 100% Sumber: Data primer yang diolah 2013 Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa para pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) yang paling banyak adalah Suku Gorontalo yaitu berjumlah 77 orang atau sebanyak 78,6%. Sedangkan suku yang paling sedikit adalah Suku Arab dan Suku Sangir Talaud yaitu masing-masing sebanyak 1 orang atau sebanyak 1%. Tabel 4.7 Jumlah Responden Berdasarkan Agama No. Agama Jumlah Prosentase 1 Islam 91 92.9% 2 Protestan 4 4.1% 3 Katolik 2 2.0% 4 Hindu 1 1% Total 98 100% Sumber: Data primer yang diolah 2013 Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa, jumlah responden atau jumlah pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) di Kantor Satlantas Polres Gorontalo Kota yang paling banyak adalah yang beragama islam yaitu berjumlah 91 orang atau sebanyak 92,9%. Dan jumlah responden atau jumlah pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) yang paling paling sedikit adalah yang beragama Hindu yaitu 1 orang atau sebanyak 1%. Dengan demikian, secara kualitatif dapat disimpulkan bahwa responden dalam penelitian ini secara dominan berusia antara 17-21 tahun berjenis kelamin lakilaki, yang tinggal di Kecamatan Kota Selatan dengan tingkat pendidikan akhir Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
dan Sederajat (SLTA/Sederajat) dengan
pekerjaan sebagai mahasiswa atau pelajar dan bersuku bangsa Gorontalo serta beragama Islam. 2. Analisis Kuantitatif a. Hasil Analisis Regresi Sederhana Hasil perhitungan dengan menggunakan alat bantu SPSS V 16 diperoleh hasil penghitungan diperoleh koefisien regresi dan nilai konstanta seperti pada tabel berikut:
Model 1
Tabel 8 Hasil Analisis Regresi Sederhana Koefisien Regresi Nilai t Nilai p
Konstanta
24.047
Persepsi Masyarakat 0,615 R 0.535 R Square 0.286 F 38.412 Sig. F 0.305 *) Signifikan secara statistik pada level α = 5% Persamaan
regresi
yang
5.272
0.001
6.198
0.000
menjelaskan
pengaruh
persepsi
masyarakat terhadap kinerja pelayanan adalah: Y = 24.047 + 0,615 X Interprestasi hasil persamaan di atas sebagai berikut : Nilai konstanta (a) sebesar 24.047 dengan asumsi menyatakan bahwa kinerja pelayanan sebesar 24.047. Dengan arti setiap ada kenaikan satu satuan skor variabel persepsi masyarakat konstan atau tetap. Koefisien regresi variabel persepsi masyarakat (b1) sebesar 0,615 menyatakan
bahwa
setiap
perubahan
persepsi
masyarakat
akan
meningkatkan kinerja pelayanan sebesar 0,615. b. Hasil Pengujian Hipotesis 1). Pengujian Ketepatan Model (Uji Statistik F) Berdasarkan hasil perhitungan tabel 8 di atas diperoleh nilai F sebesar 38.412 dengan signifikansi p sebesar 0,000. Jika dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 (sangat kecil) lebih kecil dari 0,05 adalah
signifikan pada α = 5%. Persamaan regresi dapat dinyatakan signifikan yang berarti bahwa secara bersama-sama persepsi masyarakat berpengaruh terhadap kinerja pelayanan.
2). Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t) Berdasarkan Uji t dalam tabel 4.13 di atas menunjukkan hasil sebagai berikut, Tingkat signifikansi t untuk variabel persepsi masyarakat adalah 0,000 yakni lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa persepsi masyarakat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pelayanan dalam pembuatan SIM di Polres Gorontalo Kota, dengan tingkat signifikansi 5%. Hal ini disebabkan oleh kinerja pelayanan dalam pembuatan SIM akan memberikan kepuasan kepada masyarakat Kota Gorontalo. c. Koefisien Determinan (R2) Besarnya pengaruh persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan dapat dilihat nilai korelasi dan koefisien determinasi (R2). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa secara simultan pengaruh persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan menunjukkan pengaruh sebesar 0,286 (28,6%). Pengaruh yang diperoleh cukup besar. Sedangkan 100% − 28,6% = 71.4% lainnya dipengaruhi faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Jika dilihat dari tingkat hubungan persepsi masyarakat dengan kinerja pelayanan, masuk dalam kategori kuat (erat) dengan besar korelasi 0,535 atau 53,5%. Berdasarkan hasil analisis data dan setelah dilakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh baik secara simultan maupun parsial antara (variabel bebas) persepsi masyarakat terhadap (variabel terikat) kinerja pelayanan dalam pembuatan SIM di Polres Gorontalo Kota. Berdasarkan hasil uji F tampak bahwa tingkat signifikansi F adalah 0,000 yakni lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa persepsi masyarakat
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pelayanan dalam Pembuatan SIM di Polres Gorontalo Kota dengan tingkat signifikansi 95%. Besarnya pengaruh persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan adalah 28,6% (R2). Hal ini berarti bahwa kinerja pelayanan selain dipengaruhi oleh persepsi masyarakat 28,6%, juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya diluar faktor yang diteliti dan dianalisis dalam penelitian ini adalah 71,4%, sehingga dapat dikatakan bahwa petugas dalam pembuatan SIM dalam menjalankan tugas-tugasnya diselesaikan dengan baik dan benar. Jika dilihat dari tingkat hubungan persepsi masyarakat dengan kinerja pelayanan, masuk dalam kategori kuat (erat) dengan besar korelasi 0,535 atau 53,5%. Berdasarkan Hasil pengujian hipotesis (X) menunjukkan bahwa persepsi masyarakat berpengaruh signifikan terhadap kinerja pelayanan, dengan tingkat signifikansi t untuk variabel persepsi masyarakat adalah 0,000 yakni lebih kecil dari 0,05. Pada tingkatan paling bawah proses persepsi membutuhkan kinerja pelayanan dalam menjalankan program yang telah ditetapkan di Satlantas Polres Gorontalo Kota.
Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Masyarakat pemohon Surat Izin Mengemudi yang dijadikan responden dalam penelitian ini secara dominan berusia antara 17-21 tahun berjenis kelamin laki-laki, yang tinggal di Kecamatan Kota Selatan dengan tingkat pendidikan
akhir
Sekolah
Lanjutan
Tingkat
Atas
dan
Sederajat
(SLTA/Sederajat) dengan pekerjaan sebagai mahasiswa atau pelajar dan bersuku bangsa Gorontalo serta beragama Islam. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Satlantas Gorontalo Kota dengan signifikansi 28,6%
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) yaitu sebesar 53,5%.
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian yang telah diuarikan di atas, maka dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Para petugas Satlantas khususnya yang bertugas dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) hendaknya tidak mengabaikan penilaian masyarakat (persepsi masyarakat) agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat semakin lebih baik dan kepercayaan masyarakat terhadap Polisi khususnya Satlantas menjadi lebih baik dimata masyarakat. 2. Terkait kinerja pelayanan pembuatan SIM di Satlantas Polres Gorontalo
Kota
hendaknya
pelayanan
yang
diberikan
kepada
masyarakat lebih diefisienkan dan dipermudah sehingga daya tarik masyarakat untuk membuat SIM meningkat.
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Edisi Revisi 2010. Cet:14. Prasetyo, Bambang dan Jannah, Lina Miftahul. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Hasan, Iqbal. 2004. Analaisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.. Sunyoto, Danang. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Cet.1. Yogyakarta:Media Pressindo.