SYARAT UMUM MEMPEROLEH SIM (SURAT IZIN MENGEMUDI) Berikut macam-macam SIM, yaitu: 1. SIM A 2. SIM B1 3. SIM B2 4. SIM C
HUBUNGAN SIM DENGAN KENDARAAN
1. SIM A Surat keterangan izin mengemudi untuk kendaraan yang berukuran 200 kg ke bawah. 2. SIM B1 Surat keterangan izin mengemudi untuk kendaraan yang berukuran 2.000 kg ke atas. 3. SIM B2 Surat keterangan izin mengemudi untuk kendaraan yang berukuran 2 ton ke atas ditambah gandengan. 4. SIM C Surat keterangan izin mengemudi untuk kendaraan beroda 2 untuk ukuran 70 cc ke atas. 5. SIM Kendaraan jenis IV (SIM A Khusus) Surat keterangan izin mengemudi untuk kendaraan penumpang umum yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Misal: Mincar, Bajaj, Helicak, Mobet, Betor, dan lain-lain.
SYARAT-SYARAT UMUM PENGAMBILAN SIM 1. SIM A (untuk kendaraan Roda 4) - cukup umur 18 tahun
1
-
sehat jasmani dan rohani tahu/mengerti akan tata tertib/peraturan lalu lintas cakap mengendarai kendaraan untuk SIM A menyediakan pas foto 4 (empat) lembar ukuran 2X3.
2. SIM B1 (untuk kendaraan Roda 6) - cukup umur 21 tahun - telah memiliki SIM A yang telah berumus minimal 100 hari dari tanggal pengeluaran SIM - sehat jasmani dan rohani - lulus ujian teori dan praktik untuk jenis kendaraan SIM B1 - menyediakan pas foto 6 (enam) lembar ukuran 2X3.. 3. SIM B2 - cukup umur 21 tahun - telah memiliki SIM B1 yang telah berumur 100 hari dari tanggal pengeluaran SIM - sehat jasmani dan rohani - lulus ujian praktik untuk jenis kendaraan SIM B2 - menyediakan pas foto 6 (enam) lembar ukuran 2X3. 4. SIM C (untuk kendaraan Roda 2) - memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk) - cukup berumur 17 tahun - sehat jasmani dan rohani - tahu/mengerti akan tata tertib/peraturan lalu lintas - cakap mengendarai kendaraan jenis SIM C - menyediakan pas foto 4 (empat) lembar ukuran 2X3. Jenis Golongan dan Persyaratan SIM (Surat Izin Mengemudi) di Indonesia SIM (Surat Izin Mengemudi atau Drive License) Pasal 77 ayat (1) UU No.22 Tahun 2009, adalah merupakan bukti registrasi administrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Kepolisian Repubklik Indonesia (Polri) kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil
2
mengemudikan kendaraan bermotor. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan. Peraturan perundang-undangan terbaru adalah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 yang menggantikan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992. UU No. 14 Tahun 1992 telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, tetapi Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 yang menjelaskan UU No. 14 Tahun 1992 dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009. Di tulisan sebelumnya dapat dibaca tentang Peraturan dan SNI Angkutan Jalan Perhubungan Darat. Menurut peraturan tersebut (Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009), Jenis SIM dibagi atas 2 kelompok : Surat Izin Mengemudi Kendaraan Bermotor perseorangan Surat Izin Mengemudi Kendaraan Bermotor Umum Golongan SIM perseorangan (Golongan SIM berdasarkan Pasal 80 UU No. 22 Tahun 2009) SIM A, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang perseorangan dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3.500 kg. Termasuk jenis Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia SIM B1, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang perseorangan dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 kg SIM B2, untuk mengemudikan Kendaraan alat berat, Kendaraan penarik, atau Kendaraan Bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan perseorangan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan lebih dari 1.000 kg. SIM C, untuk mengemudikan Sepeda Motor. SIM D, untuk mengemudikan kendaraan khusus bagi penyandang cacat. Golongan SIM Umum (Golongan SIM Umum berdasarkan Pasal 82 UU No. 22 Tahun 2009:) SIM A Umum, untuk mengemudikan kendaraan bermotor umum dan barang dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3.500 kg. Termasuk jenis Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia yang dijadikan mobil umum ber-plat warna kuning. SIM B1 Umum, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang umum
3
dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 kg. SIM B2 Umum, untuk mengemudikan Kendaraan penarik atau Kendaraan Bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan lebih dari 1.000 kg. Persyaratan pemohon SIM perseorangan berdasarkan Pasal 81 ayat (2), (3), (4), dan (5) UU No. 22 Tahun 2009 : Usia 16 tahun untuk SIM C 17 tahun untuk SIM A dan D 20 tahun untuk SIM B1 21 tahun untuk SIM B2 Administratif memiliki Kartu Tanda Penduduk mengisi formulir permohonan rumusan sidik jari Kesehatan sehat jasmani dengan surat keterangan dari dokter sehat rohani dengan surat lulus tes psikologis Lulus ujian ujian teori ujian praktek dan/atau ujian ketrampilan melalui simulator. Syarat tambahan berdasarkan Pasal 81 ayat (6) UU No. 22 Tahun 2009 bagi setiap Pengemudi Kendaraan Bermotor yang akan mengajukan permohonan : Surat Izin Mengemudi B1 harus memiliki SIM A sekurangkurangnya 12 (dua belas) bulan; dan Surat Izin Mengemudi B2 harus memiliki SIM B1 sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan Persyaratan permohonan SIM Umum berdasarkan Pasal 83 ayat (1), (2), dan (3) UU No. 22 Tahun 2009 : Persyaratan Usia SIM A Umum 20 tahun SIM B1 Umum 22 tahun SIM B2 Umum 23 tahun Persyaratan Khusus Lulus Ujian Teori Lulus Ujian Praktik Syarat tambahan berdasarkan Pasal 8 ayat (4) UU No. 22 Tahun 2009 : Permohonan SIM A Umum harus memiliki SIM A sekurang-kurangnya 12 bulan Permohonan SIM B1 Umum harus memiliki SIM B1 atau SIM A Umum sekurang-kurangnya 12 bulan Permohonan SIM B2 Umum harus memiliki SIM B2 atau SIMB1 Umum sekurangkurangnya 12 bulan Kemudahan : SIM untuk kendaraan bermotor dapat digunakan sebagai SIM kendaraan bermotor yang jumlah beratnya sama atau lebih rendah, sebagai berikutPasal 84 UU No. 22 Tahun 2009: SIM A Umum dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan bermotor yang seharusnya menggunakan SIM A. SIM B1 dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan bermotor yang seharusnya menggunakan SIM A. SIM B1 Umum dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan
4
bermotor yang seharusnya menggunakan SIM A, SIM A Umum, dan SIM B1. SIM B2 dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan bermotor yang seharusnya menggunakan SIM A dan SIM B1. SIM B2 Umum dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan bermotor yang seharusnya menggunakan SIM A, SIM A Umum, SIM B1, SIM B1 Umum, SIM B2. Ketentuan Pidana : Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak dapat menunjukkan Surat Izin Mengemudi yang sah Kendaraan Bermotor yang dikemudikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (5) huruf b dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan dan/atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) (Pasal 288 ayat (2) UU No.22 Tahun 2009). Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) (Pasal 281 UU No.22 Tahun 2009). Sumber : Undang-undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3494)
PERPANJANG SIM C TERLABAT 6 HARI Pak, mau tanya, kalau saya mau perpanjang SIM C saya, tp sudah telat 2 minggu, karena kelupaan, apakah masih bisa dimobil sim keliling? apakah akan kena denda? mohon informasinya. terima kasih. Jawaban : Sim yang masa berlakunya jhabis kurang dari 1 th masih bisa di perpanjang di mobil keliling maupun di Kewilayahan dan tidak dikenakan denda, terima kasih. (Aipda Tarmin) SIM atau Surat Ijin Mengemudi yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Driving Lisence adalah surat yang mutlak harus dimiliki oleh seseorang yang mengendarai kendaraan bermotor, bisa sepeda motor,
5
mobil, dll. Masa berlaku SIM adalah 5 tahun sehingga sebelum masa berlaku habis, kita diwajibkan untuk memperpanjang SIM kita tersebut. Namun, bila karena satu lain hal terjadi keterlambatan memperpanjang SIM, maka ada ketentuan bahwa keterlambatan perpanjangan SIM maksimal 1 tahun, kita masih bisa melakuka proses perpanjangan SIM seperti biasa. namun, bila terlambat memperpanjang lebih dari masa 1 tahun, maka kita diwajibkan untuk mengikuti proses pembuatan SIM dari awal, tidak bisa melakukan proses memperpanjang SIM dan harus membuat SIM baru. Biaya perpanjangn SIM sebenarnya sudah ditentukan oleh PP NO. 50 Tahun 2010 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada lampiran angka romawi I. Pada lampiran itu tertera jelas bahwa: * Pada huruf A, nomor 2 tentang perpanjangan SIM A adalah sebesar Rp 80.000,- per penerbitan * Pada huruf B nomor 2 tentang perpanjangan SIM B1 adalah sebesar Rp 80.000,- per penerbitan * Pada huruf D nomor 2 tentang perpanjangan SIM C adalah sebesar Rp 75.000,- per penerbitan * Pada huruf E nomor 2 tentang perpanjangan SIM D (SIM khusus untuk penyandang cacat) adalah sebesar Rp 30.000,- per penerbitan * Pada huruf F nomor 2 tentang perpanjangan SIM Internasional adalah sebesar Rp 225.000,- per penerbitan Namun diluar biaya yag sudah ditetapkan diatas, akan ada tambahan yang dikenakan kepada seseorang yang memperpanjang SIM, diantaranya adalah: Biaya pendaftaran : besarnya tergantung dari daerah tempat memperpanjang SIM tersebut. Bahkan ada beberapa wilayah yang tidak membebankan biaya pendaftaran ini. Biaya cek kesehatan: biaya ini mutlak harus dikeluarkan karena setiap proses perpanjangan SIM pasti memerlukan surat keterangan dokter yang menyatakan kondisi kesehatan kita. Besarnya biaya cek kesehatan ini besarnya Rp 20.000,-
6
Biaya Asuransi: mungkin yang dimaksud disini adalah biaya asuransi
jasa raharja bila terjadi kecelakaan. Tidak semua wilayah menambahkan biaya asiransi ini pada proses perpanjangan SIM. Besarnya antara Rp 30.000,- sampai dengan Rp 40.000, Biaya iuran PMI: biaya ini sebesar Rp 3.000,- yang pada kenyataannya tidak semua wilayah menarik biaya PMI ini.
TERLAMBAT PERPANJANGAN SIM, HARUS BUAT BARU Masyarakat yang akan mengajukan permohonan perpanjangan masa berlakunya Surat Izin Mengemudi (SIM, mulai tahun 2012) ini harus mendaftar sebelum batas waktu berlakunya habis. Jika sudah habis waktu berlakunya dan terlambat melakukan perpanjangan maka pemilik SIM harus mengajukan permohonan SIM baru sesuai
golongannya. Hal tersebut dijelaskan Kasat Lantas Polres Bantul AKP Setyo Hery Purnomo didampingi Baur SIM Aiptu Sutata, Sabtu (30/6) usai mengikuti upacara kenaikan 157 anggota Polres Bantul di halaman Mapolres Bantul. Menurut Kasat AKP Heri, peraturan tersebut sesuai Peraturan Kepala Kepolisian Negara RI (Perkap) no 9 tahun 2012 tentang SIM, yang sekarang sudah mulai disosialisasikan. Sebelum ada Perkap no 9 tahun 2012 ini, perpanjangan masa berlakunya SIM ada tolerensi batasan sampai 1 tahun. "Sebelum terlambat lebih dari 1 tahun kalau dulu masih dapat diperpanjang, tetapi sekarang tidak," jelasnya. SIM mati apakah ada denda-nya? Apakah perlu ujian ulang?
Pertanyaan di atas sering ditanyakan kepada saya, saya akan mencoba menjawab dengan ringkas, padat, dan terpercaya...
7
Apabila masyarakat datang ke SAT-PAS(Satuan Penerbitan SIM), mereka dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan, yaitu: A. pemohon SIM baru, dan B. pembaharuan SIM (karena habis masa berlaku, rusak, hilang, atau rubah identitas(alamat)). Nah, biayanya untuk baru adalah Rp. 75.000, dan Pembaharuan Rp. 60.000. SIM berlaku selama 5 tahun*, dan dapat diperpanjang kembali TANPA DIADAKAN UJIAN APAPUN**, selama tidak lebih dari 1 tahun***. Apabila lebih dari 1 tahun, tidak akan dikenakan denda, kita hanya memandang sebagai pemohon SIM baru. * Pasal 214, PP No. 44, Tahun 1993 ** Pasal 224, ayat 1, PP No. 44, Tahun 1993 *** Pasal 224, ayat 3, PP No. 44, Tahun 1993 Bagaimana sekarang? Sudah jelas? NB: Yang saya beri huruf kapital, tolong disampaikan kepada rekan-rekan yang lain, karena tanpa mengetahui hal itu, seringkali dipakai kesempatan oleh calo... calo akan berlagak bahwa dia kenal dengan polisi, dan bila melalui dia, perpanjangan SIM bisa TANPA UJIAN... lalu setelah SIM tercetak, pemohon SIM perpanjangan mengucapkan terima kasih dengan luar biasa plus memberi bonus kepada calo... Aneh tapi nyata bukan? Dan herannya, fenomena itu masih umum terjadi di Sat-pas2 di seluruh Indonesia...
PERUBAHAN ALAMAT KTP UNTUK SIM pak, mau tanya, alamat pada KTP saya berubah RT/RW dan kelurahannya sedangkan jalan dan nomor rumahnya masih sama,(rumahnya ya itu-itu juga, nggak pindah) hal ini terjadi karena
8
lokasi komplek perumahan berada di batas kelurahan apakah berpengaruh pada perpanjangan SIM nantinya? apakah nantinya saya membikin baru SIM saya atau cukup perpanjangan saja? mohon jawabannya pak dan salam POLRI...!! Jawaban: Perubahan alamat pada KTP tidak mempengaruhi pada saat SIM akan di perpanjang, nantinya alamat akan di sesuaikan, silahkan di perpanjang dan tidak perlu membuat SIM baru, terima kasih (AIPDA Tarmin)
JAKARTA (DP) – SIM (Surat Izin Mengemudi) adalah syarat mutlak bagi para pengendara kendaraan bermotor. Meski pengendara lihai memacu kendaraannya, namun jika tanpa SIM, Anda tak berhak berkendara di jalan raya. Nah, bagi bro & sis yang belum memiliki atau ingin memperpanjang masa SIM, NTMC (National Traffic Management Center) Korlantas Polri (Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia) menginformasikan
9
pada halaman Facebook-nya perpanjang SIM.
mengenai
syarat
pembuatan
dan
Perlu diingat, hindari bujuk rayu calo dan oknum petugas yang menawarkan “jasa bantu” dengan tarif yang tak sewajarnya. Tentu, itu akan merugikan anda sendiri dan menyuburkan budaya korupsi di negeri ini. Berdasarkan PP No. 50 Tahun 2010, tarif yang dikenakan untuk pembuatan baru SIM A, SIM B I, dan B II, masing-masing Rp 120 ribu — sebelumnya Rp 75 ribu. SIM C sebesar Rp 100 ribu dari sebelumnya Rp 75 ribu. SIM D (khusus penyandang cacat) Rp 50 ribu. Untuk SIM International sebesar Rp 250 ribu. Tempat pembuatannya, calon pengendara harus mendatangkan Mapolres (Markas Kepolisian resor) setempat dengan membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk) asli berikut fotocopy-nya. Namun, khusus wilayah Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Depok, berada di Satpas SIM di Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat. Selanjutnya, setiap calon pengendara akan mengikuti ujian teori seputar peraturan lalu-lintas yang berlaku. Bagi yang lolos uji teori, diteruskan dengan uji praktik mengendarai kendaraan, baik kendaraan roda-dua dan kendaraan roda-empat. Berbeda dengan pembuatan SIM baru, perpanjang SIM dapat dilakukan di SIM keliling di daerah masing-masing, sesuai dengan jadwal keberadaan yang telah ditentukan. Setiap pengendara harus membawa serta KTP asli dan fotokopinya, dan SIM asli plus fotokopinya. Tarif yang dikenakan tentunya lebih murah dari pembuatan baru, yakni sebesar Rp 80 ribu dari sebelumnya Rp 60 ribu untuk SIM A, SIM B I, SIM B II. SIM C sebesar Rp 75 ribu dari sebelumnya Rp 60 ribu, SIM D sebesar Rp 30 ribu dan SIM International Rp 225 ribu.
10
Kalau begitu sebaiknya Anda membayar dan mengikuti sesuai prosedur yang ada. Selamat berjuang… [dp/Kuh] Biaya Perpanjangan SIM C Biaya Perpanjangan SIM C, berdasarkan PP no 50 tahun 2010 (tentang Jenis dan tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak), adalah sebesar Rp. 75.000,-. Tapi belum ditambah biaya lain seperti surat dokter. Berdasarkan pengalaman langsung (tanpa calo), minggu lalu di kantor Samsat Kab.Purworejo Jateng, ketika mengurus perpanjangan SIM C, dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp. 15.000,-. Ditambah biaya dokter Rp. 20.000,dan biaya asuransi Rp. 31.000,- . Sehingga total adalah Rp. 141.000,-. Setelah memasang status di twitter, ada dua orang teman yang merespon. Seorang teman dari Kab.Karanganyar jateng dan Sleman DIY. Ternyata biaya perpanjangan SIM C berbeda. Berikut ini adalah screenshot-nya. Di Kabupaten Karanganyar Jateng, total biaya perpanjangan SIM C adalah : Rp. 75.000,- + Rp. 20.000,- + Rp. 1.000,- + Rp. 1.500,- = Rp. 97.500,Di Kabupaten Sleman DIY, total biaya perpanjangan SIM C adalah : Rp. 75.000,- + Rp. 20.000,- + Rp. 3.000,- = Rp. 98.000,-
11
Di Kabupaten Purworejo Jateng, total biaya perpanjangan SIM C adalah : Rp. 75.000,- + Rp. 20.000,- + Rp. 15.000,- + Rp. 31.000,- = Rp. 141.000,Wah ternyata lebih mahal ya, lumayan selisih Rp.40.000,-. Katanya biaya pendaftaran per daerah bisa berbeda-beda, sedangkan biaya asuransi opsional penawaran. Lalu, berapa biaya perpanjangan SIM C di daerahmu?
SEBUAH CATATAN Catatan : …………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………..(Zein Al- Abied)………
12