PROGRAM KERJA 2009 & RENCANA KERJA 2010 DITJEN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA Disampaikan oleh :
DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA pada Rapat Kerja Departemen Perindustrian dengan Dinas Propinsi/Kabupaten/Kota Manado, 17 - 20 Maret 2009 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN
Daftar Isi
Halaman
I.
Latar Belakang ………………………………….………….………
II.
Kebijakan Pengembangan Industri Agro dan Kimia
1
Jangka Menengah Tahun 2005-2009 …………………..……….
8
III.
Program dan Kegiatan Pokok Tahun 2005-2009 ……………..
9
IV.
Arah Pengembangan Tahun 2010-015 ……………………….... 16
V.
Rencana Program g Pokok Tahun 2010 ……..…………………… 17
VI.
Rencana Kegiatan Tahun 2010 ………………………………….. 18
I. LATAR BELAKANG Industri agro dan kimia memiliki peranan yang sangat startegis dalam struktur industri Indonesia. Industri agro dan kimia sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia, karena ketersediaan sumber bahan baku yang cukup.
1
KINERJA INDUSTRI AGRO DAN KIMIA REALISASI PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2008 DAN TARGET PERTUMBUHAN TAHUN 2009
2
Sumbangan Cabang-cabang Industri Terhadap PDB sektor Industri Non Migas g Tahun 2008
Industri barang lainnya, 1% Industri alat angkut, mesin dan peralatan, peralatan 35%
Industri makanan, minuman dan tembakau, 27% Industri barang kayu dan hasil hutan, 4%
Industri tekstil, barang kulit & alas kaki, 10% Industri logam dasar, besi dan baja, 2%
Industri kertas dan barang cetakan, 5%
Industri semen & bahan galian non logam, 3%
Industri pupuk, kimia & barang dari karet, 13%
3
Kontribusi Industri Agro dan Kimia pada PDB sektor Industri Non Migas Tahun 2008
Industri alat angkut, mesin dan peralatan, 35%
Industri barang lainnya, 1%
Industri tekstil, barang kulit & alas kaki, 10% Industri logam dasar, besi dan baja, 2%
Industri Agro dan Kimia, 52%
4
PERKEMBANGAN NILAI EXPORT – IMPORT PRODUK INDUSTRI AGRO DAN KIMIA TAHUN 2004 - 2008 TAHUN URAIAN
NO
2004
2005
2006
1.
Makanan Makanan, Minuman, dan Tembakau
3.925.661.661
4.351.386.214
5.303.467.580
2.
Furniture dan Barang Kayu Olahan Lainnya
4.498.969.076
4.518.978.828
4.754.646.932
3.
Pulp, Kertas dan Barang dari Cetakan
2.817..614.614
3.257.482.566
3.983.267.481
4.
Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet
6.219.639.268
6.866.525.242
9.259.070.504
5.
Semen dan Barang Galian Bukan Logam
1.443.046.414
1.584.559.585
1.848.896.265
Total Expor
18 904 931 033 18.904.931.033
25 149 348 762 25.149.348.762
20 578 932 435 20.578.932.435
2007 7.479.795.129 4.437.668.815
2008 *) 7.352.638.612 4.141.822.683
4.440.493.818
3.894.313.078
11.312.332.231
11.971.841.200
1.954.987.637
1.931.332.287
29 625 277 630 29.625.277.630
29 291 947 860 29.291.947.860
TAHUN URAIAN
NO
2004
2005
4.792.801.440
6.043.362.593
5.943.743.406
9.468.738.748
317.121.926
455.644.676
541.178.776
552.002.352
2006
2007
2008 *)
1.
Makanan Makanan, Minuman, dan Tembakau
2.
Furniture dan Barang Kayu Olahan Lainnya
3 3.
P l Pulp, K Kertas t d dan B Barang d darii C Cetakan t k
3 511 495 754 3.511.495.754
3 238 287 512 3.238.287.512
3 421 504 507 3.421.504.507
3 560 888 085 3.560.888.085
3 418 452 562 3.418.452.562
4.
Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet
7.298.151.174
6.840.655.822
7.347.770.842
7.996.373.248
8.436.173.777
5.
Semen dan Barang Galian Bukan Logam
3.486.798.941
3.559.115.340
4.180.196.274
2.314.157.567
2.114.111.322
Total Impor
19.329.257.900
19.998.543.193
21.348.859.705
23.881.336.424
23.847.447.678
Neraca
( 424.326.867 )
3.800.489.057
5.743.941.206
5.444.500.186
* ) Prognosa
240.010.591
580.389.242
9.326.707.667
5
ESKPOR-IMPOR PRODUK INDUSTRI AGRO DAN KIMIA TAHUN 2004-2008 35.000
29.625
30.000
25.149
US$ $ Juta
25.000 20.000 15.000
29.292
20.579
18.905
23.881
21.349
23.847
19.999
19 329 19.329
10.000 5 000 5.000 (5.000)
5.744
3.800
5 445 5.445
580
(424) 2004
2005 Tahun
2006
2007
EKSPOR
2008 *)
IMPOR
NERACA
6
PERMASALAHAN DAN UPAYA PENYELESAIAN MASALAH PERMASALAHAN 1 1.
2. 3. 4 4.
5. 6 6.
Keterbatasan K t b t i f t kt infrastruktur (jalan, pelabuhan, listrik, gas bumi); Insentif yang belum se ya g masih as be u bersaing; Suku bunga perbankan yang masih tinggi; B fl kt Berfluktuasinya i h harga b h bahan baku industri makanan dan minuman di pasar internasional;; Sebagian bahan baku diekspor dalam bentuk primer maupun bahan setengah jadi;; M l Melemahnya h pasar ekspor k untuk beberapa produk IAK;
7. Masuknya produk makanan dan dari d minuman i d i negara lain l i yang mengalihkan pasar.
UPAYA 1. K Koordinasi di i dengan d I t Intansi i terkait (pusat dan Daerah) meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk industri; 2. Pemberian insentif administrasi, Fiskal dan Moneter ; 3 Memberikan 3. M b ik subsidi b idi bunga b untuk revitalisasi industri Gula; 4. Pemberian fasilitas BMDTP atau PPNDTP; 5. Dikenakan tata niaga ekspor muapun pengenaan bea keluar untuk komoditi tertentu; 6. Mencari pasar baru di Timur Tengah atau Eropa Timur melalui promosi 7. 7 Verifikasi di negara asal maupun negara tujuan. 7
II. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA JANGKA MENENGAH TAHUN 2005 – 2009
Kebijakan Pokok
Kebijakan P Penunjang j (Mengatasi Permasalahan Akt l) Aktual)
1. Penciptaan iklim usaha yang kondusif terhadap industri inti, pendukung dan terkait baik melalui tariff, safeguard, standard wajib dan lain-lain. 2 Pengembangan 2. P b kketerkaitan t k it iindustri d tib baik ik d dalam l penyediaan bahan baku, setengah jadi maupun barang jadi. 3 Pengembangan teknologi dan kemampuan SDM dalam 3. mendukung pengembangan klaster.
1. Antisipasi dan penanganan permasalahan aktual sektor Industri Agro dan Kimia (IAK) 2. Mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi dan urusan pemerintahan tertentu di bidang IAK
8
III.
PROGRAM DAN KEGIATAN POKOK TAHUN 2005 – 2009
1. Pengembangan Klaster Industri Agro dan Kimia A. Forum komunikasi pengembangan 14 klaster industri di Pusat B. Pengembangan 14 klaster prioritas pada lokus pengembangan klaster industri agro dan kimia di daerah (dana dekonsentrasi). C. Fasilitasi dan pembangunan pusat/kawasan pengembangan klaster industri agro dan kimia D Peningkatan keterkaitan/kerjasama kemitraan antara industri agrokim dengan industri penunjang/pemasok bahan baku atau antara stake holder yang terlibat dalam klaster industri agro dan kimia E. Pemetaan bahan baku,, sumber daya y manusia,, industri pendukung p g dan terkait dalam pengembangan klaster industri. 9
TERCAPAINYA SASARAN PERTUMBUHAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA
KLASTER S
PERKEMBANGAN 14 KLASTER INDUSTRI AGRO DAN KIMIA
INDUSTRI KAKAO
INDUSTRI KELAPA SAWIT
INDUSTRI BUAH
INDUSTRI KAYU
INDUSTRI KELAPA INDUSTRI TEMBAKAU
INDUSTRI KARET INDUSTRI PULP KERTAS
INDUSTRI KOPI
INDUSTRI PETROKIMIA
INDUSTRI GULA
INDUSTRI SEMEN
INDUSTRI HASIL LAUT
MENINGKATNYA DAYA SAING INDUSTRI AGRO DAN KIMIA
RENCANA AKSI PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN KLASTER
INDUSTRI KERAMIK
10
PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI AGRO DAN KIMIA DI KAWASAN TIMUR INDONESIA NO.
NAMA KLASTER
LOKASI
1.
Kelapa
Sulawesi Utara
2.
Kakao
Sulawesi Selatan
3.
Tembakau
Nusa Tenggara Barat
4 4.
Petrokimia
Kalimantan Timur
5.
Keramik
Kalimantan Barat
6.
Pengolahan Ikan
Maluku
11
PROGRAM DAN KEGIATAN POKOK TAHUN 2005 – 2009 ( Lanjutan ……………) 2. Kegiatan Non Klaster Industri Agro dan Kimia a. Antisipasi dan penanganan permasalahan aktual sektor industri 1). Pengkajian dalam rangka pemecahan masalah dan perumusan usulan kebijakan iklim dan perlindungan (tarif dan non tarif) 2). Monitoring produk industri strategis : pupuk, semen, garam, gula, terigu dan produk kimia berbahaya : bahan senjata kimia, bahan peledak dll. b. Koordinasi Eksternal 1). Kerjasama internasional (WTO, APEC, ASEAN-China, ASEANIndia ASEAN-Jepang India, ASEAN Jepang dll) 2). Meningkatkan kerjasama sinergi dengan asosiasi, instansi, lembaga pusat dan daerah 12
KEGIATAN DITJEN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA TAHUN 2009 YANG TERKAIT DENGAN DAERAH KAWASAN TIMUR INDONESIA (KTI) URAIAN
KEGIATAN TAHUN 2009
LOKASI
Kakao
► Pameran dan Lomba Nasional Produk Kakao dan Coklat Olahan ► Fasilitasi pengembangan industri kakao dalam rangka mendukung k kawasan kakao k k terpadu t d
Jagung
► Pengembangan industri pengolahan tepung jagung
Pakan Ternak
► Pengembangan industri pengolahan pakan ternak unggas
Sulsel
Pangan
► Pengembangan industri berbasis ubi jalar/ batatas (Pengolahan p g dan Biskuit)) Tepung ► Bantuan peralatan pengolahan ikan di Papua Barat
Papua
Bahan Baku Kayu ► Fasilitasi/Dukungan Pembangunan Terminal Bahan Baku Kayu/ dan Rotan Rotan Keramik/Marmer
► Studi kelayakan pembangunan kawasan industri bahan baku keramik ► Pengembagan pusat desain produksi dan pemasaran marmer
Sumbar & Sulsel Sulsel
Gorontalo
Papua Barat Sulut, Sultra,
Kalbar Sulsel
13
KEGIATAN DITJEN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA TAHUN 2009 YANG TERKAIT DENGAN DAERAH KAWASAN TIMUR INDONESIA (KTI) Lanjutan ……..
URAIAN
KEGIATAN TAHUN 2009
LOKASI
Garam Beryodium
► Peningkatan kualitas garam rakyat dan produksi garam beryodium ► Pengembangan kawasan sentra produksi dan pemasaran garam
Sulsel & NTB Sulsel & NTB
Tembakau
► Peningkatan efisiensi pengolahan tembakau Virginia Flue Cured bahan bakar selain minyak tanah
NTB
Minyak Goreng
► Pengembangan industri minyak goreng kelapa
Semen
► Fasilitasi promosi investasi pembangunan pabrik semen di Papua Barat
Energi
► Pengembangan Industri Bahan Bakar Nabati
Maluku Papua Barat
Palu dan Papua
14
PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA TAHUN 2010
15
IV. ARAH PENGEMBANGAN TAHUN 2010-2015
RPJP RPJM KPIN RENSTRA RKP
Menyusun Peta Panduan Pengembangan IAK
KEBIJAKAN 1. Iklim Usaha Standar a da IAK 2. S
FASILITASI Bahan baku dan energi
Pengembangan P b Klaster Industri
Promosi Investasi
Penerapan Standar Produk Industri dan HKI
Revitalisasi/ Restrukturisasi IAK
Pengembangan SDM Industri
Peningkatan Kemampuan Teknologi IAK
Pengembangan Kerjasama IAK
Meningkatnya Nilai Tambah Produk IAK
Meningkatnya Penguasaan Pasar Produk IAK Menguatnya Penguasaan Teknologi IAK
Menguatnya Struktur IAK
Meningkatnya g y Persebaran IAK
16
V. RENCANA PROGRAM POKOK TAHUN 2010 PROGRAM POKOK
Rencana Kegiatan Pokok Ditjen IAK pada tahun 2010, Utamanya y dalam Mendukung sasaran strategis yaitu :
1. Penetapan Peta Panduan Pengembangan IAK 2. Penyusunan Usulan Kebijakan Insentif; 3. Fasilitasi Penyediaan Bahan Baku dan Energi; 4 Fasilitasi Promosi Investasi; 4. 5. Fasilitasi Restrukturisasi Industri; 6. Peningkatan Kemampuan Teknologi; 7 Pengembangan Klaster; 7. 8. Penerapan Standar dan HKI; 9. Pengembangan SDM IAK; 10 P 10.Pengembangan b K Kerjasama; j 11.Pengendalian dan Pengawasan.
17
VI. NO. 1.
RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 YANG TERKAIT DENGAN DAERAH SASARAN STRATEGIS Penatapan peta panduan pengembangan IAK
KEGIATAN 2010
1. 2 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Menetapkan peta panduan industri prioritas sesuai dengan Renstra 20102015; Menyusun peta panduan dalam rangka peningkatan nilai tambah; Menyusun peta panduan dalam rangka peningkatan pasar dalam negeri; Menyusun peta panduan dalam rangka peningkatan pasar dalam negeri; Menyusun peta panduan dalam rangka peningkatan kompetensi SDM; Menyusun peta panduan dalam rangka peningkatan Penguasaan teknologi; Menetapkan peta panduan dalam rangka penguatan struktur IAK; Menyusun peta panduan dalam rangka peningkatan persebaran industri IAK:
18
RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 ((lanjutan j ….)) NO.
SASARAN STRATEGIS
2.
Fasilitasi Penyediaan Bahan Baku dan Energi
Bantuan Peralatan : Dukungan Pembangunan fasilitas bahan baku kayu
Fasilitasi Promosi Investasi
1 Penyusunan FS dan Profil Investasi 1. Pembangunan Pabrik Semen 2. Penyusunan FS dan Profil Investasi Pebangunan Pabrik Petrokimia
3 3.
KEGIATAN 2010
PROVINSI
Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur Papua Barat
19
RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 (lanjutan ….) NO. 4.
SASARAN STRATEGIS Peningkatan Kemampuan Teknologi IAK
KEGIATAN 2010 Bantuan Alat : 1. Pengolahan minyak goreng kelapa
PROVINSI Sulawesi Selatan
2. Pakan Ternak
Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan
3. Pengolahan ikan
Maluku, NTB
4. Pengolahan biji kakao fermentasi
Sulawesi Tengah
g minyak y g goreng g sawit 5. Pengolahan
Kalimantan Timur
6. Pengolahan kopi
Sulawesi Selatan
7. Pengolahan kayu
Sulawesi Selatan
8 Peningkatan kualitas industri barang 8. karet
Kalimantan Barat
8. Pengolahan bahan baku keramik
Kalimantan Barat
9 Pengolahan 9. P l h garam b beryodium di
NTB NTT, NTB, NTT Sulsel S l l
20
BEBERAPA INDUSTRI AGRO DAN KIMIA YANG POTENSIAL UNTUK DIKEMBANGKAN No
Kabupaten/Kota
Kelompok Industri/Komoditi
1
Sumba Timur
Pengolahan Rumput Laut
2
Kota Baru
Pengolahan Rumput Laut
3
Kep. Talaud
Pengolahan Ikan
4
Luwu
Pengolahan Rumput Laut
5
Seram Bag Barat
Pengolahan Ikan
6
Kota Ambon
Ikan Asap
7
Maluku Tenggara Barat
Pengolahan Rumput Laut
8
Sorong
Pengolahan Ikan
9
Raja Empat
Pengolahan Ikan Asin
10
Sintang
Karet
11
Pontianak
Karet
12
Kota Waringin Timur
Karet
13
Kapuas p
Karet
14
Sekadau
Crumb Rubber
15
Tapin
Kaolin
16
Lombok Timur
Tembakau
17
Kota Makasar
Sirup Markisa 21
No
Kabupaten/Kota p
Kelompok p Industri/Komoditi
18
Gowa
Sirup Markisa
19
Tana Toraja
Kopi Bubuk
20
Nabire
Jeruk Manis
21
Tomohon
Buah, Sayur dan Bungah
22
Nunukan
Kakao
23
Poso
Kakao
24
Parigi Moutong
Kakao
25
Kolaka Utara
Kakao
26
Polewali Mandar
Kakao
27
Mamuju
Kakao
28
Kota Gorontalo
Pengolahan g Pisang g
29
Manokwari
Kakao
30
Bengkayang
Pakan Ternak
31
Kota Bitung
Kelapa
32
Selayar
Kelapa
33
Halmahera Tengah
Kelapa
34
Halmahera Barat
Kelapa
35
Biak Numfor
Kelapa 22
HAL- HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGAJUAN BANTUAN MESIN DAN PERALATAN OLEH KABUPATEN/KOTA
Syarat-Syarat : 1.
Merupakan upaya untuk mendukung pengembangan industri sesuai dengan kompetensi inti industri daerah
2.
Diusulkan oleh pejabat yang berwenang setelah dikonsultasikan dengan Dinas yang membidangi industri di Propinsi
3.
Disertai/dilengkapi dengan dokumen pendukung antara lain plan p pengembangan g g komoditi terpilih p business p
4.
Pengembangan komoditi terpilih tersebut harus tercantum dalam renstra pengembangan daerah
5.
Tersedia Dana Pendampingan
23
MEKANISME PENGAJUAN BANTUAN MESIN DAN PERALATAN OLEH KABUPATEN/KOTA
Dep. p Perindustrian Ditjen IAK
Bantuan Mesin/ Peralatan
- Berdasarkan skala prioritas - Diusulkan dalam RKAKL
Peta Panduan Kompetensi Inti
Usulan Bantuan Mesin Peralatan - Rekomendasi Dinas Propinsi - Renstra Pengembangan Daerah - Bisnis Plan - Menyiapkan dana pendamping
Rencana Aksi Daerah 24