Profil Anggota DPR dan DPD RI 2014-2019 Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia 26 September 2014
Pokok Bahasan 1. Keterpilihan Perempuan di Legislatif Hasil Pemilu 2014 2. Hasil Survei Persepsi Pemilih di DKI Jakarta 3. Profil Anggota DPR RI 2014-2019 4. Profil Anggota DPD RI 2014-2019
Perempuan di Legislatif DPD RI
DPR RI
DPRD Provinsi
28.80 %
DPRD Kab/Kota
16%
14%
18%
17%
Pemilu 2009 Pemilu 2014
25.80 %
Pemilu 2009 Pemilu 2014
15.85 %
12%
Pemilu 2009 Pemilu 2014
Pemilu 2009 Pemilu 2014
Tren keterpilihan perempuan di lembaga legislatif saat ini cenderung mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pemilu 2009. Satusatunya yang mengalami kenaikan yaitu jumlah perempuan di tingkatan DPRD Kab/Kota yang pada pemilu 2009 keterpilihannya hanya 12% saat ini meningkat menjadi 14%
Kursi Perempuan di DPRD Provinsi : Sulawesi Utara Tertinggi (1) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
PROVINSI SULAWESI UTARA RIAU GORONTALO MALUKU JATENG KALTENG JABAR BANTEN SULAWESI SELATAN DKI JAKARTA BENGKULU SULTRA SULBAR SUMSEL LAMPUNG SULAWESI TENGAH NAD
TOTAL ANGGOTA 45 65 45 45 100 45 100 85 85 106 45 45 45 75 85 45 81
PEMILU 2014 JUMLAH KURSI PEREMPUAN 14 18 12 12 23 10 22 16 16 19 8 8 8 13 14 7 12
% JUMLAH PEREMPUAN 31.11 27.69 26.67 26.67 23.00 22.22 22.00 18.82 18.82 17.92 17.78 17.78 17.78 17.33 16.47 15.56 14.81
Kursi Perempuan di DPRD Provinsi : Sulawesi Utara Tertinggi (2) NO 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
PROVINSI KEP.RIAU SUMATERA UTARA JAWA TIMUR JAMBI KALIMANTAN SELATAN BANGKA BELITUNG DI YOGYAKARTA KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN BARAT PAPUA SUMATERA BARAT NTT BALI MALUKU UTARA NTB PAPUA BARAT
TOTAL ANGGOTA 45 100 100 55 55 45 55 55 65 57 65 65 55 45 65 45 2,114
PEMILU 2014 JUMLAH KURSI PEREMPUAN 6 13 13 7 7 5 6 6 7 6 6 6 5 4 5 1 335
% JUMLAH PEREMPUAN 13.33 13.00 13.00 12.73 12.73 11.11 10.91 10.91 10.77 10.53 9.23 9.23 9.09 8.89 7.69 2.22 15.85
Kabupaten/Kota dengan Persentase Kursi Perempuan > atau = 30% NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
PROVINSI SULAWESI UTARA JAWA BARAT KALIMANTAN TENGAH SUMATERA UTARA SULAWESI TENGGARA KALIMANTAN TENGAH PAPUA BARAT JAWA TIMUR ACEH JAWA TIMUR SULAWESI SELATAN SULAWESI SELATAN SUMATERA UTARA LAMPUNG JAWA BARAT JAWA TIMUR KALIMANTAN TENGAH SULAWESI UTARA SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH
KABUPATEN MINAHASA KOTA DEPOK BARITO SELATAN NIAS SELATAN KOTA KENDARI BARITO UTARA RAJA AMPAT SURABAYA ACEH TAMIANG KOTA MADIUN SINJAI BANTAENG LABUHAN BATU PRINGSEWU CIREBON KOTA KEDIRI PALANGKARAYA KOTA MANADO KOTA TOMOHON MOROWALI
KURSI TOTAL 35 50 25 35 35 25 20 50 30 30 30 25 45 40 50 30 30 40 20 30
KURSI PEREMPUAN 15 20 10 13 13 9 7 17 10 10 10 8 14 12 15 9 9 12 6 9
% KURSI PEREMPUAN 42.86% 40.00% 40.00% 37.14% 37.14% 36.00% 35.00% 34.00% 33.33% 33.33% 33.33% 32.00% 31.11% 30.00% 30.00% 30.00% 30.00% 30.00% 30.00% 30.00%
Hasil Survey Persepsi Pemilih dalam Pemilu Legislatif 2014 • Responden: 520 orang yang memilih pada Pemilu Legislatif dan mencoblos nama caleg (bukan hanya nama partai) • Teknik pengumpulan data: Riset lapangan dengan metode kuantitatif mencakup 3 daerah pemilihan (DAPIL) di Provinsi DKI Jakarta dengan proporsi berikut: 1. DKI Jakarta I (Jakarta Timur) : 160 responden 2. DKI Jakarta II (Jakarta Pusat & Selatan): 160 responden 3. DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu): 200 responden
Mayoritas Pemilih Memberikan Suara untuk Caleg Laki-laki Laki-laki 43% Perempuan 57%
Jenis Kelamin Pemilih Tidak Mempengaruhi Preferensi Dukungan terhadap Caleg Responden Perempuan Responden Perempuan yang Memilih Caleg Perempuan
Responden Laki-laki Responden Laki-laki yang Memilih Caleg Perempuan Responden Laki-laki yang Memilih Caleg Laki-laki
Responden perempuan yang Memilih Caleg Laki-laki
45%
40%
55% 60%
Alasan Memilih Caleg Masih Didominasi oleh Kualitas Personal Alasan Pilih Caleg Perempuan
Alasan Pilih Caleg Laki-laki
Integritas Personal Caleg Perempuan
Integritas Personal Caleg Laki-laki
Visi dan Misi Caleg Perempuan
Visi dan Misi Caleg Laki-laki
Dukungan terhadap Caleg Perempuan
Perempuan Tidak Layak Jadi Pemimpin
23% 29%
20% 48% 29%
51%
Profil Anggota DPR RI 2014-2019
Perolehan Kursi Partai Politik Hasil Pemilu 2014 19.46% 16.25% 13.03% 10.89% 8.75% 8.39% 7.14% 6.96%
6.25% 2.85%
PDIP
Golkar
Gerindra
Demokrat
PAN
PKB
PKS
PPP
Nasdem
Hanura
Perbandingan Jumlah Kursi Partai Politik Hasil Pemilu 2009 dan 2014 149
Pemilu 2009 Pemilu 2014
109 94
106 91 73 61
57
46 49
47 40
35
39
28
38
26 17 16
0 Nasdem
PKB
PKS
PDIP
Golkar
Gerindra Demokrat
PAN
PPP
Hanura
Kursi Anggota Perempuan DPR RI 2014-2019 (n=97) PKS Hanura Nasdem PAN
1.03 2.06 4.12 9.28
PPP
10.31
PKB
10.31
Gerindra Demokrat Golkar PDIP
11.34 13.40 16.49 21.65
Tabel Perbandingan Perolehan kursi Partai Politik dan Jumlah Calon Perempuan Terpilih Pada Pemilu 2009 dan Pemilu 2014 Pemilu 2009
Pemilu 2014
1
PDIP
94
17 (18,1%)
109
21(19,27%)
Catatan Perubahan Kursi Perempuan Naik 5 kursi
2
Golkar
106
18 (16,9%)
91
16(17,58%)
Turun 2 kursi
3
Gerindra
26
4 (15,4)
73
11 (15,07%)
Naik 7 kursi
4
Demokrat
149
35 (23,5%)
61
13 (21,31%)
Turun 22 kursi
5
PAN
46
7 (15%)
49
9 (18,37%)
Naik 2 kursi
6
PKB
28
7 (25%)
47
10 (21,28%)
Naik 3 kursi
7
PKS
57
3 (5,3%)
40
1 (2,50%)
Turun 2 kursi
8
PPP
38
5 (13,2%)
39
10 (25,64%)
Naik 5 kursi
9
Nasdem
-
-
35
4 (11,43%)
-
17
4 (25%)
16
2(12,50%)
Turun 2 kursi.
No. Partai Politik
10 Hanura
Total Kursi
Perempuan
Total Kursi
Perempuan
Relevansi Nomor Urut dengan Keterpilihan Calon Calon dengan nomor urut 1 masih mendominasi keterpilihan sebagai anggota legislatif. Data hasil Pemilu 2009 dan 2014 menunjukkan keterpilihan di nomor 1 berada pada besaran 60%
64.96% 62.14% Pemilu 2009
Pemilu 2014
19.34%
16.96% 4.46% 6.39%
4.38%
4.64%
3.75% 1.46%
6.96% 3.47%
Nomor Urut Nomor Urut Nomor Urut Nomor Urut Nomor Urut Nomor 6 dst 1 2 3 4 5
Basis Keterpilihan Anggota DPR
Sebagian Besar Wajah Baru Anggota Baru 57%
Anggota Inkumben 43% 83.88%
16.11%
Perempuan
Laki-Laki
Sebagian Besar Wajah Baru Anggota Baru 57%
Anggota Inkumbe n 43%
Partai dengan persentase anggota inkumben terbesar adalah PKS (68%)
Partai dengan persentase anggota baru terbanyak berasal dari Partai Nasdem (97%) dan Gerindra (84%)
Anggota Inkumben dan Baru berdasarkan Partai Politik No.
Partai Politik
Total Kursi
Anggota Inkumben
Anggota Baru
1
PDIP
109
55 (50%)
54 (50%)
2
Golkar
91
46 (51%)
45 (49%)
3
Gerindra
73
12 (16%)
61 (84%)
4
Demokrat
61
33 (54%)
28 (46%)
5
PAN
49
26 (53%)
23 (47%)
6
PKB
47
17 (36%)
30 (64%)
7
PKS
40
27 (68%)
13 (33%)
8
PPP
39
21 (54%)
18 (46%)
9
Nasdem
35
1 (3%)
34 (97%)
10
Hanura
16
4 (25%)
12 (75%)
Basis Keterpilihan dari Anggota DPD/DPRD
Ya 15% 83.52%
Tidak 85% 16.47%
Perempuan
Laki-Laki
Basis Keterpilihan dari Anggota DPD/DPRD Berdasarkan Partai Politik % Perempuan 27.50%
% Laki-Laki
18.37% 13.19% 13.70% 11.48%
8.26%
2.75%
12.82%
10.64%
8.57%
4.11% 2.20%
7.69% 3.28% 0%
0%
0%
2.86%
0.00% 0%
Basis Keterpilihan dari Elit Ekonomi Elit Ekonomi
91.41 %
Ya 29% Tidak 71%
8.50% Perempuan
Laki-Laki
Basis rekrutmen berdasarkan elit ekonomi didominasi oleh anggota laki-laki
Basis Keterpilihan dari Elit Ekonomi Berdasarkan Partai Politik 46.58% 42.62%
22.94%
34.29%
26.37%
17.50%
12.24%
17.95%
18.75%
10.64% 1.83%
3.30%
% Perempuan
6.85% 0%
0%
8.57% 0%
0%
6.25% 0%
% Laki-Laki
Basis Keterpilihan Berdasarkan Jaringan Kekerabatan
Terlibat 14%
Tidak Terlibat 86%
Jaringan Kekerabatan
Laki-Laki 53%
Perempuan 47%
Jaringan Kekerabatan Anggota Laki-Laki dan Perempuan DPR RI Menurut Partai Politik 16%
% Perempuan 12% 6%
11%
13%
10%
8%
10%
5%
6% 2%
% Laki-Laki
4% 6%
4% 0%
0%
6%
3%
0% 0%
Latar Belakang Pendidikan Anggota DPR RI 2014-2019 Sebagian besar pendidikan anggota DPR adalah sarjana (43,06%), kemudian Magister (38,20%), Doktor (8,65%), SLTA (8,47%) dan Diploma (1,62%).
Latar Belakang Pekerjaan Anggota DPR RI 20142019 Peneliti
0.55
Pegawai BUMN/BUMD
0.74
Seniman
1.29
Pemuka Agama
1.29
Menteri/Kepala Daerah PNS Dosen Profesional Karyawan Swasta Anggota DPR/DPD/DPRD Pengusaha
2.21 3.32 7.20 8.86 11.81 23.25 37.45
Dapil dengan Keterpilihan Perempuan > dan = 30% 1
Bengkulu
4
Jumlah Calon Perempuan Terpilih 3
2
Sulawesi Barat
3
2
66.7
0
Naik 66,7%
3
Jawa Barat 4
6
4
66.7
66,7
Tidak ada
4
Jawa Tengah 4
7
4
57.1
14,29
Naik 42,81%
5
Maluku
4
2
50.0
25
Naik 25%
6
Banten 1
6
3
50.0
50
Tidak ada
7
Jawa Tengah 8
8
3
37.5
0
Naik 37,5%
8
Kalimantan Timur
8
3
37.5
25
Naik 12,5%
9
Sulawesi Selatan 1
8
3
37.5
50
Turun 12,5%
10
Kep. Riau
3
1
33.3
66,7
Turun 33,3%
11
Maluku Utara
3
1
33.3
100
Turun 66,7%
12
DKI Jakarta 1
6
2
33.3
0
Naik 33,3%
13
Jawa Barat 6
6
2
33.3
0
Naik 33,3%
14
Sulawesi Utara
6
2
33.3
50
Turun 12,5%
15
Sumatera Selatan 2
9
3
33.3
11,11
Turun 22,2%
16
Lampung 2
9
3
33.3
22,22
Naik 11,1%
17
Jawa Barat 7
10
3
30.0
40
Turun 10%
18
Kalimantan Barat
10
3
30.0
10
Naik 20%
No.
Dapil
Alokasi Kursi
Persen 2014
Persen 2009
Catatan Perubahan
75.0
50
Naik 25%
DPD RI 2014-2019
Penurunan Jumlah Keterwakilan Perempuan di DPD 2009
Laki-laki
71,2%
2014 Perempuan
Perempuan
28,8%
25,8%
Laki-laki
74,2%
3% kursi perempua n hilang
Nomor Urut Tidak Relevan dalam Mempengaruhi Keterpilihan 17,9% 15,1%
14,9%
13,9% 12,2%
Nomor NomorUrut Urut 8
8
Nomor NomorUrut Urut 4
4
Nomor NomorUrut Urut 7
7
Nomor NomorUrut Urut 5
5
NomorUrut Urut 1 Nomor
1
Latar Belakang Pendidikan Diploma 2%
SLTA/sederajat 15% Sarjana (S1) 39%
Doktor (S3) 10% Magister (S2) 34%
Mayoritas anggota DPD RI 2014-2019 memiliki latar belakang pendidikan sarjana (S1) dan magister (S2)
Latar Belakang Pendidikan Perempuan Laki-laki
24,2%
SLTA/sederajat
12,4% 0%
Diploma
2,1% 9,1%
Doktor (S3)
10,3%
39,4%
Magister (S2)
Sarjana (S1)
32% 27,3%
43,3% Mayoritas anggota perempuan DPD memiliki latar belakang pendidikan magister (S2), sementara anggota laki-laki S1
Latar Belakang Pekerjaan No
Latar Belakang Pekerjaan
1
PNS
2
Dosen
3
Perempuan (%)
Laki-laki (%)
Total (%)
0
6.4
4.8
25
11.7
15.1
Pengusaha/Wiraswasta
18.8
20.2
19.8
4
Karyawan Swasta
15.6
11.7
12.7
5
Aktivis LSM
12.5
1.1
4
6
Pemuka Agama
3.1
3.2
3.2
7
Anggota DPR/DPRD
18.8
19.1
19
8
Seniman
0
3.2
2.4
9
Kepala Daerah
0
3.2
2.4
10
Profesional (Pengacara, Peneliti, Dokter, dsb.)
6.2
6.4
6.4
11
Lainnya
0
13.8
10.3
Profil Perempuan DPD RI 2014-2019
Lampung
0 25%
0 0 Papua PAPUA Papua Barat PAPUA BARAT
50%
Malut
25%
Sulbar SULB AR Maluku
75%
Gorontalo
0
Sulsel SULS Sultra EL
25%
Sulteng
50%
Sulut
0
Kaltim KALTIM
25%
Kalsel
50%
Kalteng
50%
NTT NT Kalbar T
0
Bali BAL NTB I
Banten
Jatim
DIY
0
Jateng
0
Jabar
0
LAMPUN Babel G Kepri BABEL DKI Jakarta KEPRI
50%
Bengkulu
75%
Sumsel
Jambi
Riau
Sumbar
Aceh ACE Sumut H
11 Provinsi Tanpa Keterwakilan Perempuan di DPD 75%
50%
25% 25%
0 0
0 0
Kepri
0 0 0
Papua Barat
0 Papua
25%
Malut
50%
Maluku MALUKU
75%
Gorontalo GORONTA Sulbar LO
25%
Sultra
0 Sulsel
25%
Sulteng
50%
Sulut SULUT
0
Kaltim
25%
Kalsel
50%
Kalbar KALBA Kalteng R
0
NTT
50%
NTB NTB
Bali
Banten
Jatim
DIY
Jateng
50%
Jabar
75%
DKI Jakarta
0
Babel
0
Riau RIAU Jambi JAMBI Sumsel SUMSEL Bengkulu BENGKU LU Lampung
Sumbar
Sumut
Aceh
9 Provinsi dengan Keterwakilan Perempuan di DPD Tinggi (>50%) 75%
50%
25% 25%
Basis Rekrutmen Anggota DPD RI 2014-2019 Elit Ekonomi
Perempuan
36% Bukan elit ekonomi
89%
Laki-laki
64%
Basis Rekrutmen Anggota DPD RI 2014-2019 Inkumben DPD
Perempuan
34% Bukan inkumben
Laki-laki
60%
66%
Basis Rekrutmen Anggota DPD RI 2014-2019 Mantan Anggota DPR/DPRD
Perempuan
18% Bukan mantan DPR/DPRD
53%
Laki-laki
82%
Basis Rekrutmen Anggota DPD RI 2014-2019 Jaringan Kekerabatan
Laki-laki
35%
Bukan jaringan Kekerabatan
85%
Perempuan
65%
Kesimpulan: Potensi Dominasi Fraksi Makin Kuat •
•
Mencermati profil dan basis keterpilihan anggota legislatif DPR RI 2014-2019, sangat berpeluang kuatnya dominasi fraksi atas otonomi anggota. Tendensinya: Pola basis rekrutmen yang mengandalkan kekuatan finansial dan kekerabatan untuk mendukung elektabilitas yang tinggi. Antara lain ditunjukkan oleh 7 dari 77 anggota terpilih yang memiliki jaringan kekerabatan termasuk dalam 10 besar peraih suara tertinggi. berimbangnya jumlah inkumben terpilih dan anggota baru terpilih. Sebagian inkumben yang tidak terpilih dapat diidentifikasi sebagai anggota yang kritis terhadap posisi dan kebijakan partai/fraksi. Dengan kondisi ini, harapan agenda reformasi parlemen dan lahirnya kebijakan yang pro kepentingan publik akan berhadapan dengan kepentingan oligarki (elite politik/fraksi).
Terima Kasih