PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
BAB I PENDAHULUAN
Sejarah Makam Raja
Sebagai mana termuat dalam
buku
Negara
Kertagama yang ditulis oleh Pujangga
Besar
Empu
Prapanca pada tahun Saka 1478
atau
1365
Masehi,
Wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan bagian dari Kerajaan Banggai yang sudah dikenal sejak abadke 13 Masehi. Pada saat itu, Kerajaan Banggai belum berdiri, yang ada hanyalah empat kerajaan kecil, yaitu Kerajaan Babolau, Singgolok, Kokini dan Katapean. Keempat kerajaan itu beribu kota di Pulau Banggai. Kemudian pada awal abad ke-16, empat kerajaan kecil itu dikuasai oleh Kesultanan Ternate. Adi Cokro, Panglima Perang Kesultanan Ternate yang berasal dari Jawa, kemudian menyatukan menjadi satu kerajaan, yaitu Kerajaan Banggai, dengan ibu kota di Pulau Banggai. Adi Cokro inilah yang kemudian dianggap sebagai pendiri Kerajaan Banggai. Pada awal berdirinya, wilayah Kerajaan 1
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Banggai,
hanya
meliputi
wilayah
Kabupaten
Banggai
Kepulauan Dan Kabupaten Banggai Laut, sedangkan Banggai Darat kala itu belum dikenal, baru kemudian pada tahun 1580 Adi Cokro memperluas Kerajaan Banggai sampai ke Banggai Daratan (saat ini wilayah Kabupaten Banggai).Adi Cokro yang merasa tugasnya selesai lalu kembali ke Jawa.Tahun 1600 putranya yang bernama Mandapar
diangkat menjadi Raja Banggai
pertama dan berkuasa sampai tahun 1625, Setelah masa kekuasaan
Raja
Mandapar
berikutnya
berusaha
berakhir,
melepaskan
raja-raja
diri
dari
Banggai
Kesultanan
Ternate. Mereka juga menolak bekerja sama dengan Belanda masa kekuasaan Raja Mandapar yang pada tahun 1602 sudah menginjakkan kaki di tanah Banggai. Namun, pada tahun1908 Belanda akhirnya dapat menguasai Banggai dengan adanya sebuah perjanjian antara Belanda dan Raja Banggai ke-17, Abdurahman.
Di
sisi
lain,
perjanjian
itu
mengakhiri
kekuasaan Kesultanan Ternate atas Kerajaan Banggai. Dalam buku Babad Banggai yang disusun Machmud HK, sepintas kilas disebutkan bahwa sekitar tahun 1924 Kerajaan Banggai dibagi menjadi dua onder-afdeling, yaitu Onderafdeling Banggai Laut dengan ibu kota di Banggai dan 2
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Banggai Darat dengan ibu kota di Luwuk. Raja Banggai tetap berkedudukan di Banggai, sedangkan Pemerintah Belanda di Luwuk. Untuk
penyelenggaraan
pemerintahan
diwilayah
Banggai Laut ditempatkan pejabat yang disebut Bun Kakense dan untuk Banggai Darat disebut KenKariken. Wilayah Banggai Darat dan Banggai Laut kemudian berdasarkan Undang-UndangNomor 23 Tentang
Pembentukan Daerah
Tingkat II di Sulawesi Tengah menjadi Kabupaten Otonom yang dikenal Kabupaten Banggai dengan ibukota Luwuk. Setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1952, Kerajaan Banggai diberi status swapraja. Beberapa tahun kemudian dibentuklah Badan Penuntut Daerah Otonom yang terdiri dari Pemerintah Swapraja Banggai
dan
memperjuangkan
tokoh-tokoh Banggai
politik menjadi
setempat Daerah
untuk
Swantara
(setingkat kabupaten) Tingkat II Banggai. Perjuangan itu akhirnya membuahkan hasil pada tahun 1959. Namun, ibu kotanya ditetapkan di Luwuk, bukan di Banggai. Pada tahun 1964 tokoh-tokoh masyarakat Banggai kemudian membentuk Panitia Pembentukan Daerah Otonom Tingkat II 3
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Banggai
Kepulauan.
Perjuangan
membentuk
Banggai
Kepulauan itu baru terwujud 31 tahun kemudian, yaitu dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan.
B. Visidan Misi Pemerintah Daerah Pembangunan Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011- 2016 dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal penting : 1.
2.
3.
4.
5.
Kabupaten Banggai Kepulauan sebagai daerah otonomi baru, saat ini merupakan periode kedua dalam pembangunan 5 ( Lima ) tahun kedepan sehingga masih memiliki banyak agenda pembangunan yang belum terselesaikan pada pembangunan periode sebelumnya; Kabupaten Banggai Kepulauan adalah merupakan salah satuwilayah daerah tertinggal di Indonesia yang memerlukan penanganan serius melalui percepatan pembangunan di segala sector dan lintas sektor; Pembangunan Kabupaten Banggai Kepulauan untuk 5 ( Lima ) tahun kedepan penekanannya dilakukan pada penguatan peningkatan ekonomi berbasis masyarakat dengan memanfaatkan potensi kelautan dan perikanan, agroindustri, perdagangan dan pertanian dalamrangka mendorong perbaikan kualitas kehidupan masyarakat; Basis dari masyarakat Banggai Kepulauan yang maju terletak pada persatuan dan kerukunan anta rumat beragama, antar etnis maupun antar daerah, kesejahteraan yang berkualitas serta menjunjung tinggi kesadaran masyarakat mejemuk; Indicator masyarakat Banggai Kepulauan yang sejahtera terletak pada tatanan kehidupan yang demokratis, berbudaya, religius, sehat dan cerdas, serta memiliki komitmen untuk maju dan berkembang.
VISI Berdasarkan permasalahan dan perspektif di atas, maka pemerintah daerah merumuskan Visi Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2011-2016 yaitu : 4
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
“ MEMBANGUN PEMERINTAHAN YANG BERKUALITAS, ADIL, DEMOKRATIS DAN BERSIH DEMI TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANGGAI YANG SEJAHTERA DAN RELIGIUS ” Dari VISI daerah tersebut, diharapkan dapat menjadikan dan mewujudkan masyarakat Banggai Kepulauan maju dan berdaya saing, serta dapat disejajarkan dengan daerah kabupaten lainnya di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Visi diatas mengandung pengertian dan kata kunci antara lain : Pemerintahan yang berkualitas,dimaksudkan bahwa penyelenggaraan pemerintahan diharpakan berdasar atas standar pelayanan, standar pelaksanaan, standar kelayakan dalam mencapai indicator kepemerintahan secara maksimal. Adil, dimaksudkan bahwa azas dalam pengambilan kebijakan dan strategi pelaksanaan kepemerintahan dan pembangunan memegang prinsip manajemen yang memperhatikan azas keadilan demi kepentingan seluruh masyarakat. Demokratisdanbersih, dimaksudkan bahwa pelaksanaan kepemerintahan dan pembangunan tetap bersinergi serta bermanfaat untuk masyarakat, melalui perwujudan pemerintahan yang akuntabel, berwibawa dan bermartabat. Sejahtera, dimaksudkan bahwa dampak dari segala kebijakan adalah mengangkat derajat hidup dan bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Religius, dimaksudkan bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan masyarakat senantiasa dilandasi dengan nilai-nilai agama dan moral.
MISI Berdasarkan
VISI
pembangunan
tersebut
ditetapkan
MISI
pembangunan Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2011-2016 sebagai berikut : 1.
Meningkatkan penegakan supremasi hukum dan tatakelola pemerintahan, dalam rangka mewujutkan pemerintah yang bersih dan bebas dari KKN.
2.
Meningkatkan pendidikan yang berkualitas, relevan, efisien dan efektif yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat.
3.
Memningkatkan derajat dan kualitas kesehatan masyarakat melalui pelayanan yang dapat dijangkau seluruh masyarakat. 5
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
4.
Mengembangkan struktur ekonomi berbasis pedesaan yang mampu memanfaatkan keunggulan potensi lokal.
5.
Meningkatkan infrastruktur yang memadai agar masyarakat dapat memiliki akses untuk memenuhi kebutuhan hidup dan layak. Meningkatkan kualitas kehidupan, peran perempuan, kesejahteraan anak dan partisipasi pemuda dalam pembangunan.
6.
BAB II GAMBARAN UMUM
Kabupaten Banggai Kepulauan dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 51 tahun 2009 di mana sebelummya merupakan bagian dari Kabupaten Banggai. Operasional Kabupaten ini dimulai pada tanggal 3 November 1999 telah diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Tengah berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 12 Oktober 1999 di Jakarta. 2.1 KEADAAN UMUM DAERAH Kabupaten Banggai Kepulauan dengan luas wilayah ± 9.160,11 Km2 yang terdiri dari luas darat 2.488,79 Km 2 dan luas laut 6.671,32 Km2 atau sekitar 72,83 % dari luas keseluruhan. Berdasarkan Letak astronomis Kabupaten Banggai Kepulauan berada pada 1° 06' 30" Lintang Selatan sampai dengan 2° 20' 00" Lintang Selatan dan 122° 40' 00" Bujur Timur sampai dengan 124° 13' 30" Bujur Timur di Jazirah Timur Laut Pulau Sulawesi. Berdasarkan letak geografis dan peta Kabupaten Banggai Kepulauan dapat di tentukan Batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Sebelah Sebelah Sebelah
Timur berbatasan dengan Kabupaten Banggai Laut Selatan berbatasan dengan Teluk Tolo Barat berbatasan dengan Selat Peling Utara berbatasan dengan Teluk Tomini 6
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Secara administratif Kabupaten Banggai Kepulauanterdiri atas 12 Kecamatan, 3 Kelurahan dan 141 Desa. Selengkapnya, Kecamatan, Desa / Kelurahan di Kabupaten Banggai Kepulauan adalah sebagai berikut:
7
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Secara administratif Kabupaten Banggai Kepulauanterdiri atas 12 Kecamatan, 3 Kelurahan dan 141 Desa. Selengkapnya, Kecamatan, Desa / Kelurahan di Kabupaten Banggai Kepulauan adalah sebagai berikut:
1.
Kecamatan Tinangkung
Ibu kota Luas Wilayah Jumlah Penduduk - Laki-Laki - Perempuan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan
: Salakan (Ibu Kota Kabupaten) : 312,60 Km2 : 13.445 Jiwa : 6.771 Jiwa : 6.674 Jiwa : 10 : 1
Desa dan Kelurahan* di Kecamatan Tinangkung : 01. Manggalai
05. Baka
09. Bakalan
02. Ambelang
06. Bongganan
10. Bulungkobit
03. Saiyong
07. Salakan*
11. Bungin
04. Tompudau
08. Kautu
2.
Kecamatan Tinangkung Selatan Ibu kota Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Luas Wilayah Jumlah Penduduk - Laki-Laki
:
Mansamat
: : : :
± 25 Km 187,89 Km2 7.337 Jiwa 3.743 Jiwa 8
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
- Perempuan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan
: : :
3.594 Jiwa 9 -
Desa di Kecamatan Tinangkung Selatan : 01. Paisumosoni
04. Mansamat A
07. Tinangkung
02. Tobing
05. Mansamat B
08. Gansal
03. Tobungin
06. Kampung Baru
09. Bobu
3.
Kecamatan Tinangkung Utara
Ibu kota Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Luas Wilayah Jumlah Penduduk - Laki - Perempuan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan
: Batulombu : : : : : : :
± 23 Km 136,65 Km2 7.812 Jiwa 3.935 Jiwa 3.877 Jiwa 6 -
Desa di Kecamatan Tinangkung Utara : 01. Luksagu
03. Ponding-Ponding
05. Palam
02. Tatakalai
04. Lalong
06. Bampanga
4.
Kecamatan Bulagi Selatan Ibu kota Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Luas Wilayah Jumlah Penduduk - Laki - Perempuan
:
Lolantang
: : : : :
± 70 Km 319,00 Km2 9.896 Jiwa 5.076 Jiwa 4.820 Jiwa 9
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Jumlah Desa Jumlah Kelurahan
: :
20 -
Desa di Kecamatan Bulagi Selatan : 01. Lolantang
08. Sabelak
15. Babang
02. Pandaluk
09. Suit
16. Momotan
03. Palabatu Satu
10. Toi-Toi
17. Labotakandi
04. Palabatu Dua
11. Tatarandang
18. Alasan Nggolobuton
05. Lemelu
12. Bone Puso
19. Boluni
06. Osan
13. Mangais
20. Pipilogot Paipaisu
07. Balalon
14. Unu
5.
Kecamatan Bulagi Utara
Ibu kota Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Luas Wilayah Jumlah Penduduk - Laki - Perempuan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan
: Sambulangan : : : : : : :
± 65 Km 318,00 Km2 9.055 Jiwa 4.658 Jiwa 4.379 Jiwa 11 1
Desa dan Kelurahan di Kecamatan Bulagi Utara : 01. Sambulangan
05. Bolubung
09. Ombuli
02. Bangunemo
06. Bakalinga
10. Luk Panenteng
03. Paisuluno
07. Koyobunga
11. Minanga
04. Montop
08. Sabang*
12. Mandok
6.
Kecamatan Bulagi
Ibu kota Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Luas Wilayah
:
Bulagi I
: :
± 60 Km 275,66 Km2 10
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Jumlah Penduduk - Laki - Perempuan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan
: : : : :
9.705 Jiwa 4.909 Jiwa 4.796 Jiwa 15 1
Desa dan Kelurahan di Kecamatan Bulagi : 01. Tolo
07. Bulagi Dua
13. Komba-Komba
02. Lalanday
08. Boloy
14. Kambal
03. Montomisan
09. Meselesek
15. Toolon
04. Sosom
10. Oluno
16. Kayubet
05. Alul
11. Sumondung
06. Bulagi Satu*
12. Peling Seasa
7.
Kecamatan Liang
Ibu kota Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Luas Wilayah Jumlah Penduduk - Laki - Perempuan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan
: Liang : : : : : : :
± 40 Km 176,19 Km2 8.930 Jiwa 4.506 Jiwa 4.424 Jiwa 16 -
Desa di Kecamatan Liang : 01. Mamulusan
07. Binuntuli
13 .Boyomoute
02. Kindandal
08. Saleati
14. Apal
03. Tomboniki
09. Bajo
15. Selekan
04. Okumel
10. Liang
16. Loolong
05. Popidolon
11. Balayon
06. Tangkop
12. Basosol
8.
Kecamatan Peling Tengah 11
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Ibu kota Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Luas Wilayah Jumlah Penduduk - Laki - Perempuan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan
:
Patukuki
: : : : : : :
± 25 Km 140,00 Km2 9.415 Jiwa 4.744 Jiwa 4.671 Jiwa 11 -
Desa di Kecamatan Peling Tengah : 01. Tolulos
05. Tombos
09. Kolak
02. Popisi
06. Alakasing
10. Balombong
03. Luk
07. Patukuki
11. Tunggaling
04. Labibi
08. Koyobunga
9.
Kecamatan Totikum
Ibu kota Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Luas Wilayah Jumlah Penduduk - Laki - Perempuan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan
: Sambiut : : : : : : :
± 50 Km 115,45 Km2 10.051 Jiwa 15.148 Jiwa 14.903 Jiwa 11 -
Desa di Kecamatan Totikum : 01. Sobonon
05. Tone
09. Sampaka
02. Bolonan
06. Abason
10. Lopito
03. Sakay
07. Salangano
11. Kombutokan
04. Sambiut
08. Batang Babasal
10.
Kecamatan Totikum Selatan 12
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Ibu kota Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Luas Wilayah Jumlah Penduduk - Laki - Perempuan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan
:
Kalumbatan
: : : : : : :
± 40 Km 95,19 Km2 8.184 Jiwa 4.120 Jiwa 4.064 Jiwa 8 -
Desa di Kecamatan Totikum Selatan : 01. Tonuson
04. Peley
07. Mata
02. Tobungku
05. Kalumbatan
08. Lobuton
03. Nulion
06. Kanali
11.
Kecamatan Buko
Ibu kota Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Luas Wilayah Jumlah Penduduk - Laki - Perempuan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan
: Tataba : : : : : : :
± 105 Km 184,84 Km2 9.529 Jiwa 4.782 Jiwa 4.747 Jiwa 13 -
Desa di Kecamatan Buko : 01. Paisubatu
06. Tataba
11. Okulo Potil
02. Batangono
07. Malanggong
12. Olusi
03. Lalengan
08. Leme-Leme Bungin
13. Tatendeng
04. Peling Lalomo
09. Leme-Leme Darat
05. Labasiano
10. Talas-Talas
13
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
12.
Kecamatan Buko Selatan
Ibu kota Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Luas Wilayah Jumlah Penduduk - Laki - Perempuan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan
:
Lumbi-Lumbia
: : : : : : :
± 120 Km 187,32 Km2 8.027 Jiwa 4.014 Jiwa 4.013 Jiwa 11 -
Desa di Kecamatan Buko Selatan : 01. Kambani
05. Lumbi-Lumbia
09. Seano
02. Tatabau
06. Labangun
10. Apal
03. Buko
07. Lelang Matamaling
11. Sapelang
04. Palapat
08. Landonan Bebeau
Tabel 2.1 Luas Wilayah per Kecamatan Kabupaten Banggai Kepulauan Luas Wilayah Kecamatan Tinangkung Tinangkung Selatan Tinangkung Utara Totikum Totikum Selatan Liang Peling Tengah Bulagi Bulagi Selatan Bulagi Utara Buko Buko Selatan Banggai Kepulauan
Darat 312.60 187.89 136.65 155.45 95.19 176.19 140.00 275.66 319.00 318.00 184.84 187.32 2.488.79
% 41.16 42.79 41.16 12.55 12.55 25.76 25.76 47.59 47.58 47.59 14.96 14.96 27 %
Laut
%
446.96 251.23 195.38 1.082.85 663.09 507.78 403.49 303.58 315.45 350.21 1.050.60 1.064.70 6.671.32
58.84 57.21 58.84 87.45 87.45 74.24 74.24 52.41 52.42 52.41 85.04 85.04 73 %
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka 2013
14
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
2.1.1 Tofografi Kondisi kemiringan lereng di Kabupaten Banggai Kepulauan dapat diklasifikasikan atas : Kemiringan lereng 00 – 20 , dengan luas 22.633,31 Ha atau sekitar 6,25% dari luas wilayah tersebut. Kondisi tanah seperti ini sangat potensial dimanfaatkan untuk kegiatan usaha dan pemukiman. Kemiringan lereng 20 - 150 dengan luas 82.592,29 Ha atau sekitar 19,13% dari luas wilayah, potensi ini dimanfaatkan untuk berbagai jenis usaha. Namun pada wilayah ini, sangat dibutuhkan usaha konservasi dan air. Kemiringan lereng 150 – 400 dengan luas 153.328,38 Ha atau sekitar 46,99% dari luas wilayah. Penggunaan tanah pada kemiringan ini cukup rawan, sehingga sebelum mengusahakan usaha tani perlu dilakukan pembuatan terasering untuk menghindari terjadinya erosi dan penanaman tanaman teras spesifik lokasi. Kemiringan lereng diatas 400 dengan luas 54.748,82 Ha atau sekitar 27,45% dari luas wilayah daerah. Wilayah dengan kemiringan tersebut sangat potensial terkena erosi sehingga hanya layak untuk dimanfaatkan sebagai kawasan hutan lindung. Berdasarkan data topografi tersebut, dapat diidentifikasi bahwa potensi lahan yang dapat digunakan untuk kegiatan usaha, baik budidaya tanaman pertanian maupun untuk lahan pemukiman hanya 25,38% dari luas wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan yakni pada kemiringan lereng 00 – 150. Sedangkan Berdasarkan sudut elevasi atau ketinggian dari permukaan laut, wilayah daratan Kabupaten Banggai Kepulauan dapat diklasifikasi sebagai berikut: Elevasi <500 Meter Elevasi 500 – 700 Meter Elevasi > 700 Meter
= = =
85.97 87.80 86.23
% % %
Kondisi topografi berdasarkan jenis perbukitan di daerah Kepulauan Banggai bervariasi yakni : Perbukitan Karst, morfologi di Pulau Peling didominasi oleh perbukitan karst yang tersusun oleh batu gamping. Topografi tersebut sangat jelas dikenal dilapangan maupun penampakannya pada citra LandSat TM-7. 15
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Perbukitan karst dicirikan oleh bentuk bukit-bukit yang tidak beraturan dengan puncak tumpul membundar;
Satuan Perbukitan bergelombang lemah- sedang, morfologi ini dijumpai dibagian timur Pulau Peling di sekitar Batang Babasal dan Salangano yang tersusun oleh batu lempung. Kemiringan lereng umumnya bervariasi antara 100 – 300 dengan beda tinggi berkisar 20 – 40 meter;
Satuan Morfologi Dataran Pantai, morfologi ini tersusun oleh endapan aluvial pantai, yang terdiri dari material-material hasil erosi laut, maupun hasil erosi sungai yang terendapkan disekitar muara; material hasil endapan berukuran lempung hingga pasir dan bersifat lepas. Daerah dataran yang cukup luas dijumpai di labibi, Patukuki, Alakasing, Kayobunga dan Kolak (Peling Tengah) juga di daerah Luksagu, Palam, Mansamat, Salakan, Sabang, Tataba hingga Buko di bagian selatannya (Pulau Peling). Daerah pemukiman (desa) umumnya tersebar disekitar pesisir pantai dengan kemiringan lereng 00 – 100.
2.1.2 Hidrologi Keadaan hidrologi di Kabupaten Banggai Kepulauan terdiri dari sungai-sungai yang mengalir.Umumnya sungai-sungai tersebut mempunyai jarak aliran yang pendek dan bersifat perenial atau mengalir sepanjang tahun. Sungai-sungai tersebut antara lain Sungai Tatakalay, Sungai Nipa, Sungai Tobing, Sungai Mansamat, Sungai Paisumusoni, Sungai Lalengan dan Sungai Kambani. Sungai di Kabupaten Banggai Kepulauan yang dapat dimanfaatkan dan dikelola sebagai Daerah Aliran Sungai (DAS) yang potensial serta sumber energi listrik antara lain Sungai Tatakalai, Sungai Lalengan dan Sungai Kambani.
2.1.3 Geologi Penyebaran satuan batuan di daerah Banggai Kepulauan terkait erat dengan proses geologi dan tektonik secara umum (regional). Dampak pergerakan lempeng menimbulkan terjadinya banyak sesar dan lipatan-lipatan batuan. Berdasarkan citra satelit struktur sesar dan kelurusan16
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
kelurusan yang terekam di bagian barat Pulau Peling, umumnya berarah utara ke selatan, sedangkan disebelah timur cenderung memperlihatkan suatu bentuk lengkung berarah barat laut tenggara. Selain struktur sesar, struktur lipatan terekam dengan baik di Pulau Peling barat yang memperlihatkan perlipatan batuan yang cukup kuat. Secara geologi, daerah Banggai Kepulauan terletak pada zona tumbukan antara lempeng mikro kontinen Banggai Sula dari sebelah timur dengan jalur ofiolit Sulawesi Timur di bagian barat. Tumbukan antara kedua lempeng tersebut merupakan fenomena tektonik yang diakomodasikan dengan pergerakan sistem sesar Sorong yang bergerak ke arah barat dan bersifat mendatar. Pergerakan sesar Sorong yang bersifat aktif hingga sekarang ini telah beberapa kali menimbulkan gempa bumi. Kejadian gempa cukup besar terjadi pada tanggal 4 Mei 2000 dengan besaran magnitudo M = 7,6. Gempa ini menimbulkan kerusakan yang cukup parah pada bangunan maupun infrastruktur di daerah Kabupaten Banggai Kepulauan. Satuan batuan di daerah Banggai Kepulauan tersusun oleh berbagai jenis dan tipe batuan dengan rentang umur yang cukup panjang, mulai dari batuan malihan berumur Karbon hingga endapan aluvial yang berumur Holosen. Urutan batuan yang tersingkap di daerah Banggai Kepulauan, dari satuan berumur tua hingga muda adalah sebagai berikut : (1). Satuan Batuan Malihan, adalah jenis batuan yang tercakup dalam satuan batuan sekis, gneis, amfibolit dan kuarsit. (2). Satuan Batuan Granit, kenampakan satuan batuan granit pada citra LANDSAT memperlihatkan bentuk morfologi bergelombang dengan permukaan relatif halus membulat. Selain batuan granit, satuan ini juga tersusun oleh batuan granodiorit, diorit kuarsa dan pegmatit; (3). Satuan Batuan Serpih, karakteristik satuan batuan serpih yang keras dengan sisipan batu lempung dan batu pasir menunjukkan kenampakan morfologi yang halus dengan permukaan perbukitan agak memanjang; (4). Satuan Batu Gamping, kenampakan perbukitan batu gamping sangat mudah dapat dibedakan dengan morfologi batuan lainnya. Dalam citra LANDSAT, satuan batu gamping memperlihatkan bentuk perbukitan kecil yang menyatu. Kenampakan tersebut merupakan gambaran khas dari topografi karst dengan bantuk bukit-bukit kecil, membulat, agak terjal dan sangat kasar; (5). Endapan Aluvial, terdiri dari satuan batuan yang tersusun oleh material berukuran lempung hingga kerikil dan umumnya bersifat lepas. Satuan 17
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
ini terbentuk akibat pengendapan hasil erosi sungai ataupun erosi ombak pantai.
2.1.4 Klimatologi Iklim di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan mempunyai iklim tropis basah dengan suhu udara rata-rata berkisar antara 25,7°C sampai 29,1°C. Suhu udara maksimum terjadi di bulan November, yaitu sebesar 32,1°C.
Sedangkan suhu udara minimum terjadi di bulan Agustus, yaitu
sebesar 23,3°C. Rata-rata Suhu Udara dan kelembaban relatif pada Stasiun Meteorologi Bubung Luwuk pada tahun 2012 berkisar antara 72% (Oktober) dan 82% (Mei). Rata-rata tekanan udara selama tahun 2012 berkisar antara 1 009,5 mb (Desember) dan 1 013,1 mb (Agustus). Sedangkan rata-rata kecepatan angin tahun 2012 berkisar antara 4 – 8 knot. Rata-rata jumlah curah hujan selama tahun 2012 berkisar antara 36,00 mm (September) dan 301,4 mm (Juli). Sedangkan jumlah hujan selama tahun 2012 berkisar antara 6 hari (Oktober dan November) dan 28hari (Juli).
2.2 EKONOMI 2.2.1
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomiKabupaten Banggai Kepulauan mengalami peningkatan dalam kurun waktu periode 2008-2012 dengan masih menunjukkan perkembangan yang signifikan, hal ini ditunjukan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dari 8,53 persen yang dicapai tahun 2011 meningkat menjadi 8,60 persen pada tahun 2012. Dalam 5 tahun terakhir,pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banggai Kepulauan mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 0,19% / tahun.
18
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Tabel 2.2 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banggai Kepulauan Lapangan Usaha
2008
Pertanian Penggalian Industri Pengolahan Listrik dan Air Bersih Bangunan perdagangan, Hotel & Restoran Transportasi dan Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa-jasa GRDP
2009
2010
2011
2012
6,54 4,71 7,49
6,67 7,59 7,24
6,93 8,79 7,64
6,99 8,23 7,52
7,40 8,81 6,58
10,38 9,45
10,16 10,69
11,03 10,90
11,41 11.09
10,63 14.46
10.71
10.65
10.72
10.79
10.63
8.48
8.63
8.99
`10.83
10.96
6.75
7.61
9.18
9.11
9.39
8.07
8.11
9.22
8.89
7.67
7.84
7.98
8.38
8.53
8.60
Sumber : BPS Kabupaten Banggai Kepulauan 2013
2.2.2
Perkembangan PDRB Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita
Kabupaten
Banggai
Kepulauan
mengindikasikan
adanya
peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Perkembangan PDRB Perkapita atas dasar harga berlaku tahun 2012 mencapai 11.089.744 rupiah, mengalami kenaikan dari tahun 2011 lalu yang mencapai 9.850.967 rupiah. Perkembangan PDRB Perkapita harga konstan 2000 jugameningkat dari tahun 2011 sebesar 4.542.549 rupiah meningkat 6,56persen menjadi 4.875.640
rupiah
pada
tahun 2012, peningkatan pertumbuhan PDRB Perkapita 7,33 persen diatas pertumbuhan penduduk 1,18 persen.
Tabel. 2.3 PDRB Perkapita Kabupaten Banggai Kepulauan atas 19
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
dasar Harga berlaku dan Konstan 2000
2008
PDRB Perkapita Harga Berlaku ( Rp ) 6.788.265
PDRB Perkapita Harga Konstan ( Rp ) 3.729.517
2009
7.674.810
2010
8.716.500
2011*) 2012**)
Tahun
Perkembangan PDRB Perkapita (%) Harga Berlaku
Harga Konstan
19,10
6,47
3.977.290
13,06
6,64
4.262.917
13,57
7,18
9.850.967
4.542.549
13,02
6,56
11.089.744
4.875.640
12,58
7,33
Sumber : BPS Kabupaten Banggai Kepulauan 2013
Adanya perbedaan pertumbuhan yang dialami oleh masing-masing sektor ekonomi pembentuk PDRB menyebabkan berubahnya struktur perekonomian. Berdasarkan harga konstan, diketahui bahwa sektor ekonomi yang paling berperan tahun 2012 adalah sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 47,08 persen, kemudian disusul sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 24,48 persen, selanjutnya sektor jasa-jasa sebesar 10,34 persen dan sektor angkutan dan komunikasi sebesar 6,79 persen, sektor industri pengolahan sebesar 4,44 persen, demikian pula sektor Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan lainnya sebesar 4,27 persen. Sektor lainnya dibawah 4 persen adalah sektor bangunan sebesar 1,23 persen, sektor penggalian sebesar 0,56 persen, sektor listrik dan air bersih sebesar 0,45 persen. Tabel 2.4 PDRB Kabupaten Banggai Kepulauan Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) Tahun 2008-2012 Sektor Ekonomi 1. Pertanian 2. Pertambangan / Penggalian
PDRB Harga Berlaku (Juta Rupiah) 2008
2009
2010
2011*
2012**
569.361
646.115
734.749
832.706
932.603
6.523
7.436
8.589
10.073
11.654 20
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
3. Industri Pengolahan 4. Listrik dan Air Bersih
5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan. Komunikasi 8. Keu. Persewaan &. Jasa Perusahaan 9. Jasa-Jasa Jumlah/Total
51.856
57.877
66.229
76.238
85.063
4.077
4.671
5.298
6.202
7.146
14.755
18.357
22.885
27.044
33.251
251.127
291.151
337.757
398.742
471.924
69.344
80.103
93.500
110.195
126.505
50.251
56.761
65.296
75.254
85.153
120.555
140.113
161.683
185.451
208.133
1.137.849
1.302.584
1.495.987
1.721.949
1.961.432
Sumber : BPS Kabupaten Banggai Kepulauan
Tabel 2.5 PDRB Kabupaten Banggai Kepulauan Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Juta Rupiah) Tahun 2008-2012 Sektor Ekonomi 1. Pertanian 2. Pertambangan /. Penggalian 3. Industri Pengolahan 4.Listrik dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan. Komunikasi 8. Keu. Persewaan &. Jasa Perusahaan 9. Jasa-Jasa
PDRB Harga Konstan (Juta Rupiah) 2008
2009
2010
2011*
2012**
309.779
330.440
353.341
378.035
406.007
3.493
3.758
4.088
4.425
4.814
28.966
31.064
33.438
35.952
38.319
2.554
2.814
3.124
3.481
3.851
6.787
7.513
8.332
9.256
10.594
142.684
157.877
174.795
193.651
214.229
40.233
43.703
47.634
52.791
58.579
26.234
28.231
30.822
33.629
36.788
64.412
69.634
76.058
82.819
89.167 21
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Jumlah/Total
625.142
675.034
731.632
794.038
862.350
Sumber : BPS Kab. Banggai Kepulauan
2.3
SARANA DAN PRASARANA
2.3.1 Jalan Jalan raya merupakan sarana utama lalu lintas yang sangat diperlukan untuk transportasi dan kelancaran roda perekonomian dan investasi. Oleh sebab itu, maka kondisi dan penggunaannya harus diperhatikan dan terus ditingkatkan. Berdasarkan Dinas
Pekerjaan
data
dari Umum
Kabupaten Banggai Kepulauan, bahwa keseluruhan
panjang di
jalan Kabupaten
Banggai Kepulauan dari tahun 2009-2013
terus
mengalami
peningkatan. Jalan yang terdapat di Kabupaten Banggai Kepulauan terdiri atas Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten. Pada tahun 2009 panjang jalan menjadi 1.181,05 km, di tahun 2010 panjang jalan keseluruhan adalah 1.261,70 km, sedangkan tahun 2011 panjang jalan adalah 1.286,21 km.Sementara itu, tahun 2012 panjang jalan adalah 1.317,21.km. Untuk tahun 2013 panjang jalan keseluruhan di Kabupaten Banggai Kepulauan meningkat menjadi1.912.24km.
22
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Pada tahun 2012 panjang jalan kondisi baik 746,51km, kondisi sedang 261,07km, kondisi rusak 131,65 km dan kondisi jalan rusak berat 177,98 km.Sedangkan untuk tahun 2013 panjang jalan kondisi
baik
460,30km, kondisi sedang 192,03km, kondisi rusak 132,89 km dan kondisi jalan rusak berat 63,03 km. Tabel 2.6 Panjang Jalan (Km)
Jenis Jalan Jalan Provinsi Jalan Kabupaten Jumlah
Tahun 2009
2010
2011
2012
2013
64
64
64
64
64
1.117,05 1.197,70 1.222,21 1.253,21 1.848,24 1.181,05 1.261,70 1.286,21 1.317,21 1.912.24
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banggai Kepulauan
2.3.2 Pos, Telekomunikasi dan Informasi Untuk masyarakat
melayani dalam
hal 23
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
pendistribusian pengiriman surat menyurat dan pengiriman paket, pos serta wesel, di Kabupaten Banggai Kepulauandari tahun 2009-2013 tersedia 1 buah kantor pos yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan. Disamping melayani surat menyurat, benda pos, paket dan lainnya, kini kantor
pos
juga
sudahdapat
melayani
pembelian
token
listrik,
pembayaran telepon dan jasa-jasapembayaran lainnya.
Saat ini di Kabupaten Banggai Kepulauan terdapat 9 Tower Band Telphone Seluler (BTS) terdiri dari Telkomsel sebanyak 8 towerdan Indosat sebanyak 1 tower. Dan yang sedang dalam tahap persiapan pengoperasian sebanyak 3 tower milik Telkomsel.
2.3.3
Perhubungan dan Transportasi Sebagian besar wilayah permukiman penduduk di Kabupaten Banggai
Kepulauan, terletak di tepi laut Dari total desa dan Kelurahan yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan sebagian diantaranya atau 51,8% berbatasan langsung dengan pantai. Oleh karenanya transportasi laut / keberadaan kapal laut menjadi penting sebagai sarana transportasi masyarakat di kabupaten ini. 24
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Prasarana
transportasi
laut
terdapat tiga pelabuhan yaitu :dua pelabuhan penyebrangan dan satu pelabuhan umum yang merupakan pelabuhan
nasional.
penyebrangan pelabuhan
Pelabuhan
Boniton
dan
penyebrangan
Saiyong
dikelolah oleh PT. ASDP. Pelabuhan salakan di gunakan untuk bongkar muat hasil bumi dan melayani angkutan penumpang salakan-luwuk dan sebaliknya dari luwuk – salakan. Untuk mencapai Kabupaten Banggai
Kepulauan
dapat
menggunakan
berbagai
jenis
transportasi.
Rute
perjalanan dari Jakarta dengan pesawat
terbang
diawali
Bandara
Sukarno-Hatta,
kemudian
transit
di
dari dan
Bandara
Sultan Hasanudin di Makassar, kurang lebih 30 menit kemudian perjalanan
dilanjutkan
dengan
penerbangan ke Bandara Sultan Aminudin Amir di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai. Dan kemudian untuk menuju Kabupaten Banggai Kepulauan di gunakan transportasi Kapal Feri milik PT. ASDP atau menggunakan Kapal Kayu serta
Kapal Cepat yang secara regular
beroperasi tiap hari sambil menikmati pemandangan laut yang sangat indah dan mengagumkan.
25
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Disamping transportasi laut, terdapat juga transportasi darat, untuk menghubungkan wilayah daratan dengan beroperasinya bus-bus penumpang yang menghubungkan antar wilayah kecamatan dan pedesaan. Kendaraan yang melayani trayek antar kecamatan dan desa di Kabupaten Banggai Kepulauan terdiri dari jenis truk, bus, pick up dan mobil jenis lain.
2.3.4. BUMD dan Perbankan
26
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan sampai saat ini memiliki 1 (satu) buah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Perbankan
Sedangkan yang
untuk ada
di
Kabupaten Banggai Kepulauan meliputi Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang terdapat di Salakan ( Kecamatan Tinangkung ) dan di Bulagi ( Kecamatan Bulagi ). Terdapat pula1 (Satu) buah Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan2(Buah) Bank Perkreditan Rakyatyang semuanya terletak di salakan ( Kecamatan Tinangkung ).
2.3.5. Energi Tidak dapat dipungkiri, aktifitas masyarakat di berbagai bidang kehidupan, salah satunya menuntut penyediaan kebutuhan listrik yang sangat besar. Lima tahun terakhir menunjukkan kebutuhan masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan akan listrik mengalami peningkatan yang cukuf signifikan.
27
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Pembangkit
tenaga
listrik
di
Kabupaten Banggai Kepulauan, dihasilkan dengan menggunakan tenaga mesin diesel, seperti yang umum digunakan Kabupatenkabupaten
lain
di
Provinsi
Sulawesi
Tengah. Tenaga listrik yang diproduksi oleh PLN di Kabupaten Banggai Kepulauan pada tahun 2008 adalah sebesar 8.374.601 kwh, dari keseluruhan tenaga listrik yang diproduksi yang berhasil didistribusikan kepada pelanggan sebanyak 7.835.249 kwh. Tahun 2009 tenaga listrik yang diproduksi sebesar 9.269.157 kwh dan didistribusikan kepada pelanggan sebanyak 8.505.629 kwh.Untuk Tahun 2010 PLN mendistribusikan tenaga listrik kepada pelanggan sebanyak 10.156.898 kwh dari hasil produksi tenaga listrik sebesar 10.880.824 kwh.Di tahun 2011 tenaga listrik yang diproduksi sebesar 14.375.746 kwh dan didistribusikan kepada pelanggan sebanyak 13.307.034 kwh. Dan sampai akhir tahun 2012 tenaga listrik yang diproduksi oleh PLN Kabupaten Banggai Kepulauan adalah sebesar 116.969.418 kwh dengan jumlah pendistribusian kepada masyarakat sebesar 64.273.482 kwh. Dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, cakupan pelayanan listrik di Kabupaten
Banggai
Kepulauan
terus
mengalami peningkatan. Pada akhir tahun 2008,
jumlah
pelanggan
sebanyak
13.783yang terdiri dari pelanggan rumah tangga, instansi pemerintah, swasta, industri dan lain-lain, meningkat menjadi 14.105 pelanggan pada tahun 2009. Pada tahun 2010 jumlah pelanggan sebanyak 15.055. Tahun 2011 jumlah pelanggan bertambah menjadi 15.789.Dan sampai dengan akhir tahun 2012 jumlah pelanggan baik 28
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
rumah tangga, instansi pemerintah, swasta, industri dan lain-lain sebanyak 16.985. Di samping tenaga listrik yang diproduksi oleh PLN, Sebagian masyarakat pedesaan, menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bantuan dari pemerintah dan ada juga yang menggunakan mesin genset untuk digunakan sehari-hari, diantaranya untuk berjualan oleh pedagang, maupun masyarakat pedesaan yang belum terlayani oleh listrik dari PLN. Tabel 2.7 Daya Terpasang Produksi dan Distribusi Listrik PT. PLN (Persero) Pada Cabang/Ranting PLN di Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2008-2012 Tahun
Daya Terpasang (KW)
Produksi Listrik (Kwh)
Listrik Terjual (Kwh)
Dipakai Sendiri (Kwh)
Susut/Hilang (Kwh)
2008
8.440,000
8.374.601
7.835.249
692.877
5.347.973
2009
8.787,500
9.269.157
8.505.629
820.398
5.819.418
2010
9.802,800
10.880.824
10.156.898
884.723
6.351.703
2011
6.022,000
14.375.746
13.307.034
2.878.597
1.068.712
2012
44.717,000
116.969.418
64.273.482
735.799
110.761
Sumber : BPS Kabupaten Banggai Kepulauan
29
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
BAB III SEKTOR PERIKANAN DAN KELAUTAN 3.1 Perikanan Tangkap Sektor Perikanan merupakan sector potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Banggai Kepulauan. Hal ini di dukung oleh sumber daya alam dan letak geografis wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan. KawasanperairanBanggaiKepulauanmemilikipotensiPerikananTangkap yang beranekaragamjenisnyadanbernilaiekonomis,misalnya : -
Pelagis besar dengan produksinya rata-rata 1.050,40 Ton/Thn.
-
Pelagis kecil dengan produksinya rata-rata 53.386,20 Ton/Thn.
-
Demersal denganproduksinya rata-rata 10.835,60 Ton/Thn
-
Molusca yang meliputi gurita, cumi–cumi, siput dan kerang dengan produksinya rata-rata 961,20 Ton/Thn
-
Crustacea yang meliputi udang dan kepiting dengan produksinya ratarata 4,40 Ton/thn
Wilayah
Komoditasmeliputi
:KecamatanTinangkung,
Kecamatan
Liang,
KecamatanPeling Tengah, Tinangkung Utara, Bulagi Utara Bulagi Selatan.
30
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
3.2 Perikanan Budidaya Sampai pada saat ini Optimalisasi dan Produktifitas Budidaya di Banggai Kepulauan masih rendah, Jenis ikan yang banyak dibudidayakan masyarakat adalah : - Pembesaran Ikan Hidup ( Napoleon ) budidaya unggulan dalam bentuk keramba/jaringapung. Kecamatan
Liang,
Wilayah
potensial
KecamatanBulagi,
yang
Kecamatan
dikembangkan Bulagi
di
Selatan,
Kecamatan Buko Selatan dan Kecamatan Tinangkung Selatan. - Pembesaran Ikan Hidup ( Kerapu ) tahun 2011 hasil produksi 52,76 Ton/Thn pada tahun 2012 dengan hasil produksi sebesar 68,96 Ton/Thn. Mengalami kenaikan 30,63% - PembesaranIkanHidup ( Kuwe, baronang ) tahun 2011 hasil produksi sebesar 275,19 Ton/thn, pada tahun2012 dengan hasil produksi sebesar 393,76 Ton/Thn, mengalami kenaikan 43,08 % Areal budidaya perikanan sampai dengan tahun 2012 baru dimanfaatkan sekitar 73,71 % danbelum mencapai tingkat produksi maksimal. Hal tersebut karena minimnya permodalan yang dimiliki petani budidaya ikan. Sangat terbuka peluang investasi untuk budidaya perikanan laut.
31
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
3.3 Rumput Laut Areal Budidaya Rumput Laut tersebar
cukup
wilayah
pesisir
Kepulauan,
luas di
sepanjang
Kabupaten
Produksi
Banggai
rumput
laut
kering Banggai Kepulauan pada tahun 2011 mencapai
39.948,80 Ton/thn.
Sedangkan pada tahun 2012 mencapai 45.008,61 Ton/thn atau mengalami kenaikan sebesar 12,60 %. Budidaya rumput laut telah menjadi mata pencaharian utama masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan karena kondisi alam yang sesuai. Pasar Komoditi meliputi :Luwuk, Makassar, Kendari, Surabaya.Sangat terbuka investasi untuk membangun Pabrik Pengolahan Rumput Laut di Kabupaten Banggai Kepulauan. Wilayah budidaya meliputi : Kecamatan Liang, Kecamatan Peling Tengah, Kecamatan Bulagi, Kecamatan Bulagi Selatan, Kecamatan Bulagi Utara, Kecamatan Tinangkung, Selatan dan Kecamatan Totikum Selatan.
32
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Sektorperikanandankelautanmenjadiandalanmasyarakatdengansumber daya laut yang adadi Kabupaten Banggai Kepulauan memberikan keuntungan yang sangat potensial dengan adanya kekayaan hasil laut. Hingga akhir tahun 2012 di Kabupaten Banggai Kepulauan terdapat kapal/perahu penangkap ikan sebanyak 6.966 unit yang terdiri atas jenis perahu tanpa motor sebanyak 2.804 unit, jenis perahu motor tempel sebanyak 3.969 unit dan jenis kapal motor sebanyak 193 unit. Tabel 3. 1 Jumlah Kapal Penangkap Ikan (Unit) Tahun 2010-2012 Tahun JenisKapalIkan 2010 2011 PerahuTanpa Motor
2.805
2.804
1.191
3.969
3.969
Perahu Motor Tempel Kapal Motor Jumlah
2012
11.148 551
261
193
12.890
7.035
6.966
Sumber : BPS Kabupaten Banggai Kepulauan
BAB IV SEKTOR PERTANIAN DAN PERKEBUNAN 33
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
4.1 Pertanian Meskipun dikenal sebagai daerah kepulauan dengan wilayah perairannya yang sangat luas, namun penduduk Kabupaten Banggai Kepulauan tidak hanya mengandalkan usaha di sector perikanan dan kelautan. Perkembangan sektor pertanian menjadi penting disebabkan jumlah penduduk yang berusaha di bidang pertanian masih sangat besar dan telah memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian masyarakat. Jenis tanaman pangan yang terdapat dan dikembangkan di kabupaten Banggai Kepulauan, terdiri dari berbagai jenis tanaman, diantaranya adalah jagung, kacang tanah, kacang hijau, ubi banggai, ubi kayu, ubi jalar padi sawah, kedelai dan lain-lain. Dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 kondisi pertanian tanaman pangan yang diusahakan oleh masyarakat di Kabupaten Banggai Kepulauan mengalami peningkatan dan penurunan baik dari sisi produksi maupun luasan panennya. Untuk tanaman padi sawah, dengan luas panen sebesar 1.001 Ha pada tahun 2013 menghasilkan produksi sebesar 3.598 ton, tanaman ubi kayu menghasilkan produksi sebesar 4.945 tondengan luas panen sebesar 203Ha, untuk produksi tanaman ubi jalar di tahun 2013 sebesar 1.490 ton dengan luas panen sebesar 188Ha, Produksi tanaman jagung sebesar 1.713 ton dengan luas panen sebesar 377 Ha, selanjutnya produksi tanaman kacang tanah yang menjadi andalan masyarakat di daerah Kecamatan Totikum dan Kecamatan Totikum Selatan menghasilkan produksi sebesar 1.645 ton, dengan luas panen mencapai 761 Ha dan untuk produksi tanaman Kacang Kedele pada tahun 2012 sebesar 1.00 ton dengan luas panen sebesar 1Ha. 34
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Data mengenai luas panen dan produksi tanaman pangan per jenis tanaman yang dikembangkan di Kabupaten Banggai Kepulauan dari tahun 2009-2013 disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1 Luas Panen Tanaman Pangan JenisKomoditi Tanaman Pangan
Luas Panen (Ha) 2009
2010
2011
2012
2013
01. Padi Sawah
551
4437
640
966
1.001
02. Ubi Kayu
661
506
508
199
203
03. Ubi Jalar 04. KacangTanah 05. KacangKedele 06. Jagung
451
364
373
136
188
1.994
1.017
1.301
831
761
10
13
6
1
1
839
498
687
253
377
Sumber : Dinas kehutanan, perkebunan, pertanian dan peternakan Kabupaten Banggai Kepulauan
Tabel 4.2 Produksi Tanaman Pangan JenisKomoditi Tanaman Pangan
Produksi (Ton) 2009
2010
2011
2012
2013
01. Padi Sawah
1.811
1.765
2.512
3.513
3.598
02. Ubi Kayu
7.924
10.977
11.000
4.069
4.945
03. Ubi Jalar
4.645
4.164
4.178
1.475
1.490
04. Kacang Tanah
3.151
1.793
2.248
1.058
1.645
05. Kacang Kedele
13,02
16
6
0,78
1
06. Jagung
1.998
1.519
2.068
698
1.713
Sumber : Dinas kehutanan, perkebunan, pertanian dan peternakan Kabupaten Banggai Kepulauan
Selain tanaman pangan yang sudah disebutkan diatas terdapat juga tanaman pangan yang menjadi cirikhas Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu 35
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
ubi banggai. Ubi banggai (Dioscorea) adalah salah satu tanaman yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan, dimana jenis ubi ini biasanya digunakan sebagai makanan pokok oleh masyarakat. Ubi banggai memiliki bentuk yang mirip ubi jalar dan ubi kayu, rasanya pun juga campuran antara keduanya dengan ukuran yang lebih besar. Bentuk pohon dari ubi banggai adalah menjalar ke atas, bukan merambat di atas tanah seperti ubi jalar. Sehingga para petani ubi banggai biasanya membuat tonggak sebagai tempat naiknya pohon ubi. Sampai dengan tahun 2013 kondisi pertanian tanaman pangan Ubi Banggai yang diusahakan oleh masyarakat di Kabupaten Banggai Kepulauan mengalami peningkatan dan penurunan baik dari sisi produksi maupun luasan panennya pada tahun 2013 menghasilkan produksi sebesar 2.855 ton dengan luas panen sebesar 122Ha.
Untuk tanaman hortikultura khususnya tanaman sayuran, penduduk di Kabupaten Banggai Kepulauanmenanam berbagai macam tanaman sayuran. 36
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Tanaman sayuran yang dihasilkan diantaranya yaitu bawang merah, bayam, cabe besar,cabe rawit, kacang panjang, kangkung, ketimun, labu siam, tomat, terungdan lain sebagainya.
Tabel 4.3 Luas Panendan Produksi Sayur-Sayuran Luas Panen Jenis Komoditi
Produksi
(Ha)
(Ton)
2011
2012
2013
2011
2012
2013
7
11
-
45,29
50,11
-
02. Bayam
78
40
100
121
51,6
1.521
03. Cabe Besar
62
13
19
16,62
32,5
494
04. Cabe Rawit
158
70
93
20,42
248,9
3.394
05. Kacang Panjang
132
61
127
26,29
162
3.942
06. Kangkung
58
35
67
256
175,8
4.027
07. Ketimun
45
38
65
108
116,8
3.894
9
20
27
25
48,50
1.412
09. Tomat
151
66
130
31,14
289,2
6.566
10. Terung
107
49
108
27,03
193,6
486
01. Bawang Merah
08. Labu Siam
Sumber : Dinas kehutanan, perkebunan, pertanian dan peternakan Kabupaten Banggai Kepulauan
Selain tanaman sayuran, tanaman buah-buahan juga dikembangkan masyarakat Kabupatn Banggai Kepulauan. Secara umum tanaman buahbuahan yang dihasilkan oleh masyarakat antara lain langsat, mangga, durian, pisang, pepaya, nanas, semangka, dan lainnya.
37
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Selengkapnya mengenai jenis tanaman buah-buahan yang diusahakan oleh masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan disajikan pada tabel di berikut ini Tabel 4.4 Jumlah Pohon dan Produksi Buah-Buahan Jumlah Yang Menghasilkan (Pohon)
Jenis Komoditi 2011 01. Alpukat
2012
Produksi (Kuintal) 2013
2011
2012
2013
360
190
181
130
02. Belimbing
387
335
366
441
03. Duku/Langsat
14.637
9.948
21.544
18.623
04. Durian
3.951
3.405
10.395
7.568
05. JambuBiji
330
140
182
116
06. Jambu Air
1.132
214
625
145
07. Jeruk Siam/Keprok
474
58
405
29
490
580
1.368
819
08. JerukBesar 09. Mangga
2.555
1.584
4.984
3.673
10. Manggis
1.675
1.421
3.024
1.631
11. Nangka/Cempedak
883
1.047
1.669
1.713
12. Nenas
9.089
5.119
673
423
13. Pepaya
3.841
4.123
3.935
3.473
14. Pisang
21.305
15.676
15.564
13.689
15. Rambutan
257
143
163
131
16. Salak
12
30
1
3
Sumber : Dinas kehutanan, perkebunan, pertanian dan peternakan Kabupaten Banggai Kepulaua 38
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
4.2 PERKEBUNAN Tanaman perkebunan yang dikembangkan di Kabupaten Banggai Kepulauan di dominasioleh perkebunan rakyat dengan tanaman terbanyak yaitu kelapa dalam, coklat, jambu mente dan cengkeh. Disamping itu terdapat pula jenis tanaman perkebunan lainnya seperti kopi, kapuk, pala, lada, vanili yang cobauntuk dikembangkan masyarakat, walaupun luas areal dan produksinya masih dalam skala kecil dan dilakukan tidak merata di seluruh kecamatan. Komoditi
tanaman
perkebunan
yang memiliki luas tanam terluas adalah tanaman kelapa dalam, pada tahun 2013 luas
areal
tanam
kelapadalam
yaitu
sebesar 32.365 Ha dengan hasil produksi 17.067,77 Ton. Untuk tanamanan cengkeh yang juga menjadi salah satu andalan masyarakat luas panennya mencapai 5.737 Ha dengan hasil produksi sebanyak 1.198,41 Ton. Komoditi lainnya yang dikembangkan masyarakat adalah tanaman kakao yang pada tahun 2013 luas panennya mencapai 8.647 Ha dengan hasil produksi mencapai 4.200 Ton. Tanaman Jambu Mente pada tahun 2013 memiliki luas panen sebesar 8.278 Ha dengan hasil produksi sebesar 883,656 Ton. Selanjutnya tanaman kemiri yang pada tahun 2013 memiliki luas panen sebesar1.280 Ha dengan hasil produksi sebesar 170,240 Ton.
39
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan juga mengusahakan tanaman vanili walaupun masih dalam skala kecil yang pada tahun 2013 memiliki luas panen sebesar 159,89 Ha dengan hasil produksi 6,85 Ton. Untuk kopi robusta pada tahun 2013 memiliki luas panen sebesar 80,60 Ha dengan hasil produksi sebesar 7,52 Ton. Seperti halnya tanaman vanili, tanaman lada juga merupakan jenis tanaman yang masih dalam skala kecil pengembangannya dimana untuk tahun 2013 memiliki luas panen sebesar 23,45 Ha dengan hasil produksi sebesar 1,10 Ton. Selanjutnya Produksi tanaman palayang pada tahun 2013 sebanyak 79,89 Ton dengan luas panen sebesar 808,34 Ha. Dan untuk tanaman kapuk produksi yang dihasilkan di tahun 2013 dari luas panen yang mencapai 21 Ha adalah sebanyak 5,62 Ton.
Terbuka peluang untuk melakukan usaha perkebunan dalam skala besar di Kabupaten Banggai Kepulauan dengan tetap memperhatikan kelestarian sumberdaya alam danlingkungan hidup. Saat ini sedang dirintis usaha budidaya perkebunan kelapa saw 40
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Tabel 4.5 Luas Panen Tanaman Perkebunan
Jenis Komoditi Tanaman Perkebunan
Luas Areal( Ha) 2009
2010
2011
2012
2013
01. Kelapa Dalam 02. Cengkeh 03. Kakao
27.082 1.268 7.497
25.474 1.366 6.885
22.876 867 5.974
32.340,99 5.687,02 8.662,07
32.365 5.737 8.647
04. 05. 06. 07.
10.735 1.367 75 267
9.784 1.367 165 72
6.200 187 71 41
8.478,27 1.280,86 159,89 80,60
8.278 1.280 159 80.60
31 14 20
24 163 20
6 90 4
23,45 758,34 21,00
23.45 808.34 21.00
Jambu Mente Kemiri Vanilli Kopi Robusta
08. Lada 09. Pala 10. Kapuk
Sumber : Dinas pertanian, kehutanan, perkebunan dan peternakan Kabupaten Banggai Kepulauan.
Tabel 4.6 ProduksiTanaman Perkebunan Jenis Komoditi Tanaman Perkebunan
2009
2010
2011
2012
2013
01. Kelapa Dalam 02. Cengkeh 03. Kakao
28.532 210 8.490
28.532 360 8.490
21.002 181 5.556
17,055,35 1.183,22 4.174,82
17.065,77 1.198,41 4.200
04. Jambu Mente 05. Kemiri 06. Vanilli
2.063 210 12
1.920 210 12
1.342 55 1
884,50 170,24 6,85
883,656 170,240 6,85
07. Kopi Robusta 08. Lada 09. Pala
175 27 1
51 8 12
8 1 5
7,52 0,80 79,67
7,52 1,10 79,89
4
4
1
5,62
5,62
10. Kapuk
Produksi (Ton)
41
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Sumber : Dinas pertanian, kehutanan, perkebunan dan peternakan Kabupaten Banggai Kepulauan.
BAB V SEKTOR PETERNAKAN DAN KEHUTANAN
42
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
5.1 PETERNAKAN Ternak yang terdapat di Kabupaten Banggai Kepulauan, terdiri dari ternak besar berupa sapi potong, kerbau dan kuda, dan ternak kecil yang hanya terdiri dari kambing dan babi. Sedangkan untuk jenis peternakan unggas di Kabupaten Banggai Kepulauan, terdiri atas ayam kampung, ayam pedaging dan itik. Sektor Peternakan yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan, merupakan salah satu sektor yang mendapatkan perhatian serius dan telah menerima bantuan baik dari pemerintah pusat, pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah maupun oleh Pemerintah daerah Kabupaten Banggai Kepulauan. JenisTernak yang dikembangkan diKabupaten Banggai Kepulauan
Tabel 5.1 Populasi Jenis Ternak (Ekor) Jenis
Tahun
43
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Ternak
2009
2010
2011
2012
2013
1. Sapi Potong
15.121
15.329
14.782
15.002
11.495
2. Kambing
62.285
69.716
87.493
109.756
77.926
3. Babi
26.545
26.148
26.250
27.684
26.780
-
2
2
2
-
386
437
488
545
447
4. Kerbau 5. Kuda Jumlah
104.337
111.632
130.955
152.989
116.348
Sumber : Dinas kehutanan, perkebunan, pertanian dan peternakan Kabupaten Banggai Kepulauan
Tabel 5.2 Populasi Jenis Unggas (Ekor) Jenis Unggas
Tahun 2009
2008
2008
2008
3013
1. Ayam Kampung
571.174
612.184
656.139
703.250
466.982
2. Ayam Pedaging
5.000
8.500
9.775
9.775
9.775
20.991
22.038
22.250
22.584
15.503
3. Itik Jumlah
597.165
642.722
688.164
735.609
492.260
Sumber : Dinas kehutanan, perkebunan, pertanian dan peternakan Kabupaten Banggai Kepulauan
Terbuka peluang untuk peternakan sapi skala besar dan juga untuk peternakan ayam petelur, dan juga untuk pembangunan industry pengolahannya.
5.2 KEHUTANAN 44
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Yang dimaksud sebagai hutan yang dikuasai oleh negara adalah hutan alam atau hutan hasil budidaya (tanaman) yang berada di dalam kawasan hutan negara. Disamping melakukan pengelolaan terhadap hutan negara, pemerintah
telah
mempromosikan
danterus
mendorong
pembangunan
kehutanan berbasis masyarakat antara lain dengan menggalakkan penanaman komoditas kehutanan pada lahan–lahan rakyat atau lahan milik negara. Apabilapembangunan berbasis
masyarakat
kehutanan ini
terus
berkembang, maka akan memberikan dampak yang signifikan kepada masyarakat untuk turut serta memberikan jaminan terhadap kelangsungan industri nasional. Denganberkembangnya komoditas hasil hutan yang berasal dari lahan masyarakat, maka pada gilirannya akan dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Berdasarkan data tahun 2013 dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banggai Kepulauan memiliki areal hutan seluas 118.779.868 Ha, yang terdiri dari hutan lindung 26.983.945 Ha, hutan produksi biasa tetap 34.014.813 Ha, hutan produksi terbatas 40.070.348 Ha dan hutan yang dapat dikonversi 17.710.726 Ha. Ada sepuluh jenis kayu yang dihasilkan di Hutan Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu kayu Meranti, Nyato, Nantu, Palapi, Merbau, Gopasa, Perupuk, Bintangor, BayurdanJabon. Luas lahan kritis di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dibagi dalam dua jenis yaitu luas lahan kritis dalam kawasan hutan dan luas lahan kritis yang berada di luar kawasan hutan 45
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Pada tahun 2013 luas lahan kritis sebesar 2.734,90 ha, luas lahan agak kritis sebesar 78.179,90 ha, luas lahan potensial kritis sebesar 87.534,20 ha.
BAB VI SEKTOR PERTAMBANGAN DAN INDUSTRI
6.1 PERTAMBANGAN
46
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Untuk sector pertambangan, di
Kabupaten
Banggai
Kepulauan
terdapat sumber daya bahan galian dan mineral, yang pada saat ini belum dikelola
atau
masih
dalam
tahap
eksploitasi, bahkan ada pula potensi yang masih bersifat indikasi seperti kandungan minyak bumi yang terdapat disekitar pulau tikus kecamatan buko. Bahan galian sendiri terbagi atas tiga jenis, yaitu bahan galian golongan A (strategis) antara lain minyak dan gas bumi, batu bara dan nikel. Bahan galian golongan B (vital) antara lain emas, molibdenum, chronit, tembaga dan belerang. Bahan galian golongan C (bukan strategis dan vital) meliputi
sirtukil,
granit,
marmer,
pasir kuarsa, pasir besi, lempung dan sebagainya. Di Kabupaten Banggai Kepulauan sendiri terindikasi potensi pertambangan yang adayaitu bahan galian golongan A dan bahan galian golongan C. Adapun jenis bahan galian Golongan A (Strategis) dan Golongan C (bukan strategis dan vital) yang terindikasi terdapat di Kabupaten Banggai Kepulauan diantaranya adalah : -
Golongan A (Strategis) 1.
Batubara
terdapat
di
kecamatan
Bulagi,
tepatnya
di
desa
tatarandang dengan tebal lapisan 1,5 m dan kalori 5.600 kkal. Di daerah paisubatu dan lelengan di kecamatan Buko dengan tebal lapisan 20 cm – 2 m, dengan kalori 5.700 kkal dimana cadangan 47
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
potensinya belum diketahui. Batubara juga terindikasi terdapat di wilayah Kecamatan Tinangkung Utara, Bulagi Utara, Bulagi Selatan dan Kecamatan Tinangkung Selatan. -
Golongan C ( bukan strategis dan vital ) 1.
Lempung dengan potensi / kandungan 110.800.000 ton terdapat di Desa Okulo , Desa Lalengan dan Desa Paisubatu Kec.Buko.
2.
Granit terbesar dengan cadangan terukur 259.461.283.470 m3 dari hasil pemetaan semi mikro skala 1 : 50.000 dan yang bervariasi seperti merah ros, merah hati, coklat, hitam, putih, abu-abu dan abu-abu kebiru-biruan dengan perkiraan luas yang ekonomis yaitu 200 ha dimana kuat tekan 3.000 kg/cm2 dengan warna merah hati, yang terdapat di Kecamatan Buko dan KecamatanLiang.
3.
Mika dengan potensi / kandungan 57.000.000 ton terdapat di Kecamatan Buko. Pernah sempat di olah padazaman Belanda namun sekarang dibiarkan begitu saja oleh masyarakat setempat.
4.
Kaolin dengan potensi kandungan yang belum diketahui, berada di Kecamatan Liang dan Kecamatan Bulagi.
5.
Pasir Silika dengan potensi / kandungan 74.000.000 ton terdapat di Desa Okulo dan Desa Lalengan Kecamatan Buko.
6.
Potensi Gipsum terdapat didesa Sampekoan kecamatan Liang seluas 200 ha dengan cadangan yang belum diketahui.
7.
Batu Apung terdapat tepatnya diKecamatan Bulagidengan cadangan yang belum diketahui.
8.
Potensi Diorit terdapat di Kecamatan Totikum, Kecamatan Liang, Kecamatan Tinangkung, Kecamatan Bulagi, Kecamatan Bulagi Selatan dan Kecamatan Buko.Sesuai data hasil pemetaan semi mikro 1992/1993 Potensi Sumber Daya atau cadangan geologi sebesar 3.500 ha. Diorit biasa digunakan untuk bahan baku semen porland. 48
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
6.2 INDUSTRI Sektor industri di Kabupaten Banggai Kepulauan walaupun dengan persentase yang kecil, namun terus mengalami perkembangan. Dari ketiga jenis industri yang ada (Kecil, Menengah dan Besar), Jenis industri yang terdapat di Kabupaten Banggai Kepulauan secara keseluruhan merupakan industry kecil. Perkembangan industry kecil di Kabupaten Banggai Kepulauan dari tahun ketahun terus mengalami perkembangan baik dari sisi jumlah unit usahanya, penyerapan tenaga kerja maupun nilai produksinya. Kegiatan industri kecil yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan secara keseluruhan merupakan industri yang dikerjakan oleh masyarakat (home industry) misalnya kerajinan anyaman bamboo dan rotan. Untuk tahun 2012 jumlah industry kecil sebanyak 409 unit usaha dimana mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 731 orang dengan
nilai
produksiyang
dihasilkan dari industri kecil ini sebesar Rp. 15.601.050.
6.2.1 Perdagangan Berdasarkan data Dinas Kouperindag Kab. Banggai Kepulauan, jumlah unit usaha Perdagangan Menengah pada tahun 2011 sebanyak 6 unit usaha, sampai dengan akhir tahun 2012 tumbuh dan berkembang menjadi 42 unit 49
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
usaha. Sedangkan untuk jumlah unit usaha Perdagangan Kecil pada tahun 2011 terdapat sebanyak 340 unit usaha dan sampai dengan akhir tahun 2012 tumbuh dan berkembang menjadi 399 unit usaha. Sarana terdapat
di
perdagangan Kabupaten
yang Banggai
Kepulauan, terdiri dari pasar umum, pasar desa, toko, kios dan warung. Untuk Pasar umum pada tahun 2012 terdapat sebanyak 7 buah, Pasar Desa
sebanyak
49
buah,
Toko
sebanyak 34 buah, Kios sebanyak 136 buah dan jumlah warung pada tahun 2012 sebanyak 2 buah.
6.2.2 Koperasi Jumlah koperasi aktif, perkembangannya mengalami peningkatan yang cukup baik, pada tahun 2008 sebanyak 75 buah, tahun 2009 berkembang menjadi 79 buah, tahun 2010 menjadi 93 buah, tahun 2011 jumlah koperasi aktif mengalami penurunan yaitu sebanyak 91 buah dan sampai dengan akhir tahun 2012 berkembang menjadi 100 buah. Koperasi dapat menjadi mitra yang ideal bagi para investor dengan prinsip saling menguntungkan.
50
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
BAB VII SEKTOR PARIWISATA
51
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Dengan wilayah yang cukup luas, Kabupaten Banggai Kepulauan dianugerahkan dengan banyaknya pesona alam baik yang ada di darat maupun di laut. Sebagai wilayah maritim, Kabupaten Banggai Kepulauan memiliki banyak wisata bahari dan pemandangan panorama alam yang indah. Walaupun secara umum, pariwisata di daerah ini belum dikembangkan dan dikelola secara professional untuk dijadikan sebagai salahsatu sector jasau nggulan. Obyek dan dayatarik wisata yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan, dikategorikan dalam 3 (tiga) jenis, yaitu : Wisata Bahari, Wisata Alam dan Wisata Budaya. Berdasarkan Data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banggai Kepulauan objek wisata yang terdapat di Kabupaten Banggai Kepulauan berjumlah 23 buah. Beberapa diantaranya adalah :
Air Terjun Kambani Air terjun kambani terletak di Desa Kambani, Kecamatan Buko Selatan.Di daerah ini mengalir sungai dengan luapan air yang cukup besar dan membentuk air terjun. Suasananya yang masih alami dengan dikelilingi oleh pohon-pohon besar, semakin menambah kesan eksotis tempat ini.
Air Terjun Tembang 52
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Obyek wisata ini berada pada ketinggian ± 200 m dari permukaan laut. Air terjun ini terletak ditengah lebatnya hutan, yang berjarak ± 1 km arah utara Desa Luksagu Kecamatan Tinangkung Utara.Air terjun tembang telah menjadi tujuan wisata favorit masyarakat, karena disamping masih alaminya kondisi di tempat ini ditambah dengan adanya tempat permandian, terdapat pula tempat peristrahatan dan banyaknya pedagang yang menjual aneka makanan khas daerah.
Danau Paisu Lemelu Danau Paisu Lemelu adalah salah satu tempat pemandian yang sangat indah dan menyimpan sejarah, yang terletak di Desa Lemelu, Kecamatan Bulagi Selatan. Jarak tempuh dari Salakan (Ibu Kota Kabupaten Banggai Kepulauan) ketempat ini sekitar 350 km selama 3 jam dengan mengunakan kendaraan bermotor. Setelah itu berjalan sekitar 1 Km untuk sampai keDanau ini. Danau Alani Danau Alani merupakan danau yang berada di pegunungan. Untuk mencapai tempat ini kita diperhadapkan dengan jalan menanjak yang bias dilalui oleh kendaraan bermotor. Danau ini terletak di Desa Alani Kecamatan Buko Selatan.
Danau Tendetung Danau tendetung terletak di Kecamatan Totikum Selatan, disamping memiliki nilai historis juga mempunyai keunikan tersendiri. Air dari Danau ini pada bulan-bulan tertentu biasanya akan hilang tanpa 53
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
bekas dan menyisakan daratan yang cukup luas.
Permandian Lengbola Objek wisata yang satu ini terletak di Desa Patukuki Kecamatan Peling Tengah. Disamping karena hawa udaranya yang sejuk, khas pegunungan karena terletak di dataran tinggi,tempat wisata ini juga memiliki tempat permandian yang terletak di bentangan air yang mengalir dan terdapat semacam kolam dengan diameter kurang lebih 7 meter. Untuk sampai di lokasi ini jarak yang harus ditempuh dari Salakan (ibu kota kabupaten banggai kepulauan) sekitar 34 km atau 30 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Permandian Lalanday Lokasi wisata yang memberikan keindahan panorama laut ini, terletak di Desa Lalandai Kecamatan Bulagi. Permandian Lalandai menyediakan dua alternatif alami untuk pengunjung yaitu menikmati kolam air tawar dan air laut, keunikan tempat ini adalah mata air yang muncul berada tepat di bibir pantai. bukan cuma itu saja tempat ini juga memberikan suasana yang indah saat pengunjung menatap bagian laut karena di sekitar lokasi ini terdapat lokasi budidaya rumput laut, sehingga terlihat ramai saat para petani rumput laut sedang beraktifitas. Semburan mata air lalandai ini juga diolah oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk menyuplai air bersih keseluruh desayang berada di wilayah Kecamatan Bulagi.
54
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
PermandianLukpanenteng Di tempat ini terdapat semacam kolam renang alami yang bersumber dari mata air yang bening dan masih alami.Tempat ini berlokasi di Desa Luk panenteng, Kecamatan Bulagi Utara.
Rekreasi Bahari Teduang Tempat ini merupakan tujuan favorit masyarakat di sekitar salakan, jika ingin bersantai bersama keluarga ataupun teman di waktu libur atau senggang. Lokasinya terletak di Desa Ambelang Kecamatan Tinangkung ini menawarkan pesona tepipantai yang dirindangi pepohonan.
Gua Pentu Liang Gua Pentu atau Gua Liang merupakan salah satu lokasi wisata yang terletak di Kecamatan Liang. Jarak tempuh dari ibu kota Kabupaten sekitar kurang lebih 50 Km atau 1 ( satu ) jam dengan menggunakan kendaraan bermotor. Gua ini biasa dikunjungi oleh para pecinta alam dan masyarakat umum. Pantai Mandel Di pantai mandel, kita dapat dengan leluasanya melakukan kegiatan seperti berenang atau sekedar menikmati keindahan 55
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
pantainya yang berpasir putih dan tempat peristirahatan yang masih alami. Untuk sampai di Pantai yang terletak di perbatasan Kecamatan Tinangkung Utara dan Kecamatan Totikum ini, dapat di tempuh dengan waktu sekitar 40 Menit dari Kota Salakan.
Pulau Tikus Pulau Mekelu atau yang lebih populer disebut pulau tikus terletak di antara Kabupaten Banggai dan Kabupaten Banggai Kepulauan. Pulau indah yang kerap dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara ini digemari karena suasana alamnya yang masih asli dan terjaga. Para wisatawan biasanya melakukan aktifitas berenang di tepian pantai, berjemur dipasir putih dibawah sinar matahari tropis yang hangat, menyelam dan menyaksikan keindahan dunia bawah laut, memancing atau photo hunting.
Monumen Trikora Jayawijaya Monumen Trikora Jayawijaya atau yang populer disebut tugu trikora yang dibangundanberdirimegah di kota Salakan merupakan salah satu tempat yang dapat dijadikan alternatif untuk dikunjungi, jika kita menginjakkan kaki di Kota Salakan. Momumen jayawijaya adalah Sebuah tugu berbentuk segi tiga yang berdiri di kaki bukit yang dibangun untuk mengenang dan memperingati peristiwa penting perebutan kembaliIrian Barat ( Papua ).
56
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Berdasarkan Potensi-potensi wisata tersebut di atas terbuka peluang investasi antara lain biro perjalanan, usaha cottage, hotel, jasa transportasi dan lain-lain.
BAB IX PENUTUP
Kajian potensi dan peluang daerah Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan suatu kajian yang menghasilkan satu dari beberapa dokumen perencanaan pembangunan daerah. Dokumen ini dapat memberikan informasi secara holistik berbagai aspek yang terkaid dengan kondisi wilayah serta potensi dan peluang berdasarkan keunggulan komparatif daerah. Keunggulan komparatif tersebut perlu diciptakan dan distrategikan agar tercipta keunggulan kompetitif untuk meningkatkan daya saing daerah Kabupaten Banggai Kepulauan. Kabupaten Banggai Kepulauan mengalami perkembangan dari seluruh aspekm dan bidang yang menunjukan kecenderungan terjadi peningkatan pada aspek geomorfologi dan lingkungan hidup, ekonomi, sosial-demografi, pemerintahan, politik dan khususnya pemanfaatan sumberdaya alam. Peningkatan yang signifikan dalam perkembangan ekonomi daerah sebagaimana yang ditunjukandalam pertumbuhan ekonomi, baik secara keseluruhan dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) juga secara 57
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
sektoral dan seb-sektoral. Tingkat pertumbuhan pertahun memiliki kecenderungan peningkatan lebih tinggi pada tahun – tahun terakhir dibandingkan pada tahun-tahun analisis. Pertumbuhan yang relatif rendah tersebut dapat dianggap wajar jika dihubungkan dengan kecenderungan perkembangan nasional dan global. Perkembangan ekonomi yang diamati dari sisi transformasi struktural memberikan kenyataan bahwa pada arah kebijakan yang akan datang penting menekankan untuk mementapkan kompossisi sektor industri. Perkembangan sosial-demografi yang memperlihatkan kecenderungan peningkatan terutama dilihat dari pertumbuhan penduduk dan status sosial masyarakat dari segi pendidikan. Perkembangan penduduk dimasa yang akan datang memerlukan arah kebijakan khusus yang berkaitan dengan pemetaan penyebaran dan kesempatan kerja yang dapat diciptakan sertam penyesuaianterhadap transformasi struktural. Disamping itu perlunya diantisipasi terhadap persaingan tenaga kerja di daerah dan di luar daerah. Perkembangan politik, hukum, dan pemerintahan menunjukan kecenderungan berkaitan secara simultan. Kebijakan daerah berupa produk peraturan daerah memperlihatkan kecenderungan senergitas yang baik serta eksekutif dan legislatif , dimana hal ini telah ditunjuka sejak awal terbentuknya Kabupaten ini. Kelengkapan daerah berupa struktur organisasi pemerintah dapat diciptakan dan dalam kebijakan perencanaan pembangunan daerah melalui Pola Dasar dan Rencana Startegis, disamping pembahasan-pembahasan yang menetapkan dan penetapan APBD setiap tahun. Kondisi infrastruktur menjadi penekanan penting dilihat dari peranan pemerintah daerah dalam merencanakan, mengupayakan, dan mempersipkan sekaligus dengan memperjuangkan sember-sumber pembiayaan, yang dapat dari pemerintah pusat, maupun dari pemerintah provinsi, dan sumber-sumber lainnya. Kondisi sumberdaya alam dan lingkungan hidup menjadi penekanan penting dalam perencanaan pembangunan pada masa yang akan datang. Cara yang bercocok tanam, penangkapan ikan, pemenfaatan hutan dan pemanfaatan sumberdaya alam lain harus secepatnya diantisipasi dari caracara yang dapat mengancam kelestarian lingkunan hidup. Dokumen ini dilengkapi dengan project digestnyang menjanjikan peluang-peluang bisnis di daerah Kabupaten Banggai Kepulauan bagi para investor lokal, domestik, dan internasional. 58
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Secara keseluruhan dokumen ini disusun sebagai dokumen awal penyusunan Rencana Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ). Dokumen ini merupakan informasi mutakhir berhubungan dengan potensi dan peluang bisnis dan investasi di Kabupaten Banggai Kepulauan untuk dapat digunakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat.
59