BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Organisasi
1.1.1
Sejarah Organisasi
Politeknik sebagai salah satu bentuk pendidikan tinggi di Indonesia diselenggarakan berdasarkan perjanjian kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Konfederasi Swiss yang ditandatangani pada tanggal 6 Desember 1973 oleh Menteri Luar Negeri R.I. Bpk. Adam Malik dan Duta Besar Swiss Mr. Dr. Max Feller. Salah satu hasil dari perjanjian kerjasama ini adalah pendirian Politeknik Mekanik Swiss - Institut Teknologi Bandung.
Tujuan dari pendirian Politeknik Mekanik Swiss adalah untuk mendukung perkembangan teknologi industri di Indonesia melalui pendidikan teknik. Program pendidikan politeknik yang dilaksanakan pada saat itu menekankan pada peningkatan kemampuan dan penerapan teknologi industri dibidang-bidang pembuatan perkakas presisi, perawatan mesin produksi, dan perancangan mekanik. Untuk pelaksanaan program pendidikan, pihak Swiss mengadakan bahan pengajaran dan peralatan praktik, membangun bengkel dan membayar tenaga ahli. Sedangkan pihak Indonesia membangun gedung kuliah, administrasi, dan fasilitas penunjang lain, serta menyediakan biaya operasional pendidikan. Untuk itu pemerintah konfederasi Swiss menunjuk Swisscontact ( Yayasan Bantuan Teknik Swiss ) sebagai pelaksana proyek dari pihak Swiss, dan pemerintah Indonesia mempercayakan Institut Teknologi Bandung sebagai pelaksana dari pihak Indonesia (POLMAN, 2007).
Pada tahun 1975 pembangunan kampus Politeknik Mekanik Swiss dimulai, bertempat di Komplek Kanayakan ( Jl. Ir. H. Juanda ). Sebagai politeknik pertama di Indonesia, dan satu-satunya pada saat itu, Politeknik Mekanik Swiss kemudian menjadi pilot proyek bagi pendirian politeknik lain di seluruh Indonesia.
1
Politeknik Mekanik Swiss memulai program pendidikannya pada bulan Januari 1976 dan peresmiannya secara formal dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 1977 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. pada saat itu, Bpk. Sjarif Thajeb. Karena hasil dan prestasi yang dicapai sesuai dengan tujuan pendidikan profesional yang diharapkan untuk menghasilkan tenaga-tenaga ahli yang terampil dan berkualitas, proyek politeknik ini kemudian dilanjutkan dengan pendirian 6 (enam) politeknik baru di seluruh Indonesia dan sebuah Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik ( Polytechnic Education Development Center/ PEDC ) melalui bantuan Bank Dunia ( World Bank ).
Dengan tuntutan dan kemajuan teknologi industri yang semakin pesat, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung memperluas penyelenggaraan pendidikan dengan membuka beberapa program studi baru seperti (POLMAN, 2007) : -
Teknik Gambar dan Perancangan Mekanik ( 1980 ),
-
Teknik Pola Pengecoran Logam ( 1987 )
-
Teknik Pengecoran Logam ( 1988 ),
-
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika ( 1995 ).
Sejak september 2002 Politeknik Manufaktur Negeri Bandung menambah penerimaan jumlah siswa sebanyak 24 orang di jurusan teknik manufaktur dan 24 orang di jurusan teknik otomasi manufaktur dan mekatronika melalui kerjasama dengan P3TKIM di Bandung.
Pada tahun 2002 Politeknik Manufaktur Negeri Bandung terpilih sebagai salah satu pusat dari 5 pusat dalam program IGI yang membina 3 institusi yaitu P3TKIM, STT Tekstil dan SMKN 6, tujuan dari program ini adalah untuk meningkatan kompetensi dan produktivitas industri kecil menengah.
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung mendapatkan nilai akreditasi A untuk semua program studi dari BAN pada tahun 2002. Setelah satu tahun melakukan persiapan, akhirnya Politeknik Manufaktur Negeri Bandung berhasil meraih sertifikat ISO 9001 2000 dari KEMA untuk :
2
1. Jasa Pendidikan Tinggi 2. Perancangan dan Manufaktur Produk Cor Logam, Perkakas Presisi, Mesin Produksi dan Sistem Kendali.
Selain itu juga Politeknik Manufaktur Negeri Bandung sudah menjalin kerjasama dengan Yayasan Indonesia Baru di Ceper - Klaten dalam tujuan untuk memperkuat industri kecil menengah pengecoran logam di Ceper. Untuk tujuan tersebut maka akan didirikan Politeknik Manufaktur Ceper yang direncanakan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2003/2004 bulan september 2003
1.1.2
Visi, Misi, Tujuan dan Strategi
1.1.2.1
Visi Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
Menjadi ujung tombak pendidikan dan penerapan teknologi manufaktur. 1.1.2.2
Misi Politeknik Manufaktur Negeri Bandung Bandung
Menyiapkan
lulusan
yang
kompeten
dalam
bidang
teknologi
manufaktur,
dan mampu bersaing dalam pasar global, dengan membangun dan mengembangkan pendidikan, rekayasa dan produksi.
1.1.3
Falsafah Kerja dan Budaya Organisasi
Falsafah dan budaya organisasi tercermin pada lambang Politeknik Manufaktur Negeri Bandung seperti tampak pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1. Lambang Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
3
Perfect, reliable, trustworthy Organization work processes Low failure rates in all aspect Manufacturing at a high level and skills Anticipate customers' demands Noteworthy address for education, training and production in manufacturing technology
Falsafah yang terkandung dari bentuk Lambang Politeknik Manufaktur Negeri Bandung:
Terdiri dari dua buah segi enam yang berpasangan secara selaras melambangkan bahwa sistem pendidikan berbasis produksi yang dikembangkan di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung merupakan paduan harmonis unsur-unsur pendidikan, rekayasa dan produksi.
Segi enam besar melambangkan bentuk kepala mikrometer yang memiliki arti bahwa proses manufaktur menuntut ketelitian dan kepresisian yang tinggi.
Segi enam kecil melambangkan kepala baut yang memiliki arti produk dan jasa yang dihasilkan Politeknik Manufaktur Negeri Bandung memiliki kesesuaian yang tinggi terhadap persyaratan yang ditetapkan.
1.2
Struktur Organisasi
Untuk periode 2005 – 2009, pejabat direksi Politeknik Manufaktur Negeri Bandung terdiri dari: 1. Direktur : Kokok Haksono Dyatmiko, Masch.Ing.HTL.,MA 2. Pembantu Direktur I : Suharyadi Pancono, Dipl.Ing.HTL.,MM
4
3. Pembantu Direktur II : Achmad Muhammad, SE.,MM 4. Pembantu Direktur III : Iwan Harianton, BSME.,M.Eng. 5. Pembantu Direktur IV : Mohammad Nurdin, MT Struktur organisasi Politeknik Manufaktur Negeri Bandung secara lengkap dijabarkan pada Gambar 1.2.
Gambar 1.2. Struktur Organisasi Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (sumber : www.polman-bandung.ac.id)
5
1.2.1
Jurusan dan Program Studi di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
Jurusan dan Program Studi di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung terdiri dari empat jurusan, yaitu : ¾
Jurusan Teknik Manufaktur, terdiri dari 3 (tiga) program studi, yaitu
: 1. Teknik Pemeliharaan Mesin (D3AT), kompeten dalam perawatan (preventive maintenance) dan perbaikan mesin produksi 2.
Teknik Pembuatan Perkakas Presisi (D3AT), kompeten dalam pembuatan perkakas presisi
3.
Teknik Mekanik Umum
(D3KT), selain kompeten dalam
perawatan (Preventive maintenance) dan perbaikan mesin produksi juga dapat menjadi pelatih (trainer) di Industri ¾
Jurusan Teknik Perancangan Manufaktur, terdiri dari 2 (dua) program studi, yaitu : 1. Teknik Perancangan Perkakas Presisi (D3AT), kompeten dalam perancangan perkakas presisi 2. Teknik Perancangan Mekanik Umum (D3KT), selain kompeten dalam perancangan peralatan mekanik umum juga dapat menjadi pelatih (trainer) di Industri
¾
Jurusan Teknik Pengecoran Logam, terdiri dari 1 (satu) program studi, yaitu Teknik Pengecoran Logam (D3AT), kompeten dalam merancang dan membuat pola dan produk pengecoran benda tuangan
¾
Jurusan Teknik Otomasi Manufaktur & Mekatronika, terdiri dari 1 (satu) program studi, yaitu teknik Mekatronika (D3AT / D3KT), kompeten dalam perancangan, penanganan dan pemeliharaan peralatan otomatis dan kontrol
6
1.2.2
Sumber Daya
1.2.2.1
Sumber Daya Manusia
Semua program Studi di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung didukung oleh tenaga-tenaga berpengalaman lulusan pendidikan formal dalam dan luar negeri seperti Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, ITB, ITS, UI, Swiss, Jerman, dan Australia. Manajemen sumberdaya manusia Politeknik Manufaktur Negeri Bandung memiliki struktur yang relatif lengkap mulai dari perekrutan, penugasan, pengembangan, pengukuran kenaikan karir, penghargaan dan pensiun. Tools yang ada antara lain ujian saringan, job deskripsi, matriks kompetensi, cost centre, jenjang karir fungsional, peraturan pegawai, jenjang karir fungsional akademik, pelatihan, pendidikan lanjut, system tarif, evaluasi pegawai dan rumusan insentif P3KR (Pendidikan, Pelatihan Produksi, Konsultasi dan Rekayasa). Total pegawai Politeknik Manufaktur Negeri Bandung sampai tahun 2006 sebanyak 237 orang. Komposisi sumber daya manusia yang ada dapat dilihat pada Gambar 1.3, Gambar 1.4 dan Gambar 1.5.
Komposisi SDM berdasarkan strata pendidikan D4 16.9%
D3 21.1%
SD D2 0.4%
SMP
D1 0.4%
D1
SMA D2 S1 25.7%
SMA 21.9%
D3 D4 S1 S2
S3 SMP SD 3.4% 2.5% 0.4%
S2 7.2%
S3
Gambar 1.3. Komposisi Pegawai Berdasarkan Strata Pendidikan
7
Komposisi pegawai berdasarkan status Kepegawaian honorer 8.4%
CPNS 2.5%
kontrak 13.1%
PNS kontrak honorer CPNS
PNS 75.9%
Gambar 1.4. Komposisi Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian
50 45
48
47
48
40 35 33
30
33
jumlah 25 20 15 10 5
16 10
1
1
0 21-25 26-30 31-35 36-40 41-45 46-50 51-55 56-60 61-65
usia
Gambar 1.5. Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia
1.2.2.2 Sumber Daya Fasilitas Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga pendidikan dan lembaga yang menyediakan layanan jasa ke kalangan industri maupun ke kalangan institusi lain, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung didukung oleh fasilitas-fasilitas sebagai berikut : ¾
Workshop Manufaktur
¾
Workshop Foundry
¾
Workshop Perancangan
¾
Workshop Otomasi
8
¾
Warnet untuk Mahasiswa (Gratis)
¾
Internet
¾
Poliklinik POLMAN
¾
Koperasi POLMAN
¾
Telepon Umum
¾
Masjid POLMAN
¾
Kantin POLMAN
¾
Sarana Olah Raga
1.2.2.3
Sumber Daya Teknologi
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung telah memiliki teknologi berbasis computer yang cukup maju mulai dari software design ProEng, Mechanical Desktop, Software Analysis CAE, MouldFlow, PampStamp, MagmaSoft, Software CAM Process, Hardware CNC, Rapid Prototype, Wirecut, EDM, DieCasting, Injection Moulding, dan teknologi dasar Convensional Machining, Grinding, Press Machine, Sand Casting, TIG, MIG Welding serta teknologi system kendali Digital, PID, Servo Drive, Process control, Distributes Control System dan artificial intelligence. Oleh karena itu, pengembangan ditargetkan untuk mengutamakan pada pendalaman teknologi, penmbahan jumlah dan penambahan fungsi melalui borderless data transfer, integrasi proses dan inovasi berkelanjutan.
1.3
Lingkup Bidang Usaha
Sebagai lembaga pendidikan perguruan tinggi, selain menyelenggarakan fungsi pendidikan, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung juga meyediakan jasa-jasa lain untuk memenuhi kebutuhan kalangan industri maupun lembaga pendidikan lainnya.. Adapun jasa yang diberikan meliputi : Pembuatan mesin-mesin produksi mulai skala lab sampai skala industri, jasa training, konsultasi dan jasa engineering. Politeknik Manufaktur Negeri Bandung telah mendapat pengakuan yang tinggi untuk pembuatan produk-prduk mesin berpresisi tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya konsumen yang menjadi langganan Politeknik Manufaktur Negeri Bandung. Data untuk periode 2000 – 2004 tercatat tidak kurang dari 113 client yang meminta jasa layanan Politeknik Manufaktur Negeri Bandung. Komposisi jumlah pelanggan 9
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung berdasarkan jenis layanannya dapat dilihat pada Gambar 1.6.
Jumlah Pelanggan Polman Berdasarkan Jenis Layanan 95
120 100 80 Jumlah 60 40 20
7
2
5
4
0 konsultasi produksi engineering training
lain-lain
Jenis Layanan Gambar 1.6. Komposisi Jumlah Pelanggan Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
1.4
Isu Bisnis
Selama beberapa tahun ini arus globalisasi pendidikan mulai melanda bumi Indonesia. Sekarang ada Universitas Swiss yang berkampus di German Center di Bumi Serpong Damai, ada program MBA kerja sama Monash University dan Universitas Tarumanegara, program MBA kerja sama Harvard University dan IPMI di Kalibata. Bukan tidak mungkin program-program kerja sama itu akan berkembang lebih lanjut menjadi program penuh PTLN dalam waktu 4-5 tahun mendatang (Effendi, 2003).
Kalau PTLN sudah beroperasi penuh di negara kita dan menyediakan pendidikan tinggi dengan mutu yang tak kalah dengan di lembaga induknya, dapat dipastikan bahwa lama kelamaan lulusannya akan menguasai pasar kerja.
Seiring dengan menjamurnya institusi-institusi baru di bidang pendidikan di Indonesia, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung selalu berusaha meningkatkan pelayanan berupa pemberian layanan pendidikan terbaik melalui program studi yang
10
ada. Tantangan lain yang dihadapi adalah semakin tingginya tingkat kebutuhan industri terhadap lulusan politeknik. Lulusan politeknik sangat diminati oleh dunia industri karena pada dasarnya mereka telah dibekali dengan hardskill yang memadai untuk bisa langsung diterjunkan di dunia industri.
Jumlah permintaan lulusan Politeknik Manufaktur Negeri Bandung oleh industri tiap tahun terus mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2003, permintaan industri terhadap lulusan Politeknik Manufaktur Negeri Bandung rata-rata mencapai 150% dan prosentase tertinggi dicapai pada tahun 2003 sebesar 243% (POLMAN, 2003)
Dengan mempertimbangkan prosentase kebutuhan industri terhadap lulusan, dapat disimpulkan bahwa lulusan Politeknik Manufaktur Negeri Bandung secara umum dapat diterima dengan baik di kalangan industri sebagai pengguna. Permintaan lulusan Politeknik Manufaktur Negeri Bandung oleh industri bermacam-macam, berikut beberapa proses pengambilan lulusan : 1. Proses pengambilan lulusan oleh industri dengan melaksanakan presentasi yang dilaksanakan di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung yang diikuti oleh seluruh mahasiswa semester akhir yang akan lulus D3 Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, yang dilanjutkan dengan pengambilan calon karyawan. 2. Permintaan lulusan dari industri melalui Politeknik Manufaktur Negeri Bandung dengan memasang pengumuman lowongan kerja yang dipasang di BAK (Bagian Administrasi Kemahasiswaan). 3. Pendaftaran langsung oleh lulusan pada industri diluar yang terdaftar di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung.
Dari kondisi diatas Politeknik Manufaktur Negeri Bandung sebagai institusi pendidikan teknik perlu untuk terus menjaga keterpakaian lulusan di dunia industri dengan cara terus mengikuti perkembangan teknologi dan membentuk lulusan-lulusan D3 Politeknik Manufaktur Negeri Bandung yang berkualitas.
Sasaran mutu 2007 dari Politeknik Manufaktur Negeri Bandung adalah sebagai berikut (POLMAN, 2007) : 11
Bidang-1 : Pendidikan −
Peningkatan prosentase peminat untuk seleksi ujian masuk sebesar 15%.
−
Pencapaian kesesuaian materi pembelajaran dengan Rencana Acuan Pengajaran (RAP) sebesar 75%.
−
Penggunaan Bahasa Inggris minimal pada 4 (empat) Mata Kuliah per jurusan.
−
Peningkatan rerata IPK (Indeks Prestasi) lulusan tepat waktu dari 2.72 menjadi 2.80.
−
Pencapaian rencana NKK (Nilai Kelakuan) lulusan tidak kurang dari 3.65.
−
Peningkatan prosentase lulusan tepat waktu dari 72.8% menjadi 85%.
−
Peningkatan jumlah penelitian / rekayasa Dosen yang didanai grant dari 10 (sepuluh) menjadi 12 (duabelas), dengan target menghasilkan produk layak jual minimal 2 (dua) produk.
−
Pengembangan Produk Standar layak jual yang dijadikan media latihan program praktek produksi sebanyak 8 produk, melalui kegiatan Penelitian Dosen dan atau Tugas Akhir Mahasiswa.
−
Re-akreditasi oleh BAN-PT dan penyediaan Kurikulum Baru untuk semua Program Studi.
Bidang-2 : Organisasi dan Sumberdaya −
Peningkatan rerata pengumpulan Angka Kredit baru dosen per tahun sebesar 10%.
−
Pencapaian Update data matrik kompetensi karyawan di setiap unit kerja per Triwulan.
−
Penerbitan laporan bulanan dan tahunan akuntabilitas kinerja unit kerja (LAKIP) setiap tanggal 5 pada bulan berjalan untuk bulan sebelumnya, dan tanggal 5 Januari tahun berikutnya untuk laporan tahunan.
−
Penyediaan analisis laporan kinerja seluruh unit kerja per Triwulan.
−
Penyediaan pedoman Tarif dan pedoman assessment level Jenjang Karir Fungsional (JKF) karyawan.
−
Penyediaan kelengkapan dokumen Organisasi Tata Kerja tingkat instutusi dan seluruh unit kerja.
−
Penyediaan dokumen Rencana Pengembangan Resource Centre oleh semua unit kerja terkait.
12
−
Penerapan budaya tepat waktu, unggul mutu dan sadar biaya.
−
Penyediaan Data dan Informasi Kekaryawanan, Keuangan, Akademik secara online, serta Sistem Komunikasi Jaringan.
Bidang-3 : Kemahasiswaan, Alumni Dan Pengembangan −
Menyelenggarakan minimal satu kali kegiatan kemahasiswaan berskala nasional.
−
Peningkatan jumlah penelitian / rekayasa Mahasiswa yang didanai grant dari 10 (sepuluh) menjadi 12 (duabelas), dengan target menghasilkan produk layak jual minimal 2 produk.
−
Pencapaian penghargaan tingkat nasional minimal satu dari bidang minat, bakat dan kegemaran.
−
Pembentukan minimal satu usaha mendiri yang dimiliki oleh lulusan baru dibawah pembinaan unit inkubator bisnis.
−
Peningkatan efektifitas kemandirian BEM dalam mengelola MP3 menjadi 3 (tiga) hari.
−
Penyediaan fasilitas kegiatan alumni minimal 50% dari seluruh lulusan melalui Tracer Study.
−
Penyediaan
konsep
aliansi
strategis
nasional
dan
regional
dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi. −
Pelaksanaan rencana implementasi tahun pertama sebagai lembaga Berbadan Hukum Pendidikan
Bidang-4 : Produksi, Pelatihan, Konsultansi Dan Rekayasa −
Peningkatan ketanggapan dalam memberikan layanan pada pelanggan paling lambat 2 (dua) hari.
−
Penyediaan Rencana Belanja seluruh kegiatan P2KR selambat-lambatnya 1 (minggu) setelah PO
−
Peningkatan ketepatan penyerahan produk sesuai dengan kontrak dari 52% menjadi 77%.
−
Peningkatan utilisasi kapasitas P2KR 75% dan produktifitas menjadi 75%.
−
Penyediaan laporan perhitungan biaya paling lambat hari ke 15 pada bulan berjalan untuk bulan sebelumnya.
13
−
Penyediaan Organisasi Tata Kerja dan Sistem Informasi P2KR secara online dan Real-time.
−
Peningkatan Indeks Kepuasan Pelanggan dan 74% menjadi 76%.
−
Realisasi kerjasama usaha taraf internasional sebanyak 2 kontrak.
−
Pemberian insentif setara gaji sebanyak 4 kali dalam setahun.
Dengan mempertimbangkan era kompetisi yang makin ketat diantara perguruan tinggi dan dengan melihat sasaran mutu 2007 terlihat bahwa isu bisnis berkaitan dengan meningkatkan prosentase peminat untuk masuk ke Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, penyediaan produk yang memenuhi persyaratan mutu dan tepat waktu bagi kalangan industri. Untuk mewujudkan hal itu diperlukan sumber daya manusia (karyawan) yang mampu melihat peluang-peluang yang ada baik di dalam institusi maupun di luar institusi yang bisa mendukung Politeknik Manufaktur Negeri Bandung untuk terus menjadi institusi pilihan utama baik oleh para calon mahasiswanya maupun oleh kalangan industri.
14