BAB I PENDAHULUAN 1.1. Data Umum Organisasi 1. Kedudukan Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Luwu Timur Nomor 4
Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Luwu
Timur
maka
kedudukan
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) unsur penunjang Pemerintah Daerah dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 2. Tugas Pokok dan Fungsi Tugas Pokok Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas membantu Bupati
dalam
menyelenggarakan
Pemerintahan
Daerah
dibidang
Perencanaan dan Pembangunan Daerah Fungsi a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan litbang dan penanaman modal; b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan; c. Pembinaan
dan
pelaksanaan
tugas
di
bidang
perencanaan
pembangunan, litbang dan penanaman modal; d. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan terhadap potensi daerah dalam perencanaan pembangunan daerah; e. Pendataan, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan hasil-hasil pembangunan daerah; f. Penyusunan pembangunan daerah jangka panjang, lima tahunan dan rencana kerja pembangunan daerah; g. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, kepegawaian, perlengkapan dan peralatan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
1
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 1.2. Struktur Organisasi Dalam
melaksanakan
tugas
dan
fungsi
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Luwu Timur, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari : a. Kepala Badan b. Sekretariat , terdiri dari : Sub Bagian Perencanaan; Sub Bagian Keuangan; Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Ekonomi, terdiri dari : Sub Bidang Pertanian, Kehutanan dan Kelautan; Sub Bidang Pengembangan Perekonomian; d. Bidang Sosial Budaya terdiri dari : Sub Bidang Pendidikan, Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, Pariwisata dan Kesehatan; Sub Bidang Pengembangan Sosial Budaya. e. Bidang Pengembangan Infrastruktur terdiri dari : Sub Bidang ke-PU-an, Perhubungan, Telekomunikasi dan Pertambangan Energi; Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. f. Bidang Statistik, Penelitian dan Pengembangan terdiri dari; Sub Bidang Statistik dan Penelitian; Sub Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. g. Bidang Penanaman Modal terdiri dari; Sub Bidang Promosi dan Kerjasama; Sub Bidang Pelayanan dan Pengendalian. h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
2
Sesuai dengan struktur organisasi Bappeda, maka dapat dilihat kondisi organisasi Tahun 2015 berdasarkan kepangkatan dan golongan , jabatan dan tingkat pendidikan: a. Berdasarkan Kepangkatan dan Golongan Pegawai Bappeda Kabupaten Luwu Timur Tahun 2015 menurut kepangkatan dan golongan adalah sebagai berikut : Tabel 1.1. Jumah Pegawai Berdasarkan Kepangkatan No
Pangkat/Golongan
Jumlah
1
Pembina Utama Muda, / Gol IV c
1 orang
2
Pembina Tk. I / Gol IV b
2 orang
3
Pembina, / Gol IVa
2 orang
4
Penata TK. I / Gol III d
4 orang
5
Penata /Gol III c
6 orang
6
Penata Muda TK.I/Gol IIIb
5 orang
7
Penata Muda / Gol III a
1 orang
8
Pengatur Tk I /Gol II d
1 orang
9
Pengatur/Gol II c
1 orang
Jumlah
23 orang
b. Berdasarkan Jabatan Berdasarkan jabatan Pegawai Bappeda Kab. Luwu Timur Tahun 2015 sebagai berikut: Tabel 1.2. Jumah Pegawai Berdasarkan Jabatan No
Jabatan
Jumlah
1
Eselon II
1 orang
2
Eselon III/a
1 orang
3
Eselon III/b
4 orang
4
Eselon IV
13 orang
5
Non eselon
4 orang
Jumlah
23 orang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
3
c. Berdasarkan Pendidikan Tahun 2015 keadaan pegawai Bappeda menurut tingkat pendidikan adalah sebagai berikut : Tabel 1.3. Jumah Pegawai Berdasarkan Pendidikan No
Pendidikan
Jumlah
1
Strata Dua (S2)
6 orang
2
Strata Satu (S1)
15 orang
3
Diploma III (D3)
2 orang
Jumlah
23 orang
Berdasarkan struktur organisasi, dengan jabatan yang ada maka terdapat 1 jabatan tahun 2015 yang tidak terisi yaitu : 1. Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur. Adapun Struktur Organisasi Bappeda berdasarkan Perda nomor 4 Tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran I 1.3. Kewenangan Organisasi Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
pembangunan
Nasional
Bappeda
sebagai
perencana
pembangunan mempunyai kewenangan: a.
Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah disingkat RPJP Daerah untuk jangka waktu 20 tahun kedepan yang memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah yang mengacu pada RPJP Nasional.
b.
Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disebut RPJM Daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang merupakan penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya
berpedoman
kepada
RPJP
Daerah
dengan
memperhatikan RPJM Nasional. c.
RPJM Daerah memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah, dan program
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
4
kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. d.
Menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah, selanjutnya disebut RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pembangunan Daerah.
1.4. Sistematika Penulisan Lakip Laporan Kinerja pada dasarnya menyajikan pencapaian kinerja BAPPEDA Luwu Timur selama tahun 2015 Capaian kinerja (performance results) 2015 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) 2015 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian
kinerja
terhadap
rencana
kinerja
ini
akan
memungkinkan
diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan demikian, sistematika penyajian LAKIP BAPPEDA Luwu Timur tahun 2015 disajikan sebagai berikut ini. BAB I : PENDAHULUAN Dijelaskan
tentang
data
umum
organisasi,
struktur/kondisi
organisasi, bidang kewenangan dan sistematika penulisan LAKIP. BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Menguraikan
tentang Renstra Tahun 2011-2015 yang memuat
tentang , visi dan misi, tujuan strategis, indikator kinerja tujuan dan target jangka menengah, sasaran strategis dan indikator kinerja sasaran, serta perjanjian kinerja BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA Menguraikan tentang capaian kinerja organisasi yang memuat tentang analisis capaian kinerja dan realisasi anggaran.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
5
BAB IV: PENUTUP Menguraikan
tentang
simpulan
umum
atas
capaian
kinerja
organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Lampiran I :Struktur Organisasi 2. Lampiran I : Rencana Strategis Tahun 2011-2015. 3. Lampiran II : Rencana Kinerja Tahun 2015 4. Lampiran III : Pernyataan Penetapan Kinerja Tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
6
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1.
Rencana Strategis Tahun 2011-2015 Rencana
Strategis
merupakan
langkah
awal
untuk
melakukan
pengukuran kinerja instansi pemerintah. Dalam penyajiannya Rencana Strategis (Renstra) di mulai dengan menyajikan pernyataan visi dan misi, selanjutnya pernyataan tujuan dan sasaran dalam kerangka Renstra. Tata urutan penyajian Rencana strategis demikian akan tergambar visi, misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dapat dilihat pada lampiran 2. a. Visi dan Misi Bappeda -
Visi Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Visi berkaitan dengan pandangan kedepan menyangkut kemana instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Untuk mengantisipasi tantangan dan perkembangan ke depan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah secara terus menerus mengembangkan peluang kearah perbaikan. Meningkatnya persaingan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan prima mendorong Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat. Adapun visi Badan Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Luwu Timur adalah: “Profesional dan Aspiratif dalam Perencanaan Menuju Kabupaten Agro Industri 2015”.
-
Misi. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh suatu instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
7
organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal
keberadaan
dan
peran
instansi
pemerintah
dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara. Misi BAPPEDA Luwu Timur dirumuskan sebagai berikut : 1. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia aparat perencana. 2. Menyusun dokumen perencanaan, penelitian dan pengembangan secara terpadu, terarah berkualitas, terkendali dan aplikatif. 3. Penyediaan data dan informasi yang transparan dan akurat berbasis teknologi informasi. 4. Meningkatkan efektifitas koordinasi antar lembaga pemerintah dan antar tingkatan pemerintahan. 5. Mendorong
dan
meningkatkan
partisipasi
swasta
terhadap
pengelolaan sumber daya unggulan daerah untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. b. Tujuan Strategis. Tujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan oleh BAPPEDA Luwu Timur dalam jangka waktu 1 sampai 5 tahun yang menggambarkan arah strategis untuk meletakkan kerangka prioritas dengan memfokuskan arah semua program dan aktivitas organisasi pada pencapaian misi. Adapun tujuan strategis Bappeda yaitu: 1.
Terwujudnya manajemen dan akuntabilitas aparatur pemerintah.
2.
Terwujudnya
perumusan
kebijakan
perencanaan pembangunan secara
teknis
dan
pelaksanaan
terpadu, berkualitas dan
terarah. 3.
Mengembangkan sistem informasi pelaksanaan pembangunan yang efektif dan efisien.
4.
Terwujudnya koordinasi yang efektif dan efisien antar instansi pemerintah dan antar tingkatan pemerintahan.
5.
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan penanaman modal.
6.
Tercapainya peningkatan jumlah investasi PMDN/PMA.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
8
c. Indikator Kinerja, Tujuan dan Target Jangka Menengah. Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang menggambarkan terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan hasil kegiatan. Indikator kinerja yang digunakan harus memenuhi kriteria spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan sesuai dengan kurun waktu tertentu. Indikator kinerja yang ingin dicapai Bappeda sesuai dengan tujuan strategis dan target jangka menengah selam selama 5 tahun mulai tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut: Tabel 2.1. Indikator Kinerja , Tujuan dan Target Jangka Menengah TUJUAN
INDIKATOR KINERJA
1
3
1. Terwujudnya manajemen dan akuntabilitas aparatur pemerintah 2. Terwujudnya perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan perencanaan pembangunan secara terpadu, berkualitas dan terarah
2011
2012
2013
2014
2015
4
5
6
7
8
5 org
7 org
7 org
9 org
9 org
-
-
-
-
1 dok.
MUSRENBANG
5 dok.
5 dok.
5 dok.
5 dok.
5 dok.
RKPD
1 dok.
1 dok.
1 dok.
1 dok.
1 dok.
KUA
2 dok.
2 dok.
2 dok.
2 dok.
2 dok.
PPAS
2 dok.
2 dok.
2 dok.
2 dok.
2 dok.
LAKIP
1 dok.
1 dok.
1 dok.
1 dok.
1 dok.
LKPJ
1 dok.
1 dok.
1 dok.
1 dok.
2 dok.
Ekonomi
2 dok
1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
Sosial Budaya
1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
Litbang
1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
Infrastruktur
2 dok
1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
2.2.1
Ditetapkannya Perda RTRW Kab. Luwu Timur
1 dok
2 dok
2 dok
1 dok
1 dok
2.2.2
Terselesaikannya dokumen penjabaran RTRW Kab. Luwu Timur
1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
1 dok
1.1.1.
2.1.1.
Jumlah Aparatur yang Mengikuti pelatihan Perencanaan
Tersedianya dokumen :
RPJMD
2.1.2.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
TARGET
Tersedianya kajian/study bidang :
9
3
Mengembangkan sistem informasi pelaksanaan pembangunan yang efektif dan efisien
3.1.1
Jumlah kecamatan/ kantor yang menggunakan teknologi informasi
3 Ktr
4 Ktr
5 Kec
5 Kec.
1 Kec.
3.1.2
Tersusunnya dokumen kecamatan dan kabupaten Luwu Timur dalam Angka
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
3.1.3
Tersusunnya dokumen PDRB
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
12 kali
12 kali
4
Terwujudnya koordinasi yang efektif dan efisien antar instansi pemerintah dan antar tingkatan pemerintahan
4.1.1.
Terlaksananya rapat koordinasi perencanaan pembangunan daerah
12 kali
12 kali
12 kali
5
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan penanaman modal
5.1.1
Mengembangkan koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman modal Terlaksananya promosi dan pameran investasi
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
3 kali
3 kali
3 kali
3 kali
3 kali
5.1.3.
Terlaksananya kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
5.1.4
Tersusunnya data dan peta potensi sumberdaya unggulan daerah yang terkait dengan investasi
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
6.1.1
Bertambahnya jumlah investasi PMDN/PMA
2 bh
2 bh
2 bh
2 bh
2 bh
6.1.2
Tersusunnya kebijakan penanaman modal
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
6.1.3
Tersusunnya data/realisasi investasi penanaman modal
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
5.1.2.
6
d.
Tercapainya peningkatan jumlah investasi PMDN/PMA
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategi. Adapun Sasaran yang ingin dicapai oleh BAPPEDA Luwu Timur adalah ; 1. Meningkatnya
profesionalisme
di
bidang
perencanaan
pembangunan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
10
2. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah. 3. Terlaksananya perencanaan dan pengendalian pemanfaatan tata ruang berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007. 4. Mengoptimalkan pendataan dan pengelolaan sistem informasi perencanaan pembangunan. 5. Meningkatkan
koordinasi
pelaksanaan
program
perencanaan
pembangunan secara sinergis, sistematis dan terpadu. 6. Meningkatnya promosi investasi dan kualitas pelayanan penanaman modal. 7. Meningkatnya iklim investasi dan realisasi investasi.
2.2. Perjanjian Kinerja Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Dengan perjanjian, terwujudlah komitemen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Perjanjian kinerja tahun 2015 mencerminkan rencana kegiatan, program dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Bappeda Tahun 2011-2015. Pada dasarnya perjanjian kinerja tahun 2015 mewujudkan suatu kinerja yang ingin dicapai. Target kinerja mempersentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun 2015 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian visi dan misi serta tujuan dan sasarannya. Perjanjian kinerja Tahun 2015 sesuai dengan Rencana Kinerja tertuang dalam Dokumen Renstra Tahun 2011-2015 yaitu:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
11
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1 1
2 Meningkatkan profesionalisme di bidang perencanaan pembangunan Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
3 1.1 Jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan perencanaan
4 9 Org
2
3
4
Meningkatnya Promosi Investasi dan Kualitas Pelayanan Penanaman Modal
Mengoptimalkan pendataan dan pengelolaan sistem
2.1 Tersedianya Dokumen : . 1. Tersusunnya Dokumen RPJMD
13
Dok
1 Dok
2. Tersusunnya Dokumen RKPD Tahun 2016, KUA Pokok 2016, PPA Pokok 2016,KUA Perubahan 2015, dan PPA Perubahan 2015. 3. Tersusunnya Dokumen Musrenbang Tahun 2016
5 Dok
4. Tersusunnya Dokumen LKPJ 2014 dan AMJ 2011-2015 2.2 Tersedianya Kajian/Studi . Bidang Sosial Budaya. 1. Tersusunnya buku Indikator Kualitas Hidup Manusia Kab. Luwu Timur Tahun 2014 3.1 Terlaksananya promosi dan . pameran investasi 3.2 Terlaksananya kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal 4.1 Tersusunnya dokumen kecamatan dan kabupaten Luwu Timur dalam Angka Tahun 2014 4.2 Tersusunnya dokumen PDRB tahun 2014
2 Dok
5 Dok
1
Dok
1 Dok
3 Kali 2 Kali
1 Dok
1 Dok
Perjanjian kinerja yang disepakati oleh SKPD Bappeda Tahun 2015 yang akan dijabarkan kedalam program dan kegiatan tahunan. Program yang telah diperjanjikan berjumlah 5 program dengan jumlah anggaran 1.743.209.000,- (Satu Milyar Tujuh Ratus Empat Puluh Tiga Juta Dua Ratus Sembilan Ribu Rupiah)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
12
Adapun program yang telah ditetapkan berdasarkan penetapan kinerja tahun 2015 terdiri dari: 1. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan jumlah anggaran Rp. 199.500.000,2. Program perencanaan pembangunan daerah, dengan jumlah anggaran Rp. 888.958.000.3. Program perencanaan sosial dan budaya dengan jumlah anggaran Rp. 75.601.500,4. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, dengan jumlah anggaran Rp. 405.137.000,5. Program pengembangan data/informasi/statistik daerah, dengan jumlah anggaran Rp. 174.012.500,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas
kinerja
adalah
kewajiban
untuk
menyampaikan
pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja atau tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif organisasi secara transparan berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran atau tujuan sebagai penjabaran visi, misi, strategis organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang menerima pelaporan. Satuan Kerja Perangkat Daerah Bappeda Kabupaten Luwu Timur berkewajiban untuk menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) yang berpedoman dengan peraturan yang berlaku, sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. Dalam Penyusunan Lakip Tahun 2015 diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian Kinerja Bappeda yang telah dicapai maupun kegagalan pada tahun 2015. 3.1. Capaian Kinerja Organisasi. A. Pengukuran Capaian Kinerja Pengukuran capaian kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Bappeda. Pengukuran capaian kinerja Tahun 2015 merupakan pengukuran dan evaluasi terhadap pencapaian kinerja Bappeda Kabupaten Luwu Timur sesuai dengan penetapan kinerja (TAPKIN) tahun 2015 yang telah disepakati bersama antara Kepala SKPD dengan Bupati Luwu Timur. Pengukuran keberhasilan dan kegagalan sasaran dilakukan melalui pengukuran setiap indikator dengan membandingkan antara target dan realisasi.
Untuk
memudahkan
penilaian
dan
penarikan
kesimpulan
sejauhmana keberhasilan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
14
Renstra, digunakan alat bantu berupa skala ordinal. Skala penilaian ordinal digunakan dalam pengukuran kinerja keberhasilan pencapaian sasaran dan program digolongkan sesuai tabel : Urutan
Rentang Capaian
Kategori Capaian
1
Capaian > 85%
Sangat Berhasil
2
70% < capaian ≤85%
Berhasil
3
55% < capaian ≤70%
Cukup Berhasil
4
Capaian ≤ 55%
Kurang Berhasil
Berdasarkan dengan skala penilaian ordinal, kinerja Bappeda Kab. Luwu Timur diukur berdasarkan tingkat capaian indikator kinerja, dengan cara membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015. -
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015 Secara umum program dan kegiatan Bappeda Kabupaten Luwu Timur tahun 2015 dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil bahwa pencapaian indikator kinerja pada 5 (lima) tujuan dan 5 (lima) sasaran yang ditetapkan dengan capaian rata-rata 161.20% sehingga dapat dikatakan sangat berhasil. Untuk mengetahui pencapaian kinerja Bappeda tahun 2015, maka dapat dilakukan analisis capaian kinerja sebagaimana pada tabel berikut: Tabel Rata-Rata Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2015
No 1 2 3
Sasaran Strategis Meningkatkan profesionalisme di bidang perencanaan pembangunan Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Meningkatnya Promosi Investasi dan Kualitas Pelayanan Penanaman Modal
4
Mengoptimalkan pendataan dan pengelolaan informasi perencanaan pembangunan
5
Meningkatnya iklim investasi dan realisasi investasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
sistem
Rata-Rata Capaian 256 % 100% 150% 100% 200%
15
Capaian kinerja masing-masing indikator sasaran digambarkan dalam matriks Pengukuran Pencapaian Sasaran dibawah ini: Tujuan ke-1
Terwujudnya manajemen dan akuntabilitas aparatur pemerintah.
Sasaran 1
Meningkatkan
profesionalisme
di
bidang
perencanaan
pembangunan Meningkatkan profesionalisme dibidang perencanaan pembangunan merupakan sasaran pokok
yang menjadi tolok ukur utama dalam rangka terwujudnya
manajemen dan akuntabilitas aparatur Pemerintah. Pencapaian indikator sasaran ini sangat baik dengan persentase capaian 256%, hal ini dapat dilihat dari tabel tabel berikut: Tabel Pengukuran Kinerja Sasaran 1 INDIKATOR KINERJA Jumlah aparatur yang mengikuti
TARGET
REALISASI
% CAPAIAN
9 Org
23 Org
256 %
pelatihan perencanaan Rata-rata capaian sasaran
256 %
Nilai capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan dan sasaran lebih dari 100% dengan kategori Sangat Berhasil. Pencapaian nilai kinerja dapat di uraian: A. Indikator Kinerja yang dicapai: 1. Jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan perencanaan. Aparatur yang mengikuti pelatihan perencanaan dari target 9 orang dengan realisasi 23 orang atau 256%. Pelatihan perencanaan yang diikuti dengan maksud agar aparatur memahami dan mengerti tentang mekanisme perencanaan, serta mampu menyusun dokumen perencanaan, antara lain dokumen RPJP, dokumen RPJMD, dokumen Rencana Kerja dokumen RKPD,
laporan
evaluasi
perencanaan
kinerja,
laporan
keterangan
pertanggung jawaban Bupati. Adapun pelatihan dan diklat serta bintek yang diikuti antara lain, diklat penyusunan pengendalian dan evaluasi RKPD, diklat jabatan fungsional perencana pertama (DFPP), diklat jabatan fungsional perencana muda, bimbingan teknis RKPD dan Renja, diklat perencanaan dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
16
penganggaran,pelatihan TOT peningkatan kapasitas aparatur desa, bintek akutansi pemerintah berbasis akrual, diklat peningkatan pengelolaan keuangan terkait SIMDA. Bimtek penyusuan rencana umum penanaman modal kab/kota. Perkembangan aparatur yang mengikuti pelatihan perencanaan, bintek dan diklat dapat dilihat pada tabel perbandingan capaian kinerja dengan tahun-tahun sebelumnya. Tabel Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun-Tahun Sebelumnya N o 1
Indikator
Sasaran Strategis Meningkatkan profesionalisme di bidang perencanaan pembangunan
Kinerja Jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan perencanaan
2011 2012 2013 2014
2015
3
23
12
28
16
Dari tabel tersebut diatas memperlihatkan bahwa jumlah apartur yang mengikuti pelatihan di tahun 2015 sangat melonjak dengan capaian kinerja 23 orang atau 256%. Hal ini menunjukkan adanya komitmen pemerintah untuk meningkatkan profesionalisme aparatur dibidang perencana. Di samping itu banyaknya persuratan permintaan untuk mengikuti diklat, bintek dan pelatihan dalam rangka persiapan penyusunan dokumen RPJMD periode akan datang. B. Analisis Penunjang Keberhasilan dari Sasaran. Untuk mendukung pencapaian sasaran melalui indikator kinerja maka pada tahun 2015 dilakukan kegiatan bimbingan teknis implementasi peraturan perundangan dengan program peningkatan kapasitas aparatur sebagai berikut: a.
Bimtek penyusunan rencana umum penanaman modal kab/kota.
b.
Diklat penyusunan pengendalian dan evaluasi RKPD.
c.
Diklat fungsional penjenjangan perencana pertama.
d.
Bimtek RKPD dan Renja
e.
Pelatihan TOT peningkatan kapasitas aparatur desa.
f.
Bimtek akutansi pemerintah berbasis akrual.
g.
Diklat perencanaan dan penganggaran
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
17
h.
Diklat peningkatan pengelolaan keuangan terkait SIMDA. Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran yang diukur dengan indikator
kinerja didukung oleh beberapa faktor: a.
Komitmen pimpinan SKPD dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur.
b.
Adanya dukungan anggaran yang tersedia.
c.
Keselaran tujuan dan sasaran dengan kebutuhan organisasi.
C. Analisis Permasalahan Permasalahan yang dihadapi oleh aparatur dalam mengikuti pelatihan adalah mengimplementasikan apa yang dihasilkan dalam pelaksanaan kegiatan, dan banyaknya regulasi yang terbit serta pemateri dalam memahami regulasi tidak sama persepsi. D. Solusi/Pemecahan Masalah 1. Menyamakan persepsi tentang aturan atau regulasi yang baru diterapkan. 2. Aparatur banyak melakukan simulasi tentang apa yang didapatkan dari hasil pelatihan. E. Analisis Efisiensi Sumber Daya Anggaran yang digunakan dalam pencapaian sasaran 79.67 % atau Rp. 168,893,500,- dari pagu anggaran Rp. 212,000,000,- sehingga terjadi efisiensi
20.33% dimana capaian sasaran tercapai 256% dengan realisasi
anggaran 79.67 %. Tabel Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
Realisasi
Capaian
Jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan perencanaan
Target
Meningkatkan profesionalisme di bidang perencanaan pembangunan
Capaian
Indikator Realisasi
Sasaran
Anggaran
Target
Kinerja
9
23
256%
212.000.000
168.893.500
79.67
18
Terwujudnya perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan Tujuan ke-2
perencanaan pembangunan secara terpadu, berkualitas dan terarah.
Sasaran 2
Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah
Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah merupakan sasaran pokok yang menjadi tolok ukur utama dalam rangka perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan perencanaan pembangunan secara terpadu, berkualitas dan terarah. Pencapaian indikator sasaran ini sangat baik dengan persentase capaian 100%, hal ini dapat dilihat dari tabel pengukuran kinerja sasaran 2. Tabel Pengukuran Kinerja Sasaran 2 INDIKATOR KINERJA
%
TARGET
REALISASI
13
13
100%
- Tersusunnya Dokumen RPJMD
1
0
0
- Tersusunnya Dokumen RKPD,
5
6
120%
5
5
1. Tersedianya Dokumen
CAPAIAN
KUA Pokok, PPA Pokok,KUA Perubahan , dan PPA Perubahan. - Tersusunnya Dokumen Musrenbang - Tersusunnya Dokumen LKPJ dan
100% 2
2
AMJ 2011-2015 1. Tersedianya Kajian/Studi Bidang
100% 1
1
100%
1
1
100%
Sosial Budaya. - Tersusunnya buku Indikator Kualitas Hidup Manusia Kab. Luwu Timur. Persentase Capaian Rata –
100%
rata Nilai capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan dan sasaran adalah 100% dengan kategori Sangat Berhasil. Capaian kinerja diuraikan sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
19
A. Indikator Kinerja yang dicapai: 1. Tersedianya dokumen. Indikator kinerja tersedianya dokumen sebanyak 13 dari target rencana 13 atau terealisasi 100%. Tersedianya dokumen perencanaan yang dimaksud meliputi Dokumen RKPD Tahun 2016, KUA Pokok 2016, PPA Pokok 2016,KUA
Perubahan
2015,
dan
PPA
Perubahan
2015,
Dokumen
Musrenbang Tahun 2016, Dokumen LKPJ 2014 dan AMJ 2011-2015. Tersusunnya dokumen perencanaan RKPD Tahun 2016, KUA Pokok 2016, PPA 2016, RKPD Perubahan 2015 KUA Perubahan 2015, dan PPA Perubahan 2015 dengan capaian realisasi 6 dokumen atau 120%. Capaian lebih dari 100% disebabkan karena target dalam renstra 5 dokumen sementara dalam Permendagri No 54 tahun
2010 menyebutkan adanya
ketersediaan dokumen RKPD Perubahan. Tersusunnya dokumen RPJMD dengan realisasi 0%, disebabkan karena adanya Pilkada serentak seindonesia yang dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2015, sehingga tidak terjadi penganggaran 2 kali pada kegiatan yang sama maka kegiatan tersebut tidak dilaksanakan. 2. Tersedianya Kajian/Studi Bidang Sosial Budaya Ketersediaan dokumen kajian/studi Bidang
Sosial Budaya dengan
Indikator kerja tersusunnya buku indikator kualitas hidup manusia Kab. Luwu Timur Tahun 2014 dengan realisasi 100% atau 1 dokumen. Capaian sasaran melalui 2 indikator kinerja yaitu tersedianya dokumen dan indikator tersedianya kajian/studi bidang sosial budaya, 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
20
Tabel Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun-Tahun sebelumnya. N
Sasaran
o
Strategis
1
Indikator Kinerja
Tersedianya 1. Tersedianya Dokumen : Dokumen Perencanaan - Tersusunya Dokumen Pembangunan RPJMD Daerah - Tersusunnya Dokumen RKPD, KUA Pokok, PPA Pokok,KUA Perubahan , dan PPA Perubahan - Tersusunnya Dokumen Musrenbang - Tersusunnya Dokumen LKPJ dan AMJ 2011 - Tersusunnya Lakip 2. Tersedianya Kajian/Studi Bidang Sosial Budaya. - Tersusunnya buku Indikator Kualitas Hidup Manusia Kab. Luwu Timur
2011
2012
2013
2014
2015
12
12
13
12
13
-
-
-
-
0
5
5
6
6
6
5
5
5
4
5
1
1
1
1
2
1 0
1 1
1 1
1 1
0 1
0
1
1
1
1
Dari tabel diatas memperlihatkan bahwa perkembangan capaian kinerja sasaran dari tahun 2011-2015 memperlihatkan angka yang statis, artinya bahwa selama 5 tahun target rencana dicapai setiap tahun 20% terhadap ketersedian dokumen. Ini menunjukkan bahwa setiap tahun sasaran strategis terhadap indikator yang telah ditetapkan dapat dicapai 100%. B. Analisis Penunjang Keberhasilan dari Sasaran Untuk
mendukung
pencapaian
sasaran
melalui
indikator
kinerja
tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah maka pada tahun 2015, melalui program perencanaan pembangunan daerah dilakukan kegiatan sebagai berikut: a. Penyusunan rancangan RKPD. b. Penyelenggaraan musrenbang RKPD c. Monitoring, evaluasi, pengendalian, dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah. d. Penyusunan laporan keterangan pertanggung jawaban (LKPJ)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
21
e. Evaluasi RPJPD f. Penyusunan RPIJM. Untuk pencapaian indikator kajian/studi bidang
sosial budaya, ditahun 2015
melalui program perencanaan sosial dan budaya dilaksanakan kegiatan: a. Indikator kualitas hidup manusia. b. Koordinasi
perencanaan
dan
pengendalian
program
penanggulangan
kemiskinan daerah. Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran yang diukur dengan indikator kinerja didukung oleh beberapa faktor: a. Komitmen pimpinan dalam rangka pencapaian target dan sasaran program dan kegiatan. b. Ketersediaan anggaran. c. Monitoring dan evaluasi secara rutin dilakukan setiap triwulan. d. Adanya koordinasi yang dilakukan secara intensif oleh aparat terkait bidang perencanaan. e. Adanya kerjasama antar instansi khususnya dalam hal pemberian data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan/dokumen. C. Analisis Permasalahan Permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan dokumen perencanaan adalah: 1. Lemahnya komitmen Pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan 2. Keterbatasan data dari masing-masing SKPD. 3. Lemahnya kapasitas sumberdaya perencana di daerah. 4. Lemahnya konsistensi antara visi, misi, tujuan, sasaran, strategis, kebijakan, program dan kegiatan. 5. Tidak jelasnya indikator sasaran untuk masing-masing program dan kegiatan. D. Solusi/Pemecahan Masalah 1. Memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan 2 SKPD membuat data base sesuai sektor masing-masing. 3. Peningkatan kapasitas sumberdaya perencana di daerah melalui bintek, pelatihan dan sosialisasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
22
4. Konsistensi antara visi, misi, tujuan, sasaran, strategis, kebijakan, program dan kegiatan lebih ditingkatkan. 5. Indikator sasaran dari masing-masing program dan kegiatan lebih dipertajam. E. Analisis Efisiensi Sumber Daya Sumber daya anggaran yang digunakan untuk pencapaian sasaran tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah Rp.980.877.830,atau 81,40% dari pagu anggaran Rp.1.204.761.300,- sehingga terjadi efisiensi anggaran 18.60% dimana capaian sasaran tercapai 100% dengan realisasi anggaran Rp. 980.877.830,Tabel Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015
Dokumen
Dokumen dan
14
100% 1.204.761.300
Target
14
Capaian
Tersedianya
Capaian
Tersedianya
Realisasi
Indikator Target
Sasaran
Anggaran Realisasi
Kinerja
980.877.830
81,40%
Perencanaan tersedianya Pembanguna Kajian/Studi n Daerah
Bidang Sosial Budaya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
23
Mengembangkan sistem informasi pelaksanaan pembangunan Tujuan ke-3
Sasaran 3
yang efektif dan efisien. Mengoptimalkan pendataan dan pengelolaan sistem informasi perencanaan pembangunan.
Mengoptimalkan pendataan dan pengelolaan sistem informasi perencanaan pembangunan merupakan sasaran pokok yang menjadi tolok ukur utama dalam rangka mengembangkan sistem informasi pelaksanaan pembangunan yang efektif dan efisien. Pencapaian indikator sasaran ini sangat baik dengan persentase capaian 100%, hal ini dapat dilihat dari tabel pengukuran kinerja sasaran 3. Tabel Pengukuran Kinerja Sasaran 3 INDIKATOR KINERJA a. Tersusunnya dokumen kecamatan
%
TARGET
REALISASI
1
1
100%
1
5
100%
CAPAIAN
dan kabupaten Luwu Timur dalam Angka. b. Tersusunnya dokumen PDRB
Persentase Capaian Rata – rata
100%
Nilai capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan dan sasaran adalah 100% dengan kategori Sangat Berhasil. Capaian kinerja dapat dilihat pada uraian: A. Indikator Kinerja yang dicapai: 1. Tersusunnya dokumen kecamatan dan kabupaten Luwu Timur dalam Angka. Indikator kinerja tersusunnya dokumen kecamatan dan kabupaten Luwu Timur melalui kegiatan Profil Kabupaten dan Kecamatan Kab. Luwu Timur, yang menggambarkan potensi dan perkembangan yang telah dicapai selama tahun 2014, yang sangat berguna bagi perencana, pelaksana maupun sebagai pengawas pembangunan. Ketersediaan Buku dapat dimanfaatkan oleh semua pihak, baik pemerintah maupun swasta/masyarakat yang dapat dijadikan sebagai sumber data utama di Kabupaten Luwu Timur.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
24
Buku profil kabupaten dan kecamatan Kab. Luwu Timur merupakan kumpulan data statistik yang setiap tahun diterbitkan oleh BPS Kab.Luwu Timur, bekerjasama dengan Bappeda Kab. Luwu Timur. Data dan informasi yang disajikan bersumber dari instansi/dinas, Lembaga Pemerintah dan swasta dalam wilayah Kab. Luwu Timur. Target untuk indikator kinerja tersusunnya dokumen kecamatan dan kabupaten Luwu Timur dalam Angka sebesar 100% atau terealisasi 1 buku Profil Kabupaten dan Kecamatan Kab. Luwu Timur 2. Tersusunnya dokumen PDRB Indikator kinerja tersusunnya dokumen PDRB dengan realisasi 100% atau 1 dokumen dari target rencana. Dokumen PDRB yang dimaksud adalah buku perkembangan perekonomian, disusun dalam upaya memberikan gambaran perekonomian Kab. Luwu Timur
secara makro, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif dengan menggunakan Indikator Produk Domestic Regional Bruto (PDRB). Pada tahun 2014, BPS melaksanakan pergeseran tahun dasar, dari tahun dasar 2000 menjadi tahun 2010, dan berbasis sistem neraca nasional tahun 2008, sebagaimana direkomendasikan oleh Perserikatan Bangsabangsa (PBB). Angka yang disajikan dalam buku perekonomian melalui proses rekonsiliasi di tingkat provinsi beserta kabupaten lainnya dalam lingkup pemerintah Sulawesi Selatan. Dengan demikian keseimbangan serta kelayakan data baik antar daerah dengan data di tingkat provinsi Sulawesi Selatan maupun didaerah sendiri makin konsisten. Selama kurun waktu tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, capaian indikator tersusunnya dokumen kecamatan dan kabupaten Luwu Timur dalam Angka terealisasi 100% atau 5 dokumen dari target rencana. Begitupula dengan capaian indikator tersusunnya dokumen PDRB terealisasi 100%. Artinya bahwa dalam setiap tahun prosentase capaian 20% terhadap target rencana selama 5 tahun.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
25
Capaian sasaran yang diukur melalui 2 indikator kinerja dapat dilihat pada tabel: Tabel Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun-Tahun sebelumnya. No
1
Sasaran
Indikator Kinerja
Strategis
Mengoptimalkan
1. Tersusunnya dokumen
pendataan dan
kecamatan dan
pengelolaan
kabupaten Luwu Timur
sistem informasi
dalam Angka.
perencanaan
2. Tersusunnya dokumen
2011
2012
2013
2014
2015
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
PDRB
Dari tabel perbandingan capaian kinerja dengan tahun-tahun sebelumnya pada sasaran mengoptimalkan pendataan dan pengelolaan sistem informasi perencanaan menunjukkan bahwa capaian kinerja pertahun terealisasi 100% dari target rencana. B. Analisis Penunjang Keberhasilan dari Sasaran Untuk mendukung pencapaian sasaran yang diukur dengan
indikator
kinerja tersusunnya dokumen kecamatan dan kabupaten Luwu Timur dalam Angka dan indikator kinerja tersusunnya dokumen PDRB,
maka pada tahun
2015 melalui program pengembangan data/informasi/statistik daerah dilakukan kegiatan sebagai berikut: a. Penyusunan profil kabupaten dan kecamatan Kab. Luwu Timur. b. Penyusunan perkembangan perekonomian Kab. Luwu Timur Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran yang diukur dengan indikator kinerja didukung oleh beberapa faktor: a. Keselarasan tujuan program dengan kebutuhan data dan kebijakan organisasi. b. Komitmen organisasi untuk menyediakan data dan informasi. c. Ketersediaan anggaran
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
26
d. Ketersediaan data dan informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam merencanakan, mengevaluasi dan melaksanakan perencanaan pembangunan. e. Dukungan dari berbagai pihak dalam menyediakan informasi dan data yang dibutuhkan. C. Analisis Permasalahan Permasalah yang dihadapi dalam penyusunan buku profil kabupaten dan kecamatan Kab. Luwu Timur dan perkembangan perekonomian adalah: 1. Rendahnya kesadaran responden, baik rumah tangga, perusahaan, maupun lembaga dalam memberikan informasi dengan benar. 2. Belum terpenuhinya peningkatan kebutuhan ragam data dan informasi statistik wilayah kecil, termasuk data mikro. D. Solusi/Pemecahan Masalah 1. Partisipasi rensponden lebih ditingkatkan , baik rumah tangga, perusahaan, maupun lembaga dalam memberikan informasi dengan benar. 2. Melakukan pendataan secara berkala terhadap kebutuhan ragam data dan informasi statistik wilayah kecil. E. Analisis Efisiensi Sumber Daya Sumber Daya Anggaran yang digunakan untuk pencapaian sasaran mengoptimalkan pendataan dan pengelolaan sistem informasi perencanaan Rp.172.547.000,- atau 99,16% dari pagu anggaran Rp.174.012.500,- sehingga efisiensi 8.84% dimana capaian sasaran tercapai 100% dengan realisasi anggaran Rp. 172.547.000,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
27
Tabel Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015 Kinerja
n pendataan
dokumen
dan
kecamatan
pengelolaan
dan kabupaten
sistem
Luwu Timur
informasi
dalam
perencanaan
Angka,dan
Daerah
tersusunnya
100% 174.012.500
Capaian
2
Realisasi
2
172.547.000
99,16%
Target
Capaian
Mengoptimalka Tersusunnya
Realisasi
Indikator Target
Sasaran
Anggaran
dokumen PDRB
Tujuan ke-4 Sasaran 4
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan penanaman modal Meningkatnya promosi investasi dan kualitas pelayanan penanaman modal.
Meningkatnya promosi investasi dan kualitas pelayanan penanaman modal merupakan sasaran pokok yang menjadi tolok ukur utama dalam rangka terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan penanaman modal. Pencapaian indikator sasaran ini sangat baik dengan persentase capaian 150%, hal ini dapat dilihat dari tabel pengukuran kinerja sasaran 4 sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
28
Tabel Pengukuran Kinerja Sasaran 4 INDIKATOR KINERJA 1. Terlaksananya
TARGET
REALISASI
% CAPAIAN
dan
3 kali 3 kali
100%
kegiatan
2 kali 4 kali
200%
promosi
pameran investasi 2. Terlaksananya
pemantauan,
pembinaan
pengawasan
dan
pelaksanaan
penanaman modal Persentase Capaian Rata – rata
150%
Nilai capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan dan sasaran lebih dari 100% dengan kategori Sangat Berhasil. Capaian kinerja tersebut diuraikan: A. Indikator Kinerja yang dicapai: 1. Terlaksananya promosi dan pameran investasi. Indikator terlaksananya promosi dan pameran investasi terealisasi 100% atau 3 kali dari target rencana. Pelaksanaan promosi dan pameran yang diikuti di tingkat Kabupaten, Provinsi, Regional melalui: a.
Pameran Tingkat Kabupaten : Penyelenggaraan Luwu Timur Expo 2015 yang dilaksanakan sebagai rangkaian hari jadi Kabupaten Luwu Timur.
b.
Pameran Tingkat Provinsi : Pameran pembangunan tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar “ Side 2015” yang pelaksanaaanya dalam rangkaian memperingati hari Kemerdekaan RI.
c.
Pameran Tingkat Regional : Pameran pekan raya Sulawesi dan pagelaran seni dan Budaya Bugis, Makassar dan Mandar yang dilaksanakan di Makassar, dalam rangkaian memperingati hari Jadi Provinsi Sulawesi Selatan. Pelaksanaan pameran Luwu Timur Expo 2015 mengambarkan bagaimana
kinerja pembangunan yang telah dicapai oleh Pemerintah Kab. Luwu Timur melalui seluruh SKPD maupun instansi vertical, perkembangan dunia usaha swasta maupun BUMD serta perkembangan industri kerajinan dan kuliner serta
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
29
seluruh stakeholder terkait lainnya. Selain itu tergambar pula perjalanan perkembangan kegiatan pembangunan kabupaten Luwu Timur. Pelaksanaan pameran SIDE 2015 (Incorporated & Development Expo) adalah rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70 tahun 2015. Dalam pelaksanaan pameran SIDE akan tergambar kinerja pembangunan yang telah dicapai oleh Pemerintah Kab. Luwu Timur dan segenap stakeholder sehingga dapat menjadi pilar utama pembangunan nasional dan simpul jejaring akselerasi kesejahteraan menuju Kab. Luwu Timur sebagai daerah tujuan investasi dan pariwisata. Pelaksanaan pameran Pekan Raya Sulsel 2015 adalah pameran dagang dan investasi terbesar di kawasan Timur Indonesia, sebagai media promosi dan periklanan langsung kepada masyarakat Sulsel. Pameran Pekan Raya 2015 diselenggarakan di Makassar sebagai pusat layanan ekonomi masyarakat Timur Indonesia. 2. Terlaksananya
kegiatan
pemantauan,
pembinaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penanaman modal Indikator
terlaksananya
kegiatan
pemantauan,
pembinaan
dan
pengawasan pelaksanaan penanaman modal, terealisasi 200% atau 4 kali, dari target rencana 2 kali. Pelaksanaan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal
yang dilakukan setiap 3 bulan (triwulan) adalah untuk
memastikan keseuaian hak, kewajiban dan tanggung jawab penanaman modal serta ketentuan peraturan-undangan yang berlaku. Capaian atas sasaran 4 diukur
dengan 2 indikator kinerja yaitu
terlaksananya promosi dan pameran investasi dan terlaksananya kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal. Perkembangan capaian sasaran 4 selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
30
Tabel Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun-Tahun sebelumnya. No
1
Sasaran
Indikator Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
1. Terlaksananya promosi
3
2
2
3
3
4
0
4
0
4
Strategis
Meningkatnya promosi
dan pameran investasi
investasi dan
2. Terlaksananya kegiatan
kualitas
pemantauan,
pelayanan
pembinaan dan
penanaman
pengawasan
modal.
pelaksanaan penanaman modal
Dari
tabel
perbandingan
capaian
kinerja
diatas
pada
sasaran
meningkatnya promosi investasi dan kualitas pelayanan penanaman modal menunjukkan bahwa capaian kinerja pada akhir periode terealisasi lebih 100% dari target rencana. B. Analisis Penunjang Keberhasilan dari Sasaran Untuk mendukung pencapaian sasaran yang diukur dengan
indikator
kinerja terlaksananya promosi dan pameran investasi dan terlaksananya kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal,maka pada tahun 2015 melalui program peningkatan promosi dan kerjasama investasi dilakukan kegiatan sebagai berikut: a. Penyelenggaraan pameran investasi. b. Peningkatan
kegiatan
pemantauan,
pembinaan
dan
pengawasan
pelaksanaan penanaman modal. Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran yang diukur dengan indikator kinerja didukung oleh beberapa faktor: a. Komitemen pimpinan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran organisasi. b. Ketersediaan anggaran. c. Mendatangi langsung ke perusahaan untuk meminta laporan kegiatan penanaman modal.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
31
d. Dukungan
dari
SKPD
dalam
hal
menyiapkan
bahan
keperluan
keikutsertaan pada saat pelaksanaan pameran. e. Dukungan regulasi . C. Analisis Permasalahan Masalah yang dihadapi dalam pencapaian sasaran 4, melalui 2 indikator kinerja adalah: 1. Ketepatan waktu perusahaan dalam menyampaikan data laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2. Perusahaan yang beroperasi di Kab. Luwu Timur masih banyak yang belum memiliki kantor perwakilan, sehingga menyulitkan dalam melakukan persuratan. 3. Pelaporan data realisasi investasi oleh perusahaan sangat bergantung pada kantor pusat sehingga mempengaruhi ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan. 4. Panitia penyelenggaran pameran membatalkan pelaksanaan kegiatan secara tiba-tiba seminggu sebelum pelaksanaan kegiatan. D. Solusi/Pemecahan Masalah a. Membagikan jadwal kepada perusahaan terkait penyampaian data laporan kegiatan perusahaan dan batas waktu penyampaian laporan. b. Memberikan penekanan kepada perusahaan yang beroperasi di Kab. Luwu Timur
untuk memiliki kantor perwakilan sehingga memudahkan dalam
melakukan persuratan. c. Penyampaian data realisasi investasi diupayakan pelaporannya tepat waktu tanpa harus menunggu instruksi dari kantor pusat. d. Panitia penyelenggara pameran merencanakan jadwal pelaksanaan kegiatan dilakukan koordinasi di berbagai pihak, baik pemerintah atau perusahaan sehingga rencana yang telah ditentukan dapat terlaksana. E. Analisis Efisiensi Sumber Daya Pencapaian sasaran meningkatnya promosi investasi dan kualitas pelayanan penanaman modal, dengan realisasi anggaran
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
sebesar Rp
32
343.619.400,- atau 84.82% dari pagu anggaran Rp 405.137.000,- sehingga terjadi efisiensi 15.18% dimana capaian sasaran tercapai 150% dengan realisasi anggaran Rp 343.619.400,Tabel Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015 Kinerja
a promosi
120% 405.137.000
Capaian
7
Realisasi
5
Target
Capaian
Meningkatny Terlaksananya
Realisasi
Indikator Target
Sasaran
Anggaran
343.619.400
84.82%
promosi dan
investasi dan pameran investasi kualitas
dan
pelayanan
Terlaksananya
penanaman kegiatan modal.
pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal
Tujuan ke-5
Tercapainya peningkatan jumlah investasi PMDN/PMA
Sasaran 5
Meningkatnya Iklim Investasi dan realisasi Investasi.
Meningkatnya Iklim Investasi dan realisasi Investasi merupakan sasaran pokok yang menjadi tolok ukur utama dalam rangka Tercapainya
peningkatan
jumlah investasi PMDN/PMA. Pencapaian indikator sasaran ini sangat baik dengan persentase capaian 200%, hal ini dapat dilihat dari tabel pengukuran kinerja sasaran 5 sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
33
Tabel Pengukuran Kinerja Sasaran 5 INDIKATOR KINERJA 1. Bertambahnya
jumlah
TARGET
investasi
%
REALISASI
CAPAIAN
2 kali 4 kali
200%
PMDN/PMA Persentase Capaian Rata – rata
200 %
Nilai capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan dan sasaran lebih dari 100% dengan kategori Sangat Berhasil. Capaian kinerja tersebut diuraikan: A. Indikator Kinerja yang dicapai: 1. Bertambahnya jumlah investasi PMDN/PMA. Indikator bertambahnya jumlah investasi PMDN/PMA terealisasi 200% atau 4 kali dari target rencana. Capaian melebihi dari target karena adanya promosi potensi investasi daerah baik langsung maupun tidak langsung. Promosi langsung dilakukan melalui pameran pameran yang diikuti oleh daerah, sementara promosi tidak langsung dilakukan melalui penggunaan teknologi. Jumlah perusahaan yang berinvestasi selama tahun 2015 sebanyak 4 perusahaan yaitu PT. Nickel Prima Utama ( Pembangunan Stasiun Pengisian SPBU), PT. Malili Industrial Pratama ( Pembangunan Kawasan Industri Terpadu Pelabuhan), PT. Sulindo Putra Timur ( Pembangunan PLTA Sungai Pongkeru), PT. PLN ( Sutet 275 KV). Perkembangan capaian sasaran 5 yaitu bertambahnya jumlah investasi PMDN/PMA, selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun-Tahun sebelumnya. No
1
Sasaran
Indikator Kinerja
Strategis
Meningkatnya
1. Bertambahnya jumlah
Iklim Investasi
investasi PMDN/PMA
2011
2012
2013
2014
2015
5
4
5
7
4
dan realisasi Investasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
34
Dari
tabel
perbandingan
capaian
kinerja
diatas
pada
sasaran
meningkatnya Iklim Investasi dan realisasi Investasi menunjukkan bahwa capaian kinerja pada akhir periode terealisasi 200% dari target rencana. B. Analisis Penunjang Keberhasilan dari Sasaran Pencapaian sasaran yang diukur dengan indikator kinerja bertambahnya jumlah investasi PMDN/PMA, didukung oleh program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi dengan kegiatan sebagai berikut: -
Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama dibidang investasi. Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran yang diukur dengan indikator kinerja didukung oleh beberapa faktor: a. Komitemen pimpinan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran organisasi. b. Ketersediaan anggaran. c. Promosi investasi baik langsung, maupun tidak langsung. d. Investor yang berinvestasi.
C. Analisis Permasalahan Masalaah yang dihadapi dalam pencapaian sasaran 4, dengan indikator kinerja bertambahnya jumlah investasi PMDN/PMA adalah: 1. Belum
terlaksananya
pelayanan
perizinan
dengan
sistem
PTSP
(Pelayanan Terpadu satu Pintu). 2. Belum maksimalnya pelaporan data dan realisasi investasi dari perusahaan secara rutin dan tepat waktu. 3. Belum adanya regulasi yang mengatur tentang perencanaan investasi Kab. Luwu Timur secara umum. D. Solusi/Pemecahan Masalah 1. Melakukan perubahan kelembagaan Penanaman modal dan perizinan terpadu menjadi kelembagaan PTSP ( Pelayanan Terpadu satu Pintu).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
35
2. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala. 3. Membuat regulasi yang mengatur tentang perencanaan investasi Kab. Luwu Timur secara umum. E. Analisis Efisiensi Sumber Daya Pencapaian sasaran meningkatnya Iklim Investasi dan realisasi Investasi, dengan realisasi anggaran Rp 38.984.500,- atau 51.59% dari pagu anggaran Rp. 75.552.000 - sehingga terjadi efisiensi 48.41% dimana capaian sasaran tercapai 200% dengan realisasi anggaran sebesar Rp 38.984.50,Tabel Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015 Kinerja
jumlah
dan realisasi
investasi
Investasi
PMDN/PMA
200% 75.552.000
Target
4
Capaian
Iklim Investasi
2
Realisasi
Bertambahnya
Capaian
Meningkatnya
Realisasi
Indikator Target
Sasaran
Anggaran
38.984.500
51.59%
B. Realisasi Anggaran. Pada
tahun
2015,
Bappeda
mendapatkan
dukungan
anggaran
Rp. 5.166.739.568,- untuk merealisasikan 10 program dan 28 kegiatan dengan realisasi anggaran Rp. 4.497.191.822 atau 87.04%,- Perbandingan anggaran sebelum dan sesudah perubahan, serta realisasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
36
Tabel Perbandingan Anggaran sebelum dan Sesudah Perubahan Tahun 2015 N
Uraian
o I
Belanja Tidak
Anggaran
Anggaran
Pokok
Perubahan
%
Realisasi
2.122.310.297
2.050.044.968
1.957.211.123 95.47
- Belanja Pegawai
2.122.310.297
2.050.044.968
1.957.211.123 95.47
Belanja Langsung
3.410.980.300
3.116.694.600
2.539.980.699 81.50
- Belanja Pegawai
163.038.000
163.038.000
96.969.000
- Belanja Barang
3.133.331.400
2.810.845.700
2.329.981.699 82.89
- Belanja Modal
114.610.900
142.810.900
113.030.000
79.15
TOTAL ANGGARAN
5.533.290.597
5.166.739.568
4.497.191.822
87.04
Langsung
2
59.48
dan Jasa
Berdasarkan tabel diatas memperlihatkan bahwa realisasi anggaran Rp. 4.497.191.822,- atau 87.04% dari alokasi anggaran yang ditetapkan Rp. 5.166.739.568,- yang terdiri belanja tidak langsung Rp 2.050.044.968,dengan realisasi anggaran Rp. 1.957.211.123,- atau 95.47% dan belanja langsung Rp. 3.116.694.600,- dengan realisasi anggaran Rp. 2.539.980.699,atau 81.50%. Belanja tidak langsung yang dimaksud adalah belanja gaji dan tunjangan PNS dan tambahan penghasilan PNS. Realisasi belanja tidak langsung Rp.
1.957.211.123,-
terdiri
dari
gaji
dan
tunjangan
dengan
realisasi
Rp. 1.322.255.706, dan tambahan penghasilan terealisasi Rp. 634.955.417,-. Belanja langsung yang dimaksud adalah belanja pegawai (honorarium PNS dan Non PNS, Uang lembur PNS dan Non PNS), belanja barang dan jasa, belanja modal.
Realisasi anggaran belanja pegawai Rp. 96.969.000,- atau
59.48%, belanja barang dan jasa Rp. 2.329.981.699,- atau 82.89%, belanja modal Rp. 113.030.000 atau 79.15%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
37
BAB IV PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah BAPPEDA Luwu Timur merupakan perwujudan pertanggungjawaban tahunan atas Rencana Stratejik BAPPEDA Luwu Timur Tahun 2011-2015. Sejalan dengan itu, BAPPEDA Luwu Timur telah berakuntabilitas
sebagaimana
diamanahkan
oleh
Peraturan
Menteri
Peendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014. Capaian kinerja ini merupakan hasil kerja seluruh aparat BAPPEDA Luwu Timur serta pihak terkait lainnya dalam rangka mewujudkan masyarakat sejahtera dan pemerintah yang adil, jujur, profesional dan bertanggung jawab. BAPPEDA Luwu Timur secara umum telah berhasil mencapai target
kinerja sasaran dan
kegiatan tahun 2015 dengan tingkat capaian kinerja sasaran secara keseluruhan sebesar 161.20 % yang dihitung berdasarkan persentase rata-rata capaian kinerja sasaran, akan tetapi jika di hitung berdasarkan capaian input realisasi adalah 81.50% angka tersebut dikategorikan dengan kategori capaian baik. Untuk meningkatkan capaian kinerja di masa mendatang BAPPEDA Luwu Timur telah menetapkan beberapa strategi, antara lain dengan meningkatkan fungsi koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan daerah, meningkatkan kompotensi sumber daya baik dari segi teknis perencanaan, penganggaran maupun dalam pengendalian program pembangunan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda 2015
38