Modul ke:
PROFESSIONAL IMAGE Pengenalan Image, Jenis-jenis Image serta fungsi dan peranan Image
Fakultas
FIKOM Program Studi
Public Relations www.mercubuana.ac.id
Syerli Haryati, S.S. M.Ikom
Deskripsi Mata Kuliah Membahas mengenai citra dan reputasi organisasi secara holistik yang mencakup signifikasi image, proses image building dan unsur-unsur pengembangan diri profesional bagi public relations officer dalam suatu organisasi/perusahaan.
Kompetensi Setelah mengikuti mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa mengetahui, memahami pentingnya image bagi suatu organisasi. Proses pembentukan communication competencies, knowledge serta soft skill sehingga mampu mempraktekkan penerapan image tersebut melalui kepribadian serta tindakannya sebagai public relations officer.
Pendahuluan Professional Image Modul -1 Syerli Haryati, S.S. M.Ikom
[email protected]
• Mengapa saat Anda sakit, Anda mengunjungi Dokter? • Mengapa Anda memilih maskapai penerbangan Garuda Indonesia dibandingkan Air Asia? • Mengapa Anda berpenampilan sangat rapi saat menghadapi undangan acara resepsi pernikahan atau jamuan makan formal? • Apa yang menjadi kriteria Anda dalam Memilih produk susu bayi bagi balita Anda?
Mengapa Citra (image) menjadi fokus utama seorang PR Tinjauan dimulai dari mengkaji definisi tentang PR: Fraser P. Seitel: “Public Relations is distinctive management function which help establish and maintain mutual lines of communications, understanding, acceptance, and cooperation between and organization and its publics; involves the management of problems or issues; helps management to keep informed on and responsive to public opinion; defines emphasize the responsibility of management to serve the public interest helps management keep abreast of and effectively utilize change, serving as an early warning system to help anticipate trends; and uses research and sound and ethical communication techniques as its principal tool’s.”
• Cutlip, Center & Broom “Public Relations is the distinctive management function which help establish and mutual lines of communications, understanding, acceptance and cooperation between an organization and its public. “(PR adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian, pemahaman, penerimaan dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya)
• kesimpulan : konsep PR itu pada dasarnya adalah suatu fungsi manajemen yang berupaya untuk melakukan komunikasi antara organisasi dengan publiknya guna memberitahu, mempengaruhi dan mengubah pengetahuan , sikap dan perilaku publik sasarannya serta menganalisis atau mengevaluasi berbagai opini publik atau isu publik yang berkembang terhadap suatu perusahaan/organisasi.
Tujuan Public Relations A. Menciptakan pemahaman (mutual understanding) antara perusahaan dan publiknya dengan cara: •
Memberikan informasi tentang aktivitas, kebijakan, pencapaian yang dilakukan oleh perusahaan
• 1. 2. 3.
Kecukupan informasi (well informed) akan mengurangi ketidakpastian kesalahan persepsi sikap saling mencurigai yang menjadi kesalahan dasar (primary breakdown) dalam kegiatan komunikasi.
• Kecukupan informasi dapat menciptakan komunikasi yang efektif. • Indikator komunikasi yang efektif adalah ¾ terciptanya saling pengertian ¾ menimbulkan rasa senang ¾ hubungan yang semakin baik ¾ adanya perubahan sikap dan perubahan tingkah laku antara orang-orang yang berkomunikasi.
• Kecukupan informasi akan terwujud apabila PR menyediakan saluran komunikasi yang terbuka (open communication) dan komunikasi berjalan dua arah yang sifatnya timbale balik (Two way reciprocal).
B. Tujuan kedua: Membangun citra korporat. • Citra positif mengandung arti kredibilitas yang mencakup: 1. Kemampuan (expertise) 2. Kepercayaan (Trustworthy)
C. Tujuan yang ketiga :Membentuk Opini publik yang menyenangkan (favourable) • Opini publik merupakan ekspresi publik mengenai persepsi dan sikapnya terhadap perusahaan.
Dalam membangun Opini publik, komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi persuasive untuk: a. Menjaga Opini yang mendukung b. Menciptakan opini yang masih tersembunyi atau yang belum diekspresikan c. Menetralkan opini yang negative
D. Tujuan keempat: Membentuk Goodwill dan kerjasama dapat tercipta melalui: a. adanya insiatif yang dilakukan PR untuk menanamkan saling pengertian dan kepercyaaan. b. Tindakan nyata melalui program komunikasi PR
Kegiatan Komunikasi PR berdasarkan rumusan 5W+1H: 1. Siapa kita (who) 2. Apa yang kita kerjakan (What) 3. Mengapa kita mengerjakannya (Why) 4. Kapan kita mengerjakannya (when)\ 5. DImana publik dapat mendapatkan informasi tentang kita (Where) 6. Bagaimana kita berbeda dengan pesaing (how)
Melvin Sharpe mengemukakan lima prinsip proses harmonis jangka panjang antara perusahaan dengan publiknya yaitu: 1. Komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas 2. Keterbukaan dan konsistens terhadap tindakan dan kepercayaan 3. Tindakan yang jujur untuk mendapatkan hubungan timbal balik dan goodwill (kemauan baik)
4.Komunikasi dua arah dilakukan secara kontinyu untuk mencegah alienasi (pengucilan) dan membangun hubungan 5. Evaluasi penelitian dan lingkungan untuk menentukan tindakan dan penyesuaian yang diperlukan bagi hubungan sosial yang harmonis.
• Hasil penelitian terhadap seratus top eksekutif, lebih dari 50% menganggap “penting sekali untuk memelihara publik yang baik.”
• Aspek-aspek yang dapat membangun citra korporat ¾timbulnya pengertian, pemahaman, dukungan dan kerjasama antara perusahaan dan publik ¾hubungan yang harmonis ¾adanya itikad baik, sikap proaktif, peka terhadap keinginan, harapan, dan aspirasi khalayak tentang perusahaan dan mampu menselaraskannya dengan visi, misi, falsafah dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan.
Image dan Pembentukan Image • Citra atau image adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. • Untuk mengetahui citra seseorang terhadap suatu obyek dapat diketahui dari sikapnya terhadap obyek tersebut.
• Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. • Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan.
Model Pembentukan Image
Kognisi
Stimulus Rangsangan
Persepsi
Sikap
Motivasi
Respon Perilaku
Jenis-jenis Citra 1. Citra Bayangan (mirror image) • Citra yang melekat pada orang dalam atau anggota-anggota organisasi – biasanya adalah pemimpinnya – mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. • citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya.
• Citra seperti ini seringkali tidak tepat, hanya sebuah ilusi, sebagai akibat dari tidak memadainya informasi, pengetahuan ataupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak-pihak luar..
2. Citra Yang berlaku (current image) • suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. • citra ini tidak berlaku selamanya, bahkan jarang sesuai dengan kenyataan karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang-orang luar yang bersangkutan yang biasanya tidak memadai.
• Biasanya citra ini cenderung negative karenanya PR menghadapi dunia yang bersifat memusuhi, penuh prasangka, apatis dan diwarnai keacuhan yang mudah sekali menimbulkan suatu citra berlaku yang tidak adil. • Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh banyaksedikitnya informasi yang dimiliki oleh penganut atau mereka yang mempercayainya.
• PR harus mampu mengintepretasikan sikapsikap pihak luar terhadap manajemen yang mungkin keliru menebak pandangan khayalak tersebut terhadapnya.
3. Citra Harapan • suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. • Biasanya citra harapan lebih baik atau lebih menyenangkan daripada citra yang ada. • Citra harapan itu biasanya dirumuskan dan diperjuangkan untuk menyambut sesuatu yang relative baru, yakni ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai.
4. Citra Perusahaan • citra dari suatu organisasi secara keseluruhan. • Bukan citra atas produk dan pelanyanannya saja. • perspesi publik tentang perusahaan menyangkut pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan atau perilaku individu-individu dalam perusahaan dan lain sebagainya
• Citra perusahaan ini terbentuk oleh hal2 positif tentang: ¾ sejarah dan riwayat hidup perusahaan yang gemilang. ¾ keberhasilan/ prestasi yang dicapai oleh perusahaan ¾ hubungan industry yang baik ¾ reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar ¾ kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial dsb
5. Citra Majemuk • Citra yang muncul dari berbagai sikap dan perilaku dari anggota-anggota organisasi yang jumlahnya banyak bisa terdiri dari beberapa unit atau divisi sehingga sengaja atau tidak sengaja mereka memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi secara keseluruhan.
• Variasi citra yang muncul dari individu atau unit-unit maka untuk menghindari citra yang terbangun bersifat negatif maka perlu mengedepankan identitas korporat sebagai citra yang ingin dimunculkan. • Contoh: dengan menggunakan pakaian seragam dsb. • Biasa dilakukan oleh perusahaan maskapai penerbangan, perbankan dsb
Pengertian Professional Image Arti Profesional menurut kamus bahasa Indonesia: 1. Sesuatu yang berkaitan dengan profesi 2. Memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya.
Citra menurut KBBI diartikan sebagai gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk. Profesional Image diartikan sebagai gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi yang berkaitan dengan profesi tertentu dalam hal ini profesi Public Relaitons yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya.
Fungsi dan peranan Image 1. Dapat menunjuang keberhasilan dan keberlangsungan perusahaan. 2. Mendorong perusahaan untuk memberikan perhatian lebih pada tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat agar memperoleh dukungan dan kerjasama publik. 3. Membantu perusahaan untuk memenangkan persaingan bisnis. 4. Memperoleh dukungan dan kerjasama publik untuk menunjang kebijakan, rencana dan program kegiatan perusahaan dsb.
Terima Kasih Syerli Haryati, S.S. M.Ikom