PENERAPAN VARIASI PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PUKULAN FOREHAND DRIVE PERMAINAN TENIS MEJA PADA SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH AL ABRAAR PERUSAHAAN TERBATAS PERKEBUNAN NUSANTARA II TANDEM HILIR I TAHUN AJARAN 2015/2016 Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan BOBY HELMI Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Pukulan forehand drive tenis meja pada siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Al Abraar Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara II Tandem Hilir I Tahun Ajaran 2015/2016 melalui Variasi Pembelajaran Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitiandilaksanakandalamduasiklus, dengan setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, danrefleksi.Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil tes siswa yang berbentuk aplikasi Pukulan Forehand Drive Tenis Meja. Teknik pengumpulan data dengan penilaian hasil belajar Pukulan Forehand Drive TenisMeja.Teknikanalisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif dengan persentase. Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis : (1) Dari tes hasil belajar sebelum menggunakan variasipembelajaran diperoleh 27 siswa (90%) yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 3 siswa (10%) sudah mencapai tingkat ketuntasan belajar. Kemudian dilakukan pembelajaran menggunakan variasi pembelajaran (2) dari tes hasil belajar melalui variasi pembelajaran di siklus I diperoleh 14 siswa (46,67%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 16 siswa (53,33%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata 70,9. Kemudian dilakukan kembali variasi pembelajaran (3) dari tes hasil belajar II di siklus II terdapat 21 siswa (70%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 9 siswa (30%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata 8. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siklus I ke siklus II. Berdasarkan analisis data dapat dikatakan bahwa melalui variasi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar Pukulan Forehand Drive Tenis Meja pada siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Al Abraar Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara II Tandem Hilir I Tahun Ajaran 2015/2016.\ Kata kunci: variasipembelajaran, Forehand Drive TenisMeja A. PENDAHULUAN mengintensifkan Pendidikan jasmani,olahraga dan kesehatan (PENJASORKES) memiliki peran
yang
sangat
penting
dalam
pendidikan
penyelenggaraan
sebagai
suatu
proses
pembinaan manusia yang berlangsung seumur
hidup.
Pendidikan
jasmani
olahraga dan kesehatan memberikan
kesempatan pada siswa untuk terlibat
pembelajaran serta alat bantu yang tepat
langsung
dalam proses pembelajaran.
belajar
dalam melalui
aneka
pengalaman
aktifitas
jasmani,
Lemahnya proses pembelajaran
bermain dan berolahraga yang dilakukan
yang
dikembangkan
guru
saat
ini
secara sistematis, terarah dan terencana.
merupakan salah satu masalah yang
Pembekalan pengalaman belajar
dihadapi didunia pendidikan. Proses
melalui proses pembelajaran pendidikan
pembelajaran yang terjadi didalam kelas
jasmani olahraga dan kesehatan dengan
dilaksanakan sesuai dengan kemampuan
mengajarkan
dan selera guru, pada kenyataannya
gerak
dasar,
berbagai
keterampilan
teknik
dan
strategi
permainan olahraga, internalisasi nilai-
kemampuan guru dalam pengelolahan pembelajaran tidak merata.
nilai (sportifitas, kejujuran, kerjasama
Untuk menunjang pelaksanaan
dan lain-lain). Pelaksanaan pendidikan
pembelajaran
jasmani dan olahraga merupakan sebuah
seorang
investasi jangka panjang dalam upaya
termasuk memberi pengalaman belajar
pembinaan mutu Sumber Daya Manusia
yang baik secara lengkap kepada anak
(SDM). Karena itu, upaya pembinaan
didik. Fenomena ini merupakan sebuah
bagi masyarakat dan peserta didik
masalah akibat kurangnya kemampuan
melalui pendidikan jasmani dan olahraga
sebagian
perlu
itu
memanfaatkan perannya sebagai yang
pembentukan sikap dan pembangkitan
memiliki potensi sesuai dengan tuntutan
motifasi dan dilakukan pada setiap
target kurikulum dan daya serap sebagai
jenjang pendidikan formal.
pendidik
terus
Guru
dilakukan
sebagai
untuk
penyelenggara
pendidikan sekaligus motivator utama
disekolah,
kreativitas
sangat
dibutuhkan,
guru
guru
yang
Penjas
kreatif
dalam
dalam
mengaktifkan pembelajaran penjas di sekolah.
dalam proses pembelajaran mempunyai
Untuk menumbuhkan sikap aktif,
peranan yang amat penting dalam
kreatif, inovatif, dan kompetitif dari
rangka pencapaian tujuan pendidikan,
siswa tidaklah mudah, fakta yang terjadi
disamping itu kualitas guru sangat
adalah guru dianggap sumber belajar
berpengaruh terhadap kualitas anak
paling benar. Proses pembelajaran yang
didik. Guru dalam proses pembelajaran
terjadi memposisikan siswa sebagai
harus
pendengar ceramah guru. Akibatnya
mampu
menetapkan
tujuan,
merencanakan, mempersiapkan
materi, memilih metode dan variasi
proses
belajar
mengajar
cenderung
membosankan dan menjadikan siswa
malas belajar. Sikap anak didik yang
informasi yang diperoleh dari guru
pasif tersebut ternyata tidak hanya
penjas
terjadi pada mata pelajaran tertentu saja
bahwasanya selama ini guru penjas
tetapi pada hampir semua mata pelajaran
dalam
termasuk penjas. Sebenarnya banyak
menggunakan metode komando. Guru
cara yang dilakukan dengan menerapkan
hanya
pembelajaran dengan bantuan variasi
gerakan
pembelajaran.
permainan
pada
bahasan
proses
menyuruh
tenis
meja
pembelajarannya
siswa
pukulan
melakukan
forehand
drive
meja
tanpa
tenis
Tenis Meja adalah salah satu jenis
memberitahukan bagaimana tahapan –
cabang olahraga yang populer di Dunia.
tahapan melakukannya sehingga tidak
Di indonesia olahraga ini sudah tidak
semua siswa akan mudah memahami
asing lagi. Olahraga ini dulunya sering
dan mengerti tentang materi pelajaran
disebut
yang disampaikan oleh gurunya.
Ping-pong.
Pada
materi
pembelajaran tenis meja teknik dasar
Setelah
itu
guru
membiarkan
yang paling sulit dipahami siswa untuk
siswanya bermain tenis meja tanpa
mempraktekkannya dengan tepat adalah
memantau kembali pukulan forehand
teknik saat memukul bola. Dimana siswa
drive nya dan hanya siswa yang bisa saja
sangat sulit mengkordinasikan gerakan
yang melakukan sementara siswa yang
dengan kondisi bola. Serta siswa tidak
lain tidak melaksanakan pembelajaran
melakukan teknik gerakan dengan baik
tersebut. Sehingga banyak siswa yang
dan benar.
tidak bisa melakukan pukulan forehand
Dalam
permainan
tenis
meja
drive permainan tenis meja karena
terdapat berbagai teknik dasar meliputi
mereka tidak bisa mengkordinasikan
teknik memegang bet ( grip ), teknik
antara gerakan badan dan tangan dengan
siap ( stance ), teknik gerak kaki (
bola. Serta minimnya variasi-variasi
footwork ), dan teknik pukulan ( stroke ).
pembelajaran
Teknik pukulan merupakan salah satu
mengakibatkan siswa kurang maksimal
teknik dasar yang bertujuan untuk
dalam
memindahkan bola kearah lawan dan
pendidikan jasmani khususnya materi
untuk menghasilkan poin.
tenis meja karena siswa merasa jenuh
Dari hasil observasi yang penulis lakukan di Madrasah Tsanawiyah Al Abraar Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara
II
Tandem
Hilir
serta
dan
yang
diberikan
mengikuti
bosan
guru
pembelajaran
mengikuti
pembelajaran
penjaskes. Bedasarkan hasil observasi yang penulis
lakukan
di
Madrasah
Tsanawiyah Terbatas
Al
Abraar
Perkebunan
Perusahaan
Nusantara
II
sebagai alat bantu pelaksanaan mengajar merupakan salah satu bentuk pendekatan
Tandem Hilir pada jam pelajaran penjas
yang
bisa
diharapkan
dalam
pokok bahasan tenis meja khususnya
meningkatkan hasil belajar. Pendidikan
pada saat siswa mempraktekkan apa
jasmani dalam hakekatnya adalah belajar
yang telah dijelaskan oleh gurunya,
gerak, dimana fungsi motorik seseorang
informasi yang diperoleh dari guru
itu disiapkan sedemikian rupa untuk bisa
penjas dari 30 siswa yang ada dikelas
menuju kearah perubahan tingkah laku
VIII hanya ada 4 siswa yang nilai > 75
sebagai hasil belajar.
dan 26 siswa yang mendapat nilai < 75 .
Dari uraian diatas, salah satu
dari hasil observasi tersebut dapat di
metode belajar untuk dapat trampil
simpulkan nilai yang diperoleh siswa
bermain
belum memenuhi Kriteria Ketuntasan
memberikan
variasi
Minimum ( KKM ) penjas disekolah
pembelajaran
agar
tersebut. Hampir rata – rata siswa tidak
menguasai
dapat melakukan pukulan forehand drive
Karena variasi dalam tenis meja adalah
permainan tenis meja dengan baik dan
salah satu faktor yang menentukan
benar
bisa
keberhasilan seorang pemain dalam
mengkordinasikan antara gerakan badan
bermain tenis meja. Sehingga peneliti
dan tangan dengan datangnya bola.
ingin melaksanakan penelitian dengan
karena
Hal
ini
mereka
tidak
menunjukkan
bahwa
tenis
meja
adalah
guru
–
variasi
siswa
dapat
permainan
tenis
meja.
judul “ Penerapan Variasi Pembelajaran
kurangnya variasi pembelajaran dan
Untuk
perhatian guru, sehingga mengakibatkan
Pukulan Forehand Drive Permainan
kegiatan hasil belajar masih kurang
Tenis Meja Pada Siswa Kelas VIII
maksimal. Disamping itu peserta didik
Madrasah
merasa
Perusahaan
jenuh
mengikuti
dan
pelajaran
bosan
dalam
karena
tidak
melibatkan siswa berinteraksi dalam kegiatan hasil belajar mengajar karena
hanya
menggunakan
metode
komando.
penggunaan
variasi
pembelajaran
Tsanawiyah Terbatas
Al
Belajar
Abraar
Perkebunan
Ajaran 2015/2016 “ B. Identifikasi Masalah Bedasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka penelliti dapat
Sejalan dengan hal itu dalam
Hasil
Nusantara II Tandem Hilir I Tahun
tidak menggunakan variasi pembelajaran yang
Meningkatkan
mengidentifikasi
beberapa
masalah yang timbul antara lain siswa kurang memahami materi pembelajaran
tenis meja khususnya pukulan forehand
dengan jumlah siswa yang mengikuti
drive tenis meja karena guru masih
pembelajaran
menggunakan metode komando, dalam
pembelajaran tidak maksimal.
hal ini guru hanya menginstrusikan
C. Batasan Masalah
sehingga
proses
siswa melakukan pukulan forehand drive
Dari beberapa permasalahan yang
hanya memberitahukan teorinya saja
dapat diidentifikasi, peneliti membatasi
tanpa mempraktekkan secara langsung
masalah
tahapan-tahapan melakukan forehand
meningkatkan hasil belajar pukulan
drive dan tidak dilakukan berulang –
forehand drive permainan tenis meja
ulang.
melalui penerapan variasi pembelajaran
Setelah itu guru membiarkan siswa
pada
penelitian
siswa
ini
kelas
Tsanawiyah
forehand drive dan siswa yang bisa
Terbatas
bermain tenis meja saja yang melakukan
Tandem Hilir I tahun Ajaran 2014/2015
pembelajaran
antusias
dalam
Perkebunan
Perusahaan
Nusantara
II
menjadi
monoton dan siswa merasa jenuh dan kurang
Abraar
Madrasah
nya bermain tenismeja tidak pada materi
sehingga
Al
VIII
mengenai
mengikuti
pembelajaran.
D. Rumusan Masalah Bagaimanakah penerapan variasi pembelajaran dapat meningkatkan hasil
Sehingga banyak siswa yang tidak
belajar
pukulan
forehand
drive
mengerti melakukan pukulan forehand
permainan tenis meja pada siswa kelas
drive tenis meja yang mengakibatkan
VIII Madrasah Tsanawiyah Al Abraar
rendahnya nilai ketuntasan pada materi
Perusahaan
forehand drive tenis meja. Fasilitas yang
Nusantara II Tandem Hilir I Tahun
terdapat disekolah kurang mendukung
Ajaran 2015/2016?
proses
pembelajaran
dikarenakan
tenis
Terbatas
Perkebunan
meja
sekolah memiliki 2 buah
E. Tujuan Penelitian
meja tenis meja, 8 buah bet, dan 4 kotak
Tujuan penelitian ini adalah untuk
bola yang berjumlah (12 buah) tidak
mengetahui apakah penerapan variasi
sesuai dengan jumlah siswa yang masuk
pembelajaran dapat meningkatkan hasil
materi tenis meja rata- rata 1 kelas
belajar
berjumlah 30 siswa sehingga sarana di
permainan tenis meja pada siswa kelas
sekolah yang tersedia di sekolah kurang
VIII Madrasah Tsanawiyah Al Abraar
mendukung pembelajaran tenis meja
Perusahaan
karena sarana yang tersedia tidak sesuai
pukulan
forehand
Terbatas
drive
Perkebunan
Nusantara II Tandem Hilir I Tahun
pengembangan yang bersifat jasmaniah
Ajaran 2015/2016.
yang
juga
diharapkan
melalui
pendidikan
jasmani
siswa
F. Manfaat Penelitiaan
disosialisasikan
kedalam
Dengan tercapainya tujuan penelitian diharapkan penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: 1. Bagi guru penjas untuk memperkaya ilmu tentang variasi pembelajaran permainan tenis meja 2. Sebagai bahan informasi bagi guru dalam memilih variasi pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi siswa, agar mudah mencapai tujuan pembelajaran yang diberikan oleh guru. 4. Untuk memudahkan siswa dalam menerima materi yang diajarkan di sekolah. 5. Sebagai masukan bagi peneliti lain bila meneliti tentang variasi pembelajaran permainan tenis meja disekolah.
jasmani termasuk keterampilan olahraga.
aktivitas
Supandi ( 2003 : 1 ) Pendidikan jasmani adalah proses interaksi sistematik antara anak didik dan lingkungan yang dikelola melalui pengembangan jasmani secara efektif
dan
efisien
pembentukkan seutuhnya.
menuju manusia
Dengan
demikian,
pendidikan jasmani merupakan bagian intergral dari pendidikan secara
keseluruhan
yang
menunjang perkembangan siswa melalui
kegiatan
fisik
atau
gerakan insani.
Menurut Muhajir (2007 : 6 ) : “Pendidikan jasmani adalah segala yang G. Kajian Teoritis 1.
berpangkal pada gerakan manusia, serta
Hakikat Pendidikan Jasmani
mengarah kepada kepribadian yang bulat
Pendidikan jasmani adalah suatu bagian dari pendidikan keseluruhan hal yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat pertumbuhan
dan
untuk
pengembangan
jasmani, mental, sosial, emosional, yang serasi, selaras, dan seimbang.Fungsi dan tujuan pengajaran pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan media atau sarana
perolehan
keterampilan
dan
dan kreatif dari manusia, merupakan dasar dari segala pendidikan.” Rusli Lutan ( 1999 : 1 ) berpendapat bahwa pendidikan jasmani merupakan “alat” untuk membina anak muda agar kelak mereka mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani yang dilakukan dan menjalani pola hidup sehat disepanjang hayatnya. Jadi hakikat dari pendidikan jasmani ialah suatu
proses pendidikan yang dilakukan secara
Pada pokoknya, teknik dasar
sadar melalui kegiatan jasmani yang
permainan tenis meja dapat dibedakan
intensif.
menjadi empat, yaitu pegangan (grip), posisi siap (stance), teknik pukulan
2.
Hakekat Permainan Tenis Meja
(stroke), dan gerakan kaki (footwork).
Didalam kajian kurikulum 2013
Menurut pendapat Peter Simpson
tenis meja termasuk permainan bola
(2012:4) bahwa ”Tenis meja adalah
kecil
suatu
yang
terdapat
di
materi
cabang
olahraga
mengenal
yang akan saya teliti yaitu teknik pikulan
maupun orang dewasa dapat bermain
forehand drive terdapat pada materi
cukup besar peminatnya. Olahraga ini
pembelajaran kelas
tidak terlalu rumit untuk diikuti”.
dasar
di
dalam
Kopetensi
Anak-anak
2013
Permainan tenis meja ini mulai
diharapkan siswa dapat melaksanakan
dikenal masyarakat sekitar tahun 1890,
permainan
dapat
kemudian mengalami pasang surut. Pada
melakukan teknik pukulan forehand
tahun 1920-an, permainan ini mulai
drive tenis meja dengan baik dan benar.
berkembang
tenis
Tenis olahraga
kurikulum
umur.
tak
pembelajaran VII dan VIII. Pada materi
VIII.
batas
yang
meja
meja yang
dan
merupakan dimainkan
suatu dengan
lagi,
ditandai
dengan
bermunculannya klub-klub tenis meja diseluruh dunia, terutama di Eropa.
menggunakan bet kayu dilapisi karet
Kemudian pada tahun 1952 pada
untuk memukul bola melewati jaring
kejuaraan dunia, seorang pemain dari
yang
Jepang
dibentangkan
diatas
meja.
bernama
Hiroje
Satoh
Keunikan permainan tenis meja, antara
menampilkan permainan tenis meja
lain pada penggunaan lapisan bet yang
dengan bet yang dibuat dengan sesilih
terdiri dari bermacam-macam lapisan
kayu yang sisinya
karet yang menghasilkan pantulan bola
selembar spon. Meski permainan tenis
beraneka ragam pula dan penggunaan
meja sudah sering dipertandingkan,
teknik memegang bet (grip). Seringkali
organisasi permainan tenis meja secara
pukulan
tidak
resmi baru dibentuk pada tanggal 15
sepenglihatan pihak lawan. Pukulan
Januari 1926 yang diprakarsai oleh Dr.
yang
tetapi
Goerge Lehman, tokoh tenis meja dari
yang
Jerman.
yang
dilakukan
nampaknya
menghasilkan berlainan.
putaran
sama, bola
dilapisi dengan
Pada tanggal 15 Januari 1926 berdirilah ITTF (International Table
Tenis Federation) yang diadakan di
Bet terbuat dari lapisan kayu tipis
Berlin atas prakarsa Dr. George Lehman
yang pada permukaannya dilapisi karet
dari Jerman. Permainan tenis meja
khusus. Ukuran panjangnya adalah 6.5
masuk di Tanah Air kurang lebih pada
inchi (16.5 cm) dan lebar 6 inchi (15
tahun 1930. Panjang lapangan tenis meja
cm). Lapisan tipis ini bisa di tambahkan
berukuran 274cm dan lebar 152,5cm.
lapisan fiber glas, karbon atau bahan lain
Tinggi 75cm dari permukaan lantai.
sehingga bat menjadi ringan dan tahan
Panjang net : 183cm, tinggi net :
getar.
15,25cm.
Berat
bola
antara
24,0c.
253gram. 3.
Meja
Peralatan Tenis Meja
a. Net
Gambar 4 : Meja Sumber : (Sutarmin,2007:5) Gambar 2 : Net Lapangan tenis meja dibagi dua
Sumber : (Sutarmin,2007:5)
oleh sebuah jaring yang di tengahNet ini berfungsi sebagai pembagi meja maenjadi dua bagian yang sama luasnya. Dikiri kanan meja dipasang dua tiang penyangga berukuran. -Panjang : 274 cm
tengahnya tingginya persis 91.4 cm dan di pinggirnya 107 cm. Setiap paruh lapangan permainan dibagi menjadi tiga segi: sebuah segi belakang dan dua segi depan (untuk service). Lapangan dan beberapa seginya
-Lebar: 152,5 cm -Tinggi: 76 cm -Panjang net: 183 cm -Tinggi net: 15,25 cm b. Bet
dipisahkan dengan gatis-garis putih yang merupakan bagian dari lapangan tempat bermain tenis meja. Sebuah bola yang dipukul di luar lapangan (meski tidak menyentuh garis) dikatakan telah keluar dan memberi lawan sebuah nilai d.
Gamber 3 : Bet Sumber : (Sutarmin,2007:5)
Bola Gambar 5: Bola Sumber : (Sutarmin,2007:5)
Bola tenis meja berdiameter 40
bet. Usahakan pantulan bola tidak begitu
mm berat 2,7 gram. Biasanya berwarana
tinggi dari net.
putih atau orange dan terbuat dari bahan
2.
Servis backhand topspin
selluloid yang ringan. Pantulan bola yang
baik
apabila
dijatuhkan
Untuk
melakukan
backhand
dari
topspin pemain berdiri di tengah meja
ketinggian 30,5 cm akan menghasilkan
dengan sikap persiapan. Tangan kanan
ketinggian pantulan pertama antara 24-
memegang bet dengan mendekatkannya
26 cm. Pada bola pingpong biasanaya
ke pinggang sebelah kiri. Telapak tangan
ada tanda bintang dari bintang 1 hingga
kiri memegang bet. Usahakan bola tidak
bintang 3, dan tanda bintang 3 inilah
begitu tinggi dari net sehingga pantulan
yang menunjukan kualitas tertinggi dari
bola di meja lawan tidak begitu tinggi.
bola tersebut yang biasanya digunakan
b. Smash
dalam turnamen-turnamen resmi.
Smash disebut juga pukulan pembunuh/pembantai
4.
Teknik Dasar
Bermain Tenis
Meja
bola
karena
merupakan pukulan yang bertenaga paling besar, cepat, serta berbahaya.
a. Servis
Tetapi pukulan ini sangat menyita
Servis yaitu memukul bola untuk
tenaga
dan
merupakan
pukulan
menyajikan bola pertama dan dapat
perkembangan dari pukulan hit dan tipe
dikatakan serangan awal dibawah ini
perputarannya termasuk bola poros.
akan dijelaskan beberapa bentuk
5.
pukulan servis. 1.
Pukulan Forehand Drive a. Drive
Servis forehand topspin Untuk
melakukan
Drive forehand
adalah
pukulan
dengan
ayunan panjang sehingga menghasilkan
topspin pemain berdiri dengan sikap
pukulan
persiapan di meja bagian kanan dan
(Sutarmin,2007:36). Tipe pukulan ini
menghadap sektor kiri meja lawan.
keras
Tangan kanan memegang bet berada di
forehand drive pertama gerakkan bet
kanan
kearah
badan
dengan
siku
ditekuk
yang
dan
datar
cepat
depan.
.Cara
Gerakan
dan
keras
melakukan
ini
diikuti
sebesar Sembilan puluh derajat. Telapak
dengan perputaran badan kearah depan
tangan
kiri
dilambungkan
memegang setinggi
bola.
Bola
kira-kira badan berputar tiga puluh
enam
belas
derajat.
sentimeter, kemudian dipukul dengan
Kesalahan dan cara mengatasi dalam melakukan pukulan forehand
drive adalah terjadi perubahan pada
arah tangan, sedangkan gerak tangan
posisi
bergeraknya
sedikit melengkung ketika diayun ke
pergelangan tangan hal ini menyulitkan
depan dan harus ke belakang pada waktu
saat kontak dengan bola. Kuatkan
ditarik sehingga keseluruhan gerakan ini
pergelangan
seperti membentuk huruf D kurus pada
bet
akibat
tangan
saat
sikap
permulaan, sehingga bet tidak akan
waktu tangan diayun ke depan.
mudah berubah posisi. Yang kedua
6.
Hakekat Variasi Pembelajaran
adalah pukulan backhand drive Cara
Salah satu kemampuan dasar
melakukannya pertama siku membentuk
mengajar yang juga harus dikuasai
sudut sembilan puluh derajat.Pergerakan
benar-benar
bet
memutar
ketrampilan mengadakan variasi dalam
badan.Usahakan kontak dengan bola
kegiatan pembelajaran. Ketrampilan ini
saat bet berada didepan badan agak kiri.
memang peranan yang tidak kalah
Kesalahan yang sering terjadi dalam
pentingnya
pukulan drive dan cara mengatasinya
mengajar lainnya, sebagai upaya guru
adalah gerakan kaki.
dalam mempelajarkan siswa sehingga
diikuti
oleh
gerak
oleh
guru
dengan
adalah
ketrampilan
tujuan pembelajaran yang sudah di tetapkan dapat dicapai dengan baik. Hakikat pembelajaran yaitu kumpulan pengetahuan Gambar 6 : Gerakan Drive
pukulan yang dilakukan dengan posisi bagian bet forehand yang relative tegak ( bagian depan tangan yang memegang bet ) diayun ke arah depan. Posisi kaki di buat terbuka, dimana posisi kaki kiri sedikit didepan kaki kanan, lutut agak di tekuk. Bahu
depan dan punggung
belakang bergerak dinamis mengikuti
secara
Simaremare ( 2007 : 23 ), pengertian
Pukulan forehand drive adalah
tersusun
terbimbing
Sumber : ( Sutarmin, 2007:30)
b. Forehand Drive
yang
variasi
secara
leksikal
“variasi di artikan sebagai lain dari yang biasanya.dalam kehidupan sehari-hari jika
melihat,
merasakan
hal
atau
peristiwa yang sama berulang-ulang terus, kita akan bosan dan untuk menghilangkan
kebosanan
itu
kita
berusaha membuat perubahan-perubahan dalam menata hidup sendiri”. Dalam kegiatan belajar, guru pun harus terampil memvariasikan tindakan dan perbuatan dikelas maupun diluar kelas agar siswa
tidak
merasa
bosan
mengikuti
bertujuan
untuk
melihat
dan
pembelajaran. Jadi makna variasi yaitu
merumuskan masalah yang diperoleh
tindakan atau perbuatan guru dalam
dari hasil pre-test yang dilakukan. Tes
konteks interaksi pembelajaran yang
yang diberikan kepada siswa berupa tes
dimaksudkan
mengatasi
pukulan forehand drive tenis meja.
kebosanan siswa, dan meningkatkan
Penilaian dilakukan oleh tiga tester yang
motivasi belajar, sehingga perhatian
menilai sesuai dengan indikator dan
mereka tetap terpusat pada pelajaran
posisi yang sudah ditetapkan. Adapun
yang sedang mereka ikuti. Sama halnya
deskripsi data penilaian yang diperoleh
dengan belajar pukulan forehand drive
dapat dilihat dari tabel dibawah:
untuk
suatu hal yang sangat membosankan jika
Tabel 4. Deskripsi Data Awal Penelitian
guru tidak dapat memberikan variasivariasi pembelajaran untuk menunjang minat siswa terhadap permainan tenis
No Hasil Tes Jumlah persent siswa ase 3 3.67%
meja. H. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Madrasah
dilaksanakan
Tsanawiyah
Perusahaan
Al
Terbatas
di
Abraar
1
Sikap Awal 2 Sikap pelaksan aan Jumlah
27
97.33%
30
100%
Keteran gan Tuntas Tidak tuntas
Perkebunan
Nusantara II Tandem Hilir I Kecamatan Hamparan
Perak
Kabupaten
Deli
Serdang Tahun Ajaran 2015/2016. 2. Waktu Penelitian
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada pre-test dari 30 orang siswa hanya 3 orang yang tuntas dan 27 orang lainnya tidak tuntas dalam pembelajran forehand drive tenis meja
Penelitian ini dilaksanakan pada 14 dan 18 Mei tahun 2016.
I. Kesimpulan
Penelitian ini dilaksanakan di
Bedasarkan hasil
pembahasan
Lapangan Madrasah Tsanawiyah Al
penelitian dapat di tarik kesimpulan
Aabraar
bahwasanya
tahun
ajaran
2015/2016.
ada
peningkatan
hasil
forehand
drive
Penelitian dilaksanakan sesuai dengan
belajar
jadwal pelajaran kelas VIII. Sebelum
permainan
penelitian dilakukan, terlebih dahulu
menggunakan variasi pembelajaran pada
peneliti
siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah
melakukan
pre-test
yang
pukulan tenis
meja
dengan
Al
Abraar
Perusahaan
Terbatas
3. Kepada Kepala sekolah juga di
Perkebunan Nusantara II Tandem Hilir I
harapkan dapat menyediakan segala
Tahun Ajaran 2015/2016. Dimana pada
sarana dan prasarana di sekolah
siklus I ketuntasan klasikal siswa ( 46,6
sehingga proses belajar mengajar di
% ) sedangkatkan pada siklus II tingkat
sekolah menjadi lebih muda dan
ketuntasan
menyenangkan.
klasikal
siswa
semakin
meningkat yaitu ( 70 % ). Dengan
4. Kepada teman – teman mahasiswa
demikian upaya meningkatkan hasil
STOK
belajar pukulan forehand drive tenis
mencoba
meja
tentang pukulan forehand drive
dengan
menggunakan
variasi
Binaguna
untuk
melakukan
penelitian
pembelajaran pada siswa kelas VIII
permainan
Madrasah
Abraar
permainan tenis meja dapat di
Perkebunan
kembangkan dengan menggunakan
Tsanawiyah
Perusahaan
Al
Terbatas
Nusantara II Tandem Hilir I tahun Ajaran
2015/2016
telah
tenis
dapat
meja
agar
variasi pembelajaranan yang lain.
mengalami
peningkatan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Saran
Arikunto.S.,Suhardjono, Supriadi. (2010). PenelitianTindakanKelas. PT. BumiAksara, Jakarta
Saran yang di berikan setelah penelitian ini adalah : 1. Diharapkan kepada guru pendidikan jasmani permainan
lebih tenis
menggenalkan meja
kepada
siswanya, sehingga siswa dapat melaksanakan dan mengerti teknik bermain tenis meja 2. Di harapkan kepada siswa untuk terus memotivasi dirinya untuk mengikuti pembelajaran agar dapat memahami pelajaran dengan baik karena dengan pemahaman yang baik proses mengajar dapat berjalan dengan lebih baik lagi
Achmaddannurlankusmaedi( 1991 OlahragapilihanTenisMeja
).
Akhmadjayadkk.(2006) TeknikBermainTenisMeja.
PTMSI,
Bandung. Baharuddin H. ( 2007 ). TeoriBelajardanPembelajaran.Jo gjakarta :Ar-Ruzz media DepartemenPendidikandanKebudayaan DirektoratJendralPendidikanTing gi, Bandung DewiRosmala (2010). Profesionalisasi Guru Melalui PTK. PascasarjanaUnimed Hodger, larry. (2007). TenisMeja Tingkat Pemula. Jakarta, raja GrafindoPersada
Muhajir.(2006). PendidikanJasmani, OlahragadanKesehatan. SMA kelas XII.PenerbitErlangga. Jakarta Naebuko, cholid.( 2010 ) MetodologiPenelitian.Penerbit PT. BumiAksara, Jakarta. Nana, sudjana.( 2005 ). PenelitianHasilBelajarMengajar .PT. RemajaRosdakarya, Bandung. Rasyid, Harun. ( 2007 ) PenilaianHasilBelajar. Usaha Nasional, Bandung. Sabri,
Ahmad
StrategiBelajarMengajar.
(2007). Quantum
teaching, Padang Sutarmin.(2007). TerampilBerolahragaTenisMeja. Penerbit Era Intermedia. Surakarta Sukardi.(2003) metodologiPenelitianPendidikan. PT BumiAksara, Jakarta Supandi. (2003). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud. Dirjen. Pendidikan tinggi departemen pendidikan nasional. Suryobroto, B. (2007). Proses Belajar Mengajar Disekolah. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta