UPAYA PENINGKATAN HASILBELAJAR CHEST PASS BOLA BASKET MELALUI VARIASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA DHARMA BAKTI KECAMATAN SELESAI KABUPATEN LANGKAT TAHUNAJARAN 2015/2016
ANDI NUR ABADI Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Chest pass Bola Basket Pada Siswa kelas VIII SMP Swasta Dharma BaktiTahunAjaran 2105/2016 melalui Variasi Pembelajaran Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil tessis wa yang berbentuk aplikasi Chest Pass Bola Basket. Teknik pengumpulan data dengan penilaian hasil belajar Chest Pass Bola Basket. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif dengan persentase. Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis : (1) Dari tes hasil belajar sebelum menggunakan variasipembelajaran diperoleh 27 siswa (75%) yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 9 siswa (25%) sudah mencapai tingkat ketuntasan belajar. Kemudian dilakukan pembelajaran menggunakan variasi pembelajaran (2) dari tes hasil belajar melalui variasi pembelajaran di siklus I diperoleh 18 siswa (50%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 18 siswa (50%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata 67. Kemudian dilakukan kembali variasi pembelajaran (3) dari tes hasil belajar II di siklus II terdapat 31 siswa (87%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 5 siswa (13%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata 77,5. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siklus I ke siklus II. Berdasarkan analisis data dapat dikatakan bahwa melalui variasi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar chest Pass Bola Basket pada siswa kelas VIII SMP Swasta Dharma Bakti Selesai Tahun Ajaran 2015/2016. Kata kunci: variasipembelajaran, Chest Pass bola basket
A. PENDAHULUAN
yang
sendiri, perubahan pendidikan terus
Pendidikan adalah usaha sadar
dilakukan demi memantapkan potensi
dapat
belajar
menumbuhkan
potensi
anak
bangsa
sehingga
sumber daya manusia melalui proses
menciptakan generasi muda Indonesia
pembelajaran dengan cara mendorong
yang berwawasan luas. Oleh sebab itu
dan
belajar
perubahan pendidikan dilakukan secara
mengajar di sekolah. Di Indonesia
terus menerus baik dari segi kurikulum,
memfasilitasi
kegiatan
manajemen pendidikan sampai pada
Sebagaimana ditetapkan dalam
perubahan metode pengajaran agar siswa
Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun
tertarik dalam proses belajar mengajar.
1989
Pendidikan Nasional berfungsi untuk
mengembangkan
tentang
Nasional
Sistem
bahwa
Pendidikan
tujuan
pendidikan
kemampuan
termasuk
pendidikan
serta meningkatkan mutu kehidupan dan
Indonesia
adalah:
bermartabat manusia Indonesia dalam
manusia seutuhnya ialah manusia yang
rangka
berimandanbertakwaterhadapTuhan
upaya
mewujudkan
tujuan
jasmani
di
Pengembangan
nasional. Pendidikan Nasional bertujuan
Yang Maha Esa dan berbudiluhur,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan
memiliki pengetahuan dan keterampilan,
mengembangkan
kesehatan
manusia
Indonesia
jasmani
dan
rohani,
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
kepribadian yang mantap dan mandiri
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
serta tanggung jawab kemasyarakatan
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
dan kebangsaan.
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani
dan
rohani,
Kementerian kebudayaan
pendidikan
menilai
dan perlu
kepribadian yang mantap dan mandiri
dikembangkan
serta
penguatan penalaran, bukan hafalan
rasa
kemasyarakatan
tanggung
jawab
kebangsaan”.
dan
semata.
kurikulum
Kurikulum
berbasis
pendidikan
di
Selain itu, tujuan pendidikan nasional
Indonesia dipandang perlu disesuaikan
antara lain adalah untuk meningkatkan
dengan
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
pembelajaran harus diarahkan untuk
generasi muda bangsa yang merupakan
mendorong murid mencaritahu dengan
tanggungjawab seorang pendidik.
mengobservasi,
Untuk
zaman.
bukan
Pola
diberitahu.
generasi
Kemendikbud pun menyusun perubahan
muda yang kreatif dan cerdas perlu
kurikulum untuk tahun 2013. Kurikulum
diiringi dengan jasmani yang sehat
baru ini diuji public selama tiga minggu.
karena dengan jasmani yang sehat akan
Zaman sudah berubah, karena tantangan
menciptakan pemikiran yang sehat pula.
yang mereka hadapi di masa depan tidak
Pendidikan
akan
disamaratakan
menciptakan
tuntutan
di
sekolah
hendaknya
fungsinya
seperti
sama
sengan
sekarang,
kata
Menteri Pendidikan danKebudayaan, M.
pendidikan ilmiah (eksakta), pendidikan
Nuh.
sosial,
tujuga merujuk pada hasil sejumlah
pendidikan
pendidikan jasmani.
kesenian
dan
Alasan
perubahan
kurikulumi
survey
Internasional
tentang
karakteristik
olahraga
yang
dibina.Bentuk – bentuk aktifitas yang
kemampuan siswa Indonesia. Sekolah merupakan perangkat
lazim di SMP sesuai dengan muatan
pendidikan yang telah direncanakan
yang tercantum dalam kurikulum adalah
untuk pengajaran kepada siswa dengan
bentuk gerakan – gerakan olahraga,
pengawasan guru sehingga memberikan
sehingga
kemudahan proses belajarmengajar demi
memuat cabang olahraga. Selain satu
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
cabang olahraga yang dituju adalah
sekolah
cabang olahraga bola basket.
interaksi
V
belajar
mengajarakan tercipta dengan baik jika
pendidikan
Mata
jasmani
pelajaran
SMP
Pendidikan
antara guru dan siswa memaham itujuan
Jasmani sangat diminati oleh siswa
pembelajaran yang ingin dicapai. Untuk
terutama kaum laki-laki, namun banyak
itu guru perlu mempersiapkan materi
siswa yang menjadi jenuh dalam proses
pelajaran yang akan disampaikan dan
pembelajaran Pendidikan Jasmani yang
mempersiapkan metode pembelajaran
disebabkan proses belajar mengajar yang
yang sesuai mungkin dan semenarik
monoton dimana guru kurang kreatif
mungkin serta melakukan evaluasi untuk
dalam melakukan variasi pembelajaran.
mengetahui kemajuan belajar siswa.
Variasi
Pendidikan pendidikan
jasmani
yang
merupakan
dilakukan
melalui
pembelajaran
kurangnya
yang
kemampuan
memahami
minat
kurang,
guru
belajar
dalam siswa,
aktifitas fisik sebagai media utama untuk
kurangnya guru dalam menguasai materi
mencapai tujuan. Tujuanya adalah untuk
pembelajaran,
mencapai suatu prestasi yang maksimal.
kemampuan
Dalam
jasmani
mengembangkan materi pembelajaran
dibentuk latihan – latihan yang intensif
dapat mengakibatkan menurunnya hasil
dan terperogram dengan baik.
belajar siswa.
belajar
pendidikan
Yang dimaksud dengan latihan
serta
kurangnya
guru
dalam
Variasi pembelajaran merupakan
intensif adalah latihan dengan beban
suatu
kerja yang meningkat, baik dilakukan
dilaksanakan
disekolah
jam
mengajar, sehingga siswa tidak jenuh
dimaksud
dalam mengikuti mata pelajaran, terlibat
dengan latihan terperogram dengan baik
dalam setiap kegiatan pembelajaran dan
adalah latihan yang memiliki tujuan
aktif
yang jelas materinya sesuai dengan
langkah atau proses yang ditentukan
maupun
pelajaran.Sedangkan
diluar yang
proses
untuk
yang dalam
sangat proses
melaksanakan
baik belajar
langkah-
guru
untuk
mencapai
materi
Terbukti pada saat guru melakukan
pembelajaran, sehingga pada akhirnya
evaluasi hasil belajar. Dari 36 siswa
timbul perubahan dalam proses belajar
hanya 9 siswa yang tuntas dengan nilai
mengajar dan pada
≥ 70 atau 25%, dan siswa yang tidak
akhirnya
akan
meningkatkan hasil belajar siswa.
tuntas sebanyak27 orang siswa dengan
Salah satu penyebab kurangnya kompetensi hasil belajar Pendidikan
nilai <70 atau 75%. Hanya 9 orang yang tuntas.
Jasmani yaitu terletak pada variasi pembelajaran,
dimana
siswa
hanya
Hal ini disebabkan siswa masih belum mampu melakukan chest pass
berfokus pada satu variasi pembelajaran,
dengan
yang menyebabkan siswa merasa bosan
kesalahan terutama pada saat melakukan
dan
kurang
teknik dasar chest pass”. Teknikdasar
merasakan proses pembelajaran tersebut
yang dilakukan para siswa masih belum
dan siswa tidak dapat melakukan banyak
maksimal. Dikarenakan Guru hanya
kreasi pada saat pembelajaran sehingga
menggunakan
proses
dankurangkreatifdalam
jenuh,
bahkan
belajar
siswa
mengajar
kurang
baik
karena
melakukan
metode
ceramah mengajarkan
maksimal terlaksana karena siswa jadi
pendidikan jasmani khusus nya materi
lebih banyak bermain-main.
chest pass. Sebagian siswa merasa jenuh
Sama
halnya
dengan
proses
pada saat melakukan chest pass, karena
pembelajaran pada materi bola basket,
dalam
siswa
memberikan variasi pembelajaran.
belum
mampu
melakukan
teknikchest pass dengan baik. Pada saat melakukan
permainan
bola
basket
mengajar
guru
kurang
Berdasarkan uraian diatas dengan bentuk variasi pembelajaran ini siswa
kebanyakan siswa masih menggunakan
diharapkan
teknik yang salah, mereka tidak mampu
kemampuan chest pass denganbaik.
melakukan
Variasi pembelajaran belum banyak
teknik
chest
pass
denganbenar.
dapat
meningkatkan
diterapkan disetiap proses pembelajaran,
Dari
hasilwawancaradan
oleh sebab itu peneliti mengangkat
observasi awal peneliti dengan guru
judul: “Upaya peningkatan hasil belajar
Pendidikan Jasmani
chest pass bola basket melalui variasi
Dharma
Bakti
di SMP Swasta bulan
pembelajaran pada siswa kelas VIII
Februari 2016, diperoleh data bahwa
SMP Swasta Dharma Bakti Kecamatan
kemampuan siswa dalam melakukan
Selesai
praktek
Ajaran 2015/2016”
chest
Selesai
pass
pada
masih
rendah.
Kabupaten
Langkat
Tahun
1. Identifikasi Masalah
basket dengan menggunakan variasi
Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Kemampuan chest pass siswa masih rendah 2. Kurangnya minat belajar siswa pada materi chest pass 3. Gaya mengajar guru yang masih bersifat konvensional 4. Kurangnya variasi yang diberikan guru dalampembelajaran
pembelajaran pada siswa kelasVIII SMP Swasta
Dharma
Bakti
Kecamatan
Selesai Kabu[aten LangkatTahunAjaran 2015/2016”
B. Kajian Teoritis 1.
Hakekat Pendidikan Jasmani Pada
hakekatnya
pendidikan
adalah suatu proses interaksi yang 2.
PembatasanMasalah
bersifat
Ada pun pembatasan masalah yang
manusiawi,
upaya
untuk
menyiapkan peserta didik, upaya untuk
dibahas dalam penelitian ini adalah
meningkatkan
melihat upaya peningkatan hasil belajar
upaya dengan senantiasa menerapkan
chest pass bola basket melalui variasi
prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
pembelajaran pada siswa kelasVIII SMP
teknologi.
Swasta
Dharma
Bakti
Selesai
Kabupaten
Kecamatan
Langkat
Tahun
Ajaran 2014/2015.
kualitas
Menurut
hidup,
Supandi
serta
(1992)
“pendidikan sebagai suatu kegiatan yang didalamnya melibatkan banyak orang diantaranya peserta didik, pendidik,
3.
Rumusan Masalah .Perumusan
penelitian
masalah sebagai
dalam
Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan
“Bagaimana peningkatkan hasil belajar
dapat tercapai secara efektif dan efisien,
chest pass pada permainan bola basket
maka setiap orang yang terlibat dalam
dengan
variasi
pendidikan tersebut seyogianya dapat
pembelajaran siswa kelas VIII SMP
memahami tentang perilaku undividu,
Swasta
kelompok
menggunakan
Dharma
Bakti
kabupaten
berikut
dan orangtua peserta didik” (1992:5).
:
Selesai
ini
administrator, masyarakat (stakeholder),
Kecamatan Langkat
TahunAjaran2014/2015 ?”. 4.
sosial
sekaligus
menunjukkan perilakunya secara efektif dnan efisien dalam proses pembelajaran.
TujuanPenelitian .Tujuan penelitian ini, adalah : “
maupun
Menurut “pendidikan
Langeveld adalah
(2004) pemberian
Untuk mengetahui peningkatan hasil
pertolongan oleh orang dewasa kepada
belajar chest pass pada permainan bola
anak
yang
belum
dewasa
untuk
mencapai kedewasaan; dibagian lain
memiliki
kekuatan
Langeveld
pengendalian
diri,
menjelaskan
bahwa
spiritual,
kepribadian,
dan
pendidikan adalah usaha yang sistematis
keterampilan yang diperlukan untuk
yang
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
diberikan
oleh
orang
yang
bertanggung jawab kepada anak yang belum
dewasa
kedewasaan
“Pendidikan
Supandi
mencapai
(dapat
berdiri
interaksi sistematik antara anak didik
hanya
dan lingkungan yang dikelola melalui
intelektual
pengembangan jasmani secara efektif
tidak
pengembangan
jasmani
(1992)
agar
sendiri).Pendidikan mencakup
Menurut
dan
proses pembinaan kepribadian anak
manusia seutuhnya.Dengan demikian,
didik secara menyeluruh sehingga anak
pendidikan jasmani merupakan bagian
bisa menjadi dewasa” (2004:2).
integral
dari
pembentukan
pendidikan
keseluruhan
terencana
perkembangan siswa melalui kegiatan
untuk
mewujudkan
peserta
didik
secara
yang
secara
Pendidikan adalah usaha sadar
suasana belajar dan proses pembelajarn agar
menuju
proses
saja, akan tetapi lebih ditekankan pada
dan
efisien
adalah
menunjang
fisik” (1992:1).
akti
Toto
subroto
(2000)
mengembangkan potensi dirinya untuk
Mengungkapkan “pendidikan jasmani
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
merupakan proses pendidikan artinya
pengendalian
bahwa
kecerdasan,
diri,
keperibadian,
akhlak
proses
pendidikan
serta
jasmani yang kondusif siswa dibantu
keterampilan yang diperlukan dirinya,
untuk mewujdkan dirinya sesuai dengan
masyarakat, bangsa, dan Negara ( UU
tahap
RI. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
perkembanganya
Pendidikan Nasional Pasal 1)
sehingga ia mencapai suatu kedewasaan
Dari
mulia,
melalui
uraian
pertumbuhan secara
dan optimal
pengertian
tertentu” (2000:3). Sedangkan menurut
pendidikan menurut parah ahli diatas
Rusli (2000) “Pendidikan jasmani adalah
dapat dinyatakan bahwa pada dasarnya
wahana untuk medidik anak. Para ahli
pendidikan
adalah
usaha
sepakat
(pendidik)
untuk
dengan
penuh
merupakan “alat” untuk membina anak
kesadaran
dan
tanggung
jawab
muda
manusia
bahwa
agar
pendidikan
kelak
mereka
jasmani
mampu
membimbing anak-anak (peserta didik)
membuat keputusan terbaik tentang
dalam
aktivitas jasmani yang dilakukan dan
mencapai
mengembangkan
kedewasaan potensi
diri
serta untuk
menjalani pola hidup sehat sepanjang
mencakup bidang kognitif, efektif, dan
hayat” (2000:1).
psikomtor secara seimbang ”(1997:54). Belajar adalah suatu proses yang
2.
Hakekat Belajar dan Hasil Belajar Belajar merupakan suatu
kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya
dan
sekaligus
mengembangkan dirinya. Belajar dapat
memungkinkan
menjalani
pengalaman
–
pengalaman edukatif untuk mencapai suatu tujuan.
hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan oleh adanya
kematangan
Supandi, 1992 ) “ belajar merupakan upaya yang disengaja untuk memperoleh perubahan tingkah laku, baik yang pengetahuan
maupun
keterampilan” (1992 : 4).
Menurut
Hamalik (2010)“belajar adalah
suatu
proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan” (2010 : 28). Sudjana
adanya
perubahan sementara karena suatu hal. Dengan
demikian
dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang
dialami setiap individu secara
(2004)
menyebutkan
individu berlangsung melalui kegiatan karena
perubahan
pengetahuan
maupun
keterampilan dari pengalaman yang dialaminya.Belajar
bisa
melalui
pengalaman yang melibatkan peserta didik secara langsung dalam masalah atau
isu yang dipelajari. Sehingga
peserta didik dapat lebih aktif dan menerima pelajaran dengan baik. Untuk zaman
modern
ini,
proses
belajar
dituntut aktif dan menyenangkan (biasa
bahwa “sebagian terbesar perkembangan
belajar
atau
langsung terlibat aktif untuk mencapai
Menurut Suryabrata ( dalam
berupa
atau
berubahnya suatu tingkah laku sebagai
dipandang sebagai suatu proses dimana seseorang
timbulnya
mempengaruhi
dan
berperan penting dalam pembentukan pribadi dan prilaku individu” (2004:37). Suryosubroto (1997) menyatakan bahwa : “ Sasaran objek evaluasi belajar adalah perubahan tingah laku yang
dikenal
Learning by Fun) dapat
menstimulus kreativitas peserta didik dalam proses belajar. Karena pada hakekatnya
belajar
bukan
hanya
mengingat melainkan mengalami dan dituntut adanya suatu perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki setelah siswa menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar
poin dengan memasukkan bola kedalam
mempunyai
keranjang lawan.
peranan
penting
dalam
proses pembelajaran. Menurut Ahmadi
Teknik dasar permainan bola
(2007): “Hasil belajar adalah hasil yang
basket terdiri dari: Lempar tangkap bola
dicapai dalam suatu usaha. Dalam hal ini
(passing),
usaha dalam perwujudan prestasi belajar
(dribbling), menembak bola kedalam
siswa yang di dapat pada nilai setiap tes.
ring basket (shooting), memutar badan
Keberhasilan proses belajar dapat dilihat
(pivot), olah kaki (foot work), melompat
dari hasil yang diperoleh siswa dalam
atau meloncat (jumping), dan gerak tipu
belajar,
dengan bola atau tidak dengan bola
seperti
pengalaman,
cara
berpikir dan peubahan tingkah laku. Keberhasilan
proses
belajar
memantulkan
bola
(fakes and faints)
juga
Permainan bola basket adalah
ditentukan dengan tercapai atau tidaknya
jenis permainan yang sangat kompleks
tujuan
gerakannya.Arti gerakannya terdiri dari
pembelajaran.
Jika
tujuan
pembelajaran tercapai atau terpenuhi,
gabungan
unsur-unsur
proses belajar tersebut dapat dikatakan
terkordiner
berhasil” (2007 : 161).
dimainkan dengan baik.Untuk dapat
rapi,
gerak
sehingga
yang dapat
memainkan bola basket dengan baik, 3.
Hakekat
Permainan
Bola
Basket
teknik dengan baik. Teknik permainan
Permainan bola basket yang kita kenal sekarang diciptakan oleh Dr. James
A.
1981.Pada
Naismith awalnya
menggunakan
pada
tahun
Dr.
Naismith
keranjang
sebagai
sasarannya.Oleh karena itu permainan dikatakan “Basket Ball”.Permainan baru ini mendapat sambutan baik dan dengan cepat berkembang diseluruh dunia. Bola basket adalah olahraga berkelompok yang
terdiri
beranggotakan
setiap pemain perlu menguasai teknik-
atas
dua
tim
yang
masing-masing
lima
orang yang saling bertanding mencetak
bola basket terdiri dari: 1. Teknik menangkap dan melempar bola, 2. Teknik menggiring bola, 3. Teknik menembak bola basket (shooting), 4. Teknik
dasar
bertumpu
satu
kaki.
(Ahmadi, 2007:19) Bola
basket
adalah
cabang
olahraga yang banyak digemari oleh remaja.Melalui kegiatan bola basket remaja banyak memperoleh manfaat, khususnya dalam hala pertumbuhan fisik, mental dan sosial yang baik.Dalam bermain beberapa
bola
basket
keterampilan
siswa fisik
dilatih yang
berkaitan dengan pertumbuhan bagian-
mendekati ring basket untuk kemudian
bagian tubuh secara wajar, persendian-
tembakan(2007 :18).
persendian
menjadi
baik,
otot-otot
Passing saling berkaitan dengan
menjadi kuat, peredaran darah menjadi
tangkapan, sehingga kedua teknik ini
lancar,
terhambat,
tidak dapat dipisahkan danmerupakan
pikiran dilatih memecahkan masalah
salah satu keindahan dalam permainan
dengan cepat dan tepat. (Margono
bola basket. Seperti dikemukakan Hal
2010:5)
Wissel (2000) bahwa, “Operan dan
pernafasan
tidak
Prinsip dasar permainan bola basket
adalah
untuk
memenangkan
tangkapan
itulah
memasukkan
menjadi
sebanyanak-
banyaknya kedalam keranjang lawan.
baik penting
yang
membuat
permainan
bola
basket
tim
yang
operan
pada
indah”(2000: 71).
Aturan main dalam permainan ini adalah
Passing
atau
bahwa bola tidak boleh dibawa berlari,
dasarnya merupakan upaya
dengan kata lain bola harus dipantulkan
pemain
sambil
mengumpan
berlari
dioperkan
atau
bola
memberikan kepada
atau teman
seregunya untuk menjalin kerjasama
sasaran akhirnya yaitu memasukkan bola
yang pada akhirnya ditembakan ke ring
kedalam
lawan.
lawan. Hal ini seperti diungkapkan
agar
Soebagio Hartoko (1993) bahwa, “
keranjang (basket) regu sendiri tidak
untuk melakukan tembakan, diperlukan
kemasukan bola (Margono,2010:7)
usaha mendekati basket. Hal itu hanya
keranjang itu
harus
seregu,
atau
untuk
seorang
dengan
Selain
keteman
berjalan,
bagi
permainan tim, dan keahlian seperti
pertandingan yang dalam hal ini berarti bola
yang
(basket) diusahakan
mungkin bisadicapai dengan dua jalan a.
Passing
yaitu oper-mengoper atau menggiring
Passing atau operan merupakan teknik dasar permainan bola baket yang paling sering dilakukan dalam permainan bola basket.Menurut Nuril Ahmadi mengoper
(2007)
passing
bola.passing
berarti
merupakan
tekhnik dasar pertama. Dengan passing para pemain dalam melakukan gerakan
bola”(1993: 25). Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, upaya seorang pemain atau tim mendekati
ring
lawan
untuk
memasukkan bola akan lebih cepat jika dilakukan dengan passing atau operan daripada
men-dribblebola.
Seperti
dikemukakan Hal Wissel (2000) bahwa, “Operan lebih cepat memindahkan bola
dari pada dribble”(2000: 71). Melalui
dilakukan untuk memindahkan dari
operan yang cepat dan tepat akan lebih
seorang pemain kerekan satu timnya.
mudah
Jarak lemparan adalah 5 sampai 7
untukmenyerang pertahanan
lawan, karena lawan tidak mempunyai kesempatan
untuk
bertahan
atau
memperketat penjagaan.
meter” (2007:36). Hall
Wissel
4.
“kegunaan
Mengemukakan operan(chest
Hakekat Chest Pass
(2000)
pass)
adalah
dari :
1.
Mengalihkan bola dari daerah padat
Chest artinya dada, chest pass
pemain. 2. Menggerakan bola dengan
adalah memberikan bola ke kawan
cepat pada fast break. 3. Membangun
dengan cara di passing tepat di arah
permainan yang ofensif. 4. Mengoper ke
depan dada. Melempar atau mengoper
rekan yang sedang terbuka
bola yang sering digunakan dalam
permainan lawan) untuk penembakan. 5.
permainan bola basket adalah dengan
Mengoper
dua tangan.
melakukan tembakan sendiri” (2000:71).
Menurut Nuril Ahmadi ( 2007)
dan
memotong
(tanpa
untuk
Chest pass adalah yang umum
“Chest pass adalah mengoper bola
digunakan
dengan dua tangan dari depan dada, ini
bertahan diantara pengoper dan rekan
merupakan
sering
setimnya. Cara melakukan operan ini
dilakukan dalam suatu pertandingan bola
adalah memegang bola setinggi dada
basket. Operan ini berguna untuk jarak
dan dekat dengan badan.Chest pass
pendek. Mengoper bola dengan cara ini
adalah memberikan bola ke kawan
akan
dengan cara di passing tepat diarah
operan
menghasilkan
ketepatan,
dan
yang
kecepatan,
kecermatan.
bila
tidak
ada
pemain
Jarak
depan dada. Kelebihan chest pass adalah
lemparan adalah 5 sampai 7 meter” (
lebih cepat, lebih kuat untuk mencapai
2007 : 13 ).
kawan. Cocok untuk team dengan tipe
Menurut Hall Wissel (2000)
quick passing.
“chest pass adalah operan yang paling umum dalam permainan bola basket karena dapat dilakukan dengan cepat dan tepat setiap posisi diatas lantai” (2000:72).
sedangkan
Menurut
Jon
Oliver (2007) “Chest pass merupakan jenis umpan yang biasa diandalkan dan
Gambar 2. Bentuk gerakan Chest Pass (https://www.google.com/search ?=tehnik+chest+pass)
a.
Jenis Variasi Chest Pass Variasi
seperti
yang
dikemukakan Hal Wissel, (1996:89) mengemukakan
contoh
variasi
pembelajaran untuk chest pass seperti: 1.
Operan ke Dinding
Tujuan : Untuk membentuk kecepatan, ketepatan Pelaksanaan : Mulailah pada jarak 4
bola secepat dan seakurat mungkin, lepaskan bola dengan ujung jari untuk memberi kecepatan dan ketepatan, arahkan jari pada operan tingkatkan follow-through dengan menjaga lengan tetap diatas sampai operan bola dan tangkap. Ketika anda menangkap bola tetaplah berdiri dengan sikap seimbang dengan tangan terangkat mengarah ke target dan siap untuk bergerak melakukan operan berikutnya.
meter didepan dinding dengan bola pada posisi operan yang baik. Operkan bola dan tangkap bola secepat dan setepatnya, pelepasan ujung
jari
menghasilkan
yang back
benar spin
akan dan
arahkan bola langsung ke diri anda, lengan tetap diatas ketika followthrough sampai bola menyentuh tembok. Waktu yang diperlukan untuk melakukan operan ke dinding.
Gambar 4. Melakukan OperanBerpasangan (http://www.google.com/2011/03 /12/search?q=jenis+variasi+per mainan+bola+basket+chest+pa ss) C. Deskripsi Pratindakan Penelitian
ini
dilaksanakan
dilapangan basket SMP Swasta Dharma Bakti
kecamatan
langkat.
Selesai
Sebelum
kabupaten penelitian
dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti Gambar 3. Melakukan operan ke dinding Sumber : (Hal Wissel,Ph.D.1996:74) 2. Operan Berpasangan Tujuan : Pelaksanaan : Dengan bola pada posisi yang baik mulai dengan tegak seimbang dengan jarak 5 meter didepan pasangan. Oper dan tangkap
melakukan pre-test yang bertujuan untuk melihat dan merumuskan masalah yang diperoleh
dari
hasil
pre-test
yang
dilakukan siswa. Test yang diberikan
kepada siswa berupa test chest pass bola kecepatan, kete Membangun basket
yang
dilakukan
menentukan perencanaan.
sebelum
Sebelum penelitian dilakukan,
D. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap
terlebih dahulu peneliti mewawancarai guru
penjas
yang bertujuan
untuk
mengumpulkan
informasi
hasil
awal
siswa
dalam
chest
pass
bola
belajar
pembelajaran
Siklus 1.
Hasil pelaksanaan Siklus I
mengenai
Berikut adalah hasil pelaksanaan siklus I yang telah dilaksanakan mulai dari
tahap
perencanaan,
tindakan,
basket.Setelah dilakukan wawancara,
observasi dan refleksi. Kegiatan siklusn
ternyata masih banyak siswa kurang
I ini dilakukan peneliti bersamadengan
memahami teknik dasar chest pass bola
guru
basket yang baik. Proses selanjutnya
menerapkan pembelajaran chest pass
adalah memberikan tes awal (pre-test)
bola
yang bertujuan untuk melihat
variasi pembelajaran
dan
pendidikan
basket
jasmani
dengang
dalam
menggunakan
merumuskan masalah yang diperoleh
-
dari tes awal yang dilakukan, tes ini
Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun scenario pembelajaran yang terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut: • Tim penelliti (guru penjas, peneliti dan mitra kerja) melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan pada siswa dalam pembelajaran penjas. • Membuat rencana pembelajaran bersama guru penjas dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran chest pass bola basket dengan menggunakan variasi pembelajaran. • Menyiapkan media yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran chest pass bola basket. • Membuat lembar observasi untuk mellihat bagaimana kondisi belajar mengajar disekolah tempat penelitian dan membuat tes hasil belajar.
diberikan kepada siswa berupa tes hasil belajar chest pass bola basket yang dilakukan
sebelum
menentukan
perencanaan. Berdasarkan data hasil chest pass bola basket diatas dapat pula dilihat bahwa
hasil
belajar
siswa
dalam
pembelajaran chest pass bola basket masih rendah. Dari data mentah yang terdapat
pada
lampiran,
diketahui
masalah adalah pada indikator kedua dan ketiga yaitu pada tahap pelaksanaan chest pass dan pada tahap followthrough setelah melakukan chest pass. Hal ini perlu segera diperbaiki, karena pada tahap pelaksanaan dan tahap follow-through setelah melakukan chest pass sangat mempengaruhi hasil operan dan ketepatan operan yang dilakukan.
Perencanaan siklus I
-
Pelaksanaan siklus I Setelah
secara
perencanaan
perorangan,
operan
disusun
berpasangan yang terdiri dari 6
secara baik maka dilakukan tindakan
orang siswa dalam setiap kelompok
terhadap
dan variasi yang terakhir yaitu
kesulitan
siswa.
Peneliti
mengamati pelaksanaan chest pass bola
operan
basket,
bergerak yang dilakukan secara
kemampuan
melakukan
ke
rangkaian gerak dasar chest pass bola
perorangan.
basket
menjelaskan
dan
aktivitas
pembelajaran
selama
berlangsung,
yang
di
dinding
Setelah inti
pembelajaran
dari yang
sambil
selesai proses akan
bertindak sebagai guru dalam kegiatan
dilaksanakan, maka guru penjas
belajar mengajar adalah guru pendidikan
membagi siswa menjadi 6 kelompok
jasmani. Pada akhir tindakan diberi tes
dimana masing-masing kelompok
hasil
terdiri dari 6 orang siswa. Untuk
belajar
kepada
siswa
untuk
mellihat hasil belajar yang dicapai siswa
melakukan
setelah pemberian tindakan.
yang pertama yaitu operan ke
Adapun pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut: a.
Siswa
dikumpulkan
bolas
basket,
diarahkan
untuk
pemanasan
oleh
Setelah
dan
melakukan guru
selesai
pemanasan,
guru
menjelaskan
bagian
dimana
pembelajaran
siswa
secara
bergantian diberikan bola basket
dilapangan
dibariskan
dinding,
variasi
untuk melakukan variasi pertama. Apabila variasi pertama telah selesai dilakukan
siswa,
maka
guru
penjas.
mengumpulkan siswa kembali dan
melakukan
membagi siswa menjadi 6 kelompok
penjas
dimana masing-masing kelompok
dari
terdiri dari 6 orang siswa untuk
inti
pelaksanaan chest pass bola basket
melakukan
mulai dari tahap persiapan, tahap
operan
pelaksanaan
follow-
pelaksanaan ini setiap kelompok
through. Pada tahap berikutnya guru
siswa disusun secara berpasangan
penjas
dan melakukan operan berpasangan
dan
tahap
menjelaskan
variasi
variasi
berpasangan.
pembelajaran chest pass bola basket
dengan
serta teknik pelaksanaannya yang
berhadapan.
akan
dilaksanakan
pada
proses
pembelajaran, yaitu dimulai dari operan ke dinding yang dilakukan
kedua
arah
operan
yaitu Pada
saling
b.
Setelah pelaksanaan ketiga variasi
Selanjutnya hasil belajar siklus I
pembelajaran telah selesai maka
ini digunakan sebagai acuan dalam
siswa diarahkan untuk melakukan
memberikan tindakan pada siklus II
tes chest pass bola basket dan
untuk mengatasi kesulitan siswa dalam
sambil dilakukan pengambilan data
melakukan chest pass bola basket.
untuk melihat apakah ada peran
E. KESIMPULAN
pemanfaatan variasi pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar chest pass bola basket pada siswa, khususnya peningkatan pemahaman siswa mengenai teknik dasar chest pass bola basket. c.
Siswa melakukan pendinginan.
-
Pengamatan siklus I
dengan
pelaksanaan
pengamatan terhadap kesulitan-kesulitan siswa yang menyebabkan rendahnya pemahaman siswa pada pelajaran dan materi yang diajarkan serta aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini peneliti dapat melihat tinggi rendahnya kemampuan siswa melalui pemahaman materi tentang chest pass bola basket, yaitu pada saat siswa tahap
persiapan,
tahap
pelaksanaan, dan tahap follow-through. Maka
dari
hasil
observasi
yang
dilakukan, hasil belajar siswa masih rendah pada saat melakukan serangkaian teknik dasar chest pass bola basket yang baik dan benar.
variasi
pembelajaran
dapat
meningkatkan hasil belajar chest pass bola basket pada siswa kelas VIII SMP
Kabupaten
kegiatan.Tahapan ini difokuskan pada
melakukan
data dapat disimpulkan bahwa melalui
Swasta dharma Bakti Kecamatan Selesai
Tahap ini dilaksanakan dengan bersamaan
Dari pembahasan hasil penelitian
Langkat
Tahun
Ajaran
2014/2015. Peningkatan hasil belajar siswa dari awal sampai akhir yaitu, nilai rata-rata siswa pada tes awal adalah 59,46 (tidak tuntas), pada siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 68,28 (tidak tuntas), dan pada pelaksanaan siklus II nilai rata-rata siswa telah mencapai 77,54 (tuntas). F. SARAN Sebagai diberikan
saran
peneliti
yang
adalah
dapat sebagai
berikut: 1. Disarankan pendidikan
kepada jasmani
guru di
SMP
Swasta Dharma Bakti Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat untuk mempertimbangkan penggunaan variasi
pembelajaran
untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran chest pass dalam permainan bola basket.
Bola Basket.Klaten Indonesia, PT.
2. Agar guru pendidikan jasmani lebih
memperhatikan
dan
mengembangkan pembelajaran
variasi ini
Keven A. Prusak. (2007). Permainan
agar
Intansejati Oliver Jon. (2007). DasarDasar Bola Basket.PenerbitPakar Raya Bandung Langeveld.(2004).PenyusunPengantarP
pembelajaran bisa berjalan lebih
endidikan.
efektif dan tujuan pembelajaran
Lutan,Rusli.(2000).StrategiBelajarMen
yang diharapkan dapat tercapai. 3. Sebagai bahan rujukan bagi yang akan melakukan penelitian dengan tema yang hampir sama.
gajarPendidikanJasmanidanKes ehatan.
Jakarta.
DepartemenPendidikanNasional MargonoAgus.
(2010).
MengenalPenelitianTindakankel DAFTAR PUSTAKA
asEdisiKedua.Jakarta:PTIndeks
Ahmadi, Nuril. (2007). Permainan Bola Basket.Surakarta, Era Intermedia Arma, Abdullah, Agusmanji. (1997). Dasar-DasarPendidikanJasmani. Arikunto,Suharsimidkk.
(2006).
PenelitianTindakanKelas.
Roji.(2006). PendidikanJasmaniOlahragadan Kesehatan.Jakarta:Rajawalipres Sanjaya,
Wina.
(2005).
PembelajaranDalamImplementa siKurikulumBerbasisKompetensi .Jakarta :Kencana Simaremare,Aman.(2007).Kemampuan
Jakarta: BumiAksara
DasarMengajar. (2006).
ProsedurPenelitian.
Jakarta:
RinekaCipta
FakultasIlmuPendidikan
Charles
Sudjana,Nana. (2004). PenilaianHasil
Bucher.(1972).dalambukunyaFoundatio n of Phisical Education Hal
Wissel
UniversitasNegeriMalang,
(1996:).Bola
Dilengkapidengan
BelajarMengajar.Bandung Basket Program
PemahirandanTeknik .AlihBahas a. BagusPribadi.Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada.
Proses
:RemajaRosdakarya Subroto,
Toto.(2000).
PemantapanKemampuanMengajar. Bandung