UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN GAWANG KECIL PADA SISWA KELAS VII SMPN 27 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016
Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan AHMAD ALMUNAWAR Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar passing melalui variasi pembelajaran pada siswa kelas Kelas VII SMPN 27 Medan tahun ajaran 2015/2016. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas Kelas VII SMPN 27 Medan yang berjumlah 40 siswa, yang diberikan tindakan berupa pengajaran melalui variasi pembelajaran dimana dalam pembelajarannya menggunakan media pembelajaran gawang kecil. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan tes hasil belajar diakhir setiap siklus yang berbentuk aplikasi penilaian teknik dasar passing dengan pelaksanaan penelitian tes hasil belajar ini dilaksanakan selama dua minggu atau dua kali pertemuan. Analisis data dilakukan dengan reduksi data dan paparan data. Setelah data terkumpul dilakukan analisis, maka diperoleh hasil analisisnya: Dari tes hasil belajar sebelum menggunakan variasi pembelajaran(pre-test) diperoleh 12,5% dari 40 siswa yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar. Kemudian diberikan penerapan melalui variasi pembelajaran menggunakan media pembelajaran gawang kecil.maka diperoleh tes hasil belajar di siklus I sebanyak 20 orang siswa dengan nilai setelah dikonfersikan sebesar 50% telah mencapai tingkat ketuntasan sedangkan 20 orang lainnya sebesar 50% belum mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata hasil belajar adalah 67,77%. Namun di siklus I belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal yang diharapkan. Maka dilakukanlah tes hasil belajar siklus II dengan diperoleh data sebanyak 37 orang siswa dengan nilai setelah dikonfersikan sebesar 92% yang telah mencapai ketuntasan belajar dan 3 orang lainnya masih belum tuntas dengan nilai sebesar 8% dengan nilai rata-rata hasil belajar adalah 82,22%. Dengan kata lain terdapat peningkatakan klasikal dari siklus I 67,77% menjadi 82,22% di siklus II. Berdasarkan analisis data Dapat dikatakan Bahwa melalui media pembelajaran gawang kecil dapat meningkatkan Hasil Belajar passing pada Siswa Kelas Kelas VII SMPN 27 Medan Medan Tahun Ajaran 2015/2016. KataKunci: Hasil Belajar Passing, Media Pembelajaran Gawang Kecil A. PENDAHULUAN Dalam
dunia
dalam kurikulum pendidikan jasmani. pendidikan
Dalam
upaya
meningkatkan
(sekolah), sepakbola merupakan salah
keterampilan bermain sepakbola para
satu cabang olahraga permainan yang
siswa sekolah harus menguasai macam-
diajarkan disekolah yang terangkum
macam teknik dasar bermain sepakbola.
Kemampuan siswa menguasai teknik
penguasaan
dasar
bermain
materi
yang
akhirnya
sepakbola
dapat
ditunjukkan pada hasil belajar siswa.
penampilannya
dalam
Semakin tinggi pemahaman, penguasaan
bermain sepakbola baik secara individu
materi dan hasil belajar maka semakin
maupun secara keseluruhan. Melihat
tinggi
betapa pentingnya penguasaan teknik
pembelajaran.
mendukung
dasar bermain sepakbola, maka bagi
pula
tingkat
Rendahnya
keberhasilan
hasil
belajar
setiap para pemain pemula (siswa
pendidikan jasmani bergantung pada
sekolah) harus dilatih secara baik dan
proses pembelajaran yang dihadapi oleh
benar.
siswa. Dalam pembelajaran penjas, guru Dalam memainkan permainan
ini
setiap
menguasai
harus menguasai materi yang diajarkan
pemain
dituntut
untuk
dan membuat berbagai macam bentuk
berbagai
macam
teknik
variasi pembelajaran yang bertujuan
dasar.
Penguasaan
terhadap
teknik-
teknik
dasar
tersebut
akan
mencerminkan
tingkat
keterampilan
untuk
mengurangi
kebosanan
kejenuhan
siswa
dalam
dan proses
pembelajaran.
pemain sepakbola yang bersangkutan.
Berdasarkan hasil pengamatan
Diantara teknik dasar dalam permainan
peneliti di SMPN 27 Medan 2015/2016
ini
mengoper
khususnya pada siswa kelas VII masih
permainan
rendah akan ketuntasan belajar untuk
adalah
kepada
passing
teman.
atau
Dalam
sepakbola,
passing
utama
dalam
menjadi
nyawa
memenangkan
materi passing kaki bagian dalam, hal ini
diperkuat
dengan
hasil
belajar
pertandingan. dengan passing yang baik
passing dengan tingkat kelulusan 40,9%
maka
siswa yang lulus, sementara siswa yang
penguasaan
bola
juga
akan
berbanding lurus.
tidak lulus sebanyak 59,1%. Peneliti
Untuk membelajarkan passing
mencoba
menelusuri
kendala
yang
pada siswa diperlukan kreativitas guru
dihadapi siswa dilapangan, berdasarkan
yang dapat memacu siswa berperan aktif
pengamatan peneliti saat pembelajaran
dalam
ternyata
pembelajaran.
Keberhasilan
variasi
pembelajaran
yang
proses kegiatan belajar mengajar pada
diterapkan oleh guru pendidikan jasmani
pembelajaran penjas dapat diukur dari
disekolah tersebut masih kurang dan
keberhasilan
mengikuti
faktor ini didukung oleh media yang
kegiatan tersebut. Keberhasilan itu dapat
kurang memadai seperti keterbatasan
dilihat
dari
siswa
yang
tingkat
pemahaman,
bola yang digunakan (sebanyak 5 buah
dikemukakan
bola).
masalah, maka dapat diidentifikasikan Kreativitas
guru
dalam
pembelajaran merupakan salah satu cara
dalam latar belakang
beberapa masalah sebagai berikut: 1. kurangnya kreativitas guru dalam
pendekatan yang bisa diharapkan untuk
mengajarkan
meningkatkan hasil belajar peserta didik,
menggunakan kaki bagian dalam
Melalui
pada permaian sepakbola,
media
pembelajaran bagian
gawang
passing
dalam
kecil
dengan
2. Kurangnya
media
dengan
pembelajaran
akan
yang digunakan dalam mengajarkan
membantu siswa dalam meningkatkan
passing dengan menggunakan kaki
hasil belajar passing sepakbola dan
bagian
meningkatkan semangat siswa untuk
sepakbola,
melakukan
diharapkan
kaki
passing
pembelajaran.
Alasan
peneliti menggunakan media gawang kecil
pada
pembelajaran
passing
sepakbola adalah untuk membantu siswa
dalam
4. Kurangnya
variasi
5. Guru kurang melibatkan
diberikan pada bola serta ketepatan
disekolah.
dan
khususnya
siswa/i
dalam pembelajaran
C. Pembatasan Masalah
Dari uraian di atas dan untuk
penjelasan
dalam
pembelajaran passing,
secara aktif
mempermudah
permaian
3. Hasil pembelajaran yang rendah,
dalam mengarahkan bola, power yang
dalam mengukur target.
pada
menambah dalam
upaya
Mengingat
ruang
lingkup
masalah serta keterbatasan waktu, dana kemampuan
penulis
maka
penulis
meningkatkan hasil belajar siswa, maka
membatasi penelitian ini. maka yang
penulis
melakukan
menjadi batasan masalah pada penelitian
“Upaya
ini adalah : “Upaya Peningkatan Hasil
Peningkatan Hasil Belajar Passing Kaki
Belajar Passing Kaki Bagian Dalam
Bagian
Permainan
Pada Permainan Sepakbola Melalui
Sepakbola Melalui Media Pembelajaran
Media Pembelajaran Gawang Kecil Pada
Gawang Kecil Pada Siswa Kelas VII
Siswa Kelas VII SMPN 27 Medan
SMPN
Tahun Ajaran 2015/2016”.
tertarik
penelitian
yang
Dalam
27
untuk berjudul
Pada
Medan
Tahun
Ajaran
2015/2016”
D. Rumusan Masalah Untuk
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah
membatasi
penelitian
dibutuhkan rumusan masalah yang akan mempermudah
pembahasan
yang
diangkat. Adapun rumusan masalah dari
kemampuan khususnya pada materi
penelitian ini adalah : “Peningkatan
passing dengan menggunakan kaki
Hasil Belajar Passing Kaki Bagian
bagian
Dalam
sepakbola.
Pada
Permainan
Sepakbola
dalam
pada
permainan
Melalui Media Pembelajaran Gawang Kecil Pada Siswa Kelas VII SMPN 27 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.
G. Kajian Teoritis 1. Hakekat Pendidikan Jasmani
E. Tujuan Penelitian Sesuai
Pendidikan
dengan
rumusan
masalah diatas, adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Passing Kaki Bagian Dalam Pada Permainan Sepakbola Melalui Media Pembelajaran Gawang Kecil Pada Siswa Kelas VII SMPN 27 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.
penelitian
dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Perolehan keterampilan dan perkembangan lain yang bersifat jasmaniah itu sekaligus sebagai
Bagi guru berguna untuk menambah bahan masukan agar dapat lebih memvariasikan media pembelajaran yang
diberikan
selama
pembelajaran. 2.
Bagi
peneliti
kecerdasan
berguna
untuk
penulis
dalam
belajar menulis karya ilmiah. 3.
Bagi
sekolah
berguna
pendidikan
berolahraga. Lutan bahwa,
(2000)
menjelaskan
“pendidikan jasmani adalah
wahana untuk mendidik anak muda agar kelak
mereka
keputusan
terbaik
mampu tentang
membuat aktivitas
pola hidup sepanjang hayat” (hlm.1). Selanjutnya Nadisah (1992) mengutip pendapat Suherman bahwa “pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan
untuk
menambah perbendaharaan strategi pembelajaran yang dapat diberikan bagi siswa/i. 4.
Melalui
jasmani yang dilakukan dan menjalani
menambah wawasan, pengalaman dan
tujuan.
aktifitas jasmani untuk keterampilan yang
diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1.
pada
jasmani, siswa disosialisasikan ke dalam
F. Manfaat Penelitian Manfaat
Jasmani
Bagi siswa/i sebagai cara untuk meningkatkan hasil belajar serta
(secara umum) yang berlangsungmelalui aktivitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan menghasilkan pola-pola perilaku pada individu yang bersangkutan”.(hlm.15)
Pada kenyatannya, pendidikan
yang dipelajari siswa adalah hal-hal
jasmani adalah suatu bidang kajian yang
yang dijadikan bahan belajar. Dalam
sungguh luas. Titik perhatiannya adalah
keseluruhan
peningkatan
Lebih
disekolah, kegiatan belajar mengajar
jasmani
merupakan kegiatan yang paling pokok.
berkaitan dengan hubungan antara gerak
Ini merupakan bahwa berhasil tidaknya
manusia
pencapaian tujuan pendidikan banyak
khusus
gerak
lagi,
dan
manusia.
pendidikan
wilayah
pendidikan
dari
pendidikan
lainnya. Hubungan dari perkembangan
bergantung
tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya.
belajar yang dialami siswa sebagai anak
Fokusnya pada pengaruh perkembangan
didik.
fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan
pada
proses
Menurut
bagaimana
proses
Dimyanti
(2006),
bahwa
“belajar
perkembangan aspek lain dari manusia
mengemukakan
itulah yang menjadikannya unik. Tidak
merupakan tindakan dan perilaku siswa
ada bidang tunggal lainnya seperti
yang kompleks sebagai tindakan, maka
pendidikan jasmaniyang berkepentingan
belajar hanya dialami siswa sendiri”
dengan perkembangan total manusia.
(hlm.7). Winkel (1991) menyatakan,
Abdul Kadir Ateng (1992) “Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan aktivitas otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Sebagai bagian integral dari proses pendidikan keseluruhan, pendidikan jasmani merupakan usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan organic, neuromuskuler, intelektual dan sosial. Pendidikan jasmani mengandung potensi yang besar untuk memberikan sumbangan kepada pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh bila tujuan itu tercapai” (hlm.4) 2. Hakekat Hasil Belajar
“belajar adalah suatu aktivitas mental
Proses belajar terjadi berkat
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan
dalam
pengetahuan,
pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, perubahan ini bersifat konstan dan (hlm.36).
berbekas”
Selanjutnya
menurut Slameto (2010) Belajar itu adalah
suatu
proses
usaha
yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan
sebagai
hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan
lingkungannya”
(hlm.2). Selanjutnya
dari
defenisi
siswa memperoleh sesuatu yang ada
belajar akan menggiring kita pada
dilingkungan
defenisi hasil belajar. Menurut Mulyasa
sekitarnya,
lingkungan
(2003) mengatakan bahwa “Hasil belajar
tangan” (hlm.22). Dalam permainan
adalah kemampuan yang di peroleh anak
sepak bola, seorang pemain sepak bola
setelah melalui kegiatan belajar. Belajar
harus dapat menguasai teknik dasar
itu sendiri merupakan suatu proses dari
bermain sepak bola dengan benar.
seseorang
untuk
Muchtar (1992) mengatakan, “teknik
memperoleh suatu bentuk perubahan
dasar bermain sepak bola terdiri dari
perilaku yang relatif menetap” (hlm.2).
teknik menendang, menahan bola, teknik
Oleh karena itu hasil belajar disekolah
menggiring bola, teknik gerak tipu,
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan
teknik menyundul bola, teknik merebut
kualitas pengajar.Siswa yang berhasil
bola, teknik lemparan kedalam, teknik
dalam belajar adalah anak yang berhasil
penjaga
gawang.
mencapai
(stoping),
menggiring
yang
berusaha
tujuan
pembelajaran atau
tujuan intsruksional.
menyundul
menghentikan (dribbling),
(heading),
merampas
(tackling), lemparan ke dalam (throw3. Hakekat Permainan Sepakbola Sepak
bola
merupakan
in),
dan
menjaga
gawang
(goal
keeping)” (hlm.27)
permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah
4.Hakekat Media Gawang Kecil
satunya penjaga gawang. Permainan ini
Penggunaan kata media berasal
hampir seluruhnya dimainkan dengan
dari bahasa latin yaitu medius yang
menggunakan tungkai, kecuali penjaga
secara harfiah berarti "tengah, atau
gawang yang dibolehkan meggunakan
pengantar". Dalam bahasa arab, “media
lengannya
adalah perantara atau pengantar pesan
di
daerah
tendangan
hukumanya.
dari pengirim kepada penerima pesan”.
Menurut Muhajir (2004) bahwa
(Arsyad 1995:20). Dzamarah dan Aswan
“sepak bola adalah suatu permainan
(1996)
yang dilakukan dengan jalan menyepak
merupakan wahana penyalur informasi
bola, yang menpunyai tujuan untuk
belajar atau penyalur pesan” (hlm.12).
memasukan bola. Di dalam memainkan
Media merupakan komponen sumber
bola,
belajar
setiap
pemain
diperbolehkan
menyatan
atau
bahwa
bahan,
fisik,
"media
yang
menggunakan seluruh anggota badan
mengndung
materi
kecuali tangan dan lengan. Hanya
lingkungan
siswa
penjaga
merangsang siswa untuk belajar. Dalam
gawang
memainkan bola
diperbolehkan dengan kaki
dan
instruksional yang
di
dapat
proses belajar mengajar kehadiran media
mempunyai arti yang cukup penting.
seperti mengamati, melakukan, dan lain-lain. Adapun penggunaan media dalam
karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik
dapat
disederhanakan
dengan
penelitian ini adalah tiang gawang yang berukuran kecil dengan lebar 60 cm dan tinggi 30 cm yang terbuat dari pipa varalon dengan ketebalan ¾ inchi. Untuk lebih jelas lihat gambar dibawah
bantuan media. 6 0 c m
Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui
3 0 c m
kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan
kehadiran
media.
Dengan
demikian, siswa lebih mudah mencerna
Gambar 2.2. Gawang Kecil yang terbuat dari pipa varalon Sumber: Desain Peneliti
bahan dari pada tanpa bantuan media. Adapun Manfaat Media menurut Sudjana dan Rivai dalam Arsyad (1995)
H. Lokasi dan Waktu Penelitian
mengemukakan
1. Lokasi
pembelajaran
manfaat dalam
proses
media belajar
siswa, yaitu : 1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran. 3. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran. 4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain
Penelitian
ini
dilaksanakan
dilapangan SMPN 27 Jalan Paratun Deli Serdang Tahun Ajaran 2015/2016 2. Waktu Penelitian Peneliti
telah
melakukan
observasi awal guna penunjang data awal
dalam
observasi peneliti sedangkan
melakukan
tersebut pada
telah
bulan waktu
peneltian, dilakukan
April
2015
penelitian
dilaksanakan pada pada bulan Mei 2015.
I. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian adalah kelas VII SMPN 27 Medan Tahun Ajaran 2015/2016 dengan
jumlah siswa 22 orang siswa, yang terdiri dari 14 siswa putri dan 8 siswa putra. J. Desain Penelitian Desain yang
dipakai
jasmani/kepelatihan olahraga tersebut dilakukan, dimulai dari adanya perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan untuk setiap siklusnya” (hlm.32)
dalam
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (Classroom Action Research). Pendekatan
yang
penelitian
ini
kualitatif
yang
digunakan adalah
dalam
pendekatan
bertujuan
mengungkapkan kesulitan belajar siswa dalam
proses
Peren canaa n
untuk
pembelajaran
penjas
Refle ksi
Sik Penga mata lus Peren n canaa In
khususnya pada materi passing kaki bagian dalam serta cara mengatasi kesulitan-kesulitan pembelajaran
dalam
sebagai
proses
upaya
untuk
meningkatkan hasil belajar siswa Menurut
Arikunto
(2006)
menyatakan bahwa secara garis besar
Pelak sanaa n
Pelak Sikl sanaa Penga n us mata ?IIn Penelitain Tindakan Gambar 3.1 Desain Refle ksi
Kelas Sumber : Diagram Arikunto
dalam tiap siklus itu terhadap empat tahap yang dilalui dalam melaksanakan penelitian
tindakan
perencanaan (acting),
kelas,
(planning),
observasi
yaitu tindakan
(observing)
dan
refleksi (reflecting)” (hlm.16). Agus Kristiyanto (2010) “PTK dalam pendidikan jasmani dan kepelatihan olahraga adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif dan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan guru/pelatih dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya, serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran pendidikan
Desain
penelitian
ini
dapat
digambarkan sebagai desain penelitian. Tindakan penelitian kelas yang terdiri dari beberapa tahap yang berupa siklus sebagai berikut: 1. Tes Awal Sebelum diberikan tes awal, terlebih
dahulu
peneliti
melakukan
observasi ke sekolah yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai hasil belajar awal siswa dalam proses pembelajaran
sepakbola
khususnya
passing. Setelah itu, diperoleh informasi tentang jumlah siswa yang kurang
memahami
materi
passing
pada
4.
Memberikan kesempatan kepada
permainan sepakbola. Proses selanjutnya
siswa
adalah
hasil
menjawab
lalu
yang
mengetahui pemahaman siswa
melihat
dan
memperoleh
pembelajaran bertujuan
data
semester untuk
untuk
bertanya
serta
pertanyaan
untuk
atas pelajaran yang diikutinya.
merumuskan masalah yang diperoleh
5. Memberikan tes hasil belajar
dari hasil belajar yang telah lalu. Data
passing kaki bagian dalam untuk
diperoleh dari guru pendidikan jasmani
melihat hasil belajar siswa dalam
disekolah tersebut.
memahami pelajaran
2. Siklus I a. Tahap
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan I Perencanaan
Tindakan
(Alternatif Pemecahan I)
tindakan
adalah berupa
merencanakan
membuat
perencanaan
disusun
secara matang maka dilakukan tindakan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan
Setelah
Rencana
terhadap kesulitan siswa. Yang memberi materi ajar adalah guru penjas dan kegiatan
mengajar
yang
dilakukan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
merupakan
disesuaikan
yang
pelaksanaan dari rencana pelaksanaan
dialami siswa pada proses pembelajaran
pembelajaran yang telah disusun. Pada
passing
pada
akhir tindakan diberi tes hasil belajar
permainan sepakbola. Kegiatan yang
passing kaki bagian dalam kepada siswa
lain dilakukan adalah membuat lembar
untuk melihat hasil belajar yang dicapai
observasi
siswa setelah pemberian tindakan.
dengan
kaki
kesulitan
bagian
untuk
dalam
melihat
bagaimana
kondisi belajar mengajar di kelas dan membuat tes hasil belajar. 1. Merancang
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2.
dan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan yang
Rencana
pengembangan
akan
melaksanakan dilapangan
dilakukan proses
dengan
adalah
pembelajaran langkah-langkah
Mengembangkan materi ajar
sebagai berikut :
mengenai passing kaki bagian
1. Siswa diberikan Apresepsi mengenai
dalam
pada
permainan
sepakbola 3. Melakukan
tujuan, target dan tugas gerak yang akan dilakukannya
pembelajaran
2. Siswa melakukan pemanasan statis
passing, dengan menggunakan
dan dinamis yang selanjutnya akan
pendekatan bermain dilapangan.
diberikan tugas gerak 3. Tugas Gerak
a) Siswa
dibagi
kelompok
atas yang
empat
lembar observasi untuk melihat apakah
saling
kondisi belajar mengajar di kelas sudah
berhadapan
terlaksana sesuai program pengajaran
b) Masing-masing
kelompok
ketika tindakan dilakukan. Observasi
diberikan satu buah bola untuk
yang
dilakukan
adalah
ketika
dapat melakukan passing dengan
pelaksanaan pembelajaran passing.
menggunakan kaki bagian dalam dengan cara melewati gawang
d. Tahap Refleksi I
yang telah diletakkan
Hasil yang di dapat dari tahap tindakan
c) Setiap siswa melakukan passing dengan
menggunakan
kaki
dan
observasi
dikumpulkan
dan
dianalisis pada tahap ini, sehingga dapat
bagian dalam kepada siswa yang
disimpulkan
ada dihadapannya dan kemudian
dilakukan dari hasil tes hasil belajar I.
kembali
A. Deskripsi Pratindakan
ke
barisan
paling
belakang
dari
tindakan
yang
1. Diskripsi Data Awal Penelitian ini dilaksanakan di lapangan Sekolah Menengah Pertama Negeri 27 Medan yang terletak di Jalan Paratun Medan Tembung Tahun Ajaran 2014/2015. dilakukan,
Sebelum terlebih
penelitian
dahulu
peneliti
Gambar 3.2. Passing dengan
mengambil data awal yang bertujuan
menggunakan media gawang kecil
untuk melihat dan merumuskan masalah
Sumber. Desain Peneliti
yang diperoleh dari observasi yang telah dilakukan. Data didapatkan melalui guru
Secara
proses
pendidikan jasamani dari hasil belajar
pelaksanaan tindakan dari penelitian ini
yang lalu.Tes yang diberikan kepada
dapat digambarkan sebagai berikut :
siswa berupa test hasil belajar passing
c. Observasi I
bola dengan kaki bagian dalam yang
Pada
sederhana
tahap
ini
dilakukan
observasi terhadap pelaksanaan tindakan
dilakukan
telah
disusun.
bertugas sebagai
Peneliti
pengamat
yang
mengisi
menentukan
perencanaan dan tindakan.
yang menggunakan lembar observasi yang
sebelum
No
Tabel 4.1 Data Awal passing bola dengan kaki bagian dalam Jumlah Hasil Tes Persentase Siswa
1
< 70 (Tidak tuntas)
13
59,1%
2
≥ 70 (Tuntas)
9
40,9%
2 3 4 5 6
1. Tindakan Siklus I a. Tes dan Observasi Siklus I Dari observasi terhadap implementasi tindakan pada siklus I, selama
kegiatan
95 – 91 90 – 86 85 – 81 80 – 76 75 – 61 Jumlah Berdasarkan
9
40,91
3 13,64 3 13,64 6 27,27 22 100 tabel diatas maka
pembelajaran
dapat disimpulkan bahwa dari 22 orang
berlangsung, peneliti dan kolabolator
siswa, siswa yang lulus KKM dengan
mengamati jalannya kegiatan melalui
nilai ≥70 sebanyak 16 orang siswa atau
observasi
untuk
tindakan-tindakan
melihat
apakah
sekitar 72,73%. Sedangkan siswa yang
tersebut
sesuai
tidak tuntas sekitar 6 orang siswa atau
dengan rencana, bagaimanakah hasil belajar
passing
dengan
Berdasarkan tabel deskripsi Data
menggunakan kaki bagian dalam pada
Awal tersebut dapat dilihat bahwa
permainan
diberi
kemampuan siswa dalam pembelajaran
tindakan, melalui media pembelajaran
passing bola dengan kaki bagian dalam
gawang kecil apakah sudah sesuai
masih belum mencapai nilai KKM yang
dengan yang diharapkan atau tidak agar
ditentukan yaitu sebesar 70. Dari 22
dapat
orang siswa yang menjadi subjek dalam
sepakbola
melanjutkan
bola
sekitar 27,27%
setelah
dan
mengoreksi
tindakan selanjutnya.
penelitian ini, ternyata hanya 13 orang
Bagian ini merupakan paparan tentang
data
pengamatan
hasil
tes
dan
menggunakan
hasil lembar
observasi selama siklus I yang nantinya akan menjadi dasar perancanaan untuk penetapan revisi tindakan yang akan dilakukan pada siklus II. Hasil evaluasi yang diperoleh pada pembelajaran siklus I disajikan dalam bentuk tabel dan grafik histogram sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus I Passing sepakbola No Rentang Siswa % 1 100 – 96 1 4,55
siswa (59,1%) yang memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya 9 orang a.
Data hasil belajar menghentikan bola pada siklus II Penerapan media pembelajaran
gawang kecilini ternyata efektif untuk meningkatkan hasil belajar passing bola dengan
kaki
bagian
dalam
pada
permainan sepakbola pada siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 27 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015. Terbukti pada tabel hasil belajar siswa berikut ini dengan peningkatan hasil
belajar
yang
signifikan
dari
yang
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
sebelumnya
pembelajaran
melalui
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus II Passing Bola Menggunakan Kaki Bagian Dalam Pada Permainan Sepakbola No Rentang Siswa % 1 100 – 96 7 31,82 2 95 – 91 5 22,73 3 90 – 86 4 85 – 81 6 27,27 5 80 – 76 6 75 – 61 4 18,18 Jumlah 22 100
pembelajaran
gawang
meningkatkan
hasil
kecil
belajar
media dapat passing
menggunakan kaki bagian dalam pada siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 27 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.
B. Saran Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :
A.
1. Bagi peneliti yang ingin meneliti
Kesimpulan Berdasarkan hasil belajar siswa
mengenai hal yang sama, penelitian
pada siklus I setelah dilakukannya tes
ini dapat dijadikan sebagai bahan
dapat dilihat bahwa kemampuan awal
rujukan.
siswa dalam pembelajaran masih rendah.
2. Penelitian ini tidak bersifat global,
Dari 22 orang siswa terdapat 16 orang
sehingga bisa saja hasil yang
siswa (72,73%) yang telah mencapai
didapatkan berbeda dengan hasil
ketuntasan belajar, sedangkan 6 orang
yang diharapkan.
mencapai
3. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya
ketuntasan belajar. Sedangkan pada
untuk menambah variabel yang lebih
siklus
variatif.
siswa
(27,27%)
II
dapat
belum
dilihat
bahwa
kemampuan siswa dalam melakukan
4. Sebagai khasanah ilmu pengetahuan
gerakan menggiring bola menggunakan
bagi guru pendidikan jasmani
kaki bagian dalam sudah menunjukkan
disekolah
peningkatan hal ini ditunjukkan dari tes
DAFTAR PUSTAKA
hasil belajar dan telah tuntas secara klasikal. Dari 22 orang siswa terdapat 19 orang
siswa
(86,36%)
yang
telah
mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 3 orang siswa (13,64%) belum mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan hal itu
Abdul Kadir Ateng 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Agus Kristiyanto (2010). Penelitian TIndakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Sebelas Maret University Press. Djamarah .2002. Belajar dan pembelajaran.Jakarta : Penerbit PT.Gramedia Pustaka Umum Lutan, Rusli. 2000. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Jakarta Mielke, Danny. 2007. Dasar-dasar Sepak Bola. Bandung: Pakar Raya. Muhajir.2004. Pendidikan Jasmani. Jakarta: Penerbit Yudistira. Mulyasa. 2003. Menjadi Guru Professional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nadisah. 1992. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta:Dekdikbud. Sardiman, Arif. S. 2003. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: Pustekom Dikbud. Sarumpaet, dkk. 1992. Permainan Besar. Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Slameto.2010. Belajar dan faktor yang mempengaruhi. Jakarta. Rineka Cipta. Sucipto, dkk. 2000. Sepak Bola. Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran D-III. Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengejar. Bandung : Tarsito.
Suharsimi Arikunto (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung Yrama Widia. W.S. Winkel, 1991. Psikologi Pengajaran, Jakarta : PT. Gramedia.