SNFT) umsrDA 2011 G
SEm|NAR NAstoritAl FAXULTAS TEKN|K
6 \e.
UNIVERSITAS
MUHAJvIMADIYAH STDOARJO
PRoCEEDTNG o"....-
SEMNAR NASIONAL FAKUTTAS TEKNIK U N IVERSITAS MU HAMMADIYAH SI DOARJO
Rekayasa Teknologi Untuk Meningkatkan
Daya Saing Bisnis
Pruceedins 27.
ALL FoR
PAPER-
SM?
| zon
Analisa Metode Breadth First Search dan Depth First Search pada Sistem Pakar Pendeteksi Penyebab Kerusakan Mesin Mobil Honda CR-V. Sumarnq Anis Sulistyowati
28. Karakterisasi
..........
lg7
Laju korosi dan Kekerasan L,apisan crn Dengan Teknik Implantasi pada
Baja 410. Sri Widodo, Viktor Malau Tjipto Sujitro, Gaguk Jati 29. Pengaruh Pelapisan
Sukamto
ZA3
TiN Hasil Deposisi dc Magnemon Reactive Sputtering
Terhadap
Sifat Mekanik dan Slfat Korosi Baja Tahan Karat Maretnsitik Aisi. Xander salahudi&
viktorlvlalaq Tipto sudjiftro, GagukJatikusumo
..............
zw
30. Steganografi pada Media Citra Menggunakan Metode Adaptif Sebagai Keamanan Data.
RekanitaAkbar,
Sumarno
ZU
31. Perencanaan Jadwal Kegiatan Perawatan Menggunakan Metode
RCM
II
Pada Mesin
Milling. MohanmadHakam, Binti Mualifatul, Wiediartini, 32. Peramalan Beban Daya
Lisfiik
R
I.
pranandini
2?j3
Jangka Pendek Menggrrrakan Metode Support Vector
Regression dengan Empat Fungsi Kernel Berbeda.
Abdullah Basuki Rahmat,
Mula'ab
231
33.Implementasi Lean Maintenance Dengan Pendekatan 5R Studi Kasus SBU MMF Surabaya
RCM II Dan Analisa Kualitatif Persediaan Suku Cadang Dengan Metode RCS Pada Mesin Milling R.303 Workshop II PT Barata Indonesia @crsero).
34. Perencanaan Jadwal Kegiatan Perawatan Menggunakan Metode
Rr. Intantya P.S, Mohamad Hakam, Binti Mualifatul
..........
..
245
35. Analisa Perbandingan Bahan Bakar Premium, Pertamar dengan Shell Dilihat dari Emisi Gas Buang dan Hasil Pembakarannya.
Rizqi Romdhoni, Ali 36.
Akbar
Pendeteksi Kerusakan Lampu
255
dan Obyek Penghalang pada Mobil
Berbasis
Mikrokontroler Admega 32.
Fraksi Volumen Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Komposit Berpenguat Partikel Kulit Kacang Dengan Matrik Resin Epoksi Qnfluence of Fraction Yolume for Pltysical and Mechanical Properties Coco Fibe* Plyester Composit).
37. Pengaruh
Muhammad Budi
NurRahman
267
Kuat Arus Dan Waktu Hard Chromium Plating Terhadap Struktur Mikrc, Kekerasan dan Laju Korosi Baja Aisi 1008
38. Pengaruh
Sutrisno, Muhammad Noer Ilman
FAKULTAS TEKNTK UNTVERSTTAS MUHAMMADTYAH SnOAnlO
275
vlt
Proceeding CAL,L FOR PAPER- SNFT
IMPLEMENTASI LEAI\T MAINTENAI\iCE DENGAII PENDEKATAN 5R STUDY KASUS DI SBU MMF SURABAYA Tedjo Sukmono, MT Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
[email protected]
A,BSTRAKSI Upaya peningkatan produktifitas secara terus-menerus dari menyeluruh merupakan satu hal yang penting, tidak saja berlaku bagi xtiap individu pekerj+ melainkan juga bagi perusahaan atau industry. 5R adalaL konsep lain yang pnting dalam l"ean Manuhchring tata letak fasiliras dan komponen pesaumt
terbang yang kurang baik akan nmrbuat besamya waktu yarg dih*uhkan untuk melakukan aktiv'itas mat€rial handling dan juga banyaknya aktivitas-aktivitas lain yang tidak produktif. Jasa mainlenance transportasi udara haruslah memperhatikan kualitas pelayanannya agar bisnis tersebut dapat bertahan dan berkembang. Merpati Maintenance Facility (MMF) merupakan sebuah Shategic Business Unit (SBU) dari Merpati Nusantara Airlines yang bergerak di bidang tersebut Permasalahan yang terjadi adalah adanya keinginan dari pihak perusahaan agar proses perawatan maupun workshop dapat berjalan dengan lancar, efektifdan efisien, biaya operasi rendah dengan keuntungan yang tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi waste yang terjadi sepanjang aliran nilai proses perawatan tersebut kemudian mengeliminasinya Untuk mengkaji permasalahan dialas, maka dilakukanlah penelitian ini. Penelitian ini akan mencoba mengidenffikasi waste dan akar penyebabnya sehingga dampak dari waste tersebut dapat diminimalkan atau bahkan dieliminasi. Analisa yang digunakana adalah penerapan lean maintenance menggunakan pendekatan 5R yang membutuhkan kerja sama dari keseluruhan level dalam organisasi MMF ini.
Kata kunci z Produklivitas, Lean maintenscer BAB
penumpang dan barang yang diangkut dari kemungkinan bahaya yang timbul pada saat terbang, maka diperlukan perawatan pesawat terbang yattg dapat memberikan jaminan
I
PENDAHULUAN Setelah diluncurkanya paket deregulasi oleh pemerintah, maka bermunculah prusahaan
di
SR
dan
keselamatan
dan
keterandalan penyediaan
pesawat yang siap pakai.
dengan
Mengingat begitu puttingnya peraoan
berkembangnya industi airlines, berkembang pula industri perawatan posawat, Oleh karena itu untuk menyikapi persaingan dalam bidang
pesawat terbang sebagai sarana perhubungan
penerbangan
Indonesia
perawatan pesawet, Merpati
Maintenance Facility (MMf) perlu melakukan pembenahan be*aitan dengan perbaikan sistem produksi dan
peningkatan produktifitas melalui perenc&naan struktur sistem dengan pendekatan konsep 5 R- kemudian menentukan tujuan serta manfaat yang handak dicapai. Ssrta me,nsntukan batasan dan asumsi untuk membatasi ruang lingkup penelitian agar lebih terfokus.
1..1
udara di Indonesia maupun negara lain di dunia,
maka PT. Merpati Nusantora Airline (Yf MNA), perlukan mengevaluasi suatu sistem yang handal dan terstrukturisasi dengan baik dad segi manajemerl fasilitas dan komponen yang lain. Oleh sebab itu penelitian dilakukan di MMF (Merpati Maintenance Facility)ini , khususnya di area Hangar pesawat. Area koja perbaikan p€sawat di bagi menjadi dua area kerja yakni hangar dan wor{<shop. Hangar
berfungsi sebagai area peletakan pesawat terbang untuk pembongkaran komponen-
pesawat terbang saat ini merupakan hansportasi
komponen pesawat dan perbaikan pada body pesawat Sedangkan untuk wmkshop, berfimgBi sebagai perbaikan atau pemeriksaan kelayakan
yang cukup p€mtin& Berbagai mac{un hansaksi
komponen p€sawat tersebut.
Latar Belakang Permasalahan
Pefternbangan
moda
transportasi,
bimis dan kda sama antar nggara dapat dilakukan e€an mudah dan &lamwalduyang singkat dcngan adanya pesau,at terbang ini. Sehinega dsni mmjaga k@atm qaakht kenyamanan
dan keselamatan awak
kapal,
5R adalah konscp lain yaag pcnting delam Lcan h{ainGnancc ,utamqnya dalam hal
ini adalah te letak frsilitas dan konponen p€sawat tertang yang; Dimana disesuaikan dengan konsep 5R agar dapat mencegah
Ferur,Tas Texrurx UNrvERsnes MuseupnotyAH SIDoARJo
239
Proceeding CALL FOR PAPERbe*urangnya pmduktifias dari para pekerja Hal ini dikarenakan, tata letak fasilitas yang kurang baik akan membuat besarnya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas matnnal handling dan juga banyaknya aktivitasaktivitas lain yang tidak produktif.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA Produktifitas , Produktifitas pada dasarnYa akan berkaitan erat pengertiannya dengan sistem produksi, yaitu sistem dimana faktor'faktor seperti
ab.
:
Tenaga kerja
ldirect maupun
indirect
labor)
Modal (copital) berupa mesin, peralatan kerjq bahan baku, bangunan pabrik, dan
Pro&tctivity Imprwement). 5R jugo mer{adi tandasan yang kuat pada konsep pmduktifitas yang lairL seperti IE (nfustrial Engineering), Total Pro&tctivily Maintenatpe (TPM), dan
Just In Time (JIT). Usaha
dalam waktu Yang relatif singkat. 5R dalam sebuah organisasi usaha akan memberikan dasar ,
Pengaplikasian konsep
perubatran sikap, tingkah laku, serta pola pikir manajemar dan pekerja terhadap peningkatan produktivitas dengan prinsip KAIZEN' yakni
imprwement yang dilakukan sedikit demi
sedikit
secara bertahaP
berkesinambungan.
(service) sscara efektif dan efisien-
A. Pengertian 5R
Produktifitas secara sederhana dapat didefinisikan sebagai perbandingan (rasio) antara ou@ut per inputnya. Dengan diketahui nilai indeks produktifitas, maka akan diketahui juga seberapa efisien pula sumber-sumber input
peningkatan
produktivitas sama dengan membangun sebuatt piramid. Fondasi harus diperkuat terlebih dahulu sebelum secara botahry mernbangun tingkatan yang lebih tinggi. Apabila hal ini tidak dilakukan, piramida yang telah dibangun tidak akan dapat bdiri kokoh serta akan roboh
lain sebagainya dikelola dalam suatu cara yang terorganisir untuk rnenghasilkan
produk (finished Soods) maupun jasa
Slvff
tetaPi
5R berasal dari 5 frase kata dalam bahasa Jepang yang dalam konteks Bahasa Indonesia memiliki p€ngertian sebagai berikut : Rinekas (Serr,
Yaitu kegiatan
memisah-misahkan dan yaug tidak barang-barang menyingkirkan
telah bedrasit dihemat-
dipertukm.
Agar produktifitas dapat ditingkatkan secara optimal, perlu diupayakan agar proses
Yaitu kegiatan mengatur dan menyusun tata
produksi bisa memberikan kontribusi sepenuhnya. terhadap kegiatan-kegiatan
produktif yang berkaitan dengan nilai tambah. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah berupayaa menghindari atau meminimalkan aktivita5 kerja yang tidak produktil sperti
banyaknya tdld&lay, set-ap, loadng' unloading material handling dan lain sebagainya.
Untuk bisa
mencaPai tingkat produktifitas yang tinggi, pihak manajemen haruslatr selalu mernperhatikan peningkatan produktifitas dari semuzr kegiatan-kegiatan produktif dan menekan kondisi-kondisi yang kontra-produktif mulai dari lantai produksi
sampai ke jenjang tingkatan yang paling atas (manajemen). Setiap individu yang bekerja, tidak peduli dimanapun posisi mergka dalam stnrktur organisasi perusahaarL diharuskan
wfiik 'doing tlw rigl*
things and worHng the
things right" Konsep 5R
5R merupakan teknik Penanganan rumah tangga yang baik di rumatu sekolah, pabdlc dan lingkungan masyarakat. 5R meletaklsan landasan
yang kuat
pada
peningkatan produktifitas terpadu yang lebih
bpub.
dengan istilah
tPI
(Integrated
FaTUIIAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
R;api (Seiton)
letak barang yang diperlukan di tempat k€rja sehingga aman dan selalu siap pada saat diperlukan. Resik /Seisq) Adalah kegiatan membersihkan dan memeriksa
barang, lingkungan, atau fasilitas kerja agar tetap terawat dan terjaga kebersihannya Rawat (kikctsu)
Merupakan kegiatan memelihara kondisi ringkas, rapi, dan resik melalui identifikasi dan pencegahan sumber penyebab masalah di tempat kerja.
Rajin (Shitsukc)
Kegiatan peningkatan disiplin dan kesadaran
terhadap masalah
di
t€mpat kerja seftra
konsisten dan t€rus menerus.
B.
PentingnyaProgram5R
Di dalam lingkungan kuja, para pekerja sedng menggunakan
biasanYa berbagai peralatart yang dibutuhkan, dan setelah selesai digunakan maka peralatan tersebut akan ditaruh
disembarang tempat. Sehingga pada saat peralatan tersebut dibutuhkan, pam pekerja tersebut biasanya kesulitan menemukannya karena peralatan tersebut terselip di antara tumpukan tools atau karena terlupa dimana telatt metetakkannya. Akibatnya" banyak walcu yang sebenarnya dapat berguna untuk melakukan hal-
SIDOARJO
240
Proceeding CALL FOR pApER hal produktif terbuang percurna hanya untuk mencari peralatan.
a
kerusakan dan bahaya
tidak
Jika tahu dimana
yang
atau
Diperlukan waklu unfuk
peralatan tcrsebut berjatuhan
kebakaran, maka pekerja tahu
dimana letak peralatan pemadam
proses
3.
-
fu*gul, lantai
dan
dan teliti, maka akan dapat diketahui kondisi mesin setiap saat t Pemeriksaan dan penreliharaan setiap hari dapat dihindarkan sehingga dapat menghindari kerusakan mesin yang lebitr qr*h dimasa yang akan datang. 4. Zero Defect Berarti kualitas produk atau jasa menjadi lebih baik Jika segala_sesuahrnya ada pada tsmpatny4
-
Dibutuhkan waktu untuk mencari ,ools
tersebut Peralatan sering mengalami masalah Kecepatan kerja terganggu Pemeriksaan peralatan
-
_time (umur) peralatan cenderung
pendek
l. 7. 3. C.
Mesin usang, keropos karena kotoran
maka pekerja akan terhindar
Produkyangdihasilkan cacat Produk tercampur dengan bahan tain Ketidaktepatan pengukuran atau kalibrasi
Tempat kerja yang bersih akan memberi semangat
. Ir{anfaat dari penerapan 5R yang baik dan benar dalam lingkungan kerja-antara lain adalah
:
L kro Waste lliryq mengurangi biaya sehingga efisiensi meningkat i Inventory dan persediaan barang t
2.
dalam proses mer{adi lebih sedikit
Ruangan-ruangan
bekerja dengan baik maka kualitas akan
5.
i
i
diperlukan seperti mencari barang menjadi berkurang Mengurangi gerakan-goakan produksi yang tidak diperlukan,
waktu yang terbuang dapat dihilangkan Karena mesin dan lay-out telah rapi maka tidak ada waktu yang terbuang untuk melakukan gerakan yang tidak diperlulcan,
tempat.
diperlukan menj adi berkurang
yang
baik pula Zero Set Up Time
Karena- segalanya telah disusun rapi maka waktu dapat dimanfaatkan secara optimal o Peralatan yang telah disusun rapi maka
yang terpakai iiAat
Gerakan-gerakan
kda
t lika alat pengukur dan indikator dapat
untuk barang yang
o
ar""-
pengambilan barang yang salah Jika mesin dibersihkan dengan teratur maka tertrindar dari kerusakan yang tersembunyi
Faktor Kualitas
Manfaat5R
debu dan potongan-potongan di di mesin berkurang
Dengan membersihkan mesin secara terafur
Peralatan sering mengalami kerusakan Peralatan sering macet Waktu persiapan yang cukup lama
Life-
kebakaran atau P3K Zero Breakdown Berarti pemeliharaan dan pemeliharaan
peralatan menjadi lebih baik sehingga performansinya meningkat.
Faktor Sarana./peralatan
-
dengan
Jika ada kecelakaan arcau
pemeriksaan alat Performance yang kurang baik Kurang semangat kerja Tidakterkoordinasi dengan baik
1.
4.
Kesulitan dalarn menganibil
-
3-
3.
Jika peralatan disimpan
aman maka dapat menghindarkan
menemukan tools y ang dibutuhkan Kesulitan dalam pengoperasian Alat tidak dapat segera dipakai
2.
2.
saat diperlukan
Waktu kerja tertunda
-
peralatan
fislnpan, maka pekerja dapar lebih cepat mengambilnya pada
dapat menyebabkan permasalahan seperti kasus diatas antara lain : Faktor Manusia
l.
**r*
SNFT
Peralatan yang b€rsih dan mengkilap mudah mengamati
Kasus diatas merupakan sebagian kecil
dafi kondisi lingkungan kerja yaig lnenerapkan konsep 5R. faktor-fiilctor
-
kerja yang bersih
dapat
meningkatkan efisiensi dan memudahkan
tidak
6-
seperti mengangka! meletakkan, menghiurng dan memindahkan. Zero Injury
Artinya, keselamatan dan keamanan kerja menjadi lebih baik
Faxutras Trxutr UNrvsRsrres MuHeuuenryAH SIDoARIo
grang mengetahui cara pengoperasian
Zero Late Delivery
Bcrarti permintaan pelanggan --
dipenuhi tepat pada waktunya
t
dapat
Karena produk yang cacat: tidak ada
maka dapat
memenuhi
permintaan
tepat waktu
o
Lingkungan
barlc
kerja pabrik
yang
akan mempsrc€pat proses
241
Proceeding CALL FOR PAPER - SNFI Produksi tak ada Yang terbuang
o
Komitmen dari trap manajemen bahwa 5R seharusnYa sebagai bagian dari kerja sehari-hari
dan efisiensi meningkat
Direktur perusahaan harus bertanggung
7.
Zero Castomer's Claim
.
tinggi + Pabrik Yang bersih
iawab atas pelaksanaan 5R dan General t t*ugo harus menjadi ketua dalam
Berarti pelanggan memiliki tingkat kepuasan (customer sdisfrction) yang
a r 8.
tidak akan memProduksi barang Yang rusak Pabrik Yang bersih daPat mernProduksi barang tePat waktu daPat Pabrik Yang
bersih
mempromosikan 5R 5R h-arus dapat dipahami dan disokong oleh semua Pihak
+
Jelaskan dengan sabar metode dan pendekatan Yang akan digunakan birektur perusahaan harus mengadakan
o
tur
memProduksi barang Yang daPat menjamin keselamatan Pemakai
Zero Devisit
Jika 5R diterapkan dengan baik' pasti
lingkungan kerja mer{adi nYamln,
dan juga dapat menghindari kecelakaan (injurY)' waste, adanYa keruiakan mesin, dan Produk Yang
.eia.it
rusak. Dengan demikian akan
daPat
dengan
meneraPkan Program 5R Pada suatu perusahaan maka perusahaan tersebut ielah mengalami perbaikan yang terusmenerus dan akan menjadi maju'
BAB
DATA Jenis Perawatan di MMF
terdiri dari
SasaranPeneraPan5R Sasaran yang ingin dicapai melalui
2.
program 5R adalah sebagai berikut:
4.
:
"A" Cluck "2A" Check
J.
bersih cerah dan menYenangkan'
0 Terawamya Peralatan perlengkapan
kerja
dan sehingga selalu
siap digunakan proses Keselamatan kerja dan stabilitas
r
kerja
o
TercaPainYa perbaikan mutu melalui pcngurangao keragaman mutu Yang
dihasilkan
r
Peningkatan efisiensi dan produktivitas
o
kerja Terwujudnya disiplin yang dibutuhkan untuk mencaPai standar kerja
I
TerbinanYa suasana
kerja
I
1.
Svarat Sukses 5R Agar prosam 5R dapat berjalan-dengan
2.
"3C'Check
9
"4C" Check
t0.
'7C" Check
G*to*n meskipun
telah disediakan
rak temPat PenYimPanan'
Sebagai TPS, peletakgn komponentomionen pesawat yang tidak gun{
memberikan kesan bahwa hangar tloaK beraturan.
3. Tata lelak rak
PenYimPanan Yang
dapat menghambat. cenderung -handling
4.
material dengan baik
-peletakkan toolkits
masing line tidak diatur dengan
SIDOARJ O
proses
serta tidak digunakan
yalg Banlaknya toolkits dan peralabn lain dan kerja arca di bsrada diiunakan iio"f.
t".prt
r
TETNIT UNIVNRSNAS MUUNT{UAOIYAH
8.
check
(body, mesin dan yang lainnya) diletakkan
ini : sukses, maLa Cp.rt,*a,hal-halbedkut semua PartisiPasi Pihak
FAKU LTAS
"2C" ClPck
Tata
pelanggan
E.
"c"
7.
iiaur
Yalg
Peningkatan pelayanan dan kepuasan
6.
di Beberapa permasalahan yang dihadapi : dalam hangar Yakni Iemk komponen'komponen pesalvat
nyamaq rnenyenangkan, disiplin dan saling menghargai antara atasan dan bawahan
I
'3A" Check "8" Check "28" Check
3.
Terciptanya lingkungan kerja yang
r
III
PENG UMPULAN DAN PENCOLAHAN
t.
D.
secara
Prosram 5R harus dapat menghasilkan sestiatu yang nyata mulai sejak awal pelaksanaan, jangan terlalu lambat dan iung* terlalu terburu-buru'
terpenuhinya keinginan pelanggan dengan baik. Sehingga daPat
disimPulkan bahwa
kePada Pekerja Pabrik
periodik dan menunjukkan kebanggaan pada hal-hal yang telatr dikerjakan d"ngun baik dan memberi selamat serta proirosi kePada mereka Yang telah menjalankan dengan baik program 5R
dr
masing-
baik
242
Prcceeding Meja kerja, papan pengumumar1 tempat
7.
penyimpanan file tidak difungsikan dengan baik serta tata letak yang kurang tepat Perlunya percncalerzn bebrapa alat penunjang bag,i tools yang telah tersedia (sistem kelistrikan, penggulung kabel listrik atau kompressor) Perauatan (kebersihan) fasilitas s€perti
2.
ALL
FOR PAPER- SNFT
Rata-rata pada lv{asing-masing Kategori
Dibandingkan Wn? evaluasi diatas, padg evaluasi ini ditujukan untuk membandingkan kinerja dari elemen yang membangun masingmasing Fogram. Dengan demikian akan dapat diketahui elemen ap*dr dan pada program
yang mana, yang membutuhkan
perbaikan.
Berikut adalah hasil pengolahan data terhadap
Prcceeding CALL FOR PAPER- SNF.T Meja kerja, papan pengumumarL tempat
Rata-rata pada Masing'masing Kategori
Dibandingkan pada syshresi diatas, pada
penyimpanan file tidak difungsikan dengan baik serta tata letak yang kurang tepat Perlunya perencanaan beberapa alat
Perawatan (kebersihan) fasilitas seperti
evaluasi ini ditujukan untuk membandingkan kinerja dari elemen yang membangun masingmasing program. Dengan demikian akan dapat diketahui elemen apakah dan pada program yang mana, yang membutuhkan perbaikan. Berikut adalah hasil pengolahan data terhadap
meja, papan pengumuman dan rak tidak
evaluasi yang telah dilakukan.
penunjang bagi tools yang telah tersedia (sistem kelistrikarl penggulung kabel listrik atau kompressor) 7.
terawatt Program Ringkas
A.
Dengan adanya beberapa permasalahan tenebul Impmentasi Program 5R diharapkan dapat menumbuhkan sikap peduli terhadnp lingkungan keja dan juga dapat meningkatkan
produktifitas keria dengan mereduksi waktu material handling rnelalui tata letak fasilitas atau komponen yang lebih baik
Adapun criteria yang dipakai adalah sbb: Kriteria Penfleian : . Skrla 5 : Sangat baik . Skah 4 : Baik (skala,f) r Skele 3 : Cukup (sk*lg f,1 . Sksh 2 : Kuraug (skala 2) - Sk lx | = Senget kureng(skala l)
b-
Tahapan Penilaian - Tahap Pengecekan Program 5R
'tahap
ini
PmgramRapi
penilaian dilakukan terhadap
kondisi lingkmgan kerja
-
TehapEvaluasiProgram5R Pada tahap ini, dilakukan s1'alr,asi terlradap
j1l*ift.I*rrit {
data yang telah diambil sebelumnya Daia-
akrr disajikan dalam bentuk diagram radar (spyder diagram). Berikut data evaluasi dari masing'masing data yang tclah diambit data trsebut
1.
Nllai rata rata Keseluruhan
Program
5R
Untuk
mengetahui
kinerja *al
pencapaian tujuan pada ma5ing-masing komponen program maka
Program Resik
5&
dilakukan evaluasi koeluruhan dari komponen yang membentuk pogram 5R tersebnrt. Evaluasi yang dilakukan yakni dengan cara mancari nilai ratarala Fflcryaian program- Berikut hasil waluasi yang tclah dilakukaa 3 *aiir.i
Ferulres Tsrxrx
U
NrvEnsmas MuuauuaoryAH
Sr
DoARIo
243
Proceeding CALL FOR pApER-SilFf Program Rawat
Ringkas Rapi
a.
b.
c-
e-
:3,586
:3.76
:3.966
Resik Rawat
d-
*st1
:4-834 :2-E9
Rqiin
Diperlukan komitrren
de
dalam pelalsanaan program
kansistsosi
5R
Sehingga
akan dap6t mqumbuhkan budaya kii'a
kagrawan
unn* Iebih b€xdisiplin.
P€nhgkahn dan perbaikan metalui pen€rapil prcgran 5R, dapat mengrrrangi p€rrakaian ruang kerja aldba* dari
kumngnyateraturnya penyimpanan dan
lata lttak peralatanlkompooen pesawal. Hal
lii:'ll':rrli
:irf.itJii:
ini ditunjukkan dengan rcduksisbb:
pemakaian ruang sebesar 14.319 m3.
Program Rajin
Jarak tempuh komponen handting sebesar l5-2Oa/o Jarak tempuh m:rnpouier untuk produksi.
25-2Wo
12
Serer
Melihar problcrn
didalam
perusahaan SBU MMF Merpati Nusantara Airlines; masih banyak hal
yang bisa dilakukan frbaikan baik dari
Ter:ystcm mauprm aktifitas kegiatannya
dan juga pengoplimalaa dari
Auyu
""*U", yang dimilki oleh perusahaan. Dari hasil
penelitian
ini,
mekanisme
ini
dapat
dipertahankan rmtuk kegiatan penelitian
ymgakalddang-
-
Tahap Improvement
DAFTAR PUSTAKA
Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan
mengevaluasi fiea kerja yang aipat qirequksi dengan melaksanakan p.og*.
l. DAVID
q:illt!*
5R dengan baik. Juga dievaluasi apa saja
yang bisa di optimalkan
di
area
& BUDI , 2006, Laporan dan kerja praktek 5R Workshop
di SBU MMF Suarabaya. Imai, Masaaki. 1997. Gemba Kiazen
*uupu,
system di MMF.
Pendekatan
Pada Manajemea, Lembaga Yayas
BAB V KESIIUPULAN DAN SARAN
1.1
Kesimpulao
Hasil evaluasi di atas maka disimpulkan bahwa:
I.
3-
4. dapat
Peaksanaan5Ryangadadi SBUMemati. sudah berjalan cukup baik, hal
an Toy o t a- A s tr a. Jakarta-
dan
Jani Rahardjo, Indriati Bisono,
Arie Gunowan l{ibowo Jumal Teknik tndustri Vol.9, No. l, Juni 2007:56-62 J. Michalskq D. Szewieczek, The 53 methodology as a tool for improving the organization, Joumal of Achievemerits in Materialsand Manufacturing Engineering
Yol. Z4lssue 2 Oct. 2OO?
ini
ditunjukkan dengan nilai rata-rata dari pelaksanaan program 5R yang masuk $lam kategori baik. Akantetapi perbaikan juga harus dilakukan secara kontinyu untuk dapat mencapai tqiuan dari perusahaan. Nilai dari pengamatan yang aihkukan
:
Akal Sehat Berbiaya Rendah -ppM
ltark R Hamel. Kaizeq Event Fieldbook:
@;"ra"ro Work for Effective Events 6.
{asaoki Imai. Kaiaen: The Key To Janan,s Competitive Success
yakni:
FRxurtas TExtrtx UurvrRsmas MunauruaoryAH SrDoARIo
244
IMPLEMENTASI INDIKATOR 5R DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PERAWATAN PESAWAT STUDY KASUS DI SBU MMF Oleh :Tedjo Sukmono, ST, MT
Abstraction The Part of PT MNA, Strategic Business Unit Merpati Maintenance Facility (MMF) Responsible to aircraft maintenance Merpati Owner and the others, responsible to improving of productivity. The priority of the productivity improvement is facility, especially to looking for alternatives of lay out and kinds of the better facility. Productivity improving can be shown by result of efficiency and effectively of work. One of way to improving of work is by measuring of activity with them facilities own as tools for the perform of them work. By the Measuring, we can estimate of activity and it’s facility that not effective, so that can be hidden or replaced by others alternative. To measure and then productivity improvement we can use 5R, cause more easily, cheap and quickly, caused MMF activities is very big and need speed up time. Indication with base on 5R expected can be measurement tools to productivity improvement in MMF From this research we knows very much some thing that resist of productivity at SBU MMF, By using %r indicator we can give alternatives improvement for lay out facilities or kinds of this facilities self, above all the aircraft docking system. The aims of the research is to improving discipline cultures especially about 5R, we able to reduce of more area using.
Key Word : Facility, Productivity, 5R
Makalah Jurnal Teknolojia
Abstraksi Sebagai bagian dari PT. MNA, Strategic Bussiness Unit Merpati Maintenance Facility (MMF) yang bertugas melakukan perawatan pesawat baik untuk pesawat milik Merpati sendiri maupun pesawat milik pihak perusahaan lain, dituntut untuk dapat meningktakan produktifitasnya. Dalam usaha meningkatkan produktifitas disini faktor fasilitas lebih dititk beratkan, terutama untuk mencari alternatife penempatan dan jenis fasilitas kerja yang lebih baik. Peningkatan produktifitas ditandai dengan tercapainya efisiensi dan effektifitas kerja. Salah satu cara untuk memperbaiki cara kerja dengan diukurnya aktifitas kegiatan dengan fasilitas yang dimiliki sebagai alat bantu kerja. Dengan pengukuran ini kita dapat mengestimadi kegiatan atau fasilitas apa saja tidak efektif, sehingga dapat dihilangkan, atau dicari alternatifnya. Untuk pengukuran serta perbaikan produktifitasnya ini kita menggunkan 5R, karena cukup mudah, murah, dan cepat, karena aktifitas yang ada di MMF sangat besar dan membutuhkan waktu yang cukup cepat. Indikator dengan basis 5R ini diharapkan mampu menjadikan alat ukur guna peningkatan produktifitas di MMF. Dari penelitian ini diketahui banyak hal yang dapat mengganggu produktifitas di SBU MMF, dengan menggunakan indikator 5R kita bisa memberikan alternative perbaikan baik tata letak fasilitas maupun fasilitas itu sendiri, bahkan system lokasi dock in pesawatpun bisa di analisa. Dari penelitian ini bila diharapkan dapt menumbuhkan budaya kerja karyawan untuk lebih disiplin dalam hal ini 5R, kita juga dapat menghemat serta mereduksi pemakaian ruang yang cukup signifikan.
Kata kunci : fasilitas, produktifitas, 5R.
Makalah Jurnal Teknolojia
I. PENDAHULUAN Setelah diluncurkanya paket deregulasi oleh pemerintah, maka bermunculah perusahaan penerbangan di Indonesia dan dengan berkembangnya industri airlines, berkembang pula industri perawatan pesawat, Oleh karena itu untuk menyikapi persaingan dalam bidang perawatan pesawat, Merpati Maintenance Facility (MMF) perlu melakukan pembenahan berkaitan dengan perbaikan sistem produksi dan peningkatan produktifitas melalui perencanaan struktur sistem dengan pendekatan konsep 5 – R. kemudian menentukan tujuan serta manfaat yang hendak dicapai. Serta menentukan batasan dan asumsi untuk membatasi ruang lingkup penelitian agar lebih terfokus. Latar Belakang Permasalahan Sebagai alat transportasi, pesawat terbang dewasa ini memegang peranan yang cukup penting. Berbagai macam transaksi bisnis, kunjungan (tamasya) bahkan kerja sama antar negara dapat dilakukan dengan mudah dan dalam waktu yang singkat dengan adanya pesawat terbang ini. Sehingga demi menjaga ketepatan waktu, kenyamanan dan keselamatan awak kapal, penumpang dan barang yang diangkut dari kemungkinan bahaya yang timbul pada saat terbang, maka diperlukan perawatan pesawat terbang yang dapat memberikan jaminan keselamatan dan keterandalan penyediaan pesawat yang siap pakai. Oleh karena Hangar (SBU MMF) ini berfungsi sebagai bengkel pesawat terbang atau dengan kata lain aktivitas terbesar dalam perbaikan pesawat terbang terjadi di Hangar. Maka penelitian ini dilakukan di area kerja Hangar. Topik yang diambil disini yakni program 5R dan tata letak layout facilitas pada Hangar untuk mendukung upaya peningkatan produktifitas. Tata letak fasilitas dan komponen pesawat terbang yang tidak sesuai dengan konsep 5R akan cenderung berakibat pada kurangnya produktifitas dari para pekerja. Hal ini dikarenakan, tata letak fasilitas yang kurang baik akan membuat besarnya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas material handling dan juga banyaknya aktivitas-aktivitas lain yang tidak produktif. II. TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Perusahaan Untuk menjamin keselamatan tersebut pesawat terbang harus mendapat pengawasan dalam perbaikan, modifikasi maupun perawatan secara baik dan teratur. Mengingat begitu pentingnya peranan pesawat sebagai sarana perhubungan udara di Indonesia maupun negara lain di dunia, maka Merpati Nusantara Airline (MNA) mendirikan MMF yang bertugas melakukan perawatan pesawat sehingga keterlambatan, dan kekurang nyamanan pesawat akan dapat dihindari juga untuk menjaga reliability armadanya.
Makalah Jurnal Teknolojia
Produktifitas Produktifitas pada dasarnya akan berkaitan erat pengertiannya dengan sistem produksi, yaitu sistem dimana faktor-faktor seperti : a. Tenaga kerja (direct maupun indirect labor) b. Modal (capital) berupa mesin, peralatan kerja, bahan baku, bangunan pabrik, dan lain sebagainya dikelola dalam suatu cara yang terorganisir untuk menghasilkan produk (finished goods) maupun jasa (service) secara efektif dan efisien. Produktifitas secara sederhana dapat didefinisikan sebagai perbandingan (rasio) antara output per inputnya. Dengan diketahui nilai indeks produktifitas, maka akan diketahui juga seberapa efisien pula sumber-sumber input telah berhasil dihemat. Agar produktifitas dapat ditingkatkan secara optimal, perlu diupayakan agar proses produksi bisa memberikan kontribusi sepenuhnya terhadap kegiatankegiatan produktif yang berkaitan dengan nilai tambah. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah berupayaa menghindari atau meminimalkan aktivitas kerja yang tidak produktif, seperti banyaknya idle/delay, set-up, loadingunloading, material handling dan lain sebagainya. Konsep 5R 5R menjadi landasan yang kuat pada konsep produktifitas yang lain, seperti IE (Industrial Engineering), Total Productivity Maintenance (TPM), dan Just In Time (JIT). Usaha peningkatan produktivitas sama dengan membangun sebuah piramid. Fondasi harus diperkuat terlebih dahulu sebelum secara bertahap membangun tingkatan yang lebih tinggi. Apabila hal ini tidak dilakukan, piramida yang telah dibangun tidak akan dapat berdiri kokoh serta akan roboh dalam waktu yang relatif singkat. Pengaplikasian konsep 5R dalam sebuah organisasi usaha akan memberikan dasar perubahan sikap, tingkah laku, serta pola pikir manajemen dan pekerja terhadap peningkatan produktivitas dengan prinsip KAIZEN, yakni improvement yang dilakukan sedikit demi sedikit secara bertahap tetapi berkesinambungan. A. Pengertian 5R 5R berasal dari 5 frase kata dalam bahasa Jepang yang dalam konteks Bahasa Indonesia memiliki pengertian sebagai berikut : Ringkas (Seiri) Yaitu kegiatan memisah-misahkan dan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan. Rapi (Seiton) Yaitu kegiatan mengatur dan menyusun tata letak barang yang diperlukan di tempat kerja sehingga aman dan selalu siap pada saat diperlukan. Resik (Seiso) Adalah kegiatan membersihkan dan memeriksa barang, lingkungan, atau fasilitas kerja agar tetap terawat dan terjaga kebersihannya. Makalah Jurnal Teknolojia
Rawat (Seiketsu) Merupakan kegiatan memelihara kondisi ringkas, rapi, dan resik melalui identifikasi dan pencegahan sumber penyebab masalah di tempat kerja. Rajin (Shitsuke) Kegiatan peningkatan disiplin dan kesadaran terhadap masalah di tempat kerja secara konsisten dan terus menerus. B. Pentingnya Program 5R Di dalam lingkungan kerja, biasanya para pekerja sering menggunakan berbagai peralatan yang dibutuhkan, dan setelah selesai digunakan maka peralatan tersebut akan ditaruh disembarang tempat. Sehingga pada saat peralatan tersebut dibutuhkan, para pekerja tersebut biasanya kesulitan menemukannya karena peralatan tersebut terselip di antara tumpukan tools atau karena terlupa dimana telah meletakkannya. Akibatnya, banyak waktu yang sebenarnya dapat berguna untuk melakukan hal-hal produktif terbuang percuma hanya untuk mencari peralatan. Kasus diatas merupakan sebagian kecil dari kondisi lingkungan kerja yang tidak menerapkan konsep 5R. faktor-faktor yang dapat menyebabkan permasalahan seperti kasus diatas antara lain : Faktor Manusia 1. Waktu kerja tertunda - Kesulitan dalam mengambil atau menemukan tools yang dibutuhkan 2. Kesulitan dalam pengoperasian - Alat tidak dapat segera dipakai - Diperlukan waktu untuk proses pemeriksaan alat 3. Performance yang kurang baik - Kurang semangat kerja - Tidak terkoordinasi dengan baik Faktor Sarana/Peralatan 1. Peralatan sering mengalami kerusakan - Peralatan sering macet 2. Waktu persiapan yang cukup lama - Dibutuhkan waktu untuk mencari tools tersebut 3. Peralatan sering mengalami masalah - Kecepatan kerja terganggu - Pemeriksaan peralatan 4. Life time (umur) peralatan cenderung pendek - Mesin usang, keropos karena kotoran Faktor Kualitas 1. Produk yang dihasilkan cacat 2. Produk tercampur dengan bahan lain 3. Ketidaktepatan pengukuran atau kalibrasi Makalah Jurnal Teknolojia
C. Manfaat 5R Manfaat dari penerapan 5R yang baik dan benar dalam lingkungan kerja antara lain adalah : 1. Zero Waste Artinya, mengurangi biaya sehingga efisiensi meningkat Inventory dan barang dalam proses menjadi lebih sedikit Ruangan-ruangan yang terpakai untuk barang yang tidak diperlukan menjadi berkurang Gerakan-gerakan yang tidak diperlukan seperti mencari barang menjadi berkurang Mengurangi gerakan-gerakan produksi yang tidak diperlukan, seperti mengangkat, meletakkan, menghitung dan memindahkan. 2. Zero Injury Artinya, keselamatan dan keamanan kerja menjadi lebih baik Peralatan yang bersih dan mengkilap mudah mengamati kerusakan dan bahaya Jika tahu dimana peralatan disimpan, maka pekerja dapat lebih cepat mengambilnya pada saat diperlukan Jika peralatan disimpan dengan aman maka dapat menghindarkan peralatan tersebut berjatuhan Jika ada kecelakaan atau kebakaran, maka pekerja tahu dimana letak peralatan pemadam kebakaran atau P3K 3. Zero Breakdown Berarti pemeliharaan dan pemeliharaan peralatan menjadi lebih baik sehingga performansinya meningkat. Sampah, debu dan potongan-potongan di lantai dan di mesin berkurang Dengan membersihkan mesin secara teratur dan teliti, maka akan dapat diketahui kondisi mesin setiap saat Pemeriksaan dan pemeliharaan setiap hari dapat dihindarkan sehingga dapat menghindari kerusakan mesin yang lebih parah dimasa yang akan datang. 4. Zero Defect Berarti kualitas produk atau jasa menjadi lebih baik Jika segala sesuatunya ada pada tempatnya, maka pekerja akan terhindar dari pengambilan barang yang salah Jika mesin dibersihkan dengan teratur maka terhindar dari kerusakan yang tersembunyi Tempat kerja yang bersih akan memberi semangat kerja Makalah Jurnal Teknolojia
Jika alat pengukur dan indikator dapat bekerja dengan baik maka kualitas akan baik pula 5. Zero Set Up Time Karena segalanya telah disusun rapi maka waktu dapat dimanfaatkan secara optimal Peralatan yang telah disusun rapi maka waktu yang terbuang dapat dihilangkan Karena mesin dan lay-out telah rapi maka tidak ada waktu yang terbuang untuk melakukan gerakan yang tidak diperlukan, tempat kerja yang bersih dapat meningkatkan efisiensi dan memudahkan orang mengetahui cara pengoperasian 6. Zero Late Delivery Berarti permintaan pelanggan dapat dipenuhi tepat pada waktunya Karena produk yang cacat tidak ada maka dapat memenuhi permintaan tepat waktu Lingkungan kerja pabrik yang baik, akan mempercepat proses produksi tak ada yang terbuang dan efisiensi meningkat 7. Zero Customer`s Claim Berarti pelanggan memiliki tingkat kepuasan (customer satisfaction) yang tinggi Pabrik yang bersih tidak akan memproduksi barang yang rusak Pabrik yang bersih dapat memproduksi barang tepat waktu Pabrik yang bersih dapat memproduksi barang yang dapat menjamin keselamatan pemakai 8. Zero Devisit Jika 5R diterapkan dengan baik, pasti lingkungan kerja menjadi nyaman, menarik dan juga dapat menghindari adanya waste, kecelakaan (injury), kerusakan mesin, dan produk yang rusak. Dengan demikian akan dapat terpenuhinya keinginan pelanggan dengan baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan program 5R pada suatu perusahaan maka perusahaan tersebut telah mengalami perbaikan yang terus-menerus dan akan menjadi maju. D. Sasaran Penerapan 5R Sasaran yang ingin dicapai melalui program 5R adalah sebagai berikut : Terciptanya lingkungan kerja yang bersih, cerah dan menyenangkan. Terawatnya peralatan dan perlengkapan kerja sehingga selalu siap digunakan Keselamatan kerja dan stabilitas proses kerja Makalah Jurnal Teknolojia
Tercapainya perbaikan mutu melalui pengurangan keragaman mutu yang dihasilkan Peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja Terwujudnya disiplin yang dibutuhkan untuk mencapai standar kerja Terbinanya suasana kerja yang nyaman, menyenangkan, disiplin dan saling menghargai antara atasan dan bawahan Peningkatan pelayanan dan kepuasan pelanggan E. Syarat Sukses 5R Agar program 5R dapat berjalan dengan sukses, maka diperlukan hal-hal berikut ini : Partisipasi semua pihak Komitmen dari tiap manajemen bahwa 5R seharusnya sebagai bagian dari kerja sehari-hari Direktur perusahaan harus bertanggung jawab atas pelaksanaan 5R dan General Manager harus menjadi ketua dalam mempromosikan 5R 5R harus dapat dipahami dan disokong oleh semua pihak Jelaskan dengan sabar metode dan pendekatan yang akan digunakan Direktur perusahaan harus mengadakan tur kepada pekerja pabrik secara periodik dan menunjukkan kebanggaan pada hal-hal yang telah dikerjakan dengan baik dan memberi selamat serta promosi kepada mereka yang telah menjalankan dengan baik program 5R Program 5R harus dapat menghasilkan sesuatu yang nyata mulai sejak awal pelaksanaan, jangan terlalu lambat dan jangan terlalu terburuburu.
III. Metodologi Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu langsung dilapangan dan dianalisa yang dibagi beberapa tahap, sebagai berikut :
A. Tahapan Perawatan di MMF Proses maintenance pesawat terbang tipe Boeing B. 737 dibagi menjadi 8 tahap, yang terdiri dari : 1. In-coming Test Pada proses ini dilakukan test segala sesuatunya mengenai keadaan pesawat sebelum dilakukan inspeksi berikutnya guna mengetahui kerusakan-kerusakan awal yang telah ada pada saat dioperasikan sebelumnya. 2. Washing Pada tahap cleaning ini proses yang terjadi dimulai dari datangnya pesawat yang kemudian dilakukan pembersihan exterior dari pesawat Makalah Jurnal Teknolojia
dilanjutkan dengan proses docking dimana pesawat yang sudah dibersihkan dimasukkan ke hangar. Setelah pesawat masuk ke hangar dilakukan pelepasan komponen pesawat dan membuka area untuk memudahkan operator. Diakhiri dengan pembersihan interior yang nantinya memudahkan saat inspection. 3. Inspection Setelah proses washing selanjutnya pesawat di inspeksi untuk menemukan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi. Inspeksi tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu inspeksi per komponen (mesin, radar, baling-baling) dan inspeksi perbagian (kepala, badan dan ekor) 4. Repair per finding Setelah dilakukan inspeksi yang nanti menghasilkan sebuah temuan, tahap selanjutnya dilakukan perbaikan per komponen yang ditemukan bermasalah. Untuk komponen yang tidak bermasalah dilakukan perawatan seperti checking biasa. 5. DO item Do item adalah proses dimana dilakukan pemeriksaan terhadap komponen –komponen pesawat diluar pekerjaan visual inspeksi, contoh : penggantian filter, penggantian oli, dll 6. Lubrication and servicing Proses ini adalah kegiatan yang melakukan pelumasan terhadap alat alat seperti Landing gear, Flap, maupun penggantian (flushing) terhadap komponen-komponen pesawat dan lain-lainnya yang memerlukan servicing 7. Component build up Setelah selesai dilakukan proses perawatan, tahap selanjutnya dilakukan perakitan kembali komponen-komponen pesawat. 8. Component re-instalation Kemudian komponen-komponen yang sudah dirakit tersebut dinstal ulang untuk mengaktifkan sistem yang ada pada pesawat terbang. 9. Aircraft refuel Dalam tahap ini dilakukan pengisin bahan bakar pada pesawat yang telah dilakukan perbaikan. 10. Aircraft test Tahap test ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pesawat sudah berada dalam kondisi yang baik. Pengetesan ini dilakukan dengan menjalankan pesawat berputar di daratan dan kemudian diterbangkan. 11. Aircraft delivery Tahap ini merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses yaitu pengiriman kembali pesawat pada client.
Makalah Jurnal Teknolojia
B. Jenis Perawatan di MMF Untuk B737, terdiri dari : 1. “A” Check (terdiri dari A,2A,3A) 2. B” Check (terdiri dari B dan 2B) 3. “C” Check (terdiri dari C,2C,3C, 4C, 7C) Khusus untuk jenis routine maintenance diatas memiliki porsi yang berbeda dimana porsi tersebut dilihat dari sudut pandang bobot penggarapan perawatan pada pesawat. Bisa digambarkan semakin besar nilai C nya (C, 2C, 3C) maka semakin berat perawatan yang dilakukan. C. Kondisi Awal Hangar PT. Merpati Nusantara (MMF) Pada hangar MMF, terdiri dari 5 line yang mana dari masing-masing line memiliki fungsi atau tugas yang berbeda. Kelima line tersebut yakni line A, line B, line C, line D dan line I. Pembagian line-line ini didasarkan atas perbaikan atau kerusakan yang dialami oleh pesawat. Dengan luas hangar sebesar 5,704 m2 maka daya tampung terhadap pesawat sebanyak 5 hingga 6 pesawat dengan kriteria 4 pesawat Boeing B737 / 727 dll dan sisanya untuk pesawat kecil atau pesawat propeller. Beberapa permasalahan yang dihadapi di dalam hangar yakni : 1. Tata letak komponen-komponen pesawat (body, mesin dan yang lainnya) diletakkan tidak beraturan meskipun telah disediakan rak tempat penyimpanan. 2. Sebagai TPS, peletakan komponen-komponen pesawat yang tidak gunakan dalam jangka waktu yang lama ( 1 bulan), memberikan kesan bahwa hangar tidak beraturan. 3. Tata letak rak penyimpanan yang cenderung dapat menghambat proses material handling serta tidak digunakan dengan baik 4. Banyaknya toolkits dan peralatan lain yang tidak digunakan berada di area kerja dan tempat peletakkan toolkits di masing-masing line tidak diatur dengan baik 5. Meja kerja, papan pengumuman, tempat penyimpanan file tidak difungsikan dengan baik serta tata letak yang kurang tepat 6. Perlunya perencanaan beberapa alat penunjang bagi tools yang telah tersedia (sistem kelistrikan, penggulung kabel listrik atau kompressor) 7. Perawatan (kebersihan) fasilitas seperti meja, papan pengumuman dan rak tidak terawat Dengan adanya beberapa permasalahan tersebut, akan lebih baik apabila perusahaan menerapkan program 5R yang dapat menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan kerja dan juga dapat meningkatkan produktifitas kerja dengan mereduksi waktu material handling melalui tata letak fasilitas atau komponen yang lebih baik. Makalah Jurnal Teknolojia
D. Tahapan Pelaksanaan Program 5R Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan program 5R untuk masing-masing komponen antara lain : 1. Mengidentifikasi untuk masing-masing komponen 5R. Tahap identifikasi ini dilakukan dengan membuat daftar kegiatan / aktivitas dan penerapan untuk masing-masing komponen 5R. 2. Pelaksanaan 5R oleh karyawan perusahaan. Pelaksanaan program ini akan dapat diaplikasikan jika seluruh komponen perusahaan ikut terlibat di dalamnya. Oleh sebab itu perlunya pembentukan struktur organisasi dan job description (procedure) yang jelas. 3. Tahap pengecekan atau inspeksi yang harus dilakukan secara bersama-sama untuk mengetahui apakah proses sudah dilaksanakan sesuai dengan standart yang telah ditetapkan 4. Tahap penilaian hasil kerja 5R. Penilaian ini dilakukan oleh pihak manajemen yang membawahi departemen-departemen dalam perusahaan secara periodik. 5. Improvement yang harus dilakukan terus-menerus oleh seluruh bagian perusahaan. Improvement yang dilakukan dapat didasari oleh hasil penilaian ataupun merupakan sesuatu hal yang baru. E. Penerapan 5R Pada tahap ini didefinisikan pengertian 5R sesuai dengan apa yang diberikan oleh pihak manajemen kepada pelaksana di lapangan, yaitu: 1. Ringkas Pengertian Ringkas - Memilah-milah dan mengklasifikasikan barang ditempat kerja - Membersihkan dan menyingkirkan barang yang tidaak diperlukan dari lingkungan kerja Penerapan Ringkas - Melatih dan menyamakan persepsi tentang bagaimana penerapan Ringkas praktis - Mengklarifikasikan dan memilah barang (menempatkan kartu merah, daftar status barang) - Memindah barang ke tempat penyimpanan sementara (TPS) - Menindak lanjuti keputusan manajemen untuk barang-barang di TPS - Mengeliminasi sesuai aturan atau kebijakan manajemen untuk target eliminasi - Merencanakan tata letak, cara dan tempat penyimpanan barang yang ada di tempat kerja - Mengevaluasi penerapan Ringkas.
Makalah Jurnal Teknolojia
2. Rapi Pengertian Rapi - Pemastian (fixing) tata letak, labeling dan fasilitas tempat penyimpanan - Metodologi penyimpanan, pemisahan antara produk dan alat-alat bantu kerja untuk efisiensi waktu dan ruang - Penyesuaian (matching) aliran produksi. Penerapan Rapi - Memilih dan menetapkan model area, jalur produksi atau pabrik. - Mengaplikasikan studi waktu dan gerakan, tata letak dan material handling. - Melaksanakan perbaikan secara bertahap. - Memeriksa dampak atau pengaruh terhadap pekerjaan - Membuat standar 3. Resik Pengertian Resik - Pembersihan berarti sekaligus pengecekan - Pengeliminasian sumber kotor - Pemeliharaan kondisi optimal yang ada Penerapan Resik - Membersihkan semua mesin, atap-atap, dinding dan lantai ruangan - Mengidentifikasi sumber penyebab kotor - Pelaksanaan 7 langkah “Resik Seksama” a. Memilih model mesin, jalur produksi, atau area pabrik b. Menyiapkan Resik, melatih bagian-bagian yang membahayakan dan peta tanggung jawab Resik c. Implemtasi dan aplikasi Resik d. Memasang kartu untuk mengidentifikasi titik-titik masalah e. Menemukan cara penanggulangan titik-titik masalah dan tempat yang sulit dibersihkan. f. Menganalisa dampak perbaikan g. Menciptakan standar Resik h. Evaluasi penerapan Resik 4. Rawat Pengertian Rawat - Menghilangkan kotor atau ketidaknormalan yang tersembunyi - Menciptakan standarisasi, aturan-aturan umum yang dipahami setiap orang dan mudah dilaksanakan - Mengembangkan “visual control” yang memperlihatkan kejanggalan Penerapan Rawat - Memilih model dan orientasi kondisi lapangan - Menghilangkan ketidaknormalan atau kotor tersembunyi Makalah Jurnal Teknolojia
-
Menanggulangi tempat-tempat yang sulit dibersihkan dan dipelihara kebersihannya Melakukan pemeriksaan dampaknya Standarisasi Rawat Mengevaluasi penerapan Rawat
5. Rajin Pengertian Rajin - Menetapkan peraturan di tempat kerja yang relevan dan dapat dipertanggung jawabkan - Melatih diri melakukan 5R sehingga menjadi kebiasaan - Kepuasaan pegawai melalui “Internalizing” aturan-aturan Penerapan Rajin - Menciptakan kesadaran bahwa “Break Down” dan cacat adalah musuh yang harus dibasmi - Membuat aturan-aturan dasar - Memeriksa kelompok - Melatih dan menjelaskan kebijakan, aturan-aturan dsb - Melaksanakan proyek 5R individual - Mengevaluasi penerapan Rajin Selain definisi dari 5R, syarat sukses 5R juga tampaknya menjadi bagian yang cukup penting dalam melaksanakan 5R secara sukses.
F. Tahap Pengecekan dan Inspeksi Dari hasil penilaian yang dilakukan terhadap kondisi lingkungan kerja hangar maka diperoleh rekap data penilaian yang ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel I Tabel Rekap Penilaian 5R per Kategori (rata-rata)
Kriteria Perlengkapan Pesawat Peralatan Instalasi Dokumentasi Alat kebersihan Kondisi Hangar Sikap Kerja Motivasi Kreativitas Makalah Jurnal Teknolojia
Ringkas 3 3 4.33 3.6 4 -
Kategori Rapi Resik Rawat 2.67 5 5 3.6 5 3.2 4.33 -
3.5 4 3.33 4 5 -
5 5 4.5 4.67 -
Rajin 3.67 3 2
17.93 3.59
Total Rata-rata
18.8 3.76
24.83 3.97
24.17 4.83
8.67 2.89
G. Tahap Evaluasi Program 5R Pada tahap ini, dilakukan evaluasi terhadap data yang telah diambil sebelumnya. Data-data tersebut akan disajikan dalam bentuk diagram radar (spyder diagram). Berikut data evaluasi dari masing-masing data yang telah diambil. 1. Rata-rata Keseluruhan Program 5R Untuk mengetahui kinerja atau pencapaian tujuan pada masingmasing komponen program 5R, maka dilakukan evaluasi keseluruhan dari komponen yang membentuk program 5R tersebut. Evaluasi yang dilakukan yakni dengan cara mencari nilai rata-rata pencapaian program. Berikut hasil evaluasi yang telah dilakukan.
5 4
Ringkas 3.586
3 2
Rajin 2.89
Rapi 3.76
1 0
3.966 4.834 Resik Rawat
Makalah Jurnal Teknolojia
2. Rata-rata pada Masing-masing Kategori Dibandingkan pada evaluasi diatas, pada evaluasi ini ditujukan untuk membandingkan kinerja dari elemen yang membangun masing-masing program. Dengan demikian akan dapat diketahui elemen apakah dan pada program yang mana, yang membutuhkan perbaikan. Berikut adalah hasil pengolahan data terhadap evaluasi yang telah dilakukan.
a. Program Ringkas 5
Perlengkapan pesawat
4 3
3.00
2
Alat 4.00
1
Peralatan 3.00
3.60 4.33 Dokumentasi
Makalah Jurnal Teknolojia
Instalas
b. Program Rapi
5
Perlengkapan pesawat
4 3
2.67
2
Alat kebersihan
Peralatan 1 4.33
3.60
0
3.20
5.00
Dokumentasi
Instalasi
c. Program Resik 5 5.00
Perlengkapan pesawat
4 Kondisi Hanggar
3
5.00
2
Peralatan
1 0 4.00
4.00
Alat kebersihan 3.33
Instalasi
Dokumentasi Scala Penilaian Makalah Jurnal Teknolojia
Gambar 3.3 Spider Diagram Peniliaian 5R kategori RESIK
d. Program Rawat
5.00 5
Perlengkapan pesawat
4 3 Alat kebersihan
2
Peralatan
1
5.00
4.67
0
4.50 Dokumentasi
Makalah Jurnal Teknolojia
Instalasi 5.00
e. Program Rajin 5 4
3.67
3 2 1 0 2.00 3.00
Kreativitas Motivasi Scala Penilaian Gambar 3.3 Spider Diagram Peniliaian 5R Kategori RAJIN
H. Tahap Improvement Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan mengevaluasikan area kerja yang dapat direduksi dengan melaksanakan program 5R dengan baik. Berikut data ukuran komponen dan peralatan serta reduksi yang dapat dilakukan. Tabel 2 Data Dimensi peralatan / komponen
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Barang Rak penyimpanan Mesin Komponen body Komponen baling-baling Meja kerja Rak gantung Papan pengumuman Toolskit Box
Makalah Jurnal Teknolojia
Ukuran 2 x 0.8 2 x 1,5 1 x 1,5 2x2 1x2 2 x 0.3 2 x 0.1 0.3 x 0.6 1 x 0.6
Luas m2 1.6 3 1.5 4 2 0.6 0.2 0.18 0.6
Allowance 0.24 0.45 0.225 0.6 0.3 0.09 0.03 0.027 0.09
Total 1.84 3.45 1.725 4.6 2.3 0.69 0.23 0.207 0.69
Tabel 3 Luasan Area yang digunakan sebelum perbaikan
Ukuran m2 Mesin 3.45 Komponen body 1.725 0.69 Rak penyimpanan 0.69 Box Toolskit 0.207 Total luasan area A Rak penyimpanan 1.84 Rak gantung 0.69 Komponen body 1.725 2.3 Meja 0.23 Papan pengumuman Total luasan area B Komponen body 1.725 4.6 Komponen baling-baling 3.45 Mesin Meja 2.3 0.23 Papan pengumuman 0.69 Rak gantung Total luasan area C Komponen body 1.725 Rak penyimpanan 1.84 Total luasan area D Komponen body 1.725 Total luasan area E
Area Area A TPS
Barang
Area B
Area C
Area D
Area E
Jumlah 3 4 3 2 3 3 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 2 1
Total m2 10.35 6.9 2.07 1.38 0.621 21.321 5.52 1.38 1.725 2.3 0.23 11.155 3.45 4.6 3.45 4.6 0.23 0.69 17.02 5.175 3.68 8.855 1.725 1.725
Tabel 4 Data Luasan yang digunakan setelah perbaikan
Area
Area A TPS
Area B
Area C
Barang Mesin Komponen body Komponen baling-baling Rak penyimpanan Toolskit Box Total luasan area A Rak penyimpanan Rak gantung Komponen body Meja Papan pengumuman Toolskit Total luasan area B Komponen body Komponen baling-baling Mesin Papan pengumuman Meja Rak gantung Toolkist Total luasan area C
Makalah Jurnal Teknolojia
Keterangan 4 Dalam rak 1 3 3 2 2 1 Dalam rak 1 1 3 Dalam rak TPS TPS 1 1 1 3
Luas m2 13.8 0 4.6 2.07 20.621 31.38 22.471 1.84 0.69 0 2.3 0.23 0.621 5.681 0 0 0 0.23 2.3 0.69 0.621 3.841
Area D
Area E
Komponen body Rak penyimpanan Rak gantung Toolkits Meja kerja Total luasan area D
Dalam rak 2 1 3 1
0 3.68 0.69 0.207 2.3 6.877
Komponen body Rak penyimpanan Rak gantung Toolkits Meja kerja Total luasan area E
Dalam rak 2 1 3 1
0 3.68 0.69 0.207 2.3 6.877
Tabel 5 Reduksi Ruang Kerja
Area Area A Area B Area C Area D Area E Total
Sebelum 21.321 11.155 17.02 8.855 1.725 60.076
Sesudah 22.471 5.681 3.841 6.877 6.887 45.757
Reduksi -1.15 5.474 13.179 1.978 -5.162 14.319
IV. ANALISA DAN INTERPRESTASI DATA 4.1 Analisa Kinerja Program 5R Dari hasil pengolahan diatas maka dapat dilakukan suatu analisa agar dapat diketahui penyebab dari rendahnya atau kegagalan dari pelaksanaan program tersebut. 1. Kategori Ringkas Pada program ini, kriteria yang memiliki nilai di bawah rata-rata penilaian kategori Ringkas (3.59) adalah kriteria perlengkapan pesawat (3) dan kriteria peralatan (3). Berdasarkan sub kriteria penilaian diketahui bahwa rendahnya nilai pada kriteria perlengkapan pesawat disebabkan oleh peletakan komponen pesawat yang tidak pada tempat seharusnya. Peletakan komponen pesawat yang berkesan sembarangan ini mengakibatkan proses material handling dan maintenance menjadi terhambat kelancarannya. Lebih lanjut, hal ini menyebabkan pemborosan dalam penggunaan area penyimpanan (luas area yang digunakan lebih besar dari yang sebenarnya dibutuhkan). Rendahnya penilaian Ringkas untuk kriteria peralatan, sebagaimana pada kriteria perlengkapan pesawat, disebabkan karena tata letak yang kurang baik. Akibatnya, proses material handling dan maintenance menjadi Makalah Jurnal Teknolojia
terhambat kelancarannya serta terjadi pemborosan dalam penggunaan area penyimpanan. Untuk mengatasinya, diperlukan pengaturan tata letak yang lebih baik. Misalnya dengan meletakkan peralatan/fasilitas menempel pada tembok agar lebih efisien dalam penggunaan luasan area. 2. Kategori Rapi Dari hasil penelitian, diketahui rata-rata nilai untuk kategori Rapi sudah cukup baik, yakni 3.76. Kriteria yang nilainya ada di bawah rata-rata adalah perlengkapan pesawat (2.67). Selain nilai rendah kriteria perlengkapan pesawat, kriteria dokumentasi juga memiliki nilai dibawah rata-rata pada kategori Rapi. Penilaian keRapian yang rendah pada dokumentasi disebabkan karena tata letak dokumen tiddak diatur menurut frekuensi menurut frekuensi penggunaannya. Idealnya, arsip/dokumen disimpan menurut frekuensi penggunaannya. Jadi, dokumen yang paling sering digunakan diletakkan di bagian luar, demikian seterusnya. Pengaturan yang seperti ini dimaksudkan untuk mereduksi waktu yang dibutuhkan untuk dokumen. 3. Kategori Resik Pada kategori Resik rata-rata penilaian dapat dikatakan sudah cukup baik, yakni 4.14. Akan tetapi, masih terdapat beberapa kriteria yang nilainya di bawah rata-rata, yakni peralatan (3.5) dan dokumentasi (3.33). Kriteria peralatan nilainya masih rendah karena banyak terdapat bekas coretan dan cat pada fasilitas dan peralatan di Hangar. Sedangkan untuk kriteria dokumentasi, rendahnya penilaian Resik disebabkan karena pada papan pengumuman banyak dijumpai tempelan yang telah out of date. Dengan menjaga dokumentasi selalu up to date akan terbentuk sikap kerja yang baik pada karyawan. Karyawan akan terbiasa mengecek papan secara rutin untuk mengetahui pengumuman terbaru. Selain itu, karyawan juga tidak perlu bersusah-susah untuk memilah-milah informasi untuk mencari manakah yang terbaru. 4. Kategori Rawat Diantara keempat kategori lain, kategori Rawat memiliki penilaian yang tertinggi mendekati sempurna (4.83). Hal ini menandakan bahwa program Rawat telah terlaksana dengan baik di MMF. Nilai kategori Rawat yang tinggi disebabkan karena core bisnis MMF bergerak pada bidang jasa penyedia layanan perawataan pesawat terbang. Besarnya Resiko yang terkait didalamnya menuntut perusahaan untuk senantiasa memberikan perhatian penuh pada aspek perawatan fasilitas dan pesawat demi menjamin kualitas layanannya kepada customer.
Makalah Jurnal Teknolojia
5. Kategori Rajin Kategori Rajin memiliki nilai yang terendah jika dibandingkan dengan kategori 5R lainnya (2.89). Hal ini disebabkan karena penilaian kategori Rajin diberikan berkenaan dengan 5R yang masih belum dilaksanakan di Hangar MMF. Pada program ini, kriteria program yang dinilai meliputi sikap kerja karyawan, motivasi, dan kreatifitas. Masing-masing kriteria tersebut memiliki nilai sebesar 3,67 untuk sikap kerja, 3 untuk motivasi dan 2 untuk kreatifitas. Rendahnyaa nilai yang diperoleh pada kaategori Rajin dipengaruhi oleh kriteria kreatifitas. Penilaian untuk kriteria kreatifitas dapat dikatakan masih relatif rendah karena tidak adanya kontribusi yang berupa usulanusulan perbaikan (Kaizen) oleh karyawan untuk kesuksesan program 5R dan juga tidak adanya standarisasi (procedure) pelaksanaan program tersebut. 4.2 Analisa Perbaikan 1. Perancangan Rak Salah satu penyebab dari besarnya space yang dibutuhkan untuk menyimpan komponen pesawat adalah kurang tepatnya rancangan rak penyimpanan. Sehingga banyak sekali komponen-komponen pesawat (body) yang diletakkan di lantai denagn beralaskan roda pesawat. Dengan demikian ruang yang dibutuhkan cukup besar. Hal ini disebabkan rancangan rak awal tidak fleksibel dan dengan ukuran yang tidak sesuai (60 cm x 2 m) dengan komponen pesawat tersebut. Oleh sebab itu perlu adanya rancangan ulang dari rak penyimpanan komponen pesawat. Pada desain rancangan yang baru (Gambar i) memiliki fleksibilitas dalam hal adjustable ruang penyimpanan rak. Seperti diketahui, dimensi komponen body memiliki ukuran yang berbeda-beda. Oleh sebab itu pada rak ini, ukuran ketinggian vertikal dapat diatur sesuai dengan kebutuhan ruang komponen. Disamping itu masing-masing skat (batas alas) dapat dengan mudah dilepas dan disusun kembali. 2. Perancangan Layout di Hangar Pada gambar layout sebelum perbaikan, yang dicantumkan pada lampiran, terdapat beberapa posisi peletakan peralatan kerja maupun komponen pesawat yang masih perlu diadakan penataan ulang. Beberapa komponen dan fasilitas kerja yang sebaiknya dilakukan perubahan atau penataan ulang dalam tata letaknya, ditandai lingkaran merah pada layout gambar. Tanda merah tersebut merupakan target dari rencana perbaikan. Hal ini ditujukan untuk memfokuskan amatan kita pada permasalahan yang ada di lapangan. Komponen atau fasilitas kerja yang dijadikan fokus amatan yaitu sebagai berikut : Peletakan mesin penambah daya, sangat tidak tepat karena mesin tersebut menutupi sebagian pintu ruang kantor. Sehingga pekerja yang lewat pada pintu tersebut mengalami hambatan didalam melakukan aktivitasnya. Oleh Makalah Jurnal Teknolojia
sebab itu posisi mesin penambah daya tersebut diletakkan atau digeser sedikit agar tidak menutupi pintu dan diletakkan dengan baik sehingga tidak menghalangi aktivitas kerja para operator atau mekanik. Untuk komponen pesawat dan alat kerja seperti mesin, komponen pesawat (body), roda, baling-baling, box, meja dan tools kit sebaiknya diletakkan dengan rapi. Karena apabila dibiarkan sedemikian rupa akan menghambat kerja operator dan mechanic, seperti contoh di lapangan ; terjadinya hambatan proses pemindahan fasilitas (material handling). Oleh sebab itu untuk alokasi peralatan yang tidak digunakan dalam jangka waktu tertentu seperti mesin dan komponen pesawat yang lain, sebaiknya diletakkan di gudang penyimpanan atau dibuatkan area khusus (TPS) yang menepi/mendekati tembok pada hanggar. Sedangkan untuk toolskit dan peralatan yang lain, yang berada di pinggir tembok sebaiknya diletakkan mendekati pesawat pada masing-masing line produksi secara merata dan lengkap, sehingga mechanic mudah didalam menjangkau atau menggunakannya. Dengan menempatkan komponen pesawat pada tempatnya yakni rak penyimpanan, akan membawa dampak yang besar bagi kondisi lingkungan kerja Hangar (pemakaian ruang). Hal ini ditunjukkan dalam gambar layout sesudah perbaikan. Luasan utilisasi area yang dapat direduksi sebesar 14.319 m2. Oleh sebab itu, perlu adanya perancangan ulang dari rak penyimpanan yanng telah ada agar dapat digunakan sesuai fungsinya. Karena pada kondisi aktual, banyak rak yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Makalah Jurnal Teknolojia
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan diatas maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Program 5R yang ada di SBU Merpati, sudah berjalan cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata dari pelaksanaan program 5R yang masuk dalam kategori baik. Akan tetapi perbaikan juga harus dilakukan secara kontinyu untuk dapat mencapai tujuan dari perusahaan. Nilai dari pengamatan yang dilakukan yakni : a. Ringkas : 3.586 b. Rapi : 3.76 c. Resik : 3.966 d. Rawat : 4.834 e. Rajin : 2.89 2. Dalam pelaksanaan program 5R, diperlukan prosedur yang jelas agar dapat terlaksana dengan baik. Disamping itu, juga akan dapat menumbuhkan budaya kerja karyawan untuk lebih berdisiplin. 3. Dengan melakukan perbaikan melalui penerapan program 5R, akan dapat mengurangi pemakaian ruang kerja akibat dari kurangnya teraturnya penyimpanan dan tata letak peralatan/komponen pesawat. Hal ini ditunjukkan dengan reduksi pemakaian ruang sebesar 14.319 m2. 5.2 Saran Melihat problem didalam perusahaan SBU MMF Merpati Nusantara Airlines, masih banyak hal yang bisa dilakukan perbaikan baik dari segi system maupun aktifitas kegiatannya dan juga pengoptimalan dari sumber daya yang dimilki oleh perusahaan. Dari hasil penelitian ini, mekanisme ini dapat dipertahankan untuk kegiatan penelitian yang akan datang.
Makalah Jurnal Teknolojia
DAFTAR PUSTAKA
1. Agus Syukur, Juli 2010.; Strategi Jitu Manajemen Mutu Perusahaan Penerbit KataBuku. 2. Barnes. R.M, Motion Time Study, Desaign and Measurement of Work, Edisi ketujuh, University of California, California. 3. Bunji Tozawa January of 2010,; A prolific Kaizen Author in His Own Right. Norman Editor and Publisher (PCS Inc.) 4. Imai, Masaaki. 1997. Gemba Kaizen : Pendekatan Akal Sehat Berbiaya Rendah Pada Manajemen, Lembaga PPM dan Yayasan Toyota-Astra. Jakarta. 5. Sheila Cane, Kaizen Strategies For Winning Through People. Interaksara/Kharisma/Binarupa Aksara
Makalah Jurnal Teknolojia