7/27/2015
sdc/2 STMIK MI, SI & TI/_Statistik Dasar HW/
probabilitas, peluang bisnis, cita-cita & harapan planning, pengembangan, mau nikah, kredit motor, dll
sejarah, masa lalu, data time series, Succes Story past
present
Kita sekarang menjaga kesehatan, untuk lebih sehat di masa datang Manfaat : jarang lupa, tidak terkejut, Antisipatif, Ber-alternatif, Improvisasi, Kreatif & Inovatif
future Ada ketidakpastian, dg ilmu peluang positip Optimisme
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
1
Teori Probabilitas Teori Probabilitas merup. Cabang dari Ilmu
Matematika Terapan, dan mempelajari perilaku dari faktor untung-untung-an Dipengaruhi : pemikiran teoritis & hasil observasi perjudian cara pemecahan : harapan matematis Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
2
1
7/27/2015
Perumusan Probabilitas • Mis. ada 10 bola merah & 10 bola putih yg identik (kec.
warnanya), dimasukkan ke wadah tertutup. Bila diambil 1 bola maka : terambil BOLA MERAH atau BOLA PUTIH • Ada 2 macam kondisi : – Kondisi yang diketahui bola identik, kecuali warnanya ; bolanya
ada 10 MERAH & 10 PUTIH – Kondisi yang tidak diketahui posisi/kedudukan bola-2 tsb ; tindakan pemilihan berdasarkan kemauan saja, tanpa merencanakan ttg yg akan dipilih Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
3
Kondisi yang diketahui tergantung dari OBYEK-nya, mis. pada obyek
sederhana DADU, KARTU, MATA UANG. Obyek yang lebih komplek merk sepeda motor, merk mie instan, jumlah penduduk suatu wilayah, dll. harus diketahui terlebih dulu, bila perlu harus survai atau sensus. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
4
2
7/27/2015
Kondisi yang tidak diketahui tergantung dari proses eksperimen bisa ditentukan dg perhitungan tidak dapat diduga dg PASTI, tapi dapat
dianalisa atas dasar logika ilmiah Teori Probabilitas memberikan cara pengukuran KUANTITATIF ttg terjadinya suatu peristiwa Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
5
Ada 3 Konsep Probabilitas 1. Pendekatan Klasik 2. Pendekatan Frekuensi Relatif a) Newbold, P. (1995) dan Anderson
(2002) b) Walpole, RE. (1982)
3. Pendekatan Subyektif Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
6
3
7/27/2015
KONSEP PROBABILITA 1. Pendekatan Klasik : berbasis obyek-nya
Pendekatan ini menggunakan asumsi jika suatu percobaan memiliki n kemungkinan hasil, maka peluang masing-masing kejadian adalah 1/n. Contoh: Pelemparan sebuah dadu bermata 6 Percobaan : Pelemparan sebuah dadu Ruang Sampel : S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} Probabilita : Masing-masing kejadian munculnya mata dadu memiliki peluang sama, yaitu 1/6 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
7
KONSEP PROBABILITA 2. Pendekatan Frekuensi Relatif : eksperimen a. Newbold, P. (1995) dan Anderson (2002):
Jika NA merupakan banyaknya kejadian A muncul dalam suatu percobaan berulang sebanyak N, maka dengan konsep relative frequency, peluang bahwa A akan terjadi adalah
P ( A)
NA N
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
8
4
7/27/2015
KONSEP PROBABILITA
2. Pendekatan Frekuensi Relatif: (Lanjutan) b. Walpole, RE. (1982):
Bila suatu percobaan mempunyai N hasil percobaan yg berbeda, dan masing-masing mempunyai kemungkinan yg sama untuk terjadi, dan bila tepat n diantara hasil percobaan itu menyusun suatu kejadian A, maka peluang kejadian A adalah
n N
P (A )
p ( E ) lim
atau
n
m n
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
p ( E ) lim n
9
m n
x
1
2
3
4
5
6
m
166
169
165
167
169
164
m/n
166/1000
169/1000
165/1000
167/1000
169/1000
164/1000
Pada pelemparan dadu 1000 kali, m/n akan memiliki
tendensi/kecenderungan ke suatu NILAI KONSTAN (1/6) p(E) Probabilitas Statistik /Probabilitas Empiris. Bila n
maka Probabilitas empiris akan mendekati
probabilitas teoritis Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
10
5
7/27/2015
KONSEP PROBABILITA 3. Pendekatan Subyektif Contoh: Pemilihan calon Manajer Pemasaran di sebuah perusahaan berdasarkan keputusan Pimpinan perusahaan, umumnya menggunakan pendekatan ini. Misalkan A yang memiliki pengalaman dan prestasi kerja yang lebih baik daripada B, maka A akan diberikan peluang yang lebih besar dibandingkan B. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
11
Jadi, ...
Probabilitas dirumuskan sebagai RASIO atau PROPORSI atau PERBANDINGAN Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
12
6
7/27/2015
Variabel Random : Variation + able = berbeda/bervariasi + dapat, lawannya =
konstanta Variabel yg nilainya merup. suatu bilangan yg ditentukan oleh terjadinya hasil suatu percobaan Variabel yg secara teoritis dapat menerima sembarang nilai Terdiri atas : Variabel Diskrit bil. bulat, pencacahan, { 1, 2, 3 } Variabel Kontinu bil. pecahan, pengukuran, { 1 x 3 } Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
13
Diagram Venn & Ruang Sampel • Azas-azas Teori Kelompok : – Perumusan ttg Probabilitas Matematik menggunakan istilah & pengertian ttg Teori Kelompok = Teori Himpunan = Set Theory • Kelompok = set : – Kumpulan dari obyek, benda atau simbol yg dapat dibedakan dan diberi batasan/rumusan/definisi yg tegas – Definisi : Dorce, Mr. X Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
14
7
7/27/2015
Diagram Venn & Ruang Sampel Tiap obyek secara kolektif membentuk suatu kelompok
dinamakan UNSUR (ELEMENT). Sehingga tiap unsur merup. anggota dari kelompok tsb. Jika a merup. suatu obyek, sedangkan S adalah suatu Kelompok, maka :
a S a merup. satu unsur dari kel. S a S a bukan merup. satu unsur dari kel. S Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
15
Diagram Venn & Ruang Sampel Ada 3 jenis kelompok : 1. Kelompok yg TERBATAS / Finite Set, jika susunannya tertentu, dari awal sd akhir 2. Kelompok yg TIDAK TERBATAS / Infinite Set, jika susunannya tidak terbatas 3. Kelompok KOSONG/empty set/null set, jika tidak memiliki unsur atau Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
16
8
7/27/2015
Diagram Venn & Ruang Sampel Perincian ttg KELOMPOK • Cara DAFTAR, semua unsur diuraikan. mis. mata dadu S = { 1,2,3,4,5,6 } • Cara KAEDAH, dg menuliskan definisi atau syaratnya. mis. mata dadu S = { x : x adalah bil. bulat dan 1x6} Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
17
Diagram Venn & Ruang Sampel Contoh Bila S = { 1,2,3,4,5,6 } dan N merup, kelompok yg terdiri dari angka-angka kuadrat dari rumus S, maka N = { 1,4,9,16,25,36 } atau N = { x2 : x merup. unsur dari S } Jika HH = { a,i,u,e,o } maka HH = { x : x ialah huruf hidup/vokal dari 26 abjad } Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
18
9
7/27/2015
Diagram Venn & Ruang Sampel Kelompok & Sub-Kelompok : Keseluruhan obyek yg membentuk kelompok yg besar dan tetap = kelompok universil / universal set / populasi = disebut KELOMPOK saja Kelompok yg dipilih dan dibentuk dari kelompok universil = sub kelompok / sampel Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
19
Diagram Venn & Ruang Sampel
Kelompok & Sub-Kelompok : • Kelompok A merup. sub-kelompok B, bila setiap unsur dari A juga merupakan unsur dari B, dan dinyatakan sbg A B dan Kelompok Kosong sbg sub-kelompok dari tiap kelompok • Mis. { 2,4 } { 1,2,4 } { 1,3 } { x : x 1 } { 1,5 } { 1,5 } kelompok dpt merup. sub-kelompok dari dirinya sendiri. Bila kelompok A = kelompok B, maka A B dan B A = kelompok identik Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
20
10
7/27/2015
Unsur Sub-kelompok
• Bila n merup. bil. bulat positip, maka suatu
kelompok dg unsur sebanyak n, akan memiliki 2n sub-kelompok yg berbeda • n=1 21 = 2 {a}, {} • n=2 22 = 4 {a}, {b}, {a,b}, {} • n=3 23 = 8 {a}, {b}, {c}, {a,b}, {a,c}, {b,c}, {a,b,c}, {} Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
21
Diagram Venn & Ruang Sampel Interaksi Kelompok & Sub-Kelompok :
1. Komplemen atau yg bukan kel. tsb 2. Interseksi/Irisan 3. Gabungan/Union 4. Mutually Exclusive Events Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
22
11
7/27/2015
Interaksi Kelompok & Sub-Kelompok 1. Komplemen suatu kejadian Komplemen suatu kejadian A relatif terhadap S (semesta) adalah himpunan semua anggota S yang bukan anggota A, dilambangkan dengan Ac. Diagram Venn berikut mengilustrasikan Ac.
C A Haryoso AWicaksono, S.Si.,{M.M., x M.Kom. U- Pengantar : x Probabilitas A}
23
Interaksi Kelompok & Sub-Kelompok 2. Interseksi/Irisan dari 2 atau lebih kejadian Irisan dua kejadian A dan B dilambangkan dengan A B, adalah kejadian yang mengandung semua unsur persekutuan kejadian A dan B. Diagram Venn berikut mengilustrasikan A B. AB
A B { x : x A dan
x B }
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
24
12
7/27/2015
Interaksi Kelompok & Sub-Kelompok 3. Union/Gabungan dari 2 atau lebih kejadian Paduan dua kejadian A dan B, dilambangkan dengan A B, adalah kejadian yang mencakup semua unsur anggota A atau B atau keduanya. Diagram Venn berikut mengilustrasikan A B.
A B { x : x A atau
x B }
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
25
Interaksi Kelompok & Sub-Kelompok 4.
Kejadian yang saling meniadakan (Mutually Exclusive Events) adalah suatu kejadian yang meniadakan kejadian lain untuk muncul dalam suatu ruang contoh. A
B
S
A B Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
26
13
7/27/2015
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
27
Contoh : Jika U = 26 abjad alfabet, A = sub-kelompok huruf
vokal { a,i,u,e,o }, dan B = sub-kelompok 3 huruf pertama dari alfabet { a,b,c }. Tentukan : A c
A
B
Bc
B= AB=
A
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
28
14
7/27/2015
Contoh : Jika U = { 1,2,3,4,5,6,7 }, A = { 1,2,3 },
B = { 2,4,6 } & C = { 1,3,5,7 } Tentukan :
A
c
A
B
Bc Cc
B= AB=
A
C Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
29
Contoh : Sebuah
perusahaan industri menggolongkan pegawai A, B & C. Gol. A = pegawai yg rajin Gol. B = pegawai yg sehat Gol. C = pegawai yg berpendidikan dan mungkin saja seorang pegawai rajin, sehat dan berpendidikan. Dengan survei 100 orang. Berapa orang yang harus di PHK ? PHK = tidak rajin, tidak sehat & tidak berpendidikan. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
30
15
7/27/2015
Contoh : Hasil survei :
Golongan A B C A dan B A dan C B dan C A dan B dan C
Diagram Venn menggambarkan secara sistimatis jumlah pegawai yg termasuk ke dalam suatu golongan saja TANPA pencatatan rangkap
Jumlah pegawai 50 52 40 20 13 15 5
A
AB C
A BC
AB C
15
22
22
ABC A BC
8
5
A BC
10
AB C
17
C ? Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
Solusi :
ABC
Golongan A B C A dan B A dan C B dan C A dan B dan C
31
Jumlah pegawai 50 52 40 20 13 15 5
Solusi : ABC 1. AB C = 5 ABC 2. A B C = AB – ABC = 20 – 5 = 15 3. A BC = AC – ABC = 13 – 5 = 8 A ABC AB C A B C A BC AB C 4. = BC – = 15 – 5 = 10 A BC AB C 15 5. A B C = A – (ABC +AB C +A BC ) 22 22 ABC 6. = 50 – ( 5 + 15 + 8 ) = 22 A BC 5 A BC AB C ABC A B C A BC 8 10 7. =B– ( + + ) 8. ABC= 52 – ( 5 + 15 + 10 ) = 22 AB C 17 9. =C– ( + + ) ABC ? C 10. = 40 – ( 5 + 8 +Haryoso 10 ) Wicaksono, = 17 S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
B
B
32
16
7/27/2015
Ruang Sampel Bila tiap hasil suatu percobaan sesuai dg
salah satu unsur suatu kelompok, maka kelompok tsb Ruang Sampel Atau, semua kemungkinan hasil percobaan Termasuk, dalam KONDISI YG DIKETAHUI Harus ditentukan terlebih dahulu, sebelum menentukan nilai probabilitas Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
33
Ruang Sampel Sebuah ruang sampel S merup. sebuah
kelompok yg :
tiap unsur dari S menyatakan satu hasil
percobaan Tiap hasil percobaan harus sesuai dg satu dan hanya satu dari unsur S
Ruang sampel sangat khas, tergantung dari
obyek yang akan probabilitasnya
ditentukan
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
nilai
34
17
7/27/2015
Ruang Sampel Obyek Ruang Sampel : Uang Logam, bersisi 2 2keping K=kepala, E=ekor
1 keping RS = 21 = 2 {K, E} 2 keping RS = 22 = 4 {KK, KE, EK, EE} 3 keping RS = 23 = 8 {KKK, KKE, KEK,
KEE, EKK, EKE, EEK, EEE} 4 keping RS = 24 = 16 .........
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
35
Ruang Sampel
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
36
18
7/27/2015
Ruang Sampel : 52 kartu bridge
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
37
Ruang Sampel
Obyek Ruang Sampel : Dadu, bersisi 6 6keping 1 dadu RS = 61 = 6 2 dadu RS = 62 = 36 3 dadu RS = 63 = 216 Bila dadu MERAH & dadu PUTIH dilempar bersama, maka JUMLAH MATA DADU-nya mempunyai Ruang Sampel S = { 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 } x,y
1
2
3
4
5
6
1
(1,1)
(1,2)
(1,3)
(1,4)
(1,5)
(1,6)
2
(2,1)
(2,2)
(2,3)
(2,4)
(2,5)
(2,6)
3
(3,1)
(3,2)
(3,3)
(3,4)
(3,5)
(3,6)
4
(4,1)
(4,2)
(4,3)
(4,4)
(4,5)
(4,6)
5
(5,1)
(5,2)
(5,3)
(5,4)
(5,5)
(5,6)
6
(6,1)
(6,2)
(6,3)
(6,4)
(6,5)
(6,6)
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
38
19
7/27/2015
Ruang Sampel pelemparan 2 dadu tsb bisa ditulis :
Ruang Sampel
S = { (x,y) | 1 x 6 ; 1 y 6 } Maka : Ruang Sampel terdiri atas 36 titik sampel Probabilitas terwujudnya tiap titik sampel = 1/36 Contoh : Buktikan probabilitas x = y sebesar 1/6 Buktikan probabilitas y x + 3 sebesar 1/6 x,y
1
2
3
4
5
6
1
(1,1)
(1,2)
(1,3)
(1,4)
(1,5)
(1,6)
2
(2,1)
(2,2)
(2,3)
(2,4)
(2,5)
(2,6)
3
(3,1)
(3,2)
(3,3)
(3,4)
(3,5)
(3,6)
4
(4,1)
(4,2)
(4,3)
(4,4)
(4,5)
(4,6)
5
(5,1)
(5,2)
(5,3)
(5,4)
(5,5)
(5,6)
6
(6,1)
(6,2)
(6,3)
(6,4)
(6,5)
(6,6)
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
39
RS ATURAN PENGHITUNGAN Bila obyek masih sederhana (bisa diuraikan unsur-2-
nya), maka Ruang Sampel bisa di tentukan dari menguraikan unsur-2 Ruang Sampel-nya. Obyek sederhana, misal. mata uang & dadu Bila obyeknya lebih KOMPLEK, maka digunakan : ATURAN PENGHITUNGAN (COUNTING RULES) Terdiri : Kaidah penggandaan (Multiplication rule) Permutasi (seluruhnya, sebagian & berbeda) Kombinasi Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
40
20
7/27/2015
ATURAN PENGHITUNGAN 1. Kaidah penggandaan (Multiplication rule).
Bila suatu operasi dapat dilakukan dalam n1 cara, bila untuk setiap cara tersebut operasi kedua dapat dilakukan dalam n2 cara, bila untuk setiap pasangan dua cara yang pertama operasi ketiga bisa dilakukan dalam n3 cara, dan demikian seterusnya, maka k operasi dalam urutan tersebut dapat dilakukan dalam n1×n2×…×nk cara. – Dapat dijabarkan secara mudah dengan bantuan diagram pohon (tree diagram) Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
41
ATURAN PENGHITUNGAN CONTOH: INVESTASI BRADLEY
Bradley menginvestasikan uangnya pada 2 saham, yaitu Markley Oil dan Collins Mining. Bradley telah menghitung kemungkinan hasilnya selama 3 bulan dari sekarang. Berikut kemungkinannya :
Keuntungan (+)/kerugian (–) investasi dalam 3 bulan ($000) Markley Oil
Collins Mining
10
8
5
-2
0 -20 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
42
21
7/27/2015
ATURAN PENGHITUNGAN
Diagram Pohon Markley Oil (Stage 1)
Collins Mining (Stage 2) U n tu n g 8
$ 1 8 ,0 0 0 $ 8 ,0 0 0
U n tu n g 8
(5 , 8 )
U n tu n g
$ 1 3 ,0 0 0
R ugi 2
(5 , - 2 )
U n tu n g
$ 3 ,0 0 0
(0 , 8 )
U n tu n g
$ 8 ,0 0 0
(0 , - 2 )
R ugi
$ 2 ,0 0 0
U n tu n g 8
Im p a s R ugi 20
U n tu n g
(1 0 , - 2 ) U n tu n g
R ugi 2
U n tu n g 1 0
U n tu n g 5
(1 0 , 8 )
Hasil Percobaan
R ugi 2 U n tu n g 8
(-2 0 , 8 ) R u g i
$ 1 2 ,0 0 0
R ugi 2
(-2 0 , -2 ) R u g i
$ 2 2 ,0 0 0
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
43
ATURAN PENGHITUNGAN 2. Permutasi (berbeda sama & berbeda n & r-nya) :
Banyaknya permutasi akibat pengambilan r benda dari n benda yang berbeda adalah n Pr
dimana
n! (n r )!
n! = n.(n-1).(n-2) … (2).(1) (n-r)! = (n-r).(n-r-1).(n-r-2) … (2).(1) 0! = 1 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
44
22
7/27/2015
ATURAN PENGHITUNGAN
Contoh : Permutasi Seluruhnya : bila n = r Dalam berapa cara 3 buku A, B & C yg berbeda dapat diletakkan secara teratur di rak buku ? ABC,ACB,BAC,BCA,CAB,CBA 3
P3
3! 3! 1.2.3 6 (3 3)! 0! 1
Permutasi Sebagian : bila n > r Dalam berapa carakah 2 huruf yg berbeda dari kata “ l a u t “ dapat diatur atau dipilih dalam suatu urutan tertentu ? {l,a}, {l,u}, {l,t}, {a,l}, {a,u}, {a,t}, {u,l}, {u,a}, {u,t}, {t,l}, {t,a} & {t,u} 4
P2
4! 4! 2!.3.4 12 (4 2)! 2! 2!
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
45
ATURAN PENGHITUNGAN Contoh : Dua kupon lotere diambil dari 20 kupon untuk menentukan hadiah pertama dan kedua, maka banyaknya titik contoh [ruang sampel / sample space] adalah 20 P2
n! 20! 20! 18!.19.20 19.20 380 (n r )! (20 2)! 18! 18! Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
46
23
7/27/2015
ATURAN PENGHITUNGAN 3. Banyaknya permutasi yang berbeda dari n benda yang n1 diantaranya berjenis pertama, n2 berjenis kedua, …, nk berjenis ke-k adalah (n )! (n n ... n )! i
n !n !...n !
1
2
k
n !n !...n !
i 2 k 1 2 k Contoh: Banyak susunan yang berbeda bila kita ingin membuat sebuah rangkaian lampu hias yang terdiri dari 3 lampu merah, 4 kuning, dan 2 biru adalah
(3 4 2)! 9! 1260 3! . 4! . 2! 3!4!2! Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
47
ATURAN PENGHITUNGAN
4. Banyaknya kombinasi r benda dari n benda yang berbeda adalah
n n! C r n r r!( n r )!
Contoh: Jika dari 4 orang anggota partai X akan dipilih 2 orang untuk menjadi anggota suatu tim Pansus, maka banyaknya kombinasi adalah 4 4! 4! 2!.3.4 12 C 6 4 2 2 2 !.( 4 2 )! 2 !. 2 ! 2 !. 2 2 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
48
24
7/27/2015
ATURAN PENGHITUNGAN Contoh: Berapa jumlah kombinasi sebanyak 3 unsur yg diambil dari kelompok {a,b,c,d,e} ? 5 5! 5! 3!.4.5 20 3 5 C3 3!.(5 3)! 3!.2! 3!.1.2 2 10
{a,b,c}, {a,b,d}, {a,b,e}, {a,c,d}, {a,c,e}, {a,d,e}, {b,c,d}, {b,c,e}, {b,d,e}, {c,d,e} Probabilitas untuk memilih sebuah sampel yg terdiri dari 3 orang dari populasi yg terdiri 30 orang adalah : p (3 orang )
1 C3
30
1 1 1 1 1 30! 30! 27!.28.29.30 28.29.30 4060 3!.(30 3)! 3! . 27! 1.2.3 . 27! 1.2.3
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
49
Perhitungan dalam Probabilitas 1.Probabilitas suatu Peristiwa : Bila suatu percobaan dapat menimbulkan sejumlah n (ruang sampel) hasil yg berbeda & memiliki kesempatan terwujud yg sama (var. random), dan bila m (suatu kejadian tertentu) dari hasil diatas merup. peristiwa A, maka Probabilitas peristiwa A adalah : p( A)
m kejadian n seluruh
tertentu kejadian
kejadian ruang
Probabilitas peristiwa bukan A adalah : p( A) 1 p( A)
tertentu sampel
n m n
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
50
25
7/27/2015
Perhitungan dalam Probabilitas 1.Probabilitas suatu Peristiwa : Contoh : Sebutir dadu empat sisinya dicat MERAH, dua sisinya dicat PUTIH. Bila dadu dilempar sekali, maka : berapakah probabilitas muncul sisi MERAH ? berapakah probabilitas muncul sisi PUTIH ? Jawab : m merah 4 2 p ( merah ) 0 , 667 Prob (Merah) : n 6 3 Prob (Putih) :
atau
p ( putih )
m
putih
n
2 1 0 , 333 6 3
p ( putih ) 1 p ( putih ) 1 p ( merah ) 1 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
2 1 3 3 51
Perhitungan dalam Probabilitas 2.Peristiwa yg Eksklusif : tidak ada yg sama satu sama lain Bila A & B EKSKLUSIF secara Bersama dan merup. peristiwa, dalam sebuah ruang sampel terbatas, maka :
p( A B ) p( A) p(B ) dimana A B = dan p (A B) = 0 Mis. Sebutir dadu dilempar sekali, Berapakah probabilitas timbulnya mata dadu 1 ATAU mata dadu 5 ? Jawab : p (A B) = p (A) + p(B) = 1/6 + 1/6 = 1/3 Berapakah probabilitas timbulnya mata dadu 1 ATAU 3 ATAU 5 ATAU 6 ? 1/6 + 1/6 + 1/6 + 1/6 = 4/6 = 2/3 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
52
26
7/27/2015
Perhitungan dalam Probabilitas 3.Peristiwa yg BUKAN Eksklusif : ada yg sama/kembar Bila peristiwa A & B merup. suatu gabungan (union) dan TIDAK EKSKLUSIF secara bersama dan terdapat pada sebuah ruang sampel terbatas, maka :
p( A B ) p( A) p(B ) p( A B )
Contoh :
Kelompok brigade tempur sukarela, ½-nya adalah SUKARELAWAN & ½-nya adalah SUKARELAWATI. 20% dari SUKARELAWATI adalah MAHASISWI, dan 60% dari SUKARELAWAN adalah MAHASISWA. Bila dipilih secara random seorang dari brigade tsb, berapakah probabilitas seorang WANITA atau seorang Mahasiswa terpilih ? Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
53
Perhitungan dalam Probabilitas 3.Peristiwa yg BUKAN Eksklusif : Bila digambar Diagram Pohon-nya (Tree Diagram) :
N ½N Sukarelawan
60% Mahasiswa
40% bukan Mahasiswa
mahasiswa
½N Sukarelawati
20% Mahasiswi
80% bukan Mahasiswi
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
54
27
7/27/2015
Perhitungan dalam Probabilitas 3.Peristiwa yg BUKAN Eksklusif : Jawab : • Bila A = peristiwa WANITA terpilih = 0,5 SUKARELAWATI • Pengertian Mahasiswa PEREMPUAN & LAKI-LAKI. Bila B = peristiwa MAHASISWA terpilih ada 2 asal MAHASISWA = yg Perempuan + yg Laki-laki = (20% x ½) + (60% x ½) = 10% + 30% = 40% = 0,4 • Yang RANGKAP = p (AB) = 20% x ½ = 0,1 ada mahasiswi yg WANITA sekaligus Kuliah (mahasiswa). • Maka : A S p (A B) = p (A) + p(B) - p (A B) 0,4 0,1 0,3 = 0,5 + 0,4 – 0,1 = 0,8 N.
B
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
55
Perhitungan dalam Probabilitas 4.Peristiwa yg KOMPLIMENTER : _ Bila terdapat peristiwa A dan peristiwa_ A dalam _ _ bila A meliputi sebuah ruang sampel yg sama dan semua unsur _ kecuali A, maka A merup. peristiwa KOMPLIMENTER bagi A Notasi : p (A) = 1 – p(A) Contoh lihat Perhitungan no. 1 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
56
28
7/27/2015
Perhitungan dalam Probabilitas
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
57
Perhitungan dalam Probabilitas
5.Peristiwa yg INDEPENDEN : Bila dan hanya bila terjadi atau tidak terjadinya peristiwa PERTAMA, tidak mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya peristiwa KEDUA. Peristiwa Pertama TIDAK TERKAIT dengan peristiwa Kedua. Notasi : p (A B) = p (A) . p(B) Contoh : Pada pelemparan dua butir dadu MERAH & PUTIH, tentukan probabilitas DADU MERAH X 3 dan DADU PUTIH Y 5 ! Jawab : Siapkan Ruang Sampelnya tentukan P(X 3) tentukan P(Y 5) Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
58
29
7/27/2015
Perhitungan dalam Probabilitas 5.Peristiwa yg INDEPENDEN : Probabilitas dadu MERAH X 3 = 18/36 = 1/2 Probabilitas dadu PUTIH Y 5 = 12/36 = 1/3 x,y
1
2
3
4
5
6
1
(1,1)
(1,2)
(1,3)
(1,4)
(1,5)
(1,6)
2
(2,1)
(2,2)
(2,3)
(2,4)
(2,5)
(2,6)
3
(3,1)
(3,2)
(3,3)
(3,4)
(3,5)
(3,6)
4
(4,1)
(4,2)
(4,3)
(4,4)
(4,5)
(4,6)
5
(5,1)
(5,2)
(5,3)
(5,4)
(5,5)
(5,6)
6
(6,1)
(6,2)
(6,3)
(6,4)
(6,5)
(6,6)
p (A B) = p (A) . p(B) = 1/2 . 1/3 = 1/6 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
59
Perhitungan dalam Probabilitas
6.Probabilitas BERSYARAT : Probabilitas mengenai sebagian dari ruang sampel TERKADANG lebih penting dibandingkan seluruh dari ruang sampel Mempersempit Ruang Sampel Misal : Penderita JANTUNG KOTA BANDUNG RS HS. Daerah rawan KEBAKARAN KOTA BANDUNG Padat penduduk & industri Terdapat perbedaan pengertian antara probabilitas peristiwa dlm SUBKELOMPOK & probabilitas ruang sampel ASAL (kelompok) diperlukan syarat tambahan Probabilitas yg berhubungan dg peristiwa dalam sub-kelompok dinamakan PROBABILITAS BERSYARAT. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
60
30
7/27/2015
Perhitungan dalam Probabilitas 6.Probabilitas BERSYARAT : • Pada pelemparan dadu MERAH (x) & PUTIH (y), bila x + y < 4, berapakah probabilitas x = 1 ? 1. Hasil x + y < 4 B = {(1,1), (1,2), (2,1)} dari RS semula 36, dipersempit menjadi 3 saja. Dari RS = 3, hanya 2 dari 3 yg memenuhi x = 1 prob. x = 1 dengan syarat x + y < 4 = p(B) = 2/3. 2. Bila prob. x = 1 TANPA SYARAT x + y < 4 A = {(1,1), (1,2), (1,3), (1,4), (1,5), (1,6)} p(A) = 6/36 = 1/6 3. Interseksi (yg rangkap) antara peristiwa A & B = A B :
p(A) = 1/6 & p(B) = 3/36 p (A B) = 2/36 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
61
Perhitungan dalam Probabilitas 6.Probabilitas BERSYARAT : 4. Bila prob. peristiwa x = 1 dengan syarat peristiwa x+y<4 dinotasikan dg p(A|B) = 2/3, maka : p (A B) = p (B) . p (A|B) 2/36 = (3/36) . (2/3) atau : p(A B)
p(A | B)
p(B ) p(B A) p( A)
p(A B) p( A)
5. Bila probabilitas B dg syarat peristiwa A, maka : p ( B | Aperistiwa ) Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
62
31
7/27/2015
Variabel Random Definisi : Variabel = variatif + able = dapat bervariasi Random = acak, tidak beraturan, tidak diketahui Variabel yg nilainya merupakan suatu bilangan yg ditentukan oleh terjadinya hasil suatu percobaan Or, Outcomes of an experiment expressed numerically Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
63
Variabel Random Terdiri : V.R. diskrit/discrete : dinyatakan dg nilai-nilai atau harga-harga yg terbatas jumlahnya, atau dinyatakan dg bilangan bulat {-2, -1, 0, 1, 2} V.R. kontinu/continous : dinyatakan dg sembarang nilai atau harga-harga yg terdapat dalam suatu interval atau kelompok interval tertentu, atau dinyatakan dg bilangan pecahan {-2 x 2} Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
64
32
7/27/2015
Variabel Random DISKRIT Mis. : Histogram distribusi frekuensi relatif dari hasil pengukuran/observasi variabel random X yg DISKRIT dalam suatu percobaan sebanyak 100 kali, yg juga merup. DISTRIBUSI EMPIRIS
• Apa bedanya percobaan 100 dg 1000 kali ? – Bila n=100 ukuran histogram renggang – Bila n=1000 ukuran histogram lebih rapat – Bila n= mendekati kurva kontinu distribusi
teoritis
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
boredom = boring = bosan = jenuh
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
65
66
33
7/27/2015
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
67
Variabel Random DISKRIT Contoh : Distribusi frekuensi timbulnya JUMLAH MATA DADU sebagai hasil percobaan sebanyak 100 kali EKSPERIMEN Bagaimana bila dibandingkan dg frekuensi relatif TEORITIS kalau yg TEORITIS dirumuskan dari RUANG SAMPEL yg memenuhi. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
68
34
7/27/2015
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
69
Metode Eksperimen/Empiris
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
70
35
7/27/2015
Variabel Random DISKRIT Meskipun histogram frekuensi relatif TEORITIS tidak sama dg
yg EMPIRIS (eksperimen), tapi jika percobaan diulang sampai TAK HINGGA, maka frekuensi relatif EMPIRIS akan mendekati histogram TEORITIS-nya. Ada dua jenis Fungsi Probabilitas :
f (x) = 1
f (x) = p (X = x) ; f (x) 0 ;
F (x) = p (X x) ; lim F(x) = 1 untuk x ; lim F(x) = 0 untuk x Distribusi Kumulatif.
-
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
71
Variabel Random DISKRIT Dari Ruang Sampel : Pelemparan 2 dadu x,y
1
2
3
4
5
6
1
(1,1)
(1,2)
(1,3)
(1,4)
(1,5)
(1,6)
2
(2,1)
(2,2)
(2,3)
(2,4)
(2,5)
(2,6)
3
(3,1)
(3,2)
(3,3)
(3,4)
(3,5)
(3,6)
4
(4,1)
(4,2)
(4,3)
(4,4)
(4,5)
(4,6)
5
(5,1)
(5,2)
(5,3)
(5,4)
(5,5)
(5,6)
6
(6,1)
(6,2)
(6,3)
(6,4)
(6,5)
(6,6)
Ruang Sampel di atas : S = { (x,y) | 1 x 6 ; 1 y 6 } Fungsi probabilitas Jumlah Mata Dadu, X= 2, 3, ..., 12. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
72
36
7/27/2015
VR Diskrit Jika X menyatakan variabel random yang harganya bagi
sembarang unsur dalam S (ruang sampel) ialah JUMLAH mata dadu dari sepasang dadu dalam percobaan maka fungsi probabilitas f(x) adalah : f(x) = p( X = x ) ; f(x) 0 ; f(x) = 1. Dalam pengambilan keputusan, selain X = x, juga probabilitas X x atau X x. Maka probabilitas untuk X 100 atau X 100 dinyatakan dg : F(100) = p( X 100 ) atau F(100) = p( X 100 ). F (x) = fungsi probabilitas kumulatif Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
73
Variabel Random DISKRIT
Tentukan : ada perbedaan antara f(x) & F(x) f(5) = f(7) = F(3) = F(6) = Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
74
37
7/27/2015
Variabel Random DISKRIT
Metode Teoritis Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
75
Variabel Random DISKRIT
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
76
38
7/27/2015
Variabel Random DISKRIT
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
77
Rata-rata & Standart Deviasi untuk VR Diskrit
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
78
39
7/27/2015
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
79
Contoh : Tentukan Rata-rata & Standart Deviasi untuk Jumlah Mata Dadu
yg timbul sebagai hasil pelemparan sepasang dadu.
ܴܽ ܽݐെ ߤܽݐܽݎ ଷ
~~ Statistik Probabilitas~~
ହ ଷ
ସ ଷ
ଵ ଷ
ଷ ଷ
ଶ ଷ
ଷ ଷ ଶ ଷ
ସ ଷ ଵ ଷ
7
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
ହ ଷ 80
40
7/27/2015
Contoh :
ܸܽߪ(݅ݏ݊ܽ݅ݎଶ) :
ଵ ଶ ଷ + (3 − 7)ଶ. + (4 − 7)ଶ. + ଷ ଷ ଷ ହ ହ (6 − 7)ଶ. + (7 − 7)ଶ. + (8 − 7)ଶ. + ଷ ଷ ଷ ଵ ଶ ଷ ଶ ଶ (10 − 7) . + (11 − 7) . + (12 − 7)ଶ. = 5.833 ଷ ଷ ଷ
ߪଶ ൌ ȭሺݔെߤሻଶǤ݂ ݔ = (2 − 7)ଶ. ସ + ଷ ସ 7)ଶ. + ଷ
(5 − 7)ଶ. (9 −
Maka, Standart Deviasi = = VAR = (5.833) = 2.415 Xi
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Jumlah
f(xi)
1/36
2/36
3/36
4/36
5/36
6/36
5/36
4/36
3/36
2/36
1/36
1
Xi . f(xi)
2/36
6/36 12/36 20/36 30/36 1 6/36 1 4/36
30/36 22/36 12/36
7
2
(Xi - m) . f(xi) 0.694 0.889 0.750 0.444 0.139
0
1
0.139 0.444 0.750 0.889 0.694
5.833
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
Contoh : Jika 4 (empat) keping uang logam di lempar, berapakah rata-rata & standar deviasi munculnya K (kepala) ? Uang Logam mempunyai 2 sisi (Kepala & Ekor) Fungsi Probabilitas :
81
KKKK
KEKK
EKKK
EEKK
KKKE
KEKE
EKKE
EEKE
KKEK
KEEK
EKEK
EEEK
KKEE
KEEE
EKEE
EEEE
Xi
0
1
2
3
4
Jumlah
f(xi)
1/16
4/16
6/16
4/16
1/16
1.00
X i . f(xi)
0
4/16
12/16
12/16
4/16
2.00
0.250
0.250
0
0.250
0.250
1.00
2
(X i - m) . f(xi)
ܴܽ ܽݐെ ߤ ܽݐܽݎൌ ȭݔǤ݂ ݔ = 2.00 ܸܽߪ݅ݏ݊ܽ݅ݎଶ = 1.00 Maka, Standart Deviasi = = VAR = (1.00) = 1.00
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
82
41
7/27/2015
Harapan Matematis Bila peristiwa A1, A2, A3, ..., Ak merupakan peristiwa
independen yg lengkap terbatas, sedangkan p1, p2, p3, ..., pk merupakan probabilitas terjadinya masing-2 peristiwa di atas. Maka, andaikan seseorang memenangkan sejumlah uang U1 bila peristiwa A1 , uang U2 bila peristiwa A2 , dst. terjadi maka : Harapan Matematis memperoleh kemenangan A(U) :
A(U) = U1.p1 + U2.p2 + ... + Uk.pk
Diterapkan dalam pertaruhan (konsep judi) & asuransi Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
83
Harapan Matematis [contoh] Pada permainan judi/taruhan/games of chance pelemparan 2 (dua) uang logam dilakukan oleh si X & Y. Si X akan menerima sejumlah uang dari Y. X akan menerima : Rp 1,000,- bila hasil pelemparan memperoleh 2K. Rp 500,- bila hasil pelemparan memperoleh 1K. Rp 0,- bila hasil pelemparan TIDAK memperoleh K (0K). Berapakah yg harus dibayar oleh X kepada Y untuk setiap permainan agar taruhan dikatakan seimbang ?
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
84
42
7/27/2015
Harapan Matematis [contoh] Pada permainan judi/taruhan/games of chance pelemparan 2 (dua) uang logam dilakukan oleh si X & Y. Si X akan menerima sejumlah uang dari Y. X akan menerima : Rp 1,000,- bila hasil pelemparan memperoleh 2K. Rp 500,- bila hasil pelemparan memperoleh 1K. Rp 0,- bila hasil pelemparan TIDAK memperoleh K (0K). Berapakah yg harus dibayar oleh X kepada Y untuk setiap permainan agar taruhan dikatakan seimbang ? Soal di atas memiliki 3 peristiwa : Pelemparan 2 keping Uang Logam : KK
2K --> 1 peristiwa dari 4 peristiwa = 1/4 --> Rp 1,000,-
KE
1K --> 1 peristiwa dari 4 peristiwa = 1/4
EK
1K --> 1 peristiwa dari 4 peristiwa = 1/4
EE
0K --> 1 peristiwa dari 4 peristiwa = 1/4 --> Rp 0,- (kalah)
--> Rp 500,-
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
85
Harapan Matematis [contoh] Soal di atas memiliki 3 peristiwa : Pelemparan 2 keping Uang Logam : Xi
0
1
2
Jumlah
f(xi) = pk
1/4
2/4
1/4
1
Uk
0
500
1000
1500
U k . pk
0
250
250
500
Kemenangan rata-rata tiap permainan (nilai taruhan tiap pengundian) :
A(U) = U1.p1 + U2.p2 + U3.p3 = Rp. 500,Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
86
43
7/27/2015
Harapan Matematis [contoh] Pada Jasa Asuransi, dari tabel Mortalita diketahui bahwa seseorang usia 25 tahun dapat hidup selama setahun adalah 0.992 (992/1000), yang berarti probabilitas mortalitanya (kematiannya) adalah 0.008 (8/1000). Bila perusahaan asuransi akan menjual Polis kepada seseorang usia 25 tahun untuk jangka waktu setahun dg Premi Rp 10,000,- Berapakah keuntungan dari perusahaan asuransi tsb ? Dengan polis asuransi sebesar Rp 1,000,000,Ada 2 peristiwa : [Prob.Kecil x UangBesar] vs [Prob.Besar x UangKecil] Peristiwa pertama/meninggal dalam setahun p1 = 0.008 Peristiwa kedua/tidak meninggal dalam setahun p2 = 0.992 Peristiwa pertama mengeluarkan uang U1 = - (1,000,000-10,000) = 990,000 Peristiwa kedua menerima uang U2 = + 10,000 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
87
Harapan Matematis [contoh]
Pada Jasa Asuransi, dari tabel Mortalita diketahui bahwa seseorang usia 25 tahun dapat hidup selama setahun adalah 0.992 (992/1000), yang berarti probabilitas mortalitanya (kematiannya) adalah 0.008 (8/1000). Bila perusahaan asuransi akan menjual Polis kepada seseorang usia 25 tahun untuk jangka waktu setahun dg Premi Rp 10,000,- Berapakah keuntungan dari perusahaan asuransi tsb ? Dengan polis asuransi sebesar Rp 1,000,000,Maka harapan matematisnya : A(U) = U1.p1 + U2.p2 = [- 990,000 x 0.008 ] + [10,000 x 0,992] = 2,000,dan selama positip, pihak asuransi memperoleh keuntungan. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
masih 88
44
7/27/2015
Konsep Integral
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
89
Konsep Integral
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
90
45
7/27/2015
Konsep Integral
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
91
Konsep Integral
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
92
46
7/27/2015
Konsep Integral
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
93
Variabel Random Kontinu Pengukuran-2
berat badan, panjang, diameter, dsb, dinyatakan dg variabel kontinu. Variabel kontinu menyatakan sembarang nilai dalam suatu interval. Fungsinya dinamakan Fungsi Kepadatan Probabilitas (probability density function). Jika X merupakan variabel random kontinu yg bernilai - ~ s/d + ~ maka Fungsi Kepadatan yang menggambarkan probabilitas X dalam interval a s/d b dimana a b ialah : Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
94
47
7/27/2015
V.R. Kontinu – Contoh #1 Variabel random X memiliki Fungsi Kepadatan sbb. : ݂ ݔൌ ͲǢ ݔ ʹ
݂ ݔൌ
ଵ . ଵ଼
͵ ʹǤ ݔǢʹ ൏ ݔ൏ Ͷ
݂ ݔൌ ͲǢ ݔ Ͷ
Jika x = 2 dan x’ = 3, berapakah p( x < X < x’ ) atau berapakah p ( a < X
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
V.R. Kontinu – Contoh #1 x
f(x)
1
2,00
0,3889
2
2,10
0,4000
3
2,20
0,4111
4
2,30
0,4222
5
2,40
0,4333
6
2,50
0,4444
7
2,60
0,4556
8
2,70
0,4667
9
2,80
0,4778
10
2,90
0,4889
11
3,00
0,5000
12
3,10
0,5111
13
3,20
0,5222
14
3,30
0,5333
15
3,40
0,5444
16
3,50
0,5556
17
3,60
0,5667
18
3,70
0,5778
19
3,80
0,5889
20
3,90
0,6000
21
4,00
0,6111
f ( x)
1 .(3 2.x ) 18
.7
.6
.5 Luas Segitiga=½ x alas x tinggi = ½ x 1 x 0,1111 = 0,0556 0.1111
.4
VAR00002
no
Luas Total = L.Segitiga + L.Persegi Panjang = 0,0566 + 0,3889 = 0,4445 = 4/9 Luas Persegi Panjang = panjang x lebar = 1 x 0,3889 = 0,3889
0.3889
.3 1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
4.5
VAR00001
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
95
96
48
7/27/2015
V.R. Kontinu – Contoh #2 Variabel random X memiliki Fungsi Kepadatan sbb. : ݂ ݔൌ ʹǤݔǢͲ ൏ ݔ൏ ͳ ݂ ݔൌ ͲǢ݈ܽ݅݊݊ܽݕǤ ଵ ଶ
a. Berapakah ሺ ൏ ܺ ൏ ଵ ଶ
b. Berapakah ሺെ ൏ ܺ Jawab : a.
ଵ ଶ
b. −
൏ܺ൏ ଵ ଶ
ଷ ସ
<ܺ<
య ర భ మ
ଷ )? ସ ଵ ൏ ) ଶ
?
= ∫ ʹǤ ݔ݀ݔൌ
ଵ ଶ
భ మ భ ି మ
ହ ଵ
భ
ଵ ସ
= ∫ 2. ି∫ = ݔ݀ ݔభ 2. ݔ݀ ݔ+ ∫మ 2. = ݔ݀ ݔ0 + = మ
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
ଵ ସ
97
V.R. Kontinu – Contoh #2 Grafik f(x) = 2.x. No
x
f(x)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70 0.75 0.80 0.85 0.90 0.95 1.00
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80 1.90 2.00
Luas Segitiga = = ½ x alas x tinggi = ½ x ¼ x ½ = 1/16
Luas Total = = L.Segitiga + L.Persegi Panjang = 1/16 + 4/16 = 5/16
Luas Persegi Panjang = = panjang x lebar = 1 x ¼ = ¼ = 4/16
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
98
49
7/27/2015
V.R. Kontinu – Contoh #2 Grafik f(x) = 2.x. No
x
f(x)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70 0.75 0.80 0.85 0.90 0.95 1.00
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80 1.90 2.00
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
99
VRK – Rata-rata & Standart Deviasi
#1
#2
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
100
50
7/27/2015
VRK – Rata-rata & Standart Deviasi Variabel random X memiliki fungsi kepadatan probabilitas sbb. : ݂ ݔൌ ͲǢ ݔ Ͳ ݂ ݔൌ
ଷ ଼
Ǥሺ ݔെ ʹሻଶǢͲ ൏ ݔ൏ 2
݂ ݔൌ ͲǢ ݔ ʹ
Tentukan Rata-rata, Varians & Standart Deviasi-nya ! Jawab :
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
101
VRK – Rata-rata & Standart Deviasi Jawab :
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
102
51
7/27/2015
VRK – Rata-rata & Standart Deviasi Jawab :
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
103
Info UAS & TUGAS PraUAS UAS boleh OpenBook, waktu 80-90 menit, Perhitungan
&/ Teoritis, materi : Probabilitas s/d Dist.Kontinu Soal Tugas PraUAS : di PUSTAKA-MAYA di folder:
192.168.1.10 - /ebook/1_MK_DASAR/STATISTIK DASAR & STAT EKO BISNIS 1/Haryoso_Wicaksono/3_Stat.Dasar STMIK pra UAS/ Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
104
52
7/27/2015
~~ Statistik Probabilitas~~
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
105
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
106
53
7/27/2015
Microsoft Mathematic - V.R. Kontinu – Contoh #1
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. - Pengantar Probabilitas
~~ Statistik Probabilitas~~
107
54