YAYASAN BUDDHA TZU CHI WIYATA
Early Childhood and Primary
Primary School Newsletter this issue Welcome Remarks P.2 Indonesia Cultural Week P.3 Congratulations to our students P.7 Football Friendly Match P.9 Jersey Design Competition P.10 Teachers Day P.11 Ada Yang Baru Di Sekolah P.12 Students Article P.13 Students Q&A: P.14 Students Art P.16 Mother’s Day P.17
Japan Foundation Drawing Competition Kanasya Muklis – 2nd winner
Dear parents and guardians, It is a joy for me to write again in this edition of Term 2 Newsletter AY 2015 – 2016. As years gone by, I am happy to witness the children’s growth and development. This term alone, so many exciting events have taken place. All those events and activities were carefully designed to meet the learners’ needs as well as enriching their experiences.
From the PE department, we are glad that we now have our own soccer team. Through careful selection process, boys and girls ranging from P1 to P4 are trained every Monday to enhance their football skills. We had our first friendly match with Springfield School last Saturday, November 28, 2015. Despite of the enthusiasm and the spirit of Tzu Chi School children, we lost in this friendly match. Nevertheless, this provided good exposure for the children as well as boosting their motivation to practice even harder. To build children’s stamina, we have also been doing morning exercise for all children separated by levels every morning in our open field. This is to give them opportunity to exercise their muscles as well as exposure to morning sunshine. Led by our PE teachers, all children and teachers participate in this exercise with a smiling face. Without them realizing, they do not only exercise their body muscles but also their face muscle too. I could say that this term is a very busy yet fruitful term for the school. We enrich the students’ knowledge of Indonesian Culture through our Indonesian Cultural Week event. Academically, children participated in ICAS to test and benchmark their skills in Mathematics, Science and English. Children also joined HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) to benchmark their ability in Chinese Language. Even in our first year of joining ICAS, I am happy to see 25 children were presented with distinction award from ICAS and 3 children with high distinction. Not to mention that 2 of our students (Roderich Utomo and Jovina Effendy) were given the honour of receiving medals from ICAS. In HSK, 10 children were successful in attaining perfect scores. This is a significant improvement compared to our achievement last year where only 3 children achieved perfect score. In a drawing competition held by The Japan Foundation, our student (Kanasya Muklis) also became the runner up with her drawing. In Pekan Olah Raga Provinsi Jakarta 2015, our students also participated in Wushu and we are delighted to see Rhyan Masli bringing home the gold medal and Josh Tiesto Tanto for receiving the silver medal. Those are events held outside the school. Internally, we encourage children from P1 and P2 to participate in Chinese Pinyin Competition and for P3 and above they participated in Jersey Design Competition. For details, you may browse through this edition of Newsletter to see their pictures. In short, I believe Tzu Chi School has many talents and it is our job as parents and educators to help them maximize their full potentials. To wrap up this term, we have our Filial Piety Day as our culminating event. This is to emphasize that children’s development in their cognitive, physical, aesthetic, social are important but all of those need to be supported by strong core values of gratitude, respect and love. Through this event, children are led to show their appreciation to parents who have been taking care of them. This is also to emphasize the value of filial piety as a basis of all good deeds. Thank you for all your support. Enjoy reading this newsletter and I hope you have a well – rested Term 3 Break. Merry Christmas and I will see you again in January 2016. Warm greetings,
Caroline Widjanarko
2
Indonesian Cultural Day
Sekolah Tzu Chi selalu mengadakan “Indonesian Cultural Day” setiap tahunnya. Selain memperkenalkan berbagai macam kebudayaan yang berasal dari Indonesia, acara ini juga diharapkan dapat memupuk jiwa nasionalisme para peserta didik. Seperti yang kita rasakan saat ini, era globalisasi dan pengaruh budaya asing dapat mengakibatkan rasa cinta tanah air anak Indonesia pun berkurang. Oleh karena itu, dengan mengenal betapa kayanya kebudayaan bangsa Indonesia diharapkan peserta didik di sekolah Tzu Chi tetap bangga menjadi putra dan putri Indonesia yang ingin maju dan mampu bersaing dengan negara-negara lain.
Indonesian Cultural Day yang diadakan di SD Tzu Chi Pantai Indah Kapuk pada tanggal 28-30 Oktober 2015 yang lalu mengadakan beberapa kegiatan yang menambah wawasan dan ilmu pengetahuan para siswa tentang Indonesia, di antaranya adalah : mendengarkan dongeng/cerita anak, kuis cerdas cermat, memasak masakan tradisional Indonesia, menyanyikan lagu dan menarikan lagu daerah. Pada hari Rabu (28 Oktober 2015) dan Kamis (29 Oktober 2015), para guru dan siswa disambut oleh student monitor yang mengenakan baju adat tradisional dari DKI Jakarta, Sumatera Barat, dan Kalimantan Timur. Mereka adalah Bunga (P3 Kindness), Jennifer (P4 Harmony), Calista (P3 Respect), Nicholas (P3 Harmony), Ethan (P4 Respect), dan Danathan (P4 Joy). Beberapa guru juga mengenakan kain ulos dari Sumatera Utara untuk menyambut semua keluarga Tzu Chi pagi itu. Hal ini tentu saja menambah semaraknya Indonesian Cultural Day tahun ini. Lobby sekolah juga dihiasi bendera merah putih yang menjadi kebanggaan kita. Lagu daerah dari berbagai provinsi di Indonesia juga dapat kita dengarkan pagi itu, sebelum proses belajar mengajar di mulai, sedangkan ketika makan siang, musik instrumental dari pulau Jawa dan Bali dapat kita dengarkan siang itu. “Rasanya seperti makan di restoran Sunda dan restoran Bali, miss!” kata beberapa siswa. Selain itu, guru Bahasa Indonesia dan beberapa siswa membacakan cerita rakyat tentang “Timun Emas, Telaga Warna, dan Malin Kundang” selama snack time berlangsung melalui “Indonesian Broadcast”. Para siswa sangat bersemangat mendengarkan cerita tersebut, karena di puncak acara pada hari Jumat, 30 Oktober 2015, panitia akan memberikan hadiah bagi siswa yang bisa menjawab pertanyaan tentang cerita yang mereka telah dengarkan.
Di puncak acara Indonesian Cultural Week, semua siswa dan guru-guru mengenakan baju batik. Hari itu begitu berbeda tanpa mengenakan seragam. Baik guru dan siswa terlihat antusias mengenakan baju batik yang menjadi kebanggaan negara Indonesia, yang terkenal sampai ke mancanegara. Di pagi hari, siswa kelas 1
3
dan 2 SD Tzu Chi mendengarkan sebuah cerita dari seorang pendongeng yang diundang oleh panitia. Cerita itu memiliki pesan moral yang baik untuk anak-anak untuk dicontoh dalam kehidupan sehari-hari. Teriakan dan tawa anak-anak pagi itu menunjukkan bahwa mereka senang sekali mendengarkan cerita tersebut. Bapak pendongeng sangat atraktif dalam menceritakan ceritanya. Di akhir sesi, bapak pendongeng memberi beberapa pertanyaan untuk dijawab, bagi siswa yang bisa menjawab pertanyaan tersebut, maka panitia akan memberikan sebuah hadiah.
Di tempat yang berbeda, seluruh siswa kelas 5 mengikuti kegiatan kuis cerdas cermat yang dibawakan oleh Ms. Berthy dan Ms. Erna. Pertanyaan yang ditanyakan berupa pengetahuan umum tentang Indonesia dan pelajaran PKn dan IPS yang telah dipelajari pada triwulan sebelumnya. Para siswa sangat bersemangat menjawab pertanyaan dengan cepat agar memenangkan pertandingan. Kelas P5 Joy akhirnya memenangkan kuis yang sangat ketat persaingannya. Sebelum seluruh siswa naik ke lantai 5 untuk menyaksikan beberapa penampilan dari kelas P4, ada beberapa kelas yang sudah dijadwalkan untuk membuat Class Project mereka. Untuk kelas 1 dan 2, mereka mewarnai beberapa gambar yang telah disediakan oleh panitia tentang rumah adat dan pakaian tradisional dari berbagai macam propinsi yang ada di Indonesia. Kelas 3 dan 4 mendekorasi informasi yang telah mereka bawa tentang salah satu propinsi yang telah ditentukan di atas kertas karton yang besar. Sedangkan, kelas 5 dan 6 mendekorasi informasi yang telah mereka bawa dengan bertemakan “Mengapa Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia”. Jauh hari sebelumnya, guru Bahasa Indonesia masing-masing kelas 3-6 telah menginformasikan terlebih dahulu untuk mencari informasi dan membawa informasi tersebut ke sekolah. Pemenang Class Project tahun ini adalah : P1 Compassion, P2 Love, P3 Compassion, P4 Harmony, P5 Joy, dan P6 Respect. “Selamat buat para pemenang, terus berkarya dan bangga menjadi anak Indonesia!” P6 Respect dan P6 Grateful juga memasak “Mie Goreng Jawa”, mereka sangat berhati-hati dalam memasak karena memang tidak terbiasa memasak di rumah. Tapi sekarang, mereka menjadi tahu bagaimana cara memasak mie goreng Jawa.
4
Pada pukul 11.05, seluruh kelas berkumpul di lantai 5 untuk melihat beberapa penampilan dari kelas P4 Love, P4 Joy, P4 Respect dan P4 Grateful. Sebelum acara dimulai, MC membuka acara dengan menampilkan sebuah pidato tentang profil negara Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan kebudayaannya. Setelah itu, Ms. Caroline sebagai kepala sekolah juga memberikan beberapa nasihat kepada para siswa agar selalu melestarikan kebudayaan Indonesia dan menjadi anak Indonesia yang berbakti bagi bangsa dan negara. Anakanak diharapkan dapat melakukan sikap dan perilaku yang baik di sekolah, di rumah, dan di lingkungan masyarakat.
Penampilan pertama pada waktu itu adalah penampilan dari kelas P4 Respect, menyanyikan lagu “Tanah Airku” yang diiringi oleh beberapa penari dan seorang penyanyi. Mereka menyanyikan lagu “Tanah Airku” dengan bersemangat sambil mengibarkan bendera merah putih yang ada di tangan mereka. Para penonton juga dapat menyanyikan lagu ini karena lirik lagu dapat dilihat pada layar. Selanjutnya, kelas P4 Grateful menyanyikan lagu “Indonesia Pusaka”. Mereka juga bernyanyi dengan suara yang lantang dan bersemangat.
Penampilan berikutnya adalah tarian tradisional yang dibawakan oleh P4 Joy. Mereka menarikan lagu “Ampar-ampar Pisang” dari Kalimantan Selatan. Mereka menarikan tarian ini dengan sangat lincah dan percaya diri. Dengan memperkenalkan tarian dari daerah, diharapkan para siswa yang hidup di kota besar mempunyai ketertarikan untuk mencoba tarian tradisional ini guna melestarikan kebudayaan Indonesia. Setelah itu, P4 Love menampilkan tarian “Tortor” dari Sumatera Utara, lengkap dengan pakaian tradisionalnya yaitu kain ulos. Anak-anak P4 Love menarikan tari Tortor dengan sangat baik dan kompak, meskipun tersenyumsenyum malu tapi terlihat bahwa mereka senang sekali menarikan tarian daerah yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya.
5
Regina (P2 Grateful) dan Felice (P5 Kindness) juga membacakan puisi tentang “Indonesia” dan “Pahlawan” di acara puncak. Mereka membacakan puisi dengan berani di depan para penonton. Kemudian, kuis tentang cerita rakyat yang telah dibacakan pun dimulai. Para siswa antusias sekali mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan yang dibacakan oleh Ms. Yuanita dan Ms. Evelyn selaku MC. Siswa yang masih mengingat cerita yang telah dibacakan pun dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan mendapatkan hadiah dari panitia.
Sebagai penutup acara, seluruh guru dan siswa melakukan senam “Maumere” yang berasal dari Makassar. Senam ini sedang disenangi oleh masyarakat Indonesia saat ini. Senam ini dipimpin oleh beberapa guru di atas panggung, para siswa juga diundang naik ke atas panggung dan melakukan senam bersama-sama. Setelah acara selesai, semua kelas berfoto di depan panggung dan kembali ke kelas masing-masing untuk makan siang. Setelah makan siang, semua kelas melanjutkan Class Project mereka yang belum selesai didekorasi. Para juri pun tak lama masuk dari kelas satu ke kelas berikutnya secara bergantian untuk menilai hasil kerja anak-anak.
Para guru juga melakukan foto sesi bersama setelah rapat mingguan dengan menggunakan baju batik. Semua guru tampak rapi dan elegan dengan batik yang mereka kenakan. Acara Indonesian Cultural Week tahun ini pun berakhir dengan meriah dan penuh suka cita. Semoga acara ini membawa makna yang positif bagi kehidupan anak-anak penerus bangsa. “Kalau bukan kita yang memperkenalkan dan dimulai sejak dini, siapa lagi yang akan melestarikan kebudayaan bangsa kita kepada anak-anak peserta didik. Mari bersama kita perkenalkan anak-anak kita dengan kebudayaan Indonesia!” Gan En (Ms. Eka Suryani, Indonesian Studies HoD).
6
Tzu Chi Primary School Awardees by: Pia Padilla
Tzu Chi Primary School would like to congratulate the following students for the honour they have brought the school in the following competitions: ICAS
2015 Exams Jovina Effendy – Bronze Medal for Science Year 3 Roderich Utomo – Silver Medal for Science Year 3 Distinction in ICAS Mathematics and Science –Siena Avalo, Philip A. Tristan, Adreian A. Djojohadi, Aurelia Alanza, Aoniya Colynn. Distinction in ICAS Science – Wendy Handrian, Rakeisha Heidi Liem, Cady Lee, Orlando Wilbert C. U, Aldrian Reis Louwren, Joel S, Ricardo Sariputra, Nicole Blythe Sentosa, Chelsea Willis, Willetta Clariscia Zen, Angelica Lionny. Distinction in ICAS Math – Jovina Effendy, Pranasha Amabella Jo, Roderich Utomo, Roddric Limbert, Josephine Tedjaseputeri, Kaylee Jade You, Sabrina, Christopher A. Supriyadi, Ericko F. Agatha, Giselle Levine Wijaya, Theodore Tedjaseputera.
American Mathematics Olympiad Gold award – Siena Avalo
Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) Test Level 2/ Level 3 full marker –
Carlson Sasmita, Gho Rita Gozaly, Hillary Lim, Nicolyn, Avrielle Genevieve C. Chen, Kevin Gautama Yacub, Chen Xin Yu, Marchieto Arfayo, Ryan Suwandi, Wendy Handrian.
7
P1-P2 PINYIN competition Primary 1 1st place – Shelicia Chen 2nd place – Richard Tan 3rd place – Fiona Hartono Primary 2 1st place – Christine 2nd place – Belinda Latief 3rd place – Abigail Hartono
Jersey Design Competition 1st place – Aoniya Colynn 2nd place – Amanda Tara 3rd place – Ludovicus A. W.
Chinese Article on Newspaper Primary 4 – Marvelyn, Felice, Helena. Primary 5 – Nelson, Agatha Cynthia Prayugoh, Lynette, Kezia, Howard, Celine, Angelmeylie, Janice. Primary 6 – Jacquelyn, Michelle, Jessica P., Chelsy, Tiffany, Theodore, Catherine M.
Japan Foundation Drawing Competition Kanasya Muklis – 2nd winner
Wushu Rhyan Masli – Gold Medal in PORPROV VII DKI JAKARTA Josh Tiesto Tanto –Silver Medal in PORPROV VII DKI JAKARTA
Though we are a new school we have many smart and talented students, who with continuous guidance and support will surely shine even brighter in the future. Once again, our congratulations to the following students for bringing pride to the Tzu Chi name.
8
-
TIM SEPAKBOLA SEKOLAH TZU CHI PIK Tahun ajaran 2015/2016, SD Tzu Chi mulai membentuk tim sepak bola untuk kategori U8 (P1-P2) & U10 (P3-P4). Pembentukan tim dimulai dengan tahapan seleksi di bulan Oktober. Setelah proses seleksi, akhirnya terpilihlah anggota tim sepak bola SD Tzu Chi untuk kategori U8 (P1-P2) sebanyak 25 siswa dan untuk kategori U10 (P3-P4) sebanyak 27 orang. Tujuan pembentukan tim ini adalah untuk mempersiapkan tim sepak bola SD Tzu Chi dalam mengikuti turnamen atau kejuaraan yang sewaktu-waktu akan digelar untuk pertandingan antar sekolah di Jakarta. Untuk sementara ini, latihan dilakukan sebanyak 1 kali saja dalam seminggu, yaitu setiap hari Senin pada pukul 14.45 – 16.15. Latihan perdana dilakukan pada tanggal 2 November 2015, anak-anak sangat antusias dalam mengikuti latihan. Mereka berlatih teknik dasar bermain sepak bola seperti passing, dribbling, shooting, agilty dan endurance. Beberapa pemain telah menunjukkan potensi yang sangat baik dalam bermain sepak bola. Setelah berlatih sebanyak 5 kali, akhirnya tim sepak bola SD Tzu chi berkesempatan untuk melakukan pertandingan persahabatan pertamakalinya melawan Sekolah Springfield pada tanggal 28 November 2015 di stadion SMP Tzu Chi. Tim sepak bola U8 SD Tzu Chi tidak berhasil memenangkan pertandingan, dengan perolehan angka 1 untuk SD Tzu Chi dan 8 untuk tim sekolah Springfield. Tim sepak bola U10 SD Tzu Chi juga tidak berhasil memenangkan pertandingan, dengan perolehan yang tidak terlalu jauh, 4 untuk SD Tzu Chi dan 6 untuk tim Springfield. Meskipun tim sepak bola SD Tzu Chi mengalami kekalahan, hal ini merupakan pengalaman yang berharga karena para anggota telah mencoba bertanding dengan tim sekolah lain. Pertandingan ini juga bisa dijadikan evaluasi performance tim bagi pelatih dan pemain supaya berlatih lebih keras lagi supaya menjadi tim sepak bola yang lebih solid dan berprestasi di masa yang akan datang. By: Coach Fauziansyah
9
Pada bulan November, SD Tzu Chi mengadakan perlombaan merancang baju untuk tim sepak bola U8 dan U10. Perlombaan ini bisa diikuti oleh siswa-siswi kelas 3 sampai kelas 6 SD saja. Peserta diberi waktu kurang lebih 1 bulan untuk memikirkan ide, merancang model, dan memilih warna yang menarik dan sesuai bagi para tim sepak bola SD Tzu Chi yang baru diseleksi dan terpilih sebanyak 25 siswa untuk tim U8 (P1-P2) dan 27 siswa untuk tim U10 (P3-P4).
Juara 1 Aoniya
Dari sekian banyak peserta lomba yang berpartisipasi dalam merancang baju tim sepak bola ini, terkumpullah kurang lebih 100 model rancangan kepada panitia. Setelah proses penyeleksian berlangsung, panitia akhirnya hanya memilih kurang lebih 25 model rancangan baju yang sesuai dengan ketentuan dan kriteria yang panitia telah berikan sebelumnya. Adapun ketentuan tersebut adalah adanya logo sekolah, nama sekolah, nama siswa dan nomor yang terlihat pada bagian punggung baju ataupun celana. Dari 25 rancangan
Juara 2 Amanda
inilah panitia menilai kertas kerja rancangan mereka dan terpilihlah 3 rancangan baju terbaik dengan perbedaan jumlah nilai yang tidak terlalu jauh. Keputusan pemilihan pemenang sangat tidak mudah, namun pada akhirnya, dengan penuh pertimbangan dan diskusi yang panjang, panitia dapat memutuskan pemenang rancangan baju untuk tim sepak bola SD Tzu Chi, Pantai Indah Kapuk. Aoniya dari kelas P5 Harmony diputuskan sebagai juara 1, Amanda P4 Joy sebagai juara 2, dan Ludovicus P5 Love sebagai juara 3. Mereka masing – masing memenangkan hadiah berupa ART KIT. Selamat bagi para pemenang dan terima kasih telah
Juara 3 Ludovicus
menyumbangkan ide yang cemerlang untuk rancangan baju tim sekolah kita! Gan En. — Pak Lukman
10
快乐教师节 — 李园园老师
“老师,教师节快乐!”“感恩你们!”十一月二十七 日星期五早上,学校办公室、走廊上和教室里到处洋溢着欢 声笑语。伴着纯真又诚挚的祝福,学生们把各式各样充满童 趣和创意的祝福卡片,送给了自己最敬爱的老师。虽然没有 华丽的包装,昂贵的礼物,但这份心意却是无价的。 这些代表着自己浓浓感恩情的教师节卡片,是学生们 从十一月二十三日星期一到十一月二十六日星期四,利用休 息时间制作的。一年级和二年级小朋友虽然年龄小,但想要
对老师表达的感恩情谊却很深。他们和自己的小伙伴一起为 教自己班级的科任老师亲手制作了精美的卡片。三年级到五 年级的学生们对感恩有更深地感触,他们不仅向自己的科任 老师送去祝福,当了解到身边有那么多人为了学校正常运营 辛勤付出后,学生们也为学校的工作人员制作了大大小小精
美的卡片。 早上班级的自习时间,一年级到六年级所有学生们相 互结伴,将自己制作的卡片送到了老师的手里。上午的自由 活动时间,三四五年级又贴心地将卡片和点心送到了学校的
工作人员手中。 通过教师节活动的举办,同学们对于老师、对于在学 校的生活也有了更多自己的想法。不少同学说:“在我们的 生命中,有很多人起着重要的作用。其中有一个重要的人,
就是我们的老师。” 老师教会我们知识,让我们变得有智慧。他们引导我们 走正确的路,让我们长大后有能力做出我们自己应有的贡 献。不仅仅是老师们在竭尽所能地帮助我们,还有那些默默 工作和奉献的清洁员、保安、护士和其他许许多多的后勤保 障部门,他们也是我们的老师。因为他 们也用自己勤劳的付出,教会所有人 “一份耕耘一分收获”的道理。” 一句教师节快乐,一次快乐的教师 节,不仅仅让学生们成长,也让所有人 再次意识到:我们应该感恩在人生成长 的路上所有身边人给与我们的关怀。
11
Ada yang Baru di Sekolah (Math Room & Artificial Garden) Sesuai dengan etos kerja dan pencapaian visi misi sekolah, Tzu Chi School selalu ingin menghadirkan peningkatan yang berdampak baik pada tiap semesternya, tidak hanya dari segi kognitif para peserta didik saja, melainkan juga peningkatan sarana pembelajaran yang mendukung visi misi sekolah. Kali ini ada 2 tempat baru di sekolah yaitu Math Room dan Artificial Garden. Math Room Pembelajaran Matematika membutuhkan banyak alat peraga dan manipulative aids untuk meningkatkan pemahaman. Ruangan ini dirancang untuk meningkatkan pembelajaran interaktif Matematika.
Properti Math Room didominasi oleh karpet, bantal dan ornamen-ornamen dari berbagai bentuk dan corak untuk memberi kesan bahwa belajar matematika tidak harus kaku dan konservatif tetapi bisa juga diisi dengan nuansa yang kasual dan menyenangkan. Artificial Garden
Selepas belajar, jadwal istirahat adalah jam sekolah yang ditunggu-tunggu. Kami menyediakan solusi baru jika musim hujan tiba. Siswa-siswi bisa menggunakan taman buatan (Artificial Garden) untuk bermain, berlari diatas rumput sintetis di Lantai 3. Dua ayunan kapasitas 3 penumpang siap diayun. Empat kursi goyang merah masing-masing berkapasitas 2 penumpang siap memanjakan siswa-siswi saat duduk santai. Dengan Kebun buatan ini, mudah-mudahan naluri siswa berlari ketika berada di koridor bisa tersalurkan tanpa harus cedera karena jatuh. Kalau mau berselfie ria dengan latar alam terbuka silahkan tinjau kebun buatan kami. Saya jamin hasil foto sama persis ketika berfoto di kebun sungguhan. Tidak percaya? Silahkan saja dicoba. Harapan kami sebagai Guru, mudah-mudahan ini semua menjadi angin segar bagi siswa-siswi dalam proses belajar yang berujung pada tumbuh kembang karakter dan prestasi yang membanggakan. Amin. — Pak Dolico
12
Journalism and Broadcasting EEP Tzu Chi Primary Celebrated Sumpah Pemuda By Joel S, P4 Love October 30, 2015. Another day started in Tzu Chi Primary School. The students scanned their ID cards and went rushing to their classes, including me. On this very special Friday, all students wore Batik. As the day started, the students were given assignment to make a project on Indonesia Ethnic Groups. My class got Makassar and we made an overview of Makassar people, Culture and Traditions in the form of a poster. After the assignment, all the classes from P1-P6 went to the 5th floor Performance Hall. When we arrived, there was a man entertained all the students by telling a story about a boy who took his parents for granted. The event was continued by Mrs Caroline, our Principal, delivering a motivating speech about Sumpah Pemuda. The speech was followed by lively performances from some classes: dance, poem recital and singing. After the performances ended, all the students had an early lunch because they needed to continue finishing the projects. At the end of the school day, all the students went down to the 1st floor and basement to be picked up. Overall, it was a very enjoyable day!
13
I am grateful for my parents because… By: Ms Marge & Ms Luckie
Parents are unsung heroes of every child’s life. They express their love and support
to their children in different ways every day. Unknown to most of their children, parents have to sacrifice a lot for their children to make sure that they can give the best life to them. As Tzu Chi School celebrates Filial Piety Day this term, we ask some students the reason why they are grateful for their parents….
My parents take care of me and love me. – Callista (P1 Harmony)
They always care about me.
– Vladen (P1Compassion)
My mommy helps me do the things that I cannot do. – Jethro Effendy (P1 Love)
They give me food. – Deco (P1 Grateful)
My mom and dad take care of me.
– Natasha (P1 Compassion)
They help me so much. – Belinda (P2 Joy)
14
My mom and dad know what I need, give me what I want and guide me to be successful in life. – Bryan (P4 Compassion)
They help me anytime I need them. – Ashley (P2 Respect)
My mom takes care of me and teaches me good things. – Micaela (P3 Kindness)
They always help me and prepare good food for me every day. – Luna (P3 Joy)
They always want the best for us. – Evelyn (P5 Grateful)
They take care of us until we are grown up. - Winky (P5 Grateful)
My Dad is hardworking and makes sure that I am well fed every day. – Nicholas (P6 Grateful) They send us to school where we can learn good values. – Jessica (P6 Grateful)
15
色彩的运用 – 冷色和暖色 纪晓玉老师 学生在了解三原色、间色等色彩知识的基础上,再来学习 冷色和暖色,是一次温故而知新的学习过程。
太阳光能给人带来温暖,久而久之,当人们看到红色、橙色 和黄色也相应地产生温暖感。海水和月光使人感觉清爽,于 是人们看到青和青绿之类的颜色,,也相应地产生凉爽感。 色彩的冷暖还和明度有关:含白色的明色具有凉爽感, 含 P1L Jethro
黑色的暗色具有温暖感。 色彩的冷暖也和彩度有关:暖色中彩度越高越具温暖感; 冷色中彩度越高越具凉爽感。 我们生活的这个世界几乎到处都有色彩,人们时时刻刻
都在感受着色彩。让学生尝试运用冷 色和暖色画出花朵,体验不同的色彩 如何使人产生不同的心理感受。 P1R Chelsea
P2R Keira
P2R Jesslyn
P1J Lola
P1G Fiona
P2R Nicole
P2R Ryan
P2R Ivan
16
Filial piety Day
As Tzu Chi School aims to teach students to be compassionate, grateful, respectful and kind individuals, on Wednesday, 16 th December 2015 we celebrated Filial Piety Day. It is indeed one of the most important events in Tzu Chi School because students will be given the chance to express their reverence to their parents as they show their talents in singing, dancing, poem recital, music and Tzu Chi sign language – Shou Yu. This year, we are emphasizing a different theme for each program. For our lower primary program, we put “Gratitude” as the key point for every presentation. Young children are taught to be grateful about their parent’s love. For the upper primary, as they are old enough to understand the importance of being grateful, we are focusing on how to repay their parent’s love and their pledges to them. Parenting is not easy. Bringing up disciplined well-mannered children requires a lot of effort. A lot of sacrifices have to be made in order to ensure that our children will know how to survive the “real” world. Nevertheless, our parents make it look like it is the easiest job in the world. Our dear parents never fail to make us feel loved and cared for. It is only fitting that we give recognition to these unsung heroes of our modern society. Without a doubt, your patience and unconditional love have not gone unnoticed. Through this program we would like to give chances to our students to show their parents how much they love them. It is also a good time for us to pay tribute and give thanks for our parent’s unconditional love, their sacrifices and their hard work bringing us up to this point. We are here because of our parents.
This year we bring something different, as we especially prepared a tribute video to our parents that is supported by the Tzu Chi Foundation documentation team. Our aim was to help our children express their heartfelt gratitude and respect toward those that look after them. Our children have put in so much effort to show their best performance to their parents and to make them proud. Without any complaints, they practiced every day to surprise their parents with wonderful performances. Happy Filial Piety Day dear parents! By: Ms Jeane
17
Filial piety Day-P1,P2
18
Filial piety Day-P3,P4,P5
19 Layout editor: Ms Jade Chi Hsiao Yu