Primary Health Care Disaster Management VIDA RAHMI UTAMI 030.08.250 FK Trisakti
PERENCANAAN PUSKESMAS KECAMATAN PANGANDARAN PENANGANAN BENCANA ANGIN PUTING BELIUNG 2014
TOPIK BENCANA : ANGIN PUTING BELIUNG SKENARIO BENCANA ALAM : Terjadi bencana alam berupa angin puting beliung di kawasan Jawa Barat, daerah yang paling parah terkena merupakan Kabupaten Pangandaran, dari 10 Kecamatan yang ada, Kecamatan Pangandaran merupakan daerah terparah. Kecamatan Pangandaran yang terdiri dari 8 kelurahan mempunyai 1 puskesmas kecamatan, 1 puskesmas pada tiap kelurahan dengan 4 puskesmas pembantu yang ada untuk tiap 2 kelurahan. Puskesmas yang terkena dampak dan hancur ada 3 buah, sehingga tinggal 5 puskesmas yang masih dapat berfungsi, 4 puskesmas pembantu masih dapat berfungsi. Direncanakan akan dibuat 13 titik pengobatan para korban dengan memanfaatkan 5 puskesmas kelurahan yang masih ada, 4 puskesmas pembantu, dan pendirian tenda pengobatan di 3 kelurahan yang puskesmasnya tidak dapat berfungsi lagi, puskesmas kecamatan berfungsi sebagai pusatnya. Di Kecamaatan Pangandaran, Perkiraan korban hidup tanpa cedera 400 orang. Cedera ringan 250 orang. Cedera berat 150 orang. Meninggal 10 orang. Sumber listrik terputus di 5 kelurahan, sumber air bersih ada, akses jalan masih dapat digunakan
Perencanaan (pre-disaster)
Puskesmas memberikan penyuluhan mengenai bencana apa saja yang rawan terjadi di tempat tersebut Penyuluhan ditindak lanjuti dengan diadakannya simulasi bila terjadi bencana minimal 1 kali setahun Mencanangkan program tanda-tanda atau ramburambu arah evakuasi yang menuju pada tempat berkumpul warga pada tempat yang dianggap aman yang dapat terlihat oleh warga apabila terjadi bencana Pada adaerah rawan putting beliung dapat dicanangkan pembuatan bunker umum sebagai tempat berlindung dari angin dan puing-puing yang berterbangan
Perencanaan (tanggap darurat)
SDM • SDM di puskesmas kecamatan : 4 orang dokter, 6 orang
paramedis, 2 orang bidan • SDM di tiap titik pengobatan : 2 orang dokter, 4 orang paramedis, 1 orang bidan • Pembagian dalam 2 shift
Organisasi • Setiap kepala puskesmas bertindak sebagai ketua di tiap
titik pengobatan yang berkoordinasi dengan ketua GADAR pada tingkat kecamatan Pangandaran sebagai koordinator. • Memanfaaatkan kepala bidang pelayanan atau kepala bidang kesehatan masyarakat sebagai koordinator lapangan di tiap titik pengobatan.
Perencanaan (tanggap darurat)
Fasilitas • 1 puskesmas kecamatan sebagai pusat • 5 puskesmas kelurahan (yang masih dapat difungsikan) • 4 puskesmas pembantu yang terdapat 1 di tiap 2 kelurahan • 3 tenda di tempat puskesmas yang tidak dapat difungsikan
Logistik • Tenda merupakan tenda yang disediakan oleh pemerintah
provinsi setempat dan didistribusikan sebelumnya (1 tenda besar untuk 1 puskesmas kelurahan) • Obat-obatan menggunakan obat yang tersedia dan meminta bantuan pada pemerintah kabupaten untuk kekurangannya. • Penyaluran makanan untuk para pengungsi di pusatkan di kantor kecamatan setempat
Perencanaan (tanggap darurat)
Pembiayaan • Untuk pembiayaan selama masa tanggap
darurat dapat digunakan dari anggaran 2% yang disisihkan oleh puskesmas dan juga 3% dari APBD untuk dana bencana alam yang merupakan program dari pemerintah • Dapat juga digunakan dana yang berasal dari donatur atau bantuan dari pemerintah pusat, dan juga dari swadaya masyarakat sekitar
Perencanaan (post-disaster)
Melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pada korban baik secara fisik, mental, maupun fasilitas . Fisik: • Rehabilitasi: memberikan pengobatan yang sesuai pada korban • Rekonstruksi: merujuk ke RS terdekat apabila pasien tidak dapat
ditangani di titik pengobatan terdekat
Mental: • Rehabilitasi: membantu para korban melupakan bencana dengan
memberikan kesibukan yang bermanfaat, hiburan, pendekatan religi, dll yang dapat menjauhkan para korban dari stres • Rekonstruksi: bila tampak tanda2 stres pada korban dapat dilakukan pendekatan secara psikologis dan rujuk ke psikiatri bila perlu
Fasilitas: • Rehabilitasi: Membersihkan jalan umum yang tertutup puing agar
akses ke lokasi bencana dapat dijangkau maksimal • Rekonstruksi: membangun kembali fasilitas umum, kantor-kantor yang tidak dapat digunakan setelah bencana