LAPORAN TAHUNAN
2013
Preparing for The Next Level Mempersiapkan Jenjang Lanjutan
“Mempersiapkan diri sebagai salah satu kekuatan baru di dunia pertambangan emas di Indonesia dan Asia Pasifik.” “Preparing to be the new power in gold mining business in Indonesia and Asia Pacific.”
Pemilihan tema “Preparing for The Next Level” mencerminkan hasil kerja dari segenap pimpinan dan karyawan Perseroan dalam meningkatkan kapasitas produksi dari 100.000 oz per tahun menjadi 200.000 oz per tahun. Tahun 2014 diharapkan menjadi tahun dimulainya produksi Perseroan di level 200.00 oz per tahun.
The theme “Preparing for The Next Level” is a representation of the hardwork of the Company's leaders and staffs in increasing the production capacity from 100,000 oz annually to 200,000 oz annually. The year 2014 is expected to be the year when the Company starts producing at the level of 200,000 oz per year.
Saat Perseroan mengakuisisi Asset milik Avocet Mining Plc yang berada di Asia Pasifik dua setengah tahun yang lalu, hanya ada dua tambang emas yang berproduksi, yaitu tambang Penjom (Malaysia) dan Lanut (Sulawesi Utara). Namun, dalam waktu yang terbilang singkat, tim manajemen Perseroan berhasil menyiapkan dua fasilitas produksi baru, yaitu tambang Bakan (Sulawesi Utara) dan Seruyung (Kalimantan Utara), yang telah melakukan pencetakan emas pertamanya pada bulan Desember 2013 dan bulan Januari 2014.
When the Company acquired the asset owned by Avocet Mining Plc in Asia Pacific around two and half year ago, there were only two gold mines in production, namely Penjom in Malaysia and Lanut in North Sulawesi. However, in short span of time, the Company management has prepared two new production facilities, namely Bakan in North Sulawesi and Seruyung in North Kalimantan, which produced its first gold in December 2013 and January 2014.
Dengan pencapaian tersebut, Perseroan semakin percaya diri atas kesiapannya untuk masuk ke jenjang berikutnya. Dua fasilitas baru ini hanyalah langkah awal untuk mengangkat produksi yang sebelumnya diklasifikasi sebagai “junior production” menjadi “midtier production”. Hal ini akan menjadi langkah yang strategis bagi Perseroan untuk mengukir prestasiprestasi yang lebih besar di masa yang akan datang.
The achievement had lead the Company to be more confident that it is well-prepared to enter the next phase. The two new facilities are only the initial step to lift up the Company from its previous classification as “junior production” to “mid-tier production”. This is a strategic accomplishment for the Company in reaching grander achievements in the future.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Annual Report
2013
DAFTAR ISI
Content
VISI DAN MISI 03 Vision and Mission SEKILAS J RESOURCES 04 J Resources in Brief PERISTIWA PENTING 2013 08 2013 Highlights LAPORAN DEWAN KOMISARIS 10 Report Of The Board Of Commissioners LAPORAN DIREKSI 12 Report Of The Board Of Directors STRUKTUR ORGANISASI 14 Organization Structure PROFIL DEWAN KOMISARIS 15 Profile Member of the Board of Commissioners PROFIL ANGGOTA DIREKSI 18 Profile Member of the Board of Directors IKHTISAR DATA KEUANGAN 22 Financial Highlights ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 24 Management Analysis and Discussion TATA KELOLA PERUSAHAAN 31 Corporate Social Responsibility JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN 36 TANGGUNG Corporate Governance INFORMASI PERUSAHAAN 39 Corporate Information SURAT PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN 2013 40
Statement By The Members Of The Board Of Commissioners And The Board Of Directors Regarding Responsibility For 2013 Annual Report
LAPORAN AUDITOR INDEPENDENT Report of Independent Auditor
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
LAPORAN TAHUNAN
2013
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Annual Report
2013
VISI DAN MISI
Vision and Mission
Perseroan berkomitmen untuk menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dan pemimpin emas regional dengan menjalankan visi dan misi dengan penuh integritas, tanggung jawab, dan keunggulan.
The Company is committed to being a world-class mining company and regional gold leader by executing our vision and mission with integrity, responsibility, and excellence.
VISI Vision Untuk menciptakan dan memberikan nilai tambah terhadap usaha Perseroan dan memberikan nilai pengembalian yang maksimal kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan dalam arti yang luas. To create and add value to the business we own for maximum return to shareholders and stakeholders at large.
MISI Mission Untuk mencapai visi Perseroan melalui upaya: Memaksimalkan nilai dari usaha Perseroan dengan menampilkan keahlian teknik tinggi dan kemampuan manajeman yang kuat dan terintegrasi; Memberikan nilai pengembalian kelas atas secara berkesinambungan kepada para pemegang saham; Menimbulkan dampak kerusakan lingkungan yang paling minim dalam menjalankan usaha; Membagikan hasil keuntungan dari usaha Perseroan dengan komunitas/masyarakat sekitar tempat usaha Perseroan; Menjalankan segala aspek usaha Perseroan dengan penuh tanggung jawab serta memberikan penghargaan yang tulus dengan sopan sebagai warga Negara yang baik. To achieve our vision by: Maximizing the value of our businesses through superior technical expertise and management; Delivering superior long term return to our shareholders; Minimizing our impact on the environment; Sharing our gains with local communities; Conducting all activities in a respectful and responsible manner as a good corporate citizen.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
03
04
LAPORAN TAHUNAN
2013
SEKILAS J RESOURCES
J Resources in Brief
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (“Perseroan”) adalah satu-satunya perusahaan publik yang fokus di bidang pertambangan emas.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (“the Company”) is the only Indonesian public-listed company focusing in gold mining business.
Perjalanan Perseroan berawal dengan berdirinya PT Pelita Sejahtera Abadi pada tahun 2002 sebagaimana termaktub dalam akta Pendirian Perseroan Terbatas “PT Pelita Sejahtera Abadi” No. 16 tanggal 14 Januari 2002 yang dibuat di hadapan Ny. Oerip Hartati, SH, Notaris di Ungaran, dan telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan HAM sesuai dengan Surat Keputusan No. C-03855 HT.01.01.TH.2002 tanggal 8 Maret 2002 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 48 tanggal 14 Juni 2002, Tambahan No. 5722.
The Company's journey began with the with establishment of PT Pelita Sejahtera Abadi in 2002, as stipulated in the Deed of Incorporation of “PT Pelita Sejahtera Abadi” Limited Company No. 16 dated 14 January 2002 drawn up before Oerip Hartati, SH, Notary in Ungaran, and obtained approval from the Minister of Law and Human Rights as stated in the Decree No. C-03855 HT.01.01.TH.2002 dated 8 March 2002, and was announced in the State Gazette No. 28 dated 14 June 2002, Supplement No. 5722.
Pada tahun 2003, Perseroan menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode “PSAB”. Pada Desember 2011, Perseroan telah mengganti namanya menjadi PT J Resources Asia Pasifik Tbk serta masuk ke dalam usaha pertambangan mineral emas dengan mengambil alih PT J Resources Nusantara (JRN).
In 2003, the Company became a public-listed company and listed its share on the Indonesia Stock Exchange with the ticker code “PSAB”. In December 2011, the Company changed its name to PT J Resources Asia Pasifik Tbk and step into the gold mineral mining business by acquiring PT J Resources Nusantara (JRN).
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah dan perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir tertuang dalam Akta No. 115 tanggal 26 Januari 2012 oleh Notaris Humberg Lie, SH, SE, Mkn, mengenai persetujuan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas 1 dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan.
The Company Articles of Association have gone through several amendements, adn the latest amendement was stated in Deed No. 115 dated 26 January 2012 made before Humberg Lie, SH, SE, Mkn, Notary regarding the approval for the Company's plan to conduct the Initial Limited Public Offering in the regards of the Pre-emptives Rights (ER) issuance and of the increase of issued and paid-up capital of the Company.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Annual Report
2013
Saat ini Perseroan memiliki 4 (empat) asset yang telah berproduksi, yaitu Project Lanut (Sulawesi Utara, Indonesia) dan Project Penjom (Pahang, Malaysia), dan 2 (dua) asset yang baru saja melakukan produksi perdananya, yaitu Project Bakan (Sulawesi Utara, Indonesia) yang melakukan gold pour (pencetakan emas pertama) pada bulan Desember 2013 dan Project Seruyung (Kalimantan Utara, Indonesia) yang melakukan gold pour di bulan Januari 2014. Selain itu, Perseroan masih memiliki beberapa asset yang masih dalam tahap eksplorasi dan persiapan konstruksi.
The Company currently owns 4 (four) assets athat are actively producing assets, namely Lanut Project (North Sulawesi, Indonesia) and Penjom Project (Pahang, Malaysia), and 2 (two) new assets that recently produced their first gold, namely Bakan Project (North Sulawesi, Indonesia), conducting its gold pour in December 2013 and Seruyung Project (North Kalimantan, Indonesia), conducting its gold pour in January 2014. Besides, the Company possesses several assets that are in exploration and construction preparation stage.
Total produksi Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar 66.957 oz. Dengan adanya tambahan asset produksi dari Project Bakan dan Project Seruyung diharapkan produksi di tahun 2014 akan menjadi sekitar 200.000 oz per tahun.
Total production throughout 2013 reached 66,957 oz. With additional assets, the Bakan Project and Seruyung Project, the Company expects to double its production to around 200,000 oz per year.
Dengan adanya potensi asset lain yang masih terus dikembangkan oleh Perseroan, diharapkan kapasitas produksi yang dimiliki oleh Perseroan dapat terus bertambah di tahun-tahun mendatang.
With the other potential assets, currently under development by the Company, in the mix, the production capacity is expected to grow int he years to come.
Kombinasi penambahan jumlah aset berproduksi dengan peningkatan efisiensi diharapkan mendukung upaya Perseroan untuk mencapai targetnya sebagai salah satu produser emas terbesar di Indonesia dan Asia Pasifik.
The combination of increased number of producing assets and improved efficiency is expected to push the Company toward its goal to be one of the largest gold producer in Indonesia and Asia Pacific.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
05
06
LAPORAN TAHUNAN
2013
Anak Perusahaan Subsidiaries
Perseroan memegang sejumlah perusahan melalui anak perusahaan Perseroan, PT J Resources Nusantara (JRN), yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Perseroan. Susunan kepemilikan perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company owns a number of companies through its subsidiary PT J Resources Nusantara (JRN), whose majority of shares owned by the Company. The structure of company ownership is as follows:
J Resources Mining Limited 94,6%
Public Shareholders 5,4%
PT. J Resources Asia Pasifik Tbk (JRAP)
Other Investors 1,1%
98,9%
PT. J Resources Nusantara (JRN)
100% Penjom
80% North Lanut
J Resources Gold (UK) Ltd
PT. J Resources Bolaang Mongondow
MC’s & ML’s
80% Bakan
6 th Generation Contract of Work
Malaysia
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
99,8% Seruyung
99,5% Doup
99,9%
PT. Sago Prima Pratama
PT. Arafura Surya Alam
PT. Gorontalo Sejahtera Mining
IUP
IUP
5 th Generation Contract of Work
Indonesia
Pani, Bulagidun, Bolangitang
Annual Report
2013
PT J Resources Nusantara (JRN) JRN adalah anak perusahaan JRAP yang pada bulan Juni 2011 mengakuisisi asset Avocet Mining Plc yang berada di Asia Pasifik, yaitu berada di Indonesia dan Malaysia. Pada saat akuisisi dilakukan hanya ada 2 (dua) asset yang berproduksi, yaitu Lanut (Sulawesi Utara, Indonesia) dan Penjom (Pahang, Malaysia).
PT J Resources Nusantara (JRN) JRN is a subsidiary of JRAP that in June 2011 acquired the assets of Avocet Mining Plc in Asia Pacific, namely those in Indonesia and Malaysia. At the time of acquisition, there were only 2 (two) assets in production, Lanut (North Sulawesi, Indonesia) and Penjom (Pahang, Malaysia).
PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) JRBM mengelola tambang emas di Propinsi Sulawesi Utara dengan kapasitas produksi sebesar 100.000 oz emas per tahun, yang dihasilkan dari blok Lanutdan blok Bakan. JRBM memegang izin Kontrak Karya dengan luas lahan 58.150 ha dari pemerintah pusat ini dan telah mengidentifikasi deposit cadangan mineral sebanyak 491.756 oz di lahan seluas 400 ha di Blok Lanut Utara dan sebesar 837.843 oz di lahan seluas 700 Ha di Blok Bakan. Pada bulan Desember 2013, blok Bakan telah melakukan pencetakan emas pertamanya hal tersebut adalah tanda dimulainya komisioning atas fasilitas produksi di blok ini.
PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) JRBM manages the gold mining site in North Sulawesi with the production capacity of 100,000 oz of gold per year, produced by the Lanut Block and Bakan Block. JRBM holds the Contract of Work Permit from the central government for 58,150 hectares of land that hold mineral deposit. In a 400 hectare area of the Lanut Utara block, deposit of around 491,756 oz has been identified; while in the 700 hectare area of the Bakan block, around 837,843 oz of deposit has been identified. In December 2013, Bakan Block has done its first gold pour, signifying the start of commissioning of the production facility in this block
J Resources Gold (UK) Limited (JRGL) JRGL adalah pemegang izin pertambangan dengan komoditas utama emas di Penjom, Kuala Lipis, Malaysia. Kapasitas produksi yang terpasang adalah sebesar 60.000 oz per tahun, dan saat ini sedang dilakukan upgrade atas fasilitas yang ada sehingga dapat mencapai 80.000 oz per tahun. Identifikasi deposito cadangan mineral pada tambang ini adalah sebesar 1.358.183 oz.
J Resources Gold (UK) Limited (JRGL) JRGL is the holder of the mining permit with gold as the main production commodity in Penjom, Kuala Lipis in Malaysia. The installed production capacity is 60,000 oz per year and facility upgrade is underway to increase the capacity to 80,000 oz per year. The identification of mineral deposits reserves on this mine are estimated at 1,358,183 oz.
PT Sago Prima Pratama (SPP) SPP sebagai pemegang Izin Usaha Pertambangan, mengoperasikan tambang emas dengan luas area 3.560 Ha, yang terletak di Seruyung, Kalimantan Utara. Pada bulan Januari 2014, fasilitas produksi di Seruyung telah melakukan pencetakan emas pertamanya, yang menandakan telah dimulainya komisioning atas fasilitas produksi di blok ini. Identifikasi deposito cadangan mineral pada tambang ini adalah sebesar 420.297 oz.
PT Sago Prima Pratama (SPP) SPP as Mining License holder, operates gold mine located in Seruyung, East Kalimantan. In January 2014, the production facility in Seruyung conducted its first gold pour, signifying the start of commissioning of the production facility in this block. The identification of mineral deposits reserves on this mine are estimated at 420,297 oz.
PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) GSM memiliki wilayah tambang emas di Kabupaten Pohuwatu di Provinsi Gorontalo (Blok Pani), Kabupaten Buol di Provinsi Sulawesi Tengah (Blok Bulagidun), dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara di Provinsi Sulawesi Utara (Blok Bolangitang). Perusahaan tambang emas ini mengantongi izin Kontrak Karya dari pemerintah pusat dengan luas 14.570 ha.
PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) GSM owns the gold mine area in Pohuwatu Regency in Gorontalo Province (Pani Block), Buol Regency in Central Sulawesi Province (Bulagidun Block), and Bolaang Mongondow Utara Regency in North Sulawesi Province (Bolangitang Block). The Company holds the Work Permit issued by the central government for an working area of 14,570 hectares.
PT Arafura Surya Alam (ASA) ASA memiliki wilayah tambang emas di Desa Kotabunan (Doup), Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara. Perusahaan ini memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan luas 4.000 ha.
PT Arafura Surya Alam (ASA) ASA owns the gold mine area in Kotabunan Village (Doup), Bolaang Mongondow Timur Regency, North Sulawesi Province. ASA holds the Mining Permit for an area of 4,000 hectares.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
07
08
LAPORAN TAHUNAN
2013
PERISTIWA PENTING 2013 2013 Highlights
Penandatanganan Perjanjian Fasilitas Kredit Sindikasi Sebesar US$ 275.000.000
Signing of Syndicated Loan Agreement of US$ 275,000,000
Pada tanggal 14 November 2013, PT J Resources Nusantara, PT Sago Prima Pratama, PT J Resources Bolaang Mongondow, J Resources Netherland B.V, J Resources Gold (UK) Limited, dan Specific Resources Sdn Bhd telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit Sindikasi sebesar US$ 275.000.000 dengan 5 (lima) bank, yaitu Indonesia Eximbank, PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Permata Tbk, PT Bank QNB Kesawan Tbk, dan Qatar National Bank SAQ.
On 14 November 2013, PT J Resources Nusantara, PT Sago Prima Pratama, PT J Resources Bolaang Mongondow, J Resources Netherland B.V, J Resources Gold (UK) Limited, and Specific Resources Sdn Bhd signed the Syndicated Loan Agreement for a loan of US$ 275,000,000 with 5 (five) banks, namely Indonesia Eximbank, PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Permata Tbk, PT Bank QNB Kesawan Tbk, and Qatar National Bank SAQ.
Fasilitas kredit tersebut digunakan untuk pelunasan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, untuk pembiayaan Project Bakan dan Project Seruyung, dan untuk peningkatan fasilitas produksi Project Penjom dan Project Lanut. Ini membuktikan kepercayaan pihak perbankan terhadap tim manajemen serta masa depan Perseroan.
The credit facility was to be channeled to repayment of credit from PT Bank CIMB Niaga Tbk, for financing the Bakan Project and Seruyung Project, and to upgrade the production facility of Penjom Project and Lanut Project. This shows the level of trust by the bank for the management team and for the Company's future.
Emas Pertama Project Bakan dan Seruyung
Gold Pour of the Bakan and Seruyung Project
Bertolak belakang dengan kondisi global, tahun 2013 menjadi tahun yang enerjik bagi Perseroan dengan dibukanya dua blok tambang emas baru. Tambang Bakan dan Seruyung telah berhasil melakukan pencetakan emas pertamanya, pada bulan Desember 2013 dan Project Seruyung mencetak emas pertamanya pada bulan Januari 2014.
Contrary to the global condition, year 2013 became an energic year for the Company as two new mines were opened. The Bakan and Seruyung Project successfully poured their first gold in December 2013 and January 2014 subsequently.
Syndicated Loan
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Bakan Gold Pour
Annual Report
2013
Perolehan Perhargaan Pratama dari Kementerian Energy dan Sumber Daya Mineral JRBM, memenangkan Penghargaan Pratama dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara untuk 2 kategori yaitu kategori “Pengelolaan Lingkungan Pertambangan” dan kategori “Pengelolaan Keselamatan dan Pertambangan” pada tanggal 29 November 2013. Ini menunjukkan komitmen Perseroan pada pelestarian lingkungan dan pada kesejahteraan pekerja dimana setiap kehidupan itu berharga.
Perolehan PROPER Biru Dari Kementerian Lingkungan Hidup
The Pramata Award from the Ministry of Energy and Mineral Resources JRBM, won the Pratama Award from the Ministry of Energy and Mineral Resources, Mineral and Coal Directorate General, for 2 categories: 'Mining Environment Management' category and “Safety and Mining Management” category. This again emphasized the Company's commitment to environment and the welfare of the workers whereby every life is precious.
The PROPER Biru from the Ministry of Environment
Pada 10 Desember 2013 lalu, JRBM-Lanut mendapatkan peringkat BIRU karena telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan atau peraturan perundangan yang berlaku.Kriteria penilaian PROPER ini berdasarkan dua kategori, yaitu kriteria penilaian ketaatan dan penilaian lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance).
On 10 December 2013, JRBM-Lanut received the Blue PROPER for its effort in managing the environment as stipulated by the rules and regulations. The criteria of judgment for this PROPER is based on two categories, namely the compliance criteria and beyond compliance criteria.
PROPER merupakan salah satu program unggulan Kementerian Lingkungan Hidup yang berupa kegiatan pengawasan dan pemberian insentif dan/atau disinsentif kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan. Penghargaan PROPER yang terdiri dari 5 peringkat warna (Emas-Hijau-Biru-Merah-Hitam) ini bertujuan untuk mendorong perusahaan untuk taat terhadap peraturan lingkungan hidup dan mencapai keunggulan dalam bidang lingkungan.
PROPER is one of the superior programs of the Ministry of Environment in monitoring and providing incentives/ disincentives for business and/or activity in charged. The PROPER awards are categorized into five color ranks (Gold, Green, Blue, Red, Black) to encourage companies to comply with environmental regulations and achieve environmental excellence.
PT J Resources Bolaang Mongondow menerima Penghargaan “Pratama”
Piagam PROPER Biru
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
09
10
LAPORAN TAHUNAN
2013
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Report of the Board of Commissioners
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Perseroan, namun sekaligus juga merupakan tahun yang sangat membanggakan bagi Perseroan. Hal ini kami kemukakan karena 2 alasan.
The year 2013 was a challenging year for the Company, as well as a proud year. This is not without strong reason, but there are 2 things that found this view.
Hal yang pertama adalah mengenai faktor komoditas dunia, khususnya emas. Dapat dikatakan bahwa harga komoditi emas di tahun 2013 sangat tidak bersahabat bagi Perseroan. Hal ini tercermin dari harga emas di pasar global pada awal tahun 2013, yang berada di level US$ 1.600 - US$ 1.700 per oz. Namun di akhir tahun 2013, harga berada di kisaran US$ 1.225 per oz.
The first was regarding the world commodity factor, particularly gold. The price of gold commodity in 2013 was unsupportive for the Company. The price of gold in the global market at the beginning of 2013 was at the US$ 1,600 - 1,700 per oz level. However by the end of 2013, the price was at US$ 1,225 per oz.
Dan hal yang kedua adalah pada tahun 2013 Perseroan fokus untuk melakukan pembangunan 2 fasilitas produksi yang baru, yaitu fasilitas di Bakan, Sulawesi Utara dan fasilitas di Seruyung, Kalimantan Utara serta untuk peningkatan kapasitas produksi tambang emas di Penjom, Malaysia. Untuk merealisasikan hal tersebut, Perseroan berhasil mendapatkan fasilitas financing sindikasi dari beberapa bank, yaitu Indonesia Eximbank, PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Permata Tbk, PT Bank QNB Kesawan Tbk dan Qatar National Bank S.A.Q.
The second was that during 2013, the Company focused on the construction of 2 new production facilities, namely the facility in Bakan, North Sulawesi, and facility in Seruyung, North Kalimantan and to upgrade the gold mine production capacity in Penjom, Malaysia.To achieve such goal, the Company successfully gained the syndicated financing facility from five banks, namely the Indonesia Eximbank, PT ICBC Indonesia, PT Bank Permata Tbk, PT Bank QNB Kesawan Tbk and Qatar National Bank S.A.Q.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Annual Report
2013
Selain fasilitas sindikasi dari beberapa Bank, Perseroan juga mendapat dukungan pembiayaan untuk pembelian alat-alat berat dari PT Caterpillar Finance Indonesia, PT Komatsu Astra Finance, PT Orix Indonesia Finance, PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Bank Permata Tbk.
Furthermore, on top of the syndicated facility from some banks, the Company gained the financing support to purchase heavy machineries from PT Caterpillar Finance Indonesia, PT Komatsu Astra Finance, PT Orix Indonesia Finance, PT Bank Danamon Indonesia Tbk and PT Bank Permata Tbk.
Pada Desember 2013, Project Bakan sudah mulai melakukan pencetakan emas pertamanya, sedangkan Project Seruyung melakukan pencetakan emas pertamanya pada awal tahun 2014. Dengan mulai berproduksinya kedua fasilitas tersebut, kami yakin bahwa pada tahun 2014 Perseroan dapat mencapai hal-hal yang jauh lebih baik dibandingkan tahun 2013
At December of 2013, the Bakan Project poured its first gold, and Seruyung Project followed closely at the start of 2014. As the two facilities started their production, we are confident that in 2014 the Company will achieve higher achievement compared to 2013.
Tahun 2013 juga merupakan tahun persiapan bagi Perseroan untuk menuju kepada tahap yang lebih lanjut, yang dalam dunia tambang emas dikenal sebagai Middle Producer.
The year 2013 was also the preparation year for the Company to enter the next level, which in the gold mining world is called the Middle Producer.
Pada kesempatan ini perlu juga kami sampaikan bahwa dukungan dari Pemegang Saham Mayoritas merupakan salah satu factor penting yang membuat Perseroan dapat melewati tahun 2013 dengan penuh rasa syukur dan kebanggaan. Tidaklah berlebihan jika pada kesempatan ini saya, mewakili Dewan Komisaris Perseroan, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada segenap jajaran Direksi dan karyawan Perseroan, Kontraktor dan Supplier serta para Pemegang Saham yang telah mendukung Perseroan untuk dapat melewati tahun 2013 yang penuh tantangan dengan penuh percaya diri.
In this opportunity, we would like to point out that the support from the Major Shareholders was an important factor in leading the Company to get through 2013 with thankfulness and pride. It is not excessive when I, on behalf of the Board of Commissioners, express our deepest thank to the Board of Directors and the Company staff, Contractors, and Suppliers, as well as the Shareholders for their support that assisted the Company to sail through the challenging 2013 with confidence.
Jakarta, 3 March 2014 Atas nama Dewan Komisaris, On Behalf of the Board of Commissioners,
Christian Wijayanto A. J.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
11
12
LAPORAN TAHUNAN
2013
LAPORAN DIREKSI
Report of the Board of Directors
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena Perseroan telah berhasil melalui tahun 2013 yang penuh tantangan dengan baik dan sekaligus memantapkan langkah Perseroan untuk dapat memasuki babak yang baru. Sekali lagi Perseroan menunjukkan ketahanannya dan kemampuannya dalam menghadapi kondisi global khususnya menghadapi harga jual komoditas emas yang kurang menguntungkan. Dan yang paling membanggakan adalah dalam kondisi yang kurang menguntungkan tersebut, dimana banyak produsen tambang mengurangi aktivitas mereka, Perseroan berhasil menyiapkan dua fasilitas produksi yang baru.
Praise to the God Almighty that the Company has successfully sailed through the challenging 2013 smoothly as well as strengthen its foothold to enter another new chapter. Once again the Company shows its resilience and capability in facing the global turbulence, particularly in the disadvantageous dropping of gold commodity price. The thing to be mentioned is that despite the discouraging condition, whereby many mining producers slowed down their activities, the Company has succed to prepareg two new facilities.
Tahun 2013 merupakan tahun yang tidak bersahabat bagi Perseroan, dikarenakan terjadinya fluktuasi harga emas yang sangat tajam.
The year 2013 was unsupportive for the Company due to fluctuations in gold prices is very sharp.
Pada kesempatan yang berbahagia ini kami dengan bangga menyampaikan bahwa Perseroan dengan dukungan dari segenap karyawan, kontraktor, kreditor dan supplier, telah berhasil menyelesaikan dua fasilitas produksi yang baru, yaitu Proyek Bakan di Sulawesi Utara dan Proyek Seruyung di Kalimantan Utara serta untuk peningkatan kapasitas produksi tambang emas di Penjom, Malaysia. Pencetakan emas pertama
In this fortunate opportunity, we proudly convey that the Company, with the support of all staffs, contractors, creditors and suppliers, had successfully completed the two production facilities, namely the Bakan Project in North Sulawesi and Seruyung Project in North Kalimantan and to upgrade the gold mine production capacity in Penjom, Malaysia. The Bakan Project had conducted its first gold pour in December 2013, while
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Annual Report
2013
Project Bakan telah dilakukan pada bulan Desember 2013 dan pencetakan emas pertama Project Seruyung dilakukan pada bulan Januari 2014. Pencapaian ini merupakan rangkaian dari persiapan Perseroan untuk memasuki babak baru sebagai Gold Producer.
the Seruyung Project followed closely in January 2014. The achievement was part of the preparation by the Company to enter new chapter as the Gold Producer.
Dengan adanya tambahan dua fasilitas produksi baru tersebut dan dua fasilitas yang telah ada, kapasitas produksi terpasang Perseroan dapat mencapai 200.000 oz per tahun dan diharapkan dapat membuka peluang bagi Perseroan untuk mengembangkan diri agar menjadi Gold Producer yang lebih besar, baik di Indonesia maupun di Asia Pasifik.
With the additional two new facilities and two existing facilities, the Company's installed capacity has reached 200,000 oz per year and it is hope to open opportunity to develop itself in order to become bigger Gold Producer in Indonesia and Asia Pacific region.
Selain peningkatan kapasitas terpasang, biaya produksi untuk dua fasilitas yang baru tersebut relatif lebih rendah dibandingkan dengan fasilitas yang telah ada, sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja Perseroan di tahun-tahun mendatang.
On top of the increased installed capacity, the production cost of the new facilities is relatively lower than the existing facilities, that they will provide positive contribution toward the Company's performance in the years to come.
Dukungan yang berkesinambungan dari para Pemegang Saham, supplier, kontraktor, kreditor, perbankan, karyawan, masyarakat sekitar dan tim manajemen yang semakin solid pasti akan memberikan kontribusi yang lebih baik di waktu yang akan datang.
The consistent and persistent support from the Shareholders, suppliers, contractors, creditors, banks, employees, neighboring communities, and the increasingly-solid management team certainly will provide better contribution in the future.
Akhir kata, atas nama Direksi kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan seluruh karyawan yang telah bersama-sama membawa Perseroan memasuki tahap yang lebih baik.
Last but not least, on behalf of the Board of Directors, we sincerely thank and appreciate the Shareholders, Board of Commissioners and all employees who have put in their effort together in bringing the Company toward the next level.
Jakarta, 3 March 2014 Atas nama Direksi, On Behalf of the Board of Directors,
Jimmy Budiarto
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
13
14
LAPORAN TAHUNAN
2013
STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure
Pemegang Saham Shareholders
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama President Commissioner Christian Wijayanto A. J.
Komisaris Commissioner Yung Chris Hui
Komisaris Independen Independent Commissioner Prof. Dr. M. Daud Silalahi, SH
Komite Audit Audit Commitee
Direktur Utama President Director Jimmy Budiarto
Direktur
Direktur
Direktur
Director William Surnata
Director Edi Permadi
Director Budikwanto Kuesar
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Direktur Tidak Terafiliasi Non-Affiliated Director Colin J. Davies
Annual Report
2013
PROFIL DEWAN KOMISARIS Profile of Members of the Board of Commissioners
Christian Wijayanto A. J. Komisaris Utama
President Commissioner
Warga Negara Indonesia. Usia 50 tahun. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan (Desember 2011 - sekarang) dan PT J Resources Nusantara (Oktober 2011 - sekarang). Sebelumnya beliau menjabat sebagai Deputy Director PT Astra Argo Lestari Tbk (1978 - 1998), Chief Financial Officer PT Bukit Makmur Mandiri Utama (2000 - 2009), Wakil Direktur Utama PT Berau Coal (2004 - 2005), Direktur Utama PT Berau Coal (2005 - 2006), Komisaris PT Berau Coal (2006 - 2009), Direktur PT J Resources Nusantara (Mei 2011 - September 2011). Beliau meraih gelar S1 Fakultas Teknik Universitas Trisakti di Jakarta.
Indonesian citizen. Age 50. Currently serves at President Commissioner of the Company (December 2011 present) and PT J Resources Nusantara (October 2011 - present)). He previously served as Deputy Director of PT Astra Argo Lestari Tbk. (1978 - 1998), Chief Financial Officer of PT Bukit Makmur Mandiri Utama (2000 - 2009), Deputy President Director of PT Berau Coal (2004 - 2005), President Director of PT Berau Coal (2005 - 2006), Commissioner of PT Berau Coal (2006 - 2009), and Director of PT J Resources Nusantara (May 2011 - September 2011). He obtained his Bachelor degree from the Engineering Faculty of Trisakti University in Jakarta.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
15
16
LAPORAN TAHUNAN
2013
Yung Chris Hui Komisaris
Commissioner
Warga Negara Asing. Usia 45 tahun. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan (Agustus 2012 - sekarang). Beliau memiliki sejumlah pengalaman profesional dengan jabatan sebagai Pendiri dari J&Partners LP, Kepala Divisi Investasi Perbankan - China dan Hongkong, Barclays Capital (Agustus 2001 - Juli 2010), Direksi News China Trust (September 2009 - sekarang), Direktur Kapala Produk Terstruktur dan Lingkup Multinasional Asia untuk Asia Selatan, Pasar Global, Deutsche Bank (Maret 1996 - Juli 2001), Wakil Presiden Grup Strategis Investor, Pasar Pinjaman, Merrill Lynch Asia Pacific (April 1993 - Februari 1996), Manajer Perekayasaan Keuangan Asia, Citibank N.A. (September 1991 - Januari 1993). Beliau meraih gelar Sarjana Administrasi Bisnis (Hons) dari Universitas China Hong Kong pada tahun 1991. Foreign citizen. Age 45. He serves as Commissioner (August 2012 - present). He has a number of professional experience to the position as Founder of J&Partners LP, Head of Investment Banking - China and Hong Kong, Barclays Capital (August 2001 - July 2010), the Board of Directors of New China Trust (September 2009 present), Director and Head of Structured Products Scope of Mulitnational Asia to South Asia, Global Markets, Deutsche Bank (March 1996 - July 2001), Group Vice President of Strategic Investor, Loan Markets, Merrill Lynch Asia Pacific (April 1993 - February 1996), Engineering Manager of Finance Asia, Citibank N.A. (September 1991 - January 1993). He earned his Bachelor in Business Administration (Hons) from Chinese University of Hong Kong Education
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Annual Report
2013
Prof. Dr. M. Daud Silalahi, SH Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia. Usia 77 tahun. Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan (Desember 2011 - sekarang) dan PT J Resources Nusantara (Oktober 2011 - sekarang). Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Council Advisor/ Environmental Specialist PT MSM (2006 - sekarang), Council Advisor/ Environmental Specialist PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (2008 - sekarang), Council Advisor/ Environmental Specialist PT Aneka Tambang (2008 - sekarang), Environmental Legal Specialist PT Freeport (2005 - sekarang), Council Advisor/ Environmental Specialist Meares Soputan Mining (2007 - sekarang), Council Advisor/ Environmental Specialist LAPINO (2006 - sekarang), anggota Project for Development of National Biosafety Framework National Coordinating Committee untuk Kementerian Lingkungan Hidup dan berbagai pengalaman profesional lainnya. Beliau juga menjabat sebagai Arbiter di Badan Arbitrase Nasional Indonesia sejak tahun 2006. Beliau telah mengikuti berbagai kursus, latihan, penataran, seminar, lokakarya, simposium, baik di dalam maupun di luar negeri. Pelatihan di dalam negeri yang pernah diikut diantaranya pelatihan mengenai Hukum Internasional, Environmental Course, Hukum Pertambangan, dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Sedangkan pelatihan di luar negeri yang pernah diikuti adalah pelatihan mengenai Law and Modernization Course on Economic Law and Foreign Investment Law di Law School UC Berkeley dan Salt River Project Concentrated Water Resource di Phoenix, Amerika Serikat Beliau meraih gelar S1 Fakultas Hukum, Hukum Internasional, dari Universitas Padjajaran (1971), menyelesaikan gelar S3 Fakultas Hukum, Hukum Kelautan dan Lingkungan, Universitas Padjajaran (1988). Indonesian citizen. Age 77. Currently serves at Independent Commissioner of the Company (December 2011 - present) and PT J Resources Nusantara (October 2011 - present). Besides, he was appointed the Council Advisor/ Environmental Specialist of PT MSM (2006 - present), Council Advisor/ Environmental Specialist of PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (2008 - present), Council Advisor/ Environmental Specialist of PT Aneka Tambang (2008 - present), Environmental Legal Specialist of PT Freeport (2005 - present), Council Advisor/ Environmental Specialist of Meares Soputan Mining (2007 - present), Council Advisor/ Environmental Specialist of LAPINO (2006 - present), member of Project for Development of National Biosafety Framework National Coordinating Committee for the Ministry of Environment, as well as other professional experiences. He also held the position as the Arbiter of the Indonesia National Arbitrase since 2006. He has participated in various courses, trainings, seminars, workshops, symposium in Indonesia as well as overseas. The trainings he participated in Indonesia include training on International Law, Environmental Course, Mining Law, and Environment Impact Analysis. Meanwhile, the various training overseas include the Law and Modernization Course on Economic Law and Foreign Investment Law at UC Berkeley Law School and Salt River Project Concentrated Water Resource in Phoenix, US. He earned his bachelor degree in Law, majoring in International Law, from the Padjajaran University (1971), and completed his post-graduate study in Law Faculty, majoring in Marine and Environmental Law, from the Padjajaran University (1988). PT J Resources Asia Pasifik Tbk
17
18
LAPORAN TAHUNAN
2013
PROFIL ANGGOTA DIREKSI Profile of Members of the Board of Directors
Jimmy Budiarto Direktur Utama President Director
Warga Negara Indonesia. Usia 37 tahun. Beliau menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan (Desember 2011 - sekarang) sekaligus sebagai Direktur Utama PT J Resources Nusantara (2011 - sekarang), Direktur Utama PT Bukit Makmur Istindo Nikeltama (2010 - September 2013), dan Partner pada J&Parnters LP (2010 - sekarang). Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur PT Bukit Makmur Widya (2009 - April 2012), Wakil Direktur Utama PT Bukit Makmur Mandiri Utama (2004 - 2007), Project Leader Hydrocarbon Management (2005 - 2007), Project Sponsor & Leader Business Process Management Team (2003 - 2007), dan Deputy General Manager Management Development Division Strategic Framework Development Leader (2005 - 2006).
Indonesian citizen. Age 37. Currently serves at President Director of the Company (December 2011 - present) and President Director of PT J Resources Nusantara (2011 - present), President Director of PT Bukit Makmur Istindo Nikeltama (2010 - September 2013), and Partner in J&Partner (2010 - present). Previously, he served as the Director of PT Bukit Makmur Widya (2009 - April 2012), Vice President Director of PT Bukit Makmur Mandiri Utama (2004 - 2007), Hydrocarbon Management Project Leader (2005 - 2007), Business Process Management Team Project Sponsor and Leader (2003 - 2007), and Deputy General Manager of Management Development Division Strategic Framework Development Leader (2005 2006).
Beliau telah mengikuti berbagai pelatihan, baik di dalam maupun luar negeri, diantaranya adalah Managing with Brain Power Workshop di International Thinking Training Centre, Transforming Family Business Seminar di Pelita Harapan Graduate Business School, Competency Based Organization Seminar di BCA Learning Center, The Toyota Way Seminar, and Stephen Covey Seven Habit Seminar. Beliau meraih gelar S1 Fakultas Akuntansi Universitas Pelita Harapan dan Fakultas Administrasi Bisnis American World University-STIE IPWI, Jakarta.
He completed various trainings, in the country as well as overseas, including the Managing with Brain Power Workshop at the International Thinking Training Centre, Transforming Family Business Seminar at Pelita Harapan Graduate Business School, Competency Based Organization Seminar at BCA Learning Center, The Toyota Way Seminar, and Stephen Covey's Seven Habit Seminar. He earned his bachelor degree in Accounting from the University of Pelita Harapan and in Business Administration from the American World University-STIE IPWI, Jakarta.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Annual Report
2013
William Surnata Direktur Director
Warga Negara Indonesia. 50 tahun. Saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan (Desember 2011 sekarang) dan Direktur PT J Resources Nusantara (November 2011 - sekarang). Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (2004 - November 2011), Deputy Regional Head Jabodetabek dan Bandung PT Bank Universal Tbk (1996 - 2003), Individual Banking Division PT Bank Bali Tbk (1986 - 1996), dan Credit Review Division PT Bank Perniagaan Indonesia (1987 - 1989). Beliau meraih gelar S1 Teknik dari Universitas Parahyangan (1987).
Indonesian citizen. Age 50. Currently serves at Director of the Company (December 2011 - present) and Director of PT J Resources Nusantara (November 2011 - present), Previously, he served as the Financial Director of PT Bukit Makmur Istindo (2004 - November 2011), Deputy Regional Head of Greater Jakarta and Bandung of PT Bank Universal Tbk (1996 - 2003), Individual Banking Division PT Bank Bali Tbk (1986 - 1996), and Credit Review Division of PT Bank Perniagaan Indonesia (1987 - 1989). He earned his bachelor degree in Engineering from the University of Parahyangan (1987).
Edi Permadi Direktur Director
Warga Negara Indonesia. 38 tahun. Beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan (Desember 2011 sekarang), sekaligus Direktur PT J Resources Nusantara (Mei 2011 - sekarang). Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur External Relations serta Manager Employee and Industrial Relations PT International Nickel Indonesia (2005 - 2006) dan
Indonesian citizen. Age 38. Currently serves at Director of the Company (December 2011 - present) and Director of PT J Resources Nusantara (May 2011 present), Previously, he served as the External Relations Director and the Employee and Industrial Manager of PT International Nickel Indonesia (2005 - 2006) and Human Resources Business and Systems
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
19
20
LAPORAN TAHUNAN
2013
Manajer Human Resources Business and Systems PT International Nickel Indonesia (2004 - 2005). Beliau juga telah mengikuti berbagai pelatihan, baik di dalam maupun luar negeri, diantaranya Pengawasan Operasional Pertama, Pengawas Operasional Madya dan Pengawas Operasional Utama di Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (2008), Trailbrazer Leadership Program di INCO Limited, Kanada (2006), Transformational Learhership Program di MIT Sloan, Amerika Serikat (2007), dan Mastering Leadership Challenge Program di IMD Lausanna, Switzerland (2008). Beliau meraih gelar S1 Teknik Elektro dari Universitas Indonesia.
Manager of PT International Nickel Indonesia (2004 - 2005). He also participated in various trainings, in the country and overseas, including the Operational Monitoring One, Operational Monitoring Medium, and Operational Monitoring Main at the Energy and Mineral Resources Department (2008), Trailbrazer Leadership Program at INCO Limited, Canada (2006), Transformational Leadership Program at MIT Sloan, US (2007), and Mastering Leadership Challenge Program at IMD Lausanna, Switzerland (2008). He earned his bachelor degree in Electrical Engineering from the University of Indonesia.
Budikwanto Kuesar Direktur Director
Warga Negara Indonesia. 61 tahun. Saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan (Agustus 2012 - sekarang) dan Direktur PT J Resources Nusantara (Agustus 2012 - sekarang). Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Utama (2009 - Juni 2012) dan Direktur (2001 - 2009) PT Bukit Makmur Mandiri Utama. Beliau telah berpengalaman selama lebih dari 25 tahun di bidang Kontrak Pertambangan Batubara. Beliau memulai karir di PT United Tractors Tbk sebagai Kepala Departemen Administrasi pada tahun 1974, kemudian memegang posisi manajemen beberapa cabang United Tractors dan di kantor pusat. Beliau kemudian menjadi Direktur Operasional PT Pamapersada Nusantara, kontraktor pertambangan terbesar, bagian dari grup United Tractors pada tahun 1992 hingga 2001.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Indonesian citizen. Age 61. Currently serves at Director of the Company (August 2012 - present) and Director of PT J Resources Nusantara (August 2012 - present), Previously, he served as the President Director (2009 - June 2012) and Director (2001 - 2009) of PT Bukit Makmur Mandiri Utama. He has more than 25 years of experience in coal mining contract area. He started his long career at the PT United Tractors Tbk as the head of Administration Department in 1974, and held several key management positions at the United Tractors branches and headquarters. He later became the Operation Director of PT Pamapersada Nusantara, the largest mining contractor, part of the United Tractors group from 1992 to 2001.
Annual Report
2013
Colin J. Davies Direktur Tidak Terafiliasi Non-Affiliated Director
Warga Negara Asing. 56 tahun. Menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan sejak Januari 2012. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Chief Executive di Arsari Resources Group (Maret 2011 December 2011), General Manager Strategic Planning PT Leighton Contractors Indonesia (2005-2009), Konsultan Independen (2002-2005) dan Technical Advisor (1997-2002) PT Austindo Mining Corporation, berbagai posisi di Santa Fe Pacific Gold Corporation (1994-1996), Business Development Manager and Information System Manager PT Pelsart Management Services (1988-1992), Technical Advisor Computing Services PT Mintekindo Engineering (1987-1988), Supervisor Operations & System (1986-1987), Computing Geologist (1985-1986), dan Diamond Mineralogist (1983-1985) BP Minerals International Ltd (1982).
Foreign citizen. Age 56. Currently serves at Nonaffiliated Director of the Company (January 2012 present). Previously, he served as the Chief Executive of Arsari Resources Group (March 2011 - December 2011), General Manager Strategic Planning of PT Leighton Contractors Indonesia (2005 - 2009), Independent Consultant (2002 - 2005) and Technical Advisor (1997 - 2002) of PT Austindo Mining Corporation, various position in Santa Fe Pacific Gold Corporation (1994 - 1996), Business Development Manager and Information System Manager of PT Pelsart Management Services (1988 - 1992), Technical Advisor Computing Services of PT Mintekindo Engineering (1987 - 1988), Supervisor Operations & System (1986 - 1987), Computing Geologist (1985 1986), and Diamond Mineralogist (1983 - 1985) of BP Minerals International Ltd (1982).
Beliau melakukan studi postgraduate di bidang geology, geochemistry and computational analysis on the tectonostratigraphy of Gariep Province of SW Namibia: Ph.D title expired. Selain itu, beliau telah mempublikasi beberapa riset, diantaranya bersama African Research Unit, Department of Earth Sciences, University of Leeds, Inggris (1979-1982). Beliau meraih gelar Honours Degree in Geology dari University College Cardiff di Wales, Inggris.
He completed his postgraduate study in geology, geochemistry and computational analysis on the tectonostratigraphy of Gariep Province of SW Namibia: Ph.D title expired. Besides, he published several researches, including with the African Research Unit, Department of Earth Sciences, University of Leeds, Inggris (1979 - 1982). He earned his Honours Degree in Geology from University College Cardiff in Wales, United Kingdom.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
21
22
LAPORAN TAHUNAN
2013
IKTISAR KEUANGAN Financial Highlights
Data keuangan ini merupakan rangkuman dari informasi penting dan kondisi keuangan Perseroan untuk lima tahun terakhir yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013, yang semuanya diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian. KETERANGAN
Information
2013
The financial data is the summary of the salient information and financial condition of the Company in the last five years ended December 31, 2009, 2010, 2011, 2012 and 2013, which were all audited by KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny. All financial statements received unqualified opinions.
2012
2011
2010
2009
Pada akhir tahun
Aset Lancar Jumlah Aset Kewajiban Lancar Jumlah Kewajiban Ekuitas
89,979 805,477 99,499 546,089 259,388
53,094 574,411 57,125 288,693 285,717
1,007 1,133 525 847 286
1,181 1,405 726 967 438
1,272 1,537 767 984 552
77,871 74,611
172,849 105,825
1,766 1,560
1,521 1,377
1,371 1,294
3,260 31,808 (28,548) (10,349) (38,897) (26,324)
67,023 29,416 37,607 58,057 95,664 87,870
205 305 (99) (70) (169) (153)
144 241 (98) (37) (135) (138)
77 153 (76) 17 (59) (59)
0.042 (0.367) (0.338)
0.388 0.218 0.508
0.116 (0.056) (0.087)
0.094 (0.064) (0.091)
0.056 (0.056) (0.043)
756,000,000
756,000,000
30,000,000
30,000,000
30,000,000
(0.032) 0.000 0.000
0.123 0.000 0.000
(0.005) 0.000 0.000
(0.005) 0.000 0.000
(0.002) 0.000 3,924
(0.035) (0.033) (0.110) (0.101)
0.065 0.153 0.132 0.308
(0.087) (0.135) (0.346) (0.536)
(0.070) (0.098) (0.223) (0.315)
(0.050) (0.038) (0.138) (0.106)
0.904 0.678 2.105 (9,520)
0.929 0.503 1.010 (4,030)
1.919 0.748 2.962 482
1.626 0.688 2.207 454
1.659 0.641 1.782 505
Untuk tahun berakhir Pendapatan usaha Beban Pokok Pendapatan Laba Kotor Beban Operasional Laba (Rugi) Operasi Pendapatan (Beban) Non Operasi Laba (Rugi) Sebelum Pajak Laba (Rugi) Bersih Margin Laba Kotor Margin Laba (Rugi) Operasi Margin Laba (Rugi) Bersih
Jumlah Saham Beredar Laba (Rugi) Bersih per Saham Dividen dibayar per Saham Jumlah Dividen Dibayar Rasio Usaha Laba Laba Laba Laba
(Rugi) (Rugi) (Rugi) (Rugi)
Operasi terhadap Jumlah Aset Bersih terhadap Jumlah Aset Operasi terhadap Ekuitas Bersih terhadal Ekuitas
Rasio Keuangan Aset Lancar terhadap Kewajiban Lancar Jumlah Kewajiban terhadap Jumlah Aset Jumlah Kewajiban terhadap Ekuitas Modal Kerja Bersih
Angka-angka menggunakan notasi Bahasa Inggris. Dalam ribuan Dolar Amerika, kecuali untuk jumlah saham dan laba bersih per saham
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Numerical notations are in English. In thousands of US Dollar, except for number of shares and profit per shares
Annual Report
2013
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
23
24
LAPORAN TAHUNAN
2013
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis & Discussion
Tinjauan Bisnis Business Review
Kondisi Pasar dan Performa 2013
Market Condition and Performance in 2013
Tahun 2013 adalah tahun yang penuh dengan tantangan untuk industri pertambangan, tak terkecuali pertambangan emas. Melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia dan krisis keuangan yang terjadi di beberapa wilayah, kebijakan Amerika Serikat, serta menguatkan mata uang Dollar Amerika, turut berkontribusi pada melandainya harga emas.
The year 2013 is a challenging year for mining industry, not least the gold mining industry. The slowing worth economic growth and financial crises that have been happening in various regions in the world, the US policies, and strengthening US currency, all were contributing to lower gold price.
Kondisi pasar yang tidak berpihak kepada harga emas di tahun 2013 dapat terlihat dari pergerakan harga emas disepanjang tahun 2013. Di awal tahun 2013, harga emas berada pada kisaran harga US$ 1.600 per oz. Namun, di penghujung tahun 2013 harga emas mengalami penurunan menjadi berada di sekitar harga USD 1.225 per oz.
The market condition was not unfavorable to gold price in 2013, as shown the gold price movement throughout the year 2013. At the beginning of 2013, the gold price was at around US$ 1,600 per oz. However, at the end of 2013 the price drop to became around USD 1,225 per oz.
Dengan adanya koreksi yang sangat besar terhadap harga emas, hal tersebut secara otomatis sangat berpengaruh terhadap pola dan rencana kerja Perseroan. Salah satu pengaruh terbesar adalah mengurangi kegiatan eksplorasi dan striping ratio. Hal yang sama juga diterapkan oleh hampir seluruh perusahaan tambang emas di dunia.
With the huge price correction toward gold, automatically the pattern and work plans set by the Company were affected. One of the biggest effects was the reduction of exploratory work and striping ratio. This step was taken by almost all gold mining companies in the world.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Annual Report
2013
Prospek 2014 Dengan mempelajari pergerakan harga emas dunia pada tahun 2013, dapat dipastikan akan sulit untuk membaca pergerakan harga emas di tahun 2014. Namun demikian, Perseroan tidak tinggal diam untuk menghadapi tahun 2014. Ada beberapa langkah yang telah disiapkan oleh Perseroan untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi di tahun 2014, yaitu sebagai berikut: 1.Dengan beroperasinya 2 fasilitas produksi yang baru di Blok Bakan dan Blok Seruyung tidak hanya akan menambah kapasitas produksi tetapi juga akan menekan biaya produksi, karena untuk 2 fasilitas produksi yang baru tersebut letak ore masih dekat dengan permukaan, yang dengan sendirinya akan berpengaruh terhadap biaya produksi. 2.Dengan terus melakukan efisiensi dalam segala aspek, penurunan biaya produksi diharapkan dapat menekan biaya produksi yang tentunya akan memperkuat posisi Perseroan dalam menghadapi tantangan di tahun 2014 dan tahun-tahun mendatang.
Teknologi Dengan diterapkannya Metode Dynamic Heap Leach untuk fasilitas produksi di Project Bakan dan Project Seruyung, diyakini akan mengurangi pemakaian bahan kimia dalam proses produksi yang akan memberi dampak positif untuk penurunan biaya produksi dan pengelolaan lingkungan. Selain itu metode ini juga dapat mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses produksi.
Prospect in 2014 Closing following the global price of gold in 2013, it can be predicted that it will be difficult to predict the price movement of gold in 2014. However, the Company does not stay still in welcoming 2014. There are several steps prepared by the Company in anticipating any possibilities in 2014, as follows: 1.With the operation of two new production facilities in Bakan and Seruyung, not only the production capacity is increased, but also the production cost is decreased because the two new production facilities, the ores are near to the surface, which will affect the production cost. 2.Continue with the efficiency efforts in all aspects, lower production cost is hoped to push down the production cost, which will strengthen the Company position in facing the challenges in 2014 and the years to come.
Technology By implementation of Dynamic Heap Leach Method in production facilities in Bakan Project and Seruyung Project, we are sure to reduce the usage of chemical in production process, which weill give positive impact in production cost and in environmental management cost. Besides, this method can reduce the production time.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
25
26
LAPORAN TAHUNAN
2013
Tinjauan Keuangan Financial Review Pendahuluan
Introduction
Diskusi dan analisa berikut ini mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasi PT J Resources Asia Pasifik Tbk untuk tahun buku 2013 dan 2012, yang semuanya diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian.
The following discussion and analysis refer to the Consolidated Financial Report of PT J Resources Asia Pasifik Tbk for financial year 2013 and 2012, audited by KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny which receive the unqualified opinions.
Laporan Keuangan Konsolidasi 2013 ini merupakan laporan keuangan konsolidasi dari PT J Resources Asia Pasifik Tbk (“JRAP”) dan entitas anak, yaitu PT J Resources Nusantara dan entitas anaknya yang terdiri dari J Resources Gold (UK) Ltd, PT J Resources Bolaang Mangondow, PT Sago Prima Pratama, PT Arafura Surya Alam, dan PT Gorontalo Sejahtera Mining. Semua perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan emas.
The 2013 Consolidated Financial Report is a consolidation from PT J Resources Asia Pasifik Tbk (“JRAP”) and its subsidiaries, comprises PT J Resources Nusantara and its subsidiaries, namely J Resources Gold (UK) Ltd, PT J Resources Bolaang Mangondow, PT Sago Prima Pratama, PT Arafura Surya Alam, and PT Gorontalo Sejahtera Mining. All the companies are in gold mining business.
Pelaporan tahun buku 2013 disusun dengan menggunakan mata uang Dolar Amerika Serikat, sesuai dengan penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010), beserta data pembanding dari tahun-tahun sebelumnya. Penerapan PSAK No. 10 seiring dengan akuisisi yang dilakukan oleh Perseroan pada bulan Januari 2012 terhadap PT J Resources Nusantara (JRN), yang sekaligus mengubah bidang usaha Perseroan dari bidang usaha tata boga, perdagangan umum, transportasi dan perumahan, menjadi bidang pertambangan mineral emas.
The reporting of the financial report 2013 is prepared in US Dollar denomination, according to the implementation of FASN No. 10 (Revised 2010), with the comparative data from previous years. The implementation of FASN No. 10 was taken along with the acquisitions of PT J Resources Nusantara (JRN) by the Company in January 2012, which changed the Company's business involvement, from hospitality, general trading, transportation and housing sector to gold mineral mining sector.
Perubahan bidang usaha Perseroan tersebut berpengaruh terhadap mata uang pelaporan Perseroan sehingga berubah dari yang sebelumnya dinominasi oleh mata uang Rupiah menjadi nominasi mata uang Dolar Amerika Serikat sejak tahun buku 2012. Hampir seluruh pendapatan Perseroan berasal dari penjualan ekspor dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan sebagian besar pengeluaran Perseroan juga dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
The changes in Company's business line affects the reporting currency, from previously denominated by Rupiah to US Dollar denomination since 2012 financial year. Almost entire Company's revenue was resulted by export sales in US Dollar currency denomination, and the Company's expenses were mainly also in US Dollar denomination.
Pada tahun 2012, terjadi akuisisi yang menyebabkan timbulnya perbedaan-perbedaan yang mencolok terhadap beberapa data pembanding pada transaksi tahun-tahun sebleumnya. Namun, Perusahaan berusaha memberikan gambaran seobjektif mungkin atas data-data tersebut sehingga dapat memberikan gambaran tentang kinerja Perseroan.
In 2012, the acquisition created some striking difference in some comparative data from the transactions from previous years. However, the Company seek to provide data as objective as possible to give good overview of the Company's performance.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Annual Report
2013
Aset Lancar Nilai Aset Lancar tumbuh 69,5% menjadi US$ 89,98 juta dari US$ 53,09 juta pada tahun 2012 seiring dengan meningkatnya Kas dan Persediaan.
Aset Tidak Lancar Aset Tidak Lancar meningkat 37,2% dari US$ 521,31 juta pada tahun 2012 menjadi US$ 715,49 juta pada tahun 2013, terutama dengan kontribusi Asset Tetap yang naik dari US$ 49,86 juta di tahun sebelumnya menjadi US$ 158,04 juta; kenaikan ini terutama dikarenakan adanya pembangunan fasilitas produksi di Bakan dan di Seruyung. Properti pertambangan juga berkontribusi sebesar US$ 74,7 juta dari US$ 347,54 juta pada tahun 2012.
Pendapatan Usaha Pendapatan Usaha menurun dari US$ 172,85 juta menjadi US$ 77,87 juta dikarenakan penurunan volume penjualan dari 103.152 oz pada tahun 2012 menjadi 54.565 oz di tahun 2013 atau terjadi penurunan sebesar 48,18% dibandingkan dengan tahun 2012. Selain itu, penurunan pendapatan juga dipengaruhi oleh penurunan realisasi harga jual sebesar 15,1% lebih rendah dibandingkan dengan realisasi harga jual di tahun 2012. Harga rata-rata emas pada tahun 2012 adalah sebesar USD 1.664 per oz, sedangkan harga rata-rata emas pada tahun 2013 adalah sebesar USD 1.412 per oz.
Beban Pokok Pendapatan Beban Pokok Pendapatan turun dari US$ 105,8 juta pada tahun 2012 menjadi US$ 74,6 juta pada tahun 2013. Penurunan biaya pokok produksi dipengaruhi oleh penurunan volume produksi sebesar 34.363 oz, turun dari 101.314 oz di tahun 2012 menjadi hanya 66.957 oz di tahun 2013.
Laba/Rugi Laba Kotor tertekan menjadi US$ 3,26 juta akibat dari tekanan harga emas dunia. Sebagai konsekuensinya, Perseroan mengalami Rugi Bersih sebesar US$ 26,3 juta, atau sebesar US$ 0,032 per lembar saham dasar.
Current Assets Current Assets grew by 69.5% to US$ 89.98 million from US$ 53.09 juta in 2012 as the Cash and Inventories rose.
Noncurrent Assets Noncurrent Assets increased by 37.2% from US$ 521.31 million in 2012 to be US$ 715.49 million in 2013, particularly contributed by the increasing Fixed Assets to US$ 49.86 million in previous year to US$ 158.04 million in 2013, driven by the development of production facilities in Bakan and in Seruyung. The mining properties also contributes around US$ 74,7 million from US$ 347,54 million in 2012.
Revenues Revenues dropped US$ 172.85 million to US$ 77,87 million, affected by lower sales volume from 103,152 oz in 2012 to only 54,565 oz in 2013 or declined by around 48.18% compared to the year 2012. Besides lower sales volume, the revenue drop was also affected by lower realized sales price of around 15.1% lower than the realized sales price in 2012. The average gold price on 2012 is USD 1,664 per oz, and the average gold price on 2013 is USD 1,412 per oz.
Costs of Revenues Cost of Revenues declined from US$ 105.8 million in 2012 to US$ 74.6 million in 2013. The reduction of the cost of revenue was affected by the reduction of production volume of around 34,363 oz, drop from 101,314 oz of in 2012 to 66,957oz in 2013.
Income/Loss Gross Profit was pressured to US$ 3.26 million because of the pressured global gold price. As the consequence, the Company experienced Net Loss of US$ 26.3 million, or around US$ 0,032 per share.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
27
28
LAPORAN TAHUNAN
2013
Liabilitas Jumlah Liabilitas meningkat menjadi US$ 546,09 juta pada tahun 2013 dari US$ 288,69 juta di tahun sebelumnya. Total Liabilitas dikontribusikan oleh Liabilitas Jangka Pendek 18,2 % dan Liabilitas Jangka Panjang sebesar 81,8 %. Hal ini disebabkan karena pinjaman yang didapatkan oleh Perseroan untuk meningkatkan kapasitas produksi di Penjom dan investasi dalam mendanai pengembangan dua proyek penambangan baru yaitu Proyek Bakan dan Proyek Seruyung yang sudah mulai beroperasi dan akan memberikan kontribusi untuk pendapatan perusahaan di tahun 2014.
Ekuitas Ekuitas pada tahun 2013 adalah sebesar US$ 259,38 juta, menurun 0,09% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kerugian sebesar US$ 26.3 juta yang diderita oleh Perseroan pada tahun 2013.
Arus Kas Arus Kas mengalami peningkatan sebesar US$ 10,16 juta menjadi US$ 18,18 juta pada tahun 2013.
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak yang Terafiliasi Perseroan tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak yang terafiliasi.
Struktur Permodalan dan Likuiditas Kebijakan manajemen atas struktur permodalan mendukung tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal yaitu mengoptimalisasi saldo hutang dan ekuitas dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perseroan tidak melakukan kegiatan konversi maupun penawaran umum sepanjang tahun 2013.
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Tidak tercatat adanya informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Liabilities Liabilities in 2013 increased to US$ 546.09 million from US$ 288.69 million in 2012. Total Liabilities was contributed by Current Liabilities 18.2 % and Noncurrent Liabilities 81.8 %. This is caused by the loans received by the Company to upgrade the production facilities in Penjom, as well as investment to finance the development of two new mining projects, in Bakan and Seruyung, which have been operating and will soon contribute to the Company's income in 2014.
Equity Equity in 2013 was US$ 259.38 million, fell 0.09% compared to the year before. It is because of the loss of US$ 26.3 million withstood by the Company in 2013.
Cash Flow Cash Flow increased by US$ 10.16 million to US$ 18.18 million in 2013.
Conflict of Interests and Affiliated Parties Transaction The Company did not conduct transaction with conflict of interest nor with affiliated parties.
Capital Structure and Liquidity The management policy on capita; structure supports the Company key goal in managing its capital, which is to optimize the loan and equity value in order to maintain business growth in the future and to maximize shareholders' value. The Company did not conduct any conversion nor public offering throughout 2013.
Information and Material Facts Subsequent to the Date of the Auditor's Report There is no information nor material facts subsequent to the date of the auditor's report recorded.
Annual Report
2013
Pembagian Dividen Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan memutuskan untuk tidak membagikan dividen final untuk tahun buku 2012.
Kebijakan Manajemen Risiko
Dividend Payout The Annual General Meeting of Shareholders approved that there were no final dividend for the financial year 2012.
Risk Management Policy
Kebijakan manajemen risiko yang dimiliki Perusahaan ditujukan untuk dijadikan pedoman dalam meminimalkan dampak dari risiko usaha pada kinerja Perusahaan.
The Company's risk management policy aims to be the guideline in minimizing the impact of business risks on the Company performance.
1. Risiko Komoditas Harga komoditas, terutama harga mineral, sangat dipengaruhi oleh keseimbangan antara permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar internasional. Untuk mengantisipasi pergerakan harga jual produk yang cukup fluktuatif, Perseroan secara regular mengikuti perkembangan harga international, serta mempelajari dan mempertimbangkan untuk mengadakan lindung nilai pada waktu dan kondisi yang dianggap tepat.
1. Commodity Risk Commodity price, particularly the prices of minerals, is heavily affected by the demand and supply balance in the international market. To anticipate themovement of considerably fluctuating product sales prices, the Company closely monitor the international price movement, as well as carefully analyze and consider to take hedging effort at the right time and condition.
2. Risiko Persaingan Usaha Persaingan usaha adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari usaha Perseroan sebab Perseroan beroperasi di pasar bebas dimana setiap orang bebas menjadi pembeli dan penjual. Karena sifat usaha pertambangan yang capital-intensive, entry barrier untuk masuk ke usaha ini cukup tinggi. Ini akan mempengaruhi jumlah kompetitor.
2. Business Competition Risk Business competition is inseparable part of the Company's business because it operates in free market, whereby all individuals are free to buy and sell. The capital-intensive nature of mining business has put a considerably high entry barrier into this business. This affects the number of competitors.
3. Risiko Tingkat Bunga Pergerakan suku bunga dipengaruhi oleh ekonomi makro dan ekonomi mikro. Perseroan yang mendapatkan pinjaman dari lembangan keuangan dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari risiko adanya perubahan tingkat suku bunga yang dapat menimbulkan damak terhadap kinerja Perseroan.
3. Interest Rate Risk The movement of interest rate is affected by the macro-economy as well as micro-economy. The Company, having received loan supports from financial institutions to run its business, is inseparable from the risk of fluctuation in interest rate that can have some impact on the Company's performance.
4. Risiko Nilai Tukar Perseroan melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang asing untuk seluruh penjualan dan sebagian pengeluarannya sehingga ada titik keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran, yang dengan sendirinya akan mengurangi sebagian besar resiko akibat penurunan nilai tukar.
4. Exchange Rate Risk The Company conducted its entire transactions and part of the expenses in foreign currency. As such, there is a balancing point between income and expenses that will naturally cancel out most of the risk of lower exchange rate.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
29
30
LAPORAN TAHUNAN
2013
5. Risiko Kredit Dalam menjalankan usahanya, Perseroan tidak memberikan fasilitas kredit atau jangka waktu pembayaran kepada pelanggan. Dengan kebijakan tersebut dengan sendirinya akan mengurangi resiko akibat piutang tidak tertagih berkurang.
5. Credit Risk In conducting its business, the Company does not provide credit facilities or credit period for payment. The policy automatically reduce the risk of failure of receivable from customers.
6. Risiko Likuditas Risiko likuiditas adalah risiko saat posisi arus kas Perusahaan menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek. Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan memantau kinerja perusahaan seara berkala dan menjaga tingkat kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas.
6. Liquidity Risk Liquidity Risk is the risk when the cash flow shows that the short-term income does not cover short-term expenses. In managing its liquidity, the Company constantly monitor its performance and maintain sufficient cash flow for its operational activities and to overcome the effect of cash flow fluctuation.
7. Risiko Bencana Alam Sebagai Perseroan yang berkutat dalam usaha pertambangan, Perseroan tidak terlepas dari risiko bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, dan bencana lainnya, yang dapat mengganggu kegiatan operasional Perseroan.
7. Natural Disaster Risk As a mining company, the Company is not free from risk of natural disasters that may occur, such as flood, earthquake, volcanic eruption, and other disasters, that can disrupt the Company's operational activities.
8. Risiko Perubahan Peraturan Pemerintah Usaha pertambangan adalah usaha yang diatur dan dimonitor secara ketat oleh Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Oleh karena itu, Perseroan dituntut untuk jeli dalam mengikuti perubahan peraturan pemerintah untuk mengantisipasi dan merespon terhadap perubahan yang diberlakukan.
8. Regulatory Risk The mining business is closely regulated and monitored by the Government, both local and central government. As such, the Company is required to be observant in following the changes in government regulations to anticipate and respond to the related changes.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Annual Report
2013
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
Manajemen Perseroan berkomitment penuh untuk melaksanakan dan mempraktikkan Tata Kelola Perseroan yang baik yang mencakup asas keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan keadilan. Perseroan berkeyakinan bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik akan mengoptimalkan nilai Perseroan dalam jangka panjang, seraya tetap menjaga kepentingan pemegang saham, serta mewujudkan bisnis yang berkesinambungan.
The Company management is committed in applying and practicing the Good Corporate Governance (GCG), which is based on transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. The Company believes that good implementation of GCG will bring positive impacts not only to the Company, but also to the shareholders. The implementation of GCG consistently will help the Company realize its business goals sustainably.
Struktur Tata Kelola
Governance Structure
Rapat Umum Pemegang Saham Selama tahun 2013, Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 31 Mei 2013.
General Meeting of Shareholders In 2013, the Company conducted the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) and the Extraordinary Meeting of Shareholders (EGM) on 31 May 2013.
RUPST menghasilkan keputusan sebagai berikut:
The AGM resolutions are as follows:
1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan 2012 beserta Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2012 dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, dengan demikian memberikan pembebasan tanggung jawab (acquite et de charge) sepenuhnya kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2012.
1. Approved and endorsed the Company's 2012 Annual Report, including approving and endorsing the Company's Financial Statements for financial year of 2012 and the Board of Commissioners' Monitoring Report, as such fully released and discharged (acquite et de charge) the members of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company from all their responsibility for the management and oversight duties, for as long as their actions are reflected in the Company's Financial Statements for the financial year of 2012.
2. Menyetujui tidak dibagikannya dividen untuk tahun buku 2012.
2. Approved to not pay the dividend for the financial year of 2012.
3. Menyetujui pemberian wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik Independen yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2013 dan menetapkan honorarium Akuntan Publik Independen tersebut serta persyaratan lain penunjukannya.
3. Authorized the Board of Directors to appoint an Independent Public Accountant to audit the Company's financial statements for the financial year of 2013 and to determine the fees and terms for such appointment of the Independent Public Accountant.
4. Menyetujui penentuan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan anggota Dewan Direksi Perseroan dan selanjutnya memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi.
4. Approved the determination of remuneration for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors and authorized the Board of Commissioners to determine the remuneration for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
31
32
LAPORAN TAHUNAN
2013
5. Menyetujui untuk menerima pengunduran diri John Anthony Rasmussen selaku Direktur Perseroan. Oleh karena itu, terhitung sejak ditutupnya Rapat, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut :
5. Approved the resignation of John Anthony Rasmussen as Director. As such, from the end of the Meeting onward, the structure of BOC and BOD is as follows:
Direksi Direktur Utama : Jimmy Budiarto Direktur : Edi Permadi Direktur : William Sunarta Direktur : Budikwanto Kuesar Direktur Tak Terafiliasi: Colin James Davies
Board of Directors President Director Director Director Director Non-affiliated Director
: : : : :
Dewan Komisaris Komisaris Utama : Christian Wijayanto A.J. Komisaris : Yung Chris Hui Komisaris Independen : Prof. Dr. M. Daud Silalahi, SH
Board of Commissioner President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Prof. Dr.
: Christian Wijayanto A.J. : Yung Chris Hui : M. Daud Silalahi, SH
Komisaris Independen Komisaris Independen merupakan rangkaian dari tata kelola Perseroan yang baik, dimana Komisaris Independen merupakan wakil secara tidak langsung dari pemegang saham minoritas dalam mengawasi jalannya pengelolaan Perseroan oleh Direksi. Direksi Direksi bertanggung jawab dalam mengelola Perseroan dan mengambil keputusan-keputusan sehubungan dengan kepentingan Perseroan dan juga mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar Perseroan. Direktur Tidak Teraffiliasi Direktur tidak teraffiliasi merupakan rangkaian dari tata kelola Perseroan yang baik, sebagai penyeimbang dalam memberikan pandangan dan pertimbangan. Direktur tidak teraffiliasi merupakan orang dengan pengalaman yang luar biasa di dalam bidang usaha Perseroan, yaitu pertambangan mineral emas.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Jimmy Budiarto Edi Permadi William Sunarta Budikwanto Kuesar Colin James Davies
Independent Commissioner Independent Commissioner is part of good corporate governance, whereby the Independent Commissioner acts as the indirect representative of minority shareholders in monitoring the management of the Company by the Board of Directors. Board of Directors Board of Director is responsible to manage the Company and make decisions for the interest of the Company, and represent the Company in and outside the Company. Non-Affiliated Director Non-affiliated Director is the part of good corporate governance, as the balancing in providing views and considerations. Non-affiliated director is someone with tremendous experience in the Company's business line, namely the gold mineral mining.
Annual Report
2013
Rapat Direksi Direksi Perseroan secara rutin mengadakan rapat, baik formal maupun informal, dalam mengelola usaha Perseroan. Direksi juga rutin mengadakan rapat dengan Dewan Komisaris untuk mendapatkan pertimbangan dan pandangan atas tindakannyang akan dilakukan. Remunerasi
Meetings of the Board of Directors The Board of Directors routinely met, formally and informally, in managing the Company's business. The Board of Directors also routinely met with the Board of Commissioners to gain their insights and inputs towards the actions to be taken. Remuneration
Meskipun Perseroan belum memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi, namun Dewan Komisaris melakukan kajian remunerasi dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk: -Kinerja keuangan dan pencapaian Perseroan -Prestasi kerja individu -Kewajaran dengan perusahaan lainnya -Pertimbangan sasaran dan strategi Perseroan
Although the company has not formed the Nomination and Remuneration Committee, the Board of Commissioners has conducted remuneration study and considered various aspects, including: - Financial performance and achievements of Company - Individual work performance - Fairness with other peer companies - Consideration of Company long-term goals and strategy
Jumlah remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2013 adalah sebesar US$ 695.751, sedangkan pada tahun 2012 sebesar US$ 751.725.
The remuneration for the Board of Commissioners and Directors in 2013 S$ 695,751, meanwhile in 2012 the remuneration was US$ 751.725.
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu (1) satu ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen dan 2 (dua) anggota, dan berkoordinasi dengan Internal Audit Perseroan. Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan peran pengawasan, yaitu:
Audit Committee is comprised of 1 (one) head of the Committee, which is held by the Independent Commissioner, and 2 (two) members, and coordinating with the Internal Audit of the Company. Audit Committee has the duties to support the Board of Commissioners' supervision duties, as follows:
-Mengevaluasi laporan keuangan Perseroan dan informasi keuangan lainnya. -Memastikan Perseroan telah menaati semua persyaratan seperti yang disyaratkan oleh perundangundangan pasar modal dan pelaksanaan harian Perseroan.
-Evaluate the Company financial report and other financial information -Ensure the Company's compliance towards all prevailing capital market regulations and the Company's business.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
33
34
LAPORAN TAHUNAN
2013
-Menelaah laporan keuangan untuk memastikan Direksi telah melakukan langkah-langkah pengendalian untuk meminimalisir risiko yang dihadapi oleh Perseroan. -Memastikan efektivitas sistem pengendalian internal yang dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Perseroan. Sekretaris Perseroan
-Evaluate financial reports to ensure that the Board of Directors have taken necessary steps in minimizing risks faced by the Company. -Ensure the effectiveness of the internal control systems which should minimize the chances of deviation in managing the Company. Corporate Secretary
Sekretaris Perseroan bertugas dan bertanggung jawab untuk: -Memastikan penyampaian informasi telah sesuai dengan peraturan bursa, pasar modal, dan perundangan-undangan yang terkait lainnya. - Memastikan komunikasi yang lancar dengan Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan, Bursa Efek Indonesia, dan lembaga terkait lainnya. - Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan fungsi hubungan investor dan hubungan publik. - Membina dan mengendalikan kepatuhan hukum, perundang-undangan dan tata kelola perusahaan yang baik dalam rangka memastikan terpenuhinya ketentuan peraturan perundangan di pasar modal, dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. - Mengkoordinasi kegiatan Dewan Komisaris dan Direksi, baik secara internal maupun eksternal.
The Corporate Secretary has the duties and responsibilities to: -Ensure information sharing has been done according to the market regulations, capital regulations, and other related regulations. -Ensure smooth communication with the BapepamLK, Indonesia Stock Exchange, and other related institutions. -Carry out activities related to investor relations and public relations function. -Maintain and monitor compliance with laws, regulations and corporate governance in accordance with the capital market regulations, and other regulations set by the government.
Kegiatan Sekretaris Perseroandi tahun 2013 mencakup: -Menyelenggarakan RUPST dan RUPSLB.
The Corporate Secretary activities in 2012 included:
-Menyelenggarakan Public Expose. -Menyelenggarakan konferensi pers. -Menjalin komunikasi dengan Bappepam-LK, BEI dan lembaga terkait lainnya. -Mengelola situs Perseroan dan bahan komunikasi publik lainnya.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
-Coordinate the activities of Board of Commissioners and Board of Directors internally and externally.
-Organize Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders. -Conduct Public Expose. -Hold press conferences. -Maintain communication with the Bapepam-LK, BEI and other related institutions. -Maintain the corporate website.
Annual Report
2013
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
35
36
LAPORAN TAHUNAN
2013
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
'Mengikutsertakan masyarakat lokal dalam membantu menciptakan nilai bisnis perusahaan secara maksimal' adalah salah satu dari lima prinsip utama Perseroan dan telah menjadi bagian integral dari setiap kegiatan Perseroan.
“Involving the local communities in creating maximum business value” is one of the five main principles of the Company and has become an integral part of the Company's every activities.
Prinsip ini juga sejalan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas yang menyatakan bahwa setiap Perseroan selaku subjek hukum mempunyai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dapat dilakukan di dalam maupun di luar Perseroan.
This principle is in-line with the Indonesian Law No. 40 year 2007 regarding Limited Liability Company and the Government Law No. 47 year 2012 regarding Corporate Social and Environmental Responsibility of Limited Liability Company, which stipulated that every Company as a legal entity has the social and environmental responsibilities to be carried out within and outside the Company.
Dalam upaya Perseroan menciptakan ketahanan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan bersama, Perseroan sepanjang 2013 bekerja bahu-membahu dengan berbagai pihak guna menyukseskan berbagai kegiatan di bidang pendidikan dan pelatihan, kesehatan, kesejahteraan, dan bantuan tanggap bencana.
In its effort to create economic resilience and grow shared welfare, the Company throughout 2013 worked together with various parties to ensure the success in various activities in education and training, health, welfare, and disaster relief efforts.
Pendidikan dan Pelatihan
Education and Training
Perseroan secara konsisten memberikan bantuan pendidikan dalam bentuk bantuan sarana dan prasarana bagi berbagai Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Anak Usia Dini di desa-desa sekitar tambang di Indonesia. Di sekolah dasar di Penjom, Malaysia, Perseroan memberikan pendidikan pengenalan tambang sejak dini.
The Company consistently provided education assistance in the form of facilities for various kindergarten and playgroups in the villages nearby the mines in Indonesia. In Penjom, Malaysia, the Company held classes to introduce to the kids about mining from their early age.
Ada pula kegiatan pelatihan bagi ibu-ibu rumah tangga, dan pemuda-pemudi dengan tujuan meningkatkan keterampilan dan minat wirausaha masyarakat setempat. Pelatihan juga diberikan kepada pemudapemuda di daerah operasi Perseroan sehingga mereka mempunyai kemampuan untuk bekerja di pertambangan dan meningkatkan taraf hidup mereka.
There were many training programs for housewives and youths to improve their skills and their interest in entrepreneurship. Trainings were also conducted to youths nearby the Company's operational areas to equip them the capability to work in mines and improve their standard of living.
Pemberian Mobil Jenazah di Malaysia
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Pendidikan Pertambangan UniversitasNegeri Gorontalo
Annual Report
2013
Perseroan juga mendukung kualitas pendidikan tinggi dengan menyambut kunjungan mahasiswa untuk memperkaya ilmu mereka, misalnya dengan mengadakan program MGEI Goes to Campus, dimana Perseroan berbagi pengetahuan mengenai karakteristik endapan mineral di lengan utara Sulawesi kepada para mahasiswa dan mahasiswi di Universitas Negeri Gorontalo melalui workshop dan ekskursi.
The Company also support the good quality of higher education by welcoming the visits of undergraduates to enrich their knowledge, such as through the MGEI Goes to Campus program whereby the Company shared its knowledge regarding the characteristic of mineral deposit in northern Sulawesi to the students of the Gorontalo State University through workshop and excursion.
Melalui anak perusahaannya, JRBM, Perseroan melakukan kegiatan pelatihan ekstensif bagi masyarakat lingkar tambang yang berlangsung setiap hari selama 6 bulan yang diikuti oleh 95 peserta dari 14 Desa di daerah lingkar tambang, khususnya di Kabupaten Bolaang Mongondow Induk, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kotamobagu. Kegiatan pelatihan ini meliputi 2 tahap yaitu in class training dan on job training. Para instruktur pembimbingnya ini meliputi tenaga ahli alat-alat berat, tenaga ahli mekanik dan tenaga ahli pengolahan dari internal perusahaan. Sementara untuk pembinaan mentalnya perusahaan juga melibatkan Komando Distrik Militer setempat. Kegiatan ini menjadi win-win solution dimana semakin banyak tersedianya tenaga kerja yang siap pakai untuk masuk ke industri pertambangan, sekaligus mencapai komitmen Perseroan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Through its subsidiary JRBM, the Company conducted intensive training courses for the communities around the mine, which took place every day for six months and followed by 95 participants from 14 villages nearby the mine area, particularly in the Bolaang Mongondow Induk Regency, Bolaang Mongondow Selatan Regency, and Kotamobagu Regency. The training activities were conducted in two stages: in class training and on job training. The guiding instructors included heavy-equipment staffs, mechanical staffs, and refinery staffs, all of whom are from internal. Meanwhile, to prepare the mentality, the company received assistance from local Military District Commando. This activity was a win-win solution as there would be more potential workforce to enter the industry as well as fulfilling the Company's commitment to improve the welfare of the people.
Kesehatan
Health
GSM melakukan pengobatan gratis untuk membantu masyarakat kurang mampu dan membantu memperbaiki fasilitas kesehatan di lingkungan sekitar daerah operasional tambang.
GSM, the Company's subsidiary, conducted free medical service to help under-privileged communities and provided assistance to repair the health facilities in the areas nearby the mining operational region.
Guna mencegah meluasnya wabah penyakit malaria, Perseroan melakukan aktifitas fogging di beberapa lokasi.
Besides, to prevent the spread of malaria plague, the Companies regularly provided fogging at several locations.
Pembagian Sembako di Desa Binaan Project Doup
Pengobatan Gratis di Desa Pembeliangan
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
37
38
LAPORAN TAHUNAN
2013
Selain itu, Perseroan mendonasikan tiga mobil jenazah senilai RM345.000 dan dana sebesar RM 15.000 kepada masyarakat.
Kesejahteraan
On top of that, the Company donated three hearses worth RM 345,000 and donated RM 15,000 to the local people.
Welfare
Perseroan melalui program Pemberdayaan Masyarakat yang dijalankan anak perusahaannya JRBM membangun jalan dan penyediaan air bersih, serta melakukan kegiatan pengembangan sosial ekonomi di sektor pertanian dan peternakan, serta bantuan pendidikan dan pelatihan Kadisnakertrans.
The Company through the Empowerment Program run by JRBM, a subsidiary, built roads and clean water facilities, as well as social economic programs to grow local agriculture and animal farms, as well as education assistance and trainings by the Ministry of Manpower and Transmigration.
Anak perusahaan PT ASA melakukan pembagian sembako di Desa Binaan Project Doup Kotabunan.
Another subsidiary, ASA, distributed staple food and necessities to people in its Mentoring Project Village in Doup Kotabunan.
Perseroan juga membantu pemerintah setempat untuk melakukan normalisasi sungai yang berhasil mencegah terjadinya banjir di Bakan. Kerap dilakukan juga gerakan penghijauan, acara buka bersama, dan bantuan hari raya kurban.
In Bakan, the Company also assisted local government to normalize the river to prevent flooding in Bakan. Regularly held were environmental activities, breaking fast activities during Ramadan, as well as assistance during Eid Al-Adha.
Bantuan Tanggap Bencana
Disaster Relief Efforts
Perseroan aktif membantu mengurangi penderitaan akibat bencana, diantaranya korban bencana banjir di Jakarta melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebesar Rp 100 juta dalam bentuk tunai dan kebutuhan bahan pokok.
The Company actively strive to elevate the suffering caused by disasters, including the victims of flood disaster in Jakarta through the Ministry of Energy and Mineral Resources in the form of Rp 100 million cash and other basic necessities.
Ketika banjir bandang melanda Manado secara mendadak, Perseroan segera turut mengirimkan tim penolong, serta sigap menyalurkan bahan makanan dan bahan pokok kepada para korban. Selain itu, Perseroan juga peduli pada korban tanah longsor melalui koran Tribun Manado.
When flash flood hit Manado suddenly, the Company promptly sent out rescue team and distribute staple food and other basic necessities to the flood victims. The Company also provided assistance for the victims of landslide through the Tribun Manado newspaper.
Penyerahan Bantuan Korban Banjir
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Pengobatan Gratis di Gorontalo
Annual Report
2013
INFORMASI PERUSAHAAN Corporate Information
Nama | Name
: PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Bidang Usaha | Line of Business : Pertambangan mineral emas | Gold mineral mining Kepemilikan | Ownership
: Publik I Public
Kode Saham | Ticker
: PSAB
Alamat | Addresses
: Equity Tower, 48th Floor, SCBD Lot. 9 Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 Jakarta 12190 Telp: (62-21) 5153 335 Fax: (62-21) 5153 759 Email:
[email protected] Website: www.jresources.com
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions and Professionals Biro Administrasi Efek | Securities Administration Bureau PT Adimitra Transferindo Komp. Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jln. Perintis Kemerdekaan Jakarta 13210 Telp: (62 21) 4788 1515 Faks: (62 21) 4709 697 Akuntan Publik | External Auditor KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny Intiland Tower, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 32 Jakarta 1220 Telp : (62-21) 5708 111 Fax : (62-21) 5722 737 Konsultan Hukum | Legal Consultant Tumbuan & Partners Jl. Gandaria Tengah III No. 8 Kebayoran Baru Jakarta 12130 Telp : (62-21) 7227 736 Fax : (62-21) 7244 579
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
39
40
LAPORAN TAHUNAN
2013 SURAT PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN 2013
Statement by the Members of the Board Of Commissioners and the Board of Directors Regarding Responsibility for 2013 Annual Report
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT J Resources Asia Pasifik Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap, serta bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan ini.
We, the undersigned, hereby declare that all information in the 2013 annual report of PT J Resources Asia Pasifik Tbk have been presented in their entirety, and that we assume full responsbility for the accuracy of the contents of this annual report.
Demikian penyataan dibuat dengan sebenarnya.
This statemetn is duly made in all integrity.
Christian Wijayanto Adinugroho Jap
Yung Chris Hui
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Utama Commissioner
Daud Silalahi
Komisaris Independent Independent Commissioner
Jimmy Budiarto Direktur Utama President Director
Budikwanto Kuesar Direktur Director
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
Edi Permadi Direktur Director
Colin James Davies
Direktur Tidak Terafiliasi Non-Affiliated Director
Annual Report
2013
PT J Resources Asia Pasifik Tbk
41
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been left blank intentionally
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Financial Position December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
2013
2012
ASET ASET LANCAR Kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar US$ 2.545.607 dan US$ 28.971 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Pajak dibayar dimuka Pembayaran dimuka, uang muka dan aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar
ASSETS
26.791.401 1.856.868
2,3,4,22,35,38 2,3,5,22,35 2,3,22,35
8.622.284 3.586.738 2.388.181
40.381.856 13.957.609
2,3,6,20 2,7
28.569.120 41.141
6.991.319
2,3,8,22,36,38
9.887.027
89.979.053
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Pajak Pertambahan Nilai masukan Piutang pihak berelasi non-usaha Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar US$ 83.426.511 dan US$ 76.819.741 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Aset eksplorasi dan evaluasi Properti pertambangan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi masing-masing sebesar US$ 131.209.956 dan US$ 114.380.073 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Goodwill Aset tidak lancar lain-lain
422.288.912 31.498.025 4.247.901
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
53.094.491
CURRENT ASSETS Cash Trade accounts receivable - third party Other accounts receivable Inventories - net of allowance for decline in value of US$ 2,545,607 and US$ 28,971 as of December 31, 2013 and 2012, respectively Prepaid taxes Prepayments, advances and other current assets Total Current Assets
7.695.449 7.025.341 3.038.647
2,3,32 2 2,3,22,34,35
2.480.836 5.320.330 1.344.180
158.040.033
2,3,9,18,19
49.861.075
NONCURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Prepaid Value Added Tax Due from a related party Property, plant and equipment net of accumulated depreciation of US$ 83,426,511 and US$ 76,819,741 as of December 31, 2013 and 2012, respectively
29.230.000 52.433.973
2,3,10 2,3,11
6.812.000 70.777.820
Deferred stripping costs Exploration and evaluation assets
347.543.893 31.498.025 5.677.887
Mining properties - net of accumulated amortization of US$ 131,209,956 and US$ 114,380,073 as of December 31, 2013 and 2012, respectively Goodwill Other noncurrent assets
715.498.281
521.316.046
Total Noncurrent Assets
805.477.334
574.410.537
TOTAL ASSETS
2,3,12 1,2,3,13 2,3,22
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-1-
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Financial Position December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Utang pajak Beban akrual Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang lembaga keuangan bukan bank Sewa pembiayaan Pinjaman bank Utang lain-lain
33.348.742 5.795.182 13.303.973
2,3,14,22,35,38 2,15,32 2,3,16,22,35,38
25.724.047 9.866.235 4.717.619
CURRENT LIABILITIES Trade accounts payable Taxes payable Accrued expenses
196.302 11.408.664 33.854.539 1.591.985
2,3,18,22,30,35,38 2,3,19,22,30,35,38 2,3,20,22,30,35 2,3,22,35
162.467 2.008.074 13.460.031 1.186.347
Current portion of long-term liabilities: Loans from non-bank financial institutions Finance lease Bank loans Other liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
99.499.387
57.124.820
Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman kepada pihak ketiga Pinjaman pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan Cadangan biaya reklamasi dan penutupan tambang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang lembaga keuangan bukan bank Sewa pembiayaan Pinjaman bank Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 756.000.000 saham Tambahan modal disetor - bersih Transaksi dengan kepentingan nonpengendali Selisih kurs penjabaran Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Kepentingan Nonpengendali
41.840.000 70.744.277 72.125.399
2,3,17,22,35 2,3,22,34,35,38 2,32
19.173.761 79.551.235
NONCURRENT LIABILITIES Loan from a third party Loan from related parties Deferred tax liabilities
10.330.046 4.223.257
2,3,21 2,3,31
10.036.111 2.782.104
Reclamation and mine closure reserve Long-term employee benefits liability
151.428 33.969.570 213.206.051
2,3,18,22,30,35,38 2,3,19,22,30,35,38 2,3,20,22,30,35
251.373 8.933.030 110.841.040
Long-term liabilities - net of current portion: Loans from non-bank financial institutions Finance lease Bank loans
446.590.028
231.568.654
Total Noncurrent Liabilities
546.089.415
288.693.474
Total Liabilities EQUITY Equity Attributable to Owners of the Company Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 2,000,000,000 shares
8.401.985 152.934.789 (3.667) 43.902
23 24 1 2
11.137 62.387.464
42.411 11.137 86.582.207
223.775.610 35.612.309
8.401.985 152.934.789
247.972.529 2,25
37.744.534
Issued and paid-up - 756,000,000 shares Additional paid-in capital - net Transaction with noncontrolling interests Translation adjustment Retained earnings Appropriated Unappropriated Total Noncontrolling Interests
Jumlah Ekuitas
259.387.919
285.717.063
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
805.477.334
574.410.537
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-2-
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Comprehensive Income For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
2013 PENDAPATAN USAHA BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA KOTOR Pendapatan dari penyelesaian instrumen derivatif komoditas Bagian laba bersih entitas anak yang dilepas Pendapatan bunga
2012
77.870.619
2,26,37
172.848.585
(74.610.694)
2,27,37
(105.825.327)
3.259.925
67.023.258
29.500.000 408.850 225.302
2,36 1 2
Laba (rugi) penjualan aset tetap Amortisasi dan penghapusan Beban bunga dan beban keuangan lainnya Beban umum dan administrasi Keuntungan dari akusisi entitas anak Biaya akuisisi Lain-lain - bersih
(1.553.769) (15.494.649) (25.374.745) (31.807.670) 1.939.260
2,9 2,9,10,12,13,29 2,30 2,28 1 1 2
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
(38.897.496)
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
55.575 179.371 (34.004.650) (10.816.358) (29.416.064) 103.111.474 (152.117) (316.446)
REVENUES COSTS OF REVENUES GROSS PROFIT Income from settlement of commodity derivative instrument Share in net income of a disposed subsidiary Interest income Gain (loss) on sale of property, plant and equipment Amortization and write-off Interest and other financial charges General and administrative expenses Gain on bargain purchase of subsidiary Acquisition related costs Others - net
95.664.043
INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX
67.314 (12.640.449)
16.442.601 (8.648.373)
TAX EXPENSE (BENEFIT) Current tax Deferred tax
Beban (Penghasilan) Pajak - Bersih
(12.573.135)
7.794.228
Tax Expense (Benefit) - Net
LABA (RUGI) BERSIH
(26.324.361)
87.869.815
LABA KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs penjabaran
2,32
1.508
2
42.896
NET INCOME (LOSS) OTHER COMPREHENSIVE INCOME Translation adjustment
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
(26.322.853)
87.912.711
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
Laba (rugi) bersih yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(24.194.743) (2.129.618)
86.791.812 1.078.003
Net income (loss) atributable to: Owners of the Company Non-controlling interests
(26.324.361)
87.869.815
Jumlah Laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
(24.193.252) (2.129.601)
25
(26.322.853) (0,032)
86.834.223 1.078.488 87.912.711
2,33
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
0,123
Total Comprehensive income (loss) atributable to: Owners of the Company Non-controlling interests Total BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3 -
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Changes in Equity For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Perusahaan/Equity Attributable to Owners of the Company
Catatan/ Notes
Modal Saham/ Capital Stock
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
Transaksi dengan Kepentingan Nonpengendali/ Transaction with Noncontrolling Interest
Selisih Kurs Penjabaran/ Translation Adjustment
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit) Telah Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
Saldo pada tanggal 1 Januari 2012
330.834
153.626
-
-
Laba bersih
-
-
-
-
Selisih kurs penjabaran
-
-
-
42.411
-
Jumlah laba komprehensif
-
-
-
42.411
-
Modal saham Kepentingan nonpengendali pada entitas anak yang diakuisisi
23,24
1,2
Saldo pada tanggal 31 Desember 2012
8.071.151
8.401.985
152.781.163
152.934.789
11.137 -
-
-
-
-
-
-
-
-
42.411
-
-
Selisih kurs penjabaran
-
-
-
1.491
-
Jumlah rugi komprehensif
-
-
-
1.491
-
-
-
-
1,2
Kepentingan nonpengendali dari entitas anak yang baru didirikan
1,2
-
-
Selisih nilai transaksi dengan kepentingan nonpengendali
1,2
-
-
Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
8.401.985
152.934.789
-
11.137
-
-
-
-
(3.667) (3.667)
87.869.815
42.411
485
42.896
1.078.488
87.912.711
160.852.314
-
-
160.852.314
36.666.046
36.666.046
Balance as of January 1, 2012 Net Income Translation adjusment Total comprehensive income Issuance of capital stock Non-controlling interests in acquired subsidiaries
86.582.207
247.972.529
37.744.534
285.717.063
Balance as of December 31, 2012
(24.194.743)
(2.129.618)
(26.324.361)
Net Loss
-
-
-
-
-
-
-
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
285.992
1.078.003
86.834.223
-
11.137
-
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
(24.194.743)
(24.194.743)
-
43.902
285.992 86.791.812
86.791.812
-
Rugi bersih
Kepentingan nonpengendali atas entitas anak yang dilepas
(209.605) 86.791.812
Kepentingan Nonpengendali/ Noncontrolling Interests
Jumlah/ Total
62.387.464
1.491 (24.193.252)
-
-
(3.667) 223.775.610
17
1.508
(2.129.601)
(26.322.853)
(6.485)
(6.485)
82
82
3.779
112
35.612.309
259.387.919
Translation adjusment Total comprehensive loss
Noncontrolling interest in a disposed subsidiary Noncontrolling interest in a newly established subsidiary Difference due to transaction with noncontrolling interest Balance as of December 31, 2013
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk DAN ENTITAS ANAK Consolidated Statements of Cash Flows For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan dan lainnya Pembayaran untuk pemasok, karyawan dan lainnya
2012
113.346.831 (113.154.369)
169.414.644 (113.190.810)
Arus kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan bunga
192.462 (10.244.749) 46.851
56.223.834 (11.705.622) 55.575
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
(10.005.436)
44.573.787
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan (penempatan) deposito berjangka yang dibatasi pencairannya Uang muka pembelian saham Hasil penjualan aset tetap Penerimaan atas penjualan entitas anak dikurangi saldo kas Pemberian pinjaman kepada pihak ketiga Uang muka pembelian aset tetap Pemberian pinjaman kepada pihak berelasi Penambahan aset eksplorasi dan evaluasi Penambahan biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Penambahan properti pertambangan Penambahan aset tetap Arus kas untuk akuisisi entitas anak - bersih Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan dari pinjaman bank jangka panjang Perolehan dari pinjaman pihak berelasi Penerimaan dari pinjaman pihak ketiga Penerimaan atas penjualan investasi saham Pembayaran utang lembaga keuangan bukan bank Pembayaran pinjaman pihak berelasi Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan Beban bunga dan keuangan lainnya Pembayaran pinjaman pihak ketiga Pembayaran pinjaman bank jangka panjang Perolehan dari utang lembaga keuangan bukan bank Pembayaran utang bank jangka pendek Penerbitan modal saham Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing KAS AKHIR TAHUN
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers and others Payments to suppliers, employees and others Net cash generated from operations Income tax paid Interest received
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
746.000
(1.574.000)
497.972
184.113
Placement (withdrawal) in restricted time deposit Advanced payment for purchases of shares of stock Proceeds from sale of property and equipment Proceeds from disposal of a subsidiary - net of cash balance Loan granted to a third party Advanced payment for purchases Loan granted to a related party Acquisition of exploration and evaluation assets
136.886 (410.206) (1.003.784) (1.694.467) (20.821.221)
(1.239.947) (37.445.108)
(23.887.851) (62.336.930) (69.027.386) -
(6.812.000) (28.918.230) (10.332.204) (134.158.985)
Additions in deferred stripping costs Acquisition of mining properties Acquisition of property, plant and equipment Net cash flows on acquisition of a subsidiary
(177.800.987)
(220.296.361)
Net Cash Used in Investing Activities
259.269.194 74.788.646 70.000.000 103
128.458.224 6.180.531 -
(275.271) (602.007) (5.273.708) (28.123.172) (28.160.000) (135.637.333)
(225.496) (480.309) (11.395.978) (100.000.000) 413.840 (55.139) 160.852.314
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from long-term bank loan Proceeds from loan from related parties Proceeds from loan from a third party Proceeds from sale of investment in shares of stock Payments of loans from non-bank financial institutions Payments of loan to related parties Payments of finance lease liabilities Interest and other financial charges paid Payments of loan to a third party Payments of long-term bank loan Proceeds from loan from non-bank financial institutions Payments of short-term bank loans Issuance of capital stock
205.986.452
183.747.987
Net Cash Provided by Financing Activities
18.180.029
8.025.413
-
8.622.284 (10.912)
561.891 34.980
26.791.401
8.622.284
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
NET INCREASE IN CASH CASH AT THE BEGINNING OF THE YEAR Effect of foreign exchange rate changes CASH AT THE END OF THE YEAR
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
1.
1.
Umum a.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Pelita Sejahtera Abadi berdasarkan Akta No. 16 tanggal 14 Januari 2002 dari O. Hartati, S.H., notaris di Semarang. Akta Pendirian Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-03855.HT.01.01.Th.2002 tanggal 8 Maret 2002 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 48 tanggal 14 Juni 2002, Tambahan Berita Negara No. 5772.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (the Company) was established under the name of PT Pelita Sejahtera Abadi, based on Notarial Deed No. 16 dated January 14, 2002 of O. Hartati, S.H., public notary in Semarang. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-03855.HT.01.01.Th.2002 dated March 8, 2002 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 48 dated June 14, 2002, Supplement No. 5772.
Berdasarkan Akta No. 115 dari Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 26 Januari 2012, mengenai persetujuan atas pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, peningkatan modal disetor dan ditempatkan Perusahaan, perubahan kegiatan usaha utama Perusahaan, penyertaan 98,87% saham baru dalam PT J Resources Nusantara, perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan serta perubahan nama Perusahaan. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.10-02869 tanggal 30 Januari 2012.
Based on Notarial Deed No. 115 of Humberg Lie, S.H., public notary in Jakarta, dated January 26, 2012, regarding the approval of Limited Public Offering I with preemptive rights, increase of the Company’s issued and paid-up capital, change in the Company’s scope of activities, investment in 98.87% of new shares in PT J Resources Nusantara (JRN), change in the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors, and change in the Company’s name. The amendments were approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-02869 dated January 30, 2012.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir kali berdasarkan Akta No. 177 tanggal 28 Juni 2012 dari Humberg Lie, S.H., S.E., Mkn., notaris di Jakarta, mengenai perubahan kedudukan Perusahaan ke Jakarta Selatan, perubahan pasal 12, penghapusan pasal 13 ayat 4 dan pasal 16 ayat 4 Anggaran Dasar Perusahaan. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-36093.AH.01.02. Tahun 2012 tanggal 3 Juli 2012 dan No. AHU-AH.01.1024458 tanggal 4 Juli 2012.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently based on Deed No. 177 dated June 28, 2012 of Humberg Lie, S.H., S.E., Mkn, public notary in Jakarta, regarding change in the Company’s domicile to South Jakarta, change in article 12, removal of articles 13(12) and 16(4) of the Company’s Articles of Association. The amandments were approved by the Ministry of Law and Human Rights of The Republic of Indonesia in its Decision Letters No. AHU-36093.AH.01.02 Tahun 2012 dated July 3, 2012 and No. GU-AH.01.1024458 dated July 4, 2012.
Berdasarkan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi pertambangan, industri, pembangunan, perdagangan, transportasi, pertanian, perbengkelan dan jasa.
In accordance with amended article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of its activities mainly include mining, industry, housing development, general trading, transportation, agriculture, workshop and services.
-6-
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Perusahaan berdomisili di Equity Tower, Lantai 48, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman Lot 9, Jl. Jend. Sudirman Kav 52 - 53, Jakarta 12190.
The Company's domicile is at Equity Tower, th 48 Floor, Sudirman Central Business District Lot 9, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53, Jakarta 12190.
Perusahaan memulai usahanya komersial pada tanggal 1 Mei 2002.
The Company started its operations on May 1, 2002.
b.
secara
commercial
Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup” pada laporan keuangan konsolidasian.
The Company and its subsidiaries are collectively referred to as “the Group” in the consolidated financial statments.
Pemegang saham akhir Grup adalah J & Partners LP yang berkedudukan di Hong Kong.
The ultimate parent of the Group is J & Partners LP, a limited liability company incorporated in Hong Kong.
Penawaran Umum Saham Perusahaan
b.
Public Offering of Shares
Pada tanggal 31 Maret 2003, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam atau Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam-LK) *) dengan surat No. S-655/PM/2003 untuk melakukan penawaran umum atas 30.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 100 per saham kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 April 2003.
On March 31, 2003, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam or the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency or Bapepam-LK) *) in his letter No. S-655/PM/2003 for its offering to the public of 30,000,000 shares with Rp 100 par value per share. On April 22, 2003, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 30 Desember 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No. S-14017/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 726.000.000 saham seharga Rp 2.000 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Januari 2012.
On December 30, 2011, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of Bapepam-LK in his letter No. S-14017/BL/2011 for its Limited Public Offering I with preemptive rights of 726,000,000 shares with Rp 2,000 par value per share through rights issue to stockholders. On January 13, 2012, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2013 and 2012, all of the Company’s outstanding shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.
*)
Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)/ Starting December 31, 2012, the functions, duties and authorities of regulating and monitoring the financial service activities in capital market sector, insurance, pension fund, multi-finance, and other financial services were transferred from the Minister of Finance, and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) to the Financial Services Authority (OJK).
-7-
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) c.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Entitas Anak yang Dikonsolidasikan
c.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, entitas anak yang dikonsolidasikan, baik dimiliki langsung maupun tidak langsung termasuk persentase kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiary
Consolidated Subsidiaries As of December 31, 2013 and 2012, the subsidiaries which were consolidated, owned directly or indirectly, including the respective percentages of ownership held by the Company, are as follows:
Status Operasi/ Status of Commercial Operations
Tempat Kedudukan/ Domicile
Kegiatan Usaha/ Nature of Business
Jakarta, Indonesia
Perdagangan umum dan jasa/ General trading and services
-
98,87
98,87
793.448.709
560.174.275
Perusahaan Investasi/ Investment Company
-
98,87
98,87
156.333.247
117.289.690
Persentase Kepemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2013 2012 % %
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/ Total Assets (Before Elimination) 2013 2012
Pemilikan Langsung/Direct Investments PT J Resources Nusantara (JRN)
Pemilikan Tidak Langsung/Indirect Investments Entitas anak JRN/Subsidiaries of JRN J Resources Netherland B.V. (JBV)
Amsterdam/ The Netherlands Belanda
PT Sago Prima Pratama (SPP)
Jakarta, Indonesia
Pertambangan/ Mining
Pengembangan/ Development
98,67
98,87
109.373.457
15.562.297
PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM)
Gorontalo, Indonesia
Pertambangan/ Mining
Eksplorasi/ Exploration
98,86
98,86
18.350.155
10.992.865
PT J Resources Mining Services Indonesia (JRMSI)
Sulawesi Utara/ North Sulawesi Indonesia
Jasa Pertambangan/ Mining Services
-
98,70
98,70
230.734
252.353
J&P Resources Gold OHQ (Malaysia) SDN. BHD. (JPRG)
Malaysia
Jasa Pertambangan/ Mining Services
-
98,87
98,87
99.327
202.297
PT Arafura Surya Alam (ASA)
Jakarta, Indonesia
Pertambangan/ Mining
Eksplorasi/ Exploration
98,38
98,38
23.616.688
19.238.774
Sulawesi Utara/ North Sulawesi Indonesia
Pertambangan/ Mining
Produksi/ Production
79,10
79,10
224.892.757
87.948.947
PT Bukit Makmur Istindo Nikeltama (Bumanik) *)
Jakarta, Indonesia
Pertambangan/ Mining
Eksplorasi/ Exploration
Labuan Mining Services Ltd.
Malaysia
Jasa Pertambangan/ Mining Services
Inggris/ England
Pertambangan/ Mining
Malaysia
Jasa Pertambangan/ Mining Services
Perdagangan umum dan jasa/ General trading and services
PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM)
-
-
79,10
-
15.361.743
98,87
98,87
36.612.418
22.471.502
98,87
98,87
156.666.561
117.548.000
-
98,87
98,87
12.333.000
17.298.000
-
98,67
Entitas anak JBV/Subsidiary of JBV J Resources Gold (UK) Limited (JRGL)
Produksi/ Production
Entitas anak JRGL/Subsidiary of JRGL Specific Resources Sdn. Bdn. (SRS)
Entitas anak GSM/Subsidiary of GSM PT Puncak Emas Gorontalo (PEG)
Gorontalo, Indonesia
-
*) Per tanggal 31 Desember 2013, Bumanik tidak lagi menjadi entitas anak/As of December 31, 2013, Bumanik has ceased to be a subsidiary
-8-
451.227
-
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Transaksi dengan Kepentingan Nonpengendali pada Tahun 2013
Transaction with Noncontrolling Interest in 2013
SPP
SPP
Berdasarkan Akta No. 118 tanggal 28 Januari 2013 dari Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., notaris di Jakarta, JRN menyetujui penjualan 1 saham SPP kepada Rusmin sebesar Rp 1.000.000 (ekuivalen US$ 103), yang mengakibatkan kepemilikan efektif Perusahaan dalam SPP berkurang menjadi 98,67%. Selisih antara penerimaan dengan nilai tercatat kepemilikan yang dijual oleh JRN adalah sebesar US$ 3.716. Bagian Perusahaan terkait dengan transaksi tersebut adalah sebesar US$ 3.667 dicatat pada akun “Transaksi dengan kepentingan nonpengendali” bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2013.
Based on Deed No. 118 dated January 28, 2013 of Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., a public notary in Jakarta, JRN agreed to sell 1 share of SPP to Rusmin for Rp 1,000,000 (equivalent to US$ 103), which has decreased the effective ownership interest of the Company in SPP to 98.67%. The negative difference of proceeds over the carrying value of the ownership interest sold by JRN amounted to US$ 3,716. The Company’s portion in relation to such transaction amounted to US$ 3,667 and was recorded under “Transaction with noncontrolling interest” account presented as part of equity in the 2013 consolidated statement of financial position.
Pendirian Entitas Anak pada Tahun 2013
Establishment of a Subsidiary in 2013
PEG
PEG
Berdasarkan Akta No. 181 tanggal 19 Desember 2013 dari Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, notaris di Jakarta, GSM, entitas anak, dan Jimmy Budiarto, pihak berelasi, mendirikan PEG, yang akan bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, percetakan, jasa dan angkutan, dengan modal dasar sebesar Rp 1.000.000.000 terdiri dari 1.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham. Modal ditempatkan dan disetor pada PEG sebesar Rp 500.000.000. Kepemilikan GSM dan Jimmy Budiarto pada PEG masing-masing sebesar 99,80% dan 0,20%.
Based on Deed No. 181 dated December 19, 2013 of Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, a public notary in Jakarta, GSM, a subsidiary, and Jimmy Budiarto, a related party, established PEG, which will engage in trading, development, industry, printing, transportation and services with authorized capital amounting to Rp 1,000,000,000 consisting of 1,000 shares with nominal value of Rp 1,000,000 per share. Total issued and paid-up capital of PEG amounted to Rp 500,000,000. GSM and Jimmy Budiarto have ownership interests in PEG of 99.80% and 0.20%, respectively.
Akta pendirian PEG telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-67840.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 24 Desember 2013.
The Deed of Establishment of PEG was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-67840.AH.01.01.Tahun 2013 dated December 24, 2013.
-9-
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pelepasan Entitas Anak pada Tahun 2013
Disposal of a Subsidiary in 2013
BUMANIK
BUMANIK
Berdasarkan Akta No. 88 tanggal 16 September 2013 dari Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, notaris di Jakarta, para pemegang saham Bumanik meyetujui penjualan seluruh saham Bumanik yang dimiliki oleh JRN atau 80% kepemilikan kepada PT Istindo Marunda Graha Perdana, pihak ketiga, dengan harga sebesar Rp 2.000.000.000 (ekuivalen sebesar US$ 175.085). Selisih antara harga jual dan nilai tercatat investasi yang dijual sebesar US$ 17.574 diakui sebagai laba pelepasan entitas anak dan dicatat pada akun “Lain-lain bersih” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013.
Based on Notarial Deed No. 88 dated September 16, 2013 of Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, a public notary in Jakarta, the Bumanik shareholders agreed to sell to PT Istindo Marunda Graha Perdana, a third party, all of shares in Bumanik owned by JRN which represented 80% ownership interest at selling price of Rp 2,000,000,000 (equivalent to US$ 175,085). The difference between the selling price and the carrying value of investment sold amounting to US$ 17,574 was recognized as gain on disposal of a subsidiary and was recorded as part of “Others - net” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.
Rincian arus kas sehubungan dengan pelepasan Bumanik adalah sebagai berikut:
The details of cashflows relating to the disposal of Bumanik is as follows: 2013
Nilai tercatat investasi yang dijual Laba pelepasan entitas anak
157.511 17.574
Carrying value of investment sold Gain on disposal of a subsidiary
Harga pelepasan Saldo kas Bumanik
175.085 (38.199)
Disposal price Cash balance of Bumanik
Penerimaan bersih dari pelepasan Bumanik
136.886
Net proceeds from disposal of Bumanik
Ekuitas JRN pada laba bersih Bumanik sebelum pelepasan sebesar US$ 408.850 disajikan sebagai “Bagian laba bersih entitas anak yang dilepas” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013.
Share of JRN in net income of Bumanik prior to disposal amounting to US$ 408,850 is presented as “Share in net income of a disposed subsidiary” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.
Akuisisi Entitas Anak pada Tahun 2012
Acquisition of Subsidiaries in 2012
JRN
JRN
Berdasarkan Akta No. 91 tanggal 19 Januari 2012 dari Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, Notaris di Jakarta, Perusahaan telah mengakuisisi 98,87% kepemilikan saham JRN, dengan jumlah kas yang di keluarkan sebesar Rp 1.443.848.000.000 (ekuivalen US$ 159.101.708).
Based on Deed No. 91 dated January 19, 2012 of Humberg Lie, S.H, S.E, MKn, public notary in Jakarta, the Company has acquired 98.87% ownership interest of JRN, for a cash consideration of Rp 1,443,848,000,000 (equivalent to US$ 159,101,708).
- 10 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pengakuisisian JRN menimbulkan keuntungan atas akuisisi saham. Tabel berikut menyajikan nilai transaksi, nilai wajar, jumlah tercatat aset dan liabilitas teridentifikasi dari JRN pada tanggal akuisisi:
The acquisition of JRN had resulted to a gain on bargain purchase. The table below summarizes the total consideration, total fair values and total carrying values of identifiable assets and liabilities of JRN at acquisition date:
Nilai tercatat/ Carrying value Kas Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar dimuka Pembayaran dimuka, uang muka dan aset lancar lainnya Aset pajak tangguhan Pajak Pertambahan Nilai masukan Piutang pihak berelasi non-usaha Aset tetap Properti pertambangan Aset eksplorasi dan evaluasi Goodwill Aset tidak lancar lain-lain Utang usaha Utang pajak Beban akrual dan utang lain-lain Utang bank Liabilitas sewa pembiayaan Utang pihak berelasi non-usaha Liabilitas pajak tangguhan Provisi biaya reklamasi dan penutupan tambang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Aset bersih terindentifikasi Liabilitas pajak tangguhan
Nilai wajar/ Fair Value
24.794.792 820.802 23.845.156 1.430.191
24.794.792 820.802 23.845.156 1.430.191
2.745.702 137.427 3.780.748 434.271 38.827.645 332.193.449 24.186.955 29.809.430 18.270.829 (10.750.981) (2.120.157) (6.210.660) (96.260.000) (38.664) (9.251.106) (80.105.463)
2.745.702 137.427 3.780.748 434.271 38.827.645 343.726.466 28.060.839 29.809.430 18.270.829 (10.750.981) (2.120.157) (6.210.660) (96.260.000) (38.664) (9.251.106) (80.105.463)
(8.389.479) (826.835)
(8.389.479) (826.835)
287.324.052
Aset bersih setelah liabilitas pajak tangguhan Jumlah kas yang dikeluarkan Kepentingan nonpengendali
302.730.953 (3.851.725)
298.879.228 (159.101.708) (36.666.046)
Keuntungan atas akuisisi saham
103.111.474
Nilai wajar aset dan liabilitas bersih yang dapat diidentifikasi dibuat oleh penilai independen yang terakreditasi.
Cash Other accounts receivable Inventories Prepaid taxes Prepayments, advances and other current assets Deferred tax assets Prepaid Value Added Tax Due from related parties Property, plant and equipment Mining properties Exploration and evaluation assets Goodwill Other noncurrent assets Trade accounts payable Taxes payable Accrued expenses Bank loans Finance lease liabilities Loan from related parties Deferred tax liabilities Provision for reclamation and mine closure costs Long-term employee benefits liability Indentifiable net assets Deferred tax liability Indentifiable net assets after deferred tax liability Cash consideration Noncontrolling interests Gain on bargain purchase
The fair values of the net identifiable assets and liabilities are made by an accredited independent valuer.
- 11 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Rincian arus kas yang timbul sehubungan dengan akuisisi JRN pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
The details of cash flows from the acquisition of JRN at acquisition date follows: 2013
Jumlah nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi Bagian kepentingan nonpengendali atas nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi Liabilitas pajak tangguhan atas akusisi Keuntungan dari akuisisi saham
302.730.953 (36.666.046) (3.851.725) (103.111.474)
Fair value of identifiable net assets Noncontrolling interest share in fair value of identifiable net assets Deferred tax liabilitiy arising on acquisition Gain on bargain purchase
Harga beli Dikurangi saldo kas pada tanggal akuisisi
159.101.708 (24.794.792)
Purchase price Less cash balance at the acquisition date
Arus kas yang timbul untuk akuisisi entitas anak setelah dikurangi saldo kas entitas anak
134.306.916
Cash flows from acquisition of a subsidiary net of cash balance of a subsidiary
JRMSI
JRMSI
Berdasarkan Akta Pengalihan Kepemilikan Saham No. 7 tanggal 1 Februari 2012 dari Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, notaris di Jakarta, JRN membeli 599 saham JRMSI atau sebesar 99,83% kepemilikan dari Avocet Mining Plc (AMP) dengan harga pembelian sebesar US$ 8.622.327.
Based on Deed of Transfer Shares No. 7 dated February 1, 2012 of Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, public notary in Jakarta, JRN purchased 599 shares of JRMSI or equivalent to 99.83% ownership interest from Avocet Mining Plc (AMP) for a cash consideration of US$ 8,622,327.
JRMSI didirikan pada tanggal 9 Januari 2007 dan bergerak dalam bidang jasa kontraktor pertambangan umum.
JRMSI was established on January 9, 2007 and is primarily engaged in general mining contractor services.
SPP
SPP
Berdasarkan Akta Pemindahan Hak atas Saham No. 142 dan 143 tanggal 16 Februari 2012 dari Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, notaris di Jakarta, JRN membeli 100% kepemilikan pada SPP atau 500 saham yang terdiri dari 490 saham dan 10 saham SPP masing-masing dari Emy Lasminisyah dan Lies Nun Heriyatisyah dengan harga pembelian keseluruhan sebesar US$ 1.923.076.
Based on Deeds of Transfer of Shares No. 142 and 143 dated February 16, 2012 of Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, public notary in Jakarta, JRN purchased 100% ownership interest or 500 shares of SPP which consist of 490 shares and 10 shares of SPP from Emy Lasminisyah and Lies Nun Heriyatisyah, respectively, for a total cash consideration of US$1,923,076.
SPP didirikan pada tanggal 3 September 2004 dan terutama bergerak dalam kegiatan pertambangan. Pada tanggal 31 Desember 2013, SPP dalam tahap konstruksi dan tambang berlokasi di Seruyung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur.
SPP was established on September 3, 2004 and is primarily engaged in mining activities. As of December 31, 2013, SPP is in development stage and its mining site is located in Seruyung, Regency of Nunukan, East Kalimantan.
- 12 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pengakuisisian JRMSI dan SPP menimbulkan goodwill. Tabel berikut merangkum nilai transaksi, nilai wajar dan jumlah tercatat aset dan liabilitas teridentifikasi dari JRMSI dan SPP pada tanggal akuisisi:
Acquisitions of JRMSI and SPP had resulted to goodwill. The table summarizes the total consideration, total fair values and total carrying values of identifiable assets and liabilities of JRMSI and SPP as at dates of acquisition:
Nilai tercatat/ Carrying value Kas Piutang lain-lain Pembayaran dimuka, uang muka dan aset lancar lainnya Aset eksplorasi dan evaluasi Aset tetap - bersih Aset tidak lancar lain-lain Utang usaha Beban akrual dan utang lain-lain Utang pajak Utang jangka panjang Aset (liabilitas) bersih teridentifikasi Liabilitas pajak tangguhan
Nilai wajar/ Fair Value
147.931 25.639
147.931 25.639
205.264
205.264
4.497.720 48.343 13.914 (8.252)
4.942.686 7.250.585 13.914 (8.252)
(13.286) (236) (6.259.541)
(13.286) (236) (6.259.541)
Cash Other accounts receivable Prepayments, advances and other current assets Exploration and evaluation assets Property, plant and equipment Other noncurrent assets Trade accounts payable Accrued expenses and other liabilities Taxes payable Long-term payable
(1.342.504)
6.304.704 (1.911.802)
Identifiable net assets (liabilities) Deferred tax liabilities
Aset bersih setelah liabilitas pajak tangguhan Jumlah kas yang dikeluarkan
4.392.902 (10.545.403)
Goodwill
(6.152.501)
Rincian arus kas yang timbul sehubungan dengan akuisisi entitas anak pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
Net assets after deferred tax liabilities Cash consideration Positive goodwill
The details of cash flows from the acquisitions of the subsidiaries at acquisition dates are as follows: 2013
Jumlah nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi Liabilitas pajak tangguhan atas akusisi Goodwill atas akuisisi
6.304.704 (1.911.802) 6.152.501
Fair value of identifiable net assets Deferred tax liabilities arising on acquisition Goodwill arising from acquisition
Harga beli Ditambah: Utang Dikurangi: Kas pada tanggal akuisisi Uang muka pembelian saham
10.545.403
Purchase price Add: Consideration payable Less: Cash at the acquisition date Advances for purchase of shares
Jumlah
3.599.753 (147.931) (14.145.156) (10.693.334)
Arus kas yang timbul dari akuisisi entitas anak setelah dikurangi saldo kas entitas anak
(147.931)
- 13 -
Total
Cash flows from acquisition of subsidiaries net of cash balance of subsidiaries
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
d.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
LABUAN
LABUAN
Berdasarkan akta pengalihan saham tanggal 21 Desember 2012, JRN membeli sebanyak 2 saham LABUAN dari pihak ketiga seharga US$ 2. Kepemilikan JRN atas saham LABUAN sebesar 100%.
Based on Transfer of Shares dated December 21, 2012, JRN purchased 2 shares in LABUAN from a third party for US$ 2. JRN ownership in shares of LABUAN is 100%.
Ijin Usaha Pertambangan dan Informasi Mengenai Cadangan dan Sumber Daya
Pemilik/ Owner
JRBM
Nama Lokasi/ Location
Lanut Bakan
Jenis Ijin/ Type
d.
Ijin Usaha Pertambangan/Mining License No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Expiration Date
Mining Business Licenses and Reserves and Resources Information Luas Area (Ha) (tidak diaudit)/ Size of Area (Ha) (unaudited)
Kontrak Karya/ Contract of Work
Tanggal 28 April 1997/ Dated April 28, 1997
9 Agustus 2034/ August 9, 2034
58.150
Sertifikat Tambang/ Mining Certificate
Sertifikat Tambang No/ Mining Certificate No. 1-103, 1-106, 1-108, 1 -119, 1-120, 1-123, 1-130, 1-131,1-132
Jatuh tempo pada berbagai tanggal (25 April 2011 20 Oktober 2020)/ Various dates (April 25, 2011 October 12, 2020)
1.223
Cadangan (tidak diaudit)/ Reserves (unaudited) Terbukti/ Terduga/ Proven Probable Ounce (Oz) Ounce (Oz) -
c
57.000
Sumber Daya (tidak diaudit)/ Resources (unaudited) Terukur/ Terkira/ Measured Indicated Ounce (Oz) Ounce (Oz)
b
a 310.000
c
512.000
JRGL
Penjom, Malaysia
ASA
Kotabunan
Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi/ Operation Mining Business License
Keputusan Bupati Bolaang Mongondow Timur/ Decision of Bolaang Mongondow East Regents No. 100 Tahun 2013
10 Juni 2033/ June 10, 2033
4.000
-
-
GSM
Pani Bolangitang Bulagidun
Kontrak Karya/ Contract of Work
Tanggal 15 Agustus 1994/ Dated August 15, 1994
-
14.570
-
-
SPP
Seruyung
Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi/ Operation Mining Business License
Keputusan Bupati Nunukan/ Decision of Nunukan Regents No.188.45/254/V/2013
3 Mei 2033/ May 3, 2033
3.560
203.200
d
71.500 f
141.484 -
a b
55.668 540.000
57.000
c
910.283
194.900
d
883.000
e
69.000
-
207.000 f
158.000
a) Berdasarkan data internal/Based on internal data b) Berdasarkan JORC Reserve Statement dari Optiro Pty Ltd, pihak independen per Agustus 2012 / Based on JORC Reserve Statement from Optiro Pty Ltd, an independent party, as of August 2012 c) Berdasarkan JORC Reserve Statement dari J&P Resources Gold OHQ (Malaysia) Sdn Bhd, per Desember 2011/ Based on JORC Reserve Statement from J&P Resources Gold OHQ (Malaysia) Sdn Bhd, as of December 2011 d) Berdasarkan JORC Resource Statement dari CSA Global Pty Ltd, pihak independen per Juli 2012 / Based on JORC Resource Statement from CSA Global Pty Ltd, an independent party, as of July 2012 e) Berdasarkan JORC Resource Statement dari Optiro Pty Ltd, pihak independen per Juni 2012 / Based on JORC Resource Statement from Optiro Pty Ltd, an independent party, as of June 2012 f) Berdasarkan JORC Resource Statement dari Optiro Pty Ltd, pihak independen per Juni 2013 / Based on JORC Resource Statement from Optiro Pty Ltd, an independent party, as of June 2013
e.
Jumlah Produksi
e.
Jumlah produksi emas Grup (tidak diaudit) sebagai berikut:
Pemilik Ijin/License Owner
JRGL JRBM JRBM
Total Production Total Group’s gold production (unaudited) are as follows:
Lokasi/Location
Penjom Lanut Bakan
Jumlah Produksi/Total production 2013 2012 Ounce (Oz) Ounce (Oz) 36.635 28.831 1.491
Jumlah/Total
66.957
- 14 -
56.203 45.111 101.314
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) f.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris
f.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013, berdasarkan Akta Notaris No. 281 tanggal 31 Mei 2013 dari Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
: : :
: : : : :
As of December 31, 2013, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on Notarial Deed No. 281 dated May 31, 2013 of Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, public notary in Jakarta, is as follows:
Christian Wijayanto A.J Yung Chris Hui Daud Silalahi
Direksi Direktur Utama Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
: : :
Jimmy Budiarto Edi Permadi William Surnata Budikwanto Kuesar Colin James Davies
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan Akta Notaris No. 99 tanggal 13 Agustus 2012 dari Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Employees, Directors and Board of Commissioners
: : : : :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Directors President Director Directors
Non-affiliated Director
As of December 31, 2012, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on Notarial Deed No. 99 dated August 13, 2012 of Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, public notary in Jakarta, is as follows: Board of Commissioners : President Commissioner : Commissioner : Independent Commissioner
: : :
Christian Wijayanto A.J Yung Chris Hui Daud Silalahi
: : : : : :
Jimmy Budiarto Edi Permadi John Anthony Rasmussen William Surnata Budikwanto Kuesar Colin James Davies
Directors : President Director : Directors : : : : Non-affiliated Director
Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Komisaris dan Direksi.
Key management personnel of the Group consist of the Commissioners and Directors.
Jumlah rata-rata karyawan Grup (tidak diaudit) masing-masing adalah 2.505 dan 1.536 karyawan pada tahun 2013 dan 2012.
The Group has an average total number of employees (unaudited) of 2,505 in 2013 and 1,536 in 2012.
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan dan diakru Perusahaan kepada Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar US$ 695.751 dan US$ 751.725 pada tahun 2013 dan 2012.
The aggregate salaries and benefits paid to and accrued by the Company for all Commissioners and Directors amounted to US$ 695,751 and US$ 751,725 in 2013 and 2012, respectively.
- 15 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Laporan keuangan konsolidasian PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan entitas anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 28 Maret 2014. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of PT J Resources Asia Pasifik Tbk and its subsidiaries for the year ended December 31, 2013 were completed and authorized for issuance on March 28, 2014 by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
2.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
and
Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Regulation No. VIII.G.7 regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam - LK) (currently Financial Services Authority) No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Pernyataan Akuntansi Keuangan No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Keuangan”.
disusun Standar (PSAK) Laporan
The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.
- 16 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2013 are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2012.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata Dolar Amerika Serikat (US$) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the United States Dollar (US$) which is also the functional currency of the Company.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
Prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries mentioned in Note 1c.
Seluruh transaksi, saldo akun dan laba atau rugi yang belum direalisasi dari transaksi antar entitas telah dieliminasi.
Inter-company transactions, balances and unrealized gains or loss on transactions between Group companies are eliminated.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat:
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through another subsidiary, more than half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances when there is:
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
- 17 -
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
Rugi entitas anak yang penuh diatribusikan Nonpengendali (“KNP”) mengakibatkan KNP defisit.
power to appoint or remove the majority of the members of the board directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by the board or body.
tidak dimiliki secara pada Kepentingan bahkan jika hal ini mempunyai saldo
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interests (“NCI”) even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan/atau entitas anak:
In case of loss of control over a subsidiary, the Company and/or its subsidiaries:
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam komponen laba rugi; dan mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke kompenen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the Company.
- 18 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Transaksi dengan KNP yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau rugi dari pelepasan kepada kepentingan nonpengendali juga dicatat di ekuitas.
Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI also recorded in equity.
c.
Kombinasi Bisnis
c.
Accounting for Business Combinations
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi pada nilai wajar atau sebesar proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition related costs incurred are directly expensed.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as of the acquisition date.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pada tanggal akuisisi pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquire is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK No. 55 either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be measured until it is finally settled within equity.
- 19 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP atas aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan/atau entitas anak yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Company and/or its subsidiaries’ cashgenerating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquired are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
d.
Penjabaran Mata Uang Asing
d.
Foreign Currency Translation
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan
Functional and Reporting Currencies
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).
Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency).
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan.
The consolidated financial statements are presented in United States Dollar which is the Company’s functional and presentation currency.
Transaksi dan Saldo
Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
- 20 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows:
2013 Rupiah (Rp) Dolar Australia (AUD) Ringgit Malaysia (MYR) Euro
2012
0,0001 0,8923 0,3042 1,3801
0,0001 1,0368 0,3267 1,3247
Rupiah (Rp) Australian Dollar (AUD) Malaysian Ringgit (MYR) Euro
Kelompok usaha Grup
Group Companies
Hasil usaha dan posisi keuangan dari entitas anak yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda dengan mata uang penyajian, dijabarkan pada mata uang penyajian sebagai berikut:
The results and financial position of a subsidiary that has a functional currency different from the presentation currency are translated into the presentation currency as follows:
a.
aset dan liabilitas dijabarkan pada kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan;
a.
assets and liabilities are translated at the closing rate at the date of the statement of financial position;
b.
penghasilan dan beban dijabarkan menggunakan kurs rata-rata; dan
b.
income and expenses are translated at average exchange rates; and
c.
seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
c.
all resulting exchange differences are recognized in other comprehensive income.
Mata uang fungsional JPRG adalah MYR pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Laporan keuangan entitas anak tersebut dijabarkan kedalam mata uang penyajian menggunakan kurs berikut ini:
The functional currency of JPRG is MYR, as of December 31, 2013 and 2012. Its financial statements were translated into presentation currency using the following exchange rates:
2013 MYR Akun laporan posisi keuangan Akun laporan laba rugi komprehensif
2012 MYR
0,3042 0,3143
0,3267 0,3243
Statement of financial position accounts Profit and loss accounts
Selisih kurs yang timbul dari penjabaran investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri disajikan dalam ekuitas. Jika kegiatan usaha luar negeri tersebut dilepaskan, maka selisih kurs yang berasal dari penjabaran investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri tersebut, yang sebelumnya disajikan dalam ekuitas, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai bagian dari laba atau rugi penjualan
The translation of the net investment in foreign entities is taken to equity. When a foreign operation is sold, exchange differences arising from the translation of the net investment in such foreign operation taken to equity are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as part of the gain or loss on sale.
Goodwill dan penyesuaian nilai wajar yang timbul dari akuisisi kegiatan usaha luar negeri diperlakukan sebagai aset dan liabilitas kegiatan usaha luar negeri dan dijabarkan menggunakan kurs penutup.
Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the closing rate.
- 21 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) e.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
e.
Transactions with Related Parties
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup:
A related party is a person or entity that is related to the Group:
a.
a.
b.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut:
A person or a close member of that person’s family is related to the Group if that person:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Grup;
(i)
has control or joint control over the Group;
ii.
memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau
(ii)
has significant influence over the Group; or
iii.
personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Perusahaan.
(iii)
is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the Group.
Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is related to the Group if any of the following conditions applies:
(i)
entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama.
(i)
(ii)
satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
(ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
(iii)
kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iii) both entities are joint ventures of the same third party.
(iv)
satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
(v)
entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Jika Grup adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup.
(v) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group. If the Group is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Group.
(vi)
entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
(vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
- 22 -
the entity and the Group are members of the same group.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(vii) a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.
f.
Kas
f.
Kas terdiri dari kas dan bank yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. g.
Cash Cash consists of cash on hand and in banks which are not used as collateral and are not restricted.
Instrumen Keuangan
g.
Financial Instruments
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang regular atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.
The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position if, and only if, they become parties to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
- 23 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Group estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Pada saat pengukuran awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Group classifies its financial instruments in the following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-tomaturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL, and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, re-evaluates such classifications at every reporting date.
- 24 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the consolidated statements of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models.
Laba/Rugi Hari ke-1
Day 1 Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Group recognizes the difference between the transaction price and fair value (a “Day 1” Profit/Loss) in the consolidated statement of comprehensive income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Group determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” Profit/Loss amount.
- 25 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup memiliki instrumen keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi terkait dengan instrumen keuangan dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi tidak diungkapkan.
As of December 31, 2013 and 2012, the Group has financial instruments under loans and receivables and other financial liabilities categories. Thus, accounting policies related to the financial assets at FVPL, HTM investments, AFS financial assets, and financial liabilities at FVPL were not disclosed.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statement of comprehensive income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kategori ini meliputi kas, piutang usaha, piutang lain-lain, deposito berjangka yang dibatasi pencairannya dan lain-lain yang disajikan sebagai aset lancar, piutang pihak berelasi non-usaha, setoran jaminan dan jaminan reklamasi yang disajikan sebagai aset tidak lancar yang dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2013 and 2012, the Group’s cash, trade accounts receivable, other accounts receivable, restricted time deposits and others presented under other current assets, due from related parties, security deposits and reclamation guarantee presented under other noncurrent assets are classified in this category.
- 26 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) Liabilitas Ekuitas
Keuangan
dan
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Instrumen
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Grup diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini.
Financial liabilities and equity instruments of the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and equity instrument. The accounting policies adopted for specific financial instruments are set out below.
Instrumen Ekuitas
Equity Instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sejumlah hasil yang diterima, setelah dikurangkan dengan biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Lain-lain
Other Financial Liabilities
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount, and any directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kategori ini meliputi utang usaha, beban akrual, utang lain-lain, utang lembaga keuangan bukan bank, sewa pembiayaan, pinjaman bank jangka panjang, pinjaman kepada pihak ketiga dan pinjaman pihak berelasi dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2013 and 2012, the Group’s trade accounts payable, accrued expenses, other liabilities, loans from nonbank financial institutions, finance lease, long-term bank loans, loans from a related party and loan from a third party are classified in this category.
- 27 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Instrumen Keuangan Derivatif
Derivative Financial Instruments
Derivatif pada pengakuan awal diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif dan selanjutnya diukur kembali pada nilai wajar. Metode pengakuan laba atau rugi yang timbul dari pengukuran kembali tergantung apakah derivatif tersebut ditujukan untuk instrumen lindung nilai, dengan demikian tergantung pada, sifat item yang dilindung nilai
Derivatives are initially recognized at fair value on the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair values. The method of recognizing the resulting gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument, and if so, the nature of the item being hedged.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Penurunan Nilai Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Impairment of Financial Assets Carried at Amortized Cost
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Group’s management assesses at each consolidated statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
- 28 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statement of comprehensive income.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
1.
Aset
dan
Aset Keuangan
1.
Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a.
the rights to receive cash flows from the asset have expired;
b.
Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b.
the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
- 29 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) c.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Grup dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup. 2.
the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor the transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
Liabilitas Keuangan
2.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Financial Liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
- 30 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) h.
i.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Persediaan
h.
Persediaan tambang dan lain-lain
Mining and other inventories
Persediaan terdiri dari bahan baku, peralatan kantor, barang katering, barang dalam proses dan barang jadi.
Mining and other inventories consist of raw materials, supplies, catering goods, work in process and finished goods.
Persediaan pertambangan dan persediaan lain-lain dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata.
Mining and other inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined by using the average method.
Persediaan real estat
Real estate inventories
Persediaan real estat terdiri dari tanah dan bangunan yang siap dijual dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value).
Real estate inventories consist of land and buildings ready for sale which are stated at the lower of cost and net realizable value.
Beban yang tidak berhubungan dengan proyek real estat dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Costs which are not related to real estate development are charged to current operations when incurred.
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Allowances for decline in value of the inventories are provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values. Net realizable value is an estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Biaya Dibayar Dimuka
i.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. j.
Inventories
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial or contract periods using the straight-line method.
Aset Tetap
j.
Property, Plant and Equipment
Pemilikan Langsung
Direct Acquisition
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property, plant and equipment are carried at cost, excluding day-to-day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value.
- 31 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Pengukuran setelah pengakuan awal aset adalah menggunakan metode biaya.
The initial cost of property, plant and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property, plant and equipment to its working condition and location for its intended use. After recognition as an asset, property, plant and equipment are measured using the cost model.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa mendatang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka bebanbeban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property, plant and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property, plant and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property, plant and equipment.
Penyusutan yang berhubungan dengan aktivitas pertambangan secara langsung dihitung berdasarkan metode unit produksi, kecuali untuk aset tetap yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas pertambangan disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation of property, plant and equipment directly related to mining activities is computed using the unit-ofproduction method based on estimated ore reserves commenced at the start of commercial production. Other property, plant and equipment are depreciated using straight-line method based on the estimated useful lives of the assets, as follows: Tahun/ Years
Bangunan Kendaraan Perlengkapan kantor Peralatan lain-lain
10 - 20 4-8 2-5 4-8
Buildings Vehicles Office equipment Other equipment
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of property, plant and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
- 32 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gain or loss arising from derecognition of property, plant and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statement of comprehensive income in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, if any, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year.
Aset Tetap dalam Pembangunan
Construction in Progress
Aset tetap dalam pembangunan merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.
Construction in progress represents property, plant and equipment under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs will be reclassified to the respective property, plant and equipment account and will be depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use.
k.
Biaya Tangguhan Biaya Pengupasan Ditangguhkan
k. Tanah
yang
Deferred Costs Deferred Stripping Costs
Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan Rasio Rata-rata Tanah Penutup. Dalam keadaan dimana Rasio Aktual Tanah Penutup (yaitu rasio antara kuantitas tanah/batuan yang dikupas pada periode tertentu terhadap kuantitas bagian cadangan yang diproduksi untuk periode yang sama) tidak berbeda jauh dengan rasio rata-ratanya, maka biaya pengupasan tanah yang timbul pada periode tersebut seluruhnya dapat dibebankan sebagai biaya produksi.
Stripping costs are charged as production costs based on the Average Stripping Ratio. In situations where the Actual Stripping Ratio (which is the ratio between the quantity of land/rock which has been stripped for a certain period and the quantity of reserve produced for the same period) is not significantly different from the average stripping ratio, the whole stripping cost incurred during the period can be charged to expense as production costs.
- 33 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Dalam hal rasio aktual berbeda jauh dengan rasio rata-ratanya, maka bila rasio aktual lebih besar dari rasio rata-ratanya, kelebihan biaya pengupasan ditangguhkan pembebanannya dan dibukukan sebagai “Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan”. Selanjutnya, biaya yang ditangguhkan ini dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana rasio aktual jauh lebih kecil dari rasio rata-ratanya.
When the actual stripping ratio is significantly different from the average stripping ratio, as in the case when the actual stripping ratio is higher than average stripping ratio, the excess stripping costs are deferred and recorded as “Deferred stripping costs”. On the other hand, these deferred costs are charged to production costs in periods where the actual stripping ratio is significantly lower than the average stripping ratio.
Aset Eksplorasi dan Evaluasi
Exploration and Evaluation Assets
Kegiatan eksplorasi dan evaluasi melibatkan pencarian mineral, penentuan kelayakan teknis dan penilaian kelayakan komersial dari sebuah sumber daya teridentifikasi.
Exploration and evaluation activities involve the search for mineral, the determination of technical feasibility and the assessment of commercial viability of an identified resource.
Biaya eksplorasi dan evaluasi termasuk bahan dan bahan bakar yang digunakan, survei biaya, biaya pengeboran, pembayaran kepada kontraktor dan biaya lainnya dikapitalisasi. Biaya administrasi yang tidak langsung dapat diatribusikan dengan suatu daerah eksplorasi khusus dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Exploration and evaluation costs include materials and fuel used, surveying costs, drilling costs, payments made to contractors and other capitalizable costs. Administration costs that are not directly attributable to a specific exploration area are charged to consolidated statement of comprehensive income.
Biaya eksplorasi dan evaluasi (termasuk amortisasi atas biaya lisensi yang dikapitalisasi) dikapitalisasi pada saat terjadinya, kecuali dalam keadaan berikut:
Exploration and evaluation costs (including amortization of capitalized license costs) are capitalized as incurred, except in the following circumstances:
(i)
sebelum memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu;
(i)
before the legal rights to explore a specific area are obtained;
(ii) setelah dapat dibuktikan dengan kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral atau ditemukannya cadangan terbukti.
(ii)
after the technical feasibility and commercial viability of extracting a mineral resource are demonstrable or proven reserves are discovered.
Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi dicatat dalam akun “Aset eksplorasi dan evaluasi” dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan dikurangi cadangan penurunan nilai. Aset tersebut tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan tetapi ditelaah untuk indikasi penurunan nilai. Apabila suatu penurunan potensial terindikasi, penilaian dilakukan untuk setiap area of interest dalam kaitannya dengan kelompok aset operasi terkait (yang merupakan unit penghasil kas) terhadap eksplorasi yang terkait tersebut. Sejauh biaya eksplorasi dan evaluasi tidak diharapkan untuk dipulihkan, biaya tersebut dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Capitalized exploration and evaluation costs are recorded under “Exploration and evaluation assets” and are subsequently measured at cost less any allowance for impairment. Such assets are not depreciated as they are not available for use but monitored for indications of impairment. Where a potential impairment is indicated, an assessment is performed for each area of interest in conjunction with the group of operating assets (representing a cash generating unit) to which the exploration is attributed. To the extent that exploration and evaluation costs are not expected to be recovered, these are charged to consolidated statement of comprehensive income.
- 34 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pada saat cadangan terbukti ditentukan, aset eksplorasi dan evaluasi yang diuji untuk penurunan nilai dan dipindahkan dalam “Properti pertambangan”.
When proven reserves are determined, exploration and evaluation assets are tested for impairment and transferred to “Mining Properties”.
Properti Pertambangan
Mining Properties
Properti pertambangan mencakup aset dalam tahap produksi dan pengembangan dan aset yang ditransfer dari aset eksplorasi dan evaluasi. Properti pertambangan dalam tahap pengembangan tidak diamortisasi sampai tahapan produksi dimulai.
Mining properties include assets in production and in development, and assets transferred from exploration and evaluation assets. Mining properties in development are not amortized until production commences.
Setelah pengalihan ”Aset eksplorasi dan evaluasi” ke ”Properti pertambangan”, semua pengeluaran selanjutnya yang terkait dengan pengembangan tambang dikapitalisasi dalam ”Properti pertambangan”. Biaya pengembangan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh akses ke cadangan terbukti dan tereka dan biaya penyediaan fasilitas untuk mengekstraksi, menangani, mengumpulkan, mengangkut dan menyimpan mineral.
Upon transfer of “Exploration and evaluation assets” into “Mining properties”, all subsequent expenditures related to the development of mines are capitalized within “Mining properties”. Development costs represents costs incurred to obtain access to proven and probable reserves and to provide facilities for extracting, treating, gathering, transporting and storing the minerals.
Ketika proyek konstruksi tambang masuk ke dalam tahap produksi, kapitalisasi atas biaya pembangunan tambang tertentu dihentikan dan biaya-biaya dapat diakui sebagai bagian dari nilai persediaan atau dibebankan. Aset tambang yang telah berproduksi dicatat sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai. Akumulasi biaya dari tambang yang telah berproduksi diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi sepanjang cadangan tambang tersebut dapat dipulihkan secara ekonomis.
When a mine construction project moves into the production stage, the capitalization of certain mine construction costs ceases and costs are either regarded as part of the cost of inventory or expensed. Items of assets of producing mine are stated at cost, less accumulated amortization and accumulated impairment losses. The accumulated costs of producing mines are amortized on the unit-of-production basis over the economically recoverable reserves of the mine concerned.
l.
Transaksi Sewa
l.
Lease Transactions
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a.
a.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
- 35 -
there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
b.
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
b.
a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c.
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
c.
there is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d.
Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
d.
there is a substantial change to the asset.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Leases which transfer to the Group substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against consolidated statement of comprehensive income.
Aset sewaan yang digunakan dalam kegiatan pertambangan disusutkan dengan menggunakan metode unit produksi. Aset sewaan lain-lain, selain yang digunakan dalam kegiatan pertambangan, disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya, apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Capitalized leased assets used in mining activities are depreciated using the unit-ofproduction method. Other capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets, except if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statement of comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.
- 36 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) m.
n.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Aset Tak Berwujud
m.
Intangible Assets
Goodwill
Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih biaya perolehan akuisisi atas nilai wajar kepemilikan Grup pada aset teridentifikasi milik entitas anak yang diakuisisi pada tanggal akuisisi. Goodwill diuji penurunan nilainya setiap tahun dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill tidak dapat dipulihkan. Laba atau rugi yang diakui pada saat pelepasan entitas anak harus memperhitungkan nilai tercatat goodwill dari entitas anak yang dijual tersebut.
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition over the fair value of the Group’s share of the net identifiable assets of the acquired subsidiary at the date of acquisition. Goodwill is tested annually for impairment and carried at cost less accumulated impairment losses. Impairment losses on goodwill are not reversed. Gains and losses on the disposal of an entity include the carrying amount of goodwill relating to the entity sold.
Goodwill dialokasikan ke UPK untuk tujuan uji penurunan nilai. Alokasi dilakukan ke UPK atau kelompok UPK yang diharapkan akan mendapat manfaat dari kombinasi bisnis yang menimbulkan goodwill tersebut.
Goodwill is allocated to CGU for the purpose of impairment testing. The allocation is made to those CGU or groups of CGU that are expected to benefit from the business combination in which the goodwill arose.
Lain-lain
Others
Aset tidak berwujud yang diperoleh secara terpisah diamortisasi sepanjang masa manfaatnya selama 8 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Umur manfaat dan metode amortisasi ditelaah setiap akhir periode pelaporan dan dilakukan penyesuaian secara prospektif apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
Intangible asset acquired separately is amortized over its beneficial period of eight (8) years using the straight-line method. The estimated useful life and amortization method are reviewed at the end of each annual reporting period, with the effect of any change in estimate being accounted for on a prospective basis.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
n.
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Impairment of Non-Financial Assets The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
- 37 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “Impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
- 38 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill dihitung melalui penelaahan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK lebih kecil dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai goodwill tidak dapat dipulihkan pada periode-periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually (as of December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
o.
Provisi
o.
Provisions
Umum
General
Provisi diakui jika Grup mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Grup harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
- 39 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the obligation at the reporting date, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, the receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
Pengeluaran Reklamasi
Environmental Expenditures Reclamation Cost
Biaya
Lingkungan
untuk
for
Operasional Grup saat ini dan di masa depan terpengaruh dari waktu ke waktu oleh perubahan regulasi tentang lingkungan. Kebijakan Grup ialah untuk memenuhi dan bila memungkinkan melebihi persyaratan yang ditentukan oleh regulasi yang dikeluarkan pemerintah dengan menggunakan aplikasi yang terbukti secara teknis dan ekonomis dapat dilakukan.
The operations of the Group has been, and may in the future be, affected from time to time to varying degrees by changes in environmental regulations. The Group’s policy is to meet or, if possible, surpass the requirements of all applicable regulations issued by the Government by application of technically proven and economically feasible measures.
Biaya-biaya yang terkait dengan program reklamasi dan lingkungan yang berjalan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif saat terjadi atau dikapitalisasi dan disusutkan berdasarkan manfaat ekonomis di masa depan. Restorasi, rehabilitasi dan biaya lingkungan yang terjadi saat tahap operasi produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi. Cadangan jaminan reklamasi telah disusun sesuai dengan persyaratan pemerintah Indonesia (Catatan 21 dan 36).
Expenditures that relate to ongoing environmental and reclamation programs are charged to the consolidated statement of comprehensive income as incurred, or capitalized and depreciated depending on their future economic benefits. Restoration, rehabilitation, and environmental expenditure incurred during the production phase of operations is charged as part of the cost of production. A reclamation guarantee reserve has also been set up in accordance with applicable Government requirements in Indonesia (Notes 21 and 36).
- 40 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Untuk masalah lingkungan yang mungkin tidak memerlukan penghentian suatu aset, dimana Grup merupakan pihak yang bertanggung jawab dan ditentukan bahwa ada liabilitas dan jumlahnya dapat ditentukan, maka Grup mencatat akrual untuk liabilitas estimasi. Dalam menentukan apakah terdapat liabilitas sehubungan dengan masalah lingkungan, maka Grup menerapkan kriteria pengakuan liabilitas berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.
For environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Group is a responsible party and it is determined that a liability exists, and amounts can be quantified, the Group accrues for the estimated liability. In determining whether a liability exists in respect of such environmental issues, the Group applies the criteria for liability recognition under applicable accounting standards.
Pengeluaran Biaya Lingkungan Penutupan Tambang
untuk
Environmental Expenditures for Mine Closure
Pengelolaan tambang umumnya diharuskan untuk merestorasi tambang dan lokasi pemrosesan pada akhir umur produksi tambang tersebut ke kondisi yang dapat diterima oleh otoritas berwenang dan konsisten dengan kebijakan lingkungan yang diterapkan oleh Grup. Kewajiban Grup untuk merestorasi dan merehabilitasi area pertambangan saat selesainya masa produksi dicatat sebagai akrual, sehingga akrual tersebut cukup untuk memenuhi kewajiban tersebut saat masa produksi sudah selesai.
Mining operations are generally required to restore mine and processing sites at the end of their producing lives to a condition acceptable to the relevant authorities and consistent with the Group’s environmental policies. The Group has certain obligations to restore and rehabilitate mining areas following the completion of production. Such obligations are being accrued, so that the accrual will be adequate to meet those obligations once production from the mine resource is completed.
p.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
p.
Revenue and Expense Recognition
Pengakuan Pendapatan
Revenue Recognition
Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Grup dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan pendapatan berikut harus dipenuhi sehingga pendapatan dapat diakui.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized.
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup.
Revenue is measured as the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods and services in the ordinary course of the Group’s activities.
Pendapatan dari Penjualan Pertambangan dan dari Jasa
Persediaan
Revenues from Sale of Mining Inventories and from Services
Pendapatan atas penjualan persediaan pertambangan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan telah berpindah kepada pelanggan.
Revenue from sale of mining inventories is recognized when the goods are delivered to the customers.
Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa diserahkan.
Revenue from services is recognized when services are rendered to customers.
- 41 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pendapatan dari Penjualan Persediaan Real Estat
Revenues from Inventories
Sale
of
Real
Estate
Pendapatan penjualan kapling tanah tanpa bangunan, diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method), apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
Revenues from retail sale of land, without building thereon, are recognized based on the full accrual method when all of the following conditions are met:
jumlah pembayaran oleh pembeli sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
the total payments made by the buyer is at least 20% of the total agreed selling price, and that amount is not refundable;
harga jual akan tertagih;
the selling price is collectible;
tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang;
the seller’s receivable is not subject to future subordination;
proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kapling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
the land development process is complete so that the seller has no further obligations related to the land sold, such as a requirement to improve the land, or to construct facilities thereon as agreed or is the obligation of the seller based on the purchase and sale contract or the provisions of prevailing laws and regulations; and
hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tanah tersebut.
only the land is sold and without any requirement of the seller’s involvement in the construction of the building on the land.
Pendapatan bunga
Interest income
Pendapatan bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income for all financial instruments is recognized in the consolidated statement of comprehensive income on accrual basis using the effective interest rate method.
Pengakuan Beban
Expense Recognition
Beban pokok pendapatan dan beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis), kecuali biaya pinjaman yang memenuhi persyaratan kapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset kualifikasian.
Cost of revenue and expenses are recognized when incurred (accrual basis), except for certain borrowing costs that qualify for capitalization as part of cost of a qualifying asset.
- 42 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest expense for all financial instruments are recognized in the consolidated statement of comprehensive income on accrual basis using the effective interest rate method.
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
Transaction costs incurred and are directly attributable to the acquisition or issuance of financial instruments not measured at FVPL are amortized over the life of financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs directly attributable to financial assets, and as part of interest expense for transaction costs directly attributable to financial liabilities.
q.
Biaya Pinjaman
q.
Borrowing Costs
Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskonto/premi dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs are interest and exchange difference on foreign currency denominated borrowings and other costs (amortization of discounts/premiums on borrowings, etc.) incurred in connection with the borrowing of funds.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Borrowing costs which are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying assets are capitalized as part of the acquisition cost of the qualifying assets. Other borrowing costs are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Jika Grup meminjam dana secara khusus untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, maka entitas menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasikan sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi selama tahun berjalan dikurangi penghasilan investasi atas investasi sementara dari pinjaman tersebut.
To the extent that the Group borrows funds specifically for the purpose of obtaining a qualifying asset, the entity determines the amount of borrowing costs eligible for capitalization as the actual borrowing costs incurred on that borrowing during the year less any investment income on the temporary investment of those borrowings.
Jika pengembangan aktif atas aset kualifikasian dihentikan, Grup menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman selama periode yang diperpanjang tersebut.
The Group suspends capitalization of borrowing costs during extended periods in which it suspends active development of a qualifying asset.
- 43 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat selesainya secara subtansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.
The Group ceases capitalizing borrowing costs when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use or sale are completed.
r.
Imbalan Kerja
r.
Employee Benefits
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term Employee Benefits Liability
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and social security contribution. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability after deducting any amount already paid in the consolidated statement of financial position and as an expense in the consolidated statement of comprehensive income.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Long-term Employee Benefits Liability
Dana Pensiun Manfaat Pasti
Defined-Benefit Pension Plan
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar daripada 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).
Long-term employee benefits liability represents post-employment benefits, unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit liability, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the corridor or greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to profit or loss over the employees expected average remaining working lives, until the benefits become vested.
- 44 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
s.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Dana Pensiun Iuran Pasti
Defined-Contribution Pension Plan
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja iuran pasti melalui dana pensiun dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Jumlah iuran yang terutang diakui sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Long-term employee benefits liability represents post-employment benefits, defined-contribution plans through a certain pension fund which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The contribution payable is accrued as a liability after deducting any amount already paid in the consolidated statement of financial position and an expense in the consolidated statement of comprehensive income.
Manfaat iuran pasti ditentukan berdasarkan akumulasi iuran dan hasil pengembangan investasi.
Defined-contribution plan benefits are determined based on accumulated contributions and returns on investments.
Pajak Penghasilan
s.
Income Tax
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.
In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes. Accordingly, no temporary difference, deferred tax asset and liability are recognized.
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the year for accounting purposes.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.
The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the consolidated statement of comprehensive income is recognized either as prepaid taxes and taxes payable, accordingly.
- 45 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
t.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pajak Penghasilan Tidak Final
Nonfinal Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses, to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences and carryforward tax benefit of fiscal losses, can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statement of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statement of comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Grup, ketika hasil banding telah ditentukan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.
Laba per Saham
t.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Earnings per Share Earnings per share are computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
- 46 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) u.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Informasi Segmen
u.
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup.
Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a)
that engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b)
hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b)
whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
c)
for which discrete financial information is available.
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu. v.
Segment Information
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior period.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
v.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Events after the Reporting Date Post year-end events that provide additional information about the consolidated statement of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.
- 47 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
3.
3.
Penggunaan Estimasi, Asumsi Manajemen
Pertimbangan
dan
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent the summary of significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
a.
a.
Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.
b.
Functional Currency The functional currency of the Company and its subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the currency in which funds from financing activities are generated.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
b.
Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.
Classification of Financial Financial Liabilities
Assets
and
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.
- 48 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) c.
d.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Aset Eksplorasi dan Evaluasi
c.
Exploration and Evaluation Assets
Penerapan kebijakan Grup atas aset eksplorasi dan evaluasi membutuhkan pertimbangan dalam menentukan apakah akan ada manfaat ekonomis di masa depan yang dihasilkan dari eksploitasi atau penjualan di masa depan atau saat dimana aktivitas-aktivitas belum mencapai tahap yang membutuhkan penilaian yang andal akan keberadaan dari cadangan. Penentuan cadangan dan sumber daya merupakan suatu proses estimasi yang membutuhkan berbagai tingkatan ketidakpastian sesuai dengan subklasifikasi dan estimasi ini secara langsung mempengaruhi penangguhan dari aset eksplorasi dan evaluasi. Kebijakan penangguhan mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu tentang peristiwa atau kejadian di masa depan, terutama mengenai kemungkinan terciptanya kegiatan operasional yang ekonomis. Estimasi dan asumsi yang telah dibuat dapat berubah apabila terdapat informasi baru yang tersedia. Jika, setelah biaya dikapitalisasi, informasi baru yang tersedia menunjukkan bahwa pemulihan dari biaya tidak mungkin terjadi, maka jumlah yang sudah dikapitalisasi dihapus dan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode dimana informasi baru tersebut tersedia.
The application of the Group’s accounting policy for exploration expenditures requires judgment in determining whether it is likely that future economic benefits can be recovered either from future exploitation or sale or where activities have not reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves. The determination of ore reserves and resource is itself an estimation process that requires varying degrees of uncertainty depending on sub-classification and these estimates directly impact the point of deferral of exploration cost. The deferral policy requires management to make certain estimates and assumptions about future events or circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Estimates and assumptions made may change if new information becomes available. If, after expenditure is capitalized, information becomes available suggesting that the recovery of expenditure is unlikely, the amount capitalized is written off in the consolidated statement of comprehensive income in the period when the new information becomes available.
Nilai tercatat aset eksplorasi dan evaluasi diungkapkan pada Catatan 11.
The carrying value of exploration and evaluation assets is disclosed in Note 11.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
d.
Allowance Assets
for
Impairment
of
Financial
Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.
- 49 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance for impairment loss is provided on accounts specifically identified as impaired. Written off loans and receivables are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized in whatsoever actions have been taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance for impairment loss recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.
Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut:
The carrying value of the Group’s loans and receivables as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Piutang usaha Piutang lain-lain Deposito berjangka yang dibatasi pencairannya dan lain-lain (Catatan 8) Piutang pihak berelasi non-usaha Jaminan reklamasi Aset tidak lancar lain-lain Jumlah
e.
2012
26.791.401 1.856.868
8.622.284 3.586.738 2.388.181
1.335.950 3.038.647
1.975.556 1.344.180
1.776.599
48.353
34.799.465
17.965.292
Komitmen Sewa
e.
Loans and receivables Cash Trade accounts receivable Other accounts receivable Restricted time deposits and others (Note 8) Due from a related party Reclamation guarantee Other noncurrent assets Total
Lease Commitments
Komitmen sewa operasi – Grup sebagai lessee
Operating lease commitments – Group as lessee
Grup telah menandatangani perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dan kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into lease agreements for commercial spaces. The Group has determined these are operating leases since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
- 50 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Komitmen sewa pembiayaan - Grup sebagai lessee
Finance lease commitments - Group as lessee
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa alat berat. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena sewa tersebut memberikan opsi beli pada akhir masa sewa dan Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into commercial heavy equipment leases. The Group has determined that these are finance leases since it has been granted options to purchase at the end of the lease term and it bears substantially all the significant risks and benefits incidental to the ownership of these properties.
f.
Pajak Penghasilan
g.
Income Taxes Significant judgment is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain. The Group recognizes liabilities for anticipated tax audit issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.
Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan yang mengakibatkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan. Grup telah membukukan liabilitas untuk mengantisipasi hasil pemeriksaan pajak berdasarkan estimasi timbulnya tambahan pajak. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi. Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its estimates and assumptions on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
a.
a.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
- 51 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 22.
The fair values of financial assets and financial liabilities are set out in Note 22.
b.
c.
Cadangan Persediaan
Kerugian
Penurunan
Nilai
b.
Allowance for Inventories
Decline
in
Value
of
Grup membentuk cadangan kerugian penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi bahwa tidak terdapat penggunaan masa depan dari persediaan tersebut, atau terdapat kemungkinan persediaan tersebut menjadi usang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan dalam estimasi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan terhadap nilai tercatat persediaan dan jumlah beban penyisihan penurunan nilai persediaan, yang akhirnya akan berdampak pada hasil operasi Grup.
The Group provides allowance for decline in value of inventories based on its estimation that there will be no future usage of such inventories or such inventories will be slow moving in the future. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in the value of inventories reflected in the consolidated financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the carrying value of the inventories and provision for decline in value of inventories expense, which ultimately impact the result of the Group’s operations.
Berdasarkan penelaahan manajemen, jumlah cadangan kerugian penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar US$ 2.545.607 dan US$ 28.971 adalah memadai (Catatan 6).
Based on the assessment of management, the allowance for decline in value of inventories as of December 31, 2013 and 2012 amounting to US$ 2,545,607 and US$ 28,971, respectively, is adequate (Note 6).
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
c.
Masa manfaat dari aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment The useful life of each of the items of the Group’s property, plant and equipment is estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of property, plant and equipment.
- 52 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Tidak terdapat perubahan signifikan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan.
There is no change in the estimated useful lives of property, plant and equipment during the year.
Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diungkapkan pada Catatan 9.
The carrying values of property, plant and equipment as of December 31, 2013 and 2012 are disclosed in Note 9.
d.
e.
Penyusutan dan Amortisasi Berdasarkan Unit Produksi
d.
Units-of-Production Amortization
Depreciation
and
Estimasi cadangan yang terpulihkan digunakan dalam menentukan penyusutan dan amortisasi dari aset pertambangan tertentu seperti aset tetap dan properti pertambangan. Hal ini menghasilkan beban penyusutan dan amortisasi yang proporsional terhadap penurunan estimasi dari masa manfaat produksi tambang. Masa manfaat aset yang dinilai secara tahunan dipengaruhi oleh batasan masa manfaat secara fisik dan penilaian kini dari cadangan tambang yang dapat dipulihkan secara ekonomis di tempat aset itu berada. Penilaian ini membutuhkan penggunaan estimasi dan asumsi, termasuk jumlah cadangan yang dapat terpulihkan dan estimasi dari pengeluaran modal di masa depan. Perubahan estimasi diakui secara prospektif.
Estimated recoverable reserves are used in determining the depreciation and amortization of specific mining assets such as property, plant and equipment and mining properties. This results in a depreciation and amortization charges proportional to the depletion of the estimated remaining life of mine production. Each item’s life, which is assessed annually, has regard to both its physical life limitations and to present assessments of economically recoverable reserves of the mine property at which the asset is located. These calculations require the use of estimates and assumptions, including the amount of recoverable reserves and estimates of future capital expenditures. Changes are accounted for prospectively.
Nilai tercatat aset tetap dan properti pertambangan yang disusutkan dengan menggunakan metode unit produksi diungkapkan pada Catatan 9 dan 12.
The carrying values of property, plant and equipment and mining properties depreciated using units-of-production method are set out in Notes 9 and 12.
Penurunan Nilai Goodwill
e.
Impairment of Goodwill
Uji penurunan nilai goodwill wajib dilakukan sedikitnya setahun sekali tanpa memperhatikan apakah telah terjadi indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset takberwujud membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut (UPK) serta tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai kini.
Impairment testing of goodwill is required to be performed at least annually irrespective of whether or not there are indications of impairment. Determining the value in use of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets (CGU) and a suitable discount rate in order to calculate the present value.
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsiasumsi yang digunakan dalam estimasi nilai pakai dalam laporan keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.
While it is believed that the assumptions used in the estimation of the value in use of assets reflected in the consolidated financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in this assumptions may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material adverse impact on the results of Group’s operation.
- 53 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui di tahun 2013, sementara itu jumlah penghapusan sebesar US$ 4.463.906 diakui pada tahun 2012. Nilai tercatat goodwill, dimana telah diuji penurunan nilai, diungkapkan dalam Catatan 13.
Based on the assessment of management, no impairment loss was recognized in 2013 while in 2012, US$ 4,463,906 was written off. The carrying amount of goodwill, on which impairment analysis was applied, is disclosed in Note 13.
f.
g.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
f.
Long-term Employee Benefits Liability
Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi yang digunakan diungkapkan dalam Catatan 31 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang.
The determination of the long-term employee benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 31 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits liability.
Nilai tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang diungkapkan pada Catatan 31.
The carrying value of long-term employee benefits liability is set out in Note 31.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
g.
Impairment of Non-Financial Assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset diperlukan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup. Berdasarkan penilaian manajemen, aset eksplorasi dan evaluasi dan aset tetap tertentu masingmasing sebesar US$ 1.736.013 dan US$ 7.292 telah dihapuskan pada tahun 2013, lalu aset tetap tertentu sebesar US$ 7.207.963 telah dihapuskan pada tahun 2012.
Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations. Based on the assessment of management, exploration and evaluation assets, and property, plant and equipment amounting to US$ 1,736,013 and US$ 7,292, respectively, were written off in 2013, while property, plant and equipment amouting to US$ 7,207,963 was wriiten off in 2012.
Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap, aset eksplorasi dan evaluasi dan properti pertambangan masing-masing diungkapkan pada Catatan 9, 11 dan 12.
The carrying values of non-financial assets which consist of property, plant and equipment, exploration and evaluation assets and mining properties are set out in Notes 9, 11 and 12, respectively.
- 54 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) h.
i.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Cadangan Biaya Reklamasi dan Penutupan Tambang
h.
Reclamation and Mine Closure Reserve
Grup menilai cadangan untuk rehabilitasi tambang secara tahunan. Estimasi dan asumsi signifikan dibuat dalam menentukan besarnya cadangan biaya reklamasi dan penutupan tambang terutama karena terdapat banyak faktor yang akan mempengaruhi liabilitas tersebut. Faktor-faktor ini meliputi estimasi biaya aktivitas rehabilitasi, perubahan teknologi, dan perubahan peraturan. Ketidakpastian tersebut dapat menyebabkan adanya perbedaan antara biaya aktual di masa depan dengan jumlah yang sudah dicadangkan. Cadangan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian menunjukkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini dari biaya-biaya rehabilitasi yang dibutuhkan di masa depan.
The Group assesses its mine rehabilitation reserve annually. Significant estimates and assumptions are made in determining the reclamation and mine closure reserve as there are numerous factors that will affect the ultimate liability payable. These factors include estimates of the extent and costs of rehabilitation activities, technological changes, and regulatory changes. Those uncertainties may result in future actual expenditures different from the amounts currently provided. The reserve at consolidated statement of financial position date represents management’s best estimate of the present value of the future rehabilitation costs.
Nilai tercatat cadangan biaya reklamasi dan penutupan tambang diungkapkan pada Catatan 21.
The carrying value of reclamation and mine closure reserve is set out in Note 21.
Estimasi Cadangan dan Sumber Daya Bijih
i.
Cadangan bijih diestimasi berdasarkan nilai bijih yang secara ekonomis dan legal dapat dihasilkan dari pertambangan Grup. Grup melakukan estimasi atas cadangan bijih dan sumber daya mineral berdasarkan informasi tentang data geologis, kedalaman dan bentuk bijih, dan pertimbangan geologis yang komplek yang dikumpulkan oleh orang-orang yang memiliki kualifikasi yang layak. Perubahan pada estimasi cadangan dan sumber daya akan mempengaruhi nilai tercatat dari aset eksplorasi dan evaluasi, properti pertambangan, aset tetap, provisi biaya reklamasi dan penutupan tambang, pengakuan aset pajak tangguhan serta besarnya amortisasi dan penyusutan.
Ore Reserves and Resources Estimates Ore reserves are estimates of the amount of ore that can be economically and legally extracted from the Group’s mining properties. The Group estimates its ore reserves and mineral resources based on information compiled by appropriately qualified persons relating to the geological data on the size, depth and shape of the ore body, and requires complex geological judgments to interpret the data. Changes in the reserve or resource estimates may impact upon the carrying value of exploration and evaluation assets, mining properties, property, plant and equipment, provision for reclamation and mine closure costs, recognition of deferred tax assets, and depreciation and amortization charges.
- 55 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) j.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Biaya Pengupasan Tanah yang Ditangguhkan
j.
Biaya pengupasan tanah ditangguhkan pada situasi dimana Rasio Aktual Tanah Penutup (yaitu rasio antara kuantitas tanah/batuan yang dikupas pada periode tertentu terhadap kuantitas cadangan yang diproduksi untuk periode yang sama) jauh lebih besar dari rasio rata-ratanya. Rasio Rata-rata Tanah Penutup yaitu perbandingan antara taksiran kuantitas lapisan batuan/tanah penutup terhadap Taksiran ketebalan bahan galian emas dan dinyatakan dalam satuan unit kuantitas. Bila terjadi perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Penutup, dapat berdampak material terhadap jumlah-jumlah biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan, perubahan ini merupakan perubahan estimasi. Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar US$ 29.230.000 dan US$ 6.812.000 (Catatan 10). k.
Deferred Stripping Costs Stripping costs are deferred in situations where the Actual Stripping Ratio (which is the ratio between the quantity of land/rock which has been stripped for a certain period and the quantity of reserve produced for the same period) is significantly higher than the average stripping ratio. The average stripping ratio is the ratio of the estimated rock/land cover layer to the estimated amount of gold stated in unit quantity. Any change in average stripping ratio may materially affect the amount of deferred stripping costs and it is considered as change in estimate. The balances of deferred stripping costs as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$ 29,230,000 and US$ 6,812,000, respectively (Note 10).
Aset Pajak Tangguhan
k.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo aset pajak tangguhan bruto masing-masing sebesar US$ 8.025.777 dan US$ 1.374.532 (Catatan 32).
Deferred Tax Assets Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the consolidated financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of December 31, 2013 and 2012, gross deferred tax assets amounted to US$ 8,025,777 and US$ 1,374.532, respectively (Note 32).
- 56 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
4.
4.
Kas 2013 Kas Dolar Amerika Serikat Rupiah (Catatan 38) Ringgit Malaysia (Catatan 38) Jumlah - Kas Bank Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk CIMB Bank Bhd PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Standard Chartered Bank PT Bank ICBC Indoensia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia Jumlah Rupiah (Catatan 38) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank ICBC Indoensia PT Bank DBS Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank Jumlah Ringgit Malaysia (Catatan 38) Standard Chartered Bank Maybank Berhad CIMB Bank Bhd Jumlah Euro (Catatan 38) Citco Bank Netherland BV Dolar Australia (Catatan 38) PT ANZ Panin Bank Jumlah - bank Jumlah
Cash 2012
8.239 108.076 7.113
1.662 56.526 5.550
123.428
63.738
16.094.339 4.236.269 1.971.485 290.356 257.000 250.998 116.697 29.969 19.686 1.615 1.008 -
6.288.868 4.919 127.473 47.000 267.825 76.603 4.000 60.287
23.269.422
6.876.975
1.427.812 896.661 367.644 345.974 47.387 17.927 5.902 4.780 -
140.416 1.227 655.824 94.535 5.719 72.471 22.803 17.825 1.199 4
3.114.087
1.012.023
236.321 38.000 -
40.000 191.000 413.404
274.321
644.404
10.000
6.000
143
19.144
26.667.973
8.558.546
26.791.401
8.622.284
- 57 -
Cash on hand U.S. Dollar Rupiah (Note 38) Malaysian Ringgit (Note 38) Total - Cash on hand Cash in banks U.S. Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk CIMB Bank Bhd PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Standard Chartered Bank PT Bank ICBC Indoensia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia Subtotal Rupiah (Note 38) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank ICBC Indoensia PT Bank DBS Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank Subtotal Malaysian Ringgit (Note 38) Standard Chartered Bank Maybank Berhad CIMB Bank Bhd Subtotal Euro (Note 38) Citco Bank Netherland BV Australian Dollar (Note 38) PT ANZ Panin Bank Total - Cash in banks Total
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
5.
5.
Piutang Usaha Pada tanggal 31 Desember 2012, akun ini merupakan piutang dari AGR Matthey (The Perth Mint Australia), pihak ketiga, sebesar US$ 3.586.738 sehubungan dengan penjualan emas.
As of December 31, 2012, this account represents receivable from AGR Matthey (the Perth Mint Australia) a third party, amounting to US$ 3,586,738 in relation to sale of gold.
Piutang ini jatuh tempo 1 - 30 hari dan tidak mengalami penurunan nilai.
This receivable is 1 – 30 days past due but not impaired.
Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for impairment loss are as follows:
2013
6.
Trade Accounts Receivable
2012
Saldo awal Perubahan selama tahun berjalan: Pemulihan
-
8.692
-
(8.692)
Saldo akhir
-
-
Beginning balance Changes during the year: Recovery Ending balance
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Desember 2012, tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable account as of December 31, 2012, no allowance for impairment loss was provided on trade accounts receivable as management believes that such receivables was collectible.
Pada tanggal 31 Desember 2012, seluruh piutang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh JRN, entitas anak, dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 20).
As of December 31, 2012, trade accounts receivables are used as collaterals on the credit facilities obtained by JRN, a subsidiary, from PT Bank CIMB Niaga Tbk (Note 20).
Persediaan
6. 2013
Persediaan tambang Barang jadi Barang dalam proses
Inventories 2012 Mining inventories Finished goods Work in process
22.467.218 9.908.137
5.796.490 11.897.459
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
32.375.355 (2.516.636)
17.693.949 -
Total Allowance for decline in value
Jumlah - bersih
29.858.719
17.693.949
Net
Persediaan real estat Tanah dan bangunan perumahan Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
50.087 (28.971)
50.087 (28.971)
21.116
21.116
- 58 -
Real estate inventories Land and buildings housing Allowance for decline in value Net
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
2013 Persediaan lain-lain Bahan baku dan perlengkapan Barang persediaan umum Barang jasa boga Jumlah Jumlah - Bersih
7.
2012
10.502.021
10.849.410
-
4.645
10.502.021
10.854.055
40.381.856
28.569.120
Other inventories Raw materials and supplies General supplies Catering goods Total Net
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan tersebut.
Management believes that the allowance for decline in value as of December 31, 2013 and 2012 is adequate to cover possible losses on these inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persediaan telah diasuransikan secara gabungan dengan aset tetap (Catatan 9).
As of December 31, 2013 and 2012, inventories are insured under blanket policy with property, plant and equipment (Note 9).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan.
The management believes that the sum insured is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Persediaan JRBM, entitas anak, sebesar US$ 4.533.839 pada tanggal 31 Desember 2013 dijadikan sebagai jaminan atas utang bank sindikasi (Catatan 20).
Inventories of JRBM, a subsidiary, amounting to US$ 4,533,839 as of December 31, 2013 are pledged as collateral on the syndicated bank loan (Note 20).
Pada tanggal 31 Desember 2012, seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh JRN, entitas anak, dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 20).
As of December 31, 2012, inventories are used as collateral on the credit facilities obtained by JRN, a subsidiary, from PT Bank CIMB Niaga Tbk (Note 20).
Perusahaan mempunyai tanah yang bersertifikat Hak Guna Bangunan yang berlokasi di Desa Derekan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah seluas 14.732 meter persegi.
The Company has a parcel of land under Hak Guna Bangunan located in the Desa Derekan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, and Central Java with a total area of 14,732 square meters.
Pajak Dibayar Dimuka
7. 2013
Pajak Pertambahan Nilai Pajak penghasilan Pasal 22 Pasal 25 Pajak dibayar dimuka entitas anak di luar negeri Jumlah
Prepaid Taxes 2012
6.520.034
36.849
226.960 5.083.615
-
2.127.000
-
Prepaid tax of foreign subsidiaries
41.141
Total
13.957.609
- 59 -
4.292
Value Added Tax Income tax Article 22 Article 25
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
8.
8.
Pembayaran Dimuka, Uang Muka dan Aset Lancar Lainnya 2013 Pembayaran dimuka Sewa Asuransi Lain-lain
Prepayments, Advances and Other Current Assets 2012
270.093 121.940 950.491
257.774 20.600 746.117
Jumlah
1.342.524
1.024.491
Uang muka Kontraktor
1.717.089
1.423.142
Pembelian aset tetap Perjalanan dinas Pembelian persediaan Luar negeri Lain-lain
1.003.784 641.913 73.674 876.385
1.239.947 607.864 639.057 2.764.683 212.287
Jumlah
4.312.845
6.886.980
Aset lancar lainnya Deposito berjangka yang dibatasi pencairannya Lain-lain Jumlah Jumlah
Prepayments Rental Insurance Others Subtotal Advances Contractor Purchase of property, plant and equipment Business advance Purchase of inventories Overseas Others Subtotal Other current assets
828.000 507.950
1.574.000 401.556
Restricted time deposits Others
1.335.950
1.975.556
Subtotal
6.991.319
9.887.027
Total
Deposito berjangka yang dibatasi pencairannya pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dikenakan bunga masing-masing berkisar 3,05% - 3,15% per tahun dan jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
Restricted time deposits as of December 31, 2013 and 2012 bear interest rates of 3.05% - 3.15%, respectively, per annum and will mature within one year.
Deposito tersebut dijaminkan sehubungan dengan penerbitan bank garansi kepada SRS, entitas anak, dan tidak dapat digunakan untuk tujuan umum.
These deposits are pledged for bank guarantees granted to SRS, a subsidiary, and are not available for general use.
- 60 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
9.
9.
Aset Tetap
1 Januari/ January 1, 2013 Biaya perolehan: Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Perlengkapan kantor Peralatan lain-lain Jalan dan saluran Konstruksi dalam penyelesaian Aset sewa pembiayaan
Pelepasan entitas anak (Catatan 1c)/ Disposal of a subsidiary (Note 1c)
Selisih kurs penjabaran/ Translation adjustment
3.039.149 5.559.473 3.816.776 93.160.768 3.587.520 5.326.074 12.191.056
(75.025) (100.320) (64.124) (725.699) -
(8.257) (14.235)
126.680.816
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Perlengkapan kantor Peralatan lain-lain Jalan dan saluran Aset sewa pembiayaan
Property, Plant and Equipment
Perubahan selama tahun 2013/ Changes during year 2013 Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions Reclassifications
31.130 (31.130) -
2.920.321 5.337.614 3.906.046 107.656.465 3.587.520 63.262.013 54.796.565
At cost: Direct acquisition Buildings Vehicles Office equipment Other equipment Road and earthworks Construction in progress Leased assets
(4.604.741)
-
241.466.544
Total
26.502 167.275 418.424 2.936.952 34.782 5.691.733
(103.352) (427.924) (49.432) (1.965.000) -
-
2.912.260 4.454.953 2.959.746 63.763.108 3.545.924 5.790.520
Accumulated depreciation: Direct acquisition Buildings Vehicles Office equipment Other equipment Road and earthworks Leased assets
9.275.668
(2.545.708)
-
83.426.511
Total
(3.732)
315.451 256.710 18.507.691 58.692.768 42.609.241
(110.571) (462.285) (52.885) (3.979.000) -
(965.168)
(26.224)
120.381.861
2.996.367 4.748.923 2.633.909 62.826.881 3.511.142 102.519
(33.321) (33.724) (35.725) -
(7.257) (9.431) (3.732)
Jumlah
76.819.741
(102.770)
(20.420)
Nilai Tercatat
49.861.075
Jumlah
31 Desember/ December 31, 2013
-
158.040.033
Net Book Value
1 Januari/ January 1, 2012
Akuisisi entitas anak (Catatan 1c)/ Acquisition of subsidiaries (Note 1c)
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Perlengkapan kantor Peralatan lain-lain Jalan dan saluran Konstruksi dalam penyelesaian Aset sewa pembiayaan
31.791 377.229 52.559 17.357
3.002.918 4.943.960 2.723.281 97.681.572 3.559.846 2.509 98.109
4.440 55.442 (44.055)
595.476 1.056.163 2.657.735 27.674 5.347.266 12.137.003
(374.550) (70.669) (7.202.240) -
17.358 23.701 (23.701) (17.358)
Jumlah
478.936
112.012.195
15.827
21.821.317
(7.647.459)
-
126.680.816
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Perlengkapan kantor Peralatan lain-lain Jalan dan saluran Aset sewa pembiayaan
27.913 292.712 44.451 723
2.741.164 4.408.099 2.016.293 53.750.522 2.985.462 32.425
2.980 5.574 1.404
224.310 416.329 632.811 9.076.359 525.680 69.284
(369.534) (65.220) -
-
2.996.367 4.748.923 2.633.909 62.826.881 3.511.142 102.519
Accumulated depreciation: Direct acquisition Buildings Vehicles Office equipment Other equipment Road and earthworks Leased assets
Jumlah
365.799
65.933.965
9.958
10.944.773
(434.754)
76.819.741
Total
Nilai Tercatat
113.137
49.861.075
Net Book Value
Selisih kurs penjabaran/ Translation adjustment
Perubahan selama tahun 2012/ Changes during year 2012 Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions Reclassifications
1.317 (1.317) -
31 Desember/ December 31, 2012
3.039.149 5.559.473 3.816.776 93.160.768 3.587.520 5.326.074 12.191.056
At cost: Direct acquisition Buildings Vehicles Office equipment Other equipment Road and earthworks Construction in progress Leased assets Total
Pengurangan tahun 2013 dan 2012 termasuk penghapusan aset tetap masing-masing sebesar US$ 7.292 dan US$ 7.207.963 (Catatan 29).
Deductions in 2013 and 2012 include write-off of property, plant and equipment amounting to US$ 7,292 and US$ 7,207,963, respectively (Note 29).
Pengurangan aset tetap penjualan sebagai berikut:
The details of the sale of property, plant and equipment are as follows:
yang
merupakan 2013
2012
Harga jual Nilai tercatat
497.972 (2.051.741)
184.113 (4.742)
Selling price Net book value
Laba (rugi) penjualan aset tetap
(1.553.769)
179.371
Gain (loss) on sale of property, plant
- 61 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense is allocated as follows:
2013
2012
Aset eksplorasi dan evaluasi Properti pertambangan Beban pokok penjualan Beban administrasi dan umum (Catatan 28)
25.616 2.705.956 6.029.425
69.257 10.450.363
514.671
425.153
Jumlah
9.275.668
10.944.773
Exploration and evaluation assets Mining properties Costs of revenues General and administrative expenses (Note 28) Total
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap konstruksi dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya konstruksi pabrik Grup sebesar US$ 63.262.013 atau sebesar 76% dari nilai kontrak. Berdasarkan evaluasi manajemen, aset tetap konstruksi dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai pada tahun 2014 dan tidak terdapat hambatan penyelesaian proyek tersebut.
As of December 31, 2013, the construction in progress represents accumulated construction costs of Group’s factories amounting to US$ 63,262,013 or 76% of the contract value. Based on management’s evaluation, the construction in progress is expected to be completed in 2014 and that there will be no hindrance on the project completion.
Aset tetap yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh Grup pada tanggal 31 Desember 2013 (Catatan 20) adalah sebagai berikut: JRN, JRBM dan SPP - terhadap fasilitas utang sindikasi dengan nilai sebesar Rp 7.439.224.917 dan US$ 502.501; JRBM dan SPP - terhadap fasilitas utang sindikasi, pinjaman kepada PT Bank Permata Tbk dan PT Bank Danamon Tbk masing-masing sebesar US$ 14.690.300 dan Rp 5.141.272.727.
Property, plant and equipment are used as collateral on loans obtained by the Group as of December 31, 2013 (Note 20) with details as follows: JRN, JRBM, and SPP - for syndicated loan amounting to Rp 7,439,224,917 and US$ 502,501; JRBM and SPP – for syndicated loan, facility loan from PT Bank Permata Tbk and PT Bank Danamon Tbk amounting to US$ 14,690,300 and Rp 5,141,272,727, respectively.
Seluruh aset tetap Grup pada tanggal 31 Desember 2012 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh Grup (Catatan 18, 19 dan 20).
All property, plant and equipment of the Group as of December 31, 2012 are used as collateral on loans obtained by the Group (Notes 18, 19 and 20).
Aset tetap telah diasuransikan kepada pihak ketiga terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya sebagai berikut:
Property, plant and equipment are insured to third parties against losses from fire and other risks as follows:
a.
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap dan persediaan (Catatan 6) telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 30.740.000 dan RM 208.630.053. Selain asuransi itu, aset tetap telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 16.420.100.000 dan US$ 52.211.098.
a.
As of December 31, 2013, property, plant and equipment and inventories (Note 6) are insured with a total insurance coverage of US$ 30,740,000 and RM 208,630,053. Further, property, plant and equipment are insured for a coverage of Rp 16,420,100,000 and US$ 52,211,098.
b.
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap dan persediaan (Catatan 6) telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 30.370.000 dan RM 346.902.000. Selain asuransi itu, aset tetap telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 11.997.000.000 dan US$ 5.020.376;
b.
As of December 31, 2012, property, plant and equipment and inventories (Note 6) are insured with a total insurance coverage both of US$ 30,370,000 and RM 346,902,000. Further, property, plant and equipment are insured for a coverage of Rp 11,997,000,000 and US$ 5,020,376.
- 62 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverages are adequate for cover possible losses on the assets insured.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, selain yang dihapuskan.
As of December 31, 2013 and 2012 management believes that there is no impairment in value of the aforementioned property, plant and equipment, other than those written-off
10.
11.
Biaya Pengupasan Tanah yang Ditangguhkan
10.
Deferred Stripping Costs
Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan akan dibebankan sebagai biaya produksi pada saat rasio pengupasan aktual secara signifikan lebih rendah dibandingkan estimasi rasio pengupasan rata-rata.
These represent costs that will be charged to production costs when the actual stripping ratio is significantly lower than estimated average stripping cost.
Rasio pengupasan aktual pada area konsesi JRGL, entitas anak, sebesar 42,10:1 dan 28,12:1, masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012.
The actual stripping ratio on concession area of JRGL, a subsidiary, is 42.10:1 and 28.12:1, for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
Aset Eksplorasi dan Evaluasi
11. 2013
Exploration and Evaluation Assets 2012
Aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest: Doup Pani Lanut (Extension) Seruyung Tompira
28.989.572 21.493.326 1.951.075 -
24.589.455 14.381.547 2.334.073 15.470.963 14.001.782
Exploration and evaluation assets per area of interest: Doup Pani Lanut (Extension) Seruyung Tompira
Jumlah
52.433.973
70.777.820
Total
Mutasi dari aset eksplorasi dan evaluasi berdasarkan area of interest adalah sebagai berikut:
Area
1 Januari/ January 1, 2013
Pelepasan entitas anak (Catatan 1c)/ Disposed subsidiary (Note 1c)
The changes in the exploration and evaluation assets per area of interest are as follows:
Perubahan selama tahun 2013/ Changes during 2013 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications
31 Desember/ December 31, 2013
Area
Doup Pani Lanut (Extension) Seruyung Tompira
24.589.455 14.381.547 2.334.073 15.470.963 14.001.782
(14.001.782)
4.400.117 7.111.779 1.353.015 8.233.495 -
(1.736.013) -
(23.704.458) -
28.989.572 21.493.326 1.951.075 -
Doup Pani Lanut (Extension) Seruyung Tompira
Jumlah
70.777.820
(14.001.782)
21.098.406
(1.736.013)
(23.704.458)
52.433.973
Total
- 63 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
Area
12.
1 Januari/ January 1, 2012
Akuisisi entitas anak (Catatan 1c)/ Acquisition of subsidiaries (Note 1c)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Perubahan selama tahun 2012/ Changes during 2012 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions
31 Desember/ December 31, 2012
Area
Doup Seruyung Tompira Pani
-
13.300.915 4.942.686 8.586.418 6.173.506 -
11.288.540 10.528.277 5.415.364 8.208.041 2.334.073
-
24.589.455 15.470.963 14.001.782 14.381.547 2.334.073
Doup Seruyung Tompira Pani Lanut (Extension)
Jumlah
-
33.003.525
37.774.295
-
70.777.820
Total
Reklasifikasi pada tahun 2013 sebesar US$ 23.704.458 merupakan jumlah biaya eksplorasi dan evaluasi aset yang dipindahkan ke properti pertambangan setelah cadangan terbukti telah ditentukan di area of interest Seruyung (Catatan 12).
Reclassifications in 2013 amounting to US$ 23,704,458 represent the total cost of exploration and evaluation assets transferred to mining properties as proven reserves has been determined in area of interest Seruyung area (Note 12).
Pengurangan penghapusan (Catatan 29).
Deduction in 2013 represents write-off exploration and evaluation assets (Note 29).
di tahun 2013 merupakan aset eksplorasi dan evaluasi
of
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar nihil dan US$ 686.192 (Catatan 34).
Borrowing costs capitalized for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to nil and US$ 686,192, respectively (Note 34).
Pemulihan aset eksplorasi dan evaluasi bergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial atau penjualan area of interest tersebut.
The ultimate recovery of exploration and evaluation assets is dependent upon successful development and commercial exploitation or sale of the area of interest.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset eksplorasi dan evaluasi pada tanggal 31 Desember 2013 and 2012, selain yang dihapuskan.
Management believes that there is no impairment in values of the exploration and evaluation assets as of December 31, 2013 and 2012, other than those written-off.
Properti Pertambangan
12. 2013
Mining Properties 2012
Properti pertambangan pada area of interest: Lanut dan Bakan Penjom Seruyung
291.104.985 221.501.305 40.892.578
251.042.943 211.701.675 -
Jumlah Akumulasi amortisasi
553.498.868 (131.209.956)
462.744.618 (115.200.725)
422.288.912
347.543.893
Bersih
- 64 -
Mining properties per area of interest: Lanut and Bakan Penjom Seruyung Total Accumulated amortization Net
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Mutasi dari properti pertambangan berdasarkan area of interest adalah sebagai berikut:
The changes in the mining properties per area of interest are as follows:
1 Januari/ January 1, 2013
Area
Perubahan selama tahun 2013/ Changes during 2013 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications
Area
Lanut dan Bakan Penjom Seruyung
193.014.836 154.529.057 -
39.846.672 10.015.000 17.188.120
(7.758.736) (8.250.495) -
23.704.458
225.102.772 156.293.562 40.892.578
Lanut and Bakan Penjom Seruyung
Jumlah
347.543.893
67.049.792
(16.009.231)
23.704.458
422.288.912
Total
1 Januari/ January 1, 2012
Akuisisi entitas anak (Catatan 1c)/ Acquisition of subsidiaries (Note 1c)
Area
Perubahan selama tahun 2012/ Changes during 2012 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions
31 Desember/ December 31, 2012
Area
Lanut dan Bakan Penjom
-
186.931.233 156.795.233
21.374.861 8.573.000
(15.291.258) (10.839.176)
193.014.836 154.529.057
Lanut and Bakan Penjom
Jumlah
-
343.726.466
29.947.861
(26.130.434)
347.543.893
Total
Pengurangan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 termasuk amortisasi properti pertambangan telah dicatat ke dalam akun sebagai berikut:
Deductions during the years ended December 31, 2013 and 2012 represent amortization of mining properties which were charged to the following accounts:
2013
13.
31 Desember/ December 31, 2013
2012
Beban pokok penjualan Amortisasi dan penghapusan (Catatan 29)
2.257.887 13.751.344
3.797.653 22.332.781
Costs of revenues Amortization and write-off (Note 29)
Jumlah
16.009.231
26.130.434
Total
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar US$ 752.369 dan nihil (Catatan 20).
Borrowing costs capitalized for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to US$ 752,369 and nil, respectively (Note 20).
Manajemen berpendapat bahwa masing-masng tidak terdapat penurunan nilai atas properti pertambangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Management believes that there is no impairment in values of the mining properties as of December 31, 2013 and 2012.
Goodwill
13.
Merupakan goodwill yang diperoleh JRN atas akusisi pada entitas anak dengan rincian sebagai berikut:
Nama Entitas Anak/ Name of Subsidiary
Goodwill This represents goodwill which resulted from JRN’s acquisition of the following subsidiaries:
1 Januari 2013/ January 1, 2013
Perubahan Selama Tahun 2013/ Changes during 2013 Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember 2013/ Additons Deductions December 31, 2013
PT Gorontalo Sejahtera Mining PT Arafura Surya Alam PT Sago Prima Pratama
19.761.019 10.048.411 1.688.595
-
-
19.761.019 10.048.411 1.688.595
Jumlah/Total
31.498.025
-
-
31.498.025
- 65 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
Nama Perusahaan/ Name of Subsidiary
1 Januari 2012/ January 1, 2012
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated) Perubahan Selama Tahun 2012/ Changes during 2012 Akuisisi Entitas Anak (Catatan 1c)/ Acquired Penambahan/ Pengurangan/ Additons Deductions Subsidiaries (Note 1c)
31 Desember 2012/ December 31, 2012
PT Gorontalo Sejahtera Mining PT Arafura Surya Alam PT Sago Prima Pratama PT J Resources Mining Services Indonesia
-
19.761.019 10.048.411 -
1.688.595 4.463.906
(4.463.906)
19.761.019 10.048.411 1.688.595 -
Jumlah/Total
-
29.809.430
6.152.501
(4.463.906)
31.498.025
Uji Penurunan Nilai Goodwill
Impairment Test for Goodwill
Goodwill yang dialokasikan untuk UPK Grup.
Goodwill is allocated to the CGUs of the Group.
Jumlah terpulihkan dari UPK-UPK di atas ditentukan berdasarkan perhitungan nilai pakai. Nilai pakai ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa depan yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan atas UPK-UPK tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada asumsi-asumsi berikut:
The recoverable amounts of the CGUs have been determined based on value-in-use calculations. Value in use was determined by discounting the future cash flows expected to be generated from the continuing use of the units. The calculation of the value in use was based on the following key assumptions:
Arus kas di masa depan ditentukan berdasarkan proyeksi penjualan emas dan perak. Beban operasional lainnya diestimasi berdasarkan data historis.
Future cash flows were based on the projected sales of gold and silver. Other operational expenses were estimated based on historical rate.
Tingkat diskonto sebelum pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah terpulihkan adalah sebesar 6% dan 7% masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012, yang merupakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental dari Grup.
Pre-tax discount rate of 6% and 7% in 2013 and 2012, respectively, were applied in determining the recoverable amounts, which is the incremental borrowing rate of the Group.
Asumsi utama sebagaimana dijelaskan di atas dapat berubah sejalan dengan perubahan kondisi ekonomi dan pasar. Grup memperkirakan bahwa kemungkinan perubahan asumsi ini tidak akan mengakibatkan nilai tercatat UPK-UPK tersebut melebihi jumlah terpulihkannya secara material.
The key assumptions described above may change as economic and market conditions change. The Group estimates that reasonably possible changes in these assumptions would not cause the carrying value of each CGUs to materially exceed its recoverable amount.
Setelah akuisisi entitas anak, manajemen mengkaji ulang dan mengevaluasi kembali bisnis dan operasional termasuk pemulihan kelebihan nilai wajar di atas nilai buku atas aset teridentifikasi dari masing-masing entitas anak yang diakuisisi. Berdasarkan penilaian dan uji penurunan nilai, goodwill dari akuisisi JRMSI dihapuskan pada tahun 2012. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas goodwill pada tanggal 31 Desember 2013.
After the acquisition of subsidiaries, the management re-assessed and re-evaluated the business and operations including the recoverability of the excess of fair values over net book values of net identifiable assets of each acquired subsidiary. Based on these assessments and from the impairment testing, the goodwill from acquisition of JRMSI was written-off in 2012. As of December 31, 2013, the management believes that there is no impairment in carrying value of goodwill.
- 66 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
14.
14.
Utang Usaha 2013 Pihak ketiga PT McConnell Dowell Indonesia PT Thiess Contractors Indoensia PT ODG Wormald Indonesia PT AKR Corporindo Tbk Indodrill (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Manado Teknik Mandiri Atlas Copco (Malaysia) Sdn. Bhd. Orica-CCM Energy Systems Sdn. Bhd. Sime Darby Industrial Sdn. Bhd. Petronas Dagangan Berhad PT Samudera Mulia Abadi PT Multi Nitrotama Kimia PT Pentawira Agraha Sakti PT Suar Alam Engineering Burklyn Trading Pte. Ltd. PT Arta Batrindo ME Elecmetal Professional Cost Consultant (Australia) Pty. Ltd. Shell Malaysia Trd Sdn. Bhd. Yep Brothers Construction Sdn. Bhd. PT Wira Ariandi Utama Dow Chemical Pacific (Singapore) Pte. Ltd. PT Kemindo Cao Resources PT Germanister Lloyd Nusantara Boliver International PT KSB Indonesia Hiap Seng Tyre Sdn. Bhd. CV. Putra Abdi Sarana PT Indramas Enviro Karya PT Prima Unggul Sedayu PT GL-Nusantara (GL-Noble Denton) CV Banua Perkasa PT GCC Services Indonesia PT Intertek Utama Services Shelook RED (Beijing) Co. Ltd. PT Atlas Copco Nusantara PT Indodrill Indonesia PT Bambang Djaja PT Adimitra Prima Lestari Toko Mulia Motor PT Prasmanindo Boga Utama PT Mekanindo Pratama PT Energy Logistic PT Asahi Diamond Industrial Indonesia CSBP Limited Yee Long Engineering Sdn. Bhd. Lim Brothers Tyre & Auto PT Parts Sentra Indomandiri PT Indo Star Aviation PT Bajra Mandalasakti CV Meryati Bersaudara Lain-lain (masing-masing kurang dari US$ 100.000) Jumlah
Trade Accounts Payable 2012
3.803.776 3.267.514 3.123.239 2.198.426 1.821.000 1.505.054 1.277.586 881.000 714.000 650.000 649.541 429.622 411.992 332.755 297.000 296.000 292.000 290.050 265.000 256.000 249.576 240.000 221.227 215.593 211.000 193.629 191.000 187.669 182.211 176.220 171.847 167.347 166.578 152.461 140.054 123.231 122.706 110.880 99.815 71.014 66.695 44.828 12.500 9.053 7.060.053
1.027.391 401.518 1.410.275 1.320.000 688.000 865.000 200.828 265.669 13.668 67.000 35.539 586.948 298 3.742.761 125.791 177.881 205.669 715.074 196.107 163.829 1.319.100 586.000 582.000 492.229 221.827 167.317 123.983 10.022.345
33.348.742
25.724.047
- 67 -
Third parties PT McConnell Dowell Indonesia PT Thiess Contractors Indoensia PT ODG Wormald Indonesia PT AKR Corporindo Tbk Indodrill (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Manado Teknik Mandiri Atlas Copco (Malaysia) Sdn. Bhd. Orica-CCM Energy Systems Sdn. Bhd. Sime Darby Industrial Sdn. Bhd. Petronas Dagangan Berhad PT Samudera Mulia Abadi PT Multi Nitrotama Kimia PT Pentawira Agraha Sakti PT Suar Alam Engineering Burklyn Trading Pte. Ltd. PT Arta Batrindo ME Elecmetal Professional Cost Consultant (Australia) Pty. Ltd. Shell Malaysia Trd Sdn. Bhd. Yep Brothers Construction Sdn. Bhd. PT Wira Ariandi Utama Dow Chemical Pacific (Singapore) Pte. Ltd. PT Kemindo Cao Resources PT Germanister Lloyd Nusantara Boliver International PT KSB Indonesia Hiap Seng Tyre Sdn. Bhd. CV. Putra Abdi Sarana PT Indramas Enviro Karya PT Prima Unggul Sedayu PT GL-Nusantara (GL-Noble Denton) CV Banua Perkasa PT GCC Services Indonesia PT Intertek Utama Services Shelook RED (Beijing) Co. Ltd. PT Atlas Copco Nusantara PT Indodrill Indonesia PT Bambang Djaja PT Adimitra Prima Lestari Toko Mulia Motor PT Prasmanindo Boga Utama PT Mekanindo Pratama PT Energy Logistic PT Asahi Diamond Industrial Indonesia CSBP Limited Yee Long Engineering Sdn. Bhd. Lim Brothers Tyre & Auto PT Parts Sentra Indomandiri PT Indo Star Aviation PT Bajra Mandalasakti CV Meryati Bersaudara Others (less than US$ 100,000 each) Total
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Umur utang usaha adalah sebagai berikut:
The aging of trade accounts payable is as follows: 2013
2012
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 bulan tapi kurang dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan
24.202.291 4.168.230 4.978.221
16.782.816 3.076.742 5.864.489
Less than or equal to 1 month More than 1 month but less More than 3 months
Total
33.348.742
25.724.047
Total
Utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Trade accounts payable by currencies are as follows:
2013
15.
2012
Dolar Amerika Serikat Mata uang asing (Catatan 38) Ringgit Malaysia Rupiah Dolar Australia Euro
25.068.252
12.095.881
4.431.312 3.702.804 146.374 -
10.217.000 3.105.981 296.788 8.397
U.S. Dollar Foreign currencies (Note 38) Malaysian Ringgit Rupiah Australian Dollar Euro
Total
33.348.742
25.724.047
Total
Utang Pajak
Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Pajak penghasilan badan entitas anak di luar negeri Jumlah
15.
Taxes Payable
2013
2012
381.443 3.741 2.099.115 678.181 406.579 29.300 1.827.823
697 2.908 1.399.054 240.026 242.472 3.615.739 379.339
369.000
3.986.000
Income taxes Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Value Added Tax Corporate income tax of foreign subsidiaries
5.795.182
9.866.235
Total
Kecuali entitas anak diluar negeri, besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (selfassessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
Except for foreign subsidiaries, the filing of tax returns is based on the Group’s own calculation of tax liabilities (self-assessment). Based on the third amendment of the General Taxation Provisions and Procedures No. 28 Year 2007, the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced to five (5) years, subject to certain exceptions, since the tax became payable and for year 2007 and prior years, the time limit ended on fiscal year 2013.
- 68 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
16.
16.
Beban Akrual
Bunga Beban keuangan Jasa profesional Royalti Gaji dan tunjangan karyawan Lain-lain Jumlah
17.
18.
Accrued Expenses
2013
2012
7.474.876 2.255.110 664.915 636.505 426.289 1.846.278
524.284 302.429 886.606 528.055 2.476.245
Interest Financial charges Professional fees Royalty Salaries and wages Others
13.303.973
4.717.619
Total
Pinjaman kepada Pihak Ketiga
17.
Loan from a Third Party
Pada tanggal 1 April 2013, JRN, entitas anak, menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan Burklyn Trading Pte. Ltd, pihak ketiga, dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar US$ 35.000.000 dan dikenakan tingkat suku bunga 6% per tahun. Pinjaman ini tanpa jaminan dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2016. Berdasarkan perjanjian perubahan tanggal 1 Agustus 2013, jumlah fasilitas pinjaman ini ditingkatkan menjadi sebesar US$ 70.000.000.
On April 1, 2013, JRN, a subsidiary, entered into a loan facility agreement with Burklyn Trading Pte. Ltd, a third party, with a maximum facility of US$ 35,000,000 which bears interest at 6% per annum. This unsecured loan will be due on January 31, 2016. Based on amendment agreement dated August 1, 2013, the loan facility was increased to a maximum of US$ 70,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman JRN kepada Burklyn Trading Pte. Ltd sebesar US$ 41.840.000.
As of December 31, 2013, outstanding loan of JRN to Burklyn Trading Pte. Ltd. amounted to US$ 41,840,000.
Beban bunga pada tahun 2013 adalah sebesar US$ 1.705.653 (Catatan 30).
Interest expense in 2013 US$ 1,705,653 (Note 30).
Utang Lembaga Keuangan Bukan Bank
18.
amounted
to
Loans From Non-Bank Financial Institutions
Pada tahun 2013 dan 2012, JRN memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Bank Central Asia Finance dengan jumlah fasilitas masing-masing sebesar Rp 2.149.880.000 dan Rp 5.541.000.000. Jangka waktu pinjaman masing-masing tiga puluh enam (36) bulan dengan tingkat suku bunga sebesar 7,28% - 9,64% per tahun.
In 2013 and 2012, JRN obtained financing facilities from PT Bank Central Asia Finance with maximum credit facilities amounting to Rp 2,149,880,000 and Rp 5,541,000,000, respectively. The term of these facilities are thirty-six (36) months and bears an interest of 7.28% to 9.64% per annum.
Pada tahun 2013 dan 2012, beban bunga pinjaman ini masing-masing sebesar US$ 59.814 dan US$ 39.931 (Catatan 30).
In 2013 and 2012, interest expense on these loans amounted to US$ 59,814 and US$ 39,931, respectively (Note 30).
- 69 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Jadwal pembayaran utang lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai berikut:
The repayment schedule of loans from non-bank financial institutions is as follows:
2013 Pembayaran yang jatuh tempo: 2013 2014 2015 2016 Jumlah Dikurangi: bagian utang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian utang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
19.
2012
196.302 119.738 31.690
162.467 176.747 74.626 -
Payments due in: 2013 2014 2015 2016
347.730
413.840
Total
(196.302)
(162.467)
151.428
251.373
Liabilitas Sewa Pembiayaan
19.
Rincian atas akun ini adalah:
Less: current portion
Long-term portion
Finance Lease Liabilities The details of this account are as follows:
Lembaga Pembiayaan/ Lessor
Lessee/ Lessee
Aset Sewa/ Leased Asset
2013 PT Caterpillar Finance Indonesia
JRN
PT Caterpillar Finance Indonesia
JRBM
PT Caterpillar Finance Indonesia
SPP
Alat berat/ Heavy equipment Alat berat/ Heavy equipment Alat berat/ Heavy equipment Alat berat/ Heavy equipment Alat berat/ Heavy equipment Alat berat/ Heavy equipment
PT Komatsu Astra Finance
JRBM
PT Komatsu Astra Finance
SPP
PT Orix Finance Indonesia
SPP
2012 PT Caterpillar Finance Indonesia
JRN
2009 Public Bank Bhd
JPRG
TC Capital Resources Sdn Bhd
JPRG
Nilai Sewa/ Lease Amount
Jangka Waktu/ Lease Period
Tingkat Suku Bunga Efektif/ Effective Interest Rate
US$
23.797.851
5 tahun/years
5,23% - 5,27% per tahun/annum
US$
1.936.094
4 tahun/years
5,23% - 5,27% per tahun/annum
US$
3.506.237
4 tahun/years
5,23% - 5,27% per tahun/annum
US$
4.461.980
4 tahun/years
4,57% - 5,26% per tahun/annum
US$
4.343.100
4 tahun/years
4,57% - 5,26% per tahun/annum
US$
1.665.576
4 tahun/years
6% per tahun/annum
Alat berat/ US$ Heavy equipment
12.137.003
5 tahun/years
5,06% - 5,10% per tahun/annum
MYR
162.000
4 tahun/years
6,12% - 6,14% per tahun/annum
MYR
111.000
4 tahun/years
3,79% per tahun/annum
Kendaraan/ Vehicle Kendaraan/ Vehicle
- 70 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Jadwal pembayaran liabilitas sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The schedule of future minimum lease payments as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Jumlah pembayaran liabilitas sewa pembiayaan minimum Dikurangi: bunga atas pembayaran liabilitas sewa pembiayaan minimum
2012
13.454.785 12.897.600 12.343.210 9.586.696 1.833.165
2.074.883 2.299.643 2.299.643 2.299.643 2.034.101 -
50.115.456
11.007.913
(4.737.222)
(66.809)
Total minimum lease payments Less: minimum interest payments
Nilai sekarang pembayaran liabilitas sewa pembiayaan minimum Dikurangi: bagian liabilitas sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
45.378.234
10.941.104
Present value of minimum lease payments
(11.408.664)
(2.008.074)
Less: current portion
Liabilitas sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun
33.969.570
8.933.030
Pada tahun 2013 dan 2012, beban bunga sewa pembiayaan ini masing-masing sebesar US$ 1.683.363 dan US$ 86.451 (Catatan 30).
20.
Payments due in: 2013 2014 2015 2016 2017 2018
In 2013 and 2012, interest expense on these finance leases amounted to US$ 1,683,363 and US$ 86,451, respectively (Note 30).
Pinjaman Bank Jangka Panjang
20. 2013
Pihak ketiga - Dolar Amerika Serikat Pinjaman sindikasi PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Long-term portion
Long-Term Bank Loans 2012
240.000.000 7.906.946 4.183.138 -
128.458.224
Third parties - U.S. Dollar Syndicated loan PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah Biaya transaksi yang belum diamortisasi
252.090.084 (5.029.494)
128.458.224 (4.157.153)
Total Unamortized transaction costs
Jumlah - bersih
247.060.590
124.301.071
Net
32.250.000 2.301.731 1.075.971 -
14.557.637
Less current portion Syndicated loan PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah Biaya transaksi yang belum diamortisasi
35.627.702 (1.773.163)
14.557.637 (1.097.606)
Total Unamortized transaction costs
Jumlah - bersih
33.854.539
13.460.031
Net
213.206.051
110.841.040
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Utang sindikasi PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
- 71 -
Long-term portion
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) Jadwal pembayaran kembali pinjaman jangka panjang adalah sebagai berikut:
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
bank
The repayment schedule of long-term bank loans is as follows:
2013
2012
35.627.701 63.696.913 72.296.913
14.557.637 21.903.459 34.249.282 46.595.105
80.468.557
11.152.741
252.090.084
128.458.224
Payments due in: 2013 2014 2015 2016 2017 Total
Pinjaman Sindikasi
Syndicated Loan
Pada tanggal 14 November 2013, JRN, JRBM dan SPP, sebagai peminjam dalam negeri dan JBV, JRGL, dan SRS, sebagai peminjam luar negeri memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi dari Indonesia Eximbank (Exim), PT Bank Permata Tbk (Permata), PT Bank ICBC Indonesia (ICBC), PT Bank QNB Kesawan Tbk (QNB) dan Qatar National Bank S.A.Q (SAQ) dengan jumlah fasilitas pinjaman sebesar US$ 275 juta. Jangka waktu pinjaman sindikasi tersebut sampai dengan 30 Desember 2017. Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah fasilitas pinjaman yang telah dicairkan oleh Grup sebesar US$ 240 juta.
On November 14, 2013, JRN, JRBM and SPP, as onshore borrowers, and JBV, JRGL and SRS, as offshore borrowers, obtained a syndicated loan facility from Indonesia Eximbank (Exim), PT Bank Permata Tbk (Permata), PT Bank ICBC Indonesia (ICBC), PT Bank QNB Kesawan Tbk (QNB), and Qatar National Bank S.A.Q (SAQ) with total credit facilities of US$ 275 million. The term of syndicated loan is until December 30, 2017. As of December 31, 2013, total loan drawdowns by the Group amounted to US$ 240 million.
Fasilitas pinjaman tersebut terdiri dari Fasilitas A sebesar US$ 200 juta, Fasilitas B sebesar US$ 50 juta, dan Fasilitas C sebesar US$ 25 juta. Peminjam dalam negeri harus menggunakan pinjaman Fasilitas A dengan prioritas untuk membayar biaya-biaya (termasuk biaya legal, biaya dibayar dimuka dan biaya komitmen), biaya pajak yang terjadi sehubungan dengan pinjaman tersebut dan pelunasan fasilitas yang ada, dan pendanaan saldo minimum yang diperlukan di setiap akun Debt Service Reserve Account (DSRA), serta untuk melunasi fasilitas pinjaman yang ada; sebesar US$ 50 juta akan digunakan oleh JRBM untuk modal kerja dan pembangunan infastruktur Proyek Bakan; dan sebesar US$ 55 juta akan digunakan oleh SPP untuk modal kerja pembangunan infrastruktur Proyek Seruyung. Fasilitas B akan digunakan oleh JRGL untuk pembangunan infrastruktur Proyek Penjom. Fasilitas C digunakan sebagai modal kerja umum oleh peminjam dalam negeri.
The loan facility consists of Facility A amounting to US$ 200 million, Facility B amounting to US$ 50 million, and Facility C amounting to US$ 25 million. Onshore borrowers shall apply all amount borrowed under facility Facility A in the following order of priority, for payments of fees (including legal fees, prepayment fees, and commitment fees), taxes incurred by the borrowers in connection with the facilities and the repayment of the existing facilities and funding the minimum required balance in each of Debt Service Reserve Accounts (DSRA); repayment of the existing facilities in full; US$ 50 million shall be utilized by JRBM for financing and/ or refinancing, capital expenditure and/ or the development of the infrastructure in respect of Bakan Project; and US$ 55 million shall be utilized by SPP for financing and/or development and infrastructure in respect of Seruyung Project. Facility B shall be utilized by JRGL for financing and/ or refinancing capital expenditure and/or the development of the infrastructure in respect of Penjom Project. Facility C shall be used for general working capital purposes of onshore borrowers.
- 72 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Masing-masing fasilitas pinjaman dikenakan bunga agregat per tahun yaitu London Interbank Offered Rate (“LIBOR”) dan Margin. Sebelum atau sampai dengan 31 Desember 2014 Margin adalah sebesar 6% untuk pemberi pinjaman dalam negeri (Exim, ICBC, Permata dan QNB) dan 5,75% untuk pemberi pinjaman luar negeri (SAQ), dan setelah 31 Desember 2014 Margin adalah sebesar 5,75%, untuk pemberi pinjaman dalam negeri dan 5% untuk pemberi pinjaman luar negeri.
The interest rate of each facility is the aggregate percentage per annum of London Interbank Offered Rate (“LIBOR”) and Margin. The Margin is 6% in respect of Onshore lender (Exim, ICBC, Permata and QNB) and 5.75% in respect of Offshore lender (SAQ) on or prior to December 31, 2014 and 5.75% in respect of Onshore Lender and 5% in respect of Offshore Lender after December 31, 2014.
Fasilitas pinjaman sindikasi ini dijamin dengan jaminan fidusia atas aset bergerak, piutang, persediaan, bangunan, penerimaan asuransi, 51% dari seluruh saham JRN yang ditempatkan oleh Perusahaan, dan 100% dari seluruh saham JRN yang ditempatkan pada entitas anak yang ikut serta dalam pinjaman sindikasi.
The security under the syndicated loan facility are fiducias of moveable assets, receivable, inventory, buildings, insurance proceeds, and 51% of the Company’s shares in JRN, all of JRN’s shares in subsidiaries that entered into syndicated loan facility.
JRN harus memastikan kondisi keuangan sebagai berikut:
JRN is required to maintain financial ratios and conditions as follows:
a.
a.
Rasio keuangan:
Financial ratios:
Debt to Equity Ratio tidak melebihi 1,25:1 mulai 31 Desember 2013.
Debt to EBITDA Ratio ini tidak melebihi:
i. ii. iii.
5,0:1 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 30 September 2014; 3,5:1 pada tanggal 31 Desember 2014; 3,0:1 setelah 31 Desember 2014 sampai dengan akhir masa pinjaman
The ratio of Total Debt to Equity not to exceed 1.25:1 from December 31, 2013. The ratio of Total Debt to EBITDA shall not exceed: i. 5.0:1 on June 30, 2014 and September 30, 2014; ii. 3.5:1 as of December 31, 2014;
iii.
EBITDA to Debt Service Ratio, mulai dari 31 Desember 2013, tidak kurang dari 1,2:1.
3.0:1 after December 31, 2014 until the end of term of loan
The ratio of Adjusted EBITDA to Debt Service, from December 31, 2013, shall not be less than 1.2:1.
b.
JRN harus memastikan produksi emas dari entitas anak lebih besar atau sama dengan 75% dari tingkat estimasi produksi yang dimuat di dalam anggaran.
b.
JRN shall ensure that gold production levels of the Group are all at times greater than or equal to 75% of the projected and budgeted production levels set out in the Budget.
c.
JRN harus memenuhi Reserve Tail Ratio tidak kurang dari 1,2:1
c.
JRN shall procure that at all times the Reserve Tail Ratio shall not be less than 1.2:1
Periode pengujian untuk persyaratan rasio-rasio keuangan di atas dilakukan setiap tiga bulan mulai dari akhir tahun Desember 2013.
Testing period for the requirement of the financial ratios are every three months starting from the end of December 2013.
- 73 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Peminjam diharuskan untuk memenuhi pembatasan pinjaman tertentu selain pembatasan keuangan diantaranya, membatasi peminjam untuk menjual, menyewakan, mengalihkan atau melepaskan aset, melakukan demerger, merger or corporate reconstruction, untuk membayar atau mengumumkan dividen, dan mengubah kegiatan usahanya tanpa persetujuan tertulis dari kreditur.
The borrowers is required to fulfill certain loan covenants other than the financial covenants which among others, restrict the borrowers to sell, lease, transfer or dispose their assets; conduct demerger, merger or corporate reconstruction; to pay or declare dividends; and to change the nature of their business without a written consent from the lenders.
Rincian saldo pinjaman berdasarkan anggota sindikasi adalah sebagai berikut:
The details of the outstanding balance of the facility based on syndicated participants are as follows: 2013
Indonesia Eximbank PT Bank Permata Tbk PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank ICBC Indonesia Qatar National Bank S.A.Q. Jumlah
95.250.000 52.250.000 23.000.000 23.000.000 46.500.000 240.000.000
Indonesia Eximbank PT Bank Permata Tbk PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank ICBC Indonesia Qatar National Bank S.A.Q. Total
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon)
Pada tangal 22 Mei 2013, JRBM dan SPP, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari Danamon untuk pembiayaan pembelian alat-alat berat, dengan jumlah maksimum pinjaman keseluruhan sebesar US$ 10.000.000. Jangka waktu pinjaman 48 bulan terhitung sejak setiap tanggal penarikan termasuk 3 bulan masa tenggang (grace period). Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga 6% per tahun dan dijamin dengan aset tetap (Catatan 9).
On May 22, 2013, JRBM and SPP, subsidiaries, have obtained loan facilities from Danamon, for heavy equipment financing with total maximum loan facilities of US$ 10,000,000. The term of loan facilities are 48 months as of each drawdown date including 3 months grace period. These loans bear interest at 6% per annum and secured with property, plant and equipment (Note 9).
PT Bank Permata Tbk (Permata)
PT Bank Permata Tbk (Permata)
Pada tanggal 21 Juni 2013, JRBM dan SPP, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari Permata untuk pembiayaan pembelian alat-alat berat dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar US$ 10.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 48 bulan termasuk 3 bulan availability period dan 6 bulan masa tenggang (grace period). Tingkat bunga untuk fasilitas pinjaman tersebut adalah 6% per tahun dan dijamin dengan aset tetap (Catatan 9).
On June 21, 2013, JRBM and SPP, subsidiaries, have obtained loan facilities from Permata for heavy equipment financing with total maximum facilities of US$ 10,000,000. The term of loans shall be 48 months including 3 months availability period and 6 months grace period. These loan bear interest at 6% per annum.and secured with property, plant and equipment (Note 9).
JRBM dan SPP telah menandatangani Akta Perubahan Pertama Pemberian Fasilitas Perbankan No. 8 dan 10 pada tanggal 2 Agustus 2013.
JRBM and SPP have signed Deed of First Amendment Providing Banking Facilities No. 8 and 10 on August 2, 2013.
- 74 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Mulai Juni 2014, JRBM dan SPP diharuskan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
Starting June 2014, JRBM and SPP are required to maintain financial ratios as follows:
Debt to Equity Ratio maksimum 4,0:1
Total Debt to Equity Ratio maximum 4.0:1
Debt Service Coverage Ratio minimum 1,1:0
Total Debt Service Coverage Ratio minimum 1.1:0
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga)
Pada tanggal 2 Oktober 2012, JRN, sebagai peminjam, menandatangani Secured Facility Agreement sebesar US$ 135 juta dengan beberapa pihak sebagai kreditur, dan CIMB Niaga sebagai arranger dan agen. Pinjaman tersebut dibagi dalam empat tranche, yaitu dengan fasilitas masing-masing sebesar US$ 90 juta (Tranche A), US$ 15 juta (Tranche B), US$ 25 juta (Tranche C) dan US$ 5 juta (Tranche D). Tranche A digunakan untuk melakukan pembayaran fasilitas pinjaman yang masih tersisa, Tranche B digunakan untuk pembangunan infastruktur Proyek Bakan, Tranche C digunakan untuk Proyek Penjom dan Tranche D digunakan untuk modal kerja aset Grup yang berada di Indonesia. Masing-masing pinjaman ini dikenakan bunga dengan persentase per tahun yang lebih tinggi antara 7% atau margin ditambah dengan average reference bank rate dan berjangka waktu lima (5) tahun untuk Tranche A, B dan C dan satu (1) tahun untuk Tranche D terhitung sejak tanggal penandatangan perjanjian kredit.
On October 2, 2012, JRN, as borrower, entered into a US$ 135 million Secured Facility Agreement with, among other parties, certain financial institutions listed therein, as original lenders, and CIMB Niaga, as arranger and agent. The loan has four (4) tranches with a credit facility of US$ 90 million (Tranche A), US$ 15 million (Tranche B), US$ 25 million (Tranche C) and US$ 5 million (Tranche D), respectively. Tranche A is used for repayment of the Existing Facility, Tranche B is used for the development of infrastructures of the Bakan Project, Tranche C is used to pay the loans from JRGL to the Company in respect to the Penjom Project, and Tranche D is used for general working capital purposes in relation to the assets of the Group located in Indonesia. The rate of interest on each tranche is the percentage rate per annum which is the higher of 7% or aggregate of margin plus average reference bank rate with term of five (5) year for Tranche A, B and C and one (1) year for Tranche D from signing of the facility agreement.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan 51% dari seluruh saham JRN yang ditempatkan oleh pemegang saham, 100% dari seluruh saham JRN yang ditempatkan pada entitas anak, piutang (Catatan 5), persediaan (Catatan 6), dan aset tetap (Catatan 9).
This facility is collateralized by 51% of the total shares issued to JRN’s shareholders, all of JRN’s shares in its subsidiaries, receivables (Note 5), inventories (Note 6) and property, plant and equipment (Note 9).
JRN diharuskan untuk mempertahankan rasiorasio keuangan sebagai berikut:
JRN is required to maintain financial ratios as follows:
Debt to Equity Ratio tidak melebihi 2,0:1 mulai dari 1 Oktober 2012 - 31 Desember 2015 dan mulai 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal jatuh tempo tidak melebihi 1,0:1.
Total Debt to Equity Ratio not to exceed 2.0:1 from October 1, 2012 - December 31, 2015 and from January 1, 2016 until the maturity date not to exceed 1.0:1.
Debt to EBITDA tidak melebihi 3,0:1 mulai dari 1 Oktober 2012 - 31 Desember 2013 dan mulai 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2016 tidak melebihi 2,0:1 dan mulai 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal jatuh tempo tidak melebihi 1,0:1.
Total Debt to EBITDA not to exceed 3.0:1 from October 1, 2012 - December 31, 2013 and from January 1, 2014 until the December 31, 2016 not to exceed 2.0:1 and from January 1, 2016 until the maturity date not to exceed 1.0:1.
EBITDA to Debt Service Ratio tidak kurang dari 2,0:1
EBITDA to Debt Service Ratio shall not be less than 2.0:1
- 75 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
JRN dan perusahaan yang diakuisisi diberi batasan-batasan dengan tidak boleh terlibat dan mengadakan transaksi-transaksi sebagai berikut kecuali dengan persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman:
JRN and acquired companies shall not enter into following, among others, transactions, excepts generally with written consent from the lender or agent:
Penjualan aset-aset, kecuali yang tertera di perjanjian;
Dispose of any asset, except as provided in the agreement;
Merger, kecuali untuk reorganisasi yang diijinkan;
Merger, except reorganization;
Perubahan bisnis atas perusahaan yang diakuisisi;
perusahaan-
Change of business of acquired companies;
Akuisisi suatu perusahaan atau aset bisnis atau pengambilalihan oleh perusahaanperusahaan yang diakuisisi, kecuali untuk reorganisasi yang diijinkan;
Acquisition, except for the Permitted Reorganization, of any company, business assets or undertakings, by any of the acquired company;
Memperoleh pinjaman dari memberi pinjaman kepada (kecuali atas transaksi memberikan jaminan atas lain; dan
pihak lain, atau pihak manapun usaha normal), kewajiban pihak
Make any loans, grant any credit (except in the ordinary course of business), give any guarantee or indemnity, voluntarily assume any liability of any obligation of any person; and
Mendapat, menciptakan atau mengijinkan untuk menciptakan utang finansial
Incur, create or permit to create any financial indebtedness
for
the
permitted
JRN dan pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian diharuskan untuk melakukan dan mempertahankan lindung nilai komoditas (commodity hedging agreement) atas produksi emas berdasarkan produksi dan harga emas minimum seperti yang dijelaskan di perjanjian (Catatan 36).
JRN and parties in the security documents are required to enter into and maintain the commodity hedging agreement on their gold production volume based on the minimum volume of production and price as defined in the agreement (Note 36).
Pada tanggal 20 November 2013, JRN telah melunasi seluruh saldo pinjaman dan CIMB Niaga telah melepaskan jaminan atas pinjaman.
On November 20, 2013, JRN has fully paid the outstanding loan and CIMB Niaga has released all the collaterals.
Beban bunga pinjaman bank jangka panjang dialokasikan sebagai berikut:
Interest expense of long-term bank loan is allocated as follows:
2013
2012
Properti pertambangan (Catatan 12) Beban bunga dan keuangan lainnya (Catatan 30)
752.369 14.777.006
10.195.513
Jumlah
15.529.375
10.195.513
- 76 -
-
Mining properties (Note 12) Interest and other financial charges
Total
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
21.
21.
Cadangan Biaya Reklamasi dan Penutupan Tambang
Reclamation and Mine Closure Reserve
Akun ini merupakan estimasi biaya dari JRBM dan JRGL yang berhubungan dengan biaya reklamasi dan penutupan tambang yang akan terjadi pada akhir masa produksi tambang.
This account represents estimated costs of JRBM and JRGL related to the reclamation and mine closure cost to be incurred at the end of a mine’s life.
Mutasi dari cadangan biaya reklamasi penutupan tambang adalah sebagai berikut:
The movements in the reclamation and mine closure reserve are as follows:
dan
2013
2012
Cadangan biaya reklamasi
Reclamation reserve
Saldo awal tahun Penambahan selama tahun berjalan Pengeluaran selama tahun berjalan
Balance at the beginning of the year Addition during the year Expenditures during the year
Saldo akhir tahun
212.754 157.751
(128.816) 241.689
672.139 (459.385) 212.754
Balance at the end of the year Mine closure reserve
Cadangan penutupan tambang Saldo awal tahun Saldo entitas anak pada tanggal akuisisi (Catatan 1c) Penambahan selama tahun berjalan
9.823.357
265.000
8.389.479 1.433.878
Balance at beginning of the year Balance of the acquired subsidiaries at acquisition date (Note 1c) Addition during the year
Saldo akhir tahun
10.088.357
9.823.357
Balance at the end of the year
Jumlah
10.330.046
10.036.111
-
-
Total
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sudah memadai untuk menutupi semua liabilitas yang timbul dari aktivitas penutupan tambang.
The management believes that the reserve as of December 31, 2013 and 2012 is adequate to cover all liabilities arising from the mine closure activities.
Berdasarkan Surat Keputusan No. 964/30/DJB/2013 tanggal 11 Juni 2013 dan No.1329/30/DJB/2012 tanggal 20 April 2012 dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi, provisi biaya reklamasi JRBM untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar US$ 157.151 dan US$ 672.139.
Based on Decision Letter from Director General of Mineral, Coal and Geothermal No. 964/30/DJB/2013 dated June 11, 2013, and No.1329/30/DJB/2012, dated April 20, 2012, provision for reclamation of JRBM for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to US$ 157,151 and US$ 672,139, respectively.
JRBM telah mengakui estimasi cadangan terkait penutupan tambang dalam bentuk cadangan secara akuntansi. Pada tanggal 24 November 2009, JRBM telah menyerahkan rencana penutupan tambang untuk proyek Lanut Utara. Pada tanggal 29 Januari 2013, JRBM mengajukan permohonan penyampaian laporan perbaikan rencana penutupan tambang kepada Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara selambatlambatnya pada bulan Juni 2013. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, JRBM masih dalam proses menyusun dokumen sehubungan dengan laporan perbaikan tersebut.
JRBM has recognized an estimated reserve relating to the mining closure in the form of an accounting reserve. On November 24, 2009, JRBM has submitted draft mine closure plan for North Lanut project. On January 29, 2013, JRBM submit request letter to Directorate General of Mining and Coal for extension period to submit the revised mine closure plan not later than June 2013. As of the completion date of the consolidated financial statements, JRBM is still in the process of completing the documents related to the revised mine closure plan.
- 77 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
22.
22.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Fair Value of Financial Assets and Liabilities
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.
Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Fair values are obtained from quoted prices, discounted cash flows model, as appropriate.
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the Group’s financial assets and financial liabilities as of December 31, 2013 and 2012:
2013
Nilai Tercatat/ Carrying Value Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Piutang usaha Piutang lain-lain Deposito berjangka yang dibatasi pencairanya dan lain-lain (Catatan 8) Piutang pihak berelasi non-usaha Aset tidak lancar lain-lain Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan lain-lain Utang usaha Beban akrual Utang lain-lain Pinjaman kepada pihak ketiga Pinjaman pihak berelasi Utang lembaga keuangan bukan bank (termasuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun) Pinjaman bank jangka panjang (termasuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun) Liabilitas sewa pembiayaan (termasuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun) Jumlah Liabilitas Keuangan
2012 Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value
26.791.401 1.856.868
26.791.401 1.856.868
8.622.284 3.586.738 2.388.181
8.622.284 3.586.738 2.388.181
1.335.950 3.038.647 1.776.599
1.335.950 3.038.647 1.776.599
1.975.556 1.344.180 48.353
1.975.556 1.344.180 48.353
34.799.465
34.799.465
17.965.292
17.965.292
33.348.742 13.303.973 1.591.985 41.840.000 70.744.277
33.348.742 13.303.973 1.591.985 40.872.621 61.142.516
25.724.047 4.717.619 1.186.347 19.173.761
25.724.047 4.717.619 1.186.347 18.992.958
347.730
347.730
413.840
413.840
247.060.590
240.263.429
124.301.071
122.225.576
45.378.234
45.378.234
10.941.104
10.941.104
453.615.531
436.249.230
186.457.789
184.201.491
Financial Assets Loan and receivables Cash Trade accounts receivable Other accounts receivable Restricted time deposits and others (Note 8) Due from a related party Other noncurrent assets Total Financial Assets Financial Liabilities Other financial liabilities Trade accounts payable Accrued expenses Other liabilities Loans from a third party Loans from related parties Loans from non-bank financial institutions (including current and noncurrent portion) Long-term bank loans (including current and noncurrent portion) Finance lease liabilities (including current and noncurrent portion) Total Financial Liabilities
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument:
Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek
Current financial assets and liabilities
Instrumen keuangan lancar/jangka pendek dengan sisa jatuh tempo satu (1) tahun atau kurang terdiri dari kas, piutang usaha, piutang lainlain, deposito berjangka yang dibatasi pencairannya dan lain-lain, utang usaha, beban akrual, dan utang lain-lain.
Current financial instruments with remaining maturities of one (1) year or less consist of cash, trade accounts receivable, other accounts receivable, restricted time deposits and others, trade accounts payable, accrued expenses and other liabilities.
- 78 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset keuangan lancar dan liabilitas jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short-term nature of the transactions, the carrying amounts of the current financial assets and liabilities approximate the estimated fair market values.
Aset keuangan tidak lancar keuangan jangka panjang
Noncurrent financial assets and liabilities
dan
liabilitas
Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
23.
The fair values of noncurrent financial assets and liabilities are determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
Modal Saham
23.
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 and 2012 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham/ Total Shares
Capital Stock The share ownership in the Company as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Paid-up Capital US$
J Resources Mining Limited Masyarakat (kepemilikan masingmasing kurang dari 5%)
715.155.798
94,597
7.950.593
40.844.202
5,403
451.392
Jumlah
756.000.000
100,000
8.401.985
Name of Stockholders
J Resources Mining Limited Public (ownership interest of less than 5% each) Total
Pemegang Saham Perusahaan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 3.000.000.000 (ekuivalen US$ 336.373) yang terbagi atas 30.000.000 saham menjadi Rp 75.600.000.000 (ekuivalen US$ 8.401.985) yang terbagi atas 756.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang didokumentasikan pada Akta No. 115 tanggal 26 Januari 2012 dari Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta.
The Company’s Stockholders have approved to increase its issued and paid-up capital from Rp 3,000,000,000 (equivalent to US$ 336,373) divided into 30,000,000 shares to Rp 75,600,000,000 (equivalent to US$ 8,401,985) divided into 756,000,000 shares with par value of Rp 100 per share, as documented in Notarial Deed No. 115 dated January 26, 2012 of Humberg Lie, SH, public notary in Jakarta.
Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.10-02869 tanggal 30 Januari 2012.
The amendments were approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-02869 dated January 30, 2012.
- 79 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
24.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal. Struktur modal Grup terdiri dari ekuitas (terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, transaksi dengan kepentingan nonpengendali selisih kurs penjabaran dan saldo laba) dan pinjaman (terdiri dari pinjaman pihak berelasi, pinjaman dari pihak ketiga utang lembaga keuangan bukan bank, pinjaman bank jangka panjang dan sewa pembiayaan) diterima dikurangi dengan kas.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt by total capital. The Group’s capital structure consists of equity (consist of capital stock, additional paid-in capital, transaction with noncontrolling interest, translation adjustment and retained earnings) and loans (consists of loan from related parties, loan from a third party, loans from non-bank financial institution, longterm bank loans and finance lease liabilities) received reduced by cash.
24.
Tambahan Modal Disetor Merupakan tambahan modal disetor sehubungan dengan penerbitan saham, sebagai berikut:
Additional Paid-in Capital This account represents additional paid-in capital in connection with the issuance of shares, as follows:
Jumlah/Total Penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum kepada masyarakat tahun 2003 Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 12.000.000 saham Biaya emisi saham Bersih Selisih kurs penjabaran Penawaran umum terbatas I kepada pemegang saham tahun 2012 Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 726.000.000 saham Biaya emisi saham Bersih Saldo 31 Desember 2013 dan 2012
202.066 (45.680) 156.386 (2.760)
153.351.863 (570.700) 152.781.163 152.934.789
- 80 -
Sale of the Company's shares through public offering in 2003 Proceeds from the issuance of 12,000,000 shares Stock issuance costs Net Translation adjustment Rights offering I to stockholders in 2012 Proceeds from the issuance of 726,000,000 shares Stock issuance costs Net Balance as of December 31, 2013 and 2012
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
25.
25.
Kepentingan Nonpengendali
i.
a.
Kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas anak: 2013 Kepentingan nonpengendali pada aset bersih entitas anak: JRBM JRN SPP ASA PEG Bumanik Jumlah
ii.
Noncontrolling interests in net assets of subsidiaries:
2012
32.633.671 2.967.045 9.193 2.318 82 -
34.502.094 3.225.727 10.228 6.485
35.612.309
37.744.534
b.
Kepentingan nonpengendali atas jumlah laba (rugi) komprehensif entitas anak: 2013
26.
Noncontrolling Interests
Noncontroling interests in net assets of subsidiaries: JRBM JRN SPP ASA PEG Bumanik Total
Noncontrolling interests in total comprehensive income (loss) of subsidiaries:
2012
SPP ASA JRN JRBM Bumanik
5.372 (7.910) (258.640) (1.868.423) -
1.279 (151.607) 1.210.547 18.269
SPP ASA JRN JRBM Bumanik
Jumlah
(2.129.601)
1.078.488
Total
Pendapatan Usaha
-
26. 2013
Revenues 2012
Pihak ketiga Penjualan emas dan perak Jasa boga Perdagangan umum Transportasi
77.870.619 -
172.589.048 168.060 51.914 39.563
Third parties Sale of gold and silver Catering service General trading Transportation
Jumlah
77.870.619
172.848.585
Total
Pada tahun 2013 dan 2012, penjualan kepada Perth Mint Australia masing-masing sebesar US$ 77.870.619 dan US$ 172.589.048 mencerminkan sebesar 100% dan 99,85% dari jumlah pendapatan usaha.
In 2013 and 2012, sales to Perth Mint Australia amounting to US$ 77,870,619 and US$ 172,589,048, respectively, represent 100% and 99.85%, respectively, of the total revenues.
- 81 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
27.
27.
Beban Pokok Pendapatan 2013
2012
Beban penjualan emas dan perak Jasa boga Perdagangan umum Transportasi
74.610.694 -
105.568.776 173.942 54.893 27.716
Cost of sale of gold and silver Catering service General trading Transportation
Jumlah
74.610.694
105.825.327
Total
Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha. 28.
No purchases from any third party supplier which exceeded 10% of the total revenues.
Beban Umum dan Administrasi
28. 2013
29.
Costs of Revenues
General and Administrative Expenses 2012
Gaji dan tunjangan Jasa profesional Transportasi dan akomodasi Sewa Royalti Perlengkapan kantor Beban pajak Beban imbalan kerja jangka panjang (Catatan 31) Penyusutan (Catatan 9) Representasi dan jamuan Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Telekomunikasi Lain-lain
13.976.853 5.805.056 2.527.992 1.936.548 1.918.743 1.469.639 805.910
9.653.487 4.853.275 1.155.277 1.473.412 3.248.911 1.508.519 536.507
680.038 514.671 472.606 221.645 208.243 10.635 1.259.091
1.532.783 425.153 413.080 111.020 503.598 21.955 3.979.087
Jumlah
31.807.670
29.416.064
Amortisasi dan Penghapusan
29. 2013
Amortisasi properti pertambangan (Catatan 12) Penghapusan aset eksplorasi dan evaluasi (Catatan 11) Penghapusan aset tetap (Catatan 9) Penghapusan goodwill (Catatan 13) Jumlah
Salaries and wages Professional fees Transportation and accomodation Rental Royalty Office supplies Tax expense Long-term employee benefits (Note 31) Depreciation (Note 9) Representation and entertainment Repairs and maintenance Insurance Telecommunication Others Total
Amortization and Write-off 2012
13.751.344 1.736.013
22.332.781 -
7.292
7.207.963 4.463.906
15.494.649
34.004.650
-
- 82 -
Amortization of mining properties (Note 12) Exploration and evaluation assets written-off (Note 11) Property, plant and equipment written-off (Note 9) Write-off of goodwill (Note 13) Total
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
30.
30.
Beban Bunga dan Beban Keuangan Lainnya 2013 Bunga atas: Pinjaman bank (Catatan 20) Pinjaman kepada pihak berelasi (Catatan 34) Pinjaman dari pihak ketiga (Catatan 17) Sewa pembiayaan (Catatan 19) Utang lembaga keuangan bukan bank (Catatan 18) Jumlah
31.
Interest and Other Financial Charges 2012
14.777.006
10.195.513
7.148.909 1.705.653 1.683.363
494.463 86.451
59.814
39.931
25.374.745
10.816.358
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
31.
Interest on: Bank loans (Note 20) Loan from related parties (Note 34) Loan from a third party (Note 17) Finance lease (Note 19) Loans from non-bank financial institutions (Note 18) Total
Long-term Employee Benefits Liability
Untuk perusahaan di Indonesia besarnya liabilitas imbalan kerja jangka panjang dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-Undang No. 13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pasca-kerja tersebut.
For companies in Indonesia, the amount of longterm employee benefits liability is determined based on Law No. 13 Year 2003. No funding of the benefits has been made to date.
Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang Grup dilakukan oleh PT Prima Aktuaria, aktuaris independen, tertanggal 7 Maret 2014.
The latest actuarial valuation of the Group’s longterm employee benefits was calculated by PT Prima Aktuaria an independent actuary, in its report dated March 7, 2014.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut sebanyak 1.484 dan 637 karyawan (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Number of eligible employees covered (unaudited) is 1,484 and 637 as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Rekonsiliasi antara nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang tidak didanai dengan jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
A reconciliation of the present value of unfunded long-term employee benefits liability to the amount of long-term employee benefits liability presented in the consolidated statements of financial position is as follows:
2013 Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang tidak didanai Keuntungan (kerugian) aktuarial yang tidak diakui Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
2012
3.902.598
2.760.250
320.659
21.854
4.223.257
2.782.104
2011
2010
2009
33.263
17.206
12.940
(15.050)
(3.151)
(2.033)
Present value of unfunded long-term employee benefits liability Unrecognized actuarial gain (loss)
18.213
14.055
10.907
Long-term employee benefits liability
- 83 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Berikut adalah rincian beban imbalan kerja jangka panjang:
Beban jasa kini Beban bunga Beban jasa lalu Amortisasi Kerugian aktuaria Penyesuaian aktuaria Beban imbalan kerja jangka panjang
Following are the details of long-term employee benefits expense:
2013
2012
2.050.240 102.065 51.812 142 (18.115)
1.962.484 37.233 1.793 -
Current service costs Interest costs Past service cost Amortization of actuarial loss Actuarial adjustment
2.186.144
2.001.510
Long-term employee benefits expense
Alokasi beban liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:
Long-term employee benefits expense was allocated as follows:
2013
2012
Aset eksplorasi dan evaluasi Properti pertambangan - bersih Beban umum dan administrasi (Catatan 28)
251.569 1.254.537
259.930 208.797
680.038
1.532.783
Exploration and evaluation assets Mining properties - net General and administrative expenses (Note 28)
Jumlah
2.186.144
2.001.510
Total
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:
The movements in long-term employee benefits liability are as follows :
2013 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang awal tahun Beban imbalan kerja jangka panjang tahun berjalan Pembayaran manfaat Pelepasan entitas anak (Catatan 1c) Akuisisi entitas anak (Catatan 1c) Selisih penjabaran mata uang asing Liabilitas imbalan kerja jangka panjang akhir tahun
2012
2.782.104 2.186.144 (11.164) (207.340) (526.487)
2.001.510 826.835 (64.454)
4.223.257
2.782.104
Long-term employee benefits liability at the beginning of the year Long-term employee benefits expense during the year Benefits paid Balance of disposed subsidiary (Note 1c) Balance of acquired subsidiaries (Note 1c) Translation adjustment Long-term employee benefits liability
Principal actuarial assumptions used in the valuation of the long-term employee benefits liability are as follows:
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun normal (tahun) Tabel mortalita
18.213
2013
2012
7,79%-9,18% 10% 55 TMII
4,81%-6,24% 10% 55 TMII
- 84 -
Annual discount rate Annual salary increase rate Normal retirement age (years) Mortality table
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Untuk perusahaan Malaysia, Grup membayar kepada lembaga program pensiun iuran pasti untuk karyawan. Grup tidak memiliki kewajiban pembayaran lebih lanjut kepada karyawan setelah iuran dibayar. Pada tahun 2013 dan 2012, kontribusi masing-masing sebesar US$ 3.059.000 dan US$ 903.000 diakui sebagai beban imbalan kerja yang dicatat sebagai bagian dari Beban pokok pendapatan, dan beban akrual terkait dengan beban tersebut masing-masing sebesar US$ 278.602 dan US$ 163.180 dicatat sebagai bagian dari akun “Beban akrual”.
For Malaysian companies, the Group pays contributions to privately administered defined contribution pension plans for employees. The Group has no further payment obligation to the employees once the contributions have been paid. In 2013 and 2012, the total contributions amounting to US$ 3,059,000 and US$ 903,000, respectively, are recognized as employee benefits expense included as part of Cost of revenues and the related accrual of US$ 278,602 and US$ 163,180 in 2013 and 2012, respectively, are included in “Accrued expenses” account.
32.
Pajak Penghasilan
32.
Beban (penghasilan) pajak Grup terdiri dari:
Income Tax The net tax expense (benefit) of the Group consists of the following:
2013
2012
Pajak kini Pajak tangguhan
67.314 (12.640.449)
16.442.601 (8.648.373)
Jumlah
(12.573.135)
7.794.228
Current tax Deferred tax Total
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan akumulasi rugi fiskal adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income (loss) before tax per consolidated statements of comprehensive income and accumulated fiscal losses is as follows:
2013 Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi (laba) sebelum pajak entitas anak - bersih Rugi sebelum pajak Perusahaan Perbedaan temporer: Beban imbalan kerja jangka panjang Sewa pembiayaan Cadangan kerugian penurunan nilai - bersih
Perbedaan tetap: Sumbangan Denda pajak Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final
2012
(38.897.496)
95.664.043
37.319.651
(98.676.805)
(1.577.845)
(3.012.762)
57.830 -
5.933 4.704
-
(8.692)
57.830
1.945
15.088 34.253
2.267 -
-
(10.150)
49.341
- 85 -
(7.883)
Income (loss) before tax per consolidated statements of comprehensive income Loss (income) before tax of subsidiaries - net Loss before tax of the Company Temporary differences: Long-term employee benefits expense Capital lease Provision for impairment loss - net
Permanent differences: Donations Tax penalties Interest income already subjected to final tax
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
2013
2012
Rugi fiskal tahun berjalan Rugi fiskal tahun-tahun lalu 2012 2011 2010 2009
(1.470.674)
(3.018.700)
(3.018.700) (149.380) (67.712) (47.638)
(149.380) (67.712) (47.638)
Fiscal loss during the year Prior years' fiscal loss 2012 2011 2010 2009
Akumulasi rugi fiskal
(4.754.104)
(3.283.430)
Accumulated fiscal losses
16.442.601
Current tax of subsidiaries
Beban pajak kini entitas anak
67.314
Perusahaan memiliki saldo akumulasi rugi fiskal pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 sehingga tidak terdapat utang pajak penghasilan.
No provision for current income tax was recognized for the years ended December 31, 2013 and 2012 since the Company is in fiscal loss position.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Credited in (charged to) consolidated statements of comprehensive income
1 Januari/ January 1, 2012
31 Desember/ December 31, 2013
Penyisihan untuk penurunan nilai persediaan Rugi fiskal Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Cadangan biaya reklamasi dan penutupan tambang Sewa pembiayaan Biaya transaksi yang belum diamortisasi Depresiasi dan amortisasi Perbedaan antara nilai wajar dan nilat tercatat dari aset eksplorasi dan evaluasi dan properti pertambangan
(75.547.235)
3.437.836
(72.109.399)
Jumlah liabilitas pajak tangguhan - bersih
(77.070.399)
12.640.449
(64.429.950)
7.243
233.556 5.555.211
286.761
168.862
455.623
7.234 (329.837) (16.491) 3.584.078
1.087.762 (329.837) (16.491) 686.382
-
1.080.528 (2.897.696)
1 Januari/ January 1, 2012 Penyisihan untuk: Penurunan nilai persdiaan Penurunan nilai piutang Sewa pembiayaan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Cadangan biaya reklamasi dan penutupan tambang Depresiasi dan amortisasi Perbedaan antara nilai wajar dan nilat tercatat dari aset eksplorasi dan evaluasi dan properti pertambangan Jumlah liabilitas pajak tangguhan - bersih
7.243 2.172 (1.176) 4.553 -
12.792
Aset (liabilitas) pajak tangguhan entitas anak yang diakuisisi/ Deferred tax assets (liabilities) of acquired subsidiary
-
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Credited in (charged to) consolidated statements of comprehensive income
Total deferred tax liabilities - net
31 Desember/ December 31, 2012
-
7.243 (2.172) 1.176
21.506
Allowance for decline in value of inventories Fiscal loss Long-term employee benefits liability Reclamation and mine closure reserve Finance lease Unamortized transaction cost Depreciation and amortizations Difference of the fair value and carrying value of exploration and evaluation assets and mining properties
240.799 5.555.211
260.702
286.761
734.370 (3.556.449)
346.158 658.753
1.080.528 (2.897.696)
(82.930.991)
7.383.756
(75.547.235)
(85.731.564)
8.648.373
(77.070.399)
- 86 -
Allowance for: Decline in value of inventories Impairment loss of receivable Finance lease Long-term employee benefits liability Reclamation and mine closure reserve Depreciation and amortization Difference of the fair value and carrying value of exploration and evaluation assets and mining properties Total deferred tax liabilities - net
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
2013
2012
27.737 7.667.712
13.280 2.467.556
7.695.449
2.480.836
Liabilitas pajak tangguhan - bersih Entitas anak
(72.125.399)
(79.551.235)
Deferred tax liabilities - net Subsidiaries
Bersih
(64.429.950)
(77.070.399)
Net
Aset pajak tangguhan - bersih Perusahaan Entitas anak Jumlah
Deferred tax assets - net The Company Subsidiaries Total
Sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku, rugi fiskal dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak untuk periode 5 tahun mendatang sejak terjadinya rugi fiskal tersebut. Namun demikian, manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan tidak akan dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai terhadap akumulasi rugi fiskal, sehingga tidak terdapat aset pajak tangguhan yang diakui dari akumulasi rugi fiskal.
According to tax regulations, fiscal losses can be carried forward and applied against the taxable income immediately within a period of five years after such fiscal losses were incurred. However, management believes that the Company will not be able to generate sufficient taxable income against which fiscal losses can be utilized, thus, no deffered tax assets was recognized on these accumulated fiscal loss.
Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba komprehensif konsolidasian dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rates to income (loss) before tax per consolidated statements of comprehensive income is as follows:
2013 Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi (laba) sebelum pajak entitas anak - bersih Rugi sebelum pajak Perusahaan Penghasilan pajak dengan tarif pajak yang berlaku
2012
(38.897.496)
95.664.043
37.319.651
(98.676.805)
Income (loss) before tax per consolidated statements of comprehensive income Loss (income) before tax of subsidiaries - net
(1.577.845)
(3.012.762)
Loss before tax of the Company
(394.461)
(753.191)
Tax benefit at effective tax rates
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap Sumbangan Denda pajak Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final
-
(2.538)
Tax effect of permanent differences Donations Tax penalties Interest income already subjected to final tax
Jumlah - bersih
12.335
(1.971)
Net
3.772 8.563
(382.126)
567 -
Jumlah Pajak tangguhan dari rugi fiskal yang tidak diakui Beban pajak entitas anak
367.668 (12.558.677)
754.674 7.794.716
Subtotal Unrecognized deferred tax on fiscal loss Tax expense of the subsidiaries
Jumlah beban (penghasilan) pajak
(12.573.135)
7.794.228
Total tax expense (benefit)
- 87 -
(755.162)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
33.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pemeriksaan pajak
Tax Assessments
Pada tanggal 16 April 2013, Perusahaan menerima surat Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan pasal 23 dari Direktorat Jendral Pajak untuk tahun fiskal 2011 sebesar Rp 46.424.498 (ekuivalen US$ 4.756).
On April 16, 2013, the Company received an Assesment Letter of Tax Underpayment (SKPKB) for Income Tax article 23 from the Directorate General for fiscal year 2011 amounting to Rp 46,424,498 (equivalent to US$ 4,756).
Pada tanggal 16 April 2013, Perusahaan menerima beberapa SKPKB dan Surat Tagihan Pajak (STP) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari Direktorat Jendral Pajak, untuk tahun fiskal 2011 sebesar Rp 287.921.914 (ekuivalen US$ 29.497).
On April 16, 2013, the Company received SKPKB and Tax Collection Letter (STP) for Value Added Tax (VAT) from the Directorate General for fiscal year 2011 totaling to Rp 287,921,914(equivalent to US$ 29,497).
Perusahaan telah membayar kekurangan dan tagihan pajak tersebut masing-masing pada tanggal 8 dan 10 Mei 2013.
The Company has paid the tax underpayment and STP on May 8 and 10, 2013, respectively.
Laba (Rugi) Per Saham
33.
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba (rugi) per saham:
The following are the data used for the computation of earnings (loss) per share:
2013
2012
Laba (rugi) bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
(24.194.743)
86.791.812
Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan satu tahun
756.000.000
706.409.836
Laba (rugi) per saham dasar
34.
Earnings (Loss) Per Share
(0,032)
Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
0,123
34.
Net income (loss) attributable to owners of the Company Weighted average number of shares outstanding during the year Basic earnings (loss) per share
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a.
a.
Sifat dari hubungan berelasi Grup dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Entitas/Entities
The nature of the Group’s relationships with related parties are as follows:
Hubungan/Relationship
Transaksi/Transactions
PT Bukit Makmur Widya
Entitas sepengendali dengan entitas anak/ Under common control with the Subsidiary
Pinjaman jangka panjang dan beban bunga/ Long-term loan and interest expense
PT Mentari Bukit Makmur
Manajemen yang sama dengan entitas anak/ Common management with the Subsidiary
Pinjaman jangka panjang dan beban bunga/ Long-term loan and interest expense
J Resources Mining Limited
Pemegang saham/ Stockholder
Pinjaman jangka panjang/ Long-term loans
- 88 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi yang meliputi:
In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties.
a.
a.
Rincian transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2013
2012
The accounts involving transactions with related parties are as follows:
Persentase terhadap jumlah Aset/Liabilitas dan terhadap beban yang bersangkutan/ Percentage to Total Assets/Liabilities and to Total respective expenses 2013 2012 % %
Aset Piutang pihak berelasi-non usaha J Resources Mining Limited Piutang lain-lain J Resources Mining Limited Liabilitas Pinjaman pihak berelasi PT Bukit Makmur Widya PT Mentari Bukit Makmur J Resources Mining Limited Jumlah Beban akrual PT Bukit Makmur Widya PT Mentari Bukit Makmur Jumlah
Beban umum dan administrasi Beban sewa PT Mentari Bukit Makmur Beban bunga dan beban keuangan lainnya Beban bunga PT Bukit Makmur Widya PT Mentari Bukit Makmur Jumlah
b.
Assets 3.038.647
178.451
1.344.180
0,38
-
0,02
70.744.277 -
18.000.000 773.761 400.000
70.744.277
19.173.761
0,23
Other accounts receivable J Resources Mining Limited
-
12,95
6,23 0,28 0,14
12,95
6,65
-
Due from a related party J Resources Mining Limited
Liabilities Loan from related parties PT Bukit Makmur Widya PT Mentari Bukit Makmur J Resources Mining Limited
7.057.782 340.510
-
1,29 0,06
-
Total Accrued expenses PT Bukit Makmur Widya PT Mentari Bukit Makmur
7.398.292
-
1,35
-
Total
661.048
247.037
34,14
16,77
7.057.782 91.127
384.298 110.165
27,81 0,36
3,55 1,02
7.148.909
494.463
28,17
4,57
Pinjaman kepada Pihak Berelasi
b.
General and administrative expenses Rental expense PT Mentari Bukit Makmur Interest and other financial charges Interest expenses PT Bukit Makmur Widya PT Mentari Bukit Makmur Total
Loan from Related Parties
PT Bukit Makmur Widya (BMW)
PT Bukit Makmur Widya (BMW)
Pada tanggal 21 Oktober 2010, Bumanik (entitas anak yang telah dilepas pada tahun 2013) menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan BMW, pihak berelasi, dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar US$ 6.000.000 dan dikenakan tingkat suku bunga 7% per tahun. Pinjaman ini tanpa jaminan dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Oktober 2012. Berdasarkan perjanjian tanggal 25 Juni 2011, jumlah fasilitas pinjaman ini ditingkatkan menjadi sebesar US$ 8.000.000. Berdasarkan perubahan perjanjian tanggal 26 Maret 2012, jatuh tempo pinjaman ini diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Oktober 2015.
On October 21, 2010, Bumanik (subsidiary which has been disposed in 2013) entered into an agreement with BMW, a related party, to obtain a loan facility up to US$ 6,000,000 which bears interest of 7% per annum. This unsecured loan will be due on October 21, 2012. Based on the agreement dated June 25, 2011, the loan facility is increased up to the limit of US$ 8,000,000. Based on the amendment agreement dated March 26, 2012, this loan has been extended until October 21, 2015.
- 89 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset eksplorasi dan evaluasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 adalah sebesar US$ 686.192 (Catatan 11).
Borrowing costs capitalized to exploration and evaluation assets for the year ended December 31, 2012 amounted to US$ 686,192 (Note 11).
Pada tanggal 9 Mei 2012, JRN menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan BMW, dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar US$ 10.000.000 dan dikenakan tingkat suku bunga 6% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 2012. Berdasarkan perubahan perjanjian tanggal 21 Desember 2012, tingkat suku bunga menjadi 7% per tahun dan jatuh tempo pinjaman ini diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Desember 2013. Berdasarkan perubahan perjanjian tanggal 5 Februari 2013, jumlah fasilitas pinjaman ditingkatkan menjadi sebesar US$ 50.000.000.
On May 9, 2012, JRN entered into an agreement with BMW, to obtain a loan facility up to US$ 10,000,000 which bears interest of 6% per annum and loan will be due on December 30, 2012. Based on the amendment agreement dated December 21, 2012, the interest is 7% per annum and this loan has been extended until December 30, 2013. Based on the amendment agreement dated February 5, 2013, the loan facility was increased up to US$ 50,000,000.
Pada tanggal 5 Februari 2013, JRN menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan BMW, dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 300.000.000.000 dan dikenakan tingkat suku bunga 12% per tahun. Pinjaman ini tanpa jaminan dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 2013. Berdasarkan perubahan perjanjian tanggal 10 Juni 2013, jumlah fasilitas pinjaman ditingkatkan menjadi sebesar Rp 600.000.000.000.
On February 5, 2013, JRN entered into an agreement with BMW, to obtain a loan facility up to Rp 300,000,000,000 which bears interest of 12% per annum. This unsecured loan will be due on December 30, 2013. Based on the amendment agreement dated June 10, 2013, the loan facility was increased up to Rp 600,000,000,000.
Sehubungan dengan transaksi penjualan seluruh saham JRN di Bumanik kepada PT Istindo Marunda Graha Perdana (Istindo), pihak ketiga (Catatan 1c), JRN, Istindo dan BMW menandatangi perjanjian novasi pada tanggal 16 September 2013 untuk mengalihkan piutang JRN dari Bumanik sebesar Rp 75.638.621.980 dan US$ 2.274.952 kepada Istindo sebaliknya Istindo akan mengambil alih utang JRN kepada BMW dengan jumlah yang sama.
In relation to sale of all of shares of JRN in Bumanik to PT Istindo Marunda Graha Perdana (Istindo), a third party, (Note 1c), JRN, Istindo and BMW have signed novation agreement on September 16, 2013 to assign JRN’s receivables from Bumanik amounting to Rp 75,638,621,980 and US$ 2,274,952 to Istindo, and Istindo will take over JRN’s payable to BMW by the same amount.
Berdasarkan perubahan perjanjian pinjaman tanggal 2 Desember 2013, JRN dan BMW sepakat bahwa jumlah pinjaman JRN kepada BMW setelah transaksi pengalihan utang/piutang tersebut di atas menjadi sebesar Rp 524.361.378.200 dan US$ 27.725.048, dan jatuh tempo pinjaman diperpanjang sampai dengan 30 Desember 2016.
Based on amendment agreements dated December 2, 2013, JRN and BMW agreed that the outstanding loan of JRN to BMW after the assignment of receivable and payable as mentioned above to be Rp 524,361,378,200 and US$ 27,725,048, and the loan facility has been extended until December 30, 2016.
- 90 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
c.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
PT Mentari Bukit Makmur (MBM)
PT Mentari Bukit Makmur (MBM)
Pada tanggal 1 Maret 2011, JRN menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan MBM sebesar Rp 5.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 12% per tahun. Pinjaman akan digunakan oleh JRN untuk modal kerja dan kepentingan umum JRN. Pinjaman ini tanpa jaminan. Berdasarkan adendum perjanjian tanggal 23 Juni 2011, jumlah fasilitas pinjaman ditingkatkan menjadi sebesar Rp 20.000.000.000.
On March 1, 2011, JRN entered into a loan facility agreement with MBM for a facility amounting to Rp 5,000,000,000, which bears interest of 12% per annum. The proceeds from borrowing will be used by JRN for its working capital and general corporate purposes. This borrowing is unsecured. Based on the amendment agreement dated June 23, 2011, the loan facility was increased to Rp 20,000,000,000.
Berdasarkan addendum perjanjian tanggal 22 Februari 2012, jatuh tempo pinjaman tersebut diperpanjang sampai dengan 1 Maret 2015.
Based on the amendment agreement dated February 22, 2012, the loan facility shall be extended up to March 1, 2015.
Pada tanggal 4 Desember 2013, JRN telah melunasi seluruh saldo pinjaman.
On December 4, 2013, JRN has fully paid the loan.
Grup memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada karyawan kunci (Dewan Komisaris dan Direksi) adalah sebagai berikut:
c.
The Group provides compensation to the key management personnel. The remuneration of the key management (Board of Commissioners and Directors) were as follows:
2013 Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek
160.744
Direksi/ Directors
Jumlah/Total
2.930.813
3.091.557
Salaries and other short-term employee benefits
2012 Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek
d.
194.030
Direksi/ Directors
Jumlah/Total
3.304.929
Transaksi Sewa
d.
Pada tanggal 2 Mei 2011, JRN menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan kantor seluas 380 meter persegi dengan PT Mentari Bukit Makmur selama satu tahun. Berdasarkan addendum perjanjian tanggal 27 Mei 2013, sewa tersebut diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2016.
3.498.959
Salaries and other short-term employee benefits
Lease Transactions On May 2, 2011, JRN entered into an office rental agreement covering an area of 380 square meters with PT Mentari Bukit Makmur for one year. Based on the amendment agreement dated May 27, 2013, the term of the lease shall be extended up to December 31, 2016.
- 91 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
35.
35.
Tujuan dan Keuangan
Kebijakan
Manajemen
Risiko
Financial Risk Management Objectives and Policies
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.
The main risks arising from the Group’s financial instruments are market risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko suku bunga, risiko komoditi, risiko mata uang asing, risiko kredit, dan risiko likuiditas.
The Directors have the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as interest rate risk, commodity risk, foreign exchange risk, credit risk, and liquidity risk.
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga, risiko komoditas dan risiko nilai tukar mata uang asing.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is exposed to market risks, in particular, interest rate risk, commodity risk and foreign exchange risk.
a.
a.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan pinjaman bank jangka panjang dan sewa pembiayaan.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposure to the interest rate risk relates primarily to long-term bank loan and finance lease.
Walaupun Grup memiliki pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap, manajemen Grup juga melakukan penelaahan atas suku bunga yang telah ditetapkan, apabila suku bunga pasar turun secara signifikan, manajemen Grup akan melakukan negosiasi untuk menurunkan suku bunga tersebut.
Eventhough the Group has liabilities with fixed interest rate, management of the Group also conducts assessments on such rates and if market interest rate decreases significantly, management of the Group would negotiate to decrease the interest rate on its obligations.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s financial liabilities that are exposed to interest rate risk:
2013 Suku bunga mengambang/ Floating interest rate Kurang dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ Within More than Jumlah/ one year one year Total Liabilitas Keuangan Sewa pembiayaan Pinjaman bank
11.408.664 30.495.809
33.969.570 204.514.238
45.378.234 235.010.047
Financial Liabilities Finance lease Bank loans
Jumlah
41.904.473
238.483.808
280.388.281
Total
- 92 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
2012 Suku bunga mengambang/ Floating interest rate Kurang dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ Within More than Jumlah/ one year one year Total Liabilitas Keuangan Sewa pembiayaan Pinjaman bank
2.008.074 13.460.031
8.933.030 110.841.040
10.958.904 124.301.071
Financial Liabilities Finance lease Bank loans
Jumlah
15.468.105
119.774.070
135.259.975
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jika suku bunga atas pinjaman bank dan liabilitas sewa pembiayaan yang lebih tinggi/rendah 1% dan variabel lain dianggap tetap, laba sebelum pajak untuk tahun berjalan akan lebih rendah/tinggi masingmasing sebesar US$ 2.803.883 dan US$ 1.352.600, terutama sebagai akibat tingginya/rendahnya beban bunga dari pinjaman bank dan liabilitas sewa pembiayaan suku bunga mengambang. b.
As of December 31, 2013 and 2012, if interest rates on bank loans and lease liabilities had been 1% higher/lower with all other variables held constant, income before tax for the year would have been US$ 2,803,883 and US$ 1,352,600 lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate bank loan and finance lease liabilities.
Risiko Komoditas
b.
Commodity Risk
Risiko komoditas adalah risiko adanya fluktuasi pada harga pasar komoditas atas gabungan produk-produk mineral yang diproduksi, termasuk emas yang merupakan produk utama. Kebijakan Grup untuk mengelola risiko ini adalah dengan menggunakan harga berdasarkan kontrak dengan pelanggan. Grup tidak terlibat dalam kontrak derivatif atas komoditas, namun pada tanggal 31 Desember 2012, PT Bank CIMB Niaga Tbk, kreditur JRN, mensyaratkan JRN dan entitas anak untuk melakukan lindung nilai atas komoditas emas berdasarkan produksi dan harga emas minimum seperti yang dijelaskan di perjanjian pinjaman (Catatan 20 dan 36).
Commodity risk is the risk of fluctuations in prevailing market commodity prices on the mix of mineral products it produces including gold, its main product. The Group’s policy is to manage this risk through the use of contract based prices with customers. The Group is not engaged in any derivative commodity contracts; however, as of December 31, 2012, PT Bank CIMB Niaga Tbk, JRN’s creditor, requires JRN and its subsidiaries to enter into commodity hedging on their gold production volume based on minimum volume of production and price as defined in the related loan agreement (Notes 20 and 36).
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan harga pasar dari harga emas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba sebelum beban pajak untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably change in market price of gold at December 31, 2013 and 2012, with all other variables held constant, to the income before tax for the years ended December 31, 2013 and 2012:
Kenaikan (Penurunan) dalam Persentase/ Increase (Decrease) in Percentage Harga emas
10% (10)%
2013 Efek Terhadap Laba Sebelum Pajak/ Effect on Income before Tax 7.760.513 (7.760.513)
- 93 -
2012 Efek Terhadap Laba Sebelum Pajak/ Effect on Income before Tax 9.566.404 (9.566.404)
Price of gold
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) c.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Risiko Nilai Tukar
c.
Foreign Exchange Risks
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko nilai tukar terutama terkait dengan kas, utang usaha, beban akrual dan pinjaman pihak berelasi.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to the foreign exchange risk relates primarily to cash, trade accounts payable, accrued expenses and loan from related parties.
Grup mengelola risiko nilai tukar dengan menyesuaikan antara penerimaan dan pembayaran dalam mata uang yang sama dan melakukan pengawasan.
The Group manages the foreign curreny exchange risk by matching receipts and payments in the same currency and through monitoring.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs konversi yang digunakan diungkapkan pada Catatan 2d atas laporan keuangan konsolidasian.
On December 31, 2013 and 2012, the conversion rates used were disclosed in Note 2d to the consolidated financial statements.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari nilai tukar mata uang asing terhadap Dolar Amerika Serikat, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba sebelum pajak untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012. Lima persen (5%) adalah tingkat sensitivitas yang digunakan pada saat pelaporan mata uang asing kepada manajemen kunci secara internal dan merupakan penilaian manajemen yang mungkin terjadi atas nilai tukar.
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in foreign currencies’ exchange rate against U.S. Dollar with all other variables held constant, to the income before tax for the years ended December 31, 2013 and 2012. Five percent (5%) is the sensitivity rate used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management assessment of a reasonably possible change in foreign exchange rates.
Kenaikan (Penurunan) dalam Persentase/ Increase (Decrease) in Percentage Dolar Amerika Serikat: Rupiah Ringgit Malaysia Dolar Australia Euro
2013 Efek Terhadap Laba Sebelum Pajak/ Effect on Income before Tax
5% (5%) 5% (5%) 5% (5%) 5% (5%)
2012 Efek Terhadap Laba Sebelum Pajak/ Effect on Income before Tax
(2.369.423) 2.369.423 (207.494) 207.494 (7.542) 7.542 (500) 500
Dampak dari perubahan nilai tukar Dolar Amerika Serikat untuk mata uang lainnya terutama perubahan nilai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing.
(84.911) 84.911 (482.227) 482.227 (13.882) 13.882 (120) 120
U.S. Dollar: Rupiah Malaysian Ringgit Australian Dollar Euro
The impact of the above change in exchange rate of U.S. Dollar to other currencies is mainly the result of change in the value of foreign currencies denominated monetary assets and liabilities.
- 94 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.
Tabel berikut menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit untuk komponen dari laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
The table below shows the maximum exposure to credit risk for the component of the consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 and 2012:
2013
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Piutang usaha Piutang lain-lain Deposito berjangka yang dibatasi pencairannya dan lain-lain (Catatan 8) Piutang dari pihak berelasi-non usaha Aset tidak lancar lain-lain Jumlah
2012
26.667.973 1.856.868
8.558.546 3.586.738 2.388.181
1.335.950 3.038.647 1.776.599
1.975.556 1.344.180 48.353
34.676.037
17.901.554
Loans and receivables Cash Trade accounts receivable Other accounts receivable Restricted time deposits and others (Note 8) Due from a related party Other noncurrent assets Total
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi likuiditasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flows position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman dan utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
- 95 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
The consolidated table below summarizes the maturity profile of consolidated financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2013 and 2012:
<= 1 tahun/ <= 1 Year
2013 3-5 tahun/ 3-5 Years
Biaya transaksi/ Transaction Costs
Nilai Tercatat/ As Reported
Liabilitas Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Utang lembaga keuangan bukan bank Sewa pembiayaan Pinjaman pihak berelasi Pinjaman kepada pihak ketiga Pinjaman bank
33.748.742 1.591.985 13.303.973 196.302 11.408.664 35.627.701
119.738 11.432.716 63.696.913
31.690 22.536.854 70.744.277 41.840.000 152.765.470
(5.029.494)
33.748.742 1.591.985 13.303.973 347.730 45.378.234 70.744.277 41.840.000 247.060.590
Liabilities Trade account payables Other liabilities Accrued expenses Loans from non-bank financial institutions Finance lease Loan from related parties Loan from a third party Bank loans
Jumlah
95.877.367
75.249.367
287.918.291
(5.029.494)
454.015.531
Total
1-2 tahun/ 1-2 Years
2012 3-5 tahun/ 3-5 Years
Biaya transaksi/ Transaction Costs
25.724.047 4.717.619 1.186.347 14.557.637 2.008.074
21.903.460 4.673.911
91.997.127 4.259.119
(4.157.153) -
162.467 -
176.747 19.173.761
74.626 -
48.356.191
45.927.879
96.330.872
<= 1 tahun/ <= 1 Year Liabilitas Utang usaha Beban akrual Utang lain-lain Pinjaman bank jangka panjang Sewa pembiayaan Utang lembaga keuangan bukan bank Pinjaman pihak berelasi Jumlah
36.
1-2 tahun/ 1-2 Years
Perjanjian Penting dan Komitmen a.
-
Undang-undang Pertambangan No. 4/2009 dan Peraturan Pemerintah
25.724.047 4.717.619 1.186.347 124.301.071 10.941.104 413.840 19.173.761
(4.157.153)
36.
Nilai Tercatat/ As Reported
186.457.789
Liabilities Trade accounts payable Accrued expenses Other liabilities Long-term bank loans Finance lease Loans from non-bank financial institutions Loan from related parties Total
Significant Contracts and Commitments a.
Mining Law No. 4/2009 and Government Regulation
Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan UndangUndang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Saat ini, entitas anak, sebagai pemilik Kontrak Karya (KK) dan Ijin Usaha Pertambangan (IUP), sedang mengevaluasi dampak dari Undang-Undang ini terhadap operasional Entitas Anak, seperti:
On January 12, 2009, the Government of the Republic of Indonesia issued Law No. 4 year 2009 regarding Mineral and Coal Mining (Law). Currently, the subsidiaries, as a Contract of Work (CoW) and Mining Rights (KP) holders, is still evaluating the impact of this new Law on its operations, such as:
a.
a.
Dalam provisi transisi KK, menyatakan bahwa peraturan baru akan menghormati KK yang sudah ada sampai dengan jatuh tempo. Namun, dinyatakan pula bawa KK yang ada harus disesuaikan dengan provisi yang ada dalam peraturan baru, Undangundang baru.
- 96 -
the CoW transitional provisions, states the new Law will honor existing CoW until their expiration. However, it also states that existing CoW must be amended within one year to conform with the provisions of the new Law.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) b.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Persyaratan dari pemegang KK yang sudah berjalan, dalam waktu satu tahun sejak berlakunya Undang-Undang baru, mengajukan perencanaan aktivitas pertambangan untuk lokasi kontrak. Jika rencana tersebut tidak dipenuhi, lokasi kontrak akan dikurangi sesuai dengan ijin Undang-Undang yang baru.
b.
Sehubungan dengan implementasi UndangUndang No. 4 Tahun 2009, pada tanggal 1 Februari 2010, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan dua Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 dan 23 Tahun 2010, yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
the requirement for CoW holder which has already commenced with some form of activities to, within one year of enactment of the new Law, submit the mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area maybe reduced to that allowed for licenses under the new Law.
In relation with the implementing regulation for Mining Law No. 4 year 2009, on February 1, 2010, the Government of Indonesia released two Government Regulations (PP) No. 22 and 23 year 2010, covering the following:
a.
PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area tambang dengan menggunakan ijin usaha pertambangan yang baru (“Ijin Usaha Pertambangan” atau “IUP”).
a.
PP No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new mining business license (“Ijin Usaha Pertambangan” or “IUP”).
b.
PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP yang baru dan juga menyatakan bahwa KK yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah. Namun demikian, perpanjangan atas KK tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP. Terdapat beberapa perubahan dalam PP No. 23 yang dicantumkan dalam PP No. 24 Tahun 2012 pada tanggal 21 Februari 2012.
b.
PP No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. It also indicates that existing CoW will be honored by the Government although any extension of existing CoW will be through the issuance of an IUP. Certain provisions in PP No. 23 have been amended since the issuance of PP No. 24 Year 2012 on February 21, 2012.
Pada tanggal 5 Juli 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No. 55/2010, PP ini mengatur mengenai pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
On July 5, 2010, the Government of Indonesia released PP No. 55/2010, regarding the development and supervision of implementation of mineral and coal mining activities in Indonesia.
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas UndangUndang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (PP No. 78) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbaharui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18/2008 tanggal 29 Mei 2008.
On December 20, 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (GR No. 78) that deals with reclamations and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Minister of Energy and Mineral Resources No. 18/2008 dated May 29, 2008.
Ketentuan peraturan ini antara lain:
The regulation requires among others:
a.
a.
Pemegang IUP-Eksplorasi, harus memuat rencana reklamasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
- 97 -
An IUP-Exploration holder, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) b.
b.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pemegang IUP-Operasi Produksi, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diizinkan); dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.
b.
An IUP-Production Operation holder, must prepare (1) a five-year reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a postmine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.
Grup terus memonitor perkembangan dari implementasi peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Pertambangan baru ini dan menganalisis pengaruhnya terhadap operasional Grup. Manajemen berpendapat bahwa implementasi peraturan ini tidak akan menimbulkan kerugian material pada operasional Grup.
The Group has monitored the development and implementation of new Mining Law and analyzed the impact on the Group’s operations. The Group’s management believes that the provisions of the new law will have no significant impact to the Group in the near term.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup telah menempatkan jaminan reklamasi masing-masing sebesar nihil dan Rp 250.000.000 (ekuivalen US$ 25.853) dalam bentuk deposito.
As of December 31, 2013 and 2012, Group has placed reclamation guarantees amounting to nil and Rp 250,000,000 (equivalent to US$ 25,853), respectively, in the form of time deposit.
Perjanjian Pengalihan
b.
Pada tanggal 24 Juni 2011, JRN menandatangani Agreement and Assigment Relating to Proceeds Payment Obligations of JRBM dengan Avocet Mining Plc (AMP) dan Franco-Nevada US Corporation (“Franco Nevada”) dimana AMP (i) telah mengalihkan kepada JRN semua hak, kepemilikan dan kepentingannya dalam Sales and Purchase Agreement tertanggal 25 Januari 2002 yang dibuat AMP dan Newmont Indonesia Ltd., pemilik sebelumnya JRBM (“Perjanjian Royalti”); (ii) mendelegasikan kepada JRN semua kewajibannya termasuk, tidak terbatas pada Jumlah Pembayaran (Payment Amounts) seperti yang tertera pada Royalty Agreement; dan (iii) harus menyediakan akta jaminan fidusia atas hak kepada Franco-Nevada sebagai jaminan untuk pelunasan kewajiban sampai dengan US$ 10,3 juta atau ekuivalen dengan harga emas per ounce tertentu seperti yang tertera di Royalty Agreement. Pada tanggal 18 Juli 2011, JRN telah menyelesaikan dan memberikan akta tersebut kepada FrancoNevada.
Assignment Agreement On June 24, 2011, JRN entered into an Agreement and Assignment Relating to Proceeds Payment Obligations of JRBM with Avocet Mining Plc (AMP) and FrancoNevada US Corporation (“Franco Nevada”) whereby AMP (i) has assigned to JRN all of its rights, title and interest in and to that Sales and Purchase Agreement dated January 25, 2002 made by AMP and Newmont Indonesia Ltd., the former owner of JRBM (now referred to as “Royalty Agreement”); (ii) has delegated to JRN all its obligations thereunder including, without limitation those obligations for Payment Amounts as defined under the Royalty Agreement; and (iii) has to provide FrancoNevada a deed of Fiduciary Security over Rights as security for the settlement of the obligations up to a maximum principal amount of US$ 10.3 million or equivalent to certain ounces of gold under the Royalty Agreement. On July 18, 2011, the Company has executed this deed to Franco-Nevada.
- 98 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Beban royalti untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar US 1.583.578 dan US$ 2.932.343, dan diakui sebagai “Beban administrasi dan umum” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).
Royalty for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to US$ 1,583,578 and US$ 2,932,343, respectively, was presented as part of “General and administrative expenses” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28).
c.
Komoditas Lindung Nilai
c.
Commodity Hedging
Pada tanggal 2 Agustus 2011, JRN mengadakan perjanjian Gold Zero Cost Collar Dealing Term Sheet dengan CIMB Bank Berhad (‘‘CIMB Bank”) dalam rangka lindung nilai untuk melindungi kemungkinan terjadinya penurunan produksi emas seperti yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 20). Dalam perjanjian Term Sheet ini, JRN dan CIMB Bank Berhad setuju untuk melakukan penyelesaian neto (net settlement) dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
On August 2, 2011, JRN has entered into Gold Zero Cost Collar Dealing Term Sheet with CIMB Bank Berhad (“CIMB Bank”) to hedge its possible downside of its gold production as required in the Loan Agreements with PT Bank CIMB Niaga Tbk (Note 20). Under this term sheet JRN and CIMB Bank have agreed to have a net settlement on the following terms:
Tanggal perdagangan dan tanggal awal masing-masing pada tanggal 1 Agustus 2011 dan 1 September 2011 sampai dengan tanggal penyelesaian 31 Agustus 2013.
The trade date and start date will be on August 1, 2011 and September 1, 2011, respectively, until the termination date, on August 31, 2013.
JRN akan membayar CIMB Bank pada setiap periode penghitungan, bila terdapat kelebihan dari harga rata-rata melebihi harga tertinggi sebesar US$ 1.900 per ounces emas.
JRN will pay CIMB Bank if in respect of each calculation period, there will be an excess (if any) of average floating price over the cap price of US$ 1,900 per ounce of gold.
CIMB Bank akan membayar JRN pada setiap periode penghitungan, bila terdapat kelebihan dari harga terendah sebesar US$ 1.400 per ounces diatas harga rata-rata emas.
CIMB Bank will pay JRN if in respect of each calculation period, there will be excess (if any) of the floor price of US$ 1,400 per ounce over the floating price of gold.
Sehubungan dengan perjanjian Term Sheet, pada tanggal 2 Agustus 2011, JRN menandatangani ISDA 2002 Master Agreement dengan CIMB Bank untuk menyetujui penyelesaian dan ketentuan lainnya atas perjanjian Term Sheet tersebut.
In connection with the term sheet, on August 2, 2011, JRN entered into ISDA 2002 Master Agreement with CIMB Bank to agree on the settlement and other terms of the above Term Sheet.
Sehubungan dengan pelunasan lebih awal seluruh pinjaman PT Bank CIMB Niaga Tbk pada tahun 2013, maka perjanjian ini telah diakhiri (Catatan 20).
In relation to early settlement of loans to PT Bank CIMB Niaga Tbk in 2013, this contract has been terminated (Note 20).
- 99 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pendapatan dari penyelesaian perjanjian sebesar US$ 29.500.000 disajikan sebagai “Pendapatan dari penyelesaian instrumen derivatif komoditas” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013.
Income from this terminated agreement amounting to US$ 29,500,000 is presented in the 2013 consolidated statement of comprehensive income as “Income from settlement of commodity derivative instrument”.
d.
Perjanjian Kerjasama Pertambangan
d.
Pada tanggal 24 Desember 2013, PEG, yang merupakan entitas anak GSM selaku pemilik Kontrak Karya dengan luas wilayah lebih dari 7.000 hektar yang mengelilingi 100 hektar wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik KUD Dharma Tani Marisa, pihak ketiga, telah sepakat untuk mengadakan kerja sama dengan KUD Dharma Tani Marisa, pemegang tunggal IUP mineral logam emas seluas 100 hektar berdasarkan Surat Keputusan Bupati Pohuwato No.316/13/XI/Tahun 2009 tertanggal 23 November 2009 tentang IUP Operasi Produksi yang bertujuan untuk mengembangkan investasi kegiatan pertambangan yang dapat memberikan manfaat baik secara ekonomi maupun sosial bagi para pihak dalam wilayah IUP. e.
On December 24, 2013, PEG, a subsidiary of GSM as the owner of Contract of Work with the area expanding more than 7,000 hectare which area surrounding the 100 hectare area of Mining Business License (IUP) owned by KUD Dharma Tani Marisa, a third party, has agreed to entered into a cooperation agreement with KUD Dharma Tani Marisa, the sole owner IUP of gold with area of 100 hectare based on Decision Letter of Regent of Pohuwato No. 316/13/XI/Tahun 2009 dated November 23, 2009 regarding IUP of Production Operation, to develop investment in mining activities which has economic and social benefit for the parties within the area of IUP.
Perjanjian Utang Piutang
e.
Pada tanggal 24 Desember 2013, PEG menandatangani perjanjian utang piutang dengan KUD Dharma Tani Marisa, pihak ketiga. Dalam perjanjian tersebut PEG memberikan fasilitas pinjaman kepada KUD Dharma Tani Marisa sebesar Rp 10.000.000.000 Pada tanggal 31 Desember 2013 saldo piutang PEG dari KUD sebesar Rp 5.000.000.000 37.
Mining Cooperation Agreement
Loan Receivable Agreement On December 24, 2013, PEG signed a loan agreement with KUD Dharma Tani Marisa, a third party. PEG granted a loan facility to KUD amounting to Rp 10,000,000,000. As of December 31, 2013, the outstanding loan of KUD Dharma Tani Marisa to PEG amounted to Rp 5.000.000.000.
Informasi Segmen
37.
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut. Pada tahun 2013, Grup hanya memiliki satu (1) segmen yang dilaporkan yakni “penjualan emas dan perak” sehingga Grup tidak menyajikan informasi segmen pasa tahun 2013. Pada tahun 2012, Grup memiliki lima (5) segmen yang dilaporkan; perdagangan umum, jasa boga, perumahan, transportasi, penjualan emas dan perak.
Segment Information Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. In 2013, the Group has only one (1) reportable segment which is the “sale of gold and silver“ thus, the Group did not present segment information in 2013. In 2012, the Group has five (5) reportable segments including general trading, catering service, real estate, transportation and sale of gold and silver.
- 100 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated) 2012
Perdagangan umum/ General trading
Jasa boga/ Catering service
Perumahan/ Housing
Penjualan Emas dan Perak/ Sale of Gold and Silver
Transportasi/ Transportation
Jumlah/ Total
Laporan Laba Rugi Komprehensif konsolidasian Pendapatan usaha
51.914
Hasil segmen Laba kotor
-
39.563
172.589.048
172.848.585
(2.979)
(5.882)
-
11.847
67.020.272
67.023.258
Beban umum dan administrasi
(20.393)
(52.736)
(6.307)
(8.681)
(29.327.947)
(29.416.064)
General and administrative expenses
Pendapatan (beban) lain-lain - bersih
(34.837)
(90.090)
(10.775)
(14.830)
58.207.381
58.056.849
Other income (expenses) net
Laba (rugi) sebelum pajak
(58.209)
(148.708)
(17.082)
Penghasilan pajak kini
-
Penghasilan pajak tangguhan
168.060
-
291
-
35
95.899.706
95.664.043
(16.442.601)
(16.442.601)
48
Segment results Segment gross profit
Income (loss) before tax Current tax expense
8.647.886
8.648.373
(148.417)
(17.047)
(11.616)
88.104.991
87.869.815
Net income (loss)
Aset Segmen
15.273
61.868
71.089
148.503
534.773.472
535.070.205
Segment Assets
Liabilitas Segmen
48.231
576.554
22.285
636.167
197.992.767
199.276.004
Segment Liabilities
*)
113
(11.664)
-
Revenues
(58.096)
Laba (rugi) bersih
38.
Consolidated Statement of Comprehensive Income
Deferred tax benefit
Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka, aset pajak tangguhan, pajak pertambahan nilai masukan dan goodwill dan sedangkan liabilitas segmen tidak termasuk utang pajak dan liabilitas pajak tangguhan/Segment assets exclude prepaid taxes, deferred tax assets, prepaid value added tax and goodwill while segment liabilities exclude taxes payable and deferred tax liabilities
Aset dan Liabilitas Moneter Bersih dalam Mata Uang Asing
38.
Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
The following table shows the Group’s monetary assets and liabilities and foreign currencies as of December 31, 2013 and 2012:
31 Desember/December 31, 2013 Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Foreign Equivalent in Currency US$ Aset Kas
Piutang lain-lain Jaminan reklamasi Aset lain-lain Aset tidak lancar lain-lain
IDR MYR EUR AUD IDR IDR IDR IDR
39.274.944.807 925.207 13.801 160 3.587.137.377 524.053.866 8.732.163.033
Jumlah Aset Liabilitas Utang usaha
Beban akrual
Pinjaman pihak berelasi Utang lembaga keuangan bukan bank Sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas Bersih
Net Monetary Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currencies
3.222.163 281.434 10.000 143 294.293 42.994 716.397
31 Desember/December 31, 2012 Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Foreign Equivalent in Currency US$
10.332.868.830 1.988.176 4.529 18.446 20.650.332.919 250.000.000 160.661.243
4.567.424
1.068.549 649.954 6.000 19.144 2.135.505 25.853 16.614 3.921.619
MYR IDR AUD EUR IDR MYR AUD IDR
14.567.101 45.133.477.956 164.041 58.358.177.286 5.163 524.361.382.281
4.431.312 3.702.804 146.374 4.717.774 4.607 43.019.229
31.268.975 30.137.282.572 286.182 6.355 6.597.313.298 182.676 7.200.000.000
10.217.000 3.105.981 296.788 8.397 680.350 59.688 744.571
IDR MYR
4.238.493.159 -
347.731 -
4.001.840.101 54.476
413.841 17.800
56.369.831
15.544.416
(51.802.407)
(11.622.797)
- 101 -
Assets Cash
Other receivables Reclamation guarantee Other asset Other noncurrent assets Total Assets Liabilities Trade accounts payable
Accrued expenses
Loan from related parties Loans from non-bank financial institutions Finance lease Total Liabilities Net
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs konversi yang digunakan diungkapkan pada Catatan 2d atas laporan keuangan konsolidasian.
On December 31, 2013 and 2012, the conversion rates used were disclosed in Note 2d to the consolidated financial statements.
39.
Perkara Hukum a.
b.
39.
Gugatan PT Lebong Tandai
Legal Matter a.
PT Lebong Tandai Lawsuit
Pada tanggal 11 April 2012, PT Lebong Tandai (LT) (Penggugat) mengajukan gugatan terhadap Avocet Mining Plc (Tergugat 1) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan transaksi Penjualan 80% saham milik Avocet Mining Plc di JRBM (dahulu PT Avocet Bolaang Mongondow) kepada J Resources Mining Ltd (dahulu J&Partners Asia Limited) (Tergugat II), JRN (Tergugat III) dan JRAP (Tergugat IV).
On April 11, 2012, PT Lebong Tandai (LT) (Plaintiff) had filed a lawsuit against Avocet Mining Plc (Defendant I) in Distric Court of South Jakarta concerning the sale transaction of 80% share owned by Avocet Mining Plc in JRBM (formerly PT Avocet Bolaang Mongondow) to J Resources Mining Ltd (formerly J&Partners Asia Limited) (Defendant II), JRN (Defendant III) and JRAP (Defendant IV).
Gugatan LT tersebut telah ditolak berturutturut oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 19 September 2012 dan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada tanggal 21 Oktober 2013, dan menghukum LT untuk membayar biaya perkara untuk kedua tingkat pengadilan. Kemudian pada tanggal 1 November 2013, LT kembali mengajukan gugatan yang sama kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan cara mengubah para tergugat menjadi JRBM (Tergugat I), Sri Darmawan (Tergugat II) dan JRN (Tergugat III). Sampai dengan periode pelaporan, proses persidangan telah mencapai tahap penyerahan berkas eksepsi kompetensi absolut oleh para tergugat ke Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
LT’s lawsuit has been rejected successively by the District Court of South Jakarta on September 19, 2012 and the High Court of Jakarta on October 21, 2013, and punished LT to pay court costs for both level of courts Then on November 1, 2013, LT re-filed the same lawsuit to the District Court of South Jakarta by changing the defendants into JRBM (Defendant I), Sri Darmawan (Defendant II) and JRN (Defendant III). As of reporting period, the proceedings have reached a stage of submission of absolute competence exception file by the defendants to the Panel of Judges of District Court of South Jakarta.
Perkara Arbitrase di London
b.
Arbitration Case in London
Pada tanggal 21 September 2012, Avocet Mining Plc. (Avocet) telah mengajukan permohonan arbitrase melawan J&Partners dan JRN ke London Court of International Arbitration (LCIA) dalam kaitannya dengan perselisihan yang timbul sehubungan dengan Sale & Purchase Agreement, Interconditionality Agreement, the Assignment and the Undertaking.
On September 21, 2012, Avocet Mining Plc. (Avocet) has filed request for arbitration against J&Partners and JRN to the London Court of International Arbitration (LCIA) in relation to the disputes arising out of and in connection with the Sale and Purchase Agreements, the Interconditionality Agreement, the Assignment and the Undertaking.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, para pihak di arbitrase masih menunggu keputusan mengenai penentuan tanggal sidang/hearing dari pihak arbiter.
As of date of completion of the consolidated financial statements, the parties in the arbitration is still waiting for decision on the determination of the date of the trial/ hearing from the arbiter.
- 102 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
40.
40.
41.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
Subsequent Events
a.
Terhitung sejak tanggal 3 Januari 2014 sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan telah beberapa kali menerima surat dari One Asia Resources Ltd. mengenai keberatannya atas kerjasama di bidang pertambangan yang dilakukan oleh PT Puncak Emas Gorontalo (PEG), entitas anak, dengan KUD Dharma Tani Marisa (KUD). Perusahaan telah memberikan penjelasan tertulis kepada One Asia Resources Ltd., Bursa Efek Indonesia dan OJK sehubungan dengan hal tersebut.
a.
Since January 3, 2014 until the date of completion of the consolidated financial statements, the Company has received letters from One Asia Resources Ltd. for several times concerning its objection on the cooperation agreement in mining which was entered by PT Puncak Emas Gorontalo (PEG), a subsidiary, with KUD Dharma Tani Marisa (KUD). The Company has given written explanation to One Asia Resources Ltd., Indonesia Stock Exchange and OJK regarding the matter.
b.
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 10 Februari 2014 dari Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, notaris di Jakarta, PEG dan KUD Dharma Tani Marisa mendirikan perusahaan patungan PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), yang akan bergerak di bidang pertambangan dengan modal dasar sebesar Rp 2.000.000.000 terdiri dari 2.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham. Modal ditempatkan dan disetor pada PETS sebesar Rp 500.000.000. Kepemilikan PEG dan KUD Dharma Tani Marisa pada saham PETS masing-masing sebesar 49% dan 51% (Catatan 36).
b.
Based on Deed No. 45 dated February 10, 2014 of Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, a public notary in Jakarta, PEG and KUD, Dharma Tani Marisa established a joint venture company PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), which will engage in mining with authorized capital amounting to Rp 2,000,000,000 consisting of 2,000 shares with nominal value of Rp 1,000,000 per share. Total issued and paid up capital of PETS amounted to Rp 500,000,000 of PEG and KUD Dharma Tani Marisa have ownership interests in PETS of 49% and 51%, respectively (Note 36).
Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas Konsolidasian
41.
Supplemental Disclosures for Consolidated Statements of Cash Flows
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas:
The following are the noncash investing and financing activities of the Group:
2013 Kapitalisasi biaya berikut ke aset eksplorasi dan evaluasi: Biaya penyusutan Beban imbalan kerja jangka panjang Kapitalisasi biaya berikut ke properti pertambangan: Beban penyusutan Beban imbalan kerja jangka panjang Reklasifikasi aset eksplorasi dan evaluasi ke properti pertambangan Reklasifikasi dari uang muka pembelian saham ke investasi Penambahan aset tetap melalui sewa pembiayaan, utang lembaga keuangan non-bank, utang usaha dan uang muka
2012
25.616 251.569
69.257 259.930
2.705.956 1.254.537
208.979
23.704.458 -
14.145.156
51.354.475
- 103 -
11.489.113
Capitalization of the following costs into exploration and evaluation assets: Depreciation expense Long-term employee benefits expense Capitalization of the following costs into mining properties: Depreciation expense Long-term employee benefits expense Reclasification of exploration and evaluation assets to mining properties Reclassification from advances for purchase of share to investment Additional property, plant and equipment through finance lease, loan from non-bank financial instutions, trade account payable and down payment
PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan Entitas Anak Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk and Its Subsidiaries Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are Presented in United States Dollar, unless Otherwise Stated)
42.
42.
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru
Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2014 sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAKs) and Statement of Withdrawal of Financial Accounting Standards (PPSAK) which will be effective for annual period beginning January 1, 2014 as follows:
ISAK
ISAK
1.
ISAK No. Pelanggan
27,
Pengalihan
Aset
dari
1.
ISAK No. 27, Transfer of Assets from Customers
2.
ISAK No. 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
2.
ISAK No. 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments
3.
ISAK No. 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka
3.
ISAK No. 29, Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine
PPSAK
PPSAK
PPSAK No. 12, Pencabutan PSAK No. 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
PPSAK No. 12, Withdrawal of PSAK No. 33: Accounting of Land Stripping Activities and Environmental Management in General Mining.
Grup berpendapat bahwa ISAK dan PPSAK di atas tidak berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group does not expect that these revised ISAKs and PPSAK will have an impact on the consolidated financial statements.
********
- 104 -