RINGKASAN
Optimalisasi pekarangan dilaksanakan melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat, berdasarkan hasil pengamatan yang menunjukan bahwa sayuran yang diperjualbelikan di pasar pada umumnya tidak bebas pestisida, sehingga apabila dikonsumsi dalam waktu yang lama akan mengganggu kesehatan masyarakat. Oleh karena itu melalui kegiatan ini Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning memotivasi masyarakat untuk membudidayakan tanaman sayur di pekarangan rumah. Namun pada umumnya pekarangan rumah BTN tidak luas, sehingga dicarikan suatu teknik budidaya yang dapat dilakukan di pekarangan sempit dengan hasil yang memuaskan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2013 dan dihadiri oleh 26 orang peserta dari 20 orang yang diundang. Tempat kegiatan di Gedung Serbaguna Kelurahan Limbungan Baru Kota Pekanbaru. Hasil kegiatan menunjukan bahwa peserta sangat termotivasi dengan materi yang disampaikan dalam bentuk slide yang menggambarkan keberhasilan teknik budidaya di pekarangan sempit. Pada kesempatan itu Tim P2M Fakultas Pertanian membekali peserta dengan benih sayur dan bibit sayur siap tanam.
i
PRA KATA
Pengabdian Masyarakat menjadi suatu bagian yang sangat penting dalam kehidupan seorang Dosen. Tanpa pengabdian masyarakat maka ilmu pengetahuan yang diperoleh tidak berarti apa-apa karena hanya sebagai lambang tanpa ada manfaatnya. Terimakasih diucapkan kepada Dekan Fakultas Pertanian Unilak yang telah mengizinkan Tim P2M untuk menggunakan Dana Fakultas Pertanian dalam melaksanakan kegiatan ini, dan terimakasih diucapkan kepada Zulfan Efendi, Marina, Halimatusakdiah, Vera Magdaleni Manullang, mahasiswa yang ikut berperan serta dalam kegiatan P2M ini, juga kepada seluruh peserta yang hadir dari perwakilan masyarakat Kelurahan Limbungan Baru yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi seluruh yang hadir baik Tim P2M maupun masyarakat, dan mahasiswa yang ambil bagian dalam kegiatan ini.
Pekanbaru, 17 Juni 2013 Ketua Tim P2M Faperta Unilak.
Ir. Rini Nizar, M.Si.
ii
DAFTAR ISI
RINGKASAN ............................................................................................
iii
PRAKATA ..................................................................................................
iv
DAFTAR ISI ...............................................................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... BAB 1.
PENDAHULUAN .......................................................................
1
BAB 2.
PERUMUSAN MASALAH ........................................................
4
BAB 3.
TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN .................................
5
BAB 4.
KHALAYAK SASARAN ............................................................
6
BAB 5.
TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................
7
BAB 6.
METODE PELAKSANAAN ......................................................
9
BAB 7.
KETERKAITAN ..........................................................................
10
BAB 8.
RANCANGAN EVALUASI ........................................................
11
BAB 9.
HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................
12
BAB 10. SIMPULAN DAN SARAN ...........................................................
14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
15
LAMPIRAN ....................................................................................................
16
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Halaman
Daftar Riwayat Hidup Ketua Tim Pengabdian ........................ Daftar Riwayat hidup Anggota 1 Tim Pengabdian .................. Daftar Riwayat Hidup Anggota 2 Tim Pengbadian ................. Foto – foto kegiatan .................................................................. Surat Tugas dari Dekan Faperta Unilak .................................... Surat Bukti Pelaksanaan Kegiatan ............................................ Surat Izin Pelaksanaan Pengabdian ........................................... Daftar Hadir Peserta .................................................................. Hand Out ....................................................................................
16 17 19 21 24 25 26 27 29
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan percepatan Penganekaragaman Konsumsi pangan berbasis Sumberdaya Lokal tanggal 6 Juni 2009. Perpres ini ditujukan untuk mendorong percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal melalui kerjasama sinergis antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Dan berdasarkan Perpres ini banyak inovasi yang muncul untuk tercapainya tujuan tersebut, salah satunya adalah mengoptimalkan pekarangan rumah untuk menghasilkan bahan pangan yang sehat dan bermanfaat, salah satunya adalah budidaya sayur, karena tidak memerlukan lahan yang luas, di pekarangan yang sempitpun budidaya sayur bisa dilakukan. Budidaya sayur di Pekarangan memiliki peranan strategis untuk meningkatkan keanekaragaman pola konsumsi pangan dan peningkatan gizi masyarakat. Pekarangan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan sayuran pada tingkat rumah tangga sehingga tingkat konsumsi sayuran di Indonesia bisa meningkat. Bahar (2010) melaporkan bahwa tingkat konsumsi sayuran di Indonesia masih rendah, sekitar 40,8 kg / kapita per tahun, sedangkan standar FAO sebesar 75 kg per kapita per tahun, bahkan standar untuk Indonesia sehat 91,25 kg per kapita per tahun. Dengan menanam sayur di pekarangan diharapkan bisa merangsang masyarakat untuk membiasakan diri mengkonsumsi sayuran setiap hari, dan dengan menanam sayuran bisa dipastikan bahwa sayuran yang dikonsumsi bebas pestisida dan zat kimia yang berbahaya. Kelurahan Limbungan Baru terletak di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru, dan merupakan salah satu Kelurahan yang sangat pesat perkembangannya. Jumlah penduduk kelurahan Limbungan Baru ini adalah 19.921 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 10.063 jiwa, dan perempuan 9.858 jiwa. Luas wilayah Kelurahan Simpangtiga adalah 2.09 Km2, dengan kepadatan penduduk 9.531 jiwa per Km2. Lokasi Kelurahan ini sangat strategis, karena terletak dekat dengan Ibukota Provinsi Riau sekitar 6 Km jaraknya. Sehingga keluar masuknya teknologi dan pengetahuan sangat mudah. Kelurahan Limbungan Baru yang letaknya cukup dekat dengan Ibukota Provinsi, diprogramkan untuk pengembangan pemukiman penduduk sehingga di Kelurahan ini ditemukan banyaknya pembangunan perumahan penduduk dengan type yang beragam, baik itu dibangun oleh developer atau perusahan-perusahan properti mandiri yang menjadikan Kelurahan ini sebagai kelurahan yang padat 1
penduduk. Hampir disetiap RW yang ada di Kelurahan ini berdiri perumahanperumahan dengan luas lahan yang terbatas Perumahan Nasional yang dibangun oleh para developer menyediakan lahan yang sangat terbatas dengan bangunan yang terbatas pula, sehingga para pemilik rumah berusaha untuk mengembangkan rumah tersebut agar terlihat lebih besar dan luas, akibatnya pekarangan rumah yang tertinggal sempit sekali bahkan ada rumah yang tidak memiliki pekarangan lagi. Potensi pekarangan sempit di kompleks perumahan seperti inilah yang akan diberdayakan, sehingga dari pekarangan sempit tersebut dapat dihasilkan sayuran yang merupakan kebutuhan pangan bagi masyarakat tempatan dapat terpenuhi. Pekarangan merupakan lahan terbuka yang dapat dimanfaatkan, dan memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Sesempit apapun pekarangan tersebut, apabila dikelola dengan baik akan menghasilkan sesuatu yang bernilai tinggi. Pekarangan yang sempit dapat dimanfaatkan secara efisien untuk berbagai hal, seperti kegiatan yang akan dilakukan ini yaitu mengelola sedemikian rupa pekarangan sempit untuk budidaya sayuran. Pada mumnya sayur ditanam di daerah pedesaan dengan luas areal yang besar, maka logis bila produksinya juga tinggi, namun untuk kompleks perumahan dengan pekarangan yang terbatas hal tersebut dapat dicapai, tetapi dengan menggunakan sistem pertanian khusus, justru pada luas areal yang sama dengan sistem khusus ini maka akan dihasilkan produk yang berlipat ganda dibandingkan dengan budidaya secara konvensional. Realisasi dari hal tersebut di atas adalah dengan mengoptimalkan pemakaian lahan pekarangan sempit secara efisien dengan sistem pertanian yang memanfaatkan pot atau polybag yang disusun sedemikian rupa sehingga populasi tanaman jauh lebih banyak bila dibandingkan budidaya sistem konvensional. Saat ini harga sayuran di Kota Pekanbaru sangat mahal, oleh karena itu bila masyarakat dapat membudidayakan sendiri, maka sayuran yang dibutuhkan dapat diambil dari pekarangan sendiri. Sayuran yang diperoleh dari pasar tradisional maupun swalayan pada umumnya mengandung residu pestisida, sehingga membahayakan kesehatan. Berdasarkan analisis situasi tersebut, maka perlu adanya usaha memanfaatkan setiap jengkal pekarangan yang tersisa untuk budidaya tanaman sayur sehingga produktivitas pekarangan dapat ditingkatkan untuk menghasilkan pangan yang sehat bagi keluarga.
2
BAB 2.
PERUMUSAN MASALAH
Dari hasil analisis situasi yang dilakukan, ditemui beberapa masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Pekarangan yang tersisa belum dimanfaatkan secara maksimal, sehingga dengan mengelola
pekarangan sempit hasilnya dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan sayuran yang higienis. 2.
Minimnya pengetahuan bercocok tanam sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan hal ini dapat diatasi dengan memberikan pelatihan tentang membudidayakan tanaman yang hemat lahan dan aman bagi lingkungan.
3.
Sayur yang tersedia di pasar tradisionil maupun swalayan umumnya mengandung residu pestisida yang tinggi sehingga dapat membahayakan kesehatan bila terakumulasi di dalam tubuh dalam jumlah yang besar, dengan membudidayakan sendiri Residu pestisida pada sayuran dapat dihindari .
4.
Kebutuhan akan bahan pangan higienis dan sehat tidak dapat ditunda lagi.
Berdasarkan perumusan masalah di atas , maka kami bermaksud untuk memberikan stimulant kepada masyarakat yang tinggal di kompleks perumahan yang ada di Kelurahan Limbungan Baru Kecamatan Rumbai Pesisir melalui berbagai kegiatan dalam “ Optimalisasi Pekarangan dengan Budidaya Tanaman Pangan di Kelurahan Limbungan Baru Kota Pekanbaru”
3
BAB 3.
TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
Kegiatan ini bertujuan untuk : 1. Mengoptimalkan pekarangan sebagai penghasil pangan keluarga dalam mendukung
Program
Pemerintah
dalam
mempercepat
program
penganekaragaman pangan. 2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat yang tinggal di kompleks perumahan dalam memanfaatkan pekarangan sempit untuk budidaya sayuran yang bermutu. 3. Menghindari penggunaan pestisida agar diperoleh sayuran yang layak konsumsi. 4. Menginformasikan tentang bahaya pestisida bagi kesehatan tubuh manusia.
Manfaat Kegiatan ini antara lain 1. Bagi Masyarakat yang tinggal di kompleks perumahan yang mengikuti kegiatan ini dapat meningkatkan produktivitas pekarangannya dalam menghasilkan sayuran yang higienis dan sehat. 2. Bagi Kelurahan Limbungan Baru, diperoleh suatu model pemanfaatan pekarangan sempit yang dapat dikembangkan pada kompleks perumahan lain yang memiliki klaster yang sama, agar program percepatan penganekaragaman pangan segera terwujud. 3. Bagi Universitas Lancang Kuning, program Pengabdian Masyarakat ini diharapkan akan meningkatkan jalinan kerjasama kelembagaan antara Unilak dengan Kelurahan dan masyarakat, melalui introduksi pengetahuan yang dimiliki Perguruan Tinggi kepada masyarakat.
4
BAB 4.
KHALAYAK SASARAN
Khalayak sasaran adalah seluruh penduduk yang bermukim di kompleks perumahan yang ada di Kelurahan Limbungan Baru.
Khalayak sasaran antara
yang diikut sertakan dalam kegiatan ini adalah mereka yang diharapkan dapat menjadi motivator dan inovator untuk memperluas penerapan
program
Percepatan Penganekaragaman Pangan yang disampaikan. Selain itu akan diikut sertakan kelompok PKK Kelurahan, karena mereka merupakan unjung tombak untuk program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di RW nya masingmasing.
5
BAB 5.
Penganekaragaman
TINJAUAN PUSTAKA
konsumsi
pangan
merupakan
upaya
untuk
memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beraneka ragam dan seimbang serta aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif dan produktif. Menurut Machmur (2010), salah satu kiat yang sederhana tetapi berdampak luas adalah pemberdayaan kelompok wanita melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan. Pekarangan adalah tanah-tanah yang ada disekitar rumah baik yang berada di sebelah kiri dan kanan maupun yang berada di sebelah depan dan belakang yang mempunyai batas-batas hukum yang jelas. Pemanfaatan lahan pekarangan penting dilakukan, karena pekarangan merupakan tempat yang terdekat dengan kita, sehingga semua anggota keluarga dapat membantu mengelola lahan pekarang agar dapat menghasilkan berbagai bahan pangan yang bergizi, seperti sayu, buah, dan obat-obatan ( Tim Agro Media, 2006 ). Sempitnya lahan-lahan pekarangan khususnya di daerah perkotaan tidaklah menjadi hambatan dan halangan untuk suatu kegiatan budidaya. Sistem pertanian kota (Urban Agriculture) dengan ketersediaan lahan yang sempit, dapat dijalankan dengan usaha pengembangan teknologi pertanian yang hemat lahan ( Nitisapto, 2000 ) Halaman sempit bukan alasan untuk tidak bisa berkebun, sebab pada prinsipnya budidaya tanaman itu bisa dilakukan di mana saja asalkan ada cahaya dan sirkulasi udara yang optimal. Tidak hanya di halaman sempit, di rumah yang tidak punya halaman sama sekali seperti di rumah susunpun hal itu bisa dilakukan ( Maharanto, 2005 ). Sementara itu Prihmantoro ( 2006 ) memperkuat pendapat di atas bahwa lahan pertanian yang semakin sempit menyebabkan petani dan para hobis yang hidup di daerah perkotaan terpaksa harus mengefisienkan penggunaan lahan untuk mencapai produksi yang maksimal, salah satu cara yang paling sering digunakan adalah menanam sayuran di dalam pot. Wadah atau pot yang digunakan beragam, seperti dari tanah , semen, pipa PVC, papan, bambu, dan polybag. Bambu dan 6
pipa PVC yang akan digunakan adalah yang berdiameter 10 cm ( Tim Agro Media, 2006 ). Dinas Pertanian Daerah Khusus Ibukota telah memprogramkan kepada masyarakat bercocok tanam sayuran dalam pot secara vertikal, karena dengan cara ini cocok untuk daerah perkotaan yang umumnya mempunyai halaman sempit. Bercocok tanam sistem vertikal selain menghemat lahan, juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan hara. Karena sisa air dan larutan hara yang disiramkan dapat didaur ulang dengan cara menampung air tirisannya itu, dan sistem ini dapat meningkatkan panen secara maksimal ( Nitisapto, 2000 ). Keuntungan bercocok tanam sistem vertikal, di samping kondisi tanamannya lebih baik, jumlah tanamannyapun lebih banyak, karena kerapatannya cukup tinggi, semakin banyak tingkatnya semakin banyak tanamannya yang dapat ditanam. Secara umum tanaman yang cocok untuk divertikulturkan adalah hampir semua jenis tanaman semusim yang pertumbuhannya tidak terlalu tinggi, misalnya jenis sayuran seperti sawi, selada, kangkung, bayam, kailan, pak coi, seledri, terung, cabe, tomat dan lainnya ( Widarto, 1999 ). Surtinah (2006) melaporkan bahwa produksi sawi yang ditanam dengan sistem vertikultur meningkat 200% bila dibandingkan dengan sistem budidaya konvensional. Kebutuhan masyarakat akan sayur terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan tingkat pendidikan yang semakin baik, juga dipicu oleh kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan pentingnya makan bergizi semakin tinggi. Sayur-sayur yang dapat dibudidayakan di pekarangan contohnya sawi mengandung beberapa unsur penting bagi kesehatan, komposisi zat gizi yang terkandung dalam setiap 100 gram sawi adalah ; protein 2.3 g; karbohidrat 4.0 g; kalsium 220 mg; besi 2.9 mg; vitamin A 1940 mg; vitamin B 0.09 mg; dan vitamin C102 mg. Sedangkan selada mengandung gizi dengan komposisi sebagai berikut; protein 1.20 g; lemak 0.20 mg, karbohidrat 2.90 mg; kalsium 22.00 mg; phosfor 25.00 mg; besi 0.50 mg; vitamin A 162 mg; vitamin B 0.04 mg; dan vitamin C 8.00 mg ( Direktorat Gizi, 2006 ).
7
BAB 6.
METODE PELAKSANAAN
Metode yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan adalah : 1.
Pertemuan/penyuluhan : pada kegiatan ini akan dijelaskan manfaat makanan higienis dan sehat, dan menginformasikan tentang makanan yang tercemar pestisida dan akibat yang dapat ditimbulkannya. Dan pada kesempatan ini juga dijelaskan bagaimana cara membudidayakan tanaman sayuran dari mulai persemaian sampai panen.
Dan
memilihkan sistem yang sesuai untuk pekarangan yang tersisa sehingga pengelolaannya lebih optimal. 2.
Mengintroduksikan benih sayuran yang siap tanam, serta seleksi benih, sehingga peserta mengerti benih yang layak tanam.
3.
Percontohan
:
Selain pertemuan yang memberikan penjelasan-
penjelasan, maka pada kesempatan ini juga diperlihatkan contoh budidaya yang sudah jadi melalui audio visual untuk memotivasi peserta kegiatan tersebut. 4.
Pelatihan : Pelatihan diberikan kepada masyarakat yang berminat untuk memanfaatkan pekarangan rumahnya sebagai sumber makanan higienis dan sehat, dari perencanaan awal, sampai sayuran siap dipanen.
8
BAB 9.
KETERKAITAN
Sesuai dengan tujuan dan manfaat yang hendak dicapai dari kegiatan ini, maka untuk kelancaran berjalannya seluruh program, baik itu sosialisasi program kegiatan, pertemuan, pelatihan, demonstrasi, dan evaluasi, perlu kerjasama dan koordinasi dengan pihak terkait yang memiliki kapasitas sesuai dengan kegiatan pengabdian ini.
Pihak-pihak yang dianggap urgen dan berdaya guna adalah
Aparat Pemerintah Kelurahan dan Kecamatan yang memberikan kesempatan kepada Tim Pengabdian Masyarakat Faperta Unilak berinteraksi dengan masyarakat setempat. Tim Penggerak PKK Kelurahan sebagai ujung tombak pemberdayaan perempuan di tingkat Kelurahan yang berpartisipasi untuk menjadikan kegiatan ini menjadi salah satu program yang harus dilanjutkan, dan Fakultas Pertanian yang menyediakann dana untuk pelaksanaan kegiatan ini dimasyarakat, dan sekaligus sebagai nara sumber alih teknologi dan alih ilmu pengetahuan yang berperan aktif untuk memasyarakatkan Peraturan Pemerintah tentang Penganekaragaman pangan.
9
BAB 8.
RANCANGAN EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan pada pengabdian ini adalah kehadiran peserta yang mengikuti kegiatan Pengabdian Masyarakat ini.
10
BAB 9.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengabdian pada Masyarakat ini sudah dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2013, bertempat di Gedung Serbaguna Kelurahan Limbungan Baru Kota Pekanbaru, pukul 16.00 Waktu Indonesia Bagian Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh 26 peserta sebagai wakil dari beberapa RW yang ada di Kelurahan Limbungan Baru dari 30 undangan, dan diharapkan dapat menginformasikan hasil kegiatan ini di RW nya masing-masing. Dari jumlah tersebut berarti 86 % dari undangan menghadiri dan mengikuti kegiatan ini. Peserta yang mengikuti kegiatan ini terlihat antusias dan sangat termotivasi dengan tayangan – tayangan berupa slide dari kegiatan pribadi yang benar-benar sudah dilaksanakan dan berhasil, sehingga dengan contoh tersebut peserta merasa yakin bahwa mereka juga mampu melaksanakan kegiatan budidaya sayuran di pekarangan rumahnya yang sempit. Contoh-contoh yang ditayangkan merupakan contoh kegiatan budidaya sayuran di pekarangan sempit, sehingga gambaran tersebut merupakan replika dari kondisi pekarangan mereka. Tim P2M Fakultas Pertanian Unilak mengajak masyarakat untuk memanfaatkan barang bekas yang digunakan sebagai wadah tanaman, seperti botol air minum mineral ukuran besar, kotak susu bekas, pouch minyak goreng, gelas air mineral, pouch bekas es krim, dan polybag atau tas plastik daur ulang, semua barang-barang tersebut dapat digunakan untuk kegiatan budidaya sayur tersebut. Tim P2M fakultas Pertanian memperkenalkan sayuran yang belum dikenal masyarakat seperti kailan dan pakcoy, sayuran ini merupakan sayuran yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan nilai ekonominya juga tinggi. Oleh karena itu sayuran ini hanya dikenal dilingkungan etnis Cina saja, karena kalangan inilah yang mampu untuk membelinya.
Oleh karena itu pada kesempatan ini Tim
mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan pekarangan rumahnya dengan tanaman sayuran yang bernilai jual tinggi, agar masyarakat tahu dan tertarik untuk membudidayakannya. Peserta yang hadir mendapatkan foto copy materi yang disampaikan agar tidak mudah lupa dan dapat dilihat ulang sebagai kajian dalam melaksanakan 11
proses budidaya sayuran di pekarangan sempit.
Selain itu Tim P2M juga
memberikan benih sayuran yang siap tanam dan mudah perawatannya, sekaligus memberikan pupuk agar tanaman yang dibudidayakan dapat tumbu dan berkembang dengan optimal.
Pemupukan penting dilakukan karena pada
umumnya kondisi tanah di daerah tempat melaksanakan kegiatan ini adalah tanah yang memiliki kandungan unsur hara yang rendah, sehingga kekurangan unsur hara ini harus ditambah dengan pemberian pupuk. Selain benih tanaman diberikan juga semaian pakcoy yang siap dipindahkan ke wadah yang lebih besar, seluruh peserta mendapatkan bibit tersebut, hal ini diberikan sebagai contoh dalam teknik budidaya, ada benih yang langsung ditanam seperti benih kangkung sutera dan bayam belang, tetapi untuk benih kailan dan pakcoy sebaiknya disemaikan terlebih dahulu agar efisien dalam penggunaan benih. Hal ini juga disampaikan agar peserta mengetahui bahwa tanam langsung dan tanam tidak ada kekurangan dan kelebihannya. Semua peserta merasa gembira karena dibekali benih sayuran, pupuk dan ilmu pengetahuan tentang teknik budidaya tanaman sayur di pekarangan sempit, sehingga mereka dapat langsung mempraktekkannya di rumahnya masing-masing. Kegiatan ini melibatkan Mahasiswa Fakultas pertanian. Para mahasiswa inilah yang menyiapkan dari mulai pengisian pouch air mineral sampai pemindahan semaian ke pouch tersebut, dan pemeliharaan bibit tanaman merupakan kerja dari para mahasiswa.
Hal ini dilakukan selain memberikan pengetahuan kepada
mereka juga sekaligus memberikan pengalaman bersosialisasi dalam masyarakat umum, agar pada waktunya mereka dapat beradaptasi tanpa mengalami kendala yang berarti. Pengetahuan ini juga merupakan wahana untuk pelaksanaan praktek dalam membandingkan teori yang diberikan dengan fenomena yang sesungguhnya di alam apabila teknik budidaya tersebut diaplikasikan, sehingga mahasiswa memahami bahwa tidak selamanya teori yang diperoleh di kelas dapat dilaksanakan di lapangan.
Pada akhir acara semua yang disiapkan untuk
diberikan kepeserta diserahkan, dan merasa gembira dengan semua yang diperoleh pada kegiatan itu, dan berharap ada kegiatan lain lagi yang melibatkan mereka dalam tranfer ilmu pengetahuan dari perguruan Tinggi ke masyarakat. 12
BAB 10.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan 1. Program Pemerintah dalam mempercepat Program Penganekaragaman Pangan akan tercapai, bila masyarakat melaksanakan apa yang sudah dicontohkan melalui tampilan slide 2. Pengetahuan masyarakat tentang optimalisasi pekarangan rumah menjadi bertambah, yang diperlihatkan dengan minat peserta yang menginginkan benih dan bibit yang dijanjikan untuk mereka praktekan di pekarangan rumah mereka. 3. Melalui penyampaian materi tentang bahaya pestisida, peserta menjadi lebih termotivasi untuk meminimalkan mengkonsumsi sayur yang diperjual belikan dan ingin menggantikannya dengan sayur yang akan mereka tanam sendiri. 4. Informasi
tentang
bahaya
pestisida
bagi
tubuh
manusia
sudah
disampaikan, dan kegiatan optimalisasi pekarangan merupakan cara yang baik untuk mengurangi bahaya tersebut.
B. Saran Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini agar diperioritaskan untuk dilaksanakan, agar interaksi antara masyarakat dan civitas academica berjalan dengan baik, melalui transfer ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
13
DAFTAR PUSTAKA Bahar, Y. H., 2010. Tingkatkan Konsumsi Sayuran Melalui Budidaya Pekarangan. Direktorat Jendral Hortikultura. Kementrian Pertanian. Jakarta. Direktorat Gizi, 2006. Daftar komposisi bahan makanan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. 135 hal. Machmur, M., 2010. Optimalisasi Pekarangan Percepat Penganeka Ragaman Pangan. Sinar tani. Edisi 18 – 24. Nomor 3368 Tahun XL. Maharanto, 2000. Sayuran pot di Negara 4 musim. Trubus Edisi September No. 286. Tahun XXIV. 2000. hal 4 – 6. Nitisapto, 2000. Trend baru : Bertanam Sayuran dalam pot. Trubus edisi Agustus No. 285. Tahun XXIV. 2000. Halaman 7. Prihmantoro, H. 2006. Memupuk Tanaman Sayur. PT. Penebar Swadaya. Jakarta. 180 hal. Surtinah, 2006. Peranan Plant Catalyst 2006 dalam meningkatkan produksi sawi ( Brassica juncea ). Jurnal Ilmu Pertanian. Vol. 3 No.1. Agustus 2006. ISSN: 1829-8346. Fakultas Pertanian Unilak. Pekanbaru BPS, 2007. Kecamatan Bukit Raya dalam Angka 2007. Badan Pusat Statistik Kota Pekanbaru. Tim Agro Media Pustaka, 2006. Memanfaatkan rumah dan pekarangan. Menanam sayur di pekarangan rumah. Agro Media Pustaka. Jakarta. 112 hal. Widarto, L. 1999. Vertikultur. Bercocok tanam secara bertingkat. Penebar Swadaya. Jakarta. 130 hal.
14
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup Ketua Tim Pengabdian Masyarakat
1 2 3 4 5
Nama Lengkap Jabatan Fungsional NIP Tempat dan Tanggal Lahir Alamat Rumah
6 7 8 9 10
Nomor Telepon/Faks Nomor HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Alamat e-mail
Ir. Rini Nizar, M.Si (P) Lektor Kepala 19620509 199203 2001 Padang/ 09-05-1962 Perumahan Pandau Permai, Jln. Ubar-1 Blok A7 N0 22, Pekanbaru 0761-73407 085274654180 Jl. Yos Sudarso Km 8 Rumbai Pekanbaru 0761-54092
[email protected]
PENGALAMAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT No Tahun Judul 1 2007 Penyuluhan Penambahan Pendapatan keluarga dengan Kompos dari Sampah di Solok Sumatera Barat 2 2008 Penyuluhan Membuat Keripik Pisang di Bukittinggi Sumatera Barat 3 2011 Pembuatan Pupuk Kompos dari sampah organik usahatani petani sayur-sayuran di Rowobening Kecamatan Tampan 4 2012 Penerapan manajemen Usaha Ternak Kambing Pada kelompok tani mekar Jaya kecamatan Rumbai kota Pekanbaru
Pendanaan Personal
Personal APBF Faperta Unilak 2 jt APBF Faperta Unilak 1,5 jt
Pekanbaru, 17 Juni 2013 Ketua Pelaksana,
(Ir. Rini Nizar, M.Si)
15
Lampiran 2. Daftar Riwayat Hidup Anggota Tim Pengabdian Masyarakat 1 2 3 4 5 6 7
Nama Lengkap Jabatan Fungsional Jabatan Struktural NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN Tempat dan tanggal lahir Alamat Rumah
8 9 10 11
Nomor Telepon/Faks/HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Alamate-mail
Ir. Niken Nurwati, M.Si Lektor Kepala Pembantu Dekan II Faperta UNILAK 19620523 198703 2001 0023056209 Boyolali, 23 Mei 1962 Jl. Mujair Raya NO 7. Perumnas Rumbai, Pekanbaru (0761) 51706/081276998787 Jl. Yos Sudarso Km 8 Rumbai, Pekanbaru (0761) 53108
[email protected]
Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber Jml NO (Juta Rp) 1 2007 Upaya Menganekaragamkan Tanaman LPPM 1,6 Di Kebun PKK Kelurahan Unilak Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru 2 2007 PemilihandanPengolahanPanganUntuk LPPM 1,6 MemenuhiKebutuhanGiziKeluar Unilak ga di KelurahanMerantiPandakKecama tanRumbaiPesisir Kota Pekanbaru 3 2007 Membuat susu Kedelai Sebagai Sumber LPPM 1,6 Protein Nabati Pengganti Protein Unila susu Instan di Kelurahan k Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru 4 2008 Pemilihan dan Pengolahan Pangan LPPM 1,6 Untuk Memenuhi Kebutuhan Unila Gizi Keluarga di Kecamatan k Rumbai Kota Pekanbaru 5 2008 PeningkatanPemberdayaanMasyarakat DP2M 7,5 MelaluiPembinaan Agroforestry DIK di TI DesaLimbunganKecamatanRumb aiPesisir Kota Pekanbaru 6
2009
Membuat susu Kedelai Sebagai Sumber
DP2M
15 16
7
2009
8
2010
2011 9
Protein Nabati Pengganti Protein susu Instan di Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru PemberdayaanKebun PKK di KelurahanSimpangtigadenganBu didayaTanamanJagungManis (Zea mays saccharataSturt)
DIKTI
LPPM Unilak
1,6
PembukuanUsahatani ( Farm LPPM Recording) Unilak SebagaiDasarPengembanganUsa hatani Pembuatan Kompos Dari Limbah Usahatani di Faperta Kelompok Tani Baskara Jati Kelurahan UNILAK Sidomulyo Barat Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.
1,6
1,5
Pekanbaru, 17 Juni 2013 Anggota Pelaksana,
( Ir. Niken Nurwati, M.Si.)
17
Lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup Anggota Tim Pengabdian Masyarakat
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Fakultas/Jurusan/Prog.Studi Pangkat/Golongan/NIK Bidang Keahlian Tahun Perolehan Gelar Akademik Terakhir Kedudukan dalam Tim Alamat Kantor
: : : : : :
Ir. Surtinah, MP. Medan, 9 Oktober 1960 Perempuan Pertanian/Budidaya Pertanian/Agronomi Penata Tk. I/ IV – b / 8901102 Budidaya Tanaman
: 2004 7. : Anggota Pelaksana 8. : Universitas Lancang Kuning Jl. D.I. Panjaitan KM. 8 Rumbai Telepon/Faksimili : (0761)53108 – 53236 / (0761)52248 Alamat Rumah : Komp. Perum. Maya Sejahtera, Blok B, No. 44, Jl. Utama Simpangtiga. Telepon/Faksimili : (0761) 679446 – e – mail :
[email protected] 9. Pengalaman dalam Bidang Pengabdian kepada Masyarakat : Sumber No. Judul Kegiatan Tahun Dana 1. Pelatihan membuat susu kedelai sebagai sumber 2007 PKBL protein nabati pengganti protein susu instan, di Kelurahan Mahartu Kec. Marpoyan Damai 2. Pelatihan membuat susu kedelai sebagai sumber 2008 P2M protein nabati pengganti protein susu instan, di Dikti Kelurahan Simpangtiga Kec. Bukit Raya PKBL 3. Pelatihan mengolah singkong untuk 2008 PKBL meningkatkan ekonomi keluarga miskin di & LPPM Kecamatan Bukit Raya dan Kecamatan Marpoyan PEMDA Damai Kota Pekanbaru LPPM 4. Pemberdayaan Anggota Koperasi Pensiunan Avia 2008 melalui Pemijahan Lele Dumbo. LPPM 5. Pemanfaatan sampah dapur Untuk menghasilkan 2008 kompos cair di Organisasi Periswara PT. AP II Pekanbaru Pemda 6. Melatih kader untuk menyelenggarakan jenazah 2008 Riau perempuan muslim di lingkungan Bandara SSK II Pekanbaru PKBL 7. Pemberdayaan Kebun PKK di Kel. Simp.tiga 2010 dengan budidaya tanaman jagung manis Kec. 8. Sosialisasi tentang manfaat tanaman bayam di 2011 Faperta kel. Simpangtiga Kec.Bukit Raya Pekanbaru Faperta 9. Pemberdayaan pekarangan dengan tanaman buah 2011 di Desa Bantan Tengah Bengkalis
18
No. 10.
11.
Judul Kegiatan
Tahun
Pelatihan Pemeliharaan Bibit Anggrek Dendrobium Botolan di Lingkungan Kampus Unilak Sosialisasi Manfaat Sari Kacang Hijau di Posyandu Rw 03 Kelurahan Umban Sari Kec. Rumbai Kota pekanbaru
2012
2012
Sumber Dana Faperta Unilak Mandiri
Pekanbaru, 17 Juni 2013 Anggota Pelaksana,
( Ir. Surtinah, MP )
19
Lampiran 6.
Foto-foto Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kel. Limbungan Baru pada Tanggal 11 Juni 2013
Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Tim P2M Faperta Unilak membuka Acara Kegiatan.
Anggota Tim P2M sedang Memberikan Penyuluhan tentang Teknik Budidaya Sayuran di Pekarangan
20
Peserta yang mengikuti kegiatan P2M Faperta Unilak
Mahasiswa Faperta Unilak yang Turut Serta dalam Kegiatan P2M
21
Bibit Sayuran Pakcoy yang Dibagikan kepada Seluruh Peserta
Penyerahan Secara Simbolis Benih Sayuran Dan Bibit Sayur dari Ketua Tim P2m Faperta Unilak kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kel. Limbungan Baru
22
Bantuan yang Diberikan kepada Masyarakat Selain Benih dan Bibit juga Diberikan Pupuk NPK
23