POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN PUPUK KOMPOS DI KOTA PEKANBARU Oleh : Riyo Hidayat Pembimbing : Nursiah Chalid dan Nobel Aqualdo Faculty of Economics Riau Univercity, Pekanbaru, Indonesia e-mail :
[email protected] Potential Development Processing Industry Fertilizer Compost in Pekanbaru ABSTRACT Pekanbaru city which is the capital of Riau province has a population growth and high levels of economic growth and activity of rapid economic activities as well. As the center of the capital of the province of Riau, Pekanbaru is the venue for the various activities of government, education, commerce, industry, transport to the service center activities of services, which the activities are related to each other by areas other county or city. From the results of the analysis carried out through descriptive method is known that the Manufacturing Compost has the potential to be developed in the city of Pekanbaru if the terms of availability of raw materials in the form of organic waste generated by three these sources(populations,traditional markets,finaldisposal) with the availability of raw materials are very abundant. Then in terms of cost of production (Fix Cost and Variable Cost), the development of processing industries compost is also considered to have a very good chance and have economic value that is suitable to be developed seriously. And compost produced marketable high value in terms of marketing because the current agricultural sector began to gradually switch to using fertilizer made from natural (organic) one of compost as a fertilizer plant to meet consumer demand. Key Word : Waste, Processing, Compost, Industrial
bahan pangan terutama buah dan PENDAHULUAN
sayuran yang dibudidayakan secara
Beberapa tahun belakangan ini,
organik mulai dilirik oleh masyarakat.
tuntutan akan produk yang berkualitas
Mereka mulai menyadari kalau bahan
telah mengarah ke berbagai sektor,
makanan yang dibudidayakan secara
termasuk sektor pertanian. Misalnya
organik itu lebih menyehatkan dan
Jom FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
1
lebih aman. Dikatakan lebih aman
terdiri dari bahan organik yang berasal
karena pada bahan makanan tersebut
dari tanaman dan atau hewan yang
tidak tertinggal sisa pestisida yang
telah melalui proses rekayasa, dapat
mengandung bahan kimia berbahaya
berbentuk
bagi
manusia.
digunakan untuk menyuplai bahan
Penggunaan pupuk organik (pupuk
organik serta memperbaiki sifat fisik,
kompos) dipercaya membawa manfaat
kimia dan biologi tanah. Sedangkan
lebih bagi produk-produk pertanian.
pembenah tanah adalah bahan-bahan
Produk menjadi lebih sehat, lebih
sintesis atau alami, organik atau
ramah
dapat
mineral berbentuk padat atau cair yang
mengurangi dampak negatif dari bahan
mampu memperbaiki sifat fisik, kimia
kimia yang berbahaya bagi kesehatan
dan biologi tanah.
kesehatan
tubuh
lingkungan
dan
manusia dan lingkungan sekitarnya.
padat
atau
cair
yang
Bahan baku utama pembuatan
Disisi para pengusaha dan petani
kompos ini adalah sampah organik
penggunaan pupuk organik (pupuk
yaitu sampah perumahan, sampah
kompos)
ramah
pasar, serbuk gergaji, kotoran hewan,
lingkungan juga dapat meningkatkan
abu hasil pembakaran sekam padi, dan
produksi usaha tani. Oleh karena itu,
masih banyak lagi yang semuanya
dalam
pengembangan
terbuang atau terabaikan selama ini,
industri pupuk di Indonesia khususnya
yang anehnya malah menjadi masalah
di Kota Pekanbaru pengembangan
selama ini.
selain
kebijakan
lebih
pupuk organik sangat didorong dan didukung oleh berbagai pihak baik
METODE PENELITIAN
Pemerintah, BUMN maupun Swasta
1.
Menurut
Peraturan
Lokasi Penelitian
Menteri
Penelitian ini dilakukan di Kota
Pertanian Nomor 02/ Pert/ Hk.060/ 2/
Pekanbaru Provinsi Riau. Pemilihan
2006 tentang pupuk organik dan
wilayah ini didasarkan karena Kota
pembenah
Pekanbaru
tanah,
yang
dimaksud
merupakan
ibu
kota
dengan pupuk organik adalah pupuk
Provinsi dan salah satu kota besar yang
yang sebahagian besar atau seluruhnya Jom FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
memiliki
tingkat
pertumbuhan 2
penduduk
tinggi
dan
kepadatan
3.
Metode Pengumpulan Data
penduduk yang cukup padat serta
Dalam penelitian ini digunakan metode
aktivitas penduduk yang sangat tinggi
pengumpulan data dengan cara :
bila
1. Wawancara/ Interviev
dibandingkan
dengan
kota/
kabupaten-kabupaten lain yang ada di
Proses pengumpulan data dengan
Provinsi Riau. Akibat pertumbuhan
cara tanya jawab secara langsung
penduduk dan aktivitas penduduk yang
dengan staff / kepala kantor pada
sangat tinggi dan sibuk tersebut tentu
instansi terkait.
saja secara tidak langsung juga akan
2. Studi dokumen
menghasilkan
sisa-sisa
buangan/
Meneliti dokumen atau arsip yang
limbah dari setiap aktivitas yang
ada
dilakukan. Adapun sisa-sisa buangan/
berhubungan dengan penelitian,
limbah tersebut ada yang berbentuk
baik
sampah
informasi, data statistik, laporan
organik
dan
ada
yang
berbentuk sampah anorganik. 2.
di
kantor/
dalam
instansi
yang
bentuk
bahan
dan sebagainya. 3. Observasi Lapangan
Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini data yang
Survey dan turun ke lapangan
dikumpulkan adalah data primer dan
untuk
data sekunder :
menyimpulkan permasalahan yang
a.
berhubungan dengan penelitian
Data Primer yaitu data yang langsung
diperoleh
dari
hasil
pengamatan, penilaian dan survei lapangan dari objek yang akan diteliti. b.
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari tulisan-tulisan dan laporan-laporan yang bersumber dari kantor dan instansi-instansi terkait.
Jom FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
4.
melihat,
menilai
dan
Analisis Data Analisis data
yang digunakan
didalam penyusunan skripsi ini adalah dengan
menggunakan
deskriptif
yaitu
metode
menganalisis
data
dengan memaparkan sumber-sumber bahan
baku
pengolahan menghitung
pembuatan
pupuk
dan
kompos
berapa
dan
jumlah 3
ketersediaan bahan baku yang tersedia
organik
serta potensinya dan kelayakannya jika
penduduk Kota Pekanbaru pada tahun
dijadikan dan dikembangkan menjadi
2009 - 2013. Dapat dilihat pada tabel
industri pengolahan pupuk kompos.
5.1. berikut :
HASIL PENELITIAN DAN
Tabel 5.1 : Jumlah Potensi Bahan Baku Industri Pengolahan Pupuk Kompos Ditinjau dari Jumlah Penduduk di Kota Pekanbaru
PEMBAHASAN 1.
yang
dihasilkan
oleh
Potensi Bahan Baku Pengolahan No
Tahun
Jumlah Penduduk (jiwa)
1 2 3 4 5
2009 2010 2011 2012 2013
802.788 897.768 937.939 964.558 999.031
Pupuk Kompos Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
tentang
kondisi
persampahan dan potensinya untuk dijadikan industri pengolahan pupuk kompos yang ada di Kota Pekanbaru
Sampah Organik (Kg)
Sampah Anorganik (Kg)
280.975 314.218 328.278 337.735 349.660
120.419 134.666 140.691 144.744 149.855
Sumber : Data Olahan, BPS Kota Pekanbaru 2013
maka dapat di ketahui bahwa sumbersumber
bahan
baku
industri
pengolahan pupuk kompos bersumber
penduduk Kota
Pekanbaru berada
diangka 999.031 jiwa dengan jumlah
dari : A. Sampah
Penduduk
(Rumah
volume
sampah
yang
dihasilkan
sebesar 499.515 kg dengan komposisi
Tangga Berdasarkan
hasil
kajian
dan
penelitian terdahulu, setiap orang/ individu
Terakhir di tahun 2013 jumlah
rata-rata
menghasilkan
sampah sebesar 0.5 – 0.65 kg setiap harinya dengan perbandingan 70 % sampah organik
dan 30 % sisanya
sampah berbentuk anorganik. Potensi jumlah
bahan baku
industri pengolahan pupuk kompos jika ditinjau dari jumlah sampah Jom FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
sampah organik sebesar 349.660 kg dan sampah anorganik sebesar 149.855 kg. Hal ini menunjuk kan bahwa ketersediaan
bahan
baku
pupuk
kompos yang berasal dari sampah organik volume nya terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan hal ini tentu saja bisa menjadi sumber bahan baku yang berlimpah dalam industri pengolahan pupuk kompos 4
yang rata-rata timbulannya pada tahun 2013 sebesar 29.000 kg perbulannya.
Tabel 5.2 : Jumlah Sampah Yang dihasilkan dari Pasar-pasar Tradisional Yang ada Di Kota Pekanbaru TA. 2013
B. Sampah Pasar Selain dihasilkan tangga)
dari
sampah
oleh salah
terbesar
yang
penduduk satu
yang
(rumah
penyumbang
memiliki
potensi
sebagai sumber bahan baku industri pengolahan
pupuk
kompos
salah
satunya adalah berasal dari sampah organik yang dihasilkan melalui pasarpasar tradisional yang ada di wilayah Kota
Pekanbaru.
merupakan
Sampah
termasuk
pasar
penyumbang
bahan baku pupuk kompos yang cukup
No
Nama Pasar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pasar Senapelan Pasar Agus Salim Pasar Cik Puan Pasar Pagi Arengka Pasar Dupa Pasar Rumbai Pasar Simpang Baru Pasar Lima Puluh Pasar Labuh baru Pasar Tangor Pasar Sago Pasar Palas JUMLAH
Sampah Organik (Kg) 298.018 342.413 281.248 336.828 293.191 296.856 285.233 314.146 275.488 350.075 325.554 309.096 3.708.146
Sampah Anorganik (Kg) 22.432 18.022 17.592 14.035 22.069 15.624 15.012 16.534 14.499 18.425 17.134 16.268 208.006
Sumber : Dinas Pasar, Kota Pekanbaru, 2013
C. Tempat
Pembuangan
Akhir
(TPA)
menjanjikan. Karena sampah-sampah
Tempat
yang dihasilkan melalui aktivitas dan
(TPA) adalah
kegiatannya hampir 95 % merupakan
berlangsungnya kegiatan pembuangan
sampah
organik)
akhir sampah. TPA merupakan mata
seperti sisa sayuran, buah-buahan,
rantai terakhir dari kegiatan distribusi
makanan, sabut kelapa, dll.
sampah perkotaan sebagai sarana lahan
basah
(sampah
Sehingga untuk ketersedian bahan
untuk
Pembuangan
Akhir
sarana fisik untuk
menimbun
atau
mengolah
pupuk
sampah. Proses sampah itu sendiri
diandalkan melalui
mulai dari timbulnya di sumber, proses
sampah-sampah pasar yang tersedia
pewadah atau pengumpulan, proses
dan
pemindahan
baku
industri
kompos
dapat
tersebar
Pekanbaru.
Hal
pengolahan
di ini
wilayah
Kota
dapat
dilihat
melalui data pada tabel 5.2 berikut ini :
terakhir
atau
adalah
pengangkutan, pengolahan
dan
pembuangan. Sampah-sampah yang masuk ke TPA berasal dari beberapa
Jom FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
5
sumber seperti : sampah industri,
– 2013 dapat dilihat pada tabel 5.3
sampah
sebagai berikut :
pertanian,
hotel,
tempat
hiburan, perkantoran, sekolah, taman umum, sarana olah raga, sapuan jalan, rumah sakit, pusat-pusat perbelanjaan
Tabel 5.3 : Jumlah Sampah Yang Masuk ke TPA Muara Fajar Rumbai Kota Pekanbaru TA. 2010 – 2013
2010
Sampah Organik (Kg) 37.439.885
Sampah Anorganik (Kg) 16.045.665
2
2011
55.141.296
23.631.984
hingga
3
2012
55.705.629
23.873.841
bermuara ke Tempat Pembuangan
4
2013
93.450.182
40.050.078
Akhir (TPA).
JUMLAH
241.736.992
103.601.568
(Mall) dan fasilitas-fasilitas umum yang
menjadi
sumber
penghasil
sampah lainnya. Berikut alur/ proses siklus
timbulan
sampah
No
Tahun
1
Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Gambar 5.1 : Alur/ Proses Siklus Timbulan sampah ke TPA
Pekanbaru, 2013
Berdasarkan data tabel 5.3 jumlah volume sampah yang masuk ke TPA Muara Fajar dari tahun 2010 s/d 2013. Pada tahun 2010 jumlah volume sampah di Kota Pekanbaru yang masuk ke TPA Muara Fajar berjumlah 53.485.550 kg dengan klasifikasi jenis sampah organik sebesar 37.439.885 kg dan
Sumber : Survei lapangan
Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Dinas Kebersihan dan
sampah
anorganik
sebesar
16.045.665 kg. Terakhir
pada
tahun
2013
Pertamanan Kota Pekanbaru jumlah
peningkatan jumlah volume sampah
timbulan
yang masuk ke TPA Muara Fajar,
volume
sampah
yang
terangkut dan masuk ke TPA Muara
menunjukkan
pertumbuhan
yang
Fajar Kota Pekanbaru pada tahun 2010
cukup drastis peningkatannya yaitu sebesar 40.39 persen atau total volume
Jom FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
6
sampah yang terangkut dan masuk ke
4.
Proses Fermentasi
TPA Muara Fajar sebesar 133.500.260
5.
Proses Pengayakan
kg yang terdiri dari jenis sampah
6.
Pengemasan
organik sebesar 93.450.182 kg dan
3.
Potensi
Industri
sampah anorganik sebesar 40.050.078
Pupuk Kompos
kg. Dari data jumlah sampah yang
A. Kapasitas Produksi
Pengolahan
terdapat di TPA menunjukkan bahwa
Pada tahun 2013 jika diasumsikan
kapasitas tersedianya sampah organik
rata-rata jumlah sampah organik yang
sebagai bahan baku utama pupuk
dapat dijadikan bahan baku untuk
kompos
untuk
diolah menjadi pupuk kompos rata-rata
industri
per harinya berjumlah 15.000 kg itu
dan
dikembangkan
potensinya menjadi
pengolahan tersedia sangat besar dan
berarti
bahkan bisa dikatakan melimpah yang
menghasilkan pupuk kompos sebanyak
selalu bertambah dan meningkat setiap
5.000 kg per hari nya atau lebih kurang
tahunnya.
hasil yang akan didapat berjumlah 35
2.
Proses Pengolahan Sampah
% atau sepertiga dari bahan baku yang
Organik Menjadi Pupuk
digunakan. Dengan kapasitas produksi
Kompos
perhari 5 ton pupuk kompos, berarti
Proses
pengolahan
setelah
diolah
akan
sampah
kapasitas produksi selama 1 (satu)
organik menjadi pupuk kompos dapat
bulan lebih kurang 125 ton dan dalam
dilakukan dengan beberapa metode
jangka waktu 5 (lima) tahun bisa
tergantung dari alat dan bahan yang
diproduksi sebanyak 7.500 ton pupuk
digunakan. Namun pada prinsipnya
kompos.
dapat dilakukan dengan mudah dan
B. Biaya Investasi
memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Untuk mengolah sampah organik
Adapun pengerjaannya terbagi dalam
menjadi pupuk kompos dalam skala
beberapa tahapan sebagai berikut :
industri dibutuhkan beberapa alat dan
1.
Proses Pemilahan (sortasi)
perlengkapan yang menjadi biaya tetap
2.
Proses Pencacahan Bahan Baku
(Fixed Cost) yang harus dipenuhi
3. Pencampuran Bahan Bioaktivator Jom FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
7
diantaranya dapat kita lihat melalui
sebahagian kotoran ternak sebagai
tabel berikut :
bahan pencampur sebanyak 1.000 kg/
Tabel 5.4 : Biaya Modal / Biaya Tetap (Fixed Cost) Pembangunan Industri Pengolahan Pupuk Kompos
hari yang harganya Rp 200,- per kilogram nya, dengan harga total Rp 200.000,- per harinya. Secara rinci,
Bahan / No Alat Mesin 1 Pencacah Mesin 2 Pengayak Mesin 3 Penjahit Karung Sewa 4 Lahan 5 Bangunan JUMLAH
Volume
Harga (Rp)
untuk
1 Unit
20.000.000,-
menghasilkan pupuk kompos sebanyak
1 Unit
10.000.000,-
5 ton per hari nya dapat dilihat pada
1 Unit
1.500.000,-
1.000 m2 2
200 m
10.000.000,40.000.000,81.500.000,-
Depresiasi = Rp 81.500.000 7.500.000 kg = Rp 10,87 perkilogram
No
menjadi
Rp
11
2 3
per
kilogramnya.
4 5 6
C. Biaya Operasional
7
Untuk mendatangkan bahan baku sampah organik sebanyak 15 ton di
dalam
Tabel 5.5 : Biaya Operasional (Variabel Cost) Industri Pengolahan Pupuk Kompos
1
sampai
operasional
tabel 5.5 berikut :
Sumber : Diolah dari data Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru, 2013
dibulatkan
biaya
tempat
pengolahan
Bahan Sampah organik Kotoran ternak Bioaktivator Tenaga kerja Plastik/ Karung Bahan Bakar Biaya lainlain JUMLAH
Volume
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
15 ton
20
300.000
1 ton
200
200.000
5 bh
40.000
200.000
4 org
50.000
200.000
Ls
100.000
100.000
Ls
100.000
100.000
Ls
100.000
100.000 1.200.000
Sumber : Diolah dari data Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru, 2013
di
butuhkan biaya sebesar Rp 20 per
Untuk memudah kan dalam
kilogram nya atau total dibutuhkan
menghitung dan mengetahui seluruh
dana untuk pengangkutan sebesar Rp
biaya total produksi (biya produksi dan
200.000 perharinya. Selain itu untuk
biaya operasional) yang dikeluarkan
menghasilkan pupuk kompos yang
dalam setiap proses pengolahan, maka
berkualitas
untuk
perlu
ditambahkan
Jom FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
biaya operasional pengolahan 8
pupuk kompos jika dihitung untuk setiap
kilogramnya
akan
didapat
melalui perhitungan sebagai berikut : Tabel 5.6 : Biaya Produksi Pengolahan Pupuk Kompos Per Kilogram nya
No
1 2 3 4 5 6 7
Bahan Sampah organik Kotoran ternak Bioaktivator Tenaga kerja Plastik/Karung Bahan Bakar Biaya lain-lain JUMLAH
Harga Produksi (per 5 ton kompos)
Harga Produksi (per kg kompos)
300.000
60
200.000
40
200.000 200.000 100.000 100.000 100.000 1.200.000
40 40 20 20 20 240
Nilai besaran keuntungan merupakan hak
masing-masing
besaran
produsen
keuntungan
ini
dan dapat
ditetapkan berdasarkan harga yang berlaku
dilapangan
ataupun
dapat
ditetapkan melalui hasil kesepakatan para produsen/ perusahaan pengelola industri pengolahan pupuk kompos dengan menggunakan sistem Harga Eceran Terendah (HET). E. Keuntungan Berdasarkan
hasil
perhitungan
diatas, jika untuk setiap kilogram nya harga jual pupuk kompos dapat dijual
Sumber : Data Olahan, 2013
seharga Rp 400. Jika dikalikan dengan D. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Harga pokok penjualan ditentukan dari biaya produksi, biaya depresiasi,
jumlah total produksi setiap harinya sebanyak 5 ton pupuk kompos, maka penghasilan/
omzet
yang
akan
diperoleh adalah sebesar Rp 2.000.000
bunga investasi : Biaya produksi per hari
: Rp 240
Biaya depresiasi
: Rp
11
Biaya bunga investasi
: Rp
17
Harga Pokok Penjualan
: Rp 268,-
perharinya. Untuk menghitung berapa penghasilan bersih (netto) perusahaan dalam satu hari : Pofit/ Keuntungan = TR – TC = 2.000.000 -1.200.000
Untuk menentukan harga jual
= Rp 800.000
pupuk kompos yang telah diolah nantinya dan akan di jual di pasaran formulasinya adalah :
Profit/
Keuntungan
Perusahaan
perbulan : Harga Jual = Modal (HPP) + Keuntungan
Jom FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
Rp 800.000 x 25 hari kerja 9
= Rp 20.000.000,-
faktor yang berpengaruh terhadap
(Dua Puluh Juta Rupiah)
biaya transportasi.
F. Jangka
Waktu
BEP
kompos
Even Point) Setelah keuntungan
Pabrik atau tempat pengolahan
(Break
menghitung bersih
hasil
perbulan
sebaiknya
sumber-sumber
dekat
sampah,
dengan sehingga
dari
biaya pengangkutan dan transportasi
kegiatan industri pengolahan pupuk
dapat ditekan seminimal mungkin.
kompos maka Break Even Point (BEP)
Misalnya
akan diperoleh dan dicapai dalam
perumahan yang padat
jangka waktu :
komplek pasar, terminal dan Tempat
BEP = 81.500.000 : 20.000.000,-
Pembuangan Sampah lainnya.
di
komplek-komplek penduduk,
= 4,1 bulan Dapat diketahui bahwa BEP dapat
4.
Faktor - faktor Penghambat
dicapai dalam jangka waktu 4 bulan
Pengembangan
dan 2 hari.
Pengolahan Pupuk Kompos
Industri
Berdasarkan hasil penelitian dapat G. PEMASARAN
ditegaskan
Potensi pasar dan area pemasaran merupakan
faktor
menyebabkan
belum
hal
yang
tergali
dan
penting
terkelolanya jumlah sampah yang ada
didalam kegiatan industri pengolahan
di Kota Pekanbaru untuk dijadikan dan
pupuk
dikembangkan
kompos.
paling
beberapa
Kebutuhan
pasar
menjadi
terhadap kompos harus diamati dan
pengolahan pupuk kompos :
dicermati
1.
produksi
dengan
dijalankan
agar
Paradigma
Masyarakat
yang
bernilai
masih negatif terhadap sampah
ekonomi dan tepat sasaran. Selain itu,
2. Sortasi/ Pemilihan sampah yang
area
yang
seksama
industri
pemasaran
juga
harus
masih minim sejak dari sumbernya
diperhatikan sehingga jarak lokasi
sehingga menyulitkan didalam
pembuatan dan pengolahan kompos
pemisahan jenis sampah organik
dengan lokasi pemasaran kompos tidak
dan sampah anorganik
terlalu jauh. Karena jarak merupakan Jom FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
10
3. Infrastruktur dan sarana prasarana
diperlukan didalam membangun
pengelolaan sampah yang masih
industri
pengolahan
pupuk
minim
kompos cukup lumayan besar
KESIMPULAN DAN SARAN
namun
1.
KESIMPULAN
ditingkatkan dan dimaksimalkan
Berdasarkan hasil penelitian dan
maka jangka waktu pengembalian
pembahasan yang telah dikemukakan
modal dan biaya investasi lainnya
pada bab-bab terdahulu sehubungan
dapat dipercepat dan tidak terlalu
dengan potensi pengembangan industri
lama atau dengan kata lain BEP
pengolahan pupuk kompos di Kota
(Break Even poin) dapat ditempuh
Pekanbaru,
dalam waktu tempo yang singkat.
maka
kesimpulan
dapatlah
akhir
ditarik
bahwa
:
jika
hasil
produksi
Sehingga setelah BEP tercapai
Pengembangan Industri Pengolahan
keuntungan
Pupuk Kompos di Kota Pekanbaru
diperoleh dan digunakan secara
sangat berpotensi dan layak untuk
maksimal.
dikembangkan, baik dalam skala kecil
atau
profit
dapat
Dari Segi Pemasaran
maupun dalam skala besar dengan
Disegi
alasan-alasan sebagai berikut :
pengolahan pupuk kompos saat ini
Dari segi ketersedian bahan baku.
memliki prospek yang cerah dan
Yaitu, jumlah sampah organik
menjadi
yang dihasilkan oleh beberapa
disebabkan
sumber (rumah tangga, pasar dan
masyarakat
TPA) jumlahnya sangat banyak
yang tinggal di daerah-daerah
dan berlimpah serta volumenya
yang
cenderung selalu bertambah dan
ataupun masyarakat yang sudah
meningkat setiap bulan dan setiap
memiliki
tahunnya.
pengetahuan yang tinggi mereka
Dari Segi Biaya Produksi
cenderung bergantung pada pola
Disegi biaya produksi, Fix Cost
hidup sehat. Banyak masyarakat
dan
tersebut yang telah meninggalkan
Variabel
Cost
yang
Jom FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
Pemasaran,
unggulan. oleh
kegiatan
Hal
ini
paradigma
terutama penduduk
sudah
maju/
wawasan
perkotaan
dan
ilmu
11
bahan-bahan
konsumsi
pangan
B. Bagi Pemerintah, sebagai pengatur
terutama sayuran dan buah-buahan
regulasi dan pemangku kebijakan
yang
kimia
khususnya PEMKO Pekanbaru hal
(pestisida) dan akhir-akhir ini
ini merupakan salah satu upaya
mereka cenderung beralih kepada
dalam
bahan-bahan
mengendalikan
memakai
pupuk
makanan
yang
menekan
memakai pupuk alami (pupuk
pertumbuhan
organik)
sampah
yang
salah
satunya
dan lajunya
jumlah
volume
yang timbul. Dengan
adalah pupuk kompos. Karena
adanya kegiatan/ usaha didalam
dinilai lebih higienis, lebih sehat
mengolah dan mendaur ulang
dan lebih alami.
sampah maka jumlah sampah yang muncul dapat dikendalikan
2.
dan sebaiknya kegiatan-kegiatan
SARAN
A. Bagi
Masyarakat
Pihak
masyarakat/ swasta yang bertujuan
mencermati
untuk mengolah sampah menjadi
tentang ketersediaan bahan baku
barang yang memiliki nilai guna
pengolahan pupuk kompos yang
lebih
berasal dari sampah organik yang
bimbingan dan apresiasi bahkan
jumlahnya
berlimpah
dapat memberikan bantuan berupa
menjadi
modal dan pinjaman usaha serta
Swasta,
sebaiknya perhatian
atau
setelah
sangat hal dan
ini
pemikiran
diberikan
dukungan,
kita
adanya support kebijakan terhadap
bersama mengapa hal ini tidak
pelaku daur ulang dan pengolahan
dijadikan sebagai sebuah peluang
sampah (scavenger).
bisnis dan usaha yang dapat dijadikan
sebagai
penghasilan
(income) maupun nilai tambah
DAFTAR PUSTAKA
(Value added) bagi rumah tangga
Armando, Rochim dan J. Sugito (tim penulis Penebar Swadaya), 2008, Penanganan dan Pengolahan Sampah, Penebar Swadaya, Jakarta
ataupun perusahaan dalam skala industri
mikro,
kecil
dan
menengah. Jom FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
12
Badan Pusat Statistik. Kota Pekanbaru dalam Angka 2013. Pekanbaru Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru. 2014. Data Jumlah Sampah Organik dan Anorganik di Kota Pekanbaru tahun 20102013, Pekanbaru
Jacq) di Perkebunan PT. Cipta Futura Plantation, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, PT Raja Grafindo, Jakarta Pranata, 2010. Meningkatkan Hasil Panen Dengan Pupuk Organik. Argomedia Pustaka, Jakarta
Dinas Pasar Kota Pekanbaru. 2014. Data Pasar Tradisional di Kota Pekanbaru 2013, Pekanbaru
Risza,
Indriani, Hety, Yovita, 2011. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya, Jakarta
Sucipto, Dani, Cecep. 2012, Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah, Gosyen Publishing, Yogyakarta.
Lingga,
Pinus. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta
Nahrowi. 2004. Biokonversi Sampah Organik menjadi Pupuk Kompos, Fakultas Pertanian IPB, Bogor Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif (Ed. Revisi). PT. Agromedia Pustaka, Jakarta Pahan,
Purwanto,
Iyung 2006. Panduan LengkapKelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya, Bogor
Suyatno. 2010, Upaya Peningkatan Produktivitas Pertanian, Kanisius, Yogyakarta
Suwahyono, Untung. 2011. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik Secara Efektif dan Efisien, Penebar Swadaya, Jakarta Suparmoko, M, 2002, Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah, Andi, Yogyakarta Sumihardjo, Tumar, 2008, Daya Saing Berbasis Potensi Daerah, Fokusmedia, Bandung Veronika, 2007, Pengelolaan Sampah di
Perkotaan,
http://www.forumdetik.com
dan Hariadi. 2009. Pengelolaan Pemupukan pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensins,
Jom FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
13