LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT
(IbM)
IbM PUPUK KOMPOS DAN BIORIN Dibiayai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Program Pengabdian Kepada Masyarakat No: 255/SP2H/KPM/ DIT. LITABMAS/VII/2012 tanggal 6 Juli 2012.
Drs. Nyoman Subratha, M.Pd.(NIP 19500502 197803 1002). Ir. I Gede Made Abdi Sucipta, M.Si (NIP. 19631219199303101). Ir. Jhon Hardy Purba, M.P.(NIP.19680516199403 1002). Drs. I Ketut Suarna, M.Si.(NIP.194811241983031001)
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA TAHUN 2012. i.
HALAMAN PENGESAHAN 1 2 3
4 5
6
7.
Judul Unit Lembaga Pengusul Ketua Tim Pengusul a. Nama lengkap b. Jenis Kelamin c. NIP/NIDN d. Pangkat/Golongan e. Jabatan f. Alamat Kantor g. Telp/Faks/E-mail h. Alamat Rumah i. Telp./Faks/E-mail Jumlah Anggota Tim Pengusul Rencana Belanja Total • Dikti • Perguruan Tinggi • Kredit Usaha • Sumber Lain Belanja Tahun I • Dikti • Perguruan Tinggi Tahun Pelaksanaan
: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
IbM Pupuk Kompos dan Biourin Universitas Pendidikan Ganesha Drs. Nyoman Subratha, M.Pd Laki 19500502 197803 1002/0002055004 Pembina Utama Muda/ IV.C Lektor Kepala Jln. Udayana Singaraja Bali (0362) 25072/(0362) 25735./ Jln. Yudistira Timur No.8 Penataran Singraja. 081558147746/
[email protected]. 3 (tiga) orang Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) Rp. 40.000.000,Rp.Rp.Rp.Rp. 40.000.000,Rp. Tahun 2012.
Singaraja, 10 Nopember 2012. Mengetahui: Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha,
(Prof. Dr. Ketut Suma, M.S) Nip. 19590101 198403 1003..
Ketua Tim Pengusul,
( Drs. Nyoman Subratha, M.Pd) Nip. 19500502 1978031002. ii
2
PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Hyang Widhi Wase, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-Nya pengabdian masyarakat yang berjudul ” IbM Pupuk Kompos dan Biourin” di Desa Ambengan Kecmatan Sukasada Kabupaten Buleleng dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Pengabdian pada masyarakat ini dapat terlaksana berkat bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, untuk itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada pihak yang terkait. 1.
Rektor Undiksha melalui Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat telah membantu mulai dari pengajuan usulan pengabdian kepada masyarakat berupa IbM sampai pelaporan akhir pengabdian ini.
2.
DP2M Dikti yang telah memberikan kepercayaan dan dana kepada Tim pelaksana pengabdian ini.
3.
Semu masyarkat kelompok tani ternak yang tergabung dalam ”Gapoktn Tani Sejahtra Desa Ambengan” yang berpartisipasi dan bekerjasama dengan baik dalam kegiatan pelatihan.
4.
Semua aparat Desa Ambengan, Ketua Gapoktan Sejahtra Tani Desa Ambengan,
Ketua
Koptan
Desa
Ambengan,Kelihan
Dusun
Banjar
Pebantenan serta penyuluh lapangan pertanian dan peternakan Desa Ambengan, yang telah mendukung kegitan pengabdian masyarkat ini. 5.
Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu proses pelaksanaan pengabdian kepda masyarakat berupa IbM ini.
Semoga hasil pengabdian kepada masyarakat ini dapat bermanfaat bagi pembangunan masyarakat, khususnya dalam bidang peternakan dan pertanian di Desa Ambengan dan sekitarnya. Singaraja, Desember 2012. Tim Pelaksana.
iii.
3
DAFTAR ISI LEMBARAN JUDUL ....................................................................................
i.
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................
ii.
PRAKATA ........................................................................................................
iii.
DAFTAR ISI .................................................................................................
iv.
ABSTRAK ....................................................................................................
v.
1. Judul Kegitan ....................................................................................
1.
2. Mitra Kegiatan ..................................................................................
1.
3. Persoalan Mitra .................................................................................
1.
4. Status Sosial Mitra ............................................................................
5.
5. Lokasi ................................................................................................
5.
6. Tim IbM ............................................................................................
5.
7. Aktivitas IbM ...................................................................................
6.
7.1 Metode Pelaksanaan Kegiatan ....................................................
6.
7.2 Waktu Efaktif Pelaksanaan Kegiatan ..........................................
6.
7.3 Evaluasi Kegiatan ........................................................................
7
8. Biaya Program ...................................................................................
8.
9. Kontribusi Mitra ................................................................................
8.
10. Alasan Kelanjutan Kegiatan Mitra ....................................................
8.
11. Usul Penyempurnaan IbM ................................................................
9.
12. Dokumentasi .......... ...........................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
18
LAMPIRAN .................................................................................................
19.
.
iv.
4
Abstrak. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pemahaman dan keterampilan petani ternak sapi Desa Ambengan dalam hal cara pemeliharaan ternak sapi, pengolahan limbah peternakan, utamanya kotoran sapi menjadi pupuk kompos dan pengolahan kencing sapi menjadi pupuk biourin dengan teknik permentasi menggunakan EM-4. Metoda pelaksnaan kegiatan ini secara bertahap, yaitu: (1) pembekalan pemahaman melalui kegiatan informasi dan diskusi, (2) demontrasi dan praktek cara pembuatan pupuk kompos dan biourin menggunakan teknik permentasi menggunakan EM-4, dan (3) kegiatan pasca pelatihan, yaitu pendampingan dan monitoring terhadap kegiatan peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan. Hasil kegiatan IbM ini menunjukan bahwa: (1) pada saat pemberin informasi, diskusi dan tanya jawab peserta sangat antusias mengikuti, (2) latihan/praktek membut pupuk kompos dan pupuk biorin peserta sangat semangat dan antusias melakukan latihan. Pupuk kompos dan pupuk biorin yang dihasilkan cukup bagus, dan (3) Respon peserta pelatihan secara umum sangat baik.
Kata Kunci: Pupuk Kompos dan Pupuk Biourin, Permentasi dengan EM-4.
V
5
1.
Judul Kegiatan : IbM Pupuk Kompos dan Biorin
2. Mitra Kegiatan Mitra kegiatan IbM ini adalah kelompok tani ternak yang tergabung dalam Gapoktan Sejahtra Tani Desa Ambengan. Jumlah mitra adalah satu kelompok , sedangkan pendidikannya SD sampai dengan SMA. Muara dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pemahaman dan keterampilan dalam hal pemeliharaan ternak sapi, pengolahan limbah peternakan utmanya kotoran sapi menjadi pupuk kompos dan kencing sapi menjadi pupuk biourin. Dengan teknik permentasi menggunakan EM-4. Terkait dengan hal ini, khalayak sasaran yang strategis yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah anggota kelompok tani ternak “Sejahtra Tani Desa Ambengan” sebanyak 20 orang. Dari jumlah peserta pelatihan tersebut diharapkan dapat menularkan keteampilan yang diperolehnya dalam pelatihan ini ke anggota-nggota lainnya utamanya cara membuat pupuk kompos dari bahan dasar kotoran sapi menggunakan teknik permentasi EM-4 dan demikian pula cara membuat pupuk biorin dari kencing sapi dengan teknik permentasi EM-4 tersebut.
3. Persoalan Mitra Mata pencaharian utama penduduk desa Ambengan adalah pertanian dan perkebunan. Organisasi dalam sektor pertanian dan perkebunan di desa Ambengan berbentuk subak yaitu terdapat tiga subak sawah, yaitu: (1) Subak Anyar Ambengan yang beralamat di Banjar Dinas Ambengan Desa Ambengan dengan luas lahan sekitar 51 Ha dan jumlah anggota 136 orang. Komoditas utama yang dihasilkan adalah padi sawah Angota subak ini mengadakan pertemuan tiga puluh lima hari sekali yaitu setiap tumpek., (2) Subak Lawas Ambengan yang beralamat di Banjar Dinas Ambengan Desa Ambengan dengan luas lahan sekitar 60 Ha dan jumlah anggota 150 orang. Komoditas utama yang dihasilkan adalah padi sawah. Subak ini mengadakan pertemuan tiga puluh lima hari sekali, yaitu setiap Buda Umanis, dan (3) Subak Pebantenan yang beralamat di Banjar Dinas Pebantenan Desa Ambengan. Komoditas utama yang dihasilkan adalah padi
6
sawah. Subak ini mengadakan pertemuan tiap tiga puluh lima hari sekali, yaitu setiap Bude Kliwon. Dalam bidang peternakan, masyarakat di desa Ambengan sudah membentuk delapan kelompok tani ternak yang tersebar pada empat dusun,yaitu : (1) Kelompok tani ternak Amerta Karya di banjar dinas Ambengan dengan jumlah anggota 25 orang dan populasi ternaknya adalah 56 ekor, (2) Kelompok tani ternak Karya Sejahtra di banjar dinas Bukit Balu dengan anggota 36 orang dan populasi ternaknya adalah 160 ekor, (3) Kelompok tani ternak Bhuana Teduh di banjar dinas Jembong dengan anggota 64 orang dan populasi ternaknya 360 ekor, (4) Kelompok tani ternak Karya Suka Maju di banjar dinas di banjar dinas Pebantenan dengan jumlah anggota 57 orang dan populasi ternaknya adalah 114 ekor, (5) Kelompok tani ternak Kembang Wangi di banjar dinas Jembong dengan anggota 25 orang dan populasi ternaknya adalah 45 ekor, (6) Kelompok tani ternak Artha Sudaya di banjar dinas Pebantenan dengan anggota 25 orang dan populasi ternaknya adalah 50 ekor, (7) Kelompok tani ternak Karya Darma Sejati di banjar dinas Bukit Balu dengan jumlah anggota 29 orang dan populasi ternaknya adalah 59 ekor, dan (8) Kelompok tani ternak Jati Mekar Dharma Santi di banjar dinas Jembong dengan jumlah anggota 48 orang dan jumlah populasi ternaknya dalah 100 ekor. Dari delapan kelompok tani ternak tersebut di atas sampai sekarang ada yang mengalami kemajuan namun ada juga yang pertumbuhannya ampir tidak ada dan malahan tidak jalan. Hal ini disebabkan karena ada kelompok yang betul-betul ingin maju dan ada juga yang mendirikan kelompok hanya untuk bisa mendapatkan keridit dari pemerintah. Namun sampai sekarang sebagian besar kelompok-kelompok
tersebut
masih jalan dengan baik. Hasil wawancara dengan ketua kelompok tani ternak Artha Sedana dari Banjar Dinas Pebantenan menyatakan bahwa: (1) Pemberin pakan ternak kebanyakan anggotnya hanya mengandalkan pakan ternak alami yaitu dari rerumputan, tidak memberikan makan tambahan, (2) Mereka Pernah mengikuti pelatihan dari dinas peternakan tentang pengolahan limbah (kotoran) menjadi pupuk organik menggunakan stater RB, namun keringnya lambat sekali sehingga menjadi malas membuatnya dan sekarang tidak pernah dicoba lagi, (3) Pengetahuan tentang pembuatan biourin belum mereka kenal, dan pengalaman mereka kalau air kencing sapi langsung dipakai pupuk hasilnya kurang baik, malahan tanaman sering menjadi mati.
7
Di samping kelompok subak dan kelompok tani ternak, di Desa Ambengan juga telah terbentuk Kelompok Wanita Tani (KWT), yaitu: (1) KWT Karya Suka Maju yang berada di banjar dinas Pebantenan dengan jumlah anggota 24 orang, dan (2) KWT Mekar Sari yang berada di banjar dinas Bukit Balu dengan jumlah anggota 28 orang. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam masing-masing kelompok, maka kelompok-kelompok tani ternak dan KWT membentuk
gabungan kelompok tani
(Gapoktan), dan di Desa Ambengan ada dua Gapoktan yaitu: (1) Gapoktan Amerta Bhuana (gabungan 5 klp Ternak + 1 KWT), dan (2) Gapoktan Sejahtra Tani ( gabungan 3 subak). Untuk mengatasi masalah yang terkait dengan keperluan petani, misalnya penyaluran pupuk, obat-obatan dan lain-lain, maka dibentuklah Koperasi Tani (Koptan) yaitu Koptan Sejahtera Tani dengan badan hukum No.26/BH/XXVII.3/V/2008. Pengurus Koptan Sejahtera Tani ini terdiri dari Ketua : Gede Kaya, Sekretaris: Putu Panca Ada, dan Bendahara: Gede Rumawan.
Gambar 1. Kantor Koptan Sejahtera Tani Desa Ambengan. Hasil wawancara dengan ketua Gapoktan Sejahtera Tani Desa Ambengan (Gede Dauh) mengemukakan beberapa keadaan dan permasalahan yang dialami kelompok tani ternak di Desa Ambengan adalah sebagai berikut. 1. Sulit mengubah kebiasaan cara pemberian pakan ternak oleh anggota. Masih banyak cara pemberian pakan ternak oleh anggota secara tradisional, yaitu penyedian pakan ternak hanya mengandalkan pakan ternak dari rumput saja tanpa memberi pakan tambahan, hal ini menyebabkan pertumbuhan ternak agak lambat.
8
2. Pengetahuan dan keterampilan pembuatan pakan ternak olahan untuk mengatasi kekurangan pakan ternak pada musim-musim tertentu masih kurang, mislnya pada musim pasca panen, musim kering dan pada saat ada kesibukan di masyarakat (ada upacara adat). 3. Kelompok mereka pernah mendapat bantuan untuk membuat kandang dan bantuan ini dipakai mendirikan kandang koloni bentempat di Banjar Didas Pebantenan. Sampai sekarang jumlah ternak sapi pada kandang koloni tersebut mencapai 20 ekor. Pada kandang tersebut sudah disiapkan tempat untuk mengolah kotoran ternak sapi menjadi pupuk organik, namun sampai sekarng mengalami kendala dalam penolahannya terutama pengeringan hasil olahan tersebut. 4. Mereka sudah pernah mendapat pelatihan dari dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng mengenai pembuatan pupuk organik menggunakan stater RB. Pembuatan pupuk organik dengan sistem ini mereka sudah coba, namun mengalami kendala dalam pengeringan, sehingga tidak bisa jalan sampai sekarang. 5. Mereka belum tahu cara pembuatan pupuk dari air kencing sapi (biorin), setelah dijelaskan cara pembuatan dan manfaatnya mereka sangat mengharapkan diadakan pelatihan pembuatan pupuk dari kencing sapi (biorin) tersebut.
Dari hasil penelusuran masalah yang dialami kelompok tani ternak sapi di desa Ambengan Kecamatan Sukasada di atas, terungkap masalah-masalah yang memerlukan penanganan adalah: (1) .Daerah sasaran memiliki sumber daya alam yang cukup sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak seperti jerami, kulit kakau yang banyak berlimpah pada saat panen tiba, permasalahannya adalah
peternak tidak bisa mengolah dan
memanfaatkan limbah tesebut menjadi pakan ternak tambahan sehingga memungkinkan untuk melakukan pengembangan ternak lebih banyak dan berkelanjutan dengan tenaga lebih efisien, (2) Limbah berupa kotoran dan air kencing sapi yang berlimpah yang dihasilkan sapi-sapi masyarakat petani ternak tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Masyarakat desa sasaran mengalami kesulitan mengolah limbah berupa kotoran maupun air kencing sapi menjadi pupuk organik.
9
Berdasarkan akar permasalahan tersebut di atas dan kesepakatan antara mitra kerja dan tim IbM ini, maka disepakati masalah yang dipecahkan dalam program ini adalah. (1)
Teknik pengolahan limbah ternak (kotoran sapi) menjadi pupuk kompos.
(2)
Teknik pengolahan air kencing sapi menjadi pupuk Biourin.
4. Status Sosial Mitra Status sosial mitra adalah sebagai kelomok tani ternak yang tergbung dalam gabungan kelompok tani ternak Desa Ambengan (Gapoktan Sejahtra Tani Desa Ambengan) yang brgerak dalam usaha pertanian dan petenakan. Pekerjaan tambahan mereka yaitu sebagai pengerajin anyaman bambu, ada sebagai buruh bagunan, ada sebagai buruh bangunan dan sebgainya.
5. Lokasi Lokasi kegiatan IbM ini adalah di Banjar Pebantenan Desa Ambengan. Kegiatan pembukaan dan pembekalan diadakan di Balai subak Banjar Pebantenan, sedangkan latihan membuat pupuk kompos dan pupuk biorin tempatnya di kandang koloni masyarakat Desa Ambengan, yaitu juga di Banjar Pebantenan yang lokasinya sekitar 300 meter dari Balai Subak Banjar Pebantenan. Desa Ambengan Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng : •
Jarak Undiksha ke lokasi kegitan IbM ini sekitar 11 km
•
Sarana transportasi adalah sepeda motor dan angkutan umum
•
Sarana komunikasi adalah telpon (HP)
6. Tim IbM Tim IbM ini terdiri dari: (1) Dosen berjumlah 4 orang, yaitu: Ketua Tim: Drs. Nyoman Subratha, M.Pd (FPMIPA- Undiksha Singaraja) Anggota 1
: Ir. I Gede Made Abdi Sucipta, M.Si (FP –Untab Tabanan)
Anggota 2
: Ir. Jhon Hardy Purba, M.P (F.Pertanian Univ.Panji Sakti)
Anggota 3
: Drs. Ketut Suarna, M.M (FPIS- Undiksha Singaraja) 10
(2) Mahasiswa 2 (dua) orang, yaitu: Mahsiswa 1
: I Ketut Suminten (Pendidikan Fisika- FPMIPA Undiksha)
Mahasiswa 2 : I Dw Gd Pradnya Wira Putra ( Pend. Fisika- FPMIPA Undiksha)
7. Aktivitas IbM 7.1 Metode Pelaksnaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan IbM dilakukan secara berthap, yaitu: (1) pembekalan pemahaman melalui kegiatan informasi dan diskusi, (2) demontrasi dan praktek cara pembuatan pupuk kompos dan pupuk biorin, dan (3) kegiatan pasca pelatihan, yaitu melakukan pendampingan dan monitoring terhadap kegiatan warga perserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan. Kegiatan pelatihan dibuka oleh Ketua LPM Undiksha (Prof Dr. Ketut Suma, M.S) yaitu pda Hari Sabtu tanggal 22 September 2012 bertempat di Balai Subak Banjar Pebantenan. Tahap kegiatan selanjutnya adalah: (1) Pembekalan melalaui informasi dan diskusi; (2) Demontrasi cara pembuatan pupuk kompos dan upuk biorin, (3) Praktek pembuatan pupuk kompos dan pupuk biourin. Kegiatan pembuatan pupuk kompos bertahap melalui proses pembalikan hasil campuran secara bertahap, yaitu pada hari ke empat, pada hari ke enam, pada hari ke delapan, pada hari kesepuluh, pada hari ke dua belas, dan terakhir pada hari ke empat belas. Pada hari ke empat belas hasil permentasi kemudian dicampur dengan arang sekam, kemudian digiling dan diayak untuk mendapatkan pupuk kompos yang bagus. Untuk proses pembuatan pupuk biorin hanya mememerlukan waktu tujuh hari. Dokumentasi kegiatan pembukaan, pembekalan, demontrasi, dan pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pupuk biorin disajikan dalam bagian dokumentasi laporan ini.
7.2 Waktu Efektif Pelaksanaan Kegiatan. Pelaksanaan kegiatan IbM dilakukan secara bertahap, yaitu: (a) kegiatan pembekalan dan pelatihan yang dilakukan mulai Sabtu 22 September 2012 bertempat di balai subak Banjar Pebantenan dan dilanjutkan pelatihan membuat pupuk kompos dan pupuk biorin. Kegiatan pembuatan pupuk kompos ini memerlukan waktu sampi 14 hari
11
sampai pupuk yang dibuat tadi menjadi pupuk yang bisa digunakan, sedangkan pembuatan pupuk biourin waktu yang diperlukan sekitar tujuh hari, (b) Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan monitoring kegiatan peserta pelatihan pasca pelatihan oleh panitia pelaksana dan staf LPM Undiksha.
7.3. Evaluasi Kegiatan a). Keberhasilan Secara umum hasil yang dicapai dari kegiatan ini dalah sebagai berikut: • Kegiatan tahap pertama yaitu dalam pemberian informasi, diskusi dan tanya jawab peserta sangat antusias mengikuti. • Kegiatan tahap ke dua, dari hasil observasi terhadap latihan/praktek membut pupuk kompos dan pupuk biorin menunjukan bahwa peserta sangat semangat dan antusias melakukan latihan. Pupuk kompos dan pupuk biorin yang dihasilkan cukup bagus. • Respon peserta pelatihan secara umum sangat baik , dan mengharapkan kegaitan-kegiatan semacam ini perlu dilakukan secara rutina gar pengethuan petani ternak dapat meningkat termasuk juga keterampilannya.
b). Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan kegiatan pelatihan ini adalah:”para peserta pelatihan pengetahuannya meningkat dan dapat menghasilkan produk berupa pupuk kompos dan pupuk biorin. Pupuk kompos yang dihasilkan kualitasnya cukup bagus (kandungan zat aranya sedang dilakukan uji laboratorium).
c). Keberlanjutan Kegiatan di Mitra. Kegiatan pembuatan pupuk kompos dan pupuk biorin oleh peserta pelatihan ada keberlanjutannya, terutama kegiatan pembuatan pupuk kompos. Keberlanjutan ini terlihat dari kegiatan warga membuat pupuk kompos pada saat pendampingan
oleh tim
pelaksana dan tim monitoring dari LPM Undiksha pasca pelatihan.
8.
Biaya Program
12
8.1 DIPA DP2M
: Rp. 40.000.000,-
8.2 Sumber Lain
: Rp –
8.3 Likuiditas Pencairan Dana
:
a). Tahapan pencairan Dana : Mendukung kegiatan di lapangan b). Jumlah Dana
: Diterima 100 % dengan tahapan pertma 70 % kedua 30 %.
9.
Kontribusi Mitra a) Peran Serta Mitra Dalam Kegiatan: Aktif mengikuti kegiatan pelatihan dan membantu menyedikan tempat pelatihan, sarana dan prasarana serta membantu menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam pelatihan. b) Peran Mitra: • Ikut membantu menetapkan teknis pelaksanaan pelatihan, terutama dalam hal menyesuaikan kegiatan pelatihan dengan kedaan masyarakat di Desa Ambengan. • Obyek kegiatan pelatihan adalah: (1) pembuatan pupuk kompos dari bahan dasar kotoran sapi dengan teknik permentasi EM-4.dan (2) pembuatan pupuk Biorin dari kencing sapi dengan teknik permentasi EM-4. • Subyek kegiatan adalah anggota tani ternak yang tergabung dalam Gapoktan Sejahtra Tani Desa Ambengan.
10. Alasan Kelanjutan Kegiatan Mitra •
Masyarkat mengharapkan ada kegiatan sejenis untuk menambah wawasan dan keterampilan peternak tentang teknik-teknik beternak yang lebih baik. Peternak sangat mengharapkan teknik pengolahan bahan-bahan makanan untuk mengatasi kesulitan menyediakan pakan ternak pada musim paceklik.
•
Perlu pendampingan atau pelatihan pengolahan pakan ternak dan pengolahan limbah pada anggota peternak yang lain agar pemerataan pengetahuan dan keterampilan lebih meluas lagi.
13
11. Usul Penyempurnaan IbM. Wawancara yang dilakukan Tim pelaksana dan juga oleh tim monev dari LPM Undiksha, terungkap beberapa hal terkait dengan penyempurnaan kegiatan IbM tahuntahun mendatang: a. Usul yang diajukan para peserta pelatihan adalah agar dilakukan juga pelatihan tentang pengolahan pakan ternak tambahan untuk mengatasi kekurangan pakan ternak pada saat musim kering. b. Karena limbah peternakan yang dihasilkan cukup banyak dan banyak tebuang, peserta juga mengusulkan pelatihan memanfaatkan limbah selain digunakan sebagai pupuk.
12.Dokumentasi.
Gambar 1. Peta Wilayah dan potensi Desa Ambengan.
14
Gambar 2. Kantor Desa Ambengan.
Gambar 3. Pembukaan IbM Pupuk Kompos dan Biourin Sabtu, 22 September 2012.
15
16
17
18
19
Gambar 4 Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dan Biourin Sabtu, 22 September 2012 s/d Minggu 23 September 2012.
20
21
Gambar 5. Proses Lanjutan Pembuatan Pupuk Kompos dan Biorin Serta Pengkemasan Hasil Pelatihan s/d Hari ke-14 (Sabtu, 6 Oktober 2012)
Lampiran 01
MATERI PELATIHAN (Ipteks yang ditransfer kepada mitra) I. Pengolahan Limbah (Kotoran Sapi) Menjadi Pupuk Organik (Pupuk Kompos). a. Bahan: 1. Kotoran ternak (kotoran sapi) 2. Serbuk gergaji 3. Telomit (kapur tohor)
22
4. Pasir kasar (pasir bercampur tanah) 5. Arang sekam 6. EM-4 + Molasis.(bahan permentasi). b. Peralatan: 1. Cangkul/sekop 2. Terpal 3. Alat Penyemprot (Sprayer) c. Cara Kerja/Cara Pembuatan) 1. Buat campuran EM-4 dan molasis dengan perbandingan 1 : 1 dan didiamkan selama 24 jam (setelah 24 jam campuran ini sudah siap dipakai bahan permentasi) 2. Kumpulkan kotoran sapi yang masih mentah 3. Campurkan kotoran sapi dengan serbuk gergaji dengan merata dengan perbandingan: 3 :1 4. Tambahkan delomit (kapur tohor) pada campuran tadi secukupnya (sampai campuran tadi tidak terlalu encer). 5. Campuran tadi disemprot/disiram dengan larutan EM-4 dan molasis. 6. Adonan tadi ditutup dengan terpal dan didiamkan selama kurang lebih 4 hari dan setelah itu diaduk setiap 2 hari selama kurang lebih 14 hari. 7. Setelah 14 hari adonan tadi dicampur dengan pasir dan arang sekam secukupnya. d. Hasil Adonan setelah dicampur pasir dan arang sekam tadi merupakan pupuk organik (pupuk kompos) dari bahan dasar kotoran sapi. Hasil ini sudah bisa dipakai pupuk.
II. Pengolahan Air Kencing Menjadi Biorin a. Bahan: 1. Kotoran ternak (air Kencing sapi) 2. Molasis (gula pasir atau gula aren) 3. EM-4 . b. Peralatan: 1. Alat penampung air kencing sapi (Ember, atau alat lainnya) 2. Alat penyaring (alat untuk menyaring air kencing sapi) 3. Alat pengaduk (untuk mengaduk campuran air kencing dan campuran molasis dan EM-4). 4. Alat untuk menyimpan hasil campuran (ember yang lebih besar).
23
c. Cara Kerja/Cara Pembuatan) 1. Kumpulkan air kencing sapi dan kemudian saring dengan alat penyaring 2. Buat campuran EM-4 dan molasis dengan perbandingan 1 : 1 dan di simpan selama 24 jam dan setelah itu baru siap untuk dipakai. 3. Campuran EM-4 dan molasis yang sudah siap pakai kemudian campurkan pada air kencing sapi yang sudah disaring dengan perbandingan 1 :10 dan disimpan selama 4 s/d 7 hari. Setelah proses permentasi selama 7 (tujuh) hari maka campuran air kencing sapi dan campuran molasis dan EM4 tadi sudah menjadi biorin yang siap dipakai sebagai pupuk. 4. Hasil Campuran yang telah dipermentasi selama 7 hari maka campuran tadi sudah menjadi biorin yang sudah siap dipakai untuk memupuk tanaman. Hasil permentasi tadi (biorin) juga bisa dimasukan pada botol yang siap dipasarkan kepetani.
Lampiran 02
LOG Book P2M 1.
Judul
2
Ketua Tim Pengusul
:
IbM Pupuk Kompos dan Biourin
a. Nama Lengkap
:
Drs. Nyoman Subratha, M.Pd
b. Nip/NiDn
:
19500502 197803 1002/0002055004.
:
Pembina Utama Muda/IV.C
:
Lektor Kepala
c. Pangkat Golongan d. Jabatan
24
e. Jurusan/Fakultas
Pendidikan Fisika/ FPMIPA Undiksha
f. Alamat Kantor
Jln. Udayana Singaraja Bali (0362) 25072/ (0362)25735.
g. Telpon/Faks/E-Mail
Jln.Yudistira
h. Alamat Rumah
Timur
No.8
Penataran
Singaraja. i. Telpon/Faks/E-Mail 3. 4 5 6
Jumlah Anggota Tim Pengususul Lokasi Kegiatan Luaran dihasilkan Belanja Total
Yang
•
Dikti
•
Perguruan Tinggi
(0362) 23623/-/
[email protected]. :
3 (tiga) orang
:
Desa Ambengan Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Pupuk Kompos dan Biourin.
: : : :
Rp. 40.000.000,rupiah) Rp. 40.000.000,Rp.-
(empat
puluh
juta
7
Jangka Waktu
:
9 bulan (April 2012 s/d Desemeber 2012.
8
Tahun Pelaksanaan
:
Tahun 2012.
Lampiran 03
Kegiatan No
Deskripsi tahapan-tahpan kegiatan P2M yang dikerjakan yaitu: Hari dan Tanggal Kegiatan Tahapan Kegiatan P2M
1
Senin , 23 Juli 2012 s/d Mensosialisasikan kegiatan P2M ke Prebekel Desa Ambengan dan Ketua kelompok Tani Ternak Rabu, 25 Agustus 2012 (Gapoktan dan Kapoktan) desa Ambengan.
2
Kamis, 26 Juli 2012
Mensosilisasikan rencana kegiatan ke PPC Pertanian & Peternakan Kecamatan Sukasada.
3
Selasa, 30 Juli 2012
Merencanakan pelaksanaan pelatihan dengan Aparat Desa Ambengan, Yaitu:
bersama
25
(1) Mitra IbM yaitu ketua GapoktanCtra Lestari Desa Ambengan dan Kembengan. (2) Perbekel Desa Ambengan (3) Ketua-ketua kelompok tani dilingkungan Desa Ambengan.
tenak
(4) Kelihan Subak Desa Pebantenan Menghubungi PPC Wilbin Desa Ambengan sebagai sebagai mitra kerja dalam pelatihan.
4
Rabu, 31 Juli 2012
5
Awal Agustus 2012 s/d 21 Menyiapkan alat, bahan-bahan pelatihan, tempat September 2012. pelatihan dan lain-lain.
6
Sabtu,22-September 2012
7
Rabu, 25 September 2012 Melakukan proses lanjutan pembuatan pupuk s/d Kamis , 4 Oktober kompos dan biourin yaitu proses pengadukan bahan permentasi Pupuk Kompos dan Biourin, di lokasi 2012 pelatihan.
8
Sabtu, 6 Oktober 2012
Membuka dan melaksanakan pelatihan membuat pupuk kompos dan pupuk biourin tahap I
Melanjutkan proses pembuatan pupuk kompos dan pupuk biourin bersama peserta pelatihan, yaitu: (1) Mencampur hasil permentasi dengan arang sekam (2) Melakukan pencacahan dan pengayakan pupuk kompos yang sudah dipermentasi (3) Pengemasan pupuk Komos hasil pelatihan.
9
Minggu, 7 Oktober 2012 Melakukan Pendampingan dan Monitoring kegiatan s/d 5 Desember 2012. peserta pelatihan pasca pelatihan. (1) Sabtu, 13 Oktober 2012 Tim IbM melakukan pendampingan, yaitu melihat kegiatan peserta pelatihan melakukan pembuatan pupuk kompos. (2) Selasa , 27 Oktober 2012 melihat hasil pembuatan pupuk kompos yang dibuat mitra (Pak Gede Dauh). (3) Sabtu, 10 Nopember 2012 melakukan pendampingan pada anggota kelompok membuat pupuk biourin.
26
(4) Sabtu 17 Nopember 2012 melihat hasil pembuatan pupuk biorin anggota kelompok.
Lampiran 04
Penggunaan Biaya P2M A. Biaya total P2M yang disetujui adalah Rp. 40.000.000,-(empat puluh juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut: No.
Jenis Pengeluaran
Biaya yang disetujui
1
Honoraium
10.270.000,-
2
Bahan Habis, ATK, Peralatn
18.510.000,-
3
Biya Transport
3.500.000,-
27
4
Lain-lain
7.780.000,Total Biaya
40.000.000,-
B. Biaya yang telah diterima adalah Rp. 28.000.000,- (dua puluh delapan juta rupiah) dan biaya yang telah terpakai adalah sebaga berikut: 1. Honoraium a. Nara Sumber (3x 2,5 jam x Rp 600.000,-) = Rp.4.200.000,b. Instruktur (7x 5jamx Rp 75.000,-) = Rp.2.520.000,c. Ketua (1xRp.12.500,- x 12) (belum dibayarkan) =Rp 1.875.000,d. Anggota (3xRp 10.000,-x12) (belum dibayarkan) =Rp 3.600.000,+ Total =Rp. 12.195.000,2. Bahan Habis , ATK, dan Peralatan ……………………………Rp. 5.600.000,a. Bhan Habis No Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan Jumlah (Rp) (Rp) 1 EM-4 (2botol) dan Molasis 4 botol 150.000,600.000,2 Telomit (kapur tohor) 40 kg 10.000,400.000,4 Arang sekam 50 kg 5.000,250.000,2 5 Kotoran Sapi 2m 50.000,100.000,6 Kencing sapi 2 galon 50.000,100.000,Jumlah 1.450.000,b. ATK No
Jenis Bahan
Volume
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
1.
Alat tulis kantor (ATK) kegiatan pelatihan
1 paket
200.000,-
200.000,-
2
Alat tulis kantor (ATK) untuk laporan
1 paket
250.000,-
250.000,-
Jmlah
No 1
c. Peralatan Nama Alat Ember Plastik besar (untuk menampung air kencing sapi)
Volume 5 buah
450.000,-
Harga Satuan (Rp) 40.000,-
Jumlah (Rp) 200.000,-
28
2
3 4
5
6
7 7
Jiriken (untuk menampung hasil permentasi air kencing sapi) Alat penyaring ( untuk menyaring kencing sapi) Terpal 5x6 ( untuk menutup hasil permentasi pupuk kompos) Cangkul dan sekop (untuk mengumpulkan dan mengaduk kotoran sapi) Alat semprot air (untuk menyemprotkan bahan permentasi) Selang plastik Sewa tempat serta pasilitas latihan (balai subak dan Kandang koloni) Jumlah
5 buah
75.000,-
450.000,-
5 buah
30.000,-
150.000,-
4 buah
200.000,-
800.000,-
4 set
175.000,-
700.000,-
5 buah
50.000,-
250.000,-
1 rol Selama pelatihan
150.000 1.000.000,-
150.000.1.000.000,-
3.700.000,-
3. Biaya Transport …………………………………………………Rp. 3.825.000,a. Peserta pelatihan ( 7x 20 orx Rp.25.000,-) = Rp 3.500.000,b. Undangan pembukaan 7 Orang aparat desa = Rp. 325.000,c. Monep pasca pelatihan Tim monep LPM = RP. 175.000,Jumlah
=Rp. 3.825.000,-
4. Lain-lain …………………………………………………… = Rp 4.750.000,a. Sneks pembukaan ( 30x2x Rp 7.000,-) = Rp 420.000,b. Makan siang (30 x Rp.10.000,-) = Rp. 300.000,c. Snaks kelanjutan proses latihan = Rp 700.000,(5x 20 or x Rp 7000,d. Sepanduk pembukaan kegiatan = Rp. 50.000,e. Jasa sopir (transport selama pelatihan = Rp. 750.000,f. Biaya pengadaan laporan (satu paket) = Rp. 750.000,g. Biaya administrasi LPM = Rp 1.000.000,h. Pengadaan Seminar = Rp 600.000,Total
= Rp 4.570.000,-
29
C. Rekapitulasi dana yang telah terpakai adalah sebagai berikut: 1. Honoraium = Rp 12.195.000,2. Bahan habis, ATK, Peralatan = Rp 5.600.000,3. Transport = Rp 3.825.000,4. Lain-lain = Rp 4.750.000,+ Total dana terpakai
= Rp 26.370.000,-
D. Dana yang tersisa adalah = (Rp.28.000.000,-) – (Rp.26.370.000) = Rp 1.630.000,- (satu juta enam ratus tiga puluh ribu rupiah)
Singaraja, Desember 2012. Ketua Tim pelaksanan,
(Drs. Nyoman Subratha, M.Pd) Nip. 19500502 197803 1002.
30