PUTUSAN No. 29/Pid.B/2013/PNM “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Negeri Majene yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa, telah menjatuhkan putusan sebagaimana di bawah ini, dalam perkara atas nama Terdakwa : Nama Lengkap
: HASANUDDIN alias ZAINUDDIN alias BAPA RIKI bin TAHIR ;
Tempat Lahir
: Soreang ;
Umur / Tanggal Lahir : 42 Tahun / 12 Desember 1970; Jenis Kelamin
: Laki-laki ;
Kewarganegaraan
: Indonesia ;
Tempat Tinggal
: Dusun Kampung Baru Desa Bababulo Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene ;
A g a m a
: I s l a m ;
Pekerjaan
: Sopir ;
Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah / penetapan penahanan oleh : 1. Penyidik, sejak tanggal 14 Pebruari 2013 sampai dengan tanggal 05 Maret 2013 ; 2. Perpanjangan Penahanan
oleh
Penunutut Umum, sejak
Kepala Kejaksaan Negeri Majene
tanggal
selaku
06 Maret 2013 sampai dengan 14 April
2013 ; 3. Penuntut Umum : sejak tanggal 15 April 2013 sampai dengan tanggal 04 Mei 2013; 4. Penetapan Penahanan
oleh
Ketua Majelis
Hakim
Pengadilan
Negeri
Majene, sejak tanggal 25 April 2013 sampai dengan tanggal 24 Mei 2013 ; 5. Penetapan Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Majene, sejak tanggal 25 Mei 2013 sampai dengan tanggal 23 Juli 2013 ; Terdakwa didampingi oleh Advokat/Penasihat Hukum bernama A. TOBA, SH dan MUH. NURDIN S, SH yang berkantor dan beralamat di Kompleks Pasar Baru Regional/wrg No.17 Depan terminal angkot, lingkungan Karema Utara, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 13 Mei 2013 ; Pengadilan Negeri tersebut;
2
Telah membaca berita acara pemeriksaan tingkat penyidikan dan risalah-risalah lain dalam berkas perkara yang bersangkutan; Telah mendengar Keterangan Saksi-saksi yang diajukan ke persidangan dan Keterangan Terdakwa, serta telah pula mengamati barang bukti yang diajukan ke persidangan; Telah
mendengar
Tuntutan
Penuntut
Umum
No.Reg.Perk
:
PDM-
14/Mjene/Epp.1/6/2013 yang dibacakan pada hari Rabu, tanggal 3 Juli 2012, yang pada pokoknya memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar memutuskan: 1. Terdakwa HASANUDDIN ALIAS ZAINUDDIN ALIAS BAPA RIKI BIN TAHIR terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “PENIPUAN” sebagaimana tersebut dalam ketentuan pasal 378 KUHP. 2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa HASANUDDIN ALIAS ZAINUDDIN ALIAS BAPA RIKI BIN TAHIR dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dengan dikurangkan sepenuhnya masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa seluruhnya selama berada dalam tahanan. 3. Menetapkan barang bukti berupa : 1 lembar kwitansi pembayaran, 1 lembar surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah, surat pernyataan kepemilikan tanah, fotokopi tanda terima pembayaran penyelesaian sengketa dan akta jual beli dikembalikan dimana barang bukti tersebut disita. 4. Membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.1000,(seribu rupiah). Menimbang,
bahwa
terdakwa
telah
menyampaikan
secara
lisan
pembelaan/permohonannya agar Majelis Hakim meringankan hukumannya tersebut dengan alasan terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi, terdakwa adalah tulang punggung keluarga bagi isteri dan anak-anaknya serta orangtuanya dalam kondisi sakit dan Penasihat Hukum terdakwa menyatakan perbuatan terdakwa terbukti tapi bukan perbuatan pidana ; Menimbang, bahwa atas pembelaan Terdakwa tersebut Penuntut Umum tetap pada tuntutannya. Menimbang, bahwa Terdakwa tetap pada pembelaannya; Menimbang, bahwa Terdakwa-terdakwa dihadapkan ke persidangan ini karena telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan sebagai berikut; PERTAMA : Bahwa ia terdakwa HASANUDDIN Alias ZAINUDDIN Alias BAPA RIKI Bin
3
TAHIR pada bulan Juni tahun 2011 atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain dalam kurun waktu tahun 2011, bertempat di Lingkungan Tanangan Kelurahan Pangali-ali Kecamatan Banggae Kabupaten Majene atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Majene, telah melakukan beberapa perbuatan, meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut yaitu dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, yang dilakukan oleh terdakwa dengan cara dan rangkaian perbuatan sebagi berikut :
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, berawal ketika terdakwa dan saksi Aco Marendeng datang menemui saksi korban Hj. Syamsuriaty berserta suaminya (H. Husain) dirumah saksi korban Hj. Syamsuriaty di Kelurahan Binanga Kabupaten Mamuju dengan maksud hendak menawarkan sebidang tanah yang berlokasi di Lingkungan Rangas Barat Kelurahan Totoli (sekarang menjadi Kelurahan Rangas) Kecamatan Banggae Kabupaten Majene dengan harga Rp.150.000.000,- namun saksi korban Hj. Syamsuriaty belum tertarik untuk membelinya. Setelah itu terdakwa dan saksi Aco Marendeng kembali menemui saksi korban Hj. Syamsuriaty dirumahnya sekitar 3 (tiga) kali dengan maksud yang sama namun terdakwa mengatakan sangat minta tolong karena rumah kakaknya yang bernama Lk. Anwar akan di lelang. Untuk menyakinkan saksi korban Hj. Syamsuriaty, terdakwa mengatakan tanah tersebut adalah miliknya dan bebas dari sengketa. Sehingga pada saat itu saksi korban Hj. Syamsuriaty menjadi kasihan dan berniat untuk terlebih dahulu mengecek lokasi tanah tersebut sebelum membelinya. Selanjutnya saksi Aco Marendeng mengatakan kepada saksi korban Hj. Syamsuriaty dan suaminya bahwa “kalau bisa diberi uang karena akan digunakan sebagai uang transportasi dan makan dijalan” sehingga suami korban kemudian memberikan uang sebesar Rp.2.000.000,- kepada terdakwa ;
Beberapa hari kemudian saksi korban Hj. Syamsuriaty beserta suaminya (H. Husain) datang mengecek ke lokasi tanah yang dijual oleh terdakwa di Lingkungan Rangas Barat Kelurahan Totoli (sekarang menjadi Kelurahan Rangas) Kecamatan Banggae Kabupaten Majene dengan ditemani terdakwa,
4
saksi Aco Marendeng dan saksi Anwar. Selanjutnya terdakwa memperlihatkan surat keterangan kepemilikan tanah tersebut kepada saksi korban Hj. Syamsuriaty dan kembali mengatakan kepada saksi korban Hj. Syamsuriaty bahwa tanah tersebut adalah miliknya dan bebas dari sengketa, terdakwa juga mengatakan bahwa “tidak usah memikirkan surat-suratnya karena terdakwa yang akan mengurus surat-surat tanahnya” sehingga menyebabkan saksi korban Hj. Syamsuriaty sepakat untuk membelinya seharga Rp.100.000.000,- dari terdakwa. Selanjutnya terdakwa meminta agar dapat diberikan uang panjar pembelian tanah tersebut sehingga kemudian saksi korban Hj. Syamsuriaty memberikan uang panjar pembelian tanah tersebut sebesar Rp.8.000.000,kepada terdakwa. Sekitar 1 (satu) minggu kemudian terdakwa kembali mendatangi saksi korban Hj. Syamsuriaty dirumahnya dan meminta diberikan sisa uang pembelian tanah tersebut saat itu juga dengan alasan bahwa rumah kakaknya yang bernama Lk. Anwar akan dilelang pada hari Senin sehingga kemudian
saksi
korban
Hj.
Syamsuriaty
memberikan
uang
sebesar
Rp.80.000.000,- kepada terdakwa. Akan tetapi keesokan harinya terdakwa menghubungi atau menelepon saksi korban Hj. Syamsuriaty dan mengatakan bahwa uangnya kurang Rp.10.000.000,- sehingga kemudian terdakwa kembali menemui saksi korban Hj. Syamsuriaty di rumahnya untuk meminta kekurangan uang Rp.10.000.000,- lalu saksi korban Hj. Syamsuriaty kembali menyerahkan uang sebesar Rp.10.000.000,- kepada terdakwa. Setelah itu saksi Aco Marendeng mendatangi saksi korban Hj. Syamsuriaty dirumahnya untuk meminta uang sebesar Rp.5.000.000,- untuk pengurusan surat-surat dan sertifikat tanah yang dijual kepada terdakwa tersebut sehingga lalu saksi korban Hj. Syamsuriaty member uang sebesar Rp.5.000.000,- kepada saksi Aco Marendeng. Selanjutnya saksi Aco Marendeng kembali menelepon saksi korban Hj. Syamsuriaty untuk meminta lagi uang pengurusan surat-surat dan sertifikat tanah yang dijual oleh terdakwa tersebut sebesar Rp.5.000.000,- sehingga saksi korban Hj. Syamsuriaty kembali memberikan uang sebesar Rp.5.000.000,- kepada saksi Aco Marendeng di Pambusuang ; Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor : 97/33/BG VI/2007 tanggal 21 Juni 2007 yang telah disahkan penggunaannya oleh Kantor Wilayah BPN Propinsi Sulawesi Selatan diketahui bahwa sebidang tanah yang terletak di Lingkungan Rangas Barat kelurahan Totoli (sekarang menjadi Kelurahan Rangas) Kecamatan Banggae Kabupaten Majene yang dijual oleh terdakwa kepada Hj.
5
Syamsuriaty merupakan milik H. Kalma Katta yang diperoleh dengan cara membeli dari Hasanuddin Waris yang beralamat di Jl. Ahmad Yani kelurahan Polewali Kecamatan Polewali Kabupaten Polman pada tahun 2007 seharga Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah). Bahwa akibat perbuatan terdakwa maka saksi korban Hj. Syamsuriaty mengalami kerugian sekitar Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah). Perbuatan terdakwa HASANUDDIN Alias ZAINUDDIN Alias BAPA RIKI Bin TAHIR sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 Jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana ; ------ ATAU -----KEDUA : Bahwa ia terdakwa HASANUDDIN Alias ZAINUDDIN Alias BAPA RIKI Bin TAHIR pada bulan Juni tahun 2011 atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain dalam kurun waktu tahun 2011, bertempat di Lingkungan Tanangan Kelurahan Pangali-ali Kecamatan Banggae Kabupaten Majene atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Majene, dengan maksud secara melawan hukum menguntungkan diri sendiri atau orang lain, menjual, menukarkan, atau membebani dengan credietverband, suatu hak penggunaan sebidang tanah, atau suatu gedung, bangunan, penanaman atau pembenihan diatas tanah tersebut, padahal diketahui bahwa ada orang lain yang mempunyai hak atau turut serta mempunyai hak atas sebidang tanah tersebut, yang dilakukan oleh terdakwa dengan cara dan rangkaian perbuatan sebagi berikut :
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, berawal ketika terdakwa dan saksi Aco Marendeng datang menemui saksi korban Hj. Syamsuriaty berserta suaminya (H. Husain) dirumah saksi korban Hj. Syamsuriaty di Kelurahan Binanga Kabupaten Mamuju dengan maksud hendak menawarkan sebidang tanah yang berlokasi di Lingkungan Rangas Barat Kelurahan Totoli (sekarang menjadi Kelurahan Rangas) Kecamatan Banggae Kabupaten Majene dengan harga Rp.150.000.000,- namun saksi korban Hj. Syamsuriaty belum tertarik untuk membelinya. Setelah itu terdakwa dan saksi Aco Marendeng kembali menemui saksi korban Hj. Syamsuriaty dirumahnya sekitar 3 (tiga) kali dengan maksud yang sama namun terdakwa mengatakan sangat minta tolong karena rumah kakaknya yang bernama Lk. Anwar akan di lelang. Untuk menyakinkan saksi korban Hj. Syamsuriaty, terdakwa mengatakan tanah tersebut adalah miliknya dan bebas dari sengketa. Sehingga pada saat itu saksi korban Hj. Syamsuriaty menjadi kasihan dan berniat untuk terlebih dahulu
6
mengecek lokasi tanah tersebut sebelum membelinya. Selanjutnya saksi Aco Marendeng mengatakan kepada saksi korban Hj. Syamsuriaty dan suaminya bahwa “kalau bisa diberi uang karena akan digunakan sebagai uang transportasi dan makan dijalan” sehingga suami korban kemudian memberikan uang sebesar Rp.2.000.000,- kepada terdakwa ; Beberapa hari kemudian saksi korban Hj. Syamsuriaty beserta suaminya (H. Husain) datang mengecek ke lokasi tanah yang dijual oleh terdakwa di Lingkungan Rangas Barat Kelurahan Totoli (sekarang menjadi Kelurahan Rangas) Kecamatan Banggae Kabupaten Majene dengan ditemani terdakwa, saksi Aco Marendeng dan saksi Anwar. Selanjutnya terdakwa memperlihatkan surat keterangan kepemilikan tanah tersebut kepada saksi korban Hj. Syamsuriaty dan kembali mengatakan kepada saksi korban Hj. Syamsuriaty bahwa tanah tersebut adalah miliknya dan bebas dari sengketa, terdakwa juga mengatakan bahwa “tidak usah memikirkan surat-suratnya karena terdakwa yang akan mengurus surat-surat tanahnya” sehingga menyebabkan saksi korban Hj. Syamsuriaty sepakat untuk membelinya seharga Rp.100.000.000,- dari terdakwa. Selanjutnya terdakwa meminta agar dapat diberikan uang panjar pembelian tanah tersebut sehingga kemudian saksi korban Hj. Syamsuriaty memberikan uang panjar pembelian tanah tersebut sebesar Rp.8.000.000,kepada terdakwa. Sekitar 1 (satu) minggu kemudian terdakwa kembali mendatangi saksi korban Hj. Syamsuriaty dirumahnya dan meminta diberikan sisa uang pembelian tanah tersebut saat itu juga dengan alasan bahwa rumah kakaknya yang bernama Lk. Anwar akan dilelang pada hari Senin sehingga kemudian
saksi
korban
Hj.
Syamsuriaty
memberikan
uang
sebesar
Rp.80.000.000,- kepada terdakwa. Akan tetapi keesokan harinya terdakwa menghubungi atau menelepon saksi korban Hj. Syamsuriaty dan mengatakan bahwa uangnya kurang Rp.10.000.000,- sehingga kemudian terdakwa kembali menemui saksi korban Hj. Syamsuriaty di rumahnya untuk meminta kekurangan uang Rp.10.000.000,- lalu saksi korban Hj. Syamsuriaty kembali menyerahkan uang sebesar Rp.10.000.000,- kepada terdakwa. Setelah itu saksi Aco Marendeng mendatangi saksi korban Hj. Syamsuriaty dirumahnya untuk meminta uang sebesar Rp.5.000.000,- untuk pengurusan surat-surat dan sertifikat tanah yang dijual kepada terdakwa tersebut sehingga lalu saksi korban Hj. Syamsuriaty member uang sebesar Rp.5.000.000,- kepada saksi Aco Marendeng. Selanjutnya saksi Aco Marendeng kembali menelepon saksi korban Hj. Syamsuriaty untuk
7
meminta lagi uang pengurusan surat-surat dan sertifikat tanah yang dijual oleh terdakwa tersebut sebesar Rp.5.000.000,- sehingga saksi korban Hj. Syamsuriaty kembali memberikan uang sebesar Rp.5.000.000,- kepada saksi Aco Marendeng di Pambusuang ; Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor : 97/33/BG VI/2007 tanggal 21 Juni 2007 yang telah disahkan penggunaannya oleh Kantor Wilayah BPN Propinsi Sulawesi Selatan diketahui bahwa sebidang tanah yang terletak di Lingkungan Rangas Barat kelurahan Totoli (sekarang menjadi Kelurahan Rangas) Kecamatan Banggae Kabupaten Majene yang dijual oleh terdakwa kepada Hj. Syamsuriaty merupakan milik H. Kalma Katta yang diperoleh dengan cara membeli dari Hasanuddin Waris yang beralamat di Jl. Ahmad Yani kelurahan Polewali Kecamatan Polewali Kabupaten Polman pada tahun 2007 seharga Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah). Bahwa akibat perbuatan terdakwa maka saksi korban Hj. Syamsuriaty mengalami kerugian sekitar Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah). Perbuatan terdakwa HASANUDDIN Alias ZAINUDDIN Alias BAPA RIKI Bin TAHIR sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 385 ke-1 KUHPidana ;
Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut, penasehat hukum/terdakwa tidak mengajukan eksepsi ; Menimbang, bahwa di persidangan telah didengar Keterangan Saksi-Saksi yang memberikan keterangannya di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut. 1. Saksi KAUMMAR alias UMAR alias PUA LINA alias PAPA LINA binti (alm) BASO; -
bahwa saksi pernah diperiksa di polisi dan membenarkan keterangannya tersebut ;
-
bahwa setahu saksi ada masalah penipuan atau penggelapan yang dihadapi terdakwa ;
-
bahwa saksi adalah penggarap tanah yang berada di Rangas yang sekarang dimasalahkan ;
-
bahwa saksi tidak ingat kejadiannya berupa tanah kebun yang terletak di Lingk. Rangas Kelurahan Totoli Kecamatan Banggae Kabupaten Majene ;
-
bahwa awalnya sekitar tahun 2011 terdakwa bersama dengan Aco Marendeng mendatangi saksi dengan membawa surat kepemilikan tanah lalu Aco Marendeng mengatakan tanda tangani ini surat lalu saksi menjawab siapa yang membuat surat
8
kepemilikan ini, karena tidak semudah ini membuatnya harus diketahui oleh Notaris dan Pak Lurah. Dan pada saat itu saksi menolak untuk menanda tangani surat tersebut ; -
Lalu
terdakwa
meminta
bantuan
saksi
Hasanuddin
polewali
untuk
menyelesaikannya sekitar tahun 2006 ; -
bahwa kemudian saksi Hasanuddin alias Bapa Pipin memberitahu saksi kalau sudah menyelesaikan masalah tanah tersebut dan setelah Bupati Majene membeli tanah tersebut saksi disuruh menggarapnya sampai sekarang ;
-
bahwa menurut saksi pemilik tanah yang saksi garap sekarang adalah H. Kalma Katta yang dibeli dari Hasanuddin Alias Bapa Pipin berdasarkan akta jual beli ;
-
bahwa saksi sempat mendengar kalau tanah itu dijual oleh terdakwa kepada orang di Mamuju, tidak tahu siapa namanya dan sempat diajak oleh terdakwa untuk survey lokasi namun saksi menolaknya karena sudah ada akta jual beli ;
-
bahwa saksi mengetahui jual beli antara saksi Hasanuddin alias Bapa Pipin dengan Bupati ada akta jual belinya dan pernah diperlihatkan kepada Camat dan Halima (isteri sekaligus saudara terdakwa) ;
-
bahwa antara terdakwa dengan Hasanuddin polewali sebenarnya mempunyai hubungan kekeluargaan yaitu bersepupu satu kali antara bapak terdakwa dengan Hasanuddin Alias Papa Pipi bersaudara. ;
-
bahwa menurut saksi, batas tanah sebelah Utara tanah milik Pua Joriah, Selatan tanah milik Pua Ebah, Barat tanah milik Aba Sidik, Timur jalan raya (MajeneMamuju) yang luasnya kurang lebih 2700 ha ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
keberatan yaitu ; -
Terdakwa tidak pernah meminta saksi untuk melihat tanah tersebut ;
2. Saksi SAHARUDDIN Bin CAMANGE ; -
bahwa saksi membenarkan pernah diperiksa di Kepolisian ;
-
bahwa setahu saksi masalah perkara ini adalah masalah tanah yang terletak di Lingkungan Rangas Barat ;
-
bahwa saksi sebagai kepala lingkungan di Rangas sejak tahun 2001 sampai sekarang ;
-
bahwa sebagai kepala lingkungan saksi bertugas mengurusi pajak dan menjaga kebersihan sedangkan mengenai surat keterangan kepemilikan yang saksi tandatangani juga bagian tugas saksi namun saksi mengakui kurang teliti terhadap hal itu ;
9
-
bahwa sebenarnya sejak menjabat sebagai kepala lingkungan tanah itu dikuasai oleh Matta
-
bahwa waktu itu sekitar tahun 2007, pertama kalinya terdakwa mendatangi saksi ingin membuat surat kepemilikan tanah lalu saksi sempat menolaknya dengan menyampaikan “coba hubungi Hasanuddin Alias Papa Pipi di Polewali dan bapak Bupati apakah benar tanah tersebut sudah dijual dan dibeli oleh bapak Bupati”, selang 3 (tiga) hari berikutnya terdakwa datang kembali menemui saksi untuk kedua kalinya, lalu terdakwa mengatakan “saya sudah ketemu dengan Hasanuddin Alias Papa Pipi di rumahnya di Polewali bahwa tanah tersebut tidak jadi dibeli sama Bupati Majene”, kemudian saksi disodorkan surat kepemilikan tanah yang sudah dibuat sebelumnya oleh terdakwa dan saksi tinggal menanda tanganinya ;
-
bahwa menurut saksi, antara terdakwa dan Hasanuddin alias Papa Pipi mempunyai hak atas tanah tersebut sehingga dengan alasan itu saksi mau mendantangani surat kepemilikan tersebut ;
-
bahwa saksi tidak tahu tanah tersebut akan dijual lagi kepada orang lain ;
-
bahwa saksi tidak mengetahui asal usul tanah tersebut ;
-
bahwa menurut saksi tanah tersebut sekarang milik Bupati Kalma Katta berdasarkan akta jual beli ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak
keberatan dan membenarkannya;
3. Saksi SAADIAH alias MAMA RUSDI binti (alm) TAGER/TAHIR -
bahwa saksi adalah kakak kandung dari terdakwa ;
-
bahwa saksi pernah disampaikan terdakwa akan menjual tanah tersebut kepada orang di Mamuju dengan alasan kakaknya bernama Amir sedang butuh uang ;
-
bahwa dari hasil penjualan tersebut, saksi mendapatkan bagian berupa uang sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang dilakukan secara diangsur 2 kali ;
-
bahwa menurut saksi, terdakwa tidak melakukan penipuan karena tanah itu milik nenek saksi bernama H. Badawi ;
-
bahwa menurut saksi, terdakwa menyadari kesalahannya oleh karena itu terdakwa sempat pergi ke Balikpapan untuk mencari uang dengan maksud akan mengganti uang orang yang telah membeli tanah itu ;
10
-
bahwa saksi membenarkan saksi Hasanuddin polewali mempunyai hak yang sama terhadap tanah lokasi karena itu tanah milik neneknya saksi dan Hasanuddin Polewali sama yaitu bernama H. Badawi ;
-
bahwa saksi tidak tahu kalau tanah itu telah dijual oleh Hasanuddin Polewali kepada Bupati ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
keberatan karena nenek terdakwa bukan bernama Badawi melainkan H. Ahmad sedangkan Badawi kakaknya Waris yang masih om terdakwa ;
4. Saksi HALIMA alias MAMA LINA binti TAGER ; -
bahwa saksi adalah isteri saksi Kaummar dan kakak kandung dari terdakwa ;
-
bahwa saksi tidak pernah diperlihatkan akta jual beli oleh suaminya (saksi Kaummar) yang menerangkan tanah telah dijual kepada Bupati Majene Kalma Katta ;
-
bahwa saksi pernah disampaikan terdakwa akan menjual tanah tersebut kepada orang di Mamuju dengan alasan kakaknya bernama Amir sedang butuh uang ;
-
bahwa dari hasil penjualan tersebut, saksi dan kesemua saudaranya mendapatkan bagian berupa uang dari terdakwa dimana saksi mendapatkan Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah) ;
-
bahwa menurut saksi, terdakwa tidak melakukan penipuan karena tanah itu milik kakek saksi bernama H. Badawi ;
-
bahwa menurut saksi, terdakwa menyadari kesalahannya oleh karena itu terdakwa sempat pergi ke Balikpapan untuk mencari uang dengan maksud akan mengganti uang orang yang telah membeli tanah itu ;
-
bahwa saksi membenarkan saksi Hasanuddin polewali mempunyai hak yang sama terhadap tanah lokasi karena itu tanah milik kakeknya bernama H.Badawi ;
-
bahwa saksi tidak tahu kalau tanah itu telah dijual oleh Hasanuddin Polewali kepada Bupati ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
keberatan karena nenek terdakwa bukan bernama Badawi melainkan H. Ahmad sedangkan Badawi kakaknya Waris yang masih om terdakwa ;
5. Saksi Hj. SYAMSURIATY binti (alm) BAHARUDDIN ; - Bahwa saksi pernah diperiksa di Kepolisian dan membenarkan keterangannya tersebut ;
11
- Bahwa saksi adalah korban penipuan yang terjadi pada hari dan bulannya saksi lupa namun tahun 2011 bertempat di rumah sepupu dua kali bernama Aco beralamat di Lingkungan Tanangan, Kelurahan Pangali-ali, Kecamatan Banggae Kabupaten Majene saksi menyerahkan uang panjar pembelian tanah kepada terdakwa sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk pengurusan surat-suratnya ; - Bahwa sebelum kejadian terdakwa biasa kerumah saksi hanya sekedar untuk beristirahat dan bertemu dengan Aco Marendeng, karena Aco Marendeng sering datang bila ke Mamuju dan selalu bermalam dirumah ; - Bahwa awalnya terdakwa bersama Aco (alm) datang ke rumahnya di Mamuju menyampaikan mau menjual tanahnya di Rangas namun saksi belum berminat. Beberapa hari kemudian terdakwa datang kembali dan menyatakan meminta tolong sekali agar tanahnya (warisan bapaknya) dapat dibeli saksi karena kakaknya sedang membutuhkan uang karena rumah kakaknya akan dilelang oleh Bank ; - Bahwa kemudian saksi bersama suaminya (saksi Husain) mensurvey lokasi tersebut ditemani terdakwa dan terdakwa menyatakan kembali bahwa tanahnya itu tidak ada sengketa dan terdakwa membawa surat asli pernyataan kepemilikan serta terdakwa sendiri yang berjanji akan mengurus surat-surat tanahnya. Oleh karena perkataannya meyakinkan sehingga saksi percaya lalu menyerahkan uang pembelian tanah kepada terdakwa sebesar Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) ; - Bahwa menurut saksi, karena yang berminat adalah bosnya saksi yang akan membangun rumah sarang walet maka setelah bos saksi setuju dengan harga Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah), kemudian saksi membayarnya secara mencicilnya yaitu : - Terdakwa meminta uang tanda jadi sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan alasan untuk ongkos pulang dan uang makan dijalan, padahal saksi memberikan juga makan gratis saat terdakwa berada dirumahnya ; - Pada saat saksi ke Majene meninjau lokasi saksi pernah memberikan uang ke terdakwa sebesar Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) dan saksi diperlihatkan Surat Keterangan Kepemilikan dan menurut terdakwa akan dipergunakan untuk pengurusan surat di kantor Kecamatan dan BPN ; - Pada saat terdakwa datang bertiga kerumah saksi malam jum’at meminta uang harga tanah dengan alasan untuk pengurusan surat-surat dan memohon kepada saksi karena pada hari Senin rumah saudaranya bernama Anwar mau di lelang, jadi dia butuh dana agar rumah Anwar tidak jadi di leleng. Sempat pada malam itu kami mengatakan jangan dulu dik ini sudah malam pamali transaksi malam-malam apa
12
lagi malam jum’at besok pagi saja. Namun terdakwa terus memohon sehingga kami memberikan uang sebesar Rp.80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) setelah itu terdak wa pulang dan keesokan hari saksi ditelepon bahwa uangnya kurang Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk pengurusan surat-surat atas tanah tersebut. -
Bahwa janji terdakwa untuk mengurus surat-surat, akta jual beli atau sertifikatnya tidak ditepati sampai akhirnya saksi mendapatkan kabar dari orang-orang dan terdakwa sendiri kalau tanah tersebut sudah dijual oleh sepupunya di Polewali kepada Bupati Majene Kalma Katta ;
-
Bahwa dengan tidak ditepatinya janji tersebut dan saksi sudah memberikan uang kepada terdakwa untuk membeli tanahnya maka saksi meminta kembali uangnya dengan secara kekeluargaan dan waktu itu terdakwa sanggup menggantinya bahkan terdakwa sempat ke Kalimantan mencari uang dimaksud ;
-
Bahwa karena tidak ada kabar dari terdakwa kapan uang saksi akan dikembalikan, saksi bersama suaminya sering mendatangi rumah terdakwa, saksi menanyakan terus uangnya kepada terdakwa namun terdakwa berjanji lagi akan menggantinya. Pernah juga saksi datang terdakwa sedang tidur, tidak mau temui saksi, atau juga ketika saksi datang terdakwa sedang keluar (tidak ada dirumahnya) ;
-
Bahwa terdakwa dan keluarganya berjanji akan mengganti kerugian saksi namun sampai akhirnya saksi melaporkan hal ini ke polisi belum juga diganti ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak
keberatan dan membenarkannya ;
6. Saksi H. HUSAIN alias H. KACIN bin (alm) H.SABRAH ; - Bahwa saksi pernah diperiksa di Kepolisian dan membenarkan keterangannya tersebut ; - Bahwa menurut saksi, terdakwa dan Aco (alm) pernah mendatangi rumah saksi dan isterinya di Mamuju pada tahun 2011 dengan maksud menawarkan tanah yang berlokasi di Rangas Kabupaten Majene ; - Bahwa menurut terdakwa tanah yang ditawarkan tersebut adalah miliknya ; - Bahwa
pada
awalnya
terdakwa
menawarkan
tanah
tersebut
seharga
Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) namun saksi dan isterinya tidak tertarik. Beberapa waktu kemudian terdakwa datang kembali dan menyatakan harganya sudah diturunkan menjadi Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) sambil
13
mengatakan minta tolong sekali karena kakaknya yang bernama Anwar rumahnya akan dilelang ; - Bahwa kemudian, saksi bersama isternya mensurvey lokasi tersebut dan disepakati dengan harga Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan terdakwa akan mengurus surat-suratnya dan menyatakan membenarkan keterangannya pada berita acara penyidik polisi nomor 13 ; - Bahwa saksi mendengar keterangan dari Aco (alm) kalau pengurusan surat-suratnya mengalami masalah di kecamatan (camat tidak mau menandatangani) karena tanah itu sudah dibeli oleh Bupati Kalma Katta ; - Bahwa saksi bersama isteri menemui terdakwa dan menanyakan hal tersebut, terdakwa mengakuinya kalau tanah tersebut telah dijual sepupunya di Polewali kepada Bupati Kalma Katta dan terdakwa saat itu berjanji akan mengembalikan uang isterinya tersebut namun beberapa kali saksi dan isterinya menemui terdakwa tetapi terdakwa belum menggantinya bahkan berjanji terus akan mengembalikan sampai sekarang ; - Bahwa terdakwa selalu mengatakan dalam pengurusan 1 (satu) sampai 2 (dua) minggu surat-surat tersebut selesai, namun sampai akhirnya 1 (satu) tahun lebih urusan tersebut tidak pernah selesai dan kami terasa ditipu oleh terdakwa ; - Bahwa saksi beserta isteri saksi (Hj. Syamsuriaty) langsung mendatangi rumahnya terdakwa bahkan sudah 1000 (seribu) kali, kami selalu menemui kesulitan bertemu dengan terdakwa terkadang sesampainya dirumahnya terdakwa sedang tidur atau tidak ada dirumah. Terkadang juga yang kami temui hanya isterinya dan pernah kami bertemu dengan terdakwa malah bicaranya kasar kepada kami seolah-olah selalu menghindar dari kami ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak keberatan dan membenarkannya ;
7. Saksi ANWAR bin TAHIR ; - Bahwa saksi adalah kakak terdakwa ; - Bahwa menurut saksi, tanah yang terletak di Rangas adalah milik nenek saksi bernama H. Ahmad ; - Bahwa menurut saksi, terdakwa, saksi sendiri dan Hasanuddin di Polewali masih bersaudara karena bapaknya bersaudara kandung (sepupu satu kali) ; - Bahwa saksi bersama terdakwa pernah datang ke Hasanuddin polewali dan Hasanuddin polewali menyatakan tanah di Rangas tidak jadi dijual ke Bupati Kalma ;
14
- Bahwa
saksi
membenarkan
mempunyai
hutang
di
Bank
BPD
sebesar
Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) ; - Bahwa pada waktu itu saksi memang membutuhkan uang sebanyak Rp.40.000.000,(empat puluh juta rupiah) untuk membayar hutang, lalu saksi ingin meminjam uang kepada Aco namun Aco pada waktu itu tidak memiliki uang sebanyak itu dan disarankan oleh Aco untuk meminjam ke Bank. Setelah saksi meminjam uang di Bank dan untuk menutupi uang ke Bank lalu tanah dijual dan sekarang sudah saksi kembalikan kembali ke saudara ; - Bahwa atas penjualan tanah di Rangas oleh terdakwa saksi mendapatkan bagian sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) ; - Bahwa menurut saksi, Hasanuddin polewali juga berhak atas tanah tersebut ; - Bahwa saksi membenarkan pernah bersama dengan bu Haji yang saksi tidak tahu namanya datang ke rumah terdakwa untuk menagih uangnya bu Haji karena tanah tersebut telah dijual oleh Hasanuddin polewali kepada Bupati Kalma Katta ; - Bahwa saksi mempunyai keinginan untuk membantu terdakwa mengembalikan uang kepada Hj. Syamsuriaty. Pernah saksi ingin membantu terdakwa dengan membayar Rp.14.000.000,- (empat belas juta rupiah) kepada korban namun Hj. Syamsuriaty tidak mau terima jika uangnya belum mencukupi ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan keberatan, yaitu : uang hasil penjualan tanah yang terdakwa berikan dipakai saksi untuk melunasi hutang-hutangnya ;
8. Saksi SUARDI ACO alias SUARDI bin KADARIA ; - Bahwa saksi mempunyai hubungan keluarga sepupu 3 kali dengan terdakwa dan sepupu 2 kali dengan korban ibu Hj. SYAMSURIATY ; - Bahwa yang dilaporkan adalah masalah tanah yang dibeli korban dari terdakwa seharga Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) ; - Bahwa saksi sempat menyatakan tidak tahu menahu mengenai masalah penipuan ini dan berapa perincian kerugian korban saksi tidak tahu namun saksi mengakui keterangan yang diberikannya di BAP polisi tidak dalam paksaan dan saksi membenarkan tandatangannya namun saksi mengakui kesalahannya tidak membaca secara teliti BAP tersebut ; - Bahwa saksi pernah mendampingi korban ibu Hj. SYAMSURIATY melapor perbuatan terdakwa ke polisi ;
15
- Bahwa sebelum saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polisi saksi yang masih sepupu 2 (dua) kali dengan Hj. Syamsuriaty ingin membantunya dengan mendatangi Kepala Lingkungan Rangas Barat menanyakan tentang kepemilikan tanah terdakwa yang telah dibeli oleh Hj. Syamsuriaty. Ternyata menurut Kepala Lingkungan tanah tersebut sudah dibeli oleh Bupati Majene dan menurut penyampainya beliau sebelumnya terdakwa membawa Surat Keterangan Kepemilikan untuk meminta tanda tangan Kepala Lingkungan. Namun Kepala Lingkungan menolaknya, karena sudah menanda tangani akta jual beli tanah yang dijual oleh Hasanuddin Alias Bapa Pipin Bin (Alm) Waris. Lalu dijawab terdakwa bahwa tanah tersebut tidak jadi dibeli Bupati Majene, karena terdakwa sudah menemui Hasanuddin Alias Bapa Pipin Bin (Alm) Waris di Polewali sehingga Kepala lingkungan mau menanda tangani Surat Keterangan Kepemilkan tersebut yang dibawa oleh terdakwa lalu diberikan kepada Hj. Syamsuriaty ; - Bahwa sebelumnya, saksi pernah menanyakan status tanah yang dibeli korban dari terdakwa di Rangas kepada Kepala Lingkungan di Rangas Barat dan jawabannya kepala lingkungan kalau dia juga merasa ditipu oleh terdakwa karena pada waktu penandatanganan surat keterangan kepemilikan terdakwa yang pertama, kepala lingkungan sempat menolak karena sepengetahuan kepala lingkungan itu tanah sudah dibeli Bupati namun terdakwa menyatakan Bupati tidak jadi membeli, lalu kepala lingkungan sempat menyuruh terdakwa untuk menemui dahulu Hasanuddin polewali dan setelah beberapa hari lagi datang terdakwa kepada kepala lingkungan dan menerangkan kalau sudah ketemu dengan Hasanuddin polewali dan Hasanuddin polewali menyatakan Bupati tidak jadi membeli, akhirnya berdasarkan keterangan terdakwa tersebut, kepala lingkungan berani bertandatangan di surat kepemilikan tersebut ; - Bahwa setahu saksi, terdakwa sempat mengurus surat-surat namun sampai di Camat berhenti karena tanah tersebut telah dibeli Bupati Majene ; - Bahwa saksi sempat bertemu dengan terdakwa menjelaskan perkara ini bisa dibawa ke polisi dan jawaban terdakwa tidak takut dilapor ke polisi karena terdakwa sendiri baru tahu kalau tanah tersebut telah dijual ke Bupati Majene ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak keberatan dan membenarkannya ;
16
9. Saksi HASANUDDIN alias BAPA PIPIN bin (alm) WARIS ; - Bahwa saksi menerangkan terdakwa dan saksi mempunyai nenek yang sama yaitu AHMAD (sepupu satu kali) dan masing-masing telah mendapatkan bagian tanah warisan sendiri-sendiri ; - Bahwa awalnya saksi dibawakan surat dari Nenek saksi bernama Ahmad. Yang membawakan surat adalah terdakwa. Dan waktu itu terdakwa mengatakan ini surat mengenai tanah yang diwariskan kepada Waris (bapak saya) hanya tanah itu dikuasai oleh Matta dan surat dari Pengadilan Negeri Majene, kemudian saksi sempat menanyakan kepada terdakwa mana buktinya kalau tanah tersebut dikuasai Matta, setelah saksi mencari tahu dan datang ke Pengadilan Negeri ternyata bapak saksi mengambil uang di Matta sehingga tanah yang dijaminkan pada waktu itu. - Bahwa pada suatu waktu, terdakwa pernah mendatangi rumah saksi di Polewali dan menyatakan tanah bagian bapaknya saksi (Hamma Aris) di Rangas, Majene sekarang dikuasai oleh Matta ; - Bahwa karena diberitahu oleh terdakwa maka saksi mengurus sendiri masalah tersebut ke Pengadilan Negeri Majene tanpa dihadiri oleh terdakwa dan saudaranya yang lain. Kemudian perkara tersebut dapat diselesaikan dengan perdamaian dimana saksi memberikan sejumlah uang kepada Matta sebesar Rp.15.000.000,(lima belas juta rupiah) sebagaimana bukti yang diajukan penuntut umum ; - Bahwa pada waktu itu, terdakwa tidak meminta bagian dan tidak keberatan terhadap penguasaan tanah oleh saksi di Rangas sehingga pada tahun 2007 saksi telah menjualnya kepada Bupati Kalma Katta sejumlah Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dihadapan Camat Pejabat Pembuat Akta Tanah bernama Padlin, oleh karena itu terbit Akta Jual Beli tanahnya (diperlihatkan bukti dipersidangan) ; - Bahwa saksi memberitahukan penjualan tanah di Rangas kepada Anwar (kakak terdakwa) dan atas penjualan tanah tersebut saksi sempat memberikan bagian hanya kepada Anwar ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak keberatan dan membenarkannya ;
10. Saksi H. KALMA KATTA, S.Sos, MM (dibacakan) ; - Bahwa saksi pernah membeli tanah di daerah Rangas dan saksi membelinya dari Hasanuddin beralamat di Polewali ; - Bahwa saksi menjelaskan membelinya sekitar bulan Juni 2007 sebagaimana Akta Jual Beli tanah dengan nomor 97/33/BG VI/2007 tanggal 21 Juni 2007 ;
17
- Bahwa tanah tersebut saksi membelinya dengan harga Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) ; - Bahwa awalnya pada bulan Juni 2007 Hasanuddin beralamat di Polewali menawarkan kepada saksi sebidang tanah yang terletak di daerah Rangas namun pada saat itu saksi tidak ada niat untuk membelinya namun teman saksi datang dan meminta saksi untuk membelinya sehingga kemudian saksipun menyetujui ntuk membelinya dimana awalnya Hasanuddin menawarkan kepada saksi dengan harga Rp.35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) namun saksi sempat menawar dengan harga Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan kemudian Hasanuddin polewali menyetujui sehingga kemudian saksi menyuruh untuk mengurus akta jual belinya, setelah beberapa hari kemudian akta jual belinya jadi dan dibawakan kepada saksi dan saksipun menandatanginya, lalu saksi menyuruh seseorang bernama Kaummar untuk menggarapnya sampai sekarang ini ; - Bahwa saksi menjelaskan pada awal tahun 2012 ada orang datang menemui saksi yakni seorang laki dan perempuan yang saksi tidak kenal dan saksi tidak tahu namanya mengatakan bahwa dirinya ada hak atas tanah tersebut dan ingin meminta tanahnya kembali bahkan akan mengganti rugi kepada saksi atau dijual kembali kepadanya sehingga kemudian saksi mengatakan bila memang kamu ada hak dalam tanah ini silahkan hubungi Hasanuddin beralamat di Polewali buat surat yang menyatakan bahwa memang benar saudara ada hak dalam tanah tersebut, dan bawa surat tersebut kepada saksi namun ternyata setelah orang tersebut pulang tidak pernah kembali lagi menemui saksi dan tidak pernah membawa surat dari Hasanuddin polewali yang mengatakan mereka ada hak dalam tanah tersebut ; - Bahwa sampai sekarang tanah tersebut masih saksi kuasai dan dikelola oleh Kaummar yang telah saksi kuasakan ; Menimbang,
bahwa
atas
keterangan
saksi,
terdakwa
menyatakan
membenarkannya ;
11. Saksi SYAMSUDDIN, SE bin AHMAD (dibacakan) ; - Bahwa saksi pernah diperiksa di Kepolisian sehubungan dengan laporan ibu Hj. SYAMSURIATY ; - Bahwa saksi mengenal terdakwa alamat Dusun Kampung Baru Desa Bababulo Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene dan terdakwa pernah menitipkan kepada saksi surat pernyataan pemilikan yang rencananya tanah tersebut disuruh mencarikan pembeli ;
18
- Bahwa tanah terebut sekarang sudah dibeli oleh H. Syamsuriaty ; - Bahwa saksi tidak tahu berapa barga tanah itu dibeli namun saksi pernah melihat Hj. Syamsuriaty menyerahkan bungkusan kepada terdakwa dan pada saat itu saksi tidak tahu kalau bungkusan itu merupakan uang pembelian tanah, nanti beberapa hari kemudian baru saksi mengetahuinya sehingga kemudian surat yang pernah dititipkan kepada saksi kembalikan kepada terdakwa ; - Bahwa jumlah uangnya saksi tidak tahu ; - Bahwa yang ada disana ketika uang diserahkan adalah Hj.Syamsuriaty, suaminya, terdakwa, Aco dan saksi sendiri ; - Bahwa penyerahan uang itu pada hari tanggal dan bulannya saksi lupa tahun 2011 sekitar jam 19.30 wita bertempat dirumah Hj.Syamsuriaty di Kabupaten Mamuju ; - Bahwa saksi bertandatangan di surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah (sporadik) karena saksi mengetahui ada surat kepemilikan tanah yang pernah dititipkan kepada saksi sehingga saksi yakin pemilik tanah itu adalah terdakwa ; - Bahwa saksi dihubungi oleh Aco untuk dimintai tandatangan ; - Bahwa saksi menjelaskan selain ke kantor kelurahan saksi diminta datang ke kantor Camat Banggae untuk membantu mengurus surat tersebut dan disanalah saksi baru mengetahui ternyata tanah itu sudah dijual kepada Bupati dan penyampaian dari staf kecamatan memperlihatkan akta jual belinya sehingga saksi menyarankan kepada terdakwa untuk mengurus secara kekeluargaan ke Bupati ; - Bahwa saksi membenarkan Hj. Syamsuriaty mendatangi saksi sebanyak 2 kali dan meminta saksi membantu menyelesaikan masalah tersebut dengan terdakwa dan Hj.Syamsuriaty menyatakan jika surat-suratnya belum selesai maka uangnya diminta dikembalikan ; - Bahwa awalnya sektiar tahun 2007 terdakwa mendatangi saksi dan menitipkan kepada saksi surat pernyataan kepemilikan dan meminta kepada saksi untuk membantunya mencarikan pembeli karena tanahnya mau dijual dan pada suatu waktu sekitar tahun 2011 ketika saksi akan berangkat ke Mamuju dalam rangka kegiatan kantor, terdakwa dan Aco meminta bantuan agar mereka diikutkan ke Mamuju dan saksi mengajak mereka. Sesampainya di Mamuju saksi diajak juga mendatangi rumah seseorang yang kemudian saksi tahu namanya Hj.Syamsuriaty. setelah disana terjadi pembicaraan namun saksi tidak tahu pasti apa yang dibicarakan dan saksi sempat melihat Hj. Syamsuriaty menyerahkan bungkusan kepada terdakwa dan pada saat itu saksi tidak tahu kalau bungkusan itu merupakan uang pembelian tanah, nanti beberapa hari kemudian baru saksi mengetahuinya dan
19
Aco menghubungi kembali saksi untuk datang ke kantor kelurahan dan kantor Camat Banggae untuk membantu mengurus surat tersebut dan disanalah saksi baru mengetahui ternyata Camat Banggae tidak bisa tandatangan karena ada akta jual beli dari Hasanuddin beralamat di Polewali kepada Bupati Majene Kalma Katta dan saksi menyarankan kepada terdakwa untuk mengurus secara kekeluargaan ke Bupati ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan membenarkannya ;
Menimbang, bahwa dipersidangan juga didengar keterangan saksi a de charge (meringankan) terdakwa yang telah disumpah menurut agama dan keyakinannya yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : TAMING : -
Bahwa saksi dahulu bertempat tinggal di Galung kemudian pindah ke Rangas sampai dengan sekarang ;
-
Bahwa saksi bersama orangtuanya pernah meminjam dan menggarap tanah lokasi di Rangas kepada orangtua terdakwa yang bernama Tager selama 5 tahun namun tidak tahu sejak kapan mulai menggarap ;
-
Bahwa mengenai pemilik tanah dan luas saksi tidak tahu ;
-
Bahwa batas-batasnya Utara dengan Pua Epa, Selatan Pua Muhrin, Timur dengan Matta dan Barat dengan jalan poros ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan benar
dan tidak keberatan ; Menimbang, bahwa selanjutnya telah pula didengar keterangan terdakwa di persidangan yang pada pokoknya menyatakan hal-hal sebagai berikut : -
Bahwa terdakwa membenarkan keterangannya di berita acara penyidik ;
-
Bahwa terdakwa membenarkan ada hubungan keluarga dengan korban sepupu 3 kali ;
-
bahwa terdakwa mengakui tanah di Rangas yang dijual itu adalah warisan dari orangtuanya didapat dari kakek yang sama dengan Hasanuddin dari Polewali dan mengakui pula kalau Hasanuddin dari polewali mempunyai hak yang sama terhadap tanah yang telah dijual kepada korban tersebut ;
-
bahwa menurut terdakwa, sebelumnya tanah dikuasai Matta yang mengelolah obyek tanah sengketa dari tahun 1983 sampai dengan tahun 2007 dan terdakwa juga mengetahui kalau tanah tersebut sampai diperkarakan di Pengadilan namun waktu
20
itu telah diselesaikan oleh saudara sepupunya bernama Hasanuddin alias Bapa Pipin dari polewali ; -
bahwa awalnya saat pertama kali terdakwa bertemu dengan Hj. Syamsuriaty di Mamuju dan tujuan terdakwa bertemu dengan Hj. Syamsuriaty mau minta bantuannya untuk meminjamkan uang karena saya mau membantu saudaraku mau diambilkan BPD untuk rumahnya lalu Hj. Syamsuriaty mengatakan tidak berani meminjamkan uangnya sebesar Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) tanpa ada jaminan kalau ada tanah saya berani dan pada waktu itu terdakwa belum menjual tanah ;
-
Bahwa saksi korban tidak dapat membantu terdakwa namun korban menyatakan bila ada tanahnya maka korban bersedia membantu ;
-
Bahwa terdakwa menyatakan “ada tanahku di Rangas mau dijual dan tidak ada sengketa” ;
-
Bahwa oleh karena saksi Aco (alm) membawa surat pernyataan kepemilikan maka untuk meyakinkan korban diperlihatkan dan setelah melihat surat kepemilikan tersebut menanyakan kepada terdakwa “berapa tanah ini mau dijual ?”, terdakwa menyatakan kalau tanah ini sempat ada yang mau membeli Rp.120.000.000,(seratus dua puluh juta rupiah) namun untuk harganya lagi diserahkan kepada Aco (alm) ;
-
Bahwa awalnya saksi korban tidak tertarik karena terlalu mahal harganya namun terdakwa meminta tolong agar dapat dibantu karena kakaknya bernama Anwar rumahnya akan disita oleh Bank ;
-
Bahwa menurut saksi Anwar yang didengar terdakwa kalau hutangnya di Bank berjumlah Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) ;
-
Bahwa kemudian antara terdakwa, saksi Aco (alm) dan korban disepakati harga Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) namun korban akan melihat dahulu tanahnya itu dan terdakwa menyanggupinya ;
-
Bahwa Aco (alm) meminta kepada korban untuk diberikan kepadanya bersama dengan terdakwa ongkos jalan Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dan korban memberikannya, lalu uang itu dibagi rata antara terdakwa dan Aco (alm) ;
-
Bahwa kemudian saksi korban bersama suaminya, terdakwa, Anwar, Aco (alm) bersama-sama datang ke lokasi tanah di Rangas. Setelah melihat segala sesuatunya, korban mengajak makan di sebuah rumah makan di terminal Majene. Dan sesampainya disana, korban menanyakan “bagaimana jadi uangnya diserahkan sekarang ?”, terdakwa menyatakan “sembarang” lalu Aco (alm) juga mengatakan
21
“iya diberikan sekarang persekotnya supaya bisa diurus surat-suratnya” kemudian dirumahnya Aco korban memberikan uang Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk pengurusan surat-suratnya dan sisanya diserahkan kemudian menunggu surat-suratnya dapat selesai diurus dan terdakwa menyanggupinya ; -
Bahwa kemudian terdakwa dan Aco (alm) kembali datang ke rumah korban di Mamuju dan meminta sisanya kemudian korban memberikan Rp.80.000.000,(delapan puluhjuta rupiah) kepada terdakwa dan sisanya menurut korban akan diberikan setelah surat-suratnya selesai diurus dan terdakwa menjanjikannya ;
-
Bahwa setelah uang dibawa terdakwa menghitung lagi dirumahnya ternyata kurang Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) lalu terdakwa menghubungi Aco (alm) dan uang dibawa kembali kepada korban. Setelah korban membenarkan dan menyatakan bahwa kekurangan itu dianggap uang yang telah diserahkan sebelumnya sejumlah Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) di rumahnya Aco itu sebagai penggantinya ;
-
Bahwa Aco Marendeng kerumahnya Anwar membawakan uang kepada sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) lalu Anwar bilang kasih pinjam dulu karena masih ada ini hutangku, maka dikasihlah lagi uang sama Aco sebesar Rp.5.000.000,(lima juta rupiah) sedangkan sisanya dibagi 2 (dua) untuk saya Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dan Aco Marendeng Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah). Jadi uang yang diberikan oleh Hj. Syamsuriaty tidak jadi untuk mengurus pengurusan suratsuratnya;
-
Bahwa terdakwa mengakui sampai sekarang surat-surat termasuk sertifikat yang dijanjikan belum juga ada karena pengurusannya berhenti sampai di Camat dimana ternyata tanah itu telah dijual Hasanuddin dari polewali kepada Bupati Majene dan ada akta jual belinya ;
-
Bahwa
terdakwa
pernah
menemui
Bupati
untuk
menyelesaikan
secara
kekeluargaan namun Bupati menyuruh terdakwa menyelesaikannya dengan Hasanuddin dari polewali dan terdakwa menyuruh Anwar menemuinya dan menurut Anwar tidak ada masalah ; -
Bahwa terdakwa tidak tahu apakah dibohongi Anwar mengenai permasalahan dengan Hasanuddin dari polewali yang menyatakan Bupati tidak jadi membeli, oleh karena itulah terdakwa menjualnya kepada saksi korban ;
-
Bahwa saksi korban Hj. SYAMSURIATY binti (alm) BAHARUDDIN menuntut uangnya kembali, terdakwa mengatakan uangnya telah habis dan menjanjikan akan
22
menggantinya bahkan terdakwa sempat ke Kalimantan untuk mencari uang penggantinya ; -
Bahwa terdakwa juga membenarkan menurut isterinya pernah korban datang menagih uangnya kembali namun terdakwa sedang tertidur ;
Menimbang, bahwa di persidangan Penuntut Umum telah mengajukan barang bukti berupa: -
1 lembar kwitansi pembayaran, 1 lembar surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah, surat pernyataan kepemilikan tanah, fotokopi tanda terima pembayaran penyelesaian sengketa dan akta jual beli ;
Yang telah disita menurut hukum dan diperlihatkan kepada para saksi dan terdakwa dan dibenarkan. Menimbang, bahwa dari keterangan saksi – saksi dihubungkan dengan keterangan terdakwa dan barang bukti yang saling bersesuaian antara yang satu dengan yang lainnya, maka Majelis dapat memperoleh fakta-fakta sebagai berikut: -
Bahwa pada suatu waktu di tahun 2011 terdakwa bersama dengan Aco (alm) pertama kalinya datang ke rumah saksi korban Hj. SYAMSURIATY binti (alm) BAHARUDDIN dengan maksud menjual tanah yang berada di Rangas, Majene ;
-
Bahwa pada pertemuan itu, terdakwa menjelaskan kalau tanah yang akan dijualnya itu tidak ada sengketa dan miliknya dengan menunjukkan surat keterangan kepemilikan dari kepala lingkungan rangas ;
-
Bahwa pada awalnya korban tidak tertarik namun terdakwa mengatakan tolong dibantu karena kakaknya bernama Anwar rumahnya akan disita oleh Bank ;
-
Bahwa kemudian terdakwa juga menunjukkan surat pernyataan kepemilikan tanah di Rangas tersebut kepada saksi korban dan menyatakan bahwa tanah yang akan dijualnya tidak ada sengketa dan tanah tersebut adalah miliknya sendiri ;
-
Bahwa sebelumnya tanah pernah dikuasai Matta yang mengelolah obyek tanah sengketa dari tahun 1983 sampai dengan tahun 2007 ;
-
Bahwa tanah tersebut pernah diperkarakan di Pengadilan namun telah diselesaikan oleh Hasanuddin dari Polewali ;
-
Bahwa terdakwa pernah mengatakan kepada saksi korban kalau tanah itu ada yang mau membeli seharga Rp.120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah).
-
Bahwa beberapa waktu kemudian terdakwa datang kembali dan menyatakan harganya sudah diturunkan menjadi Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) sambil
23
mengatakan minta tolong sekali karena kakaknya yang bernama Anwar rumahnya sudah akan dilelang ; -
Bahwa saksi korban dan suaminya menyetujuinya dengan syarat harus diurus surat-suratnya
dan
akan
mensurvey
lokasi
terlebih
dahulu.
Terdakwa
menyanggupi syarat tersebut lalu bersama dengan Aco (alm) , meminta ongkos jalan kepada korban dan diberikan sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) ; -
Bahwa kemudian pertemuan kedua diadakan di tempat lokasi tanah di Rangas. Saksi korban, suaminya, Aco (alm), Anwar dan terdakwa sendiri hadir di lokasi dan terdakwa kembali menunjukkan surat pernyataan kepemilikan dari Kepala Lingkungan Rangas lalu saksi korban mengajak makan di sebuah warung makan di terminal Majene dan disepakati uang panjar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) guna
pengurusan
sertifikat
dan
surat-surat
lainnya
dan
saksi
korban
memberikannya kepada terdakwa bersama Aco (alm) di Majene ; -
Bahwa karena keperluan yang mendesak dan menjanjikan surat-suratnya akan segera selesai terdakwa dan Aco (alm) kembali bertemu untuk ketiga kalinya di rumahnya saksi korban dan atas penjelasan tersebut saksi korban menyerahkan uang sebesar Rp.80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) namun setelah dibawa dan dihitung kembali oleh terdakwa dirumahnya uang tersebut kurang Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan dibenarkan oleh saksi korban kemudian menjelaskan kekurangannya dianggap telah diserahkan di warung makan terminal Majene waktu terdahulu ;
-
Bahwa pada waktu itu sempat ditanyakan oleh saksi korban kepada terdakwa bagaimana sudah ada surat-suratnya, terdakwa menyatakan masih dalam proses pengurusan ;
-
Bahwa setelah beberapa lama karena tidak ada informasi dari terdakwa, saksi korban menemui terdakwa dan menanyakan masalah ini, dan dijawab terdakwa kalau pengurusan surat-suratnya mengalami masalah sebab ternyata tanah telah dijual oleh sepupunya bernama Hasanuddin dari Polewali kepada Bupati Majene ;
-
Bahwa saksi korban tidak terima dan meminta kembali uangnya, namun terdakwa menyatakan uangnya sudah habis dan karena itu saksi korban selalu menagih pengembalian uangnya namun walaupun beberapa kali ditagih jawabannya terdakwa selalu sama tidak ada uang bahkan terdakwa sempat ke Kalimantan namun tidak ada hasil sehingga akhirnya saksi korban melaporkan masalah ini ke polisi ;
24
Menimbang, bahwa apakah perbuatan terdakwa itu sudah dapat dipersalahkan telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Penuntut Umum, maka oleh karena itu harus terlebih dahulu dipertimbangkan unsure-unsur dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut; Menimbang, bahwa sebagaimana dalam surat dakwaan Penuntut Umum, terdakwa telah didakwa melakukan tindak pidana yang diatur dan diancam sebagai berikut, yaitu : Dakwaan, Kesatu : Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 Jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana ; A t a u Kedua : Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 385 ke-1 KUHPidana;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum berbentuk dakwaan Alternatif, maka Majelis terlebih dahulu akan mempertimbangkan dakwaan mana yang lebih dekat dengan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan yaitu dakwaan KESATU yang menurut Majelis mendekati dengan perbuatan terdakwa ; Menimbang, bahwa unsur pasal Pasal 378 Jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana terdiri dari: 1. Unsur barang siapa; 2. Unsur dengan maksud hendak menguntungkan dirinya sendiri atau orang lain; 3. Unsur baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik tipu muslihat maupun rangkaian kata-kata bohong; 4. Unsur membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang atau membuat hutang atau menghapuskan piutang; 5. Unsur jika antara beberapa perbuatan, meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut ; ad.1. Barang siapa Menimbang unsur barang siapa menunjukan adanya subyek hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban meliputi orang atau badan hukum, mampu bertanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum; Menimbang, bahwa identitas terdakwa yakni HASANUDDIN alias ZAINUDDIN alias BAPA RIKI bin TAHIR, yang setelah dicocokkan identitasnya di persidangan dalam keadaan sehat jasmani, mampu bertanggungjawab atas perbuatan yang telah diwujudkan;
25
Menimbang,
bahwa
dari
fakta-fakta
di
persidangan
Terdakwa
telah
membenarkan identitas sebagaimana tercantum dalam surat dakwaan dan selama pemeriksaan di persidangan Terdakwa menunjukkan perilaku sebagai orang yang cakap secara hukum, dan tidak termasuk sebagaimana mereka yang digolongkan dalam Pasal 44 KUHP, yang berarti Terdakwa dapat dikenakan pertanggungjawaban hukum. Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi;
Ad. 2 Unsur dengan maksud hendak menguntungkan dirinya atau orang lain dengan melawan hukum; Menimbang, bahwa maksud dalam unsure ini harus ditujukan kepada menguntungkan dengan melawan hukum, hingga pelaku harus mengetahui bahwa keuntungan yang menjadi tujuannya itu harus bersifat melawan hak ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi KAUMMAR alias UMAR alias PUA LINA alias PAPA LINA binti (alm) BASO, SAHARUDDIN Bin CAMANGE, HALIMA alias MAMA LINA binti TAGER, SAADIAH alias MAMA RUSDI binti (alm) TAGER/TAHIR, Hj. SYAMSURIATY binti (alm) BAHARUDDIN, H. HUSAIN alias H. KACIN bin (alm) H.SABRAH, ANWAR bin TAHIR, HASANUDDIN alias BAPA PIPIN bin (alm) WARIS, SUARDI ACO alias SUARDI bin KADARIA, SYAMSUDDIN, SE bin AHMAD (dibacakan), H. KALMA KATTA, S.Sos, MM (dibacakan) dan saksi ade charge TAMING serta dikaitkan dengan keterangan
terdakwa ternyata bahwa pada suatu waktu di tahun 2011
terdakwa bersama dengan Aco (alm) datang ke rumah saksi korban di Mamuju bermaksud menjual tanah yang diakui terdakwa miliknya di Rangas, Majene dan menjelaskan tanah yang akan dijual terdakwa tidak ada sengketa dan ada surat pernyataan kepemilikan ; Bahwa kemudian terdakwa menceritakan ada orang yang menawar tanah tersebut seharga Rp.120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) namun saksi korban tidak tertarik lalu terdakwa dibantu dengan Aco (alm) akhirnya menurunkan harganya menjadi Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) sambil terdakwa menyatakan tolong dibantu karena rumah kakaknya bernama Anwar akan disita lelang oleh Bank. Lalu saksi korban bersama suaminya saksi H. HUSAIN alias H. KACIN bin (alm) H.SABRAH menyepakati harga tersebut dengan syarat surat-suratnya termasuk sertifikat diurus terdakwa dan saksi korban juga ingin melihat lokasi tanahnya tersebut. Kemudian atas permintaan terdakwa dan Aco (alm) saksi korban menyerahkan uang transport sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada terdakwa dan Aco (alm) ;
26
Bahwa beberapa waktu kemudian setelah melihat tanah yang dijual terdakwa sebagaimana uraian fakta diatas maka saksi korban menyerahkan uang panjar sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk pengurusan sertifikat dan tidak lama kemudian saksi korban diminta lagi oleh terdakwa sisanya sejumlah Rp.80.000.000,(delapan puluh juta rupiah) namun sampai sekarang surat-surat yang diminta oleh saksi korban belum ada karena ada masalah dimana tanah tersebut telah dijual saudara sepupunya bernama Hasanuddin dari polewali kepada Bupati Majene dan fakta ini diakui pula oleh terdakwa jika Hasanuddin dari polewali mempunyai hak yang sama terhadap tanah tersebut sedangkan saksi yang meringankan dari terdakwa bernama Taming didalam persidangan tidak mengetahui apa-apa terhadap masalah jual tanah terdakwa kepada saksi korban bahkan tidak tahu luas dan tanah itu milik siapa saksi Taming tidak tahu. Karena merasa dibohongi oleh terdakwa dan mengalami kerugian yang diderita ini saksi korban tidak terima dan meminta kembali seluruh uangnya namun uang tersebut telah habis dipergunakan dan dibagi kepada Aco (alm) dan saudara-saudaranya terdakwa yang lain yaitu HALIMA alias MAMA LINA binti TAGER, SAADIAH alias MAMA RUSDI binti (alm) TAGER/TAHIR, ANWAR bin TAHIR dan terdakwa sendiri sehingga saksi korban melapor ke polisi ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka majelis hakim berkesimpulan bahwa unsure dengan maksud hendak menguntungkan dirinya atau orang lain dengan melawan hukum telah terpenuhi menurut hukum;
Ad. 3. Unsur baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik dengan tipu muslihat maupun rangkaian kata-kata bohong, menggerakkan orang supaya memberikan sesuatu barang atau membuat hutang atau menghapuskan piutang ; Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif, jadi tidak harus seluruhnya dipenuhi melainkan jika salah satu perbuatan dari unsur tersebut terpenuhi maka unsur tersebut telah terbukti ; Menimbang, bahwa memakai nama palsu berarti akan terjadi apabila seseorang menyebutkan sebagai nama suatu nama yang bukan namanya, dengan demikian menerima barang yang harus diserahkan kepada orang yang namanya disebutkan tadi. atau keadaan palsu berarti suatu keadaan yang disebut/digunakan seseorang, keadaan mana menciptakan/mempunyai hak-hak tertentu, padahal sesungguhnya ia tidak mempunyai hak tertentu itu ; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan tipu muslihat adalah perbuatanperbuatan yang dilakukan oleh sedemikian rupa, sehingga perbuatan-perbuatan itu
27
menimbulkan kepercayaan atau keyakinan atas kebenaran dari sesuatu kepada orang lain, jadi tidak hanya terdiri atas ucapan, tapi dapat juga berupa perbuatan, sedangkaian rangkaian kata-kata bohong merupakan ucapan yang tersusun sedemikian rupa sehingga merupakan suatu cerita yang dapat diterima dengan logis dan benar; Menimbang, bahwa unsur menggerakkan disini adalah tergeraknya hati si korban dan mau melakukan suatu perbuatan. Disini tidak ada permintaan dengan tekanan, kendati menghadapi suatu sikap ragu-ragu atau penolakan dari si korban, bahkan dalam prakteknya mungkin lebih cenderung merupakan suatu rayuan, yang demikian si korban melakukan suatu perbuatan yang sebenarnya justru merugikan diri sendiri, tanpa paksaan untuk mengerakkan orang lain menyerahkan suatu barang dengan sarana tipu muslihat dan rangkaian kebohongan dengan tujuan agar saksi korban memberikan suatu barang, dalam hal ini adalah sejumlah uang kepada terdakwa ; Menimbag, bahwa perkataan hutang di sini tidak sama artinya dengan hutang piutang, melainkan diartikan sebagai suatu perjanjian atau perikatan. Hoge Raad dalam suatu arrestnya (30-1-1928) menyatakan bahwa "yang dimaksud dengan hutang adalah suatu perikatan, misalnya menyetor sejumlah uang jaminan". Oleh karena itulah memberi hutang tidak dapat diartikan sebagai memberi pinjaman uang belaka, melainkan diberi pengertian yang lebih luas sebagai membuat suatu perikatan hukum yang membawa akibat timbulnya kewajiban bagi orang lain untuk menyerahkan sesuatu berupa barang/uang ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi KAUMMAR alias UMAR alias PUA LINA alias PAPA LINA binti (alm) BASO, SAHARUDDIN Bin CAMANGE, HALIMA alias MAMA LINA binti TAGER, SAADIAH alias MAMA RUSDI binti (alm) TAGER/TAHIR, Hj. SYAMSURIATY binti (alm) BAHARUDDIN, H. HUSAIN alias H. KACIN bin (alm) H.SABRAH, ANWAR bin TAHIR, HASANUDDIN alias BAPA PIPIN bin (alm) WARIS, SUARDI ACO alias SUARDI bin KADARIA, SYAMSUDDIN, SE bin AHMAD (dibacakan), H. KALMA KATTA, S.Sos, MM (dibacakan) dan saksi ade charge TAMING serta dikaitkan dengan keterangan terdakwa ternyata bahwa terungkap fakta dipersidangan salah alasan terdakwa menjual tanah di Rangas itu karena ingin membantu kakaknya bernama Anwar yang rumahnya akan dilelang oleh Bank dan terdakwa bersama dengan Aco (alm) mendatangi saksi korban Hj. Syamsuriaty di Mamuju untuk menjual tanah tersebut dan sebagaimana fakta yang terungkap diatas maka Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut :
28
-
Bahwa terdakwa sudah tahu sebelumnya kalau tanah di Rangas itu pernah dikuasai oleh Matta dan sempat berperkara di Pengadilan namun terdakwa tidak menceritakan fakta tersebut kepada saksi korban ;
-
Bahwa terdakwa telah menjanjikan akan mengurus surat-suratnya setelah menerima uang dari saksi korban namun sampai sekarang terdakwa belum menyelesaikan janjinya tersebut karena rupanya tanah telah dijual oleh saksi Hasanuddin dari Polewali kepada Bupati Majene ;
-
Bahwa terdakwa tidak jujur mengutarakan fakta lainnya dimana terdakwa akui pula kalau saksi Hasanuddin dari Polewali pun mempunyai hak yang sama terhadap tanah tersebut dan fakta ini tidak diungkapkan terdakwa kepada saksi korban. Bahkan terdakwa menceritakan kepada korban kalau tanah itu adalah miliknya padahal masih ada hak oran lain didalamnya ;
-
Bahwa janji terdakwa akan mempergunakan uang tersebut untuk pengurusan sertifikat tanah dan surat-surat lainnya namun kenyataannya uang tersebut telah habis dipergunakan oleh terdakwa, Aco (alm) dan keluarganya yang lain yaitu saksi Halima, Saadiah dan Anwar ;
-
Bahwa terdakwa berjanji terus akan membayar kerugian saksi korban namun berkali-kali saksi korban yang ditemani suaminya bahkan dibantu oleh Anwar sendiri mendatagi terdakwa namun terdakwa hanya berjanjijanji terus akan membayar dan oleh karenanya saksi korban merasa ditipu oleh terdakwa sehingga dilaporkan kepada polisi ;
-
Bahwa saksi yang dihadirkan oleh terdakwa untuk meringankan ternyata faktanya saksi Taming tersebut tidak tahu apa-apa, bahkan pemilik tanah itupun saksi Taming tidak mengetahuinya ;
Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka unsur baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik tipu muslihat maupun rangkaian kata-kata bohong telah terbukti menurut hukum;
Ad.4. Unsur membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang atau membuat hutang atau menghapuskan piutang; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan membujuk adalah melakukan pengaruh dengan kelicikan terhadap orang, sehingga orang itu menurutinya berbuat sesuatu yang apabila mengetahui duduk perkara yang sebenarnya, ia tidak akan berbuat demikian itu. Sedangkan barang dalam hal ini adalah barang bergerak yang berwujud yang dalam hal ini adalah uang;
29
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi korban Hj. SYAMSURIATY binti (alm) BAHARUDDIN, H. HUSAIN alias H. KACIN bin (alm) H.SABRAH, SYAMSUDDIN, SE bin AHMAD (dibacakan), ANWAR dan terdakwa sendiri terungkap fakta sebagaimana yang disebutkan diatas bahwa pada awalnya terdakwa dan Aco (alm) yang mendatangi saksi korban di rumahnya menceritakan pada awalnya akan meminjam uang kepada korban namun korban tidak memberikan kecuali ada tanah sebagai jaminannya ; Bahwa beberapa lama kemudian terdakwa datang kembali bersama Aco (alm) dan juga membawa surat pernyataan kepemilikan tanah dengan menemui kembali saksi korban dan ada tanahnya di Rangas serta telah ada yang menawar tanah tersebut sebesar Rp.120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) namun saksi korban masih tidak mau lalu setelah dibicarakan kemudian akhirnya turun menjadi Rp.100.000.000,(seratus juta rupiah) dan sambil menunjukkan surat pernyataan kepemilikan dari Kepala Lingkungan setempat serta terdakwa meminta tolong sekali karena rumah kakaknya akan dilelang oleh pihak Bank dan oleh karena dibujuk dan dirayu terus maka saksi korban tidak kuasa untuk tidak memberikan uang sebagaimana permintaan terdakwa dan memberikan uang secara bertahap sebagimana fakta dipersidangan yang telah diungkap dipersidangan ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka unsur membujuk orang supaya memberikan suatu barang atau membuat hutang atau menghapuskan piutang telah terbukti menurut hukum;
Ad.5. Unsur jika antara beberapa perbuatan, meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut ; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan beberapa perbuatan meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa adalah karena adanya persamaan waktu, persamaan tempat dari terjadinya beberapa perbuatan dan sebagainya ; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan satu perbuatan berlanjut (voortegezette handeling) adalah sebagai perbuatan-perbuatan yang sejenis dan sekaligus merupakan pelaksanaan dari satu maksud yang sama dan beberapa perbuatan disebut sejenis atau gelijksoortig, jika secara yuridis perbuatan –perbuatan tersebut mempunyai kwalifikasi yang sama apabila beberapa perbuatan itu
30
menghasilkan apa yang disebut pembunuhan, penganiayaan, pencurian, penipuan dan sebagainya (Hoge Raad, Arrest tanggal 19 Oktober 1932, N.J.1932 hal 1319, W.12390) ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa yang terungkap di persidangan menerangkan pada suatu waktu di tahun 2011 bertempat di rumah sepupu dua kali bernama Aco beralamat di Lingkungan Tanangan, Kelurahan Pangali-ali, Kecamatan Banggae Kabupaten Majene saksi menyerahkan uang panjar pembelian tanah kepada terdakwa sebesar Rp.10.000.000,(sepuluh juta rupiah) untuk pengurusan surat-suratnya ; Bahwa pertemuan pertamanya dilakukan di rumah saksi korban dimana terdakwa bersama dengan Aco (alm) setelah menawarkan harga tanah di Rangas lalu terdakwa meminta ongkos jalan (transport) dan saksi korban memberikan uang sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah). Kemudian oleh terdakwa uang tersebut dibagi dua sama besarnya dengan Aco (alm) ; Bahwa penyerahan uang panjar tersebut adalah pertemuan kedua (lanjutan) dari transaksi jual beli tanah yang dilakukan oleh terdakwa kepada saksi korban Hj. SYAMSURIATY binti (alm) BAHARUDDIN yang diberikan setelah saksi korban, suaminya, Aco (alm), Anwar dan terdakwa meninjau lokasi tanah di Rangas kemudian berlanjut pertemuan di rumah makan di terminal Majene. Bahwa pada pertemuan ketiga kalinya, beberapa hari kemudian setelah penyerahan uang panjar, terdakwa dan Aco (alm) kembali datang ke rumah korban di Mamuju dan meminta sisanya kemudian korban memberikan Rp.80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) kepada terdakwa dan sisanya menurut korban akan diberikan setelah surat-suratnya selesai diurus namun setelah dihitung ulang oleh terdakwa uang tersebut kurang Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan dikonfrontir oleh saksi korban ternyata benar dan dinyatakan kekurangannya tersebut dianggap telah dibayar dengan uang panjar yang diberikan di rumah Aco (alm). Kemudian terdakwa menjanjikan akan segera menyelesaikan pembuatan surat-suratnya akan tetapi setelah saksi korban memberikan uang kepada terdakwa yang totalnya berjumlah Rp.82.000.000,- (delapan puluh dua juta rupiah), hingga kini terdakwa tidak pernah memberikan surat-surat tanah yang dijanjikan/diminta oleh saksi korban sehingga saksi korban merasa dirugikan dan melapor ke polisi ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas Majelis berpendapat bahwa perbuatan terdakwa tersebut diatas adalah merupakan beberapa perbuatan berhubungan yaitu perbuatan yang ada persamaan yang salah satunya adalah persamaan tempat dari terjadinya beberapa perbuatan dan perbuatan
31
terdakwa tersebut sebagai perbuatan yang diteruskan/tindakan yang dilanjutkan (VOORTEGEZETTE HANDELING) yaitu sebagai perbuatan-perbuatan yang sejenis dan sekaligus merupakan pelaksanaan dari satu maksud yang sama dan beberapa perbuatan disebut “sejenis” atau “GELIJKSOORTIG”, yang secara juridis mempunyai kwalifikasi yang sama yaitu penipuan, maka dengan demikian unsur ini telah terpenuhi dan terbukti; Menimbang, bahwa berdasarkan analisis fakta-fakta yang terungkap di muka persidangan dengan masing-masing unsur hukum yang termuat dalam Pasal 378 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana tersebut pada dakwaan kesatu telah terpenuhi dengan demikian pembelaan lisan Penasihat Hukum terdakwa tidak diterima dan patut ditolak; Menimbang, bahwa terhadap pembelaan lisan terdakwa Majelis Hakim akan mempertimbangkannya dalam aspek sosiologis dan psikologis dalam pertimbangan hal-hal yang memberatkan dan meringankan dibawah ini ; Menimbang, bahwa dari masing-masing unsur sebagaimana tersebut di atas dan dihubungkan dengan fakta-fakta hukum yang telah terungkap di persidangan, maka Majelis Hakim sependapat dengan Penuntut Umum yang mana perbuatan Terdakwa telah memenuhi seluruh unsur dari dakwaan tersebut, sehingga dengan demikian Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana; Menimbang, bahwa dari kenyataan yang diperoleh selama persidangan dalam perkara ini, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat melepaskan Terdakwa dari pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar maupun alasan pemaaf, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa haruslah dipertanggungjawabkan kepadanya; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka Terdakwa harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakan dan berdasarkan Pasal 193 ayat (1) KUHAP, terhadap diri Terdakwa haruslah dijatuhi pidana; Menimbang, bahwa sebelum Majelis menjatuhkan pidana, terlebih dahulu akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan dari perbuatan Terdakwa tersebut; Hal-hal yang memberatkan: -
Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;
Hal-hal yang meringankan: -
Terdakwa sopan dan terus terang;
32
-
Terdakwa merasa bersalah dan berjanji untuk tidak mengulanginya;
-
Terdakwa masih mempunyai tanggungan keluarga ;
-
Terdakwa belum pernah dihukum ; Menimbang, bahwa karena Terdakwa ditangkap dan ditahan, maka masa
penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa haruslah dikurangkan seluruhnya dengan masa pidana yang dijatuhkan; Menimbang, bahwa karena penangkapan dan penahanan terhadap diri Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka berdasarkan pasal 193 ayat (2) sub b KUHAP perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan; Menimbang, bahwa barang bukti berupa : -
1 lembar kwitansi pembayaran, 1 lembar surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah, surat pernyataan kepemilikan tanah, fotokopi tanda terima pembayaran penyelesaian sengketa dan akta jual beli Karena telah disita menurut hukum dan diakui penyitaannya maka dikembalikan dimana barang bukti tersebut disita ; Menimbang, bahwa karena Terdakwa dipidana maka haruslah dibebani
membayar biaya perkara ; Mengingat, Pasal 378 Jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana, Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-undang Nomor 49 Tahun 2009 jo Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum dan ketentuanketentuan hukum yang bersangkutan;
MENGADILI
Menyatakan Terdakwa HASANUDDIN alias ZAINUDDIN alias BAPA RIKI bin TAHIR tersebut, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana PENIPUAN SECARA BERLANJUT ; Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun 4 (empat) Bulan; Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan; Menetapkan barang bukti berupa:
33
-
1 lembar kwitansi pembayaran, 1 lembar surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah, surat pernyataan kepemilikan tanah, fotokopi tanda terima pembayaran penyelesaian sengketa dan akta jual beli ;
Dikembalikan dimana barang bukti tersebut disita ; Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada hari SENIN, tanggal 08 Juli 2013 oleh kami NURJAMAL, SH sebagai Hakim Ketua Majelis dengan ANDI MAULANA, SH, MH dan ADNAN SAGITA, SH, MHum masing-masing sebagai Hakim Anggota; putusan mana diucapkan di muka sidang yang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga, oleh kami Hakim Ketua dengan Hakim-Hakim Anggota tersebut, dihadiri oleh ALFRED PASANDE, SH Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Majene, dibantu oleh IRA AMPERAWATI Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Terdakwa dan didampingi penasihat hukumnya. HAKIM-HAKIM ANGGOTA,
HAKIM KETUA,
ANDI MAULANA, SH, MH
NURJAMAL, SH
ADNAN SAGITA, SH, MHum PANITERA PENGGANTI
IRA AMPERAWATI