1
PUTUSAN Nomor 16/ Pid.Sus / 2016 / PN.Bnj
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa: Nama Lengkap
:
RATIMAN als JESICA
Tempat Lahir
:
Sidomulyo
Umur / Tanggal Lahir :
41 tahun / 01 Juni 1974
Jenis Kelamin
:
Laki-laki.
Kebangsaan
:
Indonesia.
Tempat Tinggal
:
Jl. Bakti Dusun VI Desa Sidomulyo Kec. Binjai Kab. Langkat
Agama
:
Islam
Pekerjaan
:
Wiraswasta
Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum;
Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh: 1. Penyidik sejak tanggal 10 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 29 Oktober 2015; 2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 30 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 08 Desember 2015; 3. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Binjai sejak tanggal 09 Desember 2015 sampai dengan tanggal 07 Januari 2016; 4. Penuntut Umum sejak tanggal 05 Januari 2016 sampai dengan 21 Januari 2016; 5. Hakim Pengadilan Negeri Binjai sejak tanggal 18 Januari 2016 sampai dengan tanggal 16 Pebruari 2016; 6. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Binjai sejak tanggal 17 Pebruari 2016 sampai dengan tanggal 16 April 2016;
Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca:
2
- Penetapan
Ketua
Pengadilan
Negeri
Gianyar
Nomor
16
/Pid.Sus/2016/PN.Bnj tanggal 18 Januari 2016 tentang penunjukan Majelis Hakim; - Penetapan Majelis Hakim Nomor 16 /Pid.Sus/2016/PN.Bnj tanggal 18 Januari 2016 tentang penetapan hari sidang; - Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan; Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Menyatakan terdakwa RATIMAN als JESICA bersalah melakukan tindak pidana
“menyalahgunakan
Narkotika
Golongan
I
bagi
diri
sendiri”
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam dakwaan kedua; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa RATIMAN als JESICA dengan pidana selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan, dengan perintah agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan; 3. Menyatakan barang bukti berupa : - 2 (dua) paket kecil sabu-sabu dibungkus plastik klip warna putih dengan berat brutto 0,46 (nol koma empat puluh enam) gram - 1 (satu) set alat bong yang terdiri dari 1 (satu) buah botol plastik putih, 1 (satu) buah kaca pirek, 3 (tiga) buah sedotan dan 1 (satu) buah mancis warna merah Dirampas untuk dimusnahkan 4. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp 2.000,- (dua ribu rupiah).
Setelah mendengar permohonan Terdakwa secara tertulis yang pada pokoknya menyatakan hanya memohon keringanan hukuman;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut: KESATU Bahwa ia terdakwa RATIMAN als JESICA pada hari Rabu tanggal 07 Oktober 2015 sekira Pukul 17.30 Wib atau setidak-tidaknya pada bulan Oktober
3
tahun 2015 bertempat di Jalan Bakti Dusun VI Desa Sidomulyo Kec. Binjai Kab. Langkat atau setidak-tidaknya di tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Stabat menurut Pasal 84 ayat 2 KUHAP menyebutkan bahwa apabila Terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia ditemukan atau ditahan dan sebagian saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat pengadilan negeri itu dari tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang di dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan maka Pengadilan Negeri Binjai berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, tanpa hak dan melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman berupa 2 (dua) paket kecil sabu-sabu dibungkus plastik klip warna putih dengan berat brutto 0,46 (nol koma empat puluh enam) gram, 1 (satu) set alat bong yang terdiri dari 1 (satu) buah botol plastik putih, 1 (satu) buah kaca pirek, 3 (tiga) buah sedotan dan 1 (satu) buah mancis, perbuatan tersebut terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut : Bahwa pada hari Rabu tanggal 07 Oktober 2015 sekira Pukul 17.30 Wib pada saat saksi S. SIJABAT, saksi B.S.A TANJUNG dan saksi TERSATA TARIGAN (ketiga saksi merupakan anggota Polsek Binjai) mendapat informasi masyarakat bahwa di Jalan Bakti Dusun VI Desa Sidomulyo Kec. Binjai Kab. Langkat ada Terdakwa telah tanpa hak memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, selanjutnya berdasarkan informasi tersebut kedua saksi polisi langsung pergi ke tempat yang diinformasikan, sesampainya disana kedua saksi polisi, kemudian melihat orang yang diinformasikan sedang berdiri membawa narkotika jenis sabu, kemudian saksi polisi langsung mendatangi dan melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan dari tangan Terdakwa ditemukan 2 (dua) paket kecil sabu-sabu dibungkus plastik klip warna putih di dalam laci mejanya tempat duduknya, kemudian Terdakwa mengakui bahwa masih ada alat 1 (satu) set bong/alat hisap sabu-sabu yang terletak di lantai kamarnya dan Terdakwa mengakui bahwa sabu-sabu tersebut diperoleh dari PUTRA (DPO) dengan cara membeli seharga Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) untuk dengan tujuan untuk dipergunakan sendiri . Selanjutnya Terdakwa dan barang bukti yang belum sempat dipergunakan dibawa ke kantor Polsek Binjai untuk diproses lebih lanjut; Bahwa barang bukti sesuai dengan Berita Acara Lab.Forensik Cabang Medan Polri No.Lab. 9765/NNF/2015 tanggal 23 Oktober 2015 yang tandatangani oleh Zulni Erma dan Debora M Hutagaol , S.Si, Apt dengan kesimpulan bahwa barang bukti yang diperiksa milik Terdakwa tersebut adalah
4
benar mengandung Positif Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
ATAU KEDUA Bahwa ia terdakwa RATIMAN als JESICA pada hari Rabu tanggal 07 Oktober 2015 sekira Pukul 17.30 Wib atau setidak-tidaknya pada bulan Oktober tahun 2015 bertempat di Jalan Bakti Dusun VI Desa Sidomulyo Kec. Binjai Kab. Langkat atau setidak-tidaknya di tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Stabat menurut Pasal 84 ayat 2 KUHAP menyebutkan bahwa apabila Terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia ditemukan atau ditahan dan sebagian saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat pengadilan negeri itu dari tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang di dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan maka Pengadilan Negeri Binjai berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, Penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri, perbuatan tersebut terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut : Bahwa pada hari Rabu tanggal 07 Oktober 2015 sekira Pukul 17.30 Wib pada saat saksi S. SIJABAT, saksi B.S.A TANJUNG dan saksi TERSATA TARIGAN (ketiga saksi merupakan anggota Polsek Binjai) mendapat informasi masyarakat bahwa di Jalan Bakti Dusun VI Desa Sidomulyo Kec. Binjai Kab. Langkat ada Terdakwa telah tanpa hak memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, selanjutnya berdasarkan informasi tersebut kedua saksi polisi langsung pergi ke tempat yang diinformasikan, sesampainya disana kedua saksi polisi, kemudian melihat orang yang diinformasikan sedang berdiri membawa narkotika jenis sabu, kemudian saksi polisi langsung mendatangi dan melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan dari tangan Terdakwa ditemukan 2 (dua) paket kecil sabu-sabu dibungkus plastik klip warna putih di dalam laci mejanya tempat duduknya, kemudian Terdakwa mengakui bahwa masih ada alat 1 (satu) set bong/alat hisap sabu-sabu yang terletak di lantai kamarnya dan Terdakwa mengakui bahwa sabu-sabu tersebut diperoleh dari PUTRA (DPO) dengan cara membeli seharga Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) untuk dengan tujuan untuk dipergunakan sendiri . Selanjutnya Terdakwa dan barang bukti yang belum sempat dipergunakan dibawa ke kantor Polsek Binjai untuk diproses lebih lanjut;
5
Bahwa barang bukti sesuai dengan Berita Acara Lab.Forensik Cabang Medan Polri No.Lab. 9765/NNF/2015 tanggal 23 Oktober 2015 yang tandatangani oleh Zulni Erma dan Debora M Hutagaol , S.Si, Apt dengan kesimpulan bahwa barang bukti yang diperiksa milik Terdakwa tersebut adalah benar mengandung Positif Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi dibawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: SAKSI - 1. B.SA TANJUNG - Bahwa saksi bersama rekan kerja saksi Terasta Tarigan telah melakukan penangkapan terhadap terdakwa pada hari Rabu tanggal 07 Oktober 2015 sekira Pukul 17.30 Wib di Jalan Bakti Dusun VI Desa Sidomulyo Kec. Binjai Kab. Langkat; - Bahwa Terdakwa ditangkap karena memiliki sabu-sabu; - Bahwa pada hari Rabu tanggal 07 Oktober 2015 sekira Pukul 17.30 Wib saksi dan saksi Terasta Tarigan mendapat informasi dari masyarakat bahwa adanya orang yang memiliki sabu-sabu dengan ciri-ciri memakai baju warna putih dan lokasinya dan ketika itu juga saksi dan rekan kerja saksi Terasta Tarigan melihat 2 (dua) laki-laki sedang duduk diteras rumah di tempat jualan pakaian butik dan ada seorang yang memakai baju warna putih sesuai dengan informasi yang saksi terima; - Bahwa kemudian saksi bertanya kepada kedua orang tersebut, yang bernama “Ratiman alias Jesica”, mana orangnya ya Pak, lalu dijawab Terdakwa “Saya Pak, Ada apa ya? Lalu saksi mengatakan bahwa saksi beserta teman saksi adalah petugas kepolisian dari Polsek Binjai serta menunjukkan kartu identitas lalu saksi beserta teman saksi memeriksa badan Terdakwa dan juga laci meja Terdakwa selanjutnya saksi dan teman saksi Terasta Tarigan menemukan 2 (dua) paket kecil Narkotika jenis sabu-sabu yang dibungkus dengan plastik bening les merah di dalam laci meja Terdakwa, lalu saksi Terasta Tarigan mengatakan kepada Terdakwa,”Ini milik siapa? Dan dijawab Terdakwa ini milik saya Pak, lalu saksi Tanya lagi Terdakwa masih ada lagi sabu-sabu yang Terdakwa simpan? Dan dijawab Terdakwa tidak ada lagi Pak, hanya
6
ada alat bong di kamar dan kemudian Terdakwa “Tidak ada lagi Pak, hanya ada alat bong di kamar dan kemudian Terdakwa mengambilnya ke dalam kamar lalu Terdakwa bawa keluar berupa 1 (satu) set bong/alat hisap sabu-sabu yang diletak dalam lantai kamar Terdakwa dan 1 (satu) buah mancis warna merah, selanjutnya Terdakwa beserta barang bukti sabu-sabu itu saksi bawa ke Polres Binjai untuk ditindak lanjuti secara hukum; - Bahwa Terdakwa mengatakan sabu-sabu itu untuk dipakai sendiri oleh Terdakwa; - Bahwa sabu-sabu itu Terdakwa beli dari seorang yang bernama Putra dan harga sabu-sabu itu Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) ; - Bahwa terdakwa tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenang untuk memakai sabu-sabu itu; Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat menyatakan keterangan yang diberikan adalah benar;
SAKSI - 2. TERASTA TARIGAN - Bahwa saksi bersama rekan kerja saksi BSA Tanjung telah melakukan penangkapan terhadap terdakwa pada hari Rabu tanggal 07 Oktober 2015 sekira Pukul 17.30 Wib di Jalan Bakti Dusun VI Desa Sidomulyo Kec. Binjai Kab. Langkat; - Bahwa Terdakwa ditangkap karena memiliki sabu-sabu; - Bahwa pada hari Rabu tanggal 07 Oktober 2015 sekira Pukul 17.30 Wib saksi dan saksi BSA Tanjung mendapat informasi dari masyarakat bahwa adanya orang yang memiliki sabu-sabu dengan ciri-ciri memakai baju warna putih dan lokasinya dan ketika itu juga saksi dan rekan kerja saksi BSA Tanjung melihat 2 (dua) laki-laki sedang duduk diteras rumah di tempat jualan pakaian butik dan ada seorang yang memakai baju warna putih sesuai dengan informasi yang saksi terima; - Bahwa kemudian saksi BSA Tanjung bertanya kepada kedua orang tersebut, yang bernama “Ratiman alias Jesica”, mana orangnya ya Pak, lalu dijawab Terdakwa “Saya Pak, Ada apa ya? Lalu saksi BSA Tanjung mengatakan bahwa saksi beserta teman saksi adalah petugas kepolisian dari Polsek Binjai serta menunjukkan kartu identitas lalu saksi beserta teman saksi memeriksa badan Terdakwa dan juga laci meja Terdakwa selanjutnya saksi dan teman saksi BSA Tanjung menemukan 2 (dua) paket kecil Narkotika jenis sabu-sabu yang dibungkus dengan
7
plastik bening les merah di dalam laci meja Terdakwa, lalu saksi mengatakan kepada Terdakwa,”Ini milik siapa? Dan dijawab Terdakwa ini milik saya Pak, lalu saksi Tanya lagi Terdakwa masih ada lagi sabusabu yang Terdakwa simpan? Dan dijawab Terdakwa tidak ada lagi Pak, hanya ada alat bong di kamar dan kemudian Terdakwa “Tidak ada lagi Pak, hanya ada alat bong di kamar dan kemudian Terdakwa mengambilnya ke dalam kamar lalu Terdakwa bawa keluar berupa 1 (satu) set bong/alat hisap sabu-sabu yang diletak dalam lantai kamar Terdakwa dan 1 (satu) buah mancis warna merah, selanjutnya Terdakwa beserta barang bukti sabu-sabu itu saksi bawa ke Polres Binjai untuk ditindak lanjuti secara hukum; - Bahwa Terdakwa mengatakan sabu-sabu itu untuk dipakai sendiri oleh Terdakwa; - Bahwa sabu-sabu itu Terdakwa beli dari seorang yang bernama Putra dan harga sabu-sabu itu Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) ; - Bahwa terdakwa tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenang untuk memakai sabu-sabu itu; Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat menyatakan keterangan yang diberikan adalah benar;
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa Terdakwa ditangkap oleh dua orang berpakaian preman karena memiliki sabu-sabu pada hari Rabu tanggal 07 Oktober 2015 sekira Pukul 17.30 Wib di Jalan Bakti Dusun VI Desa Sidomulyo Kec. Binjai Kab. Langkat;
-
Bahwa pada hari Rabu, tanggal 07 Oktober 2015 sekira Pukul 17.30 Wib di Jalan Bakti Dusun VI Desa Sidomulyo Kec. Binjai Kab. Langkat pada saat itu Terdakwa sedang bekerja berjualan pakaian bertempat di Jalan Bakti Dusun VI Desa Sidomulyo Kec. Binjai Kab. Langkat di dalam teras rumah Terdakwa, ketika itu Putra datang ke rumah Terdakwa dengan mengendarai sepeda motor dan Terdakwa dengan Putra bercerita berkisar 5 (lima) menit lalu Putra menawarkan sabu-sabu kepada Terdakwa dan Terdakwa pesan 2 (dua) harga per paket kecil Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) dan setelah itu Terdakwa simpan di laci meja jualan Terdakwa dan ketika itu Pukul 17.30 Wib, datanglah 2 (dua) orang berpakaian preman menjumpai Terdakwa dan ketika itu Terdakwa
8
bersama teman pelanggan beli pulsa yang bernama Andi Wahyudi dan salah satu dari saksi itu mengatakan kepada Terdakwa “Kami petugas dari Polsek Binjai dan mau melakukan pemeriksaan dari meja laci Terdakwa dan saksi itupun menemukan 2 (dua) paket kecil Narkotika jenis sabu-sabu dibungkus dengan plastik bening les merah di dalam laci meja Terdakwa, lalu saksi-saksi mengatakan kepada Terdakwa “Ini milik siapa”? dan Terdakwa jawab “Milik saya Pak”, lalu saksi Tanya lagi Terdakwa : “Masih ada lagi sabu-sabu yang Terdakwa simpan?”dan Terdakwa jawab “Tidak ada lagi Pak hanya ada alat bong di kamar, dan kemudian Terdakwa mengambilnya ke dalam kamar lalu Terdakwa bawa keluar berupa 1 (satu) set bong/alat hisap sabu yang diletak di dalam lantai kamar Terdakwa dan 1 (satu) buah mancis warna merah, selanjutnya Terdakwa beserta barang bukti sabu-sabu itu saksi bawa ke Polres Binjai untuk ditindaklanjuti; -
Bahwa Terdakwa memakai sabu-sabu itu untuk dipakai sendiri;
-
Bahwa sabu itu saksi beli dari seorang anak laki-laki bernama Putra dan harga sabu-sabu itu Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah);
-
Bahwa sabu-sabu itu ada 2 (dua) paket yang didapat dari laci meja Terdakwa dan sudah ada yang Terdakwa pergunakan;
-
Bahwa cara Terdakwa mempergunakan sabu-sabu itu adalah pertama Terdakwa siapkan penghisap (bong) yang terdiri dari botol tik atau botol kaca, pipet, pirek kaca dan kemudian sabu dimasukkan ke dalam pirek kaca yang tersambung dibong lalu sabu itu dibakar dengan api yang kecil dengan
menggunakan
mancis,
dan
dari
pembakaran
tersebut
menghasilkan asap dan masukkan ke dalam bong dan lalu asapnya dihisap dengan menggunakan pipet yang juga tersambung kebong, begitulah seterusnya sampai sabu tersebut habis terbakar; -
Bahwa Terdakwa menggunakan sabu-sabu sudah 3 (tiga) minggu tapi dalam per minggunya Terdakwa memakai 3 (tiga) kali dalam seminggu;
-
Bahwa yang mengajari Terdakwa mempergunakan sabu adalah Supri;
-
Bahwa
manfaat
sabu
bagi
Terdakwa
sehingga
Terdakwa
mau
menggunakannya karena Terdakwa ingin melangsingkan tubuh karena berat tubuh Terdakwa pada saat itu terlalu gemuk; -
Bahwa terdakwa tidak memiliki ijin untuk menggunakan sabu tersebut; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian
putusan ini, maka
segala sesuatu yang terungkap di persidangan sebagaimana yang tercatat
9
dalam Berita Acara Persidangan merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan dan dianggap telah dipertimbangkan dalam putusan ini ; Menimbang, bahwa atas barang bukti yang telah dimajukan oleh Penuntut Umum dimuka persidangan berupa 2 (dua) paket kecil sabu-sabu dibungkus plastik klip warna putih dengan berat brutto 0,46 (nol koma empat puluh enam) gram, 1 (satu) set alat bong yang terdiri dari 1 (satu) buah botol plastik putih, 1 (satu) buah kaca pirek, 3 (tiga) buah sedotan dan 1 (satu) buah mancis warna merah, barang bukti mana telah dibenarkan oleh saksi-saksi dan Terdakwa bahwa barang bukti tersebut adalah bersangkutan dalam perkara ini;
Menimbang,
bahwa
Penuntut
Umum
dipersidangan
telah
pula
membacakan Berita Acara Lab.Forensik Cabang Medan Polri No.Lab. 9442/NNF/2015 tanggal 19 Oktober 2015 yang tandatangani oleh Zulni Erma dan Debora M Hutagaol , S.Si, Apt terhadap 2 (dua) bungkus plastik klip kristal putih dengan berat brutto 0,46 (nol koma empat puluh enam) gram dan 1 (satu) botol plastik berisi 25 ml urine milik terdakwa RATIMAN als JESICA untuk dilakukan pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dan terhadap barang bukti tersebut disimpulkan bahwa barang bukti berupa kristal bening (kode A), (B) seperti
tersebut
adalah
benar
mengandung
sediaan
Narkotika
MA
(Metamfetamina) dan terdaftar dalam Golongan I Nomor urut 61 lampiran Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut: -
Bahwa pada hari Rabu tanggal 07 Oktober 2015 sekira Pukul 17.30 Wib Terdakwa bertempat di Jalan Bakti Dusun VI Desa Sidomulyo Kec. Binjai Kab. Langkat sebelumnya di dalam teras rumah Terdakwa, ketika itu Putra datang ke rumah Terdakwa dengan mengendarai sepeda motor dan Terdakwa dengan Putra bercerita berkisar 5 (lima) menit lalu Putra menawarkan sabu-sabu kepada Terdakwa dan Terdakwa pesan 2 (dua) harga per paket kecil Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) dan setelah itu Terdakwa simpan di laci meja jualan Terdakwa dan ketika itu Pukul 17.30 Wib, datanglah 2 (dua) orang berpakaian preman menjumpai Terdakwa dan ketika itu Terdakwa bersama teman pelanggan beli pulsa yang bernama Andi Wahyudi dan salah satu dari saksi itu mengatakan kepada Terdakwa “Kami petugas dari Polsek Binjai mau melakukan pemeriksaan dan dari dalam laci meja Terdakwa polisi menemukan 2 (dua) paket kecil Narkotika
10
jenis sabu-sabu dibungkus dengan plastik bening les merah dan dari kamar Terdakwa membawa 1 (satu) set bong/alat hisap sabu yang diletak di dalam lantai kamar Terdakwa dan 1 (satu) buah mancis warna merah; -
Bahwa Terdakwa memakai sabu-sabu itu untuk dipakai sendiri;
-
Bahwa setelah menggunakan sabu-sabu tersebut terdakwa merasa lebih bersemangat dan lebih kuat menahan rasa kantuk di malam hari, sehingga terdakwa mempunyai keinginan untuk selalu menggunakan sabu-sabu,
-
Bahwa cara Terdakwa mempergunakan sabu-sabu itu adalah pertama Terdakwa siapkan penghisap (bong) yang terdiri dari botol tik atau botol kaca, pipet, pirek kaca dan kemudian sabu dimasukkan ke dalam pirek kaca yang tersambung dibong lalu sabu itu dibakar dengan api yang kecil dengan menggunakan mancis, dan dari pembakaran tersebut menghasilkan asap dan masukkan ke dalam bong dan lalu asapnya dihisap dengan menggunakan pipet yang juga tersambung kebong, begitulah seterusnya sampai sabu tersebut habis terbakar;
-
Bahwa
manfaat
sabu
bagi
Terdakwa
sehingga
Terdakwa
mau
menggunakannya karena Terdakwa ingin melangsingkan tubuh karena berat tubuh Terdakwa pada saat itu terlalu gemuk; -
Bahwa terdakwa tidak memiliki ijin untuk menggunakan sabu tersebut;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk alternatif, sehingga Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut diatas memilih langsung dakwaan alternatif kedua sebagaimana diatur dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut: 1. Setiap Penyalah Guna; 2. Narkotika Golongan I; 3. Bagi Diri Sendiri;
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut: Ad. 1. Setiap Penyalah Guna; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap penyalah guna adalah setiap orang yang melakukan penyalahgunaan narkotika yakni siapa saja yang dapat dijadikan sebagai subyek hukum yang mampu bertanggung jawab karena tidak cacat jiwanya.
11
Menimbang,
bahwa dalam perkara ini oleh Penuntut Umum telah
diajukan di muka persidangan Terdakwa RATIMAN als JESICA yang oleh Penuntut Umum telah didakwa melakukan suatu tindak pidana; Menimbang,
bahwa
terdakwa
telah
membenarkan
identitasnya
sebagaimana tercantum dalam surat dakwaan dan menurut penilaian Majelis, terdakwa adalah orang yang sehat jasmani dan rohani sehingga apabila terbukti melakukan tindak pidana dapat dipertanggungjawabkan kepadanya; Menimbang, yang dimaksud dengan Penyalah Guna menurut Pasal 1 angka 15 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika disebutkan bahwa Penyalah Guna adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak dan melawan hukum; Pasal 7 UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika menyebutkan bahwa Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan / atau ilmu pengetahuan; Menimbang bahwa yang dimaksud dengan tanpa hak dan melawan hukum adalah bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa tanpa ijin dari pihak yang berwenang dan alas hak yang pasti berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Yang dimaksud dengan tanpa hak adalah didalam melakukan perbuatan yang berhubungan dengan Narkotika haruslah terdakwa mendapatkan ijin dari Menteri Kesehatan RI atau pejabat yang berwenang dan atau adanya resep dokter sebatas untuk kebutuhan pengobatan; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi BSA TANJUNG dan saksi TERASTA TARIGAN yang didukung dengan keterangan Terdakwa maka ditemukan fakta hukum dipersidangan bahwa benar pada hari Rabu tanggal 07 Oktober 2015 sekira Pukul 17.30 Wib di Jalan Bakti Dusun VI Desa Sidomulyo Kec. Binjai Kab. Langkat Terdakwa ditangkap oleh petugas Kepolisian dari Polres Binjai dan saat dilakukan pemeriksaan dari dalam laci meja Terdakwa polisi menemukan 2 (dua) paket kecil Narkotika jenis sabu-sabu dibungkus dengan plastik bening les merah dan dari kamar, Terdakwa membawa 1 (satu) set bong/alat hisap sabu yang diletak di dalam lantai kamar Terdakwa serta 1 (satu) buah mancis warna merah; Menimbang, bahwa sebelumnya di dalam teras rumah Terdakwa, ketika itu Putra datang ke rumah Terdakwa dengan mengendarai sepeda motor dan Terdakwa dengan Putra bercerita berkisar 5 (lima) menit lalu Putra menawarkan
12
sabu-sabu kepada Terdakwa kemudian Terdakwa memesan 2 (dua) paket bungkus plastik dengan harga per paket kecil Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) dan setelah itu 2 (dua) paket bungkus plastik Terdakwa simpan di laci meja jualan Terdakwa; Menimbang,
dalam
Putusan
Mahkamah
Agung
No.
1386K/Pid.sus/2011 ditegaskan bahwa kepemilikan atau penguasaan atas suatu narkotika dan sejenisnya harus dilihat maksud dan tujuannya atau kontekstualnya; Menimbang,
bahwa
memang
benar
para
pengguna
sebelum
menggunakan harus terlebih dahulu membeli kemudian menyimpan atau menguasai, memiliki, membawa narkotika tersebut sehingga tidak selamanya harus diterapkan ketentuan Pasal 112 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009, melainkan harus dipertimbangkan apa yang menjadi niat atau tujuan Terdakwa memiliki atau menguasai narkotika tersebut; Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan Terdakwa mengakui tidak ada memiliki ijin dari pihak yang berwenang atau alas hak yang sah sesuai dengan peraturan perundangan-undangan untuk menggunakan sabu-sabu tersebut; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
uraian
di
atas
Majelis
Hakim
berkesimpulan unsur " Setiap Penyalah Gunaan "telah terpenuhi dan terbukti ; Ad 2. Narkotika Golongan I ; Bahwa yang dimaksud dengan Narkotika sebagaimana disebutkan di dalam pasal 1 ke 1 UURI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah Zat atau Obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesi maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan; Menimbang bahwa berdasarkan berita acara uji laboratorium Nomor Lab. : 9442/NNF/2015 tanggal 19 Oktober 2015 terhadap barang bukti berupa 2 (dua) bungkus plastik klip kristal putih yang disimpan dalam laci meja Terdakwa serta 1 (satu) botol plastik berisi 25 ml urine milik terdakwa adalah benar mengandung sediaan Narkotika MA (metamfetamina) dan terdaftar dalam golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran I UURI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang seharusnyalah narkotika golongan I tersebut hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan tenologi setelah mendapat persetujuan dari menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan dan dihubungkan dengan keterangan
13
saksi-saksi serta keterangan Terdakwa di persidangan maka, Majelis Hakim berkesimpulan unsur " Narkotika Golongan I "telah terpenuhi dan terbukti ; Ad.3. Bagi Diri Sendiri; Menimbang, berdasarkan keterangan
saksi-saksi dan keterangan
Terdakwa yang dihubungkan dengan barang bukti di persidangan bahwa terdakwa memiliki sediaan Narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah dengan tujuan untuk digunakan sendiri yaitu 2 (dua) paket kecil Narkotika jenis sabusabu dibungkus dengan plastik bening les merah yang ditemukan dari laci meja Terdakwa serta dari kamar Terdakwa ditemukan 1 (satu) set bong/alat hisap sabu dan 1 (satu) buah mancis warna merah adalah milik Terdakwa; Bahwa cara Terdakwa mempergunakan sabu-sabu itu adalah pertama Terdakwa siapkan penghisap (bong) yang terdiri dari botol tik atau botol kaca, pipet, pirek kaca dan kemudian sabu dimasukkan ke dalam pirek kaca yang tersambung dibong lalu sabu itu dibakar dengan api yang kecil dengan menggunakan mancis, dan dari pembakaran tersebut menghasilkan asap dan masukkan ke dalam bong dan lalu asapnya dihisap dengan menggunakan pipet yang juga tersambung kebong, begitulah seterusnya sampai sabu tersebut habis terbakar; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
uraian
di
atas
Majelis
Hakim
berkesimpulan unsur "Bagi Diri Sendiri "telah terpenuhi dan terbukti ; Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 127 ayat 1 huruf a Undang Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara
sah
dan
meyakinkan
melakukan
tindak
pidana
sebagaimana
didakwakan dalam dakwaan kedua; Menimbang, bahwa dalam persidangan, Hakim tidak menemukan halhal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan
pembenar
dan
atau
alasan
pemaaf,
maka
Terdakwa
harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana; Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
14
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadapTerdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut: Menimbang, bahwa barang bukti berupa 2 (dua) paket kecil sabu-sabu dibungkus plastik klip warna putih dengan berat brutto 0,46 (nol koma empat puluh enam) gram, 1 (satu) set alat bong yang terdiri dari 1 (satu) buah botol plastik putih, 1 (satu) buah kaca pirek, 3 (tiga) buah sedotan dan 1 (satu) buah mancis warna merah yang telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan dikhawatirkan akan dipergunakan untuk mengulangi kejahatan, maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dimusnahkan; Menimbang, bahwa banyak masalah negatif yang timbul akibat dari tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa, tetapi terapi yang tepat harus dimasukan dalam setiap penghukuman yang dijatuhkan untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, dalam artian Majelis Hakim berpendapat bahwa tindak pidana yang dilakukan terdakwa memang haruslah dijatuhi hukuman yang sesuai dengan tujuan pemidanaan itu sendiri yaitu bukan semata-mata merupakan pembalasan melainkan sebagai usaha preventif dan represif atau lebih tegas lagi bersifat edukatif, konstruktif dan motivatif bagi kehidupan terdakwa di masa yang akan datang, lebih-lebih Narkotika di satu sisi merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan atau pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan disisi lain dapat pula menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan apabila disalahgunakan atau digunakan tanpa pengendalian dan pengawasan yang ketat dan seksama; Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa Keadaan yang memberatkan: -
Perbuatan terdakwa bertentangan dengan program pemerintah yang sedang gencar- gencarnya menekan peredaran Narkotika di Indonesia;
-
Perbutan terdakwa dapat membahayakan masyarakat khususnya generasi muda yang merupakan pewaris dan pemimpin di masa depan;
15
Keadaan yang meringankan: -
Bahwa terdakwa mengakui terus terang atas perbuatannya serta menyesali segala perbuatannya;
-
Bahwa terdakwa sopan dalam persidangan;
-
Terdakwa berjanji memperbaiki kelakuannya/ tindakannya dikemudian
hari; Menimbang, oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara; Memperhatikan, Pasal 127 ayat (1) huruf a UU No. 35 tahun 2009 dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa RATIMAN als JESICA tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penyalah guna Narkotika Golongan I Bagi Diri Sendiri”, sebagaimana dalam dakwaan kedua; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 10 (sepuluh) bulan; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan; 5. Menetapkan barang bukti berupa: -
2 (dua) paket kecil sabu-sabu dibungkus plastik klip warna putih dengan
berat brutto 0,46 (nol koma empat puluh enam) gram -
1 (satu) set alat bong yang terdiri dari 1 (satu) buah botol plastik putih, 1
(satu) buah kaca pirek, 3 (tiga) buah sedotan dan 1 (satu) buah mancis warna merah Dirampas untuk dimusnahkan 6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Binjai, pada hari Rabu, tanggal 24 Pebruari 2016, oleh Tumpal Sagala, S.H.,M.H., sebagai Hakim Ketua, Vivia Sitanggang, S.H., dan
16
Zuhriyah, S.H.,masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa, tanggal 1 Maret 2016 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Nalem, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Binjai, serta dihadiri oleh Aben BM Situmorang, SH., Penuntut Umum dan Terdakwa;
Hakim-hakim Anggota,
VIVIA SITANGGANG, S.H.
Hakim Ketua,
TUMPAL SAGALA, S.H.,M.H.
ZUHRIYAH, S.H.
Panitera Pengganti,
NALEM, S.H.